181
SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SWASTA SE-KABUPATEN KENDAL Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Yuli Wulandari 3301404118 Pendidikan Akuntansi S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009

SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

  • Upload
    trantu

  • View
    252

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

SKRIPSI

ANALISIS KINERJA MANAJEMEN

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SWASTA

SE-KABUPATEN KENDAL

Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Yuli Wulandari

3301404118

Pendidikan Akuntansi S1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2009

Page 2: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia

ujian skripsi pada

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs.Tarsis Tarmudji, M.M Drs Sukardi Ikhsan, M.Si

NIP 130529513 NIP 130515747

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi

Amir Mahmud, S.Pd, M.Si

N I P. 132205936

Page 3: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji Skripsi

Drs. Fachrurrozie, M.Si NIP 131813667

Anggota I Anggota II

Drs. Tarsis Tarmudji, M.M Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si NIP 130529513 NIP 130515747

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. Agus Wahyudin, M.Si NIP. 131658236

Page 4: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan karena jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang,

Yuli Wulandari

NIM 3301404118

Page 5: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

• ALLAH tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang

ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar Ra’d,11).

• Tenaga dikerahkan, pikiran dikeluarkan dan sejumlah materi berupa uang dihabiskan,

suka dan duka, pahit dan getir merupakan serentetan perasaan yang menjadi bagian

yang tak terpisahkan dalam menggapai kesuksesan.

• Yakinlah sesungguhnya ALLAH SWT senantiasa bersama orang-orang yang sabar

(Qs: Al Baqoroh 153)

Persembahan:

Dengan tanpa mengurangi rasa syukurku pada ALLAH SWT,

kupersembahkan karya kecilku ini dengan penuh cinta dan ketulusan

untuk :

♥ Bapak dan ibuku tersayang, terimakasih atas segala do’a dan

pengorbanannya selama ini. Semoga Allah memberikan berkah

untuk keluarga kita. Amin.

♥ Adikku “thole”, Mak’e dan Mbah War (Alm) atas dukungannya

♥ Teman-temanku dewi,, pujong, mami, mak’e, sri & firli, moga

persahabatan kita selalu menjadikan kita untuk lebih dewasa

♥ Teman-teman pendidikan akuntansi 2004

♥ Almamaterku

Page 6: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat,

berkah dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Analisis Kinerja Manajemen Sekolah Menengah Atas (SMA) Swsata se-

Kabupaten Kendal”

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat tersusun dengan baik dan

selesai tepat waktu tanpa adanya dukungan dan batuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, rasa terima kasih yang tulus penulis ucapkan kepada:

1. Prof. Drs.H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi

3. Amir Mahmud, S.Pd, M.Si. Ketua Jurusan Akuntansi yang telah memberikan

surat ijin penelitian.

4. Drs. Tarsis Tarmudji, M. M Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.

5. Drs. Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.

6. Kepala sekolah SMA swasta di Kabupaten Kendal yang telah memberikan ijin

kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

7. Guru-guru di SMA swasta di Kabupaten Kendal yang telah bersedia

membantu penulis dalam mengisi angket penelitian.

8. Ibu, bapak, adikku, mak’e beserta keluarga besarku atas do’a dan

dukungannya.

Page 7: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

vii

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi catatan amal

baik, serta mendapat pahala yang setimpal dari Allah Yang Maha Pemurah. Pada

akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Semarang, 2009

Penulis

Page 8: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

viii

SARI Wulandari, Yuli. 2009. Analisis Kinerja Manajemen Sekolah Menengah Atas

(SMA) Swasta se-Kabupaten Kendal. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Tarsis Tarmudji, Pembimbing II: Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si

Kata Kunci: Analisis, Kinerja Manajemen Sekolah

Perkembangan dan perubahan secara terus menerus menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menjawab tantangan perubahan-perubahan jaman. Di sekolah swasta masih banyak dijumpai guru yang mengampu lebih dari satu mata pelajaran, input yang masih rendah, output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan masalah sumber dana yang rendah menjadikan sekolah khususya kepala sekolah harus mampu mewujudkan mutu pendidikan dengan memadukan semua komponen-komponen manajemen. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini (1) Bagaimanakah kinerja manajemen SMA swasta se-Kabupaten Kendal? (2) Adakah perbedan kinerja manajemen sekolah antara sekolah akreditasi A, B dan C? Tujuan dari penelitian ini (1) Mengetahui bagaimanakah kinerja manajemen SMA swasta se-Kabupaten Kendal? (2) Mengetahui ada tidaknya perbedan kinerja manajemen sekolah antara sekolah akreditasi A, B dan C?

Populasi dalam penelitian ini adalah semua SMA swasta di Kabupaten Kendal yang berjumlah 14 sekolah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini antara lain kepemimpinan kepala sekolah, manajemen kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, sarana prasarana, keuangan, hubungan masyarakat, dan layanan khusus. Alat pengumpul data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara, dan kuesioner (angket). Uji validitas menggunakan rumus product moment, dan reliabilitasnya menggunakan rumus alpha. Data-data yang telah terkumpul dianalisis menggunkan analisis data interpretasi skor dan uji anova.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah secara keseluruhan kinerja manajemen SMA dengan akreditasi A dan B tergolong dalam kategori sangat optimal atau sangat tinggi, sedangkan SMA dengan akreditasi C secara keseluruhan kinerja manajemennya tergolong dalam kategori optimal. Sekolah akreditasi A mempunyai kinerja manajemen yang lebih unggul daripada sekolah akreditasi B dan C. Sekolah swasta mempunyai kelemahan dan perbedaan pada tiap-tiap komponen manajemen sekolah, perbedaan yang mencolok terlihat pada aspek kesiswaan (input dan output). Dimana sekolah A lebih tinggi daripada B dan C. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan yaitu pelaksanaan manajemen di SMA secara keseluruhan sudah berjalan cukup baik. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak sekolah, sehingga dapat mewujudkan manajemen sekolah yang efektif dan efisien serta dapat meningkatkan mutu sekolah.

Page 9: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING -------------------------------------------- ii

PEGESAHAN KELULUSAN ------------------------------------------------ iii

PERNYATAAN ----------------------------------------------------------------- iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ---------------------------------------------- v

KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------- vi

SARI ------------------------------------------------------------------------------- viii

DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------- x

DAFTAR TABEL --------------------------------------------------------------- xiii

DAFTAR GAMBAR ----------------------------------------------------------- xvi

DAFTAR LAMPIRAN --------------------------------------------------------- xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ---------------------------------------------------------- 1

1.2. Perumusan masalah ----------------------------------------------------- 7

1.3. Tujuan -------------------------------------------------------------------- 7

1.4. Manfaat ------------------------------------------------------------------ 7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Manajemen -------------------------------------------------------------- 8

2.2. Manajemen Sekolah ---------------------------------------------------- 9

2.2.1. Pengertian Manajemen Sekolah ---------------------------------- 9

2.2.2. Tujuan Manajemen Sekolah -------------------------------------- 11

Page 10: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

x

2.2.3. Fungsi-Fungsi Manajemen Sekolah ----------------------------- 12

2.2.4. Prinsip-Prinsip Manajemen Sekolah ----------------------------- 14

2.2.5. Komponen-Komponen Manajemen Sekolah ------------------- 15

2.3. Kinerja ------------------------------------------------------------------- 40

2.3.1. Pengertian Kinerja ------------------------------------------------- 40

2.3.2. Unsur Kinerja ------------------------------------------------------ 41

2.3.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ------------------- 42

2.4. Kinerja Sekolah --------------------------------------------------------- 42

2.5. Ukuran Keberhasilan Kinerja Sekolah ------------------------------- 44

2.6. Manajemen Sekolah Menengah Atas (SMA) ------------------------ 45

2.7. Kajian Tentang Penelitian Terdahulu --------------------------------- 48

2.8. Kerangka Berpikir ------------------------------------------------------ 52

2.9. Hipotesis ----------------------------------------------------------------- 58

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel---------------------------------------------------- 59

3.1.1. Populasi ------------------------------------------------------------- 59

3.1.2. Sampel -------------------------------------------------------------- 60

3.2. Variabel ------------------------------------------------------------------ 60

3.3. Metode Pengumpulan Data -------------------------------------------- 63

3.3.1. Metode Dokumentasi ---------------------------------------------- 64

3.3.2. Metode Angket ----------------------------------------------------- 64

3.4. Validitas dan Reliabilitas ---------------------------------------------- 67

3.4.1. Validitas ------------------------------------------------------------ 67

Page 11: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

xi

3.4.2. Reliabilitas ---------------------------------------------------------- 70

3.5. Teknik Analisis Data --------------------------------------------------- 71

3.5.1. Analisis Data Dan Interpretasi Skor ----------------------------- 71

3.5.2. Anova -------------------------------------------------------------- 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian---------------------------------------------------------- 78

4.1.1. Deskripsi Latar Penelitian ---------------------------------------- 78

4.1.2. Analisis Deskriptif Variabel Dan Indikator Penelitian -------- 78

4.1.3. Anova -------------------------------------------------------------- 98

4.2. Pembahasan-------------------------------------------------------------- 99

4.2.1 Deskriptif kinerja dari masing-masing aspek manajemen ---- 99

4.2.2 Perbedaan dalam tiap aspek manajemen ----------------------- 106

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan ----------------------------------------------------------------- 113

5.1.1 Deskriptif kinerja manajemen SMA swasta ------------------- 113

5.1.2 Perbedaan kinerja manajemen SMA swasta ------------------- 114

5.2. Saran---------------------------------------------------------------------- 116

DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------- 118

LAMPIRAN ---------------------------------------------------------------------- 119

Page 12: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi kepala sekolah ----------------------------------------- 18

Tabel 2.2 Hasil penelitian terdahulu------------------------------------------- 48

Tabel 3.1 Populasi penelitian -------------------------------------------------- 59

Tabel 3.2Variabel penelitian --------------------------------------------------- 61

Tabel 3.3 Kriteria penskoran --------------------------------------------------- 65

Tabel 3.4 Hasil analisis validitas angket -------------------------------------- 68

Tabel 3.5 Distribusi skor manajemen sekolah-------------------------------- 73

Tabel 3.6 Distribusi skor acuan manajemen sekolah ------------------------ 74

Tabel 3.7 Pengujian anova untuk menguji hipotesis k sampel ------------- 78

Tabel 4.1 Populasi penelitian -------------------------------------------------- 79

Tabel 4.2 Kepemimpinan kepala sekolah akreditasi A ---------------------- 80

Tabel 4.3 Kepemimpinan kepala sekolah akreditasi B ---------------------- 81

Tabel 4.4Kepemimpinan kepala sekolah akreditasi C----------------------- 81

Tabel 4.5 Manajemen kurikulumsekolah akreditasi A ---------------------- 82

Tabel 4.6 Manajemen kurikulumsekolah akreditasi B ---------------------- 83

Tabel 4.7 Manajemen kurikulumsekolah akreditasi C ---------------------- 84

Tabel 4.8 Manajemen tenaga kependidikan sekolah akreditasi A --------- 85

Tabel 4.9 Manajemen tenaga kependidikan sekolah akreditasi B --------- 86

Tabel 4.10 Manajemen tenaga kependidikan sekolah akreditasi C -------- 86

Tabel 4.11 Manajemen kesiswaan sekolah akreditasi A -------------------- 87

Tabel 4.12 Manajemen kesiswaan sekolah akreditasi B -------------------- 88

Tabel 4.13 Manajemen kesiswaan sekolah akreditasi C -------------------- 89

Tabel 4.14 Manajemen keuangan dan pembiayaan sekolah akreditasi A - 90

Tabel 4.15 Manajemen keuangan dan pembiayaan sekolah akreditasi B - 91

Tabel 4.16 Manajemen keuangan dan pembiayaan sekolah akreditasi C - 91

Tabel 4.17 Manajemen sarana prasarana sekolah akreditasi A ------------- 92

Tabel 4.18 Manajemen sarana prasarana sekolah akreditasi B ------------- 93

Tabel 4.19 Manajemen sarana prasarana sekolah akreditasi C ------------- 93

Tabel 4.20 Manajemen hubungan masyarakat sekolah akreditasi A ------ 94

Page 13: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

xiii

Tabel 4.21 Manajemen hubungan masyarakat sekolah akreditasi B------- 94

Tabel 4.22 Manajemen hubungan masyarakat sekolah akreditasi C------- 95

Tabel 4.23 Manajemen layanan khusus sekolah akreditasi A -------------- 96

Tabel 4.24 Manajemen layanan khusus sekolah akreditasi B -------------- 97

Tabel 4.25 Manajemen layanan khusus sekolah akreditasi C -------------- 97

Tabel 4.26 Rekapitulasi hasil penelitian -------------------------------------- 98

Page 14: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ----------------------------------------------- 57

Page 15: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen --------------------------------------------- 120

Lampiran 2 Instrumen -------------------------------------------------------- 126

Lampiran 3 Validitas Dan Reliabilitas -------------------------------------- 133

Lampiran 4 Rekapitulasi Masing-Masing Sekolah ------------------------ 142

Lampiran 5 Output anova ---------------------------------------------------- 170

Lampiran 6 Output Uji Normalitas Dan Homogenitas -------------------- 171

Lampiran 7 Daftar Sekolah Kab. Kendal ----------------------------------- 172

Lampiran 8 Profil Sekolah --------------------------------------------------- 177

Lampiran 9 Surat Penelitian -------------------------------------------------- 205

Page 16: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memberi peluang bagi kepala

sekolah, guru, dan peserta didik untuk melaksanakan inovasi dan improvisasi di

sekolah berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran, manajerial dan

sebagainya yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas dan profesionalisme yang

dimiliki. Dengan demikian, sekolah dapat meningkatkan kemandirian disegala

bidang untuk lebih meningkatkan layanan dan mutu pendidikan. Untuk

mewujudkan mutu pendidikan maka diperlukan keterpaduan dari semua

komponen pendidikan yang saling berkaitan. Komponen-komponen tersebut

antara lain meliputi personel sekolah, peserta didik, kurikulum, sarana dan

prasarana, keuangan dan pembiayaan, hubungan dengan masyarakat, dan adanya

layanan khusus. Suatu satuan pendidikan akan dapat mencapai tujuannya apabila

para personelnya dapat membangun jalinan kerjasama demi terwujudnya visi dan

misi sekolah yaitu meningkatkan kualitas peserta didik.

Penelitian Helmi Abbas, S.Pd yang berjudul “Manajemen Peningkatan

Mutu Barbasis Sekolah (MPMBS) dan Kemungkinan Penerapannya”,

menyebutkan bahwa, manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah ditandai

dengan adanya otonomi sekolah dan partisipasi masyarakat tanpa mengabaikan

kebijaksanaan nasional dengan harapan kemandirian sekolah, partisipasi orang tua

dan masyarakat, efisiensi, mutu dan pemerataan pendidikan. Sedikitnya terdapat

Page 17: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

2

tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam rangka

manajemen berbasis sekolah, yaitu kurikulum dan program pengajaran, tenaga

kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana pendidikan,

pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta manajemen pelayanan

khusus lembaga pendidikan. Komponen manajemen sekolah tersebut akan

dikendalikan oleh pimpinan sekolah, dalam hal ini adalah peranan kepemimpinan

kepala sekolah.

Di Kabupaten Kendal terdapat 14 SMA swasta. Dalam penelitian ini

sekolah dikelompokkan berdasarkan tingkat akreditasi, yaitu sekolah dengan

akreditasi A, B dan C, perbedaan tersebut sebagai dasar bagi peneliti untuk lebih

dalam mengenai kinerja manajemennya, dengan akreditasi yang berbeda, tentunya

menunjukkan kinerja manajemen yang berbeda pula.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2009 ,

rata-rata SMA swasta di Kabupaten Kendal memiliki visi dan misi yang berbeda.

Namun masing-masing mempunyai sasaran yang sama yaitu untuk meningkatkan

kualitas peserta didik. Dalam bidang kurikulum, sekolah sudah menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sesuai dengan Permendiknas

tahun 2007 No. 19. Namun dalam pelaksanaannya belum bisa berjalan secara

efektif dan masih banyak yang harus dibenahi dalam mengimplementasikannya.

Dalam kegiatan belajar mengajar masih banyak dijumpai guru yang mengajar

secara monoton/ tidak adanya variasi metode mengajar sehingga murid kurang

mengikuti pelajaran dengan baik. Dalam bidang akademik, berdasarkan data

tentang perkembangan nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) dari tahun pelajaran

Page 18: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

3

2004/2005 s/d 2007/2008, SMA di Kab. Kendal mengalami penurunan (Sumber:

Dikpora Kab. Kendal 2007/2008, lampiran 8 ).

Dalam manajemen tenaga kependidikan, khususnya kepala sekolah rata-

rata sudah lulus S1. Sedangkan untuk tenaga pendidik terdiri dari guru tetap

yayasan (GTY), guru tidak tetap (GTT), guru bantu (GB), dan guru honorer

(GH). Di sekolah swasta masih ada sebagian guru yang mengampu lebih dari satu

mata pelajaran yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Dengan

pertimbangan bahwa SMA swasta melakukan kebijakan ini karena terkait dengan

kemampuan sekolah dalam membayar gaji guru, dan dengan kebijakan tersebut

diharapkan bisa menghemat pengeluaran untuk gaji guru dibandingkan harus

menambah tenaga guru baru. Tenaga laboran dan pustakawan yang ada belum

mempunyai latar belakang yang sama dengan tugas dan tanggungjawabnya.

Dalam bidang kesiswaan, khususnya input sekolah berasal dari SMP

ataupun MTS. Dari aspek input (pemerimaan siswa), sekolah tidak mematok

standar nilai, tetapi hanya mengacu pada kelulusan. Hal ini terjadi karena mereka

yang mendaftar di SMA swasta adalah mereka yang tidak diterima di sekolah

negeri dan menempatkan sekolah swasta pada alternatif kedua. Apalagi pada saat

seperti sekarang ini jumlah penerimaan siswanya relatif menurun apabila

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan sumber data keiswaan

SMA Muh I Weleri, rencana penerimaan di sebesar 170, namun jumlah pendaftar

yang diterima hanya 139. Sehingga ini menjadi tantangan bagi sekolah untuk

dapat meningkatkan kinerjanya agar inputnya tidak mengalami penurunan lagi.

Page 19: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

4

Apabila dilihat dari aspek tingkat kelulusan, rata-rata SMA swasta masih banyak

yang dibawah 100% (Sumber: Dikpora Kab. Kendal 2007/2008, lampiran 8).

Sekolah sebagai sistem, seharusnya mengahasilkan output yang dapat

dijamin kepastiannya. Apabila ditinjau dari sudut lulusan, output lulusan adalah

lulusan yang berguna bagi kehidupan, yaitu lulusan yang bermanfaat bagi dirinya,

keluarganya, dan lingkungannya. Artinya lulusan ini mencakup juga outcome

yaitu hasil dari investasi pendidikan yang selama ini dijalani siswa untuk menjadi

suatu yang berguna dan bermanfaat. Secara kasat mata, outcome pendidikan

sekolah dasar dan menengah adalah siswa dapat melanjutkan pendidikannya ke

jenjang lebih tinggi (Komariah, 2005: 6).

Manajemen keuangan dan pembiayaan SMA swasta memiliki Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Sumber dana sekolah

swasta berasal dari swadaya BP3, swadaya komite, uang pembangunan siswa dan

bantuan dari yayasan yang menaungi sekolah tersebut. Penggunaan sumber dana

tersebut disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

Dalam hal sarana dan prasarana, sekolah swasta sudah cukup lengkap,

namun kadang jumlahnya relatif masih sedikit. Dalam manajemen sarana

prasarana ini terdapat buku inventarisasi yang tersusun secara lengkap dan

sistematik. Pelaporannya dilakukan secara periodik setiap tahunnya. Akan tetapi

penambahan sarana prasarananya tidak dapat dilaksanakan secara maksimal

karena keterbatasan dana.

Untuk manajemen hubungan dengan masyarakat, sekolah melakukan

kegiatan yang melibatkan pihak yayasan, partisipasi masyarakat sekitar, komite

Page 20: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

5

sekolah maupun dengan wali murid. Dalam manajemen layanan khusus, meliputi

manajemen perpustakan, kesehatan dan keamanan. Rata-rata perpustakaan yang

ada sudah cukup lengkap, namun jumlahnya masih relatif sedikit. Untuk layanan

kesehatan, rata-rata sekolah swasta sudah memiliki UKS. Disamping itu, sekolah

juga menyediakan layanan keamanan, akan tetapi banyak sekolah yang belum

mempunyai petugas keamanan khusus (security). Kebanyakan tugas keamanan

dirangkap oleh tukang kebun sekolah.

Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pola manajemen

sekolah antara lain penelitian Retnoning (2006) yang berjudul “Implementasi

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SLTPN 2 Klaten”, menyimpulkan bahwa,

implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SLTPN 2 Klaten sudah baik.

Sekolah mengimplementasikan komponen manajemen sekolah secara optimal.

Dari penelitian tersebut disimpulkan, untuk mengetahui sekolah mempunyai

kualitas kinerja manajemen, bisa diketahui melalui indikator implementasi

komponen-komponen manajemen sekolahnya.

Penelitian oleh Gregg Steward Rowland yang berjudul “The management

of school based staff development in Australia secondary school” menjelaskan

bahwa Pelaksanaan MBS di Australia optimal dan memberikan kontribusi yang

signifikan terhadap sekolah menengah, namun output belum optimal, karena

dipengaruhi beberapa aspek komponen manajemen yang kurang dikembangkan

secara optimal, antara lain: kepemimpinan kepala sekolah, kesiswaan, tenaga

kependidikan dan peran serta masyarakat.

Page 21: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

6

Untuk mengimplementasikan MBS secara efektif dan efesien, kepala

sekolah perlu memiliki pengetahuan, kepemimpinan, perencanaan dan pandangan

yang luas tentang sekolah dalam pendidikan. Kepemimpinan merupakan suatu hal

yang sangat penting dalam MBS. Dalin, Carron dan Chau dalam Suparlan (2007)

menjelaskan bahwa kualitas pendidikan lebih ditentukan oleh cara sekolah

mengelola sumber daya ketimbang oleh ketersediaan sumber dayanya sendiri.

Selain itu yang mempengaruhi kualitas pendidikan adalah kemampuan kepala

sekolah dalam meningkatkan proses belajar mengajar.

Kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam kaitannya dengan MBS

adalah segala usaha yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai oleh kepala

sekolah dalam mengimplementasikan MBS di sekolahnya untuk mewujudkan

tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Implementasi manajemen sekolah

bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien maka mutu lulusan (output) juga akan

tinggi, dengan kata lain kinerja manajemen sekolah akan sangat mempengaruhi

keberhasilan suatu sekolah untuk mencetak lulusan yang berkualitas.

Berdasarkan uraian diatas dan merujuk pada penelitian terdahulu, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang manajemen berbasis sekolah

di SMA swasta. Terlebih belum pernah ada penelitian tentang MBS di SMA

swasta di Kabupaten Kendal. Penelitian ini diberi judul ”Analisis Kinerja

Manajemen Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta se-Kabupaten Kendal”.

Page 22: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

7

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang ingin penulis

teliti adalah:

1. Bagaimanakah kinerja manajemen SMA swasta se-Kabupaten Kendal?

2. Adakah perbedan kinerja manajemen sekolah antara sekolah akreditasi A, B

dan C?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana kinerja manajemen SMA swasta se-

Kabupaten Kendal.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedan kinerja manajemen sekolah antara

sekolah akreditasi A, B dan C.

1.4. Manfaat

1. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya

tentang manajemen berbasis sekolah

2. Bagi guru, dapat dijadikan landasan untuk menemukan langkah

penyempurnaan diri dalam rangka membantu kepala sekolah mengelola

pendidikan menengah

3. Bagi kepala sekolah, sebagai pedoman untuk menerapkan gaya

kepemimpinan yang akan dipergunakan di unit kerjanya dalam rangka

mengoptimalkan kompetensi kepemimpinannya

4. Bagi sekolah, dapat dijadikan acuan dalam mengoptimalkan sumber daya

yang dimilikinya

Page 23: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Manajemen

Manajemen berasal dari kata ”managie” atau melatih dalam mengatur

langkah-langkah. Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi.

Karena itu manajemen merupakan suatu sistem tingkah laku manusia yang

kooperatif dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan

kepemimpinan yang teratur melalui usaha yang terus menerus dilandasi tindakan

yang rasional (Sagala, 2007: 50)

Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang

sebagai suatu bidang pengetahuan yang secaa sistematik, berusaha memahami

mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Dikatakan sebagai kiat atau seni

oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan

mengatur orang lain dalam menjalankan tugas sedangkan dikatakan sebagai

profesi karena manajemen dilandasi olah keahlian khusus untuk mencapai suatu

prestasi manajer dan para profsional dituntut oleh suatu kode etik.

Menurut G.R Terry dalam Sagala (2007: 52) manajeman adalah suatu

proses yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

pengendalian yang dilakukan untuk menentukan, menyelasaikan sasaran yang

telah ditetapkan dengan menggunakan orang dan sumber-sumber daya lainnya.

James A.F Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pemberi pimpinan dan pengendalian dari suatu usaha dari

Page 24: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

9

anggota organisasi yang penggunaan sumber-sumber daya organisatoris untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Sedangkan Hadari Nawawi dalam Daryanto (1998: 10) mendefinisikan

manajemen sebagai rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian

usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara

berencana dan sistematik yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu,

terutama berupa lembaga pendidikan formal.

Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen adalah

proses perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian yang dilakukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.2. Manajemen sekolah

2.2.1. Pengertian manajemen sekolah

Penggunaan istilah manajemen sekolah dapat dipandang secara esensial

dari tiga pandang yaitu sebagai ilmu, seni, dan sebagai suatu proses kegiatan.

Dipandang sebagai ilmu karena memiliki metode dalam mempelajarinya, selain

itu juga memiliki sistematika baik didalam mempelajarinya maupun dalam

aplikasinya. Sebagai seni, lebih ditekankan pada bagaimana seorang manajer

dapat mempengaruhi dan mengajak orang lain untuk bersama-sama

menyelesaikan suatu proses kegiatan maka setiap orang yang terlibat dalam proses

kerjasama dalam bidang persekolahan harus dapat melaksanakan tugasnya sesuai

dengan fungsi dan perannya secara professional, contohnya guru dapat mengajar

dengan baik, siswa dapat belajar dengan baik dan kepala sekolah jadi pemimpin

yang bijak (Suprihatin, 2004: 2-3).

Page 25: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

10

Menurut Sagala (2007: 55) manajemen sekolah merupakan proses

pendayagunaan sumber daya sekolah melalui kegiatan fungsi-fungsi perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian secara lebih efektif dan efisien

dengan segala aspeknya dengan menggunakan semua potensi yang tersedia agar

tercapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien serta produktivitas sekolah

yang bermutu. Setiap sekolah melaksanakan manajemen peningkatan mutu

dengan langkah (1) merumuskan visi, misi, tujuan, dan target peningkatan mutu

secara berkelanjutan, (2) menyusun perencanaan sekolah menggunakan model

perencanaan strategik, (3) melaksanakan program sekolah sesuai formulasi

perencanaan, (4) melakukan evaluasi secara terus-menerus terhadap program kerja

yang dilaksanakan untuk mengetahui tingkat efesiensidan efektivitas serta kualitas

penyelenggaraan program sekolah, (5) menyusun laporan kemajuan sekolah dan

melaporkannya kepada orang tua siswa kemajuan hasil belajar anak-anaknya di

sekolah, melaporkan kemajuan sekolah kepada masyarakat dan stakeholders

sekolah serta pemerintah daerah, dan (6) merumuskan program baru sebagai hasil

evaluasi program sekolah dan kelanjutan dari program yang telah dilaksanakan

menggunakan perencanaan strategic sekolah.

Manajemen yang berkenaan dengan pemberdayaan sekolah merupakan

alternatif yang paling tepat untuk mewujudkan sekolah yang mandiri dan

memiliki keunggulan tinggi. Pemberdayaan adalah memberikan otonomi yang

lebih luas dalam memecahkan masalah di sekolah. Oleh karena itu diperlukan

suatu perubahan kebijakan dibidang manajemen pendidikan dengan prinsip

Page 26: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

11

memberikan kewenangan mengelola dan mengambil keputusan sesuai tuntutan

dan kebutuhan sekolah.

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa manajeman

sekolah adalah merupakan konsep pemberdayaan sekolah dalam rangka

peningkatan mutu dengan memberikan kewenangan kepada sekolah sesuai

kebutuhan sekolah.

2.2.2. Tujuan manajemen sekolah

Pada hakekatnya tujuan manajemen sekolah tidak dapat terlepas dari

tujuan sekolah sebagai suatu organisasi. Sekolah sebagai organisasi memiliki

tujuan yang ingin dicapai yang disebut tujuan institusional umum dan institusional

khusus.

Tujuan institusional umum mengacu pada jenjeng dan jenis pendidikan.

Tujuan institusional khusus adalah (1) pada setiap jenis dan jenjang pendidikan

terjadi adanya efektivitas produksi, para lulusannya dapat melanjutkan pada

jenjang pendidikan diatasnya, dapat bekerja sesuai dengan pengetahuan dan

keterampilannya, (2) tercapainya efisiensi penggunaan sumber daya dan dana,

tidak terjadi pemborosan baik waktu, tenaga maupun uang dan lain-lain, (3) para

lulusannya mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan di masyarakat dan (4)

terciptanya kepuasan kerja pada setiap anggota warga sekolah (Suprihatin, 2004:

3-5)

Page 27: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

12

2.2.3. Fungís-fungsi manajemen sekolah

a. Fungsi perencanaan

Perencanaan mengutamakan kontinuitas program sebagai lanjutan bagi

terciptanya stabilitas kegiatan belajar mengajar disekolah. Sekolah harus membuat

rencana jangka pendek pada setiap semester dan tahunan, karena kegiatannya

selalu berubah. Perencanan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai,

bagaimana mencapai, berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan

tersebut, berapa orang personal yang diperlukan dan berapa banyak biayanya.

Tujuan perencanaan sekolah membantu sekolah menjelaskan pengelolaan sekolah

sekarang dan masa yang akan datang, mendorong dan mendukung partisipasi

masyarakat, mendorong adanya keputusan-keputusan tingkat sekolah dan

mendorong tercapai ketentuan dalam perencanaan dan pelaksanaannya.

b. Fungsi pengorganisasian

Pengorganisasian sekolah adalah tingkat kemampuan kepala sekolah

bersama guru, tenaga kependidikan dan personal lainnya di sekolah melakukan

semua kegiatan manajerial untuk mewujudkan hasil yang direncanakan dengan

menentukan sasaran, struktur tugas, wewenang dan tanggungjawab, fungsi-fungsi

setiap personal secara proporsional sesuai tugas pokok dan fungsinya sehingga

terlaksananya sesuai tugas pada berbagai unsur organisasi. Pengorganisasian juga

menentukan alat-alat yang diperlukan, pengalokasian waktu, dana dan sumber

daya sekolah yang lebih proposional.

Page 28: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

13

c. Fungsi penggerakan

Menggerakkan dalam organisasi sekolah adalah merangsang guru dan

personal sekolah lainnya melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan

yang baik untuk mencapai tujuan dengan penuh semangat. Dalam melaksanakan

fungsi penggerakan kepala sekolah merencanakan cara untuk memungkinkan

guru, tenaga kependidikan dan personal sekolah lainnya secara teratur

mempelajari seberapa baik ia telah memenuhi tujuan sekolah yang spesifik dapat

meningkatkan mutu sekolah.

d. Fungsi pengkoordinasian

Koordinasi dalam operasionalnya mengerjakan unit-unit, orang-orang,

lalulintas informasi dan pengawasan sefektif mungkin, semuanya seimbang dan

selaras dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pembagian kerja dan

spesifikasi atas dasar tanggungjawab profesionalnya masing-masing berjalan

menuju ke satu titik tercapainya tujuan pendidikan. Koordinasi yang baik akan

berhasil dengan syarat (1) pembagian kerja yang jelas dalam organisasi sekolah,

(2) membangun semangat kerjasama yang besar diantara kepala sekolah, guru,

konselor, tenaga perencana, ahli kurikulum, supervisor dan petugas sekolah

lainnya dan adanya organisasi informil yang sehat dalam tubuh organisasi yang

bersangkutan, (3) tersedianya fasilitas kerja dan kontak hubungan yang cukup

lancar bagi semua pihak dalam organisasi dan (4) memulai tahapan suatu kegiatan

dengan benar dan mempertahankan kualitas pekerjaan sebagai proses yang

kontinu.

Page 29: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

14

e. Fungsi pengarahan

Pengarahan dilakukan agar kegiatan dilakukan bersama tetap melalui jalur

yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan

kerjadinya pemborosan. Secara operasional pengarahan dapat dipahami sebagai

pemberian petunjuk bagaimana tugas-tugas harus dilaksanakan, memberikan

bimbingan selanjutya dalam rangka perbaikan cara-cara bekerja, mengadakan

pengawasan terhadap pelaksanaan instruksi-instruksi yang diberikan agar tidak

menyimpang dari arah yang ditetapkan, menghindarkan kesalahan yang

diperkirakan dapat timbul dalam pekerjaan tersebut.

f. Fungsi pengawasan

Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan mengetahui realitas

perilaku personal sekolah dan apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai

yang dikehendaki, kemuduan dari hasil pengawasan apakah dilakukan perbaikan.

Pengawasan meliputi pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai rencana yang

dibuat, instruksi yang dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.

(Sagala, 2007: 56-65)

2.2.4. Prinsip-prinsip manajemen sekolah

Yang dimaksud dengan prinsip (dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia)

hádala dasar, azas (kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak).

Dalam pengelolaan sekolah agar dapat mencapai tujuan sekolah dengan baik,

maka perlu mandasarkan pada prinsip-prinsip manajemen sebagai berikut:

a. Prinsip efisiensi yakni dengan menggunakan modal yang sedikit dapat

menghasilkan hasil yang optimal.

Page 30: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

15

b. Prinsip efectivitas yakni ketercapaian sasaran sesuai tujuan yang diharapkan

c. Prinsip pengelolaan yakni seorang manager harus melakukan pengelolaan

sumber-sumber daya yang ada

d. Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan yakni seorang manager harus

mengutamakan tugas-tugas pokoknya. Tugas-tugas yang bersifat operatif

hendaknya dilimpahkan pada orang lain secara proporsional.

e. Prinsip kerjasama yakni seorang manager hendaknya dapat membangun

kerjasama yang baik secara vertikal maupun horizontal

f. Prinsip kepemimpinan yang efektif yakni bagaimana seorang manager dapat

memberi pengaruh, ajakan pada orang lain untuk pencapaian tujuan

bersama.

2.2.5. Komponen-komponen manajemen sekolah

Hadari Nawawi dalam Daryanto (2007: 27) menyebutkan bahwa komponen

manajemen sekolah meliputi bidang-bidang kegiatan (1) manajemen administrasif

yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam

organisasi atau kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai

dengan tujuan yang hendak dicapai dan (2) manajemen operatif yakni kegiatan-

kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan

pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing setiap orang melaksanakan

dengan tepat dan benar.

Dalam buku ”Pedoman Umum Menyelesaikan Administrasi Sekolah

Menengah” disebutkan bahwa komponen manajemen sekolah meliputi

administrasi program pengajaran, administrasi murid atau siswa, administrasi

Page 31: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

16

kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi perlengkapan surat menyurat,

administrasi perpustakaan pembinaan, dan administrasi hubungan sekolah dengan

masyarakat (Sagala, 2007: 26-27)

Sementara Mulyasa (2002: 39) menyebutkan sedikitnya ada tujuh komponen

manajeman sekolah diantaranya adalah kurikulum dan program pengajaran,

tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana pendidikan,

pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta manajemen pelayanan

khusus lembaga pendidikan. Komponen-komponen manajemen sekolah tersebut

akan dikendalikan oleh pimpinan sekolah, yaitu kepala sekolah.

a. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Menurut Suprihatin (2004: 61) kepemimpinan atau leadership termasuk

ilmu terapan atau “applied science”, dari ilmu ilmu-ilmu social, sebab prinsip-

prinsip, rumus-rumus serta dalil-dalilnya bermanfaat dalam meningkatkan

kesejahteraan kehidupan manusia. Kepala sekolah adalah pimpinan tertinggi

disekolah. Pola kepemimpinannya sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan

terhadap kemajuan sekolah.

Menurut Sergiovanni dalam Sagala (2007: 88), kualitas pendidikan yang

diterima disekolah akan menghasilkan kualitas belajar sebagai produk dari

keefektifan manajerial kepala sekolah, yang didukung oleh guru dan staff lainnya

sebagai cerminan keefektifan dan keberhasilan sekolah. Dalam prakteknya kepala

sekolah harus memberikan pelayanan yang optimal mengenai kebutuhan tugas

kepada guru dan personel sekolah lainnya. Jika kepala sekolah memberikan

Page 32: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

17

pelayanan yang memadai kepada seluruh personel sekolah, maka mereka juga

memberikan pelayanan yang optimal dalam memberikan layanan belajar.

Kepala sekolah termasuk pemimpin akademik, adalah pemain alam yang

berangkat dari masing-masing latar pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman.

Karena itu kepemimpinan kepala sekolah harus memiliki jiwa entrepreneurship,

konsep kelembagaan, dan visioner. Setiap kepala sekolah membawa pengaruh

besar terhadap pengajaran untuk kebaikan atau keburukan. Kepala sekolah

memerlukan instrumen yang mampu menjelaskan berbagai aspek lingkungan

sekolah dan kinerjanya dalam memantau perjalanan kearah masa depan yang

menjanjikan.

Berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam mengelola

sekolah, menurut Permendiknas No.13 Tahun 2007 tentang standar kepala

sekolah, maka kepala sekolah harus memiliki beberapa kualifikasi dan

kompetensi yang harus dipenuhi, kualifikasi dan kompetensi tersebut adalah

sebagai berikut:

A. Kualifikasi

1. Kualifikasi Umum

a. Memilki kualitas akademik sarjana (SI) atau diploma empat (D IV)

kependidikan atau non kependidikan pada perguruan tinggi yang

terakreditasi

b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56

tahun.

Page 33: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

18

c. Memilki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun

menurut jenjang sekolah masing-masing

d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil

(PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang

dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga berwenang

2. Kualifikasi Khusus

Kualifikasi khusus bagi kepala Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

adalah sebagai berikut:

a. Berstatus sebagai guru SMA/MA.

b. Memilki sertifikat pendidik sebagai guru SMA/MA.

c. Memilki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan oleh lembaga yang

ditetapkan oleh pemerintah.

B. Kompetensi

Seorang kepala sekolah harus memiliki beberapa kompetensi yang terdiri dari

kompetensi keoribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial.

Kompetensi-kompetensi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kompetensi-kompetensi kepala sekolah

Dimensi kompetensi Kompetensi

1. Kepribadian

a. berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi

akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi

komunitas dimadrasah/SMA.

b. memilki integritas kepribadian sebagai pemimpin

c. memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri

Page 34: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

19

2. Manajerial

Sebagai Kepala Madrasah/ SMA.

d. Bersikap Terbuka Dalam Melaksanakan Tugas Pokok Dan

Fungsinya

e. Mengendalikan Diri Dalam Menghadapi Masalah Dalam

Pekerjaan Sebagai Kepala Madrasah/SMA.

f. Memilki Bakat Dan Minat Jabatan Sebagai Pemimpin

Pendidikan

a. Menyusun Perencanaan Madrasah/SMA Untuk Berbagai

Tingkatan Perencanaan.

b. Mengembangkan Organisasi Madrasah/SMA Sesuai

Dengan Kebutuhan

c. Memimpin Madrasah/SMA Dalam Rangka

Pendayagunaan Sumber Daya Madrasah Secara Optimal

d. Mengelola Perubahan Dan Pengembangan Madrasah

Menuju Organisasi Pembelajar Yang Efektif

e. Menciptakan Budaya Dan Iklim Madrasah/SMA Yang

Kondusif Dan Inovatif Bagi Pembelajaran Peserta Didik.

f. Mengelola Guru Dan Staf Dalam Rangka Pendayagunaan

Sumber Daya Manusia Secara Optimal

g. Mengelola Sarana Prasarana Madrasah/SMA dalam

Rangka Pendayagunaan Secara Optimal.

h. Mengelola Hubungan Madrasah/SMA Dan Masyarakat

Dalam Rangka Pencarian Dukungan Ide, Sumber Belajar,

Page 35: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

20

Dan Pembiayaan Madrasah.

i. Mengelola Peserta Didik Dalam Rangka Penerimaan

Peserta Didik Baru, Dan Penempatan Dan Pengembangan

Kapasitas Peserta Didik.

j. Mengelola Pengembangan Kurikulum Dan Kegiatan

Pembelajaran Sesuai Dengan Arah Dan Tujuan

Pendidikan Nasional.

k. Mengelola Keuangan Madrasah/SMA Sesuai Prinsip

Pengelolaan Yang Akuntabel, Transparan, Dan Efisien.

l. Mengelola Ketata Usahaan Madrasah/SMA Dalam

Mendukukng Pencapaian Tujuan Madrasah.

m. Mengelola unit layanan khusus madrasah/SMA dalam

mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta

didik dimadrasah.

n. Mengelola sistem informasi madrasah/SMA dalam

mendukung penyusunan program dan pengambilan

keputusan

o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi

peningkatan pembelajaran dan manajemen

madrasah/SMA

p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan

pelaksanaan program kegiatan madrasah/SMA dengan

prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.

Page 36: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

21

3. Kewirausahaan

4. Supervisi

5. Sosial

a. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan

madrasah/SMA.

b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan

madrasah/SMA sebagai organisasi pembelajar yang

efektif.

c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai

pemimpin madrasah/SMA.

d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam

menghadapi kendala yang dihadapi madrasah/SMA.

e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan

produksi jasa madrasah sebagai sumber belajar peserta

didik.

a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru.

b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan

menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.

c. Menindaklanjuti hasil observasi akademik terhadap guru

dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

a. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan

madrasah/SMA

b. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

c. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang/ kelompok lain.

Page 37: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

22

b. Manajemen kurikulum dan program pengajaran

Menurut Suprihatin (2004: 22) ada beberapa pengertian mengenai

kurikulum. Kurikulum berasal dari kata ”curere” yang dikatabendakan menjadi

”curiculum” (kurikulum) yang secara epitomologi dapat diartikan antara lain:

1. Jarak yang ditempuh pelari atau kereta lomba

2. Pacuan, lomba berkereta, lari cepat

3. Perjalanan tanpa berhenti (satu kali perjalanan)

4. Peredaran waktu

5. Kereta untuk lomba

6. Jalan kehidupan

Kurikulum kemudian digunakan dalam dunia pendidikan dan diberi arti:

1. Secara tradisional

a. Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah

b. Suatu bahan pelajaran tentang yang dipelajari oleh anak

c. Sesuatu yang diharapkan dipelajari anak disekolah

d. Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dikuasai untuk

mencapai suatu tingkat atau ijasah (Degree)

2. Secara konsepsi baru dalam pendidikan modern

a. Semua pengalaman anak yang menjadi tanggungjawab sekolah

b. Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar anak dikelas,

tempat bermain dan diluar sekolah

Manajemen kurikulum dan program pengajaran merupakan bagian dari

MBS. Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan

Page 38: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

23

perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan

pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh

Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Karena itu level sekolah

yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan

kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Disamping itu, sekolah juga

bertugas dan berwenang untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai

dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat (Mulyasa, 2002: 40).

Kegiatan manajemen kurikulum dititik beratkan pada usaha-usaha

pembinaan situasi belajar mengajar di sekolah agar selalu terjamin kelancarannya.

Menurut Suryosubroto (2004: 42-44), kegiatan manajemen kurikulum yang

terpenting adalah:

a. Kegiatan yang amat erat dengan tugas guru

1. Pembagian tugas mengajar

2. Pembagian tugas atau tanggungjawab dalam membina ekstrakurikuler

3. Koordinasi penyusunan persiapan mengajar

b. Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar

1. Penyusunan jadwal pelajaran

2. Penyusunan program (rencana) berdasar satuan waktu tertentu

(caturwulan, semesteran, tahunan)

3. Pengisian daftar kemajuan murid

4. Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar

5. Laporan hasil evaluasi

6. Kegiatan bimbingan penyuluhan

Page 39: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

24

Berdasarkan Permendiknas No 19 Tahun 2007 peraturan di bidang

kurikulum dan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1) Sekolah atau madrasah menyusun KTSP

2) Penyusunan KTSP memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan, Standar

isi, dan peraturan pelaksanaannya.

3) KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah, potensi atau

karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.

4) Kepala sekolah/madrasah bertanggungjawab atas KTSP.

5) Wakil kepala sekolah bidang kurikulum bertanggungjawab atas pelaksanaan

penyusunan KTSP

6) Setiap guru bertanggungjawab menyusun sillabus setiap mata pelajaran yang

diampunya sesuai dengan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan

panduan penyusunan KTSP.

7) Dalam penyusunan sillabus, guru dapat bekerjasama dengan kelompok kerja

guru, MGMP, LPMP atau perguruan tinggi.

8) Penyusunan KTSP dikoordinasi, disupervisi, dan difasilitasi oleh Dinas

Pendidikan Provinsi yang bertanggungjawab dibidang pendidikan,

sedangkan untuk penyusunan KTSP Pendidikan agama islam oleh kantor

wilayah Departemen Agama Provinsi.

b.Kalender pendidikan

1) Sekolah/madrasah menyusun kalender pendidikan yang meliputi jadwal

pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.

Page 40: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

25

2) Penyusunan kalender akademik didasarkan pada standar isi, berisi mengenai

pelaksanaan aktivitas sekolah selama satu tahun dan dirinci secara

semesteran, bulanan dan mingguan, serta diputuskan dalam rapat dewan

pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah.

3) Sekolah menyusun jadwal penyusunan KTSP

4) Sekolah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal,

dan semester genap.

c. Program pembelajaran

1) Sekolah/madrasah menjamin mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata

pelajaran dan program pendidikan tambahan yang dipilihnya.

2) Kegiatan pembelajaran didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan,

standar isi, dan peraturan pelaksanaannya, serta Standar Proses dan Standar

Penilaian.

3) Mutu pembelajaran disekolah/madrasah dikembangkan dengan model

kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses, melibatkan

peserta didik secara aktif, demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong

kreativitas dan dialogis, tujuan agar peserta didik mencapai pola pikir dan

kebebasan berfikir, berargumentasi, mempertanyakan, mengkaji,

menemukan dan memprediksi serta pemahaman bahwa keterlibatan peserta

didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-

sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas

pada materi yang diberikan oleh guru

Page 41: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

26

4) Setiap guru mempertanggungjawabkan terhadap mutu perencanaan kegiatan

pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya agar peserta

didik mampu meningkatkan rasa ingin tahu, mencapai keberhasilan

belajarnya secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan, mengolah

informasi menjadi pengetahuan, menggunakan pengetahuan untuk untuk

menyelesaikan masalah, mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain,

dan mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang

wajar.

5) Kepala sekolah bertanggungjawab terhadap kegiatan pembelajaran sesuai

dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah

6) Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum

bertanggungjawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran.

7) Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu kegiatam pembelajaran untuk

setiap mata pelajaran yang diampunya.

d.Penilaian hasil belajar peserta didik

1) Sekolah/madrasah menyusun program penilaian hasil belajar yang

berkeadilan, bertanggungjawab dan berkesinambungan

2) Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada standar

penilaian pendidikan.

3) Sekolah/madrasah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata

pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program

remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan, laporan kepada

Page 42: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

27

pihak yang memerlukan, pertimbangan kenaikan kelas atau kelulusan, dan

dokumentasi

4) Seluruh program penilaian disosialisasikan kepada guru.

5) Program penilaian hasil belajar perlu ditinjau secara periodik.

6) Sekolah menetapkan prosedur yang mengatur transparasi sistem evaluasi

hasil belajar.

7) Semua guru mengembalikan hasil kerja siswa yang dinilai.

8) Sekolah menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai penilaian

hasil belajar.

9) Penilaian meliputi semua kompetensi dan materi yang diajarkan.

10) Seperangkatn metode penilaian yang sesuai dengan metode/strategi

pembelajaran yang digunakan.

11) Sekolah menyusun ketentuan pelaksanaan penilaian hasil belajar sesuai

dengan Standar Penilaian Pendidikan.

12) Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dipantau

13) Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti bukti kesahihan, keandalan,

dan dievaluasi secara periodik untuk perbaikan metode penilaian.

14) Sekolah/madrasah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik,

komite sekolah, dan institusi diatasnya.

e. Peraturan akademik

1) Sekolah menyusun dan menetapkan peraturan akademik.

2) Peraturan akademik berisi, persyaratan minimal kehadiran siswa, ketentuan

mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan, ketentuan

Page 43: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

28

mengenai hak siswa, ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru

mata pelajaran, wali kelas dan konselor.

3) Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan

oleh kepala sekolah.

c. Manajemen tenaga kependidikan

Personel disekolah tentu saja meliputi unsur guru yang disebut tenaga

edukatif dan unsur karyawan yang disebut tenaga administratif. Secara terperinci

dapat disebutkan keseluruhan personel sekolah adalah kepala sekolah, guru,

pegawai tata usaha dan pesuruh atau penjaga sekolah.

Manajemen personal merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan

dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara

kontinu para pegawai di sekolah, sehingga dapat membantu atau menunjang

kegiatan-kegiatan sekolah (khususnya proses belajar mengajar) secara efektif dan

efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetepkan. Para personel

harus diadministrasikan atau dikelola dengan baik agar mereka senantiasa aktif

dan bergairah dalam menjalankan tugasnya sehari-hari (Suprihatin, 2004: 37)

Menurut Mulyasa (2002: 42) manajemen tenaga kependidikan (guru atau

personal) mencakup (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan pegawai, (3)

pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi, (5)

pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan (7) penilaian pegawai. Manajemen

tenaga kependidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan

secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam

kondisi yang menyenangkan.

Page 44: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

29

Berdasarkan Permendiknas No 19 Tahun 2007, peraturan dibidang tenaga

kependidikan yaitu:

1. Sekolah menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga

kependidikan

2. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan

a. Disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

b. Dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah

3. Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan dilaksanakan

berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara sekolah.

4. Sekolah perlu mendukung upaya:

a. Promosi pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan asas

kamanfaatan, kepatutan dan profesionalisme

b. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan yang diidentifikasi

secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum

dan sekolah

c. Penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan fisik

jumlah maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas

d. Mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lainnya didasarkan

pada analisis jabatan dengan diikuti orientasi tugas oleh pimpinan

tertinggi sekolah yang dilakukan setelah empat tahun, tetapi bisa

diperpanjang berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan,

sedangkan untuk tenaga kepandidikan tambahan tidak ada mutasi

Page 45: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

30

5. Sekolah mendayagunakan kepala sekolah sebagai pengelola sekolah, wakil

kepala sekolah sebagai pembantu kepala sekolah, wakil kepala sekolah

bidang kurikulum sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola bidang

kurikulum, wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana sebagai pembantu

dalam mengelola sarana prasarana, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan

sebagai pembantu dalam mengelola peserta didik, guru melaksanakan tugas

dan tanggungjawabnya sebagai agen pembelajaran, konselor memberikan

layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik, instruktur

memberikan pelatihan teknis kepada peserta didik pada kegiatan pelatihan,

tenaga perpustakaan melaksanakan pengelolaan sumber belajar di

perpustakaan, tenaga laboratorium membantu guru mengelola kegiatan

praktikum di laboratorium, tenaga administrasi menyelenggarakan

pelayanan administratif, dan tenaga kebersihan malaksanakan tugas dalam

memberikan layanan kebersihan lingkungan.

d. Manajemen kesiswaan

Manajemen kesiswaan adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan

dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh

peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat

mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien demi terciptanya

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Menurut Mulyasa (2002: 46) manajemen kesiswaan adalah penataan dan

pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai masuk

sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen

Page 46: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

31

kesiswaan ini bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang

kesiswaan agar kegiatan pembelajaran disekolah dapat berjalan lancar, tertip dan

teratur serta mencapai tujuan pendidikan.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut dibidang manajemen kesiswaan

sedikitnya ada tiga tugas utama yang harus diperhatikan yaitu penerimaan murid

baru, kegiatan kemajuan belajar, serta bimbingan dan pembinaan disiplin.

Menurut Ismed Syarif dalam Suryosubroto ( 2004: 74-78) menyebutkan bahwa

langkah-langkah penerimaan murid baru diantaranya (1) membentuk panitia

penerimaan murid, (2) menentukan syarat pendaftaran calon, (3) menyediakan

formulir pendaftaran, (4) pengumuman pendaftaran calon, (5) waktu pendaftaran

dan (6) penentuan calon yang diterima.

Berdasarkan Permendiknas No 19 Tahun 2007, peraturan dibidang

kesiswaan yaitu:

1. Sekolah menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional

mengenai proses penerimaan peserta didik

2. Sekolah memberikan layanan konseling kepada peserta didik, melaksanakan

kegiatan ekstra dan ekstrakurikuler untuk para peserta didik, melakukan

pembinaan prestasi unggulan dan melakukan pelacakan terhadap alumni

e. Manajemen sarana dan prasarana

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung

digunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar,

seperti gedung, ruang kelas, meja kursi serta alat-alat dan media pengajaran.

Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung

Page 47: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

32

menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti halaman, kebun,

taman sekolah, jalan munuju sekolah, tetapi apabila dimanfaatkan secara langsung

untuk proses belajar mengajar seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi,

halaman sekolah sekeligus lapangan olahraga (Mulyasa, 2002: 49)

Manajemen sarana dan prasarana bertugas mengatur dan menjaga sarana

prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti

pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan

perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi dan

penghapusan serta penataan. Menurut Suharsimi, ditinjau dari fungsi atau

peranannya terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar maka sarana

pendidikan (sarana material) dibedakan menjadi tiga macam yaitu alat peraga, alat

pelajaran dan media pengajaran. Dan diterangkan juga bahwa yang termasuk

prasarana pendidikan adalah bangunan sekolah dan alat perabot sekolah.

Prasarana pendidikan ini juga berperan dalam proses belajar mengajar walaupun

tidak secara langsung.

Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan

sekolah yang bersih dan rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang

menyenangkan baik bagi guru maupun peserta didik untuk berada di sekolah.

Disamping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang

memadai secara kuantitatif, kualitatif dan relevan dengan kebutuhan serta dapat

dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran

baik oleh guru sebagai pengajar maupun peserta didik sebagai pelajar (Mulyasa,

2002: 50).

Page 48: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

33

Berdasarkan Permendiknas No 19 Tahun 2007 mengatur bidang sarana

prasarana sebagai berikut:

1. Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai

pengelolaan sarana prasarana.

2. Program pengelolaan sarana prasarana mengacu pada Standar Sarana dan

Prasarana dalam hal

a. Merencanakan, memenuhi, dan mendayagunakansarana dan prasarana

pendidikan

b. Mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar

tetap berfungsi mendukung proses pendidikan

c. Melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah

d. Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai

dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat

e. Pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memeperhatikan

kesehatan dan keamanan lingkungan.

3. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan

disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik

4. Pengelolaan sarana prasarana sekolah

a. Direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan

kegiatan akademik dengan mengacu Standar Sarana dan Prasarana

b. Dituangkan dalam rencana pokok yang meliputi gedung dan

laboratorium serta pengembangannya.

Page 49: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

34

5. Pengelolaan perpustakaan perlu

a. Menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan

bahan pustaka lain

b. Merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lain sesuai

dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik

c. Membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada jam kerja

d. Melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik internal

maupun eksternal

e. Menyediakan pelayanan peminjaman dengan perpustakaan dari sekolah

lain baik negeri maupun swasta

6. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan

IPTEK serta dilengkapi dengan manual yang jelas sehingga tidak terjadi

kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan

7. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler disesuaikan

dengan perkembangan kegiatan ekstra-kurikuler peserta didik dan mengacu

pada standar sarana dan prasarana.

f. Manajemen keuangan dan pembiayaan

Anggaran dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara

langsung menunjang afektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal

tersebut lebih terasa lagi dalam implementasi MBS, yang menuntut kemampuan

sekolah untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta

mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan pada masyarakat

dan pemerintah (Mulyasa, 2002: 47)

Page 50: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

35

Menurut Suprihatin (2004: 50) manajemen pembiayaan adalah seluruh

proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan secara sengaja dan

bersungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional

sekolah atau pendidikan, sehingga kegiatan operasional pendidikan semakin

efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah

ditetepkan.

Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar

dapat dikelompokkan atas tiga sumber yaitu (1) pemerintah, baik pemerintah

pusat, pemerintah daerah maupun keduanya yang bersifat umum atau khusus dan

diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan, (2) orang tua atau peserta didik, (3)

masyarakat baik mengikat maupun tidak mengikat. Berkaitan dengan penerimaan

keuangan dari orang tua dan masyarakat ditegaskan dalam Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional 1989 yang menerangkan bahwa karena keterbatasan

kemampuan pemerintah dalam penentuan kebutuhan dana pendidikan,

tanggungjawab atas penentuan kebutuhan dana pendidikan merupakan

tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua (Mulyasa,

2002: 48)

Suprihatin (2004: 50-51) menyebutkan secara garis besar kegiatan

pembiayaan meliputi pengumpulan atau penerimaan dana (dana rutin, SPP,

sumbangan BP3, donasi dan usaha-usaha halal lainnya), penggunaan dana dan

pertanggungjawaban dana kepada pihak-pihak terkait yang berwewenang. Dana

yang datang atau masuk disebut dana masukan (input) yang kemudian setelah

dilakukan perencanaan anggaran (budgeting), lalu digunakan dalam proses atau

Page 51: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

36

operasional pendidikan (througput) dan akhirnya dipertanggungjawabkan sesuai

ketentuan yang berlaku bersama hasil usaha (output) yang dihasilkannya.

Terhadap setiap penggunaan biaya atau uang dilakukan pembukuan (accounting)

yang tertip sesuai peraturan yang berlaku, seperti penggunaan buku kas tabelaris,

buku skontro, buku penerimaan SPP, buku bantu dan sebagainya.

Dalam rangka implementasi MBS, manajemen komponen keuangan harus

dilaksanakan dengan baik dan teliti mulai tahap penyusunan anggaran,

penggunaan sampai pengawasan dan pertanggungjawaban sesuai dengan

ketentuan yang berlaku agar semua dana sekolah benar-benar dimanfaatkan secara

efektif, efisien, tidak ada kebocoran-kebocoran serta bebas dari penyakit korupsi,

kolusi dan nepotisme (KKN).

Komponen utama manajemen keuangan meliputi (1) prosedur anggaran, (2)

prosedur akuntansi keuangan, (3) pembelajaran pergudangan dan prosedur

pendistribusian, (4) prosedur investasi, dan (5) prosedur pemeriksaan.

Berdasarkan Permendiknas No 19 Tahun 2007, peraturan bidang keuangan

dan pembiayaan meliputi:

1. Sekolah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional

yang mengacu pada standar pembiayaan

2. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional mengatur

a. sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola

b. penyusunan dan pencairan anggaran serta penggalangan dana diluar dana

investasi dan operacional

Page 52: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

37

c. kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam membelanjakan

anggaran pendidikansesuai dengan peruntukannya

d. Pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan

anggaran untuk dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi

diatasnya.

3. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional diputuskan oleh

komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah, serta mendapatkan

persetujuan institusi diatasnya.

4. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah

disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah untuk menjamin tercapainya

pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel.

g. Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat

Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh

proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan

bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati

dari masyarakat pada umumnya serta dari publiknya pada khususnya, sehingga

kegiatan operasional sekolah semakin efektif dan efisien demi membantu

tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Sekolah harus tetep

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat sehingga melalui

kegiatan-kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikulernya, sekolah meningkatkan

pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sikap para peserta didiknya agar

dapat mempersiapkan dirinya untuk menyongsong tugas-tugasnya dimasa depan

serta dapat membangun dirinya demi dapat ikut bertanggungjawab terhadap

Page 53: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

38

pembangunan masyarakat, bangsa dan negaranya, baik secara individual maupun

secara berkelompok (Suprihatin, 2004: 56-57)

Menurut Ibnoe Syamsi dalam Suryosubroto (2004: 155) menyebutkan

bahwa hubungan masyarakat adalah kegiatan organisasi untuk menciptakan

hubungan yang harmonis dengan masyarakat agar mereka mendukungnya dengan

sadar dan sukarela. Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan antara lain

untuk (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak, (2)

memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan

masyarakat, (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan

sekolah. Untuk merealisasikan tujuan tersebut banyak cara yang bisa dilakukan

oleh sekolah dalam menarik simpati masyarakat terhadap sekolah dan menjalin

hubungan harmonis antara sekolah dengan masyarakat. Hal tersebut antara lain

dapat dilakukan dengan memberitahu masyarakat mengenai program-program

sekolah, baik program yang telah dilaksanakan, yang sedang dilaksanakan

maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat mendapat gambaran yang

jelas tentang sekolah yang bersangkutan (Mulyasa, 2002: 50)

Berdasarkan Permendiknas No 19 Tahun 2007 peraturan mengenai peran

serta masyarakat dan kemitraan sekolah meliputi:

1. Sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah dalam

mengelola pendidikan.

2. Warga sekolah dilibatkan dalam pengelolaan akademik.

3. Masyarakat pendukung sekolah dilibatkan dalam pengelolaan non-

akademik.

Page 54: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

39

4. Keterlibatan peran serta warga skolah dan masyarakat dalam pengelolaan

dibatasi pada kegiatan tertentu yang ditetapkan

5. Setiap sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan,

berkaitan dengan input, proses, output dan pemanfaatan lulusan

6. Kemitraan dilakukan dengan lembaga pemerintah dan non-pemerintah

7. Kemitraan SMA dilakukan minimal dengan perguruan tinggi.

8. Sistem kemitraan sekolah ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis.

h. Manajemen layanan khusus

Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan

dan keamanan sekolah. Manajemen komponen-komponen tersebut merupakan

bagian penting dari MBS yang efektif dan efisien (Mulyasa, 2002: 52)

Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan peserta

didik untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang

diperolehnya dikelas melalui belajar mandiri, baik pada waktu-waktu kosong di

sekolah maupun dirumah. Disamping itu, juga memungkinkan guru untuk

mengembangkan pengetahuan secara mandiri dan juga dapat mengajar dengan

metode bervariasi, misalnya belajar individual (Suprihatin, 2004: 60)

Manajeman khusus lainnya adalah layanan kesehatan dan keamanan.

Sekolah sebagai satuan pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab

melaksanakan proses pembelajaran, tidak hanya bertugas mengembangkan ilmu

pengetahuan, keterampilan dan sikap saja, tetapi harus menjaga dan meningkatkan

kesehatan jasmani dan rohani peserta didik. Hal ini sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional yaitu mengembangkan manusian Indonesia seutuhnya,

Page 55: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

40

yaitu”.... manusia yang memiliki kesehatan jasmani dan rohani”. Disamping itu

juga sekolah perlu memberikan pelayanan keamanan kepada peserta didik dan

para pegawai yang ada di sekolah agar mereka dapat belajar dan melaksanakan

tugas dengan tenang dan nyaman (Mulyasa, 2002: 52)

2.3. Kinerja

2.3.1 Pengertian kinerja

Pengertian kinerja (prestasi untuk kerja) adalah hasil kerja yang secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya

(Mangkunegara, 2003: 136-137). Kinerja mempunyai hubungan erat dengan

produktivitas karena merupakan indikator dalam menentukan usaha untuk

mencapai produktivitas organisasi yang tinggi.

Swasto (1996) menjelaskan bahwa kinerja merupakan tindakan-tindakan

atau pelaksanaan tugas yang telah diselesaikan individu dalam kurun waktu

tertentu. Peter F. Drucker dalam Sagala (2007: 179) menyatakan bahwa kinerja

adalah uji tuntas terhadap institusi. Sedangkan Harris, Meintyre, Littleton dan

Long mengatakan bahwa kinerja adalah perilaku yang menunjukkan kompetensi

yang relevan dengan tugas yang realistis dan gambaran perilaku di fokuskan pada

konteks pekerjaan yaitu perilaku diwujudkan untuk memperjelas deskripsi-

deskripsi kerja menentukan kinerja yang akan memenuhi kebutuhan organisasi

yang diinginkan.

Kata ”kinerja” adalah terjemahan dari kata dalam bahasa inggris

”performance” yang berarti pekerjaan, perbuatan, penampilan atau pertunjukan.

Page 56: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

41

Kirkpatrick dan Nixon dalam Sagala (2006:179) mengartikan kinerja sebagai

ukuran kesuksesan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (direncanakan)

sebelumnya.

Unsur-unsur kinerja menurut Chaplin terdiri atas aktivitas, tingkah laku

(behavior) dan produktivitas. Aktivitas (activity) adalah gerakan atau tingkah laku

organisme semua proses mental atau fisiologis. Tingkah laku (behavior) adalah

sembarang resppon (reaksi, tanggapan, jawaban, balasan)yang dilakukan secara

khusus dari satu kesatuan pola reaksi mencakup segala sesuatu yang dilakukan

atau dialami oleh seseorang. Produktivitas (productivener) daya produksi, kualitas

kemampuan yang kreatif, kualitas kesanggupan menyelesaikan sebagian besar

tugas seperti penelitian, publikasi dan lain-lain. Penilaian kinerja kepala sekolah

adalah upaya meningkatkan menajemen sekolah yang efektif yaitu derajat sekolah

mencapai tujuannya, efisien dan berkualitas yaitu kualitas menejerial dan kualitas

layanan belajar (Sagala, 2007: 180).

2.3.2 Unsur Kinerja

Berdasarkan pengertian di atas kinerja mengandung 3 (tiga) unsur, yaitu:

a. Unsur waktu, dalam hasil-hasil yang dicapai oleh usaha-usaha tertentu,

dinilai dalam satu putaran waktu atau sering disebut periode. Ukuran periode

dapat menggunakan satuan jam, hari, bulan, maupun tahun.

b. Unsur hasil, dalam arti hasil-hasil tersebut merupakan hasil rata-rata pada

akhir periode tersebut. Hal ini tidak berarti mutlak setengah periode harus

memberikan hasil setengah dari keseluruhan.

c. Unsur metode, dalam arti seorang pegawai harus meguasai betul dan

bersedia mengikuti pedoman yang telah ditentukan, yaitu metode kerja yang

Page 57: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

42

efektif dan efisien, ditambah pula dalam bekerjanya pegawai tersebut harus

bekerja dengan penuh gairah dan tekun serta bukan berarti harus bekerja

berlebihan.

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, baik yang berasal dari

dalam diri maupun yang berasal dari luar. Ada dua macam faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja seseorang, yaitu:

a. Faktor Individual, yaitu faktor yang meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian,

sifat fisik, keinginan atau motivasinya, unsur, jenis kelamin, pendidikan,

pengalaman kerja, latar belakang budayadan variabel-variabel personal

lainnya.

b. Faktor Situasional, yaitu faktor sosial dan organisasi, meliputi:

kebijaksanaan organisasi, jenis pelatihan dan pengawasan, sistem upah dan

lingkungan sosial.

c. Faktor Fisik dan Pekerjaan, meliputi: metode kerja, desain dan kondisi alat-

alat kerja, penataan ruang kerja dan lingkungan kerja (seperti penyinaran,

kebisingan, dan fentilasi).

2.4. Kinerja sekolah

Dalam kitannya dengan dunia pendidikan, salah satu tujuan

penilaianadalah mengukur kemempuan peserta didik dalam mencapai tujuan yang

ditargetkan. Disamping mengukur kemampuan peserta didik, dalam dunia

persekolahan juga akan menilai program-program sekolah. Penilaian adalah upaya

sistematis mengumpulkan, menyusun, mengolah dan menafsirkan data, fakta dan

Page 58: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

43

informasi (yang dapat dipertanggungjawabkan) dengan tujuan mengumpulkan

nilai atau perangkat kompetensi seseorang dalam satu bidang keahlian keprofesian

kependidikan seperti kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan berdasarkan

norma kriteria tertentu, serta menggunakan kesimpulan tersebut dalam proses

pengembalian keputusan kinerja yang direkomendasikan.

Tujuan utama pendidikan adalah meneruskan kebudayaan kepada generasi

muda melalui proses sosialisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut ada sejumlah

faktor yang menjadi penentu kinerja sekolah seperti kepemimpinan kepala sekolah

yang kuat, dukungan ahli manajemen sekolah, ketersediaan sarana prasarana

sekolah, penggunaan secara optimal fasilitas belajar dikelas, laboratorium,

perpustakaan dan tempat belajar lainnya serta ketersediaan anggaran yang

mendukung penyelenggaraan penggunaan sekolah (Sagala, 2007: 179)

Peter dan Waterman adalah konsultan yang pernah melakukan kajian

mendalam terhadap beberapa perusahaan Amerika yang mencapai tingkat kinerja

unggul. Hasil kajiannya menyimpulkan ada tujuh faktor penyumbang terhadap

efektivitas organisasi menggambarkan kinerja organisasi yang kemudian

dipopulerkan dengan sebutan 7S Framework, yang terdiri dari strategi, struktur,

sistem, staff, style (gaya), skill (keahlian), shared values (superordinate goals /

nilai-nilai bersama).

Ketujuh faktor tersebut saling terkait dan berhubungan menyumbang

keseluruhan kinerja sekolah. Karakteristik kinerja organisasi dapat digambarkan

(1) karakteristik organisasi, terdiri dari struktur dan teknologi, (2) karakteristik

lingkungan, meliputi lingkungan intern dan ektern, (3) karakteristik karyawan,

Page 59: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

44

terdiri dari komitmennya kepada organisasi dan kinerja individual dan tim, dan

(4) kebijakan dan praktik manajemen mencakup (a) penyusunan tujuan strategis,

(b) pencariandan pendayagunaan sumber daya yang tersedia, (c) menciptakan

lingkungan berprestasi, (d) proses komunikasi, (e) kepemimpinan dan

pengambilan keputusan, dan (f) inovasi dan adaptasi organisasi.

2.5. Ukuran keberhasilan kinerja sekolah

Ukuran-ukuran keberhasilan dalam kinerja sekolah dapat diamati dan

dapat diukur secara cermat dan tepat. Ukuran-ukuran keberhasilan yang sering

digunakan dalam pekerjaan adalah ciri kepribadian dalam bentuk sifat (prakarsa,

kemampuan dalam bekerjasama dan hasil atau prestasi kerja) (Sagala, 2007: 184).

Sedangkan Bocal (1999) mengemukakan bahwa kinerja dapat diukur melalui (1)

penyelesaian pekerjaan pada waktunya, (2) penunjukan keahlian dan kemampuan

yang diperlikan dalam pekerjaan, (3) pertunjukkan kreativitas dan inisiatif, (4)

pemenuhan target.

Keberhasilan sebenarnya suatu kinerja adalah kemampuan mengelola

sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan serta dapat mempertahankan

pencapaian pada tingkat operasi yang efektif dan efisien. Menurut Ducker dalam

Sagala (2007: 182) menyebutkan bahwa seorang manajer disebut efisien manakala

menghasilkan output yang sebesar-besarnya dari input yang sekecil-kecilnya.

Sedangkan seorang manajer disebut efektif manakala mampu menentukan pilihan

pekerjaan yang tepat untuk dilaksanakan. Tegasnya bahwa kinerja sekolah hasil

atau tingkat keberhasilan kerja personel sekolah secara keseluruhan selama

periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai

Page 60: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

45

kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran sesuai kriteria yang

ditentukan.

Menurut Sergiovani dalam Sagala (2007: 183) menyatakan bahwa sekolah

yang efektif dapat mempengaruhi kepuasan kerja yang secara eksplisit muncul

sebagai performansi dan kinerja kepala sekolah serta personal sekolah lainnya

dalam bentuk kehadiran, kesehatan fisik dan kesehatan mental. Penilaian kinerja

kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dilihat dari kemampuannya

menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk mencapai tujuan maksimal

dan mampu menentukan pilihan pekerjaan yang tepat untuk dilaksanakan.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja personal sekolah

yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan adalah (1) human performance yang

menggambarkan kemampuan (ability) yang didukung oleh motivasi yang kuat (2)

kemampuan yang menggambarkan pengetahuan (knowledge) didukung oleh

keterampilan (skill) dan (3) motivasi (motivation) yang menggambarkan sikap

didukung oleh situasi yang kondusif untuk itu.

2.6. Manajemen Sekolah Menengah Atas (SMA)

Katenagaan Sekolah Menengah Atas (SMA) menurut Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional RI NO. 053/U/2001 tanggal 19 April 2001 tentang pedoman

penyusunan standar pelayanan minimal penyelenggaraan persekolahan bidang

pendidikan dasar dan menengah pada Sekolah Menengah Atas (SMA) terdiri dari

kepala sekolah berijazah serendah-rendahnya S1 berasal dari LPTK atau non

LPTK dengan akta mengajar, wakil kepala sekolah, kepala urusan tata usaha, guru

mata pelajaran berijazah serendah-rendahnya S1 berasal dari LPTK atau non

Page 61: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

46

LPTK dengan akta mengajar sesuai bidang studi yang menjadi

tanggungjawabnya, guru pembimbing, laboran, pustakawan, dan petugas tata

usaha.

Setiap Sekolah Menengah Atas (SMA) menetapkan manajemen peningkatan

mutu berbasis sekolah. Dalam sistem ini kepala sekolah bersama dewan guru dan

warga sekolah lainnya secara mandiri, transparan, dan bertanggungjawab

melaksanakan program sekolah mencapai visi, misi dan target mutu yang

diamanatkan oleh masyarakat dan semua pihak yang berkepentingan terhadap

pendidikan di sekolah (stakeholders pandidikan).

Untuk mencapai tujuan tersebut sekolah:

1. Merumuskan visidan misi yang jelas serta terarah sesuai dengan visi, misi

dan standar mutu pendidikan nasional

2. Merencanakan dan melaksanakan program SMA yang telah ditetapkan

3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program

4. Menyusun laporan dan mengevaluasi keberhasilan program

5. Merumuskan program baru sebagai kelanjutan dari program yang telah

dilaksanakan

Untuk mengawasi tercapainya program, maka dilakukan kontrol melalui (1)

pemantauan dan pengawasan internal dan eksternal, (2) transparansi manajemen

dan (3) akuntabilitas publik. Penilaian sekolah dilakukan untuk mengetahui

tingkat efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan, pelaksanaan

kurikulum dan penilaian kinerja sekolah sebagai satu kesatuan secara menyeluruh.

Page 62: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

47

Penilaian sekolah harus dapat bersifat nasional (pemerintah pusat), lokal

(pemerintah daerah), dan sekolah itu sendiri sesuai dengan tujuan dan lingkupnya

serta prinsip MBS. Komponen penting penilaiannya adalah sebagai berikut:

1. Kurikulum nasional maupun muatan lokal dilihat dari ketersediaan,

persebarannya, keterlaksanaandan persentase daya serap

2. Peserta didik dilihat dari angka partisipasi kasar (APK), angka partisipasi

murni (APM), angka pendaftaran peserta didik, angka putus sekolah (APS),

angka mengulang, kelangsungan belajar peserta didik (survival rate), dan

persentase kelulusan

3. Ketenagaan yaitu kinerja personal sekolah, kualifikasi dan keahlian tenaga

guru dan tenaga kepandidikan, dan ratio guru dengan peserta didik

4. Organisasi sekolah yaitu struktur organisasi, personalia, uraian tugas, dan

mekanisme kerja

5. Pembiayaan yaitu ketersediaan anggaran yang bersumber dari pemerintah

dan masyarakat, serta komponen yang harus dibiayai

6. Sarana dan prasarana yaitu ketersediaan dan perawatan lahan, bangunan,

perabot, peralatan laboratorium dan media, buku teks, sarana dan peralatan

olahraga, sarana dan peralatan seni, infrastruktur, dan sebagainya

7. Manajemen sekolah yaitu pemahaman visi dan misi sekolah, tingkat

kehadiran guru dan tenaga kependidikan serta personal lainnya, tingkat

kehadiran peserta didik, kinerja sekolah, dan tertib administrasi

Page 63: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

48

8. Peran serta masyarakat yaitu dukungan dan peran serta komite sekolah,

perhatian orang tua, peran serta tokoh masyarakat, peran serta dunia usaha,

dan sebagainya

(Sagala, 2007: 174-175)

2.7. Kajian Tentang Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian lanjutan.

Sebelumnya telah dilakukan penelitian tentang manajemen berbasis sekolah

(MBS). Hasil dari penelitiannya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.2 Hasil penelitian terdahulu

No Pengarang dan judul Hasil

1 Zanto (2008) Penerapan MBS berpengaruh terhadap

kualitas kelulusan siswa baik secara parsial

(variabel manajemen) maupun secara

simultan (bersama-sama) yaitu sebesar

40,6%

Implementasi MBS dan Pengaruhnya

Terhadap Kualitas Lulusan Siswa

SMA N I Parakan Kab. Temanggung

Tahun Ajaran 2006/2007.

2 Andini Arsika Sari (2008) Secara rata-rata implementasi kinerja

manajemen kurikulum, manajemen

kependidikan, manajemen kesiswaan, dan

Manajemen sarana prasarana di SMA se-

Kab. Jepara sudah ideal, walaupun masih

ada sebagian aspek yang masih perlu

dioptimalkan dan ada perbedaan

implemantasinya, yaitu perbedaan kinerja

implementasi masing-masing komponen

manajemen sekolah.

Analisis kinerja manajemen

kurikulum, manajemen kependidikan,

manajemen kesiswaan, dan

manajemen sarana prasarana di SMA

se-Kab. Jepara

3 Retnoning (2006) Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah

di SLTPN 2 Klaten sudah baik. Sekolah Implementasi Manajemen Berbasis

Page 64: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

49

Sekolah (MBS) di SLTPN 2 Klaten.

mengimplementasikan komponen

manajemen sekolah secara optimal. Dari

penelitian tersebut disimpulkan, untuk

mengetahui sekolah mempunyai kualitas

kinerja manajemen, bisa diketahui melalui

indikator implementasi komponen-

komponen manajemen sekolahnya.

4 Moga Wahyu Purnomo (2008) Kinerja manajemen SMA Negeri berada

pada kategori sangat baik. Kinerja

manajemen SMA Swasta berada pada

kategori baik. Perbedaan kinerja manajemen

sekolah antara negeri dan swasta terletak

pada komponen manajemen kurikulum dan

program pengajaran, ketenagaan,

kesiswaan, keuangan dan pembiayaan serta

layanan khusus.

Analisis Portofolio Kinerja

Manajemen SMA N I Subah, SMA N

I Batang dan SMA Bhakti Praja

Batang, SMA Bhakti Praja Limpung

di Kab. Batang

5 Sri Yuliningtyas (2008) Kinerja manajemen sekolah pada MAN dan

swasta sudah ideal, meskipun ada beberapa

perbedaan antara keduanya, perbedan

masing-masing aspek manajemen sekolah

secara keseluruhan adalah MAN lebih

unggul daripada swasta, aspek yang sangat

menonjol yaitu sumber dana sekolah,

dimana pada MAN mamiliki keunggulan

sumber dana.

Analisis Portofolio Kinerja

Manajemen MA Negeri dan MA

Swasta dikabupaten Rembang

6 Wiwi Erpina (2008) Secara keseluruhan kinerja manajemen

sekolah negeri dan swasta dalam ketegori

ideal. Kinerja MBS yang efektif akan

mempengaruhi mutu sekolah, dan dapat

diketahui dari indikator lulusan sekolah.

Analisis kinerja manajemen sekolah

di SMA negeri dan swasta se-

Kabupaten Pemalang

Page 65: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

50

7 Raihani SBM dipilih setelah rezim Suharto jatuh,

sebagai bentuk perubahan pendidikan secara

demokratis. Pemerintah melakukan

desentralisasi yang implementasinya

tentang otonomi pendidikan, yang

menghasilkan paradigma baru dalam

manajemen sekolah yaitu Sekolah Berbasis

Manajemen (SBM).

Education reform in Indonesia in the

twenty-first century

8 Cranston (2001) Manajemen Berbasis Sekolah di

Queensland, berdampak memberikan

tantangan yang lebih khusus dalam hal

kapasitas dan kemampuannya untuk lebih

bekerjasama dan meningkatkan mutu

berdasarkan kebijakan pendidikan nasional

Collaborative decision-making and

school based management:

challenges, rhetoric and reality

9 Gregg Steward Rowland (1999) Pelaksanaan MBS di Australia optimal dan

memberikan kontribusi yang signifikan

terhadap sekolah menengah, namun output

belum optimal, karena dipengaruhi

beberapa aspek komponen manajemen yang

kurang dikembangkan secara optima, antara

lain: kepemimpinan kepala sekolah,

kesiswaan, tenaga kependidikan dan peran

serta masyarakat.

The management of school based

staff development in Australia

secondary school

Penelitian Sri Yulianingtyas (2008) yang berjudul “Analisis Portofolio

Kinerja Manajemen MA Negeri dan MA Swasta dikabupaten Rembang’

mengatakan bahwa Kinerja manajemen sekolah pada MAN dan swasta sudah

ideal, meskipun ada beberapa perbedaan antara keduanya, perbedan masing-

masing aspek manajemen sekolah secara keseluruhan adalah MAN lebih unggul

Page 66: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

51

daripada swasta, aspek yang sangat menonjol yaitu sumber dana sekolah, dimana

pada MAN mamiliki keunggulan sumber dana.

Penelitian Cranston yang berjudul “Collaborative decision-making and

school based management: challenges, rhetoric and reality’ (2001) menyebutkan

bahwa dampak utama pembelajaran jangka panjang pada manajemen berbasis

sekolah di prinsip-prinsip Queensland, memberikan tantangan yang lebih khusus

dalam hal kapasitas dan kemampuannya untuk lebih bekerjasama dan

meningkatkan pendidikan berdasarkan kebijakan pendidikan nasional. Manajemen

berbasis sekolah melibatkan semua warga sekolah untuk meningkatkan mutu

sekolahnya.

Raihani menyebutkan bahwa SBM dipilih setelah rezim Suharto jatuh,

sebagai bentuk perubahan pendidikan secara demokratis. Pemerintah melakukan

desentralisasi yang implementasinya tentang otonomi pendidikan, yang

menghasilkan paradigma baru dalam manajemen sekolah yaitu Sekolah Berbasis

Manajemen (SBM). Dimana kurikulumnya fokus pada prinsip yang berbasis

kompetensi dan pengembangan yang berbasis pada sekolah.

Gregg Steward Rowland dalam penelitiannya yang berjudul ’The

management of school based staff development in Australia secondary school’

menjelaskan bahwa Pelaksanaan MBS di Australia optimal dan memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap sekolah menengah, namun output belum

optimal, karena dipengaruhi beberapa aspek komponen manajemen yang kurang

dikembangkan secara optimal, antara lain: kepemimpinan kepala sekolah,

kesiswaan, tenaga kependidikan dan peran serta masyarakat.

Page 67: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

52

Merujuk pada penelitian terdahulu tersebut, kendati tidak menyarankan

untuk melakukan penelitian lanjutan akan tetapi penelitian pada jenjang SMA,

terlebih di Kabupaten Kendal belum pernah dilakukan. Oleh karenanya peneliti

tertarik untuk meneliti tentang manajemen sekolah dengan fokus penelitian di

SMA swasta. Sebab pada penelitian terdahulu hanya mengungkap bagaimana

implementasi MBS, belum mengungkap apakah ada perbedaan kinerja sekolah

swasta.

2.8. Kerangka berpikir

Pergeseran pendekatan dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan di

Indonesia telah berimbas pada pengelolaan sistem pendidikan, yakni dari semula

yang lebih bersifat sentralistik bergeser ke arah pengelolaan yang bersifat

desentralistik. Hal ini secara implisit dinyatakan dalam Undang-undang No 22

Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, yang diberlakukan secara efektif mulai

tanggal 1 Januari 2001, bahwa pendidikan merupakan salah satu bidang

pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh daerah kabupaten dan kota. Melalui

desentralisasi pendidikan diharapkan permasalahan pokok pendidikan yaitu

masalah mutu, pemerataan, relevansi, efisiensi dan manajemen dapat terpecahkan.

Untuk memecahkan berbagai prmasalahan tersebut maka diperlukan adanya

strategi pendidikan, yang mengedepankan kerjasama antara pihak yang

berkepentingan (stakeholders). Dimana dalam perkembangan selanjutnya menjadi

model pengelolaan sekolah yang dinamakan school based management atau

manajemen berbasis sekolah (MBS). Dengan adanya manajemen berbasis sekolah

Page 68: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

53

ini diharapkan sekolah dapat meningkatkan kemandirian disegala bidang untuk

lebih meningkatkan layanan dan mutu pendidikan.

Pada penelitian terdahulu, disebutkan bahwa kinerja MBS mempengaruhi

kualitas output sekolah. Penelitian Zanto (2008) menyatakan bahwa penerapan

MBS berpengaruh terhadap kualitas kelulusan siswa baik secara parsial (variabel

manajemen) maupun secara simultan (bersama-sama) yaitu sebesar 40,6%.

Sedangkan Cranston menyatakan bahwa untuk meningkatkan mutu sekolah dalam

MBS selalu melibatkan semua komponen yang ada di sekolah.

Penelitian Sri Yulianingtyas (2008) menyebutkan bahwa kinerja

manajemen sekolah pada MAN dan swasta sudah ideal, meskipun ada beberapa

perbedaan antara keduanya, perbedan masing-masing aspek manajemen sekolah

secara keseluruhan adalah MAN lebih unggul daripada swasta, aspek yang sangat

menonjol yaitu sumber dana sekolah, dimana pada MAN mamiliki keunggulan

sumber dana.

Sedangkan Gregg Steward Rowland dalam penelitiannya menjelaskan

bahwa Pelaksanaan MBS di Australia optimal dan memberikan kontribusi yang

signifikan terhadap sekolah menengah, namun output belum optimal, karena

dipengaruhi beberapa aspek komponen manajemen yang kurang dikembangkan

secara optimal, antara lain: kepemimpinan kepala sekolah, kesiswaan, tenaga

kependidikan dan peran serta masyarakat.

Untuk mewujudkan mutu pendidikan maka diperlukan keterpaduan dari

semua komponen pendidikan yang saling berkaitan. Ada tujuh komponen dalam

MBS, komponen-komponen tersebut antara lain meliputi kurikulum, personel

Page 69: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

54

sekolah (tenaga kependidikan), peserta didik (kesiswaan), sarana dan prasarana,

keuangan dan pembiayaan, hubungan dengan masyarakat, dan layanan khusus.

Suatu satuan pendidikan akan dapat mencapai tujuannya apabila para personelnya

dapat membangun jalinan kerjasama demi terwujudnya visi dan misi sekolah yaitu

meningkatkan kualitas peserta didik.

Sekolah swasta yang diteliti dalam penelitian ini mempunyai misi dan visi

yang berbeda-beda, namun masing-masing mempunyai sasaran yang sama yaitu

untuk meningkatkan kualitas peserta didik. Dalam penelitian ini akan digali secara

mendalam mengenai tujuh komponen manajemen sekolah, ditambah dengan

kepemimpinan kepala sekolah. Dalam bidang kurikulum sekolah sudah

menggunakan KTSP sesuai dengan Permendiknas, tetapi dalam penerapannya

masih harus dibenahi lagi. Pada aspek peraturan akademiknya kurang

dilaksanakan dengan baik, sebab tingkat kedisiplinan siswa masih rendah. Jika

dilihat dari tenaga kependidikannya masih banyak yang harus dibenahi lagi

terutama dalam merekrut personel baru. Di sekolah swasta masih terdapat guru

yang mengajar dari satu mata pelajaran yang kadang kurang sesuai dengan latar

belakang pendidikannya. Dari aspek kesiswaan, input sekolah swasta masih

tergolong rendah sebab kebanyakan dari siswanya adalah mereka yang tidak

diterima di sekolah negeri.

Pada saat seperti sekarang ini, rata-rata sekolah swasta mengalami

penurunan dalam penerimaan siswa baru. Sehingga ini menjadi tantangan sekolah

untuk terus meningkatkan kinerjanya agar penurunannya tersebut dapat

diminimasisir. Selain itu pada aspek keuangan sekolah harus pandai-pandai

Page 70: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

55

mencari tambahan sumber dana dan mengelola keuangan dan pembiayaan, karena

berasal dari swadaya sekolah sendiri.

Sekolah akan senantiasa berlomba untuk dapat meningkatkan mutu sekolah,

yaitu dengan memperbaiki kinerja manajemen. Dan untuk dapat

mengimplementasikan MBS dituntut adanya dukungan tenaga kerja yang trampil

dan berkualitas agar dapat membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktif

dan memberdayakan otoritas daerah setempat. Untuk mengimplementasikan MBS

secara efektif dan efisien, kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan

kepemimpinan, perencanaan, dan pandangan yang luas tentang sekolah dan

pendidikan. Kepala sekolah dituntut untuk melakukan fungsinya sebagai manajer

sekolah dalam meningkatkan proses belajar mengajar dengan melakukan supervisi

kelas, membina dan memberikan saran-saran positif bagi guru.

Jadi konsep manjemen sekolah sebenarnya lebih memfokuskan diri kepada

tanggungjawab individu sekolah untuk merancang mutu yang diinginkan,

melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya, dan secara terus-menerus

menyempurnakan dirinya. Semua upaya dalam pengimplementasian manajemen

peningkatan mutu berbasis sekolah ini harus berakhir kepada peningkatan mutu

lulusannya. Masing-masing sekolah dapat melaksanakan MBS sesuai dengan

kemampuan dan kebutuhannya. Dan pengelolaan komponen MBS tersebut

berbeda-beda pada setiap sekolah. Namun pada dasarnya mampunyai tujuan yang

hampir sama yaitu untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam menghasilkan

lulusan yang berkualitas.

Page 71: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

56

Masing-masing sekolah memang memiliki implementasi MBS yang

berbeda, tergantung pada kepala sekolah sebagai motor penggeraknya yang

menentukan arah kebijakan sekolah. Adanya penelitian-penelitian terdahulu

dijadikan bahan rujukan untuk dilakukannya penelitian tentang manajemen

sekolah pada tingkat SMA di Kabupaten Kendal, sebab sebelumnya belum ada

penelitaian mengenai konsep MBS. SMA swasta di Kabupaten Kendal

dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu sekolah dengan akreditasi A, B dan C.

Berdasarkan akreditasi inilah penelitian ini dilakukan uji beda agar diketahui letak

perbedaan dari tiap kelompok.

Page 72: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

57

Kerangka berpikir peneliti dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut:

1. Kepemimpinan kepala sekolaha. kepribadian b. manajerial c. kewirausahaan d. supervisi e. sosial

2. Kurikulum dan Program pengajaran a. kurikulum KTSP b. kalender pendidikan c. program pembelajaran d. penilaian hasil belajar e. peraturan akademik

3. Tenaga kependidikan a. kepala sekolah & wakil b. guru c. konselor d. tenaga pustakawan e. tenaga laboratorium f. tenaga administrasi

4. Kesiswaan a. input b. proses pembelajaran c. output

5. Keuangan dan pembiayaan a. sumber dana b. penggunaan c. laporan

6. Sarana dan prasarana a. pengadaan sarana prasarana b. pemeliharaann sarana prasarana c. perawatan sarana prasarana

7. Hubungan masyarakat a. hubungan dengan masyarakat b. kemitraan dengan instansi lain

8. Layanan khusus a. perpustakaan b. kesehatan c. keamanan

Kinerja manajemen SMA swasta

Sekolah akreditasi B Sekolah akreditasi C Sekolah akreditasi A

Uji beda anova

Gambar 2.1 kerangka berpikir

Page 73: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

58

2.9. Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan awal yang bersifat sementara dari suatu

penelitian yang masih harus dikaji atau diuji kebenarannya. Atas dasar latar

belakang, rumusan masalah dan landasan teori, hipotesis kerja yang diajukan

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Kinerja manajemen Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta sudah optimal.

2. Ada perbedaan kinerja manajemen Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta

antara sekolah akreditasi A, B dan C

Page 74: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

59

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan sampel

3.1.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, apaaabila peneliti ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian (Arikunto, 2002: 108).

Sedangkan menurut Sugiyono (2007: 61) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah SMA swasta se-

Kabupaten Kendal.

Tabel 3.1 Populasi penelitian

NO SMA SWASTA AKREDITASI 1 SMA PGRI I KENDAL A 2 SMA PMS PATEBON A 3 SMA MUH 4 KENDAL A 4 SMA MUH 1 WELERI B 5 SMA THERESIANA WELERI B 6 SMA NU 3 MUALIMIN WELERI B 7 SMA NU 1 AL HIDAYAH KENDAL B 8 SMA TRISULA KENDAL B 9 SMA MUH 3 KALIWUNGU B

10 SMA MUH 2 BOJA B 11 SMA PGRI 4 BOJA B 12 SMA PGRI 6 SUKOREJO B 13 SMA NU 2 SUNAN ABINAWA PEGANDON C 14 SMA RIFAIYAH ROWOSARI C

Sumber: Dikpora Kab. Kendal Tahun 2007/2008

Page 75: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

60

3.1.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampling jenuh yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel

(Sugiyono, 2007:68)

Pengambilan responden pada penelitian ini yaitu tiap sekolah yang di

teliti di berikan 10 angket yang didalamnya mengungkap tentang manajemen

sekolah yang akan di teliti. Angket ini di berikan pada guru yang paling tepat

menangani dalam bidang yang di maksud seperti manajemen kurikulum di

utamakan pada wakasek kurikulum, manajemen kesiswaan di berikan pada

wakasek kesiswaan, sedangkan sisanya di berikan pada guru lain yang di anggap

kepala sekolah trampil dan tahu lebih banyak dalam bidang tersebut.

3.2. Variabel

Menurut Arikunto (2002: 96) variabel adalah objek penelitian atau yang

menjadi titik perhatian penelitian. Sementara itu menurut Sugiyono (2002: 2)

mendefinisikan variabel sebagai gajala yang menjadi fokus peneli untuk diamati.

Variabel dalam penelitian ini adalah kepemimpinan kepala sekolah, kinerja

manajemen kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan,

sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, hubungan dengan masyarakat,

dan layanan khusus.

Page 76: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

61

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini:

Tabel 3.2 Variabel-variabel penelitian

Aspek/Dimensi Cara mengukur variabel

Skala Pengukuran

Responden

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah a) Kompetensi Kepribadian

a.1 Integritas kepemimpinan b) Kompetensi Manajerial

b.1 Kemampuan manajerial c) Kompetensi Kewirausahaan

c.1 Memiliki jiwa wirausaha d) Kompetensi Supervisi

d.1 Kemampuan supervisi e) Kompetensi Sosial

e.1 Kepekaan sosial

2. Kurikulum&Program Pemb a. Kurikulum KTSP

Implementasi KTSP sesuai standart. (aturan Permendiknas tahun 2007)

b. Kalender Pendidikan Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan program yang tertera didalam kalender akademik

c. Program Pembelajaran Kondisi pelaksanaan kegiatan pembelajaran

d. Penilaian Hasil Belajar Kondisi pelaksanaan sesuai standart ketuntasan belajar (nilai mata pelajaran masing-masing)

e. Peraturan Akademik Pelaksanaan sesuai peraturan yang telah disepakati warga sekolah

3. Tenaga Kependidikan a. Wakil Kepala Sekolah

Kompetensi profesional dalam tugas dan tanggung jawabnya

b. Guru Kondisi kesesuaian antara

Angket dan wawancara Data dan angket Data dan angket Data, angket dan observasi Data, angket dan observasi Data, angket dan observasi Angket dan observasi Angket dan observasi

Skala Interval Skala Interval Skala Interval

Guru dan Wakasek Kepala sekolah, wakasek kurikulum dan guru Kepala sekolah dan guru

Page 77: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

62

background pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu

c. Konselor Kondisi kesesuaian background pendidikan konselor dengan profesinya sebagai konselor

d. Pustakawan Kesesuaian background pendidikan pustakawan dengan profesinya

e. Laboran Kondisi kesesuaian background pendidikan laborat dengan profesinya

f. Tenaga Administrasi Kondisi kesesuaian background pendidikan tenaga administrasi dengan profesinya

4. Kesiswaan a. Input

Nilai siswa baru (NEM SLTP/sekolah sebelumnya)

b. Proses Pembelajaran Kondisi kegiatan belajar mengajar serta kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan kurikulum yang ada (KTSP)

c. Output Tingkat kelulusan, Nilai NEM, Intensitas melanjutkan ke perguruan tinggi, Kurva perkembangan akademik

5. Keuangan dan Pembiayaan a. Sumber Dana

Potensi sumber dana sekolah b. Penggunaan

Kondisi penggunaan sesuai dengan kebutuhan sekolah

c. Pelaporan Kesesuaian laporan keuangan sekolah dengan kondisi nyata dilapangan

Angket dan observasi Angket dan observasi Angket dan observasi Angket dan observasi Angket, observasi, wawancara Angket, observasi, wawancara Angket, dokumentasi, wawancara Angket dan wawancara Angket dan wawancara Angket dan wawancara

Skala Interval Skala Interval

Kepala sekolah, wakasek kesiswaan dan guru Bagian keuangan dan kepala sekolah

Page 78: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

63

6. Sarana Dan Prasarana a. Pengadaan

Kesesuaian dengan kebutuhan sekolah

a. Pemeliharaan Kondisi sarana prasarana sesuai dengan kondisi sekolah

b. Inventarisasi Kegiatan inventarisasi sarana prasarana sekolah

7. Hubungan Masyarakat a Hubungan dengan masyarakat

Kondisi dan bentuk kegiatan berkaitan dengan hubungan dengan masyarakat sekitar

b Hubungan dengan instansi Kondisi & bentuk kemitraan dgn instansi lain dlm hal kedinasan

8. Layanan Khusus a. Perpustakaan

Kelengkapan bahan pustaka dan kondisi pelayanan perpustakaan

b. Kesehatan Tersedianya layanan kesehatan serta kondisinya

c. Keamanan Kondisi keamanan sekolah

Angket dan wawancara Angket dan wawancara Angket dan wawancara Angket dan wawancara Angket dan wawancara Angket dan wawancara Angket dan wawancara Angket dan wawancara

Skala Interval Skala Interval Skala Interval

Wakasek sarana prasarana Wakasek Humas dan kepala sekolah Guru dan kepala sekolah

3.3. Metode pengumpulan data

Proses pengumpulan data merupakan tahapan dalam penelitian yang

sangat penting. Data yang akan dikumpulkan nantinya akan digunakan untuk

menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti

akan menggunakan metode dokumentasi dan metode angket.

Page 79: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

64

3.3.1 Metode dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebaginya (Arikunto, 2002:

206). Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data-data tentang

kinerja manajemen kurikulum dan program pengajaran, manajemen tenaga

kependidikan, manajemen kesiswaan, manajemen keuangan dan pembiayaan,

manajemen sarana dan prasarana pendidikan, dan manajemen hubungan sekolah

dengan masyarakat.

3.3.2 Metode angket (kuesioner)

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau

hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002: 128). Pertanyaan tertulis digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dan digunakan untuk mengambil data

pelaksanaan manajemen kurikulum dan program pengajaran, manajemen tenaga

kependidikan, manajemen kesiswaan, manajemen keuangan dan pembiayaan,

manajemen sarana dan prasarana pendidikan, dan manajemen hubungan sekolah

dengan masyarakat.

Angket yang digunakan adalah angket tertutup, dimana responden tidak

diberi kesempatan untuk memberi jawaban dengan kata-kata sendiri. Responden

tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan. Dalam menyusun angket ini,

digunakan skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial tertentu (Ali, 1993 : 5).

Page 80: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

65

Jadi dngan skala likert ini, peneliti ingin mengetahui sikap, pendapat, dan persepsi

responden tentang pelaksanaan manajemen sekolah dimadrsahnya masing-masing.

Untuk pensekoran dari setiap jawaban yang diberikan oleh responden,

peneliti menentukan sebagai berikut:

a. Skor 5 untuk jawaban selalu

b. Skor 4 untuk jawaban sering

c. Skor 3 untuk jawaban jarang

d. Skor 2 untuk jawaban kadang-kadang

e. Skor 1 untuk jawaban tidak pernah

Tabel 3.3 Kriteria Penskoran

Aspek/Dimensi Kriteria Skor 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah

a) Kepribadian b) Manajerial c) Kewirausahaan d) Supervisi e) Sosial

2. Kurikulum dan Program Pembelajaran a) Kurikulum KTSP b) Program Pembelajaran

c) Kalender Pendidikan d) Penilaian Hasil Belajar

e) Peraturan Akademik

1. Sangat ideal 2. Ideal 3. Cukup ideal 4. Kurang ideal 5. Tidak ideal

1. Sangat optimal 2. Optimal 3. Cukup optimal 4. Kurang optimal 5. Tidak optimal 1. Sangat sesuai 2. Sesuai 3. Cukup sesuai 4. Kurang sesuai 5. Tidak sesuai 1. Sangat ideal 2. Ideal 3. Cukup ideal 4. Kurang ideal 5. Tidak ideal

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Page 81: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

66

3. Tenaga Kependidikan a) Wakil Kepala Sekolah

b) Guru c) Konselor d) Pustakawan e) Laboran f) Tenaga Administrasi

4. Kesiswaan a) Input b) Output

c) Proses Pembelajaran

5. Keuangan Dan Pembiayaan

a) Sumber Dana

b) Penggunaan

c) Pelaporan 6. Sarana Dan Prasarana

a) Pengadaan

1. Sangat ideal 2. Ideal 3. Cukup ideal 4. Kurang ideal 5. Tidak ideal 1. Sangat sesuai 2. Sesuai 3. Cukup sesuai 4. Kurang sesuai 5. Tidak sesuai

1. Sangat tinggi 2. Tinggi 3. Cukup tinggi 4. Kurang tinggi 5. Tidak tinggi 1. Sangat optimal 2. Optimal 3. Cukup optimal 4. Kurang optimal 5. Tidak optimal

1. Sangat tinggi 2. Tinggi 3. Cukup tinggi 4. Kurang tinggi 5. Tidak tinggi 1. Sangat ideal 2. Ideal 3. Cukup ideal 4. Kurang ideal 5. Tidak ideal 1. Sangat sesuai 2. Sesuai 3. Cukup sesuai 4. Kurang sesuai 5. Tidak sesuai

1. Sangat ideal 2. Ideal 3. Cukup ideal 4. Kurang ideal 5. Tidak ideal

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Page 82: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

67

b) Pemeliharaan c) Inventarisasi

7. Hubungan Masyarakat

a) Hubungan Dengan Masyarakat b) Hubungan Dengan Instansi

Lain

8. Layanan Khusus

a) Perpustakaan b) Kesehatan c) Keamanan

1. Sangat optimal 2. Optimal 3. Cukup optimal 4. Kurang optimal 5. Tidak optimal

1. Sangat ideal 2. Ideal 3. Cukup ideal 4. Kurang ideal 5. Tidak ideal

1. Sangat optimal 2. Optimal 3. Cukup optimal 4. Kurang optimal 5. Tidak optimal

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

3.4. Validitas dan reliabilitas

3.4.1. Validitas

Menurut Arikunto, ”validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen” (2002: 144). Suatu instrumen

yang valid atau sahih mempunyai tingkat validitas yang tinggi dan sebaliknya

instrumen yang kurang valid memiliki tingkat validitas yang rendah. Dalam

penelitian ini semakin tinggi tingkat validitas instrumen, maka semakin baik

instrumen tersebut.

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

hendak diukur dan dapat mengungkap data setiap variabel yang diukur dengan

tepat.Untuk mengukur validitas ini dapat dilakukan dengan mengkorelasikan skor

butir instrumen dengan skor total.

Untuk mengukur tingkat instrumen, peneliti menggunakan rumus product

moment, sebagai berikut:

Page 83: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

68

Keterangan :

= koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = jumlah anggota populasi

X = skor indikator yang diuji

Y = total skor indikator

(Arikunto, 2002: 146)

Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen dilakukan dengan cara

mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien (r) pada taraf signifikansi 5% atau

taraf kepercayaan 95% . Apabila hitung > tabel maka instrumen tersebut

dapat dinyatakan valid, sehingga instrumen tersebut dinyatakan layak untuk

mengambil data.

Hasil analisis validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Hasil analisis validitas angket

No Item rxy rtabel Kriteria No item rxy rtabel Kriteria1 0.582 0.444 Valid 59 0.785 0.444 Valid2 0.609 0.444 Valid 60 0.701 0.444 Valid3 0.471 0.444 Valid 61 0.561 0.444 Valid4 0.554 0.444 Valid 62 0.776 0.444 Valid5 0.578 0.444 Valid 63 0.660 0.444 Valid6 0.484 0.444 Valid 64 0.564 0.444 Valid7 0.550 0.444 Valid 65 0.447 0.444 Valid8 0.849 0.444 Valid 66 0.455 0.444 Valid9 0.575 0.444 Valid 67 0.721 0.444 Valid

10 0.454 0.444 Valid 68 0.763 0.444 Valid11 0.549 0.444 Valid 69 0.525 0.444 Valid12 0.508 0.444 Valid 70 0.668 0.444 Valid13 0.826 0.444 Valid 71 0.493 0.444 Valid14 0.815 0.444 Valid 72 0.480 0.444 Valid15 0.869 0.444 Valid 73 0.834 0.444 Valid16 0.825 0.444 Valid 74 0.527 0.444 Valid

( )( ){ } ( ) ( ){ }2222 YYNXXN

YXYXYNxy

r∑−∑∑−∑

∑∑−∑=

xyr

xyr xyr

Page 84: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

69

17 0.645 0.444 Valid 75 0.745 0.444 Valid18 0.705 0.444 Valid 76 0.704 0.444 Valid19 0.769 0.444 Valid 77 0.720 0.444 Valid20 0.756 0.444 Valid 78 0.502 0.444 Valid21 0.455 0.444 Valid 79 0.665 0.444 Valid22 0.706 0.444 Valid 80 0.711 0.444 Valid23 0.512 0.444 Valid 81 0.475 0.444 Valid24 0.488 0.444 Valid 82 0.544 0.444 Valid25 0.590 0.444 Valid 83 0.677 0.444 Valid26 0.691 0.444 Valid 84 0.451 0.444 Valid27 0.651 0.444 Valid 85 0.568 0.444 Valid28 0.691 0.444 Valid 86 0.724 0.444 Valid29 0.706 0.444 Valid 87 0.666 0.444 Valid30 0.753 0.444 Valid 88 0.677 0.444 Valid31 0.830 0.444 Valid 89 0.574 0.444 Valid32 0.688 0.444 Valid 90 0.790 0.444 Valid33 0.723 0.444 Valid 91 0.773 0.444 Valid34 0.710 0.444 Valid 92 0.505 0.444 Valid35 0.537 0.444 Valid 93 0.727 0.444 Valid36 0.725 0.444 Valid 94 0.627 0.444 Valid37 0.688 0.444 Valid 95 0.488 0.444 Valid38 0.685 0.444 Valid 96 0.724 0.444 Valid39 0.631 0.444 Valid 97 0.657 0.444 Valid40 0.472 0.444 Valid 98 0.676 0.444 Valid41 0.746 0.444 Valid 99 0.745 0.444 Valid42 0.817 0.444 Valid 100 0.779 0.444 Valid43 0.540 0.444 Valid 101 0.677 0.444 Valid44 0.765 0.444 Valid 102 0.655 0.444 Valid45 0.762 0.444 Valid 103 0.654 0.444 Valid46 0.672 0.444 Valid 104 0.547 0.444 Valid47 0.594 0.444 Valid 105 0.632 0.444 Valid48 0.663 0.444 Valid 106 0.446 0.444 Valid49 0.459 0.444 Valid 107 0.571 0.444 Valid50 0.570 0.444 Valid 108 0.692 0.444 Valid51 0.612 0.444 Valid 109 0.660 0.444 Valid52 0.761 0.444 Valid 110 0.730 0.444 Valid53 0.512 0.444 Valid 111 0.679 0.444 Valid54 0.514 0.444 Valid 112 0.477 0.444 Valid55 0.819 0.444 Valid 113 0.682 0.444 Valid56 0.503 0.444 Valid 114 0.542 0.444 Valid57 0.632 0.444 Valid 115 0.681 0.444 Valid58 0.580 0.444 Valid 116 0.722 0.444 Valid

Sumber: Hasil Olah Data Validitas instrumen Penelitian

Berdasarkan hasil analisis validitas diperoleh dari 116 item pertanyaan.

116 item dinyatakan valid.

Page 85: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

70

3.4.2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002: 154). Instrumen dapat dinyatakan

reliabel ketika digunakan untuk mengambil data, maka data yang diperoleh sudah

dapat dipercaya kebenarannya. Reliabilitas disini menunjukkan pada tingkat

keterandalan suatu instrumen dalam mengumpulkan data.

Adapun yang menjadi dasar dari penggunaan rumus ini adalah instrumen

yang akan dicari reliabilitasnya berbentuk angket. Rumus ini sangat cocok untuk

angket penskoran yang berskala. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur

tingkat reliabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan

: jumlah varian butir

: varian total

(Arikunto, 2002: 171)

Setelah diperoleh perhitungan, koefisien reliabitilas selanjutnya

dikonsultasikan dengan nilai r pada taraf signifikan 5% atau taraf kepercayaan

( ) ⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡ ∑−⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−

= 2

21

111

b

b

kk

σ

2bσ∑

2bσ

Page 86: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

71

95%. Apabila > maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel dan dapat

digunakan dalam penelitian.

Berdasarkan hasil uji coba pada 20 responden, diperoleh sebesar 0.987

> 0.444 yang berarti reliabel, jadi angket tersebut dapat digunakan sebagai

alat penelitian.

3.5. Teknik Analisis Data

Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah

hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.5.1. Analisis Data dan Interprestasi Skor

Untuk mengetahui adanya kinerja implementasi masing-masing komponen

manajemen digunakan analisis deskriptif, artinya seluruh data yang sudah

terkumpul diolah secara non statistik untuk menggambarkan situasi hasil

penelitian. Sebagai suatu hasil ukur berupa angka (kuantitatif), skor skala

memerlukan suatu norma pembanding agar dapat diinterprestasikan secara

kualitatif (Azwar,2007:105).

Skor mentah yang dihasilkan suatu skala merupakan penjumlahan dari

skor item-item dalam skala itu. Untuk memberikan makna yang memiliki nilai

diagnostik skor mentah perlu diderivasi dan diacukan pada suatu norma

kategorisasi ( Azwar,2007:107).

Untuk mengkategorisasikan subjek pada penelitian ini dengan

menggunakan kategori jenjang. Tujuan kategori ini adalah menempatkan individu

dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu

11r tabelr

Page 87: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

72

kontinum berdasar atribut yang diukur. Banyaknya jenjang kategori diagnosis

yang akan dibuat biasanya tidak lebih dari lima jenjang dan tidak kurang dari tiga

jenjang (Azwar,2007:107).

Kategori ini bersifat relatif, sehingga kategorisasi indikator-indikator

dalam penelitian ini, dibuat berbeda berdasarkan standar yang terdapat pada

masing-masing indikator. Adapun syarat untuk kategorisasi sebagai berikut:

Interval skor Kriteria

a ( x ≤ μ -1.5σ) b ( μ -1.5σ < x ≤ μ -0.5σ) c ( μ -0.5σ < x ≤ μ + 0.5σ) d ( μ + 0.5σ < x ≤ μ + 1.5σ) e ( μ + 1.5σ < x)

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

Keterangan :

μ = Rata-rata σ = Standart deviasi x = Skor Cara mencari Standart deviasi dapat diketahui dengan rumus :

Standart deviasi = Skor tertinggi – Skor terendah : 6 ( karena suatu distribusi

normal terbagi atas 6 bagian)

Sedangkan untuk mencari rata-rata dapat di ketahui dengan rumus :

Rata-rata = (Skor tertinggi + Skor terendah) : 2

Dalam penyajiannya, hasil analisis ini didasarkan pada distribusi frekuensi

yang memberikan gambaran mengenai distribusi subjek menurut kategori-kategori

nilai variabel. Untuk mengetahuinya didasarkan pada nilai atau skor yang telah

ditetapkan untuk setiap alternatif jawaban yang tersedia dalam angket. Untuk

Page 88: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

73

mengetahuinya didasarkan pada nilai atau skor yang telah ditetapkan untuk setiap

alternatif jawaban yang tersedia dalam angket.

Penyusunan tabel kriteria manajemen sekolah, adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.5 Distribusi Skor Manajemen Sekolah

No Variabel Skor tertinggi

Skor terendah

Rata-rata

Standar Deviasi

1 Kepemimpinan kepala sekolah 135 27 81 18 2 Kurikulum & prog. pembl 160 32 96 21.33 3 Ketenaga kependidikan 70 14 42 9.33 4 Kesiswaan 70 14 42 9.33 5 Keuangan dan pembiayaan 30 6 18 4 6 Sarana prasarana 40 8 24 5.33 7 Hubungan masyarakat 35 7 21 4.67 8 Layanan khusus 40 8 24 5.33

Keterangan:

1.Kepemimpinan kepala sekolah

Diungkap 27 item pertanyaan, skor 5 untuk jawaban selalu dan skor 1 untuk

jawaban tidak pernah. Skor tertinggi: 27x5:135, skor terendah: 27x1:27, rata-

rata: (135+27):2:81, dan standar deviasi (135-27):6:18.

2.Kurikulum dan program pembelajaran

Diungkap 32 item pertanyaan. Skor tertinggi: 32x5:160, skor terendah: 32x1:32,

rata-rata: (160+32):2:96, dan standar deviasi (160-32):6:21.33.

3.Tenaga kependidikan

Diungkap 14 item pertanyaan. Skor tertinggi: 14x5:70, skor terendah: 14x1:14,

rata-rata: (70+14):2:42, dan standar deviasi (70-14):6:9.33.

Page 89: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

74

4.Kesiswaan

Diungkap dengan 14 item pertanyaan, skor 5 untuk jawaban selalu dan skor 1

untuk jawaban tidak pernah. Skor tertinggi: 14x5:70, skor terendah: 14x1:14,

rata-rata: (70+14):2:42, dan standar deviasi (70-14):6:9.33.

5.Keuangan dan pembiayaan

Diungkap 6 item pertanyaan. Skor tertinggi: 6x5:30, skor terendah: 6x1:6, rata-

rata: (30+6):2:18, dan standar deviasi (30-6):6:4

6.Sarana prasarana

Diungkap 8 item pertanyaan. Skor tertinggi: 8x5:40, skor terendah: 8x1:8, rata-

rata: (40+8):2:24, dan standar deviasi (40-8):6:5.33

7.Hubungan masyarakat

Diungkap dengan 7 item pertanyaan, skor 5 untuk jawaban selalu dan skor 1

untuk jawaban tidak pernah. Skor tertinggi: 7x5:35, skor terendah: 7x1:7, rata-

rata: (35+7):2:21, dan standar deviasi (35-7):6:4.67

8.Layanan khusus

Diungkap dengan 8 item pertanyaan, skor 5 untuk jawaban selalu dan skor 1

untuk jawaban tidak pernah. Skor tertinggi: 8x5:40, skor terendah: 8x1:8, rata-

rata: (40+8):2:24, dan standar deviasi (40-8):6:5.33

Page 90: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

75

Penyusunan tabel kriteria manajemen sekolah, adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Distribusi Skor Acuan Manajemen Sekolah

Variabel / Indikator Skor terti nggi

Skor terendah

Rata-rata Standar deviasi

Interval skor Kriteria

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah

135

27

81

18

108 <Skor ≤ 135 90 <Skor ≤ 108 72 <Skor ≤ 90 54 <Skor ≤ 72 27 <Skor ≤ 54

Sangat idealIdeal

Cukup ideal Kurang ideal

Tidak ideal Kepribadian 25 5 15 3.33 19.995 < skor ≤25

16.665 < skor ≤19.995 13.335 < skor ≤16.665 10.005 < skor ≤13.335

5 < skor ≤10.005

Sangat idealIdeal

Cukup Ideal Kurang Ideal

Tidak Ideal Manajerial 65 13 39 8.67 52.005 <skor ≤ 65

43.335 <skor ≤ 52.005 34.665 <skor ≤ 43.335 25.995 <skor ≤ 34.665

13 <skor ≤ 25.995

Sangat idealIdeal

Cukup Ideal Kurang Ideal

Tidak Ideal Kewirausahaan

Supervisi Sosial

15 3 9 2 12 < skor ≤ 15 10 < skor ≤ 12 8 < skor ≤ 10 6 < skor ≤ 8 3 < skor ≤ 6

Sangat idealIdeal

Cukup Ideal Kurang Ideal

Tidak Ideal 2. Kurikulum &

Program pembelajaran

160 32 96 21.33

127.995 <Skor ≤ 160 106.667 <Skor ≤ 127.995 85.335 < Skor ≤ 106.667 64.005 < Skor ≤ 85.35

32 < Skor ≤ 64.005

Sangat optimalOptimal

Cukup optimal Kurang optimal

Tidak optimal KTSP

Kalender pend Per. akademik

15 3 9 2 12 < skor ≤ 15 10 < skor ≤ 12 8 < skor ≤ 10 6 < skor ≤ 8 3 < skor ≤ 6

Sangat idealIdeal

Cukup Ideal Kurang Ideal

Tidak Ideal Program

pembelajaran 75 15 45 10 60<skor≤75

50<skor≤60 40<skor≤50 30<skor≤40 15<skor≤30

Sangat OptimalOptimal

Cukup Optimal Kurang Optimal

Tidak Optimal Penilaian hasil

belajar 40 8 24 5.33 31.99 <skor≤40

26.665 <skor≤31.995 21.335 <skor≤26.665 16.005 <skor≤21.335

8 <skor ≤16.005

Sangat SesuaiSesuai

Cukup Sesuai Kurang Sesuai

Tidak Sesuai 3. Ketenaga

kependidikan 70 14 42 9.33 55.995<Skor≤70

46.665<Skor≤55.995 37.335<Skor≤46.665 28.005<Skor≤37.335

14<Skor≤28.005

Sangat idealIdeal

Cukup ideal Kurang ideal

Tidak ideal Wakil kepala 20 4 12 2.67 16.005<skor≤20 Sangat ideal

Page 91: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

76

sekolah 13.335<skor≤16.005 10.665<skor≤13.335 7.995<skor≤10.665

4<skor≤7.995

IdealCukup Ideal

Kurang Ideal Tidak Ideal

Guru Konselor

Pustakawan Laboran

Administrator

10 2 6 1.33 7.995<skor≤10 6.665<skor≤7.995 5.335<skor≤6.665 4.005<skor≤5.335

2<skor≤4.005

Sangat idealIdeal

Cukup Ideal Kurang Ideal

Tidak Ideal 4. Kesiswaan 70 14 42 9.33 55.995<Skor≤70

46.665<Skor≤55.995 37.335<Skor≤46.665 28.005<Skor≤37.335

14<Skor≤28.005

Sangat tinggiTinggi

Cukup tinggi Kurang tinggi

Tidak tinggi Input siswa 15 3 9 2 12<skor≤15

10<skor≤12 8<skor≤10 6<skor≤8 3<skor≤6

Sangat Tinggi Tinggi

Cukup Tinggi Kurang Tinggi

Tidak Tinggi Proses pembljrn 35 7 21 4.67 28.005<skor≤35

23.335<skor≤28.005 18.665<skor≤23.335 13.995<skor≤18.665

7<skor≤13.995

Sangat OptimalOptimal

Cukup Optimal Kurang Optimal

Tidak Optimal Output 20 4 12 2.67 16.005<skor≤20

13.335<skor≤16.005 10.665<skor≤13.335 7.995<skor≤10.665

4<skor≤7.995

Sangat Tinggi Tinggi

Cukup Tinggi Kurang Tinggi

Tidak Tinggi 5. Keuangan dan

pembiayaan 30 6 18 4 24<Skor≤30

20<Skor≤24 16<Skor≤20 12<Skor≤16 6<Skor≤12

Sangat tinggiTinggi

Cukup tinggi Kurang tinggi

Tidak tinggi Sumber dana Penggunaan

Pelaporan 10 2 6 1.33

7.995<skor≤10 6.665<skor≤7.995 5.335<skor≤6.665 4.005<skor≤5.335

2<skor≤4.005

Sangat Tinggi Tinggi

Cukup Tinggi Kurang Tinggi

Tidak Tinggi 6. Sarana

prasarana 40 8 24 5.33 31.995<Skor≤40

26.665<Skor≤31.995 21.335<Skor≤26.665 16.005<Skor≤21.335

8<Skor≤16.005

Sangat optimalOptimal

Cukup optimal Kurang optimal

Tidak optimal Pengadaan

Pemeliharaan 10 2 6 1.33 7.995<skor≤10

6.665<skor≤7.995 5.335<skor≤6.665 4.005<skor≤5.335

2<skor≤4.005

Sangat idealIdeal

Cukup Ideal Kurang Ideal

Tidak Ideal Inventarisasi 20 4 12 2.67 16.005<skor≤20

13.335<skor≤16.005 10.665<skor≤13.335 7.995<skor≤10.665

4<skor≤7.995

Sangat idealIdeal

Cukup Ideal Kurang Ideal

Tidak Ideal

Page 92: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

77

7. Hubungan masyarakat

35 7 21 4.67 28.005<Skor≤35 23.335<Skor≤28.005 18.665<Skor≤23.335 13.995<Skor≤18.665

7<Skor≤13.995

Sangat optimalOptimal

Cukup optimal Kurang optimal

Tidak optimal Hub. dgn

masyarakat 20 4 12 2.67

16.005<skor≤20 13.335<skor≤16.005 10.665<skor≤13.335 7.995<skor≤10.665

4<skor≤7.995

Sangat idealIdeal

Cukup Ideal Kurang Ideal

Tidak Ideal Hub. dgn instansi 15 3 9 2 12<skor≤15

10<skor≤12 8<skor≤10 6<skor≤8 3<skor≤6

Sangat idealIdeal

Cukup Ideal Kurang Ideal

Tidak Ideal 8. Layanan khusus 40 8 24 5.33 31.995<Skor≤40

26.665<Skor≤31.995 21.335<Skor≤26.665 16.005<Skor≤21.335

8<Skor≤16.005

Sangat optimalOptimal

Cukup optimal Kurang optimal

Tidak optimal Perpustakaan

Kesehatan 15 3 9 2 12<skor≤15

10<skor≤12 8<skor≤10 6<skor≤8 3<skor≤6

Sangat OptimalOptimal

Cukup Optimal Kurang Optimal

Tidak Optimal Keamanan 10 2 6 1.33 7.995<skor≤10

6.665<skor≤7.995 5.335<skor≤6.665 4.005<skor≤5.335

2<skor≤4.005

Sangat OptimalOptimal

Cukup Optimal Kurang Optimal

Tidak Optimal

3.5.2. ANOVA (analisis varians)

Analisis varians digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k

sample bila datanya berbentuk interval atau ratio. Penggunaan anova dilandasi

dengan asumsi: sampel diambil secara random, data berdistribusi normal dan

varians antar sampel homogen. Untuk melakukan pengujian hipotesisnya adalah

jika sig > 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. (Ho= tidak ada perbedaan kinerja

manajemen antara sekolah akreditasi A, B dan C, Ha= ada perbedaan antara

kinerja manajemen antara sekolah akreditasi A, B dan C)

Page 93: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

78

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Latar Penelitian

Penelitian yang dilakukan dalam hal ini adalah kinerja manajemen sekolah

khususnya di tingkat SMA swasta. Jumlah SMA swasta se-Kabupaten Kendal

hingga saat ini adalah 14 SMA swasta. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh yaitu semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel.

4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel dan Indikator Penelitian

Analisis ini digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik dari tiap-tiap

variabel dan sub-variabel agar lebih bermakna dan komunikatif. Analisis

deskriptif masing-masing variabel dan indikator adalah sebagai berikut:

1. Manajemen kepemimpinan kepala sekolah

a). Sekolah dengan akreditasi A

Tabel 4.2 Deskripsi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Kepribadian 23.2 22.6 22.9 0.1 Manajerial 61.7 61.2 61.45 0.08 Kewirausahaan 14.9 11.8 13.35 0.52 Supervisi 13.6 11.8 12.7 0.3 Sosial 13.8 12 12.9 0.3

Total 123.3 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Page 94: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

79

Nilai rata-rata pada tabel 4.2 diatas mewakili kondisi kepemimpinan

kepala sekolah. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata

kepemimpinan kepala sekolah berada pada kategori pertama dan termasuk

dalam kriteria sangat ideal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang

kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya

mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa kepemimpinan

kepala sekolah sudah mendekati kriteria sangat ideal. Kepala sekolah

menggunakan secara maksimal kompetensi kepribadian, manajerial,

kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Namun dalam aspek kepemimpinan,

kompetensi supervisi kepala sekolah masih kurang digunakan secara

optimal.

b). Sekolah dengan akreditasi B

Tabel 4.3 Deskripsi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Kepribadian 23.5 19.6 21.55 0.65 Manajerial 60.5 55.9 58.2 0.77 Kewirausahaan 13.8 11.2 12.5 0.43 Supervisi 12.4 11 11.7 0.23 Sosial 13.7 11.4 12.55 0.38

Total 116.5 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.3 diatas mewakili kondisi kepemimpinan

kepala sekolah. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata

kepemimpinan kepala sekolah berada pada kategori pertama dan termasuk

dalam kriteria sangat ideal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang

kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya

mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek

kepemimpinan kepala sekolah sudah mendekati kriteria sangat optimal.

Page 95: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

80

Namun dalam aspek kepemimpinan ini masih terdapat kelemahan pada

kompetensi supervisi.

c). Sekolah dengan akreditasi C

Tabel 4.4 Deskripsi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Kepribadian 21.2 20.5 20.85 0.12 Manajerial 52.8 49.7 51.25 0.52 Kewirausahaan 12.1 11.5 11.8 0.1 Supervisi 11.7 11.4 11.55 0.05 Sosial 12.4 11.7 12.05 0.12

Total 107.5 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.4 diatas mewakili kondisi kepemimpinan

kepala sekolah. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata

kepemimpinan kepala sekolah berada pada kategori kedua dan termasuk

dalam kriteria ideal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil,

nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati

kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa kepemimpinan kepala

sekolah sudah mendekati kriteria sangat ideal. Dalam kepemimpinan ini

juga kepala sekolah masih kurang mengoptimalkan kompetensi supervisi.

2. Manajemen kurikulum dan program pengajaran

a) Sekolah dengan akreditasi A

Tabel 4.5 Deskripsi Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD KTSP 14.1 12.2 13.15 0.32

Kalender Pend 14.3 11.6 12.95 0.45 Prog.Pemb 63.3 62.8 63.05 0.08 Penilaian HB 32.4 32.1 32.25 0.05 Peraturan Ak 14.1 13.2 13.65 0.15

Total 135.05

Page 96: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

81

Nilai rata-rata pada tabel 4.5 diatas mewakili kondisi kurikulum dan

program pengajaran. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-

rata kurikulum dan program pengajaran berada pada kategori pertama dan

termasuk dalam kriteria sangat optimal. Dengan standar deviasi

menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti

cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan

bahwa aspek kurikulum dan program pengajaran sudah mendekati kriteria

sangat optimal.

Untuk implementasi KTSP di sekolah swasta masih kurang optimal.

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, belum semua guru dapat

merealisasikan standar KTSP yang ditetapkan dalam Permendiknas No.19

Tahun 2007 bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran. Setiap guru

bertanggungjawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diampunya

dan dapat bekerjasama dengan kelompok guru, MGMP atau perguruan

tinggi. Dalam program pembelajaran juga belum bisa berjalan secara

maksimal, sebab di SMA swasta masih terdapat guru yang mengampu lebih

dari satu mata pelajaran. Kondisi ini juga diperkuat dengan perolehan skor

yang hanya 63.05 jauh dari kriteria optimalnya yaitu 75.

b) Sekolah dengan akreditasi B

Tabel 4.6 Deskripsi Manajemen Kurikulum dan Program Pegajaran Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD

KTSP 14.4 11.2 12.8 0.53 Kalender Pend 14.3 9.8 12.05 0.75

Prog.Pemb 66.1 53 59.55 2.18 Penilaian HB 35.2 30.2 32.7 0.83 Peraturan Ak 14 11.3 12.65 0.45

Total 117.1

Page 97: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

82

Nilai rata-rata pada tabel 4.6 diatas mewakili kondisi kurikulum dan

program pengajaran. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-

rata kurikulum dan program pengajaran berada pada kategori pertama dan

termasuk dalam kriteria sangat optimal. Dengan standar deviasi

menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti

cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan

bahwa aspek kurikulum sudah mendekati kriteria sangat optimal.

Untuk implementasi KTSP di sekolah swasta masih kurang optimal.

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, belum semua guru dapat

merealisasikan standar KTSP yang ditetapkan dalam Permendiknas No.19

Tahun 2007 bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran. Setiap guru

bertanggungjawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diampunya

dan dapat bekerjasama dengan kelompok guru, MGMP atau perguruan

tinggi.

c) Sekolah dengan akreditasi C

Tabel 4.7 Deskripsi Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD KTSP 12.1 11.9 12 0.03

Kalender Pend 11.4 10 10.7 0.23 Prog.Pemb 52.8 48.7 50.75 0.68 Penilaian HB 31.2 30.7 30.95 0.08 Peraturan Ak 11.9 11.5 11.7 0.07

Total 116.1 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.7 diatas mewakili kondisi kurikulum dan

program pengajaran. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-

rata kurikulum dan program pengajaran berada pada kategori kedua dan

Page 98: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

83

termasuk dalam kriteria optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai

yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya

mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa kurikulum dan

program pengajaran sudah mendekati kriteria sangat optimal. Dalam

komponen ini terdapat kelemahan pada program pembelajaran dan

peraturan akademik.

3. Manajemen tenaga kependidikan

a) Sekolah dengan akreditasi A

Tabel 4.8 Deskripsi Manajemen Tenaga kependidikan

Indikator Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rata-rata

SD

Wakil Kep.Sek 19.7 17.6 18.65 0.35 Guru 9.5 7.2 8.35 0.38 Konselor 9.9 7.9 8.9 0.33 Pustakawan 9.8 7.7 8.75 0.35 Laboran 8.5 6 7.25 0.42 Administrasi 9.6 7.3 8.45 0.38

Total 60.35 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.8 diatas mewakili kondisi tenaga

kependidikan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata

tenaga kependidikan berada pada kategori pertama dan termasuk dalam

kriteria sangat ideal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil,

nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati

kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek tenaga

kependidikan sudah mendekati kriteria ideal

Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dibantu dengan empat

wakil kepala bidang kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana dan bidang

Page 99: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

84

hubungan dengan masyarakat. Selain itu juga terdapat tenaga kependidikan

yang lainnya seperti guru, pustakawan, konselor, laboran dan tenaga

administrasi. Namun di SMA swasta masih terdapat guru yang mengajar

tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Dari hasil wawancara

dengan kepala sekolah, hal ini dilakukan untuk meminimalisir pengeluaran

sekolah dalam menggaji pegawainya. Untuk laboran dan pustakawan juga

masih banyak yang kurang sesuai dengan kualifikasi akademiknya.

b) Sekolah dengan akreditasi B

Tabel 4.9 Deskripsi Manajemen Tenaga Kependidikan

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Wakil Kep.Sek 19.2 16.3 17.75 0.48 Guru 9 7.7 8.35 0.22 Konselor 9.4 6.9 8.15 0.42 Pustakawan 8.7 6.7 7.7 0.33 Laboran 8.8 5.7 7.25 0.52 Administrasi 9.3 7 8.15 0.38

Total 57.35 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.9 diatas mewakili kondisi tenaga

kependidikan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata

tenaga kependidikan berada pada kategori pertama dan termasuk dalam

kriteria sangat ideal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil,

nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati

kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek tenaga

kependidikan sudah mendekati kriteria ideal. Dalam tenaga kependidikan

ini masih terdapat kelemahan dalam tenaga guru, pustakawan dan laboran.

Page 100: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

85

c) Sekolah dengan akreditasi C

Tabel 4.10 Deskripsi Manajemen Tenaga Kependidikan

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Wakil Kep.Sek 16.2 15.6 15.9 0.1 Guru 8 6.4 7.2 0.27 Konselor 7.6 5.2 6.4 0.4 Pustakawan 7 6.7 6.85 0.05 Laboran 6.2 6 6.1 0.03 Administrasi 8.3 8 8.15 0.05

Total 50.6 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.10 diatas mewakili kondisi tenaga

kependidikan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata

tenaga kependidikan berada pada kategori kedua dan termasuk dalam

sangat ideal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai

standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati

kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa tenaga kependidikan

sudah mendekati kriteria sangat ideal. Namun dalam manajemen tenaga

kependidikan masih terdapat kelemahan dalam tenaga guru dan laboran.

4. Manajemen kesiswaan

a) Sekolah dengan akreditasi A

Tabel 4.11 Deskripsi Manajemen Kesiswaan

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Input 13.4 11.6 12.5 0.3 Proses Pemb 34.2 26.8 30.5 1.23 Output 14.3 12.5 13.4 0.3

Total 56.4 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.11 diatas mewakili kondisi kesiswaan.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata manajemen

Page 101: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

86

kesiswaan berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria sangat

tinggi. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar

deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-

rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek kesiswaan sudah mendekati

kriteria tinggi. Namun input SMA swasta masih tergolong rendah, hal ini

diperkuat dengan perolehan skor 12.5 yang berada pada kategori keempat

dan ternasuk dalam kategori kurang tinggi.

Output memperoleh skor rata-rata 13.4 dengan kriteria tinggi.

Penyimpangan nilai data dari nilai rata-rata sebesar 0.3. Tingkat kelulusan

di SMA swasta belum bisa mencapai 100%, disamping itu minat untuk

melanjutkan diperguruan tinggi masih rendah. Hal ini diperkuat dengan

hasil wawancara dengan kepala sekolah yang menyatakan intensitas siswa

yang melanjutkan keperguruan tinggi masih rendah, salah satu sebabnya

adalah rata-rata orang tua murid termasuk dalam golongan ekonomi

menengah kebawah yang memiliki pola pikir yang masih sederhana bahwa

sekolah sampai SMA saja sudah baik, tidak perlu melanjutkan ke perguruan

tinggi.

b) Sekolah dengan akreditasi B

Tabel 4.12 Deskripsi Manajemen Kesiswaan

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Input 13.9 11.3 12.6 0.43 Proses Pemb 30.7 26.6 28.65 0.68 Output 12.5 11.1 11.8 0.23

Total 53.05 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.12 diatas mewakili kondisi kesiswaan.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata manajemen

Page 102: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

87

kesiswaan berada pada kategori kedua dan termasuk dalam kriteria tinggi.

Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi

yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata,

sehingga dapat diartikan bahwa aspek kesiswaan sudah mendekati kriteria

tinggi. Rata-rata input SMA swasta lebih rendah jika dibandingkan dengan

SMA negeri. Hal ini dikarenakan mereka yang tidak diterima di sekolah

negeri akan memilih sekolah swasta sebagai alternatif keduanya.

Output memperoleh skor rata-rata 11.8 yang berada pada kategori

ketiga dengan kriteria cukup tinggi. Penyimpangan nilai data dari nilai

rata-rata sebesar 0.23. Sama dengan sekolah swasta pada umumnya,

tingkat kelulusan belum bisa mencapai 100%. Kuantitas masuk ke

perguruan tinggipun juga masih sangat rendah.

c) Sekolah dengan akreditasi C

Tabel 4.13 Deskripsi Manajemen Kesiswaan

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Input 11.5 7.6 9.55 0.65 Proses Pemb 25.3 21.2 23.25 0.68 Output 11.7 10.2 10.95 0.25

Total 43.75 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.13 diatas mewakili kondisi kesiswaan.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata kesiswaan berada

pada kategori ketiga dan termasuk dalam kriteria cukup tinggi. Dengan

standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang

kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga

dapat diartikan bahwa aspek kesiswaan sudah mendekati kriteria tinggi.

Dalam aspek input memperoleh skor 9.55 yang berada pada ketegori

Page 103: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

88

kelima dengan kriteria tidak tinggi. Hal ini disebabkan karena kebanyakan

dari mereka yang diterima adalah yang sudah tidak diterima di sekolah

manapun.

Rata-rata output sekolah swasta yang akreditasinya C adalah sebesar

10.95, termasuk dalam ketegori ketiga dengan kriteria cukup tinggi. Dalam

pengungkapan data output terdapat penyimpangan nilai data dari nilai rata-

ratanya sebesar 0.25. Sama halnya dengan sekolah swasta lainnya, tingkat

kelulusannya juga belum bisa mencapai 100%. Minat untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi juga masih sangat rendah, sebab kebanyakan mereka

hanya berorientasi untuk mendapatkan ijasah SMA saja.

5. Manajemen keuangan dan pembiayaan

a). Sekolah dengan akreditasi A

Tabel 4.14 Deskripsi manajemen Keuangan dan Pembiayaan

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Sumber dana 8.3 7.3 7.8 0.17 Penggunaan 9.7 7.8 8.75 0.32 Pelaporan 9.6 7.7 8.65 0.32

Total 25.2 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.14 diatas mewakili kondisi keuangan dan

pembiayaan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata

keuangan dan pembiayaan berada pada kategori pertama dan termasuk

dalam kriteria sangat tinggi. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai

yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung

kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa

aspek keuangan dan pembiayaan sudah mendekati kriteria tinggi. Sumber

dana sekolah swasta masih tergolong kecil sebab berasal dari siswa dan

Page 104: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

89

yayasan yang menaungi suatu sekolah. Hal ini juga diperkuat dengan

perolehan skor 7.8 yang berada pada kategori kedua. Penggunaan sumber

dana disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, misalnya untuk pembiayaan

pengadaan ujian baik semesteran maupun ujian akhir dan pelaporannya

ditujukan pada kepala sekolah, orang tua siswa dan yayasan yang

menaunginya.

b). Sekolah dengan akreditasi B

Tabel 4.15 Deskripsi Manajemen Keuangan dan Pembiayaan

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Sumber dana 8.6 6.8 7.7 0.03 Penggunaan 9.6 6.5 8.05 0.52 Pelaporan 9 7.2 8.1 0.3

Total 23.85 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.15 diatas mewakili kondisi keuangan dan

pembiayaan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata

keuangan dan pembiayaan berada pada kategori kedua dan termasuk

dalam kriteria tinggi. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang

kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya

mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek

keuangan dan pembiayaan sudah mendekati kriteria tinggi. Sumber dana

sekolah swasta masih tergolong kecil sebab berasal dari siswa dan yayasan

yang menaungi suatu sekolah. Penggunaan sumber dana disesuaikan

dengan kebutuhan sekolah, misalnya untuk pembiayaan pengadaan ujian

baik semesteran maupun ujian akhir dan pelaporannya ditujukan pada

kepala sekolah, orang tua siswa dan yayasan yang menaunginya.

Page 105: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

90

c). Sekolah dengan akreditasi C

Tabel 4.16 Deskripsi Manajemen Keuangan dan Pembiayaan

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Sumber dana 6.4 5.7 6.05 0.12 Penggunaan 6.3 5.1 5.7 0.2 Pelaporan 6.8 5.2 6 0.27

Total 17.75 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.16 diatas mewakili kondisi keuangan dan

pembiayaan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata

keuangan dan pembiayaan berada pada kategori ketiga dan termasuk

dalam kriteria cukup tinggi. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai

yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung

kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa

aspek keuangan dan pembiayaan sudah mendekati kriteria tinggi.

6. Manajemen sarana prasarana

a). Sekolah dengan akreditasi A

Tabel 4.17 Deskripsi Manajemen Sarana Prasarana

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SDPengadaan 9.8 8.1 8.95 0.28 Pemeliharaan 9.6 8.3 8.95 0.22 Inventarisasi 19.4 15.9 17.65 0.58

Total 35.55 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.17 diatas mewakili kondisi sarana dan

prasarana. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata sarana

dan prasarana berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria

sangat optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil,

nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati

Page 106: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

91

kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek sarana dan

prasarana sudah mendekati kriteria sangat optimal. Sarana prasarana di

sekolah swasta sudah cukup bagus, meskipun kurang lengkap. Diantaranya

adalah tersedianya lapangan olahraga dan adanya labratorium komputer.

b). Sekolah dengan akreditasi B

Tabel 4.18 Deskripsi Manajemen Sarana Prasarana

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Pengadaan 8.8 7.8 8.3 0.17 Pemeliharaan 8.9 7.7 8.3 0.2 Inventarisasi 17.2 15.2 16.2 0.33

Total 32.8 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.18 diatas mewakili kondisi sarana dan

prasarana. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata sarana

dan prasarana berada pada kategori pertama dan termasuk dalam kriteria

sangat optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil,

nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati

kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek sarana dan

prasarana sudah mendekati kriteria sangat optimal. Sarana prasarana yang

ada di sekolah sudah cukup bagus, meskipun kurang lengkap.

c). Sekolah dengan akreditasi C

Tabel 4.19 Deskripsi Manajemen Sarana Prasarana

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Pengadaan 7.7 5.8 6.75 0.32 Pemeliharaan 7.6 5.4 6.5 0.37 Inventarisasi 15.6 11.5 13.55 0.68

Total 26.8 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Page 107: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

92

Nilai rata-rata pada tabel 4.19 diatas mewakili kondisi sarana dan

prasarana. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata sarana

dan prasarana berada pada kategori kedua dan termasuk dalam kriteria

optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai

standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati

kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek sarana dan

prasarana sudah mendekati kriteria sangat optimal. Manajemen hubungan

masyarakat

a). Sekolah dengan akreditasi A

Tabel 4.20 Deskripsi Manajemen Hubungan Masyarakat

Indikator Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rata-rata SD

Hub dgn masy 17.9 16.5 17.2 0.23Hub dgn instansi lain 14 12.9 13.45 0.18

Total 30.65 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.20 diatas mewakili kondisi manajemen

hubungan masyarakat. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai

rata-rata manajemen hubungan masyarakat berada pada kategori pertama

dan termasuk dalam kriteria sangat optimal. Dengan standar deviasi

menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti

cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat

diartikan bahwa aspek manajemen hubungan masyarakat sudah mendekati

kriteria sangat optimal. Hubungan dengan masyarakat dilakukan agar

warga masyarakat bisa mendukung pengelolaan pendidikan, sehingga

dengan kerjasama yang terjalin akan dapat meningkatkan prestise sekolah.

Page 108: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

93

b). Sekolah dengan akreditasi B

Tabel 4.21 Deskripsi Manajemen Hubungan Masyarakat

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Hub.Masy 17 15.2 16.1 0.3 Hub Instansi 14 12.3 13.15 0.28

Total 29.25 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.21 diatas mewakili kondisi manajemen

hubungan masyarakat. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai

rata-rata manajemen hubungan masyarakat berada pada kategori pertama

dan termasuk dalam kriteria sangat optimal. Dengan standar deviasi

menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti

cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat

diartikan bahwa aspek manajemen hubungan masyarakat sudah mendekati

kriteria sangat optimal. Hubungan dengan masyarakat dilakukan agar

warga masyarakat bisa mendukung pengelolaan pendidikan, sehingga

dengan kerjasama yang terjalin akan dapat meningkatkan prestise sekolah.

Untuk hubungan dengan instansi lain, sebagai contohnya adalah SMA

Muh Weleri menjalin kemitraan dengan Dinas Pendidikan Dasar Dan

Menengah (Dikdasmen) yaitu yayasan yang menaungi sekolah

muhammadiyah.

c). Sekolah dengan akreditasi C

Tabel 4.22 Deskripsi Manajemen Hubungan Masyarakat

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Hub.Masy 15.1 14 14.55 0.18 Hub Instansi 12.7 11.3 12 0.23

Total 26.55 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Page 109: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

94

Nilai rata-rata pada tabel 4.22 diatas mewakili kondisi hubungan

masyarakat. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata

hubungan masyarakat berada pada kategori kedua dan termasuk dalam

kriteria optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil,

nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati

kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek hubungan

masyarakat sudah mendekati kriteria sangat optimal.

7. Manajemen layanan khusus

a). Sekolah dengan akreditasi A

Tabel 4.23 Deskripsi Manajemen Layanan Khusus

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Perpustakaan 13 12.4 12.7 0.1 Kesehatan 13 12.3 12.65 0.12 Keamanan 9.7 7.8 8.75 0.32

Total 34.1 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.23 diatas mewakili kondisi manajemen

layanan khusus. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata

manajemen layanan khusus berada pada kategori pertama dan termasuk

dalam kriteria sangat optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai

yang kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung

kriterianya mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa

aspek manajemen layanan khusus sudah mendekati kriteria sangat optimal.

Layanan perpustakaan sudah dapat berjalan secara optimal walaupun

referensi yang ada masih kurang lengap. Rata-rata sekolah swasta juga

sudah mempunyai UKS sebagai bentuk layanan kesehatan dan masing-

masing sekolah juga sudah bisa memberikan layanan keamanan yang dapat

Page 110: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

95

memberikan kenyamanan dilingkungan sekolah.

b). Sekolah dengan akreditasi B

Tabel 4.24 Deskripsi manajemen Layanan Khusus

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Perpustakaan 12.7 10.8 11.75 0.32 Kesehatan 12.6 11.1 11.85 0.25 Keamanan 9.3 7 8.15 0.38

Total 31.75 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Nilai rata-rata pada tabel 4.24 diatas mewakili kondisi manajemen

layanan khusus. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata

manajemen layanan khusus berada pada kategori kedua dan termasuk

dalam kriteria optimal. Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang

kecil, nilai standar deviasi yang kecil ini berarti cenderung kriterianya

mendekati kriteria rata-rata, sehingga dapat diartikan bahwa aspek

manajemen layanan khusus sudah mendekati kriteria sangat optimal.

Layanan perpustakaan sudah dapat berjalan secara optimal walaupun

referensi yang ada masih kurang lengap. Rata-rata sekolah swasta juga

sudah mempunyai UKS sebagai bentuk layanan kesehatan. Namun untuk

layanan keamanan sekolah belum mempunyai petugas khusus dan hanya

dirangkap oleh tukang kebun sekolah.

c). Sekolah dengan akreditasi C

Tabel 4.25 Deskripsi manajemen Layanan Khusus

Indikator Skor Tertinggi Skor Terendah Rata-rata SD Perpustakaan 11.9 10.7 11.3 0.2 Kesehatan 11.7 10.4 11.05 0.22 Keamanan 7.7 6.1 6.9 0.27

Total 29.25 Sumber: Data primer yang diolah, 2009

Page 111: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

96

Nilai rata-rata pada tabel 4.25 diatas mewakili kondisi layanan

khusus. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari nilai rata-rata layanan

khusus berada pada kategori kedua dan termasuk dalam kriteria optimal.

Dengan standar deviasi menunjukkan nilai yang kecil, nilai standar deviasi

yang kecil ini berarti cenderung kriterianya mendekati kriteria rata-rata,

sehingga dapat diartikan bahwa aspek layanan khusus sudah mendekati

kriteria sangat optimal. Diantara ketiga aspek tersebut, layanan keamanan

memperoleh skor paling rendah. Untuk memberi layanan keamanan ini

dirangkap oleh tukang kebun.

Tabel 4.26 Rekapitulasi hasil penelitian

Variabel SMA akreditasi A SMA akreditasi B SMA akreditasi C

Rata-rata

Kriteria Rata-rata

Kriteria Rata- rata

Kriteria

Kepemimpinan kepala sekolah

123.3 Sangat ideal 116.5 Sangat ideal 107.5 Ideal

Kurikulum 135.05 Sangat optimal 117.1 Optimal 116.1 OptimalTenaga kependidikan 60.35 Sangat ideal 57.35 Sangat ideal 50.6 Sangat ideal

Kesiswaan 56.4 Sangat tinggi 53.05 Tinggi 43.75 Cukup tinggiKeuangan 25.2 Sangat tinggi 23.85 Tinggi 17.75 Cukup tinggi

Sarana prasarana 35.55 Sangat optimal 32.8 Sangat optimal

26.8 Optimal

Hub masyarakat 30.65 Sangat optimal 29.25 Sangat optimal

26.55 Optimal

Layanan khusus 34.1 Sangat optimal 31.75 optimal 29.25 Optimal

Secara keseluruhan kinerja manajemen SMA dengan akreditasi A tergolong

dalam kategori sangat optimal atau sangat tinggi. Hal ini dapat terlihat dari

pencapaian skor rata-rata masing-masing aspek yang berada pada rentang kategori

pertama. Namun, perolehan skor tersebut tidak berarti secara keseluruhan kinerja

manajemen sekolahnya sudah maksimal. Pada aspek kurikulum dan program

Page 112: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

97

pengajaran skor yang diraih adalah 135.05, padahal skor maksimalnya adalah 160,

terpaut 24.95 poin. Adanya selisih skor pencapaian dengan skor maksimal yang

cukup jauh tersebut mengindikasikan bahwa SMA tersebut harus terus berusaha

meningkatkan manajemen kurikulumnya.

Untuk SMA dengan akreditasi B secara keseluruhan kinerja manajemennya

tergoling dalam kategori sangat optimal. Pada aspek kepemimpinan kepala

sekolah skor yang diraih adalah 116.5 padahal skor maksimalnya 135, terpaut

18.5 poin. Hal yang sama juga terjadi pada aspek tenaga kependidikan yang

memperoleh skor 57.35, padahal skor tertingginya adalah 70, terpaut 12.65 poin.

Adanya selisih yang sangat jauh ini, mengindikasikan bahwa sekolah masih harus

berusaha meningkatkan aspek kompetensi kepala sekolah dan manajemen tenaga

kependidikan. Upaya yang dapat dilakukannya antara lain kepala sekolah dapat

mengikuti berbagai pelatihan tentang manajemen. Sedangkan untuk manajemen

tenaga kependidikan dapat dilakukan dengan cara kepala sekolah wajib

mendayagunakan seluruh personel sekolah secara efektif dan efisien agar tujuan

penyelenggaraan pendidikan di sekolah dapat tercapai dengan optimal.

Pendayagunaan ini ditempuh dengan jalan memberikan tugas-tugas jabatan

dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing individu.

Sedangkan SMA dengan akreditasi C secara keseluruhan kinerja

manajemennya tergolong dalam kategori optimal. Pada aspek tenaga

kependidikan skor yang diraih adalah 50.6, padahal skor maksimalnya 70, ini

berarti terpaut 19.4 poin. Adanya selisih tersebut mengindikasikan bahwa sekolah

masih harus meningkatkan manajemen tenaga kependidikannya.

Page 113: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

98

4.1.3 ANOVA

Dari hasil output SPSS dengan One-Sample Kolmogorov Smirnov Tes

terlihat bahwa nilai bahwa nilai Asyimp.sig (2-tailed) > 0.05 maka Ho diterima.

Artinya sampel yang di ambil berdistribusi normal. Kriteria pengujian

homogenitas varians yairu Ho ditolak jika kurang dari 0.05. Berdasarkan nilai

signifikan pada table Test of homogeneity of Varians maka Ho diterima, artinya

varians tersebut sama. Berdasarkan output anova menggunakan SPSS diperoleh

bahwa pada variabel kepemimpinan kepala sekolah antara sekolah dengan

akreditasi A, B dan C terdapat perbedaan karena nilai signifikansi yang diperoleh

adalah 0,000 atau lebih kecil daripada 0,005 (<0,005). Pada variabel kurikulum

dan program pembelajaran antara sekolah dengan akreditasi A, B dan C terdapat

perbedaan karena nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 atau lebih kecil

daripada 0,005 (<0,005). Pada variabel tenaga kependidikan antara sekolah

dengan akreditasi A, B dan C terdapat perbedaan karena nilai signifikansi yang

diperoleh adalah 0,000 atau lebih kecil daripada 0,005 (<0,005).Pada variabel

kesiswaan antara sekolah dengan akreditasi A, B dan C terdapat perbedaan karena

nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 atau lebih kecil daripada 0,005

(<0,005). Pada variabel keuangan dan pembiayaan antara sekolah dengan

akreditasi A, B dan C terdapat perbedaan karena nilai signifikansi yang diperoleh

adalah 0,000 atau lebih kecil daripada 0,005 (<0,005). Pada variabel sarana

prasarana antara sekolah dengan akreditasi A, B dan C terdapat perbedaan karena

nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 atau lebih kecil daripada 0,005

(<0,005). Pada variabel hubungan masyarakat antara sekolah dengan akreditasi A,

Page 114: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

99

B dan C terdapat perbedaan karena nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,000

atau lebih kecil daripada 0,005 (<0,005). Pada variabel layanan khusus antara

sekolah dengan akreditasi A, B dan C terdapat perbedaan karena nilai signifikansi

yang diperoleh adalah 0,000 atau lebih kecil daripada 0,005 (<0,005).

4.2. Pembahasan

4.2.1 Deskriptif dari masing-masing aspek manajemen

1) Kepemimpinan kepala sekolah

Dari aspek kepemimpinan kepala SMA swasta, sekolah dengan akreditasi

A dan B mempunyai kriteria sangat ideal. Sedangkan sekolah dengan

akreditasi C hanya mempunyai kriteria ideal. Namun berdasarkan pengamatan

masih terdapat kelemahan pada kompetensi supervisi. Hal ini dikarenakan

kepala sekolah jarang ke sekolah, datang ke sekolah sudah siang sehingga

jarang melakukan pemantauan KBM , selain itu kepala sekolah juga enggan

melakukan supervisi.

Kelemahan ini terjadi karena budaya orang Indonesia yang malas. Hal ini

sejalan dengan pendapat Muchtar Lubis yang mengatakan bahwa salah satu

ciri-ciri orang Indonesia adalah tidak suka bekerja keras kecuali kalau terpaksa

(Amri Marzali, 2005:134)

Temuan dalam penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Yuliningtyas (2008) yang menyebutkan bahwa dalam aspek

kepemimpinan, kepala sekolah mempunyai kelemahan pada kompetensi

supervisi.

Page 115: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

100

Kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan

kepemimpinan yang tangguh dan kuat agar mampu mengambil keputusan dan

inisitif untuk meningkatkan mutu sekolah sesuai visi, misi, tujuan dan sasaran

sekolah yang telah ditetapkan.

2) Kurikulum dan program pengajaran

Manajemen kurikulum dan program pengajaran pada sekolah dengan

akreditasi A mempunyai kriteria sangat optimal, sekolah dengan akreditasi B

dan C berkriteria optimal. Dalam manajemen ini terdapat kelemahan pada

aspek program pembelajaran dan peraturan akademik. Kelemahan pada

program pembelajaran disebabkan karena metode pembelajaran yang masih

konvensional sehingga guru monoton dalam mengajar, kurang ada supervisi

dan tidak adanya insentif dalam program kerja.

Hasil ini konsisten terhadap penelitian yang dilakukan Yuliningtyas (2008)

yang mengungkapkan bahwa masih sedikitnya guru yang mamvariasikan

metode pembelajaran yang disebabkan kurangnya kesadaran dalam

mamvariasikan metode pembelajaran sendiri.

Tingkat efektivitas pembelajaran sangat dipengeruhi oleh pendidik dan

peserta didik. Perilaku pendidik yang efektif antara lain adalah mengajar

dengan jelas, menggunakan jenis penugasan dan pertanyaan yang

membangkitkan daya pikir siswa, menggunakan variasi metode pengajaran

dan sumber belajar. Sedangkan perilaku peserta didik mancakup motivasi

belajar, keseriusan dan sikap belajar yang positif.

Page 116: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

101

Kelemahan pada peraturan akademik terjadi karena peraturan yang ada

hanya diberlakukan untuk peserta didik, guru sekedar membuat peraturan

namun tidak memberi contoh dalam merealisasikannya. Seperti adanya

larangan merokok di lingkungan sekolah, yang dilanggar oleh guru sendiri.

Seharusnya guru sebagai seorang teladan bagi murid-muridnya harus mampu

memberi contoh yang baik dengan tidak merokok di lingkungan sekolah. Hal

ini tidak sesuai dengan semboyan “ing ngarso san tulada, ing madya

mangunkarsa, tut wuri handayani”. Upaya yang dapat dilakukan untuk

mengatasi kelemahan tersebut adalah guru seharusnya dapat merealisasikan

dan melaksanakan peraturan yang berlaku dan pemberian sanksi harus tegas

kepada siapa saja yang melanggar peraturan sekolah.

3) Tenaga kependidikan

Manajemen tenaga kependidikan di SMA rata-rata berkriteria sangat ideal.

Dalam menjalankan tugasnya kepala sekolah dari masing-masing sekolah

sudah mempunyai empat wakil kepala sekolah (wakasek) yaitu wakasek

kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana dan wakasek bidang humas. Selain itu

sekolah juga sudah mempunyai tenaga kependidikan lainnya seperti guru dan

konselor. Dalam tenaga kependidikan ini masih terdapat kelemahan pada

tenaga guru laboran dan pustakawan.

Masih banyak guru disekolah swasta yang mengampu lebih dari satu mata

pelajaran yang kadang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang

ditempuh. Kebijakan ini dilakukan untuk meminimalisir pengeluaran sekolah,

daripada harus merekrut dan menggaji guru baru. Kebanyakan guru sekolah

Page 117: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

102

swasta bukan pegawai tetap dan merupakan guru terbang sehingga guru hanya

hadir disekolah saat ada jam mengajar saja.

Laboran dan pustakawan di sekolah swasta belum mempunyai kualifikasi

akademik yang sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. Hal ini

disebabkan karena pihak sekolah atau yayasan mengangkat laboran dan

pustakawan berdasarkan hasil seleksi masuk, tidak disesuaikan dengan

background pendidikannya.

Menurut Suprihatin (2004:42) agar para personel atau tenaga kependidikan

dapat melaksanakan tugasnya secara tepat guna, berdaya guna dan berhasil

guna, mereka perlu ditata berdasarkan prinsip ”The right man on the right

place”, dengan memperhatikan latar belakang pendidikan, ijazah atau

keahliannya dan interes kerjanya. Sehingga hal ini tidak konsisten dengan

tenaga laboran dan pustakawan di masing-masing sekolah.

4) Kesiswaan

Manajemen kesiswaan dari sekolah dengan akreditasi A mempunyai

kriteria sangat tinggi, sekolah akreditasi B berkriteria tinggi. Sedangkan

sekolah dengan akreditasi C hanya berkriteria cukup tinggi. Manajemen

kesiswaan ini menunjuk pada kegiatan pencatatan murid dari proses

penerimaan sanpai murid meninggalkan sekolah karena sudah mengikuti

pedidikan di sekolah tersebut. Rata-rata sekolah swasta mempunyai

kelemahan pada aspek masukan (input) dan output siswa. Berdasarkan hasil

pengamatan, input sekolah masih tergolong rendah, mayoritas siswanya

berasal dari mereka yang tidak diterima di sekolah negeri. Berbeda dengan

Page 118: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

103

sekolah swasta di kota-kota besar, SMA di Kab Kendal belum mempunyai

legalitas yang besar seperti yang ada di kota besar seperti Semarang. Sehingga

masyarakat lebih memprioritaskan anaknya untuk sekolah di negeri.

Output sekolah swasta belum mencapai 100%. Ini terjadi karena kualitas

input yang masih rendah tersebut, sehingga menyebabkan outputnya belum

maksimal meskipun proses pembelajarannya telah diupayakan semaksimal

mungkin.

Dalam aspek masuk ke perguruan tinggi (PT), menurut kepsek jumlah

siswa yang melanjutkan ke PT masih rendah, hal ini disebabkan oleh

rendahnya minat siswa dan pola pikir orang tua yang maih sederhana, kurang

nya informasi dari instansi terkait dan kebanyakan masih terkendala olah

biaya karena keadaan ekonomi keluarga yang tergolong menengah kebawah.

5) Manajemen keuangan dan pembiayaan

Manajemen keuangan dan pembiayaan pada sekolah akreditasi A

berkriteria sangat tinggi, sekolah akreditasi B berkriteria tinggi, sedangkan

sekolah akreditasi C berkriteria cukup tinggi. Menejemen keuangan dan

pembiayaan ini meliputi sumber, penggunaan dan pelaporan dana yang

digunakan. Sumber dana pada sekolah swasta berasal dari swadaya sekolah

dan yayasan yang menaungi sekolah tersebut. Dalam manajemen keuangan ini

sekolah swasta masih mempunyai kelemahan pada aspek sumber dana.

Sekolah A mempunyai sumber dana yang relatif besar, karena sekolah A

sudah berdiri sejak lama dan mempunyai prestasi yang lebih bagus

dibandingkan sekolah B dan C. Sehingga sekolah A mempunyai legalitas yang

Page 119: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

104

baik di mata masyarakat, hal ini yang menyebabkan donatur tertarik untuk

membantu bantuan sekolah tersebut.

6) Sarana prasarana

Manajemen sarana prasarana pada sekolah akreditasi A dan B

mempunyai kriteria sangat optimal. Sedangkan sekolah dengan akreditasi C

mempunyai kriteria optimal. Secara keseluruhan sekolah swasta mempunyai

kelemahan pada aspek pengadaan sarana prasarana karena keterbatasan dana

yang dimiliki sekolah. Sehingga sarana prasarana yang ada masih kurang

lengkap, sekolah hanya mamiliki sarana prasarana sebagaimana yang

disyaratkan dalam standar pelayanan minimal sekolah. Dalam hal

kuantitaspun masih sedikit. Sebagian sarpras belum terpelihara dengan baik.

Hal ini karena kesadaran siswa masih rendah untuk memelihara sarana

prasarana yang ada di sekolah misalnya masih banyak corat-coretan ditembok,

lingkungan sekolah yang masih kotor yang diakibatkan kurangnya kesadaran

siswa untuk membuang sampah pada tempatnya. Pemeliharaan disini

dimaksudkan agar sarana prasarana tetap berfungsi untuk mendukung jalannya

proses pendidikan. Namun pada kenyataanya pemeliharaan masih dilakukan

oleh tukang kebun sekolah.

Berbeda dengan sekolah C yang juga masih mempunyai kelemahan pada

aspek inventarisasi. Hal ini karena sekolah belum mempunyai buku

inventarisasi. Fasilitas pembelajaran juga masih terbatas dan jumlahnya relatif

sedikit.

Page 120: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

105

Menurut mulyasa (2004: 49) manajemen sarana prasarana bertugas

mengatur dan menjaga sarpras pendidikan agar dapat memberikan kontribusi

yang berarti pada proses pendidikan. Sekolah menyediakan sarpras yang

diperlukan untuk menyelenggarakan program pendidikan. Penyediaan sarana

prasarana yang memenuhi tuntutan pedagogik diperlukan untuk menjamin

terselenggaranya proses pendidikan yang bermakna, menyenangkan dan

memberdayakan sesuai karakteristik mata pelajaran dan tuntutan pertumbuhan

dan perkembangan efektif, kognitif, dan psikomotor perserta didik.

7) Hubungan masyarakat

Manajemen hubungan masyarakat pada sekolah akreditasi A dan B

mempunyai kriteria yang sangat optimal. Sedangkan pada sekolah akreditasi C

mempunyai kriteria optimal. Terdapat kelemahan pada aspek hubungan

dengan instansi lain seperti kurangnya informasi mengenai perguruan tinggi

atau bahkan jadwal pelaksanaan ujian akhir. Hal ini disebabkan karena

sekolah kurang tanggap terhadap informasi-informasi yang ada. Sekolah juga

memiliki komite sekolah atau organisasi sejenis uantuk memberi peluang pada

masyarakat untuk berperan sebagai pemberi pertimbangan, pendukung,

penghubung, dan pengontrol. Sekolah swasta menjalin kerjasama yang baik

dengan lembaga terkait dan yayasan yang menaungi sekolahnya.

8) Layanan khusus

Dalam manajemen layanan khusus sekolah yang akreditasinya A

memiliki kriteria yang sangat optimal, sedangkan sekolah dengan akreditasi B

dan C berkriteria optimal. Kondisi UKS masih kurang terawat dengan baik hal

Page 121: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

106

ini terlihat dari tata ruang yang kurang nyaman dan banyak peralatan yang

rusak. Berbeda dengan sekolah akreditasi A dimana UKS nya jauh lebih

bersih dan ruangannya terlihat nyaman dengan peralatan yang masih dalam

keadaan yang baik. Pemanfaatannyapun belum digunakan secara optimal

sebab belum adanya tenaga yang ahli dari bidang kesehatan.

4.2.2 Perbedaan dalam tiap aspek manajemen

1) Kepemimpinan kepala sekolah

Berdasarkan hasil pengujian anova dinyatakan bahwa kinerja

kepemimpinan kepsek antara sekolah A, B dan C terdapat adanya perbedaan.

Pada sekolah A, kepala sekolah mampu menjalankan kelima kompetensi

dengan baik dibandingkan dengan B dan C. Hal ini terlihat dari pengelolaan

seluruh potensi sekolah secara optimal dan mampu mengembangkan SDM

yang ada di sekolah dengan baik, kepsek sudah melibatkan semua komponen

yang ada di sekolah dalam pengambilan kebijakan sekolah. Selain itu,

perbedaan juga dapat dilihat dari kualifikasi akademik dan pengalaman yang

dicapai oleh masing-masing kepala sekolah. Kepala sekolah pada sekolah A

sudah lulus S2 dan pelatihan-pelatihan yang diikutinya yang berkaitan dengan

tugas pokoknya lebih banyak dibandingkan B dan C.

2) Kurikulum dan program pengajaran

Berdasarkan hasil pengujian anova dinyatakan bahwa kinerja kinerja

manajemen kurikulum dan pengajaran antara sekolah A, B dan C terdapat

perbedaan yang signifikan. Pada sekolah A guru sudah mampu mamvariasikan

metode-metode pengajaran sesuai dengan materi yang disampaikan, guru

Page 122: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

107

memanfaatkan alat bantu atau media dalam KBM. Sedangkan sekolah B dan

C guru lebih banyak memberikan pembelajaran yang monoton, KBM

didominasi oleh metode konvensional atau ceramah dan guru jarang

menggunakan alat peraga. Perbedaan lain tampak dari nilai akademik dimana

sekolah A mempunyai prestasi akademik dan nonakademik yang lebih tinggi

daripada sekolah B dan C. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ujian

nasional dan ujian sekolah. Seperti yang diperoleh SMA PGRI Kendal dimana

nilai rata-rata UAN selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan (data

terlampir).

3) Tenaga kependidikan

Berdasarkan hasil pengujian anova dinyatakan bahwa kinerja manajemen

tenaga kependidikan antara sekolah A, B dan C terdapat perbedaan yang

signifikan. Perbedaan terletak pada ketidaksesuaian antara latar pendidikan

dengan tugas dan tanggungajawab yang diberikan, selain itu perbedaan yang

sangat mencolok terlihat pada jumlah tenaga pendidik yang dimiliki oleh

masing-masing sekolah. Kebanyakan guru sekolah A merupakan pegawai

tetap. Sedangkan di sekolah B dan C kebanyakan masih tergolong guru tidak

tetap (GTT) dan guru bantu (GB).

4) Kesiswaan

Berdasarkan hasil pengujian anova dinyatakan bahwa kinerja manajemen

kesiswaan antara sekolah A, B dan C terdapat perbedaan yang signifikan.

Perbedaannya terlihat dari aspek input dan output siswa. Berdasarkan hasil

penelitian, input sekolah masih tergolong rendah. Hal ini karena rata-rata

Page 123: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

108

siswa di sekolah swasta berasal dari mereka yang tidak diterima di sekolah

negeri. Dan dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, untuk tahun ajaran

2008/2009 ini input sekolah swasta mengalami penurunan. Walaupun secara

kuantitas menurun, sekolah tetap berusaha memberikan pelayanan proses

pembelajaran yang baik.

Suparlan menggariskan salah satu indikator keberhasilan MBS pada aspek

peserta didik adalah dengan adanya kemampuan pengembangan potensi.

Artinya, jikalau sekolah swasta mengintensifkan pegembangan potensi maka

kelemahan tersebut akan dapat diatasi.

Beberapa upaya diantaranya dengan melakukan variasi pembelajaran

dengan mengkolaborasikan dengan media pembelajaran yang tepat dan

efektif. Proses pembelajaran di sekolah berkriteria sangat optimal. Sehingga

dengan demikian, diharapkan outputnya nanti juga dapat lebih tinggi dari

input sebelumnya.

Rata-rata output SMA swasta belum mempunyai tingkat kelulusan yang

100%. Tingkat kelulusan pada masing-masing sekolah akredtasi A, B dan C

adalah 97.28%, 96.35% dan 83.46%. Walaupun dari aspek kuantitas belum

maksimal, namun pada aspek rata-rata NEM menunjukkan adanya

peningkatan. Seperti pada PGRI I Kendal, dari tiga tahun terakhir ini rata-rata

nilai ujian nasional dan ujian sekolah menunjukkan adanya peningkatan (data

terlampir). Dalam aspek kuantitas masuk perguruan tinggi, menurut kepala

sekolah jumlah siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi masih rendah, hal

ini disebabkan karena rendahnya minat siswa dan pola pikir orang tua yang

Page 124: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

109

masih sederhana, kurangnya informasi dari instansi terkait, selain itu juga

kebanyakan keadaan ekonomi keluarga berada pada kelas menengah kebawah

yang menganggap bahwa sekolah sampai SMA saja sudah cukup.

5) Keuangan dan pembiayaan

Sumber dana sekolah swasta masih tergolong kecil, sebab dana hanya

diperoleh dari swadaya sekolah sendiri. Namun bila dibandingkan, sumber

dana sekolah dengan akreditasi A jauh lebih besar. Hal ini terlihat dari

banyaknya donatur yang selalu membantu sekolah, selain itu lamanya sekolah

berdiri juga mempengaruhi jumlah relasi yang ingin membantu sekolah

tersebut. Sekolah swasta mendapat sumber dana dari swadaya sekolah dan

yayasan yang menaungi sekolah yang bersangkutan. Penggunaan dana

digunakan untuk pelaksanaan operasional pendidikan. Biaya operasional

pendidikan terdiri dari biaya untuk kegiatan beljar mengajar, gaji, honorarium

guru dan pegawai TU, alat tulis kantor, pemeliharaan dan rehabilitasi, serta

lain-lain kegiatan seperti acara awal dan tutup tahun ajaran, kemah,

karyawisata dan sebagainya. Dan terhadap penggunaan tersebut dilakukan

pembukuan yang tertib sesuai peraturan yang berlaku, seperti penggunaan

buku kas tabelaris, buku skronto, buku penerimaan SPP, buku bantu dan

sebagainya (Suprihatin, 2004: 51)

6) Sarana prasarana

Berdasarkan hasil pengujian anova dinyatakan bahwa kinerja manajemen

sarana prasarana antara sekolah A, B dan C terdapat perbedaan yang

signifikan. Sarana prasarana yang ada di sekolah yang akreditasinya A dan B

Page 125: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

110

sudah cukup bagus meskipun kurang lengkap. Sekolah sudah mempunyai

laboratorium yang dapat mendukung siswa dalam kegiatan praktek.

Manajemen sarana prasarana ini meliputi pengadaan, pemeliharaan dan

inventarisasi. Untuk pengadaan sarana prasarana disesuaikan dengan

kebutuhan sekolah dan disesuaikan dengan dana yang dimiliki sekolah.

Pemeliharaan sarana prasarana seharusnya dilakukan oleh semua pihak yang

ada dilingkungan sekolah, namun pada kenyataannya pemeliharaan tersebut

belum dapat berjalan dengan baik karena kebanyakan dilakukan oleh tukang

kebun sekolah.

Sekolah juga harus mencatat penggunaan barang-barang dalam daftar

inventarisasi terkait dengan sarana prasarana yang dimilikinya. Menurut

Suryosubroto (2004: 116) menyatakan bahwa penggunaan barang-barang

inventaris sekolah harus dipertanggungjawabkan dengan jalan membuat

laporan penggunan barang-barang tersebut yang ditujukan kepada instansi

atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Penggunaan barang

habis pakai harus secara maksimal dan dipertanggungjawabkan pada tiap

triwulan sekali, sedangkan penggunaan barang tetap dipertanggungjawabkan

satu tahun sekali.

Namun untuk sekolah akreditasi C sarana prasarana yang tersedia masih

sangat terbatas. Hal ini tampak dari prasarana yang ada dilingkungan sekolah

dan tiap-tiap kelas, yang hanya tersedia papan tulis, meja kursi siswa dan guru.

Selain itu karena keterbatasan tempat, sekolah akreditasi C belum mempunyai

ruang laboratorium untuk praktek siswa. Dalam aspek pemeliharaan juga

Page 126: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

111

kurang dioptimalkan dengan baik. Tugas untuk memelihara yang seharusnya

menjadi tanggungjawab bersama hanya dilakukan oleh tukang kebun saja.

Banyak siswa yang belum mempunyai kesadaran terhadap pentingnya sarana

prasarana tersebut. Seperti mambuang sambah sembarangan. Padahal apabila

semua pihak ikut menjaga sarana prasarana sekolah, maka akan tercipta

lingkungan sekolah yang bersih sehingga dapat mendukung proses

pembelajaran yang baik.

7) Hubungan masyarakat

Hubungan sekolah dengan masyarakat cukup terjalin dengan baik,

sekolah akreditasi B dan C kurang bersifat terbuka dan kurang menjalin

kerjasama dengan lembaga terkait misalnya perguruan tinggi. Dalam

hubungan dengan masyarakat ini sekolah dituntut untuk menjalin hubungan

yang harmonis dengan masyarakat dan instansi lain untuk mendukung

kegiatan-kegiatan sekolah. Menurut Suryosubroto (2004: 157) hubungan yang

harmonis sebagai hasil kerja humas tampak dari Adanya saling pengertian

antara organisasi atau instansi dengan pihak luar, Adanya kegiatan yang

membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-

masing, Adanya kerjasama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa

ikut bertanggungjawab atas suksesnya uasaha pihak yang lain.

Dengan adanya hubungan yang harmonis ini, tanggungjawab dan

partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah juga akan baik. Mulyasa

dalam bukunya Manajemen Berbasis Sekolah (2004: 52) mengatakan bahwa

melalui hubungan yang baik tersebut diharapkan tercapai tujuan hubungan

Page 127: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

112

sekolah dengan masyarakat, yaitu terlaksananya proses pendidikan di sekolah

secara produktif, efektif dan efisien sehingga mengahasilkan lulusan sekolah

yang produktif dan berkualitas.

8) Layanan khusus

Masing-masing sekolah sudah berusaha memberikan pelayanan

perpustakaan, kesehatan dan keamanan dengan baik. Dari segi perpustakaan,

buku yag tersedia masih kurang lengkap dan jumlahnya relatif sedikit. Untuk

layanan kesehatan masing-masing sekolah menyediakan pelayanan kesehatan

sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Perbedaan pada aspek

kesehatan ini dapat dilihat dari peralatan dan obat-obatan yang tersedia di

UKS. Di sekolah yang akreditasinya A yang peralatannya masih terawat

dengan baik. Dalam aspek keamanan, sekolah yang akreditasinya A yang

sudah mempunyai petugas keamanan (security), berbeda dengan sekolah yang

akreditasinya B dan C belum mempunyai petugas keamanan. Tugas untuk

menjaga sekolah hanya dirangkap oleh tukang kebun atau penjaga sekolah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sekolah akreditasi A masih layak berada

pada tingkat akreditasi A, sebab secara keseluruhan kinerja manajemennya

sudah sangat ideal dan mampu mengoptimalkan komponen yang ada. Untuk

sekolah akreditasi B mengalami peurunan dalam kinerja manajemennya

misalnya pada aspek kesiswaan. Sedangkan sekolah yang akreditasinya C

masih banyak kelemahan pada tiap aspek manajemen yang harus ditingkatkan

lagi.

Page 128: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

113

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis data yang telah diuraikan dalam

Bab IV, maka dapat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

5.1.1. Deskriptif kinerja manajemen SMA swasta se-Kab. Kendal

1. Kinerja kepemimpinan kepala sekolah sekolah swasta rata-rata

mempunyai kriteria sangat ideal. Kepala sekolah menjalankan kelima

kompetensi dengan optimal, namun masih terdapat kelemahan dalam

kompetensi supervisinya. Hal ini dikarenakan kepala sekolah jarang ke

sekolah dan enggan melakukan supervisi.

2. Kinerja manajemen kurikulum dan pengajaran sekolah swasta rata-rata

mempunyai kriteria yang optimal. Terdapat kelemahan pada aspek

program pembelajaran dan peraturan akademik. Kelemahan pada

program pembelajaran disebabkan oleh metode pembelajaran yang masih

konvensional sehingga guru monoton dalam kegiatan belajar mengajar

dikelas, kurang adanya supervisi, dan program kerja tidak ada

insentifnya.

3. Manajemen tenaga kependidikan berkriteria sangat ideal. Dalam tenaga

kependidikan ini masih terdapat kelemahan pada pada aspek guru,

laboran dan pustakawan. Karena di sekolah swasta tenaga tersebut belum

mempunyai kualifikasi akademik yang sesuai dengan latar belakang

Page 129: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

114

pendidikan yang ditempuh. Pengangkatan tenaga laboran dan pustakawan

hanya berdasarkan hasil seleksi masuk dan tidak disesuaikan dengan

background pendidikannya.

4. Manajemen kesiswaan dari sekolah dengan akreditasi A mempunyai

kriteria sangat tinggi, sekolah akreditasi B berkriteria tinggi. Sedangkan

sekolah dengan akreditasi C hanya berkriteria cukup tinggi. Rata-rata

input sekolah swasta tergolong rendah, hal ini karena kebanyakan yang

diterima adalah mereka yang tidak diterima di sekolah negeri.

5. Kinerja manajemen sarana prasarana pada sekolah akreditasi A dan B

mempunyai kriteria sangat optimal. Sedangkan sekolah dengan akreditasi

C mempunyai kriteria optimal. Rata-rata sarana prasarana pada sekolah

swasta masih belum lengkap, dikarenakan kurangannya dana untuk

membeli sarana dan prasarana.

6. Kinerja manajemen hubungan masyarakat pada sekolah akreditasi A dan

B mempunyai kriteria yang sangat optimal. Sedangkan pada sekolah

akreditasi C mempunyai kriteria optimal.

7. Kinerja manajemen layanan khusus sekolah yang akreditasinya A

memiliki kriteria yang sangat optimal, sedangkan sekolah dengan

akreditasi B dan C berkriteria optimal. Dari ketiga layanan khusus yang

ada belum bisa diberikan secara optimal.

5.1.2. Perbedaan kinerja manajemen SMA swasta dengan akreditasi A, B dan C

1. Perbedaan kinerja kepemimpinan kepala sekolah di sekolah yang

akreditasinya A lebih baik dibandingkan yang lain. Pada sekolah yang

Page 130: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

115

akreditasinya A, kepala sekolah mampu menjalankan kompetensi

manajerialnya dengan sangat baik. Selain itu, perbedaan juga dapat

dilihat dari kualifikasi akademik dan pengalaman yang dicapai oleh

masing-masing kepala sekolah. Kepala sekolah pada sekolah yang

akreditasinya A sudah lulus S2 dan pelatihan-pelatihan yang diikutinya

yang berkaitan dengan tugas pokoknya lebih banyak.

2. Pada sekolah A guru sudah banyak yang mampu mamvariasikan

metode-metode pengajaran sesuai dengan materi yang disampaikan, guru

memanfaatkan alat bantu atau media dalam KBM. Sedangakan sekolah

B dan C guru lebih banyak memberikan pembelajaran yang monoton,

KBM didominasi olah metode konvensional atau ceramah dan guru

jarang menggunakan alat peraga. Perbedaan lain tampak dari nilai

akademik dimana sekolah A lebih tinggi daripada B dan C. Seperti di

SMA PGRI rata-rata nilai ujian menunjukkan peningkatan.

3. Perbedaan kinerja manajemen tenaga kependidikan terletak pada

kesesuaian latar belakang pendidikan dengan tugas dan

tanggungjawabnya. Perbedaan yang mencolok terlihat dari jumlah guru

yang dimiliki oleh tiap sekolah, dimana sekolah akreditasi A mempunyai

jumlah yang lebih banyak dan merupakan guru tetap sedangkan B dan C

masih tergolong guru tidak tetap dan guru bantu

4. Perbedaan kinerja kesiswaan yakni terletak pada input dan output siswa.

Input sekolah akreditasi A lebih unggul dibandingkan sekolah akreditasi

B maupun belum akreditasi. Sekolah yang akreditasi B mendapatkan

Page 131: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

116

input dari siswa yang tidak diterima disekolah yang akreditasi A.

Sedangkan sekolah yang akreditasinya C menerima semua siswa yang

mendaftar, sehingga input bervariasi. Output siswa sekolah dengan

akreditasi A mencapai 97,28%, sekolah akreditasi B 96,35%, sedangkan

sekolah akreditasi C 83,46%.

5. Perbedaan pada aspek ini dapat dilihat dari tersedianya sarana prasarana

dan jumlah yang dimiliki oleh sekolah. Pada sekolah akreditasi A dan B

sarana prasarananya sudah tergolong lengkap dibandingkan dengan

sekolah C. Sekolah A dan B sudah mempunyai laboratorium yang dapat

mendukung siswa dalam kegiatan praktek

6. Hubungan masyarakat pada sekolah A terjalin dengan harmonis.

Sedangkan sekolah B dan C kurang bersifat terbuka dan kurang

menjalin kerjasama dengan lembaga terkait misalnya perguruan tinggi

7. Perbedaannya pada layanan perpustakaan adalah sekolah akreditasi A

jumlah dan koleksi bukunya lebih banyak dan lengkap. Selain itu

sekolah sudah mempunyai petugas keamanan (security), sedangkan pada

sekolah akreditasi B dan C tugas keamanannya masih dirangkap oleh

tukang kebun.

8. Sekolah akreditasi A masih layak berada pada tingkat akreditasi A,

sebab secara keseluruhan kinerja manajemennya sudah sangat ideal dan

mampu mengoptimalkan komponen yang ada. Untuk sekolah akreditasi

B mengalami peurunan dalam kinerja manajemennya misalnya pada

Page 132: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

117

aspek kesiswaan. Sedangkan sekolah yang akreditasinya C masih banyak

kelemahan pada tiap aspek manajemen yang harus ditingkatkan lagi

5.2 Saran

Untuk mengatasi penurunan kinerja manajemennya, maka saran yang

diberikan:

1. Perlu adanya pemantauan KBM agar supervisi dapat dilakukan dengan

baik

2. Pada aspek kurikulum, hendaknya guru bisa memberikan metode

mengajar yang lebih bervariasi dan untuk mempertegas peraturan

akademik sekolah dapat memberikan sanksi kepada siapa saja yang

melanggar peraturan tanpa pandang bulu.

3. Pada aspek tenaga kependidikan, hendaknya sekolah dapat merekrut

tenaga laboran dan pustakawan sesuai dengan latar belakang

pendidikannya.

4. Pada aspek kesiswaan, hendaknya sekolah lebih mengoptimalkan proses

pembelajaran agar input yang masih rendah, dapat menghasilkan output

yang lebih baik

5. Untuk manajemen sarana prasarana, hendaknya harus ditingkatkan agar

mendukung proses pendidikan. Pemeliharaannyapun harus dijaga oleh

semua pihak.

6. Dalam manajemen hubungan masyarakat hendaknya lebih meningkatkan

dalam hal manajemen hubungan masyarakat, baik dengan masyarakat

Page 133: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

118

maupun instansi lain untuk pengembangan sekolah. Perlu adanya

keterbukaan dan tanggap terhadap informasi-informasi yang dapat

mendukung program sekolah

7. Dalam bidang layanan khusus, ketiga aspek yaitu layanan perpustakaan,

kesehatan dan keamanan perlu ditingkatkan karena layanan khusus turut

membantu kelancaran siswa menempuh pendidikan disekolahnya

Page 134: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

119

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Helmi. 2005. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) dan Kemungkinan Penerapannya. Jurnal Guru No. 2 Volume 2 Desember 2005. Kota Padang Panjang

Asmar, Ali. 2007. Peningkatan Mutu Lulusan Melalui Manajemen Berbasis

Sekolah: Konsep, Implementasi dan Kendala. Jurnal Guru No 2 Volume 4 Desember 2007. Kota Padang Panjang.

Azwar, Saifudin. 2007. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Buku I:

Konsep dan Pelaksanaan. Jakarta: Depdiknas. Hadiyanto. 2004. Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan di

Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Kolis, Nur. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Grasindo. Komariah, Aan dan Cepi Triatna. 2004. Visionary Leadership: Menuju Sekolah

Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Marzali, Amri. 2005. Antropologi dan Perkembangan Indonesia. Jakarta Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya. Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Permendiknas No 19 Tahun 2007 Tanggal 23 Mei 2007 tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Sagala, Syaiful. 2007. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suprihatin. 2004. Manajemen Semarang: UNNES Press. Siagian, P Sondang. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 135: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

120

No Pertanyaan SS S KK P TP

1

Kepemimpinan kepala sekolah

Kepala Sekolah berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, menjadi teladan yang baik bagi komunitas madrasah

2 Kepala sekolah memilki integritas kepribadian sebagai pemimpin

3 Kepala sekolah memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah

4 Kepala Sekolah bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinnya

5 Kepala sekolah bisa mengendalikan diri dalam menghadapi masalah sekolah

6 Kepala sekolah menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan

7 Kepala sekolah mengembangkan sekolah sesuai kebutuhan

8 Kepala sekolah memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah

9 Kepala sekolah menciptakan iklim sekolah yang inovatif bagi peserta didik.

10 Kepala sekolah mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan SDM

11 Kepala sekolah mengelola sarana prasarana sekolah dengan baik

12 Kepala sekolah mengelola hubungan dengan masyarakat secara baik

13 Kepala sekolah mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan & pengembangan kapasitas peserta didik

14 Kepala sekolah mengelola dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional

15 Kepala sekolah mengelola keuangan secara efektif dan efisien

16 Kepala sekolah mengelola ketatausahaan dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah

17 Kepala sekolah mengelola unit layanan khusus dengan baik

18 Kepala sekolah melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya

19 Kepala sekolah menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah

20 Kepala sekolah bekerja keras untuk mencapai

Page 136: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

121

keberhasilan sekolah 21 Kepala sekolah pantang menyerah dan selalu

mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala sekolah

22 Kepala sekolah merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru

23 Kepala sekolah dalam melakukan supervisi menggunakan pendekatan dan teknik yang tepat

24 Kepala sekolah menindaklanjuti supervisi tehadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru

25 Kepala sekolah bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah

26 Kepala sekolah berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan

27 Kepala sekolah memiliki kepekaan sosial terhadap orang tua atau kelompok lain

28

Manajemen kurikulum dan program pengajaran

Penyusunan KTSP memperhatikan standar kompetensi lulusan, standar isi, dan peraturan pelaksanaannya

29 KTSP dikembangkan sesuai kondisi sekolah, potensi, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik

30 Wakil kepala sekolah bidang kurikulum bertanggung jawab atas pelaksanaan penyusunan KTSP

31 Kalender pendidikan berisi jadwal pelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler dan hari libur

32 Penyusunan kalender pendidikan didasarkan pada standar isi, berisi pelaksanaan aktivitas sekolah selama satu tahun, dan dirinci secara semesteran, bulanan dan mingguan

33 Kalender pendidikan diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah

34 Sekolah menjamin mutu kegiatan pembelajaran untuk tiap mata pelajaran

35 Kegiatan pembelajaran didasarkan pada standar kompetensi lulusan, standar isi, dan peraturan pelaksanaanya

36 Guru bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya

37 Guru merujuk perkembangan metode pembelajaran mutakhir

38 Dalam mengajar, guru memanfaatkan metode yang bevariasi sesuai dengan materi yang disampaikan

Page 137: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

122

39 Untuk menunjang tujuan belajar, guru menggunakan media atau alat peraga

40 Dalam, PBM guru memanfaatkan media atau alat bantu seperti globe, peta, grafik, bagan, gambar, foto dan alat percobaan lain

41 Guru tidak mendominasi kegiatan PBM dikelas 42 Selama mengajar, siswa terlibat aktif dalam kegiatan

diskusi kelompok/ kelas, latihan, eksperimen dan kerja kelompok

43 Dalam PBM siswa mencari tahu mengenai materi pelajaran melalui membaca buku, bertanya kepada guru ataupun kepada teman sekelas

44 Selama kegiatan belajar dikelas, guru membebaskan siswa mengemukakan ide-ide kreatifnya

45 Guru memberikan pujian dan penghargaan kepada siswa yang rajin

46 Guru memberikan hukuman kepada siswa yang tidak rajin untuk memotivasi dalam kegiatan belajar

47 Guru menciptaka nsuasana kegiatan belajar yang menyenangkan sehingga siswa berpartisipasi aktif

48 Guru memberikan kebebasan siswa untuk melakukan interaksi sosial dengan teman sekelas dan guru

49 Sekolah menyusun program penilaian hasil belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan

50 Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada standar penilaian pendidikan

51 Guru melakukan pre-test saat akan mengajar 52 Guru melakukan post-test setelah mengajar 53 Guru melakukan evaluasi praktek setiap kali

mengajar

54 Guru memberi tahu hasil penilaian tugas kepada siswa, sehingga mereka mengevaluasi dan termotivasi untuk belajar aktif untuk belajar aktif dalam pertemuan berikutnya

55 Guru memberikan PR sehingga mendorong siswa belajar aktif dirumah

56 Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang tua, peserta didik, komite sekolah dan institusi diatasnya

57 Sekolah menyusun dan menetapkan peraturan akademik

58 Peraturan akademik berisi persyaratan minimal kehadiran siswa, ketentuan ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, kelulusan dan hak-hak siswa

59 Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah

Page 138: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

123

60

Tenaga Kependidikan

Wakil kepala sekolah bidang kurikulum melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola bidang kurikulum

61 Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola sarana dan prasarana

62 Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola kegiatan siswa dan hal-hal yang berkaitan dengan kesiswaan

63 Wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola kemitraan dengan masyarakat dan instansi lain

64 Latar belakang pendidikan guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya

65 Guru sebagai agen pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing dan melatih peserta didik menjadi manusia yang berkualitas

66 Latar belakang pendidikan konselor sesuai tugas dan tanggung jawabnya sebagai konselor

67 Konselor melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik

68 Pustakawan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melaksanakan pengelolaan sumber belajar diperpustakaan

69 Latar belakang pendidikan pustakawan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya mengelola sumber belajar diperpustakaan

70 Laborat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya membantu guru mengelola kegiatan praktikum dilaboratorium

71 Latar belakang pendidikan laborat sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya membantu guru mengelola kegiatan praktikum dilaboratorium

72 Tenaga administrasi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan pelayanan administratif

73 Latar belakang pendidikan tenaga administrasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya memberikan pelayanan adminstratif

Manajemen Kesiswaan

Page 139: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

124

74 Rata-rata input siswa memilki prestasi yang bagus

75 Kegiatan penerimaan siswa baru dikelola oleh panitia penerimaan siswa baru

76 Setelah para siswa diterima lalu dilakukan pengelompokan dan orientasi sehingga secara fisik, mental dan emosional siap untuk mengikuti pendidikan disekolah

77 Sekolah mempunyai data yang lengkap tentang siswa 78 Sekolah melakukan pencatatan dan ketatalaksanaan

kesiswaan dalam bentuk buku induk, klapper, buku presensi, buku rapor, buku mutasi dll

79 Sekolah selalu melaporkan kepada orang tua kemajuan siswa secara periodik

80 Sekolah memilki program supervisi bagi siswa yang punya kelainan

81 Sekolah memberikan bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak yang bermasalah dalam belajar, baik emosional maupun sosial

82 Sekolah bertanggung jawab atas pengendalian disiplin siswa

83 Sekolah menciptakan proses pembelajaran yang kondusif

84 Rata-rata tingkat kelulusan dari tahun ketahun mencapai 100%

85 Rata-rata nilai kelulusan baik 86 Intensitas yang tinggi siswa sekolah ini yang diterima

di perguruan tinggi negeri dan swasta terakreditasi

87 Indeks perkembangan akademik siswa disekolah ini rata-rata selalu naik

88

Manajemen Keuangan dan Pembiayaan

Sekolah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional yang mengacu pada standar pembiayaan

89 Potensi sumber dana sekolah cukup tinggi 90 Penggunaan dana sekolah digunakan sebagai mana

mestinya dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah

91 Pedoman pengelolan biaya investasi dan operasional sekolah diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah dan mendapat persetujuan dari instansi diatasnya

92 Pelaporan penggunaan dana sekolah dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi diatasnya

93 Pelaporan penggunaan dana sesuai dengan kondisi nyata dilapangan

Page 140: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

125

94

Manajemen Sarana Prasarana

Sekolah merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana prasarana pendidikan

95 Pengadaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan sekolah

96 Melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas disekolah

97 Pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan

98 Mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi mendukung proses pendidikan

99 Perawatan sarana dan prasarana untuk kelangsungan kondisi fisik sarana dan prasarana

100 Sarana prasarana sekolah dalam kondisi terawat dan sekolah melakukan inventarisasi sarana pendidikan dengan baik

101 Perawatan alat-alat dilaboratorium dilakukan oleh petugas, sedangkan kondisi fisik bangunan dilakukan oleh penjaga sekolah

102

Manajemen Hubungan Masyarakat

Sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan

103 Sekolah melaksanakan kegiatan yang berhasil menarik simpati masyarakat

104 Dukungan masyarakat terhadap sekolah secara spiritual dan material meningkatkan prestice sekolah

105 Masyarakat dapat sebagai sumber informasi dan inspirasi bagi sekolah

106 Sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output dan pemanfaatan lulusan

107 Kemitraan sekolah dilakukan dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah

108 Kemitraan sekolah dengan instansi lain cukup harmonis

109

Manajemen Layanan Khusus

Perpustakaan disekolah ini lengkap dan dikelola dengan baik.

110 Perpustakaan disekolah ini mampu untuk menjadi sumber belajar selain dari guru

111 Untuk memanfaatkan waktu-waktu yang kosong disekolah, siswa sering membaca buku di perpustakaan

Page 141: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

126

112 Sekolah juga sebagai tempat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani

113 Pelaksanaan UKS disekolah ini sudah optimal dan mampu melayani kebutuhan siswa

114 Sekolah meningkatkan program pelayanan melalui kerja sama dengan unit-unit dinas kesehatan setempat

115 Sekolah memberikan pelayanan keamanan kepada siswa dan para pegawai yang ada disekolah

116 Sekolah memilki petugas keamanan

Page 142: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

127

KISI-KISI INSTRUMEN

Variabel Indikator No Item Total 1. Kepemimpinan

Kepala sekolah 2. Kurikulum dan

Program Pengajaran 3. Tenaga Kependidikan 4. Kesiswaan 5. Keuangan dan

Pembiayaan 6. Sarana dan

Prasarana 7. Hubungan

Masyarakat 8. Layanan Khusus

a. Kepribadianb. Manajerial

c. Kewirausahaan d. Supervisi e. Sosial a. Kurikulum KTSP b. Kalender Pendidikan c. Program Pembelajaran

d. Penilaian Hasil Belajar e. Peraturan Akademik

a. Wakil Kepala Sekolah b. Guru c. Konselor d. Tenaga Pustakawan e. Tenaga Laboratorium f. Tenaga Administrasi

a. Input b. Proses Pembelajaran c. Output

a. Sumber dana b. Penggunaan c. Laporan

a. Pengadaan b. Pemeliharaan c. Perawatan

a. Hubungan dengan

masyarakat b. Hubungan dengan instansi

lain a. Perpustakaan b. Kesehatan c. Keamanan

1,2,3,4,56,7,8,9,10,11,12,13,14,15, 16,17,18 19,20,21 22,23,24 25,26,27 28,29,30 31,32,33 34,35,36,37,38,39,40,41, 42,43,44,45,46,47,48 49,50,51,52,53,54,55,56 57,58,59 60,61,62,63,64 64,65 66,67 68,69 70,71 72,73 74,75,76 77,78,79,80,81,82,83 84,85,86,87 88,89 90,91 92,93 94,95 96,97,98 99,100,101 102,103,104,105 106,107,108 109,110,111 112,113,114 115,116

513

3 3 3

3 3 15

8 3

4 2 2 2 2 2

3 7 4

2 2 2

2 3 3

4

3

3 3 2

Page 143: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

128

KISI-KISI INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN

Variabel Indikator Instrumen yang digunakan

Responden

1. Kepemimpinan kepala sekolah

2. Kurikulum dan Program pengajaran

3. Tenaga kependidikan

4. Kesiswaan

5. Keuangan dan Pembiayaan

a. Kepribadianb. Manajerial c. Kewirausahaan d. Supervisi

a. Kurikulum KTSP

b. Kalender Pendidikan

c. Program pembelajaran

d. Penilaian hasil belajar

e. Peraturan akademik

a. Wakil Kepala Sekolah b. Guru c. Konselor d. Pustakawan e. Laborat f. Tenaga administrasi a. Input

b. Proses pembelajaran

c. Output

a. Sumber dana

b. Penggunaan

c. Pelaporan

AngketAngket Angket Angket Dokumen, angket. Angket Dokumen, Angket,Observasi,wawancara dan dokumen Dokumen, angket dan observasi Dokumen, angket, dan observasi Angket Angket dan observasi Angket Angket Angket Angket Dokumen, angket, observasi dan wawancara Angket dan observasi Dokumen, dan angket Dokumen, angket dan wawancara Dokumen, angket, observasi dan wawancara Dokumen, Angket dan wawancara Angket dan wawancara Angket, dokumen,

Guru Guru Guru Guru Guru dan Wakasek Kurikulum Guru dan Wakasek Kurikulum Guru,wakasek Kurikulum dan kepala sekolah Guru dan wakasek kurikulum Guru, Wakasek Kurikulum dan kepala sekolah Guru Guru dan Kepala Sekolah Guru Guru Guru Guru Guru,Wakasek kesiswaan dan kepala sekolah Guru Kepala Sekolah, dan guru Bagian Keuangan Kepala Sekolah,dan guru Kepala Sekolah, Guru dan Bagian Keuangan. Kepala Sekolah, Guru dan bagian keuangan Wakasek sarana Prasarana,

Page 144: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

129

6. Sarana dan prasarana

7. Hubungan Masyarakat

8. Layanan khusus

a. Pengadaan

b. Pemeliharaan

c. Perawatan

a. Hubungan dengan masyarakat

b. Hubungan dengan

instansi lain

a. Perpustakaan

b. Kesehatan

c. Keamanan

wawancara, dan observasi Angket dan wawancara Angket,dan wawancara Angket Angket dan observasi Angket dan observasi Angket dan observasi

kepala sekolah, dan guru Wakasek Sarana prasarana dan guru Guru dan wakasek sarana prasarana Wakasek humas, guru dan kepala sekolah. Wakasek humas, Guru dan kepala sekolah Guru Guru Guru

Page 145: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

130

KISI-KISI OBSERVASI

Variabel Indikator 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah

2. Kurikulum dan Program Pembelajaran

3. Tenaga Kependidikan

4. Kesiswaan

5. Keuangan dan Pembiayaan

6. Sarana dan Prasarana

7. Hubungan Masyarakat

8. Layanan Khusus

a. Kepribadianb. Manajerial c. Kewirausahaan d. Supervisi e. Sosial

a. Kurikulum KTSP b. Kalender pendidikan c. Program pembelajaran d. Penilaian hasil belajar e. Peraturan akademik

a. Wakil Kepala Sekolah b. Guru c. Konselor d. Pustakawan e. Laborat f. Tenaga administrasi a. Input b. Proses pembelajaran c. Output

a. Sumber dana b. Penggunaan c. Pelaporan

a. Pengadaan b. Pemeliharaan c. Inventarisasi

a. Hubungan dengan masyarakat b. Hubungan dengan instansi lain a. Perpustakaan b. Kesehatan c. Keamanan

Page 146: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

131

PEDOMAN OBSERVASI

Fokus Indikasi Observasi1. Daerah Penelitian

2. Kepemimpinan Kepala

Sekolah 3. Manajemen Kurikulum

dan Program Pembelajaran

4. Tenaga Kependidikan

5. Kesiswaan

6. Keuangan Dan

pembiayaan Sarana dan prasarana

1. Letak sekolah 2. Situasi sekolah 1. Kepribadian 2. Manajerial 3. Kewirausahaan 4. Supervisi 5. Sosial 1. Kurikulum KTSP 2. Kalender pendidikan 3. Program pembelajaran 4. Penilaian hasil belajar 1. Wakil kepala sekolah

2. Guru 3. Konselor 4. Pustakawan 5. Laboran 6. Tenaga administrasi

1. Proses pembelajaran 2. Kegiatan siswa Pengelolaan keuangan

1. Letak Wilayah Sekolah2. Keadaan Sekolah 1. Kompetensi kepribadian 2. Kompetensi manajerial 3. Kompetensi

kewirausahaan 4. Kompetensi supervisi 5. Kompetensi Sosial 1. Implementasi KTSP di

sekolah 2. Pelaksanaan Kalender

Pendidikan 3. Pelaksanaan Program

Pembelajaran 4. Kegiatan Penilaian Hasil

Belajar 1. Tugas dan tanggung jawab

wakil kepala sekolah bidang masing-masing beserta program kerja dan kegiatannya.

2. Daftar Guru, tanggung jawab Dan Background Pendidikan Guru

3. latar belakang Pendidikan Konselor dan tanggung jawabnya

4. latar belakang Pendidikan Pustakawan, dan tanggung jawabnya

5. latar belakang Pendidikan Laborat dan tanggung jawabnya

6. latar belakang Pendidikan Tenaga Administrasi dan tanggung jawabnya

1. Keadaan dan pelaksanaan

proses pembelajaran 2. Kegiatan siswa yang

meliputi akademik maupun nonakademik

Kegiatan pengelolaan keuangan sekolah Pengelolaan sarana prasarana beserta

Page 147: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

132

7. Hubungan Masyarakat

8. Layanan khusus

Inventarisasi sarana dan prasarana

Hubungan dengan masyarakat dan instansi lain Komponen-komponen layanan khusus (perpustakaan, kesehatan, keamanan)

inventarisasnya Bentuk kemitraan dengan masyarakat dan instansi lain Keadaan pelaksanaan pelayanan khusus

Page 148: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

133

PEDOMAN WAWANCARA

1. Nama :

2. Pendidikan terakhir :

3. hari/tanggal :

4. Waktu/tempat :

A. Wawancara ditujukan kepada kepala sekolah

1. Apa yang anda ketahui tentang manajemen sekolah?

2. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen kurikulum dan program pengajaran

yang dilakukan disekolah ini?

3. Bagaimanakah sistem perekrutan tenaga kependidikan disekolah ini?

4. Kapan kepala sekolah melaksanakan perencanaan, pengorganisasian dan

pengarahan kepada guru dan siswa?

5. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen ketenagaan?

6. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen siswa?

7. Bagaimanakah proses pelaksanaan penerimaan siswa baru disekolah ini?

8. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan?

9. Bagaimanakah proses peminjaman alat-alat pendidikan yang ada?

10. Bagaimanakah inventarisasi sarana dan prasarana?

11. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen anggaran dan pembiayaan?

12. Bagaimanakah pelaporan penggunaan keuangan sekolah?

13. Ditujukan kepada siapa saja laporan keuangan sekolah?

14. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen hubungan sekolah dengan

masyarakat? dan apa saja bentuknya?

15. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen layanan khusus (perpustakaan,

kesehatan, keamanan dan laboratorium)?

Page 149: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

134

B. Wawancara ditujukan kepada guru

1. Apa yang anda ketahui tentang manajemen sekolah?

2. Bagaimanakah pelaksanaan manajemen kurikulum dan program pengajaran

yang dilakukan oleh sekolah ini?

3. Bagaimanakah perencanaan PBM yang anda lakukan?

4. Bagaimanakah pelaksanaan PBM yang anda lakukan?

5. Bagaimanakah evaluasi PBM yang anda lakukan?

6. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dikelas?

7. Bagaimanakah aktivitas guru dalam PBM?

8. Bagaimanakah suasana belajar dikelas?

9. Bagaimanakah keadaan sarana belajar siswa?

10. Bagaimanakah manajemen kelas yang anda lakukan?

11. Secara keseluruhan, bagaimanakah prestasi belajar siswa?

Page 150: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

135

C. Wawancara ditujukan kepada siswa

1. Kegitan ekstrakurikuler apa saja yang ada disekolah ini? Apakah

ekstrakurikuler yang ada cukup memenuhi untuk pengembangan bakat dan

ketrampilan yang dimiliki siswa?

2. Apakah siswa diwajibkan untuk mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler

yang ada disekolah ini?

3. Standar minimal apa yang ditentukan oleh sekolah untuk menyeleksi siwa

baru?

4. Apakah guru melakukan program perbaikan kepada siswa yang nilainya masih

dibawah standar minimal?

5. Bagaimana pengelolaan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru

dikelas?

6. Menurut anda, apakah ketersediaan sarana dan prasarana disekolah ini sudah

memenuhi kebutuhan siswa untuk mendukung pelaksanaan proses belajar

mengajar?

7. Menurut anda apakah koleksai buku diperpustakaan disekolah ini sudah

lengkap?

8. Bagaimana pelayanan yang diberikan oleh petugas perpustakaan?

9. Bagaimana pelayanan administrasi sekolah ini?

10. Apakah sekolah ini sudah menciptakan lingkungan yang aman dan tertib?

11. Bagaimanakah alat-alat yang ada dilaboratorium?sudahkah lengkap?

12. Bagaimana suasana kelas tempat anda belajar?apakah anda merasa nyaman?

13. Disekolah ini menggunakan kurikulum yang seperti apa?

14. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah disekolah ini?

15. Apa bentuk kerja sama yang dilakukan sekolah dengan masyarakat sekitar?

Page 151: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

136

Lampiran 5

ANOVA

2809.578 2 1404.789 14.178 .00013574.022 137 99.08016383.600 139

3951.483 2 1975.742 13.685 .00019778.767 137 144.37123730.250 139

849.699 2 424.850 13.633 .0004269.522 137 31.1645119.221 1391564.621 2 782.310 38.985 .0002749.172 137 20.0674313.793 139

609.594 2 304.797 30.538 .0001367.406 137 9.9811977.000 139

767.587 2 383.794 26.887 .0001955.556 137 14.2742723.143 139

613.611 2 306.806 31.674 .0001327.039 137 9.6861940.650 139

256.633 2 128.316 12.554 .0001400.339 137 10.2211656.971 139

Between GroupsWithin GroupsTotalBetween GroupsWithin GroupsTotalBetween GroupsWithin GroupsTotalBetween GroupsWithin GroupsTotalBetween GroupsWithin GroupsTotalBetween GroupsWithin GroupsTotalBetween GroupsWithin GroupsTotalBetween GroupsWithin GroupsTotal

x1

x2

x3

x4

x5

x6

x7

x8

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

140 140 140 140 140 140 140 140116.60 127.25 55.84 51.41 22.50 31.86 22.45 31.9110.857 13.066 6.069 5.571 3.771 4.426 3.737 3.453

.099 .107 .082 .095 .089 .084 .092 .088

.070 .041 .082 .095 .083 .084 .084 .059-.099 -.107 -.054 -.092 -.089 -.080 -.092 -.088

1.166 1.263 .972 1.119 1.058 .993 1.085 1.047

.132 .082 .302 .163 .213 .278 .189 .223

NMeanStd. Deviation

Normal Parametea,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 152: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

137

SMA MUH 4 KENDAL

Res kepemimpinan kepala sekolah total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

91 25 60 10 12 12 119 92 24 65 12 12 14 127 93 23 63 13 13 14 126 94 21 60 14 12 13 120 95 20 63 12 10 12 117 96 20 61 12 13 13 119 97 24 54 13 14 12 117 98 24 64 15 12 14 129 99 23 60 12 13 10 118

100 25 64 14 12 11 126 JUMLAH 22.9 61.4 12.7 12.3 12.5 121.8

kurikulum program pengajaran total

KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik 12 12 60 33 15 132 12 10 54 30 13 119 12 10 61 35 14 132 10 13 65 30 12 130 12 14 63 32 13 134 14 12 62 31 15 134 13 14 65 34 14 140 15 13 66 32 15 141 13 10 64 35 12 134 12 10 64 31 13 130

12.5 11.8 62.4 32.3 13.6 132.6

tenaga kepandidikan total wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi

Test of Homogeneity of Variances

.580 2 137 .560

.856 2 137 .425

.988 2 137 .3751.341 2 137 .245

.556 2 137 .5361.210 2 137 .278

.522 2 137 .595

.997 2 137 .387

x1x2x3x4x5x6x7x8

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

Page 153: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

138

20 6 8 10 5 7 56 15 8 8 10 8 8 57 15 8 7 9 9 9 57 18 7 9 9 4 8 55 19 7 8 8 8 8 58 18 8 7 8 5 9 55 19 7 9 7 9 7 58 20 8 5 7 9 8 57 18 7 9 8 9 8 59 15 8 9 8 5 6 51

17.7 7.4 7.9 8.4 7.1 7.8 56.3

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan 10 25 12 47 8 9 10 27 14 24 14 52 8 8 9 25 12 26 12 50 9 10 8 27 13 26 12 51 9 6 7 22 15 28 13 56 7 8 8 23 15 30 10 55 5 7 8 20 10 30 14 54 8 7 6 21 11 25 12 48 8 9 6 23 12 28 13 53 7 10 9 26 9 29 15 53 6 8 10 24

12.1 27.1 12.7 51.9 7.5 8.2 8.1 23.8

sarana prasarana total

hub masyarakat

total pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 8 10 15 33 20 12 32 9 8 14 31 19 13 32

10 7 16 33 18 13 31 8 9 19 36 17 14 31 8 10 15 33 19 15 34 9 9 15 33 19 13 32 7 8 16 31 12 12 24

10 8 18 36 15 13 28 6 9 17 32 16 16 32 8 10 16 34 14 15 29

8.3 8.8 16.1 33.2 16.9 13.6 30.5

layanan khusus total perpustakaan kesehatan keamanan

12 15 8 35 12 10 8 30

Page 154: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

139

11 14 8 33 11 15 8 34 12 13 8 33 13 12 8 33 15 11 8 34 12 13 8 33 14 12 8 34 15 12 8 35

12.7 12.7 8 33.4

SMA THERESIANA WELERI

Res kepemimpinan kepala sekolah total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

101 20 54 13 12 10 109 102 21 52 12 12 10 107 103 21 64 12 13 12 122 104 22 63 14 13 12 124 105 23 56 15 15 12 121 106 20 65 12 14 15 126 107 20 60 12 12 12 116 108 21 59 10 13 15 118 109 21 58 10 10 13 112 110 21 56 12 10 10 109

JUMLAH 21 58.7 12.2 12.4 12.1 116.4

kurikulum program pengajaran total KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik

10 12 62 30 10 124 11 12 54 31 12 120 12 14 57 35 12 130 11 12 58 35 11 127 11 12 65 34 14 136 10 10 64 30 10 124 13 10 60 28 13 124 12 10 54 29 12 117 14 12 60 30 12 128 10 13 54 33 12 122

11.4 11.7 58.8 31.5 11.8 125.2

tenaga kepandidikan total wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi

Page 155: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

140

20 8 9 10 5 8 60 15 9 9 8 9 8 58 14 7 9 9 8 8 55 15 8 9 6 7 8 53 18 9 9 8 7 8 59 20 6 9 9 7 8 59 15 8 9 9 7 8 56 15 8 9 9 8 8 57 15 10 9 10 8 8 60 19 8 9 8 9 8 61

16.6 8.1 9 8.6 7.5 8 57.8

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan 10 32 12 54 9 8 5 22 12 31 12 55 9 7 8 24 14 29 10 53 9 9 9 27 13 28 10 51 9 8 6 23 12 26 12 50 9 6 9 24 12 25 13 50 6 5 8 19 12 27 12 51 8 6 9 23 12 29 13 54 7 5 7 19 12 30 14 56 6 6 8 20 13 23 10 46 8 5 6 19

12.2 28 11.8 52 8 6.5 7.5 22

sarana prasarana total

hubungan masyarakat

total pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 10 9 16 35 18 15 33 10 8 15 33 19 12 31 9 7 13 29 19 12 31 8 8 14 30 16 12 28 7 7 16 30 18 12 30 6 8 15 29 19 13 32 9 7 15 31 12 15 27 8 8 15 31 12 15 27 8 7 16 31 15 13 28 8 8 19 35 16 12 28

8.3 7.7 15.4 31.4 16.4 13.1 29.5

layanan khusus total perpustakaan kesehatan keamanan

11 12 9 32

Page 156: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

141

10 12 8 30 12 12 9 33 13 12 6 31 10 13 6 29 12 15 7 34 13 12 8 33 15 11 5 31 12 10 6 28 10 12 9 31

11.8 12.1 7.3 31.2

SMA NU 3 MUALIMIN WELERI

Res kepemimpinan kepala sekolah

total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

111 20 60 12 10 10 112 112 23 64 10 12 14 123 113 23 60 12 13 12 120 114 20 61 12 10 13 116 115 21 60 15 10 12 118 116 20 56 14 10 12 112 117 21 60 10 10 13 114 118 25 54 15 12 13 119 119 20 60 13 12 10 115 120 21 56 15 13 10 115

JUMLAH 21.4 59.1 12.8 11.2 11.9 116.4

kurikulum program pengajaran total KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik

12 12 65 30 12 131 12 13 54 35 12 126 15 12 54 32 14 127 12 12 52 36 15 127 13 10 50 29 13 115 12 10 51 29 10 112 12 12 54 29 10 117 13 15 56 31 12 127 12 13 60 32 12 129 12 14 53 31 12 122

12.5 12.3 54.9 31.4 12.2 123.3

tenaga kepandidikan total wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi

Page 157: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

142

15 9 8 6 8 6 52 16 8 8 8 7 9 56 16 9 8 9 8 8 58 14 8 8 7 6 9 52 15 9 8 8 5 9 54 16 6 8 6 6 7 49 19 9 8 6 5 8 55 19 6 8 6 6 6 51 20 5 8 8 5 5 51 19 10 8 9 6 8 60

16.9 7.9 8 7.3 6.2 7.5 53.8

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan 12 26 10 48 8 8 8 24 13 28 10 51 8 6 9 23 12 29 12 53 8 6 6 20 10 30 12 52 8 6 5 19 10 28 14 52 8 6 6 20 10 26 12 48 8 7 8 23 12 25 10 47 8 8 9 25 14 26 13 53 8 5 7 20 12 28 10 50 8 8 7 23 13 29 10 52 8 6 7 21

11.8 27.5 11.3 50.6 8 6.6 7.2 21.8

sarana prasarana total

hubungan masyarakat

total pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 8 8 16 32 18 13 31 6 9 15 30 19 12 31 9 9 18 36 15 15 30 9 9 17 35 16 16 32 8 6 15 29 18 13 31 6 8 14 28 18 15 33 9 9 16 34 19 13 32 8 7 16 31 13 15 28 9 8 19 36 15 13 28 7 8 17 32 18 12 30

7.9 8.1 16.3 32.3 16.9 13.7 30.6

layanan khusus total perpustakaan kesehatan keamanan

12 12 9 33

Page 158: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

143

10 13 8 31 12 12 6 30 12 13 6 31 12 15 7 34 13 12 7 32 12 10 7 29 12 15 8 35 15 10 5 30 12 12 8 32

12.2 12.4 7.1 31.7

SMA MUH 2 BOJA

Res kepemimpinan kepala sekolah

total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

121 20 56 10 10 12 108 122 21 59 12 12 13 117 123 22 50 14 13 13 112 124 20 59 13 15 13 120 125 20 52 10 14 12 108 126 25 55 14 12 12 118 127 24 60 10 12 10 116 128 23 54 12 10 10 109 129 23 59 13 10 12 117 130 20 60 15 10 13 118

JUMLAH 21.8 56.4 12.3 11.8 12 114.3

kurikulum program pengajaran total KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik

12 13 52 35 12 124 12 12 57 32 15 128 13 12 51 30 13 119 15 14 53 30 12 124 12 12 53 31 15 123 13 15 50 32 12 122 10 13 52 31 13 119 10 10 60 32 12 124 12 10 55 34 12 123 12 12 52 34 10 120

12.1 12.3 53.5 32.1 12.6 122.6

tenaga kepandidikan total wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi

Page 159: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

144

13 10 7 5 7 9 51 16 6 8 8 7 7 52 19 8 6 5 6 6 50 17 9 8 6 8 9 57 15 6 6 8 6 6 47 16 9 8 6 8 8 55 20 7 6 8 6 9 56 15 7 8 9 8 8 55 13 6 6 6 6 8 45 20 8 7 8 8 7 58

16.4 7.6 7 6.9 7 7.7 52.6

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan 12 25 12 49 7 9 7 23 10 26 12 48 8 8 6 22 10 27 10 47 6 6 9 21 10 25 10 45 9 5 9 23 12 29 12 53 6 6 6 18 13 29 13 55 5 8 8 21 12 28 12 52 6 6 7 19 10 28 15 53 7 7 8 22 12 25 12 49 8 6 7 21 13 28 11 52 6 8 9 23

11.4 27 11.9 50.3 6.8 6.9 7.6 21.3

sarana prasarana total

hubungan masyarakat

total pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 8 8 15 31 13 13 26 9 6 12 27 15 15 30 6 9 13 28 18 13 31 8 6 15 29 13 15 28 6 8 15 29 15 16 31 9 7 13 29 15 14 29 8 8 15 31 16 12 28 9 9 19 37 16 13 29 9 8 17 34 13 15 28 8 8 18 34 19 13 32 8 7.7 15.2 30.9 15.3 13.9 29.2

Page 160: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

145

layanan khusus total perpustakaan kesehatan keamanan

12 12 7 31 12 13 5 30 13 10 8 31 10 10 9 29 12 12 6 30 15 12 8 35 12 12 5 29 11 10 8 29 11 10 8 29 13 10 6 29

12.1 11.1 7 30.2

SMA PGRI 6 SUKOREJO

Res kepemimpinan kepala sekolah total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

131 20 60 10 10 10 110 132 21 56 10 10 12 109 133 23 59 14 12 13 121 134 23 54 12 14 12 115 135 23 58 13 13 12 119 136 24 60 12 12 10 118 137 20 52 14 15 12 113 138 21 57 12 12 12 114 139 21 52 14 13 12 112 140 22 59 12 10 15 118

JUMLAH 21.8 56.7 12.3 12.1 12 114.9

kurikulum program pengajaran total KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik

12 12 52 35 10 121 14 10 53 32 12 121 12 10 54 32 13 121 12 10 53 30 12 117 12 10 56 35 12 125 15 12 58 34 10 129 13 13 50 34 10 120 12 13 54 30 10 119 12 12 55 30 12 121 12 10 53 30 15 120

12.6 11.2 53.8 32.2 11.6 121.4

Page 161: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

146

tenaga kepandidikan total

wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi 19 9 6 8 8 6 56 12 9 9 9 6 8 53 19 9 8 6 9 8 59 15 9 6 8 6 8 52 19 9 8 6 8 7 57 18 9 6 8 6 6 53 19 9 7 6 9 8 58 18 9 6 9 8 6 56 12 9 9 6 8 8 52 19 9 6 8 8 8 58 17 9 7.1 7.4 7.6 7.3 55.4

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan 12 23 10 45 8 8 8 24 12 26 12 50 6 8 6 20 10 29 13 52 6 8 9 23 10 26 13 49 8 8 6 22 15 30 12 57 6 8 8 22 12 29 12 53 8 8 6 22 10 28 12 50 6 8 7 21 10 24 10 44 7 8 8 23 10 29 10 49 6 8 6 20 12 28 10 50 8 8 8 24

11.3 27.2 11.4 49.9 6.9 8 7.2 22.1

sarana prasarana total

hubungan masyarakat

total pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 8 8 16 32 15 13 28 7 8 15 30 15 13 28 8 7 15 30 18 15 33 7 8 12 27 16 13 29 5 6 16 27 16 14 30 8 8 15 31 16 12 28 6 8 16 30 13 13 26 9 9 17 35 15 15 30 6 8 16 30 16 12 28 8 8 15 31 13 13 26

7.2 7.8 15.3 30.3 15.3 13.3 28.6

Page 162: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

147

layanan khusus total perpustakaan kesehatan keamanan

13 10 6 29 12 12 8 32 10 13 9 32 12 12 6 30 13 12 8 33 13 12 6 31 10 10 8 28 12 12 7 31 15 12 7 34 12 11 8 31

12.2 11.6 7.3 31.1

Page 163: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

148

SMA PGRI I KENDAL

Res kepemimpinan kepala sekolah total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

R-31 23 57 15 13 15 123 R-32 25 62 15 14 15 131 R-33 25 64 15 15 13 132 R-34 19 60 14 14 13 120 R-35 25 64 15 12 13 129 R-36 20 52 15 14 13 114 R-37 20 65 15 12 12 124 R-38 25 65 15 14 15 134 R-39 25 64 15 14 14 132 R-40 25 64 15 14 15 133

JUMLAH 23.2 61.7 14.9 13.6 13.8 127.2

kurikulum program pengajaran total KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik

9 13 56 31 15 124 14 15 66 37 15 147 15 15 57 34 13 134 15 14 69 38 15 151 15 14 63 30 15 137 14 14 67 28 9 132 14 14 69 34 14 145 15 15 68 30 15 143 15 14 50 28 15 122 15 15 68 34 15 147

14.1 14.3 63.3 32.4 14.1 138.2

tenaga kepandidikan total

wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi 17 9 10 10 8 9 63 20 10 10 10 10 10 70 20 9 10 10 10 9 68 20 10 10 10 9 10 69 20 9 9 9 9 10 66 20 9 10 9 4 9 61 20 9 10 10 9 9 67 20 10 10 10 8 10 68 20 10 10 10 10 10 70 20 10 10 10 8 10 68

19.7 9.5 9.9 9.8 8.5 9.6 67

Page 164: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

149

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan 13 33 12 58 9 10 8 27 14 35 16 65 9 10 10 29 13 33 14 60 9 10 10 29 12 35 15 62 10 10 10 30 14 35 12 61 8 9 10 27 14 32 17 63 6 8 9 23 14 34 11 59 10 10 9 29 14 35 15 64 9 10 10 29 12 35 14 61 5 10 10 25 14 35 17 66 8 10 10 28

13.4 34.2 14.3 61.9 8.3 9.7 9.6 27.6

sarana prasarana total

hubungan masyarakat

total pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 10 10 20 40 18 14 32 10 8 18 36 17 14 31 10 10 20 40 18 14 32 10 10 20 40 18 15 33 10 10 20 40 16 13 29 8 8 17 33 16 13 29

10 10 19 39 20 15 35 10 10 20 40 19 14 33 10 10 20 40 18 14 32 10 10 20 40 19 14 33 9.8 9.6 19.4 38.8 17.9 14 31.9

layanan khusus

total perpustakaan kesehatan keamanan15 14 10 39 9 10 9 28

10 15 10 35 15 14 10 39 13 13 9 35 13 12 9 34 15 14 10 39 14 14 10 38 12 10 10 32 14 14 10 38 13 13 9.7 35.7

Page 165: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

150

SMA PONDOK MODERN SELAMAT KENDAL

Res kepemimpinan kepala sekolah total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

R-61 25 55 12 9 14 115 R-62 22 53 10 11 15 111 R-63 24 56 12 12 15 119 R-64 23 62 13 14 14 126 R-65 24 65 15 15 13 132 R-66 20 66 14 10 10 120 R-67 22 65 10 10 10 117 R-68 24 63 12 11 9 119 R-69 22 64 10 12 8 116 R-70 20 63 10 14 12 119

JUMLAH 22.6 61.2 11.8 11.8 12 119.4

kurikulum program pengajaran total KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik

12 12 62 30 15 131 12 13 64 26 12 127 10 15 65 38 13 141 11 14 70 30 14 139 14 12 52 25 10 113 15 10 71 34 10 140 15 10 74 34 13 146 13 9 53 33 15 123 10 12 60 35 15 132 10 9 57 36 15 127

12.2 11.6 62.8 32.1 13.2 131.9

tenaga kepandidikan total

wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi 16 9 8 5 5 9 52 15 5 7 8 9 7 51 20 6 6 9 8 8 57 17 8 5 10 7 7 54 20 9 8 4 6 6 53 20 7 9 6 5 8 55 20 5 10 8 4 6 53 19 6 10 8 3 7 53 15 8 8 9 8 7 55 14 9 8 10 5 8 54

17.6 7.2 7.9 7.7 6 7.3 53.7

Page 166: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

151

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan 10 28 11 49 10 9 10 29 12 24 12 48 9 8 9 26 13 26 12 51 8 5 8 21 10 27 13 50 9 6 6 21 11 23 14 48 7 8 5 20 13 29 11 53 7 7 8 22 9 30 12 51 6 8 6 20 12 28 13 53 5 10 9 24 13 25 13 51 4 9 8 21 13 28 14 55 8 8 8 24

11.6 26.8 12.5 50.9 7.3 7.8 7.7 22.8

sarana prasarana total

hub masyarakat

total pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 10 8 20 38 15 14 29 8 9 14 31 14 12 26 8 7 18 33 20 15 35 8 8 10 26 20 10 30 7 10 20 37 15 15 30 9 8 14 31 16 10 26 9 8 17 34 16 14 30 6 7 18 31 18 13 31 8 10 15 33 14 12 26 8 8 13 29 17 14 31

8.1 8.3 15.9 32.3 16.5 12.9 29.4

layanan khusus total perpustakaan kesehatan keamanan

15 12 10 37 10 11 9 30 14 13 8 35 12 14 7 33 13 15 6 34 11 10 8 29 12 10 6 28 10 14 7 31 14 12 9 35 13 12 8 33

12.4 12.3 7.8 32.5

Page 167: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

152

SMA MUH 3 KALIWUNGU

Res kepemimpinan kepala sekolah total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

R-41 23 59 13 9 12 116 R-42 23 58 15 13 14 123 R-43 22 58 15 14 18 127 R-44 22 59 15 18 14 128 R-45 24 59 15 15 5 118 R-46 23 60 13 14 14 124 R-47 23 62 12 9 12 118 R-48 23 59 14 9 12 117 R-49 23 59 13 9 12 116 R-50 23 59 13 9 12 116

JUMLAH 22.9 59.2 13.8 11.9 12.5 120.3

kurikulum program pengajaran total KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik

15 15 62 31 15 138 14 14 70 37 12 147 13 14 68 37 14 146 14 13 68 40 12 147 14 14 67 37 14 146 14 14 68 37 13 146 15 14 71 40 15 155 15 15 63 31 15 139 15 15 62 31 15 138 15 15 62 31 15 138

14.4 14.3 66.1 35.2 14 144

tenaga kepandidikan total

wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi 20 9 10 8 9 9 65 19 9 9 9 9 10 65 19 9 8 10 8 10 64 17 10 9 9 9 9 63 18 9 9 10 8 10 64 19 8 10 8 10 9 64 20 9 9 9 8 9 64 20 9 10 8 9 9 65 20 9 10 8 9 9 65 20 9 10 8 9 9 65

19.2 9 9.4 8.7 8.8 9.3 64.4

Page 168: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

153

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan 14 31 14 59 12 10 9 31 14 30 13 57 8 10 9 27 15 22 14 51 9 9 9 27 15 32 13 60 10 9 10 29 12 32 10 54 10 9 9 28 14 33 9 56 8 10 9 27 14 34 11 59 8 8 8 24 14 31 10 55 7 10 9 26 13 31 9 53 7 10 9 26 14 31 12 57 7 10 9 26

13.9 30.7 11.5 56.1 8.6 9.5 9 27.1

sarana prasarana total

hubungan masyarakat

total pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 7 8 16 31 15 15 30 9 10 18 37 18 13 31 9 9 17 35 19 12 31

10 9 19 38 18 14 32 9 10 18 37 19 14 33 8 10 18 36 19 14 33 9 9 18 36 17 13 30 7 8 16 31 15 15 30 7 8 16 31 15 15 30 7 8 16 31 15 15 30

8.2 8.9 17.2 34.3 17 14 31

layanan khusus total perpustakaan kesehatan keamanan

11 12 9 32 14 12 10 36 15 13 10 38 14 13 9 36 14 14 9 37 14 13 10 37 12 13 9 34 11 12 9 32 11 12 9 32 11 12 9 32

12.7 12.6 9.3 34.6

Page 169: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

154

SMA PGRI 4 BOJA

Res kepemimpinan kepala sekolah total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

R-51 25 65 15 9 14 128 R-52 25 60 14 13 15 127 R-53 25 65 15 15 15 135 R-54 25 63 13 14 15 130 R-55 25 65 15 15 15 135 R-56 25 65 15 15 15 135 R-57 25 65 15 13 12 130 R-58 20 52 12 12 12 108 R-59 20 52 12 9 12 105 R-60 20 53 12 9 12 106

JUMLAH 23.5 60.5 13.8 12.4 13.7 123.9

kurikulum program pengajaran total KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik

12 12 62 35 15 136 12 15 61 36 15 139 12 14 65 30 12 133 12 12 56 30 12 122 15 15 72 35 15 152 15 15 71 28 12 141 15 15 67 38 15 150 12 12 60 28 12 124 12 12 56 28 12 120 12 12 58 28 12 122

12.9 13.4 62.8 31.6 13.2 133.9

tenaga kepandidikan total

wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi 16 8 6 8 8 8 54 20 9 3 8 2 8 50 16 8 8 8 8 8 56 16 8 8 8 8 8 56 18 8 8 9 6 6 55 16 8 8 8 8 8 56 20 10 10 0 0 10 50 16 8 8 8 8 8 56 16 8 4 4 4 6 42 16 8 6 6 6 6 48 17 8.3 6.9 6.7 5.8 7.6 52.3

Page 170: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

155

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan 11 28 13 52 8 8 8 24 12 29 12 53 7 8 6 21 12 28 11 51 8 8 8 24 12 28 12 52 8 8 8 24 14 35 10 59 10 10 10 30 12 30 11 53 10 10 10 30 15 35 12 62 6 10 10 26 12 28 11 51 8 8 8 24 11 28 8 47 6 8 6 20 11 28 11 50 6 8 6 20

12.2 29.7 11.1 53 7.7 8.6 8 24.3

sarana prasarana total

hub masyarakat

total pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 8 8 16 32 18 15 33

10 7 16 33 20 15 35 8 8 16 32 16 12 28 8 8 12 28 16 12 28

10 10 20 40 20 15 35 10 10 20 40 20 15 35 10 10 20 40 10 12 22 8 8 16 32 16 12 28 8 7 12 27 16 12 28 8 7 12 27 16 12 28

8.8 8.3 16 33.1 16.8 13.2 30

layanan khusus total perpustakaan kesehatan keamanan

9 10 7 26 9 15 6 30

12 12 8 32 12 12 8 32 9 9 6 24

15 15 10 40 12 8 6 26 12 12 8 32 9 9 6 24 9 9 6 24

10.8 11.1 7.1 29

Page 171: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

156

SMA MUH I WELERI

Res kepemimpinan kepala sekolah total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

R-1 25 62 15 15 15 132 R-2 16 57 7 6 8 94 R-3 16 54 7 6 8 91 R-4 16 51 7 6 8 88 R-5 24 59 13 13 12 121 R-6 20 49 12 9 10 100 R-7 25 62 15 15 15 132 R-8 20 50 13 14 13 110 R-9 17 55 11 14 14 111 R-10 17 54 12 12 11 106

JUMLAH 19.6 55.3 11.2 11 11.4 108.5

kurikulum program pengajaran total KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik

14 15 69 32 14 144 6 5 58 25 7 101 6 5 60 25 7 103 6 5 39 25 7 82

15 12 58 35 15 135 15 15 60 32 12 134 9 5 30 34 13 91

13 11 62 35 13 134 15 13 61 32 13 134 13 12 63 27 12 127

11.2 9.8 56 30.2 11.3 118.5

tenaga kepandidikan total

wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi 19 8 10 7 10 10 64 16 6 6 6 8 6 48 16 6 6 6 8 6 48 16 6 6 6 8 6 48 16 10 10 7 2 10 55 16 8 8 8 8 8 56 16 8 7 8 8 9 56 16 9 9 9 6 9 58 16 8 9 10 8 8 59 17 9 8 9 8 9 60

16.4 7.8 7.9 7.6 7.4 8.1 55.2

Page 172: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

157

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan 11 29 12 52 6 7 9 22 11 29 12 52 6 4 7 17 11 25 12 48 6 4 6 16 11 24 13 48 6 4 8 18 13 32 12 57 7 4 9 20 11 28 12 51 8 9 8 25 13 23 10 46 8 8 8 24 13 29 13 55 9 9 10 28 12 28 14 54 9 8 8 25 12 28 14 54 6 8 8 22

11.8 27.5 12.4 51.7 7.1 6.5 8.1 21.7

sarana prasarana total

hub masyarakat total

pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 9 7 17 33 17 14 31 7 9 19 35 17 14 31

10 10 17 37 17 14 31 10 9 15 34 17 14 31 8 8 17 33 19 14 33 8 6 16 30 15 11 26 7 8 15 30 15 12 27 9 7 14 30 16 9 25 6 9 17 32 16 13 29 8 8 15 31 17 11 28

8.2 8.1 16.2 32.5 16.6 12.6 29.2

layanan khusus total perpustakaan kesehatan keamanan

14 12 10 36 14 12 10 36 14 12 10 36 14 12 10 36 10 14 9 33 11 12 8 31 13 13 7 33 12 13 9 34 12 14 7 33 13 12 8 33

12.7 12.6 8.8 34.1

Page 173: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

158

SMA TRISULA KENDAL

Res kepemimpinan kepala sekolah total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

R-11 20 52 12 9 11 104 R-12 20 52 12 9 11 104 R-13 25 54 14 12 13 118 R-14 24 61 14 15 14 128 R-15 25 61 14 11 14 125 R-16 20 56 13 12 12 113 R-17 20 51 12 12 12 107 R-18 23 54 13 13 13 116 R-19 25 62 13 11 14 125 R-20 25 56 14 13 14 122

JUMLAH 22.7 55.9 13.1 11.7 12.8 116.2

kurikulum program pengajaran total KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik

12 7 58 34 14 125 12 7 62 34 14 129 15 15 66 38 13 147 15 15 40 38 15 123 14 14 64 31 14 137 11 13 32 34 14 104 14 12 64 33 13 136 13 14 39 33 11 110 13 13 40 33 12 111 10 13 65 35 12 135

12.9 12.3 53 34.3 13.2 125.7

tenaga kepandidikan total

wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi 16 8 8 5 4 9 50 16 8 8 5 6 8 51 16 10 8 10 10 10 64 20 10 10 7 9 10 66 16 9 9 9 9 8 60 18 7 9 9 9 7 59 15 9 10 9 9 8 60 14 7 8 8 9 9 55 17 8 9 10 10 9 63 15 9 7 7 9 9 56

16.3 8.5 8.6 7.9 8.4 8.7 58.4

Page 174: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

159

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan 12 24 13 49 7 7 8 22 14 30 11 55 8 8 7 23 13 30 11 54 6 6 9 21 8 27 15 50 8 4 10 22 13 28 10 51 6 8 9 23 10 24 13 47 9 7 9 25 12 23 13 48 7 6 9 22 13 30 12 55 9 8 6 23 12 26 14 52 6 7 9 22 13 24 13 50 9 8 8 25 12 26.6 12.5 51.1 7.5 6.9 8.4 22.8

sarana prasarana total

hubungan masyarakat total

pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 8 9 20 37 15 12 27 7 7 14 28 15 11 26 7 7 17 31 11 12 23

10 10 19 39 20 15 35 7 6 15 28 18 12 30 8 8 16 32 17 14 31 9 9 18 36 17 12 29 7 9 16 32 18 13 31 8 8 17 33 18 13 31 8 9 13 30 18 12 30

7.9 8.2 16.5 32.6 16.7 12.6 29.3

layanan khusus total perpustakaan kesehatan keamanan

12 15 10 37 13 14 9 36 15 11 8 34 14 14 5 33 13 14 8 35 13 13 8 34 10 11 8 29 14 13 7 34 13 10 8 31 9 8 8 25

12.6 12.3 7.9 32.8

Page 175: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

160

SMA NU I AL HIDAYAH KENDAL

Res kepemimpinan kepala sekolah total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

R-71 20 56 15 15 12 118 R-72 22 58 12 10 14 116 R-73 20 57 12 10 15 114 R-74 25 60 10 10 10 115 R-75 23 63 14 14 10 124 R-76 24 65 15 12 12 128 R-77 21 59 10 13 14 117 R-78 22 59 10 10 14 115 R-79 21 60 12 10 12 115 R-80 23 62 12 12 10 119

JUMLAH 22.1 59.9 12.2 11.6 12.3 118.1

kurikulum program pengajaran total KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik

10 12 65 30 10 127 15 12 58 29 10 124 14 12 60 36 11 133 12 14 65 38 13 142 13 15 63 31 15 137 13 12 64 31 14 134 14 10 70 34 12 140 10 10 60 38 11 129 10 12 65 27 10 124 12 11 65 32 10 130

12.3 12 63.5 32.6 11.6 132

tenaga kepandidikan total

wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi 20 8 10 5 5 10 58 20 5 10 8 8 5 56 19 6 5 7 7 8 52 15 7 8 9 6 9 54 18 9 9 10 10 6 62 17 10 6 10 5 6 54 13 10 5 5 4 5 42 15 5 8 6 4 8 46 20 8 9 8 5 8 58 20 9 8 9 3 5 54

17.7 7.7 7.8 7.7 5.7 7 53.6

Page 176: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

161

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan 15 32 12 59 10 10 10 30 10 25 12 47 9 4 5 18 12 29 12 53 8 5 8 21 14 30 13 57 6 8 9 23 12 30 11 53 8 9 4 21 10 31 12 53 7 6 5 18 10 32 11 53 5 6 8 19 9 35 12 56 8 8 9 25 8 24 11 43 9 7 6 22 13 28 13 54 10 7 8 25

11.3 29.6 11.9 52.8 8 7 7.2 22.2

sarana prasarana total

hubungan masyarakat

total pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 10 9 20 39 19 15 34 9 8 19 36 18 12 30 8 7 15 30 17 10 27 7 10 17 34 14 10 24 7 4 15 26 14 13 27 5 8 16 29 10 14 24 6 9 13 28 14 10 24 8 7 15 30 15 10 25 9 7 12 28 15 15 30 9 8 10 27 16 14 30

7.8 7.7 15.2 30.7 15.2 12.3 27.5

layanan khusus total perpustakaan kesehatan keamanan

15 14 8 37 14 12 9 35 12 12 7 31 14 12 6 32 12 14 8 34 13 10 9 32 10 13 4 27 11 13 5 29 11 10 8 29 13 15 6 34

12.5 12.5 7 32

Page 177: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

162

SMA SUNAN ABINAWA PEGANDON

Res kepemimpinan kepala sekolah total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

R-21 19 42 11 11 12 95 R-22 21 59 10 8 12 110 R-23 24 57 13 11 12 117 R-24 25 62 15 15 15 132 R-25 25 54 14 12 13 118 R-26 16 30 7 6 8 67 R-27 17 55 11 14 14 111 R-28 20 58 13 12 11 114 R-29 25 61 14 10 13 123 R-30 20 50 13 15 14 112

JUMLAH 21.2 52.8 12.1 11.4 12.4 109.9

kurikulum program pengajaran total

KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik

12 12 56 31 11 122 13 14 57 28 12 124 13 12 53 24 13 115 9 5 34 33 13 94

15 15 61 33 12 136 6 5 37 25 7 80

13 15 58 33 13 132 11 7 64 31 14 127 14 14 46 34 13 121 13 15 62 35 11 136

11.9 11.4 52.8 30.7 11.9 118.7

tenaga kepandidikan total wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi

15 7 6 6 6 8 48 18 7 8 6 2 8 49 16 8 7 6 4 8 49 16 9 9 9 6 9 58 16 9 8 8 7 8 56 16 6 6 6 8 6 48 17 10 7 6 4 9 53 17 9 9 7 9 9 60 15 9 9 7 9 9 58 16 6 7 9 7 9 54

16.2 8 7.6 7 6.2 8.3 53.3

Page 178: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

163

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan 11 27 12 50 7 7 8 22 12 23 11 46 7 6 8 21 11 22 10 43 6 6 7 19 10 29 10 49 7 8 6 21 14 27 11 52 8 6 7 21 11 27 11 49 6 4 6 16 12 23 14 49 6 4 7 17 11 25 13 49 4 7 6 17 13 26 12 51 6 8 7 21 10 24 13 47 7 7 6 20

11.5 25.3 11.7 48.5 6.4 6.3 6.8 19.5

sarana prasarana total

hub masy

total pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 6 7 15 28 14 12 26 8 6 17 31 14 10 24 8 8 13 29 16 15 31 7 7 17 31 11 12 23 8 10 14 32 18 14 32 8 6 14 28 18 12 30 7 7 16 30 16 13 29 8 9 18 35 13 12 25 9 7 16 32 17 14 31 8 9 16 33 14 13 27

7.7 7.6 15.6 30.9 15.1 12.7 27.8

layanan khusus total perpustakaan kesehatan keamanan

9 12 7 28 14 10 8 32 6 11 9 26

15 11 7 33 10 10 7 27 12 13 8 33 14 12 7 33 14 13 7 34 15 12 8 35 10 13 9 32

11.9 11.7 7.7 31.3

Page 179: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

164

SMA RIFAIYAH ROWOSARI

Res kepemimpinan kepala sekolah total kepribadian manajerial kewirausahaan supervisi sosial

R-81 20 42 11 10 13 96 R-82 15 59 10 12 12 108 R-83 48 55 12 14 14 143 R-84 16 56 14 13 12 111 R-85 17 38 13 12 12 92 R-86 20 43 13 12 12 100 R-87 14 37 10 12 10 83 R-88 16 56 10 10 10 102 R-89 19 54 12 11 11 107 R-90 20 57 10 11 11 109

JUMLAH 20.5 49.7 11.5 11.7 11.7 105.1

kurikulum program pengajaran total

KTSP kalender prog pemb penilaian per.akademik

12 10 56 33 10 121 14 10 52 33 12 121 10 10 50 22 12 104 13 10 42 25 14 104 12 10 48 24 13 107 13 10 47 26 11 107 14 10 43 35 11 113 13 10 52 36 10 121 10 10 51 38 10 119 10 10 46 40 12 118

12.1 10 48.7 31.2 11.5 113.5

tenaga kepandidikan total wakasek guru konselor pustakawan laboran administrasi

12 8 8 5 5 8 46 15 5 5 8 6 8 47 13 6 3 9 6 8 45 13 8 6 6 6 8 47 13 6 4 4 6 8 41 14 5 5 7 4 8 43 18 7 7 5 7 8 52 19 5 6 6 8 8 52 20 6 5 8 7 8 54 19 8 3 9 5 8 52

15.6 6.4 5.2 6.7 6 8 47.9

Page 180: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

165

kesiswaan total keuangan dan pembiayaan total input proses output sumber penggunaan laporan

9 20 8 37 5 5 4 14 8 23 10 41 7 8 7 22 6 25 13 44 7 7 6 20 7 21 11 39 6 6 8 20 7 24 9 40 5 5 6 16 8 24 9 41 6 5 5 16 8 20 10 38 4 5 3 12 9 20 9 38 8 4 4 16 6 19 12 37 6 4 2 12 8 16 11 35 3 2 7 12

7.6 21.2 10.2 39 5.7 5.1 5.2 16

sarana prasarana total

hubungan masyarakat

total pengadaan pemeliharaan inventarisasihub

masy hub

instansi 5 5 12 22 16 12 28 8 7 10 25 15 12 27 6 6 10 22 18 10 28 8 7 10 25 14 10 24 6 6 11 23 15 12 27 7 8 13 28 13 13 26 6 3 14 23 13 14 27 5 5 12 22 13 10 23 4 4 12 20 11 10 21 3 3 11 17 12 10 22

5.8 5.4 11.5 22.7 14 11.3 25.3

layanan khusus total perpustakaan kesehatan keamanan

10 10 8 28 8 8 8 24 9 9 5 23

12 12 6 30 9 10 7 26

10 12 6 28 10 13 4 27 12 9 6 27 13 10 5 28 14 11 6 31

10.7 10.4 6.1 27.2

Page 181: SKRIPSI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN SEKOLAH …lib.unnes.ac.id/92/1/6053.pdf · output yang belum mencapai 100%, sarana dan prasarana yang terbatas dan ... Tabel 4.19 Manajemen sarana

Filename: 6053 Directory: D:\AJIEK Digilib Template: C:\Users\Pak

DEDE\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm Title: PERSETUJUAN PEMBIMBING Subject: Author: User Keywords: Comments: Creation Date: 21/03/2011 0:29:00 Change Number: 2 Last Saved On: 21/03/2011 0:29:00 Last Saved By: pakdede Total Editing Time: 2 Minutes Last Printed On: 21/03/2011 7:27:00 As of Last Complete Printing Number of Pages: 180 Number of Words: 32.986 (approx.) Number of Characters: 188.023 (approx.)