98
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI DAN AKSESIBILTAS MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN PEMBAYARAN NON TUNAI DI KOTA PEMATANGSIANTAR OLEH Samuel Tuahta Barus 110523045 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI

DAN AKSESIBILTAS MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN

PEMBAYARAN NON TUNAI DI KOTA PEMATANGSIANTAR

OLEH

Samuel Tuahta Barus

110523045

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

PERSETUJUAN PENCETAKAN

Nama : Samuel Tuahta Barus

NIM : 110523045

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Konsentrasi : Perbankan

Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi dan

Aksesibilitas Masyarakat Dalam Penggunaan Pembayaran Non

Tunai di Kota Pematangsiantar

Tanggal, ____________ Ketua Program Studi,

Drs. Coki Ahmad Syahwier, MP

NIP. 19590912 198703 1 003

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

PERSETUJUAN

Nama : Samuel Tuahta Barus

NIM : 110523045

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Konsentrasi : Perbankan

Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi dan

Aksesibilitas Masyarakat Dalam Penggunaan Pembayaran Non

Tunai di Kota Pematangsiantar

Tanggal, Pembimbing,

Walad Altsani HR, SE., M.Ec

NIP. 19830612 200812 1 002

Pembaca Penilai,

Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE., M.Si

NIP. 19850605 201504 1 002

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

i

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI

DAN AKSESIBILTAS MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN

PEMBAYARAN NON TUNAI DI KOTA PEMATANGSIANTAR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi preferensi dan aksesibilitas masyarakat dalam penggunaan kartu

pembayaran non tunai di Kota Pematangsiantar. Sampel yang digunakan yaitu

masyarakat Kota Pematangsiantar yang menggunakan pembayaran non tunai

dengan jumlah sampel 96 responden.

Metode pengumpulan data berupa field research dengan memberikan

kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif dalam bentuk frekuensi dan tabel. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 22.

Hasil penelitian menunjukkan faktor terbesar yang mempengaruhi

preferensi masyarakat Kota Pematangsiantar terhadap penggunaan pembayaran

non tunai adalah manfaat dalam syistem pembayaran non tunai. Dari segi

aksesibilitas faktor yang mempengaruhi terhadap penggunaan pembayaran non

tunai adalah teknologi dalam sistem pembayaran non tunai.

Kata kunci : Preferensi, Aksesibilitas, dan Pembayaran Non Tunai.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

ii

ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING PREFERENCES AND PUBLIC

ACCESSIBILITY IN USE OF NON CASH PAYMENT IN CITY OF

PEMATANGSIANTAR

This research aims to determine the factors that affect people's

preferences and accessibility in the use of non-cash payment cards in

Pematangsiantar City. Samples used are the people of Pematangsiantar City who

use non-cash payments with a sample of 96 respondents.

Data collection methods are field research by giving questionnaires.

Data analysis technique used in this research is descriptive analysis technique in

the form of frequency and table. In this study the author uses the computer

program IBM SPSS Statistics 22.

The result of this research shows that the biggest factor affecting

Pematangsiantar City's preference to use non-cash payment is the benefit in non-

cash payment system. In terms of accessibility, the factors that influence the use of

non-cash payments are technology in the non-cash payment system.

Keywords : Preferences, Accessibility, and Non-Cash Payments

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan

skripsi denga judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Dan

Aksesibilitsas Masyarakat Dalam Penggunaan Peembayaran Non Tunai Di Kota

Pematangsiantar”.

Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan. Tentunya dalam penulisan skripsi

ini masih terdapat banyak kekurangan, maka penulis dengan terbuka

mengharapkan masukan dari berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih

kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis, terutama kepada :

1. Kedua orang tua tercinta bapak (Alm) Drs. Ramli Barus, M.Si dan ibu

Ratna Tamangena, S.Si, atas doa dan dukungan baik berupa dukungan

moril maupun materil dalam setiap penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Coki Ahmad Syahwier MP, selaku Ketua Program Studi S1

Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara, dan Ibu Inggrita Gusti Sari Nasution, SE, M.Si, selaku

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

iv

sekretaris Program studi S1 ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Walad Altsani HR, SE, M.Ec, sebagai dosen pembimbing yang

telah bersedia membimbing dan meluangkan waktunya dan memberi

masukan dari awal sehingga terselesaikannya skripsi ini dan Bapak

Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE, M.Si selaku dosen pembaca penilai

yang telah memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Pengajar di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Staf Administrasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara, khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan.

7. Adik saya, Madalaine dan Adriana Meisella yang telah memberi

dukungan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

8. Kepada seluruh teman-teman Ekonomi Pembangunan 2011 serta kepada

seluruh pihak lainya yang telah banyak membantu dalam penyusunan

skripsi ini, namun tidak dituliskan pada lembaran ini, penulis mohon maaf

dan kelalaian ini tidak mengurangi rasa terimakasih penulis.

9. Kepada teman saya, Selamat David, Ebta Singarimbun dan Depo Lestari

Sinaga yang selalu membantu di dalam penyusunan skripsi dan juga

ucapan terimakasih atas perhatiannya selama ini terhadap penulis.

10. Seluruh masyarakat Kota Pematangsiantar yang telah bersedia menjadi

responden dan memberikan data-data yang diperlukan dalam penulisan

skripsi ini

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

v

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik

dari segi bahasa maupun isinya, oleh karena itu penulis dengan senang hati akan

menerima kritikan sehat, saran dan masukan dari semua pihak. Semoga hasil

penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukannya.

Medan , November 2017

Penulis

Samuel Tuahta Barus

NIM : 110523045

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .......................................................................................... i

ABSTRACT ........................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................... vi

DAFTAR TABEL............................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .............................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ...................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pembayaran ...................................................... 8

2.1.1 Sistem Pembayaran Non Tunai ........................ 10

2.1.2 Jenis-jenis Alat Pembayaran Non Tunai........... 12

2.1.3 Fungsi dan Tujuan Sistem Pembayaran

Non Tunai......................................................... 14

2.1.4 Manfaat dan Resiko Penggunaan Pembayaran

Non Tunai......................................................... 15

2.2 Peran Pembayaran Non Tunai Terhadap

Perekonomian ............................................................... 16

2.2.1 Indikator Perkembangan Sistem Pembayaran

Non Tunai di Indonesia .................................. 16

2.2.2 Peran Perkembangan Alat Pembayaran Non

Tunai Terhadap Perekonomian dan

Kejakan Moneter .............................................. 17

2.3 Preferensi...................................................................... 19

2.4 Aksesibilitas ................................................................. 20

2.5 Penelitian Terdahulu .................................................... 21

2.6 Kerangka Konseptual ................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian............................................................... 25

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................ 31

3.3 Defenisi Operasional ...................................................... 33

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................... 26

3.4.1 Populasi .............................................................. 26

3.4.2 Sampel ................................................................ 26

3.5 Jenis dan Sumber Data .................................................. 27

3.6 Metode Pengumpulan Data ........................................... 27

3.7 Validitas dan Reabilitas ................................................ 29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

vii

3.7.1 Validitas .............................................................. 30

3.7.2 Reabilitas ............................................................ 30

3.8 Teknik Analisa Data ..................................................... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum ........................................................... 32

4.2 Sejarah............................................................................ 33

4.3 Penduduk........................................................................ 34

4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................... 35

4.4.1 Uji Validitas ........................................................ 35

4.4.2 UJi Reabilitas ...................................................... 36

4.5 Gambaran Umum Responden ....................................... 37

4.6 Preferensi ...................................................................... 44

4.7 Aksesibiltas ................................................................... 51

4.8 Metode Deskriptif Persetujuan Seluhuh Indikator ........ 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................... 61

5.2 Saran ............................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 63

LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

viii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Perbandingan Alat pembayaran ............................... 13

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................ 22

3.1 Instrumen Skala Likert ............................................. 28

3.2 Nilai Kriterium setiap Skala ..................................... 29

4.1 Hasil Uji Validitas .................................................... 36

4.2 Hasil Uji Reliabilitas ................................................ 36

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin .................................................................... 37

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............. 38

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir .................................................................... 38

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .... 39

4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan .. 39

4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran 40

4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Tabungan

Atau Simpanan ......................................................... 40

4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber

Informasi Non Tunai ................................................ 41

4.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Pembayaran Non Tunai ............................................ 42

4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Banyak Jenis

Kartu Elektronik ....................................................... 42

4.13 Karakteristik Responden Lama Penggunaan/

Kepemilkan Pembayaran Non Tunai ....................... 43

4.14 Karakteristik Responden Berdasarkan Seberapa

Sering Penggunaan Kartu dalam Sebulan ............... 43

4.15 Gambaran Berdasarkan Faktor Manfaat .................. 44

4.16 Gambaran Berdasarkan Faktor Daya Tarik .............. 47

4.17 Gambaran Berdasarkan Faktor Kerugian ................. 49

4.18 Gambaran Berdasarkan Faktor Informasi ................ 52

4.19 Gambaran Berdasarkan Faktor Persyaratan ............. 54

4.20 Gambaran Berdasarkan Faktor Teknologi ............... 56

4.21 Gambaran Faktor yang Mempengaruhi

Preferensi .................................................................. 59

4.22 Gambaran Faktor yang Mempengaruhi

Aksesibilitas ............................................................. 59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual .......................................... 24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1. Kuisioner Penelitian ................................................. 67

2. Identitas Responden ................................................. 73

3. Jawaban Responden ................................................. 78

4. Hasil Uji Validitas Reliabilitas ................................. 82

5. Tabel Z ..................................................................... 83

6. Tabel r ...................................................................... 84

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu tanda modernisasi masyarakat dunia, termasuk Indonesia adalah

adanya perkembangan alat pembayaran yang semakin pesat dan maju. Awalnya

sistem barter antar barang yang diperjualbelikan adalah alat pembayaran yang

lazim yang digunakan di era pra-modern. Adanya berbagai kesulitan dengan

sistem barter mendorong munculnya satuan tertentu yang memiliki nilai

pembayaran, yang dikenal dengan istilah uang. Hingga saat ini uang menjadi salah

satu alat pembayaran utama yang berlaku dimasyarakat.

Kehidupan masyarakat yang semakin cepat berubah menuntut adanya

mekanisme transaksi dan pembayaran yang cepat, aman, dan efisien. Untuk itu,

Perbankan dan Lembaga Swasta Bank (LSB) perlu merespon dinamika kehidupan

masyarakat ini melalui penguatan infrastruktur dan peningkatan kualitas sistem

dengan bertopang pada kemajuan teknologi informasi. Uang tunai tetap menjadi

prioritas dalam setiap kegiatan transaksi pembayaran, namun saat ini instrumen

pembayaran paper based, card based, dan electronic based semakin marak dan

menjadi pilihan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi. Adanya pergeseran

penggunaan paper based instrument seperti cek dan bilyet giro ke card based dan

electronic based instrument tampak dari semakin terbiasanya masyarakat

menggunakan alat pembayaran seperti kartu kredit, kartu ATM/debit, transfer

elektronik melalui kliring dan Real Time Gross Settlement (RTGS), Scripless

Securities Settlement System (SSSS), uang elektronik baik yang berbentuk kartu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

2

card based maupun server based, pembayaran melalui saluran internet banking

mobile payment dan fitur-fitur turunan lainnya (Latumaerissa, 2011).

Sistem pembayaran non tunai di Indonesia sudah disosialisasikan sejak

tahun 2007, akan tetapi baru ramai diperbincangkan di tengah masyarakat sejak

muncul Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) pada tahun 2014. GNNT adalah

gerakan yang digalakkan oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan bank swasta

maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan telekomunikasi, dan

perusahaan lain yang mendukung gerakan ini, untuk mensosialisasikan sistem

pembayaran non tunai dalam rangka menciptakan less cash society (LCS). Agar

gerakan ini berjalan dengan baik maka Bank Indonesia berusaha menciptakan

mindset di masyarakat bahwa berjalannya sistem pembayaran non tunai

mengindikasikan masyarakat yang sudah modern.

Meningkatnya perkembangan penggunaan non tunai dapat dilihat dari

jumlah kartu APMK. Alat Pembayaran menggunakan Kartu (APMK), yang

meliputi kartu ATM/debit, dan kartu kredit, selama tahun 2015 menunjukan

perkembangan positif. Instrumen APMK yang beredar di masyarakat meningkat

12.5% menjadi 137,1 juta instrumen dari sebelumnya 121,9 juta instrumen.

Volume transaksi APMK pada tahun 2015 mencapai 4,9 miliar transaksi dengan

nilai Rp. 5,2 ribu triliun. Perkembangan transaksi APMK sebagian besar

disumbang oleh transaksi kartu ATM dan kartu ATM/debit berkat semakin

banyaknya pemanfaatan mesin ATM dan EDC. Sampai dengan akhir tahun 2015,

terdapat sekitar 99,9 ribu unit mesin ATM dan satu juta unit mesin EDC,

meningkat masing-masing sebesar 10,19 dan 19,29 dibandingkan tahun 2014

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

3

sebanyak 90,7 ribu unit mesin ATM dan 842,6 ribu mesin EDC (Laporan

Tahunan Bank Indonesia 2015).

Peningkatan volume dan nilai transaksi juga terjadi pada instrumen uang

elektronik. Pada tahun 2015, volume transaksi uang elektronik meningkat

163,35% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 203,4 ribu transaksi

menjadi 536,6 ribu transaksi. Peningkatan transaksi uang elektronik juga diiringi

dengan peningkatan nilai transaksi. Pada tahun 2015, nilai transaksi uang

elektronik meningkat 59,15% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp. 3,3

triliun menjadi Rp. 5,3 triliun (Laporan Tahunan Bank Indonesia, 2015).

Sementara itu, perkembangan sistem pembayaran non tunai pada beberapa

tahun terakhir ini menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dibeberapa

Provinsi di Indonesia, salah satunya adalah Provinsi Sumatera Utara. Sumatera

Utara sendiri menjadi Provinsi dengan jumlah transaksi non tunai terbanyak

mengungguli Provinsi lainnya di Pulau Sumatera. Hal ini dapat dilihat jumlah

transaksi non tunai di Sumatera Utara (Sumut) yang setiap bulannya mengalami

peningkatan hingga 84 ribu transaksi dan jika diuangkan sekitar Rp348 juta per

bulan. Melihat potensi ini, Bank Indonesia gencar menggiatkan Gerakan Nasional

Non Tunai (GNNT) yang diinisiasi sejak Agustus 2014. Kepala Perwakilan Bank

Indonesia (BI) Sumatera utara, Difi A Johansyah mengungkapkan, saat inijumlah

agen LKD (Layanan Keuangan Digital) bekerjasama dengan beberapa bank

pelaksana di Sumatera utara mencapai 2.232 agen, 14 persennya terjaring dari

proses sosialisai sepanjang tahun 2015. Dari data tersebut, potensi pengembangan

kegiatan transaksi keuangan berbasis elektronik atau elektronifikasi di masyarakat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

4

sangat baik. Apalagi, dari survei yang dilakukan kepada pelaku usaha, pemerintah

daerah maupun masyarakat umum, sekitar 95 persen menyatakan dukungan

terhadap program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) (Jurnalasia, 2015).

Alat Pembayaran menggunakan Kartu (APMK) yang meliputi kartu

ATM/debit, kartu kredit, dan uang elektronik (e-money) sebagai alat pembayaran

non tunai memiliki peran yang sangatlah penting dalam transaksi non tunai.

Uang elektronik (e-money) sendiri sebagaialat pembayaran yang diterbitkan atas

dasar nilai uang yang terlebih dahulu disetoroleh pemegang kepada penerbit,

dimana nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media atau server yang

digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang. Nilai uang dalam e-money

akan berkurang pada saat konsumen menggunakannya untuk pembayaran. Kepala

Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara, Arief Budi Santoso,

mengatakan jumlah pemegang uang elektronik (e-money) dan instrumen non-

tunai lainnya yang terus meningkat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah

pemegang uang elektronik (U-Nik) pada periode laporan, misalnya tercatat

meningkat 2,2 persen atau menjadi 35.400 dari sebelumnya 34.400 orang.

Dari data pencapaian di posisi Oktober 2016 itu menjadi sinyal positif dalam

menciptakan efisiensi perekonomian di masyarakat (Wartaekonomi, 2017).

Peningkatan sistem pembayaran non tunai di Provinsi Sumatera sendiri

tidak lepas dari dukungan beberapa kota yang telah melakukan sistem

pembayaran non tunai tersebut, salah satunya yaitu Kota Pematangsiantar. Hal ini

dapat dilihat dari telah dilaksanakannya kegiatan kampanye Gerakan Nasional

Non Tunai (GNNT) pertama di Kota Pematangsiantar pada hari minggu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

5

(29/5/2016), oleh kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Kota Pematangsiantar

yang bekerjasama dengan pihak perbankan serta 3 perusahaan telekomunikasi di

Kota Pematangsiantar yang bertepat di lapangan Universitas Nommensen

Pematangsiantar dengan mengangkat thema "Menuju Pematangsiantar Non

Tunai" (Lintas Publik, 2016).

Kota Pematangsiantar menjadi salah kota yang menjadi pilihan

Pemerintahan Jokowi dalam meluncurkan Program Simpanan Keluarga Sejahtera,

Program Indonesia Pintar dan Program Indonesia Sehat yang disalurkan

mengggunakan kartu HP (SIM Card) yang berisi uang elektronik (e-money) yang

digunakan untuk mengakses Simpanan Keluarga Sejahtera. Kemudian, Kartu

Indonesia Pintar (KIP) sebagai penanda penerima manfaat Program Indonesia

Pintar, Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai penanda penerima manfaat Program

Indonesia Sehat (Gresnews, 2014).

Pemerintahan Presiden Jokowi juga pada tanggal 1 Juni 2016 telah

menandatangani Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2016 tentang Badan

Otoritas Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba. Dalam Perpres itu

disebutkan, untuk melaksanakan pengembangan Kawasan Pariwisata Danau Toba,

dan dibentuk Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba

(Setkab.go.id). Untuk mendukung program Pemerintah tersebut, Pemerintah akan

mengembangkan jalan tol Siantar-Parapat sepanjang 97 km. Rencana tersebut

akan dimulai pada tahun 2017 dan akan akan selesai pada tahun 2019

(travelkompas, 2016). Dimana mulai Oktober 2017, semua transaksi pembayaran

tol akan menggunakan menggunakan uang elektronik (e-money). Kebijakan ini

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

6

dibuat oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Bank

Indonesia agar transaksi dapat dilakukan secara lebih cepat dan mudah

(Tribunrnews, 2017). E-money sendiri dapat digunakan untuk berbagai macam

jenis pembayaran seperti membayar tiket transportasi umum, atau membayar tarif

jalan tol. Selain jalan tol, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana

membangun jalur kereta api dari Stasiun Siantar hingga ke Parapat di Kabupaten

Simalungun. Kepala Humas Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh PT

Kereta Api Indonesia (KAI), Ilud Siregar, menjelaskan, yang menarik dari jalur

dari Stasiun Siantar hingga ke Parapat, yakni pemandangan alam pegunungan

yang akan dilintasi rel kereta baru tersebut (Financedetik, 2017).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Preferensi dan Aksesibilitas Masyarakat Dalam Penggunaan

Pembayaran Non Tunai di Kota Pematangsiantar”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi preferensi masyarakat dalam

penggunaan kartu pembayaran non tunai di Kota Pematangsiantar?

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi aksesibilitas masyarakat dalam

penggunaan kartu pembayaran non tunai di Kota Pematangsiantar?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

7

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi

masyarakat dalam penggunaan kartu pembayaran non tunai di Kota

Pematangsiantar.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aksesibilitas

masyarakat dalam penggunaan kartu pembayaran non tunai di Kota

Pematangsiantar.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara

ilmiah maupun secara praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan pembaca tentang

sistem pembayaran non tunai, baik secara teori maupun aplikasi.

2. Sebagai bahan referensi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi peneliti

lainnya yang akan melakukan penelitian terkait sistem pembayaran non

tunai.

3. Sebagai masukan bagi lembaga yang terlibat dalam penyelenggaraan

sistem pembayaran non tunai dalam upaya peningkatan penggunaan sistem

pembayaran non tunai di masyarakat.

4. Dapat memberikan informasi bagi pelaku penyedia jasa sistem pembayaran

non tunai.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Pembayaran

Bank Indonesia dalam Undang-undang No. 23 Tahun 1999 menjelaskan

sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup seperangkat aturan,

lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana

guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

Sistem pembayaran adalah suatu sistem yang melakukan pengaturan

kontrak, fasilitas pengoperasian dan mekanisme teknis yang digunakan untuk

penyampaian, pengesahan, dan penerimaan instruksi pembayaran, serta

pemenuhan kewajiban pembayaran yang dikumpulkan melalui pertukaran “nilai”

antar perorangan, bank dan lembaga lainnya baik domestik maupun antar negara

(cross border) (Pohan, 2011).

Sistem pembayaran telah mengalami evolusi selama beberapa abad,

sejalan dengan perubahan hakikat/sifat dan penggunaan uang sebagai alat

pembayaran. Dengan semakin majunya teknologi dan adanya kebutuhan akan alat

pembayaran yang praktis dan murah, dibeberapa negara telah mulai

dikembangkan produk pembayaran elektronis yang dikenal sebagai Electronic

Money (e-money) (Pramono dkk, 2006).

Komponen-komponen yang membentuk sistem pembayaran adalah sebagai

berikut (Untoro dkk, 2014) :

a. Kebijakan: merupakan dasar pengembangan sistem pembayaran di suatu

negara. Kebijakan diberbagai negara sangat bervariasi, mengingat masing-

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

9

masing negara mempunyai sejarah, karakteristik, dan kebutuhan akan

sistem pembayaran yang berbeda-beda.

b. Hukum (aturan): menjamin adanya aspek legalitas dalam penyelengaraan

sistem pembayaran. Hukum ini meliputi UU dan peraturan-peraturan yang

mengatur aturan main berbagai pihak yang terlibat, misalnya antar bank,

antar bank dan nasabah, antar bank dan bank sentral dan lain-lain.

c. Kelembagaan: merupakan seluruh lembaga (entensitas) yang terlibat

dalam sistem pembayaran.

d. Instrumen pembayaran: merupakan media yang digunakan dalam

pembayaran.

e. Mekanisme operasional: merupakan mekanisme yang diperlukan untuk

melakukan perpindahan dana dari suatu pihak ke pihak lain. Contoh

sistem/mekanisme operasional antara lain kliring, sistem transfer antar

bank, dan settlement.

f. Infrastruktur: meliputi berbagai komponen teknis untuk memproses dan

melakukan transfer dana seperti massage format, jaringan komunikasi,

sistem back-up, disaster recovery plan, dan lain-lain.

Semua komponen memegang peranan penting dalam terselenggaranya

sistem pembayaran yang aman, handal dan efisien. Namun komponen yang paling

mendasar dan syarat utama demi terselenggaranya sistem pembayaran adalah

instrumen pembayaran. Di Indonesia instrumen sistem pembayaran dibagi dalam

dua bagian, yaitu instrumen pembayaran tunai dan instrumen pembayaran non

tunai (Mulyati dan Ascarya, 2003):

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

10

1. Instrumen Pembayaran Tunai

Instrumen pembayaran tunai menggunakan mata uang yang

berlaku di Indonesia yaitu rupiah, yang terdiri dari atas uang logam

dan uang kertas. Masyarakat Indonesia masih menggunakan

instrumen ini, khususnya untuk transaksi pembayaran ritel (low

value payment).

2. Instrumen Pembayaran Non Tunai

Di Indonesia pembayaran non tunai disediakan terutama oleh sistem

perbankan, yang terdiri dari instrumen berbasis warkat, instrumen berbasis

kartu, instrumen melalui kantor pos, dan instrumen berbasis

internet/telepon.

2.1.1. Sistem Pembayaran Non Tunai

Alat pembayaran non tunai sudah berkembang dan semakin lazim dipakai

masyarakat. Kenyataan ini memperlihatkan kepada kita bahwa jasa pembayaran

non tunai yang dilakukan bank maupun lembaga selain bank (LSB), baik dalam

proses pengiriman dana, penyelengaraan kliring maupun sistem penyelesaian

akhir (settlement) sudah tersedia dan dapat berlangsung di Indonesia.Transaksi

pembayaran non tunai dengan nilai besar diselenggarakan Bank Indonesia

melalaui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan sistem kliring.

Sebagai informasi, sistem BI-RTGS adalah muara seluruh penyelesaian transaksi

keuangan di Indonesia (Bank Indonesia, 2011).

Transaksi pembayaran non tunai dengan nilai yang besar diselenggarakan

Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan sistem

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

11

kliring. Hampir 95% transaksi keuangan nasional bernilai besar dan

bersifatmendesak. Contohnya, transaksi di Pasar Uang Antar Bank (PUAB),

transaksi dibursa saham, transaksi pemerinah, transaksi valuta asing, serta

settlement hasil kliring dilakukan melalui sistem BI-RTGS. Pada tahun 2010,

misalnya, BI-RTGS telah melakukan transaksi sedikitnya Rp. 174,3 triliun per

hari. Sementara itu,sebagai perbandingan, transaksi non tunai dengan Alat

Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) dan uang elektronik yang dilakukan

bank atau lembaga keuangan bukan bank hanya sekitar Rp. 8,8 triliun per hari

(Bank Indonesia, 2011).

Mengingat pentingnya peran BI-RTGS dalam sistem pembayaran

nasional, maka kontinuitas dan stabilitasnya harus dijaga. Jika sesaat saja sistem

BI-RTGS mengalami gangguan, maka akan sangat mengganggu kelancaran dan

stabilitas sistem keuangan. Oleh karena itu, Bank Indonesia sangat peduli dalam

menjaga stabilitas BI-RTGS yang dikategorikan sebagai Sistemically Important

Payment System (SIPS). SIPS adalah sistem yang memeproses transaksi

pembayaran bernilai besar dan bersifat mendesak. Selain SIPS, dikenal pula

System Wide Important Payment System (SWIPS), yaitu sistem yang digunakan

oleh masyarakat luas. Sistem Kliring dan APMK termasuk dalam kategori SWIPS

ini. Bank Indonesia juga peduli dengn SWIPS karena sistem ini digunakan secara

luas oleh masyarakat. Jika terjadi gangguan, maka kepentingan masyarakat dalam

melakukan pembayaran akan terganggu (Bank Indonesia, 2011).

Bank Indonesia tidak hanya peduli pada terciptanya efisiensi dalam sistem

pembayaran, tetapi juga kesetaraan akses dan perlindungan konsumen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

12

Terciptanya efisiensi sistem pembayaran berarti memberi kemudahan bagi

pengguna untuk memilih metode pembayaran yang dapat diakses di seluruh

wilayah dengan biaya serendah mungkin. Kesetaraan akses berarti Bank Indonesia

memperhatikan penerapan asas kesetaraan dalam penyelenggaraan sistem

pembayaran. Sementara itu aspek perlindungan konsumen dimaksudkan Bank

Indonesia mewajibkan penyelenggara sistem pembayaran non tunai untuk

mengadopsi asas-asas perlindungan konsumen secara wajar dalam

penyelenggaran sistemnya (Bank Indonesia, 2011).

2.1.2. Jenis-jenis Alat Pembayaran Non Tunai

Alat pembayaran non tunai dapat digolongkan menjadi dua kelompok,

yaitu alat pembayaran untuk credit transfer dan alat pembayaran untuk debit

transfer (Pohan, 2011):

1. Credit Transfer merupakan perintah pembayaran untuk tujuan penempatan

dana dari pengiriman ke penerima melalui alur transfer dana dari bank

pengirim ke bank penerima dan dimungkinkan melalui bank lain sebagai

perantara.

2. Debit Transfer merupakan sistem transfer dana dimana perintah transfer

dibuat atau diotorisasi oleh pihak yang memiliki dana dan akan melakukan

pengirim dana tersebut kepada pihak lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

13

Tabel 2.1

Perbandingan Alat Pembayaran

Credit Transfer Debit Transfer

Paper Based Card Based Electronic Based Paper

Dulu ada nota

kredit (sebelum

diterapkan

SKNBI)

- Kartu ATM

- Kartu ATM

dan Debet

- Kartu Kredit

- Kartu Prabayar

(emoney)

- Transfer kredit

via RTGS dan

SKNBI

- Server based

e-money

- Cek

- BG

- Nota Debit

lain

Sumber: Pohan, 2011

Alat pembayaran non tunai yang ada saat ini terdiri dari berbagai jenis

seperti berikut ini (Mulyati dan Ascarya, 2003):

1. Instrumen berbasis Warkat (Paper Based Payment System)

a. Cek adalah surat perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah

uang tertentu.

b. Bilyet Giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank

penyimpanan dana untuk memindahbukukan (tidak berlaku untuk

penarikan tunai) sejumlah dana dari rekening pemegang saham yang

disebutkan namanya.

c. Nota Debit adalah warkat yang digunakan untuk menagih dana pada

bank lain untuk keuntungan bank atau nasabah bank yang

menyampaikan waktu tersebut.

d. Nota Kredit adalah warkat yang digunakan untuk menyampaikan dana

pada bank lain untuk keuntungan bank atau nasabah bank yang

menerima warkat tersebut.

e. Wesel Bank untuk Transfer adalah wesel yang diterbitkan oleh bank

khusus untuk sarana transfer.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

14

f. Surat bukti penerimaan adalah surat bukti penerimaan transfer dari luar

kota yang dapat ditagihkan kepada bank penerima dana transfer melalui

kliring lokal.

2. Instrumen berbasis kartu (card based payment system) dalam

perkembangannya terdapat jenis kartu yang dananya telah tersimpan

dalam chip elektronik pada kartu tersebut (dikenal sebagai smart card atau

chipcard), seperti kartu telepon prabayar, kartu kredit, kartu ATM, dan

kartu debit.

3. Instrumen melalui kantor pos

Instrumen melalui kantor pos yang cukup penting yang disediakan oleh

lembaga keuangan bukan bank (PT. Pos Indonesia) adalah giro pos dan

pos wesel, baik dalam negeri maupun luar negeri.

4. Instrumen Berbasis Internet/Telepon

Jasa electronic banking melalui internet dan/atau telepon telah disediakan

oleh sejumlah Bank besar sejak pertengahan 1999. Penggunaan instrumen

berbasis internet untuk melakukan transaksi yang memerlukan

verifikasi pengaman seperti Personal Identification Number (PIN) dan

password.

2.1.3. Fungsi dan Tujuan Sistem Pembayaran Non Tunai

Alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK) yang banyak

dipakai oleh masyarakat merupakan bagian integral dari sistem pembayaran

elektronik. Penggunaan alat pembayaran ini memberikan manfaat yang sangat

besar bagi berbagai sektor perekonomian, karena pada umumnya transaksi yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

15

menggunakan sistem pembayaran elektronik berbiaya hanya antara sepertiga

sampai separuh dari transaksi yang menggunakan sistem pembayaran berbasis

kertas, sehingga penghematan substansial dalam pengeluaran dapat direalisasi

melalui perubahan sistem dari yang berbasis kertas ke sistem yang bersifat

elektronis dan dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi (Hancock dan

Humphrey, 1998).

2.1.4. Manfaat dan Resiko Penggunaan Pembayaran Non Tunai

Alat pembayaran non tunai memberikan manfaat kepada perekonomian

menurut Warjiyo (2006), antara lain:

a. Tingkat kepuasan konsumen yang semakin bertambah dengan

berkurangnyabiaya transaksi.

b. Adanya sumber pendapatan bagi penyedia jasa pembayaran non tunai.

c. Peningkatan kecepatan transaksi, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat

kesejahteraan.

Akan tetapi pengguuaan sarana pembayaran elektronik tersebut dapat

meningkatkan risiko pada perekonomian dan sistem pembayaran, (Warijoyo,

2006), antara lain:

a. Peningkatan risiko terutama pada instrumen kartu kredit (dan kartupasca

bayar). Hal tersebut dapat menimbulkan risiko sistemik dalam

penyelesaian pembayaran antar bank.

b. Peningkatan risiko teknologi informasi yang dapat menimbulkan

kekeliruan maupun kecurangan dalam proses penyelesaian transaksi.

c. Peningkatan risiko instabilitas sistem keuangan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

16

2.2. Peranan Pembayaran Non Tunai terhadap Perekonomian

2.2.1 Indikator Perkembangan Sistem Pembayaran Non Tunai di Indonesia

Meskipun sejauh ini belum banyak terdapat indikator pengukur

perkembangan valat pembayaran non tunai yang secara resmi digunakan di

Indonesia, tetapi secara umum pengukuran perkembangan pembayaran non tunai

dilakukan dengan menggunakan tiga indikator yaitu indikator perkembangan

volume transaksi alat pembayaran non tunai, rasio antara konsumsi swasta

terhadap uang kartal di masyarakat dan rasio uang tunai terhadap M1 (Hidayat

dkk, 2006).

Perkembangan sistem pembayaran di Indonesia secara umum sudah

mengarah ke sistem pembayaran non tunai. Hal tersebut tercermin dari transaksi

nilai besar (high value) dan transaksi nilai kecil (retail) yang dilakukan melalui

sarana Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), dan kliring yang

mengalami peningkatan secara signifikan dari tahun ke tahun (Hidayat dkk,

2006).

Sementara itu, tren yang sama juga terjadi dengan penyelesaian transaksi

melalui mekanisme kliring. Salah satu faktor yang mendorong peningkatan

transaksi kliring adalah penerapan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

(SKNBI) yang dapat mengakomodir kebutuhan pelaksanaan transfer kredit

antarbank ke seluruh wilayah Indonesia tanpa kewajiban melakukan pertukaran

fisik warkat (paperless) (Hidayat dkk, 2006).

Selain BI-RTGS dan kliring, perkembangan pembayaran non tunai juga

dapat diindikasikan dengan perkembangan alat pembayaran dengan menggunakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

17

kartu (APMK). Kegiatan APMK merupakan aktivitas penggunaan instrumen

pembayaran menggunakan kartu seperti kartu ATM, kartu kredit, kartu debet

maupun kartu prabayar (e-money). Perkembangan transaksi APMK mengalami

peningkatan dari waktu ke waktu baik disisi volume dan nilai transaksi.

Perkembangan tersebut diprediksikan terus berlangsung sejalan dengan semakin

beragamnya fasilitas dan fungsi APMK (Hidayat dkk, 2006).

Sejalan dengan perkembangan teknologi, aktivitas pembayaran non tunai

yang dicerminkan dari berbagai alat pembayaran kartu diatas baik dilihat dari nilai

maupun jumlah transaksi menunjukkan peningkatan sejak tahun 1999 hingga

2005. Total volume dan nilai transaksi APMK meningkat dari 33 juta transaksi

dengan nilai sebesar Rp6,4 triliun pada awal 1999 menjadi 86 juta transaksi

senilai Rp65 triliun pada bulan Juli 2005 (Hidayat dkk, 2006).

2.2.2. Peranan Perkembangan Alat Pembayaran Non Tunai Terhadap

Perekonomian Dan Kebijakan Moneter

1. Peranan Pembayaran Non Tunai terhadap Perekonomian

Peningkatan pembayaran non tunai berpotensi untuk dapat

memberikan manfaat atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat

melalui beberapa cara yakni: mengurangi opportunity cost masyarakat,

meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pendapatan bunga dan

fee base income dan pembiayaan tanpa bunga (khusus kartu prabayar/e-

money) yang diterima Bank atau penerbit APMK, mendorong kenaikan

tingkat konsumsi dan velocity of money serta mendorong aktivitas

sektor riil dan pertumbuhan ekonomi (Hidayat dkk, 2006).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

18

2. Peranan Pembayaran Non Tunai terhadap Kebijakan Moneter

Pengaruh inovasi dalam alat pembayaran non tunai dapat

menimbulkan komplikasi dalam penggunaan target kuantitas dalam

pengendalian moneter. Perkembangan alat pembayaran non tunai

menggunakan kartu seperti kartu ATM dan kartu debet dengan

tabungan sebagai underlying-nya dapat berimplikasi pada konsep

perhitungan uang beredar dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas

(M2). Hal ini terjadi karena pergeseran fungsi tabungan dari simpanan

yang tidak dapat ditarik sewaktu-waktu (M2) menjadi jenis simpanan

yang dapat ditarik sewaktu-waktu sebagaimana halnya simpanan giral

(M1) (Hidayat dkk, 2006).

Memperhatikan degree of moneyness dari jenis simpanan

tabungan tersebut diatas, perlu dipertimbangkan pengklasifikasian

tabungan yang menggunakan kartu ATM atau kartu debet sebagai bagian

dari M1 dalam kategori uang giral dan bukan lagi bagian dari M2.

Pengklasifikasian yang kurang tepat terhadap besaran moneter dapat

menimbulkan implikasi kesalahan dalam perumusan dan pelaksanaan

kebijakan moneter yang menggunakan besaran moneter sebagai

operasional target. Sehingga untuk dapat mempertahankan efektivitas

pelaksanaan kebijakan moneter maka perhitungan besaran moneter

seyogyanya juga memperhitungkan perkembangan pembayaran non tunai

(Hidayat dkk, 2006).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

19

2.3. Preferensi

Preferensi merupakan konsep abstrak yang menggambarkan peta

peningkatan kepuasan yang diperoleh dari kombinasi barang dan jasa sebagai

cerminan dari selera pribadi seseorang. Dengan kata lain preferensi konsumen

merupakan gambaran tentang kombinasi barang dan jasa yang lebih disukai

konsumen apabila ia memiliki kesempatan untuk memperolehnya. (Simamora,

2003).

Preferensi konsumen dapat berarti kesukaan, pilihan atau sesuatu hal yang

lebih disukai konsumen.Preferensi ini terbentuk dari persepsi konsumen terhadap

produk. Mengerti dan mengadaptasi preferensi dan perilaku konsumen bukanlah

pilihan, keduanya adalah kebutuhan mutlak untuk kelangsungan hidup kompetitif.

Dalam analisis akhir, konsumen memegang kendali dan pemasar dikatakan

berhasil bila produk atau jasanya dipandang menawarkan manfaat yang riil

(Munandar, 2008)

Menurut Lilien, Kotler, dan Moriarthy dalam (Simamora, 2003) terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen yaitu:

a. Atribut Konsumen diasumsikan untuk melihat produk sebagai sekumpulan

atribut, karena tiap konsumen memiliki persepsi yang berbeda mengenai

atribut yang relevan dengan kepentingan masing-masing.

b. Kepentingan Tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan masing-masing, karena konsumen memiliki

penekanan yang berbeda-beda dalam menilai atribut yang memiliki tingkat

kepentingan tertinggi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

20

c. Kepercayaan Konsumen akan mengembangkan sejumlah kepercayaan

mengenai letak produk pada setiap atribut, yang biasa disebut brand

image.

d. Kepuasan Tingkat kepuasan konsumen akan beragam sesuai dengan

perbedaan atribut yang ditampilkan suatu produk.

2.4. Aksesibilitas

Aksesibilitas adalah sejauh mana pelanggan dapat dengan mudah

memperoleh dan menggunakan produk (Sheth dan Sisodia, 2012). Aksesibilitas

merupakan salah satu bagian dari analisis interaksi kegiatan dengan sistem

jaringan transportasi yang bertujuan untuk memahami cara kerja sistem tersebut

dan menggunakan hubungan analisis antara komponen sistem untuk meramalkan

dampak lalu lintas beberapa tata guna lahan atau kebijakan transportasi yang

berbeda. Aksesibilitas adalah ukuran kemudahan yang meliputi waktu, biaya, dan

usaha dalam melakukan perpindahan antara tempat-tempat atau kawasan dari

sebuah sistem (Magribi, 1999).

Menurut (Sheth dan Sisodia, 2012), aksesibilitas memiliki dua dimensi,

yaitu :

1. Ketersediaan : ditunjukkan oleh faktor-faktor seperti pasokan relatif terhadap

permintaan, sejauh mana produk disimpan dalam penyimpanan, terkait produk

dan layanan.

2. Kenyamanan : ditunjukkan oleh faktor-faktor seperti waktu dan upaya yang

diperlukan untuk memperoleh produk, kemudahan yang produk dapat

ditemukan dalam dan berbagai lokasi, kemasan dalam ukuran nyaman.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

21

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat aksesibilitas. Menurut

Fidel Miro (2009), faktor-faktor tersebut meliputi:

1) Faktor waktu tempuh

Faktor waktu tempuh sangat tergantung oleh ketersediaannya prasarana

transportasi dan sarana transportasi yang dihandalkan (reliable transportation

system), contohnya jaringan jalan yang berkualitas dan terjaminnya armada

yang siap melayani kapan saja.

2) Faktor biaya /ongkos perjalanan

Biaya perjalanan ikut berperan dalam menentukan mudah tidaknya tempat

tujuan dicapai, karena ongkos perjalanan yang tidak terjangkau

mengakibatkan orang (kalangan menengah kebawah) enggan atau bahkan

tidak mau melakukan perjalanan.

3) Faktor intensitas ( kepadatan) guna lahan

Padatnya kegiatan pada suatu petak lahan yang sudah diisi dengan berbagai

macam kegiatan akan berpengaruh pada dekatnya jarak tempuh berbagai

kegiatan tersebut dan secara tidak langsung hal tersebut ikut mempertinggi

tingkat kemudahan pencapaian tujuan.

4) Faktor pendapatan orang yang melakukan perjalanan

Pada umumnya orang mudah melakukan perjalanan kalau ia didukung oleh

kondisi ekonomi yang mapan, walaupun jarak perjalanan secara fisik jauh.

2.5. Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkenaan denganpenelitian

yang dilakukan oleh penulis, beberapa penelitian tersebut yaitu, antara lain :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

22

Tabel 2.2

Peneleltian Terdahulu

No Nama/Tahun Judul/Penelitian Hasil Penelitian

1 Lely Fitri

Hasibuan

(2016)

Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi

Preferensi Dan

Aksesibilitas

Masyarakat Dalam

Penggunaan

Pembayaran Non

Tunai Di Kota

Medan, Skripsi

Universitas Sumatera

Utara

Hasil penelitian menunjukkan faktor

terbesar yang mempengaruhi preferensi

masyarakat Kota Medan terhadap

penggunaan kartu pembayaran non tunai

adalah kemudahan dalam bertransaksi,

adanya fasilitas diskon dan penambahan

poin, keamanan, kecepatan, efisiensi dan

bentuk yang lebih praktis, dan efisiensi

dalam bertransaksi. Sedangkan faktor

yang mempengaruhi aksesibilitas dalam

penggunaan kartu pembayaran non tunai

adalah teknologi dalam sistem

pembayaran non tunai.

2 Rahman

Helmi dan

Zaki

Mubarak

(2014)

Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi

Kalimantan Selatan

Terhadap Penggunaan

Pembayaran Non

Tunai. Jurnal IAIN

Antasari Banjarmasin

Sebagian besar responden (93 persen)

sudah pernah memanfaatkan sistem

pembayaran non tunai. Motivasi utama

responden dalam penggunaan instrumen

non tunai adalah kemudahan, tidak repot

membawa uang tunai, dan transaksi

aman. Pengalaman masyarakat dalam

menggunakan instrumen non tunai bisa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

23

dikatakan kurang baik.

3 Afrizal

Yudhistira P,

Tyas Danarti

Hascaryani,

(2014)

Analisis Faktor Yang

Mempengaruhi

Preferensi Dan

Aksesibilitas

Terhadap Penggunaan

Kartu Pembayaran

Elektronik. Jurnal

Universitas Brawijaya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

faktor yang mempengaruhi preferensi

responden terhadap penggunaan kartu

pembayaran elektronik adalah manfaat

yang diperoleh dalam penggunaan kartu

pembayaran. Dan faktor yang

mempengaruhi aksesibilitas penggunaan

kartu pembayaran elektronik yang

digunakan oleh informasi terhadap

penggunaan teknologi dalam kartu

elektronik.

4 Vuong Duc

Hoang Quan

(2013)

Factors Affecting to

Card Payment’s

Choice: An empirical

study of HCM city,

Vietnam

The results indicated that factors strongly

influence to consumer’s decision to

choose card to pay are age, cost, security

and ease of use.

2.6. Kerangka Konseptual

1. Hubungan Preferensi Terhadap Penggunaan Pembayaran Non Tunai

Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan

dan nilai relatif penting setiap atribut yang terdapat pada suatu produk,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

24

atribut fisik yang ditampilkan pada suatu produk dapat menimbulkan daya

tarik pertama yang dapat mempengaruhi penggunaanya.

2. Hubungan Aksesibilitas Terhadap Penggunaan Pembayaran Non Tunai

Aksesibilitas merupakan upaya memenuhi salah satu hak dasar konsumen,

yaitu hak konsumen memperoleh akses atas kebutuhan penggunaan

pembayaran non tunai yang praktis dan berkualitas, oleh karena itu,

peningkatan aksesibilitas penggunaan pembayaran non tunai yang lebih

praktis dan berkualitas menjadi sangat relevan bagi penggunanya.

Berdasarkan uraian kerangka konseptual di atas maka dirumuskan

kerangka konseptual mengenai Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Preferensi dan Aksesibilitas Masyarakat Dalam Penggunaan Pembayaran Non

Tunai di Pematangsiantar, seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Preferensi

Aksesibilitas

Penggunaan Pembayaran

Non Tunai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif

kuantitatif merupakan teknik mengumpulkan, mengelola, mennyederhanakan,

menyajikan dan menganalisis data agar dapat memberikan gambaran tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi dan aksesibilitas masyarakat dalam

penggunaan pembayaran non tunai di Pematangsiantar dinyatakan dengan angka.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di daerah Kota Pematangsiantar. Penelitian ini

dilakukan kurang lebih satu bulan, terhitung dari bulan Agustus sampai

September 2017.

3.3. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu

variabel dengan memberikan arti dan membenarkan kegiatan atau suatu

operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Penguraian

definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara

untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian, juga memberikan batasan-

batasan pada objek yang diteliti.

Definisi Operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah:

1. Preferensi konsumen adalah pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang

terhadap produk (barang atau jasa) yang dikonsumsi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

26

2. Aksesibilitas merupakan ukuran kemudahan yang dicapai oleh seseoang

terhadap suatu objek, pelayanan, lingkungan, dan fasilitas lainnya.

3. Pembayaran non tunai adalah pembayaran yang dilakukan tanpa

menggunakan uang kartal, yaitu uang dalambentukfisik uang kertas dan

uang logam melainkan menggunakan instrumen non tunai. Instrumen non

tunai yang digunakan berupa alat pembayaran menggunakan kartu

(APMK), Cek, Bilyet Giro, Nota Debit, maupun uang elektronik.

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1. Populasi

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan maka yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kota Pematangsiantar

yang menggunakan pembayaran non tunai.

3.4.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Non Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang atau kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel

(Sugiyono, 2013: 154). Dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui secara

pasti, maka untuk menentukan besar sampel digunakan rumus unkown

populations (Fredy, 2015: 53) sebagai berikut:

24

2

Zn

Keterangan :

n = ukuran sampel

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

27

Z = tingkat keyakinan sampel yang dibutuhkan dalam penelitian pada (α =

5% atau derajat keyakinan ditentukan 95%, maka Z = 1,96)

µ = margin of error, tingkat kesalahan yang dapat ditolerir (ditentukan 10%)

Dengan menggunakan rumus di atas, maka diperoleh perhitungan sebagai

berikut:

2)1,0(4

2Zn

2

2

)1,0(4

96,1n

n 96,4

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka jumlah responden yang menjadi

sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 orang.

3.5. Jenis Dan Sumber Data

Data yang diperlukan adalah data primer dengan didukung beberapa data

sekunder. Secara rinci, data yang dikumpulkan meliputi:

a) Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung

dilokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai variabel

yang diteliti.

b) Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang

digunakan untuk mendukung penelitian. Penelitian memperoleh

data sekunder dari literatur, buku dan internet dan sumber lainnya.

3.6. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa field

research atau penelitian lapangan yaitu data yang diperoleh dengan menggunakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

28

survei kuesioner dalam bentuk pernyataan-pernyataan secara terstruktur dimana

setiap responden dibatasi dalam memberikan jawaban pada alternatif jawaban

tertentu saja. Kuesioner diberikan langsung kepada masyarakat Kota

Pematangsiantar yang menggunakan pembayaran non tunai sebanyak 96

responden.

1. Penentuan Skor Jawaban

Pernyataan-pernyataan dalam penelitian ini di ukur dengan menggunakan

skala likert dan jawaban dari responden diberi skor dengan menggunakan

5 point yaitu

Tabel 3.1

Instrumen Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber:Sugiyono, 2012:105

2. Skor Ideal

Skor ideal merupakan skor yang digunakan untuk menghitung skor untuk

menentukan rating scale dan jumlah seluruh jawaban. Untuk menghitung

jumlah skor ideal (kriterium) dari seluruh item, digunakan rumus sebagai

berikut, yaitu

Skor Kriterium = Nilai skala × Jumlah responden

Skor tertinggi adalah 5 dan jumlah responden 96, maka dapat dirumuskan

menjadi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

29

Tabel 3.2

Nilai Kriterium setiap Skala

Rumus Skala

5 × 96 = 480 SS

4 × 96 = 384 S

3 × 96 = 288 KS

2 × 96 = 192 TS

1 × 96 = 96 STS

Selanjutnya semua jawaban responden dijumlahkan dan dimasukkan

kedalam rating scale dan ditentukan daerah jawabannya.

3. Rating Scale

STS TS KS S SS

96 192 288 384 480

4. Persentase Persetujuan

Sedangkan untuk mengetahui jumlah jawaban dari para responden melalui

persentase, yaitu digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

p = Persentase

f = Frekuensi dari setiap jawaban kuisioner

n = Jumlah skor ideal

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen penelitian digunakan maka terlebih dahulu diadakan

uji validitas dan reabilitas :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

30

3.7.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur (Singarimbun dan Effendi, 1989). Sebuah instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan

data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan nilai r hasil korektif item total

correlation. Pengujian dilakukan dengan software IBM SPSS statistic 22 dengan

kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid

2. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

3.7.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Situmorang, 2012).

Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi jawaban kuesioner. Dalam

penelitian ini reliabilitas diukur dengan menggunakan metode alpha cronbach

dengan menggunakan program software IBM SPSS statistic 22, nilai alpha yang

diperoleh akan dibandingkan dengan rtabel. Apabila nilai alpha lebih besar dari rtabel,

maka instrumen tersebut dapat disebut reliable. Indikator pengukuran reliabilitas

yang dibuat J.P. Gurlford dengan kepercayaan 95%, dengan kriteria rhitung>rtabel

adalah sebagai berikut :

0,00 ≤ rhitung < 0,20 : reliabilitas sangat rendah

0,20 ≤ rhitung < 0,40 : reliabilitas rendah

0,40 ≤ rhitung < 0,60 : reliabilitas sedang atau cukup

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

31

0,60 ≤ rhitung < 0,80 : reliabilitas tinggi

0,80 ≤ rhitung < 1,00 : reliabilitas sangat tinggi

3.8. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif yang

digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis

deskriptif yang dilakukan dengan analisis frekuensi dan tabel (Ginting dan

Situmorang, 2008).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Kota Pematangsiantar (sering disingkat Siantar saja) adalah salah satu

Kota di Provinsi Sumatera Utara, dan kota terbesar kedua di Provinsi tersebut

setelah Kota Medan. Karena letak Pematangsiantar yang strategis, ia dilintasi

oleh Jalan Raya Lintas Sumatera. Kota Pematangsiantar terletak pada garis 2° 53’

20” - 3° 01’ 00” Lintang Utara dan 99° 1’00” - 99° 6’ 35” Bujur Timur, berada di

tengah–tengah wilayah Kabupaten Simalungun. Kota Pematangsiantar yang hanya

berjarak 128 km dari Medan dan 50 km dari Parapat sering menjadi kota

perlintasan bagi wisatawan yang hendak ke daerah pariwisata Danau Toba.

Kota ini memiliki luas wilayah 79,971 Km² dengan jumlah Kecamatan di

Kota Pematangsiantar ada sebanyak 8 kecamatan antara lain Siantar Barat, Siantar

Marihat, Siantar Marimbun, Siantar Martoba, Siantar Selatan, Siantar Sitalasari,

Siantar Timur, Siantar Utara dan jumlah kelurahan sebanyak 53 Kelurahan. Kota

ini pernah menerima Piala Adipura pada tahun 1993 atas kebersihan dan

kelestarian lingkungan kotanya. Sementara itu, karena ketertiban pengaturan lalu

lintasnya, kota ini pun meraih penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha pada

tahun 1996.

Sektor industri yang menjadi tulang punggung perekonomian kota yang

terletak di tengah-tengah Kabupaten Simalungun ini adalah industri besar dan

sedang. Dari total kegiatan ekonomi pada tahun 2000 yang mencapai Rp1,69

triliun, pangsa pasar industri mencapai 38,18% atau Rp646 miliar. Sektor

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

33

perdagangan, hotel dan restoran menyusul di urutan kedua, dengan sumbangan

22,77% atau Rp385 miliar.

4.2 Sejarah

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar

merupakan daerah kerajaan. Pematangsiantar yang berkedudukan di Pulau Holing

dan raja terakhir dari dinasti ini adalah keturunan marga Damanik yaitu Tuan

Sang Nawaluh Damanik yang memegang kekuasaan sebagai raja tahun 1906. Di

sekitar Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat

tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Bayu, Suhi Kahean,

Pantoan, Suhi Bah Bosar, dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian menjadi

daerah hukum Kota Pematangsiantar yaitu:

1. Pulau Holing menjadi Kampung Pematang Siantar Bayu menjadi

Kampung Pusat Kota.

2. Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melayu,

Martoba, Sukadame, dan Bane.

3. Suhi Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba

dan Martimbang.

Setelah Belanda memasuki Daerah Sumatera Utara, Daerah Simalungun menjadi

daerah kekuasaan Belanda sehingga pada tahun 1907 berakhirlah kekuasaan raja-

raja. Kontroleur Belanda yang semula berkedudukan di Perdagangan, pada tahun

1907 dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Pematangsiantar berkembang

menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang baru, Bangsa Cina mendiami

kawasan Timbang Galung dan Kampung Melayu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

34

Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar.

Kemudian pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Stad Blad No.285,

Pematangsiantar berubah menjadi Gemente yang mempunyai otonomi sendiri.

Sejak Januari 1939 berdasarkan Stad Blad No.717 berubah menjadi Gemente yang

mempunyai Dewan. Pada zaman Jepang berubah menjadi Siantar State dan

Dewan dihapus. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Pematangsiantar kembali

menjadi Daerah Otonomi. Berdasarkan Undang-undang No.22/1948 status

Gemente menjadi Kota Kabupaten Simalungun dan Wali Kota dirangkap oleh

Bupati Simalungun sampai tahun 1957.

Berdasarkan UU No.1/1957 berubah menjadi Kota Praja Penuh dan

dengan keluarnya Undang-undang No.18/1965 berubah menjadi Kota, dan dengan

keluarnya Undang-undang No.5/1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di

Daerah berubah menjadi Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar sampai

sekarang.

4.3 Penduduk

Penduduk Kota Pematangsiantar mencapai 247.411 jiwa dengan kepadatan

penduduk 3.093,86 jiwa per km². Penduduk perempuan di Kota Pematangsiantar

lebih banyak dari penduduk laki-laki. Pada tahun 2015 penduduk Kota

Pematangsiantar yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 120.597 jiwa dan

penduduk perempuan 126.814 jiwa. Penduduk di kota Pematangsiantar

umumnyaadalah suku Batak Simalungun, Batak Toba, Suku Jawa dan sebagian

kecil Tionghoa, Batak Karo dan suku lainnya. Mayoritas penduduk siantar

menganut agama Kristen. Berdasarkan data BPS Sensus 2015, penduduk yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

35

beragama Kristen sebanyak 51.25% (Kristen Protestan 46.54% dan Katholik

4.71%) dari 247.411 jiwa penduduk. Selain itu agama Islam juga banyak dianut

yakni mencapai 43.90%. Selebihnya agama Buddha 4.36%, Konghucu 0.01% dan

Hindu 0.11%.

4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.4.1 Uji Validitas

Uji Validitas bertujuan untuk mengukur tingkat kevalidan suatu instrumen.

Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antar skor butir pertanyaan

dengan skor total kontruk atau variabel. Pengukuran dapat dilakukan dengan uji

siginifikansi yang membandingkan nilai dengan untuk degree of

freedom (dk) = n-2 diman n adalah jumlah sampel. Pada penelitian ini df = 96-2

atau df = 94 dengan alpha 0,05 (α =5%) diperoleh nilai sebesar 0,2006.

Sedangkan untuk nilai dapat dilihat pada corrected Item-Total

Correlation. Apabila nilai > maka butir pertanyaan tersebut

dikatakan valid. Sebaliknya apabila r positif < maka pertanyaan

tersebut dikatakan tidak valid. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

36

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas

No. Indikator Corrected

Item- Total

Correlation

Keterangan

1. Manfaat1 0,774 0,2006 Valid

2. Manfaat2 0,558 0,2006 Valid

3. Daya Tarik1 0,593 0,2006 Valid

4. Daya Tarik2 0,569 0,2006 Valid

5. Kerugian1 0,310 0,2006 Valid

6. Kerugian2 0,463 0,2006 Valid

7. Informasi1 0,442 0,2006 Valid

8. Informasi2 0,620 0,2006 Valid

9. Persyaratan1 0,622 0,2006 Valid

10. Persyaratan2 0,539 0,2006 Valid

11. Teknologi1 0,620 0,2006 Valid

12. Teknologi2 0,492 0,2006 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai pada kolom Corrected Item-

Total Correlation lebih besar dan positif dibandingkan dengan nilai sebesar

0,2006 dengan alpha 0,05, dan dapat disimpulkan bahwa indikator dari setiap

variabel dinyatakan valid.

4.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana indikator dari

variabel dapat dipercaya atau diandalkan. Uji statistik yang digunakan dalam

mengukur reliabilitas adalah Cornbach’s Alpha > 0,60. Adapun hasil pengujian

reliabilitas pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel N of Item Cronbach’s

Alpha

Keterangan

1. Prefrensi 6 0,795 Reliabel

2. Aksesibiltas 6 0,801 Reliabel Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

37

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa masing-masing variabel memiliki

nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 (α >0,60), dan dapat disimpulkan

masing-masing variabel dinyatakan reliabel.

4.5 Gambaran Umum Responden

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh gambaran umum

sampel penelitan. Adapun gambaran umum dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 42 43,8

Perempuan 54 56,3

Total 96 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden jenis kelamin laki-laki

sebanyak 42 orang (43,8%) dan responden jenis kelamin perempuan sebanyak 54

orang (56,3%). Berdasarkan keterangan tersebut menunjukkan bahwa sebagian

besar pengguna pembayaran non tunai masyarakat di KotaPematangsiantar yang

menjadi responden adalah perempuan. Hal ini dikarenakan karena perempuan

lebih baik dari laki-laki dalam melakukan banyak tugas atau multitasking. Hasil

tersebut didukung oleh sebuah percobaan yang dilakukan oleh Stoet dan Laws

terhadap sekelompok laki-laki dan perempuan tentang multitasking, secara

keseluruhan dari percobaan mereka menyimpulkan bahwa perempuan mempunyai

keunggulan lebih dari laki-laki dalam hal multitasking, atau setidaknya dalam

situasi tertentu (Cable News Network Indonesia, 2014).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

38

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase (%)

21-30 Tahun 26 27,1

31-40 Tahun 57 59,4

41-50 Tahun 8 8,3

>50 Tahun 5 5,2

Total 96 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari keterangan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa usia responden

berkisar antara 21-30 tahun sebanyak 26 orang (27,1%), usia antara 31-40 tahun

sebanyak 57 orang (59,4%), usia antara 41-50 tahun sebanyak 8 orang (8,3%) dan

usia diatas 50 tahun sebanyak 5 orang (5,2%). Dapat diketahui bahwa usia

responden paling banyak berkisar antara usia 31-40 tahun yang tergolong usia

muda yang memiliki peluang tinggi terhadap sistem pembayaran non tunai. Hal

ini dikarenakan kelompok usia muda cenderung lebih mudah menerima dan

beradaptasi dengan produk-produk baru sehingga keinginan mencoba sangat

tinggi.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah Persentase (%)

SMP/SMA Sederajat 14 14,6

Diploma 30 31,3

S1 46 47,9

S2/S3 6 6,2

Total 96 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari keterangan pada tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

pengguna pembayaran non tunai di Kota Pematangsiantar yang menjadi

responden terdiri dari SMP/SMA Sederajat sebanyak 14 orang (14,6%), Diploma

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

39

sebanyak 30 orang (31,3%), S1 (Sarjana) sebanyak 46 orang (47,9%) dan S2/S3

sebanyak 6 orang (6,2%).

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

Pelajar/Mahasiswa 3 3,1

Pegawai Negeri 13 13,5

Pegawai Swasta 33 34,4

Wiraswasta 21 21,9

Lainnya 26 27,1

Total 96 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari keterangan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas

pengguna pembayaran non tunai di Kota Pematangsiantar yang menjadi

responden adalah pegawai swasta sebanyak 33 orang (34,4%), lainnya sebanyak

26 orang (27,1%), wiraswasta sebanyak 21 orang (21,9%), pegawai negeri

sebanyak 13 orang (13,5%), dan pelajar/mahasiswa sebanyak 3 orang (3,1%).

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

<1.000.000 3 3,1

Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000 8 8,3

Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000 16 16,7

Rp. 3.000.001 – Rp. 5.000.000 47 49,0

>5.000.0001 22 22,9

Total 96 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari keterangan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pendapatan

pengguna pembayaran non tunai di Kota Pematangsiantar yang menjadi

responden, paling banyak berpendapatan antara Rp. 3.000.001 – Rp, 5.000.000

sebanyak 47 orang (49,0%), pendapatan >5.000.0001 sebanyak 22 orang (22,9%),

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

40

pendapatan antara Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000 sebanyak 16 orang (16,7%),

pendapatan antara Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000 sebanyak 8 orang (8,3%), dan

pendapatan <1.000.000 sebanyak 3 orang (3,1%).

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

<1.000.000 10 10.4

Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000 21 21,9

Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000 38 39,6

Rp. 3.000.001 – Rp. 5.000.000 14 14,6

>5.000.0001 13 13,4

Total 96 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari keterangan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pengeluaran

pengguna pembayaran non tunai di Kota Pematangsiantar yang menjadi

responden,paling banyak antara Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000 sebanyak 38 orang

(39,6%), pengeluaranRp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000 sebanyak 21 orang (21,9%),

pengeluaran antara Rp. 3.000.001 – Rp. 5.000.000 sebanyak 14 orang (14,6%),

pengeluaran >5.000.0001 sebanyak 13 orang (13,4%), dan pengeluaran

<1.000.000 sebanyak 10 orang (10.4%).

Tabel 4.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Tabungan atau Simpanan

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

<1.000.000 22 22,9

Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000 46 47,9

Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000 16 16,7

Rp. 3.000.001 – Rp. 5.000.000 7 7,3

>5.000.0001 5 5,2

Total 96 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

41

Dari keterangan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa tabungan atau

simpanan pengguna pembayaran non tunai di Kota Pematangsiantar yang menjadi

responden, paling banyak antara Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000 sebanyak 46

orang (47,9%), tabungan atau simpanan <1.000.000 sebanyak 22 orang (22,9%),

tabungan atau simpanan antara Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000 sebanyak 16 orang

(16,7%), tabungan atau simpanan antara Rp. 3.000.001 – Rp. 5.000.000 sebanyak

7 orang (7,3%), dan tabungan atau simpanan >5.000.0001 sebanyak 5 orang

(5,2%).

Tabel 4.10

Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi

Pembayaran Non Tunai

Jenis Pembayaran Jumlah Persentase (%)

Bank/Lembaga Keuangan 64 66,7

Sales di Pusat Pembelanjaan 5 5,2

Internet/Media Massa 9 9,4

Televisi/Radio 2 2,1

Keluarga/Teman 16 16,7

Total 96 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari keterangan pada tabel diatas menunjukkan bahwa sumber informasi

pengguna pembayaran non tunai di Kota Pematangsiantar yang menjadi

responden berasal dari bank/lembaga keuangan sebanyak 64 orang (66,7%),

keluarga/teman sebanyak 16 orang (16,7%), internet/media massa sebanyak 9

orang (9,4%), sales di pusat pembelanjaan sebanyak 5 orang (5,2%), dan televisi/

radio sebanyak 2 orang (2,1%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

42

Tabel 4.11

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pembayaran

Non Tunai yang digunakan

Jenis Pembayaran Jumlah Persentase (%)

ATM/Debit atau Kredit 82 85,4

E-money 4 4,2

Cek dan Bilyet Giro 2 2,1

Lainnya 8 8,3

Total 96 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari keterangan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis

pembayaran non tunai yang sering digunakan oleh pengguna pembayaran non

tunai di Kota Pematangsiantar yang menjadi responden, paling banyak

menggunakan kartu ATM/debit atau kartu kredit sebanyak 82 orang (85,4%),

menggunakan E-money sebanyak 4 orang (4,2%), menggunakan cek dan bilyet

giro sebanyak 2 orang (2,1%), dan menggunakan pembayaran non tunai lainnya

sebanyak 8 orang (8,3%).

Tabel 4.12

Karakteristik Responden Berdasarkan Banyak Jenis

Kartu Elektronik

Banyak Jenis Kartu Jumlah Persentase (%)

1 kartu 22 22,9

2 kartu 35 36,5

3 kartu 24 25,0

>3 kartu 15 15,6

Total 96 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari keterangan pada tabel diatas menujukkan bahwa banyak jenis

kartu pembayaran non tunai yang dimiliki masyarakat di Kota Pematangsiantar

yang menjadi responden paling banyak 2 jenis kartu berjumlah 35 orang (36,5%),

memiliki 3 jenis kartu berjumlah 24 orang (25,0%), memiliki 1 jenis kartu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

43

berjumlah 22 orang (22,9%), dan memiliki >3 jenis kartu berjumlah 15 orang

(15,6%).

Tabel 4.13

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan/Kepemilikan

Pembayaran Non Tunai

Lama Penggunaan/Kepemilikan Jumlah Persentase (%)

<1 tahun 8 8,3

1,1 – 3 tahun 7 7,3

3,1 – 5 tahun 20 20,8

>5 tahun 61 63,5

Total 96 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari keterangan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa lama

penggunaan/kepemilikan pengguna pembayaran non tunai di Kota

Pematangsiantar yang menjadi responden, paling banyak >5 tahun sebanyak 61

orang (63,5%), lama penggunaan/kepemilikan 3,1 – 5 tahun sebanyak 20 orang

(20,8%), lama penggunaan/kepemilikan 1,1 – 3 tahun sebanyak 7 orang (7,3%),

dan lama penggunaan/kepemilikan <1 tahun sebanyak 8 orang (8,3%).

Tabel 4.14

Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Kartu Pembayaan

Non Tunai Dalam Sebulan

Penggunaan Kartu Jumlah Persentase (%)

Sangat sering ( >5 kali) 20 20,8

Sering ( 3-5 kali) 52 54,2

Kadang-kadang (1-2 kali) 23 24,0

Tidak pernah 1 1,0

Total 96 100 Sumber :Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari keterangan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa

masyarakat pengguna pembayaran non tunai di Kota Pematangsiantar yang

menjadi responden, lebih memilih sering ( 3-5 kali) sebanyak 52 orang (54,2%)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

44

dalam menggunakan pembayaran non tunai, kemudian kadang-kadang (1-2

kali)sebanyak 23orang (24,0%), sangat sering ( >5 kali) sebanyak 20 orang

(20,8%), dan paling sedikit tidak pernah sebanyak 1 orang (1,0%).

4.6 Preferensi

Didalam penelitian ini faktor-faktor preferensi yang mempengaruhi

penggunaan pembayaran non tunai yang digunakan oleh peneliti diantaranya

faktor manfaat, faktor daya tarik dan faktor kerugian. Berikut ini hasil analisis

deskriptif persentase tiap butir pertanyaan faktor-faktor preferensi yang

mempengaruhi penggunaan pembayaran non tunai di Kota Pematangsiantar.

a. Berdasarkan Faktor Manfaat

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh persentase responden

berdasarkan jenis pembayaran non tunai yang digunakan. Adapun persentase yang

diambil dari responden adalah sebagai berikut.

Tabel 4.15

Gambaran Berdasarkan Faktor Manfaat

No. Pernyataan STS TS KS S SS Total

% % % % % %

1. Anda merasa aman dan lebih cepat

dalam melakukan transaksi non tunai

daripada melakukan transaksi tunai

(cash).

0 0 3,1 62,5 34,4 100

2. Kemudahan dalam bertransaksi

merupakan alasan anda menggunakan

pembayaran non tunai.

0 1,0 16,7 58,3 24,0 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

1. Pernyataan 1

Instrument penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif

berdasarkan data gambaran faktor manfaat, maka analisisnya adalah :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

45

Jumlah skor untuk 33 orang menjawab SS = 33× 5 = 165

Jumlah skor untuk 60 orang menjawab S = 60 × 4 = 240

Jumlah skor untuk 3 orang menjawab KS = 3 × 3 = 48

Jumlah skor untuk - orang menjawab TS = 0

Jumlah skor untuk - orang menjawab STS = 0

Jumlah Total = 453

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item 5 × 96 = 480 (SP).

Jumlah skor terendah = 1 × 96 = 96 (STP). Jadi berdasarkan data tersebut

maka faktor preferensi terhadap sistem pembayaran non tunai berdasarkan

analisis faktor manfaat ialah (453 : 480) × 100% = 94,37%.

STS TS KS S SS

96 192 288 384 453 480

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden maka data 453

terletak pada daerah Sangat Setuju (SS).

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka diketahui bahwa

masyarakat di Kota Pematangsiantar sebanyak 62,5% menyatakan setuju,

34,4% menyatakan sangat setuju, 3,1% menyatakan kurang setuju, 0%

menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pernyataan 2

Instrument penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif

berdasarkan data gambaran faktor manfaat, maka analisisnya adalah :

Jumlah skor untuk 23 orang menjawab SS = 23× 5 = 115

Jumlah skor untuk 56 orang menjawab S = 56 × 4 = 224

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

46

Jumlah skor untuk 16 orang menjawab KS = 16 × 3 = 48

Jumlah skor untuk 1 orang menjawab TS = 1 × 2 = 2

Jumlah skor untuk - orang menjawab STS = 0

Jumlah Total = 389

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item 5 × 96 = 480 (SP).

Jumlah skor terendah = 1 × 96 = 96 (STP). Jadi berdasarkan data tersebut

maka faktorpreferensi terhadap sistem pembayaran non tunai berdasarkan

analisis faktor manfaat ialah (389 : 480) × 100% = 81,04%.

STS TS KS S SS

96 192 288 384 389 480

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden maka data 389

terletak pada daerah Sangat Setuju (SS).

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka diketahui bahwa

masyarakat di Kota Pematangsiantar sebanyak 58,3% menyatakan setuju,

24,0% menyatakan sangat setuju, 16,7% menyatakan kurang setuju, 1,0%

menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

b. Berdasarkan Faktor Daya Tarik

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh persentase responden

berdasarkan jenis pembayaran non tunai yang digunakan. Adapun persentase yang

diambil dari responden adalah sebagai berikut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

47

Tabel 4.16

Gambaran Berdasarkan DayaTarik

No. Pernyataan STS TS KS S SS Total

% % % % % %

1. Adanya promo diskon yang ditawarkan,

penambahan poin, atau hadiah

merupakan alasan anda dalam

melakukan transaksi dengan

pembayaran non tunai.

0 0 10,4 72,9 14,6 100

2. Anda menggunakan pembayaran non

tunai karena bentuknya lebih praktis,

dan lebih fleksibel.

0 1,0 11,5 68,8 18,8 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

1. Pernyataan 1

Instrument penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif

berdasarkan data gambaran faktor daya tarik, maka analisisnya adalah :

Jumlah skor untuk 26 orang menjawab SS = 26 × 5 = 130

Jumlah skor untuk 60 orang menjawab S = 60 × 4 = 240

Jumlah skor untuk 10 orang menjawab KS = 10 × 3 = 30

Jumlah skor untuk - orang menjawab TS = 0

Jumlah skor untuk - orang menjawab STS = 0

Jumlah Total = 400

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item 5 × 96 = 480 (SP).

Jumlah skor terendah = 1 × 96 = 96 (STP). Jadi berdasarkan data tersebut

maka faktor preferensi terhadap sistem pembayaran non tunai berdasarkan

analisis faktor daya tarik ialah (400 : 480) × 100% = 83,33%.

STS TS KS S SS

96 192 288 384 400 480

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 62: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

48

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden maka data 400

terletak pada daerah Sangat Setuju (SS).

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka diketahui bahwa

masyarakat di Kota Pematangsiantar sebanyak 72,9% menyatakan setuju,

14,6% menyatakan sangat setuju, 3,1% menyatakan kurang setuju, 0%

menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pernyataan 2

Instrument penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif

berdasarkan data gambaran faktor daya tarik,maka analisisnya adalah :

Jumlah skor untuk 18 orang menjawab SS = 18× 5 = 90

Jumlah skor untuk 66 orang menjawab S = 66 × 4 = 264

Jumlah skor untuk 11 orang menjawab KS = 11× 3 = 33

Jumlah skor untuk 1 orang menjawab TS = 1 x 2 = 2

Jumlah skor untuk - orang menjawab STS = 0

Jumlah Total = 389

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item 5 × 96 = 480 (SP).

Jumlah skor terendah = 1 × 96 = 96 (STP). Jadi berdasarkan data tersebut

maka faktor preferensi terhadap sistem pembayaran non tunai berdasarkan

analisis faktor daya tarik ialah (389 : 480) × 100% = 81,04%.

STS TS KS S SS

96 192 288 384 389 480

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden maka data 389

terletak pada daerah Sangat Setuju (SS).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 63: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

49

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka diketahui bahwa

masyarakat di Kota Pematangsiantar sebanyak 68,8% menyatakan setuju,

18,8% menyatakan sangat setuju, 11,5% menyatakan kurang setuju, 1,0%

menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

c. Berdasarkan Faktor Kerugian

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh persentase responden

berdasarkan jenis pembayaran non tunai yang digunakan. Adapun persentase yang

diambil dari responden adalah sebagai berikut.

Tabel 4.17

Gambaran Berdasarkan Faktor Kerugian

No. Pernyataan STS TS KS S SS Total

% % % % % %

1. Adanya kebutuhan akses internet yang

cepat dan biaya tambahan yang

dikeluarkan dalam melakukan transaksi

pembayaran non tunai.

0 2,1 10,4 72,9 14,6 100

2. Anda menjadi lebih boros dalam

bertransaksi dengan menggunakan

pembayaran non tunai.

0 13,5 27,1 42,6 16,7 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

1. Pernyataan1

Instrument penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif

berdasarkan data gambaran faktor kerugian, maka analisisnya adalah :

Jumlah skor untuk 14 orang menjawab SS = 14× 5 = 70

Jumlah skor untuk 70 orang menjawab S = 70 × 4 = 280

Jumlah skor untuk 10 orang menjawab KS = 10 × 3 = 30

Jumlah skor untuk 2 orang menjawab TS = 2 × 2 = 4

Jumlah skor untuk - orang menjawab STS = 0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 64: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

50

Jumlah Total = 384

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item 5 × 96 = 480 (SP).

Jumlah skor terendah = 1 × 96 = 96 (STP). Jadi berdasarkan data tersebut

maka faktor preferensi terhadap sistem pembayaran non tunai berdasarkan

analisis faktor kerugian ialah (384 : 480) × 100% = 80%.

STS TS KS S SS

96 192 288 384384 480

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden maka data 384

terletak pada daerah Setuju (S).

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka diketahui bahwa

masyarakat di Kota Pematangsiantar sebanyak 72,9% menyatakan setuju,

14,6% menyatakan sangat setuju, 10,4% menyatakan kurang setuju, 2,1%

menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pernyataan2

Instrument penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif

berdasarkan data gambaran faktor kerugian, maka analisisnya adalah :

Jumlah skor untuk 16 orang menjawab SS = 16× 5 = 80

Jumlah skor untuk 41 orang menjawab S = 41 × 4 = 164

Jumlah skor untuk 26 orang menjawab KS = 26 × 3 = 78

Jumlah skor untuk 13 orang menjawab TS = 13 × 2 = 26

Jumlah skor untuk - orang menjawab STS = 0

Jumlah Total = 348

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 65: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

51

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item 5 × 96 = 480 (SP).

Jumlah skor terendah = 1 × 96 = 96 (STP). Jadi berdasarkan data tersebut

maka faktor preferensi terhadap sistem pembayaran non tunai berdasarkan

analisis faktor kerugian ialah (348 : 480) × 100% = 72,5%.

STS TS KS S SS

96 192 288 348 384 480

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden maka data 348

terletak pada daerah Setuju (S).

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka diketahui bahwa

masyarakat di Kota Pematangsiantar sebanyak 42,6% menyatakan setuju,

27,1% menyatakan kurang setuju, 16,7% menyatakan sangat setuju, 13,5%

menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

4.7 Aksesibilitas

Didalam penelitian ini faktor-faktor aksesibilitas yang mempengaruhi

penggunaan pembayaran non tunai yang digunakan oleh peneliti diantaranya

faktor informasi, faktor persyaratan dan faktor teknologi. Berikut ini hasil analisis

deskriptif persentase tiap butir pertanyaan faktor-faktor preferensi yang

mempengaruhi penggunaan pembayaran non tunai di Kota Pematangsiantar.

a. Berdasarkan Faktor Informasi

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh persentase responden

berdasarkan faktor kepemilikan pembayaran non tunai. Adapun persentase yang

diambil dari responden adalah sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 66: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

52

Tabel 4.18

Gambaran Berdasarkan Faktor Informasi

No. Pernyataan STS TS KS S SS Total

% % % % % %

1. Informasi yang diberikan oleh penyedia

jasa layanan pembayaran non tunai

sesuai dengan yang saya butuhkan.

0 0 15,6 65,6 18,8 100

2. Anda mudah mendapatkan informasi

mengenai layanan pembayaran non

tunai. (melalui internet, call center

bank, atau petugas bank)

0 19,8 36,5 31,3 12,5 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

1. Pernyataan1

Instrument penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif

berdasarkan data gambaran faktor informasi, maka analisisnya adalah :

Jumlah skor untuk 18 orang menjawab SS = 18× 5 = 90

Jumlah skor untuk 63 orang menjawab S = 63 × 4 = 252

Jumlah skor untuk 15 orang menjawab KS = 15 × 3 = 45

Jumlah skor untuk - orang menjawab TS = 0

Jumlah skor untuk - orang menjawab STS = 0

Jumlah Total = 387

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item 5 × 96 = 480 (SP).

Jumlah skor terendah = 1 × 96 = 96 (STP). Jadi berdasarkan data tersebut

maka faktor preferensi terhadap sistem pembayaran non tunai berdasarkan

analisis faktor informasi ialah (387 : 480) × 100% = 80,62%.

STS TS KS S SS

96 192 288 384 387 480

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 67: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

53

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden maka data 387

terletak pada daerah Sangat Setuju (SS).

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka diketahui bahwa

masyarakat di Kota Pematangsiantar sebanyak 65,6% menyatakan setuju,

18,8% menyatakan sangat setuju, 15,6% menyatakan kurang setuju, 0%

menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pernyataan2

Instrument penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif

berdasarkan data gambaran faktor informasi, maka analisisnya adalah :

Jumlah skor untuk 16 orang menjawab SS = 16× 5 = 80

Jumlah skor untuk 41 orang menjawab S = 41 × 4 = 164

Jumlah skor untuk 26 orang menjawab KS = 26 × 3 = 78

Jumlah skor untuk 13 orang menjawab TS = 13 × 2 = 26

Jumlah skor untuk - orang menjawab STS = 0

Jumlah Total = 348

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item 5 × 96 = 480 (SP).

Jumlah skor terendah = 1 × 96 = 96 (STP). Jadi berdasarkan data tersebut

maka faktor preferensi terhadap sistem pembayaran non tunai berdasarkan

analisis faktor informasi ialah (348 : 480) × 100% = 72,5%.

STS TS KS S SS

96 192 288 348 384 480

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden maka data 348

terletak pada daerah Setuju (S).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 68: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

54

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka diketahui bahwa

masyarakat di Kota Pematangsiantar sebanyak 36,5% menyatakan kurang

setuju, 31,3% menyatakan setuju, 16,7% menyatakan sangat setuju, 13,5%

menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

b. Berdasarkan Faktor Persyaratan

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh persentase responden

berdasarkan jenis pembayaran non tunai yang digunakan. Adapun persentase yang

diambil dari responden adalah sebagai berikut.

Tabel 4.19

Gambaran Berdasarkan Faktor Persyaratan

No. Pernyataan STS TS KS S SS Total

% % % % % %

1. Anda mudah untuk mendapatkan

(applied) kartu pembayaran non tunai

dari pihak bank (kartu ATM/debit, kartu

kredit, E-money).

0 2,1 24,0 44,8 29,2 100

2. Anda dapat memiliki alat pembayaran

non tunai (kartu ATM/debit, kartu

kredit, E-money) dengan syarat dan

biaya yang relative mudah untuk

dipenuhi.

0 12,5 33,3 39,6 14,6 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

1. Pernyataan 1

Instrument penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif

berdasarkan data gambaran faktor persyaratan, maka analisisnya adalah :

Jumlah skor untuk 28 orang menjawab SS = 28× 5 = 140

Jumlah skor untuk 43 orang menjawab S = 43 × 4 = 172

Jumlah skor untuk 23 orang menjawab KS = 23 × 3 = 69

Jumlah skor untuk 2 orang menjawab TS = 2 × 2 = 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 69: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

55

Jumlah skor untuk - orang menjawab STS = 0

Jumlah Total = 385

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item 5 × 96 = 480 (SP).

Jumlah skor terendah = 1 × 96 = 96 (STP). Jadi berdasarkan data tersebut

maka faktor preferensi terhadap sistem pembayaran non tunai berdasarkan

analisis faktor persyaratan ialah (385 : 480) × 100% = 80,20%.

STS TS KS S SS

96 192 288 384 385 480

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden maka data 385

terletak pada daerah Sangat Setuju (SS).

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka diketahui bahwa

masyarakat di Kota Pematangsiantar sebanyak 44,8% menyatakan setuju,

29,2% menyatakan sangat setuju, 24,0% menyatakan kurang setuju, 2,1%

menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pernyataan 2

Instrument penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif

berdasarkan data gambaran faktor persyaratan, maka analisisnya adalah :

Jumlah skor untuk 12 orang menjawab SS = 12× 5 = 60

Jumlah skor untuk 30 orang menjawab S = 30 × 4 = 120

Jumlah skor untuk 35 orang menjawab KS = 35 × 3 = 105

Jumlah skor untuk 19 orang menjawab TS = 19× 2 = 38

Jumlah skor untuk - orang menjawab STS = 0

Jumlah Total = 323

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 70: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

56

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item 5 × 96 = 480 (SP).

Jumlah skor terendah = 1 × 96 = 96 (STP). Jadi berdasarkan data tersebut

maka faktor preferensi terhadap sistem pembayaran non tunai berdasarkan

analisis faktor persyaratan ialah (323: 480) × 100% = 67,29%.

STS TS KS S SS

96 192 288 323 384 480

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden maka data

323terletak pada daerah Setuju (S).

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka diketahui bahwa

masyarakat di Kota Pematangsiantar sebanyak 39,6% menyatakan setuju,

33,3% menyatakan kurang setuju, 19,8% menyatakan tidak setuju, 14,6%

menyatakan sangat setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

c. Berdasarkan Faktor Teknologi

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh persentase responden

berdasarkan jenis pembayaran non tunai yang digunakan. Adapun persentase yang

diambil dari responden adalah sebagai berikut.

Tabel 4.20

Gambaran Berdasarkan Faktor Teknologi

No. Pernyataan STS TS KS S SS Total

% % % % % %

1. Penggunaaan teknologi sistem

pembayaran non tunai sangat

memudahkan anda dalam

melakukantransaksi (transfer, cek

saldo).

0 0 11,5 74,0 14,6 100

2. Adanya teknologi E-banking, sms-

banking memudahkan Anda untuk

melakukan transaksi.

0 0 13,5 62,5 24,0 100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 71: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

57

1. Pernyataan 1

Instrument penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif

berdasarkan data gambaran faktor teknologi, maka analisisnya adalah :

Jumlah skor untuk 14 orang menjawab SS = 14× 5 = 70

Jumlah skor untuk 71 orang menjawab S = 71 × 4 = 284

Jumlah skor untuk 11 orang menjawab KS = 11 × 3 = 33

Jumlah skor untuk - orang menjawab TS = 0

Jumlah skor untuk - orang menjawab STS = 0

Jumlah Total = 387

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item 5 × 96 = 480 (SP).

Jumlah skor terendah = 1 × 96 = 96 (STP). Jadi berdasarkan data tersebut

maka faktor preferensi terhadap sistem pembayaran non tunai berdasarkan

analisis faktor teknologi ialah (387 : 480) × 100% = 80,20%.

STS TS KS S SS

96 192 288 384 387 480

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden maka data 387

terletak pada daerah Sangat Setuju (SS).

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka diketahui bahwa

masyarakat di Kota Pematangsiantar sebanyak 74,0% menyatakan setuju,

14,6% menyatakan sangat setuju, 11,5% menyatakan kurang setuju, 0%

menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pernyataan 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 72: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

58

Instrument penelitian menggunakan skala likert dengan metode deskriptif

berdasarkan data gambaran faktor teknologi, maka analisisnya adalah :

Jumlah skor untuk 23 orang menjawab SS = 23× 5 = 115

Jumlah skor untuk 60 orang menjawab S = 60 × 4 = 240

Jumlah skor untuk 13 orang menjawab KS = 13 × 3 = 39

Jumlah skor untuk - orang menjawab TS = 0

Jumlah skor untuk - orang menjawab STS = 0

Jumlah Total = 394

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item 5 × 96 = 480 (SP).

Jumlah skor terendah = 1 × 96 = 96 (STP). Jadi berdasarkan data tersebut

maka faktor preferensi terhadap sistem pembayaran non tunai berdasarkan

analisis faktor teknologi ialah (392 : 480) × 100% = 82,08%.

STS TS KS S SS

96 192 288 384 394 480

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden maka data 394

terletak pada daerah Sangat Setuju (S).

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka diketahui bahwa

masyarakat di Kota Pematangsiantar sebanyak 62,5% menyatakan setuju,

24,0% menyatakan sangat setuju, 13,5% menyatakan kurang setuju, 0%

menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju

4.8 Metode Deskriptif Persetujuan Seluruh Faktor

Untuk selanjutnya untuk menghitung nilai faktor dari beberapa

pernyataan, maka cara menghitungnya adalah yaitu dengan merata-rata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 73: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

59

kan seluruh jawaban faktor-faktor tersebut. Untuk memudahkan dalam

menganalisis data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi dan

aksesibilitas dalam penggunaan pembayaran non tunai maka penulis

menginterpretasikannya dalam tabel 4.21 dan table 4.22

Tabel 4.21

Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Preferensi

Pernyataan Manfaat Daya Tarik Kerugian

1 453 400 384

2 389 389 348

Total 842 789 732

Rata-rata 421 394,5 366

Sumber :Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari tabel diatas, dengan menggunakan skala likert, maka gambaran faktor

yang mempengaruhi preferensidalam penggunaan pembayaran non tunai,untuk

faktor manfaat dengan nilai 421 yang terletak pada daerah Sangat Setuju (SS),

faktor daya tarik dengan nilai 394,5 yang terletak pada daerah Sangat Setuju

(SS), dan faktor kerugian dengan nilai 366 yang terletak pada daerah Setuju (S).

Tabel 4.22

Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Aksesibilitas

Pernyataan Informasi Persyaratan Teknologi

1 387 385 387

2 323 342 394

Total 710 727 781

Rata-rata 355 363,5 390,5

Sumber :Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari tabel diatas, dengan menggunakan skala likert, maka

gambaran faktor yang mempengaruhi aksesibilitas dalam penggunaan

pembayaran non tunai, untuk faktor informasidengan nilai 355 yang

terletak pada daerah Setuju (S), faktor persyaratan dengan nilai 363,5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 74: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

60

yang terletak pada daerah Setuju (S), dan faktor teknologi dengan nilai

390,5 yang terletak pada daerah Sangat Setuju (SS).

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 96 responden, maka dari

hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor terbesar yang

mempengaruhi preferensi masyarakat Kota Pematangsiantar adalah faktor

manfaat yaitu kemudahan, tingkat keamanan, dan lebih cepat dalam

melakukan transaksi dengan nilai 421 yang terletak pada daerah Sangat

Setuju (SS). Sedangkan faktor terbesar yang mempengaruhi aksesibiltas

masyarakat Kota Pematangsiantar adalah faktor teknologi yaitu adanya

layanan teknologi E-banking dan SMS Banking dan kemudahan teknologi

dalam melakukan transaksi melalui transfer atau cek saldo dengan nilai

390,5 yang terletak pada daerah Sangat Setuju (SS).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 75: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian, analisis dan pembahasan diatas dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, faktor terbesar yang mempengaruhi

prefensi masyarakat di Kota Pematangsiantar adalah faktor mamfaat yaitu

aspek tingkat keamanan, kecepatan, dan kemudahan dalam melakukan

transaksi, Sedangkan faktor terbesar yang mempengaruhi aksesibiltas

masyarakat di Kota Pematangsiantar adalah faktor teknologi yaitu

penggunaan teknologi yang memudahkan transaksi pembayaran non tunai

dan adanya teknologi seperti E-banking dan SMS banking.

2. Masyarakat pengguna pembayaran non tunai di Kota Pematangsiantar

lebih banyak didominasi perempuan dan telah lebih dari lima tahun

menggunakan sistem pembayaran non tunai. Sebagaian besar masyarakat

Kota Pematangsiantar mendapatkan informasi mengenai pembayaran non

tunai melalui Bank atau Lembaga. Kebanyakan masyarakat Kota

Pematangsiantar sering menggunakan pembayaran non tunai dalam

sebulan yaitu 3-5 kali dan rata-rata berpendidikan S1 (Sarjana).

3. Kelompok usia muda yaitu 31-40 memiliki peluang tinggi terhadap system

pembayaran non tunai. Hal ini dikarenakan usia ini berada dalam kategori

mapan secara finansial dan lebih ceenderung mudah menerima dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 76: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

62

beradaptasi dengan produk-produk baru sehingga keinginan mencoba

sangat tinggi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh,

maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Pihak Bank harus dapat menyediakan fasilitas layanan yang layak dan

memadai agar pengguna pembayaran non tunai dapat dengan mudah

mengakses pembayaran non tunai baik berbasis warkat (paper-based

payment system), berbasis kartu (card-based payment system), maupun

berbasis internet/telepon dimanapun dan kapanpun mereka ingin gunakan

2. Pihak bank disarankan lebih sering mensosialisasiakan penggunaan

pembayaran non tunai seperti kartu ATM atau debit, kartu kredit, e-money

dan lain-lain yang dikerluarkan kepada masyarakat Kota Pematangsiantar,

dan untuk memperluas penggunaan pembayaran non tunai, media yang

paling baik adalah bank atau lembaga keuangan dan keluarga atau teman.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 77: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

63

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, YudhistiraP,2014. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Preferensidan

Aksesbilitas Terhadap Penggunaan Kartu Pembayaran Elektronik”, Jurnal

Ilmiah, Universitas Brawijaya Malang.

Fidel, Miro. 2009. Perencanaan Transportasi bagi Mahasiswa, Perencana dan

Praktisi. Jakarta.Erlangga

Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filsafat Ilmu dan

Metode Riset, USU Press, Medan.

Hancock, Diana dan David B. Humphrey, 1998. Payment Transactions,

Instruments, and Systems: A Survey, Journal of Banking and Finance 21,

USA Florida State University.

Helmi, Rahman dan Zaki Mubarak, 2014. “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Masyarakat Kalimantan Selatan Terhadap Penggunaan

Pembayaran Non Tunai”, Jurnal, IAIN Antasari Banjarmasin.

Hidayat, Ahmad, 2006. Upaya Meningkatkan Alat Pembayaran Non Tunai

Melalui Pengembangan E-Money, Working Paper Bank Indonesia.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Milenium.

Prenhaallindo, Jakarta.

Latumaerissa, Julius.R, 2011. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:

Salemba Empat

Lely Fitri Hasibuan, 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Preferensi dan Aksesibilitas Masyarakat dalam Penggunaan Pembayaran

Non Tunai Di Kota Medan.Skripsi, Universitas Sumatera Utara.

Magribi, M., 1999, Geografi Transportasi, Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta

Mulyati, Sri Tri Subari, dan Ascarya, 2003, Kebijakan Sistem Pembayaran di

Indonesia, Seri Kebanksentralan No.8, Bank Indonesia.

Pohan, Aulia,2011. Sistem Pembayaran: Strategi dan Implementasi di Indonesia,

Rajawali Pers,Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lutfi, 2014. Analisis Data Untuk

Riset Manajemen dan Bisnis, Edisi tiga, USU Press, Medan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 78: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

64

Simamora, B. 2003. Panduan Riset Perilaku Konsumen, Penerbit PT.Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta,

Bandung.

Singarimbun, Masri dan Sofian effendi.1989. Metode Penelitian Survai, LP3ES,

Jakarta.

Sheth, J., N. dan Sisodia, R., S. (2012). The 4A’s of Marketing. Creating Value for

Customers, Companies and Society. New York. Routledge

Susantono, Bambang. 2004. Langkah Kecil Yang Kita Lakukan Menuju

Transportasi Yang Berkelanjutan. Jakarta: Masyarakat Transportasi

Indonesia.

Untoro, Priyo R.Widodo danArifin MS, 2014. Kajian Penggunaan Instrumen

Sistem Pembayaran Sebagai Leading Indicator Makro Ekonomi, Working

Paper Bank Indonesia.

Vuong Duc Hoang Quan, 2013. Factors Affecting to Card Payment’s Choice: An

empirical study of HCM city, Jurnal Ilmiah CFVG The Frech-Vietnamse

For Management Education

Warjiyo,P. 2006. Non-Cash Payments and Monetary Policy Implications in

Indonesia. Didalam: Bank Indonesia. Seminar Internasional Toward Less

Cash Society in Indonesia; Jakarta, 17 Mei 2006– 18 Mei 2006. Jakarta:

Bank Indonesia.

Bank Indonesia. 2011. SistemPembayaran. http://www.bi.go.id/(29 Agustus2016).

Bank Indonesia. 2016. Laporan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2015.

http;//www.bi.go.id/ (8 Agustus 2016).

Badan Pusat Statistik Kota Pematangsiantar, 2016. Kota Pematangsiantar dalam

Angka 2016. https://siantarkota.bps.go.id/ (29 Agustus 2016)

CNN Indonesia. 2014. Alasan Perempuan Lebih Multitasking dari Laki-laki.

http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20141222115452-

25519704/alasan-perempuan-lebih-multitasking-dari-laki-laki/ (diakses 6

September 2017)

Finance Detik, 2017. Pakai Kereta, Medan-Danau Toba Ditempuh 4,5 Jam

Dengan Pemandangan Indah. http://finance.detik.com/ (8 Agustus 2017)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 79: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

65

Gres News. 2014. Pemerintah Bagikan Jaminan Sosial Dengan Uang Elektronik.

http://www.gresnews.com/ (8 Agustus 2017)

Jurnal Asia, 2015. Sosialisasi Gerakan Non Tunai. https://www.jurnalasia.com/

(8 Agustus 2017)

Lintas Publik. 2016. Kampanye Gerakan Non Tunai, BI Siantar Gandeng Seribu

Guru. https://www.lintaspublik.com/ (8 Agustus 2017)

Pemerintah Kota Pematangsiantar, 2017. Sejarah Kota Pematangsiantar,

Kependudukan. http://pematangsiantarkota.go.id/ (8 Agustus 2017)

Sekretaris Kabinet Republik Indonesia. 2016. Presiden Jokowi Teken Pepres

Badan Otoritas Pengelolaan Pariwisata Danau Toba. http://setkab.go.id/ (8

Agustus 2017)

Travel Kompas. 2016. Ini Rencana Jokowi Kembangkan Danau Toba Sebagai

Destinasi Wisata Unggulan. http://travel.kompas.com/ (8 Agustus 2017)

Tribun News, 2017. Mulai Oktober 2017, Semua Transaksi Pembayaran Tol

Menggunakan Uang Elektronik. http://news.liputan6.com/ (8 Agustus

2017)

Warta Ekonomi. 2017. BI : 134 Instansi Sumut Jalankan Program

Elektoronifikasi. https://www.wartaekonomi.co.id/(8 Agustus 2017)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 80: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

LAMPIRAN 1

Kuisioner Penelitian

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Preferensi dan Aksesibilitas Masyarakat dalam

Penggunaan Pembayaran Non Tunai Di Kota

Pematangsiantar.

Responden Yang Terhormat,

Saya Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen

Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara, sedang menyusun

sebuah karya ilmiah berupa Skripsi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Sumatera Utara

dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi

dan Aksesibilitas Masyarakat dalam Penggunaan Pembayaran Non

Tunai Di Kota Pematangsiantar”.

Kuisioner ini semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian

ilmiah. Besar harapan saya kiranya Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari

bersedia mengisi kuisioner ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan

kondisi yang sebenarnya tanpa rekayasa. Atas kerja samanya saya

ucapkan terima kasih.

IDENTITAS DIRI

Lengkapi identitas diri pada formulir yang tertera dibawah ini.

Silahkan memberi lingkaran atau tanda silang (X) pada huruf yang sesuai

dengan identitas diri Bapak/Ibu/Saudara/i.

1. Nama Responden : ...................................................................

2. Alamat Tinggal Responden : ...................................................................

..................................................................

3. Usia Responden : ................ tahun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 81: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

4. Jenis Kelamin Responden :

a. Laki-laki b. Perempuan

5. Pekerjaan :

a. Pelajar/Mahasiswa d. Wiraswasta

b. Pegawai Swasta e. Lainnya ..............

c. Pegawai Negeri

6. Pendidikan :

a. SMP/SMA Sederajat c. S1

b. Diploma d. S2/ S3

7. Pendapatan / Bulan (Gaji+ Penghasilan Lainnya) :

a. <1.000.000

b. Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000

c. Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000

d. Rp. 3.000.001 – Rp, 5.000.000

e. >Rp. 5.000.001

8. Pengeluaran / Bulan :

a. <1.000.000

b. Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000

c. Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000

d. Rp. 3.000.001 – Rp, 5.000.000

e. >Rp. 5.000.001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 82: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

9. Tabungan atau simpanan tiap bulan:

a. <1.000.000

b. Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000

c. Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000

d. Rp. 3.000.001 – Rp, 5.000.000

e. >Rp. 5.000.001

10. Darimana anda mengetahui informasi penggunaan pembayaran

non tunai?

a. Bank/Lembaga Keuangan

b. Sales di Pusat Pembelanjaan

c. Internet/Media Massa

d. Televisi/Radio

e. Keluarga/Teman

11. Jenis pembayaran non tunai apa yang anda gunakan?

a. Kartu ATM/Debit atau Kartu Kredit

b. E-money

c. Cek dan Bilyet Giro

d. Lainnya, sebutkan ……….

12. Berapa banyak jenis kartu elektronik yang anda gunakan?

a. 1 kartu

b. 2 kartu

c. 3 kartu

d. >3 kartu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 83: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

13. Sudah berapa lama anda menggunakan kartu pembayaran non

tunai?

a. <1 tahun

b. 1,1 – 3 tahun

c. 3,1 – 5 tahun

d. >5 tahun

14. Berapa kali Anda menggunakan kartu pembayaran non tunai

dalam sebulan?

a. Sangat sering ( >5 kali)

b. Sering ( 3-5 kali)

c. Kadang-kadang (1-2 kali)

d. Tidak pernah

PETUNJUK PENGISIAN

Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik

setiap pernyataan tersebut. Bapak/Ibu diminta untuk mengemukakan apakah

pernyataan tersebut seseuai dengan diri Bapak/Ibu, dengan memberi tanda check

list (√) pada pilihan jawaban yang tersedia, yaitu :

No Pernyataan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 84: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

I.PREFENSI

MAMFAAT

No PERNYATAAN STS TS KS S SS

1. Anda merasa aman dan lebih cepat dalam

melakukan transaksi non tunai daripada

melakukan transaksi tunai (cash).

2. Kemudahan dalam bertransaksi merupakan

alasan anda menggunakan pembayaran non

tunai.

DAYA TARIK

No PERNYATAAN STS TS KS S SS

1. Adanya promo diskon yang ditawarkan,

penambahan poin, atau hadiah merupakan

alasan anda dalam melakukan transaksi dengan

pembayaran non tunai.

2. Anda menggunakan pembayaran non tunai

karena bentuknya lebih praktis, dan lebih

fleksibel.

KERUGIAN

No PERNYATAAN STS TS KS S SS

1. Adanya kebutuhan akses internet yang cepat

dan biaya tambahan yang dikeluarkan dalam

melakukan transaksi pembayaran non tunai.

2. Anda menjadi lebih boros dalam bertransaksi

dengan menggunakan pembayaran non tunai.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 85: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

II.AKSESIBILITAS

INFORMASI

No PERNYATAAN STS TS KS S SS

1. Informasi yangdiberikan oleh penyedia jasa

layanan pembayaran non tunai sesuai dengan

yang saya butuhkan.

2. Anda mudah mendapatkan informasi mengenai

layanan pembayaran non tunai. (melalui

internet, call center bank, atau petugas bank)

PERSYARATAN

No PERNYATAAN STS TS KS S SS

1. Anda mudah untuk mendapatkan (applied)

kartu pembayaran non tunai dari pihak bank

(kartu ATM/debit, kartu kredit, E-money).

2. Saya dapat memiliki alat pembayaran non tunai

(kartu ATM/debit, kartu kredit, E-money)

dengan syarat dan biaya yang relative mudah

untuk dipenuhi.

TEKNOLOGI

No PERNYATAAN STS TS KS S SS

1. Penggunaaan teknologi sistem pembayaran non

tunai sangat memudahkan anda dalam

melakukan transaksi (transfer, cek saldo).

2. Adanya teknologi E-banking, sms-banking

memudahkan Anda untuk melakukan transaksi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 86: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

LAMPIRAN 2

Identitas Responden

1. Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 21 2 2,1 2,1 2,1

22 1 1,0 1,0 3,1

23 1 1,0 1,0 4,2

24 1 1,0 1,0 5,2

26 3 3,1 3,1 8,3

27 3 3,1 3,1 11,5

28 7 7,3 7,3 18,8

29 5 5,2 5,2 24,0

30 3 3,1 3,1 27,1

31 6 6,3 6,3 33,3

32 8 8,3 8,3 41,7

33 3 3,1 3,1 44,8

34 9 9,4 9,4 54,2

35 7 7,3 7,3 61,5

36 6 6,3 6,3 67,7

37 3 3,1 3,1 70,8

38 4 4,2 4,2 75,0

39 5 5,2 5,2 80,2

40 6 6,3 6,3 86,5

41 2 2,1 2,1 88,5

43 1 1,0 1,0 89,6

44 1 1,0 1,0 90,6

45 1 1,0 1,0 91,7

47 2 2,1 2,1 93,8

50 1 1,0 1,0 94,8

52 1 1,0 1,0 95,8

53 1 1,0 1,0 96,9

54 2 2,1 2,1 99,0

55 1 1,0 1,0 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 87: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

2. Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 42 43,8 43,8 43,8

Perempuan 54 56,3 56,3 100,0

Total 96 100,0 100,0

3. Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Diploma 30 31,3 31,3 31,3

S1 46 47,9 47,9 79,2

S2/ S3 6 6,3 6,3 85,4

SMP/SMA 14 14,6 14,6 100,0

Total 96 100,0 100,0

4. Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lainnya 26 27,1 27,1 27,1

Pegawai Negeri 13 13,5 13,5 40,6

Pegawai Swasta 33 34,4 34,4 75,0

Pelajar/Mahasiswa 3 3,1 3,1 78,1

Wiraswasta 21 21,9 21,9 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 88: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

5. Pendapatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <1.000.000 3 3,1 3,1 3,1

1.000.001 – 2.000.000 8 8,3 8,3 11,5

2.000.001 – 3.000.000 16 16,7 16,7 28,1

3.000.001 – 5.000.000 47 49,0 49,0 77,1

>5.000.001 22 22,9 22,9 100,0

Total 96 100,0 100,0

6. Pengeluaran

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <1.000.000 10 10,4 10,4 10,4

1.000.001 – 2.000.000 21 21,9 21,9 32,3

2.000.001 – 3.000.000 38 39,6 39,6 71,9

3.000.001 – 5.000.000 14 14,6 14,6 86,5

>5.000.001 13 13,5 13,5 100,0

Total 96 100,0 100,0

7. Tabungan/simpanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <1.000.000 22 22,9 22,9 22,9

1.000.001 – 2.000.000 46 47,9 47,9 70,8

2.000.001 – 3.000.000 16 16,7 16,7 87,5

3.000.001 – 5.000.000 7 7,3 7,3 94,8

>5.000.001 5 5,2 5,2 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 89: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

8. Sumber Informasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Bank/Lembaga Keuangan 64 66,7 66,7 66,7

Sales di Pusat Pembelanjaan 5 5,2 5,2 71,9

Internet/Media Massa 9 9,4 9,4 81,3

Televisi/Rado 2 2,1 2,1 83,3

Keluarga/Teman 16 16,7 16,7 100,0

Total 96 100,0 100,0

9. Jenis Pembayaran

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kartu ATM/Debit atau Kredit 82 85,4 85,4 85,4

E-Money 4 4,2 4,2 89,6

Cek atau Bilyet Giro 2 2,1 2,1 91,7

Lainnya 8 8,3 8,3 100,0

Total 96 100,0 100,0

10. Jumlah Kartu

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 Kartu 22 22,9 22,9 22,9

2 Kartu 35 36,5 36,5 59,4

3 Kartu 24 25,0 25,0 84,4

>3 Kartu 15 15,6 15,6 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 90: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

11. Lama Penggunaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <1 Tahun 8 8,3 8,3 8,3

1,1 – 3 Tahun 7 7,3 7,3 15,6

3,1 – 5 Tahun 20 20,8 20,8 36,5

>5 Tahun 61 63,5 63,5 100,0

Total 96 100,0 100,0

12. Seringnya Penggunaan per Bulan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Sering 20 20,8 20,8 20,8

Sering 52 54,2 54,2 75,0

Kadang-kadang 23 24,0 24,0 99,0

Tidak Pernah 1 1,0 1,0 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 91: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

LAMPIRAN 3

Jawaban Responden

1. Manfaat1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KS 3 3,1 3,1 3,1

S 60 62,5 62,5 65,6

SS 33 34,4 34,4 100,0

Total 96 100,0 100,0

2. Manfaat2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KS 16 16,7 16,7 16,7

S 56 58,3 58,3 75,0

SS 23 24,0 24,0 99,0

TS 1 1,0 1,0 100,0

Total 96 100,0 100,0

3. Daya Tarik1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KS 10 10,4 10,4 10,4

S 60 62,5 62,5 72,9

SS 26 27,1 27,1 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 92: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

4. Daya Tarik2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KS 11 11,5 11,5 11,5

S 66 68,8 68,8 80,2

SS 18 18,8 18,8 99,0

TS 1 1,0 1,0 100,0

Total 96 100,0 100,0

5. Kerugian1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KS 10 10,4 10,4 10,4

S 70 72,9 72,9 83,3

SS 14 14,6 14,6 97,9

TS 2 2,1 2,1 100,0

Total 96 100,0 100,0

6. Kerugian2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KS 25 26,0 26,0 26,0

S 42 43,8 43,8 69,8

SS 16 16,7 16,7 86,5

TS 13 13,5 13,5 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 93: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

7. Informasi1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KS 15 15,6 15,6 15,6

S 63 65,6 65,6 81,3

SS 18 18,8 18,8 100,0

Total 96 100,0 100,0

8. Informasi2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KS 35 36,5 36,5 36,5

S 30 31,3 31,3 67,7

SS 12 12,5 12,5 80,2

TS 19 19,8 19,8 100,0

Total 96 100,0 100,0

9. Persyaratan1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KS 23 24,0 24,0 24,0

S 43 44,8 44,8 68,8

SS 28 29,2 29,2 97,9

TS 2 2,1 2,1 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 94: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

10. Persyaratan2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KS 32 33,3 33,3 33,3

S 38 39,6 39,6 72,9

SS 14 14,6 14,6 87,5

TS 12 12,5 12,5 100,0

Total 96 100,0 100,0

11. Teknologi1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KS 11 11,5 11,5 11,5

S 71 74,0 74,0 85,4

SS 14 14,6 14,6 100,0

Total 96 100,0 100,0

12. Teknologi2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KS 13 13,5 13,5 13,5

S 60 62,5 62,5 76,0

SS 23 24,0 24,0 100,0

Total 96 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 95: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

LAMPIRAN 4

Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

1. Preferensi

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Kerugian1 20,19 6,175 ,310 ,129 ,787

Kerugian2 20,57 4,689 ,463 ,274 ,780

Mamfaat1 19,91 5,181 ,774 ,687 ,690

Mamfaat2 20,15 5,221 ,558 ,417 ,732

Daya Tarik1 20,03 5,399 ,593 ,548 ,727

Daya Tarik2 20,15 5,473 ,569 ,395 ,732

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

,775 ,795 6

2. Aksesibilitas

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Informasi1 19,09 7,728 ,442 ,349 ,779

Informasi2 19,75 5,811 ,620 ,402 ,740

Persyaratan1 19,11 6,418 ,622 ,426 ,736

Persyaratan2 19,55 6,355 ,539 ,354 ,761

Teknologi1 19,09 7,517 ,620 ,424 ,751

Teknologi2 19,02 7,515 ,492 ,367 ,769

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

,789 ,801 6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 96: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

LAMPIRAN 5

Tabel Z

z 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09

0.0 0.000 0.004 0.008 0.012 0.016 0.020 0.024 0.028 0.032 0.036

0.1 0.040 0.044 0.048 0.052 0.056 0.060 0.064 0.068 0.071 0.075

0.2 0.079 0.083 0.087 0.091 0.095 0.099 0.103 0.106 0.110 0.114

0.3 0.118 0.122 0.126 0.129 0.133 0.137 0.141 0.144 0.148 0.152

0.4 0.155 0.159 0.163 0.166 0.170 0.174 0.177 0.181 0.184 0.188

0.5 0.192 0.195 0.199 0.202 0.205 0.209 0.212 0.216 0.219 0.222

0.6 0.226 0.229 0.232 0.236 0.239 0.242 0.245 0.249 0.252 0.255

0.7 0.258 0.261 0.264 0.267 0.270 0.273 0.276 0.279 0.282 0.285

0.8 0.288 0.291 0.294 0.297 0.300 0.302 0.305 0.308 0.311 0.313

0.9 0.316 0.319 0.321 0.324 0.326 0.329 0.332 0.334 0.337 0.339

1.0 0.341 0.344 0.346 0.349 0.351 0.353 0.355 0.358 0.360 0.362

1.1 0.364 0.367 0.369 0.371 0.373 0.375 0.377 0.379 0.381 0.383

1.2 0.385 0.387 0.389 0.391 0.393 0.394 0.396 0.398 0.400 0.402

1.3 0.403 0.405 0.407 0.408 0.410 0.412 0.413 0.415 0.416 0.418

1.4 0.419 0.421 0.422 0.424 0.425 0.427 0.428 0.429 0.431 0.432

1.5 0.433 0.435 0.436 0.437 0.438 0.439 0.441 0.442 0.443 0.444

1.6 0.445 0.446 0.447 0.448 0.450 0.451 0.452 0.453 0.454 0.455

1.7 0.455 0.456 0.457 0.458 0.459 0.460 0.461 0.462 0.463 0.463

1.8 0.464 0.465 0.466 0.466 0.467 0.468 0.469 0.469 0.470 0.471

1.9 0.471 0.472 0.473 0.473 0.474 0.474 0.475 0.476 0.476 0.477

2.0 0.477 0.478 0.478 0.479 0.479 0.480 0.480 0.481 0.481 0.482

2.1 0.482 0.483 0.483 0.483 0.484 0.484 0.485 0.485 0.485 0.486

2.2 0.486 0.486 0.487 0.487 0.488 0.488 0.488 0.488 0.489 0.489

2.3 0.489 0.490 0.490 0.490 0.490 0.491 0.491 0.491 0.491 0.492

2.4 0.492 0.492 0.492 0.493 0.493 0.493 0.493 0.493 0.493 0.494

2.5 0.494 0.494 0.494 0.494 0.495 0.495 0.495 0.495 0.495 0.495

2.6 0.495 0.496 0.496 0.496 0.496 0.496 0.496 0.496 0.496 0.496

2.7 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497 0.497

2.8 0.497 0.498 0.498 0.498 0.498 0.498 0.498 0.498 0.498 0.498

2.9 0.498 0.498 0.498 0.498 0.498 0.498 0.499 0.499 0.499 0.499

3.0 0.499 0.499 0.499 0.499 0.499 0.499 0.499 0.499 0.499 0.499

Sumber: StatSoft (2013)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 97: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

LAMPIRAN 6

Tabel r

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

0.1 0.05 0.02 0.01 0.001 51 0.2284 0.2706 0.3188 0.3509 0.4393

52 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477 0.4354

53 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445 0.4317

54 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415 0.4280

55 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385 0.4244

56 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357 0.4210

57 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328 0.4176

58 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301 0.4143

59 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274 0.4110

60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.4079

61 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223 0.4048

62 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198 0.4018

63 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173 0.3988

64 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150 0.3959

65 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126 0.3931

66 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104 0.3903

67 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081 0.3876

68 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060 0.3850

69 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038 0.3823

70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017 0.3798

71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997 0.3773

72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.3748

73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.3724

74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.3701

75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.3678

76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.3655

77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.3633

78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.3611

79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.3589

80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568

81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547

82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 98: SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3507

84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3487

85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.3468

86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.3449

87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.3430

88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.3412

89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.3393

90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.3375

91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.3358

92 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645 0.3341

93 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631 0.3323

94 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617 0.3307

95 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604 0.3290

96 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591 0.3274

97 0.1663 0.1975 0.2335 0.2578 0.3258

98 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565 0.3242

99 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552 0.3226

100 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540 0.3211 Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA