Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Penerapan Metode TOPSIS Untuk Menentukan Prestasi Akademik
Siswa Pada SMK Pariwisata
Depok
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Sarjana
ADITIA DWINANTO
11180338
Program Studi Teknik Informatika
STMIK Nusa Mandiri Jakarta
2019
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah S.W.T, skripsi ini kupersembahkan
untuk:
1. Bapak Satuhu Rusmantio dan Ibu Dian Julianti Widiastuti tercinta yang telah
membesarkan aku dan selalu membimbing, mendukung, memotivasi, memberi
apa yang terbaik bagiku serta selalu mendoakan aku untuk meraih kesuksesanku.
2. Adikku dan kakakku yang telah menjadi curahan hatiku, yang telah memberiku
semangat, aku selalu sayang kalian.
3. Teman – Teman Kelas 11.8C.10, yang selalu setia dan memberikan semangat.
Tanpa mereka,
aku dan karya ini tak akan pernah ada
ii
iii
iv
v
PANDUAN PENGGUNAAN HAK CIPTA
Skripsi sarjana yang berjudul “Penerapan Metode TOPSIS Untuk
Menentukan Prestasi Akademik Siswa Pada SMK Pariwisata Depok” adalah
hasil karya tulis asli ADITIA DWINANTO dan bukan hasil terbitan sehingga
peredaran karya tulis hanya berlaku dilingkungan akademik saja, serta memiliki hak
cipta. Oleh karena itu, dilarang keras untuk menggandakan baik sebagian maupun
seluruhnya karya tulis ini, tanpa seizin penulis.
Referensi kepustakaan diperkenankan untuk dicatat tetapi pengutipan atau
peringkasan isi tulisan hanya dapat dilakukan dengan seizin penulis dan disertai
ketentuan pengutipan secara ilmiah dengan menyebutkan sumbernya.
Untuk keperluan perizinan pada pemilik dapat menghubungi informasi
yang tertera di bawah ini:
Nama : ADITIA DWINANTO
Alamat : Jl.Kp, Setu Rt.07 Rw.013 No. 028 Kec. Bojonggede Kab.
Bogor
No. Telp : 0895331567536
E-mail : [email protected]
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana Skripsi ini penulis sajikan dalam
bentuk buku yang sederhana. Adapun judul Skripsi, yang penulis ambil sebagai
berikut, “Penerapan Metode TOPSIS Untuk Menentukan Prestasi Akademik
Siswa Pada SMK Pariwisata Depok”.
Tujuan penulisan Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Program
Sarjana STMIK Nusa Mandiri. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil
penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur yang mendukung
penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari
semua pihak, maka penulisan Skripsi ini tidak akan lancar. Oleh karena itu
pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ketua STMIK Nusa Mandiri
2. Wakil Ketua I STMIK Nusa Mandiri
3. Ketua Program Studi Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri.
4. Ibu Susliansyah, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
5. Bapak/ibu dosen Sistem Informai STMIK Nusa Mandiri yang telah
memberikan penulis dengan semua bahan yang diperlukan.
6. Ibu Ludia Sari Yaissa, S.Kom sebagai Kepala Sekolah SMK Pariwisata Depok
yang telah memberi izin melakukan riset di sekolah SMK Pariwisata Depok.
7. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spritual.
8. Rekan-rekan mahasiswa kelas 11.8C.10.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu
sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
vii
masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 30 Juli 2019
Penulis
Aditia Dwinanto
viii
ABSTRAKSI
Aditia Dwinanto 11180338, Penerapan Metode TOPSIS Untuk Menentukan
Prestasi Akademik Siswa Pada SMK Pariwisata Depok.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kemajuan bangsa ini
Salah satu hal yang penting dari pendidikan yaitu prestasi siswa, prestasi siswa merupakan suatu hal yang penting bagi semua pihak yang terkait secara langsung
maupun tidak langsung, Khususnya bagi SMK Pariwisata Depok prestasi peserta didik merupakan salah satu tolak ukur dalam keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Pemilihan siswa berprestasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Pariwisata Depok selalu dilaksanakan setiap semester. Saat ini proses dalam menentukan siswa berprestasi di SMK Pariwisata Depok ini masih menggunakan
sistem yang masih manual sehingga memerlukan waktu yang lama dalam menentukan prestasi siswa. Hal ini karena melakukan pencatatan data siswa yang cukup banyak. Selain itu masih kurang relevan dalam menentukan siswa berprestasi
dikarenakan belum menggunakan metode perhitungan yang tepat mengakibatkan perhitungan menjadi tidak akurat.. Dalam menyikapi masalah tersebut diperlukan
sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dalam menentukan siswa berprestasi. Dalam sistem pendukung keputusan terdapat beberapa metode dalam melakukan perhitungan algoritma. Salah satu yang relevan dalam menentukan
prestasi akademik siswa yaitu dengan metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Karena Metode Technique For Order
Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) mampu melakukan perangkingan terhadap alternatif terpilih, dimana. alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dengan solusi ideal positif dan jarak terjauh dengan solusi
ideal negatif. Dari hasil perhitungan, siswa dengan nilai tertinggi adalah Ambar Dwi Susilawati dengan nilai preferensi 0.852425
Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Technique For Order Preference by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), Prestasi.
ix
ABSTRACTION
Aditia Dwinanto 11180338, Application of TOPSIS to Determine Student Academic Achievement at Depok Tourism Vocational School.
Education has a very important role for the advancement of this nation One of the important things of education is student achievement, student achievement is an
important matter for all parties directly or indirectly related, especially for Citayam Tourism Vocational High School students' achievement is one of benchmarks in the successful implementation of education. The selection of outstanding students in the
Citayam Tourism Vocational High School (SMK) is always held every semester. Currently the process of determining student achievement at Citayam Tourism
Vocational School still uses a manual system that requires a long time in determining student achievement. This is because there are quite a lot of student data records. In addition, it is still less relevant in determining high achieving students because they
have not used the right calculation method resulting in an inaccurate calculation. In addressing these problems a decision support system is needed that can help in
determining student achievement. In a decision support system there are several methods for calculating algorithms. One that is relevant in determining student academic achievement is the Technique For Order Preference by Similarity to Ideal
Solution (TOPSIS) method. Because Technique For Order Preference Method by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) is able to rank the selected alternatives, where.
the alternative chosen must have the shortest distance to the positive ideal solution and the farthest distance to the negative ideal solution. From the calculation results, the student with the highest score is Ambar Dwi Susilawati with a preference value
of 0.852425.
Keywords: Decision Support Technique, Technique for Order Preference by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), Achievement.
x
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul Skripsi ................................................................................................ i Lembar Persembahan ................................................................................................ ii Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi ....................................................................... iii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah......................................... iv Lembar Persetujuan dan Pengesahan Skripsi ........................................................... v
Lembar Panduan Penggunaan Hak Cipta .................................................................vi Kata Pengantar ......................................................................................................... vii
Lembar Abstraksi ..................................................................................................... ix Daftar Isi .................................................................................................................. xi
Daftar Gambar.......................................................................................................... xiii Daftar Tabel ............................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah ......................................................................... 3 1.3. Maksud dan Tujuan.......................................................................... 3 1.4. Metode Penelitian ............................................................................ 4
A. Observasi..................................................................................... 4 B. Wawancara .................................................................................. 4
C. Studi Pustaka ............................................................................... 4 1.5. Ruang Lingkup................................................................................. 4
1.6. Hipotesis .......................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 6
2.1. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 6
2.2. Penelitian Terkait ............................................................................ 11 2.3. Tinjauan Organisasi/Objek Penelitian............................................. 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 16
3.1. Tahapan Penelitian .......................................................................... 16
3.2. Instrumen Penelitian ...................................................................... 19 3.3. Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel Penelitian......... 20
3.4. Metode Analisis Data ..................................................................... 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 28
4.1. Analisa Masalah ............................................................................. 28 4.2. Pengolahan Data Dan Perhitungan Dengan Mengggunakan
Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)........................................................................................ 30 4.3. Hasil Penelitian .............................................................................. 61
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 63
5.1. Kesimpulan 63
xi
5.2. Saran .............................................................................................. 64
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 65
Daftar Riwayat Hidup .............................................................................................. 68 Lembar Konsultasi Bimbingan ................................................................................ 69 Surat Keterangan Riset 70
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar II.1 Struktur Organisasi ......................................................................... 14
Gambar IV.1 Hasil Akhir Penelit ian ................................................................... 62
xiii
DAFTAR TABEL
Hala m a n
Tabel III.1 Tabel Populasi Penelitian ................................................................. 21 Tabel IV.1 Nilai alternatif terhadap masing – masing kriteria ........................... 30
Tabel IV.2 Data Matriks Ternormalisasi ............................................................ 34 Tabel IV.3 Bobot Kriter ia ................................................................................... 36 Tabel IV.4 Perkalian Kriteria 1 Matriks Normalisasi dengan Bobot ................. 36
Tabel IV.5 Perkalian Kriteria 2 Matriks Normalisasi dengan Bobot ................. 37 Tabel IV.6 Perkalian Kriteria 3 Matriks Normalisasi dengan Bobot ................. 38
Tabel IV.7 Perkalian Kriteria 4 Matriks Normalisasi dengan Bobot ................. 39 Tabel IV.8 Matriks Keputusan Normalisasi dengan Bobot................................ 41 Tabel IV.9 Solusi Ideal Positif (A ) ................................................................... 42
Tabel IV.10 Solusi Ideal Negatif (A ) ................................................................ 43 Tabel IV.11 Nilai Seperasi (Jarak) ...................................................................... 55 Tabel IV.12 Hasil Perhitungan Pendekatan Relati f............................................. 59
Tabel IV.13 Hasil Pengurutan Alternatif ............................................................ 60
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kemajuan bangsa
ini Salah satu hal yang penting dari pendidikan yaitu prestasi siswa, prestasi siswa
merupakan suatu hal yang penting bagi semua pihak yang terkait secara langsung
maupun tidak langsung (Fitriana, Harliana, & Handaru, 2018:153), Khususnya bagi
SMK Pariwisata Depok prestasi peserta didik merupakan salah satu tolak ukur dalam
keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.
Pemilihan siswa berprestasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata
Depok selalu dilaksanakan setiap semester. Proses menentukan prestasi akademik
siswa dilakukan dengan melakukan perhitungan nilai rata – rata rapot, nilai perilaku,
nilai aktivitas dan melakukan perekapan jumlah kehadiran siswa selama satu
semester kemudian nilai – nilai tersebut dijumlahkan satu per satu hingga
mendapatkan nilai akhir tertinggi, dan siswa dengan nilai akhir tertinggi tersebut
yang berhak menjadi siswa berprestasi
Saat ini proses dalam menentukan siswa berprestasi di SMK Pariwisata Depok
ini masih menggunakan sistem yang masih manual sehingga memerlukan waktu
yang lama dalam menentukan prestasi siswa. Hal ini karena melakukan pencatatan
data siswa yang cukup banyak. Selain itu masih kurang relevan dalam menentukan
siswa berprestasi dikarenakan belum menggunakan metode perhitungan yang tepat
mengakibatkan perhitungan menjadi tidak akurat.
1
2
Pembuatan laporan hasil pemilihan siswa berprestasi masih memerlukan waktu
yang cukup lama dikarenakan masih menggunakan sistem perekapan laporan secara
manual (Budi & Lestari, 2019:10). Dalam menyikapi masalah tersebut diperlukan
sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dalam menentukan siswa
berprestasi. Dalam sistem pendukung keputusan terdapat beberapa metode dalam
melakukan perhitungan algoritma. Salah satu yang relevan dalam menentukan
prestasi akademik siswa yaitu dengan metode Technique For Order Preference by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS).
Menurut (Kristiana, 2018:8) “ Metode Technique For Order Preference by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) mampu melakukan perangkingan terhadap
alternatif terpilih, dimana. alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat
dengan solusi ideal positif dan jarak terjauh dengan solusi ideal negatif ”.
Bebetapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya dan menjadi
referensi penelitian ini diantaranya
Penelitian (Dewi, 2018:283) :
Pemilihan dan penetapan siswa terbaik menjadi suatu proses yang lama dan
rumit. Proses pemilihan tersebut banyak terdapat peluang untuk membuat keputusan yang salah karena proses pemilihan siswa berdasarkan subyektifitas.
Ini berarti kemungkinan besar bahwa siswa terbaik yang dipilih tidak mencapai standart yang diinginkan dan tidak memperoleh kandidat terbaik.
Penelitian (Budi & Lestari, 2019:10) :
Pemilihan siswa berprestasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yapia Parung yang dilakukan setiap semester masih dilakukan secara konvensional seperti pihak sekolah memerlukan waktu yang cukup lama pada saat proses
pemilihan siswa berprestasi karena melakukan pencatatan data siswa yang cukup banyak, selain itu masih kurang relevan dalam pemilihan siswa
berprestasi dikarenakan belum menggunakan metode perhitungan yang tepat. Pembuatan laporan hasil pemilihan siswa berprestasi masih memerlukan waktu yang cukup lama di karenakan sistem perekapan laporan masih dilakukan
secara manual, dan belum adanya sistem informasi pendukung keputusan untuk menghasilkan pemilihan siswa berprestasi secara objektif dan relevan.
3
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis melakukan penelitian dan
menuangkannya dalam skripsi dengan judul “Penerapan Metode TOPSIS Untuk
Menentukan Prestasi Akademik Siswa Pada SMK Pariwisata Depok”.
.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Proses perhitungan dalam menentukan prestasi akademik siswa masih dilakukan
secara manual.
2. Bagaimana mengimplementasikan sistem pendukung keputusan dalam
menentukan prestasi akademik siswa dengan menggunakan metode Technique
For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS).
3. Bagaimana cara menentukan kriteria – kriteria, menentukan nilai bobot yang
diperlukan dalam membuat sebuah sistem pendukung keputusan untuk
menentukan prestasi akademik siswa.
1.3. Maksud dan Tujuan
Penulisan skripsi ini mempunyai maksud dan tujuan yang diharapkan dapat
tercapai dengan hasil yang optimal. Maksud penulisan skripsi ini antara lain :
1. Membuat sistem pendukung keputusan yang membantu untuk menentukan siswa
berprestasi pada SMK Pariwisata Depok.
2. Mempercepat proses perhitungan yang akurat dalam menentukan siswa
berprestasi dengan menggunakan metode Technique For Order Preference by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS).
4
Sedangkan tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat
kelulusan pada Program Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi Pada
STMIK Nusa Mandiri Jakarta.
1.4. Metode Penelitian
A. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung terhadap objek
penelitian untuk mencatat dan mengamati apa yang dilihat dan didengar tentang hal -
hal yang berhubungan dengan bahan-bahan yang diperlukan.
B. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab antara pewawancara dengan
narasumber yang dilakukan dengan bertemu langsung serta menggunakan daftar
pertanyaan untuk mendapatkan penjelasan mengenai materi yang dipelajari.
C. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku, jurnal-jurnal serta literature
yang berkaitan dengan skripsi yang penulis buat.
1.5. Ruang Lingkup
Agar pembahasan lebih terarah dan terfokus dan tidak menyimpang dari yang
telah ditetapkan, maka permasalahan akan diberi ruang lingkup. Berdasarkan yang
dilihat dari permasalahan bahwa untuk menentukan prestasi akademik siswa pada
SMK Pariwisata Citayam.yaitu diambil dari kelas XI TKJ 1 dengan berdasarkan kriteria
penulisan dapat dilihat dari nilai rata – rata rapot, nilai perilaku, nilai aktivitas dan
jumlah kehadiran.
5
1.6. Hipotesis
Berdasarkan identifikasi masalah, maka hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
H0 = Menentukan prestasi akademik siswa dengan menggunakan metode Technique
For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) memiliki
pengaruh ketimbang tidak menggunakan metode Technique For Order
Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
H1 = Menentukan prestasi akademik siswa dengan tidak menggunakan metode
Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
memiliki pengaruh ketimbang menggunakan metode Technique For Order
Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Sistem
Menurut (Ramdhadi, 2014:29) menjelaskan bahwa, “Sistem merupakan
kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama
serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut”.
Menurut (Lita Asyriati Latif, Mohomad Jamil, & Said HI Abbas, 2018:1),
“Sistem merupakan kumpulan sub – sub sistem (elemen) yang saling berkolerasi satu
dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu”.
1. Karakteristik Sistem
Menurut (Sutabri, 2012:13-14), “Model umum sebuah sistem terdiri dari
input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat
sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan
keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat –
sifat tertentu.”
Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen – komponen sistem tersebut
dapat suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat – sifat sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhu proses sistem secara
6
7
keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut
dengan Supra sistem.
b. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisah – pisahkan.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem.
d. Penghubung Sistem
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber –
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.
e. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut dengan masukan sistem.
f. Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna
ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
g. Pengolah Sistem (Procces)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan –
keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data
menjadi laporan – laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
h. Sasaran Sistem (Objective)
8
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti bersifat determinan, suatu
sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.
B. Pengertian Keputusan
Menurut (Diana, 2018:1) menjelaskan bahwa, “keputusan merupakan hasil
dari proses memilih pilihan terbaik diantara beberapa alternatif yang telah tersedia”.
Menurut (Marbun & Bosker Sinaga, 2018;11), “Keputusan merupakan suatu
pilihan satu alternatif dari beberapa alternatif penyelesaian masalah untuk
mengakhiri atau menyelesaikan masalah tersebut”.
C. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Menurut (Hidayat & Irviani, 2016:1) menyatakan bahwa, “Sistem
Pengambilan keputusan adalah alat bantu bagi pengambilan keputusan manajerial”.
Menurut (Sari, 2018:1), “Sistem pendukung keputusan merupakan
pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi yang
dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan pemakainya”.
Menurut (Novriansyah & Defit, 2017:3), “Sistem pendukung keputusan
adalah suatu sistem informasi yang spesifik yang ditujukan untuk membantu
manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang
bersifat semi terstruktur”.
Menurut Simon dalam (Novriansyah & Defit, 2017:3) Ada tiga fase dalam
proses pengambilan keputusan diantaranya sebagai berikut :
1. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari ruang lingkup
problematika secara proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh,
diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
9
2. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis
alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi menguji kelayakan
solusi.
3. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan
yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian
diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
D. Konsep Pengambilan Keputusan
Menurut (Hartono, 2013:114), “Pengambilan keputusan yang baik adalah
yang berlandaskan pada pemilihan atau sejumlah alternatif setelah melalui analisis
dan pertimbangan yang matang”.
Namun demikian perlu diingat juga bahwa pengambilan keputusan yang baik
adalah yang dilakukan pada saat yang tepat dan dalam waktu yang cepat (tidak
bertele – tele). Pengambilan keputusan yang bertele – tele akan mengakibatkan
peluang keburu hilang atau kesulitan menjadi bertambah ruwet. Dalam hal ini
keberanian mengambil keputusan sangat menentukan keberhasilan pengambilan
keputusan itu. Oleh karena itu, pada hakikatnya pengambilan keputusan adalah
perpaduan antara rasio, yaitu analisis dan pertimbangan.
E. Metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS)
Menurut (Agung & Ricky, 2017:112), “Metode TOPSIS ini didasarkan pada
konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek
dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal
negatif”.
10
Menurut (Marbun & Bosker Sinaga, 2018:11) :
Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi ideal negatif terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut. Namun, solusi
ideal positif jarang dicapai ketika menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata.
Maka asumsi dasar dari TOPSIS adalah ketika solusi ideal positif tidak dapat
dicapai, pembuat keputusan akan mencari solusi yang sedekat mungkin dengan
solusi ideal positif. TOPSIS memberikan solusi ideal positif yang relatif dan bukan
solusi ideal positif yang absolut. Dalam metode TOPSIS klasik, nilai bobot dari
setiap kriteria telah diketahui dengan jelas. Setiap bobot kriteria ditentukan
berdasarkan tingkat kepentingannya menurut pengambil keputusan.
konsep ini banyak digunakan pada konsep MCDM untuk menyelesaikan
masalah keputusan secara praktis, hal ini disebabkan konsepnya sederhana dan
mudah dipahami komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan untuk menukur
kinerja relatif dari alternatif – alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang
sederhana.
Adapun rumus penyelesaian metode Technique For Order Preference by
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) yaitu sebagai berikut :
Keterangan :
= Kedekatan alternatif terhadap solusi ideal positif
= Jarak alternatif ke-i dari solusi ideal negatif
= Jarak alternatif ke-i dari solusi ideal positif
11
2.2. Penelitian Terkait
Penelitian terkait dengen prestasi akademik siswa, diantaranya :
a. Di MA Darul Masholeh masih terdapat masalah dalam membuat laporan
pembelajaran siswa, untuk menentukan siswa yang berprestasi hanya ditentukan menggunakan nilai rapot, belum adanya pemanfaatan secara optimal data laporan penilaian hasil belajar siswa, masih adanya kesulitan
untuk mengetahui pencapaian dari kegiatan pembelajaran siswa. Dengan menggunakan metode TOPSIS dapat mempermudah guru untuk menentukan
prestasi akademik siswasecara tepat dan cepat, dimana metode topsis adalah salah satu metode pengambilan keputusan dimana alternatif yang terpilih merupakan alternatif terbaik yang mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal
positif dan terjauh dari solusi ideal negatif. (Fitriana, Harliana, & Handaru, 2018:153)
b. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Taruna Jaya I Surabaya adalah salah satu SMP swasta di Surabaya, yang terletak diwilayah kedinding. Demi menunjang dan meningkatkan prestasi siswa, Sekolah pun akan memberi
reward bagi siswa berencana untuk beralih ke sistem pemilihan siswa berprestasi yang mengacu pada Panduan Penilaian Prestasi Siswa yang telah
dibuat dan ditunjang dengan penilaian akademik siswa, dengan harapan agar hasil yang diperoleh lebih objektif. Namun, sistem baru tersebut belum diimplementasikan oleh pihak sekolah karena masih terdapat keterbatasan,
yaitu data siswa yang diolah cukup banyak dan belum adanya sistem informasi yang mendukung. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu
dibangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk mendukung proses pemilihan siswa berprestasi di SMP Taruna Jaya I Surabaya. Sistem pendukung keputusan ini akan dibangun dengan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) untuk pembobotan kriteria, serta metode VlseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje (VIKOR) dan
Technique for Order Preferences by Similarity to an Ideal Solution. (TOPSIS) untuk perankingan alternatif. (Putra, Werdiningsih, & Puspitasari, 2017:113-114)
c. Pemilihan siswa berprestasi menjadi sesuatu yang penting selain untuk lebih meningkatkan motivasi siswa yang juga agar mendapatkan bibit unggul yang
akan dibina agar lebih berprestasi lagi. Saat ini pemilihan siswa berprestasi dilakukan manual dan melalui hasil raport saja. Penilaian dengan jumlah siswa yang banyak sangat menyulitkan pihak sekolah, hasil penilaian dan
pertimbangan pengambilan keputusan cenderung subjektif, sehingga cenderung terjadi kesalahpahaman dalam pengambilan keputusan akhir
siswa mana yang berprestasi. Oleh karena itu Diperlukan sistem pendukung keputusan yang akan memudahkan pemilihan siswa berprestasi dan membuat keputusan yang efektif dan efisien. AHP dan TOPSIS merupakan metode
yang akan digunakan dalam memberikan rekomendasi kepada siswa yang berprestasi sesuai dengan yang diharapkan. Sistem pendukung keputusan ini
merupakan alat bantu yang dapat memberikan solusi dalam proses pemilihan siswa berprestasi secara komputerisasi agar lebih efektif dan efisien serta tepat dan akurat. Hasil penelitian membuktikan bahwa aplikasi ini mampu
membantu madrasah dalam proses seleksi pemilihan siswa berprestasi
12
dengan metode AHP yang lebih baik dari metode TOPSIS. (Andriyani & Hafiz, 2018:362)
d. Sekolah Madrasah Aliyah Al - Huda merupakan sebuah yayasan pendidikan islam yang setara dengan sekolah menengah atas. Sama seperti halnya sekolah pada umumnya, Madrasah Aliyah Al - Huda memiliki banyak siswa,
karena di sekolah ini terdapat beberapa jurusan dan kelas. Dengan adanya keterbatasaan ketersediaan beasiswa setiap semesternya, sekolah harus
menentukan siswa yang paling berprestasi dan paling layak menerima beasiswa. Biasanya dalam penentuannya, sekolah hanya melihat dari hasil rata - rata nilai raport saja, hal ini dirasa kurang tepat. Sehingga sekolah
ingin ada faktor - faktor lain yang dijadikan pertimbangan untuk menentukan siswa berprestasi. Metode TOPSIS adalah metode yang paling mudah
digunakan dalam menentukan keputusan karena pengguanaannya sangat sederhana namun terkadang kita bingung dalam menentukan nilai inputan awal saat pengambilan keputusan. (Narti, 2017:198)
e. Pengambil keputusan masih mengandalkan intuisi (subyektif). Kendala lain adalah pada penggunaan pengurutan prioritas biasa yang dapat menimbulkan
hasil tidak objektif karena hasil rata-rata nilai yang masih terdapat kesamaan walaupun nilai di tiap kriteria berbeda. Sehingga keputusan yang dibuat bisa mengakibatkan salah memilih siswa yang seharusnya tidak terpilih dan siswa
yang seharusnya terpilih tidak terpilih. Untuk itu diperlukan suatu sistem alternatif dalam pemilihan siswa berprestasi dengan menerapkan metode Topsis yang dapat membantu dalam penentuan siswa berprestasi yang
dirasakan kurang cepat dan tepat. Dengan membandingkan nilai (total nilai) secara manual dengan nilai (total nilai) menggunakan aplikasi berbasis
metode Topsis, maka diperoleh tingkat akurasi sebesar 71%. (Purwasih & Rosmawanti, 2017:1497)
f. Penentuan penilaian mata pelajaran Pendidikan Agama pada Sekolah
Menengah Kejuruan XYZ memiliki peranan yang penting dalam penilaian akademik masing – masing siswa. Kriteria penilaian pendidikan agama yang
berjalan selama ini mengacu pada empat poin kriteria yang mana belum dimaksimalkan peranan masing – masing kriteria dalam pengambilan keputusan. Nilai dari masing – masing kriteria hanya dijumlahkan saja untuk
mengambil hasil akhir dari prestasi masing – masing siswa, tanpa memperhitungkan kepentingan tiap – tiap kriterianya. Saat ini proses
penentuan prestasi akademik siswa masih dilakukan dengan secara manual dengan beberapa kendala dan cenderung memakan waktu yang relative lama. Menanggapi hal tersebut, maka pada penelitian ini penyusun berusaha untuk
membantu guru pengajar dalam menentukan prestasi siswa melalui penilaian dengan menggunakan metode Technique for Others Referece by Similarity to
Ideal Solution (TOPSIS) (Tukan & Kennedy, 2016:55)
2.3. Tinjauan Organisasi
A. Sejarah Perusahaan
SMK Pariwisata Depok bertempat disekitar Kabupaten Bogor tepatnya di
Citayam Jl. Raya pasar Citayam No.08 Kabupaten Bogor. Berdiri pada tahun 2010
13
dengan jumlah siswa 21 orang dengan kompetensi keahlian yang pertama kali dibuka
yaitu kompetensi keahlian akomodasi perhotelan dan sudah meluluskan kurang lebih
300 siswa sampai sekarang dan sekarang sudah ada kompetensi keahlian administrasi
perkantoran dan sudah meluluskan satu angkatan dengan jumlah siswa 29 orang dan
kompetensi keahlian tataboga baru ada kelas XI dengan jumlah siswa 11 orang.
Keunggulan sekolah SMK Pariwisata Depok adalah mempunyai bangunan
sendiri dan tiga lantai, mempunyai guru yang profesional sesuai dengan
kemampuannya masing – masing, mempunyai Lab hotel sendiri, Lab komputer
sendiri, Lab administrasi sendiri, Lab IPA sendiri dan mempunyai kantin,
mempunyai olahraga sendiri, dan mempunyai ekstrakurikuler pramuka, paskibra,
wushu, shuffle, seni tari, theater, futsal, modern dance, seni musik, rohis, marawis
dan hadroh. Sekolah SMK Pariwisata Depok ini mempunyai tujuan satu yaitu untuk
memberikan hasil output siswa yang berakhlak mulia dan menjadi siswa yang bisa
bersaing di kancah Nasional maupun Internasional.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang mewujudkan suatu pola
tetap dari hubungan antara kedudukan dan peranan dalam suatu lingkaran kerjasama.
Setiap bagian didalam struktur organisasi mempunyai tanggung jawab dan
kewajiban-kewajiban terhadap sekolah SMK Pariwisata Depok. Berikut adalah
struktur organisasi yang ada di SMK Pariwisata Depok.
14
Sumber: SMK Pariwisata Depok
Gambar II.1
Struktur Organisasi
C. Visi dan Misi
Visi
1. Menjadikan SMK Pariwisata Depok sebagai pendidikan unggulan di bidang
pariwisata dengan memiliki kemampuan kewirausahaan, kreatif, mandiri dan
15
kompetitif, serta menghasilkan lulusan yang beriman, bertakwa, berbudi
pekerti luhur untuk mewujudkan pelayanan prima.
Misi
1. Mengembangkan kehidupan yang beriman, bertakwa, berbudi pekerti luhur
dan kejujuran, kedisiplinan, kerja sama serta menjunjung tinggi nilai – nilai
budaya bangsa.
2. Menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi tinggi, mampu bersaing di
pasar tenaga kerja nasional dan internasional.
3. Menghasilkan tamatan yang mampu memenuhi tuntutan ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai bekal untuk mengembangkan dirinya.
4. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi bagi
masyarakat.
5. Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan agamis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian mencakup langkah-langkah pelaksanaan penelitian dari
awal sampai akhir. Untuk mempermudah keterangannya, langkah-langkah
tersebut akan divisualisasikan dalam bentuk bagan arus. Selengkapnya langkah-
langkah penelitian sebagai berikut:
A. Identifikasi Masalah
B. Pengumpulan Data
C. Analisa dan Interprestasi Data
D. Penyusunan dan Evaluasi Laporan
Tahapan penelitian dijelaskan secara umum sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
Masalah adalah sesuatu sesuatu yang memerlukan jawaban penjelasan, atau
pemecahan. Dalam bahasa formal, masalah sering dirumuskan sebagai
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Ada tiga hal penting yang harus
dinyatakan dengan jelas sebelum penelitian dapat dilakukan, yaitu:
a. Masalah yang akan diteliti atau pertanyaan yang ingin dijawab.
b. Apa alasan penelitian dilakukan?
c. Metedologi penelitian atau cara yang akan ditempuh atau menemukan
jawaban atas permasalahan.
2. Pengumpulan Data
16
17
Data penelitian adalah semua informasi yang diperlukan untuk memecahkan
masalah penelitian. Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang
menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data, selain jenis
data. Sumber data adalah subjek penelitian tempat data menempel, berupa benda,
gerak, manusia, tempat, dan sebagainya.
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa
berupa benda, gerak, atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan
dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi sumber data, sedangkan
ini catatan adalah subjek penelitian atau variabel penelitian.
Sumber data penelitian terdiri atas:
1. Data Primer (Primary Data)
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui media prantara). Data primer dapat
berupa opini subjek (orang) secara individu atau kelompok, hasil observasi
terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
Penulis mendapatkan data primer dari SMK Pariwisata Depok berupa
informasi valid tentang Company Profile Sekolah, deskriptif tentang nilai –
nilai siswa dari narasumber sekolah.
2. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh data dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumentar) yang
dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan.
18
Penulis mengumpulkan data mengenai siswa berpotensi menjadi siswa
terbaik.
Dalam sebuah penelitian, peneliti harus memahami kriteria data yang baik
dan mampu menentukan teknik yang tepat dalam mengumpulkan data. Jika
tidak maka data yang dikumpulkan tidak akan diperoleh secara sempurna.
Adapun, syarat-syarat data yang baik adalah:
1. Data harus akurat, yang dimaksud akurat adalah data harus sesuai dengan
indikator yang diuraikan dalam jabaran variabel penelitian. Jangan sampai
indikator yang diambil tidak sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan.
2. Data harus relevan, yang dimaksud relevan adalah data yang akan
dikumpulkan relevan dengan tujuan penelitian agar kesimpulan penelitian
yang akan diambil mempunyai tingkat ketepatan tinggi.
3. Data harus up to date; yang dimaksud dengan up to date adalah jangan
sampai data penelitian yang dikumpulkan sudah kadarluarsa atau sudah
tidak relevan dengan kondisi kekinian.
3. Analisis dan Implementasi Data
Analisis data dibedakan menjadi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif
atau analisis statistik. Jika data yang diperoleh hanya sedikit dan bersifat uraian
yang tidak bisa diubah ke dalam bentuk angka-angka, maka analisis kualitatif
digunakan. Sementara analisis kuantitatif digunakan jika data yang diperoleh
dalam jumlah besar dan mudah diklasifikasikan dalam kategori-kategori atau
diubah dalam bentuk angka-angka.
19
4. Penyusunan dan Evaluasi Laporan
Laporan penelitian dalam tulisan ini adalah laporan penelitian dalam bentuk
skripsi, disertasi, tesis, jurnal sebagai tugas akhir mahasiswa. Tugas akhir pada
umumnya ditulis dalam beberapa bab serta sub babnya.
3.2 Instrument Penelitian
Instrumen penelitian disebut juga sebagai alat bantu untuk mengumpulkan
data dalam melakukan penelitian. Instrumen – instrumen penelitian yang
dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini adalah :
1. Instrumen Pokok
a. Narasumber
Narasumber adalah seorang yang dimanfaatkan untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.
b. Penulis atau Peneliti
Penulis atau peneliti dalam penelitian termasuk ke dalam instrumen
pokok karena penulis atau peneliti berinteraksi langsung dengan
narasumber untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian.
2. Instrumen Pendukung
a. Pedoman Wawancara
Dalam penelitian ini, penulis atau peneliti melakukan wawancara kepada
narasumber untuk mendapatkan informasi sehingga dibutuhkan pedoman
wawancara. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan – pertanyaan yang
dibuat dan pertanyaan – pertanyaan tersebut akan diajukan kepada
narasumber.
20
b. Pedoman Observasi
Pedoman observasi digunakan untuk membuat deskripsi singkat
berkenaan dengan perilaku yang diamati dan kegiatan yang mungkin
diperlihatkan oleh individu – individu yang diamati. Pedoman observasi
dalam penelitian ini berisi daftar siswa di kelas XI TKJ 1 dan daftar nilai
siswa di kelas XI TKJ 1 pada SMK Pariwisata Depok.
3.3 Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sample Penelitian
A. Metode Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam menentukan
prestasi akademik siswa pada SMK Pariwisata Depok dengan metode sebagai
berikut :
1. Metode Observasi
Menurut (Sugiyono, 2015:203) Observasi sebagai teknik pengumpulan data
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,
yaitu wawancara dan kuisioner. Kalo wawancara dan kuisioner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang,
tetapi juga obyek – obyek alam yang lain.
2. Metode wawancara
Menurut (Sugiyono, 2015:194) Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit atau kecil. Wawancara dapat dilakukan secara
terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka
(face to face) maupun dengan menggunakan telepon
21
3. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan guna menunjang metode pengumpulan data
wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Studi pustaka dilakukan
dengan cara mengumpulkan informasi yang berupa dokumen-dokumen yang
dibutuhkan dalam penelitian menentukan prestasi akademik siswa pada
SMK Pariwisata Depok.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2015:297) Populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas; obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Tabel III.1
Tabel Populasi Penelitian
No Urut
NAMA SISWA Nilai Rata
- Rata Rapot
Nilai Perilaku
Nilai Aktivitas
Jumlah
Kehadir an
1 Achmad Rafi Saputra 80 80 80 156
2 Adam Tirtayasa 82 80 80 153
3 Ahmad Bukhori 80 80 80 140
4 Ahmad Imron Rosadi 81 75 79 151
5 Akmal Adnanto 81 90 85 156
6 Ali Fajar Wahidin 77 100 78 130
7 Ambar Dwi Susilawati 84 100 80 156
8 Ariska Amaliyyah 82 80 80 130
9 Bima Sena Putra Maulana
75
95
80
120
10 Danial Priyarso Putra Sukmana
77
100
78
152
11 Erwin Antonius Sinaga 69 100 79 154
12 Figo Muhammad Naufal 78 70 80 145
13 Frisca Aura Puspa Dewi 77 100 80 132
14 Muhamad Faisyal Irvan 75 100 80 144
22
15 Mahesa Dias Saputra 77 90 85 127
16 Muhamad Azami 80 100 78 156
17 Muhammad Raihan Khadafi
80
100
80
153
18 Muhammad Sya'bani 82 80 79 140
19 Muhammad Zidane Pratama
77
95
80
151
20 Mutiara Putri 77 100 80 156
21 Nur Aulia Anindya Harlan 69 100 80 130
22 Raihan Putra Ristanto 75 70 90 155
23 Revin Muhammad Badyi 82 100 80 123
24 Reza Alirofi 82 100 80 136
25 Reza Maliki 75 100 80 142
26 Ria Afrianti Futri 78 80 80 130
27 Risqi Dwi Amalia 71 80 80 150
28 Rizky Chandra 78 95 85 121
29 Rizki Ramadan 75 100 78 145
30 Septiyan 75 100 80 155
31 Septya Ajie Ninktyar 77 70 79 156
32
Tubagus Muhammad Daffa Atala
75
90
80
136
33 Yehezkiel Melkisedek 80 90 80 143
34 Yodi Wibowo 79 90 85 151
35 Yogi Hartandi 82 100 80 136
Sumber : SMK Pariwisata Depok
2. Sampel penelitian
Menurut (Sugiyono, 2015:297) Sampel adalah sebagian dari populasi itu.
Populasi itu misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah pegawai pada
organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan
sebagainya.
3.4 Metode Analisis Data
Untuk menentukan tujuan penelitian maka analisis yang digunakan adalah
analisis data kuantitatif. Analisis data kuantitatif merupakan suatu analisis data
yang digunakan apabila kesimpulan – kesimpulan yang diperoleh dapat
23
dibuktikan dengan angka – angka dan juga dalam perhitungan dipergunakan
rumus yang ada hubungannya dengan analisis penulisan. Dalam hal ini akan
digunakan analisis Technique For Order Preference by Similarity to Ideal
Solution (TOPSIS).
3.4.1 Metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal
Solution (TOPSIS)
Menurut (Marbun & Bosker Sinaga, 2018:29) Masalah keputusan bukan
hanya disebakan oleh faktor ketidakpastian atau ketidaksempurnaan informasi saja,
faktor beragamnya kriteria pemilihan dan juga nilai bobot dari masing-masing
kriteria merupakan suatu bentuk masalah keputusan yang sangat kompleks. Pada
zaman sekarang ini, metode-metode pemecahan masalah multikriteria telah
digunakan secara luas di berbagai bidang. Adapun salah satu metode yang dapat
digunakan untuk mengatasi permasalahan multikriteria yaitu metode Technique For
Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS).
TOPSIS memberikan sebuah solusi dari sejumlah alternatif yang mungkin
dengan cara membandingkan setiap alternatif dengan alternatif terbaik dan alternatif
terburuk yang ada diantara alternatif-alternatif masalah. Metode ini menggunakan
jarak untuk melakukan perbandingan tersebut.
TOPSIS mengasumsikan bahwa setiap kriteria akan dimaksimalkan ataupun
diminimalkan. Maka dari itu nilai solusi ideal positif dan solusi ideal negatif dari
setiap kriteria ditentukan, dan setiap alternatif dipertimbangkan dari informasi
tersebut. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai
terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi ideal negatif
terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut. Namun,
solusi ideal positif jarang dicapai ketika menyelesaikan masalah dalam
24
kehidupan nyata. Maka asumsi dasar dari TOPSIS adalah ketika solusi ideal
positif tidak dapat dicapai, pembuat keputusan akan mencari solusi yang sedekat
mungkin dengan solusi ideal positif. TOPSIS memberikan solusi ideal positif
yang relatif dan bukan solusi ideal positif yang absolut. Dalam metode TOPSIS
klasik, nilai bobot dari setiap kriteria telah diketahui dengan jelas. Setiap bobot
kriteria ditentukan berdasarkan tingkat kepentingannya menurut pengambil
keputusan.
Berikut adalah langkah- langkah dari metode TOPSIS:
1. Membangun sebuah matriks keputusan. Matriks keputusan X mengacu terhadap
m alternatif yang akan dievaluasi berdasarkan n kriteria. Matriks keputusan X
dapat dilihat dari persamaan sebagai berikut :
X =
(
)
dimana ai ( i = 1, 2, 3, . . . , m ) adalah alternatif-alternatif yang mungkin, 𝑗 (j
=1, 2, 3, . . . , n ) adalah atribut dimana performansi alternatif diukur, adalah
performansi alternatif dengan acuan atribute .
2. Membuat matriks keputusan ternormalisasi.
Persamaan yang digunakan untuk mentransformasikan setiap elemen X j
adalah :
√ ∑
dengan i = 1, 2, 3, . . . , m; dan j = 1, 2, 3, . . . , n; dimana adalah elemen
dari matriks keputusan yang ternormalisasi R. adalah elemen matriks dari
keputusan X.
25
3. Membuat matriks keputusan ternormalisasi terbobot.
Dengan bobot = ( , , ...., ) dimana adalah bobot dari kriteria
ke-j dan ∑ maka normalisasi terbobot adalah :
dengan i = 1, 2, 3, . . . , m; dan j = 1, 2, 3, . . . , n;
dimana adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi
terbobot V.
adalah bobot dari kriteria ke-j
adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi R.
4. Menentukan matriks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif.
Solusi ideal positif dinotasikan , sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan
. Berikut ini adalah persamaan dari dan :
a. {( | 𝑗 ) ( | 𝑗
b. {( | 𝑗 ) ( | 𝑗
J = { j = 1,2,3,..., n dan J merupakan himpunan kriteria keuntungan (benefit
criteria)}.
J’ = { j = 1,2,3,..., n dan J’ merupakan himpunan kriteria biaya (cost
criteria)}.
Dimana adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi
terbobot V.
(j = 1,2,3,...,n) adalah elemen matriks solusi ideal positif.
(j = 1,2,3,...,n) adalah elemen matriks solusi ideal negatif.
26
5. Menghitung Seperasi
a. adalah jarak alternatif dari solusi ideal positif di definisikan sebagai :
√ ∑
, dengan i = 1,2,3,..., m
b. adalah jarak alternatif dari solusi ideal negatif di definisikan sebagai:
√ ∑
, dengan i = 1,2,3,..., m
Dimana :
6. Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal positif.
Kedekatan relatif dari setiap alternatif terhadap solusi ideal positif dapat
dihitung dengan persamaan berikut :
dengan I = 1,2,3,.... m
dimana adalah kedekatan relatif dari alternatif ke-i terhadap solusi ideal
positif.
adalah jarak alternatif dari solusi ideal positif dan adalah jarak
alternatif dari solusi ideal negatif.
27
7. Merangking Alternatif
alternatif diurutkan dari nilai terbesar ke nilai terkecil. Alternatif
dengan nilai terbesar merupakan solusi yang terbaik. nilai terbesar
merupakan solusi yang terbaik.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa Masalah
Perhitungan hasil seleksi dalam pemilihan siswa berprestasi pada SMK
Pariwisata Depok sudah memiliki nilai bobot dari masing – masing kriteria, tetapi
belum ada sistem atau metode perhitungan matematika yang dapat digunakan. Hal
ini mengakibatkan pihak sekolah memerlukan waktu yang lama dalam menentukan
prestasi siswa. Hal ini karena melakukan pencatatan data siswa yang cukup banyak
sehingga mengakibatkan perhitungan menjadi tidak akurat.
Berdasarkan permasalahan tersebut diharapkan penilitian ini dapat
membantu dalam menentukan prestasi akademik siswa pada SMK Pariwisata Depok.
Sampel yang akan digunakan sebagai contoh penerapan metode Technique For
Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dalam menentukan
prestasi akademik siswa sebanyak 35 siswa.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan analisa kegiatan dalam menentukan prestasi akademik siswa
yang berjalan pada SMK Pariwisata Depok, didapatkan beberapa permasalahan
antara lain :
a. Proses perhitungan dalam menentukan prestasi akademik siswa masih
dilakukan secara manual.
b. Bagaimana mengimplementasikan sistem pendukung keputusan dalam
menentukan prestasi akademik siswa dengan menggunakan metode
28
29
Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS).
c. Bagaimana cara menentukan kriteria – kriteria, menentukan nilai bobot
yang diperlukan dalam membuat sebuah sistem pendukung keputusan
untuk menentukan prestasi akademik siswa.
2. Penyelesaian Persoalan
Perancangan metode Technique For Order Preference by Similarity to
Ideal Solution (TOPSIS) dilakukan dengan melihat kriteria – kriteria yang sudah
ditetapkan yaitu nilai rata – rata rapot, nilai perilaku nilai aktivitas dan jumlah
kehadiran. Kriteria – kriteria tersebut dianggap sebagai kriteria yang dijadikan faktor
untuk menentukan prestasi akademik siswa. Nilai dari kriteria-kriteria dan bobot dari
masing-masing kriteria dihitung sehingga menghasilkan alternatif terbaik, dan hasil
tersebut dapat digunakan sebagai pendukung pihak sekolah dalam menentukan siswa
berprestasi.
3. Analisa Kebutuhan
analisa kebutuhan dibagi menjadi dua bagian, yaitu analisa kebutuhan
input dan analisa kebutuhan output, Adapun analisa kebutuhan input yang digunakan
dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Nilai rata – rata rapot
b. Nilai perilaku
c. Nilai aktivitas
d. Jumlah kehadiran
Sedangkan analisa kebutuhan output dalam penelitian ini adalah alternatif
yang memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan alternatif yang lain. Alternatif
30
yang akan ditampilkan yaitu mulai dari nilai tertinggi ke nilai terendah. Alternatif
yang dimaksud adalah siswa.
4.2. Pengolahan Data Dan Perhitungan Dengan Mengggunakan Technique For
Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
Proses menentukan prestasi akademik siswa pada SMK Pariwisata Depok
dengan menggunakan metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal
Solution (TOPSIS) diperlukan perhitungan nilai kriteria – kriteria dan bobot masing
– masing kriteria sehingga didapatkan alternatif tertinggi.
Adapun langkah – langkah melakukan perhitungan untuk menentukan
prestasi akademik siswa dengan menggunakan metode Technique For Order
Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) sebagau berikut :
1. Menentukan nilai relatif terhadap masing – masing alternatif
Sample perhitungan untuk masing-masing dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel IV.1
Nilai alternatif terhadap masing – masing kriteria
No
Urut
Nama Siswa
Nilai Rata - Rata
Rapot
Nilai
Perilaku
Nilai
Aktivitas
Jumlah
Kehadir an
1 Achmad Rafi Saputra 80 80 80 156
2 Adam Tirtayasa 82 80 80 153
3 Ahmad Bukhori 80 80 80 140
4 Ahmad Imron Rosadi 81 75 79 151
5 Akmal Adnanto 81 90 85 156
6 Ali Fajar Wahidin 77 100 78 130
7 Ambar Dwi Susilawati 84 100 80 156
8 Ariska Amaliyyah 82 80 80 130
9 Bima Sena Putra Maulana
75
95
80
120
10 Danial Priyarso Putra Sukmana
77
100
78
152
31
11 Erwin Antonius Sinaga 69 100 79 154
12 Figo Muhammad Naufal 78 70 80 145
13 Frisca Aura Puspa Dewi 77 100 80 132
14 Muhamad Faisyal Irvan 75 100 80 144
15 Mahesa Dias Saputra 77 90 85 127
16 Muhamad Azami 80 100 78 156
17 Muhammad Raihan Khadafi
80
100
80
153
18 Muhammad Sya'bani 82 80 79 140
19 Muhammad Zidane Pratama
77
95
80
151
20 Mutiara Putri 77 100 80 156
21 Nur Aulia Anindya Harlan 69 100 80 130
22 Raihan Putra Ristanto 75 70 90 155
23 Revin Muhammad Badyi 82 100 80 123
24 Reza Alirofi 82 100 80 136
25 Reza Maliki 75 100 80 142
26 Ria Afrianti Futri 78 80 80 130
27 Risqi Dwi Amalia 71 80 80 150
28 Rizky Chandra 78 95 85 121
29 Rizki Ramadan 75 100 78 145
30 Septiyan 75 100 80 155
31 Septya Ajie Ninktyar 77 70 79 156
32
Tubagus Muhammad Daffa Atala
75
90
80
136
33 Yehezkiel Melkisedek 80 90 80 143
34 Yodi Wibowo 79 90 85 151
35 Yogi Hartandi 82 100 80 136
2. Membangun Matrix keputusan ternormalisasi dari setiap kategori yang
dilambangkan dengan X(i) dimana i = 1,2,3,dan 4. Adapun rumus normalisasi matriks
adalah sebagai berikut :
√ ∑
dengan i = 1,2,…,m dan j = 1,2,…,n
maka :
32
X(1)
= √ 802 + 822 + 802 + 812 + 812 + 772 + 842 + 822 + 752 + 772 + 692 +
782 + 772 + 752 + 772 + 802 + 802 + 822 + 772 + 772 + 692 + 752 + 822 +
822 + 752 + 782 + 712 + 782 + 752 + 752 + 772 + 752 + 802 + 792 + 822
= 460.929 maka :
R(1.1) = 80/ 460,929 = 0,174 R(21.1) = 69/ 460,929 = 0,150
R(2.1) = 82/460,929 = 0,178 R(22.1) = 75/ 460,929 = 0,163 R(3.1) = 80/ 460,929 = 0,174 R(23.1) = 82/ 460,929 = 0,178 R(4.1) = 81/ 460,929 = 0,176 R(24.1) = 82/ 460,929 = 0,178
R(5.1) = 81/ 460,929 = 0,176 R(25.1) = 75/ 460,929 = 0,163 R(6.1) = 77/ 460,929 = 0,167 R(26.1) = 78/ 460,929 = 0,169 R(7.1) = 84/ 460,929 = 0,182 R(27.1) = 71/ 460,929 = 0,154 R(8.1) = 82/ 460,929 = 0,178 R(28.1) = 78/ 460,929 = 0,169 R(9.1) = 75/ 460,929 = 0,163 R(29.1) = 75/ 460,929 = 0,163
R(10.1) = 77/ 460,929 = 0,167 R(30.1) = 75/ 460,929 = 0,163 R(11.1) = 69/ 460,929 = 0,150 R(31.1) = 77/ 460,929 = 0,167
R(12.1) = 78/ 460,929 = 0,169 R(32.1) = 75/ 460,929 = 0,163 R(13.1) = 77/ 460,929 = 0,167 R(33.1) = 80/ 460,929 = 0,174 R(14.1) = 75/ 460,929 = 0,163 R(34.1) = 79/ 460,929 = 0,171
R(15.1) = 77/ 460,929 = 0,167 R(35.1) = 82/ 460,929 = 0,178 R(16.1) = 80/ 460,929 = 0,174
R(17.1) = 80/ 460,929 = 0,174 R(18.1) = 82/ 460,929 = 0,178 R(19.1) = 77/ 460,929 = 0,167
R(20.1) = 77/ 460,929 = 0,167
X(2)
= √ 802 + 802 + 802 + 752 + 902 + 1002 + 1002 + 802 + 952 + 1002 + 1002 +
702 + 1002 + 1002 + 902 + 1002 + 1002 + 802 + 952 + 1002 + 1002 + 702 +
1002 + 1002 + 1002 + 802 + 802 + 952 + 1002 + 1002 + 702 + 902 + 902 +
902 + 1002
= 541,018
maka :
R(1.2) = 80/ 541,018 = 0,148 R(21.2) = 100/ 541,018 = 0,185 R(2.2) = 80/ 541,018 = 0,148 R(22.2) = 70/ 541,018 = 0,129 R(3.2) = 80/ 541,018 = 0,147 R(23.2) = 100/ 541,018 = 0,185
R(4.2) = 75/ 541,018 = 0,139 R(24.2) = 100/ 541,018 = 0,185 R(5.2) = 90/ 541,018 = 0,166 R(25.2) = 100/ 541,018 = 0,185
R(6.2) = 100/ 541,018 = 0,185 R(26.2) = 80/ 541,018 = 0,148 R(7.2) = 100/ 541,018 = 0,185 R(27.2) = 80/ 541,018 = 0,148 R(8.2) = 80/ 541,018 = 0,148 R(28.2) = 95/ 541,018 = 0,176
R(9.2) = 95/ 541,018 = 0,176 R(29.2) = 100/ 541,018 = 0,185 R(10.2) = 100/ 541,018 = 0,185 R(30.2) = 100/ 541,018 = 0,185
R(11.2) = 100/ 541,018 = 0,185 R(31.2) = 70/ 541,018 = 0,129 R(12.2) = 70/ 541,018 = 0,129 R(32.2) = 90/ 541,018 = 0,166
33
1452 + 1322 + 1442 + 1272 +
1552 + 1232 + 1362 + 1422 +
1362 + 1432 + 1512 + 1362
= 849,716
maka :
1562 +
1302 +
1532 + 1402 + 1512 + 1562 + 1302 +
1502 + 1212 + 1452 + 1552 + 1562 +
R(1.4) = 156/ 849,716 = 0,184 R(2.4) = 153/ 849,716 = 0,180
R(3.4) = 140/ 849,716 = 0,165 R(4.4) = 151/ 849,716 = 0,178
R(21.4) = 130/ 849,716 = 0,153 R(22.4) = 155/ 849,716 = 0,182
R(23.4) = 123/ 849,716 = 0,145 R(24.4) = 136/ 849,716 = 0,160
R(13.2) = 100/ 541,018 = 0,185 R(33.2) = 90/ 541,018 = 0,166 R(14.2) = 100/ 541,018 = 0,185 R(34.2) = 90/ 541,018 = 0,166
R(15.2) = 90/ 541,018 = 0,166 R(35.2) = 100/ 541,018 = 0,185 R(16.2) = 100/ 541,018 = 0,185 R(17.2) = 100/ 541,018 = 0,185
R(18.2) = 80/ 541,018 = 0,148 R(19.2) = 95/ 541,018 = 0,176
R(20.2) = 100/ 541,018 = 0,185
X(3) = √ 802 + 802 + 802 + 792 + 852 + 782 + 802 + 802 + 802 + 782 + 792 +
802 + 802 + 802 + 852 + 782 + 802 + 792 + 802 + 802 + 802 + 902 + 802 +
802 + 802 + 802 + 802 + 852 + 782 + 802 + 792 + 802 + 802 + 852 + 802
= 476,550
maka :
R(1.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(21.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(2.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(22.3) = 90/ 476,550 = 0,189 R(3.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(23.3) = 80/ 476,550 = 0,168
R(4.3) = 79/ 476,550 = 0,166 R(24.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(5.3) = 85/ 476,550 = 0,178 R(25.3) = 80/ 476,550 = 0,168
R(6.3) = 78/ 476,550 = 0,164 R(26.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(7.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(27.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(8.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(28.3) = 85/ 476,550 = 0,178
R(9.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(29.3) = 78/ 476,550 = 0,164 R(10.3) = 78/ 476,550 = 0,164 R(30.3) = 80/ 476,550 = 0,168
R(11.3) = 79/ 476,550 = 0,166 R(31.3) = 79/ 476,550 = 0,166 R(12.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(32.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(13.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(33.3) = 80/ 476,550 = 0,168
R(14.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(34.3) = 85/ 476,550 = 0,178 R(15.3) = 85/ 476,550 = 0,178 R(35.3) = 80/ 476,550 = 0,160
R(16.3) = 78/ 476,550 = 0,164 R(17.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(18.3) = 79/ 476,550 = 0,166
R(19.3) = 80/ 476,550 = 0,168 R(20.3) = 80/ 476,550 = 0,168
X(4) =
√ 1562 + 1532 + 1402 + 1512 + 1562 + 1302 + 1562 + 1302 + 1202 + 1522 + 1542 +
34
R(5.4) = 156/ 849,716 = 0,184 R(25.4) = 142/ 849,716 = 0,167 R(6.4) = 130/ 849,716 = 0,153 R(26.4) = 130/ 849,716 = 0,153
R(7.4) = 156/ 849,716 = 0,184 R(27.4) = 150/ 849,716 = 0,177 R(8.4) = 130/ 849,716 = 0,153 R(28.4) = 121/ 849,716 = 0,142 R(9.4) = 120/ 849,716 = 0,141 R(29.4) = 145/ 849,716 = 0,171
R(10.4) = 152/ 849,716 = 0,179 R(30.4) = 155/ 849,716 = 0,182 R(11.4) = 154/ 849,716 = 0,181 R(31.4) = 156/ 849,716 = 0,184
R(12.4) = 145/ 849,716 = 0,171 R(32.4) = 136/ 849,716 = 0,160 R(13.4) = 132/ 849,716 = 0,155 R(33.4) = 143/ 849,716 = 0,168 R(14.4) = 144/ 849,716 = 0,169 R(34.4) = 156/ 849,716 = 0,178
R(15.4) = 127/ 849,716 = 0,149 R(35.4) = 156/ 849,716 = 0,160 R(16.4) = 156/ 849,716 = 0,184
R(17.4) = 153/ 849,716 = 0,180 R(18.4) = 140/ 849,716 = 0,165 R(19.4) = 151/ 849,716 = 0,178
R(20.4) = 156/ 849,716 = 0,184
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka diperoleh matriks keputusan ternormalisasi seperti pada tabel berikut :
Tabel IV.2
Data Matriks Ternormalisasi
No Urut
Nama Siswa
R(i,1)
R(i,2)
R(i,3)
R(i,4)
1 Achmad Rafi Saputra 0.174 0.148 0.168 0.184
2 Adam Tirtayasa 0.178 0.148 0.168 0.180
3 Ahmad Bukhori 0.174 0.148 0.168 0.165
4 Ahmad Imron Rosadi 0.176 0.139 0.166 0.178
5 Akmal Adnanto 0.176 0.166 0.178 0.184
6 Ali Fajar Wahidin 0.167 0.185 0.164 0.153
7 Ambar Dwi Susilawati 0.182 0.185 0.168 0.184
8 Ariska Amaliyyah 0.178 0.148 0.168 0.153
9 Bima Sena Putra Maulana
0.163
0.176
0.168
0.141
10 Danial Priyarso Putra Sukmana
0.167
0.185
0.164
0.179
11 Erwin Antonius Sinaga 0.150 0.185 0.166 0.181
12 Figo Muhammad Naufal 0.169 0.129 0.168 0.171
13 Frisca Aura Puspa Dewi 0.167 0.185 0.168 0.155
14 Muhamad Faisyal Irvan 0.163 0.185 0.168 0.169
15 Mahesa Dias Saputra 0.167 0.166 0.178 0.149
16 Muhamad Azami 0.174 0.185 0.164 0.184
17 Muhammad Raihan Khadafi
0.174
0.185
0.168
0.180
35
18 Muhammad Sya'bani 0.178 0.148 0.166 0.165
19 Muhammad Zidane Pratama
0.167
0.176
0.168
0.178
20 Mutiara Putri 0.167 0.185 0.168 0.184
21 Nur Aulia Anindya Harlan 0.150 0.185 0.168 0.153
22 Raihan Putra Ristanto 0.163 0.129 0.189 0.182
23 Revin Muhammad Badyi 0.178 0.185 0.168 0.145
24 Reza Alirofi 0.178 0.185 0.168 0.160
25 Reza Maliki 0.163 0.185 0.168 0.167
26 Ria Afrianti Futri 0.169 0.148 0.168 0.153
27 Risqi Dwi Amalia 0.154 0.148 0.168 0.177
28 Rizky Chandra 0.169 0.176 0.178 0.142
29 Rizki Ramadan 0.163 0.185 0.164 0.171
30 Septiyan 0.163 0.185 0.168 0.182
31 Septya Ajie Ninktyar 0.167 0.129 0.166 0.184
32
Tubagus Muhammad Daffa Atala
0.163
0.166
0.168
0.160
33 Yehezkiel Melkisedek 0.174 0.166 0.168 0.168
34 Yodi Wibowo 0.171 0.166 0.178 0.178
35 Yogi Hartandi 0.178 0.185 0.168 0.160
3. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot (V) yang elemen-
elemennya ditentukan dari R(i). Sebelum menghitung matrik keputusan
normalisasi terbobot, tentukan terlebih dahulu bobot dari masing-masing kriteria.
Tingkat kepentingan tiap kriteria dapat dinilai dari range 1 sampai 5, yaitu:
1 : tidak penting
2 : tidak terlalu penting
3 : cukup penting
4 : penting
5 : sangat penting
Nilai bobot awal (w) digunakan untuk menunjukkan tingkat kepentingan relatif dari
setiap kriteria. Bobot dari masing-masing kriteria tertera pada Tabel IV.III.
Tabel IV.3
Bobot Kriteria
36
No.
Kriteria
Bobot (W)
1 Nilai Rata – Rata Rapot 5
2 Nilai Perilaku 5
3 Nilai AKtivitas 3
4 Jumlah Kehadiran 4
Setelah menentukan bobot dari masing-masing kriteria, selanjutnya melakukan
perhitungan matriks keputusan normalisasi sebagai berikut :
Dengan i=1,2,3,..., m;danj=1,2,3,... ,n;
dan adalah bobot referensi dari setiap kriteria.
Tabel IV.4
Perkalian Kriteria 1 Matriks Normalisasi dengan Bobot
i
R(i,1)
Bobot Referensi ( )
V(i,1)
1 0.174 5 0.868
2 0.178 5 0.890
3 0.174 5 0.868
4 0.176 5 0.879
5 0.176 5 0.879
6 0.167 5 0.835
7 0.182 5 0.911
8 0.178 5 0.890
9 0.163 5 0.814
10 0.167 5 0.835
11 0.150 5 0.748
12 0.169 5 0.846
13 0.167 5 0.835
14 0.163 5 0.814
15 0.167 5 0.835
16 0.174 5 0.868
17 0.174 5 0.868
18 0.178 5 0.890
19 0.167 5 0.835
37
20 0.167 5 0.835
21 0.150 5 0.748
22 0.163 5 0.814
23 0.178 5 0.890
24 0.178 5 0.890
25 0.163 5 0.814
26 0.169 5 0.846
27 0.154 5 0.770
28 0.169 5 0.846
29 0.163 5 0.814
30 0.163 5 0.814
31 0.167 5 0.835
32 0.163 5 0.814
33 0.174 5 0.868
34 0.171 5 0.857
35 0.178 5 0.890
Tabel IV.5
Perkalian Kriteria 2 Matriks Normalisasi dengan Bobot
i
R(i,2)
Bobot Referensi ( )
V(i,2)
1 0.148 5 0.739
2 0.148 5 0.739
3 0.148 5 0.739
4 0.139 5 0.693
5 0.166 5 0.832
6 0.185 5 0.924
7 0.185 5 0.924
8 0.148 5 0.739
9 0.176 5 0.878
10 0.185 5 0.924
11 0.185 5 0.924
12 0.129 5 0.647
13 0.185 5 0.924
14 0.185 5 0.924
15 0.166 5 0.832
16 0.185 5 0.924
17 0.185 5 0.924
18 0.148 5 0.739
38
19 0.176 5 0.878
20 0.185 5 0.924
21 0.185 5 0.924
22 0.129 5 0.647
23 0.185 5 0.924
24 0.185 5 0.924
25 0.185 5 0.924
26 0.148 5 0.739
27 0.148 5 0.739
28 0.176 5 0.878
29 0.185 5 0.924
30 0.185 5 0.924
31 0.129 5 0.647
32 0.166 5 0.832
33 0.166 5 0.832
34 0.166 5 0.832
35 0.185 5 0.924
Tabel IV.6
Perkalian Kriteria 3 Matriks Normalisasi dengan Bobot
i
R(i,3)
Bobot Referensi ( )
V(i,3)
1 0.168 3 0.504
2 0.168 3 0.504
3 0.168 3 0.504
4 0.166 3 0.497
5 0.178 3 0.535
6 0.164 3 0.491
7 0.168 3 0.504
8 0.168 3 0.504
9 0.168 3 0.504
10 0.164 3 0.491
11 0.166 3 0.497
12 0.168 3 0.504
13 0.168 3 0.504
14 0.168 3 0.504
15 0.178 3 0.535
16 0.164 3 0.491
17 0.168 3 0.504
39
18 0.166 3 0.497
19 0.168 3 0.504
20 0.168 3 0.504
21 0.168 3 0.504
22 0.189 3 0.567
23 0.168 3 0.504
24 0.168 3 0.504
25 0.168 3 0.504
26 0.168 3 0.504
27 0.168 3 0.504
28 0.178 3 0.535
29 0.164 3 0.491
30 0.168 3 0.504
31 0.166 3 0.497
32 0.168 3 0.504
33 0.168 3 0.504
34 0.178 3 0.535
35 0.168 3 0.504
Tabel IV.7
Perkalian Kriteria 4 Matriks Normalisasi dengan Bobot
i
R(i,4)
Bobot Referensi ( )
V(i,4)
1 0.184 4 0.734
2 0.180 4 0.720
3 0.165 4 0.659
4 0.178 4 0.711
5 0.184 4 0.734
6 0.153 4 0.612
7 0.184 4 0.734
8 0.153 4 0.612
9 0.141 4 0.565
10 0.179 4 0.716
11 0.181 4 0.725
12 0.171 4 0.683
13 0.155 4 0.621
14 0.169 4 0.678
15 0.149 4 0.598
16 0.184 4 0.734
40
17 0.180 4 0.720
18 0.165 4 0.659
19 0.178 4 0.711
20 0.184 4 0.734
21 0.153 4 0.612
22 0.182 4 0.730
23 0.145 4 0.579
24 0.160 4 0.640
25 0.167 4 0.668
26 0.153 4 0.612
27 0.177 4 0.706
28 0.142 4 0.570
29 0.171 4 0.683
30 0.182 4 0.730
31 0.184 4 0.734
32 0.160 4 0.640
33 0.168 4 0.673
34 0.178 4 0.711
35 0.160 4 0.640
Dari hasil perhitungan diperoleh matriks keputusan ternormalisasi terbobot seperti
pada tabel berikut :
Tabel IV.8
Matriks Keputusan Normalisasi dengan Bobot
i
V(i,1)
V(i,2)
V(i,3)
V(i,4)
1 0.868 0.739 0.504 0.734
2 0.890 0.739 0.504 0.720
3 0.868 0.739 0.504 0.659
4 0.879 0.693 0.497 0.711
5 0.879 0.832 0.535 0.734
6 0.835 0.924 0.491 0.612
7 0.911 0.924 0.504 0.734
8 0.890 0.739 0.504 0.612
9 0.814 0.878 0.504 0.565
10 0.835 0.924 0.491 0.716
11 0.748 0.924 0.497 0.725
12 0.846 0.647 0.504 0.683
41
13 0.835 0.924 0.504 0.621
14 0.814 0.924 0.504 0.678
15 0.835 0.832 0.535 0.598
16 0.868 0.924 0.491 0.734
17 0.868 0.924 0.504 0.720
18 0.890 0.739 0.497 0.659
19 0.835 0.878 0.504 0.711
20 0.835 0.924 0.504 0.734
21 0.748 0.924 0.504 0.612
22 0.814 0.647 0.567 0.730
23 0.890 0.924 0.504 0.579
24 0.890 0.924 0.504 0.640
25 0.814 0.924 0.504 0.668
26 0.846 0.739 0.504 0.612
27 0.770 0.739 0.504 0.706
28 0.846 0.878 0.535 0.570
29 0.814 0.924 0.491 0.683
30 0.814 0.924 0.504 0.730
31 0.835 0.647 0.497 0.734
32 0.814 0.832 0.504 0.640
33 0.868 0.832 0.504 0.673
34 0.857 0.832 0.535 0.711
35 0.890 0.924 0.504 0.640
4. Menentukan matriks solusi ideal positif ( ) dan solusi ideal negatif ( ) dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV.9
Solusi Ideal Positif ( )
Solusi Ideal
Positif
V(i,1)
V(i,2)
V(i,3)
V(i,4)
0.868 0.739 0.504 0.734
0.890 0.739 0.504 0.720
0.868 0.739 0.504 0.659
0.879 0.693 0.497 0.711
0.879 0.832 0.535 0.734
0.835 0.924 0.491 0.612
0.911 0.924 0.504 0.734
0.890 0.739 0.504 0.612
42
0.814 0.878 0.504 0.565
0.835 0.924 0.491 0.716
0.748 0.924 0.497 0.725
0.846 0.647 0.504 0.683
0.835 0.924 0.504 0.621
0.814 0.924 0.504 0.678
0.835 0.832 0.535 0.598
0.868 0.924 0.491 0.734
0.868 0.924 0.504 0.720
0.890 0.739 0.497 0.659
0.835 0.878 0.504 0.711
0.835 0.924 0.504 0.734
0.748 0.924 0.504 0.612
0.814 0.647 0.567 0.730
0.890 0.924 0.504 0.579
0.890 0.924 0.504 0.640
0.814 0.924 0.504 0.668
0.846 0.739 0.504 0.612
0.770 0.739 0.504 0.706
0.846 0.878 0.535 0.570
0.814 0.924 0.491 0.683
0.814 0.924 0.504 0.730
0.835 0.647 0.497 0.734
0.814 0.832 0.504 0.640
0.868 0.832 0.504 0.673
0.857 0.832 0.535 0.711
0.890 0.924 0.504 0.640
(V max) 0.911 0.924 0.567 0.734
Tabel IV.10
Solusi Ideal Negatif ( )
Solusi Ideal
Negatif
V(i,1)
V(i,2)
V(i,3)
V(i,4)
0.868 0.739 0.504 0.734
0.890 0.739 0.504 0.720
0.868 0.739 0.504 0.659
0.879 0.693 0.497 0.711
0.879 0.832 0.535 0.734
0.835 0.924 0.491 0.612
43
0.911 0.924 0.504 0.734
0.890 0.739 0.504 0.612
0.814 0.878 0.504 0.565
0.835 0.924 0.491 0.716
0.748 0.924 0.497 0.725
0.846 0.647 0.504 0.683
0.835 0.924 0.504 0.621
0.814 0.924 0.504 0.678
0.835 0.832 0.535 0.598
0.868 0.924 0.491 0.734
0.868 0.924 0.504 0.720
0.890 0.739 0.497 0.659
0.835 0.878 0.504 0.711
0.835 0.924 0.504 0.734
0.748 0.924 0.504 0.612
0.814 0.647 0.567 0.730
0.890 0.924 0.504 0.579
0.890 0.924 0.504 0.640
0.814 0.924 0.504 0.668
0.846 0.739 0.504 0.612
0.770 0.739 0.504 0.706
0.846 0.878 0.535 0.570
0.814 0.924 0.491 0.683
0.814 0.924 0.504 0.730
0.835 0.647 0.497 0.734
0.814
0.832
0.504
0.640
0.868 0.832 0.504 0.673
0.857 0.832 0.535 0.711
0.890 0.924 0.504 0.640
(V min) 0.748 0.647 0.491 0.565
5. Menghitung seperasi atau jarak alternatif dari solusi ideal positif ( ) dengan rumus
√ ∑ 𝑗 𝑗
maka :
=√
= √
= √
= 0.200026
44
=√
= √
= √
= 0.196972
=√
= √
= √
= 0.213737
= √
= √
= √
= 0.283782
=√
= √
= √
= 0.102912
=√
= √
= √
= 0.162643
=√
= √
= √
= 0.062952
=√
= √
= √
= 0.231471
45
=√
= √
= √
= 0.210593
=√
= √
= √
= 0.108753
=√
= √
= √
= 0.177087
=√
= √
= √
= 0.296228
=√
= √
= √
= 0.149977
=√
= √
= √
= 0.129172
=√
= √
= √
= 0.184213
46
=√
= √
= √
= 0.087118
=√
= √
= √
= 0.077751
=√
= √
= √
= 0.212376
=√
= √
= √
= 0.111437
=√
= √
= √
= 0.098635
=√
= √
= √
= 0.213118
=√
= √
= √
= 0.29398
47
=√
= √
= √
= 0.169015
√
= √
= √
= 0.115316
=√
= √
= √
= 0.133558
=√
= √
= √
= 0.239466
=√
= √
= √
= 0.242512
=√
= √
= √
= 0.185764
=√
= √
= √
= 0.133864
48
= √
= √
= √
= 0.116261
= √
= √
= √
= 0.295688
=√
= √
= √
= 0.175783
=√
= √
= √
= 0.134655
= √
= √
= √
= 0.114139
=√
= √
= √
= 0.115316
49
Menghitung seperasi atau jarak alternatif dari solusi ideal negatif ( ) dengan
rumus:
√ ∑ 𝑗 𝑗
Maka :
=√
= √
= √
= 0.227283
=
√
= √
= √
= 0.229605
=
√
= √
= √
= 0.178331
=
√
= √
= √
= 0.201036
=
√
= √
= √
= 0.285956
50
=
√
= √
= √
= 0.294309
=
√
= √
= √
= 0.363627
=√
= √
= √
= 0.175505
=√
= √
= √
= 0.240368
=√
= √
= √
= 0.327251
=√
51
= √
= √
= 0.320199
=
√
= √
= √
= 0.153427
=
√
= √
= √
= 0.296228
=
√
= √
= √
= 0.306642
=
√
= √
= √
= 0.211479
=
√
= √
= √
52
= 0.346162
=
√
= √
= √
= 0.339705
=
√
= √
= √
= 0.193213
=
√
= √
= √
= 0.286998
=
√
= √
= √
= 0.33657
=
√
= √
= √
= 0.281505
53
=
√
= √
= √
= 0.192585
=
√
= √
= √
= 0.311633
=
√
= √
= √
= 0.320294
=
√
= √
= √
= 0.3033
=
√
= √
= √
= 0.142993
=
√
54
= √
= √
= 0.17063
=
√
= √
= √
= 0.254711
=
√
= √
= √
= 0.308151
=
√
= √
= √
= 0.329259
=
√
= √
= √
= 0.1905
=
√
= √
= √
55
= 0.210315
=
√
= √
= √
= 0.245528
=
√
= √
= √
= 0.263001
=
√
= √
= √
= 0.320294
Dari hasil perhitungan didapat seperasi (jarak) solusi ideal positif
dan jarak solusi ideal negatif seperti pada tabel berikut :
Tabel IV.11
Nilai Seperasi (Jarak)
V(i,1) V(i,2) V(i,3) V(i,4)
0.868 0.739 0.504 0.734 0.200026 0.227283
0.890 0.739 0.504 0.720 0.196972 0.229605
0.868 0.739 0.504 0.659 0.213737 0.178331
56
0.879 0.693 0.497 0.711 0.283782 0.201036
0.879 0.832 0.535 0.734 0.102912 0.285956
0.835 0.924 0.491 0.612 0.162643 0.294309
0.911 0.924 0.504 0.734 0.062952 0.363627
0.890 0.739 0.504 0.612 0.231471 0.175505
0.814 0.878 0.504 0.565 0.210593 0.240368
0.835 0.924 0.491 0.716 0.108753 0.327251
0.748 0.924 0.497 0.725 0.177087 0.320199
0.846 0.647 0.504 0.683 0.296228 0.153427
0.835 0.924 0.504 0.621 0.149977 0.296228
0.814 0.924 0.504 0.678 0.129172 0.306642
0.835 0.832 0.535 0.598 0.184213 0.211479
0.868 0.924 0.491 0.734 0.087118 0.346162
0.868 0.924 0.504 0.720 0.077751 0.339705
0.890 0.739 0.497 0.659 0.212376 0.193213
0.835 0.878 0.504 0.711 0.111437 0.286998
0.835 0.924 0.504 0.734 0.098635 0.336570
0.748 0.924 0.504 0.612 0.213118 0.281505
0.814 0.647 0.567 0.730 0.293980 0.192585
0.890 0.924 0.504 0.579 0.169015 0.311633
0.890 0.924 0.504 0.640 0.115316 0.320294
0.814 0.924 0.504 0.668 0.133558 0.303300
0.846 0.739 0.504 0.612 0.239466 0.142993
0.770 0.739 0.504 0.706 0.242512 0.170630
0.846 0.878 0.535 0.570 0.185764 0.254711
0.814 0.924 0.491 0.683 0.133864 0.308151
0.814 0.924 0.504 0.730 0.116261 0.329259
0.835 0.647 0.497 0.734 0.295688 0.190500
0.814 0.832 0.504 0.640 0.175783 0.210315
0.868 0.832 0.504 0.673 0.134655 0.245528
0.857 0.832 0.535 0.711 0.114139 0.263001
0.890 0.924 0.504 0.640 0.115316 0.320294
(V max) 0.911 0.924 0.567 0.734
(V min) 0.748 0.647 0.491 0.565
6. Menghitung kedekatan relatif dari setiap alternatif terhadap sulosi ideal positif ( ) dengan rumus sebagai berikut :
dengan I = 1,2,3,.... m
57
Maka :
58
59
Dibawah ini tabel hasil perhitungan pendekatan relatif :
Tabel IV.12
Hasil Perhitungan Pendekatan Relatif
No Urut
Nama Siswa
1 Achmad Rafi Saputra 0.531893
2 Adam Tirtayasa 0.538251
3 Ahmad Bukhori 0.454848
4 Ahmad Imron Rosadi 0.414663
5 Akmal Adnanto 0.735354
6 Ali Fajar Wahidin 0.644069
7 Ambar Dwi Susilawati 0.852425
8 Ariska Amaliyyah 0.431243
9 Bima Sena Putra Maulana 0.533014
10 Danial Priyarso Putra Sukmana 0.750569
11 Erwin Antonius Sinaga 0.643892
12 Figo Muhammad Naufal 0.341211
13 Frisca Aura Puspa Dewi 0.663883
14 Muhamad Faisyal Irvan 0.703607
15 Mahesa Dias Saputra 0.534453
16 Muhamad Azami 0.798935
17 Muhammad Raihan Khadafi 0.813751
18 Muhammad Sya'bani 0.476376
19 Muhammad Zidane Pratama 0.720313
20 Mutiara Putri 0.773359
21 Nur Aulia Anindya Harlan 0.569130
22 Raihan Putra Ristanto 0.395806
23 Revin Muhammad Badyi 0.648360
24 Reza Alirofi 0.735277
25 Reza Maliki 0.694275
26 Ria Afrianti Futri 0.373878
27 Risqi Dwi Amalia 0.413006
28 Rizky Chandra 0.578264
60
29 Rizki Ramadan 0.697151
30 Septiyan 0.739045
31 Septya Ajie Ninktyar 0.391823
32 Tubagus Muhammad Daffa Atala 0.544719
33 Yehezkiel Melkisedek 0.645815
34 Yodi Wibowo 0.697357
35 Yogi Hartandi 0.735277
7. Merangking Alternatif
Pada tabel berikut merupakan hasil proses perhitungan yang sudah terurut dari nilai
yang terbesar sampai nilai yang terkecil. Hasil perangkingan setiap siswa dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel IV.13
Hasil Pengurutan Alternatif
No Urut Nama Siswa Nilai Preferensi
1 Ambar Dwi Susilawati 0.852425
2 Muhammad Raihan Khadafi 0.813751
3 Muhamad Azami 0.798935
4 Mutiara Putri 0.773359
5 Danial Priyarso Putra Sukmana 0.750569
6 Septiyan 0.739045
7 Akmal Adnanto 0.735354
8 Reza Alirofi 0.735277
9 Yogi Hartandi 0.735277
10 Muhammad Zidane Pratama 0.720313
11 Muhamad Faisyal Irvan 0.703607
12 Yodi Wibowo 0.697357
13 Rizki Ramadan 0.697151
14 Reza Maliki 0.694275
15 Frisca Aura Puspa Dewi 0.663883
16 Revin Muhammad Badyi 0.64836
17 Yehezkiel Melkisedek 0.645815
18 Ali Fajar Wahidin 0.644069
19 Erwin Antonius Sinaga 0.643892
20 Rizky Chandra 0.578264
21 Nur Aulia Anindya Harlan 0.56913
61
22 Tubagus Muhammad Daffa Atala 0.544719
23 Adam Tirtayasa 0.538251
24 Mahesa Dias Saputra 0.534453
25 Bima Sena Putra Maulana 0.533014
26 Achmad Rafi Saputra 0.531893
27 Muhammad Sya'bani 0.476376
28 Ahmad Bukhori 0.454848
29 Ariska Amaliyyah 0.431243
30 Ahmad Imron Rosadi 0.414663
31 Risqi Dwi Amalia 0.413006
32 Raihan Putra Ristanto 0.395806
33 Septya Ajie Ninktyar 0.391823
34 Ria Afrianti Futri 0.373878
35 Figo Muhammad Naufal 0.341211
Dari tabel diatas disimpulkan bahwa nilai tertinggi adalah siswa dengan nama siswa
Ambar Dwi Susilawati dengan nilai preferensi 0.852425
4.3. Hasil Penelitian
Hasil terakhir dari penelitian ini yaitu terpilihnya lima siswa peringkat
teratas dari tiga puluh lima siswa yang berada di kelas kelas XI TKJ 1 pada SMK
Pariwisata Depok. Di peringkat ke-5 ditempati oleh siswa dengan nama siswa Danial
Priyarso Putra Sukmana dengan nilai preferensi 0.750569, diperingkat ke-4 ditempati
oleh siswa dengan nama Mutiara Putri dengan nilai preferensi 0.773359, diperingkat
ke-3 ditempati oleh siswa dengan nama Muhamad Azami dengan nilai preferensi
0.798935, diperingkat ke-2 ditempati oleh siswa dengan nama Muhammad Raihan
Khadafi dengan nilai preferensi 0.813751, dan diperingkat pertama ditempati oleh
siswa dengan nama siswa Ambar Dwi Susilawati dengan nilai preferensi 0.852425.
Hasil nilai akhir yang diperoleh dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
62
Gambar IV.1
Hasil Akhir Penelitian
AmbarDwi
Susilawati
Muhammad Raihan
Khadafi
MuhamadAzami
MutiaraPutri
DanialPriyarso
PutraSukmana
Nilai Preferensi 0.852425 0.813751 0.798935 0.773359 0.750569
0.68
0.7
0.72
0.74
0.76
0.78
0.8
0.82
0.84
0.86
0.88
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijabarkan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai hasil dari penelitian sebagai berikut :
1. Metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS) dapat digunakan sebagai alternatif sistem pengambilan
keputusan dalam menentukan prestasi akademik siswa pada SMK
Pariwisata Depok. Maka penggunaan metode Technique For Order
Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dapat membantu
dalam menentukan suatu keputusan.
2. Proses menentukan prestasu akademik siswa yang dihitung dengan
menggunakan metode Technique For Order Preference by Similarity to
Ideal Solution (TOPSIS) dimulai dengan menentukan nilai relatif terhadap
masing – masing alternatif, membangun Matrix keputusan ternormalisasi dari
setiap kategori, membuat matriks keputusan ternormalisasi terbobot,
menentukan matriks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif,
menghitung Seperasi, menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal
positif dan terakhir merangking alternatif.
3. Dari hasil penelitian, yang dilihat dari kriteria – kriteria seperti nilai rata –
rata rapot, nilai perilaku, nilai aktivitas dan nilai aktivitas dengan
menggunakan metode Technique For Order Preference by Similarity to
Ideal Solution (TOPSIS), siswa dengan nama Ambar Dwi Susilawati
mendapat ranking pertama dengan nilai preferensi 0.852425.
63
64
5.2. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat diusulkan
beberapa saran, diantaranya adalah :
1. Melakukan penelitian dengan menggunakan metode lainnya seperti AHP,
Weight Product, Promethee dan lain sebagainya sebagai perbandingan
antara metode Technique For Order Preference by Similarity to Ideal
Solution (TOPSIS) dengan metode lainnya dalam proses menentukan
prestasi akademik siswa
2. Penggunaan komputer sebagai alat bantu untuk mengolah Metode Technique
For Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) sudah
selayaknya diterapkan.
3. Sistem pengambilan keputusan dalam menentukan prestasi akademik siswa
sebaiknya tidak hanya menggunakan kriteria – kriteria seperti nilai rata –
rata rapot, nilai perilaku, nilai aktivitas dan nilai aktivitas saja tetapi pihak
sekolah diharapkan menambah beberapa kriteria lainnya dalam
menentukan prestasi akademik siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, H., & Ricky, R. (2017). Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Untuk
Pemilihan Siswa Teladan Menggunakan Metode Topsis. Jurnal Ilmiah FIFO,
8(2), 112. https://doi.org/10.22441/fifo.v8i2.1306
Andriyani, N., & Hafiz, A. (2018). Perbandingan Metode AHP dan Topsis dalam
Penentuan Siswa Berprestasi. 362–371.
Budi, A. S., & Lestari, A. F. (2019). Aplikasi sistem pengambilan keputusan
pemilihan siswa berprestasi. Jurnal Teknologi Informatika & Komputer, 5(1),
10–18.
Dewi, D. K., Negeri, S. M. A., & Rakyat, K. (2018). Sistem Pendukung Keputusan
Dalam Menentukan Siswa Siswi Terbaik SMA Negeri 1 Kampung Rakyat
Menggunakan Metode TOPSIS. Pelita Informatika Budi Darma, 17, 283–288.
Diana. (2018). Metode Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.pdf. Retrieved
from www.freepik.com
Fitriana, A. N., Harliana, H., & Handaru, H. (2018). Sistem Pendukung Keputusan
Untuk Menentukan Prestasi Akademik Siswa dengan Metode TOPSIS. Creative
Information Technology Journal, 2(2), 153.
https://doi.org/10.24076/citec.2015v2i2.45
Hartono, B. (2013). SIM Berbasis Komputer_Bab2_Teori_sistem (Bambang
Hartono).pdf. Jakarta: Rineka Cipta.
Hidayat, S., & Irviani, R. (2016). Ma Al Mubarok Batu Raja Menggunakan Metode
Topsis. 6(2015), 1–8.
Kristiana, T. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Dengan Menggunakan Metode
TOPSIS Untuk Pemilihan Lokasi Pendirian Grosir Pulsa. Paradigma, XX(1), 8–
65
12.
Latif, L. A., Jamil, M., & Abbas, S. H. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Teori
dan Implementasi.pdf. Retrieved from www.pshare.com
Marbun, M., & Bosker Sinaga. (2018). Buku Ajar Sistem Pendukung Keputusan
Penilaian Hasil Belajar | 1 STMIK Pelita Nusantara Medan. Retrieved from
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/56538969/BUKU Ajar_S
istem_Pendukung_Keputusan_Penilaian_Hasil_Belajar_Dengan_Metode_Topsi
s.pdf
Narti. (2017). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi
Menggunakan Metode AHP Dan Topsis. Jurnal Informatika, 4(2), 196–205.
Novriansyah, D., & Defit, S. (2017). Multi Criteria Decision Making (MCDM) pada
Sistem Pendukung Keputusan.pdf. Retrieved from www.Autosoftdms.com
Purwasih, K., & Rosmawanti, N. (2017). Penerapan Metode TOPSIS Untuk
Pemilihan Siswa Berprestasi Pada SMPN 2 Barambai. 1497–1502.
Putra, R., Werdiningsih, I., & Puspitasari, I. (2017). Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Siswa Berprestasi di Sekolah Menengah Pertama dengan Metode
VIKOR dan TOPSIS. Journal of Information Systems Engineering and Business
Intelligence, 3(2), 113. https://doi.org/10.20473/jisebi.3.2.113-121
Ramdhadi, A. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia.
Sari, F. (2018). Metode dalam Pengambilan Keputusan.pdf. Retrieved from
www.freepik.com
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Retrieved from bajakanbuku.blogspot.com
Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem Informasi_Bab2_Teori_sistem dan karakteristik
(Tata Sutabri).pdf. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
66
Tukan, E. A., & Kennedy, J. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Prestasi Siswa
Menggunakan Metode Topsis. Konferensi Nasional Sistem & Informatika, 4(1), 6–7.
Retrieved from
https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1222
67
68
69
70