59
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 155 JAKARTA TAHUN 2011 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: Karis Amalia Derina NIM: 108103000030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H /2011 M

skipsi 1.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ddd

Citation preview

Page 1: skipsi 1.pdf

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI

DI SMPN 155 JAKARTA TAHUN 2011

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

Karis Amalia Derina

NIM: 108103000030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H /2011 M

Page 2: skipsi 1.pdf

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 21 september 2011

ii

Page 3: skipsi 1.pdf

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA

MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 155 JAKARTA TAHUN

2011

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran (S.Ked)

Oleh :

Karis Amalia Derina

NIM: 108103000030

Pembimbing I

Zeti Harriyati, M. Biomed

Pembimbing II

dr. Rachmania Diandini, MKK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/ 2011 M

iii

Page 4: skipsi 1.pdf

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian berjudul FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 155

JAKARTA TAHUN 2011 yang diajukan oleh Karis Amalia Derina (NIM:

108103000030), telah diujikan dalam sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 21 September

2011. Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter.

Ciputat, 21 September 2011

iv

Page 5: skipsi 1.pdf

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat

dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad

SAW.

Laporan penelitian ini berjudul “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan

Usia Menarche pada Remaja Putri di SMPN 155 Jakarta Tahun 2011”. Dalam

penyusunan laporan penelitian ini, penulis banyak menerima bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu penulis menghaturkan ucapan terima kasih dan

penghargaan kepada:

1) Prof. DR. (hc). Dr. M.K. Tadjudin, SpAnd, Drs. H. Achmad Ghalib, MA, dan

Dra. Farida Hamid, M.Pd selaku Dekan dan Pembantu Dekan FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2) DR. Dr. Syarief Hasan Lutfie, SpKFR selaku ketua Program Studi Pendidikan

Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3) Ibu Zeti Hariyati, M. Biomed selaku dosen pembimbing I dan dr. Rachmania

Diandini sebagai pembimbing II yang telah banyak menyediakan waktu,

tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan saya dalam

penyusunan riset ini.

4) dr Riva Auda, SpA, MKes dan dr. Francisca A T, MS, SpGK selaku penguji

sidang riset yang memberikan banyak masukan pada revisi riset ini.

5) Silvia Nasution, M.Biomed selaku penanggung jawab riset PSPD 2008 yang

selalu mengingatkan kami untuk segera menyelesaikan riset.

6) Bapak, Ibu dosen, dan segenap Civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah

yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis.

7) Bapak drs. Wahyudi, MM. selaku Kepala SMPN 155 Jakarta dan guru-guru

serta staf karyawan SMPN 155 Jakarta yang telah memberikan izin dan

bantuan kepada penulis dalam melakukan proses pengumpulan data di lokasi

penelitian.

v

Page 6: skipsi 1.pdf

8) Ibunda Suslina, Spd, dan Ayahanda drs. M. Nadirsyah, MM, serta kedua

adikku yang selalu memberikan motivasi baik moril maupun materil, kasih

sayang serta doa yang tulus untuk penulis.

9) Teman-teman seangkatanku di PSPD 2008, yang telah memberikan banyak

ilmu dan kebersamaan selama 3 tahun ini.

10) Teman-teman dan pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Ciputat, September 2011

Penulis

vi

Page 7: skipsi 1.pdf

ABSTRAK

Karis Amalia Derina. Program Studi Pendidikan Dokter. Faktor-faktor yang

Berhubungan dengan Usia Menarche pada Remaja Putri di SMPN 155 Jakarta

tahun 2011.

Beberapa penelitian menunjukkan telah terjadi perubahan onset menarche pada

remaja putri dan hal tersebut dipengaruhi banyak faktor. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui gambaran usia menarche serta hubungan status gizi, usia

menarche ibu dan pendapatan orangtua terhadap usia menarche. Penelitian ini

menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan sampel sebanyak 96 siswi.

Subjek penelitian akan mengisi kuesioner dan dilakukan pengukuran

antropometri. Data akan dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian

menunjukkan rata-rata usia menarche remaja putri di SMPN 155 Jakarta adalah

11,72 + 0,79 tahun. Usia menarche termuda adalah 10 tahun dan usia menarche

tertua adalah 14 tahun. Dari analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat

hubungan antara status gizi dengan usia menarche responden (p value= 0,025).

Usia menarche ibu dan pendapatan orangtua tidak memiliki hubungan bermakna

dengan usia menarche responden.

Kata kunci:

Menarche, Status Gizi, Usia Menarche Ibu, Pendapatan Orangtua.

ABSTRACT

Karis Amalia Derina. Medical Education Study Program. Related Factors to

Menarche Onset of Female Adolescent at SMPN 155 Jakarta 2011.

Several recent studies showed that the menarche onset had been changed and it

was influenced by many factors. This research aimed to describe average

menarche onset of female adolescent and its relationship with nutrition status,

menarche onset of mother and salary of parents. This research used a cross

sectional study. The subjects was 96 female adolescent. Answered questionnaire

and anthropometric measured were obtained from each subjects. The data was

analyzed using chi-square test. Research result showed that average onset of

menarche is 11,72 + 0,79 years. The earliest onset of menarche is 10 yearsold

and the latest onset is 14 yearsold. Bivariat analisys showed nutrition status is

associated with menarche onset (p-value = 0,025). Menarche onset of mother and

salary of parents aren’t associated with menarche onset of female adolescent.

Keywords: Menarche, Nutrition Status, Menarche Onset of Mother, Salary of

Parents

vii

Page 8: skipsi 1.pdf

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK/ABSTRACT ................................................................................ vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xi

DAFTAR SINGKATAN................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar belakang ................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 3

1.3. Hipotesis........................................................................................... 3

1.4. Tujuan Penelitian.............................................................................. 3

1.5. Manfaat Penelitian............................................................................ 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA …............................................................... 5

2.1. Landasan Teori…....………............................................................. 5

2.1.1. Remaja……………………………………………………....... 5

2.1.2. Pertumbuhan Organ Reproduksi Remaja Perempuan ……….. 6

2.1.3. Menstruasi………………………………………..................... 7

2.1.4. Menarche………………...........................................................

2.1.4.1. Definisi Menarche...........................................................

2.1.4.2. Usia Menarche................................................................

9

9

10

2.1.5. Faktor yang Mempengaruhi Usia Menarche............................. 10

2.1.5.1. Status Gizi.......................................................................

2.1.5.2. Usia menarche Ibu (Genetik)..........................................

2.1.5.3. Pendapatan Orangtua......................................................

10

13

13

2.2. Kerangka Konsep............................................................................ 14

2.3. Definisi Operasional........................................................................ 14

BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 15

3.1. Jenis dan Desain Penelitian.............................................................. 15

3.2. Lokasi dan Waktu penelitian............................................................ 15

3.3. Populasi dan Sampel ....................................................................... 15

3.3.1. Populasi…………………….....…………................................ 15

3.3.2. Sampel……………………….......……………….................... 15

3.3.3. Cara Pengambilan Sampel…….....….……………………...... 16

3.3.4. Kriteria Sampel.………………………………....……………

3.3.4.1. Kriteria Inklusi …………………………………….......

3.3.4.2. Kriteria Ekslusi………………………………………....

16

16

16

3.4. Cara Kerja Penelitian........................................................................ 17

3.5. Managemen Data.............................................................................. 17

viii

Page 9: skipsi 1.pdf

3.5.1. Pengumpulan Data……………....……………………………

3.5.2. Pengolahan Data........................................................................

3.5.3. Analisis Data.............................................................................

3.5.3.1. Analisi Univariat.............................................................

3.5.3.2. Analisi Bivariat...............................................................

3.5.4. Penyajian Data..........................................................................

3.6. Etika Penelitian.................................................................................

17

18

18

18

18

19

19

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 20

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.…….......................................

4.2. Gambaran Subjek Penelitian.............................................................

4.3. Keterbatasan Penelitian.....................................................................

4.4. Analisis Univariat.............................................................................

20

20

20

21

4.1.1. Gambaran Usia Menarche Responden…………….……......... 21

4.2.2. Status Gizi Responden………………......................................

4.2.3. Usia Menarche Ibu Responden.................................................

4.2.4. Pendapatan Orangtua Responden..............................................

23

23

24

4.5. Analisis bivariat……………………............................................... 24

4.5.1. Hubungan antara Status Gizi dan Usia Menarche Responden..

4.5.2. Hubungan antara Usia Menarche Ibu dan Usia Menarche

Responden..................................................................................

4.5.3. Hubungan antara Pendapatan Orangtua dan Usia Menarche

Responden..................................................................................

24

26

27

BAB V. PENUTUP…..................................................................................... 29

5.1. Simpulan ......................................................................................... 29

5.2. Saran ............................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 31

LAMPIRAN .................................................................................................... 34

ix

Page 10: skipsi 1.pdf

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Tabel 2.1. Hubungan antara pertumbuhan dengan TKS pada

anak perempuan ......................................................................... 7

Tabel 2.2. Status gizi menurut pesentil grafik IMT/U................................ 13

Tabel 2.3. Definisi Operasional………….................................................... 14

Tabel 4.1. Distribusi Usia Menarche pada Remaja Putri di SMPN 155

Jakarta Tahun 2011....................................................................

21

Tabel 4.2. Distribusi Pengelompokkan Usia Menarche pada Remaja

Putri di SMPN 155 Jakarta Tahun 2011....................................

22

Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi (IMT/U)........... 23

Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menarche Ibu............ 23

Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Orangtua

Responden..................................................................................

24

Tabel 4.6. Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche Responden........ 25

Tabel 4.7. Hubungan Usia Menarche Ibu (Genetik) dengan Usia

Menarche Responden.................................................................

26

Tabel 4.8. Hubungan Pendapatan Orangtua dengan Usia Menarche

Responden.................................................................................. 27

x

Page 11: skipsi 1.pdf

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Grafik IMT/U Anak Perempuan Usia 2-20 Tahun................... 12

xi

Page 12: skipsi 1.pdf

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1. Kerangka Konsep........................................................................... 14

Bagan 3.1. Alur Penelitian............................................................................... 17

Bagan 3.2. Proses Pengolahan Data................................................................. 18

xii

Page 13: skipsi 1.pdf

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Hasil Uji Statistik.............................................................. 34

Lampiran 2 Informed Consent.............................................................. 43

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian......................................................... 44

Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup....................................................... 45

xiii

Page 14: skipsi 1.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sebelum seorang wanita siap menjalani masa reproduksi, terdapat masa

peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang lebih dikenal

dengan masa pubertas. Secara klinis pubertas dimulai dengan timbulnya ciri-ciri

kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan reproduksi. Kejadian

yang penting dalam pubertas ialah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya

kelamin sekunder, menarche, dan perubahan psikis.1

Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada seorang

wanita.1 Fase tibanya haid ini merupakan suatu peristiwa dimana remaja telah siap

secara biologis menjalani fungsi kewanitaannya.2

Usia menarche dapat bervariasi pada setiap individu dan wilayah.3 Di

Inggris rata-rata haid pertama datang pada usia 13 tahun, sedangkan pada suku

Bundi di Papua Nugini menarche dicapai pada usia 18 tahun.4

Dalam 100 tahun terakhir ini usia menarche telah bergeser ke usia yang

lebih muda. Semmel weiss menyatakan bahwa 100 tahun yang lalu usia gadis-

gadis Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15-19 tahun. Sekarang usia

gadis remaja pada waktu menarche bervariasi lebar, yaitu antara 10-16 tahun

tetapi rata-rata 12,5 tahun. Menurut Brown menurunnya usia menarche itu

sekarang disebabkan oleh keadaan gizi dan kesehatan umum yang membaik, dan

berkurangnya penyakit menahun.1 Hasil riset kesehatan dasar tahun 2010

menunjukkan rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun dengan usia

menarche termuda di bawah 9 tahun dan tertua 20 tahun.5

Usia untuk mencapai fase terjadinya menarche dipengaruhi oleh banyak

faktor antara lain faktor gizi, suku, genetik, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Faktor

gizi mempengaruhi kematangan seksual. Pada remaja yang mendapat menarche

lebih dini, mereka cenderung lebih berat dan lebih tinggi pada saat menarche

dibandingkan dengan yang belum menstruasi pada usia yang sama. Umumnya,

remaja yang mengalami kematangan seksual lebih dini akan memiliki indeks

1

Page 15: skipsi 1.pdf

2

massa tubuh yang lebih tinggi.6 Peran genetik juga dianggap berpengaruh pada

usia kematangan seorang wanita. Ong et al menyatakan umur menarche ibu dapat

mempengaruhi kecepatan pertumbuhan badan anak sehingga mempengaruhi

waktu menarchenya.7 Faktor lain yang dianggap berhubungan yaitu faktor sosial

ekonomi. Keadaan sosial ekonomi berhubungan dengan kemampuan daya beli

keluarga, baik itu daya beli makanan maupun dalam hal pemenuhan kebutuhan

material seorang gadis remaja.3

Menarche dapat menimbulkan efek yang positif maupun negatif bagi

remaja perempuan. Efek positif dapat berupa kedewasaan dan efek negatif dapat

berupa perasaan cemas, merasa tidak bebas dan hal-hal negatif lainnya. Namun

bila mereka sudah mendapatkan informasi yang benar dan tepat maka efek negatif

tersebut dapat dihindari.6 Berdasarkan hasil penelitian menarche yang lebih cepat

(<12 tahun) juga berhubungan dengan meningkatnya resiko kanker payudara. Hal

ini berkaitan dengan mekanisme hormonal yang mempengaruhi jaringan payudara

immatur.8

Percepatan usia menarche berhubungan dengan faktor gizi, genetik dan

pendapatan orangtua.6 Beberapa penelitian mengungkapkan faktor gizi termasuk

faktor utama dalam percepatan usia menarche namun penelitian yang dilakukan

Damayanti menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi

dan usia menarche.9 Gizi merupakan faktor yang penting, selain itu gizi juga

merupakan faktor yang dapat dimodifikasi. Sebaliknya faktor genetik yang

merupakan faktor yang tidak bisa dimodifikasi namun perlu diteliti karena

beberapa hasil penelitian, seperti penelitian yang dilakukan Putri menunjukkan

ada hubungan yang bermakna antara umur menarche ibu dan umur menarche

anak namun mekanisme pengaruh genetik pada usia menarche belum sepenuhnya

diketahui.10

Faktor lain yang juga banyak diteliti yaitu faktor status sosial

ekonomi, penelitian yang dilakukan Pacarada mengungkapkan status sosial

ekonomi yang lebih tinggi berkaitan dengan usia menarche yang lebih cepat.3

Kondisi latar belakang ekonomi siswi SMPN 155 yang beragam memungkinkan

peneliti mencari tahu hubungan faktor pendapatan orangtua dengan usia

menarche.

Page 16: skipsi 1.pdf

3

Usia menarche secara umum terjadi pada usia 12-15 tahun. Pada usia ini

jenjang pendidikan yang ditempuh remaja pada umumnya adalah SMP.6 Oleh

karena itu penelitian dilakukan pada siswi SMP.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai “Faktor-faktor yang berhubungan dengan usia menarche

pada remaja putri di SMP negeri 155 Jakarta tahun 2011”. Faktor-faktor yang

akan diteliti yaitu faktor gizi yang dianggap sebagai faktor utama, faktor genetik,

dan pendapatan orangtua.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

Bagaimana hubungan status gizi, usia menarche ibu dan pendapatan orangtua

dengan usia menarche pada remaja putri di SMPN 155 Jakarta tahun 2011?

1.3 Hipotesis

a. Terdapat hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada remaja putri

di SMPN 155 Jakarta tahun 2011.

b. Terdapat hubungan antara usia menarche ibu dengan usia menarche pada

remaja putri di SMPN 155 Jakarta tahun 2011.

c. Terdapat hubungan antara pendapatan orangtua dengan usia menarche pada

remaja putri di SMPN 155 Jakarta tahun 2011.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan status gizi, usia menarche ibu, dan pendapatan

orangtua dengan usia menarche pada remaja putri di SMPN 155 Jakarta tahun

2011.

1.4.2 Tujuan khusus

a. Diketahuinya gambaran usia menarche remaja putri di SMP Negeri 155

Jakarta tahun 2011.

Page 17: skipsi 1.pdf

4

b. Diketahuinya karakteristik responden berdasarkan status gizi, usia menarche

ibu, dan pendapatan orangtua.

c. Diketahuinya hubungan karakteristik responden (status gizi, usia menarche

ibu, dan pendapatan orangtua) dengan usia menarche pada responden.

1.5 Manfaat Penelitian

Bagi tempat penelitian, penelitian ini akan menjadi informasi dan masukan

untuk merencanakan sosialisasi yang tepat dalam memberikan penyuluhan

kesehatan reproduksi terutama tentang menstruasi.

Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi sebagai pengalaman berharga

bagi peneliti dalam menerapkan ilmu metode penelitian dan menambah wawasan

pengetahuan tentang usia menarche dan faktor-faktor yang mempengaruhi usia

menarche.

Bagi institusi pendidikan, penelitian ini dapat menjadi bahan referensi atau

sumber informasi untuk penelitian berikutnya dan sebagai bahan bacaan di

perpustakaan.

Page 18: skipsi 1.pdf

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Remaja

Definisi remaja menurut buku-buku pediatri adalah bila seorang anak

perempuan berusia 10-18 tahun dan anak laki-laki berusia 12-20 tahun.

Sedangkan menurut WHO, remaja adalah bila anak (baik perempuan maupun

laki-laki) telah mencapai umur 10-18 tahun.6

Tahap remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa. Pada

tahap ini terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder,

tercapai fertilitas dan terjadi perubahan psikologik serta kognitif. Untuk

tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya.

Tingkat tercapainya potensi biologik seorang remaja, merupakan hasil interaksi

antara faktor genetik dan lingkuangan biofisikopsikososial.6

Pada masa praremaja pertumbuhan lebih cepat daripada masa prasekolah,

ketrampilan dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok

dengan teman yang sama. Anak perempuan 2 tahun lebih cepat memasuki masa

remaja bila dibandingkan dengan anak laki-laki. Pada masa remaja ini terjadi pacu

tumbuh berat badan dan tinggi badan yang disebut dengan pacu tumbuh adolesen,

terjadi pertumbuhan yang pesat dari alat-alat kelamin dan timbulnya tanda-tanda

seks sekunder.6

Perubahan adalah ciri utama dari proses biologis pada remaja. Perubahan

somatik pada remaja bervariasi dalam usia saat mulai dan berakhirnya, tergantung

pada masing-masing individu. Terdapat ciri yang pasti dari pertumbuhan somatik

pada remaja, yaitu peningkatan massa tulang, otot, massa lemak, kenaikan berat

badan, dan perubahan biokimia, yang terjadi pada kedua jenis kelamin baik laki-

laki maupun perempuan walaupun polanya berbeda.6

Pertumbuhan somatik pada remaja melibatkan interaksi antara endokrin

dan sistem tulang. Banyak hormon yang mempengaruhi pertumbuhan, termasuk

growth hormon, tiroksin, insulin, dan kortikosteroid, leptin, hormon paratiroid,

5

Page 19: skipsi 1.pdf

6

dan kalcitonin. Kelebihan sekresi hormon-hormon ini mengakibatkan maturasi

yang cepat, sedangkan defisiensi mengakibatkan maturitas terlambat.6

2.1.2 Pertumbuhan Organ Reproduksi Remaja Perempuan

Perkembangan seksual terkonsentrasi pada dua periode singkat yaitu

perkembangan seksual primer pada embrio dan kemunculan karakteristik seks

sekunder selama pubertas. Saat pubertas, perubahan muncul sebagai respon

terhadap hormon gonadotropin kelenjar hipofisis.11

Pubertas adalah masa peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa.1

Istilah pubertas digunakan untuk menyatakan perubahan biologis yang meliputi

morfologi dan fisiologi yang terjadi dengan pesat dari masa anak ke masa dewasa,

terutama kapasitas reproduksi yaitu perubahan alat kelamin dari tahap anak ke

dewasa.6

Pada keadaan prapubertas kadar steroid seks dalam sirkulasi tertekan oleh

umpan balik negetif pada hipotalamus. Pubertas dimulai dengan pengurangan

hambatan hipotalamus dalam responnya terhadap faktor-faktor yang belum

sepenuhnya dapat dimengerti.12

Tanda pubertas yang dapat dilihat pada anak perempuan adalah

perkembangan tunas-tunas payudara, yang dimulai awalnya pada usia 8 tahun.

Kemudian dibawah pengaruh hormon perangsang folikel dan estrogen, ovarium,

uterus dan klitoris membesar; endometrium dan mukosa vagina menebal, labia

mayora menjadi lebih vaskuler dan lebih sensitif.12

Pada remaja putri pertumbuhan fisik pada awalnya berupa payudara

membesar atau rambut kemaluan mulai tumbuh. Kemudian tumbuh rambut ketiak.

Sejalan dengan perubahan tersebut, tinggi badan bertambah dan pinggul menjadi

lebih lebar dari pada bahu. Menarche datang agak lambat di akhir siklus pubertas.

Pada awalnya siklus menstruasi tidak teratur, dan mungkin juga tidak terjadi

ovulasi pada setiap menstruasi selama beberapa tahun pertama sesudah

menarche.13

Tanner membuat klasifikasi Tingkat Kematangan Seksual (TKS) remaja

dalam 5 stadium. Pembagian ini berdasarkan pertumbuhan rambut pubis dan

payudara pada remaja perempuan. Gambaran pertumbuhan remaja

Page 20: skipsi 1.pdf

7

memperlihatkan hubungan yang erat dengan tingkat kematangan seksual. Dimana

TKS 1dan 2 merupakan masa remaja awal, TKS 3 dan 4 masa remaja menengah,

dan TKS 5 adalah masa remaja lanjut dan maturitas seksual penuh.6

Tabel 2.1. Hubungan antara pertumbuhan dengan TKS pada anak perempuan6

Stadium TKS Payudara Rambut pubis Kecepatan

tumbuh

Usia tulang

(tahun)

1 Prapubertas Pra pubertas Prapubertas (5

cm/tahun)

< 11

2 Payudara dan

papilla menonjol,

diameter areola

bertambah

Jarang, pigmen

sedikit, lurus,

sekitar labia

Awal pacu

pertumbuhan

11 – 11,5

3 Payudara dan

areola membesar,

batas tidak jelas

Lebih hitam,

mulai ikal,

jumlah

bertambah

Pacu tumbuh 12

4 Areola dan

papilla

membentuk bukit

kedua

Keriting, kasar,

lebat, lebih

sedikit dari

dewasa

Pertumbuhan

melambat

13

5 Bentuk dewasa,

papilla menonjol,

areola

merupakan

bagian dari

bentuk payudara

Bentuk segitiga,

menyebar ke

bagian medial

paha

Pertumbuhan

minimal

14 – 15

Haid pertama (menarche) terjadi pada stadium lanjut dari pubertas dan

sangat bervariasi pada usia berapa masing-masing individu mengalaminya.

Hubungan antara menarche dan pacu tumbuh tinggi badan sangat erat, menarche

ini terjadi bila kecepatan pertumbuhan tinggi badan mulai menurun/deselerasi.

Penjelasan hormonal, bagaimana ini bisa terjadi belum diketahui. Keadaan ini

sering menimbulkan masalah tentang kematangan yang terlambat dirasakan oleh

para remaja perempuan, karena mereka belum menarche padahal padahal pacu

tinggi badannya telah tercapai, sehingga mereka badannya terlalu tinggi.6

2.1.3 Menstruasi dan Menarche

Menstruasi ialah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang

disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.1

Panjang siklus menstruasi ialah jarak antara tanggal mulainya menstruasi

yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulainya perdarahan dinamakan

Page 21: skipsi 1.pdf

8

hari pertama siklus. Panjang siklus menstruasi yang normal atau dianggap sebagai

siklus menstruasi yang klasik adalah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas. Panjang

siklus menstruasi dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus

menstruasi pada gadis usia 12 tahun adalah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun

adalah 27,1 hari dan pada wanita usia 55 tahun adalah 51,9 hari. Panjang siklus

yang biasa pada manusia adalah 25-32 hari, dan kira-kira 97% wanita yang

berovulasi siklus menstruasi berkisar antara 18-42 hari. Jika siklusnya kurang dari

18 hari atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur, biasanya siklus tersebut tidak

berovulasi.1

Lamanya menstruasi biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti

darah yang sedikit-sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap

wanita biasanya lama menstruasi itu tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2

± 16 cc.1

Menstruasi memiliki dua fase utama yaitu fase folikel dan fase luteal.

Selama fase folikel, folikel ovarium mengeluarkan estrogen dibawah pengaruh

Folikel Stimulating Hormon (FSH), Luitenizing Hormon (LH) dan estrogen itu

sendiri. Kadar estrogen yang rendah akan terus meningkat sehingga

mengakibatkan penghambatan sekresi FSH. Secara inklomplit menekan sekresi

LH yang terus meningkat selama fase folikel. Pada saat pengeluaran estrogen

mencapai puncaknya, kadar estrogen tersebut memicu lonjakan sekresi LH pada

pertengahan siklus. Lonjakan LH ini akan menyebabkan ovulasi folikel yang

matang. Sekresi estrogen merosot sewaktu folikel mati pada saat ovulasi.1

Sel-sel folikel lama diubah menjadi korpus luteum, yang mengeluarkan

progesteron serta estrogen selama fase luteal. Progesteron dan estrogen sangat

menghambat FSH dan LH, yang terus menurun selama fase luteal. Korpus luteum

berdegenerasi dalam waktu sekitar dua minggu apabila ovum yang dikeluarkan

tidak dibuahi. Kadar progestron dan estrogen menurun tajam pada saat korpus

luteum berdegenerasi, sehingga pengaruh inhibitorik pada sekresi FSH dan LH

lenyap. Kadar kedua hormon hipofisis anterior ini kembali meningkat dan

merangsang berkembangnya folikel-folikel baru seiring dengan dimulainya fase

folikel baru.1

Page 22: skipsi 1.pdf

9

Fase-fase di uterus yang terjadi pada saat bersamaan mencerminkan

pengaruh hormon-hormon ovarium pada uterus. Pada awal fase folikel, lapisan

endometrium yang yang kaya akan nutrien dan pembuluh darah terlepas (fase

menstruasi uterus). Pelepasan ini terjadi akibat merosotnya estrogen dan

progesteron ketika korpus luteum tua berdegenerasi pada akhir fase luteal

sebelumnya. Pada akhir fase folikel, kadar estrogen meningkat menyebabkan

endometrium menebal (fase proliferasi uterus). Setelah ovulasi, progesteron dari

korpus luteum menimbulkan perubahan vaskuler dan sekretorik di endometrium

yang telah dirangsang oleh estrogen untuk mengahasilkan lingkungan yang ideal

untuk implantasi (fase sekretorik uterus). Sewaktu korpus luteum berdegenerasi,

dimulai fase folikel dan fase menstruasi uterus yang baru.14

2.1.4 Menarche

2.1.4.1 Definisi Menarche

Menarche adalah siklus menstruasi pertama sekali yang dialami wanita,

yang merupakan ciri kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil.

Menarche terjadi akibat peningkatan FSH dan LH yang merangsang sel target

ovarium. FSH dan LH berkombinasi dengan reseptor FSH dan LH yang

selanjutnya akan meningkatkan laju kecepatan sekresi, pertumbuhan dan

proliferasi sel. Hampir semua perangsangan ini dihasilkan dari pengaktifan sistem

second messenger adenosine-monophosphate cyclic dalam sitoplasma sel ovarium

sehingga menstimulus ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron.

Estrogen dan progesteron akan menstimulus uterus dan kelenjar payudara agar

kompeten untuk memungkinkan terjadinya ovulasi. Ovulasi yang tidak dibuahi

akan memicu terjadinya menstruasi.15

Pada masa anak sampai awal prapubertas, Hipothalamus-Pituitary-

Gonadal (HPA) axis tidak aktif. Hal ini diduga tertekan oleh jalur pengendalian

saraf dan oleh umpan balik negatif dari sejumlah kecil steroid seks dalam

sirkulasi.12

Page 23: skipsi 1.pdf

10

2.1.4.2 Usia Menarche

Usia gadis remaja pada waktu pertama kali mendapat menstruasi

(menarche) bervariasi lebar, yaitu antara 10-16 tahun, tetapi rata-ratanya 12,5

tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan,

keadaan gizi, dan kesehatan umum. Semmel weiss menyatakan bahwa 100 tahun

yang lalu usia gadis-gadis Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15-19

tahun. Sekarang usia gadis remaja pada waktu menarche bervariasi lebar, yaitu

antara 10-16 tahun tetapi rata-rata 12,5 tahun.1 Berdasarkan hasil penelitian di

Indonesia pada tahun 1932 rata-rata usia menarche adalah 15 tahun, pada tahun

1948 rata-rata usia menarche 14,63 tahun, tahun 1976 rata-rata usia menarche

sebesar 13,58 tahun dan pada tahun 1992 rata-rata usia menarche adalah 12,69

tahun.9

Menurut penelitian yang dilakukan Tiwari pada tahun 2005, usia menarche

perlu diperhitungkan karena terdapatnya hubungan antara usia menarche, usia

disaat menikah, dan umur kelahiran bayi pertama. Menurunnya usia menarche

bisa berpengaruh terhadap mudanya usia pernikahan pada remaja putri. Usia

pernikahan dini akan mengakibatkan semakin muda pula kemungkinan usia

melahirkan seorang wanita, yang dapat menimbulkan banyak resiko seperti

perdarahan, anemia pada ibu hamil, ketidaktahuan ibu dalam pengasuhan dan

perawatan bayi kelak, bahkan dapat pula terjadi kematian ibu.16

Berdasarkan penelitian, menarche yang terjadi pada usia yang lebih awal

(<12 tahun) dapat meningkatkan resiko seorang wanita untuk terkena kanker

payudara. Ketika seorang wanita mengalami menstruasi lebih awal, rentang waktu

antara perkembangan payudara dengan kehamilan cukup bulan pertama kali

biasanya lebih lama dari pada wanita yang menstruasi kemudian. Selama waktu

ini, jaringan payudara immatur, lebih aktif dan rentan terhadap pengaruh hormon.8

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Usia Menarche

2.1.5.1 Status Gizi

Pertumbuhan normal tubuh memerlukan nutrisi yang memadai, kecukupan

energi, protein, lemak dan suplai semua nutrien esensial yang menjadi basis

pertumbuhan. Pertumbuhan remaja di negara yang sedang berkembang

Page 24: skipsi 1.pdf

11

membutuhkan perhatian khusus pada nutrien vitamin A, seng atau protein selain

kebutuhan energi yang adekuat. Berbeda dengan di negara barat, di sana

dilakukan fortifikasi pada produk makanannya sehingga jarang ditemukan

defisiensi nutrien.6

Asupan energi mempengaruhi pertumbuhan tubuh dan bila asupan tidak

adekuat dapat menyebabkan penurunan beberapa hal diantaranya: derajat

metabolisme, tingkat aktifitas, tampilan fisik dan maturasi seksual.6

Tikus percobaan yang mendapat rendah gizi memiliki pituitary

gonadotropin releasing hormon (GnRH) dalam kadar rendah. Pada wanita

ditemukan berat ovariumnya berkurang dan ditemukan fungsi ovarium

kompromis. Keadaan akan membaik bila asupan nutrisinya diperbaiki, dan fungsi

hormon menjadi normal kembali serta kematangan seksual dapat berlangsung.

Jadi gizi dapat mempengaruhi hormon yang merupakan penggerak utama

kematangan seksual.6

Gizi mempengaruhi kematangan seksual pada remaja yang mendapat

menarche lebih dini. Pada umumnya, mereka yang mengalami kematangan

seksual lebih dini akan memiliki Indeks Masa Tubuh (IMT) yang lebih tinggi dan

mereka yang mengalami kematangan seksual terlambat memiliki IMT lebih kecil

pada usia yang sama.6

Status gizi berhubungan dengan keadaan lemak dalam tubuh. Jaringan

lemak yang cukup mempengaruhi kadar estrogen non gonad dan menstimulasi

gonadotropin releasing hormon (GnRH).17

Status gizi remaja dapat ditentukan dengan memperhitungkan berat badan

dan tinggi badan. Indeks massa tubuh merupakan rasio berat badan dengan tinggi

badan kuadrat (BB/TB2), yang dinyatakan dalam tabel normogram. Batasan IMT

orang dewasa dan anak-anak berbeda. Pada anak-anak IMT didasarkan pada usia

dan dibedakan berdasarkan jenis kelamin karena pertumbuhan keduanya berbeda.

IMT menurut usia dan jenis kelamin digunakan pada ank-anak usia 2-20 tahun,

dan kemudian IMT dimasukkan dalam grafik.18

Page 25: skipsi 1.pdf

12

Gambar 2.1. Grafik IMT/U anak perempuan (usia 2-20 tahun)18

Setelah memasukkan data berat badan, tinggi badan dan usia pada grafik

yang sesuai dengan jenis kelaminnya, kemudian lihat persentil sesuai data.

Page 26: skipsi 1.pdf

13

Tabel 2.2. Status gizi menurut pesentil grafik IMT/U18

Persentil Status Gizi

≥ 95th Gizi lebih

≥85th - 95th percentil Resiko gizi lebih

≥5th - 85th Gizi baik

<5th Gizi kurang

2.1.5.2 Usia Menarche Ibu (Genetik)

Penelitian yang dilakukan Putri menyatakan bahwa terdapat hubungan

genetik (usia menstruasi pertama ibu) dengan usia menarche pada anak.10

Hubungan ini diduga berkaitan dengan lokus yang mengatur estrogen yang

diwariskan.19

Pada waktu terjadi kematangan seksual, seorang gadis mengikuti

menstruasi pertama ibunya.6 Ong dkk menyatakan umur menarche ibu dapat

mempengaruhi kecepatan pertumbuhan badan anak sehingga mempengaruhi

waktu menarchenya.7 Usia menarche ibu berkaitan dengan usia menarche anak

tidak hanya karena pengaruh genetik tapi juga berkaitan dengan lingkungan

keluarga.10

2.1.5.3 Pendapatan Orangtua

Beradasarkan penelitian, faktor sosial ekonomi yang diceminkan oleh

pendapatan orangtua dapat mempengaruhi onset menarche secara signifikan. Pada

anak perempuan yang tinggal di pedesaan mengalami usia menarche dua bulan

lebih lambat dibandingkan anak perempuan yang tinggal di perkotaan, yaitu 13,09

dan 12,91 tahun.3

Pada penelitian yang dilakukan Pulungan, faktor pendapatan orangtua juga

mempengaruhi usia menarche secara bermakna.20

Penelitian menunjukkan usia menarche dari anak yang berasal dari sosial

ekonomi tinggi mendapat usia menarche lebih muda dibanding anak yang berasal

dari tingkat sosial ekonomi rendah.Hal ini dikarenakan pendapatan orangtua yang

lebih tinggi meningkatkan daya beli keluarga baik itu daya beli makanan maupun

akses ke pelayanan kesehatan.21

Page 27: skipsi 1.pdf

14

2.2 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Bagan 2.1 Kerangka Konsep

2.3 Definisi Operasional

Tabel 2.3 Definisi operasional

No. Variabel Pengukur Alat Ukur Cara Ukur Skala

1. Usia

menarche

Peneliti Kuesioner Angket Ordinal

1. Cepat : <12 tahun

2. Normal :12-15 tahun

3. Lambat : >15 tahun (Damayanti, 2001)

1.

2. Status Gizi Peneliti 1. Timbangan BB

2. Alat ukur TB

3. Tabel IMT/U

Observasi Ordinal

1. Gizi lebih : ≥ 95th

percentil

2. Resiko gizi lebih :

≥85th - 95th percentil

3. Gizi baik : ≥5th - 85th

percentil

4. Gizi kurang : <5th

percentil

(WHO-NCHS 2000)

3. Usia

Menarche

Ibu

Peneliti Kuesioner Angket Ordinal

1. Cepat : <12 tahun

2. Normal :12-15 tahun

3. Lambat : >15 tahun

(Damayanti, 2001)

4.

Pendapatan

Orangtua

Peneliti

Kuesioner Angket Ordinal

1. Cukup : > Rp

1.290.000

2. Kurang : < Rp

1.290.000 (UMR Jakarta, 2011)

Status gizi

Usia menarche remaja

putri di SMPN 155

Jakarta

Usia menarche ibu

Pendapatan orangtua

Lingkungan

Olahraga

Psikologis

Kondisi kesehatan

Page 28: skipsi 1.pdf

15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survey yang bersifat analitik dengan

menggunakan desain potong lintang (cross sectional).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Penelitian dilaksanakan di SMPN 155 Jakarta

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Oktober tahun 2010 - Sepetember tahun

2011

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi terjangkau adalah seluruh siswi SMPN 155 Jakarta Tahun ajaran

2010/2011 yang sudah mengalami menarche.

3.3.2 Sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan rumus

sebagai berikut:

n =

2

21

2

2211

)(

)1()1()1(2

PP

PPPPZPPZ

Keterangan :

N = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Z = Deviat baku alfa pada derajat kepercayaan 95% yaitu sebesar

1,96

Z = Deviat baku beta pada derajat kepercayaan 80% yaitu sebesar

0,84

15

Page 29: skipsi 1.pdf

16

P = Proporsi rata-rata ((P1-P2)/2)

P1 = Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgemen

peneliti

P2 = Proporsi pada kelompok responden denganvariabel

independen positif dan usia menarche cepat. [ a/(a+b) ] yaitu

sebesar 0,3 9

P1-P2 = Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna yaitu

sebesar 0,2

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh jumlah sampel minimal yang

diperlukan sebanyak 92 orang.

3.3.3 Cara Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cluster random

sampling. Unit sampling adalah cluster dalam hal ini adalah kelas.

3.3.4 Kriteria Sampel

3.3.4.1 Kriteria Inklusi

Siswi SMPN 155 Jakarta yang bersedia menjadi responden.

Siswi SMPN 155 Jakarta yang telah mengalami menarche.

3.3.4.2 Kriteria Eksklusi

Siswi SMPN 155 Jakarta yang hanya mendapat menstruasi 1 kali

(belum teratur).

Siswi SMPN 155 Jakarta yang menderita penyakit kronis.

Page 30: skipsi 1.pdf

17

3.4 Cara Kerja Penelitian

3.5 Managemen Data

3.5.1 Pengumpulan Data

Data primer

Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang dibagikan

pada pada siswi SMPN 155 Jakarta yang telah dipilih dengan cluster

random sampling serta memenuhi kriteria inklusi.

Alat Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner, timbangan

berat badan, meteran tinggi badan, dan tabel IMT/U.

Siswi SMPN 155 yang ditetapkan

menjadi sample

Usia Menarche

Analisa usia menarche dan Faktor-faktor

yang mempengaruhi

Informed consent

Ya Tidak

Pengisian kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data dengan

SPSS for windows

Bagan 3. 1. Bagan Alur Penelitian

Page 31: skipsi 1.pdf

18

3.5.2 Pengolahan Data

Semua data dicatat dalam status penelitian, dikumpulkan dan kemudian

diolah dengan menggunakan program SPSS for window. Setelah data terkumpul,

tahap selanjutnya adalah melakukan proses editing yaitu memeriksa data hasil

pengisian kuesioner oleh responden. Setelah proses editing selesai, tahap

selanjutnya adalah proses coding yaitu pemberian nilai kepada setiap jawaban dari

responden dan tahap berikutnya adalah meng-entry data ke perangkat lunak

komputer serta dilakukan proses cleaning data untuk membersihkan kesalahan

data yang dimasukkan. Setelah data benar-benar bersih, baru dilakukan analisa

lebih lanjut terhadap data dengan menggunakan perangkat lunak pengolah data.

Berikut bagan yang menjelaskan proses pengolahan data :

Bagan 3.2 Proses Pengolahan Data

3.5.3 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan dua tahapan yaitu analisis univariat,

analisis bivariat.

3.5.3.1 Analisis Univariat

Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari

variabel independen dan dependen. Keseluruhan data yang ada dalam kuesioner

diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

3.5.3.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen dengan menggunakan analisis uji chi square.

Melalui uji statistik chi square akan diperoleh nilai p, dimana dalam penelitian ini

digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara dua variabel

dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p ≤ 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha

diterima dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p >0,05 yang berarti

Ho diterima dan Ha ditolak.22

Data Editing

Data

Entry Data ke

Komputer

Cleaning

Data Coding

Data

Page 32: skipsi 1.pdf

19

3.5.4 Penyajian Data

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular.

3.6 Etika Penelitian

Jenis Penelitian ini tidak melewati kaji etik tapi dalam pelaksanaannya

telah melewati informed consent.

Page 33: skipsi 1.pdf

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap remaja putri di SMPN 155 Jakarta.

SMPN 155 Jakarta berdiri pada tahun 1980. Pada tahun ajaran 2010/2011 siswa

dan siswi yang belajar di SMPN 155 Jakarta berjumlah sebanyak 589 siswa,

dengan jumlah guru dan karyawan sekolah sebanyak 39 orang.

Secara demografi SMPN 155 Jakarta terletak di Jl. Cikoko Barat IV,

Pancoran Jakarta Selatan. Luas tanah sekolah sebesar 3159 m2, luas bangunan

2763 m2 dengan gedung sekolah bertingkat tiga.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan status gizi, usia

menarche ibu dan pendapatan orangtua dengan usia menarche responden melalui

kuesioner. Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya di SMPN 155

Jakarta.

4.2. Gambaran Subjek Penelitian

Penelitian iniditujukan bagi para siswi. Siswi yang diambil terdiri dari

siswi kelas VII, VIII, IX SMPN 155 Jakarta. Jumlah siswi kelas VII sebanyak 25

siswi, kelas VIII sebanyak 50 siswi, dan kelas IX sebanyak 27 siswi.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random

sampling, dalam hal ini unit cluster adalah kelas. Kelas yang digunakan sebanyak

7 kelas. Sehingga total responden adalah 102 siswi. Namun setelah dilakukan

analisis lebih lanjut, data yang dapat dianalisa adalah sebanyak 96 responden.

4.3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan-keterbatasan tersebut, yaitu:

penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional atau desain potong

lintang yang hanya menggambarkan variabel yang diteliti, baik independen

maupun dependen pada waktu yang sama.

20

Page 34: skipsi 1.pdf

21

Berdasarkan literatur yang ada banyak faktor yang mempengaruhi usia

menarche remja putri diantaranya status gizi, genetik, keterpaparan media masa

orang dewasa, aktivitas olahraga, sosial ekonomi orangtua, faktor psikologis, adat

kebiasaan dan ada tidaknya penyakit yang diderita.16 Akan tetapi karena

keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini hanya diteliti usia menarche,

status gizi, usia menarche ibu dan pendapatan orangtua. Dengan keterbatasan ini

kemungkinan belum diperoleh gambaran keadaan sebenarnya.

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

pengisian kuesioner kepada responden. Selama proses pengumpulan data ada

beberapa kendala yang dialami oleh peneliti, yaitu penerimaan yang kurang

bersahabat dari beberapa responden saat dilakukan wawancara sehingga jawaban

yang diberikan cenderung sekedarnya saja. Hal ini bisa menyebabkan bias

informasi.

4.4. Analisis Univariat

Pada analisis univariat ini ditampilkan distribusi frekuensi dari masing-

masing variabel yang diteliti, baik variabel dependen maupun independen.

Selanjutnya hasil analisis univariat akan dijelaskan pada sub-bab berikut ini:

4.4.1. Gambaran Usia Menarche Responden

Gambaran usia menarche adalah gambaran usia dimana responden

mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya. Gambaran usia menarche pada

tahun 2011 di SMPN 155 Jakarta dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Distribusi Usia Menarche pada Remaja Putri di SMPN 155 Jakarta

Tahun 2011 Variabel Rerata Median Modus Simpang baku Min Max

Usia menarche

responden

11,72 12 12 0,791 10 14

Berdasarkan tabel 4.1 dari 96 responden yang di ambil di ketahui bahwa

nilai rerata usia menarche responden adalah 11,72 tahun dengan simpang baku

0,791. Nilai modus yang menandakan kejadian menarche terbanyak terdapat pada

Page 35: skipsi 1.pdf

22

usia 12 tahun. Responden dengan usia menarche termuda adalah 10 tahun dan

responden dengan usia menarche tertua adalah 14 tahun.

Hasil penelitian lain juga memperlihatkan hasil yang kurang lebih sama.

Penelitianyang dilakukan Agustin memperlihatkan rata-rata usia menarche adalah

11,59 + 0,293 tahun.21

Sedangkan penelitian yang dilakukan Putri

memperlihatkan rata-rata usia menarche yaitu sebesar 11,42 + 0,93 tahun.16

Usia terjadinya menarche menunjukkan kecenderungan usia yang lebih

muda. Menurut Kluge dalam Putri menyatakan bahwa pada tahun 1860 rata-rata

usia menarche yaitu 16,6 tahun, ditahun 1920 rata-rata usia menarche adalah 14, 6

tahun, di tahun 1950 rata-rata usia menarche adalah 13,1 tahun, dan pada tahun

1980 rata-rata usia menarche 12,5 tahun.16

Tabel 4.1. memperlihatkan gambaran usia menarche, berikut tabel yang

mengelompokkan usia menarche menurut kategori cepat dan lambat.

Tabel 4.2. Distribusi Pengelompokkan Usia Menarche pada Remaja Putri di

SMPN 155 Jakarta Tahun 2011 No Usia menarche Jumlah Persentase (%)

1 Cepat (<12 tahun) 39 40.6

2 Normal (12-15 tahun) 57 59.4

3 Lambat (>15 tahun) 0 0

Berdasarkan tabel 4.5 dari 96 responden menunjukkan telah adanya

percepatan usia menarche walaupun frekuensi responden yang mendapatkan

menarche > 12 tahun lebih besar. Menurut konsep Blum yang berperan dalam

derajat kesehatan ada 4 faktor utama yaitu perilaku, lingkungan, genetik, dan

akses ke pelayanan kesehatan. Bila percepatan usia menarche dianggap sebagai

perubahan yang berhubungan dengan derajat kesehatan maka secara garis besar

faktor yang mempercepat terjadinya usia menarche yaitu perilaku yang dalam hal

ini bisa dicerminkan dari status gizi responden, genetik yang dapat dilihat dari

usia menarche ibu, akses pelayanan kesehatan sehingga responden dalam keadaan

sehat, dan yang tidak kalah penting adalah faktor lingkungan.

Page 36: skipsi 1.pdf

23

4.4.2. Status Gizi Responden

Status gizi pada responden diukur dengan menilai berat badan, tinggi

badan, kemudian menghitung IMT dan memasukkan ke grafik pertumbuhan

berdasarkan IMT/U. Distribusi responden berdasarkan status gizi dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi (IMT/U) No Status gizi Jumlah Persentase (%)

1 Gizi kurang 3 3,1

2 Gizi baik 73 76

3 Resiko gizi lebih 14 14,6

4 Gizi lebih 6 6,2

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3. menunjukkan bahwa sebagian

besar responden memiliki status gizi baik. Status gizi yang baik akan membuat

pertumbuhan seorang remaja menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Karena

untuk pertumbuhan yang normal tubuh memerlukan nutrisi yang memadai.6

4.4.3. Usia Menarche Ibu (Genetik) Responden

Usia menarche ibu adalah usia dimana ibu responden pertama kali

mendapatkan menstruasi. Distribusi responden berdasarkan usia menarche ibu

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menarche Ibu No Usia Menarche Ibu Jumlah Persentase (%)

1 Cepat (< 12 tahun) 13 13,5

2 Normal ( 12-15 tahun ) 77 80,2

3 Lambat (>15 tahun) 6 6,2

Page 37: skipsi 1.pdf

24

Data yang diperoleh menunjukkan sebagian besar ibu mengalami

menarche normal. Namun hanya sedikit ibu yang mengalami usia menarche

cepat. Ini menunjukkan pada zaman ibu responden lebih sedikit yang mendapat

menarche cepat dibandingkan dengan data responden. Hasil penelitian Ersoy

menyatakan bahwa rata-rata usia ibu saat menarche adalah sekitar 13,6 tahun.16

4.4.4. Pendapatan Orangtua Responden

Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh orangtua responden

dalam sebulan. Distribusi responden berdasarkan pendapatan orangtua dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Orangtua Responden No Pendapatan Orangtua Jumlah Persentase (%)

1 Kurang 34 35,4

2 Cukup 62 64,6

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5. menunjukkan bahwa sebagian

besar orangtua responden memiliki pendapatan yang cukup. Pendapatan yang

cukup akan berpengaruh pada gaya hidup keluarga dan kondisi psikis remaja.

4.5. Analisis Bivariat

4.5.1. Hubungan antara Status Gizi dan Usia Menarche Responden

Sesuai grafik pertumbuhan CDC 2000 terdapat empat kategori status gizi

berdasarkan persentil pada grafik pertumbuhan IMT/U. Namun setelah dilakukan

uji silang dengan empat ketegori status gizi, hasilnya tidak layak untuk dilakukan

uji chi square karena tidak memenuhi syarat. Maka karena syarat uji chi square

tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel.22 Peneliti

menggabungkan kategori gizi lebih dengan resiko gizi lebih menjadi 1 kategori.

Kategori lainnya yaitu gizi baik dan gizi kurang yang digabungkan menjadi 1

kategori. Setelah dilakukan penggabungan sel dilakukan uji chi square kembali

dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 38: skipsi 1.pdf

25

Tabel 4.6 Hubungan Status Gizi Responden dengan Usia Menarche Responden

Berdasar hasil penelitian pada tabel 4.6. tentang hubungan antara status

gizi dengan usia menarche menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia

menarche cepat dan status gizi lebih dan resiko gizi lebih adalah sebanyak 13

orang (33,3%), responden yang memiliki usia menarche cepat dan status gizi

kurang dan baik adalah sebanyak 26 (66,7%) orang. Responden yang memiliki

usia menarche normal dengan status gizi lebih dan resiko lebih adalah sebanyak 7

orang (12,3%) dan responden yang memiliki usia menarche normal dengan status

gizi kurang serta baik adalah sebanyak 50 orang (87,7%).

Berdasarkan uji statistik chi-square didapatkan nilai p = 0,025 (p<0,05)

maka secara statistik terdapat hubungan antara usia menarche responden dengan

status gizi.

Hasil yang didapatkan peneliti menunjukkan nilai odd rasio sebesar 3,57

dengan IK 95% 1,27-10,04. Artinya, responden yang memiliki status gizi lebih

mempunyai kemungkinan 3,57 kali mengalami menarche lebih cepat

dibandingkan dengan responden yang memiliki status gizi kurang atau baik. Nilai

interval kepercayaan >1 mengindikasikan bahwa status gizi yang lebih dan resiko

gizi lebih merupakan faktor resiko menarche cepat.

Gizi mempengaruhi kematangan seksual pada remaja yang mendapat

menarche lebih dini. Pada umumnya, mereka yang menjadi matang lebih dini

akan memiliki Indeks Masa Tubuh (IMT) yang lebih tinggi dan mereka yang

matang terlambat memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama.6

Status Gizi

Usia Menarche Responden

Odd Ratio

95%CI p-value No Cepat Normal

n % n %

1 Gizi lebih

&resiko gizi

lebih

13 33,3 7 12,3

3,571

1,27 – 10,04 0,025

2 Gizi baik &gizi

kurang

26 66,7 50 87,7

Page 39: skipsi 1.pdf

26

Hal ini sesuai dengan penelitian Agustin yang menyatakan bahwa status

gizi merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan usia menarche

seseorang.21

4.5.2. Hubungan antara Usia Menarche Ibu dan Usia Menarche Responden

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 3 kategori usia menarche ibu yaitu

cepat, normal, dan lambat. Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga

ketegori tersebut, hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak

memenuhi syarat. Maka karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu

dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel.22 Peneliti menggabungkan

kategori usia menarche ibu normal dan lambat menjadi satu kategori. Kategori

lainnya yaitu usia menarche ibu cepat. Setelah dilakukan penggabungan sel

dilakukan uji chi square kembali dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Hubungan Usia Menarche Responden dengan Usia Menarche Ibu

Berdasar hasil penelitian pada tabel 4.7. tentang hubungan usia menarche

responden dengan usia menarche ibu menunjukkan bahwa responden yang

memiliki usia menarche cepat dan usia menarche ibu cepat juga adalah sebanyak

7 orang (17,9%) dan responden yang memiliki usia menarche cepat dan usia

menarche ibu normal&lambat adalah sebanyak 32 orang (82,1%). Responden

yang memiliki usia menarche normal dan usia menarche ibu cepat adalah

sebanyak 6 orang (10,5%) dan responden yang memiliki usia menarche

normaldan usia menarche ibu normal&lambat pula adalah sebanyak 51 orang

(89,5%).

Usia Menarche

Ibu

Usia Menarche Responden

Odd Ratio

95%CI p-value No Cepat Normal

n % N %

1 Cepat 7 17,9 6 10,5 1,859

0,573 – 6,031 0,459

2 Normal+lambat 32 82,1 51 89,5

Page 40: skipsi 1.pdf

27

Berdasarkan uji statistik chi-square didapatkan nilai p = 0,459 (p> 0,05)

maka secara statistik tidak terdapat hubungan antara usia menarche responden

dengan usia menarche ibu.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan Putri dan Matondang yang menyatakan adanya hubungan bermakna

antara genetik (usia menarche ibu) dengan usia menarche responden, namun hasil

ini sejalan dengan penelitian Yuliana pada tahun 2001.10

Berdasarkan teori yang dikemukakan Frisch and Robert bahwa salah satu

pengaruh menarche adalah faktor genetik. Sepasang anak kembar mendapatkan

menstruasi pertama hanya berbeda 2 atau 3 bulan. Ibu dan anak perempuan

memiliki korelasi umur menarche yang berdekatan dibandingkan dua wanita yang

tidak memiliki hubungan.10

Hasil penelitian yang berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya dan

teori yang ada mungkin disebabkan karena ada beberapa ibu yang lupa kapan

tepatnya usia menarchenya, hal tersebut diutarakan beberapa responden yang

menyatakan bahwa ibunya tidak terlalu yakin dengan usia menarche karena

mereka menganggap hal tersebut tidak terlalu penting. Kesalahan mengingat usia

menarche dari ibu responden dapat menyebabkan hasil penelitian mengalami bias.

4.5.3. Hubungan antara Pendapatan Orangtua dan Usia Menarche

Responden

Tabel 4.8. Hubungan Usia Menarche Responden dengan Pendapatan Orangtua

Berdasar hasil penelitian pada tabel 4.8. tentang hubungan usia menarche

responden dengan pendapatan orangtua responden menunjukkan bahwa responden

yang memiliki usia menarche cepat dan pendapatan orangtua cukup adalah

sebanyak 25 orang (64,1%) dan responden yang memiliki usia menarche cepat

Pendapatan

Orangtua

Usia Menarche Responden

Odd Ratio

95%CI p-value No Cepat Normal

n % N %

1 Cukup 25 64,1 37 64,9 0,965

0,412-2,260 1,000

2 Kurang 14 35,9 20 35,1

Page 41: skipsi 1.pdf

28

dan pendapatan orangtua kurang adalah sebanyak 14 orang (35,9%). Responden

yang memiliki usia menarche normal dan pendapatan orangtua cukup adalah

sebanyak 37 orang (64,9%) dan responden yang memiliki usia menarche normal

dan pendapatan orangtua kurang adalah sebanyak 20 orang (35,1%).

Berdasarkan uji statistik chi-square didapatkan nilai p = 1,000 (p>0,05)

maka secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia

menarche responden dengan pendapatan orangtua.

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Agustin yang

memperlihatkan hubungan yang tidak bermakna.21 Namun tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan Pebri bahwa ada hubungan yang bermakna antara

pendapatan orangtua dengan usia menarche anak.20

Pendapatan keluarga berhubungan dengan kemampuan daya beli keluarga.

Pendapatan yang tinggi akan menyebabkan daya beli yang keluarga semakin baik

begitu pula sebaliknya pendapatan yang kurang akan menyebabkan daya beli

terbatas, khususnya daya beli makanan. Kemampuan daya beli makanan akan

mempengaruhi faktor psikis dan asupan gizi.21

Hasil penelitian yang berbeda ini mungkin disebabkan kurang terbukanya

orangtua responden sehingga memberikan hasil yang bias dalam kuesioner.

Selain itu, pendapatan keluarga saat ini tidak dapat secara tepat menggambarkan

usia menarche pada responden karena yang berpengaruh pada kejadian menarche

adalah pendapatan keluarga yang berpengaruh pada kemampuan daya beli

keluarga terhadap makanan bergizi saat responden mengalami masa pra pubertas.

Page 42: skipsi 1.pdf

29

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

a. Gambaran rata-rata usia menarche remaja putri di SMPN 155 Jakarta

pada tahun 2011 adalah 11,72 + 0,79 tahun, dengan kejadian usia

menarche terbanyak pada usia 12 tahun. Usia menarche termuda

adalah 10 tahun dan usia menarche tertua adalah 14 tahun.

b. Berdasarkan uji statistik chi-square terdapat hubungan antara status

gizi dengan usia menarche dengan nilai p = 0,025 (p<0,05). Nilai odd

rasio didapatkan sebesar 3,57 dengan IK 95% 1,27-10,04. Artinya,

responden yang memiliki status gizi lebih dan resiko gizi lebih

mempunyai kemungkinan 3,57 kali mengalami menarche lebih cepat

dibandingkan dengan responden yang memiliki status gizi kurang atau

baik.

c. Berdasarkan uji statistik chi-square tidak ada hubungan bermakna

antara usia menarche ibu dengan usia menarche responden dengan

didapatkan nilai p = 0,459 (p> 0,05).

d. Berdasarkan uji statistik chi-square tidak ada hubungan bermakna

antara usia menarche ibu dengan pendapatan orangtua responden

dengan didapatkan nilai p = 1,000 (p>0,05).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa:

a. Sekolah hendaknya memberikan edukasi masalah reproduksi terutama

menstruasi lebih dini seiring dengan adanya percepatan usia menarche

pada remaja putri.

b. Orangtua harus lebih memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan

anak termasuk perkembangan seksual anak dan faktor-faktor terutama

29

Page 43: skipsi 1.pdf

30

status gizi anak yang berhubungan dengan percepatan kematangan

seksual (terutama menarche).

c. Diharapkan adanya penelitian lain yang membahas mengenai dan

faktor-faktor lain terutama mengenai hubungan lingkungan dengan

usia menarche.

Page 44: skipsi 1.pdf

31

DAFTAR PUSTAKA

1. Wiknjosastro H, Saifuddin, Abdul B, Rachmhadhi, Trijatmo, editors. Ilmu

kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009.

2. Kartono K. Psikologi wanita I mengenal gadis remaja dan wanita dewasa.

Bandung: Bandar Maju; 2006.

3. Pacarada M, Lulaj S, Kongjeli G, Obertinca B. Impact of socio economic

factors on onset of menarche in kosovar girls. JCCM [online] 2008 [diunduh

pada Sabtu, 26 Februari 2011 jam 13.00 WIB]; 3(10):541-7. Pada website:

http://old.cjmed.net/upload/pdf/200811031134121118.pdf?PHPSESSID=f7

38f6cbbcade715dd2002e3af494fea

4. Jones LD. Setiap wanita. Jakarta: PT Delapratasa Publishing; 2005.

5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar

2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2010.

6. Soetjiningsih. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta:

Sagung Seto; 2007.

7. Ong Ken K et al. Earlier mother’s age at menarche predicts rapid infancy

growth and childhood obesity. Camridge: Medical Research Council

Epidemiology Unit; 2007.

8. Breast Cancer Organization. Menstrual history in breast cancer risk factor

[Online]. 18 Januari 2011 [diunduh pada Sabtu, 26 Februari 2011 jam 13.10

WIB]; Pada website:

http://www.breastcancer.org/risk/factors/menstrual_hist.jsp

9. Damayanti D. Faktor-faktor yang berhubungan dengan umur menarche

mahasiswi baru S1 reguler Universitas Indonesia Tahun ajaran 2000/2001

[tesis]. Depok: Universitas indonesia; 2001.

10. Putri AK. Hubungan antara status gizi, status menarche ibu, media massa,

aktivitas olahraga dengan status menarche siswi di SMP Islam Al-Azhar

Rawamangun, Jakarta Timur tahun 2009 [skripsi]. Depok: Universitas

indonesia; 2009.

11. Feng Y, Hong X, Wilker E et al. Effects of age at menarche, reproductive

years, and menopause on metabolic risk factors for cardiovascular diseases.

31

Page 45: skipsi 1.pdf

32

atherosclerosis [online] Februari 2008 [diunduh pada Sabtu, 30 Jan 2011

jam 13.15 WIB]; 196(2):590-7. Pada website: http://www.atherosclerosis-

journal.com/article/S0021-9150%2807%2900402-9/abstract

12. Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson textbook of pediatrics.

17th ed. Philadelphia: Saunders; 2004.

13. Santrock WJ. Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga; 2008.

14. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed. 2. Jakarta: EGC;

2001.

15. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed. 11. Jakarta: EGC;

2007.

16. Putri AK. Hubungan antara status gizi, status menarche ibu, media massa,

aktivitas olahraga dengan status menarche siswi di SMP Islam Al-Azhar

Rawamangun, Jakarta Timur tahun 2009 [skripsi]. Depok: Universitas

indonesia; 2009.

17. Tena-Sempere M. KiSS-1 and reproduction: Focus on its role in the

metabolic regulation of fertility. Neuroendocrinology [online]. 2006

[diunduh pada Sabtu, 17 September 2011 jam 10.00 WIB]; 83: 275-81. Pada

website:

http://content.karger.com/ProdukteDB/produkte.asp?Aktion=ShowAbstract

&ProduktNr=223855&ArtikelNr=95549

18. Body Mass Index (BMI) percentiles for girls, 2 to 20 years [online]. 2006

[diunduh pada Sabtu, 28 Agustus 2011 jam 10.00 WIB]; Pada website:

http://www.chartsgraphsdiagrams.com/HealthCharts/bmi-percentiles-

girls.html

19. Mitchell ES, Farin FM, Stapleton PL, Tsai JM, Tao EY, Smith-DiJulio K, et

al. Association of estrogen-related polymorphisms with age at menarche,

age at final menstrual period, and stages of the menopausal transition.

PubMed [online] Januari 2008 [diunduh pada Sabtu, 26 Februari 2011 jam

13.30 WIB]; 15(1):105-11. Pada website:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17589376

Page 46: skipsi 1.pdf

33

20. Pulungan PW. Gambaran usia menarche pada remaja putri di SMP

Shafiyyatul Amaliyyah dan SMP Nurul Hasanah kota Medan tahun 2009

[skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2009.

21. Agustin ID. Hubungan antara status gizi, aktivitas fisik dan tingkat sosial

ekonomi terhadap kejadian menarche pada remaja putri di SMPN 17 Bekasi

tahun 2010 [skripsi]. Depok: Universitas Indonesia; 2010.

22. Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba

Medika; 2009.

Page 47: skipsi 1.pdf

34

Lampiran 1

Hasil Uji Statistik

Analisis Univariat

1. Usia menarche responden

Statistics

usia pertama menstruasi

N Valid 96

Missing 0

Mean 11.72

Median 12.00

Mode 12

Std. Deviation .791

Variance .625

Skewness .419

Std. Error of Skewness .246

Kurtosis .340

Std. Error of Kurtosis .488

Minimum 10

Maximum 14

usia pertama menstruasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 10 3 3.1 3.1 3.1

11 36 37.5 37.5 40.6

12 44 45.8 45.8 86.5

13 11 11.5 11.5 97.9

14 2 2.1 2.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

Page 48: skipsi 1.pdf

35

(Lanjutan) 2. Pengelompokan usia menarche

Statistics

usia menarche 3 kategori

N Valid 96

Missing 0

usia menarche 3 kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid cepat 39 40.6 40.6 40.6

normal 57 59.4 59.4 100.0

Total 96 100.0 100.0

3. Usia Menarche Ibu Responden

Statistics

usia menarche ibu 3 kategori

N Valid 96

Missing 0

usia menarche ibu 3 kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid cepat 13 13.5 13.5 13.5

normal 77 80.2 80.2 93.8

lambat 6 6.2 6.2 100.0

Total 96 100.0 100.0

Page 49: skipsi 1.pdf

36

(Lanjutan) 4. Status gizi kategori CDC

Statistics

IMT kategori CDC

N Valid 96

Missing 0

IMT kategori CDC

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid gizi lebih 6 6.2 6.2 6.2

resiko gizi lebih 14 14.6 14.6 20.8

gizi baik 73 76.0 76.0 96.9

gizi kurang 3 3.1 3.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

5. Pendapatan Orangtua responden

Statistics

pendapatan orangtua

N Valid 96

Missing 0

pendapatan orangtua

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid cukup 62 64.6 64.6 64.6

kurang 34 35.4 35.4 100.0

Total 96 100.0 100.0

Page 50: skipsi 1.pdf

37

(Lanjutan) Analisis Bivariat

6. Hubungan status gizi dan usia menarche

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

IMT kategori baru *

usia_menarche1 96 100.0% 0 .0% 96 100.0%

IMT kategori baru * usia_menarche1 Crosstabulation

usia_menarche1

Total cepat Normal

IMT kategori

baru

gizi lebih& resiko gizi

lebih

Count 13 7 20

% within

usia_menarche1 33.3% 12.3% 20.8%

gizi kurang& gizi baik Count 26 50 76

% within

usia_menarche1 66.7% 87.7% 79.2%

Total Count 39 57 96

% within

usia_menarche1 100.0% 100.0% 100.0%

Page 51: skipsi 1.pdf

38

(Lanjutan)

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 6.223a 1 .013

Continuity Correctionb 5.012 1 .025

Likelihood Ratio 6.143 1 .013

Fisher's Exact Test .020 .013

Linear-by-Linear

Association 6.158 1 .013

N of Valid Casesb

96

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,13.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for IMT kategori baru (gizi

lebih& resiko gizi lebih / gizi kurang& gizi

baik)

3.571 1.270 10.042

For cohort usia_menarche1 = cepat 1.900 1.214 2.974

For cohort usia_menarche1 = normal .532 .287 .988

N of Valid Cases 96

Page 52: skipsi 1.pdf

39

(Lanjutan) 7. Hubungan usia menarche ibu dengan usia menarche responden

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

usia menarche ibu gabung

cel * usia menarche 3

kategori

96 100.0% 0 .0% 96 100.0%

usia menarche ibu gabung cel * usia menarche 3 kategori Crosstabulation

usia menarche 3

kategori

Total cepat normal

usia menarche ibu

gabung cel

Cepat Count 7 6 13

Expected Count 5.3 7.7 13.0

% within usia menarche 3

kategori 17.9% 10.5% 13.5%

normal+

lambat

Count 32 51 83

Expected Count 33.7 49.3 83.0

% within usia menarche 3

kategori 82.1% 89.5% 86.5%

Total Count 39 57 96

Expected Count 39.0 57.0 96.0

% within usia menarche 3

kategori

100.0

% 100.0% 100.0%

Page 53: skipsi 1.pdf

40

(Lanjutan)

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.090a 1 .297

Continuity Correctionb .548 1 .459

Likelihood Ratio 1.070 1 .301

Fisher's Exact Test .367 .228

Linear-by-Linear

Association 1.078 1 .299

N of Valid Casesb 96

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,28.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for usia menarche ibu

gabung cel (cepat / normal+lambat) 1.859 .573 6.031

For cohort usia menarche 3 kategori =

cepat 1.397 .788 2.474

For cohort usia menarche 3 kategori =

normal .751 .408 1.384

N of Valid Cases 96

Page 54: skipsi 1.pdf

41

(Lanjutan) 8. Hubungan pendapatan orangtua dengan usia menarche responden

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pendapatan orangtua *

usia_menarche1 96 100.0% 0 .0% 96 100.0%

pendapatan orangtua * usia_menarche1 Crosstabulation

usia_menarche1

Total cepat Normal

pendapatan orangtua Cukup Count 25 37 62

% within usia_menarche1 64.1% 64.9% 64.6%

Kurang Count 14 20 34

% within usia_menarche1 35.9% 35.1% 35.4%

Total Count 39 57 96

% within usia_menarche1 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .007a 1 .935

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .007 1 .935

Fisher's Exact Test 1.000 .552

Linear-by-Linear

Association .007 1 .935

N of Valid Casesb 96

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,81.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 55: skipsi 1.pdf

42

(Lanjutan)

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for pendapatan orangtua

(cukup / kurang) .965 .412 2.260

For cohort usia_menarche1 = cepat .979 .592 1.620

For cohort usia_menarche1 = normal 1.015 .717 1.436

N of Valid Cases 96

Page 56: skipsi 1.pdf

43

Lampiran 2 FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT) Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : ………………………… Umur : ………………………… tahun Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian tersebut di bawah ini yang berjudul :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 155 JAKARTA TAHUN 2011

dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak membatalkan persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri.

Jakarta, 2011

Mengetahui Yang menyetujui Peneliti Peserta

( Karis A D ) ( )

Lampiran 3

Kuesioner Penelitian FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA

PUTRI DI SMPN 155 JAKARTA TAHUN 2011 No. formulir :

IDENTITAS RESPONDEN

Nama

Umur

Alamat

No HP/ Telpon

MENARCHE

Usia menstruasi

pertama :

Page 57: skipsi 1.pdf

44

Berat badan :

(diisi petugas)

Tinggi badan :

(diisi petugas)

Usia menstruasi

pertama ibu:

Pekerjaan Ibu 1. Ibu rumah tangga 2. Karyawan 3. PNS

4. Wiraswasta 5..................................

PendapatanAyah/bulan

PendapatanIbu/bulan

Jumlah anggota keluarga

Page 58: skipsi 1.pdf

45

Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup

Nama : Karis Amalia Derina Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 15 Maret 1991 Alamat : Perumahan Bojong Gede Indah Blok G4/10

Bojonggede, Bogor, 16320 Email : [email protected] No.Telpon : 081384191190 Riwayat Pendidikan

TK Harapan Nita Bojonggede (1995-1997)

SD Muhammadiah Bojonggede (1997-2003)

SMPN 2 Cibinong (2003-2006)

SMAN 3 Bogor (2006-2008)

FKIK Prodi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2008-Sekarang)

Page 59: skipsi 1.pdf

46

DAFTAR PUSTAKA

1Wiknjosastro H, Saifuddin, Abdul B, Rachmhadhi, Trijatmo, editors. Ilmu kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo; 2009.

2 Kartono K. Psikologi wanita I mengenal gadis remaja dan wanita dewasa. Bandung: Bandar Maju; 2006.

3 Pacarada M, Lulaj S, Kongjeli G, Obertinca B. Impact of socio economic factors on onset of menarche in kosovar girls.

JCCM [serial online] 2008 [cited 2011 Feb 26]; 3(10):541-7. Available from:URL:

http://old.cjmed.net/upload/pdf/200811031134121118.pdf?PHPSESSID=f738f6cbbcade715dd2002e3af494fea

4 Jones LD. Setiap wanita. Jakarta: PT Delapratasa Publishing; 2005.

5 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2010.

6 Soetjiningsih. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto; 2007.

7 Ong Ken K et al. Earlier mother’s age at menarche predicts rapid infancy growth and childhood obesity. Camridge:

Medical Research Council Epidemiology Unit; 2007.

8 Breast Cancer Organization. Menstrual history in breast cancer risk factor [Online]. 2011 January 18 [cited 2011 Jan 30];

Available from: http://www.breastcancer.org/risk/factors/menstrual_hist.jsp

9 Damayanti D. Faktor-faktor yang berhubungan dengan umur menarche mahasiswi baru S1 reguler Universitas Indonesia

Tahun ajaran 2000/2001 [tesis]. Depok: Universitas indonesia; 2001.

10 Putri AK. Hubungan antara status gizi, status menarche ibu, media massa, aktivitas olahraga dengan status menarche

siswi di SMP Islam Al-Azhar Rawamangun, Jakarta Timur tahun 2009 [skripsi]. Depok: Universitas indonesia; 2009.

11 Feng Y, Hong X, Wilker E. Effects of age at menarche, reproductive years, and menopause on metabolic risk factors for

cardiovascular diseases. atherosclerosis [serial online] February 2008 [cited 2011 Feb 26]; 196(2):590-7. Available from:

URL: http://www.atherosclerosis-journal.com/article/S00219150%2807%2900402-9/abstract

12 Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson textbook of pediatrics. 17th ed. Philadelphia: Saunders; 2004.

13 Santrock WJ. Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga; 2008.

14 Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed. 2. Jakarta: EGC; 2001.

15 Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed. 11. Jakarta: EGC; 2007.

16 Putri AK. Hubungan antara status gizi, status menarche ibu, media massa, aktivitas olahraga dengan status menarche

siswi di SMP Islam Al-Azhar Rawamangun, Jakarta Timur tahun 2009 [skripsi]. Depok: Universitas indonesia; 2009.

17 Tena-Sempere M. KiSS-1 and reproduction: Focus on its role in the metabolic regulation of fertility.

Neuroendocrinology [serial online]. 2006 [cited 2011 Sept 17]; 83: 275-81 Available from: URL:

http://content.karger.com/ProdukteDB/produkte.asp?Aktion=ShowAbstract&ProduktNr=223855&ArtikelNr=95549

18 Body Mass Index (BMI) percentiles for girls, 2 to 20 years [Online]. 2006 [cited 2011 Aug 28]; Available from: URL:

http://www.chartsgraphsdiagrams.com/HealthCharts/bmi-percentiles-girls.html

19 Mitchell ES, Farin FM, Stapleton PL, Tsai JM, Tao EY, Smith-DiJulio K, et al. Association of estrogen-related

polymorphisms with age at menarche, age at final menstrual period, and stages of the menopausal transition. PubMed

[serial online] 2008 Jan-Feb [cited 2011 Feb 26]; 15(1):105-11. Available from: URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17589376

20 Pulungan PW. Gambaran usia menarche pada remaja putri di SMP Shafiyyatul Amaliyyah dan SMP Nurul Hasanah kota

Medan tahun 2009 [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2009.

21 Agustin ID. Hubungan antara status gizi, aktivitas fisik dan tingkat sosial ekonomi terhadap kejadian menarche pada

remaja putri di SMPN 17 Bekasi tahun 2010 [skripsi]. Depok: Universitas Indonesia; 2010.

22 Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009.