88
SKENARIO 2 ETIKA DAN PANDANGAN ISLAM DALAM MASALAH-MASALAH MEDIS

skenario tutorial etika kedokteran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

untuk mahasiswa kedokteran

Citation preview

SKENARIO 2

ETIKA DAN PANDANGAN ISLAM DALAM MASALAH-MASALAH MEDIS

ANGGOTA KELOMPOK 1

• Puannita Sari Santoso• Iwana Anny Rakhmawati• Tias Mauliasari• Mohammad Faisol Amir• Nisa Ulfitry• Danang Kurniawan Saputra• David Ari Prawira• Ina Rahmawati• M. Mustamik Sunayya• Muhammad Najib Abdullah• Dewi Retno Wulan• Imron Rosyadi• Nurul Atika Az-zahra

Skenario 2dokter....., lebih baik aku mati bersama anakku...!!!

Seorang pasien Ny. R berusia 37 tahun datang ke rumah sakit. Pasien hamil pertama, setelah menikah 5 tahun dan sangat mengharapkan kehamilannya. Saat datang ke RS usia kehamilannya masih 8 bulan namun dari hasil pemeriksaan, dokter kandungan mendiagnosis dan menemukan adanya komplikasi yang membahayakan jiwa ibu sehingga di putuskan harus dilakukan operasi segera. Dokter memberi penjelasan pada suami dan penderita tentang kondisi ibu saat ini dan tindakan yang akan akan diambil. Suami penderita menyetujui tidakan dokter, tetapi pasien merasa keberatan dan ingin tetap bertahan dan mengatakan lebih baik dia mati bersama bayinya daripada bayinya lahir prematur. Dokter kemudian meminta pasien menandatangani surat penolakan tindakan medis kepada pasien saat itu juga.

KEYWORD

• Prematur• Tindakan medis• Diagnosis• Komplikasi• Pasien hamil pertama• Surat penolakan• Operasi• Pasien keberatan

Klarifikasi istilah1. Pengertian prematur menurut beberapa pakar didefinisikan sebagai:

1. persalinan yang terjadi pada kehamilan 37 minggu (Wiknjosastro, 1994).

2.Persalinan prematur didefinisikan sebagai persalinan dengan batas kehamilan antara 26 minggu sampai 36 minggu (Sellers, 1993).

2. Tindakan medis adalah tindakan yang dilakukan oleh tenaga medis dalam bidang kesehatan.

3. Diagnosis adalah penentuan sifat penyakit atau membedakan satu penyakit dengan yang lainnya. ( Dorland,1998)

4. Komplikasi adalah penyakit yang timbul akibat penyakit yang sudah ada ( Dorlan, 1998 )

5. Surat Penolakan adalah bukti tertulis tentang penolakan tindakan medis kepada pasien

6. Pasien adalah seseorang yang menderita penyakit7. Operasi adalah setiap tindakan yang di lakukan oleh seorang ahli bedah

dengan menggunakan alat atau instrument tertentu

RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa Ny. R datang ke RS ?2. Mengapa dokter kandungan menganjurkan

operasi tetapi pasien keberatan?3. Apakah tindakan dokter sudah sesuai dengan

etika kedokteran?4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan

bayi lahir prematur ?

HIPOTESIS

1. Ny. R datang ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya.

2. Dokter menganjurkan operasi karena adanya komplikasi yang membahayakan jiwa ibu tetapi Ny. R keberatan karena tidak ingin bayinya lahir prematur

3. tindakan dokter sudah sesuai dengan etika kedokteran menurut pasal 5, 7c dan 15.

4. Faktor-faktor yang menyebabkan bayi lahir prematur antara lain

• faktor ibu (postur tubuh ibu, ibu kurang gizi,penyakit jantung, obesitas,psikis dsb.)

• sosial ekonomi• lingkungan hidup• pelayanan kesehatan

LO

• Mampu mengetahui Kode Etik Kedokteran Indonesia

• Mampu mengetahui profesionalisme dokter sesuai dengan syariah islam

• Mampu memutuskan tindakan kesehatan sesuai dengan hukum

• Mampu memahami lembar persetujuan antara dokter dan pasien

KERANGKA KONSEPNy. R RS Hamil 8 Bulan Terdapat Komplikasi

Tindakan dokterSegi islam

Segi medis

Operasi

informed consens Setuju Janin dan ibu selamat

Anak prematur

Tidak Setuju Membahayakan ibu dan bayi

Narasi Kerangka Konsep

• Ny. R berusia 37 tahun untuk memeriksakan kandungannya. Setelah diperiksa ternyata dokter mendiagnosa terdapat komplikasi sehingga dokter menyarankan untuk melakukan tindakan operasi dilihat dari segi islam dan segi medis. Dokter memberikan informed consenc (surat Pernyataan). Jika pasien menyetujui maka janin dan ibu akan selamat tetapi bayi akan lahir prematur, dan jika pasien tidak menyetujui maka akan membahayakan ibu dan bayinya.

Tinjauan Pustaka• Kode etik kedokteran indonesia• Etika kedokteran umum• Etika kedokteran Islam• Kodeki hak dan kewajiban pasien• Hukum kesehatan• Inform consence• Simpan rahasia kedokteran• Hubungan dokter dengan pasien dan dengan teman sejawat• Profesionalisme dokter• Sumpah dokter Indonesia

Kode etik kedokteran indonesia

Kode etik kedokteran Indonesia• Pasal 1 : pengamalan sumpah dokter• Pasal 2 : standar profesi dokter• Pasal 3 : mengutamakan kepentingan umum• Pasal 4 : menghindarkan diri dari sikap riya’• Pasal 5 : mengutamakan kepentingan dan kebaikan pasien• Pasal 6 : hati-hati dalam menerapkan pengobatan baru yang belum

teruji kebenarannya• Pasal 7 : memberi informasi yang benar• Pasal 8 : menjadi pendidik, pengabdi dan pelayan kesehatan

kepada masyarakat• Pasal 9 : bekerja sama dan saling menghormati di bidang

kesehatan dan bidang lainnya • Pasal10: berkewajiban melindungi makhluk insani sesuai

kemampuannya

ETIKA KEDOKTERAN UMUM

Pengertian

• Etika adalah pengetahuan tentang moralitas, menilai Etika adalah pengetahuan tentang moralitas, menilai baik buruknya sesuatu perbuatan ditinjau dari sisi baik buruknya sesuatu perbuatan ditinjau dari sisi moralmoral

• Etika Kedokteran Umum adalah Etika Kedokteran Umum adalah pengetahuan tentang perilaku profesional para dokter dalam menjalankan pekerjaannya, sebagaimana tercantum dalam sumpah dan kode etik yang telah disusun oleh organisasi profesinya bersama pemerintah.

Etika yang Dibenarkan dalam Kedokteran

• Menggantung atau memancangkan papan nama di depan ruangan/ tempat praktek

• Kertas resep berukuran maksimal ¼ folio(10,5 x 16,5cm)

Perbedaan Etika Kedokteran Umum dan Islami

• Sifat cenderung berubah-ubah

• Dirumuskan oleh masyarakat yang sikapnya berubah-ubah

• Nasehat moral tidak dilakukan

• Sifat tetap• Diturunkan dari tradisi

dan kepercayaan agama • Pemberian nasehat

moral setelah pemeriksaan

ETIKA KEDOKTERAN ISLAM

Pentingnya etika kedokteran islam

Pada jaman yang kian berkembang ini telah banyak terjadi berbagai macam kasus yang memperburuk nama dokter. Beberapa di antaranya disebabkan oleh sikap dan perilaku seorang Dokter dalam menghadapi dan melayani pasiennya. Oleh karena itu, dalam bertugas dan bekerja seorang dokter memerlukan suatu etika untuk menjalankan profesinya. Agar dapat tercapai suatu keserasian, kecocokan dan komunikasi yang baik antara Dokter dengan pasien dan lingkungannya diperlukan “etika dokter muslim”.

Dalam melakukan praktik kedokteran seorang dokter muslim harus dipandu oleh :

• Al quran dan as sunnah sebagai landasan utama• Standar kompetensi dokter muslim dan Indonesia• Kode Etik Kedokteran Islam • UU Kesehatan dan KODEKI

Tujuan ilmu kedokteran (maqasid al shari’at)

Pemeliharaan ‘Ad dien’ (agama menurut Al qur’an)

seorang dokter muslim harus menyadari bahwa dirinya hamba Allah dan dirinya beserta ilmunya tidak berarti tanpa izin Allah semata, oleh karena itu doktermuslim kendaknya memberikan penanganan medis menurut agama dan syariat islam.

Kehidupan seorang dokter dapat mengatur kehidupanya serta dapat mengabdi kepada sesama manusia baik yang sakit maupun yang sehat.

Keturunansenantiasa dokter dapat membantu kehidupan

Badan/Jasmanimseorang dokter harus menjaga kesehatan dirinya sendiri

Jiwa/rohani

Kekayaan/Hartaseorang dokter senantiasa menjaga harta dari segala sesuatu yang bersifat haram/tidak di benarkan dalam agama

Prinsip-prinsip dasar Islam sesuai dengan praktek kedokteran

1. niat/qasd2. keyakinan/yaqeen 3. sakit/dharar 4. darurat/mashaqqat 5. kebiasaan/adat.

Etika bagi para dokter Muslim

Etika kedokteran islam terkumpul dalam Kode Etik Kedokteran Islam yang bernama Thibbun Nabawi, yang mengatur hubungan dokter dengan orang sakit dan dokter dengan rekannya.

1. Etika Dokter Muslim terhadap KhalikSeorang Dokter Muslim harus menyadari bahwa dirinya adalah hamba Allah semata, Dan betapa tidak berarti dirinya beserta ilmunya berarti tanpa ijin Allah SWT.

• Dokter muslim harus meyakini dirinya sebagai khalifah yang fungsionaris dalam bidang kesehatan dan kedokteran.

• Melaksanakan profesinya karena Allah SWT. • Usaha yang dilakukan sebatas pengobatan, sedangkan penyembuhan

adalah kuasa Allah SWT.

2. Etika Dokter Muslim terhadap pasien

Hubungan antara dokter dengan pasien adalah hubungan antar manusia dan manusia. Dalam hubungan ini sering timbul pertentangan antara dokter dan pasien, karena masing-masing mempunyai nilai yang berbeda.

Mengenai etika kedokteran terhadap pasien antara lain seorang Dokter Muslim harus:

• Memperlakukan pasien tanpa membedakan status, baik keadaan sosial, maupun hubungan pribadi (karena sesungguhnya Allah dekat dengan orang-orang yang adil).

• Memberi penjelasan dengan benar, jelas, lengkap dan jujur tentang tujuan, keperluan, manfaat, risiko prosedur diagnosis dan tindakan medis.

• Berlaku ramah dan lemah lembut • Menolong pasien dalam kesusahan karena sakit bukan untuk memeras .

Para Dokter di seluruh dunia mempunyai kewajiban yang sama. Mereka adalah kawan-kawan seperjuangan yang merupakan kesatuan aksi dibawah panji perikemanusiaan untuk mengobati penyakit. Penemuan dan pengalaman baru dijadikan milik bersama. Panggilan suci yang menjiwai hidup dan perbuatan telah mempersatukan mereka, menempatkan para Dokter pada suatu kedudukan yang terhormat dalam masyarakat. Hal-hal tersebut menimbulkan rasa persaudaraan dan sikap saling tolong-menolong yang senantiasa perlu dipertahankan dan dikembangkan.

3. Etika Dokter Muslim dengan teman Sejawat antara lain :

•Dokter yang baru menetap di suatu tempat, wajib mengunjungi teman sejawatnya yang telah berada di situ. Jika pindah di kota yang terdapat banyak praktik dokter, cukup dengan memberitahukan tentang pembukaan praktiknya kepada teman sejawat yang berdekatan.

•Setiap Dokter yang menjadi anggota IDI harus setia dan aktif. Dengan menghadiri pertemuan-pertemuan yang diadakan.

•Setiap Dokter hendaknya mengunjungi pertemuan klinik bila ada kesempatan. Sehingga dapat mengikuti perkembangan ilmu teknologi kedokteran.

Sifat-sifat Dokter Muslim :

• Beriman dan bertaqwa kepada Allah.• Memiliki rasa belas kasihan, cinta kasih terhadap sesama manusia dan perasaan

sosial kepada masyarakat. • Berbudi luhur, rendah hati, dan dapat dipercaya. • Mampu melakukan pekerjaannya dengan tenang dan harus mempunyai

kepercayaan kepada diri sendiri. • Bersikap mandiri • Mempunyai kepribadian yang kuat sehingga dapat melakukan pekerjaannya secara

profesional dalam keadaan apapun. Dan tentunya tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan agama.

• Tidak membeda-bedakan pelayanan kesehatan antara pasien kaya dan pasien miskin.

• Mampu hidup seimbang, tidak berlebih-lebihan dan tidak membuang waktu maupun energi untuk hal yang tidak penting .

• Mengabdikan diri dengan sungguh-sungguh sebagai pelayan medis masyarakat. • Senatiasa berusaha agar tidak tertinggal dengan kemajuan ilmiah sehingga memiliki

dasar yang kuat dalam pelayanan medis.

PERILAKU DOKTER ISLAMPERILAKU DOKTER ISLAM

– Tingkah laku sesuai dengan keinginan dan didasari untuk mendapat ridho Allah

– Landasannya adalah aqidah dan Iman (menyentuh aspek lahir dan bathin)

– Rasul sebagai suri tauladan – HR : Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.– HR : Akhlak RasululLoh adalah Al qur`an

Karakteristik Dokter Muslim

• pengobatannya tidak bersifat takhayyul, khurafat, atau bid'ah. • hanya dilakukan oleh tenaga medis yang menguasai di bidang

medis. • dokter memiliki sifat-sifat terpuji, tidak memiliki rasa iri, riya,

takabbur, senang merendahkan orang lain, serta menghina lainnya. • harus berpenampilan rapi dan bersih. • Lembaga-lembaga pelayan kesehatan hendaknya bersifat simpatik

(berempati) • menjauhkan dan menjaga diri dari pengaruh atau lambang-lambang

non-islamis.

Perbedaan etika kedokteran muslim dan barat

• Etika kedokteran Islami, diturunkan nilai-nilai Islam (Al Qur’an dan as Sunnah), sehingga bentuknya akan tetap untuk selamanya.

• Sebaliknya etika kedokteran sekuler dirumuskan oleh masyarakat

yang sikapnya senantiasa berubah- ubah.

Hak dan kewajiban Pasien dan dokterHak Pasien:

• Hak atas dirinya sendiri• Memperoleh pelayanan dokter• Memperoleh penjelasan• Menolak tindakan medis• Dirujuk ke dokter spesialis• KerahasiaanKewajiban Pasien:• Memeriksakan diri sedini mungkin• Memberikan informasi yang bena dan lengkap tenten penyakitnya• Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter• Menandatangani surat-surat penting• Yakin pada dokter• Melunasi biaya perawatan

Kewajiban Pasien

• Memeriksakan diri sedini mungkin• Memberikan informasi yang bena dan lengkap

tenten penyakitnya• Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter• Menandatangani surat-surat penting• Yakin pada dokter• Melunasi biaya perawatan

Hak Dokter• Melakukan praktel setelah memperoleh SID dan SIP• Memperoleh informasi yang benar dan lengkap dari pasien• Bekerja sesuai standar profesi• Menolak melakukan tindakan medis yang bertentangan dengan

etika, hukum, agama, dan hati nuraninya.• Mengakhiri hubungan dengan pasien• Menolak pasien yang bukan bidang spesialisasinya.• Hak atas “privacy” dokter• Ketentraman bekerja• Mengeluarkan surat-surat dokter• Menerima imbalan jasa• Menjadi anggota perhimpunan profesi• Hak membela diri.

Kewajiban Dokter*Kewajiban umum:• Mengamalkan sumpah dokter• Melakukan profesi menurut ukuran tertinggi• Tidak boleh terpengaruh keuntungan pribadi dalam pekerjaannya• Tidak melalukan pebuatan yang bertentangan dengan etik• Nasihat yang melemahkan daya tahan insani, HANYA diberikan

untuk kepentingan penderita• Berhati-hati dalam menerapkan temuan baru• Memberikan keterangan yang dapat dibuktikan kebenarannya• Mengutamakan kepentingan masyarakat, memperhatikan semua

aspek• Memelihara saling pengertian dalam bekerja sama dengan para

pejabat di bidang kesehatan lainnya.

*Kewajiban dokter terhadap pasien

• Bersikap tulus ikhlas• Ingat akan kewajiban melindungi insani• Memberi kesempatan pada penderita• Menjaga rahasia• Melakukan pertolongan darurat

*Kewajiban terhadap teman sejawat

• Memperlakukan teman sejawat seperti diri sendiri

• Tidak mengambil alih pasien

* Kewajiban terhadap Diri Sendiri-Memelihara kesehatan-Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan-Sungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan KODEKI

HUKUM KESEHATAN

Undang-undang RI No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan

1.Tujuan instruksional Khusus

UU RI Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan (UU Kesehatan) berisi tentang peraturan-peraturan hukum yang bertujuan untuk peningkatan derajat kesehatan seluruh anggota Masyarakat.

2. Perspektif UU kesehatan

Secara umum yang diharapkan dari Undang-undang kesehatan ini adalah:

-Alat untuk meningkatkan pembangunan kesehatan yang meliputi upaya kesehatan dan sumber daya

-Penjangkau perkembangan yang makin kompleks dalam menghadapi tahun mendatang

-Pemberi kepastian hukum terhadap pemberi dan penerima jasa layanan kesehatan

Sistematika UU Kesehatan

• BAB I Ketentuan umum• BAB II asas da tujuan• BAB III Hak dan kewajiban• BAB IV Tugas dan tanggung jawab• BAB V Upaya kesehatan• BAB VI Sumber daya kesehatan• BAB VII Peran serta Masyarakat • BAB IX Penyidikan• BAB X ketentuan pidana • BAB XI ketentuan peralihan• BAB XII Ketentuan penutup

Tujuan utama dari 12 Bab yang mengandung 90 pasal tersebut adalah agar terwujudnya derajat kesehatan yang optimal bagi setiap Orang melalui pembangunan kesehatan, yaitu dengan meningkatkan kesadaran,kemauan,dan kemampuan untuk hidup sehat. Upaya kesehatan dijabarkan secara jelas mulai dari kesehatan keluarga,kesehatan kerja,Lingkungan,pemberantasan penyakit,kesehatan,olahraga dan lain-lain.

Beberapa Pengertian dalam Ketentuan UmumDi bawah ini dikutip beberapa pengertian dan ketentuan umum,antara lain :1.Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.2.Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.3.Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

4. Sarana kesehatan adalah setiap tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

5. Transplantasi adalah rangkaian tindakan medis untuk memindahkan organ dan jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau tubuh sendiri dalam rangka pengobatan untuk menggantikan organ dan jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.

6. Implan adalah bahan berupa obat dan alat kesehatan yang ditanamkan ke dalam jaringan tubuh untuk tujuan pemeliharaan kesehatan, pencegahan, dan penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan dan kosmetika.

7. Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan perawatan dengan cara, obat, dan pengobatnya yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun menurun dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.

8. Kesehatan matra adalah upaya kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampua fisik dan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah secara bermakna baik lingkungan darat, udara, angkasa, maupun air.

Beberapa Kutipan dari UU Kesehatan

Berikut ini dikutip beberapa bab dan pasal dari UU Kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus karena berkaitan dengan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan.

• Asas ( pasal 2 )Pembangunan kesehatan diselenggarakan berasaskan perikemanusiaan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, manfaat, usaha bersama dan kekeluargaan, adil dan merata, perikehidupan dalam keseimbangan, serta kepercayaan akan kemampuan diri sendiri.

• Tujuan Pembangunan Kesehatan ( pasal 3 )Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

• Hak dan Kewajiban ( pasal 4 dan 5 )Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungan.

• Penjelasan Yang dimaksud dengan asas manfaat di sini adalah memberikan

manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan dan perikehidupan yang sehat bagi setiap warga negara .

Asas usaha bersama dan kekeluargaan yang dimaksud adalah bahwa penyelenggara kesehatan dilaksanakan melibatkan seluruh lapisan masyarakat yang dijiwai semangat kekeluargaan.

Dalam UU ini, diharapkan penyelenggaraan kesehatan dapat dilaksanakan dengan kepercayaan dan kemampuan serta kekuatan sendiri dengan memanfaatkan potensi nasional yang ada.

Dalam hal ini, perlu ditingkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat yang optimal kepada seluruh masyarakat.

Upaya Kesehatan

• Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselengarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (rehabilitatif) yang dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (pasal 10).

• Penyelenggaraan upaya kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 dilaksanakan melalui pasal 11, yaitu :

a. Kesejahteraan keluargab. Perbaikan gizic. Pengamana makanan dan minuman d. Kesejahteraan lingkungane. Kesejahteraan kerjaf. Kesehatan jiwag. Pemberantasan penyakith. Penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan

i. Penyuluhan kesehatan masyarakatj. Pengamanan sediaan farmasi dan alat

kesehatank. Pengamanan zat adiktifl. Kesehatan sekolahm. Kesehatan olahragan. Pengobatan tradisionalo. Kesehatan matra

Kepastian Hukum dan Perlindungan Hukum

• Tiga pasal di bawah ini dikutip agar kalangan kesehatan mengetahui bahwa UU Kesehatan ini memberikan perlindungan hukum, baik kepada pemberi maupun penerima pelayanan kesehatan

• Pasal 531. Tenaga kesehatan berhak memperoleh

perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesi.

2. Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien.

3. Tenaga kesehatan, untuk kepentingan pembuktian, dapat melakukan tindakan medis terhadap seseorang dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang bersangkutan.

4. Ketentuan mengenai standar profesi dan hak-hak pasien sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

• Pasal 541.Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan

kesalahan atau kelalaian dalam melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan disiplin.

2.Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian sebagaimana dimaksud ayat (1) ditentukan oleh majelis disiplin tenaga kesehatan.

• Pasal 551.Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat

kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.

2.Ganti rugi sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sanksi Pidana• Sebagai contoh tentang sanksi hukum bagi penyelenggara

pelayanan kesehatan yang melnggar ketentuan yang telah digariskan terlihat sebagai berikut.

• Pasal 151. Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa

ibu hamil dan janinnya,dapat dilakukan tindakan medis tertentu.2. Tindakan medis tertentu sebagaimana dalam ayat (1) hanya dapat

dilakukan :a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya

tindakan pertimabangan tim ahli.b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan

untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan tim ahli.

c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya.

d. Pada sarana kesehatan tertentu.3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

• Pasal 801. Pelanggaran terhadap pasal 15 ayat (1) dan ayat (2),pidana

penjara selama 15 tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000.ini adalah sebuah contoh sanksi hukum bagi yang melakukan tindakan medis tertentu terhadap ibu hamil yang tidak memenuhi ketentuan dalam UU Kesehatan.dari kutipan diatas terlihat bahwa perlidungan hukum baik bagi penerima pelayanan kesehatan,dengan sanksi yang sangat berat bagi pemberi jasa.

Peraturan Pemerintah dan Keputusan Presiden

• Biarpun UU ini telah diumumkan berlaku lebih dari satu dekade yang lalu, namun UU Kesehatan ini belum efektif berjalan.Namun, sebagai tenaga kesehatan merupakan kewajiban kita untuk memahami isi dan kandungan UU ini sehingga dari sekarang dapat melakukan serta membantu pemerintah dan masyarakat agar tujuan peningkatan derajat kesehatan dapat dicapai, dan kita sebagai tenaga kesehatan dapat melaksanakan tugas ini pada jalur yang aman.

INFORMED CONSENT

TujuanInformed Consent

• informed consent adalah agar pasien mendapat informasi yang cukup untuk dapat mengambil keputusan atas terapi yang akan dilaksanakan. Informed consent juga berarti mengambil keputusan bersama.

Hak Pasien

• Pasien menerima

• Pasien menolak

finish

DILAKUKAN IC

• Dilakukannya tindakan seperti :1. TINDAKAN PEMBEDAHAN2. TINDAKAN INVASIF 3. TINDAKAN LAIN YANG MENGANDUNG RISIKO

TINGGI : PEMERIKSAAN RADIOLOGI DG KONTRAS, PEMBERIAN X RAY, KATETERISASI JANTUNG, AORTOGRAFI DAN LAIN-LAIN

TIDAK DILAKUKAN IC

• TINDAKAN MEDIK ATAU PEMERIKSAAN YANG BUKAN PEMBEDAHAN, TIDAK INVASIF, TIDAK MENGANDUNG RISIKO TINGGI----) IMPLIED CONSENT ATAU IZIN DIANGGAP SUDAH DIBERIKAN----) PASIEN YG TIDAK SADAR DAN DALAM KEADAAN DARURAT UNTUK MENYELAMATKAN JIWA PASIEN

RAHASIA JABATAN DANRAHASIA PEKERJAAN DOKTER

Pengertian rahasia

• Sesuatu yang disembunyikan dan hanya diketahui oleh satu orang,oleh beberapa orang saja atau oleh kalangan tertentu.

• Tidak memberitahukan rahasia kepada orang lain tanpa ada alasan.karena itu ia terpaksa berbuat demikian

• Tidak selalu hal2 yg diberitahukan pada seorang dokter merupakan rahasia yg tidak boleh diberitahukan pada orang lain,mis: kecelakaan dll

Kewajiban menyimpan rahasia

1. Berguna untuk menciptakan suasana percaya mempercayai yang mutlak diperlukan dalam hubungan dokter dengan pasien

2. Membuka rahasia jabatan dan pekerjaan dokter demi memelihara kepentingan umum dan mencegah hal-hal yang merugikan orang lain MIS ; tbc,peny.menular dll

HUBUNGAN RAHASIA JABATAN/PEKERJAAN DOKTER DENGAN HUKUM

( UU,KUHP,KODE ETIK,PP,HUKUM PERDATA )I. Paragraf 4 UU RI NO 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

Rahasia Kedokteran,Pasal 48

1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran.

2. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi pcrmintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

3. Keterangan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan Peraturan Menteri 4. Kode Etik Kedokteran Indonesia ( KODEKI ), tahun 2002 Pasal 12

Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia."

HUBUNGAN DOKTER DENGAN PASIEN DAN KOLEGA

Hubungan dokter dengan pasien

• Hub dokter pasien masuk dalam wilayah hukum perdata.

• ” Praktik Kedokteran dilaksanakan berazaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien”.

• Nilai ilmiah berdasar ilmu pengetahuan & etika profesi • Etika profesi peranan penting dalam hub dr –pasien. Mempunyai rambu-

rambu yg harus dipatuhi konsekuensi kewajiban profesi

• Kewajiban tertuang didalam moral profesi :1. Autonomy (menghormati hak pasien)

→ menghormati hak2 pasien, terutama hak otonomi pasien (the rights to self determination) → informed consent.

2. Benefecience ( kebaikan pasien)→ mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien. → Perbuatan yang sisi baiknya (manfaat) lebih besar daripada sisi buruknya (mudharat).

3. Non malefecience ( tidak mencelakakan pasien)→ melarang tindakan yang memperburuk keadaan pasien.

4. Justice (tidak ada diskriminasi)→ mementingkan fairness dan keadilan dalam bersikap maupun dalam mendistribusikan sumber daya (distributive justice)

• Hub dokter pasien • Dulu – paternalisitik memegang prinsip moral benefecience • (Layaknya ayah terhadap anaknya )• ternyata mengabaikan otonomy pasien • Hub paternalisitik terjadi kontrak antara dokter / rs sebagai pihak

penyedia medis dengan pasien/keluarga penerima pelayanan sehingga ada pemenuhan prestasi

• Prestasi : hasil yang diharapkan oleh pasien berupa pelayanan medis yang memberikan kesembuhan

• Ingkar janji disebut wanprestasi• Dokter tidak boleh menjanjikan kesembuhan thd pasiennya

Hubungan dokter pasien pada umumnya merupakan hubungan kontrak, meskipun pada pelaksanaannya hubungan kontrak berlangsung pada saat tertentu namun hubungan baik harus terjaga. Untuk melakukan terapi saja dokter dan pasien sudah secara langsung terjalin dalam ikatan kontrak. Pasien ingin diobati dan dokter setuju untuk mengobati. Untuk perjanjian kontrak yang valid harus ada pengertian dan kerjasama dari pihak-pihakl yang terlibat dalam perjanjian tersebut. Apabila pasien menolak untuk dilakukan suatu tindakan medis, maka dokter wajib memberikan informasi mengenai baik dan buruknya tindakan tersebut bagi pasien.(Novalia, 2008)

Hubungan dokter – pasien yang harmonis

Tidah mudah bagi dokter untuk menggali keterangan dari pasien, karena memang tidak bisa diperoleh begitu saja. Oleh karena itu perlu dibangun hubungan saling percaya yang dilandasi keterbukaan, kejujuran dan pengertian keterbukaan, kejujuran dan pengertian akan kebutuhan, harapan maupun kepentingan masing-masingDengan terbangunnya saling percaya. maka pasien akan memberikan keterangan yang benar dan lengkap Sehingga membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit pasien dan memberi obat yang tepat bagi pasien.(Joesoef, 1997)

Azas Hubungan terapeutik

1.Azas Konsensual• Para pihak menyatakan persetujuannya • Dokter secara ekpslisit dan implisit

2.Azas itikad baik • Azas utama hubungan kontraktual • Termasuk hub terapeutik • Merupakan ke absahan hubungan hukum

3.Azas bebas• Kesepakatan 2 pihak membawa dalam ikatan hukum hubungan kontraktual • Tapi ilmu kedokteran bersifat empiris dokter hati-hati dalam memberikan garansi

4.Azas tidak melanggar hukum • Kesepakatan yang dibuat tidak boleh melanggar hukum

5.Azas kepatutan & Kebiasaan • Dalam dunia kedokteran dokter dan pasien tidak harus tunduk dalam asas ini• Karena bila salah satu pihak merasa tidak nyaman /dirugikan pemutusan bisa dilakukan

tanpa sepihak

Dasar hukum kontraktual

• Pasal 1320 KUHPerdata 1. Kesepakatan dari pihak-pihak yang bersangkutan 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan3. Suatu hal tertentu4. Suatu sebab yang halal

Malpraktek Medis (perdata)

• Wanprestasi : melalaikan Kewajiban• Perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad)Untuk menjamin tanggung jawab dan akuntabilitas profesionalisme,

organisasi profesi wajib menentukan standar, persyaratan, dan sertifikasi keahlian, serta kode etik profesi (Ps 12 ayat 1 UU No 18 tahun 2002 tentang IPTEK).

Perbedaan pendapat terjadi di bidang ini. Sebagian ahli tidak setuju atas ancaman pidana bagi pelanggaran yang dianggap pelanggaran administratif (praktik tanpa STR/SIP dan tidak memasang papan praktik), sebagian ahli lain berpendapat perlunya kriminalisasi oleh karena menganggap pelanggaran tersebut bukan sekedar administratif - melainkan pelanggaran kewajiban yang azasi - sebagai konsekuensi hak pasien atas informasi dan akuntabilitas profesi. (Budi Sampurna,)

Layanan kedokteran adalah suatu sistem yang kompleks dan rentan akan terjadinya kecelakaan, sehingga harus dilakukan dengan penuh hati-hati oleh orang-orang yang kompeten dan memiliki kewenangan khusus untuk itu. (Budi Sampurna,)

Hak pasien

• Hak atas informasi medis • Hak memberikan persetujuan TM• Hak memilih dokter dan RS • Hak atas rahasia kedokteran • Hak menolak pengobatan / TM • Hak memutus HDP • Hak atas second opinion • Hak menuntut ganti rugi • Hak atas bantuan yuridis • Hak mengetahui isi rekam medis

Kewajiban pasien

• Memberikan informasi yang sebenarnya • Mentaati petunjuk dan nasehat dokter • Mematuhi peraturan RS / Klinik • Memberikan inbalan jasa kepada dokter • Memberitahu keluhan pertama kali ke pasien • Menyimpan rahasian dokter

Hak-Hak Dokter (1)

• Hak bekerja sesuai dengan standar profesi• Hak menolak TM yang unprofesional• Hak menolak TM yang dianggap tidak baik• Hak memilih pasien, kecuali gawat darurat• Hak mengakhiri HDP • Hak atas rahasia dokter

Hak – Hak Dokter (2)

• Hak atas itikad baik dari pasien• Hak atas fairplay : informasi keluhan pasien• Hak atas imbalan jasa• Hak untuk membela diri• Hak untuk menolak membuka rahasia kedokteran

Kewajiban Dokter

• Bekerja sesuai standar profesi• Memberikan pelayanan yang terbaik, termasuk merujuk pasien• Memberikan informasi medis kepada pasien• Meminta informed consent• Menyimpan rahasia kedokteran• Menolong pasien gawat darurat• Mengobati sesuai Sosial Ekonomi

Hubungan dokter dengan kolega

• Kolaborasi menyatakan bahwa anggota tim kesehatan harus bekerja dengan kompak dalam mencapai tujuan. Elemen penting untuk mencapai kolaborasi yang efektif meliputi kerjasama, asertifitas, tanggung jawab,

komunikasi, otonomi dan kordinasi seperti skema di bawah ini.

Efective collaboration

Autonomy

Communications

Responsibility

cooperation

Common purpose

Coordination

Mutuality

Assertiveness

Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team multidisipliner dapat digunakan untuk mencapai tujuan kolaborasi team :

• Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan keahlian unik profesional.

• Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya • Peningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitas• Meningkatnya kohesifitas antar profesional • Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional, • Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan menghargai dan memahami

orang lain.

PROFESIONALISME DOKTER

Profesionalisme

PengertianProfesionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan, serta ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).

Indikasi ketidakprofesionalisme

• Gagal berkomunikasi Ketidaksempurnaan dokter dalam membangun komunikasi

terhadap pasien akan berakibat buruk terhadap proses terapeutik yang dikelolanya nanti.

• Krisis waktu Kurangnya perhatian dalam hal komunikasi ini sedikit

banyak dipengaruhi oleh alokasi waktu yang diberikan dokter kepada pasiennya.

Prinsip Profesionalisme

• Keahlian pekerjaan profesional biasanya menuntut penguasaan keahlian tertentu,

keahlian ini memungkinkan seorang pekerja profesional untuk memberikan jasa spesifik pada klienya yang hasil akhirnya jelas hubungannya dengan tingkat keahlian.

• Tanggung jawab bisa menunjukan hasil kerja yang berkaitan keunggulan mutu jasa dan

pengembangan profesinya dan memberikan pelayanan keahlian yang terbaik bagi kliennya.

• Pengatur perilaku perilaku profesional diatur oleh berbagai macam kendali yaitu undang-

undang atau peraturan pemerintah, peraturan atau kesepakatan dalam bidang profesi, pengakuan masyarakat dan kesadaran pribadi.

SUMPAH DOKTER

Sumpah Dokter

• Sumpah Dokter Indonesia adalah sumpah yang dibacakan oleh seseorang yang akan menjalani profesi dokter Indonesia secara resmi. Sumpah Dokter Indonesia didasarkan atas Deklarasi Jenewa (1948) yang isinya menyempurnakan Sumpah Hippokrates.

• Lafal Sumpah Dokter Indonesia pertama kali digunakan pada 1959 dan diberikan kedudukan hukum dengan Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1960. Sumpah mengalami perbaikan pada 1983 dan 1993.

Lafal Sumpah DokterSaya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan;Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya;Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang berhormat dan ber moral tinggi, sesuai dengan martabat pekerjaan saya;

Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan;Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerja an saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter;Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagai mana saya sendiri ingin diperlakukan;Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbang an keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial;Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan;Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan ke dokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan;

Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan memper taruhkan kehormatan diri saya.

Saharjo, 1960

KESIMPULAN

Seorang dokter dalam menangani pasien harus mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu :

• Memahami kode etik kedokteran Indonesia• Berperilaku sesuai dengan etika kedokteran• Menjalankan hak dan kewajiban seorang dokter• Menghargai hak dan kewajiban pasien• Meminta persetujuan pasien sebelum melakukan tindakan

medis• Mampu menjaga kerahasiaan pasien• Profesionalisme dalam bekerja• Memahami dan mengamalkan isi-isi sumpah dokter

Daftar pustaka

• Budi Sampurna. Malpraktik Kedokteran.Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedoteran Universitas Indonesia.

• Djaja Surya Atmadja.2009. HUBUNGAN DOKTER - PASIEN SERTA HAK DAN KEWAJIBAN DOKTER –PASIEN. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik-Medikolegal Fak. Kedokteran Univ. Indonesia

• Meivy Isnoviana, SH.2008. HUBUNGAN DOKTER DENGAN PASIEN• Nandang Ahmad Waluya. TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN

PELAKSANAAN KOLABORASI PERAWAT – DOKTER . Poltekkes Jurusan Keperawatan Bandung.