skenario mamah 2010

Embed Size (px)

Citation preview

SILABUS MATA PELAJARAN

FISIKAKelas Pokok bahasan Alokasi Waktu Semester Tahun ajaranA. Standar Kompetisi NO 3 Uraian Standar Kompetisi Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik system diskret (partikel)

: XI IPA : Dinamika : 15 x 45 menit : Satu (ganjil) : 2009 2010

B. Kompetisi Dasar NO 3.5 Uraian Kompetisi Dasar Menginterprestasikan hukum- hukum Newton dan penerapannya pada gerak benda

C. Indikator No 3.5.1 3.5.2 3.5.3 3.5.4 3.5.5 3.5.6 Uraian Indikator Membedakan koefisien gesekan statis dan gesekan dinamis Menganalisis gerakan benda pada bidang miring di bawah pengaruh gaya gesekan. Menyatakan hukum Newton tentang gravitasi sebagian gaya medan yang berhubungan drngan gaya antara dua benda bermassa dan penerapannya Menerapankan hukum hukum Newton tentang gerak dan gravitasi pada gerak planet Menentukan kaitan konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan Menganalisis gerak gaya pegas

D. Pengalaman Belajar No Indikator Uraian Pengalaman Belajar Menjelaskan tentang gaya gesekan Mendiskusikan perumusan gaya gesekan Menjelaskan konsep teantang koefisien gesekan statis dan kinetis Menerapkan konsep gaya gesekan untuk memecahkan masalah Menjelaskan gaya gaya yang bekerja pada benda yang terletak pada bidang miring Menjelaskan hukum gravitasi Newton Menerapkan hukum gravitasi Newton untuk memecahkan masalah Menjelaskan hukum keppler Menjelaskan kaitan antara hukum keppler dengan hukum gravitasi Newton Menerapkan konsep hukum keppler untuk menganalisis gerak planet Melakukan demonstrasi untuk mengidentifikasi benda yang bersifat elastis dan plastis Menjelaskan konsep gaya pegas Menjelaskan hukum hooke Menerapkan konsep gaya pegas untuk memecahkan masalah Melakuakn percobaan untuk menentukan konstanta pegas Melakukan percobaan untuk menentukan perioda frekuansi pada gerak dibawah pengaruh gaya pegas

3.5.1

3.5.2 3.5.3

3.5.4

3.5.5

3.5.6

E. Penilaian - Tes tertulis - Tugas Individu - Tugas kelompok F. Sumber Belajar / Bahan / Alat : - Buku paket fisika kelas XI IPA - LKS - Statif - Beban - Benang G. Metoda - Ceramah - Diskusi - Demonstrasi - Eksperimen Karet Plastik Gunting Stopwatch Timbangan / Neraca Pegas

RENCANA PEMBELAJARAN 1Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Kelas / Semester Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas (SMA) : Fisika : Dinamika : Gaya Gesekan : Xi / 1 : 2 x Pertemuan

A. STANDAR KOMPETENSI Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik system diskret (partikel) B. KOMPETENSI DASAR Menginterprestasikan hukum hukum Newton dan penerapannya pada gerak benda C. INDIKATOR Siswa dapat membedakan koefisien gesekan statis dan gesekan kinetis D. MATERI POKOK Gaya Gesekan Uraian Materi Pokok 1. Gaya gesekan bekerja antara dua permukaan benda yang bersentuhan untuk melawan kecenderungan gerak benda. Arah gaya gesekan selalu berlawanan dengan arah kecenderungan benda relatif terhadap permukaan bidang. Besarnya gaya geseka di pengaruhi oleh kondisi fisik permukaan, antara lain kasar licinnya permukaan. Kondisi ini dinyatakan sebagai koefisien gesekan. Gaya gesekan dirumuskan = N

dengan : = gaya gesekan ( N ) = koefisien gesekan N = gaya normal ( N ) 2. Ada dua jenis faya gesekan yaitu gaya gesekan kenetik dan gaya gesekan statik. Gaya gesekan antara dua permukaan yang bergerak atau bergeser relatif satu terhadap yang lain. Gaya gesekan statik adalah gesekan antara dua permukaan yang relatif diam satu terhadap yang lain. 3. Beberapa kasus yang berkaitan dengan daya gesekan statis yaitu : ( Fp = s max ) b. Kasus saat besar gaya penggerak taepat sma dengan ambang batas ( Fp = s max = s N ) c. Kasus saat besar gaya penggerak sudah melampaui ambang batas ( Fp > s max ) E. PENILAIAN 1. Pertanyaan lisan Diberikan secara terpadu selama proses pembelajaran 2. Pertanyaan tertulis Tes formatif di bgerikan sesudah di lakukan pembelajaran 3. Unjuk kerja menilai keterampilan siswa dalam melakukan percobaan 4. Ulangan 5. Tugas individu F. SARANA DAN SUMBER BELAJAR 1. Buku SMA kelas XI 2. LKS 3. Balok berkait 4. Papan 5. Busur derajat 6. Neraca Pegas 7. Timbangan

a. Kasus saat besar gaya pergerakan belum melampaui ambang batas

Skenario Pembelajaran I-1 (Pertemuan I) Gaya Gesekan A. PENDAHULUAN 1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa kehadiran siswa. Kemudian melakukan apersepdi dengan mengajukan beberapa contoh pertanyaan yang menunjang pada metari gaya gesekan sebagai berikut : Apa yang kalian ketahui tentang gaya ?. Apa yang terjadi jika pada benda dikenai gaya ?.

2. Guru melakukan penguatan terhadap jawaban siswa, kemudian guru menginformasikan kompetisi yang akan dicapai siswa pada pembelajaran hari ini. 3. Kemudaian guru menggail konsepsi awal siswa dengan memberikan pertanyaan pertanyaan, sebagai berikut : Apakah setiap benda dikenai gaya akan dapat bergerak ?. Apa yang kelian ketahui tentang gaya gesekan ?.

B. KEGIATAN INTI 1. Guru menjelaskan tentang gaya gesekan siswa menyimak penjelasan guru. Guru menyuruh sisea untuk menyebutkan beberapa contoh kasus yang menimbulkan gaya gesekan. 2. Guru menjelaskan tentang koefisien gesekan ?. 3. Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan konsep gaya gesekan. 4. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan latiahan soal tentang soal gaya gesekan pada buku paket fisika. 5. Guru meminta siswa untuk maju kedepan mengerjakan soal dan memberi nilai tambah bagi yang mengerjakan kedepan. Diharapkan siswa antusias dalam mengerjakan soal ( mendapat reward ) C. PENUTUP 1. Guru melakukan refleksi terhadap pelajaran dan siswa di berikan kesempatan untuk bertanya 2. Guru menegaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan yang ada apada buky paket sebagai tugas pekerjaan rumah 3. Guru menginformasikan bahwa untuk pertemuan selanjutnya kita akan melakukan percobaan untuk menentukan koefisien gesekan statik 4. Guru menutup dengan mengucapkan salam.

Skenario Pembelajaran I-2 (pertemuan kedua)

Gaya Gesekan (menentukan Koefisien Gesekan Statik)A. PENDAHULUAN 1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan saalam, memeriksa kehasiran melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa contoh pertanyaan, sebagai berikut : Apakah kalian masih ingat tentang gaya gesekan ?. Bagaimana perumusan gaya gesekan ?. Apa yang kalian ketahui tentang koefisien gesekan ? ada berapa macam ?. 2. Guru menginformasikan kompetensi yang akan di capai. 3. Guru memperlihatkan alat alat yang akan digunakan dalam praktikum B. KEGIATAN INTI 1. Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok dan menjelaskan percobaan apa yang akan di kerjakan oleh siswa 2. Guru membagikan LKS dan menyuruh siswauntuk melakukan sesuai prosedur pada LKS 3. Selama siswa melakukan percobaan guru membimbing dengan cara keliling ke tiap kelompok 4. Tiap kelompok mendiskusikan hasil percobaan dan menulisnya ke papan tulis, tiap kelompok menyimpulkan hasil percobaannya. 5. Guru memberi penguatan dan umpan balik. C. PENUTUP 1. Siswa di beri kesempatan melakukan refleksi terhadap apa yang telah di dapat pada embelajaran sekarang. 2. 3. guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik. guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal sebagai latihan.

4. guru menginformasikan materi pembelajaran pertemuan berikutnya dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

Lembar Kerja Siswa Tujuan : Menentukan koefisien gesekan statik dengan teknik bidang miring dan bidang horizontak Alat dan bahan balok berkait papan, busur derajat neraca pegas dan timbangan

Langkah Kerja 1. Teknik Bidang Miring 2. Letakan balok di atas papan, kemudian miringkan papan perlahan lahan 3. Ukurlah kemiringan papan tepat ketika balok bergeser jatuh 4. Ulangi langkah 1 dan 2 sebanyak tiga kali, dan catat hasilnya. 5. dengan menggunakan nilai rata rata dari sudut kemiringan ini, hitunglah koefisien gesekan statik antara balok dan papan luncur (turunkan dahulu perumusan yang menghubungkan antara sudut kemiringan dan koefisien gesekan statik) II. Teknik Bidang Miring 1. Timbangan dan catatlah massa balok 2. Letakan balok di atas papan secara horizontal 3. Triklah balok secara horizontal dan menggunakan neraca pegas. Lakukan dengan gaya terkecil terlebih dahulu, kemudian perlahan lahan diperbesar 4. Catatlah nilai yang ditunjukan neraca pegas tepat ketika balok akan bergeser.merupakan nilai apakah ini? 5. Ulangi langkah 1 3 sebanyak tiga kali 6. Dengan menggunakan nilai rata rata dari hasil ini, tentukanlah koefisien gesekan statik antara balok dan papan (tirukan terlebih dahulu perumusan yang akan digunakan) 7. Bandingkanlah hasil yang di tunjukan teknik bidang miring dengan bidang horizontal.

Tes Formatif 1. sebuah balok bermassa 2 kg di dorong oleh sebuah gaya horizontal sehingga bergerak dengankelajuan konstan 4 m/s. Koefisien gesekan kinetik antara balok dan lantai adalah 0,6 hitunglah besar gaya horizontal yang bekerja!. sebuah balok bernassa 2 kg terletak diatas lantai datar di tarik dengan gaya sebesar 10 N dengan sudut 53o terhadap arah horizontal. Ternyata balok belum bergerak.Hitunglah gaya gesekan yang berkerja pada balok! sebuah balok kayu bermassa 8 kg diletakan diatas lantai datar yang memiliki koefisien gesekan statik dan kinetik, masing masing 0,4 dan 0,2. tentukanlah gaya gesekan yang bekerja pada balok jika balok didorong dengan gaya horizontal sebesar : a. 24 N b. 40 N c. 32 N

2.

3.

RENCANA PEMBELAJARAN 2Satuan Pendidikan Mata pelajran Pokok Bahsan Sub Pokok Bahasan Kelas / Semester Alokasi WaktuI. STANDAR KOMPETENSI Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik system diskret ( partikel II. KOMPETENSI DASAR Menginterprestasikan hukum hukum Newton dan penerapannya pada gerak benda III. INDIKATOR 1. Menyatakan hukum Newton tentang gravitasi sebagai gaya medan yang berhubungan dengan gaya antara dua benda bermassa dan penerapannya 2. Menerapkan hukum hukum Newton tentang gerak dan gravitasi pada gerak planet IV. MATERI POKOK Uraian Materi Pokok Hukum gravitasi Newton menyatakan bahwa gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik menarik yang besarnya berbanding dengan massa tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya. Hukum gravitasi Newton dinyatakan oleh :

: Sekolah Menengah Atas (SMA) : Fisika : Dinamika : Gaya Gravitasi : XI / 1 : 2 x Pertemuan

F = G m1m2 r2

Dengan : F = gaya gravitasi (N) G = konstanta gravitasi (6,672 x 10-11 Nm2/kg2) M1 = massa benda 1 (kg) M2 = massa benda 2 ( kg) R = jarak antara kedua benda (m) 4. Gaya gravitasi baru jelas teramati untuk benda benda dengan bermassa yang sangat besar (misal bumi dengan benda benda kecil seperti batu, spidol dll) planet dengan matahari Percepatan gravitasi adalah gaya gravitasi persatuan massa benda. Satuan percepatangravitasi adalah N/kg atau m/s2. Percepatan gravitasi dinyatakan oleh g=F=GM m r2 Dengan : g = percepatan gravitasi (m/s2) G = konstanta gravitasi (6,672 x 10-11 Nm2/kg2) M = massa bumi (kg) r = jarak benda ke pusat bumi (m) 6. Hukum Keppler Hukum keppler ! semua planet bergerak dalam lintasan berbentuk elips dengan matahari terletak pada salah satu titik fokusnya Hukum keppler II Garis hubung dengan matahari akan menyapu luas yang sama dalam waktu yang sama. Hukum keppler III kuadrat perioda planet mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat tiga jarak rata ratanya ke matahari T2 R3 atau T2 = konstan R3 7. kesesuaian antara Hukum Gravitasi Newton dan Hukum Keppler. T2 = 4 2 = konstan R3 Gmm

5.

V. SUMBER bELAJAR Buku Fisika VI. Penilaian Hasil Belajar a. Teknik Penilaian - tes tertulis b. Bentuk Instrumen - essay VII. Metode Ceramah dan demonstrasi Skenario Pembelajaran 2.1 (pertemuan I) A. Pendahuluan Setelah mengucapkan salan dan mengecek kehadiran siswa guru memberikan beberapa pertanyyaa : - Kalian telah mempelajari hukum hukum Newton tentang gerak coba sebutkan bunyi hukum Newton I. II, dan III - Apakah hukum hukum Newton berlaku untuk benda yang bergerak jatuh kebawah?. - Apa yang menyebabkan benda jatuh ke bawah?. B. Kegiatan Inti Guru menginformasikan kompetensi yaang akan di capai sambil menggali pengetahuan awal peserta didik melalui tanya jawab tentang gaya gravitsi Guru menjelaskan konsep gaya gravitasi Siswa menyimak penjelasan guru guru memberikan contoh soal tentang penggunaan konsep gaya gravitasi Newton Guru menyuruh siswa mengerjakan latihan soal yang ada di buku paket Guru meminta siswa menceritakan kembali pengetahuan yang telah di dapatnnya dengan menggunakan referensi yang di milikinya. C. Penutup Guru memberikan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran Guru memberikan tugas soal soal yang berkaitan dengan konsep gaya gravitasi Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

Tes Formatif 1. dua buah benda msing masing massanya 10 kg dan 10 kg terpisah pada jarak 2 meter satu dengan yang lain. Tentukan gaya gravitasi antara kedua benda itu. ( jawab : 3,34 x 10-19 N) 2. gaya tarik gravitasi antara dua buah benda bermassa adalah 2,001 x 10-10 N. Bila massa benda adalah 3 kg dan 9 kg. Tantukan lah jarak antara kedua benda itu. (jawab : 3 meter) 3. massa sebesar 5 kg terpisah pada jarak 2 meter dari massa yang lain. Gaya gravitasi antara kedua benda adalah sebesar 2,5 x 10-10. tentukan massa benda yang lain. (jawab : 3 kg) 4. Tiga buah bola bermassa masing masing 1 kg, 2 kg dan 3 kg diletakan pada titik sudut segitiga sama sisi dengan sisi 1 meter. Tentukanlah gaya yang dialami oleh benda bermassa 1 kg dalam susunan ini. (jawab : 4,36 GN) 5. dua buah bola bermassa masing masing 4 kg terpisah pada jarak 2 3 meter. Tentukanlah gaya tarik gravitasi yang dialami oleh bola bermassa 5 kg yang terletak pada jarak 2 meter dari kedua massa te4rsebut. 6. sebuah bola bermassa 3 kg terletak pada titik pusat sistem sumbu koordinat. Bola lainnya yang masing- masing bermassa sebesar 16 kg, 36 kg, dan 25 kg terletak pada titik titik ( 4 , 0 ). ( 4 , 5 ), dan ( 0 , 5 ). Satuan koordinat dalam meter.Tentukan gaya yang dialami oleh bola bermassa 3 kg itu. (jawab : 7,43 GN) 7. dua massa masing masing dari 2kg dan 8 kg terpisah sejauh 1,2 meter. Tentukanlah gaya gravitasi pada massa 1 kg yang teletak pada suatu titik 0,4 meter dari massa 2kg dan 0,8 meter dari massa 8 kg. (jawab : 0) 8. dua buah massa bermassa 2kg dan 12,5kg terpisah pada jarak 7 meter. Tentukanlah letak bola bermassa 6kg sehingga gaya tarik gravitasi yang dialaminya sama dengan nol. (jawab : 2 meter dari bola bermassa 2 kg) 9. dua buah benda bermassa pada saat terpisah sejauh 2 meter saling mengerjakan gaya sebesar 4 g. Bila jarak antaranya di jadikan 4 meter, tentukanlah gaya tarik menarik yang di kerjakan kedua benda itu. 10. di titik A dan C dari bujur sangkar ABCD di tempatkan massa sebesar 1 kg dan 0,5 kg. Bila gaya tarik menarik antara kedua massa tersebut besarnya 0,5 GN. Tentukanlah panjang sisi bujur sangkar tersebut. (jawab : 2 meter)

Skenario pembelajaran 2.2 (pertemuan kedua) A. Pendahuluan Setelah mengucapkan salan dan mengecek kehadiran siswa guru memberikan beberapa pertanyaan : Apakah kalian masih ingat tantang gaya gravitasi?. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya gaya gravitasi?.

Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai siswa Guru menginformasikan bahwa kali ini kita akan mempelajari tentang kaitan hukum Newton dengan hukum keppler, sebelum membahasnya guru kemudian menggali konsepsi awal siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan sebagai berikut : Apa yang kalian ketahui tentang rotasi dan revolusi?. Berapakah waktu yang dibutuhkan bumi untuk berotasi pada porosnya?. Berapakah waktu yang di butuhkan bumi untuk berevoliusi mengelilingi matahari?. B. Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan konsep hukum keppler b. Siswa menyimak penjelasan guru c. Guru memberikan contoh soal dan siswa menyimaknya d. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan latihan soal yang ada di buku paket e. Guru menjelaskan kaitan antara hukum keppler dengan hukum Newton f. Guru memberikan contoh soal g. Guru menyuruh siswa mengerjakan latiham soal ada di buku paket. C. Penutup a. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran b. Guru memberikan tugas soal soal yang berkaitan dengan konsep gaya gravitasi c. Guru menutup pembelajran dengan mengucapkan salam.

RENCANA PEMBELAJARAN 3Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan Sub Poko Bahasan Kelas / Semester Alokasi WaktuA. STANDAR KOMPETISI Mendeskripsikan gejala alam dalam kecukupan mekanika klasik system diskret (pertikel) B. KOMPETENSI DASAR Mengintorprestasikan hukum hikum Newton dan penerapannya pada gerak benda. C. INDIKATOR 1. Menentukan kaitan konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan 2. Menentukan konstanta pegas melalui percobaan 3. Menganalisis gerak dibawah gaya pegas D. MATERI POKOK Uraian Materi Pokok Benda elastis merupaka benda yang apabila dikanai gaya berubah bentuk dan setelah gaya tersebut dihilangkan, benda kembali kebentuk semula. Kebalikan dari benda elastis adalah benda plastis Tegangan didefinisikan sebagai ahasil bagi antara gaya yang dialami kawat da luas penampangnya secara matematis di rumuskan sebagai berikut : =F A

: Sekolah Menengah Atas (SMA) : Fisika : Dinamika : Gaya pegas : XI / 1 : 2 x pertemuan

Dengan : = tegangan (stress) (N/m2) F = gaya (N) A = luas penampang (m2) Regangan didefinisikan sebagai hasil bai antara pertambahan panjang dan panjang awal. Secara matematis dirumuskan : = L L Dengan : = regangan L = pertambahan panjang (m) L = panjang mula mula (m) Modulus Elastisitas (E) merupakan kerakteristik dari suatu bahan, yaitu nilai perbandingan antara nilai tegangan yang di berikan pada suatu kawat dan regangan ynag ditimbulkannya. Secara matematis di rumuskan : = Huku, hooke menyatakan jika gaya tarik yang di berikan belum melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya. Secara matematis di rumuskan : F = -k k = konstanta pegas (N/m) = pertambahan panjang (m) Suatu rangkaian pegas pada dasarnya tersusun atas seri dan atau susunan oararel. Untuk seri, nilai tetapan gaya totalnya dapat dinyatakan sebagai berikut :

-

Untuk susunan pararel, nilai tetapan gaya total dapat dinyatakan, sebagai barikut :

E SUMBER BELAJAR - Buku paket fisika kelas XI semester 1 - Pegas - Beban - Statif - Penggaris - Neraca ohaus - stopwatch F. PENILAIAN HASIL BELAJAR a. Teknik penilaian - tertulis b. Bentuk Instrumen - pilihan ganda dan essay G. METODE Ceramah, diskusi, eksperimen, dan demonstrasi

Skenario Pembelajran 3.1 (pertemuan I) A. Pendahuluan - guru membuka pelajran dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa - guru melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan diantaranya : - Apa yang kalian ketahui tantang pegas ?. - Bagaimana sifat dari pegas itu ?. guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan, diantaranya : apa yang kelian ketahui tentang gaya pegas?. Dapatkah kalian memberikan contoh penerapan dari gaya pegas?.

B. Kegiatan Inti guru melakukan demonstrasi untuk menjelskan konsep elastisitas bahan dengan cara menarik sebuah karet dan plastik, kemudian mengajukan beberapa pertanyaan diantaranya : apa yang dapat kalian amati dari demonstrasi tadi ?. bisakah kalian menjelaskan?. Bagaimana kalian mengelompokan beberapa contoh benda yang termasik kedalam sidat dari dua benda tadi?. Apa beda dari benda elastis dan plastis?. Bagaimana kalau kedua bahan tadi kita tarik dengan gaya yang besar, apa yang akan terjadi?.

-

Guru menjelaskan konseeeep tagangan, regangan dan modulis elastisitas, sisiwa menyimak penjelasan guru dan kemudian mengajukan beberapa pertanyaan diantaranya : Lebih mudah mana kala kita menarik karet yang memiliki luas penampang kecil dan besar dengan gaya yang sama?. Jelaskan Guru menjelaskan grafik hubungan antara regangan dan tegangan?. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. Guru memberikan soal soal yang berkaitan dengan pembelajaran yang ada di buku paket C. Penutup - Guru memberikan tugas pekerjaan rumah - Guru mengucapkan salam

Skenario Pembelajaran 3.2 A. Kegiatan Pendahuluan Guru membuka pembelajran dengan mengudapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan diantaranya : Apa yang di amksaud dengan tegangan dan regangan?. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan, diantaranya : Bagaimana hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas denganpertambahan panjang pegas?. Apa yang kalian ketahui tentang konstanta pegas?. Apa yang kalian ketahui tentang hukum hooke?. B. Kegiatan Inti Guru meminta siswa melakukan percobaan yang terdapat pada LKS untuk memahami hubungan gaya dengan pertambahan panjang pegas sehingga memahami pengertian hukum hooke. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok Guru memberikan arahan kepada siswa tentang percobaan yang akan dilakukan. Siswa melakukan pengolahan data dan menjawab pertanyaan pada lembar kerja siswa melalui diskusi kelompok Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas dan kelompok lainnya memberikan pertanyaan atau sanggahan terhadap kelompok yang sedang mempresentasikan hsil diskusi sehingga terjadi diskusi kelas. Guru menjelaskan cara menentukan konstanta pegas yang disusun seri atau pararel. Guru memberikan kesempatan kesempatan untuk bertanya. Guru memberikan soal untuk latihan dan dikerjakan dirumah

C. Kegiatan penutup Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya Guru mengucapkan salam Lembar Kerja Siswa A. Tujuan : menyelidiki hubungan gaya dengan pertambahan panjang pegas B. Alat dan Bahan 1. sebuah pegas 2. statip 3. beban 4. panggaris 5. beban 6. timbangan/ neraca pegas C. Prosedur Percobaan 1. timbangan masing masing beban yang kamu sediakan dan catatlah dalam tabel 2. gentungkan pegas pada statif 3. ukur panjang pegas mula mula (Lo) 4. gantungkan beban dan catat panjang (L) 5. hitung pertambahan panjang pegas setelah diberi beban L= L - Lo 6. ulangi langkah 1-2 untuk beban yang berbeda TUGAS 1. bagaimana hubungan gaya (berat) dengan pertambahan panjang pegas?. 2. diskusikan dengan temanmu dan buat kesimpulan dari percobaan yang kamu lakukan?. 3. buat grafik hubungan antara gaya terhadap pertambahan panjang pegas?.

Tes Formatif1. Sepotong baja yang panjangnya 4 m dan diameternya 9 cm dipakai untuk mengankat beban yang massanya 80.000kg. modulud Young = 1,9 x 1011 N/m2 2. Modulus Young suatu kawat adalah 6,0 x 1010 Pa. Untuk memperoleh pertambhan panjang sebesar 2 % berapakah tegangan yang diperlukan (stress)?. 3. Suatu pegas digantungkan pada lift. Jika lift berhenti beban 5 kg digantungkan pada pegas ternyata bertambah panjang 2,5 cm. Hitunglah oertambahan panjang pegas jika lift bergerak keatas dengan percepatan 2 m/s2 (g= 10 m/s2) 4. Sebuah pegas panjangnya 10cm, kemudian ditarik dengan gaya 100N panjang menjadi 12 cm. Hitunglah : a. Gaya yang diperlukan agar panjangnya 15 cm. b. Hitung energi potensial pegas saat panjangnya 15 cm. 5. Sebuah pegas bertambah panjang 1 cm jika diberi beban 10N. Hitunglah : a. Energi potensial pegas pada saat pertambahan panjangnya 3 cm. b. Berapa usaha untuk meregangkan pegas dari 2 cm menjadi 4 cm. Kunci Jawaban 1. 2,6488 mm 2. 1,2 . 109 N/m2 3. 3 cm 4. 5. a. 250 N b. 6,25 joule a. 0,45 joule b. 0,6 joule

SILABUS MATA PELAJARANFISIKAKelas Pokok Bahasan Alokasi Waktu Semester Tahun Ajaran A. STANDAR KOPETENSI Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik system diskret (partikel). B. KOPETENSI DASAR Membedakan konsep energi dan daya serta mampu mencari hubungan antara usaha dan perubahan energi kinetik. C. INDIKATOR 1. memformulasikan hubungan antara usaha gaya energi, usaha dan daya kedalam bentuk persamaan 2. menunjukan kaitan usaha dengan perubahan energi kinetik 3. memformulasikan konsep daya kedalam bentuk persamaan dan kaitannya dengan usaha dan energi 4. memumuskan hubungan medan konservatif dengan energi potensial dan hukum kekekalan energi mekanik 5. merumuskan hukum kekekalan energi mekanik pada medan gaya konserfatif 6. menerapkan hukum kekekalan energi mekanik dalam persoalan sehari hari. D. PENGALAMAN BELAJAR 1. Menjelaskan penertian usaha melalui diskusi dan informasi 2. Menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi usaha melalui informasi 3. Merumuskan hubungan antara gaya, arah perpindahan dan usaha melalui diskusi dan informasi : XI IPA : USAHA DAN ENERGI : 15 x 45 menit : satu (ganjil) : 2009 20010

4. merumuskan besarnya usaha berdasarkan grafik gaya terhadap perpindahan 5. mengaplikasikan konsep usaha secara kualitatif untuk memecahkan masalah 6. menjelaskan pengertian energi dan energi kinetik melalui diskusi dan informasi 7. menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi besarnya energi kinetik melalui informasi 8. merumuskan hubungan antara usaha dan energi kinetik melalui informasi 9. mengaplikasikan energi kinetik secara kuantatif untuk memecahkan masalah 10. menentukan energi kinetik kereta luncur melalui percobaan 11. menjelaskan pengertian energi potensial melalui diskusi dan informasi 12. merumuskan hubungan antara usaha dan energi kinetik melaui informasi 13. menjelaskan pengertian hukum kekekalan energi mekanik 14. merumuskan hukum kekekalan energi mekanik 15. menentukan hukum kekekalan energi mekanik melalui percobaan 16. menjelaskan pengertian daya melalui demonstrasi E. PENILAIAN Tes tertulis Untuk kerja F. SARANA DAN SUMBER BELAJAR 1. Buku paket fisika kelas XI semester I 2. LKS 3. kereta luncur 4. papan luncur 5. stopwatch 6. penggaris 7. kelerang 8. batu 9. mistar panjang 10. timbangan 11. tali 12. beban 13. batang pensil G. METODA PEMBELAJARAN Ceramah, demonstrasi, diskusi dan eksperimen.

RENCANA PEMBELAJARANSatuan Pendidikan Mata pelajaran Poko Bahasan Sub Pokok Bahasan Kelas / Semester Alokasi WaktuA. Standar kopetensi

: Sekolah Menengah Atas (SMA) : FISIKA : Usaha dan Energi : Usaha : XI / I : 1x pertemuan (2 x 24 menit )

Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika kaisik system diskret (partikel) B. Kopetensi Dasar Membedakan konsep energy dan usaha serta mampu mencari hubungan antara usaha dan perubahan energy kinetic. C. Indikator 1. Memformasikan hubungan antara usaha, gaya dan arah perpindahan 2. Memberikan contoh usaha dalam keseharian 3. Menentukan besarnya usaha berdasarkan grafik gaya terhadap perpindahan 4. D. Menerapkan konsep usaha untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut interaksi berbagai gaya. Materi Pokok : Usaha Uraian materi Pokok Usaha yang dilakukan oleh gaya F pada suatu benda merupakan hasil kali antara komponen gaya yang searah perpindahan dan besar perpindahan. W = Fx s = Fs cos Dengan : adalah sudut antara arah gaya F dan arah perpindahan s usaha yang dilakukan oleh berbagai gaya adalah jumlah aljabar dari masing masing usaha yang dilakukan oleh tiap tiap gaya.

E. Penilaian Tes tertulis (tes formatif dan ulangan harian) F. Sarana dan Sumber belajar Buku paket fisika kelas XI semester 1 G. Metode Diskusi Ceramah

Skenario pembelajaran 3 A. Kegiatan Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Diantaranya Apa yang di maksud dengan gaya ?. Apa yang di maksud dengan perpindahan?.

Guru menginformasikan kopetensi yang akan di capai dalam pembelajaran in. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan. : Apa yang kalian ketahui dengan usaha ?. Coba kalian sebutkan contoh usaha dalam kehidupan sehari

hari ?. B. Kegiatan inti Guru menjelaskan konsep usaha melalui informasi dan siswa menyimak enjelasan guru Guru bertanya pada siswa tentang penjelasan yang baru saja dilakukan Apakah kalian mengerti apa itu usaha menurut fisika ?. Guru menjelaskan merumuskan konsep usaha kedalam bentuk persamaan Guru memberikan contoh soal Guru menjelaskan usaha oleh berbagai gaya dan siswa menyimak penjelasan gutu

-

Guru memberikan contoh penerapan usaha untuk memecahkan masalah Siswa aktif mengerjakan soal

C. Kegiatan penutup Guru melakukan ferleksi terhadap pembelajaran Guru memberikan tugas pekerjaan rumah Guru mengucpkan salam

Tes FormatifSebuah bendameluncur di atas papan kasar sejauh 5m, mendapat perlawanan

gesekan dengan papan sebesar 180 Newton. Berapa besarnya usaha dilakukan oleh benda tersebut. Gaya besarnya 60 Newton bekerja pada sebuah gaya. Arah gaya membentuk sudut 30o dengan bidang horizontal. Jika benda berpindah sejauh 50m. berapa besarnya usaha?. Gaya besarnya 60 Newton menyebabkan benda yang massanya 15kg (g= 10 m/s2) berpindah horizontal sejauh 10m. berapa besarnya uasah dan besarnya perubahan energy potensial?. Berapa besar usaha jika sebuah elevator yang beratnya 2000 zN dinaikan setinggi Berapa besar usaha untuk menaikan 2 kg setinggi 1,5 m di atas lantai?. Berapa Berapa besar gaya yang diperlukan untuk menahan 2kg benda, tetap 1,5m dia 80m ?. berapa besar energy potensial elevator setelah dinaikan?. besar energy potensial benda pada kedudukan yang baru?. (g=10 m/s2) atas lantai dan berapa besar usaha untuk menahan benda tersebut selama 5 detik?. (g= 9,8 m/s2)

RENCANA PEMBELAJRAN 2Satuan Prmbelajran Mata Pelajaran Poko Bahasan Sub Pokok Bahasan Kelas / Smester Alokasi WaktuA. Standar Kopetensi Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik system diskret (pertikel) B. Kompetensi Dasar Menginterprestasikan hokum hokum Newton dan penerapan pasa gerak benda C. Indikator 1. membedakan konsep usaha dan energi 2. menunjukan kaiatan usaha dengan perubahan energi kinetic 3. merumuskan kaitan usaha dengan perubahan energi kinetic 4. merumuskan energi kinetic dan potensial 5. merumuskan hokum kekekalan energi mekanik 6. menerapkan hokum kekekalan energi mekanik dalam kehidupan sehari-hari D. Materi Pokok : Energi Uraian Materi Pokok Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha, energi baru bermanfaat jika terjadi perubahan bentuk energi Energi potensial gravitasi sebuah benda bermassa m pada ketinggian h diatas bidang acan adalah Ep = m.g.h Energi kinetic adalah energi yang dimiliki suatu benda karena gerakannya.

: Sekolah Menengah atas (SMA) : Fisika : Usaha dan Energi : Energi : XI / 1 : 1 x pertemuan ( 2x 45 menit)

E = mv2 Teorema usaha energi kinetic menyatakan bahwa perubahan energi kinetic sebuah benda merupakan usaha total yang dikerjakan pada benda oleh resultan gaya. W = Ek2-Ek1 = Ek = mv22 mv12 Energi mekanik adalah jumlah dari energi potensial dan energi kinetic yang dimiliki oleh suatu benda. Energi mekanik dati suatu benda besarnya selalu konstan. Em = Ep + Ek Em = konstan E. Penilaian Tes tertulis (tes formatif dan Ulangan harian) F. Sumber dan bahan belajar Buku paket fisika kelas XI semester 1 G. Metoda pembelajran Ceramah dan diskusi

Skenario Pembelajran 2 A. Kegiatan Pendahuluan - Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa - Guru melakukan aparsepsi pelajaran yang akan dipelajari diantaranya: - pada minggu kemarin kita telah membahas tentang konsep usaha, coba msaih ingat tidak aoa itu usaha menurut fisika?. - pada saat yang bagaimana seseorang bisa dikatakan melakukan usaha dan tidak melakukan usaha?. - bagaimana perumusan usaha itu?. - Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan, diantaranya : - minggu kemarin kita belajar tentang usaha, nah sekarang kita akan membahas tentang energi, coba ada yang tahu apa itu energi?. - apakah kita butuh energi?. - untuk apa energi itu?. - jadi energi itu adalah?. - coba sebutkan macam macam energi yang kalian ketahui?. - apakah sumber energi yang kita miliki akan habis?. B. Kegiatan Inti - Guru menjelaskan konsep energi melalui informasi - Guru menjelaskan berapa pentingnya energi itu - Guru menjelaskan konsep energi kinetic dan potensial siswa menyimak penjelasan guru - Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya, misalnya : - Dari penjelasan tadi apa kalian sudah mengerti atau ada yang ingin ditanyakan sampai disini? - Guru melanjutkan pembelajaran dengan memberikan contoh soal yang berhubungan dengan materi tadi

- guru menjelaskan konsep hokum kekekalan energi mekanik melalui informasi - guru memberikan contoh soal yang berhubungan dengan materi tadi - siswa melakukan latihan soal. C. Kegiatan Penutup - guru memberikan tugas pekerjaan rumah - guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Tes Formatif 1. Benda yang massanya 2 kg (g = 9,8 m/s2) jatuh dari ketinggian 4 m dia atas tanah. Hitung besar energy potensial benda dalam joule dan dalam erg?. 2. Benda massanya 5 kg, jatuh dari ketinggian 3 m di atas tanah (g= 9,8 m/s2) berapa energy kinetic benda pada saat mencapai tanah?. 3. Benda massanya m kg bergerak dia atas papan kasar dengan kecepatan 10m/s2. Jika besarnya koefien gesekan 0,25. Hitunglah waktu dan jarak yang di tempuh suatu benda setelah benda berhenti?. 4. Sebuah bom yang massanya m kg ditembakan dengan kecepatan 600 m/s oleh meriam yang panjangnya 6 m. berapa besar gaya yang diperlukan umtuk menenbakan bom tersebut?. 5. Gaya besarnya 80 Newton bekerja pada benda massanya 50/3 kg. arah gaya membentuk sudut 30o dengan horizontal. Hitung kecepatan benda setelah berpindah sejauh 10 m. 6. Benda beratnya w Newton 9g= 9.8 m/s2) mula mula dalam keadaan diam. Gaya besarnya 10 Newton bekerja pada benda selama 5 detik. Jika gaya telah melakukan usaha sebesar 2500 joule, berapa w dan berapa besarnya daya dalam watt dan HP. 7. Kereta api beratnya 196.000 newton bergerak dengan kecepatan 54 km/jam. Kereta api itu dihentikan pleh rem yang menghasilkan gaya gesek besarnya 6000 newton. Berapa besar usaha gaya gesek dan berapa jarak ditempuh kereta api selama rem, bekerja (g=9,8 m/s2)

8. Sebuah batu massanya 0,2 kg (g= 9,8 m/s2) dilemparkan vertikal ke bawah dari ketinggian 25 m dan dengan kecepatan awal 15 m/s.berapa energy kinetic dan energy potensial 1 detik setelah bergerak?. 9. Di dalam suatu senapan angin terdapat sebuah gas dengan konstanta pegas 25.000 dyne/cm. ketika perulu dimasukan, per memendek sebanyak 2 cm. hitunglah berapa kecepatan perulu ketika keluar dari senapan itu. Gesekan perulu dengan dinding senapan diabaikan, massa peluru 5 gram?. 10. Sebuah benda di jatuhkan bebas dari ketinggian 200 m jika grafitasi setempat 10 m/s2 maka hitunglah kecepatan dan ketinggian benda saat Ek = 4 Ep 11. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 78, m 9g= 9,8 m/s2). Hitunglah secepatan benda waktu tiba di tanah?. 12. Sebuah perulu massa 10 gram mengenai paha dan menembus sedalam 3 cm dengan kecepatan 600 m/s. hitunglah gaya yang diderita paha tersebut?.

RENCANA PEMBELAJARAN 3Satuan Pendidikan : sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran Pokok Bahasan Sub Pokok bahasan Kelas / Semester Alokasi waktuI. Standar Kompetensi Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik system diskret. (partikel) II. Kompetensi dasar Menginterprestasikan hokum hokum Newton dan penerapannya pada gerak benda. III. IV. Indikator Menginformasikan konsep daya dalam permasalahan kehidupan sehari-hari Materi Pokok Uraian Materi Pokok Daya di definisikan sebagai usaha persatuan waktu. Secara matematis dirumuskan P =W T Dengan : P= daya (watt) W= usaha (joule) t= waktu (sekon) V. Pengalaman belajar Siswa melakukan demonstrasi untuk memahami konsep daya Siswa aktif mengerjakan soal yang berhubungan dengan daya : Daya

: Fisika : Usaha dan Energi : Daya : XI / 1 : 1 x pertemuan ( 2 x 45 menit)

VI. VII. -

Penilaian Tes tertulis (tes formatif dan ulangan harian) Sumber dan bahan belajar Buku paket fisika kelas XI semester 1 Benang Batang pensil Penggaris Beban Stopwatch

Skenario Pembelajaran 3 A. Kegiatan Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan diantaranya - Apa yang kalian ketahui tentang usaha ?. - Apa yang kalian ketahui tentang energy?. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan diantaranya?. B. Apa yang kalian ketahui tantang daya ?. Apa hubungan usaha dengan daya?. Kegiatan Inti

Guru melakukan penguatan tentang konsep daya dengan meminta beberapa orang siswa untuk maju kedepan kelas melakukan demonstrasi denagn alat yang telah disediakan.

-

Selama demonstrasi yang dilakukan siswa, siswa lain memperhatikan dan mencatat waktu yang dibutuhkan siswa dalam melakukan kegiatan tersebut. Guru menyuruh siswa untuk mendiskusikan dari hasil demonstrasi tadi Guru menannyakan kembali tentang definisi daya. Guru melakukan penguatan kembali tentang konsep gaya Guru memformulasikan hubungan usaha dengan daya

-

Siswa aktif mengerjakan soal soal yang di berikan guru C. Kegiatan Penutup Guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran Gueu menginformsikan bahwa minggu depan akan diadakan ulangan bab usaja dan energy Guru memberikan latiahan soal untuk dikerjakan di rumah Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ROTASI BENDA TEGARNama Sekolah Mata Pelajaran Alokasi waktuI. Standar Kopetensi Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik system kountinu ( benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah II. Kompetensi Dasar Menemukan hubungan antara konsep torsi dan momentum sudut berdasarkan hokum II Newton dan penerapannya dalam masalah benda tegar. III. Indikator Kopetensi 1. Memformulasikan pengaruh torsi pada sebuah benda dalam kaitannya dengan gerak torsi benda tersebut 2. Mengungkapkan analogi hokum II Newton tentang herak translasi dan gerak rotasi 3. Memformalasikan momen inersia untuk berbagi bentuk benda tegar 4. Memformulasikan hokum kekekalan momentum sudut apda gerak rotasi 5. Menganialisis masalah dinamika rotasi benda tegar untuk berbagai keadaan 6. Menganalisis gerak benda menggelinding tanpa slip 7. Menerapkan konsep titik berat benda dalam kehidupan sehari-hari IV. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran rotasi benda tegar siswa diharapkan memiliki kemampuan : 1. Mengidentifikasi lengan faya pada suatu torsi

: SMA Negeri 10 Bandung : fisika : 13 jam

Kelas / semester : XI / 2

2. Mengerahui perbedaan pengaruh gaya dengan lengan gaya tertentu dan bersudut tertentu gerak rotasi benda 3. Merumuskan torsi pada benda yang berotasi 4. Menganalisis keberlakuan hokum II Newton untuk gerak rotasi dan merumuskannya 5. Menganalogikan hokum II Newton untuk gerak translasi dan rotasi 6. Mendefinisikan momen inersia dan pengaruhnya terhadap garak rotasi benda 7. Merumuskan momen inersia beberaoa bentuk benda tegar 8. Mendefinisikan momentum sudut sebagai besaran dan menganalogikannya dengan momentum untuk gerak rotasi 9. Merumuskan hokum kekekalan momentum dari perumusan Hukum II Newton tentang gerak rotasi 10. Menganalisis dan menyelesaikan berbagai permasalahan deinamika torasi benda tegar dan menyelesaikannya 11. Mendefinisikan gerak mnggelinding tanpa slip merumuskan persamaannya. 12. Menganalisis permasalahan gerak menggelinding 13. Mencari perumusan untuk mengetaghui titik berat berbagai bentuk benda 14. Menyelesaikan permassalahan titik berat dalam kehidupan sehari hari V. Materi Pembelajaran 1. Momen gaya (torsi / torka) 2. Momen inersia 2.1 Momen inersia system pertikel 2.2 Momen inersia benda tegar 3. Hukum II Newton untuk gerak rotasi 4. Momentum sudut 4.1 Definisi momentum sudut 4.2 HUkum kekekalan momentum sudut 5. Gerak menggelinding tanpa slip 6. Titik berat benda

6.1 Menentukan titik berat bangun datar 6.2 Menentukan letak titik berat bangun berlubang VI. Sumber Belajar 1. Jam dinding 2. Daun pintu 3. Alat momen inersia 4. Buku Fisikan SMA kelas XI semester 2 5. Alat sentripental 6. Mainan yoyo 7. Penghapus kayu 8. Silinder pajal VII. Jenis dan Bentuk Penilaian 1. Pertanyaan Lisan Dilakukan secara terpadu selama proses pembelajaran. Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap konsep, prinsip, atau teorema. Tingkat berpikir yang terlibat adalah pengetahuan dan pemahaman 2. Kuis Berupa isian singkat dan menanyakan hal-hal yang prinsip. Kuis biasanya dilakuykan sebelum pelajaran dimulai, kurang lebih 5-10 menit. Kuis dilakukan untuk mengetahui penguasaan pelajran oleh siswa 3. Ulangan Harian Dilakukan secara tertulis pada saat penilaian formatif dan penilaian sumatif dalam bentuk pilihan ganda maupun uraian yang disusun berdasarkan indicator kompetensi dasar.

SKENARIO PEMBELAJARAN 1 MOMEN GAYA 1. Pendahuluan 95 menit) Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehdiran siswa. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut: a. Pada semester sebelumnya, kita juga sudah mempelajari tentang gerak lurus pada benda yang awalnya diam, apa yang harus kita berikan supaya benda dapat bergerak?. Guru kemudian memberitahukan materi pokok yang akan dipelajari sambil menulis judul materi tersebut di papan tulis. Guru menyampaikan indicator kompetensi yang harus di capaii siswa setelah mempelajari materi ini : a. Pada pembelajran kali ini kalian diharapkan dapat memformulasikan pengarah torsi pada sebuah benda dalam kaitannya dengan gerak rotasi benda tersebut. Guru menggali konsepsi awal siswa a. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat banyak sekali contoh gerak rotasi. Ada yang bisa menyebutkan apa saja?. Guru meminta bantuan siswa untuk mendemonstrasikan alat sentripental bandul pada alat sentripental dapat berputar jika batang bergerak dikenai gaya yang menimbulkan torsi pada bandul. Guru memberikan pertanyaan : a. Kalau batang pergerakannya hanya dipegang saja. Menurut kalian apakah bandul yang semula diam dapat berputar. Guru meminta siswa menggerakan lagi alat sentripental sehingga bendul dapat berputar. a. Sekarang perhatikan garakan bandul ini. Bagaimana lintasannya?. Coba sebutkan apa saja yang dapat kalian amati pada gerak tersebut!.

tali beban 2. Kegiatan Inti Guru meminta abtuan sisawa untuk menggerakan daun pintu untuk mendemonstrasikan pengaruh gaya yang berjarak tertentu terhadap sumbu rotasi dan membentuk sudut tertentu. Sebelum guru mengganbarkan apa yang akan dilakukan siswa dengan menggambarkannya di papan tulis.

Sumbu rotasi (1) (2)

(3) -

(4) Sekarang ibu minta bantuan seorang

siswa untuk memberikan gaya-gaya seperti yang ibu gambar di papan tulis terhadap pintu yang ada di belakang kalian. Coba rasakan mana yang paling mudah menyebabkan pintu bergerak. Guru dengan bantuan siswa mengemukakan hasil demonstrasi di depan kelas Guru mengarahkan bahwa yang paling mudah menyebabkan rotasi dari semua kegiatan yang dilakukan adalah seperti pada nomor 1 Mengajak siswa untu k merumuskan momen gaya (torsi/torka) sebagai perkalian gaya dan lengan gaya (lengan momen) yang saling tegak lurus.

Guru mengajak siswa untuk merumuskan momen gaya untuk kasus yang lebih umum bila gaya membentuk sudut tertentu. Guru menggambarkan bermacam macam gaya yang berikan pada sebuah benda. Kemudian memintasiswa merumuskan momen gaya untuk tiap-tiap kasus.

3.

Guru mengklarifikasi jawaban siswa. Benda yang berotasi mempunyai lintasan berupa lingkaran yang berpusat pada sumbu rotasi. Supaya benda dapat berotasi maka rotasi yang dihasilkan oleh gaya yang bekerja pada benda harus mempunyai nilai tertentu (tidak sama dengan nol). Momen gaya merupakan penyebab benda berotasi yang dirumuskan sebagai perkalian vector antara gaya dan lengan gaya (lengan momen). Lengan gaya (lengan momen) merupakan proyeksi tegak lurus dari jarak antara titik sentuh gaya dengnan sumbu rotasi terhadap sumbu rotasi.

Penutup (15 menit) Guru melakukan refleksi Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati apa yang telah mereka pelajari Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru memberikan tes formatif dan meminta siswa mengerjakannya. Guru mengkorfirmasikan bahwa amteri pelajaran pertemuan berikutnya adalah perumusan Hukum II Newton untuk gerak rotasi. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

SKENARIO PEMBELAJRAN 2MOMEN INERSIAI. Pendahuluan Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiaran siswa. Guru memotifsai siswa dan mengkondisikan siswa supaya siap menerima pelajaran Apa kabar semua hari ini kita akan memperlajari materi baru yang pasti lebuh menarik dari materi sebelumnya. Guru melakukan apersepsi dengan menggunakan media penghapus papan tulis dan benda lain yang massanya lebih kecil. Guru meletakan kedua benda tersebut di meja siswa yang terdepan atau dapat juga di meja guru. Perhatikan semuanya, ibu mempunya dua buah benda. Nah sekarang ibu mohon bantuan seorang siswa untuk maju depan membantu ibu melakukan demonstrasi Sekarang coba kamu gerakan kedua benda ini. Manakah benda yang lebih sulit digerakan? Mengapa demikian?. Agar suatu benda dapat bergerak lurus kita harus member gaya pada benda yang diam tersebut. Lalu apa yang harus kita lakukan supaya benda yang semula diam dapat berotasi terhadap sumbu tertentu?. Bagaimanakah perumusan momen gaya/torsi?. Guru menginformasikan materi pokok yang akan dipelajari siswa sambil menuliskan di papan tulis. Haari ini kita akan memperlajari MOMEN INERSIA. Guru menyampaikan indicator kopetensi yang harus dicapai siswa. Setelah mempelajari materi ini kalian harus dapat menginformasikan momen inersia untuk berbagai bentuk benda tegar. Guru menggali konsepsi awal siswa Kalian tentu pernah mengendarai sepeda bukan? Bayangkan suatu saat kalian berjalan-jalan di pegunungan dengan menggunakan sepeda balap atau sepeda yang roda giginya dapat diubah-ubah. Pada saat melewati tanjakan, apa kalian lakukan terhadap roda gigi sepeda tersebut? (memindahkan ke roda gigi yang lebih kecil). Apa yang kalian rasakan, jika kalian melakukan hal yang sebaliknya?. Atau jika, yang belum pernah mengendarai sepeda balap misalkan kalian memiliki dua buah sepeda yang bermassa sama namun memilki jari-jari yang ukurannya berbeda. Menurut kalian manakah roda yang lebih mudah untuk diputar?. Kegiatan Inti Guru memotifasi siswa menuju materi yang akan dipelajari Apa yang ibu sampaikan tadi berkaitan dengan apa yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini yaitu tentang momen inersi. Apakah sudah ada yang tahu apa itu?. Guru mengajak siswa menganalogikan momen inersia dengan massa pada gerak translasi.

II.

-

Dalam gerak rotsi ada besaran yang serupa dengan massa gerak lurus (gerak translasi). Besaran ini lah yang dinamakan dengan momen inersia. Ada yang ingin berpendapat? Apa itu momen inersia? Guru mengenalisiskan pendapat siswa di papan tulis. Guru mengajak siswa mempalajari perumusan momen inersia untuk partikel system pertikel dan benda tegar. Ibu mempunyai sebuah pertikel pada partikel ini bekerja gaya yang menyebabkan pertikel berotasi dengan panjang r tertentu. Bagaimana perumusan torsi untuk gerak pertikel ini? f r ( = F.r.sin90o) Jika mula-mula pertikel berada di posisi (i). kemudian setelah bergerak berotasi dengan panjang jari-jari r. (2) (1) Selama t sekon, partikel bergerak menempuh sudut

-

-

-

percepatan yang dialami pertikel. = .r Perhatikan kembali partikel ini, mula-mula pertikel berada di posisi (1) setelah t detik partkel berotasi posisi partikel menjadi titik (2). Selama geraknya tersebut partikel menyapu daerah jarring lingkaran yang mempunyai tali busur 1 dan 2 dan membentuk sudut . Karena lintasan yang di tempuh berupa sudut, maka pertikel itu juga mrngalami apa yang dinamakan percepatan sudut ( ). Selain itu pertikel juga menga;ami percepatan linear () yang arahnya menyinggung lingkaran pada titik dimana partikel berada. F r r

= F.r

F = = m. r

= m. .r Guru mengajakl siswa mempelajari momen inersia system partikel Ibu memiliki lebih dari 1 buah partikel. System partikel diputas terhadap sumbu yang tegak lurus bidang melalui titik O.

Karena setiap partikel mempunyai momen inersia, maka momen inersia system partikel merupakan penjumlahan momen inersia setiap partikel I=m Secara umum : Guru member latihan soal. Guru mempersilahkan siswa menghayati apa yang telah dipelajari untuk menyelesaikan [ermasalahan yang diberikan. Guru member kesempatan kepada siswa untuk menampilkan hasil pekerjaanya di papan tulis. Guru member penghargaan kepada siswa. Guru melanjutkan materi pelajaran pada momen inersia benda tegar. Apa itu benda tegar? Apa penghapus dan spidol ini termasuk benda tegar?. Benda di putar terhadap sumbu yang melalui titik O.

-

III.

Guru memberikan contoh penggunaan integral untuk memperolah perumusan momen inersia benda tegar. Guru memberikan latihan soal tentang momen inersia kepada siswa. Guru member kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan dan menampilkan hasil pekerjaan di papan tulis. Pada akhir diskusi, guru memberikan koreksi dan penggunaan. Momen inersia merupakan kelembaman (kemalasan) suatu benda terhadap perubahan dalam gerak rotasi/ momen inersia merupakan sifat/karakteristik benda dalam berotasi. Perumusan momen inersia adalah sebagai berikut :. Momen inersia partikel : I = mr2 Momen inersia system partikel : I = m1r12 Momen inersia benda tegar : I = r2 dm Benda tegar merupakan benda yang memilki jarak antara uda partikel sembarangnya selalu tetap. Momen inersia benda tegar berbeda-beda bergantung pasa letak sumbu rotasi, bentuk benda dan distribusi massa. Penutup Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi terhadap seluruh proses pembelajaran dan hasil belajar yang telah diperoleh. Siapa yang mau mengungkapkan kembali apa yang telah kita pekajari hari ini?. Guru memberikan penugasan pada siswa. Guru menginformasikan bahwa materi pelajaran pertemuan berikutnya adalah Hukum Newton II untuk gerak rotasi. Guru menutp pelajran dengan mengucapkan salam.

SKENARIO PEMBELAJARAN 3 HUKUM NEWTON ii UNTUK ROTASII. Pendahuluan Guru mengawali kegiatan pembelajatandengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru melakukan apersepsi denganmemberikan pertanyaan sebagai berikut: Apakah yang harus kita kenakan pada benda supaya benda yang semula diam dapat berotasi terhadap sumbu rotsi tertentu?. Siapa yang masih ingat bagaimana perumusan Hukum II Newton untuk benda yang bergerak dalam lintasan lurus (tranaslasi)?. Apakah momen inersia itu? Guru memotifasi siswa dan berusaha menciptakan situasi yang kondusif. Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari apakah terdapat hubungan antara torsi yang dikenakan pada suatu benda dengan momen inersia yang di miliki benda tersebut. Nah untuk mengetahuinya mari kita melakukan demonstrasi. Guru melakukan demonstrasi dengan bantuan siswa dan memberikan pertanyaan untuk konsepsi awal. Kegiatan demonstrasi yang dilakukan adalah memutar cakram atau mainan yoyo. Coba kalianperhatiakan benda yang sedang berputar ini. Coba sebutkan besaran apa saja yang dialami oleh benda ini?. Apakah benda mengalami percepatan? Percepatan apa saja yang dialami benda?. Guru memimpin dan menciptakan suasana yang kondusif untuk kegiatan diskusi tentang hasil dari kegiatan demonstrasi. Pada bemda terdapat sifat indtrindik benda yang menunjukan karakteristik benda terhadap gerak rotasi, yaitu (momeninersi). Saat benda berotasi setiap bagian pada benda melakukan rotasi dan menempuh besar sudut tertentu yang sama. Laju perubahan sudut terhadap waktu dinamakan kecepatan sudut II. Kegiatan Inti

Jadi setiap partikel dalam benda mengalami kecepatan sudut kesatuan. Guru memperkenalkan percepatan sudut.

yang sama besar,

sehingga baik maupunn merupakan karakteristik benda sebagai suatu

Laju perubahan kecepatan sudut terhadap waktu dinamakan perceptan sudut.

Nah, rotasi yang kita pelajari adalah rotasi yang memiliki percepatan sudut yang tetap. Ini merupakan analopgi rotasional dari percepatan linear dengan

Guru memimpin diskusi tentang formulasi hokum II Newton untuk gerak rotasi Bila kita analogikan dari awal: Benda (memiliki momen inersia 1 tertentu jika diputar terhadap sumbu rotasi tertentu) benda berotasi dengan percepatan sudut ( ) tertentu.

-

Guru mengarahkan sisw untuk memformulasikan Hukum II Newton Nah sekatang analogikan apa yang telah kita peroleh dengan penulisan Hukun Newton II tentang gerak translasi! Apa yang kalian peroleh?. Guru melakukan klarifikasi dan penguatan. Perumusan Hukum Newton II adalah yang berarti apabila pada benda dikenai momen gaya (torsi tertentu), maka benda mengalami rotasi dengan percepatan sudut ( ), yang besarnya sebanding dengan momen inersia benda.

-

Perumusan Hukum Newton II II Newton untuk translasi untuk dan untuk .

merupakan analogi rotasional sari Hukum . dengan merupakan analogi rotasional dari

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila terdapat materi yang belum jelas.

III. Penutup Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi terhadap seluruh proses pembelajaran dan hasil belajar yang telah diperoleh. - Siapa yang mau mengungkapkan kembali apa yang telah kita pelajari hari ini?. Guru memberikan beberapa soal tes formatif. Bila waktu mencukupi sebagaian soal yang menurut siswa sulit dapat dibahas, sehingga menambah pemahaman siswa. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

SKENARIO PEMBELAJARAN 4 MOMENTUM SUDUT & HUKUM KEKEKALANAlokasi waktu Pendekatan MetodeI. Pendahuluan Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan penanaman rasa syukur sebagai upaya meningkatkan keimanan siswa. Guru kemudian memeriksa kehadiran siswa. Guru mengkondisikan siswa supaya siap menerima pelajaran. Guru memberi tahu siswa materi apa yang akan dipelajari sambil menuliskannya di papan tulis. Guru juga berusaha memotivasi siswa. Hari ini kita akan mempelajari lanjutan meteri pertemuan sebelumnya. Tapi tentunya materi kita kali ini lebih menarik dari sebelumnya. Ada yang mengetahui materi apa yang akan pelajarihari ini ?.(diharapkan siswa ada yang menjawab momentum sudut dan hokum kekekalan momentum sudut. Ya benar kali ini kita akan mempelajri momentum sudut dan hokum kekekalan momentum sudut. Sambil menuliskannya di papan tulis. Nah untuk mengetahui apa dan bagaimana momentum sudut dan hokum kekekalan momentum sudut itu mari bersama-sama kita mempelajarinya. Guru melakukan apsersepsi dan konsepsi awal. Siswa diajak melakukan demonstrasi guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan demonstrasi dan materi yang akan dipelajari. siapa yang bersedia membantu ibu melakukan demonstrasi? Kita akan menggunakan alat sentripental, kalian cukup memutar pegangan alat sentripental ini sehingga bandul dapat berputar terhadap poros lingkaran. Selama teman kalian memutar alat entripental ini, yang lainnya perhatikan gerakan bandul yang dihasilkan.

: 2 x 45 menit : Konstektual, konstruktivisme : demonstrasi, perakitan, diskusi, presentasi.

pertanyaaan yang diberikan guru antara lain : ~ apakah gerakan yang dialami bandul ? (gerak rotasi) ~ Sebenernya apa yang diberikan oleh temanmu terhadap benda ~ Dalam gerakannya bandul mengalami besaran fisika tertentu.

sehingga memnyebabkan benda berotasi? (momen gaya) Besaran apa saja itu? Guru menuliskan jawaban siswa di papan tulis. Diharapkan diantara jawaban yang diberikan siswa terdapat momen inersia (I) san kecepatan sudut (w). ~ Bila tidak ada siswa yang menjawab I dan w. maka guru Perhatikan bandul, semula bandul diam, kemudian pada bandul ini mengharapkan siswa pada jawaban tersebut. Diantaranya sebagai berikut : dikenakan momen gaya/torsi yang menyebabkan bandul berotasi. Jika tidak ada torsi apakah bandul akan bergerak? (tidak) Kalau begitu bandul akan cenderung mempertahankan keadaannya, bandul memiliki sifat kemalasan. Jadi, besaran apakah yang menyatakan kemalasan benda untuk berotasi?. (momen inersia) Apakah bandul menempuh sudut tertentu? jika dalam selang waktu tertentu sudut yang ditempuh bandul bertambah besar (semakin cepat) besaran apakah yang dimiliki bandul? (kecepatan sudut) II. Kegiatan Inti guru membimbing siswa menemukan momentum sudut dengan memberikan beberapa pertanyaan arahan. Metode yang digunakan adalah metode diskusi dengan memberikan permasalahan pada awal pembelajaran dan memfasilitasi siswa untuk menyelesaikannya. terdapat kalimat : ada mobil sedang bergerak dalam fisika kalimat diatas kurang memiliki arti sebab tidak ~ Bagaimana perumusan momentum untuk benda yang bergerak lurus (momen linier)?.

menggambarkan kondisi geraknya misalnya kecepatan, jarak, waktu tempuh, dsb. Nah, untuk mengkuantitasikan gerakan suatu benda, dalam fisika digunakan besaran khusus yang berkaitan dengan sifat benda tersebut sewaktu

bergerak. Pada gerak lurus untuk mengkuantitasikan gerak benda digunakan momentum linear (p = m v). lalu untuk gerak rotasi besaran apakah yang kita gunakan untuk mengkuantitasikan gereak rotasi benda?. guru menunjuk salah seorang siswa untuk menyebutkan perumusan P = m.v apakah massa benda yang memiliki analogi untuk gerak rotasi ? (jawaban Apakakh analogi masa dalam gerak rotasi? (momen inersia I) Apakah analogi kecepatan dalam gerak rotasi ? (kecepatan sudut, w) kalau begitu kita memperoleh persamaan baru untuk ruas kanan I,w yang diharapkan ya) momentum linear dan menuliskannya di papan tulis.

perkalian I dengan w merupakan momentum sudut yang menunjukan kuantitas gerak rotasi suatu benda. Guru menginformasikan perumusan mementaan sudut yang lain. L = I.w = mr2 . v r L = m.v.r L = momentum sudut..kg m2/s m = masa benda...kg v = kelajuan linear...m/s r = jari-jarim I = momentum inersia..kg m2 w = kecepatan sudut.rad/s Guru melanjutkan pembelajaran pada hokum kekekalan momentum sudut. Metode yang digunakan adalah praktikum, diskusi, dan presentasi. Siswa melakukan praktikum secara berkelompok, siswa diminta duduk perkelompok selanjutnya kita akan mempelajari hokum kekekalan momentum sudut untuk itu kita akan melakukan praktikum. Seperti biasa, kalian melakuakn praktikum dalam kelompok seperti biasanya. Perwakilan kelompoknya supaya mengambil alat yang sudah disiapkan di depan. guru membagikan LKS kalian cermati petunjuk kerja dan pertanyaan kalian ibu beri waktu 20 menit untuk melakukan praktikum dan dalam LKS ini. Jika da yang tidak jelas boleh ditanyakan. mengerjakan LKS.

Setelah 20 menit berlalu, siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil praktikumnya. Karena waktu yang tidak mencukupi guru dapat mengundi 2 kelompok yang akan melakukan presentasi.

Pada akhir guru memberikan koreksi dan penguatan bahwa : momentum sudut merupakan besaran yang menunjukan kuantitas Perumusan momentum sudut I. I.w m.n.r arah momentum sudut gerak rotasi suatu benda. sama dengan arah kecepatan sudutnya. Jika torsi eksternal yang bekerja pada benda = 0 (tidak terdapat torsi Maka berlaku Hukum Kekekalan Momentum Sudut. L1 = L2 L1.w1 = L2.w2 eksternal)

III. Penutup Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi terhapad seluruh proses pembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh. - Siapa yang mau mengungkapkan kembali apa yang telah kita pelajari hari ini?. Guru memberi kesempatan kapada siswa untuk bertanya apabila ada hal yang belum jelas. Guru memberikan beberapa soal tes formatif. Bila waktu mencukupi guru dapat membahas hasil pekerjaan siswa seluruhnya namun bila waktu tidak mencukupi guru cukup membahas soal yang dianggap sulit. Guru menginformasikan bahwa materi pada pertamuan berikutnya adalah gerak menggelinding. Siswa diminta mempelajarinya terlabih dahulu. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

SKENARIO PEMBELAJARAN 5 GERAK MENGGELINDINGAlokasi Waktu Pendekatan MetodeI. Pendahuluan (10 menit) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru melakukan penanaman rasa syukur untuk meningkatkan kemampuan siswa. Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Guru memotivasi siswa dan memberitahukan materi pokok yang akan dpelajari Pertemuan kali ini kita akan mempelajari tentang gerak yang jauh berbeda dari gerak yangtelah kita pelajari sebelumnya. Ada yang tahu gerak apa yang ibu maksud? Kalian pasti pernah mengamati bahkan mungkin pernah mengalaminya sendiri, contohnya gerakan bola menyusur tanah karena ditendang. Diharapkan ada siswa yang menjawab gerak menggelinding. Ya, kali ini kita akan belajar tentang gerak menggelinding. Guru menuliskan GERAK MENGGELINDING dipapan tulis. Guru melakukan apresiasi dan konsepsi awal Guru berjalan di depan kelas, siswa diminta memperhatikan gerak yang dilakukan guru. Guru kemudian menanyakan jenis gerak apa yang dilakukan? (jawaban yang diharapkan adalah gerak translasi) Apakah karakteristik dari gerak translasi? (benda bergerak dalam lintasan lurus) Untuk menaikan bendera digunakan katrol, tahukah kalian termasuk gerak jenis apakah yang dilakukan katrol? (gerak rotasi)

: 2 x 45 menit : Kontekstual : Demonstrasi, Diskusi

-

-

Bagaimana denagn gerakan bola di lantai yang kasar, gerak ban mobil di jalan raya?

II. Kegiatan inti (60 menit) Guru melakukan demonstrasi dengan menggelindingkan kelereng di meja siswa yang terdepan. Siswa mengamati gerak kelereng. Guru mengarahkan siswa melalui kegiatan diskusi hingga diperoleh bahwa kelereng mengalami gerak menggelinding yang merupakan gabungan dari gerak translasi dan gerak rotasi. - Serupa dengan gerak bola dan ban yang telah dikemukakan sebelumnya, sekarang kita akan melakukan demonstrasi tentang gerak menggelinding. Demonstrasi yang akan dilakukan cukup mudah, ibu akan menggerakan kelereng ini di heja. Kalian coba perhatikan perilaku gerak kelereng! - Apa yang dapat kamu katakan tentang gerak, kelereng? (kelereng bergerak dalam lintasan lurus dengan kata lain kelereng melakukan gerak translasi. Namun demikian kelereng serta bagian-bagiannya mengalami perputaran terhadap sumbu rotasi tertentu, dengan begitu kelereng juga mengalami gerak rotasi). - Guru meminta siswa mendiskusikan tentang pengertian gerak menggelinding sampai diperoleh kesimpulan bahwa benda yang melakukan gerak menggelinding melakukan dua gerak sekaligus yaitu gerak translasi dan gerak rotasi. Guru memandu siswa menemukan kaitan gerak translasi dan gerak rotasi pada gerak menggelinding. Melalui diskusi siswa diharapkan menemukan (gambara blm) Guru melakukan penekanan bahwa gerak menggelinding yang dibahas yaitu gerak menggelinding tanpa selip (tidak tergelincir), artinya kecepatan benda saat menempuh lantai sama dengan nol. Untuk memudahkan siswa mengkonstruksi pengetahuan guru dapat menganalogikan keadaan tergelincir dengan kondisi terpeleset. Pada saat mengalami terpeleset, kaki mengalami kecepatan tertentu saat menginjak / menyentuh tanah.

Pembelajaran beralih pada energy yang terlibat pada gerak menggelinding. Melalui diskusi yang berpusat pada siswa, guru mengarahkan bahwa energy mekanik pada benda menggelinding selalu tetap. (gambara blm) Pada akhir diskusi guru memberikan koreksi dan penguatan-

Benda yang melakukan gerak menggelinding melakukan translasi dan rotasi sekaligus. Gerak menggelinding yang dibahas yaitu gerak menggelinding tanpa slip artinya kecepatan bola saat menyentuh tanah =0. Pada gerak menggelinding berlaku hukum kekekalan energy mekanik Em = Em Ep + Ektrans1 + Ekrot = Ep + Ektrans - Ekrot

-

III.Penutup

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi terhadap seluruh proses pembelajaran dan hasil belajar yang telah diperoleh. - Siapa yang mau mengungkapkan kembali apa yang telah kita pelajari hari ini? Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan beberapa soal tes formatif. Bila waktu memungkinkan guru melakukan pembahasan soal yang dianggap sulit. Guru menginformasikan bahwa materi pelajaran pertemuan berikutnya adalah titik berat, kemudian menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Guru mata pelajaran

SKENARIO PEMBELAJARAN 6 TITIK BERAT 1Alokasi Waktu Pendekatan MetodeI. Pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru menanamkan rasa syukur sebagai upaya untuk meningkatkan keimanan siswa. Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran - Pada pertemuan kali ini, kita akan mempelajari materi yang merupakan bagian dari rotasi benda tegar yaitu Titik berat. Guru melakukan apersepsi: Sebelum pembelajaran dimulai ibu ingin bertanya terlebih dahulu:

: 2 x 45 menit : direct instruction : demonstrasi, diskusi

Apakah yang disebut pusat massa?

(jawaban yang diharapkan adalah suatu titik pada benda yang seolaholah massa benda terpusat ditempat itu). - Jika terdapat beberapa buah gaya yang bekerja pada benda, bagaimanakah cara kita menentukan gaya total yang dirasakan benda? (jawaban yang diharapkan mencari resultan gaya, menjumlahkan gaya secara vektor). Guru melakukan konsepsi awal - Kalian pernah melihat orang memikul sesuatu dengan pikulan kayu? Dimanakah posisi bahu orang tersebut? (jawaban yang diharapkan di tengah-tengah pikulan) - Sekarang ibu minta kalian melakukan demonstrasi sederhana tentang titik berat. Kalian angkat pulpen kalian dengan satu jari, dimanakah posisi jari harus diletakan supaya benda dapat seimbang terangkat? (jawaban yang diharapkan ditengah-tengah batang pulpen). II. Kegiatan inti Guru memfasilitasi siswa mendiskusikan tentang gaya berat, resultan dan titik tangkapnya. Guru menggambar gambar seperti di bawah ini di papan tulis, kemudian meminta siswa mencari resultan gaya dan titik tangkapnya.-

(gambara blm) Guru memperkenalkan konsep titik berat (gambara blm) Tinjau benda dalam koodinat x dan y. setiap bagian benda pasti memiliki gaya berat. Bagian ke 1 W. bagian 2 W, dan seterusnya. Jumlah gaya berat semua bagian benda merupakan resultan gaya berat yang tidak lain adalah gaya berat secara keseluruhan W. Titik berat merupakan posisi pada benda sedemikian rupa sehingga momen gaya berat total terhadap titik itu sama dengan resultan / jumlah momen gaya dihasilkan setiap bagian benda. Tehadap sumbu y: W.X = W.X + W.X + W.X + X = (blm) Guru memfasilitasi siswa menghubungkan titik berat dengan pusat massa. Ingat: W = m.g

Asalkan ukuran benda kecil, maka g dapat dianggap sama untuk semua bagian benda, maka: (rumusa blm) Guru memfasilitasi siswa merumuskan titik berat benda beraturan untuk benda berupa garis, bangun ruang, dan benda berlubang. (rumusa blm) Pada akhir diskusi guru memberikan koreksi dan penguatan. Titik berat merupakan titik tangkap dari resultan semua gaya berat yang dialami tiap komponen benda. Pada benda-benda kecil, pada umumnya percepatan gravitasi g yang

dialami setiap bagian benda adalah sama sehingga (ga jelas) berat berimpit dengan pusat massa. Perumusan titik berat benda beraturan, III. (rumusa blm) Guru memberikan contoh pengerjaan soal

Penutup Guru member kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada hal yang belum jelas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi terhadap seluruh proses pembelajaran dan hasil belajar yang telah diperoleh. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan beberapa tes formatif.

Guru menginformasikan bahwa materi pembelajaran pertemuan berikutnya adalah titik berat benda yang tidak beraturan

SKENARIO PEMBELAJARAN 7 TITIK BERAT IIAlokasi waktu Pendekatan Metode : 2x 45 menit : : praktikum, diskusi

I.

Pendahuluan (5 menit) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa kemudian melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut: - Bagaimanakah perumusan titik berat untuk benda garis, luasan, dan volume (bangun ruang)? Apakah hubungan titik berat dengan gaya berat?

Guru menunjukan gambar beberapa buah benda yang bentuknya tidak beraturan sambil menginformasikan indikator yang harus dicapai Guru menggali konsepsi awal siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut. Tahukah kalian dalam kehidupan ini banyak sekali benda yang bentuknya tidak beraturan? Dapatkah kalian menyebutkan contohnya? Dimanakah letak titik berat benda yang tidak beraturan tersebut?

II. Kegiatan inti (80 menit) Guru menginformasikan bahwa kegiatan berikutnya adalah praktikum untuk menentukan titik berat benda luasan yang bentuknya tidak beraturan. Guru meminta siswa menyiapkan 2 luasan karton yang tidak beraturan yang telah ditugaskan sebelumnya. Sambil membagikan LKS, guru menginformasikan tujuan kegiatan praktikum yang harus dilakukan siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, kalian harus melakukan praktikum secara berkelompok dengan berpedomanpetunjuk yang terdapat dalam LKS. Selama siswa melakukan praktikum (percobaan), guru membimbing siswa sambil melakukan penilaian peruses dengan menggunakan format penilaian kerja ilmiah. Setelah waktu yang disediakan untuk melakukan percobaan habis, guru member kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil percobaannya didepan kelas. Bila waktu tidak mencukupi maka presentasi cukup dilakukan oleh dua kelompok yang dipilih secara acak.

Pada akhir diskusi dan presentasi guru dapat memberikan korelasi dan penguatan. III.Penutup (5 menit) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk ,elakukan refleksi terhadap seluruh proses pembelajaran dan hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Guru menginformasikan bahwa materi pelajaran berikutnya adalah keseimbangan benda tegar. Guru memberikan beberapa soal pekerjaan rumah kepada siswa. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Skenario pembelajaran 8

Kesetimbangan benda tegar 1Alokasi waktu MetodeI. Pendahuluan (10 menit) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru menanamkan rasa puji syukur pada diri siswa sebagai upaya peningkatan keimanan siswa. Guru memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Guru kemudian menuliskan judul materi di papan tulis. Guru menunjukan gambar tentang keseimbangan benda tegar dalam kehidupan sehari-hari seperti gambar jembatan gantung, bangunan gedung, dan lain-lain. Kemudian menginformasikan kompetensi yang harus dicapai. Guru melakukan apersepsi dengan mengjukan beberapa pertanyaan sebagai berikut, - Termasuk kedalam besaran apakah gaya itu? Bunyi hukum newton II? - Bagaimanakah menentukan arah gaya yang bekerja pada sumbu x dan y? Bagaimanakah cara menentukan besar dan arah momen gaya? Guru menggali konsepsi awal siswa. - Coba perhatikan kembali gambar-gambar ini (guru menunjukan gambar contoh benda yang berada dalam keseimbangan yang telah dipersiapkan sebelumnya). Menurut kaluan, apakah benda-benda ini berada dalam keadaan seimbang? - Bagaimanakah nilai resultan gaya pada benda yang berada dalam keadaan seimbang? - Bagaimanakah nilai resultan momen gaya (torsi) untuk benda dalam keadaan seimbang?

: 2 x 45 menit : praktikum, diskusi, presentasi

II. Kegiatan inti (70 menit) Untuk menjawab hipotesa kalian, kita akan melakukan percobaan secara berkelompok menggunakan petunjuk dalam LKS. Selama siswa melakukan percobaan, guru membimbing siswa sambil melakukan penilaian proses dengan menggunakan format penilaian kerja ilmiah. Setelah siswa selesai melakukan percobaan, setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil percobaan kelompoknya di depan kelas. Pada akhir diskusi dan presentasi guru memberikan koreksi dan penguatan. -

Benda tegar dapat melakukan gerak rotasi dan gerak translasi. Benda tegar yang berada dalam kondisi keseimbangan tidak mengalami percepatan linear maupun percepatan sudut (symbola blm ) Syarat kesetimbangan benda tegar

-

1. Resultan gaya eksternal yang bekerja pada benda (symbola blm) 2. Resultan torsi setiap titik pada benda (symbola blm)

Berdasarkan percepatan linear dan percepatan sudut terdapat beberapa keadaan seimbang.o o

Seimbang statis; (symbola blm) Seimbang mekanis; (symbola blm)

III.Penutup (10 menit) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi terhadap seluruh proses pembelajaran dan hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan beberapa soal. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Guru mata pelajaran

SKENARIO PEMBELAJARAN 9 KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 2Alokasi waktu Metode Pendekatan : 2 x 45 menit : diskusi, kerja kelompok : NHT (Numbered Head Together)

I. Pendahuluan (5 menit) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru melakukan penanaman rasa syukur sebagai upaya peningkatan keimanan siswa. Guru memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran, kemudian menginformasikan materi yang akan dipelajari tentang menyelesaikan permasalahan kesetimbangan benda tegar. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut. Apa sajakah syarat kesetimbangan benda tegar?

II. Kegiatan inti (80 menit) Guru menginformasikan langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan benda tegar.

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Dalam tiap kelompok dilakukan pengundian sehingga setiap anggota kelompok mempunyai nomor yang berbeda dari 1 sampai 8. Guru memerintahkan siswa yang bernomor sama berkumpul dalam satu kelompok untuk menyelesaikan satu soal dengan cara diskusi. Guru menjelaskan bahwa setiap siswa bertanggung jawab untuk menguasai soal yang dibahas dalam kelompok yang baru, karena nantinya siswa akan kembali pada kelompok asalnya dan menerangkan soal yang dikuasainya sampai seluruh kelompok mengerti. Selama siswa melakukan diskusi, guru membimbing siswa menemukan pemecahan soal yang benar. Guru juga melakukan penilaian keaktifan dan kinerja siswa. Guru menanyakan pada siswa soal mana yang dirasakan paling sulit. Kemudian membahasnya, kemudian melakukan koreksi dan penguatan. III.Penutup (5 menit) Guru member kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang dirasakan belum jelas. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEORI KINETIK GASNama sekolah Mata pelajaran Kelas Alokasi waktuI. Standar kompetensi 5. Menerapkan konsep dan prinsip kalor, konservasi energy, dan sumber energy dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor.

: SMA Negeri 10 bandung : fisika : XI 2 :

II.

Kompetensi Dasar

5.3 III.

IV.

Menemukan persamaan umum gas ideal, menurunkan rumusan energy kinetic rata-rata tiap partikel, serta menurunkan prinsip ekuipartisi energy. Indikator 5.3.1 Memformulasikan hukum Boyle Gay Lussac 5.3.2 Memformulasikan asas ekuipartisi energy 5.3.3 Memformulasikan energy dan kecepatan rata-rata partikel untuk gerak translasi, rotasi, dan vibrasi 5.3.4 Menerapkan hukum-hukum fisika untuk gas ideal pada persoalan fisika sehari-hari. Tujuan pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran teori kinetic gas, diharapkan siswa dapat 1. Membedakan variable makroskopik dan mikroskopik yang menggambarkan keadaan gas. 2. Memformulasikan hukum Boyle, Charles, gay Lussac, Boyle-Gay Lussac melalui kegiatan demonstrasi. 3. Mendefinisikan gas ideal dan kegunaannya dalam mempelajari gas ideal. 4. Mendefinisikan derajat kebebasan.

5. Memformulasikan energy kinetic gas dengan menghubungkannya dengan tempratur gas. 6. Memformulasikan asas ekuipartisi pada gas.

7. Menentukan jumlah derajat kebebasan dan energy dalam gas monoatomik, diatomik, dan poliatomik. 8.9.

Memformulasikan tekanan gas dengan tinjauan mikroskopik. Memformulasikan kecepatan efektif (symbola blm)

10. Menemukan kesesuaian tinjauan makroskopik dan mikroskopik tentang sifat dan perilaku gas. 11. Mengetahui penerapan dan fakta tentang hokum-hukum gas dalam kehidupan sehari-hari. IV. Materi pembelajaran 1. Beberapa hukum tentang gas 1.1 Hukum Boyle

1.2 Hukum Charles 1.3 hukum Gay Lussac 1.4 Hukum Boyle-Gay Lussac 2. sifat-sifat gas ideal 3. persamaan keadaan gas ideal 4. teori kinetik gas ideal 4.1 tekanan gas dalam ruang tertutup 4.2 energi kinetic gas ideal 4.3 kecepatan efektif gas ideal 5. Teorema ekuipartisi energy 5.1 Derajat kebebasan 5.2 Energi dalam gas ideal VI. Sumber belajar, Alat bantu dan Bahan 1. Balon 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. VII. Selang plastic transparan Model teori kinetic Kabel penghubung Power supply Model gas dalam ruang tertutup Transparasi model gas Lembar kerja siswa (LKS) Buku fisika SMA kelas XI semester 2 Molanod

Jenis dan Bentuk Penilaian 1. Pertanyaan lisan Pertanyaan lisan dilakukan secara terpadu selama proses pembelajaran. Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap konsep, prinsip, atau teorema. Tingkat berfikir yang terlibat adalah pengetahuan dan pemahaman. 2. Kuis

Yang ditanyakan berupa hal-hal prinsip. Kuis dapat dilakukan sebelum atau sesudah pembelajaran. Tujuan diadakannya kuis adalah untuk mengetahui penguasaan materi siswa. 3. Ulangan harian Dilakukan secara tertulis pada saat penilaian formatif dan sumatif dalam bentuk soal pilihan ganda maupun uraian yang disusun berdasarkan indicator kompetensi yang terdapat dalam kurikulum. Guru Mata Pelajaran

SKENARIO PEMBELAJARAN 1 HUKUM-HUKUM GASAlokasi waktu Metode PendekatanI. Pendahuluan Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian melakukan presensi. Guru menanamkan rasa syukur sebagai upaya untuk meningkatkan keimanan siswa. Guru mengkondisikan dan memotivasi siswa untuk melakukan pembelajaran. Guru menuliskan judul materi di papan tulis. Guru menyampaikan indicator dari kompetensi dasar yang harus dicapai siswa, indicator memformulasikan hokum Boyle-Gay Lussac dan hokum gas yang lainnya.

: 2 x 45 menit : Demonstrasi, diskusi : Contextual learning

Guru melakukan apersepsi Besaran apakah yang dapat kita ketahui dari gas? (jawaban yang diharapkan tekanan, volume, dan temperature gas) Bagaimanakah kita bisa mengetahi tekanan, volume, dan temperatur suatu gas?(dengan menggunakan alat ukur barometer, thermometer, dsb) Di kelas X kalian telah mempelajari tentang pemuaian gas. Factor apakah yang mempengaruhi pemuaian ga? (tekanan, suhu) Guru melakukan konsepsi awal Guru meminta bantuan seorang siswa untuk meniup balon. Sebenarnya dengan meniup balon, kita sedang menambahkan partikel gas dalam balon? Apakah kita dapat mengukur besaran yang dimiliki oleh partikel gas? Mengapa begitu? Jika kita memasak air di dua daerah yang berbeda, yaitu di pantai dan gunung, manakah yang lebih cepat mendidih?

Pada suatu siang yang terik, jika kita memarkir sepeda ditempat yang terkena sinar matahari, maka ban sepeda tersebut akan meletus, kenapa hal tersebut bisa terjadi? II. Kegiatan inti

Guru mengarahkan siswa pada formulasi hokum Boyle. Gugu meminta bantuan seorang siswa melakukan demonstrasi menggunakan selang plastic yang bagiannya diisi air. Mulanya kedua ujung selang ditutup rapat menggunakan jari tangan. Guru memimpin diskusi untuk menyimpulkan fenomena yang terjadi (gambara blm) (belum) Guru melanjutkan pada formulasi hokum Charles, hokum Gay Lussac, dan hokum Boyle-Gay Lussac. Formulasi rumus diawali dengan fenomena sehari-hari yang berkaitan. Misalnya, untuk memformulasikan hukum Charles guru dapat mengawali dengan menggunakan fenomena ban sepeda yang meletus saat dijemur dibawah sinar matahari. Guru memimpin diskusi sampai pada akhirnya diperoleh kesimpulan tentang formulasi hokum-hukum gas dan mencari makna fisisnya. III. Penutup Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran yang telah diperoleh. Guru member kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru memberikan beberapa soal tes formatif.

Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menginformasikan materi selanjutnya adalah tentang teori kinetic gas (kegiatan belajar berupa praktikum di laboratorium). Soal tes formatif

1. Ketika sebuah mobil berjalan pada jarak tertentu, tekanan udara dalam mobil meningkat. Mengapa demikian?2. Pada suatu hari tekanan udara diluar 76 cmHg, sebuah manometer terbuka

(alat ukur tekanan) menunjukan bahwa tekanan didalam tangki itu sebesar 424 cmHg. Suhu gas dalam tangki itu 8 . Oleh karena panas sinar matahari, suhu tangki naik menjadi 37 , sedangkan tangki itu tidak bocor. Hitunglah tekanan yang ditujukan oleh manometer itu!3. Tekanan ukur didalam ban mobil adalah 310 kPa saat suhunya 17

. Setelah menempuh perjalanan dengan kecepatan tinggi, ban mobil menjadi panas dan bertekanan 370 kPa. Jika tekanan atmosfer (udara luar) adalah 101 kPa, berapakah suhu gas dalam ban mobil sekarang? dan tekanan 2 atm dimampatkan sehingga volumenya menjadi 1 liter. Jika gas tersebut didinginkan maka suhu gas akan turun menjadi 27 .tentukanlah tekanan akhir gas!

4. Empat liter gas pada suhu 127

Guru Mata Pelajaran

SKENARIO PEMBELAJARAN 2 PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEALAlokasi waktu MetodeI. Pendahuluan Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru mengkondisikan siswa kemudian menginformasikan materi yang akan dipelajari sambil menuliskan di papan tulis. Guru melakukan apersepsi Pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari hokum Boyle, Charles, dan Gay Lussac serta hukum Boyle-Gay Lussac. Bagaiman perumusan hokum-hukum tersebut? Guru melakukan konsepsi awal Apakah pada keadaan gas yang digambarkan oleh hukum Boyle nilai tekanan, volume, dan temperature semuanya berubah? (Jawaban yang diharapkan tidak, karena pada huku Boyle gas yang digambarkan keadaanya adalah gas yang mempunyai temperature tetap ) Bagaimana dengan hukum Charles dan Gay Lussac?

: 2 x 45 menit : Diskusi, ceramah bermakna

(hokum Charles menggambarkan keadaan gas yang tekanannya tetap. Sedangkan keadaan gas yang digambarkan oleh hokum Gay Lussac adalah gas yang volumenya tetap) II. Kegiatan inti Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan adalah memformulasikan persamaan gas pada setiap keadaan. Guru memimpin diskusi untuk memformulasikan persamaan keadaan gas ideal. Keadaan gas setiap saat dapat digambarkan oleh sebuah persamaan Alat yang digunakan adalah alat Boyle, secara sederhana dapat di gambarkan (gambara blm) Gas yang akan dicari persamaan dimasukan ke dalam alat lalu alat dimasukan kedalam ruangan yang bersuhu 0 . Pada suhu tetap ini, dicari nilai akan diperoleh

(gambara blm) Melalui kegiatan demonstrasi, guru mengarahkan siswa untuk mencari factor lain yang mempengaruhi keadaan gas. Demonstrasi yang akan dilakukan adalah meniup balon. Guru meminta bantuan seorang siswa untuk meniup balon. Fakta yang ingin dicari adalah bahwa volume gas sebanding dengan jumlah partikel gas. (rumusa blm) Dengan P : tekanan gas V : volume gas N : jumlah mol gas T : suhu mutlak gas = (t + 273) K R = 8,814 J/mol K bila P dalam Pa, V dalam m3 R = 0,082 L atm/mol K P dalam atm, V dalam L Mencari bentuk persamaan yang lain Bagaimana jika jumlah mol n= kita gantikan pada persamaan di atas

(rumusa blm) Guru melakukan penguatan. Persamaan yang menggambarkan keadaan gas adalah

PV nRT atau PV NkT dengan n adalah jumlah mol, sedangkan N adalah jumlah partikel gas n.NA Dalam menggunakan R.R 8.814 J/mol K bila tekanan gas P dalam Pa dan volume atm dan volume dalam liter. III. Penutup Guru member kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi Siapa yang akan mengungkapkan kembali apa yang telah kita pelajari hari ini? Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru memberikan beberapa soal tes formatif.

Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Guru menginformasikan materi selanjutnya tentang praktikum untuk mempelajari sifat dan perilaku gas.

Tes formatif 1. Sebuah tangki yang volumenya 0,6 m3 berisi gas pada suhu 27 dan tekanan 5 2 x 10 Pa. berapa banyakkah partikel gas yang terdapat dalam tangki tersebut bila dinyatakan dalam; (a) partikel, (b) mol.2. Hitunglah banyaknya molekul gas yang terkandung dalam suatu volume

sebesar 1 cm3 pada tekanan 1 x 10-3 atm dan suhu 200 K.3. Hitunglah rapat massa gas metana (gas CH4) pada suhu 27

dan tekanan 5

atm! (Mr metana = 16 g/mol).

SKENARIO PEMBELAJARAN 3 TEORI KINETIK GAS(Tinjauan Mikroskopik Gas) Alokasi waktu Pendekatan MetodeI. Pendahuluan Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa.

: 2 x 45 menit : guided laquiry : praktikum, diskusi, presentasi

Guru mengkondisikan siswa praktikum yang akan dilakukan.

kemudian

menginformasikan

Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut, Pertemuan sebelumnya, kita sudah mempelajari persamaan keadaan gas ideal. Bagaimana rumus persamaan gas ideal? Sampai pada persamaan keadaan gas ideal, kita sudah mempelajari beberapa perumusan keadaan gas secara makroskopis. Apakah maksudnya besaran makroskopis? Guru menggali konsepsi siswa. Pernahkah kalian mendengar istilah gas ideal? Bagaimanakah sifat-sifat gas ideal? Adakah gas ideal di alam ini?

Tinjauan apakah yang kita gunakan saat mempelajari gas secara mikroskopis? II. Kegiatan inti Guru mengkondisikan siswa untuk melakukan praktikum Jika pada pembelajaran sebelumnya, kita sudah mempelajari gas secara makroskopis. Maka pada pembelajaran kali inei kita akan mempelajari sifat gas secara mikroskopis.

Guru membagikan LKS untuk kelompok 1 LKS. Sebelumnya guru sedikit mengulas mengenai teori yang terdapat LKS tentang gas ideal (sifat dan kegunaannya dalam mempelajari gas). Guru menjelaskan bagian-bagian alat model teori kinetic kepada siswa. Guru meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk maju kedepan menyaksikan praktikum yang dibimbing oleh guru. Setelah selesai, guru mempersilahkan kelompoknya untuk melakukan praktikum. siswa kembali ke

Selama siswa melakukan percobaan, guru membimbing siswa sambil melakukan penilaian proses dengan menggunakan format penilaian kerja ilmiah. Setelah waktu yang ditentukan untuk praktikum habis, guru mengundi 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil praktikum dan laporan LKSnya di depan kelas. Guru melakukan koreksi dan penguatan Tinjauan mikroskopis adalah dengan memperhatikan gerak dan energy partikel Sifat-sifat gas ideal antara lain: (1) jumlah partikelnya sangat banyak, (2) partikel gas bergerak acak, (3) ukuran partikel sangat kecil dibandingkan ukuran wadah, (4) tumbukan partikel dengan dinding adalah tumbukan elastic sempurna, (5) partikel gas memiliki massa yang sama dan terdistribusi merata diseluruh wadah. Gas ideal sebenarnya tidak pernah ada di ala mini. Namun, konsep gas ideal sangat berguna dalam mempelajari sifat gas nyata karena ternyata pada temperature tinggi dan tekanan rendah, perilaku gas nyata mendekati gas ideal. Tinjauan mikroskopis sesuai dengan makroskopis Volume gas sebanding dengan jumlah partikel gas VN Volume gas berbanding terbalik dengan tekanan gas V Gas memperoleh energy kalor. Energy gas sebanding

-

-

dengan volume gas. EV III. Penutup Guru member kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran yang telah diperoleh

Guru member kesempatan kepada siswa untuk bertanya

Gmemberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu tentang kecepatan efektif. Siswa diminta mempelajarinya terlebih dahulu Guru menutup pembelajaran dengan mengusapkan salam

Guru mata pelajaran

SKENARIO PEMBELAJARAN 4 TEKANAN GAS DALAM RUANG TERTUTUPAlokasi waktu MetodeI. Pendahuluan Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran dan menginformasikan materi yang akan dipelajari Jika kemarin kita sudah mempelajari mikroskopis system gas. tentang tinjauan

: 1 x 45 menit : Diskusi sekelompok

Apa yang kita perolehdari pembelajaran sebelumnya?. bagaimana hubungan P dengan V, hubungan P dengan N, dan E dengan P? Nah, pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari tentang tekanan gas dalam ruang tertutup (sambil menuliskannya di papan tulis). Guru memberikan acuan materi ajar yang akan diajarkan Yang memiliki buku piranti silahkan dibuka halaman 13, dan buku erlangga halaman 161. Guru melakukan apersepsi dan konsepsi awal Bagaimanakah sifat-sifat gas ideal?

Bagaimanakah kecepatan benda sebelum tumbukan bila dibandingkan dengan kecepatan sesudah tumbukan? Bagaimanakah besarnya? Bagaimanakah arahnya?

Bagaimanakah perumusan tekanan secara umum bila pada benda yang mempunyai luas penampang A bekerja gaya F? Bagaimanakah perumusan yang menghubungkan gaya dengan perubahan momentum?

II.

Kegiatan inti Guru memfokuskan siswa supaya memperhatikan gambar tansparansi yang telah disiapkan. Dengan memberikan beberapa pertanyaan pengarah, guru mengarahkan siswa agar memperoleh fakta bahwa gerakan molekul gas acak, sehingga gas bisa saja menumbuk dinding x, dinding y ,dan dinding z. Guru memerintahkan siswa untuk mendiskusikan dalam kelompoknya untuk meninjau gerakan 1 partikel gas yang menumbuk dinding y dan memformulasikan tekanan gas. Selama diskusi guru mempersilahkan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Setelah siswa selesai melakukan presentasi guru memberikan koreksi dan penguatan tentang cara memformulasikan tekanan gas dalam ruang tertutup. Media yang digunakan berupa transparansi (gambara blm) Tinjauan gerak 1 partikael gas, missal gas yang berkecepatan menumbuk dinding y. Tumbukan apa yang dialami partikel gas tersebut? - Tumbukan lenting sempurna (elastic sempurna) sebelum tumbukan : x sebelum tumbukan : - x Perubahan momentum yang dialami oleh molekul gas: = Psesudah tumbukan - Psebelum tumbukan m (- x) m x = -2m xx

yang

Gaya yang bekerja pada partikel ga