125
SINDROM NEFROTIK Kevinara Putra Lamey 102010215 Fakultas Ke!kteran "niversitas Kristen Kria #a$ana %l& 'r(una utara n!&) Ke*!n %eruk+ %akarta Latar ,elakan- Sindro m nefrotik dikenal jug a seba gai neph rosis adalah suatu kond isi ya ng ditand ai adanya proteinuri a dengan nilai dalam kisaran nefrotik, hiperli pidemi a, dan hipoal bumine mia. Sindrom nefroti k adalah suatu konstel asi temuan klini s, sebagai hasil dari keluarnya protein melalui ginjal secara massif. Karenanya, sindrom nefrotik sendiri sebenarny a bukan penyakit, teta pi mani festasi berbagai penya kit glome rular berbeda . Sindrom nefrotik ini sering terjadi pada anak –anak. 1  Anak dengan sindrom nefrotik (NS, nephrotic syndrome datang ke rumah sakit (!S setelah orangtua memperhatikan perut anak yan g semaki n membesa r atau "aj ah membeng kak. Sementara itu , pada orang de"asa sering datang dengan hipertensi serta dengan atau tanpa gagal ginjal akut (A!#, acute renal fai lur e. $ada anak ya ng mengalami sindroma nef rot ik haru sla h dapa t didiagnosis dengan tepat dan cepat agar tidak terjadi berbagai komplikasi yang dapat memperburuk kondisi pada anak tersebut. Fakultas Ke!kteran "niversitas Kristen Kria #a$ana Tele.!n / 01011005+ Email / *erliana0034ya!!&$!m NIM / 106200360)7 kel!m.!k / D 1

Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    1/125

    SINDROM NEFROTIK

    Kevinara Putra Lamey

    102010215Fakultas Ke!kteran "niversitas Kristen Kria #a$ana

    %l& 'r(una utara n!&) Ke*!n %eruk+ %akarta

    Latar ,elakan-

    Sindrom nefrotik dikenal juga sebagai nephrosis adalah suatu kondisi yang

    ditandai adanya proteinuria dengan nilai dalam kisaran nefrotik, hiperlipidemia, dan

    hipoalbuminemia. Sindrom nefrotik adalah suatu konstelasi temuan klinis, sebagai hasildari keluarnya protein melalui ginjal secara massif. Karenanya, sindrom nefrotik sendiri

    sebenarnya bukan penyakit, tetapi manifestasi berbagai penyakit glomerular berbeda.

    Sindrom nefrotik ini sering terjadi pada anak anak. 1Anak dengan sindrom nefrotik (NS,

    nephrotic syndrome datang ke rumah sakit (!S setelah orangtua memperhatikan perut

    anak yang semakin membesar atau "ajah membengkak. Sementara itu, pada orang

    de"asa sering datang dengan hipertensi serta dengan atau tanpa gagal ginjal akut (A!#,

    acute renal failure. $ada anak yang mengalami sindroma nefrotik haruslah dapat

    didiagnosis dengan tepat dan cepat agar tidak terjadi berbagai komplikasi yang dapat

    memperburuk kondisi pada anak tersebut.

    Fakultas Ke!kteran "niversitas Kristen Kria #a$ana

    Tele.!n / 01011005+ Email / *erliana0034ya!!&$!m

    NIM / 106200360)7 kel!m.!k / D

    1

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    2/125

    'N'MNESIS

    %al yang perlu kita lakukan terlebih dahulu sebagai dokter sebelum mendiagnosis

    suatu penyakit terhadap adanya temuan klinis pada pasien yaitu dengan anamnesis.

    Anamnesis ini dapat dilakukan dalam & bentuk ' alloanamnesis dan autoanamnesis.

    $erbedaan antar kedua bentuk anamnesis tersebut, yaitu '

    1. Alloanamnesis ' melakukan anamnesis dengan kerabat pasien (seperti orang tua. %al

    ini dilakukan bila pasien dalam kondisi tidak sadar atau terjadi penurunan kesadaran

    serta pasien dengan usia anakanak.

    &. Autoanamnesis ' melakukan anamnesis langsung dengan pasien dengan keadaan

    pasien yang masih baik kesadarannya.

    $ertanyaan yang dapat diajukan dalam anamenesis kepada pasien '

    $endekatan umum ' perkenalan diri anda,ciptakan hubungan yang baik,menanyakan

    identitas pasien. (Nama pasien,umur )

    Nilai keluhan utama dan ri"ayatnya ' misalnya bengkak pada anggota badan 8sejak

    kapan bengkak dialami , lokasi bengkak, apakah menjalar )

    *anyakan ri"ayat penyakit dahulu ' !i"ayat si anak selama dalam kandungan sampai saat ini ) ( tumbuh kembang si

    anak Adanya infeksi (apakah si anak sebelumnya pernah mengalami sakit saat

    menelan batuk,pilek, demam )

    Apakah sudah pernah diba"a berobat sebelumnya )

    *anyakan mengenai kebiasaan dalam pembuangan urin dan konsistensi urin ' Apakah urin pasien terlihat mengandung darah ) dinamakan hematuria

    makroskopik ( gross hematuria Ada kesulitan dalam pembuangan urin ) , Ada rasa nyeri pada saat

    kencing ) +erapa kali buang air kecilnya sehari ) , +erapa banyak air seni yang

    dikeluarkan ) Ada pola perubahan dalam pembuangan urin ) (seperti mengejan atau

    tidak , dan bagaimana pancaran urinnya )

    Keluhan tambahan lainnya dan pola makan pasien '

    &

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    3/125

    Apakah ada rasa nyeri di daerah pinggang atau daerah lainnya, mual

    muntah, keringat dingin, lemas ) +agaimana pola makan anak teratur a tau tidak ) nafsu makan si anak

    meningkat atau menurun )

    Apakah ada alergi pada si anak )

    9asil anamnesis / Seorang anak lakilaki berusia tahun datang dengan keluhan

    bengkak pada mata dan kedua kakinya.

    PEMERIKS''N

    Fisik

    1. $engukuran tanda -ital ' suhu, tekanan darah, frekuensi pernapasan, denyut nadi

    &. $emeriksaan fisik abdomen '

    Ins.eksi /

    A. Kulit kemungkinan temuan jaringan parut, striae, -ena

    +. /mbilikus kemungkinan temuan hernia, inflamasi

    0. Kontur untuk bentuk, kesimetrisan, pembesaran organ, atau adanya massa

    kemungkinan temuan penonjolan pinggang, penonjolan suprapubik,

    pembesaran hati, atau limpa, tumor &

    /kuran dan bentuk perut

    $erut anak kecil ' 2$3* +45567 perut yang sangat membucit sering

    merupakan pertanda adanya malabsorpsi seperti celiac disease,cystic

    fibrosis, konstipasi atau aerophagia.

    8. Adanya gelombang peristaltik kemungkinan temuan obstruksi 9:

    9erakan dinding perut

    $ada pernapasan bayi ; anak sampai umur < = tahun ' gerakan > dada

    +ila ? ' peritonitis, appendisitis@ keadaan patologi lain

    $ada anak > < = tahun ' bila gerakan mencolok ' curiga kelainan paru

    $eristaltik usus tampak pada keadaan patologi ' obstruksi traktus

    gastrointestinalis (stenosis@ spasme pilorus, stenosis@ atresia duodenalis,

    malrotasi usus

    5okasi peristaltik '

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    4/125

    >elintang di daerah epigastrium pada bayi ? & bulan ' spasme@ stenosis

    pilorus

    > $eristaltik dinding gambaran seperti tangga ' obstruksi usus distal

    4. Adanya pulsasi kemungkinan temuan peningkatan aneurisma aorta &

    6 'uskultasi /

    A Normal' suara peristaltik dengan intensitas rendah terdengar tiap 1B B

    detik

    + +ila dinding perut diketuk ' frekuensi dan intensitas bertambah

    0 Nada tingi (nyaring ' obstruksi 9:* (metalic sound

    8 +erkurang@ hilang ' peritonitis@ ileus paralitik

    4 +ising yang terdengar di seluruh permukaan perut ' koarktasio aorta

    abdomen

    # Suara abnormal lainnya '

    +isisng usus kemungkinan temuan peningkatan atau penurunan motilitas

    +ruit kemungkinan temuan bruit stenosis arteri renalis

    #riction rub kemungkinan temuan tumor hati, infak limpa

    6 Pal.asi /

    &

    1. Kekakuan dinding abdomen, misalnya pada inflamasi peritoneum

    &. 5akukan dengan tekanan ringan untuk mengetahui adanya nyeri otot, nyeri

    lepas, dan nyeri tekan.

    . $alpasi lebih dalam untuk mengetahui adanya massa atau nyeri tekan.

    A %epar &

    %epatomegali pada anakanak jarang ditemukan, kalau ada biasanya

    disebabkan karena cystic fibrosis, malabsorpsi protein, parasit atau tumor.

    +ila hepatomegali disertai juga dengan splenomegali, pikirkan kemungkinan

    adanya hipertensi portal,storage disease, infeksi kronis dan keganasan.

    + Spleen &

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    5/125

    Spleenomegali dapat disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti infeksi,

    gangguan hematogalis misalnya anemia hemolitik, gangguan infiltratif,

    inflamasi atau penyakit autoimun dan juga bendungan akibat hipertensi.

    0 9injal

    Pal.asi -in(al kiri& +erpindalah ke sisi kiri pasien. *empatkan tangan kanan

    anda di belakang tubuh pasien tepat diba"ah iga ke1& dan sejajar dengan

    tulang iga ini sampai ujung jarijari tangan kanan anda menjangkau angulus

    kosto-ertebralis. Angkat tubuh pasien untuk mencoba mendorong ginjalnya ke

    arah anterior. *empatkan tangan kiri anda dengan hatihati pada kuadran kiri

    atas, disebelah lateral muskulus rektus dan sejajar dengan otot ini. inta pasien

    untuk menarik napas dalam. $ada puncak inspirasi, tekankan tangan kiri anada

    dengan kuat dan dalam pada kuadran kiri atas tepat di ba"ah margo kostalis,

    dan coba untuk menangkap ginjal di antara kedua tangan anda. inta pasien

    menghembus napasnya dan kemudian berhenti bernapas sejenak. 8engan

    perlahan, lepaskan tekanan yang dihasilkan oleh tangan kiri anda, pada saat

    yang sama rasakan gerakan ginjal yang menggelincir kembali ke posisi pada

    saat ekspirasi. Cika ginjalnya dapat di raba, uraikan ukurannya, kontur, dan

    setiap gejala nyeri tekan yang terdapat.Sebagai alternatif lain, coba raba ginjal kiri dengan cara yang sama seperti

    palpasi limpa. 8engan tangan kiri anda, jangkau serta lingkari tubuh pasien

    untuk mengangkat daerah lipat paha kirinya dan dengan tangan kanan, lakukan

    palpasi sampai dalam pada kuadran kiri atas. inta pasien untuk menarik napas

    dalam, dan coba raba suatu massa. 9injal kiri yang normal jarang dapat di raba.

    Pal.asi -in(al kanan& /ntuk menangkap ginjal kanan, kembalilah ke sisi

    sebalah kanan tubuh pasien. 9unakan tangan kiri anda untuk mengangkat

    tubuhnya dari belakang, dan kemudian dengan tangan kanan,lakukan palpasi

    sampai dalam pada kuadran kiri atas. 5anjutkan pemeriksaan seperti yang

    dilakukan sebelumnya. 9injal kanan yang normal dapat diraba khususnya pada

    "anita yang kurus dan berada dalam keadaan benarbenar rileks. ungkin

    D

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    6/125

    perabaan ginjal menimbulkan sedikit nyeri tekan atau tanpa disertai nyeri tekan.

    +iasanya pasien merasakan ketika ginjalnya ditangkapa atau dilepas. Kadang

    kadang ginjal kanan terletaka lebih anterior daripada keadaan biasa dan karena

    itu harus dibedakan dengan hati. +agian tepi hati jika dapat diraba cendrung

    lebih tajam dan membentang lebih jauh ke medial dan lateral. +agian ini tidak

    dapat ditangkap. $olus inferior ginjal berbentuk bulat.

    0iri yang lebih mendukung ke arah pembesaran ginjal daripada

    pembesaran lien meliputi bunyi timpani yang tetap normal pada kuadran kiri

    atas dan kemampuan jarijari tangan kita untuk disisipkan di antara massa dan

    margo kostalis tetapi tidak dapat meraba sampai dalam dan tepi medial

    ba"ahnya. $enyebab pembesaran ginjal meliputi hidronefrosis, kista dan tumor

    ginjal. $embesaran ginjal yang bilateral menunjukkan penyakit polikistik.

    Memeriksa nyeri tekan .aa -in(al& $emeriksaan ini di integrasikan pada

    bagian punggung pasien. ungkin anda menemukan gejala nyeri tekan pada

    saat memeriksa abdomen, tetapi lakukan pula pemeriksaan untuk menemukan

    gejala ini pada tiap sudut kosto-ertebralis. *ekanan yang ditimbulkan oleh

    ujung jari tangan mungkin cukup untuk menghasilkan gejala nyeri tekan, tetapijika tidak gunakan perkusi dengan kepalan tangan. *empatkan permukaan

    -entral salah satu tangan anda pada sudut kosto-ertebralis dan pukul tangan ini

    dengan permukaan ulnar tangan lain yang dikepalkan. 9unakan tenaga dengan

    cukup kuat untuk menghasilkan pukulan yang bisa dirasakan, tetapi tidak

    menimbulkan rasa nyeri pada orang yang normal.

    Nyeri pada penekanan atau perkusi dengan kepalan tangan menunjukkan

    pielonefritis, tetapi dapat pula disebabkan oleh kelainan muskuloskletal.

    8 Kandung kemih

    Normalnya kandung kemih tidak dapat diperiksa kecuali jika terjdi

    distensi kandung kemih hingga di atas simfisis pubis. $ada palpasi, kubah

    kandungan kemih yang mengalami distensi akan teraba licin dan bulat. $eriksa

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    7/125

    adanya nyeri tekan. 5akukan perkusi untuk mengecek keredupan dan

    menentukan berapa tinggi kandung kemih berada di atas simfisis pubis.

    8istensi kandung kemih akibat obstruksi saluran keluar terjadi karena

    striktur uretra, hiperplasia prostat keadaan ini juga dapat terjadi karena

    pemakaian obat dan kelainan neurologi seperti stroke, multiple sklerosis. Nyeri

    tekan suprapubik ditemukan pada infeksi kandung kemih.

    6 Perkusi /perkusi abdomen untuk pola bunyi timpani dan pekak. Kemungkinan

    temuan asites, obstruksi 9:, tumor o-arium.

    5ebarnya kepekaan hati pada perkusi dapat melebar atau mengecil. 5i-er dullness

    meningkat bila hati membesar dan sebaliknya, atau adanya udara diba"ah

    diafragma yang berasal dari perforasi lambung. 5i-er dullness juga dapat bergeser

    ke ba"ah, karena diafragma letak rendah pada penyakit obstruksi paru. 8ullness

    karena efusi pleura sebelah kanan sering kali mengacaukan, seolaholah

    meningkatkan dullness dari hati. Cuga adanya gas dalam kolon menyebabkan

    timpani pada perkusi daerah kuadran atas kanan abdomen, mengacaukan dullness

    hepar.&

    TEKNIK K9"S"S

    &,

    A AS0:*4S

    1. +entuk

    Abdomen yang buncit dengan bagian pinggang yang membenjol

    menunjukkan kemungkinan adanya cairan asites. Karena cairan asites secara

    khas akan mengendap akibat gaya tarik bumi sementara gelungan usus yang

    berisi gas akan mengapung di atas, perkusi akan menghasilkan bunyi tumpul

    pada daerah abdomen yang di sebelah ba"ah (bergantung. 0ari pola

    tersebut dengan melakukan perkusi ke arah luar mengikuti beberapa arah

    yang dimulai dari daerah sentral bunyi timpani. +uat peta yang

    memperlihatkan batas antara bunyi timpani dan redup.

    &. *es untuk pekak pindah ( shifting dullness.

    =

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    8/125

    Setelah membuat peta yang memperlihatkan batas antara bunyi timpani

    dan redup, minta pasien untuk memutar tubuhnya ke salah satu sisi.

    5akukanlah perkusi dan tandai batas tersebut sekali lagi. $ada pasien yang

    tidak mengalami asites, biasanya batas antara bunyi timpani dan redup

    relatif tidak berubah. $ada asites bunyi redup perkusi akan beralih ke bagian

    yang bergantung sementara bunyi timpani berpindah ke bagian atas.

    . *es untuk gelombang cairan (fluid "a-e undulasi.

    inta pasien atau asisten untuk menekan dengan kuat ke arah ba"ah

    pada garis tengah abdomen menggunakan permukaan ulnar ke dua tangan

    mereka. *ekanan ini membantu menghentikan transmisi gelombang melalui

    jaringan lemak. Sementara itu, anda menggunakan ujunh jarijari tangan

    untuk mengetuk dengan cepat pada salah satu pinggang pasien, raba sisi

    pinggang yang lain untuk merasakan impuls yang ditransmisikan melalui

    cairan asites. Sayangnya, tanda ini sering negatif sebelum terdapat cairan

    asites dengan nyata, dan sering kali positif pada orangorang yang tidak

    memiliki asites. :mpuls yang dapat diraba dengan mudah menunjukkan

    asites.

    . engenali organ atau massa pada abdomen yang asites (+allotement.

    0oba periksa ballottement organ atau massa yang disini dicontohkan

    oleh hati yang membesar. 4kstensikan dan tegakkan jarijari salah satu

    tangan anda yang disatukan, letakkan ujung jarijari tangan tersebut pada

    permukaan abdomen dan kemudian lakukan gerakan menekan yang tibatiba

    secara langsung pada struktur diantisipasi. 9erakan yang cepat ini seringkali

    mendorong cairan agar berpindah sehingga ujung jari tangan anda dapat

    menyentung secara singkat permukaan struktur tersebut melalui dinding

    abdomen.

    + A$4N8:S:*:S &

    1. Nyeri

    E

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    9/125

    Nyeri pada apendisitis klasik dimulai di daerah disekitar umbilicus,

    kemudian beralih ke kuadrant kanan ba"ah, serta rasa nyeri meningkat bila

    pasien batuk.

    &. Kekakuan 3tot

    !abalah dinding perut dan rasakan adanya kekakuan

    . !ectal *ouche

    !asa nyeri pada bagian kanan pada rectal touche dapat disebabkan oleh

    inflamasi adneska, -esikular seminalis, dan apendisitis

    . !ebound *enderness

    *ekanlah dengan ujung jari anda pada daerah kuadrant kanan ba"ah, lalu

    lepaskanlah tibatiba maka pasien akan merasakan nyeri (rebound

    tenderness yang menyatakan adanya inflamasi peritoneal.

    D. !o-singF Sign

    *ekanlah dalamdalam pada bagian kuadran kiri ba"ah, kemudian tibatiba

    lepaskan tekanan, maka penderita merasakan nyeri hebat pada daerah

    kuadran kanan ba"ah

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    10/125

    8 H4N*!A5 %4!N:A &

    8alam posisi pasien berbaring terlentang, mintalah untuk mengangkat kepala

    dan bahu sekaligus, maka akan tampak benjolan pada garis tengah abdomen.

    Penun(an-

    1 $emeriksaan 5aboratorium

    5angkah pertama dalam menge-aluasi anak dengan edema adalah untuk

    memastikan apakah anak tersebut menderita sindrom nefrotik atau tidak, karena

    hipoalbuminemia dapat terjadi tanpa adanya proteinuria (pada proteinlosing

    enteropathy, dan edema dapat terjadi tanpa adanya hipoalbuminemia (seperti

    pada angioedema, insufisiensi -enosa, gagal jantung kongestif, dan lain sebagainya.

    /ntuk memastikan diagnosis sindroma nefrotik, pada pemeriksaan laboratorium

    didapatkan ' proteinuria, hipoalbuminemia, dan hiperlipidemia. $emeriksaan

    laboratorium yang dibutuhkan diantaranya ' D

    /rinalisis

    %ematuria mikroskopis ditemukan pada &BI kasus

    %ematuria makroskopik jarang ditemukan

    $rotein urin kuantitatif dengan menghitung protein@kreatinin urin pagi, atau

    dengan protein urin & jam. $rotein@kreatinin urin pagi lebih mudah dilakukan dan dapat mengeksklusi

    proteinuria orthostatic.

    Nilai protein@kreatinin urin lebih dari &mg@mg.

    Nilai protein urin & jam > Bmg@m&@jam atau nilai protein urin se"aktu

    >1BBmg@d5, terkadang mencapai 1BBBmg@d5.

    Sebagian besar protein yang diekskresi pada SN adalah albumin.

    Albumin serum

    5e-el albumin serum pada sindroma nefrotik secara umum kurang dari &.D

    g@d5.

    Carang mencapai B.D g@d5

    $emeriksaan lipid

    1B

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    11/125

    *erjadi peningkatan kolesterol total dan kolesterol 585 (lo" density

    lipoprotein.

    *erjadi peningkatan trigliserid dengan hipoalbuminemia berat.

    Kadar kolesterol %85 (high density lipoprotein dapat normal atau menurun

    $emeriksaan elektrolit serum, +/N dan kreatinin, kalsium, dan fosfor.

    $asien dengan SN idiopatik, dapat menjadi gagal ginjal akut oleh karena deplesi

    -olume intra-ascular dan@atau thrombosis -ena renal bilateral.

    Kadar Na serum rendah, oleh karena hiperlipidemia.

    Kadar kalsium total rendah, oleh karena hipoalbuminemia.

    $emeriksaan %itung Cenis 8arah

    eningkatnya hemoglobin dan hematokrit mengindikasikan adanya

    hemokonsentrasi dan deplesi -olume intra-ascular.

    Nilai platelet biasanya meningkat.

    *es %:H, hepatitis + dan 0

    /ntuk menyingkirkan adanya kausa sekunder dari SN.

    $emeriksaan 0, 0

    5e-el komplemen yang rendah dapat ditemukan pada nefritis post infeksi, SN

    tipe membranoproliferatif, dan pada lupus nefritis.

    Antinuklear antibodi (ANA /ntuk skrining penyakit -askular kolagen pada pasien dengan gejala sistemik

    (demam, ruam, penurunan berat badan, dan nyeri sendi ataupun bagi pasien

    sindroma nefrotik pada usia akhir sekolah atau de"asa muda dimana insidensi

    lupus cukup tinggi.

    & +iopsi 9injal

    +iopsi ginjal tidak diindikasikan bagi pasien SN primer dengan a"itan pada

    usia 1E tahun, kecuali jika ri"ayat klinis, temuan pada pemeriksaan fisik,

    maupun hasil dari pemeriksaan laboratorium mengindikasikan adanya

    kemungkinan SN sekunder atau SN primer selain tipe lesi minimal. +iopsi ginjal

    diindikasikan bagi pasien usia ? 1 tahun, dimana SN kongenital lebih sering

    terjadi, dan pada pasien usia > E tahun dimana penyakit glomerular kronik

    11

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    12/125

    memiliki insidensi yang lebih tinggi. +iopsi ginjal hendaknya juga dilakukan bila

    ri"ayat, pemeriksaan, dan hasil uji laboratorium mengindikasikan adanya SN

    sekunder.D

    !adiografi

    $emeriksaan ultrasonografi atau -enografi ginjal sekiranya dicurigai adanya

    trombosis -ena ginjal.D

    DI';NOSIS KER%'

    Sinr!m ne

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    13/125

    Mani

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    14/125

    Pat!l!-i an Pat!-enesis& $ada a"alnya glomerulonefritis membranoproliferatif

    dibedakan dari bentuk glomerulonefritis kronis lainnya dengan ditemukannya

    hipokomplementemia, pada beberapa penderita akibat adanya antibodi (disebut faktor

    nefritis 0 yang mengaktifkan jalur komplemen alternatif. $9N tipe : adalah

    bentuk yang paling laLim glomerulus menampakkan pola lobuler yang menonjol,

    karena adanya pertambahan yang menyeluruh pada sel dan matriks mesangium.

    8inding kapiler glomerulus tampak menebal, dan pada beberapa daerah berduplikasi

    atau membelah karena adanya interposisi sitoplasma dan matriks mesangium di

    antara sel endotel dan 9+. +ulan sabit mungkin ada bila terdeteksi pada sebagian

    besar glomerulus, penyakit ini menunjukkan prognosis jelek. $ada $9N yang tipe

    ::, perubahan mesangium kurang menonjol daripada tipe :. 8inding kapiler

    memperlihatkan penebalan seperti pita tidak teratur, karena padatnya endapan. Carang

    adanya pembelahan membran, tetapi sering adanya bulan sabit.

    Dia-n!sis& 8iagnosis ditegakkan dengan biopsi ginjal. :ndikasi biopsi meliputi

    terjadinya sindrom nefrotik pada anak berumur lebih dari E tahun atau hematuria

    mikroskopis dan proteinuria menetap.

    D 9lomerulopati membranosaE

    9lomerulopati membranosa adalah penyebab sindrom nefrotik tersering pada orangde"asa, tetapi jarang pada anakanak dan jarang menyebabkan hematuria.

    Pat!l!-i& 8engan mikroskop cahaya, glomerulus menunjukkan penebalan membrana

    basalis glomerulus (9+ difus, tanpa perubahan proliferasi yang bermakna.

    ikroskopi imunofluoresensi memperlihatkan adanya endapan granuler :g9 dan 0,

    yang melalui mikroskopi elektron tampak berlokasi di sisi epitel membran.

    Pat!-enesis&$enelitian morfologi menunjukkan bah"a glomerulopati membranosa

    adalah suatu penyakit yang diperantaikompleks imun, tetapi mekanisme

    pembentukan kompleks dan sifat antigen dalam kompleks tetap belum dapat

    diketahui pada sebagian besar penderita.

    Mani

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    15/125

    hampir semua penderita menderita hematuria mikroskopis dan kadangkadang

    penderita menderita hematuria makroskopis. *ekanan darah dan kadar 0 normal.

    Dia-n!sis&8iagnosisnya dikonfirmasikan dengan biopsi ginjal. :ndikasi umum untuk

    biopsi meliputi adanya sindrom nefrotik pada anak berumur lebih dari E tahun atau,

    atau adanya hematuria atau proteinuria yang tidak terjelaskan. 9lomerulopati

    membranosa kadangkadang dapat ditemukan bersama dengan S54, kanker, terapi

    emas atau penisilamin, dan sifilis serta infeksi -irus hepatitis +. $enderita

    glomerulopati membranosa menambah resiko trombosis -ena renalis.

    + +entukbentuk sindroma nefrotik sekunder berkembang pada perjalanan berbagai

    penyakit yang berhubungan, di antaranya diabetes melitus, penyakit Alport, S54,

    sifilis, malaria, purpura anafilaktoid,amiloidosis, neoplasma limfoproloferatif,

    glomerulonefritis poststreptokok, dan infeksi sistemik seperti endokarditis bakterialis

    subakut.E

    ;am*aran klinis sinr!ma ne

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    16/125

    iskemik pada pasien nefrotik. 8iagnosis histologis ditegakkan dengan biopsi ginjal,

    kecuali terdapat nefropatik diabetik yang jelas atau glomerulonefritis perubahan minimal

    pada masa kanakkanak yang khas secara klinis.=

    +erikut beberapa gambaran klinis sindrom nefrotik '

    1. $roteinuria

    &. %ipoproteinemia

    . 4dema

    . %iperlipidemia

    DI';NOSIS ,'NDIN;

    1& ;l!merul!ne

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    17/125

    glomerulonefritis, pielonefritis, kadangkadang sindroma nefrotik, maupun kelainan reno

    -askular, seperti penyempitan a.renalis.11

    $emeriksaan pernapasan mencakup laju pernapasan, irama atau keteraturan,

    kedalamam dan pola pernapasan. 5aju pernapasan normal pada anak berusia DG tahun

    adalah 1DB@menit.%al yang ketiga adalah data antropometrik, mencakup berat badan, tinggi badan,

    dan rasio berat badan menurut tinggi badan. Kemudian berlanjut pada pemeriksaan fisis

    lengkap. Aspek penting pada pemeriksaan fisik anak dalam menduga penyakit ginjal

    yaitu '11

    o engetahui tinggi dan berat badan anak

    o Saat inspeksi terlihat adanya lesi pada kulit, kepucatan, edema dan kelainan

    tulang

    o Anomali pada organ telinga, mata dan genitalia eterna mungkin saja terjadi pada

    penyakit ginjal

    o $engukuran tanda -ital *ekanan darah harus diukur dengan manset yang

    berada pada &@ lengan atas anak, dan denyut perifer dapat diraba

    o $alpasi abdomen dengan perhatian yang tertuju pada ginjal, massa abdomen, otot

    abdomen, dan adanya asites

    +. Pemeriksaan Penun(an-

    $ada penderita glomerulonefritis akut dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium

    untuk menunjang diagnosis. $emeriksaan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut ini

    '11,1&

    $emeriksaan urinalisis dilihat dari segi makroskopis, mikroskopis dan kimia urin

    pada glomerulonefritis poststreptococcal sering didapatkan hematuria

    makroskopis, jumlah urin berkurang, berat jenis urin meninggi, ada proteinuria

    (albuminuria M, eritrosit (M, leukosit (M, dan sedimen urin berupa silinder

    leukosit, eritorsit, hialin, dan berbutir.

    5eukosit $N (Polymorphonuclear dan sel epitel renal biasanya ditemukan pada

    pasien glomerulonefritis post streptococcal pada fase a"al.

    1=

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    18/125

    $enentuan titer AS*3 (Antibody terhadap Streptolisin O mungkin kurang

    membantu karena titer ini jarang meningkat beberapa hari pasca infeksi

    streprococcus, terutama yang kena di kulit (impetigo. $enentuan titer antibody

    tunggal yang paling baik untuk glomerulonefritis post streptococcal adalah

    dengan Tes antie!ksiri*!nuklease ,, yakni mengukur titer terhadap antigen

    8NAse +.

    /ji StreptoLime yang merupakan suatu prosedur agglutination slide yang

    mendeteksi antibody terhadap streptolisin 3, 8NAse +, hialuronidase,

    streptokinase dan NA8ase.

    8arah lengkap untuk mengetahui kadar protein darah (albumin serum rendah,

    kreatinin serum (meninggi, ureum serum, elektroilit (hiperkalemia,

    hiperfosfatemia, hipokalsemia, p% darah (asidosis, eritrosit, leukosit, trombosit,

    dan %b (menurun.

    Kadar 548 meninggi.

    Kadar komplemen 0, pada pasien glomerulonefritis pascastreptococcus

    didapatkan GBI kadar komplemen 0 rendah. Kadar ini diperiksa sejak & minggu

    pertama sakit.

    Pemeriksaan Pat!l!-i:nformasi histologis sangat berharga untuk diagnosis, pera"atan, dan prognosis.

    4-aluasi memuaskan dari jaringan ginjal memerlukan pemeriksaan oleh cahaya,

    immunofluorescence, dan mikroskop elektron. Ketika biopsi diantisipasi, konsultasi

    kepada nefrologist anak harus dilakukan. $ada anakanak, biopsi prercutaneous ginjal

    dengan jarum merupakan prosedur biopsi yang berisiko rendahmenghindari risiko atau

    anestesi umumketika dilakukan oleh seorang dokter berpengalaman. Sebaiknya,

    seorang ahli bedah yang melakukan prosedur biopsi jika operasi eksposur dari ginjal

    diperlukan, jika terdapat faktor risiko yang meningkat (misalnya gangguan pendarahan,

    atau jika biopsi ObajiO lebih disukai.

    akroskopis ginjal tampak agak membesar, pucat dan terdapat titiktitik

    perdarahan pada korteks. ikroskopis tampak hampir semua glomerulus terkena,

    sehingga dapat disebut glomerulonefritis difusa.

    1E

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    19/125

    *ampak proliferasi sel endotel glomerulus yang keras sehingga mengakibatkan

    lumen kapiler dan ruang simpai +o"man menutup. 8i samping itu terdapat pula infiltrasi

    sel epitel kapsul, infiltrasi sel polimorfonukleus dan monosit. $ada pemeriksaan

    mikroskop elektron akan tampak membrana basalis menebal tidak teratur. *erdapat

    gumpalan humps di subepitelium yang mungkin dibentuk oleh globulingama,

    komplemen dan antigen Streptococcus.

    9ambar 1. %istopatologi gelomerulonefritis dengan mikroskop cahaya pembesaran &BP

    Keterangan gambar '9ambar diambil dengan menggunakan mikroskop cahaya

    (hematosylin dan eosin dengan pembesaran &DP. 9ambar menunjukkan pembearan

    glomerular yang membuat pembesaran ruang urinary dan hiperselluler. %iperselluler

    terjadi karnea proliferasi dari sel endogen dan infiltasi lekosit $N

    9ambar &. %istopatologi glomerulonefritis dengan mikroskop cahaya pembesaran BP

    #!rkin- Dia-n!sis Pasien en-an ;e(ala ;l!merul!ne

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    20/125

    9lomerulonefritis akut (9NA adalah suatu reaksi imunologis pada ginjal

    terhadap bakteri atau -irus tertentu.6ang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman

    streptococcus. 9lomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk

    menjelaskan berbagai ragam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi

    glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunologis. Sedangkan istilah akut

    (glomerulonefritis akut mencerminkan adanya korelasi klinik selain menunjukkan

    adanya gambaran etiologi, patogenesis, perjalanan penyakit dan prognosis.

    Di

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    21/125

    DI';NOSIS KER%'1

    $endekatan diagnostik Nefropati :gA :diopatik tergantung manifestasi klinis.

    Kelainan urinalisis rutin (hematuria dengan atau tanpa proteinuria yang merupakan salah

    satu manifestasi klinis.

    Dia-n!sis Ne

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    22/125

    makroskopik. 8ismorfik eritrosit pada urin menunjukkan bah"a eritrosit berasal dari

    glomerulus, "alaupun mungkin ditemukan bentuk eritosit normomorfik dan dismorfik.

    $roteinuria sering (

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    23/125

    4tiologi nefropati :gA idiopatik (primer atau isolated tidak diketahui. $resentasi

    klinis hematuria mikroskopik atau makroskopik berulang sering diikuti infeksi saluran

    bagian atas (faringitis atau tonsilitis,

    %ematuria yang mengikuti episode faringitis dinamakan syndrome pharyngitic

    hematuria.1

    * abel1 Klasifikasi Nefropati :gAA. $rimer

    1. Nefropati :gA primer (idiopatik atau isolated

    &. +erhubungan dengan %S$ (%enochSchonlein purpura+. Sekunder

    1. $enyakit hati alkoholik

    &. :gA monoklonal garnopati

    . ikosis fungoides

    . 5epra

    D. 8ermatitis hepertiformis

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    24/125

    Imun!-l!*ulin '1

    :munoglobulin A (:gA adalah protein yang dihasilkan oleh sel limfosit +. :gA

    merupakan imunoglobulin utama yang ditemukan pada mukosa, sehingga disebut juga

    sebagai secretory immunoglobulin (S:gA. +ila dilihat luasnya jaringan mukosa pada

    badan kita, jelaslah, :gA memang peranan penting dalam mekanisme pertahanan tubuh

    kita. :gA merupakan pertahanan primer tubuh, terdapat banyak pada air liur, air mata,

    sekresi bonchus, mukosa hidung, cairan prostat, sekresi -agina dan mukus dari usus

    halus.

    8i dalam serum manusia, EDIGBI dari total :gA adalah monomer, sedangkan sisanya

    berbentuk polimer. *iap molekul S:gA terdiri atas & unit dasar berantai , di mana

    terdapat komponen sekresi (secretory component dan rantai C (Cchain. Cadi S:gA adalah

    suatu bentuk dimer dari :gA, dengan berat molekul BB.BBB.

    De.!sisi k!m.leks imun>I-' .aa mesan-ium 1

    Nefropati :gA adalah suatu penyakit yang berdasarkan pembentukan kompleks

    imun, yang diendapkan pada mesangium. $endapat ini didukung oleh gambaran endapan

    :gA yang tidak merata pada membrana basalis, yang terlihat pada pemeriksaan

    imunoflouresens. Selain daripada itu, ginjal yang terkena nefropati :gA bila

    ditransplantasikan kepada resipien yang sehat, maka gambaran nefropati :gA akanmenghilang. Kadar :gA pada plasma pasien didapatkan meninggi pada DBI pasien,

    peningkatan kadar kompleks imun :gA yang sejalan dengan aktifitas penyakit,

    peningkatan produksi :gA in -itro oleh limfosit, serta didapatkannya endapan :gA pada

    kapiler kulit, merupakan data tambahan yang menyokong adanya kompleks imun sebagai

    dasar nefropati :gA.

    Namun demikian antigen yang merangsang pembentukan kompleks imun

    tersebut masih belum dapat dikenal dengan jelas.

    +eberapa hal yang dapat menjelaskan terjadinya nefropati :gA adalah'

    1 $roduksi :gA yang berlebihan

    %ematuria pada nefropati :gA terjadi dalam 1 hari setelah infeksi saluran nafas

    bagian atas. %al ini jelas membedakan nefropati :gA dengan glomerulonefritis pasca

    streptokokus. :nfeksi -irus yang berulang pada mukosa akan menyebabkan

    &

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    25/125

    pembentukan . :gA lokal yang berlebihan. !angsangan oleh antigen dari makanan

    dapat pula merangsang produksi :gA yang berlebihan pada mukosa usus. Selain

    daripada itu, limfosit tonsil pasien juga menunjukkan kemampuan membentuk :gA

    yang lebih banyak. !angsangan kronis antigen ini memungkinkan dibentuk endapan

    pada glomerulus. 8iperkirakan kompeks imun terbentuk in situ.

    & 8efek pada mukosa

    Kerusakan mukosa, menyebabkan eliminasi antigen tidak sempurna. Antigen dapat

    masuk ke dalam peredaran darah. Kemudian dapat terjadi reaksi peradangan yang

    berdasarkan pembentukan kompleks imun. 0ontoh dari hal ini adalah hubungan

    nefropati :gA dengan dermatitis herpetiformis dan enteropati gluten.

    . 4liminasi yang terganggu

    $enyakit hati, akan menghambat eliminasi kompleks imun:gA dari sirkulasi.

    Kompleks imun ini dapat terlihat diendapkan pada sinusoid hati dan kapiler kulit.

    8ijumpai adanya nefropati :gA pada pasien serosis, mendukungpendapat ini.

    . $eranan komplemen

    Kompleks imun:gA tidak mampu berikatan dengan 0l, sehingga tidak terjadi

    pembentukan 0b. $adahal 0b ini berfungsi mencegah pembentukan kompleks

    imun yang berukuran besar. Seperti dibicarakan sebelumnya, kompleks imun yangberukuran besar lebih mudah diendapkan, sehingga timbul kerusakan jaringan. Selain

    itu 0b ini dapat mengikatkan kompleks imun pada reseptor eritrosit , sehingga

    memudahkan pengangkutan kompleks imun ini ketempat penghancurannya pada

    sistem retikuloendotelial.

    D #aktor genetik

    Keluarga pasien penderita nefropati :gA terbukti mempunyai kemampuan sintesis :gA

    poliklonal yang meninggi. $enelitian di Cepang menunjukkan kaitan antara nefropati

    :gA dengan sistem %5A, yaitu %5A 8!, sedangkan di 4ropa menunjukkan

    golongan lain (%5A +D dan %5A +1&.

    &D

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    26/125

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    27/125

    KOMPLIK'SI 1

    1. Sindrom nefritik akut (SNA

    &. Sindrom Nefrotik

    . Sindrom gagal ginjal kronik@terminal

    PRO;NOSIS 1

    $rognosis Nefropati :gA tergantung dari manifestasi klinis.

    1. %ematuria makroskopis (gross asimtomatik

    $ada anak biasanya mempunyai prognosis baik, faal ginjal normal, dan hipertensi

    mudah dikendalikan

    $ada de"asa mempunyai prognosis lebih buruk hampir D1BI terjadi gagal ginjal

    kronik.

    &. Nefrotik :gA idiopatik mempunyai prognosis buruk bila manifestasi klinis berupa

    sindroma nefrotik disertai hipertensi.

    . Nefropati :gA dengan manifestasi klinis gagal ginjal kronik@ terminal harus

    menjalani program dialisis dan transplantasi ginjal. !ekurensi nefrpati :gA pada

    ginjal cangkok (graft kidney setelah kirakira 1B tahun.

    II& NEFRITIS 9EREDITER 8SINDROM 'LPORT=

    Penauluan 1

    Nefritis herediter biasa disebut sebagai sindrom Alport merupakan penyakit glomerulus

    yang progresif terutama pada lakilaki sering disertai gangguan saraf pendengaran dan

    pengelihatan.

    PEMERIKS''N

    1. urinalisis analisis air kemih

    &. $emeriksaan audiometri menunjukkan adanya ketulian

    . +iopsi ginjal meunjukkan glomeulonefritis kronis dengan gambaran yang khas untuk

    sindroma alport

    &=

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    28/125

    DI';NOSIS KER%' 1

    Adanya ri"ayat penyakit ginjal disertai gangguan pendengaran pada anggota keluarga

    merupakan tuntutan untuk mencurigai sindrom Alport. %al ini dihubungkan dengan

    adanya hematuria glomerulus persisten. $ada biopsi ginjal ditemukan adanya kelainan

    +9. $erkembangan klinis menuju pada progresi-itas penyakit ginjal kronis serta bila

    mungkin tes genetika adanya mutasi gen 035AD, 035A,035A.

    ;'M,'R'N KLINIK 1

    +iasanya manifestasi klinis berupa hematuria asimtomatik, jarang terjadi gross

    hematuri, terjadi pada usia muda, mikrohematuri persisten sering terjadi terutama pada

    anak lakilaki. $ada tahap a"al biasanya kreatinin serum dan tekanan darah tidak

    mengalami perubahan, tetapi dengan berjalannya "aktu fungsi ginjal mengalami

    penurunan secara progresif yang ditandai dengan proteinuria yang semakin persisten dan

    menjadi gagal ginjal tahap akhir pada usia 1< sampai D tahun. Hariasi gambaran klinis

    ditentukan oleh besarnya mutasi genetik.

    9angguan eksternal yang paling sering didapati adalah hilangnya pendengaran,

    dimulai dengan hilangnya kemampuan mendengarkan nadanada tinggi dan akhirnya

    hilang kemampuan mendengar percakapan normal. $ada mata dijumpai gangguan berupakurangnya kemampuan lengkung lensa mata ( anterior lenticonus, bintik putih atau

    kuning di daerah perimakular retina, kelainan kornea berupa distrofi polimorfis posterior

    dan erosi kornea, dan berakhir dengan mundurnya ketajaman penglihatan.

    egatrombsitopenia dapat ditemukan pada tipe autosomal dominant.

    ;'M,'R'N P'TOLO;I E

    +iopsi ginjal yang dilakukan selama usia dekade pertama dapat menunjukkan

    sedikit perubahan bila dilihat dengan mikroskop cahaya. Nantinya, pada glomerulus

    dapat terjadi proliferasi mesangium dan penebalan dinding kapiler, menimbulkan

    sklerosis glomerulus progresif. Atrofi tubulus, radang dan fibrosis interstitial, dan sel

    busa ( sel tubulus atau interstitial penuhlipid nonspesifik terjadi jika penyakitnya

    menjelek. $emeriksaan imunopatologi biasanya negatif.

    &E

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    29/125

    $ada kebanyakan penderita, pemeriksaan mikroskop elektron menunjukkan

    penebalan,penipisan, perobekan, dan pelapisan membrana basalis glomerulus dan

    tubulus, tetapi lesi ini tidak spesifik untuk sindroma Alport dan mungkin tidak ditemukan

    pada keluarga tertentu yang mempunyai manifestasi klinis khas sindrom ini.

    ETIOLO;I 1

    :ni adalah beberapa tipe nefritis herediter yang paling sering. Ada -ariabilitas yang

    mencolok pada tanda klinis, ri"ayat alamiah, kelainan histologis, dan pola genetik. Sejak

    tahun 1GEB dapat dibuktikan bah"a kelainan Sindrom Alport terletak pada membrana

    basalis glomerulus (+9 akibat mutasi genetik pada collagen protein family tipe :H.

    Secara genetik merupakan penyakit heterogenetik dengan linked inheritance, baik

    autosomal dominant -ariants maupun autosmal recessi-e. $ada autosomal recessi-e

    sindrom Alport, mutasi berasal dari gen 035A, 035A, atau 035A

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    30/125

    untuk alpha< (:H. 9engen coding untuk < (:H rantai alfa didistribusikan di pasang

    pada kromosom (lihat *abel 1, sebagai berikut'

    Alfa1 (:H dan alfa& (:H rantai yang dikodekan oleh

    gen 035A1 dan035A&, masingmasing, dan terletak pada kromosom 1.

    Alpha (:H dan alfa (:H rantai dikodekan oleh sepasang gen yang sama

    (yaitu, 035A, 035A, masingmasing dan terletak pada kromosom &.

    9en 035AD dan 035A< pada kromosom U menyandikan alphaD (:H dan alphaDBB1.BBB

    berarti telah terjadi transformasi ke arah keganasan yaitu terjadinya kanker hati

    primer (hepatoma.

    $emeriksaan penunjang lainnya yang dapat dilakukan antara lain ultrasonografi (/S9,

    pemeriksaan radiologi dengan menelan bubur barium untuk melihat -arises esofagus,

    pemeriksaan esofagoskopi untuk melihat besar dan panjang -arises serta sumber

    pendarahan, pemeriksaan sidikan hati dengan penyuntikan Lat kontras, 0* scan,

    angografi, dan endoscopic retrograde chlangiopancreatography (4!0$.

    Dia-n!sis Ker(a Sir!sis 9e.atis

    Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang mengenai seluruh organ hati, ditandai

    dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Keadaan tersebut terjadi karena infeksi

    akut dengan -irus hepatitis dimana terjadi peradangan sel hati yang luas dan

    menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya banyak

    jaringan ikat dan regenerasi noduler dengan berbagai ukuran yang dibentuk oleh sel

    parenkim hati yang masih sehat. Akibatnya bentuk hati yang normal akan berubah

    disertai terjadinya penekanan pada pembuluh darah dan terganggunya aliran darah -ena

    porta yang akhirnya menyebabkan hipertensi portal. $ada sirosis dini biasanya hati

    membesar, teraba kenyal, tepi tumpul, dan terasa nyeri bila ditekan.

    $enyebab sirosis hati beragam. Selain disebabkan oleh infeksi -irus hepatitis + ataupun

    0, juga dapat diakibatkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, berbagai macam

    penyakit metabolik, adanya gangguan imunologis , dan sebagainya. 8i :ndonesia, sirosis

    hati lebih sering dijumpai pada lakilaki daripada perempuan.

    Keluhan yang timbul umumnya tergantung apakah sirosisnya masih dini atau sudah fase

    dekompensasi. Selain itu apakah timbul kegagalan fungsi hati akibat proses hepatitis

    kronik aktif atau telah terjadi hipertensi portal. +ila masih dalam fase kompensasi

    sempurna maka sirosis kadangkala ditemukan pada "aktu orang melakukan pemeriksaan

    kesehatan menyeluruh (general checkup karena memang tidak ada keluhan sama sekali.

    D

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    46/125

    Namun, bisa juga timbul keluhan yang tidak khas seperti merasa badan tidak sehat,

    kurang semangat untuk bekerja, rasa kembung, mual, mencret kadang sembelit, tidak

    selera makan, berat badan menurun, otototot melemah, dan rasa cepat lelah. +anyak atau

    sedikitnya keluhan yang timbul tergantung dari luasnya kerusakan parenkim hati. +ila

    timbul ikterus maka berhenti sedang terjadi kerusakan sel hati. Namun, jika sudah masuk

    ke dalam fase dekompensasi maka gejala yang timbul bertambah dengan gejala dari

    kegagalan fungsi hati dan adanya hipertensi portal.

    Kegagalan fungsi hati menimbulkan keluhan seperti rasa lemah, turunya barat badan,

    kembung, dan mual. Kulit tubuh di bagian atas, muka, dan lengan atas akan bisa timbul

    bercak mirip labalaba (+spider ne,i). *elapak tangan be"arna merah (eritema palmaris),

    perut membuncit akibat penimbunan cairan secara abnormal di rongga perut (asites),

    rambut ketiak dan kemaluan yang jarang atau berkurang, buah Lakar mengecil (atrofi

    testis), dan pembesaran payudara pada lakilaki. +isa pula timbul hipoalbuminemia,

    pembengkakan pada tungkai ba"ah sekitar tulang (edema pretibial), dan gangguan

    pembekuan darah yang bermanifestasi sebagai peradangan gusi, mimisan, atau gangguan

    siklus haid. Kegagalan hati pada sirosis hati fase lanjut dapat menyebabkan gangguan

    kesadaran akibatencephalopathy hepaticatau koma hepatik.

    Eti!l!-iAda banyak penyebab sirosis. $enyebab paling umum adalah kebiasaan meminum

    alkohol dan infeksi -irus hepatitis 0. Selsel hati Anda berfungsi mengurai alkohol, tetapi

    terlalu banyak alkohol dapat merusak selsel hati. :nfeksi kronis -irus hepatitis 0

    menyebabkan peradangan jangka panjang dalam hati yang dapat mengakibatkan sirosis.

    Sekitar 1 dari D penderita hepatitis 0 kronis mengembangkan sirosis. *etapi hal ini

    biasanya terjadi setelah sekitar &B tahun atau lebih dari infeksi a"al.

    $enyebab umum sirosis lainnya meliputi'

    :nfeksi kronis -irus hepatitis +.

    %epatitis autoimun. Sistem kekebalan tubuh biasanya membuat antibodi untuk

    menyerang bakteri, -irus, dan kuman lainnya. $ada hepatitis autoimun,sistem

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    47/125

    kekebalan tubuh membuat antibodi terhadap selsel hati yang dapat menyebabkan

    kerusakan dan sirosis.

    $enyakit yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu sehingga tekanan darah

    terhambat dan merusak selsel hati. Sebagai contoh, sirosis bilier primer, primarysclerosing, dan masalah ba"aan pada saluran empedu.

    -on&alcohol steato&hepatitis (-AS). :ni adalah kondisi di mana lemak menumpuk

    di hati sehingga menciptakan jaringan parut dan sirosis. Kelebihan berat badan

    (obesitas meningkatkan risiko Anda mengembangkan non&alcohol steato&hepatitis.

    !eaksi parah terhadap obat tertentu.

    +eberapa racun dan polusi lingkungan.

    :nfeksi tertentu yang disebabkan bakteri dan parasit.

    9agal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah dan kemacetan di

    hati.

    +eberapa penyakit "arisan langka yang dapat menyebabkan kerusakan pada selsel

    hati, seperti hemokromatosis (kondisi yang menyebabkan timbunan abnormal Lat besi

    di hati dan bagian lain tubuh dan penyakit Qilson (kondisi yang

    menyebabkan penumpukan abnormal Lat tembaga di hati dan bagian lain tubuh.

    E.iemi!l!-i

    $enderita sirosis hati lebih banyak dijumpai pada lakilaki jika dibandingkan dengan

    "anita sekitar 1,

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    48/125

    $enyakit 8alam dalam kurun "aktu 1 tahun berkisar ,1I. 8i edan dalam kurun "aktu

    tahun dijumpai E1G ( I dari seluruh pasien di bagian $enyakit 8alam.

    Pat!

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    49/125

    Tera.i

    4tiologi sirosis mempengaruhi penanganan sirosis. *erapi ditunjukan mengurangi

    progresi penyakit, menghindarkan bahan bahan yang bisa menambah kerusakan hati,

    pencegahan dan penanganan komplikasi. +ilamana tidak ada koma hepatic diberikan dietyang mengandung protein 1 g@kg++ dan kalori sebanyak &BBBBBBkkal@hari.*atalaksana pasien sirosis yang masih k!m.ensata ditunjukan untuk mengurangi

    progresi kerusakan hati. *erapi pasien ditunjukan untuk menghilangkan etiologi

    diantaranya alkohol dan bahan bahan lain yang toksik dan dapat mencederai hati

    dihentikan penggunannya. $emberian asetaminofen, kolkisin, dan obat herbal bisa

    menghambat kolagenik.

    $ada hepatitis autoimun, bisa diberikan steroid atau imunosupresif.

    $ada hemokromatosis flebotomi, setiap minggu sampai konsentrasi besi menjadi

    normal dan diulang sesuai kebutuhan.

    $ada penyakit hati noonalkoholik, menurnkan berat badan akan mencegah terjadinya

    sirosis.

    $ada hepatitis +, interferon alfa dan lami-udin (analog nukleotida merupakan terapi

    utama. 5ami-udin sebagai terapi lini pertama diberikan 1BB mg secara oral setiap hari

    selama satu tahun. Namun pemberian lami-udin setelahG 1& bulan menimbulkan

    mutasi sehingga terjadi resistensi obat. :nterferon alfa diberikan secara suntikan

    subkutan :/, tiga kali seminggu selama < bulan, namun ternyata juga banyak

    yang kambuh,

    $ada hepatitis 0 kronik kombinasi interferon dengan riba-irin merupakan terapi

    standar. :nterferon diberikan secara suntikan subkutan dengan dosis D :/ tiga kali

    seminggu dan dikombinasi riba-irin EBB1BBB mg@hari selama < bulan.

    $ada pengobatan fibrosis hati pengobatan antifibrotik pada saat ini lebih mengarah

    kepada peradangan dan tidak terhadap fibrosis. 8i masa dating, menempatkan sel

    stelata sebagai target pengobatan dan mediator fibrogenik akan merupakan terapi

    utama. $engobatan untuk mengurangi aktifasi dari sel stelata bisa merupakan salah

    satu pilihan. :nterferon mempunyai akti-itas antifibrotik yang dihubungkan dengan

    G

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    50/125

    pengurangan akti-itas sel stelata. Kolkisin memiliki efek anti peradangan dan

    mencegah pembentukan kolagen, namun belum terbukti dalam penelitian sebagai anti

    fibrosis dan sirosis. etotreksat dan -itamin A juga dicobakan sebagai anti fibrosis.

    Selain itu, obat obatan herbal juga sedang dalam penelitian.

    *atalaksana pengobatan sirosis ek!m.ensata

    Asites ' tirah baring dan dia"ali diet rndah garam, konsumsi garam sebayak D,& gram

    atau GB mmol@hari. 8iet rendah garam dikombinasi dengan obat obatan diuretik.

    A"alnya dengan pemberian spironolakton dengan dosis 1BB &BB mg sekali sehari.

    !espons diuretic bisa dimonitor dengan penurunan berat badan B,D kh@hari, tanpa

    adanya edema kaki atau 1 kg@hari dengan adanya edema kaki. +ilamana pemberian

    spironolaktontidak adekuat bisa dikombinasi dengan furosemid dengan dosis &B B

    mg@hari. $emberianfurosemid bisa ditambah dosisnya bila tidak ada respons,

    maksimal dosisnya 1

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    51/125

    *ransplantasi hati ' terapi definiti-e pada pasien sirosis dekompensata. Namun sebelum

    dilakukan transplantasi ada beberapa criteria yang harus dipenuhi resipien dahulu.

    K!m.likasi

    orbiditas dan mortalitas sirosis tinggi akibat komplikasinya. Kualitas hidup pasien

    sirosis diperbaiki dengan pencegahan dan penanganan komplikasinya.

    Komplikasi yang sering dijumpai antara lainPeritonitis 0acterial Spontan yaitu infeksi

    cairan asites oleh satu jenis bakteri tanpa ada bukti infeksi sekunder intra abdominal.

    +iasanya pasien ini tanpa gejala, namun dapat timbul demam dan nyeri abdomen.

    $ada Sindrom %epatorenal, terjadi gangguan fungsi ginjal akut berupa oliguri,

    peningkatan ureum, kreatinin tanpa adanya kelainan organik ginjal. Kerusakan hati lanjut

    menyebabkan penurunan perfusi ginjal yang berakibat pada penurunan filtrasi

    glomerulus.

    Salah satu manifestasi hipertensi porta adalah -arises esophagus. &BBI pasien sirosis

    dengan -arises esofagus pecah yang menimbulkan perdarahan. Angka kematiannya

    sangat tinggi, sebanyak dua pertiganya akan meninggal dalam "aktu 1 tahun "alaupun

    dilakukan tindakan untuk menanggulangi -arises ini dengan berbagai cara.

    4nsefalopati hepatik, merupakan kelainan neuropsikiatrik akibat disfungsi hati. ula

    mula ada gangguan tidur (insomnia dan hipersomnia, selanjutnya dapat timbul gangguan

    kesadaran yang berlanjut sampai koma.

    $ada sindrom hepatopulmonal terdapat hidrotoraks dan hipertensi portopulmonal.

    Pen$e-aan

    Angka kejadian sirosis hati cukup banyak. Sirosis hati merupakan

    penyakit sangat berbahaya. Bila tidak segera tertangani bisa

    mengancam jiwa penderita. Untuk itu keberadaannya perlu dicegah.

    Ada 6 cara yang patut dilakukan untuk mencegah sirosis hati.14

    1. Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan

    D1

    http://www.suryapost.com/2011/01/sirosis-hati-bisa-serang-usia-muda.htmlhttp://www.suryapost.com/2011/01/sirosis-hati-bisa-serang-usia-muda.html
  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    52/125

    Jagalah kebersihan diri. andilah sebersih mungkin menggunakan

    sabun. Baju juga harus bersih. !uci tangan sehabis mengerjakan

    sesuatu. "erhatikan pula kebersihan lingkungan. #al itu untuk

    menghindari berkembangnya berbagai $irus yang sewaktu%waktu

    bisa masuk kedalam tubuh kita&. #indari penularan $irus hepatitis

    #indari penularan $irus hepatitis sebagai salah satu penyebab

    sirosis hati. !aranya tidak mengkonsumsi makanan dan minuman

    yang terkontaminasi $irus. Juga tidak melakukan hubungan seks

    dengan penderita hepatitis.'. (unakan jarum suntik sekali pakai.

    Jangan memakai jarum suntik bekas orang lain. Bila jarum bekas

    pakai penderita hepatitis kemudian digunakan kembali untukmenyuntik orang lain) maka orang itu bisa tertular $irus.

    4. "emeriksaan darah donor*etika akan menerima trans+usi darah harus hati hati. "ermriksaan

    darah donor perlu dilakukan utnuk memastiikan darah tidak

    tercemar $irus hepatitis.bila darah mengandung $irus hepatitis

    penerima donor akan tertular dan berisiko terkena sirosis.

    ,. -idak mengkonsumsi alkohol

    #indari mengkonsumsi alkohol) barang haram ini terbukti merusak

    +ungsi organ tubuh) termasuk hati. Bila sudah terlanjur sering

    mengkonsumsi minuman beralkohol) hentikan kebiasaan itu.6. elakukan $aksin hepatitis

    akukan $aksin hepatitis. /aksin dapat mencegah penularan $irus

    hepatitis sehingga dapat juga terhindar dari sirosis hati.

    Pr!-n!sis

    $rognosis buruk atau tergantung pada luasnya kerusakan hati@kegagalan hepatoselular,

    beratnya hipertensi portal dan timbulnya komplikasi lain. Klasifikasi 0hild $ugh, juga

    dapat digunakan untuk menilai prognosis pasien sirosis yang akan menjalani operasi dan

    juga dipakai sebagai petunjuk prognosis yang tidak baik dari pasien sirosis.

    D&

    http://www.suryapost.com/2011/01/sirosis-hati-bisa-serang-usia-muda.htmlhttp://www.suryapost.com/2011/01/sirosis-hati-bisa-serang-usia-muda.htmlhttp://www.suryapost.com/2011/01/sirosis-hati-bisa-serang-usia-muda.html
  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    53/125

    A& ;';'L ;IN%'L 'K"T

    De1

    &ml@kg++@jam disertai peningkatan kadar ureum dan kreatinin darah. Keadaan ini sering

    dijumpai pada 99A akibat pemakaian obatobatan nefrotoksik antara lain

    aminoglikosida.

    D

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    54/125

    Insiens an Prevalensi

    0ukup sulit untuk menentukan insidens sesungguhnya akan 9agal 9injal Akut pada

    anak, karena -ariasi dalam definisinya dari penelitian satu ke penelitian lainnya. 8i

    +agian :lmu Kesehatan Anak #K/:!S0 Cakarta, dari E pasien 99A yang

    dilaporkan, 1 pasien (,&I disebabkan oleh intoksikasi jengkol, 11 (&EI oleh

    sepsis, D (1,&I oleh gastroenteritis berat, & (D,&I oleh syok dan & (D,&I oleh

    bronkopneumonia berat. 9lomerulonefritis akut hanya ditemukan pada anak

    (=,GI.(1 $ada dua penelitian di negara barat telah dilaporkan pre-alensi terbanyak

    kasus 99A pada neonatus dikarenakan oleh asfiksia perinatal dan syok. :nsidens

    99A pada anak dengan umur lebih tua diperkirakan sekitar @1BBBBB populasi. $ada

    anak prasekolah, diare yang diikuti oleh sindrom hemolitikuremik adalah penyebab

    terbanyak dari 99A intrinsik@renal, terhitung DBI pada semua kasus di kelompok ini.

    9lomerulonefritis adalah penyebab terbanyak 99A pada usia sekolah.

    Klasi

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    55/125

    ;;' .rarenal

    Karena berbagai sebab prarenal, -olume sirkulasi darah total atau efektif menurun,

    curah jantung menurun, dengan akibat darah ke korteks ginjal menurun dan laju

    filtrasi glomerulus menurun. *etapi fungsi reabsorbsi tubulus terhadap air dan garam

    terus berlangsung. 3leh karena itu pada 99A prarenal ditemukan hasil pemeriksaan

    osmolalitas urin yang tinggi >BB m3sm@kg dan konsentrasi natrium urin yang

    rendah ?&B mmol@5 serta fraksi ekskresi natrium (#4Na yang rendah (?1I.

    Sebaliknya bila telah terjadi nekrosis tubulus (99A renal maka daya reabsorbsi

    tubulus tidak berfungsi lagi. 8itemukan kadar osmolalitas urin yang rendah ?BB

    m3sm@kg sedangkan kadar natrium urin tinggi >&B mmol@5 dan #4Na urin juga

    tinggi (>1I. $emeriksaan ini dapat digunakan untuk membedakan apakah pasien

    99A prarenal yang terjadi sudah menjadi renal. 99A renal terjadi apabila

    hipoperfusi prarenal tidak cepat ditanggulangi sehingga terjadi kerusakan parenkim

    ginjal.

    +eberapa mekanisme terjadi pada hipoperfusi. $eningkatan pelepasan renin dari

    aparatus jukstaglomerularis menyebabkan peningkatan produksi aldosteron, dimana

    terjadi peningkatan resorbsi natrium di tubulus kolekti-us. Sebagai tambahan,

    penurunan -olume cairan ekstraseluler menstimulasi pelepasan hormon antidiuretik(A8%, terjadilah peningkatan absorbsi air di medulla. %asil akhirnya adalah

    penurunan -olume urin, penurunan kadar natrium urin, dimana semua ini adalah

    karakteristik dari 99A prarenal.

    $embedaan ini penting karena 99A prarenal memberi respons diuresis pada

    pemberian cairan adekuat dengan atau tanpa diuretika. Sedangkan pada 99A renal

    tidak. $enyebab tersering pada anak adalah dehidrasi berat karena muntah dan diare,

    perdarahan, luka bakar, syok septik, sindrom nefrotik, pembedahan jantung, dan gagal

    jantung.

    ;;' renal

    +erdasarkan etiologi penyakit, penyebab 99A renal dapat dibagi menjadi beberapa

    DD

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    56/125

    kelompok kelainan -askular, glomerulus, tubulus, interstisial, dan anomali

    kongenital. *ubulus ginjal karena merupakan tempat utama penggunaan energi pada

    ginjal, mudah mengalami kerusakan bila terjadi iskemia atau oleh obat nefrotoksik

    oleh karena itu kelainan tubulus berupa nekrosis tubular akut adalah penyebab

    tersering dari 99A renal.

    1 Kelainan tubulus (Nekrosis tubular akut

    +entuk nekrosis tubulus ada & tipe. *ipe pertama terjadi akibat Lat nefrotoksik

    misalnya merkuriklorida terjadi kerusakan selsel tubulus yang luas (tubulolisis

    tetapi membran basal tubulus tetap utuh. Selsel tubulus yang mengalami nekrosis

    masuk ke lumen tubulus dan dapat menyumbat lumen. *ipe kedua akibat iskemia,

    kerusakan terjadi lebih distal dan setempat dengan kerusakan fokal pada membran

    basal tubulus (tubuloreksis. N*A tipe iskemik ditemukan akibat gastroenteritis

    dehidrasi, sindrom nefrotik, luka bakar, septisemia gram negatif dan asfiksia

    perinatal. Sedangkan tipe nefrotoksik ditemukan akibat karbon tetraklorida,

    hemoglobin, atau mioglobinuria, obat aminoglikosida. ekanisme terjadinya gagal

    ginjal pada N*A masih belum jelas. +eberapa mekanisme yang dianggap berperan

    adalah perubahan hemodinamik intrarenal, obstruksi tubulus oleh sel dan jaringan

    yang rusak dan perembesan pasif filtrat tubulus melalui dinding tubulus yang rusakmasuk ke jaringan interstisial dan peritubular. +eberapa mediator diduga berperan

    sebagai penyebab -asokonstriksi ginjal yaitu angiotensin ::, menurunnya -asodilator

    prostaglandin, stimulasi saraf simpatis, -asopresin, dan endotelin.

    &. Kelainan -askular

    Kelainan -askular sebagai penyebab 99A dapat berupa trombosis atau -askulitis.

    *rombosis arteri atau -ena renalis dapat terjadi' pada neonatus yang mengalami

    kateterisasi arteri umbilikalis, diabetes melitus maternal, asfiksia dan kelainan jantung

    ba"aan sianotik. $ada anak besar kelainan -askular yang menyebabkan 99A

    ditemukan pada pasien sindrom hemolitik uremik (S%/. S%/ adalah penyebab

    99A intrinsik tersering yang dikarenakan kerusakan kapiler glomerulus, penyakit ini

    paling sering menyertai suatu episode gastroenteritis yang disebabkan oleh strain

    D

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    57/125

    enteropatogen 4scherichia coli (B1D='%=, organisme ini menyebarkan toksin yang

    disebut -erotoksin yang tampaknya diabsorbsi dari usus dan memulai kerusakan sel

    endotel.(&1 $ada S%/ terjadi kerusakan sel endotel glomerulus yang mengakibatkan

    terjadinya deposisi trombus trombositfibrin. Selanjutnya terjadi konsumsi trombosit,

    kerusakan sel darah merah eritrosit yang melalui jaringjaring fibrin dan obliterasi

    kapiler glomerulus, kelainan ini disebut mikroangiopati. Kelainan -askuler yang lain

    yang dapat terjadi adalah -askulitis.

    . Kelainan glomerulus

    99A karena kelainan glomerulus dapat ditemukan pada'

    1. 9lomerulonefritis akut pasca streptokok (9NA$S

    &. 9lomerulonefritis membranoproliferatif tipe & (dense deposit

    . 9lomerulonefritis kresentik idiopatik

    . Sindrom 9oodpasture

    $ada 9NA$S terjadi pada ?1I pasien dan disebabkan karena menyempitnya kapiler

    kapiler glomerulus, terhimpit oleh proliferasi sel mesangial dan sel endotel kapiler

    sendiri.

    Kelainan interstisial

    8itemukan pada'

    1. Nefritis interstisial akut misalnya pada pasien artritis reumatoid ju-enil atau

    pemakaian obatobat

    &. $ielonefritis akut. 5ebih sering ditemukan pada neonatus dan sering disertai sepsis.

    D Anomali kongenital

    Anomali kongenital yang dapat menyebabkan 99A ialah'

    Agenesis ginjal bilateral

    9injal hipoplastik

    9injal polikistik infantil

    D=

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    58/125

    *erjadinya 99A karena jumlah populasi nefron yang sedikit atau tidak ada sama

    sekali.

    ;;' .as$a renal

    %ambatan aliran urin dapat terjadi pada berbagai tingkat, dari pel-is renalis hingga uretra

    dan dapat merupakan manifestasi dari malformasi kongenital, obstruksi intrinsik atau

    kompresi ekstrinsik dari traktus urinarius, dan neurogenic bladder. 99A pasca renal

    terjadi ketika obstruksi melibatkan kedua ginjal atau satu ginjal pada orang dengan satu

    ginjal. $atofisiologi 99A pasca renal adalah multifaktor, melibatkan peningkatan tekanan

    hidrostatik pada ruang bo"man, diikuti oleh perubahan aliran darah kapiler. %asil akhir

    adalah penurunan filtrasi glomerulus. irip dengan 99A prarenal, kerusakan parenkim

    ginjal dapat minimal, dan tergantung dari lamanya obstruksi berlangsung serta sifat

    kepenuhan obstruksi. 99A pasca renal biasanya re-ersibel apabila dikenali dan dikoreksi

    secara dini.

    Adaptasi fungsional ginjal terhadap obstruksi terjadi sejalan dengan "aktu. $ada stadium

    a"al, aliran darah ginjal biasanya meningkat "alaupun 9#! dan -olume urin menurun.

    3smolalitas urin dapat tinggi dengan konsentrasi natrium urin yang rendah seperti yang

    terlihat pada 99A prarenal. Stadium ini berlangsung cepat dan sering tidak dikenali.Stadium akhir ditandai dengan penurunan aliran darah ke ginjal dan disfungsi tubular

    sehingga menghasilkan urin yang encer dengan peningkatan konsentrasi natrium.

    %ilangnya obstruksi pada fase a"al 99A dapat mengakibatkan diuresis yang berlebihan,

    disini berperan faktor intrinsik dalam ginjal dan juga akibat penumpukan cairan pada saat

    oligo@anuria. akin lama obstruksi makin sedikit kemungkinan 9#! untuk pulih

    kembali. 3bstruksi kurang dari = hari sangat mungkin dapat mengalami perbaikan 9#!

    secara penuh, tetapi lebih lama kemungkinan ini bertambah sedikit. +ukti yang ada saat

    ini menunjukkan bah"a obstruksi jagka pendek (=& jam ternyata sudah menimbulkan

    kerusakan permanen pada nefron, dan pulihnya 9#! kembali normal adalah akibat dari

    hiperfiltrasi nefron yang masih sehat. *ergantung pada derajat dan durasi obstruksi,

    pengeluaran urin dapat ber-ariasi dari tidak sama sekali sampai beberapa liter per hari.

    *etapi pengeluaran urin saja tidak dapat dipakai untuk membedakan 99A pascarenal dari

    DE

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    59/125

    99A prarenal dan renal@intrinsik.

    8i :ndonesia 99A pascarenal didapat biasanya adalah akibat dari kristal jengkol

    (intoksikasi jengkol.

    Mani

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    60/125

    /@$ /reum

    /@$ Kreatinin

    /@$ 3smolalitas >&B

    B& Menyin-kirkan ;;' .as$a renal

    Kemungkinan adanya 99A pasca renal perlu disingkirkan sejak a"al, selain dari

    ri"ayat penyakit misal makan jengkol, keluhan adanya batu kemih maka pemeriksaan

    ultrasonografi (/S9 ginjal dan saluran kemih sangat membantu menegakkan

    diagnosis. 8engan /S9 dapat dilihat dilatasi sistem pel-iokalises. $ada beberapa

    penderita intoksikasi jengkol yang disertai 99A dan sempat dilakukan pemeriksaan

    /S9 jelas terlihat adanya pelebaran kalises yang kemudian menghilang setelah 99Adapat diatasi.

    8ahulu dianjurkan pemeriksaan pielografi intra-ena ($:H dengan kontras ganda

    untuk melihat adanya obstruksi, tetapi dengan adanya /S9 pemeriksaan ini sudah

    tidak lagi dianjurkan karena bahan kontras tersebut dapat menyebabkan 99A.

    8iagnosis

    1. Anamnesa

    8alam anamnesis perlu dicari faktorfaktor yang menyebabkan 99A prarenal, renal dan

    pasca renal. !i"ayat muntahberak 1& hari sebelumnya menunjukkan kearah 99A

    prarenal atau sindrom hemolitik uremik. Sakit tenggorok 1& minggu sebelumnya, atau

    ada korengkoreng di kulit disertai kencing merah menunjukkan kearah 9NA pasca

    streptokok. Adanya ri"ayat sering panas, ruam kulit, artritis menunjukan kearah lupus

    eritematosus sistemik (S54 atau -askulitis. $emakaian obatobatan sebelumnya perlu

    diteliti untuk mencari adanya obat nefrotoksik sebagai penyebab 99A. 8i :ndonesia

    perlu ditanyakan apakah makan jengkol beberapa hari sebelumnya yang disusul dengan

    kencing berdarah dan sangat nyeri, untuk mencari kemungkinan 99A pascarenal oleh

    karena keracunan jengkol. 8emikian pula ri"ayat infeksi saluran kemih dan keluarnya

    batu memikirkan kearah 99A pascarenal.

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    61/125

    $ada 99A perlu diperhatikan betul banyaknya asupan cairan (input, kehilangan cairan

    (output melalui urin, muntah, diare, keringat berlebihan, dan lainlain, serta pencatatan

    berat badan pasien. 8efisit (keluar lebih banyak dari masuk menunjukkan kehilangan

    cairan, yang apabila berlebihan dapat mengurangi -olume cairan tubuh. $erlu

    diperhatikan kemungkinan kehilangan cairan ke ekstra-askular (redistribusi seperti pada

    peritonitis, asites, ileus paralitik, edema anasarka, trauma luas (kerusakan otot atau crush

    syndrome. !i"ayat penyakit jantung, gangguan hemodinamik, adanya penyakit sirosis

    hati, hipoalbuminemia, alergi yang mengakibatkan penurunan -olume efektif perlu selalu

    ditanyakan. $ada neonatus 99A dicurigai bila bayi tidak kencing dalam &E jam pasca

    lahir.

    99A pascarenal sering terjadi pada neonatus dengan maformasi kongenital seperti

    striktur uretra, katup uretra posterior, atau neurogenic bladder. !i"ayat ibu dengan

    oligohidramnion terkadang ada. Neonatus dengan obstruksi saluran kemih dapat tampak

    normal dengan pengurangan atau bahkan peningkatan jumlah urin. $emeriksaan fisik

    dapat dijumpai kandung kemih yang teraba atau ginjal yang membesar. 8erajat

    penyembuhan tergantung dari luasnya kerusakan parenkim dan derajat obstruksi yang

    telah terjadi in utero.

    &. $emeriksaan fisis

    $ada pemeriksaan fisis dapat ditemukan kesadaran menurun sampai koma bila 99A telah

    berlangsung lama. $asien umumnya menunjukkan pernafasan yang cepat dan dalam

    (Kussmaul karena adanya asidosis metabolik. $ada pasien 99A berat dapat ditemukan

    sesak nafas yang hebat karena menderita gagal jantung atau edema paru. %ipertensi

    sering ditemukan akibat adanya o-erload cairan.

    *andatanda dehidrasi perlu dicari karena merupakan penyebab 99A prarenal. +ila ada

    pasien ditemukan oliguria, takikardia, mulut kering, hipotensi ortostatik kemungkinan

    menyebabkan 99A prarenal. $ada pemeriksaan fisik perlu dicari tandatanda penyakit

    sistemik multiorgan seperti lupus eritematosus sistemik yaitu dengan memeriksa kulit,

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    62/125

    sendi, kelenjar getah bening. $embesaran ginjal dapat ditemukan bila penyebabnya ginjal

    polikistik atau multikistik displastik atau hidronefrosis (uropati obstruktif. !etensi urin

    dengan gejala -esika urinaria yang teraba membesar menunjukkan adanya sumbatan

    diba"ah -esika urinaria antara lain katup uretra posterior.

    Penatalaksanaan -a-al -in(al akut

    ;;' .ra6renal

    $ada 99A prarenal terapi tergantung etiologinya. $ada keadaan tertentu perlu dilakukan

    pengukuran tekanan -ena sentral (0H$J0entral Henous $ressure untuk e-aluasi

    hipo-olemia.

    0H$ normal J

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    63/125

    1. *andatanda -ital' tensi, nadi, pernafasan, ritme jantung

    &. pemeriksaan darah %b, %t, trombosit

    . darah ureum dan kreatinin

    . elektrolit ' K, Na, 0l, 0a, $ dan asam urat

    D. analisis gas darah

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    64/125

    Cenis cairan yang dipakai ialah'

    $ada penderita anuria glukosa 1B&BI

    $ada penderita oligouria glukosa (1BINa0l J '1

    +ila dipakai -ena sentral dapat diberikan larutan glukosa BBI. Cumlah kalori

    minimal yang harus diberikan untuk mencegah katabolisme ialah BB kal@m&@hari.

    &. Asidosis

    +ila hasil pemeriksaan analisis gas darah menunjukkan hasil asidosis metabolik,

    dikoreksi dengan cairan natrium bikarbonat sesuai dengan hasil analisis gas darah

    yaitu'

    +4 ++ B, (m4

    Atau kalau hal ini tidak memungkinkan maka dapat diberikan koreksi buta &

    m4@kg++@hari. +ila terapi konser-atif tetap berlangsung lebih dari hari harus

    dipertimbangkan pemberian emulsi lemak dan protein B,D1 g@kg++@hari. $emberian

    protein kemudian dinaikkan sesuai dengan jumlah diuresis.

    . %iperkalemia%iperkalemia perlu segera ditanggulangi karena bisa membahayakan ji"a penderita.

    +ila kadar K serum D,D=,B m4@5 perlu diberi kayealat yaitu suatu kation echange

    resin (!esonium A 1 g@kg++ per oral atau per rektal sehari. +ila kadar K >= mg@5

    atau ada kelainan 4K9 (berupa gelombang * yang meruncing, pemanjangan inter-al

    $! dan pelebaran kompleks \!S,atau aritmia jantung perlu diberikan'

    ] 9lukonas kalsikus 1BI B,D ml@kg++ i.-. dalam D1B menit

    ] Natrium bikarbonat =,DI &,D m4@kg++ i.-. dalam 1B1D menit

    +ila hiperkalemia tetap ada diberi glukosa &BI per infus ditambah insulin B,D

    unit@gram glukosa sambil menyiapkan dialisis.

    . %iponatremia

    %iponatremia ?1B m4@5 sering ditemukan karena pemberian cairan yang

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    65/125

    berlebihan sebelumnya dan cukup dikoreksi dengan restriksi cairan. +ila disertai

    dengan gejala serebral maka perlu dikoreksi dengan cairan Na0l hipertonik I (B,D

    mmol@ml. $emberian Natrium dihitung dengan rumus

    Na (mmol J (1B Na B,< ++

    8iberikan hanya separuhnya untuk mencegah terjadinya hipertensi dan o-erload

    cairan. $endapat lain menganjurkan koreksi natrium cuku sampai natrium serum 1&D

    m4@5 sehingga pemberian Na J (1&D Na serum B,< ++.

    D. *etani

    +ila timbul gejala tetani akibat hipokalsemia perlu diberikan glukonas kalsikus 1BI

    i.-. B,D ml@kg++ pelanpelan D1B menit, dilanjutkan dengan dosis rumat kalsium oral

    1 gram@hari. /ntuk mencegah terjadinya tetani akibat koreksi asidosis dengan

    bikarbonas natrikus, maka sebaiknya diberikan glukonas kalsikus i.-. segera sebelum

    diberikan pemberian alkali.

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    66/125

    B, mg@kg++@kali. $ada hipertensi krisis dapat diberikan klonidin drip atau nifedipin

    sublingual (B, mg@kg++@kali atau nitroprusid natrium B,D mg@kg++@menit.

    G. 4dema paru

    4dema paru merupakan hal yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kematian

    dalam "aktu singkat, sebagai tindakan percobaan dapat diberikan furosemid i.-. 1

    mg@kg++ disertai dengan torniket dan flebotomi. 8isamping itu dapat diberikan

    morfin B,1 mg@kg++.

    +ila tindakan tersebut tidak memberi hasil yang efektif, dalam "aktu &B menit, maka

    dialisis harus segera dilakukan.

    1B. Asam urat serum

    Asam urat serum dapat meningkat sampai 1B&D mgI, kadangkadang sampai DB mg

    I, untuk itu perlu diberi alupurinol dengan dosis 1BB&BB mg@hari pada anak umur

    ?E tahun dan &BBBB mg@hari diatas E tahun.

    Tera.i ialisis

    :ndikasi dialisis pada anak dengan 99A ialah'

    1 Kadar ureum darah >&BB mgI& %iperkalemia >=,D m4@5

    +ikarbonas serum ?1& m4@5

    Adanya gejalagejala o-erhidrasi' edema paru, dekompensasi jantung dan

    hipertensi yang tidak dapat diatasi dengan obatobatan.

    D $erburukan keadaan umum dengan gejala uremia berat' perdarahan, kesadaran

    menurun sampai koma.

    8ialisis dapat dilakukan dengan dialisis peritoneal atau hemodialisis. 8ialisis

    $eritoneal (8$ mudah dilakukan pada anak terutama bayi kecil, tidak memerlukan

    alat yang canggih dan dapat dilakukan didaerah terpencil. Karena itu 8$ lebih banyak

    dipakai pada anak. %emodialisis (%8 mempunyai keuntungan dapat lebih cepat

    memperbaiki kelainan biokimia dalam darah. $ada pasien yang baru saja mengalami

    operasi intra abdomen, %8 dapat dipakai sedangkan $8 tidak.

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    67/125

    Pr!-n!sis

    Angka kematian pada gagal ginjal akut tergantung pada penyebabnya, umur pasien

    dan luas kerusakan ginjal yang terjadi. $ada 99A yang disebabkan oleh sepsis, syok

    kardiogenik, operasi jantung terbuka angka kematiannya diatas DBI. *etapi pada

    99A yang disebabkan oleh glomerulonefritis, sindrom hemolitik uremik, nefrotoksik

    berkisar antara 1B&BI.

    $asien 99A non oligurik mempunyai laju filtrasi glomerulus dan -olume urin yang

    lebih tinggi daripada 99A oligurik, sehingga air, metabolit nitrogen, dan elektrolit

    lebih banyak dikeluarkan melalui urin. Komplikasi yang ditemukan lebih sedikit,

    periode aLotemia lebih singkat, lebih jarang memerlukan dialisis dan mortalitas lebih

    rendah.

    +ila ditinjau dari pulihnya fungsi ginjal maka bila penyebabnya prarenal, nekrosis

    tubular akut, nefropati asam urat dan intoksikasi jengkol umumnya fungsi ginjal akan

    kembali normal. *etapi bila penyebabnya glomerulonefritis progresif cepat, trombosis

    -ena renalis bilateral atau nekrosis korteks bilateral, fungsi ginjal biasanya tidak dapat

    pulih kembali dan dapat berakhir menjadi gagal ginjal terminal.

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    68/125

    B& STE?EN %O9NSON

    Eti!l!-i

    4tiologi SSC sukar ditentukan dengan pasti karena dapat disebabkan oleh berbagai

    faktor, "alaupun pada umumnya sering dikaitkan dengan respons imun terhadap obat.

    +eberapa faktor penyebab timbulnya SSC diantaranya ' infeksi (-irus, jamur, bakteri,

    parasit,

    obat (salisilat, sulfa, penisilin, etambutol, tegretol, tetrasiklin, digitalis, kontraseptif,

    makanan (coklat,

    fisik (udara dingin, sinar matahari, sinar U,

    lainlain (penyakit polagen, keganasan, kehamilan.

    :odiopatik pada &DI DBI kasus.

    Keterlibatan kausal obat tersebut ditujukan terhadap obat yang diberikan sebelum

    masa a"itan setiap gejala klinis yang dicurigai (dapat sampai &1 hari. +ila pemberian

    obat diteruskan dan geja[a klinis membaik maka hubungan kausal dinyatakan negatif.

    +ila obat yang diberikan lebih dari satu macam maka semua obat tersebut harus dicurigai

    mempunyai hubungan kausal. 3bat tersering yang dilaporkan sebagai penyebab adalah

    golongan salisilat, sulfa, penisilin, antikon-ulsan dan obat antiinflamasi nonsteroid.

    Sindrom ini dapat muncul dengan episode tunggal namun dapat terjadi berulang dengan

    keadaan yang lebih buruk setelah paparan ulang terhadap obatobatan penyebab.

    E.iemi!l!-i

    Sinonimnya antara lain ' sindrom de #riessinger!endu, eritema eksudati-um

    multiform mayor, eritema poliform bulosa, sindrom mukokutaneookular,

    dermatostomatitis, dll. :stilah eritema multiforme yang sering dipakai sebetulnya hanya

    merujuk pada kelainan kulitnya saja.

    +entuk klinis SSC berat jarang terdapat pada bayi, anak kecil atau orang tua. 5elakidilaporkan lebih sering menderita SSC daripada perempuan.*idak terdapat kecenderungan

    rasial terhadap SSC "alaupun terdapat laporan yang menghubungkan kekerapan yang

    lebih tinggi pada jenis %5A tertentu.Sindrom Ste-ensCohnson adalah suatu kondisi yang

    jarang, dengan insiden dilaporkan sekitar &,< untuk

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    69/125

    orang de"asa dibandingkan pada anakanak. Qanita lebih sering terkena daripada pria,

    dengan kasus yang terjadi pada rasio B'DE (&'1 :nsiden diperkirakan & kasus @ juta

    penduduk @ tahun di 4urope. 5ebih umum di Kaukasia. 5ebih umum pada "anita

    dibandingkan males. Kebanyakan pasien berusia 1BB tapi kasus telah dilaporkan pada

    anakanak semuda bulan. 0enderung lebih umum pada musim dingin dan a"al musim

    semi.

    ;e(ala Klinis/

    9ejala prodromal berkisar antara 11 hari berupa demam, malaise, batuk,

    koriLal, sakit menelan, nyeri dada, muntah, pegal otot dan atralgia yang sangat

    ber-ariasi dalam derajat berat dan kombinasi gejala tersebut.

    Kulit berupa eritema, papel, -esikel, atau bula secara simetris pada hampir

    seluruh tubuh.

    ukosa berupa -esikel, bula, erosi, ekskoriasi, perdarahan dan kusta ber"arna

    merah. +ula terjadi mendadak dalam 11 hari gejala prodormal, muncul pada

    membran mukosa, membran hidung, mulut, anorektal, daerah -ul-o-aginal, dan

    meatus uretra. Stomatitis ulseratif dan krusta hemoragis merupakan gambaran

    utama.

    ata ' konjungti-itas kataralis, blefarokonjungti-itis, iritis, iridosiklitis, kelopakmata edema dan sulit dibuka, pada kasus berat terjadi erosi dan perforasi kornea

    yang dapat menyebabkan kebutaan. 0edera mukosa okuler merupakan faktor

    pencetus yang menyebabkan terjadinya ocular cicatricial pemphigoidmerupakan

    inflamasi kronik dari mukosa okuler yang menyebabkan kebutaan. Qaktu yang

    diperlukan mulai onset sampai terjadinya ocular cicatricial pemphigoidber-ariasi

    mulai dari beberapa bulan sampai 1 tahun.

    Sering dimulai dengan infeksi nonspesifik saluran pernapasan bagian atas, yang

    mungkin berhubungan dengan demam, sakit tenggorokan, menggigil, sakit kepala,

    arthralgia, muntah dan diare, dan malaise. 5esi mukokutan berkembang tibatiba dan

    kelompok "abah terakhir dari & minggu. 5esi biasanya tidak pruritus. Keterlibatan

    mulut mungkin cukup parah sehingga pasien tidak dapat makan atau minum. Keterlibatan

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    70/125

    pernapasan dapat menyebabkan batuk produktif dari sputum purulen tebal. $asien dengan

    keterlibatan genitourinari mungkin mengeluh disuria atau ketidakmampuan untuk buang

    air kecil.

    $emeriksaan umum' demam, takikardi, hipotensi. $erubahan tingkat kesadaran, kejang,

    koma.

    Kulit' 5esi dapat terjadi di mana saja, tapi paling umum mempengaruhi telapak tangan,

    telapak, punggung tangan dan permukaan ekstensor. !uam bisa bera"al sebagai makula

    yang berkembang menjadi papula, -esikel, bula, plak urtikaria, atau eritema konfluen.

    $usat lesi dapat -esikular, purpura, atau nekrotik. 5esi khas memiliki penampilan dari

    target, yang dianggap patognomonik. 5esi dapat menjadi pecah dan kemudian bulosa.

    Kulit menjadi rentan terhadap infeksi sekunder. 5esi urtikaria biasanya tidak pruritus.

    Keterlibatan mukosa' eritema, edema, peluruhan, terik, ulserasi dan nekrosis.

    ata' konjungti-itis, ulserasi kornea.

    9enital' -ul-o-aginitis erosif atau balanitis.

    Pat!

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    71/125

    Kerusakan jaringan dapat pula terjadi akibat akti-itas sel * serta mediator yang

    dihasilkannya. Kerusakan jaringan yang terlihat sebagai kelainan klinis lokal di

    kulit dan mukosa dapat pula disertai gejala sistemik akibat akti-itas mediator serta

    produk inflamasi lainnya.

    Adanya reaksi imun sitotoksik juga mengakibatkan apoptosis keratinosit yang

    akhirnya menyebabkan kerusakan epidermis.

    Penatalaksanaan

    $ada umumnya penderita SSC datang dengan keadan umum berat sehingga terapi yang

    diberikan biasanya adalah '

    0airan dan elektrolit, serta kalori dan protein secara parenteral.

    Antibiotik spektrum luas, selanjutnya berdasarkan hasil biakan dan uji resistensi

    kuman dari sediaan lesi kulit dan darah.

    Kotikosteroid parenteral' deksamentason dosis a"al 1mg@kg ++ bolus, kemudian

    selama hari B,&B,D mg@kg ++ tiap < jam. $enggunaan steroid sistemik masih

    kontro-ersi, ada yang mengganggap bah"a penggunaan steroid sistemik pada

    anak bisa menyebabkan penyembuhan yang lambat dan efek samping yang

    signifikan, namun ada juga yang menganggap steroid menguntungkan dan

    menyelamatkan nya"a.

    Antihistamin bila perlu. *erutama bila ada rasa gatal. #eniramin hidrogen maleat

    (A-il dapat diberikan dengan dosis untuk usia 1 tahun =,D mg@dosis, untuk usia

    1& tahun 1D mg@dosis, diberikan kali@hari. Sedangkan untuk setiriLin dapat

    diberikan dosis untuk usia anak &D tahun ' &.D mg@dosis,1 kali@hari > < tahun ' D

    1B mg@dosis, 1 kali@hari. $era"atan kulit dan mata serta pemberian antibiotiktopikal.

    +ula di kulit dira"at dengan kompres basah larutan +uro"i.

    *idak diperbolehkan menggunakan steroid topikal pada lesi kulit.

    =1

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    72/125

    5esi mulut diberi *enalog in orabase.

    *erapi infeksi sekunder dengan antibiotika yang jarang menimbulkan alergi,

    berspektrum luas, bersifat bakterisidal dan tidak bersifat nefrotoksik, misalnya

    klindamisin intra-ena E1< mg@kg@hari intra-ena, diberikan & kali@hari.

    Pen$e-aan/

    encegah penyebab yang mungkin mendasari. Sulit untuk mencegah serangan a"al

    sindrom Ste-ensCohnson karena Anda tidak tahu apa yang akan memicu itu. Namun, jika

    Anda memiliki sindrom Ste-ensCohnson sekali, dan dokter Anda menentukan bah"a itu

    disebabkan oleh obat, pastikan untuk menghindari bah"a obat dan orang lain dalam kelas

    yang sama untuk mencegah serangan lain. Cika -irus herpes menyebabkan reaksi Anda,

    Anda mungkin perlu untuk mengambil obat anti-irus setiap hari untuk mencegah

    kekambuhan.

    K!m.likasi/

    1. Secondary skin infeksi (selulitis. :ni infeksi akut pada kulit Anda dapat menyebabkan

    komplikasi yang mengancam ji"a, termasuk meningitis infeksi pada selaput dan

    cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang dan sepsis.

    &. Sepsis. Sepsis terjadi ketika bakteri dari infeksi besar memasuki aliran darah dan

    menyebar ke seluruh tubuh Anda. Sepsis adalah, cepat berkembang mengancam

    kehidupan kondisi yang dapat menyebabkan shock dan kegagalan organ.

    . asalah mata. !uam disebabkan oleh sindrom Ste-ensCohnson dapat menyebabkan

    peradangan pada mata Anda. $ada kasus ringan, hal ini dapat menyebabkan iritasi

    dan mata kering. $ada kasus yang parah, dapat mengakibatkan kerusakan jaringan

    yang luas dan jaringan parut di dalam mata Anda yang dapat mengakibatkankebutaan.

    . Kerusakan pada organ internal. Sindrom Ste-ensCohnson dapat menyebabkan lesi

    pada organ internal Anda, yang dapat mengakibatkan radang paruparu Anda

    (pneumonitis, jantung (miokarditis, ginjal (nefritis dan hati (hepatitis.

    =&

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    73/125

    D. Kerusakan kulit secara permanen. Ketika kulit Anda tumbuh kembali berikut sindrom

    Ste-ensCohnson, mungkin memiliki benjolan abnormal dan pe"arnaan (pigmentasi.

    +ekas luka mungkin tetap pada kulit Anda, juga. asalah kulit yang langgeng dapat

    menyebabkan rambut Anda rontok, dan kuku kuku kaki Anda dan mungkin tidak

    tumbuh normal.

    Pr!-n!sis

    $ada kasus yang tidak berat, prognosisnya baik, dan penyembuhan terjadi dalam

    "aktu & minggu. Kematian berkisar antara D1DI pada kasus berat dengan berbagai

    komplikasi atau pengobatan terlambat dan tidak memadai. $rognosis lebih berat bila

    terjadi purpura yang lebih luas. Kematian biasanya disebabkan oleh gangguan

    keseimbangan cairan dan elektrolit, bronkopneumonia, serta sepsis. SCS yang tepat

    (dengan kurang dari 1BI dari luas permukaan tubuh terlibat memiliki angka kematian

    sekitar DI. !isiko kematian dapat diperkirakan dengan menggunakan skala S03!*4N,

    yang membutuhkan sejumlah indikator prognostik ke dalam jumlah. %asil lainnya

    termasuk kerusakan organ @ kegagalan, kornea menggaruk, dan kebutaan.

    =

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    74/125

    5& "RTIK'RI'

    De

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    75/125

    $emakaian obatobatan meliputi penisilin, sefalosporin, sulfa, diuretik,

    nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSA:8s, iodida, bromida, uinidin,

    chlorouin, -ancomycin, isoniaLid, antiepileptic agents, dll.

    :ntra-enous media radiokontras

    !i"ayat bepergian (amebiasis, ascariasis, strongyloidiasis, trichinosis, malaria

    akanan (eg, kerang, ikan, telur, keju, cokelat, kacang, tomat

    $emakaian parfum, pengering rambut, detergen, lotion, krim, atau pakaian

    Kontak dengan he"an peliharaan, debu, bahan kimia, atau tanaman

    Kehamilan (biasanya terjadi pda trimester ketiga dan biasanya sembuh spontan

    segera setelah melahirkan

    Kontak dengan bahan nikel (e, perhiasan, kancing celana jeans, karet (e,

    sarung tangan karet, elastic band, late, dan bahanbahan industri

    $aparan panas atau sinar matahari

    Akti-itas berat

    Pemeriksaan Fisik

    /rtikaria mempunyai karakteristik ruam kulit pucat kemerahan dengan ele-asi

    kulit, dapat linier, annular (circular, atau arcuate (serpiginous. 5esi ini dapat terjadi

    pada daerah kulit manapun dan biasanya sementara dan dapat berpindah.

    $emeriksaan fisik sebaiknya terfokus pada keadaan yang memungkinkan menjadi

    presipitasi urtikaria atau dapat berpotensi mengancam nya"a. 8i antaranya '

    o #aringitis atau infeksi saluran nafas atas, khususnya pada anakanak

    o Angioedema pada bibir, lidah, atau laring

    o Skleral ikterik, pembesaran hati, atau nyeri yang mengindikasikan adanya

    hepatitis atau penyakit kolestatik hati

    o $embesaran kelenjar tiroid

    o 5ymphadenopati atau splenomegali yang dicurigai limfoma

    o $emeriksaan sendi untuk mencari bukti adanya penyakit jaringan

    penyambung, rheumatoid arthritis, atau systemic lupus erythematosus

    (S54

    =D

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    76/125

    o $emeriksaan pulmonal untuk mencari pneumonia atau bronchospasm

    (asthma

    o 4tremitias untuk mencari adanya infeksi kulit bakteri atau jamur

    Mani

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)

    77/125

    +entuk estrogendependent dari angioedema yang mirip dengan angioedema herediter

    telah dilaporkan pada satu keluarga dengan tujuh anggota keluarga yang terkena dalam

    tiga generasi, menunjukkan gambaran autosomal dominant inheritance. 9ambaran klinis

    diantaranya angioedema tanpa urtikaria, oedem laring, dan nyeri abdomen dengan

    muntahmuntah. Serangan dapat terjadi selama kehamilan dan dengan pemberian

    estrogen eksogen. &1

    Fakt!r6

  • 5/20/2018 Skenario 3 (Sindrom Nefrotik Pada Anak)