28
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora SKENARIO Dr. Lulu mendatangi Kabupaten Mendalo dengan maksud mengabdi sebagai dokter keluarga disana. Pihak Kabupaten maupun Puskesmas menerima dengan sangat baik namun meminta penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu dokter keluarga dan apa bedanya dengan dokter umum. Dr. Lulu menjelaskan prinsip kedokteran keluarga yang sedang dijalankan di Indonesia, perkembangannya dari awal dan keadaannya sekarang, serta apa peran dokter keluarga itu sendiri. Tidak lupa juga dr. Lulu menjelaskan bahwa dalam konsep Kedokteran Keluarga, bukan hanya individu yang sakit yang dapat dianggap sebagai satu unit pelayanan kesehatan, tetapi keluarganya juga. Materi yang dibahas untuk tutorial dengan skenario ini mencakup materi Paket A dari Kurikulum Family Medicine. KLASIFIKASI ISTILAH 1. Dokter keluarga : Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas yang menitikberatkan pada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit, tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, *If I never try, I’ll never Know…^_^ Keep Fighting! 1

SKenario 1 dokter keluarga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dokter keluarga

Citation preview

Page 1: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

SKENARIO

Dr. Lulu mendatangi Kabupaten Mendalo dengan maksud mengabdi sebagai

dokter keluarga disana. Pihak Kabupaten maupun Puskesmas menerima dengan sangat

baik namun meminta penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu dokter keluarga dan apa

bedanya dengan dokter umum. Dr. Lulu menjelaskan prinsip kedokteran keluarga yang

sedang dijalankan di Indonesia, perkembangannya dari awal dan keadaannya sekarang,

serta apa peran dokter keluarga itu sendiri. Tidak lupa juga dr. Lulu menjelaskan bahwa

dalam konsep Kedokteran Keluarga, bukan hanya individu yang sakit yang dapat

dianggap sebagai satu unit pelayanan kesehatan, tetapi keluarganya juga.

Materi yang dibahas untuk tutorial dengan skenario ini mencakup materi Paket

A dari Kurikulum Family Medicine.

KLASIFIKASI ISTILAH

1. Dokter keluarga : Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan

yang berorientasi komunitas yang menitikberatkan pada

keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai

individu yang sakit, tetapi sebagai bagian dari unit

keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi

bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.

2. Puskesmas : Unit pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

bertanggung jawab pada suatu wilayah kerja.

3. Dokter umum : Dokter yang memberikan layanan kesehatan primer.

4. Kedokteran keluarga : Ilmu yang menekankan pentingnya pemberian

pelayanan kesehatan yang personal, primer,

komprehensif dan berkelanjutan kepada individu yang

berhubungan dengan keluarga, komunitas, dan

lingkungannya.

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 1

Page 2: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Dr. Lulu sebagai dokter keluarga diminta penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu

dokter keluarga dan apa bedanya dengan dokter umum.

2. Dr. Lulu menjelaskan prinsip kedokteran kelurga yang sedang dijalankan di

Indonesia, perkembangannya dari awal dan keadaannya sekarang, serta apa peran

dokter keluarga itu sendiri.

3. Dr. Lulu menjelaskan bahwa dalam konsep Kedokteran Keluarga, bukan hanya

individu yang sakit yang dapat dianggap sebagai satu unit pelayanan kesehatan,

tetapi keluarganya juga.

ANALISIS MASALAH UNTUK SOCA

1. Apa itu kelurga ?

2. Apa fungsi keluarga ?

3. Bagaimana siklus hidup keluarga ?

4. Apa saja macam-macam atau bentuk-bentuk keluarga ?

5. Apa itu Dokter Keluarga ?

6. Apa beda Dokter Keluarga dengan Dokter Umum ?

7. Bagaimana cara atau syarat menjadi Dokter Keluarga ?

8. Apa peranan Dokter Keluarga ?

9. Dimana saja tempat praktek/pelayanan Dokter Keluarga ?

10. Apa saja prinsip Dokter Keluarga ?

11. Apa saja Pelayanan Dokter Keluarga ?

12. Apa saja nilai utama yang dianut dalam Kedokteran Keluarga ?

13. Apa saja konsep Kedokteran Keluarga ?

14. Bagaimana perkembangan Kedokteran Keluarga di Indonesia ?

15. Apa yang dimaksud keluarga sebagai Unit Pelayanan Kesehatan ?

16. Bagaimana hubungan antara keluarga dengan masalah kesehatan individu ?

17. Apa tujuan pelayanan Kedokteran Keluarga ?

18. Apa saja standar pelayanan Kedokteran kelaurga ?

19. Apa manfaat pelayanan Kedokteran Keluarga ?

20. Apa saja kendala menjadi Dokter Keluarga ?

21. Apa itu perawatan paliatif ?

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 2

Page 3: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

ANALISIS MASALAH

1. Bagaimana siklus hidup keluarga ?

Jawab:

1. Tahap Dewasa dan Belum Menikah

2. Tahap Awal Perkawinan

a. Tahap Bulan Madu (0-2 tahun)

b. Tahap Awal Perkawinan (2-10 tahun)

c. Tahap Pertengahan Perkawinan (10-25 tahun)

d. Tahap Jangka Panjang Perkawinan (> 25 tahun)

3. Tahap Keluarga dengan Anak-anak

4. Tahap Keluarga dengan Anak-anak Dewasa

5. Tahap Keluarga dengan Anak-anak yang Meninggalkan Keluarga

6. Tahap Keluarga pada Usia Lanjut

2. Apa saja macam-macam atau bentuk-bentuk keluarga ?

Jawab:

1. Keluarga inti (nuclear family)

2. Keluarga campuran (blended family)

3. Keluarga besar (extended family)

a. Unilaterally extended

b. Bilaterally extended

4. Keluarga orangtua tunggal

a. (single parent family)

5. Keluarga hidup bersama

a. (communal / corporate family)

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 3

Page 4: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

3. Apa beda Dokter Keluarga dengan Dokter Umum ?

Jawab:

Layanan Dokter Umum Dokter Keluarga

Cakupan Umumnya kuratif Promotif, protektif, preventif,

kuratif, rehabilitatif

Sifat Sesuai dengan keluhan Menyeluruh dan paripurna

Pendekatan Kasus per kasus, pengamatan

sesaat

Kasus per kasus,

berkesinambung, pengamatan

sepanjang hayat

Misi Mengobati penyakit yg

ditemukan

Menyembuhkan dan

menyehatkan

Peran keluarga Kurang dipertimbangkan Selalu dipertimbangkan, bahkan

dimanfaatkan dan dilibatkan

Hubungan Dokter dengan pasien Dokter-pasien-teman-konsultan

Pembayaran Pascabayar prabayar

4. Bagaimana cara atau syarat menjadi Dokter Keluarga ?

Jawab:

Program Konversi DPU menjadi DK ini mampu menilai 4 pilar

profesionalisme yaitu:

1. Perilaku dokter dengan parameter

a. SIP

b. Tempat praktik

c. Perlengkapan tempat praktiknya

2. Ilmu pengetahuan dengan parameter

a. CPD (?) yg telah diikuti

b. Tulisan yang telah dipublikasikan

c. Buku teks dan jurnal yang biasa dibaca

3. Keterampilan klinis dengan parameter

a. Pendekatan kedokteran keluarga pada setiap kasus selama praktik

b. Kasus yang pernah ditangani selama praktik

c. Kursus keterampilan medis teknis yang pernah dijalani

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 4

Page 5: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

4. Kinerja dengan parameter

a. Jumlah kasus yang telah diselesaikan

b. Jenis kasus yang telah pernah dilayani

c. Keberhasilan menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi

d. Manajemen praktik dengan pendekatan kedokteran keluarga

5. Apa peranan Dokter Keluarga ?

Jawab:

1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna, efektif dan efisien, sesuai

ketentuan yang berlaku.

2. Meningkatkan peranserta keluarga dan masyarakat peserta agar berperilaku

hidup sehat.

3. Menjalin kerjasama dengan semua fasilitas kesehatan dalam rangka rujukan.

4. Menjaga agar sumberdaya yang terbatas digunakan seefisien mungkin.

5. Menjaga hubungan baik dan terbuka dengan para pelaku jaminan pemeliharaan

kesehatan masyarakat lainnya

6. Dimana saja tempat praktek/pelayanan Dokter Keluarga ?

Jawab:

1. Solo praktice (praktek perorangan)

2. Groups praktice

3. Klink dokter keluarga

4. Balkesmas

5. Puskesmas

6. Di rumah pasien (home visite, house call)

7. Tempat pelayanan lainnya

7. Apa saja konsep Kedokteran Keluarga (Paket A Kedokteran Keluarga)?

Jawab:

1. Nilai sentral kedokteran keluarga

2. Pelayanan personal, pelayanan berkelanjutan, pelayanan komprehensif

3. Keluarga sebagai suatu unit pelayanan

4. Pelayanan emergency, pelayanan di rumah dan perawatan di rumah

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 5

Page 6: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

5. Pelayanan paliatif

8. Bagaimana perkembangan Kedokteran Keluarga di Indonesia ?

Jawab:

a. Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah

dimulai sejak tahun 1981, yakni didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga.

b. Pada tahun 1990, melalui konkresnya yang kedua di Bogor, nama organisasi

diubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia. Sekalipun organisasi ini

sejak tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tetapi pelayanan dokter keluarga di

Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan, baik dari profesi kedokteran

dan ataupun dari pemerintah.

9. Apa yang dimaksud keluarga sebagai Unit Pelayanan Kesehatan ?

Jawab:

Kedokteran Keluarga menekankan: keluarga sebagai unit sosial yang

memberikan dukungan kepada individu.

1. Masalah kesehatan pasien sering disebabkan oleh masalah pada keluarga

2. Masalah kesehatan pasien dapat menyebabkan masalah kesehatan keluarga.

10. Bagaimana hubungan antara keluarga dengan masalah kesehatan individu ?

Jawab:

Dasarnya: Gordon dan Le Richt, tentang konsep penyakit:

a. Host/pejamu, faktor yg terdpat dlm tubuh manusia yg mempengaruhi

timbulnya penyakit (keturunan, mekanisme pertahanan tubuh, umur, jenis

kelamin, ras, status perkawinan, pekerjaan dan kebiasaan2 hidup).

b. Agent/bibit penyakit, yaitu suatu subtansi atau elemen yg kehadiran atau

ketidak hadirannya dpt menyebabkan atau menggerakkan timbulnya penyakit,

dan ia dapat sbg benda biotis dan abiotis.

c. Environment/lingkungan, y aitu agrerat dari seluruh kondisi dan pengaruh2 luar

yg mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme, kedalamnya

termasuk tdk hanya lingk. fisik, tetapi juga ling. non fisik (sos-bud).

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 6

Page 7: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

11. Apa tujuan pelayanan Kedokteran Keluarga ?

Jawab:

Tujuan Umum

Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.

Tujuan Khusus

1. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih

efektif.

2. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih

efisien.

12. Apa manfaat pelayanan Kedokteran Keluarga ?

Jawab:

1. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia

seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.

2. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin

kesinambungan pelayanan kesehatan.

3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan

terarah, terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.

4. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga

penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai masalah

lainnya.

5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan maka segala

keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan ataupun

keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah

kesehatan yang sedang dihadapi.

6. Akan dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya

penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologis.

7. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tatacara yang

lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya

kesehatan.

8. Akan dapat dicegah pemakaian pelbagai peralatan kedokteran canggih yang

memberatkan biaya kesehatan.

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 7

Page 8: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

13. Apa saja kendala menjadi Dokter Keluarga ?

Jawab:

1. Belum terlalu jelasnya kedudukan, peran, wewenang dan prospek DK dalam

konteks Sistem Kesehatan Nasional yang ada sekarang secara keseluruhan

2. Penjenjangan pelayanan kesehatan dan sistem pembiayaan kesehatan belum

tertata baik untuk berkembangnya pelayanan DK.

3. Perlunya cukup banyak dokter di tingkat primer dalam 10 tahun ke depan

sebagai bagian dari suatu jenjang pelayanan.

4. Kompetensi pada dokter di tingkat pelayanan primer sangat beragam, begitupun

mutu pelayanan kesehatan.

5. Masih belum terlalu jelas institusi yang yang bertanggung jawab atas pembinaan

para dokter dari kelompok yang berada di masyarakat.

6. Sumber daya tenaga kependidikan yang tidak sesuai dengan pengadaan dokter

keluarga.

7. Penghasilan penduduk yang rendah. Kepercayaan masyarakat terhadap

pelayanan jaminan dan asuransi masih rendah dan masyarakat belum bisa

menyisihkan uang untuk membeli resiko yang tak pasti.

14. Apa itu perawatan paliatif ?

Jawab:

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas

hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan

penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui

identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-

masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual.

HIPOTESIS

Dokter Tenggara sebagai dokter keluarga memahami tentang konsep kedokteran

keluarga.

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 8

Page 9: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

SINTESIS

KELUARGA

1. DEFINISI

1) Menurut Wonca Classification Committee 1994

Keluarga adalah sekelompok individu yang hidup bersama melalui

hubungan darah, persetujuan hukum dan ataupun adanya tanggung jawab

social.

2) Menurut UU RI No. 23 Tahun 1992

Keluarga adalah pasangan suami istri dengan anggota keluarga lainnya

yaitu setiap orang yang tinggal serumah baik yang mempunyai hubungan

darah maupun tidak.

3) Menurut UU No. 10 Tahun 1992

Keluarga adalah keluarga inti, yaitu unit terkecil dalam masyarakat yang

terdiri dari suami, istri, atau suami, istri dan anaknya atau ayah dengan anaknya,

atau ibu dengan anaknya.

2. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi holistic, meliputi:

1) Fungsi biologis

2) Fungsi pendidikan

3) Fungsi social ekonomi

4) Fungsi kasih sayang

5) Fungsi sosial budaya

2. Fungsi fisiologis (diukur dengan menggunakan APGAR Score, untuk menilai

fungsi keluaraga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap

hubungannya dengan anggota keluarga yang lain.

APGAR score meliputi :

a. Adaptation

Kemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota

keluarga yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari anggota

keluarga yang lain.

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 9

Page 10: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

b. Partnership

Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara

anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga tersebut.

c. Growth

Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang

dilakukan anggota keluarga tersebut.

d. Affection

Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota

keluarga

e. Resolve

Menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan

waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.

Skor untuk masing-masing kategori adalah :

0 = jarang/tidak sama sekali

1= kadang-kadang

2= sering/selalu

Terdapat tiga kategori penilaian yaitu rata-rata ≤ 5 kurang; 6-7 cukup; 8-10

baik.

3. Fungsi patologis (dinilai dengan menggunakan SCREEM score)

SCREEM score meliputi :

a. Social

b. Culture

c. Religious

d. Economic

e. Educational

f. Medical

4. Fungsi hubungan antar manusia

5. Fungsi keturunan (genogram)

6. Fungsi perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan)

7. Fungsi non-perilaku

8. Fungsi indoor

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 10

Page 11: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

9. Fungsi outdoor

3. SIKLUS HIDUP KELUARGA

TAHAP TUGAS YANG DICAPAI

1. Meninggalkan rumah

2. Menikah

3. Belajar Hidup bersama

4. Sebagai orangtua dengan

anak pertama

5. Hidup dengan anak remaja

6. Melepaskan anak (tahap

serang kosong)

7. Pengunduran diri

8. Usia tua

Membuktikan ketidaktergantungan individu

mengawali perpisahan emosi dari orang tua.

Membina hubungan intim dengan suami/istri

mengembangkan perpisahan emosi dari orang tua

Membagi beberapa peran perkawinan dalam peran-

peran yang pantas/adil

Membuka keluarga dengan kehadiran anggota keluara

baru. Pembagian peran sebagai orang tua.

Meningkatkan fleksibilitas diri keterikatan keluarga

untuk mengikuti gerak remaja di dalam dan di luar

system keluarga.

Menerima berbagai hal keluar dari atau masuk ke

dalam system keluarga. Membiasakan diri untuk

mengakhiri peran sebagai orangtua.

Membiasakan diri dengan pengunduran diri sebagai

pencari nafkah. Mengembangkan hubungan

persahabatan dengan anak-anak cucu dan semua yang

lain.

Berurusan dengan susutnya kemampuan dan

ketergantungan yang lebih besar pada yang lain.

Berurusan dengan hilangnya teman-teman anggota

keluarga dan akhirnya yang lain.

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 11

Page 12: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

DOKTER KELUARGA

1. DEFINISI

Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan

yang berorientasi komunitas yang menitikberatkan pada keluarga, ia tidak hanya

memandang penderita sebagai individu yang sakit, tetapi sebagai bagian dari unit

keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi

penderita atau keluarganya.

2. NILAI UTAMA YANG DIANUT DALAM KEDOKTERAN KELUARGA

1) keluarga dan perhatian khusus kepada hubungan dokter pasien

2) Pendekatan Holistik: masalah penyakit pasien tidak hanya disebabkan dimensi

fisik tetapi juga dari segi psikologi dan sosial (bio-psiko-sosial) dari pasien,

keluarga dan komunitasnya. Pendekatan holistik sangat penting pada zaman

sekarang ketika teknologi tinggi kedokteran telah menyebabkan dehumanisasi

pasien dan fragmentasi pelayanan kesehatan.

3) Kedokteran Pencegahan: memberikan dampak kepada status kesehatan yang

lebih panjang daripada kedokteran kuratif

4) Mencakup semua usia (Life cycle): melayani pasien segala usia, sehingga

disebut “specialist in breadth”

3. STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA

A. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of Clinical Care)

1. Standar Pelayanan Kesehatan di Klinik (Standards of Comprehensive of

Care)

1). Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang

2). Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

3). Pencegahan penyakit dan proteksi khusus

4). Deteksi dini

5). Kuratif medis

6). Rehabilitasi medis dan sosial

7). Kemampuan sosial keluarga

8). Etik medikolegal

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 12

Page 13: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

2. Standar Pelayanan Medis (Standard of Medical Care)

1). Anamnesis

2). Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

3). Penegakan diagnosis dan diagnosis banding

4). Prognosis

5). Konseling

6). Konsultasi

7). Rujukan

8). Tindak lanjut

9). Tindakan

10). Pengobatan rasional

11). Pembinaan keluarga

3. Standar Pelayanan Menyeluruh (Standard of Holistic of Care)

1). Pasien adalah manusia seutuhnya

2). Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya

3). Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya

4. Standar Pelayanan Terpadu (Standard of Integration of Care)

1). Koordinator penatalaksanaan pasien

2). Mitra dokter – pasien

3). Mitra lintas sektoral medis

4). Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik

5. Standar Pelayanan Bersinambungan (Standard of Continuum Care)

1). Pelayanan proaktif

2). Rekam medis bersinambungan

3). Pelayanan efektif – efisien

4). Pendampingan

B. Standar Perilaku dalam Praktik (Standards of Behavior in Practice)

1. Standar Perilaku terhadap Pasien (Patient – Physician relationship Standard)

1). Informasi memperoleh pelayanan

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 13

Page 14: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

2). Masa konsultasi

3). Informasi medis menyeluruh

4). Konsultasi efektif

5). Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter

2. Standar Perilaku dengan Mitra Kerja di Klinik (Standard of Partners

Relationship in Practice)

1). Hubungan profesional dalam klinik

2). Bekerja dalam tim

3). Pemimpin klinik

3. Standar Perilaku dengan Sejawat (Standard of Working with Colleagues)

1). Hubungan profesional antarprofesi

2). Hubungan baik sesama dokter

3). Perkumpulan profesi

4. Standar Pengembangan Ilmu dan Keterampilan Praktik (Standard of

Knowledge and Skill Development)

1). Mengikuti kegiatan ilmiah

2). Program jaga mutu

3). Partisipasi dalam kegiatan pendidikan

4). Penelitian dalam praktik

5). Penulisan ilmiah

5. Standar Partisipasi dalam Kegiatan masyarakat di Bidang kesehatan

(Standard as Community leader)

1). Menjadi anggota perkumpulan sosial

2). Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat

3). Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitarnya

C. Standar Pengelolaan Praktik (Standards of Practice Management)

1. Standar Sumber Daya Manusia (standard of Human Resources)

1). Dokter keluarga

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 14

Page 15: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

2). Perawat

3). Bidan

4). Administrator klinik

2. Standar Manajemen Keuangan (Standard of Finance Management)

1). Pencatatan keuangan

2). Jenis sistem pembiayaan praktik

3. Standar Manajemen Klinik (Standard Management of Clinic for Practice)

1). Pembagian kerja

2). Program pelatihan

3). Program kesehatan dan Keselamatan kerja (K3)

4). Pembahasan administrasi klinik

D. Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities)

1. Standar Fasilitas Praktik (Standard of Practice Facilities)

1). Fasilitas untuk praktik

2). Kerahasiaan dan privasi

3). Bangunan dan interior

4). Alat komunikasi

5). Papan nama

a. Standar Peralatan Klinik (Standard of Practice Equipments)

1). Peralatan medis

2). Peralatan penunjang medis

3). Peralatan nonmedis

b. Standar Proses – proses Penunjang Praktik (Standard of Clinical Supports

Process)

1). Pengelolaan rekam medis

2). Pengelolaan rantai dingin

3). Pengelolaan pencegahan infeksi

4). Pengelolaan limbah

5). Pengelolaan air bersih

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 15

Page 16: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

6). Pengelolaan obat

4. PELAYANAN DOKTER KELUARGA

1. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan. Pada bentuk ini, pelayanan yang

diselenggarakan pada praktek dokter keluarga hanya pelayanan rawat jalan saja.

Dokter yang menyelenggarakan praktek dokter keluarga tersebut tidak

melakukan pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah atau pelayanan

rawat inap di rumah sakit. Semua pasien yang membutuhkan pertolongan

diharuskan datang ke tempat praktek dokter keluarga. Jika kebetulan pasien

tersebut memerlukan pelayanan rawat inap, pasien tersebut dirujuk ke rumah

sakit.

2. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan

pasien dirumah. Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek

dokter keluarga mencakup pelayanan rawat jalan serta pelayanan kunjungan dan

perawatan pasien di rumah. Pelayanan bentuk ini lazimnya dilaksanakan oleh

dokter keluarga yang tidak mempunyai akses dengan rumah sakit.

3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan

pasien di rumah, serta pelayanan rawat inap di rumah sakit. Pada bentuk

ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga telah

mencakup pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah,

serta perawatan rawat inap di rumah sakit. Pelayanan bentuk ini lazimnya

diselenggarakan oleh dokter keluarga yang telah berhasil menjalin kerja sama

dengan rumah sakit terdekat dan rumah sakit tersebut memberi kesempatan

kepada dokter keluarga untuk merawat sendiri pasiennya di rumah sakit.

Jenis Pelayanan Dokter Keluarga :

1. Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan

2. Pemeriksaan dan Pengobatan oleh dokter

3. Tindakan medis kecil (ringan)

4. Pemeriksaan penunjang laboratorium sederhana

5. Pemeriksaan ibu hamil, nifas dan ibu menyusui, bayi dan anak balita

6. Upaya penyembuhan terhadap efek samping kontrasepsi

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 16

Page 17: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

7. Pemberian obat pelayanan dasar dan pelayanan obat penyakit kronis atas

indikasi medis

8. Pemberian surat rujukan ke Rumah Sakit/Dokter Spesialis untuk kasus yang

tidak dapat ditangani Dokter Keluarga

Pelayanan Obat Dokter Keluarga :

Pelayanan obat biasa atau obat kronis dapat diperoleh berdasarkan resep

Dokter Keluarga

1. Pelayanan Obat Biasa : resep obat dapat diambil di Apotek provider atau dapat

diberikan langsung oleh Dokter Keluarga apabila dalam wilayah tersebut tidak

ada Apotek atau lokasi Apotek jauh dari Dokter Keluarga, Jumlah obat yang

diberikan maksimal untuk 7 (tujuh) hari

2. Pelayanan Obat Kronis : diambil dengan menunjukkan surat rujukan balik dari

RS/Dokter Spesialis kepada Dokter Keluarga, Jumlah obat yang diberikan

maksimal untuk 30 (tiga puluh) hari.

5. PRINSIP PELAYANAN KEDOKTERAN

9 prinsip pelayanan kedokteran keluarga, yaitu :

1) Komprehensif dan holistik

2) Kontinu

3) Mengutamakan pencegahan

4) Koordinatif dan kolaboratif

5) Personal sebagai bagian integral dari keluarganya

6) Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan

7) Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum

8) Sadar biaya dan sadar mutu

9) Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan

6. 5 STAR’S DOCTOR

1) Care Provider (Penyelengara pelayanan kesehatan)

Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang

individu dan sebagai bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga,

komunitas, lingkungannya, dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan

yang berkualitas tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal dalam jangka

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 17

Page 18: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

waktu panjang dalam wujud hubungan profesional dokter-pasien yang saling

menghargai dan mempercayai. Pelayanan komprehensif yang manusiawi

namun tetap dapat diaudit dan dipertangungjawabkan

2) Decision Maker (Pembuat Keputusan)

Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan pemanfaatan

teknologi kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan

mempertimbangkan harapan pasien, nilai etika, “cost effectiveness” untuk

kepentingan pasien sepenuhnya. Membuat keputusan klinis yang ilmiah dan

empatik

3) Communicator (Penghubung/penyampai pesan)

Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang

efektif sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk

meningkatkan dan memelihara kesehatannya sendiri. Memicu perubahan

cara berpikir menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya

4) Community Leader (Pemimpin masyarakat)

Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien yang dilayaninya,

menyearahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya,

memberikan nasihat kepada kelompok penduduk dan melakukan kegiatan

atas nama masyarakat. Menjadi panutan masyarakat

5) Manager of Healthcare Resources (Manajer SDM pelayanan kesehatan)

Yang dapat berkerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di

dalam maupun di luar sistem kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan

pasien dan komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada. Menjadi

dokter yang cakap memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana.

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 18

Page 19: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

7. AREA KOMPETENSI

7 area kompetensi, yaitu:

1. Keterampilan Komunikasi efektif

2. Keterampilan klinik dasar

3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar lmu biomedik, ilmu klinik, ilmu

perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga

4. Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun

masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinir dan

bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer

5. Mampu memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi

6. Mampu mawas diri dan belajar sepanjang hayat

7. Sadar etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik

8. KARAKTERISTIK DOKTER KELUARGA

(The American Academy of Family Physician, 1969; Geyman, 1971; McWhinney,

1981) Karakteristik Dokter Keluarga Lynn P. Carmichael (1973)

1. Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan

2. Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat

3. Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganya

4. Handal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakit

5. Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan

penyakit.

Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973)

1. Pelayanan responsif dan bertanggung jawab

2. Pelayanan primer dan lanjut

3. Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi

4. Memandang pasien dan keluarga

5. Melayani secara maksimal

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 19

Page 20: SKenario 1 dokter keluarga

Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora

IDI (1982)

1. Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat

2. Pelayanan menyeluruh dan maksimal

3. Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan

4. Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya

5. Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas kelanjutannya

*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 20