Upload
duwialfaiz
View
249
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dokter keluarga
Citation preview
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
SKENARIO
Dr. Lulu mendatangi Kabupaten Mendalo dengan maksud mengabdi sebagai
dokter keluarga disana. Pihak Kabupaten maupun Puskesmas menerima dengan sangat
baik namun meminta penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu dokter keluarga dan apa
bedanya dengan dokter umum. Dr. Lulu menjelaskan prinsip kedokteran keluarga yang
sedang dijalankan di Indonesia, perkembangannya dari awal dan keadaannya sekarang,
serta apa peran dokter keluarga itu sendiri. Tidak lupa juga dr. Lulu menjelaskan bahwa
dalam konsep Kedokteran Keluarga, bukan hanya individu yang sakit yang dapat
dianggap sebagai satu unit pelayanan kesehatan, tetapi keluarganya juga.
Materi yang dibahas untuk tutorial dengan skenario ini mencakup materi Paket
A dari Kurikulum Family Medicine.
KLASIFIKASI ISTILAH
1. Dokter keluarga : Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang berorientasi komunitas yang menitikberatkan pada
keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai
individu yang sakit, tetapi sebagai bagian dari unit
keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi
bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.
2. Puskesmas : Unit pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
bertanggung jawab pada suatu wilayah kerja.
3. Dokter umum : Dokter yang memberikan layanan kesehatan primer.
4. Kedokteran keluarga : Ilmu yang menekankan pentingnya pemberian
pelayanan kesehatan yang personal, primer,
komprehensif dan berkelanjutan kepada individu yang
berhubungan dengan keluarga, komunitas, dan
lingkungannya.
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 1
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Dr. Lulu sebagai dokter keluarga diminta penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu
dokter keluarga dan apa bedanya dengan dokter umum.
2. Dr. Lulu menjelaskan prinsip kedokteran kelurga yang sedang dijalankan di
Indonesia, perkembangannya dari awal dan keadaannya sekarang, serta apa peran
dokter keluarga itu sendiri.
3. Dr. Lulu menjelaskan bahwa dalam konsep Kedokteran Keluarga, bukan hanya
individu yang sakit yang dapat dianggap sebagai satu unit pelayanan kesehatan,
tetapi keluarganya juga.
ANALISIS MASALAH UNTUK SOCA
1. Apa itu kelurga ?
2. Apa fungsi keluarga ?
3. Bagaimana siklus hidup keluarga ?
4. Apa saja macam-macam atau bentuk-bentuk keluarga ?
5. Apa itu Dokter Keluarga ?
6. Apa beda Dokter Keluarga dengan Dokter Umum ?
7. Bagaimana cara atau syarat menjadi Dokter Keluarga ?
8. Apa peranan Dokter Keluarga ?
9. Dimana saja tempat praktek/pelayanan Dokter Keluarga ?
10. Apa saja prinsip Dokter Keluarga ?
11. Apa saja Pelayanan Dokter Keluarga ?
12. Apa saja nilai utama yang dianut dalam Kedokteran Keluarga ?
13. Apa saja konsep Kedokteran Keluarga ?
14. Bagaimana perkembangan Kedokteran Keluarga di Indonesia ?
15. Apa yang dimaksud keluarga sebagai Unit Pelayanan Kesehatan ?
16. Bagaimana hubungan antara keluarga dengan masalah kesehatan individu ?
17. Apa tujuan pelayanan Kedokteran Keluarga ?
18. Apa saja standar pelayanan Kedokteran kelaurga ?
19. Apa manfaat pelayanan Kedokteran Keluarga ?
20. Apa saja kendala menjadi Dokter Keluarga ?
21. Apa itu perawatan paliatif ?
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 2
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana siklus hidup keluarga ?
Jawab:
1. Tahap Dewasa dan Belum Menikah
2. Tahap Awal Perkawinan
a. Tahap Bulan Madu (0-2 tahun)
b. Tahap Awal Perkawinan (2-10 tahun)
c. Tahap Pertengahan Perkawinan (10-25 tahun)
d. Tahap Jangka Panjang Perkawinan (> 25 tahun)
3. Tahap Keluarga dengan Anak-anak
4. Tahap Keluarga dengan Anak-anak Dewasa
5. Tahap Keluarga dengan Anak-anak yang Meninggalkan Keluarga
6. Tahap Keluarga pada Usia Lanjut
2. Apa saja macam-macam atau bentuk-bentuk keluarga ?
Jawab:
1. Keluarga inti (nuclear family)
2. Keluarga campuran (blended family)
3. Keluarga besar (extended family)
a. Unilaterally extended
b. Bilaterally extended
4. Keluarga orangtua tunggal
a. (single parent family)
5. Keluarga hidup bersama
a. (communal / corporate family)
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 3
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
3. Apa beda Dokter Keluarga dengan Dokter Umum ?
Jawab:
Layanan Dokter Umum Dokter Keluarga
Cakupan Umumnya kuratif Promotif, protektif, preventif,
kuratif, rehabilitatif
Sifat Sesuai dengan keluhan Menyeluruh dan paripurna
Pendekatan Kasus per kasus, pengamatan
sesaat
Kasus per kasus,
berkesinambung, pengamatan
sepanjang hayat
Misi Mengobati penyakit yg
ditemukan
Menyembuhkan dan
menyehatkan
Peran keluarga Kurang dipertimbangkan Selalu dipertimbangkan, bahkan
dimanfaatkan dan dilibatkan
Hubungan Dokter dengan pasien Dokter-pasien-teman-konsultan
Pembayaran Pascabayar prabayar
4. Bagaimana cara atau syarat menjadi Dokter Keluarga ?
Jawab:
Program Konversi DPU menjadi DK ini mampu menilai 4 pilar
profesionalisme yaitu:
1. Perilaku dokter dengan parameter
a. SIP
b. Tempat praktik
c. Perlengkapan tempat praktiknya
2. Ilmu pengetahuan dengan parameter
a. CPD (?) yg telah diikuti
b. Tulisan yang telah dipublikasikan
c. Buku teks dan jurnal yang biasa dibaca
3. Keterampilan klinis dengan parameter
a. Pendekatan kedokteran keluarga pada setiap kasus selama praktik
b. Kasus yang pernah ditangani selama praktik
c. Kursus keterampilan medis teknis yang pernah dijalani
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 4
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
4. Kinerja dengan parameter
a. Jumlah kasus yang telah diselesaikan
b. Jenis kasus yang telah pernah dilayani
c. Keberhasilan menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi
d. Manajemen praktik dengan pendekatan kedokteran keluarga
5. Apa peranan Dokter Keluarga ?
Jawab:
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna, efektif dan efisien, sesuai
ketentuan yang berlaku.
2. Meningkatkan peranserta keluarga dan masyarakat peserta agar berperilaku
hidup sehat.
3. Menjalin kerjasama dengan semua fasilitas kesehatan dalam rangka rujukan.
4. Menjaga agar sumberdaya yang terbatas digunakan seefisien mungkin.
5. Menjaga hubungan baik dan terbuka dengan para pelaku jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat lainnya
6. Dimana saja tempat praktek/pelayanan Dokter Keluarga ?
Jawab:
1. Solo praktice (praktek perorangan)
2. Groups praktice
3. Klink dokter keluarga
4. Balkesmas
5. Puskesmas
6. Di rumah pasien (home visite, house call)
7. Tempat pelayanan lainnya
7. Apa saja konsep Kedokteran Keluarga (Paket A Kedokteran Keluarga)?
Jawab:
1. Nilai sentral kedokteran keluarga
2. Pelayanan personal, pelayanan berkelanjutan, pelayanan komprehensif
3. Keluarga sebagai suatu unit pelayanan
4. Pelayanan emergency, pelayanan di rumah dan perawatan di rumah
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 5
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
5. Pelayanan paliatif
8. Bagaimana perkembangan Kedokteran Keluarga di Indonesia ?
Jawab:
a. Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah
dimulai sejak tahun 1981, yakni didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga.
b. Pada tahun 1990, melalui konkresnya yang kedua di Bogor, nama organisasi
diubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia. Sekalipun organisasi ini
sejak tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tetapi pelayanan dokter keluarga di
Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan, baik dari profesi kedokteran
dan ataupun dari pemerintah.
9. Apa yang dimaksud keluarga sebagai Unit Pelayanan Kesehatan ?
Jawab:
Kedokteran Keluarga menekankan: keluarga sebagai unit sosial yang
memberikan dukungan kepada individu.
1. Masalah kesehatan pasien sering disebabkan oleh masalah pada keluarga
2. Masalah kesehatan pasien dapat menyebabkan masalah kesehatan keluarga.
10. Bagaimana hubungan antara keluarga dengan masalah kesehatan individu ?
Jawab:
Dasarnya: Gordon dan Le Richt, tentang konsep penyakit:
a. Host/pejamu, faktor yg terdpat dlm tubuh manusia yg mempengaruhi
timbulnya penyakit (keturunan, mekanisme pertahanan tubuh, umur, jenis
kelamin, ras, status perkawinan, pekerjaan dan kebiasaan2 hidup).
b. Agent/bibit penyakit, yaitu suatu subtansi atau elemen yg kehadiran atau
ketidak hadirannya dpt menyebabkan atau menggerakkan timbulnya penyakit,
dan ia dapat sbg benda biotis dan abiotis.
c. Environment/lingkungan, y aitu agrerat dari seluruh kondisi dan pengaruh2 luar
yg mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme, kedalamnya
termasuk tdk hanya lingk. fisik, tetapi juga ling. non fisik (sos-bud).
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 6
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
11. Apa tujuan pelayanan Kedokteran Keluarga ?
Jawab:
Tujuan Umum
Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.
Tujuan Khusus
1. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih
efektif.
2. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih
efisien.
12. Apa manfaat pelayanan Kedokteran Keluarga ?
Jawab:
1. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia
seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.
2. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin
kesinambungan pelayanan kesehatan.
3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan
terarah, terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.
4. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga
penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai masalah
lainnya.
5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan maka segala
keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan ataupun
keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah
kesehatan yang sedang dihadapi.
6. Akan dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya
penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologis.
7. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tatacara yang
lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya
kesehatan.
8. Akan dapat dicegah pemakaian pelbagai peralatan kedokteran canggih yang
memberatkan biaya kesehatan.
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 7
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
13. Apa saja kendala menjadi Dokter Keluarga ?
Jawab:
1. Belum terlalu jelasnya kedudukan, peran, wewenang dan prospek DK dalam
konteks Sistem Kesehatan Nasional yang ada sekarang secara keseluruhan
2. Penjenjangan pelayanan kesehatan dan sistem pembiayaan kesehatan belum
tertata baik untuk berkembangnya pelayanan DK.
3. Perlunya cukup banyak dokter di tingkat primer dalam 10 tahun ke depan
sebagai bagian dari suatu jenjang pelayanan.
4. Kompetensi pada dokter di tingkat pelayanan primer sangat beragam, begitupun
mutu pelayanan kesehatan.
5. Masih belum terlalu jelas institusi yang yang bertanggung jawab atas pembinaan
para dokter dari kelompok yang berada di masyarakat.
6. Sumber daya tenaga kependidikan yang tidak sesuai dengan pengadaan dokter
keluarga.
7. Penghasilan penduduk yang rendah. Kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan jaminan dan asuransi masih rendah dan masyarakat belum bisa
menyisihkan uang untuk membeli resiko yang tak pasti.
14. Apa itu perawatan paliatif ?
Jawab:
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas
hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan
penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui
identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-
masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual.
HIPOTESIS
Dokter Tenggara sebagai dokter keluarga memahami tentang konsep kedokteran
keluarga.
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 8
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
SINTESIS
KELUARGA
1. DEFINISI
1) Menurut Wonca Classification Committee 1994
Keluarga adalah sekelompok individu yang hidup bersama melalui
hubungan darah, persetujuan hukum dan ataupun adanya tanggung jawab
social.
2) Menurut UU RI No. 23 Tahun 1992
Keluarga adalah pasangan suami istri dengan anggota keluarga lainnya
yaitu setiap orang yang tinggal serumah baik yang mempunyai hubungan
darah maupun tidak.
3) Menurut UU No. 10 Tahun 1992
Keluarga adalah keluarga inti, yaitu unit terkecil dalam masyarakat yang
terdiri dari suami, istri, atau suami, istri dan anaknya atau ayah dengan anaknya,
atau ibu dengan anaknya.
2. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi holistic, meliputi:
1) Fungsi biologis
2) Fungsi pendidikan
3) Fungsi social ekonomi
4) Fungsi kasih sayang
5) Fungsi sosial budaya
2. Fungsi fisiologis (diukur dengan menggunakan APGAR Score, untuk menilai
fungsi keluaraga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap
hubungannya dengan anggota keluarga yang lain.
APGAR score meliputi :
a. Adaptation
Kemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota
keluarga yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari anggota
keluarga yang lain.
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 9
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
b. Partnership
Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara
anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga tersebut.
c. Growth
Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang
dilakukan anggota keluarga tersebut.
d. Affection
Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota
keluarga
e. Resolve
Menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan
waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.
Skor untuk masing-masing kategori adalah :
0 = jarang/tidak sama sekali
1= kadang-kadang
2= sering/selalu
Terdapat tiga kategori penilaian yaitu rata-rata ≤ 5 kurang; 6-7 cukup; 8-10
baik.
3. Fungsi patologis (dinilai dengan menggunakan SCREEM score)
SCREEM score meliputi :
a. Social
b. Culture
c. Religious
d. Economic
e. Educational
f. Medical
4. Fungsi hubungan antar manusia
5. Fungsi keturunan (genogram)
6. Fungsi perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan)
7. Fungsi non-perilaku
8. Fungsi indoor
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 10
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
9. Fungsi outdoor
3. SIKLUS HIDUP KELUARGA
TAHAP TUGAS YANG DICAPAI
1. Meninggalkan rumah
2. Menikah
3. Belajar Hidup bersama
4. Sebagai orangtua dengan
anak pertama
5. Hidup dengan anak remaja
6. Melepaskan anak (tahap
serang kosong)
7. Pengunduran diri
8. Usia tua
Membuktikan ketidaktergantungan individu
mengawali perpisahan emosi dari orang tua.
Membina hubungan intim dengan suami/istri
mengembangkan perpisahan emosi dari orang tua
Membagi beberapa peran perkawinan dalam peran-
peran yang pantas/adil
Membuka keluarga dengan kehadiran anggota keluara
baru. Pembagian peran sebagai orang tua.
Meningkatkan fleksibilitas diri keterikatan keluarga
untuk mengikuti gerak remaja di dalam dan di luar
system keluarga.
Menerima berbagai hal keluar dari atau masuk ke
dalam system keluarga. Membiasakan diri untuk
mengakhiri peran sebagai orangtua.
Membiasakan diri dengan pengunduran diri sebagai
pencari nafkah. Mengembangkan hubungan
persahabatan dengan anak-anak cucu dan semua yang
lain.
Berurusan dengan susutnya kemampuan dan
ketergantungan yang lebih besar pada yang lain.
Berurusan dengan hilangnya teman-teman anggota
keluarga dan akhirnya yang lain.
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 11
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
DOKTER KELUARGA
1. DEFINISI
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang berorientasi komunitas yang menitikberatkan pada keluarga, ia tidak hanya
memandang penderita sebagai individu yang sakit, tetapi sebagai bagian dari unit
keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi
penderita atau keluarganya.
2. NILAI UTAMA YANG DIANUT DALAM KEDOKTERAN KELUARGA
1) keluarga dan perhatian khusus kepada hubungan dokter pasien
2) Pendekatan Holistik: masalah penyakit pasien tidak hanya disebabkan dimensi
fisik tetapi juga dari segi psikologi dan sosial (bio-psiko-sosial) dari pasien,
keluarga dan komunitasnya. Pendekatan holistik sangat penting pada zaman
sekarang ketika teknologi tinggi kedokteran telah menyebabkan dehumanisasi
pasien dan fragmentasi pelayanan kesehatan.
3) Kedokteran Pencegahan: memberikan dampak kepada status kesehatan yang
lebih panjang daripada kedokteran kuratif
4) Mencakup semua usia (Life cycle): melayani pasien segala usia, sehingga
disebut “specialist in breadth”
3. STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA
A. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of Clinical Care)
1. Standar Pelayanan Kesehatan di Klinik (Standards of Comprehensive of
Care)
1). Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang
2). Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
3). Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
4). Deteksi dini
5). Kuratif medis
6). Rehabilitasi medis dan sosial
7). Kemampuan sosial keluarga
8). Etik medikolegal
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 12
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
2. Standar Pelayanan Medis (Standard of Medical Care)
1). Anamnesis
2). Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
3). Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
4). Prognosis
5). Konseling
6). Konsultasi
7). Rujukan
8). Tindak lanjut
9). Tindakan
10). Pengobatan rasional
11). Pembinaan keluarga
3. Standar Pelayanan Menyeluruh (Standard of Holistic of Care)
1). Pasien adalah manusia seutuhnya
2). Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya
3). Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya
4. Standar Pelayanan Terpadu (Standard of Integration of Care)
1). Koordinator penatalaksanaan pasien
2). Mitra dokter – pasien
3). Mitra lintas sektoral medis
4). Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik
5. Standar Pelayanan Bersinambungan (Standard of Continuum Care)
1). Pelayanan proaktif
2). Rekam medis bersinambungan
3). Pelayanan efektif – efisien
4). Pendampingan
B. Standar Perilaku dalam Praktik (Standards of Behavior in Practice)
1. Standar Perilaku terhadap Pasien (Patient – Physician relationship Standard)
1). Informasi memperoleh pelayanan
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 13
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
2). Masa konsultasi
3). Informasi medis menyeluruh
4). Konsultasi efektif
5). Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter
2. Standar Perilaku dengan Mitra Kerja di Klinik (Standard of Partners
Relationship in Practice)
1). Hubungan profesional dalam klinik
2). Bekerja dalam tim
3). Pemimpin klinik
3. Standar Perilaku dengan Sejawat (Standard of Working with Colleagues)
1). Hubungan profesional antarprofesi
2). Hubungan baik sesama dokter
3). Perkumpulan profesi
4. Standar Pengembangan Ilmu dan Keterampilan Praktik (Standard of
Knowledge and Skill Development)
1). Mengikuti kegiatan ilmiah
2). Program jaga mutu
3). Partisipasi dalam kegiatan pendidikan
4). Penelitian dalam praktik
5). Penulisan ilmiah
5. Standar Partisipasi dalam Kegiatan masyarakat di Bidang kesehatan
(Standard as Community leader)
1). Menjadi anggota perkumpulan sosial
2). Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat
3). Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitarnya
C. Standar Pengelolaan Praktik (Standards of Practice Management)
1. Standar Sumber Daya Manusia (standard of Human Resources)
1). Dokter keluarga
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 14
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
2). Perawat
3). Bidan
4). Administrator klinik
2. Standar Manajemen Keuangan (Standard of Finance Management)
1). Pencatatan keuangan
2). Jenis sistem pembiayaan praktik
3. Standar Manajemen Klinik (Standard Management of Clinic for Practice)
1). Pembagian kerja
2). Program pelatihan
3). Program kesehatan dan Keselamatan kerja (K3)
4). Pembahasan administrasi klinik
D. Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities)
1. Standar Fasilitas Praktik (Standard of Practice Facilities)
1). Fasilitas untuk praktik
2). Kerahasiaan dan privasi
3). Bangunan dan interior
4). Alat komunikasi
5). Papan nama
a. Standar Peralatan Klinik (Standard of Practice Equipments)
1). Peralatan medis
2). Peralatan penunjang medis
3). Peralatan nonmedis
b. Standar Proses – proses Penunjang Praktik (Standard of Clinical Supports
Process)
1). Pengelolaan rekam medis
2). Pengelolaan rantai dingin
3). Pengelolaan pencegahan infeksi
4). Pengelolaan limbah
5). Pengelolaan air bersih
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 15
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
6). Pengelolaan obat
4. PELAYANAN DOKTER KELUARGA
1. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan. Pada bentuk ini, pelayanan yang
diselenggarakan pada praktek dokter keluarga hanya pelayanan rawat jalan saja.
Dokter yang menyelenggarakan praktek dokter keluarga tersebut tidak
melakukan pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah atau pelayanan
rawat inap di rumah sakit. Semua pasien yang membutuhkan pertolongan
diharuskan datang ke tempat praktek dokter keluarga. Jika kebetulan pasien
tersebut memerlukan pelayanan rawat inap, pasien tersebut dirujuk ke rumah
sakit.
2. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan
pasien dirumah. Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek
dokter keluarga mencakup pelayanan rawat jalan serta pelayanan kunjungan dan
perawatan pasien di rumah. Pelayanan bentuk ini lazimnya dilaksanakan oleh
dokter keluarga yang tidak mempunyai akses dengan rumah sakit.
3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan
pasien di rumah, serta pelayanan rawat inap di rumah sakit. Pada bentuk
ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga telah
mencakup pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah,
serta perawatan rawat inap di rumah sakit. Pelayanan bentuk ini lazimnya
diselenggarakan oleh dokter keluarga yang telah berhasil menjalin kerja sama
dengan rumah sakit terdekat dan rumah sakit tersebut memberi kesempatan
kepada dokter keluarga untuk merawat sendiri pasiennya di rumah sakit.
Jenis Pelayanan Dokter Keluarga :
1. Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan
2. Pemeriksaan dan Pengobatan oleh dokter
3. Tindakan medis kecil (ringan)
4. Pemeriksaan penunjang laboratorium sederhana
5. Pemeriksaan ibu hamil, nifas dan ibu menyusui, bayi dan anak balita
6. Upaya penyembuhan terhadap efek samping kontrasepsi
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 16
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
7. Pemberian obat pelayanan dasar dan pelayanan obat penyakit kronis atas
indikasi medis
8. Pemberian surat rujukan ke Rumah Sakit/Dokter Spesialis untuk kasus yang
tidak dapat ditangani Dokter Keluarga
Pelayanan Obat Dokter Keluarga :
Pelayanan obat biasa atau obat kronis dapat diperoleh berdasarkan resep
Dokter Keluarga
1. Pelayanan Obat Biasa : resep obat dapat diambil di Apotek provider atau dapat
diberikan langsung oleh Dokter Keluarga apabila dalam wilayah tersebut tidak
ada Apotek atau lokasi Apotek jauh dari Dokter Keluarga, Jumlah obat yang
diberikan maksimal untuk 7 (tujuh) hari
2. Pelayanan Obat Kronis : diambil dengan menunjukkan surat rujukan balik dari
RS/Dokter Spesialis kepada Dokter Keluarga, Jumlah obat yang diberikan
maksimal untuk 30 (tiga puluh) hari.
5. PRINSIP PELAYANAN KEDOKTERAN
9 prinsip pelayanan kedokteran keluarga, yaitu :
1) Komprehensif dan holistik
2) Kontinu
3) Mengutamakan pencegahan
4) Koordinatif dan kolaboratif
5) Personal sebagai bagian integral dari keluarganya
6) Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
7) Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum
8) Sadar biaya dan sadar mutu
9) Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan
6. 5 STAR’S DOCTOR
1) Care Provider (Penyelengara pelayanan kesehatan)
Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang
individu dan sebagai bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga,
komunitas, lingkungannya, dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang berkualitas tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal dalam jangka
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 17
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
waktu panjang dalam wujud hubungan profesional dokter-pasien yang saling
menghargai dan mempercayai. Pelayanan komprehensif yang manusiawi
namun tetap dapat diaudit dan dipertangungjawabkan
2) Decision Maker (Pembuat Keputusan)
Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan pemanfaatan
teknologi kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan
mempertimbangkan harapan pasien, nilai etika, “cost effectiveness” untuk
kepentingan pasien sepenuhnya. Membuat keputusan klinis yang ilmiah dan
empatik
3) Communicator (Penghubung/penyampai pesan)
Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang
efektif sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatannya sendiri. Memicu perubahan
cara berpikir menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya
4) Community Leader (Pemimpin masyarakat)
Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien yang dilayaninya,
menyearahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya,
memberikan nasihat kepada kelompok penduduk dan melakukan kegiatan
atas nama masyarakat. Menjadi panutan masyarakat
5) Manager of Healthcare Resources (Manajer SDM pelayanan kesehatan)
Yang dapat berkerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di
dalam maupun di luar sistem kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan
pasien dan komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada. Menjadi
dokter yang cakap memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana.
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 18
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
7. AREA KOMPETENSI
7 area kompetensi, yaitu:
1. Keterampilan Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar lmu biomedik, ilmu klinik, ilmu
perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga
4. Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun
masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinir dan
bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer
5. Mampu memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi
6. Mampu mawas diri dan belajar sepanjang hayat
7. Sadar etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik
8. KARAKTERISTIK DOKTER KELUARGA
(The American Academy of Family Physician, 1969; Geyman, 1971; McWhinney,
1981) Karakteristik Dokter Keluarga Lynn P. Carmichael (1973)
1. Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan
2. Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat
3. Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganya
4. Handal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakit
5. Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan
penyakit.
Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973)
1. Pelayanan responsif dan bertanggung jawab
2. Pelayanan primer dan lanjut
3. Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi
4. Memandang pasien dan keluarga
5. Melayani secara maksimal
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 19
Written by : Tomi Atmadirja and Nurlaila Oktora
IDI (1982)
1. Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat
2. Pelayanan menyeluruh dan maksimal
3. Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan
4. Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya
5. Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas kelanjutannya
*If I never try, I’ll never Know…^_^Keep Fighting! 20