Upload
silvia-laurents
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 1/26
SULASTRI 1102012286 “SINDROM DISPEPSIA”
LO 1.1 Memahami dan menjela!an ana"#mi $a"e%
1.1 Ma!%#!#&i $a"e%
www.hotep.bemoor.com www.studyblue.com
sumber: Sobotta
LO 1.1 Memahami dan menjelaskan anatomi gaster
1.1 Makroskopis gaster
'a"e% ()en"%i*+l+,- lam+n$
• Letak pada regio epigastrium sinistra dan hipokondrium sinistra dan sebagian pada region umbilical cranio lateral
sinistra.
/ Bentuk seperti koma, dalam bidang frontal dengan lengkung ke kiri
/ Dimulai dari esophagus pars abdominalis pada foramen esophagicum pada diphragma setinggi T .
/ Bentuk tergantung !
o Ban"akn"a isi
o Lanjutn"a pencernaan
o #uatn"a otot$otot %entriculus
o #eadaan usus$usus disekelilingn"a
/ Dapat dibedakan !
o &ur%atura minor 'lengkung kecil(, sebelah mdial.o &ur%atura major'lengkung besar(
o )aries %entralis 'anterior(
1
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 2/26
o )aries dorsalis 'posterior(
• *entriculus dapat dibagi dalam
o a%dia, tempat muara oesophagus kedalam %entriculus
o +nd+ atau #%ni3, bagian "nag menonjol ke kranial disebelah kiri esophagus
o #%&+, bagian dari tempat muara esophagus samapi tempat terkaudal
o Pa% &4l#%i*a, bagian dari tempat terkaudal sampai akhir %entriculus
o P4l#%+, tempat terakhir %entriculus
/ Batas antara corpus dan pars p"lorica, lengkung %entriculus lebih membuat suatu angulus dengan incisura "ang
melintang disebut in*i+%a an$+la%i./ )ada p"lorus terdapat tempat "ang sempit disebut I"hm+5 dengan %ena "ang berjalan melintang. Terdapat
serabut$serabut "ang berjalan melingkar membentuk m.&in*"e% &4l#%i.
• Dinding %entriculus terdiri atas, dari luar ke dalam !
a. Tunika serosa
b. Tunika muskularis, terdiri dari + lapisan otot dari luar ke dalam 'stratum longitudinale ! lanjutan stratum
longitudinal esophagus, stratum circulare! lanjutan stratum circulare esophagus, stratum obliuum(
c. Tunika mukosa
• )ada -aktu minum saat %entriculus kosong !
stratum obliuum dapat berkontraksi tersendiri. Bila ia berkontraksi, daerah cur%atura minor dipisah dari daerah
cur%atura major, sehingga menjadi suatu canalis antara cardia dan p"lorus, disebut canalis gastricus.
ni terjadi secara reflektoris• )ada -aktu muntah
o gerakan inspirasi dengan rima glottidis tertutup, sehingga desakan intrathorcal turun dan esophagus
membuka.
o /erakan %entriculus tersebut disertai dengan kontraksi otot perut "ang men"ebabkan bertambahn"a
desakan intraabdominal, "ang membantu masukn"a isi %entriculus ke esophagus.
o #emudian terjadi gerakan ekspirasi disertai dengan kontraksi otot perut, sehingga desakan intrathoracal
bertambah dan isi esophagus dikeluarkan.
a. Penda%ahan $a"e%
A%"e%iae berasal dari cabang "%+n*+ *#elia*+.
- A%"e%ia $a"%i*a ini"%a berasal dari "%+n*+ *#elia*+. 0rteri ini berjalan ke atas dan kiri untuk
mencapai oesophagus dan kemudian berjalan turun sepanjang cur%atura minor gaster. 0rteriagastrica sinistra mendarahi 1+ ba-ah oesophagus dan bagian atas kanan gaster.
- A%"e%ia $a"%i*a de3"%a berasal dari a%"e%ia he&a"i*a *#mm+ni pada pinggir atas p"lorus dan
berjalan ke kiri sepanjang cur%atura minor. 0rteria ini mendarahi bagian kanan ba-ah gaster.
- A%"e%iae $a"%i*ae %e)e berasal dari a%"e%ia lienali pada hilum lienale dan berjalan ke depan di
dalam ligamentum gastrosplenicum untuk mendarahi fundus.
- A%"e%ia $a"%##men"ali ini"%a berasal dari a%"e%ia &leni*a pada hilum lienale dan berjalan ke
depan di dalam ligamentum gastrolienale untuk mendarahi gaster sepanjang bagian atas cur%atura
major.
- A%"e%ia $a"%##men"ali de3"%a berasal dari a%"e%ia $a"%#d+#denali "ang merupakan cabang
a%"e%ia he&a"i*a *#mm+ni. 0rteria ini berjalan ke kiri dan mendarahi gaster sepanjang ba-ah
cur%atura major.
Venae. Vena-vena ini mengalirkan darah ke dalam sirkulasi portal. Vena gastrica
sinistra dan dextra bermuara langsung ke vena porta hepatis. Venaegastricae breves dan vena gastroomentalis sinistra bermuara ke dalam venalienalis. Vena gastroomentalis dextra bermuara ke dalam vena mesentricasuperior.
2
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 3/26
Pe%a%aan $a"e%
• )ersarafan ini termasuk serabut$serabut simpatis "ang berasal dari &le3+ *#elia*+ dan serabut$
serabut parasimpatis dari ner%us %agus de2tra dan sinistra.
• T%+n*+ )a$ali an"e%i#% "ang dibentuk di dalam thora2, terutama berasal dari ne%)+ )a$+
ini"%a, memasuki abdomen pada permukaan anterior oesophagus. Truncus, "ang mungkin tunggal
atau multipel, kemudian terbagi menjadi cabang$cabang "ang men"arafi permukaan anterior gaster.
3ebuah cabang hepaticus "ang besar berjalan ke atas menuju hepar, dan di sini membentuk %am+
&4l#%i*+ "ang berjalan turun ke p"lorus.• T%+n*+ )a$ali &#"e%i#%, "ang dibentuk di dalam thora2, terutama berasal dari ne%)+ )a$+
de3"%a, memasuki abdomen pada permukaan posterior oesophagus. 3elanjutn"a truncus membentuk
cabang$cabang "ang men"arafi permukaan posterior gaster. 3uatu cabang "ang besar berjalan
menuju ple2us coeliacus dan ple2us mesentricus superior dan kemudian didistribusikan ke usus
sampai fle2ura coli sinistra dan ke pancreas.
• )ersarafan simpatis gaster memba-a serabut$serabut rasa n"eri, sedangkan serabut parasimpatis
ner%us %agus memba-a secretomotoris untuk glandulae gastricae dan serabut motoris untuk tunica
muscularis gaster. Musculus sphincter p"loricus menerima serabut motoris dari sistem simpatis dan
serabut inhibitor dari ner%us %agus.
1.2 Mi!%#!#&i $a"e%
0da tiga daerah struktur histologi "ang berbeda, "aitu corpus, fundus dan p"lorus. )eralihan esophagus dan
lambang disebut e#&ha$+*a%dia, e&i"el e%la&i $e&en$ e#&ha$+ e%alih menjadi e&i"el ela&i "#%a!
&ada *a%dia. Mucosa cardia terlihat berlipat 4 lipat membentuk fo%eola gastrica. Didalam lamina propia terdapat
kelenjar terpotong melintang 'kelenjar tubolosa berkelok $ kelok(, dapat meluas ke dalam lamina propria
esophagus.
3etelah mencapai cardia, kelenjar esophagus di submucosa tidak ada lagi. Tunica muscularis circular menebal
membentuk sphinter.
3
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 4/26
'ASTER
5pitel terdiri dari el ilind%i mensekresi mukus. )ermukaan lambung di tandai dengan lipatan mucosa disebut
%+$ae. Dalam lipatan terdapat in%aginasi cekungan di sebut gastric$pits atau #)e#lae $a"%i*ae. Di dalam
mucosa terdapat kelenjar 4 kelenjar "ang bermuara pada fo%eola gastrica.
UNDUS
Mukosa diliputi e&i"el ela&i "#%a! . )ada dasar fo%eola gastrica bermuara kelenjar fundus, kelenjar tubulosa
simpleks dan lurus. 6o%eola fastrica sepertiga tebal mukosa, sedangkan kelenjarn"a 'fundus( dua pertiga tebal
mukosa, terletak didalam lamina propria.
Ada 7 ma*am el !elenja%
a. Sel m+*#a lehe% (ne*! *ell(, terdapat dileher kelenjar, mirip sel epitel mucosa. Bagian apikal sel kadang 4
kadang mengandung granula
b. Sel l (&a%ie"al *ell(. Bentuk sel segitiga atau bulat, terdapat di bagian istmus kelenjar. 3itoplasma
merah, inti di tengah, cromatin padat.c. Sel 9im#$en (*hie *ell(. Bentuk sel mirip sel 7&L, tidak teratur. 3itoplasma basofil. nti sel terletak basal.
Terdapat ban"ak di bagian ba-ah kelenjar.
d. Sel a%$en"ain. 3edikaan 75 sukar di jumpai.
Dinding serupa saluran cerna "ang lain "aitu ! tunika muscularis mucosa, tunika submucosa, tunica muscularis
dengan lapisan circular lebih tebal dan tunica serosa.
4
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 5/26
'ASTER PILORUS
Berbeda dengan fundus #)e#la $a"%i*a leih dalam. 3el 4 sel kelenjar hampir homogen, semua sel mucus
!elenja% &il#%+ e%in$ e%!el#! : !el#! di dalam lamia propria. #adang 4 kadang di temukan n#d+l+
l4m&ha"i*+ 4an$ menem+ am&ai "+ni*a +m+*#a. Tunica muscularis, dengan lapisan circular amat tebal
membentuk &hin"e%.
PERALIAN 'ASTER DEUDENUM
T+ni!a m+*#a e&i"el "#%a! "ang pada bagian de+den+m m+lai "e%da&a" el $#le". )ada deudenum tekah
terdapat tonjolan ke permukaan 8)il+ in"e"inal9 "ang gemuklebar dengan sel goblet dan criptus sumur
lieberkuhn. )ada pilorus ada kelenjar pilorus.
LO. 2 Memahami dan menjela!an ii#l#$i 'a"e%
2.1 Pema$ian $a"e% dan +n$i $a"e%
/ Ma!anan diim&an di !#%&+ lam+n$
3ekelompok sel pemacu "ang terletak di regio fundus bagian atas lambung menghasilkan potensial gelombang
lambat "ang men"apu keba-ah sepanjang lambung menuju sfingter p"lorus dengan frekuensi +2 per menit.. sekali
dimulai gelombang peristaltic men"ebar melalui fundus dan korpus ke antrum dan sfingter p"lorus. #arena lapisan
otot di fundus dan korpus tipis maka kontraksi di bagian ini lemah. #etika mencapai antrum gelombang kontaksi
menjadi jauh lebih kuat karena ototn"a lebih tebal.
#arena di fundus dan korpus gerakan mencampur berlangsung lemah maka makanan "ang disalurkan ke lambung
dari esophagus disimpan di bagian korpus "ang tenang tanpa mengalami pencampuran. Daerah fundus tidak
men"impan makanan tetapi han"a mengandung kantung gas. Makanan secara bertahap disalurkan dari korpus ke
atrum, tempat berlangsungn"a pencampuran.
5
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 6/26
/ Pen*am&+%an ma!anan e%lan$+n$ di an"%+m
#ontraksi peristaltic antrum "ang kuat mencampur makanan dengan sekresi lambung untuk menghasilkan kimus.
3etiap gelombang peristaltic antrum mendorong kimus maju menuju sfingter p"lorus. Biasan"a han"a beberapa
milliliter "ang terdorong ke duodenum pada setiap gelombang peristaltic. 3ebelum ban"ak kimus "ang keluar,
gelombang peristaltic mencapai sfingter p"lorus dan men"ebabkan sfingter ini berkontaksi lebih kuat, menutup
pintu keluar dan mencegah mengalirn"a kimus ke duodenum.
Massa kimus antrum "ang terdorong maju tetapi tidak dapat masuk ke duodenum tertahan mendadak di sfingter
"ang tertutup dan memantul balik kedalam antrum, han"a untuk didorong kembali ke sfingter dan memantul balik oleh gelombang peristaltic baru. /erakan maju mundur ini mencampur kimus secara merata di antrum.
Lam+n$ mem&+n4ai +n$i;
A. +n$i m#"#%i! lam+n$
1. +n$i menam&+n$ ! men"impan makanan sampai makanan tersebut sedikt demi sedikit dicerna dan
bergerak pada saluran cerna. Men"esuaikan peningkatan %olume tekanan dengan relaksasi reseptif otot
polos "ang diperantarai oleh ner%us %agus dan dirangsang oleh gastrin.
:. +n$i men*am&+% ! memecahkan makanan menjadi partikel$partikel kecil dan mencampurn"a dengan
getah lambung melalui kontraksi otot "ang mengelilingi lambung. #ontraksi peristaltik diatur oleh suatu
irama listrik intrinsik dasar.
+. +n$i &en$##n$an lam+n$ ; diatur oleh pembukaan sfingter pilorus "ang dipengaruhi %iskositas,%olume, keasamam, akti%itas osmotik, keadaan fisik, serta emosi, obat$obatan, dan olahraga. )engosongan
lambung juga diatur oleh faktor saraf dan hormonal, seperti kolesistokinin.
<.+n$i &en*e%naan dan e!%ei
1. Pen*e%naan &%#"ein oleh pepsin dan 7&L dimulai disini ! pencernaan karbohidrat dan lemak oleh amilase
dan lipase dalam lambung kecil peranann"a.
:. Sin"ei dan &ele&aan $a"%in dipengaruhi oleh protein "ang dimakan, peregangan antrum, alkalinisasi
antrum, dan rangsangan %agus.
+. Se!%ei a!"#% in"%ini! memungkinkan absorpsi %itamin B1: dari usus halus bagian distal.
;. 3ekresi mukus membentuk selubung "ang melindungi lambung serta berfungsi sebagai pelumas sehingga
makanan lebih mudah diangkut.
<. Se!%ei i!a%#na", bersama dengan sekresi gel mukus, tampakn"a berperan sebagai barrier dari asam
lumen dan pepsin
2.2 me!anime &en*e%naan me!ani!
M=L=T
Lubang masuk makanan 'mulut( dibentuk oleh bibir "ang mengandung otot dan membantu mengambil,
menuntun, dan menampung makanan di mulut. Langit$langit 'palatum( "ang membentuk atap lengkung
rongga mulut, memisahkan mulut dari saluran hidung. #eberadaan struktur ini juga memungkinkan bernapas
dan mengun"ah atau menghisap berlangsung secara bersamaan. Terdapat u%ula "ang berperan penting dalam
menutup saluran hidung se-aktu menelan. Lidah "ang membentuk dasar rongga mulut, terdiri dari otot rangka
"ang dikontrol secara %olunteer. /erakan lidah penting dalam menuntun makanan di dalam mulut se-aktu
mengun"ah dan menelan serta berperan dalam berbicara. 3elain ini terdapat taste buds di lidah. 6aring berfungsi sebagai saluran bersama untuk s"stem pencernaan 'penghubung antara mulut dan esophagus, untuk
makanan( dan s"stem pernapasan 'dengan membantu member akses antara saluran hidung dan trakea, untuk
udara(.
Langkah pertama proses pencernaan adalah mastikasi atau mengun"ah, motilitas mulut "ang melibatkan
pengirisan, perobekan, penggilingan dan pencampuran makanan oleh gigi.
6ungsi mengun"ah adalah !
a. Menggiling dan memecahkan makanan menjadi potongan$potongan "ang lebih kecil sehingga makanan
mudah ditelan untuk meningkatkan luas permukaan makanan "ang akan terkena en>im
b. Mencampur makanan dengan liur
c. Merangsang taste buds 'selain menghasilkan rasa nikmat kecap "ang sub"ektif tetapi juga secara refle2meningkatkan sekresi liur, lambung, pancreas dan empedu untuk persiapan bagi kedatangan makanan(.
6
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 7/26
Tindakan mengun"ah dapat %olunteer, tetapi sebagian besar mengun"ah selama makan adalah refle2 ritmik
"ang dihasilkan oleh pengaktifan otot rangka rahang, bibir, pipi, dan lidah sebagai respons terhadap tekanan
makanan pada jaringan mulut.
Tidak terjadi pen"erapan makanan di mulut. Tetapi, sebagian obat dapat diserap oleh mukosa oral, contoh !
nitrogliserin$obat %asodilator "ang kadang digunakan oleh pasien jantung untuk menghilangkan serangan
angina.
60?@/ D0@ 53O60/=3
Motilitas "ang berkaitan dengan faring dan esophagus adalah menelan. Menelan adalah keseluruhan proses memindahkan makanan dari mulut melalui esophagus hingga ke lambung.
Menelan adalah refle2 tuntas atau gagal terprogram secara berurutan. Menelan dimulai ketika suatu
bolus 'gumpalan makanan "ang tekag dikun"ah atau encer( secara sengaja didorong oleh lidah ke belakang
mulut menuju faring, "ang mengirim impuls aferen ke pusat menelan "ang terletak di medulla batang otak.
)usat menelan kemudian secara refle2 mengaktifkan dalam urutan "ang sesuai otot$otot "ang terlibat dalam
proses menelan. Menelan dimulai secara %olunteer, tetapi sekali dimulai makan gerakan ini tidak bisa
dihentikan.
Menelan dibagi menjadi : tahap, "aitu !
a. Tahap orofaring ! berlangsung sekitar 1 detik dan terdiri dari pemindahan bolus dari mulut
melalui faring untuk menuju esophagus. #etika masuk ke faring, bolus makanan harus
diarahkan ke dalam esophagus dan dicegah untuk masuk ke lubang$lubang lain "ang
berhubungan dengan faring. Makanan harus dijaga agar tidak masuk kembali ke mulut, masuk ke saluran hidung atau masuk ke trakea. 3emua ini diatur oleh akti%itas$akt%itas terkoordinasi
berikut !
• )osisi lidah "ang menekan langit$langit keras menjaga agar makanan tidak masuk kebali ke
mulut se-aktu menelan
• =%ula terangkat dan menekan bagian belakang tenggorokan, menutup saluran hidung dari
faring sehingga makanan tidak masuk ke hidung.
• Makan dicegah masuk ke trakea, terutama oleh ele%asi laring dan penutupan erat pita suara
di pintu masuk laring atau glottis. #ontraksi otot laring mendekatkan kedua pita suara satu
sama lain sehingga pintu masuk glottis tertutup. Bolus juga mendorong suatu lipatan kecil
jaringan tulang ra-an, epiglottis ke belakang menutuo glottis sebagai proteksi tambahan
agar makanan tidak masuk ke saluran napas.
• )usat menelan secara singkat menghambat pusat pernapasan di dekatn"a
• Dengan laring dan trake tertutup, otot$otot faring berkontraksi untuk mendorong bolus ke
dalam esophagus.
elvin-
pasunda.blogspot.com
b. Tahap esophagus ! pusat menelan memicu gelombang peristaltic primer "ang men"apu dari
pangkal ke ujung esophagus, mendorong bolus di depann"a menelusuri esophagus untuk masuk
ke lambung. )eristaltic adalah kontraksi otot polos sirkular "ang bergerak progresif maju,
mendorong bolus kebagian di depann"a "ang masih melemas. /elombang peristatik butuh-aktu sekitar <$Adetik untuk mencapai ujung ba-ah esophagus. )erambatan gelombang
dikontol oleh pusat menelan, dengan persarafan melalui saraf %agus. ika bolus "ang tertelan
7
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 8/26
besar atau lengket, maka bolus akan meregangkan esophagus, merangsang reseptor tekanan di
dindingn"a. 0kibatn"a terjadi pengaktifan gelombang peristaltic kedua "ang lebih kuat "ang
diperantarai oleh ple2us saraf intrinsic di tempat peregangan. /elombang peristaltic kedua ini
tidak melibatkan pusat menelan. )eregangan esophagus juga secara refle2 meningkatkan sekresi
liur.
geneticworlds.blogspot.com
L0MB=@/
5mpat aspek motilitas lambung adalah pengisian, pen"impanan, pencampuran dan pengosongan.
a. )engisian lambung
#etika kosong, lambung memiliki %olume sekitar <Cml, tetapi %olume lambung dapat bertambah
hingga sekitar 1L saat makan. Lambung dapat menampung peningkatan %olume :Ckali lipat tersebut
dengan tidak ban"ak mengalami perubahan tegangan di dindingn"a dan peningkatan tekanan
intralambung. Bagian interior lambung membentuk liapatan$lipatan dalam. 3e-aktu makan, lipatan
menjadi lebih kecil dan n"aris menatar se-aktu lambung sedikit melemas setiap kali makanan
masuk, seperti ekspansi bertahap kantung es "ang sedang diisi. ?elaksasi lambung se-aktu
menerima makanan ini disebut relaksasi reseptif, relaksasi ini meningkatkan kemampuan lambung
menampung tambahan %olume makanan dengan han"a men"ebabkan sedikit peningkatan tekananlambung. @amun, jika makanan "ang dikonsumsi lebih dari 1L maka lambung mengalami
peregangan berlebihan dan tekanan intralambung mengalami sehingga "ang bersangkutan merasa
tidak n"aman. ?elaksasi reseptif dipicu oleh tindakan makan dan diperantarai oleh saraf %agus.
b. Makanan disimpan di korpus lambung
c. )encampuran makanan berlangsung di antrum
d. )engosongan lambung
#ontraksi peristaltic antrum adalah ga"a pendorong untuk mengosongkan isi lambun. umlah kimus
"ang lolos ke duodenum pada setiap gelombang kontraksi sebelum sfingter p"lorus menutup erat
terutama bergantung pada kekuatan peristaltic. ntensitas peristaltic antrum dapat sangat ber%ariasi
di ba-ah pengaruh berbagai sin"al dari lambung dan duodenum karena itu, pengosongan lambung
diatur baik oleh factor lambung dan duodenum. 6actor$faktor ini mempengaruhi eksitabilitas
lambung dan sedikit mendepolarisasi atau menghiperpolarisasi otot polos lambung. 3emakin besar eksitabilitas, semakin sering B5? menghasilkan potensial aksi, semakin besar tingkat akti%itas
peristaltic di antrum dan semakin cepat laju pengosongan lambung.
2.= %e$+lai h#%m#ne dan e!%ei en9im &ada aa" &en$##n$an lam+n$
60#TO? D L0MB=@/ E0@/ M5M)5@/0?=7 L0= )5@/O3O@/0@ L0MB=@/
8
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 9/26
6aktor utama di lambung "ang mempengaruhi kekuatan kontraksi adalah jumlah kimus di lambung.
ika hak$hal lain setara maka lambung mengosongkan isin"a dengan kecepatan "ang sebanding dengan
%olume kimus di dalamn"a setiap saat. )eregangan lambung memicu peningkatan motilitas lambung melalui
efek peregangan pada otot polos serta melalui keterlibatan pleksus intrinsic, saraf %agus, dan hormone
lambung gastrin.
3elain itu, derajat fluiditas kimus di lambung mempengaruhi pengosongan lambung. si lambung
harus diubah menjadi bentuk cair kental merata sebelum disalurkan ke duodenum. 3emakin cepat tingkat
keenceran "ang sesuai tercapai, semakin cepat isi lambung siap die%akuasi.
60#TO? D D=OD5@=M E0@/ M5M)5@/0?=7 L0= )5@/O3O@/0@ L0MB=@/
6actor duodenum snagat berpengaruh dalam pengosongan lambung. Duodenum harus siap
menerima kimus dan dapat menunda pengosongan lambung, dengan mengurangi akti%itas peristaltic di
lambung sampai duodenum diap menampung lebih ban"ak kimus. Bahkan jika lambung teregang dan isin"a
berada dalam bentuk cair, lambung tidak dapat mengosongkan isin"a sampai duodenum siap mengolah
kimus.
5mpat factor duodenum terpenting "ang mempengaruhi pengosongan lambung adalah lemak, asam,
hipertonisitas dan peregangan.
o Lemak
Lemak dicerna dan diserap lebih lambat dari pada nutrient lain. )encernaan dan pen"erapan lemak
berlangsung han"a di dalam lumen usus halus. #etika lemak sudah ada di duodenum, pengosongan
lambung lebih lanjut ke dalam duodenum terhenti sampai usus halus selesai memproses lemak "angada di dalamn"a.
o 0sam
#arena lambung mengeluarkan 7&l, maka kimus "ang masuk ke duodenum sangat asam. #imus ini
dinetralkan oleh @a7&O+ "ang disekresikan ke dalam lumen duodenum terutama dari pancreas.
0sam "ang belum ternetralkan akan mengiritasi mukosa duodenum dan menginaktifkan en>im$
en>im pencernaan pancreas "ang disekresikan ke dalam lumen duodenum. #arena itu, masuk akal
jika asam "ang belum ternetralkan di duodenum akan menghambat pengosongan lebih lanjut isi
lambung "ang asam sampai netralisasi selesai.
o 7ipertonisitas
3e-aktu molekul$molekul protein dan tepung dicerna di lumen duodenum terjadi pembebasan
seumlah besar molekul asam amino dan glukosa. ika pen"erapan molekul asam amino dan glukosa
tidak mengimbangi kecepatan pencernaan protein dan karbohidrat maka sejumlah besar molekul
akan tetap berada di kimus dan meningkatkan osmolaritas isi duodenum. Osmolaritas bergantung
pada jumlah molekul "ang ada, bukan ukurann"a dan 1 molekul protein dapat diuraikan menjadi
beberapa ratus molekul asam amino, "ang masing$masing memiliki akti%itas osmotic setara dengan
molekul protein semula. 7al "ang sama berlaku juga pada >at tepung. #arena dapat berdifusi bebas
menembus dinding duodenum maka air masuk ke lumen duodenum dari plasma jika osmolaritas
duodenum meningkat. 0ir dalam jumlah besar "ang masuk ke usus dari plasma akan men"ebabkan
peregangan usus dan "ang lebih penting, gangguan dirkulasi karena berkurangn"a %olume plasma.
=ntuk mencegah efek$efek ini, pengosongan lambung secara refle2 dihambat jika osmolaritas isi
duodenum mulai meningkat. #arena itu, jumlah makanan "ang masuk ke duodenum untuk dicerna
lebih lanjut menjadi partikel$partikel "ang lebih kecil dan aktif osmotis berkurang sampai proses
pen"erapan memiliki kesempatan untuk men"usul.o )eregangan
#imus "ang terlalu ban"ak di duodenum akan menghambat pengosongan isi lambung lebih lanjut
agar duodenum memiliki -aktu untuk memproses kelebihan %olume kimus "ang sedang
ditampungn"a sebelum duodenum menerima kimus tambahan.
0dan"a satu atau lebih rangsangan ini di duodenum akan mengaktifkan reseptor duodenum "ang
sesuai, memicu respons saraf atau hormone "ang mengerem motilitas lambung dengan mengurangi
eksitabilitas otot polos lambung. )enururan akti%itas antrum kemudian memperlambat laju
pengosongan lambung,
• ?espons saraf diperantarai melalui pleksus saraf intrinsic 'refle2 pendek( dan saraf otonom 'refle2
panjang(. 3ecara kolektif, refle2$refleks ini disebut dengan refle2 enterogastrik.
• ?espons hormone melibatkan pelepasan beberapa hormone "ang secara kolektif dikenal sebagai
enterogastron dari mukosa duodenum. Darah memba-a hormone$hormon ini ke lambung, tempatmereka menghambat kontraksi antrum untuk mengurangi pengosongan lambung. Dua enterogastron
terpenting adalah sekretin dan kolesistokinin '&&#(.
9
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 10/26
60#TO? D L=0? 33T5M )5@&5?@00@ E0@/ M5M)5@/0?=7 L0= )5@/O3O@/0@
L0MB=@/
o 5mosi
Dapat mengubah motilitas dan pengosongan lambung dengan bekerja melalui saraf otonom untuk
mempengaruhi derajat eksitabilitas otot polos lambung. #esedihan dan rasa takut umumn"a
cenderung mengurangi, sementara kemarahan dan agresi cenderung meningkatkann"a.
o @"eri hebat
@"eri hebat dari bagian tubuh manapun cenderung menghambat motilitas dan pengosongan, tidak
han"a di lambung tetapi di seluruh saluran cerna. ?espons ini ditimbulkan oleh peningkatan
akti%itas simpatis.
2.7 me!anime &emen"+!an aam lam+n$
3el parietal secara aktif mensekresikan 7&l ke dalam lumen fo%eola gastrika, "ang selanjutn"a men"alurkan
bahan ini ke lumen lambung. 0kibat sekresi 7&l ini, p7 isi lumen hingga serendah :. on hidrogen dan ion klorida
secara aktif dipindahkan oleh pompa berbeda di dalam membrane plasma sel parietal. on hidrogen secara aktif
dipompa mela-an gradient konsentrasi "ang sangat besar, dengan konsentrasi 7F di lumen mencapai +juta kali
konsentrasin"a di darah. #lorida disekresikan oleh mekanisme transport aktif sekunder mela-an gradient
konsentrasi "ang jauh lebih kecil 'han"a 1,< kali(.
M5#0@3M5 35#?53 7F D0@ &l$
7F "ang disekresikan tidak dipindahkan dari plasma tetapi berasal dari proses metabolic di dalam sel
parietal. 3ecara spesifik, 7F "ang akan disekresikan berasal dari penguraian molekul 7:O menjadi 7F dan
O7$ di dalam sel parietal. 7F ini disekresikan ke dalam lumen oleh 7F$# F 0T)ase di membrane luminal sel
parietal. )emba-a transport aktif primer ini juga memompa # F ke dalam sel dari lumen, serupa dengan
pompa @aF$# F 0T)ase. # F "ang dipindahkan tersebut kemudian secara pasif mengalir kembali ke dalam
lumen melalui saluran # F sehingga kadar # F tidak berubah oleh proses sekresi 7F ini.
3ementara itu, O7$ "ang dihasilkan oleh penguraian 7:O dinetralkan dengan berikatan dengan 7 F
baru "ang dihasilkan dari asam karbonat '7:&O+(. 3el parietalmengandung ban"ak en>im karbonat anhidrase
'ca(. dengan keberadaan en>im ini, 7:O cepat berikatan dengan &O: "ang diproduksi oeh sel parietal dari proses metabolic atau berdifusi masuk dari darah. #ombinasi 7:O dan &O: men"ebabkan terbentukn"a
1
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 11/26
7:&O+ "ang mengalamin penguraian parsial untuk menghasilkan 7F dan 7&O+$, 7F "ang dihasilkan pada
hakikatn"a menggantikan 7F "ang disekresikan.
7&O+$ "ang terbentuk dipindahkan ke dalam plasma oleh penukar &l$ 7&O+$ di membrane
basolateral sel parietal. )enukar ini memindahkan &l$ ke dalam sel parietal melalui transport aktif sekunder.
Terdorong oleh gradient 7&O+$, pemba-a ini memindahkan 7&O+$ keluar sel munuju plasma menuruni
gradient konsentrasin"a dan secara bersamaan memindahkan &l$ dari plasma ke dalam sel parietal mela-an
gradient elektrokimia-in"a. )enukar ini meningkatkan konsentrasi &l$ di dalam sel parietal, meningkatkan
konsentrasi antara sel parietal dan lumen lambung. Berkat gradient konsentrasi ini dank arena interior sel
lebih negati%e dibandingkan dengan isi lumen makan &l$ "ang bermuatan negati%e "ang dipompa masuk kesel oleh penukar di membrane basolateral berdifusi keluar sel menuruni gradient elektrokimia-in"a melalui
saluran di membrane luminal menuju lumen lambung, men"elesaikan proses sekresi &l$.
www.sivabio.50webs.com
tube.medchrome.com
1.1 SE>RESI LAM<UN'
3etiap hari lambung mensekresikan sekitar :L getah lambung. 3el$sel "ang mengeluarkan getahlambung berada di lapisan dalam lambung, mukosa lambung, "ang dibagi menjadi : daerah berbeda !
mukosa oksintik '"ang melapisi korpus dan fundus( dan daerah kelenjar p"lorus 'p"loric gland area )/0(
11
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 12/26
'"ang melapisi antrum(. )ermukaan luminal lambung berisi lubang$lubang kecil 'fo%eola( dengan kantung
dalam "ang terbentuk oleh pelipatan masuk mukosa lambung. Bagian pertama dari in%aginasi ini disebut
dengan fo%eola gastrika, "ang didasarn"a terletak kelenjar lambung. Di dinding fo%eola gastrika dan kelenjar
mukosa oksintik ditemukan + jenis sel sekretorik eksokrin lambung !
a. 3el mucus! melapisi fo%eola gastrika dan pintu masuk kelenjar. 3el$sel ini mengeluarkan mucus
encer
b. &hief cell ! di bagian lebih dalam kelenjar lambung. umlahn"a lebih ban"ak menghasilkan
precursor en>im pepsinogen.
c. 3el parietal atau oksintik ! mengeluarkan 7&l dan factor intriksik 3ekresi eksokrin ini semuan"a dibebaskan ke dalam lumen lambung. 3ecara kolektif, berbagai
sekresi ini membentuk getah lambung. Di antara fo%eola gastika, mukosa lambung dilapisi oleh sel epitel
permukaan "ang mengeluarkan mucus kental tebal basa "ang membentuk lapisan setebal beberapa
millimeter di atas permukaan mukosa.
dc203.4shared.com
#O@T?OL 35#?53 L0MB=@/ M5LB0T#0@ + 6035
1. 6035 3560L# 35#?53 L0MB=@/
Merujuk kepada peningkatan sekresi 7&l dan pepsinogen "ang terjadi melalui mekanisme umpan
sebagai respons terhadap rangsangan "ang bekerja di kepala bahkan sebelum makanan mencapai
lambung. Memikirkan, mencicipi, mencium, mengun"ah dan menelan makanan meningkatkan sekresi
lambung oleh aktifitas %agus melalui : cara !
a. 3timulasi %agus terhadap pleksus intrinsic mendorong peningkatan sekresi 0ch, "ang pada
gilirann"a men"ebabkan peningkatan sekresi 7&l dan pepsinogen oleh sel sekretorik b. 3timulasi %agus pada sel / di dalam )/0 men"ebabkan pembebasan gastrin, "ang pada gilirann"a
semakin meningkatkkan sekresi 7&l dan pepsinogen, dengan efek 7&l mengalami potensial
'diperkuat( oleh pelepasan histamine "ang dipicu gastrin.
:. 6035 L0MB=@/ 35#?53 L0MB=@/
Bera-al ketika makanan benar$benar mencapai lambung. ?angsangan "ang bekerja di lambung "aitu
protein, khususn"a potongan peptide ! peregangan, kafein, dan alcohol meningkatkan sekresi lambung
melalui jalur$jalur eferen "ang tumpang tindih. &ontoh ! protein di lambung, perangsang paling kuat,
merangsang kemoreseptor "ang mengaktifkan pleksus saraf intrinsic, "ang selanjutn"a merangsang sel
sekretorik. 3elain itu, protein men"ebabkan pengaktifan serat %agus eksentrik ke lambung. 0kti%itas %agus
semakin meningkatkan stimulasi saraf intrinsic pada sel sekretorik dan memicu pelepasan gastrin. )rotein
juga secara langsung merangsang pengeluaran gastrin. /astrin pada gilirann"a adalah perangsang kuat bagisekresi 7&l dan pepsinogen lebih lanjut serta men"ebabkan pengeluaran histamine "ang semakin
meningkatkan sekresi 7&l. Melalui jalur$jalur "ang sinergistik dan tumpang tindih ini, protein menginduksi
12
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 13/26
sekresi getah lambung "ang sangat asam dan ka"a pepsin, melanjutkan pencernaan protein "ang menjadi
pemicu proses ini.
+. 6035 =3=3 35#?53 L0MB=@/
Mencakup factor$faktor "ang berasal dari usus halus "ang mempengaruhi sekresi lambung. 3ementara
fase$fase lain bersifat eksitatorik, fase ini inhibitorik. 6ase usus penting untuk menghentikan aliran getah
lambung se-aktu kimus mulai mengalir ke dalam usus halus.
)5@/=?0@/0@ 35#?53 L0MB=@/
1. 3e-aktu makanan secara bertahap mengalir habis ke duodenum, perangsang utama meningkatkann"a
sekresi lambung 'adan"a protein di lambung( len"ap
:. 3etelah makanan meninggalkan lambung, getah lambung menumpuk sedemikian sehingga p7 lambung
turun sangat rendah. )enurunan p7 di dalam lumen lambung terjadi terutama karena protein makanan
"ang semula mendapar 7&l tidak lagi terdapat di lumen karena lambung telah kosong. 3omatostatin
dibebaskan sebagai respons terhadap tingkat keasaman lambung "ang tinggi ini. Melalui mekanisme
umpan balik, sekresi lambung berkurang akibat efek inhibitorik somatostatin.
+. ?angsangan "ang sama menghambat motilitas lambung 'lemak, asam, hipertonisitas, peregangan di
duodenum "ang ditimbulan oleh pengosongan isi lambung ke dalam duodenum( juga menghambat
sekresi lambung. ?efle2 enterogastrik dan enterogastron menekan sel$sel sekretorik lambung sementara
keduan"a secara bersamaan mengurangi eksitabilitas sel otot polos lambung. ?espons inhibitorik iniadalah fase usus sekresi lambung.
LO. = <i#!imia $a"e%
=.1 &e%anan en9im &en*e%naan
6=@/3 7&l
a. Mengaktifkan precursor en>im pepsinogen menjadi en>im aktif, pepsin, dan membentuk medium asam
"ang optimal bagi akti%itas pepsin
b. Membantu memecahkan jaringan ikat dan serat otot, mengurangi ukuran partikel makanan besar
menjadi lebih kecil
c. Men"ebabkan denaturasi protein! "aitu, menguraikan bentuk final protein "ang berupa gulungan
sehingga ikatan peptide lebih terpajan ke en>im
d. Bersama liso>im liur, mematikan sebagian besar mikroorganisme "ang tertelan bersama makanan,
meskipun sebagian tetap lolos dan terus tumbuh dan berkembang di usus besar.
=.2 &%#e &en*e%naan !a%#hida%a"5 &%#"ein5 lema! dan en9im
5n>im$en>im pencernaan dan proses pencernaan di gaster
>a%#hid%a"
#arbohidrat diklasifikasikan menjadi monosakarida 'glukosa, galaktosa, dan fruktosa(, disakarida'maltosa, laktosa, sukrosa(, oligosakarida dan polisakarida 'amilumpati(. Dalam kondisi sehari$hari, ada tiga
sumber utama karbohidrat dalam diet makanan, "aitu sukrosa 'gula pasir(, laktosa 'gula susu( dan
pati starch 'gula tumbuhan(.
)encernaan karbohidrat dimulai semenjak berada di mulut. 5n>im pt"alin 'G4amilase( "ang
dihasilkan bersama dengan liur akan memecah polisakarida menjadi disakarida. 5n>im ini bekerja di mulut
sampai fundus dan korpus lambung selama satu jam sebelum makanan dicampur dengan sekret lambung.
Meskipun asam menginaktifkan amilase liur, namun bagian dalam massa makan "ang tidak tercampur, bebas
dari asam lambung. #arena kontraksi peristaltik di fundus dan korpus sangat lemah.
5n>im amilase juga dihasilkan oleh sel eksokrin pankreas, di mana ia akan dikirim dan bekerja dilumen usus halus sekitar 1<$+C menit setelah makanan masuk ke usus halus. 0milase bekerja dengan cara
mengkatalisis ikatan glikosida G'1H;( dan menghasilkan maltosa dan beberapa oligosakarida.
13
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 14/26
3etelah polisakarida dipecah oleh amilase menjadi disakarida, maka selanjutn"a ia kembali dihidrolisis oleh
en>im$en>im di usus halus.
* Digesti karbohidrat . !milase dalam saliva yang menghidrolisis "at tepung be#er$a pada p% netral. &n"im
ini terbawa bersama bolus dan tetap be#er$a dalam lambung sampai asiditas lambung menembus bolus.
'ambung tida# mense#resi en"im yang mencerna #arbohidrat .
P%#"ein
)encernaan protein 'pemutusan ikatan peptida( dilakukan terutama di antrum lambung dan usus halus
'duodenum dan jejunum(. 3el utama 'chie( cell ( lambung menghasilkan pepsin "ang menghidrolisis protein
menjadi fragmen$fragmen peptida. )epsin akan bekerja pada suasana asam 'p7 :.C$+.C( dan sangat baik
untuk mencerna kolagen 'protein "ang terdapat pada daging$dagingan(.
Renin (!im#in5 %enne", men$!#a$+lai ++
?enin memiliki peran penting pada proses pencernaan oleh ba"i karena mencegah susu melintas secara cepat dari
dalam lambung. Dengan adan"a kalsium, renin mengubah kasein di dalam susu secara ire%ersibel menjadi
&a%a!aein. )epsin kemudian bekerja pada parakasein ini. ?enin dilaporkan tidak ada pada lambung orang
de-asa. 5n>im ini digunakan dalam pembuatan keju.
Li&id
Li&ae melanj+"!an &en*e%naan "%iail$lie%#l. )anas lambung merupakan faktor penting untuk mencairkan
massa lemak "ang berasal dai makanan proses emulsifikasi terjadi dengan bantuan kontraksi peristaltik.
Lambung mensekresikan li&ae lam+n$ 'li&ae $a"%i! ( "ang pada manusia merupakan lipase praduodenalutama. Lipase lingual dan gastrik memulai pencernaan lemak dengan menghidrolisis triasilgliserol "ang
mengandung asam lemak rantai pendek, sedang, dan umumn"a asam lemak tak jenuh rantai panjang, untuk
14
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 15/26
membentuk terutama asam lemak bebas serta 1,:$diasilgliserol, dengan ikatan sn$+ ester sebagai tempat hidrolisis
utaman"a. 5n>im ini hancur pada nilai p7 rendah, tetapi bekerja aktif sesudah makan karena kerja pendaparan
"ang dimiliki protein makanan di dalam lamung. @ilai p7 optimal cukup luas, mulai dari +,C hingga I,C.
LO. 7 Memahami dan menjela!an ind%#m d4&e&ia
7.1 deinii
Dalam konsensus ?oma tahun :CCC, disepakatai bah-a definisi disepsia sebagai dyspepsia re(ers to pain or
discom(ort centered in the upper abdomen 'dispepsia merupakan rasa sakit atau tidak n"aman di daerah abdomen
atas(.
D"spepsia merupakan kumpulan gejala atau sindrom "ang terdiri dari n"eri ulu hati , mual, kembung, muntah,
rasa penuh atau cepat ken"ang dan senda-a. D"spepsia bukan suatu pen"akit tetapi sindrom "ang harus dicari
pen"ebabn"a.
7.2 !laii!ai
3indroma dispepsia ini biasan"a diderita sudah beberapa minggu atau bulan, "ang sifatn"a hilang timbul atau terus$
menerus. #arena ban"akn"a pen"ebab "ang menimbulkan kumpulan gejala tersebut, maka sindroma dispepsia
dapat diklasifikasian menjadi '1( dispepsia organik dan ':( dispepsia non$organik atau dispepsia fungsional.
a Di&e&ia #%$ani!
Dispepsia organik jarang ditemukan pada usia muda, tetapi ban"ak ditemukan pada usia lebih dari ;C tahun.
stilah dispepsia organik baru dapat digunakan bila pen"ebabn"a sudah jelas, antara lain!
• Di&e&ia "+!a! (ulcer-like dyspepsia,. #eluhan penderita "ang sering diajukan adalah rasa n"eri di ulu
hati. Berkurang atau bertambahn"a rasa n"eri ada hubungann"a dengan makanan, pada tengah malam sering
terbangun karena n"eri atau pedih di ulu hati. 7an"a dengan pemeriksaan endoskopi dan radiologi dapat
menentukan adan"a tukak lambung atau di duodenum.
• Di&e&ia +!an "+!a! . Mempun"ai keluhan "ang mirip dengan dispepsi tukak. Biasa ditemukan pada
gastritis, duodenitis, tetapi pada pemeriksaan endoskopi tidak ditemukan tanda$tanda tukak.
• Rel+! $a"%#e#a$eal. /ejala "ang klasik dari refluks gastroesofageal "aitu rasa panas di dada dan
regurgitasi asam, terutama setelah makan. Bila seseorang mempun"ai keluhan tersebut disertai dengan keluhan
sindroma dispepsia lainn"a, maka dapat disebut sindroma dispepsia refluks gastroesofageal.
• Pen4a!i" al+%an em&ed+. 3indroma dispepsi ini biasa ditemukan pada pen"akit saluran empedu. ?asan"eri dimulai dari perut kanan atas atau di ulu hati "ang menjalar ke punggung dan bahu kanan.
• >a%in#ma. #arsinoma dari saluran cerna sering menimbulkan keluhan sindroma dispepsia. #eluhan "ang
sering diajukan adalah rasa n"eri di perut, kerluhan bertambah berkaitan dengan makanan, anoreksia, dan berat
badan "ang menurun.
• Pan!%ea"i"i. ?asa n"eri timbuln"a mendadak, "ang menjalar ke punggung. )erut dirasa makin tegang dan
kembung. Di samping itu, keluhan lain dari sindroma dispepsi juga ada.
• Di&e&ia &ada ind%#ma mala#%i. )ada penderita iniJdi samping mempun"ai keluhan rasa n"eri
perut, nausea, anoreksia, sering flatus, kembungJkeluhan utama lainn"a "ang mencolok ialah timbuln"a diare
profus "ang berlendir.
• Di&e&ia a!ia" #a"#a"an. Ban"ak macam obat "ang dapat menimbulkan rasa sakit atau tidak enak di
daerah ulu hati tanpa atau disertai rasa mual, dan muntah, misaln"a obat golongan @30D )non steroid antiin(lammatory drugs(, teofilin, digitalis, antibiotik oral 'terutama ampisilin, eritromisin(, alkohol, dan lain$lain.
Oleh karena itu, perlu ditan"akan obat "ang dimakan sebelum timbuln"a keluhan dispepsia.
• 'an$$+an me"a#lime. Diabetes melitus dengan neuropati sering timbul komplikasi pengosongan
lambung "ang lambat, sehingga timbul keluhan nausea, %omitus, perasaan lekas ken"ang. 7ipertiroidi mungkin
menimbulkan keluhan rasa n"eri di perut dan %omitus, sedangkan hipotiroidi men"ebabkan timbuln"a
hipomoltilitas lambung. 7iperparatiroidi mungkin disertai rasa n"eri di perut, nausea, %omitus, dan anoreksia.
? Tael. &tiologi ispepsia +rgani#
• 5sofago$gastro$duodenal
• Obat$obatan
Tukak peptik, gastritis kronis,
gastritis @30D, keganasan
0ntiinflamasi non$steroid, teofilin,
15
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 16/26
• 7epatobilier
• )ancreas
• )en"akit sistemik lain
digitalis, antibiotik
7epatitis, kolesistitis, kolelitiasis,
keganasan, disfungsi sphincter Odii.
)ankreatitis, keganasan
Diabetes melitus, pen"akit tiroid,
gagal ginjal, kehamilan, pen"akit jantung koroner atau iskemik
Di&e&ia n#n#%$ani!-+n$i#nal
Dispepsia fungsional atau dispepsia non$organik merupakan dispepsia "ang tidak ada kelainan organik, tetapi
merupakan kelainan dari fungsi saluran makanan. Dalam #onsensus ?oma ':CCI(, definisi n"a adalah!
• 0dan"a satu atau lebih keluhan rasa penuh setelah makan, cepat ken"ang, n"eri ulu hati epigastrik, rasa
terbakar di epigastrium.
• Tidak ada bukti kelainan structural 'termasuk di dalamn"a pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian atas(
"ang dapat menerangkan pen"ebab keluhan tersebut.• #eluhan ini terjadi selama tiga bulan dalam -aktu enam bulan terakhir sebelum diagnosis ditegakkan.
Dalam usaha untuk mencoba ke arah praktis pengobatan, dispepsia fungsional dibagi menjadi tiga kelompok "aitu!
• ispepsia tipe seperti ulcus. Eang lebih dominan adalah n"eri epiastric.
• ispepsia tipe seperti dismotilitas. )ada dispepsia dismotilitas, umumn"a terjadi gangguan motilitas, di
antaran"a! -aktu pengosongan lambung lambat, abnormalitas kontraktil, abnormalitas mioelektrik lambung,
refluks gastroduodenal. )enderita dengan dispepsia fungsional biasan"a sensitif terhadap produksi asam
lambung "ang meningkat.
#elainan psikis, stres, dan faktor lingkungan juga dapat menimbulkan dispepsia fungsional. 7al ini dapat
dijelaskan kembali pada faal saluran cerna pada proses pencernaan "ang mendapat mengaruh dari ner%us %agus.
@er%us %agus tidak han"a merangsang sel parietal secara langsung, tetapi memungkinkann"a efek dari antral
gastrin dan rangsangan lain dari sel parietal. Dengan melihat, mencium bau, atau memba"angkan suatu
makanan saja sudah terbentuk asam lambung "ang ban"ak, "ang mengandung 7&l dan pepsin. Eang lebih
dominan adalah keluhan kembung, mual, muntah, rasa penuh, cepat ken"ang.
• ispepsia tipe non-spesi(i#. Tidak ada keluhan "ang dominan.
7.= e"i#l#$i
• /angguan atau pen"akit lumen dalalm saluran cerna ! tukak gasterduodenum, gastritis, tumor,infeksi
%elicobacter pylori.
• Obat$obatan ! 0@3, aspirin, beberapa jenis antibiotic, digitalis, teofilin dll
• )en"akit pada hati, pancreas, sistem bilier! hepatitis, pankreatitis, kolesistitis kronik.• )en"akit sistemik! DM, pen"akit tiroid, pen"akit jantung coroner
• Bersifat fungsional ! "aitu d"spepsia "ang terdapat pada kasus "ang tidak terbukti adan"a kelainan organic
structural biokimia. Tipe ini dikenal sebagai d"spepsia fungsionalnon ulkus.
7.7 e&idemi#l#$i
Berdasarkan data kunjungan :C$;CK orang de-asa "ang ke klinik gastroenterolog" pernah mengalami hal ini.
Berdasarkan penelitian pada populasi umum didapatkan pre%alensi d"spepsia berkisar 0ntara 1:$;<K dengan
estimasi rerata :<K. nsidens d"spepsia pertahun diperkirakan antara 1$11,<K. Belum didapatkan epidemiologi di
ndonesia.pre%alensi d"spepsia ini dipengaruhi oleh factor ! jenis kelamin, umur, indeks massa tubuh, perokok,
konsumsi alcohol dan psikis. #eluhan d"spepsia dialami dalam -aktu tertentu dan bersifat kronik dapat berdampak
pada kualitas hidup penderita dan beban ekonomi secara langsung maupun tidak langsung.
7.@ &a"#ii#l#$i
16
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 17/26
Berbagai teori telah diajukan untuk menjelaskan pathogenesis terjadin"a d"spepsia. )ada d"spepsia
fungsional sesuai dengan criteria tidak adan"a kelainan organic pada saluran cerna bagian atas maka teorin"a
pun sangat ber%ariasi.
• 7ipotesis asam lambung menjelaskan bah-a peningkatan asam lambung atau peningkatan
sensiti%itas mukosa lambung terhadap asam lambung bertanggung ja-ab untuk terjadin"a keluhan
d"spepsia.
• 7ipotesis disfungsi motorik seperti refluks gastroesofageal, gastroparesis, dismotilitas usus halus
dan diskenesia bilier men"ebabkan keluhan d"spepsia. Berbagai neurotransmitter dan hormone
polipeptida terlibat dalam regularitas motilitas lambung.• 7ipotesis hipersenti%itas %isceral dan psikosomatik.
• 7ipotesis intoleransi makanan dimana menjelaskan bah-a makanan tertentu dapat men"ebabkan
gejala$gejala d"spepsia melalui respons alergi atau motor sekretoris.
obatherballu#alambungblog.wordpress.com
)roses patofisiologi "ang paling ban"ak dibicarakan dan potensial berhubungan dengan dispepsia fungsional
adalah hipersekresi asam lambung, infeksi %elicobacter pylori, dismotilitas gastrointestinal, dan
hipersensiti%itas %iseral.
i. Se!%ei aam lam+n$. #asus dengan dispepsia fungsional, umumn"a mempun"ai tingkat sekresi
asam lambung "ang rata$rata normal, baik sekresi basal maupun dengan stimulasi pentagastrin.
Diduga adan"a peningkatan sensiti%itas mukosa lambung terhadap asam "ang menimbulkan rasa
tidak enak di perut.
ii. Helicobacter pylori . )eran infeksi %elicobacter pylori pada dispepsia fungsional belum sepenuhn"a
dimengerti dan diterima.
iii. Dim#"ili"a $a"%#in"e"inal. Berbagai studi melaporkan bah-a pada dispepsia fungsional terjadi
perlambatan pengosongan lambung dan adan"a hipomotilitas antrum. Tapi harus dimengerti bah-a
proses motilitas gastrointestinal merupakan proses "ang sangat kompleks, sehingga gangguan
pengosongan lambuk tidak dapat mutlak me-akili hal tersebut.
i%. Aman$ %an$an$ &e%e&i. Dinding usus mempun"ai berbagai reseptor, termasuk reseptor
kimia-i, reseptor mekanik, dan nociceptor . Berdasarkan studi, tampakn"a kasus dispepsia ini
mempun"ai hipersensiti%itas %iseral terhadap disetensi balon di gaster atau duodenum.
17
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 18/26
%. Di+n$i a+"#n#m. Disfungsi persarafan %agal diduga berperan dalam hipersensiti%itas
gastrointestinal pada kasus dispepsia fungsional. 0dan"a neuropati %agal juga diduga berperan dalam
kegagalan relaksasi bagian pro2imal lambung -aktu menerima makanan, sehingga menimbulkan
gangguan akomodasi lambung dan rasa cepat ken"ang.
%i. A!"i)i"a mi#ele!"%i! lam+n$. 0dan"a disritmia mioelektrik lambung pada pemeriksaan
elektrogastrografi dilaporkan terjadi pada beberapa kasus dispepsia fungsional, tetapi hal ini bersifat
inkonsisten.
%ii. #%m#nal. )eran hormonal belum jelas dalam patogenesis fungsional. Dilaporkan adan"a penurunan
kadar hormon motilin "ang men"ebabkan gangguan motilitas antroduodenal. Dalam beberapa
percobaan, progesteron, estradiol, dan prolaktin mempengaruhi kontraktilitas otot polos dan
memperlambat -aktu transit gastrointestinal.
%iii. Die" dan a!"#% lin$!+n$an. 0dan"a intoleransi makanan dilaporkan lebih sering terjadi pada kasus
dispepsia fungsional dibandingkan kasus kontrol.
i2. Pi!#l#$i. 0dan"a stres akut dapat mempengaruhi fungsi gastrointestinal dan mencetuskan keluhan
pada orang sehat. Dilaporkan adan"a penurunan kontraktilitas lambung "ang mendahului keluhan
mual setelah stimulus stres sentral. #orelasi antara faktor psikologis stres kehidupan, fungsi autonom,
dan motilitas tetap masih kontro%ersial. Tidak didapatkan kepribadian "ang karakteristik untuk kelompok dispepsia fungsional ini, -alaupun dilaporkan dalam studi terbatas adan"a kecenderungan
masa kecil "ang tidak bahagia, adan"a se,ual abuse, atau adan"a gangguan psikiatrik pada kasus
dispepsia fungsional.
7.6 &a"#$enei
sensiti%itas mukosa terhadap asam lambung mungkin dapat menimbulkan n"eri abdomen ataupun rasa tidak
n"aman. #elainan fungsi motorik saluran cerna atas juga diperca"a merupakan salah satu patogenesis terjadin"a
dispesia fungsional.
7asil penelitian memperlihatkan hipomotilitas antrum pilori pada :<$<C K pasien D@=, dan pengosonganlambung "ang terlambat. 3elain itu, reaksi inflamasi diperkirakan mengakti%asi reseptor ambang rangsang,
sehingga stimulus fisiologis "ang normal menimbulkan rasa tidak n"aman.
#urang lebih <CK pasien dengan dispesia fungsional melaporkan keluhan mereka berkaitan dengan makanan.
Makanan dianggap memicu sekresi asam lambung. #opi juga dapat memperberat dispepsia, namun apakah caran"a
dengan berfungsi sebagai iritan nonspesifik langsung ataupun dengan mempresipitasire(lu#s gastroduodenal masih
belum jelas. Obat antiinfalmasi nonsteroid 'O0@3( Obat pereda n"erirematik juga dapat men"ebabkan
gangguan gejala serupa. 7al ini berkaitan dengan dosis.
Ine!i &
Dari berbagai laporan kekerapan %elicobacter pylori '7p( pada dispepsia fungsional sekitar <CK dan tidak berbeda
makna dengan populasi 7p pada kelompok orang normal. #orelasi sebagai faktor pen"ebab masih ban"ak
diperdebatkan, dan juga manfaat eradikasi 7p pada dispepsia fungsional. Dengan alat endoskopi saluran cerna
pemeriksaan 7p dapat dilakukan biopsi. 7asil biopsi dengan pemeriksaan patologi anatomi pada pasien dispesia di
?3=D Tugurejo didapatkan hasil :K menunjukkan adan"a infeksi 7p.
7. manie"ai
#eluhan, kuantitas dan kualitas pada setiap pasien sangat ber%ariasi, maka dispepsia diklasifikasikan berdasarkan
keluhan "ang dominan!
• Bila n"eri ulu hati "ang mendominasi dan disertai n"eri pada malam hari dikategorikan sebagai dispepsiafungsional tipe seperti ulkus 'ulcer like d"spepsia(
18
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 19/26
• Bila kembung, mual, cepat ken"ang merupakan keluhan "ang paling sering dikemukakan, dikategorikan
sebagai dispepsia fungsional tipe seperti dismotilitas 'dismotilit" like d"spepsia(
• Bila tidak ada keluhan "ang bersifat dominan, dikategorikan sebagai dispepsia non spesifik.
#eluhan "ang sering diajukan pada sindroma dispepsia ini adalah!
• n"eri perut 'abdominal discom(ort (
• rasa pedih di ulu hati
• mual, kadang$kadang sampai muntah
• nafsu makan berkurang• rasa cepat ken"ang
• perut kembung
• rasa panas di dada dan perut
• regurgitasi
• ban"ak mengeluarkan gas asam dari mulut 'ruktus(
7.8 dia$n#i
Anamnei
?i-a"at minum obat termasuk minuman "ang mengandung alkohol dan jamu "ang dijual bebas di mas"arakat
perlu ditan"akan dan kalau mungkin harus dihentikan. 7ubungan dengan jenis makanan tertentu perlu
diperhatikan.
/ejala 'alarm s"mptom( seperti disfagia, berat badan turun, n"eri menetap dan hebat, n"eri "ang menjalar ke
punggung, muntah "ang sangat sering, hematemesis, melena atau jaudice kemungkinan besar adalah merupakan
pen"akit serius "ang memerlukan pemeriksaan seperti endoskopi dan atau =3/ atau &T 3can untuk
mendeteksi struktur peptik, adenokarsinoma gaster atau esophagus, pen"akit ulkus, pankreatitis kronis atau
keganasan pankreas empedu.
)erlu ditan"akan hal$hal "ang berhubungan dengan stresor psikososial misaln"a! masalah anak 'meninggal, nakal,
sakit, tidak pun"a(, hubungan antar manusia 'orang tua, mertua, tetangga, adik ipar, kakak(, hubungan suami$istri
'istri sibuk, istri muda, dimadu, bertengkar, cerai(, pekerjaan dan pendidikan 'kegiatan rutin, penggusuran, )7#,
pindah jabatan, tidak naik pangkat(. 7al ini dapat mengakibatkan eksaserbasi gejala pada beberapa orang.
7arus diingat gambaran khas dari beberapa pen"ebab dispepsia. )asien ulkus peptikum biasan"a berumur lebihdari ;< tahun, merokok dan n"eri berkurang dengan mencerna makanan tertentu atau antasid. @"eri sering
membangunkan pasien pada malam hari ban"ak ditemukan pada ulkus duodenum. /ejala esofagitis sering timbul
pada saat berbaring dan membungkuk setelah makan ken"ang "aitu perasan terbakar pada dada, n"eri dada "ang
tidak spesifik 'bedakan dengan pasien jantung koroner(, regurgitasi dengan gejala perasaan asam pada mulut. Bila
gejala dispepsia timbul segera setelah makan biasan"a didapatkan pada pen"akit esofagus, gastritis erosif dan
karsinoma. 3ebalikn"a bila muncul setelah beberapa jam setelah makan sering terjadi pada ulkus duodenum.
)asien D@= lebih sering mengeluhkan gejala di luar /, ada tanda kecemasan atau depresi, atau mempun"ai
ri-a"at pemakaian psikotropik
Peme%i!aan ii!
)emeriksaan fisik dilakukan untuk menemukan adan"a organomegali, tumor abdomen, ascites, untuk
men"ingkirkan pen"akit organik.
Oleh karena dispepsia ini merupakan kumpulan gejala$gejala di mana pada suatu keadaan satu gejala lebih
dominan dari "ang lain, sehingga para ahli membagi gejala$gejala ini dalam beberapa sub$group!
1 Dispepsia tipe refluks "aitu adan"a rasa terbakar pada epigastrium, dada atau regurgitasi dengan gejala
perasaan asam di mulut.
: Dispepsia tipe dismotilitas "aitu n"eri epigastrium "ang bertambah sakit setelah makan, disertai kembung,
cepat ken"ang , rasa penuh setelah makan, mual atau muntah, bersenda-a dan ban"ak flatus.
+ Dispepsia tipe ulkus "aitu n"eri epigastrium "ang mereda bila makan atau minum antasid dan n"eri biasan"a
terjadi sebelum makan dan tengah malam.
; Dispepsia non$spesifik "aitu dispepsia "ang tidak bisa digolongkan dalam satu kategori di atas.Peme%i!aan &en+njan$
19
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 20/26
1 La#%a"#%i+m !
• )emeriksaan sekretori lambung merupakan nilai "ang menentukan dalam mendiagnosis aklorhidria'tidak
terdapat asam hdroklorida dalam getah lambung( dan sindrom >ollinger$ellison. @"eri "ang hilang dengan
makanan atau antasida, dan tidak adan"a n"eri "ang timbul juga mengidentifikasikan adan"a ulkus. @"eri lambung
"ang khas merupakan petunjuk adan"a ulkus. Diperlukan beberapa pemeriksaan untuk memperkuat diagnosis
karena kanker lambung juga bisa men"ebabkan gejala "ang sama.
• 0nalisa lambung merupakan suatu prosedur dimana cairan lambung dihisap secara langsung dari lambung
dan duodenum sehingga jumlah asam bisa diukur. )rosedur ini dilakukan han"a jika ulkusn"a berat atau berulang
atau sebelum dilakukann"a pembedahan.• )emeriksaan darah tidak dapat menentukan adan"a ulkus, tetapi hitung jenis darah bisa menentukan adan"a
anemia akibat perdarahan ulkus. )emerisaan darah lainn"a bisa menemukan adan"a 7elicobacter p"lori.
: Radi#l#$i. )emeriksaan radiologis ban"ak menunjang diagnosis suatu pen"akit di saluran cerna. 3etidak$
tidakn"a perlu dilakukan pemeriksaan radiologis terhadap saluran cerna bagian atas dan sebaikn"a menggunakan
kontras ganda. )ada refluks gastroesofageal, akan tampak peristaltik di oesophagus "ang menurun terutama di
bagian distal, tampak antiperistaltik di antrum "ang meninggi, serta sering menutupn"a p"lorus sehingga sedikit
barium "ang masuk ke intestinal. )ada tukak, baik di lambung maupun di duodenum, akan terlihat gambaran "ang
disebut niche, "aitu ka-ah dari tukak "ang terisi kontras media. Bentuk niche dari tukak "ang jinak umumn"a
reguler, semisirkuler, dengan dasar licin.
+ End#!#&i. )emeriksaan endoskopi dari saluran cerna bagian atas akan ban"ak membantu menentukan
diagnosis. Eang perlu diperhatikan adalah ada$tidakn"a kelainan di oesophagus, lambung, duodenum. Di tempat
tersebut perlu diperhatikan -arna mukosa, lesi, tumor 'jinak atau ganas(.
; Ul"%a#n#$%ai 'US'( merupakan sarana diagnostik "ang non$in%asif. 0khir$akhir ini makin ban"ak
dimanfaatkan untuk membantu menentukan diagnostik dari suatu pen"akit, apalagi alat ini tidak menimbulkan efek
samping, dapat digunakan setiap saat, dan pada kondisi pasien "ang berat sekalipun dapat dimanfaatkan.
)emanfaatan alat =3/ pada sindroma dispepsia terutama bila ada dugaan kelainan di tractus biliaris, pancreas,
kelainan di tiroid, bahkan juga ada dugaan di oesophagus dan lambung.
< <i#&i. 0dan"a 7. )"lor" dapat ditentukan dengan biops" dan histolog" melalui kultur, meskipun hal ini
merupakan tes laboratorium khusus. 0da juga tes pernafasan "ang mendeteksi 7. )"lori, serta tes serologis
terhadap antibod" pada antigen 7. )"lori
7.B dia$n#i andin$
astroesophageal e(lu, isease '/5?D( dapat menjadi salah satu diagnosis banding. =mumn"a, penderita
pen"akit ini sering melaporkan n"eri abdomen bagian atas epigastrumuluhati "ang dapat ataupun regurgitasi asam.
#emungkinan lain, irritable bowel syndrome 'B3( "ang ditandai dengan n"eri abdomen 'perut( "ang rekuren,
"ang berhubungan dengan buang air besar 'defekasi( "ang tidak teratur dan perut kembung.
#urang lebih sepertiga pasien dispepsia fungsional memperlihatkan gejala "ang sama dengan B3. 3ehingga dokter
harus selalu menan"akan pola defekasi kepada pasien untuk mengetahui apakah pasien menderita dispepsia
2
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 21/26
fungsional atau B3. )ankreatitis kronik juga dapat dipikirkan. /ejalan"a berupa n"eri abdomen atas "ang hebat
dan konstan. Biasan"a men"ebar ke belakang.
Obat$obatan juga dapat men"ebabkan sindrom dispepsia, seperti suplemen besi atau kalium, digitalis, teofilin,
antibiotik oral, terutama eritromisin dan ampisilin. Mengurangi dosis ataupun menghentikan pengobatan dapat
mengurangi keluhan dispepsia. )en"akit psikiatrik juga dapat menjadi pen"ebab sindrom dispesia. Misaln"a pada
pasien gengan keluhan multisistem "ang salah satun"a adalah gejala di abdomen tern"ata menderita depresi
ataupun gangguan somatisasi. /angguan pola makan juga tidak boleh dilupakan apalagi pada pasien usia remaja
dengan penurunan berat badan "ang signifikan.
iabetes /ellitus 'DM( dapat men"ebabkan gastroparesis "ang hebat sehingga timbul keluhan rasa penuh setelah
makan, cepat ken"ang, mual, dan muntah. Lebih jauh diabetik radikulopati pada akar saraf thoraks dapat
men"ebabkan n"eri abdomen bagian atas. /angguan metabolisme, seperti hipotiroid dan hiperkalsemia juga dapat
men"ebabkan n"eri abdomen bagian atas. )en"akit jantung iskemik kadang$kadang timbul bersamaan dengan
gejala n"eri abdomen bagian atas "ang diinduksi oleh akti%itas fisik.
@"eri dinding abdomen "ang dapat disebabkan oleh otot "ang tegang, saraf "ang tercepit, ataupun miositis dapat
membingunkan dengan dispepsia fungsional. &irin"a terdapat tenderness terlokalisasi "ang dengan palpasi akan
menimbulkan rasa n"eri dan kelembekan tersebut tidak dapat dikurangi atau dihilangkan dengan meregangkan
otot$otot abdomen
7.10 "a"ala!ana
)engelolaan penderita dengan sindroma dispepsia secara garis besar pada umumn"a sama. )enderita "ang
mempun"ai keluhan ringan umumn"a dapat dilakukan dengan berobat jalan, sedangkan "ang mempun"ai keluhan
berat dengan atau tanpa komplikasi sebaikn"a dira-at di rumah sakit.
TERAPI ARMA>OLO'IS
An"aid Si"emi! Natrium bikarbonat
@atrium bikarbonat cepat menetralkan 7&l lambung karena da"a larutn"a tinggi. #arbon dioksida "ang tebentuk
dalam lambung dapat menimbulkan senda-a. Distensi lambung dapat terjadi dan dapat menimbulkan perforasi.
3elain menimbulkan alkalosis metabolik, obat ini dapat men"ebabkan retensi natrium dan edema. @atrium
bikarbonat sudah jarang digunakan sebagai antasid. Obat ini digunakan untuk mengatasi asidosis metabolik,
alkalinisasi urin, dan pengobatan lokal pruritus. @atrium bikarbonat tersedia dalam bentuk tablet <CC$1CCC mg.
3atu gram natrium bikarbonat dapat menetralkan 1: m5 asam. Dosis "ang dianjurkan 1$; gram. )emberian dosis
besar @a7&O+ atau &a&O+ bersama susu atau krim pada pengobatan tukak peptik dapat menimbulkan sindrom
alkali susu 'mil# al#ali syndrom(
i An"aid N#ni"emi!
Aluminium hidroksida -- Al(OH)3
Da"a menetralkan asam lambungn"a lambat, tetapi masa kerjan"a paling panjang. 0l'O7( + bukan merupakan
obat "ang unggul dibandingkan dengan obat "ang tidak larut lainn"a. 0l'O7( + dan sediaan"a 0l 'aluminium(
lainn"a dapat bereaksi dengtan fosfat membentuk aluminium fosfat "ang sukar diabsorpsi di usus kecil,
sehingga eksresi fosfat melalui urin berkurang sedangkan melalui tinja bertambah. on aluminium dapat
bereaksi dengan protein sehingga bersifat astringen. 0ntasid ini mengadsorbsi pepsin dan menginakti%asin"a.
0bsorsi makanan setelah pemberian 0l tidak ban"ak dipengaruhi dan komposisi tinja tidak berubah.
0luminium juga bersifat demulsen dan adsorben.
5fek samping 0l'O7(+ "ang utama ialah konstipasi. ni dapat diatasi dengan memberikan antasid garam
Mg. Mual dan muntah dapat terjadi. /angguan absorbsi fosfat dapat terjadi sehingga menimbulkan sindromdeplesi fosfat disertai osteomalasia. 0l'O7(+ dapat mengurangi absorbsi bermacam$macam %itamin dan
tetrasiklin. 0l'O7(+ lebih sering men"ebabkan konstipasi pada usia lanjut.
21
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 22/26
0luminium hidroksida digunakan untuk tukak peptik, nefrolitiasis fosfat dan sebagai adsorben pada
keracunan. 0ntasid 0l tersedia dalam bentuk suspensi 0l'O7(+ gel "ang mengandung +,I$;,;K 0l:O+. Dosis
"ang dianjurkan N mL. Tersedia juga dalam bentuk tablet 0l'O7(+ "ang mengandung <CK 0l:O+. 3atu gram
0l'O7(+ dapat menetralkan :< m5 asam. Dosis tunggal "ang dianjurkan C,I gram.
Kalsium karbonat
#alsium karbonat merupakan antasid "ang efektif karena mula kerjan"a cepat, maka da"a kerjan"a lama dan
da"a menetralkann"a cukup lama. #alsium karbonat dapar men"ebabkan konstipasi, mual, muntah,
pendarahan saluran cerna dan disfungsi ginjal, dan fenomena acid rebound . 6enomena tersebut bukan berdasarkan da"a netralisasi asam, tetapi merupakan kerja langsung kalsium di antrum "ang mensekresi
gastrin "ang merangsang sel parietal mengeluarkan 7&l '7 F(. 3ebagai akibatn"a sekresi asam pada malam
hari akan sangat tinggi "ang akan mengurangi efek netralisasi obat ini. 5fek serius "ang dapat terjadi ialah
hiperkalsemia, kalsifikasi metastatik, alkalosis, a>otemia, terutama terjadi pada penggunaan kronik kalisium
karbonat bersama susu dan antasid lain 'mil# al#ali syndrom(.
)emberian ; g kalsium karbonat dapat men"ebabkan hiperkalsemia ringan, sedangkan pemberian N g
dapat men"ebabkan hiperkalsemia sedang.#alsium karbonat tersedia dalam bentuk tablet ICC mg dan 1CCC
mg. 3atu gram kalsium karbonat dapat menetralkan :1 m5 asam. Dosis "ang dianjurkan 1$: gram.
Magnesium hidroksida -- Mg(OH)
Magnesium hidroksida digunakan sebagai katartik dan antasid. Obat ini praktis, tidak larut, dan tidak efektif sebelum obat ini berinteraksi dengan 7&l membentuk Mg&l :. Magnesium hidroksida "ang tidak bereaksi
denagn 7&l akan tetap berada dalam lambung dan akan menetralkan 7&l "ang disekresi belakangan sehingga
masa kerjan"a lama. 0ntasid ini dan natrium bikarbonat sama efektif dalam hal menetralkan 7&l.
on magnesium dalam usus akan cepat diabsorbsi dan cepat dieksresi melalui ginjal, hal ini akan
membaha"akan pasien "ang fungsi ginjaln"a kurang baik. on magnesium "ang diabsorbi akan bersifat sebagai
antasid sistemik sehingga dapat menimbulkan alkali uria, tetapi jarang alkalosis.
)emberian kronik magnesium hidroksida akan men"ebabkan diare akibat efek katartikn"a, sebab
magnesium "ang larut tidak diabsorbsi, tetapi tetap berada dalam usus dan akan menarik air. 3eban"ak <$1CK
magnesium diabsorbsi dan dapat menimbulkan kelainan neurologik, neuromuskular, dan kardio%askular.
3ediaan susu magnesium 'mil# o( magnesium( berupa suspensi "ang berisi $N,<< Mg'O7(. 3atu ml susu
magnesium dap menetralkan :, m5 asam. Dosis "ang dianjurkan <$+C ml. Bentuk lain ialah tablet susu "ang
berisi +:< mg Mg'O7(: "ang dapat dinetralkan 11,1 m5 asam.
Magnesium trisiklat
Magnesium trisiklat 'Mg:3i+ON7:O( sebagai antasid non sistemik, bereaksi dalam lambung sebagai berikut!
3ilikon dioksid berupa gel "ang terbentuk dalam lambung diduga berfungsi menutup tukak. 3eban"ak K silika
dari magnesium trisiklat akan diabsorbsi melalui usus dan dieksresi dalam urin. 3ilika gel dan megnesium
trisiklat merupakan adsorben "ang baik tidak han"a mengadsorbsi pepsin tetapi juga protein dan besi dalam
makanan. Mula kerja magnesium trisiklat lambat, untuk menetralkan 7&l +CK C,1 @ diperlukan -aktu 1<
menit, sedangkan untuk menetralkan 7&l ICK 1,1 @ diperlukan -aktu satu jam.
Dosis tinggi magnesium trisiklat men"ebabkan diare. Ban"ak dilaporkan terjadi batu silikat setelah
penggunaan kronik magnesium trisiklat. Ditinjau dari efekti%itasn"a "ang rendah dan potensin"a "ang dapat
menimbulakan toksisitas "ang khas, kurang beralasan mengunakan obat ini sebagai antasid.
Magnesium trisiklat tersedia dalam bentuk tablet <CCmg dosis "ang dianjurkan 1$; gram. Tersedia pula
sebagai bubuk magnesium trisiklat "ang mengandung sekurang$kurangn"a :CK MgO dan ;<K silikon
dioksida. 3atu gram magnesium trisiklat dapat menetralkan 1+$1 m5 asam.
ii Oa" Pen$hama" Se!%ei Lam+n$
!enghambat pompa proton
)enghambat pompa proton merupakan penghambat sekresi asam lambung "ang lebih kuat dari 07 :. Obat ini
bekerja di proses akhir pembentukan asam lambung, lebih distal dari 0M). 3aat ini, "ang digunakan di klinik
22
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 23/26
adalah #me&%a9#l, e#me&%a9#l, lan#&%a9#l, %ee&%a9#l, dan &an"#&%a9#l. )erbedaan antara kelima obat
tersebut adalah subtitusi cinci piridin danatau ben>imida>ol. Omepra>ol adalah campuran resemik isomer ?
dan 3. 5somepra>ol adalah campuran resemik isomer omepra>ol '3$omepra>ol( "ang mengalami eliminasi lebih
lambat dari ?$omepra>ol.
"armakodinamik . )enghambat pompa proton adalah prodrug "ang memebutuhkan suasana asam untuk
akti%asin"a. 3etelah diabsorbsi dan masuk ke sirkulasi sistemik, obat ini akan berdifusi ke parietal lambung,
terkumpul di kanalikuli sekretoar, dan mengalami akti%asi di situ membentuk sulfonamid tetrasiklik. Bentuk
aktif ini berikatan dengan gugus sulfhidril en>im 7F
, # F
, 0T)$ase 'en>im ini dikenal sebagai pompa proton( dan berada di membran sel parietal. katan ini mengakibatkan terjadin"a penghambatan en>im tersebut. )roduksi
asam lambung berhenti NCK$A<K setelah penghambatan pompa poroton tersebut.
)enghambatan berlangsung lama antara :;$;N jam dan dapat menurunkan sekresi asam lambung basal atau
akibat stimulasi, terlepas dari jenis perangsangn"a histamin, asetilkolin, atau gastrin. 7ambatan ini sifatn"a
irre%ersibel, produksi asam kembali dapat terjdai +$; hari pengobatan dihentikan.
"armakokinetik . )enghambat pompa proton sebaikn"a diberikan dalam sediaan salut enterik untuk mencegah
degradasi >at aktif tersebut dalam suasana asam. 3ediaan ini tidak mengalami akti%asi di lambung sehingga bio$
a%ailabilitasn"a labih baik. Tablet "ang dipecah dilambung mengalami akti%asi lalu terikat pada berbagai gugus
sulfhidril mukus dan makanan. Bioal%ailabilitasn"a akan menurun sampai dengan <CK karena pengaruh
makanan. Oleh sebab itu, sebaikn"a diberikan +C menit setelah makan.
Obat ini mempun"ai masalah bioal%ailabilitas, formulasi berbeda memperlihatkan persentasi jumlah
absorbsi "ang ber%ariasi luas. Bioal%ailabilitas "ang bukan salut enterik meningkat dalam <$ hari, ini dapat
dijelaskan dengan berkurangn"a prosuksi asam lambung setelah obat bekerja. Obat ini dimetabolisme di hati
oleh sitokrom ) ;<C '&E)(, terutama &E):)1A dan &E)+0;.
#ndikasi . ndikasi obat ini sama dengan 07: "aitu pada pen"akit peptik. Terhadap sindrom ollinger$5llison,
obat ini dapat menekan produksi asam lambung lebih baik pada 07: pada dosis "ang efek sampingn"a tidak
terlalu mengganggu.
$%ek samping . 5fek samping "ang umum terjadi adalah mual, n"eri perut, konstipasi, (latulence, dan diare.Dilaporkan pula terjadi miopati subakut, atralgia, sakit kepala, dan ruam kulit.
&ediaan dan posologi . Omepra>ol tersedia dalam bentuk kapsul 1C mg dan :C mg, diberikan 1 kalihari selama
N minggu. 5somepra>ol tersedia dalam bentuk salut enterik :C mg dan ;C mg, serta sediaan %ial ;C mg1C ml.
)antopra>ol tersedia dalam bentuk tablet :C mg dan ;C mg.
iii An"a$#ni Ree&"#% 2
0ntagonis reseptor 7: bekerja menghambat sekresi asam lambung. <+%inamid dan me"iamid merupakan
antagonis reseptor 7: "ang pertama kali ditemukan, namun karena toksik tidak digunakan di klinik. 0ntagonis
reseptor 7: "ang ada saat ini adalah ime"idin, %ani"idin, am#"idin, dan ni9a"idin.
0ntagonis reseptor 7: merupakan obat "ang efektif dan relatif aman untuk pasien dengan hipersekresiasam lambung, misaln"a untuk pasien tukak duodenum dan tukak lambung. /olongan obat ini menggeser
penggunaan antasid "ang membutuhkan pemberian "ang lebih sering sehingga dapat mengurangi kepatuhan
pasien. Bagi pasien "ang menggunakan obat lainban"ak obat, nampakn"a akan lebih aman menggunakan
ranitidin, famotidin, atau ni>atidin "ang tidakkurang kemungkinann"a dibandingkan simetidin untuk
mengadakan interaksi dengan obat lain "ang merupakan substrat en>im sitokrom );<C. Dibandingkan
simetidin, kemungkinan efek samping ranitidin, famotidin, dan ni>atidin nampakn"a lebih kecil, termasuk
kemungkinan di antaran"a kemungkinan impotensi dan ginekomastia karena ketiga obat tersebut tidak mengikat
reseptor androgen.
i) P%#!ine"i!
Eang termasuk obat golongan ini adalah bathanecol, metoklopramid, domperidon, cisapride.
• 'athanecol
23
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 24/26
Termasuk obat kalinomimetik "ang menghambat asetilkolin esterase. Obat ini dipakai untuk mengobati
penderita dengan refluks gastroesophageal, makanan "ang dirasa tidak turun, transit oesophageal "ang melantur,
gastroparesis, kolik empedu. 5fek sampingn"a cukup ban"ak, terutama pada aksi parasimpatis sistemik, di
antaran"a adalah sakit kepala, mata kabur, kejang perut, nausea dan %omitus, spasme kandung kemih,
berkeringat. Oleh karena itu, obat ini mulai tidak digunakan lagi.
• Metoklopramid
3ecara kimia, obat ini ada hubungann"a dengan prokainamid "ang mempun"ai efek anti$dopaminergik dan
kolinomimetik. adi, obat ini berkhasiat sentral maupun perifer. #hasiat metoklopramid antara lain!
- meningkatkan pembedaan asetilkolin dari saraf terminal postganglion kolinergik,
- merangsang reseptor muskarinik pada asetilkolin, dan
- merupakan reseptor antagonis dopamin
adi, dengan demikian, metoklopramid akan merangsang kontraksi dari saluran cerna dan mempercepat
pengosongan lambung.
5fek samping "ang ditimbulkan oleh obat ini antara lain reaksi distonik, iritabilitas atau sedasi, dan efek
samping ekstrapiramidal karena efek antagonisme dopamin sentral dari metoklorpamid. )emberian dosis tinggi
pada anak dapat men"ebabkan hipertonis dan kejang.
•
DomperidonDomperidon merupakan deri%at ben>imida>ol. #arena domperidon merupakan antagonis dopamin perifer dan
tidak menembus sa-ar darah otak, maka tidak mempengaruhi reseptor dopamin saraf pusat, sehingga
mempun"ai efek samping "ang rendah daripada metoklopramid.
)emberian obat ini akan meningkatkan tonus sphincter oesophagus bagian ba-ah sehingga mencegah
terjadin"a refluks gastroesophagus. Obat ini akan meningkatkan koordinasi antroduodenal, dan memperbaiki
motilitas lambung "ang sedang terganggu, "aitu dengan jalan meningkatkan kontraktiliitas serta menghambat
relaksasi lambung sehingga pengosongan lambung akan lebih cepat.
Domperidon bermanfaat untuk pengobatan dispepsia "ang disertai masa pengosongan "ang lambat, refluks
gastroesophagus, anoreksia ner%osa, gastroparesis. Demikian pula bermanfaat sebagai obat antiemetik pada
penderita pasca$bedah, bahkan efektif sebagai pencegah muntah pada penderita "ang mendapat kemoterapi.
5fek sampingn"a lebih rendah daripada metoklopramid, "aitu mulut kering, kulit gatal, diare, pusing. )ada
pemberian jangka panjang atau dosis tinggi, efekn"a akan meningkatkan sekresi prolaktin, dan dapat
menimbulkan ginekomasti pada pria, serta galaktore dan amenore pada -anita.
• isapride
&isapride merupakan deri%at ben>idamide dan tergolong obat prokinetik baru "ang mempun"ai khasiat
memperbaiki motilitas seluruh saluran cerna. Obat ini mempun"ai spektrum "ang luas.
)ada penderita dengan dispepsia, dimana sering terjadi gangguan motilitas pada saluran cerna bagian atas,
obat ini bermanfaat untuk memperbaiki. 7al ini disebabkan karena cisapride meningkatkan tonus sphincter
oesophagus bagian ba-ah, peristaltik oesophagus, dan pengosongan oesophagus. Di samping itu, akanmeningkatkan peristaltik antrum, memperbaiki koordinasi gastro$duodenum dan mempercepat pengosongan
lambung. Manfaat cisapride pada saluran cerna bagian ba-ah "aitu akan merangsang akti%itas motorik usus
halus dan kolon sehingga mempercepat transit di sini. adi, obat ini juga bermanfaat pada pseudo$obstruksi usus
kronis idiopatik, pada penderita konstipasi karena paraplegia, dan pemakai obat la2atif "ang menahun.
5fek samping "ang ditimbulkann"a "aitu borborigmi, diare, dan rasa kejang di perut "ang sifatn"a
sementar.
TERAPI NONARMA>OLO'IS DAN PENE'AAN
Die" merupakan peranan "ang terpenting. )ada garis besarn"a "ang dipakai ialah cara pemberian diet seperti
"ang diajukan oleh 3ipp" 1A1< hingga dikenal pula Sippys diet . 3ekarang lebih dikenal dengan diet lambung"ang sudah disesuaikan dengan mas"arakat ndonesia. Dasar diet tersebut ialah makan sedikit dan berulang kali,
makan makanan "ang mengandung susu dalam porsi kecil. adi makanan "ang dimakan harus lembek, mudah
24
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 25/26
dicerna, tidak merangsang, dan kemungkinan dapat menetralisir 7&l. )emberiann"a dalam porsi kecil dan
berulang kali. Dilarang makan pedas, asam, alkohol.
7.11 !#m&li!ai
)enderita sindroma dispepsia selama bertahun$tahun, dapat memicu adan"a komplikasi "ang tidak ringan. 3alah
satun"a komplikasi =lkus )eptikum, "aitu luka di dinding lambung "ang dalam atau melebar, tergantung berapa
lama lambung terpapar oleh asam lambung. Bila keadaan =lkus )eptikum ini terus terjadi, luka akan semakindalam dan dapat menimbulkan komplikasi pendarahan saluran cerna "ang ditandai dengan terjadin"a muntah
darah. Muntah darah ini sebenarn"a pertanda "ang timbul belakangan. 0-aln"a penderita pasti akan mengalami
buang air besar ber-arna hitam terlebih dulu. Eang artin"a sudah ada perdarahan a-al.Tapi komplikasi "ang paling
dikuatirkan adalah terjadin"a kanker lambung "ang mengharuskan penderitan"a melakukan operasi
7.12 &%#$n#i
Mahade%a et al. ':C11( menemukan bah-a pasien dispepsia fungsional memiliki prognosis kualitas hidup lebih
rendah dibandingkan dengan indi%idu dengan dispepsia organik. Tingkat kecemasan sedang hingga berat juga lebih
sering dialami oleh indi%idu d"spepsia fungsional.:< Lebih jauh diteliti, terungkap bah-a pasien dispepsia
fungsional, terutama "ang refrakter terhadap pengobatan, memiliki kecenderungan tinggi untuk mengalami depresi
dan gangguan psikiatris.
7.1= &en*e$ahan
)encegahan terhadap pen"akit dispepsia ini adalah sebagai berikut !
1. )encegahan )rimer ')rimar" )re%ention(
Tujuan pencegahan primer adalah mencegah timbuln"a faktor resiko dispepsia bagi indi%idu "ang belum
ataupun mempun"ai faktor resiko dengan melaksanakan pola hidup sehat, promosi kesehatan '7ealth
)romotion( kepada mas"arakat mengenai !
a. Modifikasi pola hidup dimana perlu diberi penjelasan bagaimana mengenali dan menghindari keadaan
"ang potensial mencetuskan serangan dispepsia.
b. Menjaga sanitasi lingkungan agar tetap bersih, perbaikan sosioekonomi dan gi>i dan pen"ediaan air bersih.
c. #husus untuk ba"i, perlu diperhatikan pemberian makanan. Makanan "ang diberikan harus
diperhatikan porsin"a sesuai dengan umur ba"i. 3usu "ang diberikan juga diperhatikan porsi
pemberiann"a
d. Mengurangi makan makanan "ang pedas, asam dan minuman "ang beralkohol, kopi serta merokok.
:. )encegahan 3ekunder '3econdar" )re%ention(
)encegahan sekunder dapat dilakukan dengan diagnosis dini dan pengobatan segera '5arl" Diagmosis and
)rompt Treatment(.
a. Diagnosis Dini '5arl" Diagnosis(
3etiap penderita dispepsia sebaikn"a diperiksa dengan cermat. 5%aluasi klinik meliputi anamnese "ang teliti,
pemeriksaan fisik, laboratorik serta pemeriksaan penunjang "ang diperlukan, misaln"a endoskopi atau
ultrasonografi. Bila seorang penderita baru datang, pemeriksaan lengkap dianjurkan bila terdapat keluhan
"ang berat, muntah$muntah telah berlangsung lebih dari ; minggu, penurunan berat badan dan usia lebih dari
;C tahun. =ntuk memastikan pen"akitn"a, disamping pengamatan fisik perlu dilakukan pemeriksaan
b. )engobatan 3egera ')rompt Treatment(
1. Diet mempun"ai peranan "ang sangat penting. Dasar diet tersebut adalah makan sedikit berulang
kali, makanan "ang ban"ak mengandung susu dalam porsi kecil. adi makanan "ang dimakan harus
lembek, mudah dicerna, tidak merangsang peningkatan dalam lambung dan kemungkinan dapat
menetralisir asam 7&L.
:. )erbaikan keadaan umum penderita
+. )emasangan infus untuk pemberian cairan, elektrolit dan nutrisi.
25
8/17/2019 Sk 1 Sindrom Dispepsia
http://slidepdf.com/reader/full/sk-1-sindrom-dispepsia 26/26
;. )enjelasan pen"akit kepada penderita. /olongan obat "ang digunakan untuk pengobatan penderita
dispepsia adalah antasida, antikolinergik, sitoprotektif dan lain$lain.
+. )encegahan Tertier
a. ?ehabilitasi mental melalui konseling dengan psikiater, dilakukan bagi penderita gangguan mental
akibat tekanan "ang dialami penderita dispepsia terhadap masalah "ang dihadapi.
b. ?ehabilitasi sosial dan fisik dilakukan bagi pasien "ang sudah lama dira-at di rumah sakit agar tidak
mengalami gangguan ketika kembali ke mas"arakat.
Da"a% &+"a!a
http!---.kalbemed.comportalsI1APcme$dispepsia.pdf
0bdullah, Murdani dan /una-an, effri. 0kreditasi D 4 ; 3#). Dispepsia. Di%isi /astroenterologi, Bagian
lmu )en"akit Dalam 6akultas #edokteran =ni%ersitas ndonesia, akarta, ndonesia.
/leadle, onathan. :CC<. 0t 0 /lance 0namnesis dan )emeriksaan 6isik. akarta ! 5rlangga Medical 3eries.
3her-ood, Lauralee. :C1:. 6isiologi Manusia dari 3el ke 3istem 5disi I. akarta, 5/&.
3nell, ?ichard 3. :CCI. !natomi 1lini# untu# /ahasiswa 1edo#teran. akarta! 5/&