65
SISTEM SENSORIK

Sistem Sensorik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem Sensorik

SISTEM SENSORIK

Page 2: Sistem Sensorik

PENDAHULUAN

Sistem sensorik memungkinkan kita merasakan dunia

Bertindak sebagai sistem peringatan

Nyeri – indikasi menghindari rangsangan yang membahayakan

Mengetahui apa yang terjadi dalam tubuh:

Perut terisi makanan – lambung diperintah untuk mencerna

Page 3: Sistem Sensorik

RESEPTOR DAN SENSASI

Reseptor sensorik

Kemoreseptor – perubahan konsentrasi kimia

Nosiseptor – kerusakan jaringan

Termoreseptor – perubahan suhu

Mekanoreseptor – perubahan tekanan atau gerakan cairan tubuh

Fotoreseptor - cahaya

Page 4: Sistem Sensorik

SENSASI

Definisi: kesadaran terhadap informasi sensorik

Komponen persepsi terhadap sensasi:

Rangsangan

Reseptor

Saraf sensorik

Daerah khusus pada otak

Page 5: Sistem Sensorik
Page 6: Sistem Sensorik

Proyeksi

Sesudah otak menerima sensasi, merujuk kembali sensasi pada asalnya

Melihat dengan mata

Mendengar dengan telinga

Nyeri phantom – membantu pasien belajar menggunakan kaki palsu

Page 7: Sistem Sensorik
Page 8: Sistem Sensorik

Adaptasi

Indera penciuman

Kemampuan reseptor untuk beradaptasi bervariasi

Reseptor nyeri tidak beradaptasi

Reseptor tekanan dan sentuhan beradaptasi secara cepat

Reseptor posisi tubuh dan deteksi kimia darah beradaptasi secara lambat

Page 9: Sistem Sensorik

Indera

Indera umum – somatik: Nyeri, sentuhan, tekanan, suhu dan propriosepsi

Indera khusus

Rasa

Penciuman

Penglihatan

Pendengaran

Keseimbangan

Page 10: Sistem Sensorik
Page 11: Sistem Sensorik

Nyeri

Tidak beradaptasi

Terus mengirimkan sinyal meskipun rangsangan disingkirkan

Jaringan otak hanya mengandung sedikit reseptor nyeri

Memiliki fungsi pelindung

Page 12: Sistem Sensorik

Pencetus Nyeri

Kerusakan jaringan – mengeluarkan bahan kimia tertentu yang merangsang reseptor nyeri

Kekurangan oksigen – serangan jantung

Jaringan meregang atau deformasi – usus meregang – terasa nyeri keram

Page 13: Sistem Sensorik

Nyeri Rujukan

Nyeri yang berasal dari jantung dirasakan di bahu dan lengan kiri

Jalur saraf yang membawa informasi dari jantung memiliki jalur yang sama dengan yang membawa informasi dari bahu dan lengan kiri

Page 14: Sistem Sensorik
Page 15: Sistem Sensorik

Jalur Nyeri

Reseptor –> saraf perifer –> korda spinalis (traktus spinotalamikus) –> thalamus (sadar tentang nyeri) --> korteks serebri (lobus parietalis): mengidentifikasi sumber, intensitas dan karakteristik lainnya (tajam/tumpul dll)‏

Page 16: Sistem Sensorik

Sentuhan dan Tekanan

Reseptornya

mekanoreseptor (reseptor taktil)‏

Ada di permukaan kulit

Banyak di bibir, ujung-ujung jari tangan, kaki, lidah, penis dan klitoris

Reseptor tekanan berat: kulit, jaringan subkutaneus, dan jaringan dalam

Page 17: Sistem Sensorik

Suhu

Termoreseptor:

Panas

Dingin

Diujung saraf bebas, dibawah kulit

Beradaptasi

Informasi sensorik suhu dikirim ke lobus parietalis

Page 18: Sistem Sensorik

Propriosepsi

Indera orientasi atau posisi

Bisa menunjuk satu bagian tubuh tanpa melihat padanya

Mempertahankan postur

Mengkoordinasikan gerakan tubuh

Page 19: Sistem Sensorik

Indera Khusus

Penciuman

Rasa

Penglihatan

Pendengaran

Keseimbangan

Page 20: Sistem Sensorik

Indera Penciuman: Hidung

Hidung bagian atas (reseptor olfaktorius)‏

Kemoreseptor – dirangsang oleh bahan kimia yang larut dalam kelembaban dari jaringan hidung

Reseptor – nervus olfaktorius – korteks olfaktorius dari lobus temporalis

Reseptor beradaptasi secara cepat

Page 21: Sistem Sensorik
Page 22: Sistem Sensorik

Indera Perasa: Lidah

Indera gustatori

Organ khusus : kuncup kecap (taste bud)‏

Sensasi rasa dasar

Asin

Manis

Asam

Pahit

Reseptor beradaptasi – sensitif terhadap bahan yang pahit

Page 23: Sistem Sensorik
Page 24: Sistem Sensorik

Apa yang terjadi bila pilek?

Makanan agak berbeda

Informasi dari hidung dan lidah dikombinasikan untuk menghasilkan sensasi rasa yang berbeda

Page 25: Sistem Sensorik
Page 26: Sistem Sensorik

Organ-organ asesori penglihatan

Alis mata : menaungi mata dari cahaya matahari

Kelopak mata, canthus medial dan lateral

Kulit

Otot rangka

Levator palpebra – membuka

Orbicularis okuli - menutup

Jaringan penghubung

Konjungtiva tarsal

Page 27: Sistem Sensorik

Organ-organ asesori penglihatan

Konjungtiva

Bagian putih mata

Kelembaban dijaga dengan mengedipkan kelopak mata

Kedipan mata merangsang sekresi air mata dan menggerakkan air mata melintasi permukaan depan mata

Bulu mata

Membantu menangkap debu dan benda asing

Page 28: Sistem Sensorik

Organ-organ asesori penglihatan

Apparatus lakrimalis

Kelenjar lakrimalis

Duktus air mata

Air mata mengalir melalui punctum lacrimalis -> saccus lacrimalis --> ductus nasolacrimalis --> muaranya di rongga hidung

Menangis --> hidung berair

Page 29: Sistem Sensorik

Organ-organ asesori penglihatan

Fungsi air mata

Melembabkan

Membasahi

Membersihkan permukaan mata

Mencegah infeksi (lisozim)‏

Pembersih mata menyingkirkan sekresi anti bakteri alami

Otot mata ekstrinsik

Page 30: Sistem Sensorik
Page 31: Sistem Sensorik

Bola Mata

Tiga lapisan mata

Sklera (terluar)‏

Khoroid (tengah)‏

Retina (dalam)‏

Sklera

Jaringan penghubung fibrosa yang tebal

Menampung isi dari bola mata

Membentuk mata

Tempat penempelan otot mata eksterior

Page 32: Sistem Sensorik

Bola Mata

Kornea : perluasan dari sklera

Tidak memiliki pembuluh darah

Transparan

Memiliki suplai saraf sensorik – sensitif terhadap sentuhan – refleks kornea (pelindung)‏

Mata kemasukan debu --> berkedip, mengeluarkan air mata dan nyeri

Page 33: Sistem Sensorik

Bola mata

Khoroid

Banyak pembuluh darah

Menempel ke retina

Meluas ke depan membentuk badan silier daniris

Fungsi badan silier: mensekresikan aqueous humor dan origo dari otot-otot mata intrinsik (otot-otot silier)‏

Bagian paling depan adalah iris

Lubang di tengah iris : pupil

Page 34: Sistem Sensorik

Bola Mata

Retina

Lapisan paling dalam dari bola mata

Melapisi dua pertiga posterior dari bola mata

Lapisan saraf

Fotoreseptor

Batang (banyak di pinggir)‏

Kerucut (banyak di tengah) – tertinggi di fovea sentralis

Diabetes --> kerusakan pembuluh darah --> mikroaneurisma --> pecah --> perdarahan --> jaringan parut di retina

Page 35: Sistem Sensorik

Bola Mata

Retina

Neuron-neuron retina bersatu membentuk saraf optikus (diskus optikus) – bintik buta (blind spot)‏

Kamar belakang

Diantara lensa dan retina

Diisi oleh humor vitreous

Menekan retina ke koroid

Page 36: Sistem Sensorik

Bola Mata

Kamar depan

Diantara lensa dan kornea

Diisi oleh humor aqueous

Humor aqueous dihasilkan oleh badan silier dan bersirkulasi melalui pupil ke rongga di belakang kornea

Fungsi humor aqueous

Mempertahankan bentuk dari bagian depan mata

Memberikan makanan kepada kornea

Humor aqueous meninggalkan kamar depan melalui kanal Schlemm

Page 37: Sistem Sensorik
Page 38: Sistem Sensorik

Otot-otot mata

Ekstrinsik

Rectus medialis, lateralis, superior dan inferior

Obliqus superior dan obliqus inferior

Strabismus

Intrinsik

Otot radial, sirkuler (iris): mengendalikan ukuran pupil, dan otot silier : memfokuskan gelombang cahaya ke retina

Kontraksi otot radial – dilatasi (simpatis) – midriasis

Konstraksi otot sirkuler – konstriksi (parasimpatis) –miosis - narkotika

Page 39: Sistem Sensorik

Bagaimana Anda Melihat

Cahaya memasuki mata

Kornea

Humor aqueous

Lensa

Humor vitreous

Cahaya difokuskan di retina

Cahaya merangsang fotoreseptor

Fotoreseptor yang dirangsang menginformasikan otak

Page 40: Sistem Sensorik

Bagaimana Anda Melihat

Lensa dapat mencembung dan mencekung (akomodasi)‏

Orang tua – kurang kemampuannya dalam berakomodasi – presbyopia

Page 41: Sistem Sensorik

Otot-otot mata

Cahaya tiba-tiba banyak --> konstriksi pupil (refleks pupil)‏

Page 42: Sistem Sensorik

Penglihatan

Hitam putih – malam

Batang sensitif terhadap gelap (penglihatan malam)‏

Warna – siang

Kerucut adalah fotoreseptor untuk penglihatan warna

Kerucut paling banyak terutama pada macula lutea

Ada tiga jenis kerucut + pigmen penglihatan

Menghasilkan warna hijau

Menghasilkan warna biru

Menghasilkan warna merah

Page 43: Sistem Sensorik
Page 44: Sistem Sensorik

Indera Pendengaran : Telinga

Struktur telinga

Telinga luar

Telinga tengah

Telinga dalam

Page 45: Sistem Sensorik
Page 46: Sistem Sensorik
Page 47: Sistem Sensorik

Indera Pendengaran : Telinga

Telinga luar

Aurikula (pinna)‏

Kanalis auditorius eksternus

Membran timpani

Kanalis auditorius eksternus dibatasi dengan rambut tipis dan kelenjar yang mensekresikan serumen

Page 48: Sistem Sensorik
Page 49: Sistem Sensorik

Indera Pendengaran : Telinga

Telinga tengah

Membran timpani

Osikulus: maleus, inkus, stapes

Tuba eustachius

Page 50: Sistem Sensorik
Page 51: Sistem Sensorik

Indera Pendengaran : Telinga

Telinga dalam

Labirin tulang – labirin membranosa (dikelilingi oleh perilimfe dan terisi oleh endolimfe)‏

Tiga bagiannya: vestibulum, kanalis semisirkularis dan kokhlea

Kokhlea – pendengaran

Vestibulum dan kanalis semisirkularis -keseimbangan

Page 52: Sistem Sensorik
Page 53: Sistem Sensorik

Indera Pendengaran : Telinga

Kokhlea

Berbentuk siput

Reseptor – organ Corti (rambut-rambut halus)‏

Rambut dibengkokkan – impuls – cabang kokhlea dari N. Vestibulocochlearis (N. VIII) ke lobus temporalis dari otak

Mekanoreseptor

Page 54: Sistem Sensorik
Page 55: Sistem Sensorik
Page 56: Sistem Sensorik
Page 57: Sistem Sensorik
Page 58: Sistem Sensorik
Page 59: Sistem Sensorik
Page 60: Sistem Sensorik
Page 61: Sistem Sensorik
Page 62: Sistem Sensorik
Page 63: Sistem Sensorik
Page 64: Sistem Sensorik
Page 65: Sistem Sensorik

Indera Keseimbangan : Telinga

Reseptor – mekanoreseptor

Reseptor dalam vestibulum dan kanalis semisirkularis dari telinga tengah

Reseptor dalam vestibulum

Posisi tubuh ketika bergerak

Merasakan perubahan posisi kepala

Mengirimkan impuls melalui cabang vestibularis dari N. Vestibulocochlearis (N. VIII) --> serebelum, otak tengah dan lobus temporal