Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PBL BLOK 7

Citation preview

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    1/22

    1

    Sistem Pernapasan Manusia pada Daerah Dataran

    Tinggi

    Alvivin

    102011215/C3 - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universtas Kristen Krida Wacana

    [email protected] - Jalan Arjuna Utara Nomor 6, Jakarta 11510

    Pendahuluan

    Setiap hari setiap mahkluk hidup melakukan kegiatan bernafas untuk mempertahankan

    hidup. Bernapas secara umum adalah mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan

    karbondioksida kembali ke udara. Bernapas di dataran tinggi dengan bernapas di dataran rendah

    tentu saja berbeda. Pada system pernapasan atau yang biasa disebut dengan system respirasi

    seringkali kita mendengar orang yang menderita gangguan system respirasi atau bisa disebut

    sesak. Apa korelasi antara dataran tinggi dengan sesak akan dibahas lebih lanjut di dalam

    makalah ini.

    Makalah ini dibuat dengan tujuan mengetahui mekanisme pernapasan, struktur yang turut

    berperan dalam system pernapasan serta unsure kimia yang berperan dan transport dari unsure

    kimia tersebut sehingga dengan mengetahui mekanisme normalnya kita bisa mengetahui bagian

    mekanisme yang salah dalam gangguan pernapasan sesak.

    Di dalam makalah ini akan dibahas struktur makro dan mikro dalam system pernapasan,

    mechanisme pernapasan, transport CO2dan O2.

    Isi

    Struktur Makro dan Mikro pada Sistem Pernapasan

    Strukur makro dan mikro pada system pernapasan terdiri dari :

    a. Hidungb. Pharynx (Tekak)c. Larynx (Pangkal tenggorok)d. Trachea (Tenggorok)

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    2/22

    2

    e. Thorax (Dada)f. Pleura (Selaput dada)g. Pulmo (Paru-paru)

    A. HidungHidung bagian luar terdiri pyramid. Ke arah inferior hidung memiliki dua pintu masuk

    berbentuk bulat panjang, yakni nostril atau nares. Nares dipisahkan oleh septum nasi. Penyangga

    hidung terdiri atas tulang dan tulang-tulang rawan hialin. Rangka bagian tulang terdiri atas os

    nasale, processus frontalis maxillae dan bagian nasal ossis frontale. Rangka tulang rawannya

    terdiri atas cartilage septi nasi, cartilage nasi lateralis, dan cartilago ala nasi major dan minor.

    Otot-otot yang melapisi hidung merupakan bagian dari otot wajah.1

    Gambar 1. Rangka Hidung1

    Otot hidung tersusun dari M.nasalis dan M depressor septi nasi. Pendarahan hidung

    bagian luar disuplai oleh cabang-cabang A.facialis, A dorsalis nasi cabang A opthalmica dan A

    .infraorbitalis cabang A. maxillaries interna. Pembuluh baliknya menuju V.facialis dan

    V.opthalmica.Persarafan otot-otot hidung oleh N.facialis; kulit sisi medial punggung hidung

    sampai ke ujung hidung dipersarafi oleh cabang-cabang infra trochealis dan nasalis externusN.opthalmicus/N.V1; kulit sisi lateral hidung dipersarafi oleh cabang infraorbitalis

    N.maxillaris/N.V2.1

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    3/22

    3

    Gambar 2. Persarafan Sensorik Kulit Hidung dan Wajah1

    Secara sagital rongga hidung dibagi atas sekat hidung. Kedua belah rongga ini terbuka

    kea rah wajah melalui nares dan ke arah posterior berkesinambungan dengan nasopharynx

    melalui aperture nasi posterior (choana). Masing-masing belahan rongga hidung mempunyai

    dasar, atap, dinding lateral dan dinding medial (sekat hidung). Rongga hidung terdiri atas tiga

    region, yakni vestibulum, penghidu dan pernapasan. Vestibulum hidung merupakan sebuah

    pelebaran yang letaknya tepat di sebelah dalam nares. Kea rah atas dan dorsal vestibulum

    dibatasi oleh limen nasi, yang sesuai dengan tepi atas kartilago ala nasi major. Regio penghidu

    berada di sebelah cranial; dimulai dari atap rongga hidung daerah ini meluas sampai setinggi

    concha nasalis superior dan bagian septum nasi yang ada dihadapan cocha tersebut. Regio

    pernapasan adalah rongga hidung selebihnya.1

    Dinding lateral hidung memperlhatkan tiga elevasi yaitu concha nasalis superior, medius

    dan inferior. Inferolateral masing-masing concha nasalis ini terdapat meatus nasi yang sesuai. Di

    sebelah cranial dan dorsal terhadap concha nasalis superior terdapat recessus speno-ethmoidalis

    yang mengandung muara sinus spenoidalis. Bangunan di sekita cocha nasalis medius adalah

    agger nasu ujung atas tepi bebas bagian anterior cocha nasalis medius, bulla ethmoidalis yang

    merupakam muara sinus ethmoidalis medius adalah pembengkakan sinus ethmoidalis. Hiatus

    semillunaris tempat muara sinus maxillaries dan sinus frontalis melalu ductus fronto-nasalis.Bangunan di sekitar concha nasalis inferior adalah ductus nasolacrimalis. Dasar rongga hidung

    diberntuk oleh processus palatines ossis maxilla dan lamina horizontalis ossis palatine. Dasar ini

    memishkan rongga hidung dari rongga mulut.1

    Pembuluh-pembuluh nadi yang mendarahi rongga hidung adalah Aa.ethmoidalis anterior

    dan posterior yang mendarahi pangkal hidung, A sphenopalatina, mendarahi mukosa dinding

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    4/22

    4

    lateral dan medial hidung, A palatine major, dan A labialis superior yang mendarahi septum nasi

    daerah vestibulum dan seringkali menjadi lokasi kejadian epistaxis.1

    Rongga hidung terbuka di anterior pada nares dan di posterior ke dalam faring. Luas

    permukaanya diperbesar oleh tiga tonjolan mirip gulungan di dinding lateral, yang disebut

    konkha superior, media,dan inferior. Kulit yang menutupi hidung dilapisi oleh rambut yang

    sangat halus dan kelenjar sebasea besar-besar. Bagian dalam hidung dilapisi oleh empat jenis

    epitel. Epitel berlapis gepeng kulit berlanjut ke dalam melalui nares ke dalam vestibulum, di

    mana sejumlah rambut kaku dan besar menonjol ke saluran udara. Mereka ini diduga menahan

    partikel debu yang besar dalam udara yan dihirup. Beberapa millimeter ke dalam vestibulum,

    epitel berlapis gepeng ini beralih menjadi epitel kolumnar atau kuboid tanpa silia, yang menutupi

    sisa dari rongga hidung, kecuali daerah kecil di dinding dorsal, yang dilapisi oleh epitel

    olfaktorius sensoris. Rongga hidung dipersarafi oleh N.V, N.I, N. Ethmoidalis anterior, N.Infra

    /orbitalis, dan N. Canalis pterygoidei (N.Vidianus). Hidung juga terdapat sinus paranasalis yang

    berguna untuk meringankan tulang tengkorak dan menambah resonansi suara. Sinus paranasalis

    terdiri dari sinus frontalis, sinus ethmoidalis, sinus spenoidalis, dan sinus maxillaries.

    Gambar 3. Rongga Hidung2

    Epitel hidung terdiri atas sel-sel kolumnar bersilia, sel goblet, dan sel-sel basofilik kecil

    pada dasar epitel, yang dianggap sebagai sel-sel induk bagi penggantian sel yang lebih

    berkembang. Pada manusia, jumlah sel goblet berangsur bertambah dari anterior ke posterior.

    Selain mucus, epitel juga mensekresi sedikit cairan yang membentuk lapis di antara bantalan

    mucus dan permukaan epitel. Silia melecut di dalam lapis cairan ini, mendorong lapis mucus

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    5/22

    5

    diatasnya ke araf faring. Di bawah epitel terdapat lamina propia yang tebal yang mengandung

    kelenjar submukosa, terdiri atas sel-sel mukosa dan serosa. Di dalam lamina propia juga terdapat

    sel mast, jaringan limfoid. Di bawah epitel konkha inferior terdapat plexus vena luas yang

    merupakan tempat terjadinya mimisan. Reseptor bagi sensasi mencium terdapat di dalam epitel

    olfaktoria, daerah khusus pada mukosa hidung, yang terdapat di atap rongga hidung dan meluas

    ke bawah sampai 8-10 m pada kedua sisi septum, dan sedikit ke konkha atas nasalis superior.

    Epitel olfaktoria terdiri dari 3 sel yaitu sel sustentakular, sel basal, dan sel-sel penyongkong.3

    Gambar 4. Sel Olfaktorius3

    B. Pharynx (Tekak)4Pharyx adalah sebuah pipa musculomembranosa, panjang 12-14cm, membentang dari

    basis crania sampai setinggi vertebra cervical 6 atau tepi bawah cartilage cricoidea. Paling lebar

    di bagian superior, berukuran 3,5 cm. Di sebelah caudal dilanjutkan dengan oesophagus

    (kerongkongan). Pada batas pharyx dengan oesophagus lebarnya menjadi sekitar 1,5 cm. Pharyx

    dibagi menjadi 3 bagian yaitu Nasopharyx, Oropharyx, dan Laryngopharyx.

    Nasopharyx adalah bagian posterior rongga nasal yang membuka kea rah rongga nasal

    melalui dua nares internal (koana). Dua tuba eustachius (auditorik) menghubungkan nasofaring

    dengan telinga tengah. Tuba ini berfungsi untuk menyetarakan tekanan udara pada kedua sisi

    gendang telinga.Nasopharyx merupakan epitel bertingkat torak bersili bersel goblet.

    Oropharyx dipisahkan oleh palatum lunak muscular, suatu perpanjangan keras tulang.

    Uvula adalah processus kerucut kecil yang menjulur ke bawah dari bagian tengah tepi bawah

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    6/22

    6

    palatum lunak. Amandel palatinum terletak pada kedua sisi orofaring posterior. Oropharyx

    selnya merupakan epitel berlapis gepeng bersel tanduk.

    Laringofaring mengelilingi mulut esophagus dan laring, yang merupakan gerbang untuk

    sister respiratorik selanjutnya.Epitelnya bervariasi sebagian besar epitel berlapis gepeng tanpa

    lapisan tanduk.

    Lapisan otot pharynx terdiri atas: tiga otot lingkar/sirkular yakni: M constrictor pharyngis

    inferior, M .constrictor pharyngis medius, dan M.constrictor pharyngis superior; serta tiga otot

    yang masiing-masing turun dari processus stylohideus, torus tubarius cartiliganis tubae auditiva

    dan palatum molle yakni: Mm.constrictores pharyngis ini tersusun seperti 3 ember, sebagian

    otot yang letak di sebelah caudalnya. Pendarahan bersala dari A.pharyngea ascendens, A

    palatine ascendens dan ramus tonsillaris cabag A.facialis, A palatine major dan A.canalis

    pterygoideus. Persarafan berasal dari plexus pharyngeus.

    C. Larynx5Laring (kotak suara) menghubungkan faring dengan trakea. Laring adalah tabung pendek

    berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang oleh Sembilan kartilago; tiga berpasangan dan

    tiga tidak berpasangan,

    Laring tidak berpasangan adalah kartilago tiroid terletak di bagian proksimal kelenjar

    tiroid. Biasanya berukuran lebih besar dan lebih menonjol pada laki-laki. Kartilago krikoid

    adalah cincin anterior yang lebih kecil dan lebih tebal, terletak di bawah kartilago tiroid.Epligotis adalah katup kartilago elastic yang melekat pada tepian anterior kartilago tiroid. Saat

    menelan, epligotis secara otomatis menutupi mulut laring untuk mencegah masuknya makanan

    dan cairan.

    Kartilago berpasangan: Kartilago aritenoid terletak di atas dan di kedua sisi kartilago

    krikoid. Kartilago ini melekat pada pita suara sejati, yaitu lipatan berpasangan pada epithelium

    skuamosa bertingkat.Kartilago kornikulata melekat pada bagian ujung kartilago aritenoid.

    Kartilago kuneiform berupa batang-batang kecil yang membantu menopang jaringan lunak.

    Dua pasangan lipatan lateral membagi rongga laring. Pasangan bagian atas adalah lipatan

    ventricular (pita suara semu) yang tidak berfungsi pada saat produksi suara. Pasangan bagian

    bawah adalah pita suara sejati yang melekat pada kartilago tiroid dan pada kartilago aritenoid

    serta kartilago krikoid. Pembuka diantara kedua ini adalah glottis. Saat bernapas, pita suara

    terabduksi oleh otot laring, dan glottis berbentuk triangular. Saat menelan, pita suara terabduksi

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    7/22

    7

    dan glottis membentuk celah sempit. Dengan demikian, kontraksi otot rangka mengatur ukuran

    pembukaan glottis dan derajat ketengangan pita suara diperlukan untuk produksi suara.

    Gambar 5.Larynx5

    D. Trakea (Tenggorok)Trakea merupakan sebuah pipa udara yang terbentuk dari tulang rawan dan selaput fibro-

    muskular, panjangnya sekitar 10-11cm, sebagai lanjutan dari larynx, membentang mulai dari

    setinggi cervical 6 sampai tepi atas thoracal 5. Ujung caudal trahea terbagi menjadi broncus

    principalis (primer, utama) dexter dan sisnistra. Trachea terletak di bidang hampir sagital, tetapi

    biasanya bifurkasi trachea sedikit terdesak kea rah kanan oleh arcus aortae, Selama inspirasi

    dalam, mungkin bifurkasi ini turun sampai setinggi thoracal 6. Bentuk trachea sedikit kurangsilindrik, karena datar di sebelah posterior.

    1

    Bronchus principalis berasal dari percabangan trachea menjadi dua setinggi tepi atas

    vertebra T5. Pada batas caudal mediastium superius. Bronchus principalis mempercabangkan

    bronchi segmentorum. Trachea dan bronchus utama yang letaknya ekstrapulmonal memiliki

    rangka cincin tulang rawan hialin yang tidak sempurna, dipersatukan oleh jaringan fibrosa dan

    otot polos.1

    Cincin trachea berjumlah 16-20, masing-masing sebagai cincin yang membentuk

    gambaran huruf U, yang membatasi dinding 2/3 bagian anterior; di sebelah dorsal pipa trachea

    ini datar, karena dinding dorsal cincin tulang rawan trachea tersebut disempurnakan oleh

    jaringan fibro-elastik dan otot polos. Tulang rawan bronchi ekstrapulmonal lebih pendek, lebih

    sempit dan kurang beraturan, tetapi umumnya serupa bentuk dan susunanya.1

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    8/22

    8

    Cincin pertama tulang rawan trachea dihubungkan dengan tepi bawah cartilage cricoidea

    oleh lig.cricotracheale. Cincin terakhir tulang rawan trachea menebal dan melebar di tengah dan

    tepi bawah yaitu carina, yang merupakan taju berbentuk kuku segitiga yang melengkung ke

    bawah dan belakang di antara bronchi.1

    Kea rah distal ketidakteraturan lempeng-lempeng tulang rawan pada brochi pulmonal ini

    meningkat. Lempeng tulang rawan menghilang di pangkal bronchioles.

    Trachea didarahi oleh A.tyroidea inferior, sementara ujung thoracalnya didarahi oleh

    cabang Aa. Brochiales yang naik untuk beranastomisis dengan A.thyroidea inferior tersebut.

    Semua pembuluh darah ini juga mendarahi oesophagus. Vena-vena yang membawa darah dari

    trakea berakhir di plexus venosus thyroidea anterior.1

    Mukosa trakea terdiri dari epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet, sedangkan tunika

    submukosa nya terdiri dari jaringan ikat jarang,lemak,kelenjar campur yang banyak di bagian

    posterior.Dan di dalam tunika adventisianya terdapat kelenjar campur. Trakea memiliki 6 sel

    epitel: Sel bersilia, sel goblet, sel sikat, sel Sikat, sel sekretorik bergranul.3

    Gambar 6. Trakea1

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    9/22

    9

    Gambar 7. Potongan Melintang Trakea3

    E. Thorax1Thorax berbentuk kerucut yang terpancung horizontal. Mempunyai 2 pintu yaitu pintu

    atas, aperture thoracis superior, dan pintu bawah, aperture thoracis inferior. Rongga rhorax

    dibagi menjadi 3 kompartemen yaitu rongga pleura pada kanan dan kirii, mediastinum. .

    Thorax berfungsi sebagai pernapasan, melindungi organ-organ penting dan pembuluh

    darah besar, merupakan sebuah saluran yang menghubungkan thorax dengan organ di daerah

    lainnya, serta sebagai tempat lekatnya sejumlah otot leher perut, punggung, dan anggota badan

    atas yang berfungsi sebagai otot pernapasan tambahan,

    Dinding thorax dibentuk oleh rangka dan otot. Bagian dorsal oleh 12 vertebra thoracal

    dan discus intervertebra. Bagian lateralnya dibentuk oleh 12 os costar dan Mm.intercostalessedangkan bagian anteriornya oleh os sternum. Otot-otot dinding thorax terdiri dari otot-otot

    dari lengan atas, otot-otot leher, dan otot-otot dinding thorax murni.

    Apertura thoracis superior dibentuk oleh corpus vertebra toracal 1 pada bagian posterior,

    os costa 1 pada bagian medial dan pada bagian anteriornya dibentuk oleh manubrium streni.

    Apertura thoracis inferior dibentuk oleh corpus vertebra th.12 pada bagian posterior, bagian

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    10/22

    10

    posterolateralnya dibentuk olej os costa 12 dan ujung distal os costa 11. Pada bagian

    anterolateral dibentuk oleh ujung-ujung distal cartilage os.costa 7-10, processus xyphoideus

    membentuk bagian anteriornya. Apaertura thoracis inferior ditutupi oleh diafragma.

    Persarafan dinding thorax oleh Nn.intercostalis. Nn.Intercostalis pada dinding thorax

    menghantarkan persarafan: somatomotorik menuju Mm.intercostkulit dan alis, subcostalis dan

    tranversus thoracis, somatosensorik dari kulit dan pleura parietalis, serabut-serabut simpatis

    postganglioner menuju perifer.

    Diafragma tempat lekatnya adalah processus xyphoideus, ujung-ujung strenal iga 7-12,

    dan processus transverses vertebra L.1. Perlekatan pada daerah lumbal melalui perantara

    ligg.Arcuatum mediale et laterale serta crura diaphragmatica. Ligamentum arcuatum mediale

    merupakan lengkung tendineus pada fascia yang menutupi M.psoas, ke medial melekat pada

    corpus vertebra L1-2, ke lateral melekat pada bagian depan processus transverses vertebra L1.

    F. Pleura1Pleura merupakan selaput serosa yang membentuk sebuah kantong tertutup yang

    terinvaginasi oleh paru. Bagian pleura yang melekat pada permukaan paru dan fissure-fissura

    interlobaris paru disebut pleura visceralis atau pleura pulmonalis. Pelura yang melapisi

    permukaan dalam separuh dinding thorax, menutupi sebagian besar diafragma dan struktur-

    struktur yang menempati daerah tengah disebut pleura parietalis. Daerah antara kedua rongga

    pleura disebut mediastinum (ruang interpleural). Rongga pleural kiri lebih kecil dari ronggapleura kanan, karena sebagian besar jantung menempati sisi kiri garis tengah.

    Pleura pulmonalis tidak dijumpai di daerah hillus pulmonalis dan sepanjang lipatan yang

    menurun dari hillus, yang menandakan ligamentum pulmonale.

    Pleura parietalis dinamai sesuai dengan dinding yang diliputinya; dengan demikian pleura

    parietalis dibedakan atas pleura costovertebralis (costalis), pleura diafragmatica, pleura

    cervicalis (cupula pleurae) dan pleura mediastinalis.

    Paru-paru tidak mengisi cavum pleura dengan sempurna sehingga menimbulkan recessus

    di sepanjang garis lipatan pleura. Dikenal 2 recessus yaitu : recessus costomediastinalis dan

    recessus costodiafragmaticus.

    Pleura parietalis memperoleh darah dari Aa.Intercostales, A.pericardiophrenica, dan

    A.musculophrenica. Persarafannya berasal dari Nn.intercostales dan N.phrenicus. Pleura

    visceralis memperoleh darah dari pembuluh-pembuluh brochialis.

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    11/22

    11

    G. Pulmo (Paru)5Paru-paru terletak pada rongga dada berbenruk kerucut yang ujungnya berada di atas

    tulang iga pertarna dan dasarnya berada pada diafragma. Paru-paru kanan mernpunyai

    tiga lobus sedangkan paru-paru kin mempunyai dua lobus. Kelima lobus tersebut dapat

    terlihat dengan jelas. Setiap paru-paru terbagi lagi menjadi beberapa sub bagian menjadi

    sekitar sepuluh unit terkecil yang disebut broncopulmonary segments. Paru-paru kanan

    dan kiri dipisahkan oleh ruang yang disebut mediastinum. Jantung, aorta, vena cava,

    pembuluh paru-paru, esophagus, bagian dari trakea dan bronkus, serta kelenjar timus

    terdapat di mediastinum.

    Gambar 8.Paru-Paru4

    Alveoli5

    Parenkirn paru-paru merupakan area yang aktif bekerja dan jaringan paruparu. Parenkim tersebut

    mengandung berjuta-juta unit alveolus. Alveoli merupakan kantung udara yang berukuran sangat

    kecil, dan merupakan akhir dari bronkhiolus respiratorius sehingga memungkinkan pertukaran

    O2dan CO2,. Seluruh dari unit alveoli (zona respirasi) terdiri atas bronkhiolus respiratorius,

    duktus alveolus, dan alveolar sacus (kantong alveous). Fungsi utarna dari unit alveolus adalah

    pertukaran 02dan CO2di antara kapiler pulmoner dan alveoli.

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    12/22

    12

    Diperkirakan terdapat 24 juta alveoli pada bayi yang baru lahir. Seiring dengan pertambahan

    usia, jumlah alveoli pun bertarnbah dan akan rnencapai jurnlah yang sama dengan orang dewasa

    pada usia 8 tahun, yakni 300 juta alveoli. Setiap unit alveoli rnenyuplai 91l prepulmonari dan

    pulmonari kapiler.

    Gambar 9. Alveoli5

    Mekanisme Pernapasan

    Situasi faal paru seseorang dikatakan normal apabila kerja proses ventilasi, distribusi,

    perfusi, difusi, serta hubungan antara ventilasi dengan perfusi pada orang tersebut dalam

    keadaan santai menghasilkan tekanan parsial gas darah arteri (PaO2dan PaCO2) yang normal.

    Yang dimaksud keadaan santai adalah keadaan ketika jantung dan paru tanpa kerja beban yang

    berat.6

    Tekanan parsial gas darah arteri yang normal adalah PaO2 sekitar 96mmHg dan PaCO2

    sekitar 40 mmHg. Tekanan parsial ini diupayakan dipertahankan tanpa memandang kebutuhan

    oksigen yang berbeda-beda, yaitu saat tidur kebutuhan oksigen 100mL/menit dibandingan

    dengan saat ada kerja beban berat, 2000-3000 mL/menit.6

    Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas antara organism dengan lingkungan, yaitu

    pengambilan oksigen dan eliminasi karbondioksida. Respirasi eksternal adalah prosespertukaran gas (O2 dan CO2) antara darah dan atmosfer sedangkan respirasi internal adalah

    proses pertukaran gas (O2 dan CO2) antara darah sirkulasi dan sel jaringan.7

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    13/22

    13

    Respirasi eksternal mencakup 4 langkah :7

    1. Udara secara bergantian dimasukkan dan dikeluarkan dari paru sehingga udara dapatdipertukarkan antara atmosfer (lingkungan eksternal) dan kantung udara (alveolus)

    paru. Pertukaran ini dilaksanakan oleh tindakan mekanis bernapas, atau ventilasi.

    Kecepatan ventilasi diatur untuk menyesuaikan aliran udara antara atmosfer dan

    alveolus sesuai kebutuhan metabolic tubuh akan pernyerapan oksigen dan

    pengeluaran karbondioksida.

    2. Oksigen dan karbondioksisa dipertukarkan antara udara dan di alveolus dan darah didalam kapiler melalui proses difusi.

    3. Darah mengangkut O2 dan CO2 antara paru dan jaringan.4. Oksigen dan CO2 dipertukarkan antara jaringan dan darah melalui proses difusi

    menembus kapiler sistemik (jaringan).

    Gambar 10. Respirasi Eksternal dan Internal7

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    14/22

    14

    Udara cenderung mengalir dari daerah dengan tekanan tinggi ke daerah dengan tekanan rendah,

    yaiitu menuruni gradient tekanan.7

    Udara mengalir masuk dan keluar paru selama tindakan bernapas karena berpindah

    mengikuti gradient tekanan antara alveolus dan atmosfer secara bergantian dan ditimbulkan oleh

    aktivitas siklik otot pernapasan. Terdapat tiga tekanan penting yang berperan penting dalam

    ventilasi.7

    1. .Tekanan atmosfer adalah tekanan yang ditimbulkan oleh berat udara di atmosferpada benda di permukaan bumi. Pada ketinggian permukaan laut tekanan ini sama

    dengan 760 mmHg. Tekanan atmosfer berkurang seiring dengan penambahan

    ketinggian di atas permukaan laut karena lapisan-lapisan udara di atas permukaan

    bumi juga semakin menipis. Pada setiap ketinggian terjadi perubahan minor

    tekanan atmosfer karena perubahan kondisi cuaca.

    2. Tekanan intra-alveolus yang juga dikenal tekanan intraparu, adalah tekanan didalam alveolus. Karena alveolus berhubungan dengan atmosfer melalui saluran

    napas penghantar, udara cepat mengalir menuruni gradient tekanannya setiap

    tekanan intra-alveolus berbeda dari tekanan atmosfer; udara terus mengalir

    sampai kedua tekanan seimbang.

    3. Tekanan intrapleura adalah tekanan di dalam kantung pleura. Tekanan ini, jugadikenal sebagai tekanan intrathoraks, adalah tekanan yang ditimbulkan di luarparu di dalam rongga thoraks. Tekanan intrapleura biasanya lebih rendah daripada

    tekanan atmosfer, rerata 756 mmHg saat istirahat.

    Tekanan intrapleura tidak menyeimbangkan diri dengan tekanan atmosfer atau intra-

    alveolus karena tidak ada komunikasi langsung antara rongga pleura dan atmosfer atau

    paru. Karena kantung pleura adalah suatu kantung tertutup tanpa lubang, maka udara

    tidak dapat masuk atau keluar meskipun mungkin terdapat gradient tekanan antara

    kantung pleura dan daerah sekitar.7

    Rongga thoraks lebih besar daripada paru yang tidak teregang karena dinding

    thoraks tumbuh lebih cepat daripada paru sewaktu perkembangan. Namun dua gaya

    kohesif (rekat) cairan intrapluera dan gradien tekanan transmural-menahan dinding

    thoraks dan paru saling berdekatan, merengangkan paru untuk mengisi rongga thoraks

    yang lebih besar.7

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    15/22

    15

    Secara umum, udara mengalir karena ada perbedaan tekanan. Udaha mengalir dari

    tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Karena udara mengalir

    menhgikuti penurunan gradient tekanan, makan tekanan intra-alveolus lebih kecil

    daripada tekanan atmosfer agar udara mengalir masuk ke dalam paru. Demikian pula

    dengan tekanan intra-alveolus dapat dibuang dengan mengubah volume paru sebsuai

    dengan hukum Boyle.7

    Otot-otot pernapasan yang melakukan gerakan bernapas tidak bekerja langsung

    pada paru untuk mengubah volumenya. Otot-otot ini mengubah volume rongga thoraks,

    menyebabkan perubahan serpua pada volume paru karena dinding thoraks dan paru

    berhubungan melalui daya rekat cairan intraplura dan gradient tekanan transmural.7

    Inspirasi dan Ekspirasi8

    Paru dan dinding dada merupakan struktur yang elastic. Pada keadaan normal,

    hanya ditemukan selapis tipis cairan diantara paru dan dinding dada. Paru dengan mudah

    dapat bergeser sepanjang dinding dada, namun sukar untuk dipisahkan dari dinding dada

    seperti halnya dua lempeng kaca basah yang dapat digeser namun tidak dapat dipisahkan.

    Tekanan di dalam ruang antara paru dan dinding dada (tekanan intrapleura) bersifat

    subatmosferik. Pada saat lahir, jaringan paru mengembang sehingga teregang, dan pada

    akhir ekspirasi tenang, kecenderungan daya recoil jaringan paru untuk menjauhi dinding

    dada diimbagi oleh daya recoil dinding dada kea rah yang berlawanan. Jika dinding dadadibuka, paru akan kolaps, dan bila paru kehilangga elastistasnya dada akan mengembang

    menyerupai gentong.

    Inspirasi merupakan proses aktif. Gerakan diafragma akan menyebabkan

    perubahan volume intrathoraks sebesar 75% salaam inspirasi tenang. Otot inspirasi

    penting lainnya adalah muskulus interkostalis externus. Ketika otot ini berkontraksi, iga-

    iga dibawahnya akan terangkat. Kontraksi otot inspirasi akan meningkatkan volume

    intratoraks. Tekanan intrapleura di bagian basis paru kana turun dari normal sekitar -2,5

    mmHg (relative terhadap tekanan atmosfer) pada awal inspirasi, menjadi -6 mmHg.

    Jaringan paru akan semakin teregang. Tekanan di dalam saluran udara menjadi sedikit

    lebih negative, dan udara mengalir ke dalam paru. Pada akhir inspirasi, daya recoil paru

    mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan ekspirasi, sampai tercapai

    keseimbangan kembali antara daya recoil paru dan dinding dada. Tekanan di saluran

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    16/22

    16

    udara menjadi sedikit lebih positif, dan udara meninggalkan paru. Selama pernapasan

    tenang, ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontrasi otot untuk

    menurunkan volume intratoraks. Namun, pada awal ekspirasi, sedikit kontraksi otot

    inspirasi masih terjadi. Kontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya recoil paru dan

    memperlambat ekspirasi. Jika otot ekspirasi berkontraksi volume intratoraks akan

    berkurang dan terjadi ekpirasi paksa. Efek ini dimiliki oleh muskulus interkostalis

    internus. Kontraksi dinding otot abdomen anterior juga ikut membantu proses ekspirasi.

    Pada inspirasi kuat, tekanan intrapleura turun mencapai -30mmHg, sehingga

    pengembangan jaringan paru menjadi lebih besar. Bila ventilasi meningkat, derajat

    pengempisan paru juga ditingkatkan oleh kontraksi aktif otot ekspirasi yang menurunkan

    volume intratoraks.

    Faktor yang Mempengaruhi Sifat Elastik Paru7

    Compliance adalah ukuran seberapa banyak perubahan dalam volume paru yang

    terjadi akibat perubahan tertentu gradient tekanan transmural, gaya yang merengangkan

    paru. Sedangkan recoil adalah seberapa mudah paru kembali ke bentuknya semula setelah

    direngangkan.

    Tegangan permukaan alveolus yang ditimbulkan oleh tipis cairan yang melapisi

    bagian dalam alveolus.Surfaktan paru yang menurunkan tegangan permukaan paru dan berperan dalam

    stabilitas paru.

    Volume Paru dan Kapasitas Paru Fungsional8

    Jumlah udara yang masuk ke dalam paru setiap kali inspirasi disebut volume tidal.

    Jumlah udara yang masih dapat masuk ke dalam paru pada inspirasi maksimal setelah

    inspirasi biasa disebut volume cadangan inspirasi (insporatory reserve volume/IRV).

    Jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara aktif dari dalam paru melalui kontraksi otot

    ekspirasi setelah ekspirasi biasa disebut volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve

    volume/ERV), dan udara yang masih tinggal di dalam paru setelah ekspirasi maksimal

    disebut volume residu (residual volume/RV). Ruang di saluran napas yang tidak ikut

    serta dalam proses pertukaran gas dengan darag dalam kapiler paru disebut ruang rugi

    pernapasan.

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    17/22

    17

    Pengukuran kapasitas vital, yaitu jumlah udara terbesar yang dapat dikeluarka

    dari paru setelah inpirasi maksimal, seringkali digunakan di klinik sebagi indeks fungsi

    paru. Fraksi volume kapasitas vital yang dikeluarkan pada satu detik pertama melalui

    ekspirasi paksa FEV/timed vital capacity dapat memberikan inspirasi tambahan.

    Ventilasi volunteer maksimal (maxima voluntary ventilation,MVV) atau yang duhulu

    disebut sebagai kapasitas pernapasan maksimum adalah volume gas terbesar yang dapat

    dimasukkan dan dikeluarkan selama 1 menit secara volunteer.

    Transpor O2dan CO28,9

    Tahap terkahir dari pertukaran gas antara lingkungan eksternal dengan jaringan

    adalah transport oksigen dan karbondioksida dari dan ke paru-paru oleh darah. Oksigen

    terlarut secara fisik dan kimiawi, secara fisik terlarut dalam darah dan secara kimiawi

    bergabung dengan hemoglobin. Karbondioksida secara fisik terlarut dalam darah, secara

    kimiawi bergabung dengan protein darah sebagai ikatan karbamino, dan sebagai

    bikarbonat.

    Transpor oksigen oleh darah8,9

    Oksigen terlarut secara fisik dan kimiawi, secara fisik terlarut dalam darah dan

    secara kimiawi bergabung dengan hemoglobin di sel darah merah. Lebih banyak oksigen

    secara normal dibawa untuk bergabung dengan hemoglobin dibandingkan oksigen yangterlarut dalam darah. Tanpa hemoglobin, system kardiovaskular tidak dapat suplai

    oksigen.

    Dinamika reaksi hemoglobin dengan oksigen menjadikannya sebagai pembawa

    oksigen yang sangat tepat. Hemoglobin adalah protein yang dibentuk dari empat subunit,

    masing-masing mengandung gugus hem (heme) yang melekat padas sebuah rantai

    polipeptida. Pada orang dewasa normal, sebagian molekul mengandung 2 rantai dan

    dua rantai . Hem adalah suatu kompleks yang dibentuk dari satu porifin dan satu atom

    besi fero. Masing-masing dari keempat atom besi fero dapat mengikat satu molekul O2

    secara reversible. Atom besi tetap berada dalam bentuk fero sehingga reaksi pengikatan

    O2 merupaka suatu reaksi oksigenasi, bukan reaksi oksidasi. Reaksi pengikatan

    hemoglobin lazim ditulis sebagai Hb+ O2HbO2. Karena setiap molekul hemoglobin

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    18/22

    18

    mengandung 4 unit Hb, molekul ini dapat dinyatakan sebagai Hb4 dan pada kenyataanya

    bereaksi dengan empat molekul O2 membentuk Hb4O8.

    Reaksi ini berlangsung cepat dan membutuhkan aktu kurang dari 0.01 detik.

    Deoksigenisasi juga berlangsung sangat cepat. Struktur kuartener hemoglobin

    menentukan afinitasnya terhadap O2. Pada deoksihemoglobin, unit globin terikat erat

    dalam konfigurasi tense yang menurunkan afinitas molekul terhadap O2. Saat pertama kali

    terikat, ikatan yang menahan unit globin terlepas sehingga terbentuk konfigurasi relaxed

    yang memaparkan lebih banyak tempat pengikatan O2. Hasil akhirnya adalah peningkatan

    afinitas O2 sebesar 500x lipat. Sedangkan di jaringan, reaksi-reaksi ini berbalik menjadi

    pelepasan O2.

    Kurva dissosiasi hemoglobin-oksigen, yaitu kurva yang mengambarkan hubungan

    persenatse saturasi kemampuan hemoglobin mengangkut O2 dengan PO2, memiliki

    bentuk sigmoid khas yang disebabkan interkonversi T-R (Lihat gambar). Pengikatan O2

    oleh gugus hem pertama pada satu molekul Hb akan meningkatkan afinitas gugus hem

    kedua terhadap O2, dan oksigenasi gugus kedua lebih meningkatkan afinitas gugus

    ketiga,, dan seterusnya sehingga afinitas Hb terhadap molekul O2 keempat berkali-kali

    lebih besar dibandingkan reaksi pertama.

    Gambar 11. Kurva Dissosiasi HbO9

    Bila darah dikembangan dengan kandungan O2 100% (PO2: 760 mmHg), hemoglobin

    normal akan tersaturasi 100%. Pada keadaan tersaturasi penuh, setiap gram hemoglobin

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    19/22

    19

    normal mengandung 1,39 mL O2. Namun, di dalam darah umumnya terdapat sejumlah

    kecil derivate hemoglobin yang inaktif, dan nilai yang diperoleh in vivo umumnya lebih

    rendah. Nilai yang diperoleh adalah 1,34 mL O2. Konsentrasi hemoglobin dalam darah

    normal adalah sekitar 15g/dL. Dengan demikian 1 dL darah mengandung 20,1 mL O 2

    yang terikat pada hemoglobin bila saturasi hemoglobin sebesar 100%. Jumlah O2 yang

    larut dalam darah merupakan fungsi linier dari PO2.

    In vivo, saturasi hemoglobin terhadap O2 di dalam darah di ujung kapiler paru

    adalah sekitar 97,5% (P O2=97 mmHg). Akibat adanya sedikit percampuran dengan

    darah vena yang memintas kapiler paru (physiology shunt), saturasi hemoglobin di dalam

    darah arteri sistemik hanya sebesar 97&. Akibatnya, darah arteri secara keseluruhan

    mengadung 19,8 mL O2per dL: 0,29 mL dalam bentuk terlarut dan 19,5 mL terikat pada

    hemoglobin. Pada keadaan istirahat, saturasi hemoglobin di dalam darah vena sekitar

    75% dan kadungan O2 total di dalamnya sekitar 15,2 mL/dL; 0,12 dalam bentuk terlarut

    dan 15,1 mL terikat pada hemoglobin. Jadi pada keadaaan istirahat, jaringan mengambil

    sekitar 4,6 mL O2 dari setiap desiliter darah yang melewatinya.; 0,17 mL dari jumlah

    tersebut merupakan O2 yang terlarut dan sisanya merupaka O2 yang dibebaskan dari

    hemoglobin. Melalui cara ini, pada keadaan istirahat sebanyak 250 mL O 2 per menit

    diangkut dari darah ke jaringan.Berikut adalah factor-faktor yang mempengaruhi afinitas

    hemoglobin terhadap oksigen :1. PH2. PCO23. 2,3 DPG4. SuhuTranspor karbondioksida

    8,9

    Karena CO2 membentuk asam karbonat dalam darah, kita perlu mengetahui

    pendaparan. Kelarutan CO2 dalam darah kira-kira 20 kali lebih besar daripada kelarutan

    O2; karena itu, pada tekanan parsial yang sama didapatkan jauh lebih banyak CO 2

    dibandingkan dengan O2dalam larutan sederhana. CO2yang berdifusi ke dalam sel darah

    merah terhidrasi dengan cepat menjadi H2CO3karena adanya karbonat anhidrase. H2CO3

    akan berdisosiasi menjadi H+dan HCO3

    -, dan H

    +akan mengalami pendaparan, terutama

    oleh hemoglobin, sementara HCO3- memasuki plasma, sejumlah CO2 dalam sel darah

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    20/22

    20

    merah akan bereaksi dengan gugus amino hemoglobin dan protein lain membentuk

    senyawa karbamino.

    Karena hemoglonin terdeoksigenasi mengikat lebih banyak H+ daripada yang

    diikat oleh oksihemoglobin dan lebih mudah membentuk senyawa karbamino, pengikatan

    O2 pada hemoglobin akan menurunkan afinitasnya terhadap CO2 (efek Haldane).

    Akibatnya, darah vena lebih banyak mengangkut CO2 daripada darah arteri, dan

    penyerapan CO2di jaringan dan pelepasan O2di paru berlangsung lebih mudah. Sekitar

    11% dari CO2ditambahkan ke dalam darah pembuluh kapiler sistemik akan diangkut ke

    paru dalam bentuk karbamino-CO2.

    Dalam plasma, CO2bereaksi dengan protein plasma membentuk sejumlah kecil

    senyawa karbamino dan sejumlah kecil CO2mengalami hidrasi; namun reaksi hidrasinya

    berlangsung lambat karena tidak terdapat karbonat anhidrase.

    Sel darah merah melewati kapiler, terjadi peningkatan kandungan HCO3- dalam

    sel darah merah yang jauh lebih besar dibandingkan dalam plasma sehingga sekitar 70%

    HCO3-yang dibentuk di sel darah merah akan memasuki plasma. Kelebihan HCO3

    -yang

    meninggalkan sel darah merah akan ditukar dengan Cl-. Proses ini diperantai oleh Band

    3, suatu protein membrane utama. Pertukaran ini disebut Cloride shift . Oleh karena itu ,

    terdapat perbedaan bermakna kandungan Cl- di sel darah merah vena, yang jauh lebih

    banyak dibandingkan dengan darah arteri. Pergeseran klorida berlangsung cepat danselesai seluruhnya dalam waktu 1 detik.

    Keseimbangan Asam-Basa6

    Suasana asam basa di dalam tubuh harus diatur agar semua organ berfungsi

    dengan baik. Keasaman (PH) intraselular harus dijaga tetap sekitar 7,4 atau di antara 7,38

    dan 7,42.

    Asidosis Respiratorik

    Keadaanya turunnya PH darah yang disebabkan oleh proses abnormal pada paru.

    Asidosis Metabolik

    Asidosis metabolic disebabkan karena adanya akumulasi asam selain asam karbonat.

    Asidosis metabolic ditandai dengan turunnya kadar HCO3-

    Alkalosis respiratotik

  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    21/22

    21

    Suatu kelainan klinis yang menyebabkan peningktan keasaman darah (PH) karena

    hiperventilasi alveolar (hipokania)

    Alkalosis Metabolik

    Penyebab primer adalah peningkatan konsentrasi serum HCO3-. Kejadian ini diakibatkan

    oleh hilangnya ion H+.

    Kesimpulan

    Kasus : Seorang laki-laki berusia 30 tahun ikut dalam ekspedisi pendakian gunung

    Parangro. Pada ketinggian 3000m ia merasa sesak. Oleh teman-temannya ia dibawa ke

    posko yang berada pada ketinggian 2700m. Tim medis menyuruhnya istirahat di posko.

    Daerah pegunungan merupakan daerah dataran tinggi, sehingga tekanan atmosfir semakin

    rendah. Semakin tinggi maka oksigen pun semakin sedikit. Tekanan oksigen semakin

    kecil, maka saturasi Hb dalam darah arteri berkurang tajam dengan bertambahnya

    ketinggian. Karena oksigennya berkurang maka ia cenderung melakukan hiperventilasi,

    tapi oksigen di gunung itu kurang jadi orang tersebut tidak dapat oksigen tapi terus-

    menerus mengeluarkan CO2, meningkatnya dorongan bernapas menyebabkan alkalosis

    resporatorik karena CO2pembentuk asam di keluarkan lebih cepat daripada dihasilkan.

    Daftar Pustaka1. Santoso,G. Anatomi Sistem Pernapasan. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas

    Indonesia. 2007.h.2-78

    2. Diunduh dari :http://yustin-yustinse.blogspot.com/2010/12/sistem-pernapasan-manusia.html,13 Mei 2012.

    3. Fawcett DW. Buku Ajar Histologi. Ed.2.Jakarta: EGC;2002.h.629-33.4. Ethel Sloane. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta;EGC.2004.h.266-7.5. Irman, S. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan.

    Jakarta: Salemba Medika.2007.h.4-9

    6. Darmanto, D. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta; EGC. 2009.5-45.7. Lauralee S. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Ed.6. Jakarta: EGC;2009.h.497-520.8. William, FG. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed.22. Jakarta; EGC.2008.h.672-94.9. Michael, GL. Pulmonary Physiology. 6thed. USA: McGraw-Hill. 2003.h.142-60.

    http://yustin-yustinse.blogspot.com/2010/12/sistem-pernapasan-manusia.htmlhttp://yustin-yustinse.blogspot.com/2010/12/sistem-pernapasan-manusia.htmlhttp://yustin-yustinse.blogspot.com/2010/12/sistem-pernapasan-manusia.htmlhttp://yustin-yustinse.blogspot.com/2010/12/sistem-pernapasan-manusia.htmlhttp://yustin-yustinse.blogspot.com/2010/12/sistem-pernapasan-manusia.htmlhttp://yustin-yustinse.blogspot.com/2010/12/sistem-pernapasan-manusia.html
  • 5/27/2018 Sistem Pernapasan Manusia pada Dataran Tinggi

    22/22

    22