19
Lendutan adalah respon terhadap gaya vertikal yang diaplikasikan pada perkerasan aspal. Ada 2 prinsip cara mengaplikasikan gaya tersebut yaitu : 1.Rebound Deflection : adalah pengamatan terhadap respon balik perkerasan, setelah aplikasi beban dihilangkan. Alat yang digunakan Benkelman Beam . 2.True Deflection : pengamatan terhadap respon langsung perkerasan pada beberapa titik, setelah aplikasi beban impact tunggal. Alat yang digunakan Falling Weight Deflectometer . LENDUTAN (DEFLECTION) LENDUTAN (DEFLECTION)

Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi Kuliah sistem perencanaan jalan, bab 4c lendutan

Citation preview

Page 1: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt

Lendutan adalah respon terhadap gaya vertikal yang diaplikasikan pada perkerasan aspal.

Ada 2 prinsip cara mengaplikasikan gaya tersebut yaitu :1.Rebound Deflection : adalah pengamatan terhadap respon balik perkerasan, setelah aplikasi beban dihilangkan. Alat yang digunakan Benkelman Beam.

2.True Deflection : pengamatan terhadap respon langsung perkerasan pada beberapa titik, setelah aplikasi beban impact tunggal. Alat yang digunakan Falling Weight Deflectometer.

LENDUTAN (DEFLECTION) LENDUTAN (DEFLECTION)

Page 2: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt

Benkelman BeamBenkelman BeamPengujian dilakukan untuk keperluan pemeliharaan berkala yaitu penentuan tebal lapis tambahan (overlay) yang diperlukan untuk mempertahankan atau menambah masa layan perkerasan.

Hal yang harus diperhatikan pada pengujian Benkelman Beam :1.Kondisi keleluasaan area pengujian hendaknya seragam untuk 10 titik pengambilan data dalam 1 km2.Perlu dilakukan pengujian tambahan pada area yang secara visual berkarakteristik lain, misal lebih rusak kondisinya3.Bila hasil pengukuran lendutan balik melampaui nilai tertentu yang telah ditentukan maka perlu dilakukan penambahan jumlah titik pengujian4.Pengujian tambahan juga diperlukan bila terdapat indikasi variasi nilai lendutan balik yang tinggi.

Page 3: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt

PERALATAN BBPERALATAN BB

PERALATAN BB :

1.Truk2.Alat Timbang (bisa dibawa-bawa)3.Alat BB terdiri dari 2 batang dilengkapi :

- arloji pengukur, - alat penggetar, - alat pendatar

4.Alat penyetel BB : - Pelat Landasan- Pelat Penyetel, - Engsel,

- Sekrup Pengatur arah horizontal dan arah vertikal,- Tiang- Arloji pengukur alat penyetel5.Pengukur Tekanan Angin6.Pengukur Temperatur7.Rol meter8.Formulir9.Perlengkapan Keamanan10.Kamera

Page 4: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt
Page 5: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt
Page 6: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt
Page 7: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt
Page 8: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt
Page 9: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt

PELAKSANAANPELAKSANAANPelaksanaan :1. Penyiapan Truk

- Beban masing-masing roda belakang ban ganda 4,08 T

- Tekanan angin ban 5,5 kg/cm22.Pasang batang BB ke Truk3.Pengaturan Ketelitian alat BB

- Tempatkan BB pada bidang yang datar- Atur kaki sehingga BB datar- Atur alat penyetel dibawah tumit batang

pengukur- Turunkan Tumit batang sampai pelat penyetel - Atur kedudukan arloji Pengukur BB dan arloji alat

penyetel- Atur kedudukan batang arloji pengukur- Atur jarum arloji pengukur pada angka nol- Hidupkan alat penggetar- Catat pembacaan arloji

Page 10: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt
Page 11: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt

4. Penyiapan Truk - Panjang batang dari tumit batang ke sumbu O (A =

2,44 m)- Panjang batang dari sumbu O ke arloji pengukur (B =

1,22 m)- Panjang batang dari tumit batang ke kaki depan (C =

2,74 m)- Panjang batang dari kaki depan ke kaki belakang (D

= 1,52 m)A : B = 2 : 1

5. Penentuan titik-titik Pengujian- Jalan tanpa median, lihat pada tabel E1- Jalan dengan median, dengan tipe 2 x 1 lajur, 2 x 2

lajur, 2 x 3 lajur maka masing-masing dianggap sebagai jalan 1 arah

Page 12: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt
Page 13: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt
Page 14: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt

6. Pengukuran LendutanAda 3 jenis pengukuran yaitu - Lendutan balik maksimum- Lendutan balik titik belok- cekung lendutan

Lendutan Balik Maksimum : Besarnya lendutan balik pada kedudukan di titik kontak batang BB setelah beban berpindah sejauh 6 m

Lendutan Balik Titik Belok : Besarnya lendutan balik pada kedudukan di titik kontak kontak batang BB setelah beban berpindah sejauh 0,30 m untuk penetrasi, asbuton, dan laburan atau sejauh 0,4 m untuk beton aspal

Cekungan Lendutan : Kurva yang menggambarkan bentuk lendutan

Page 15: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt

a. Pengukuran Lendutan Balik Maksimum- Tandai titik pada permukaan yang akan diuji dengan kapur- Pusatkan salah satu ban ganda pada titik tersebut, bila

yang diuji jalur kiri maka pusatkan ban ganda kiri- Tumit batang BB diselipkan ditengah-tengah ban ganda

tersebut sehingga tepat dibawah pusat muatan sumbu gandar dan batang BB masih dikunci.

- Atur BB dalam keadaan datar - Lepas kunci BB sehingga batang BB dapat dinaikturunkan- Atur batang arloji pengukur sehingga menyinggung

dengan bagian atas dari batang belakang- Hidupkan penggetar untuk memeriksa kestabilan jarum

arloji pengukur- Atur jarum pada angka nol, catat sebagai Pembacaan

awal- Jalankan Truk perlahan-lahan maju kedepan dengan

kecepatan maksimum 5 km/jam sejauh 6 meter, setelah truk berhenti arloji dibaca setiap menit kecepatan perubahan jarum ≤ 0,025 mm/menit atau setelah 3 menit. Catat sebagai Pembacaan Akhir.

- Catat Temperatur jalan (tp)dan temperatur udara (tu)pada setiap titik pengujian, temperatur tengah (tt) dan temperatur bawah (tb) bila perlu dicatat setiap 2 jam.

- Catat tebal lapis permukaan dan data lain yang dibutuhkan (lampiran)

Page 16: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt
Page 17: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt

b. Pengukuran Lendutan Balik Titik Belok- Tandai titik pada permukaan yang akan diuji dengan kapur- Pusatkan salah satu ban ganda pada titik tersebut, bila

yang diuji jalur kiri maka pusatkan ban ganda kiri- Tumit batang BB diselipkan ditengah-tengah ban ganda

tersebut sehingga tepat dibawah pusat muatan sumbu ganda dan batang BB masih dikunci.

- Atur BB dalam keadaan datar - Lepas kunci BB sehingga batang BB dapat dinaikturunkan- Atur batang arloji pengukur sehingga menyinggung

dengan bagian atas dari batang belakang- Hidupkan penggetar untuk memeriksa kestabilan jarum

arloji pengukur- Atur jarum pada angka nol, catat sebagai Pembacaan

awal- Jalankan Truk perlahan-lahan maju kedepan dengan

kecepatan maksimum 5 km/jam sejauh 0,30 meter, setelah truk berhenti arloji dibaca setiap menit kecepatan perubahan jarum ≤ 0,025 mm/menit atau setelah 3 menit. Catat sebagai Pembacaan Antara.- Jalankan Truk perlahan-lahan maju kedepan dengan kecepatan maksimum 5 km/jam sejauh 6 meter, setelah truk berhenti arloji dibaca setiap menit kecepatan perubahan jarum ≤ 0,025 mm/menit atau setelah 3 menit. Catat sebagai Pembacaan Akhir.

- Catat Temperatur jalan (tp)dan temperatur udara (tu) pada setiap titik pengujian, temperatur tengah (tt) dan temperatur bawah (tb) bila perlu dicatat setiap 2 jam.

- Catat tebal lapis permukaan dan data lain yang dibutuhkan (lampiran)

Page 18: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt

c. Pengukuran Cekung Lendutan- Tandai titik pada permukaan yang akan diuji dengan kapur- Tempatkan truk arah kemuka sejauh 6 m d- Letakkan Tumit batang BB pada titik yang akan diuji kemudian :

1. periksa kedudukan batang sehingga as jalan dan kaki batang terletak pada landasa yang stabil

2. atur jarum arloji pengukur pada angka nol- Beri tanda pada permukaan jalan mulai dari titik kontak batang

dengan jarak 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm, 50 cm, 70 cm, 100 cm, 150 cm, 200 cm dan 600 cm arah kemuka.

- Truk dijalankan mundur perlahan-lahan sehingga tumit batang terselip diantara salah satu ban ganda belakang da truk berhenti pada saat pusat muatan ban ganda belakang berada di atas titik kontak belakang

- Pada waktu truk berjalan mundur dan ban ganda belakang sudah berada 2 m didepan titik kontak batang dan diperkirakan batang tidak akan tepat masuk diantara ban ganda yang bersangkutan maka truk harus maju lagi untuk memperbaiki arah.

- Pada kedudukan ban ganda belakang tersebut dilakukan pembacaan : pembacaan arloji dilakukan setiap menit sampai kecepatan perubahan jarum lebih kecil atau sama dengan 0,025 mm/menit atau setelah 3 menit. Catat sebagai pembacaan lendutan maksimum

- Jalan truk maju perlahan-lahan sejauh 10 cm dari titik kontak batang. Pembacaan dilakukan setiap menit sampai setelah 3 menit. Truk dijalankan lagi pada jarak 20, 30, 40, 50, 70, 100, 200, 600 cm. Catat pembacaan tersebut sebagai pembacaan cekung lendutan

- Catat tebal lapis permukaan

Page 19: Sistem Perencanaan Jalan -Lendutan.ppt