33
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN “PENGEMBANGAN MODEL” OLEH: KELOMPOK 1 I DW GD EKA PUTRA TENAYA 0608605017 I DW AYU CINTHIA WIDARI 0608605027 EMMA WAECA PRATISNA 0608605054 PUTU ANITA KUSUMANINGSIH 0608605081 LEONI WAHYU SAPUTRI 0608605087

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN“PENGEMBANGAN MODEL”

OLEH:

KELOMPOK 1

I DW GD EKA PUTRA TENAYA0608605017

I DW AYU CINTHIA WIDARI 0608605027

EMMA WAECA PRATISNA 0608605054

PUTU ANITA KUSUMANINGSIH 0608605081

LEONI WAHYU SAPUTRI 0608605087

Page 2: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PADA BAGIAN INI AKAN DIURAIKAN :

Konsep modelPengembangan modelKlasifikasi modelFormulasi modelSiklus model

Page 3: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENDAHULUAN• Untuk keperluan analisis, biasanya sistem

digambarkan ke dalam suatu model.• Model

– diartikan sebagai tiruan dari kondisi sebenarnya– sebagai representasi atau formalisasi dalam

bahasa tertentu dari sistem nyata,– penyederhanaan dari gambaran sistem yang

nyata. • Sistem nyata merupakan sistem yang

sedang berlangsung dalam kehidupan, sistem yang dijadikan titik perhatian dan permasalahan.

Page 4: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

KONSEP MODELSecara umum model digunakan untuk

memberikan gambaran (description), memberikan penjelasan (prescription), dan memberikan perkiraan (prediction) dari realitas yang diselidiki.

Karakteristik model yang baik menurut Siregar (1991) adalah :

1. Tingkat generalisasi yang tinggi2. Mekanisme transparansi3. Potensial untuk dikembangkan4. Pola terhadap perubahan asumsi

Page 5: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

KONSEP MODEL (CONT’) Melakukan eksperimen langsung untuk memahami

bagaimana prilakunya, dalam beberapa keadaan, merupakan suatu hal yang mungkin untuk dilakukan.

Tapi pada kenyataannya, keadaan sistem nyata itu terlalu kompleks atau masih dalam bentuk hipotesis, sehingga terlalu mahal, tidak praktis atau bahkan tidak mungkin dapat dilakukan, jika harus bereksperimen langsung.

kendala-kendala inilah yang menjadi alasan bagi perancang untuk membuat model dengan salah satu karakteristik model, yaitu penyederhanaan sistem nyata.

Page 6: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

KONSEP MODEL (CONT’)

Secara umum, ada tiga bentuk proses penyederhanaan sistem nyata, yaitu : analisis sistem (system analysis) perancangan sistem (sistem design) postulasi sistem (system postulation)

Pada kenyataannya, kebanyakan studi–studi tentang sistem tidak secara murni menggunakan satu bentuk saja, tetapi merupakan kombinasi dua bentuk atau bahkan ketiga-tiganya.

Page 7: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

KONSEP MODEL (CONT’)

Analisis sistem dilakukan untuk memahami bagaimana suatu sistem yang diusulkan dapat beroperasi dengan membangun model sistem tersebut dan menyelidiki perilakunya melalui model tersebut

Kemudian, hasil yang diperoleh ditafsirkan dalam terminalogi performasi sistem.

sasaran : menghasilkan suatu sistem yang memenuhi beberapa spesifikasi.

Page 8: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

KONSEP MODEL (CONT’)

Parameter-parameter atau komponen-komponen sistem tersebut diseleksi atau direncanakan oleh perancang (designer), dan secara konseptual dapat dipilih salah satu kombinasi khususnya untuk membangun suatu sistem.

Sistem yag diusulkan dimodelkan, kemudian performansinya diperkirakan berdasarkan perilaku model Jika performansi yang diperkirakan ini sesuai

dengan performansi yang diinginkan, rancangan diterima.

jika tidak, sistem dirancang ulang dan keseluruhan proses dilakukan kembali.

Page 9: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

POSTULASI SYSTEM Karakteristik cara penerapan model dalam studi-

studi sosial, ekonomi, politik, dan kedokteran, yang perilaku sistemnya diketahui tetapi proses yang menghasilkan perilakunya tidak diketahui

Sejumlah hipotesis mengenai sekumpulan entity atau aktivitas yang diduga kuat sebagai penyebab harus dibuat, agar perilaku yang diminati dapat dijelaskan.

Studi akan membandingkan respon model yang didasarkan pada hipotesis ini dengan perilaku yang diketahui. Jika ditemukan kesesuaian, dapat diasumsikan bahwa struktur model sudah relevan dengan system nyata dan system nyata tersebut dapat dipostulasikan.

Page 10: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

CONT…

Alasan lain yang mendorong orang untuk membuat model adalah kenyataan bahwa sebagian saja komponen-komponen pada suatu system nyata yang benar-benar menentukan perilaku system untuk suatu persoalan yang sedang diamati.

Page 11: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PRINSIP PEMBUATAN MODEL

Empat prinsip yang harus dipegang jika membuat model:Keterorganisasian (block

building)Keakuratan (accuracy)Relevansi (relevance)Tingkat agregasi (aggregation)

Page 12: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

KETERORGANISASIAN (BLOCK BUILDING)

Tujuan pengorganisasian proses pemodelan adalah untuk menyederhanakan spesifikasi interaksi di dalam system.

Masing-masing block menggambarkan satu bagian system yang bergantung pada beberapa atau sedikitnya satu variable input, dan yang berubah menjadi variable output.

Maka system secara keseluruhan dapat digambarkan dalam terminology keterkaitan antarblok.

Page 13: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

RELEVANSI (RELEVANCE)

Prinsip relevansi merupakan sifat yang melekat dalam model karena model harus menggambarkan satu bagian yang diamati.

Dengan demikian, model hanya dapat mencakup aspek-aspek yang relevan dengan sasaran-sasaran dan sudut pandang yang telah ditetapkan.

Page 14: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

KEAKURATAN (ACCURACY)

Keakuratan informasi bergantung pada tingkat kebutuhan pengguna model terhadap persoalah yang diamati atau ketelitian yang diinginkan.

Page 15: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

TINGKAT AGREGASI (AGGREGATION)

Tingkat agregasi perlu dipertimbangkan sesuai dengan tingkat kecukupan atau kepuasan minimal yang harus didapat dengan memakai model.

Maksudnya sampai sejauh mana tiap-tiap komponen maupun aktivitas akan diteliti atau komponen mana saja yang dapat dikelompokan menjadi satu komponen yang lebih besar.

Page 16: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PRINSIP PENGEMBANGAN MODELElaborasi

Pengembangan model dimulai dengan yang sederhana dan secara bertahap dielaborasi hingga memperoleh model yang lebih representative.

Penyederhanaan dilakukan dengan menggunakan system asumsi ketat, yang tercermin pada jumlah, sifat, dan relasi variable-variablenya. Tapi asumsi yang dibuat harus memenuhi persyaratan seperti konsistensi, independensi, ekivalensi, dan relevansi.

Page 17: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

CONT…Analogi

Pengembangan model dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip hokum, teori yang sudah dikenal secara meluas tetapi belum pernah digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

DinamisPengembangan model bukanlah proses yang

bersifat mekanistik dan linier. Jadi dalam tahap pengembangannya mungkin saja dilakukan pengulangan.

Page 18: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PEMODELAN Proses membangun atau membentuk sebuah

model, dalam bahasa formal tertentu, dari suatu system nyata berdasarkan sudut pandang tertentu.

Suatu system nyata dilihat dan dibaca oleh pemodel dan membentuk gambaran dalam pemikirannya dengan menggunakan sudut pandang tertentu.

Sudut pandang yang dimaksud adalah visi atau wawasan yang dipengaruhi 3 faktor yaitu: System nilai yang diyakini/dianut oleh pemodel Ilmu pengetahuan yang dimiliki pemodel Pengalaman hidup dari pemodel

Page 19: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENGEMBANGAN MODEL

Pengembangan model mengandung dua tahapan proses, yaitu :

Pembuatan Struktur ModelMenetapkan batas-batas sistem yang akan memisahkan sistem dari lingkungannya, dan menetapkan komponen-komponen pembentuk sistem yang akan diikutsertakan atau dikeluarkan dalam model.

Pengumpulan DataUntuk mendapatkan besaran-besaran atribut komponen yang dipilih, dan untuk mengetahui hubungan yang terjadi pada aktivitas-aktivitas sistem.

Page 20: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

KLASIFIKASI MODEL

Tahun 1989 Gordon menglasifikasikan model-model ke dalam bentuk model-model sebagai berikut : Model Fisik

Model fisik didasarkan pada beberapa analogi antara sistem-sistem seperti mesin dengan listrik atau listrik dengan hidrolika.

Model MatematikaModel matematika menggunakan notasi-notasi dan persamaan matematika untuk merepresentasikan sistem.

Page 21: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

FISIK

MODEL

STATIS

DINAMIS

MATEMATIKA

STATIS

DINAMIS

NUMERIK

ANALITIS

NUMERIK

SIMULASI

Gambar Klarifikasi Model

Page 22: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

CONT…

Model StatisModel – model dalam kategori statis, baik fisik, maupun matematika, memiliki nilai-nilai atribut yang berbeda dalam keadaan seimbang.

Model DinamisKebalikan model statis, model dinamis menunjukan perubahan setiap saat akibat aktivitas-aktivitasnya. Perubahan- perubahan yang terjadi dalam system dapat diturunkan sebagai fungsi waktu.

Page 23: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

MODEL ANALITIS

Model yang penyelesaiannya dilakukan dengan teknik analitis, artinya, dilakukan dengan menggunakan deduksi teori-teori matematika.

Solusi yang diberikan model-model jenis ini adalah langsung dan bersifat umum.

Contoh: Suatu model persamaan matematika yang merepresentasikan lintasan gerak suatu objek, dapat diselesaikan secara langsung dengan teknik analitik, untuk mendapatkan nilai atribut-atribut yang bersifat umum seperti kecepatan maksimum, dan percepatan maksimum.

Page 24: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

MODEL NUMERIKModel yang diselesaikan dengan teknik numerik

yang menghasilkan solusi melalui tahapan-tahapan perhitungan iterative.

Model ini mampu memberikan solusi yang bersifat khusus, yaitu pada keadaan-keadaan tertentu.

Dengan menggunakan contoh model matematika lintasan gerak objek, nilai-nilai atribut pada keadaan tertentu dapat juga diketahui dengan menggunakan teknik numerik.

Kelebihan model ini dari model analitik adalah pada kemampuannya menyelesaikan persoalan-persoalan yang lebih kompleks.

Page 25: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

MODEL SIMULASITerminologi simulasi digunakan dalam teknik

numerik. Dalam model-model statis, biasanya disebut

dengan komputasi numerik (numeric computation). Penyelesaian model matematika secara numeric

dilakukan jika keadaan tidak memungkinkan untuk menggunakan cara analitik.

Jika model matematika ini bersifat dinamis, perhitungan ini biasanya dilakukan dengan computer.

EMshoff (1970) mendefinisikan simulasi sebagai suatu model system yang komponen-komponennya direpresentasikan oleh proses-proses aritmatik dan logika yang ada pada computer, untuk memperkirakan sifat-sifat dinamis system tersebut.

Page 26: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

MASALAH SISTEM- Latar Belakang Masalah- Identifikasi Masalah- Pembatasan Masalah- Definisi Masalah

PEMAHAMAN SISTEM(System Approach)

- Elemen - Relasi- Atribut

ASUMSI

MODEL KONSEPTUAL(Conceptual Design)

VARIABEL MODEL- Identifikasi Variabel- Klarifikasi Variabel- Definisi Operasional Variabel

FORMULASI MODEL- Funfsi Variabel- Ukuran Performansi Sistem- Model Formal

DALAM SIMULASI, INFORMASI MENGENAI KEADAAN SYSTEM DIPEROLEH MELALUI TAHAPAN-TAHAPAN PERHITUNGAN DARI WAKTU/ SELANG WAKTU KE WAKTU / SELANG WAKTU BERIKUTNYA.

Tahap-Tahap Konsep Formulasi Model

Page 27: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

FORMULASI MODEL

Merupakan awal membangun model formal yang menunjukkan ukuran performansi system sebagai fungsi dari variable-variabel model

Page 28: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SIKLUS MODEL

Pemodelan akan membentuk suatu siklus yang meliputi tiga fase pengembangan:penentuan masalah,pengembangan model, dan pengambilan keputusan

Page 29: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENENTUAN MASALAH

Pengambil keputusan menyampaikan permasalahan pada analis, yaitu orang yang menerjemahkan permasalahan ke dalam suatu bentuk model.

Page 30: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENGEMBANGAN MODEL Pada tahap ini analis menentukan ruang lingkup dan

tujuan system. Elemen-elemen dari system dan hubungan di

antaranya diterjemahkan ke dalam bentuk konseptual, kemudian dilakukan validasi atas data yang diperoleh, rancangan model dan model.

Pada tahap ini juga dilakukan pengujian validasi atas hasil model.

Apabila validasi diterima maka hasil dari model dikomunikasikan pada pengambil keputusan, sedangkan jika validasi belum diterima maka dilakukan pengulangan dari penetapan dan tujuan sistem.

Page 31: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENDUKUNG KEPUTUSAN

hasil dari model diberikan kepada pengambil keputusan melalui bentuk presentasi maupun penyusunan laporan dengan dengan format-format yang dapat dipahami oleh pengambil keputusan

informasi yang relevan merupakan satu dasar pengambil keputusan untuk menetapkan keputusan

Page 32: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SIKLUS MODEL

Komunikasi Masalah

Integrasi Pendukung Keputusan

Model Eksperimental

Hasil Model

Pemrograman Model

Model Komunikasi

Model Konseptual

Penetapan Sistem dan Tujuannya

Model

Formulasi Masalah

Presentasi dariHasil model

Formulasi Masalah

Investigasi Teknik Penyelesaian Masalah

Investigasi sistem

Tahap Penentuan Masalah

Formulasi Model

Representasi Model

Pemrograman

Perancangan Eksperimen

Eksperimen

Pembuat Keputusan

Tahap Pengembangan Model

Tahap Pendukung Keputusan

Page 33: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

THANKYOU!!!