21
SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Oleh : Vandalita Ninik Al Na’im L 200 140 128 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

  • Upload
    others

  • View
    51

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi

Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika

Oleh :

Vandalita Ninik Al Na’im

L 200 140 128

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

i

Page 3: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

ii

Page 4: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

iii

Page 5: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

iv

Page 6: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

v

Page 7: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

1

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT

Abstrak

Kemajuan teknologi yang berkembang pesat sangat menguntungkan manusia dalam

menyelesaikan pekerjaannya. Sistem pakar juga banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam

bidang kedokteran khususnya dalam penelitian ini adalah tentang penyakit gigi dan mulut.

Kesehatan gigi dan mulut itu penting untuk dijaga. Penyakit gigi dan mulut bila diabaikan,

lama-kelamaan akan parah dan berefek ke organ tubuh yang lain. Metode inferensi yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu metode forward chaining. Metode forward chaining

adalah metode inferensi yang dimulai dengan mengumpulkan fakta kemudian dicari

kesimpulannya yang nanti menjadi solusi dari masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah

merancang aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit gigi dan mulut. Perancangan

sistem pakar ini dibuat berbasis web untuk memudahkan pengguna dalam menggunakannya.

Sistem ini telah bekerja dengan baik sesuai yang diharapkan peneliti berdasarkan pengujian

black box. Sistem pakar ini mampu diterima secara baik oleh pengguna berdasarkan

pengujian user acceptance test dengan rata-rata persentase sebesar 83,2 %.

Kata kunci : Berbasis Web, Forward Chaining, Penyakit Gigi dan Mulut, Sistem Pakar

Abstract

Rapid technological advancements greatly benefit humans in completing their work. The

expert system is also widely used by humansin the field of medicine, especially is study is

about dental and oral diseases. Oral and dental health is important to be maintained. Dental

and mouth disease if ignored, will eventually become severe and affect other organs. The

inference method used in study is the forward chaining method. The forward chaining method

is an inference method that begins by collection facts and then finding the conclusions which

later will be the solution to the problem. The purpose of this study was to design an expert

system application to diagnose dental and oral diseases. The design of this expert system is

made web-based to make it easier for users to use it. This system has worked well as expected

by researchers based on black box testing. This expert system is able to be well received by

users based on user acceptance test with an average percentage of 83,2%.

Keyword : Web-based, Forward Chaining, Dental and Oral Diseases, Expert System

1. PENDAHULUAN

Peran komputer pada saat ini semakin luas dan berkembang tidak hanya menjadi alat

bantu hitung (seperti penggunaan awal komputer) tetapi menjadi alat bantu untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi manusia. Salah satu cabang ilmu komputer

yang banyak dimanfaatkan ole manusia untuk membantu kerjanya adalah sistem pakar

yang merupakan salah satu sub ilmu bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

Menurut Matthew,dkk (2016) Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah kegiatan

Page 8: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

2

menyediakan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku

yang dianggap cerdas jika diamati oleh manusia.

Konsep sistem pakar didasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan pakar dapat

disimpan dan diaplikasikan ke dalam komputer. Menurut Silmi,dkk (2013) salah satu

pemanfaatan sistem pakar adalah dalam bidang kesehatan atau kedokteran.

Pengimplementasian sistem pakar pada dunia kesehatan atau kedokteran dapat berupa

diagnosa penyakit, konsultasi penjagaan kesehatan sampai pemberian saran penentuan

solusi dari diagnosa yang ada. Menurut Arrosyid (2015) biasanya orang yang sakit

langsung dibawa ke dokter untuk mengetahui dia terkena sakit apa dan bagaimana cara

menanganinya serta apa obatnya atau kadang dia tidak langsung ke dokter tapi asal

membeli obat di warung dekat rumah tanpa mengetahui kejelasan sakitnya. Kesehatan

memang menjadi barang yang mahal bagi manusia, oleh karena itu dibutuhkan kepekaan

pribadi untuk menjaganya.

Gigi adalah salah satu alat pengunyahan dan organ wicara pada sistem pencernaan

dalam tubuh manusia. Sedangkan mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya

makanan dan air yang bisa menjadi tempat ideal perkembangbiakan bakteri karena

temperature dan kelembabannya. Menurut Nurzaman,dkk (2012) gigi dan mulut adalah

salah satu organ tubuh yang sering lalai untuk dijaga kesehatannya, karena mungkin

kebanyakan orang lebih mementingkan organ-organ tubuh lainnya. Padahal dari penyakit

yang ada pada gigi dan mulut tersebut akan menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya

yang bisa akan menyerang organ-organ tubuh yang lainnya yang ada pada tubuh manusia

seperti halnya saraf, telinga, kulit, dan lain sebagainya.

Menurut Chuang (2016) kurangnya pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan mulut

serta terbatasnya sumber informasi adalah penyebab rendahnya kesadaran masyarakat

terhadap kesehatan gigi dan mulut. Mahalnya biaya juga merupakan faktor penyebab

masyarakat enggan untuk konsultasi maupun memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke

dokter gigi. Maka dari itu penulis bermaksud untuk mengembangkan “sistem pakar untuk

diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan awam

dalam diagnosa awal sebagai pencegahan penyakit yang lebih parah serta dapat pula

digunakan oleh mahasiswa kedokteran gigi dalam memahami gejala beberapa penyakit

gigi dan mulut beserta penanganan atau solusinya.

Page 9: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

3

Perancangan sistem pakar ini akan dibuat berbasis web dengan bahasa pemrograman

PHP dan basis data menggunakan MySQL. Perancangan sistem pakar ini dibuat berbasis

web agar pengguna mudah dalam mengaksesnya. Perancangan sistem pakar ini juga

dibangun dengan menggunakan penalaran-penalaran yang dimulai dari fakta terlebih

dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis yang disebut dengan forward chaining dan

perancangan sistem pakar ini pun dijelaskan melalui basis aturan yang merupakan rule

untuk menghasilkan kesimpulan atau tujuan, basis pengetahuan yang merupakan inti

program sistem pakar, mesin referensi yang berfungsi untuk berfikir menggunakan

penalaran sehingga bisa menghasilkan pembuktian hipotesa. Sistem ini dapat

menghasilkan diagnosa berupa nama penyakit yang menyerang organ gigi dan mulut.

Serta menampilkan gejala yang mengiringi penyakit gigi dan mulut,memberikan solusi

berupa cara penanganan yang sesuai data gejala penyakit hasil inputan user.

2. METODE

Metode yang digunakan adalah forward chaining. Alur diagramnya akan dijelaskan pada

Gambar 1.

Gambar 1. Alur Diagram forward chaining

2.1 Menentukan Parameter Jenis Penyakit pada Gigi dan Mulut

Pada langkah ini mengumpulkan data mengenai jenis penyakit gigi dan mulut melalui

wawancara dengan drg.Aliffia Sandy di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro. Hasil daftar

penyakit pada gigi dan mulut akan dijelaskan pada Tabel 1.

Tabel 1. Daftar penyakit gigi dan mulut

Id Penyakit Nama Penyakit

P01 Gingivitis

P02 Tench Mouth

P03 Kandidiasis

P04 Abses Periodental

P05 Glositis

P06 Abses Periapikal

P07 Herpes Labialis

P08 Herpes Zoster

P09 Stomatitis

P10 Gingivostomatitis

P11 Herpangina

Analisis Kebutuhan

(Fakta)

Kesimpulan

(Penyakit yang

diderita dan

penanganannya)

Rule Diagnosa

Penyakit Gigi dan

Mulut

Page 10: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

4

2.2 Menentukan Parameter Gejala Penyakit pada Gigi dan Mulut

Pada langkah ini mengumpulkan data mengenai gejala-gejala penyakit pada gigi dan

mulut melalui wawancara dengan drg.Aliffia Sandy di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro.

Hasil yang didapat menyatakan bahwa gejala-gejala pada gigi dan mulut dapat

diindikasikan secara langsung. Hasil daftar gejala gigi dan mulut akan dijelaskan pada

Tabel 2.

Tabel 2. Daftar gejala pada gigi dan mulut

Id gejala Nama gejala Id gejala Nama gejala

G01 Bau mulut tak sedap G26 Kulit terkelupas

G02 Gusi bengkak dan berdarah G27 Pusing

G03 Gelisah G28 Pendarahan apabila gusi tergores

G04 Kelelahan G29 Timbul kerak yang berlebihan

G05 Luka antara gusi dan gigi G30 Tubuh terasa meriang dan pegal-pegal

G06 Benjolan di bagian kepala, leher,

atau rahang

G31 Merintih kecil

G07 Demam G32 Bibir terasa kering

G08 Gusi mudah berdarah G33 Luka terbuka lebar pada mulut

G09 Kelenjar getah bening di bagian

bawah rahang sering bengkak

G34 Gusi berwarna merah terang

G10 Nyeri pada saat menelan

makanan

G35 Banyak luka terbuka berwarna putih

dan kuning pada mulut

G11 Nyeri pada mulut G36 Perih di sekitar luka pada mulut

G12 Kehilangan selera makan G37 Sakit dan bercak gatal di mulut dan

kulit

G13 Bengkak pada gusi G38 Perbedaan warna pada kulit sekitar

mulut

G14 Sakit pada saat membuka mulut G39 Kesemutan pada wilayah bibir

G15 Pada sudut mulut pecah-pecah

dan kemerahan

G40 Gusi menyerupai keju

G16 Radang pada lidah G41 Di dalam mulut seperti terdapat kapas

G17 Pembengkakan kelenjar getah

bening di leher

G42 Gatal dan iritasi pada bagian bibir dan

mulut

G18 Permukaan lidah halus G43 Rasa nyeri dan sakit pada bibir dan

mulut

G19 Sakit saat mengunyah makanan G44 Muncul nanah pada mulut

G20 Lidah berwarna merah

keputihan

G45 Pusing dan meriang

G21 Alergi pada pasta gigi dan obat

kumur

G46 Lecet pada bibir dan mulut

G22 Nyeri saat gigi tertekan oleh

makanan

G47 Nyeri pada gusi

G23 Sulit mengunyah, menelan, dan

berbicara

G48 Sakit tenggorokan

G24 Ujung gusi mengalami

pengikisan

G49 Terjadi papular, lesi vesikular pada

mukosa mulut

G25 Bintik kuning, putih, di dalam

mulut

G50 Terjadi popular, lesi vesikular pada

mukosa faringeal

Page 11: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

5

2.3 Menentukan Parameter Solusi Penanganan Penyakit pada Gigi dan Mulut

Pada langkah ini mengumpulkan data mengenai solusi penanganan penyakit pada gigi

dan mulut melalui wawancara dengan drg.Aliffia Sandy di RSUD dr.Soehadi

Prijonegoro. Hasil daftar solusi penanganan penyakit pada gigi dan mulut akan

dijelaskan pada Tabel 3.

Tabel 3. Daftar penanganan penyakit gigi dan mulut

Id solusi Keterangan solusi

S1 Melakukan scalling, root planning atau curettage yang disesuaikan dengan

tingkat keparahan.

S2 Pemberian antibiotik atau anti jamur

S3 Diobati dengan salep acyclovir, dioleskan 3-5 kali sehari

S4 Melakukan bedah mulut, pengobatan saluran akur, dan mencabut pulpa

yang mengeluarkan nanah

S5 Membersihkan luka dengan air garam dan menjaganya agar tetap kering

S6 Berkumur dengan obat kumur antiseptik, minum yang banyak, dan istirahat

yang cukup.

2.4 Membuat Knowledge Base

Basis pengetahuan atau knowledge base disusun dengan metode forward chaining

didapatkan sebanyak 11 rule yang akan dijelaskan pada Tabel 4.

Tabel 4. Aturan inferensi

No. Aturan R1 IF G01 & G02 & G05 & G06 & G07 THEN P01 & S1

R2 IF G03 & G04 & G08 & G09 & G45 THEN P02 & S2

R3 IF G15 & G25 & G28 & G40 & G41 THEN P03 & S2

R4 IF G11 & G13 & G19 & G44 THEN P04 & S1 & S2

R5 IF G16 & G18 & G20 & G21 & G23 THEN P05 & S2

R6 IF G10 & G14 & G17 & G22 & G47 THEN P06 & S4

R7 IF G26 & G29 & G39 & G43 & G46 THEN P07 & S3

R8 IF G12 & G27 & G30 & G37 THEN P08 & S5

R9 IF G31 & G32 & G36 & G38 & G42 THEN P09 & S2

R10 IF G24 & G33 & G34 & G35 THEN P10 & S2

R11 IF G07 & G48 & G49 & G50 THEN P11 & S6

2.5 Membuat Use Case Diagram

Menurut Supriyono (2015) pengguna sistem berbasis web dibedakan menjadi dua

yaitu user dan admin. Use case diagram dibuat untuk memberikan penjelasan

Page 12: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

6

mengenai aksi yang dilakukan admin dan user terhadap sistem yang dikembangkan.

Admin dapat melihat daftar penyakit gigi dan mulut. Admin dapat melihat daftar

gejala dari penyakit gigi dan mulut. Admin dapat melihat daftar solusi penanganan

pada penyakit gigi dan mulut. Admin dapat melihat rule. Admin dapat melihat laporan

pasien berupa nama-nama pasien beserta umur dan jenis kelaminnya. Admin dapat

melihat laporan konsultasi berupa laporan pasien yang berkonsultasi tiap harinya yang

berisi tanggal konsultasi, nama pasien,gejala yang diketahui dan diagnosa

penyakitnya. Admin dapat mengubah data. Admin dapat menambah data. Admin dapat

menghapus data. Untuk lebih jelas mengenai use case diagram admin akan dijelaskan

pada Gambar 2.

Gambar 2. Use case diagram admin

User dapat memulai konsultasi mengenai apa yang gejala yang dirasakan. User dapat

melihat hasil konsultasi sehingga user mengetahui penyakit gigi dan mulut apa yang

sedang ia derita, dan user dapat mencetak hasil konsultasi. Untuk lebih jelas mengenai

use case diagram user akan dijelaskan pada Gambar 3.

Gambar 3. Use case diagram user

Page 13: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

7

2.6 Membuat Activity Diagram

Activity diagram dibuat untuk memberikan penjelasan mengenai alur yang dilakukan

user dan admin terhadap sistem yang dilakukan secara urut dan jelas. Activity diagram

untuk mendiagnosa penyakit akan dijelaskan pada Gambar 4 dan Gambar 5.

Gambar 4. Activity diagram admin Gambar 5. Activity diagram user

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Implementasi

3.1.1 Menu Utama

Hasil dari sistem pakar untuk diagnosa penyakit gigi dan mulut diawali dengan

tampilan awal ketika aplikasi dijalankan. Tampilan menu utama pengguna

memasukkan username dan password juga pengguna harus memilih login sebagai

admin maupun pasien seperti pada Gambar 6.

Gambar 6. Tampilan menu utama

Page 14: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

8

3.1.2 Menu Registrasi

Pengguna yang belum memiliki username dan password harus mendaftar terlebih

dahulu dengan memilih tombol registrasi dan kemudian mengisi form registrasi

yang berisi nama lengkap, username, password, umur, dan jenis kelamin. Pastikan

semuanya sudah terisi dan data yang kita masukkan benar. Form registrasi seperti

yang terdapat pada Gambar 7.

Gambar 7. Tampilan form registrasi

3.1.3 Halaman Admin

Pada halaman admin terdapat 3 menu yaitu menu data, menu laporan, dan menu

keluar. Pada menu data terdapat sub-sub menu yaitu sub menu gejala yang berisi

daftar gejala pada penyakit gigi dan mulut, sub menu penyakit yang berisi daftar

penyakit gigi dan mulut, sub menu solusi yang berisi penanganan penyakit gigi

dan mulut, dan sub menu rule seperti pada Gambar 8 dan Gambar 9.

Gambar 8. Tampilan sub menu data gejala

Page 15: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

9

Gambar 9. Tampilan sub menu data rule

3.1.4 Menu laporan

Menu laporan berisi sub menu laporan pasien dan laporan konsultasi. Sub menu

laporan pasien berisi data pasien yang sudah registrasi. Sedangkan sub menu

laporan konsultasi berisi daftar pasien yang sudah konsultasi seperti pada Gambar

10.

Gambar 10. Tampilan laporan konsultasi

3.1.5 Menu Konsultasi

Bagi pengguna yang login sebagai pasien setelah ia login maka akan muncul form

konsultasi, pasien mengisi gejala-gejala yang dirasakan dengan mengklik kotak

yang sudah disediakan seperti yang terdapat pada Gambar 11.

Gambar 11. Tampilan form konsultasi

Page 16: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

10

3.1.6 Hasil Konsultasi

Pasien yang sudah mengisi form konsultasi selanjutnya mengklik tombol

diagnosa kemudian akan muncul gejala-gejala yang sudah dipilih untuk dikoreksi

apakah gejala yang dipilih sudah sesuai. Jika belum ia bisa klik undo dan jika

sudah sesuai ia bisa klik tombol hasil. Setelah itu hasilnya akan muncul seperti

pada Gambar 12.

Gambar 12. Tampilan hasil konsultasi

3.1.7 Cetak Hasil Konsultasi

Hasil konsultasi yang telah dilakukan bisa dicetak untuk disimpan. Di hasil

cetakan terlihat jelas kapan kita berkonsultasi, gejala yang dirasakan, diagnosa

penyakitnya, dan solusi penanganan penyakit gigi dan mulut seperti pada Gambar

13.

Gambar 13. Tampilan cetakan hasil konsultasi

Page 17: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

11

3.2 Pengujian

3.2.1 Pengujian Blackbox

Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi yang dibuat mempunyai

fitur yang sesuai dengan yang diharapkan. Hasil pengujian dapat dilihat pada

Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Pengujian Blackbox

No Input Fungsi Output Hasil

1. Tampilan menu

utama

Menampilkan halaman login Muncul halaman login Sesuai

2. Tampilan menu data Menampilkan submenu pada

menu data

Muncul submenu pada

menu data yaitu data

gejala, data penyakit,

data solusi, dan data rule

Sesuai

3. Tampilan menu

laporan

Menampilkan submenu pada

menu laporan

Muncul submenu pada

menu laporan yaitu

menu laporan pasien dan

laporan konsultasi

Sesuai

4. Tampilan form

registrasi

Menampilkan form registrasi Muncul form registrasi

untuk mendaftar sebagai

user

Sesuai

5. Tampilan menu

konsultasi

Menampilkan menu konsultasi Muncul form konsultasi Sesuai

3.2.2 Validasi Data

Pengujian validasi data dilakukan untuk memastikan bahwa informasi terkait

penyakit gigi dan mulut pada aplikasi sudah valid. Hal ini dibuktikan dengan

membandingkan antara hasil diagnosa penyakit gigi dan mulut dari aplikasi dan

pakar oleh drg. Aliffia Sandy di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. Hasil validasi

data dijelaskan pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil Validasi Data

No

Gejala Penyakit

Hasil Diagnosa

Kecocokan Sistem Pakar

1. G01: Bau mulut tak sedap – G02:Gusi

bengkak dan berdarah -G05: Luka antara gusi

dan gigi -G06:Benjolan di bagian

kepala,leher,atau rahang

Gingivitis Gingivitis Sesuai

2. G03:Gelisah –G04:Kelelahan –G08:Gusi

mudah berdarah –G09:Kelenjar getah bening

di bagian bawah rahang sering bengkak

Tench Mouth Tench Mouth Sesuai

Page 18: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

12

Tabel 7. Hasil Validasi Data Lanjutan

3. G15:Pada sudut mulut pecah-

pecah&kemerahan –G25:Bintik kuning putih

di dalam mulut –G28:Pendarahan apabila gusi

tergores –G40:Gusi menyerupai keju –G41:Di

dalam mulut seperti terdapat kapas

Kandidiasis Kandidiasis Sesuai

4. G11:Nyeri pada mulut –G13:Bengkak pada

gusi –G19:Sakit saat mengunyah makanan –

G44:Muncul nanah

Abses

Periodental

Abses

Periodental

Sesuai

5. G16:Radang pada lidah –G18:Permukaan

lidah halus –G20:Lidah berwarna merah

keputihan –G21:Alergi pada pasta gigi&obat

kumur –G23:Sulit untuk mengunyah,

menular,&berbicara

Glositis Glositis Sesuai

6. G10:Nyeri pada saat menelan makanan –

G14:Sakit pada saat membuka mulut –

G17:Pembengkakan kelenjar getah bening

pada leher –G22:Nyeri saat gigi tertekan oleh

makanan –G47:Nyeri pada gusi

Abses

Periapikal

Abses

Periapikal

Sesuai

7. G26:Kulit terkelupas –G29:Timbul kerak

yang berlebihan –G39:Kesemutan pada

wilayah bibir –G43:Rasa nyeri dan sakit pada

bibir&mulut –G46:Lecet pada bibir&mulut

Herpes Labialis Herpes Labialis Sesuai

8. G12:Kehilangan selera makan –G27:Pusing –

G30:Tubuh terasa meriang&pegal-pegal –

G37:Sakit dan bercak gatal di mulut&di kulit

Herpes Zoster Herpes Zoster Sesuai

9. G31:Merintis kecil –G32:Bibir terasa kering –

G36:Perih disekitar luka –G38:Asimetris pada

kulit –G42:Gatal dan iritasi pada bagian bibir

&mulut

Stomatitis Stomatitis

(Sariawan)

Sesuai

10. G24:Ujung gusi mengalami pengikisan –

G33:Luka terbuka lebar –Gusi berwarna

merah terang –G35:Banyak luka terbuka

berwarna putih dan kuning

Gingivostomatit

is

Gingivostomatit

is

Sesuai

11. G07:Demam –G48:Sakit tenggorokan –

G49:Terjadi popular,lesi vesikular pada

mukosa mulut –G50:Terjadi papular,lesi

vesikular pada faringeal

Herpangina Herpangina Sesuai

3.2.3 User Acceptance Test

Pengujian sistem pakar untuk diagnosa penyakit gigi dan mulut ini dilakukan

dengan cara menyebar kuesioner kepada 20 responden. Data yang terkumpul akan

dihitung persentasenya yang ditunjukkan pada Tabel 8.

User acceptance test dapat dihitung dengan persamaan :

Jumlah responden = n = 20 (1)

Nilai tertinggi (Smax) = 5 x n = 5n (SS) (2)

Skor (S) = ∑ (Jumlah responden yang menjawab x bobot jawaban) (3)

Page 19: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

13

P = (4)

Berikut contoh cara menghitung persentase user acceptance test dari pernyataan

kelima yaitu aplikasi bermanfaat.

Jumlah jawaban responden: SS=7 orang, S=12 orang, K=1 orang, TS=0 orang,

dan STS=0 orang, sehingga n= jumlah responden =20.

Berdasarkan persamaan (1),(2),(3) maka diperoleh :

Nilai tertinggi (Smax) = 5 x n =5 x 20 = 100

Skor (S) = ∑(SS + S + KS + TS + STS) = (5 x 7) + (4 x 12) + (3 x 1) + (2 x 0) +

(1 x 0) = 86

P = = 86%

Tabel 8. Hasil user acceptance test

No. Data SS S KS TS STS Jumlah skor (S) Persentase

1. Aplikasi mudah dioperasikan 5 15 0 0 0 85 85%

2. Tampilan aplikasi menarik 3 11 6 0 0 77 77%

3. Aplikasi membantu dalam

mendiagnosa penyakit gigi dan

mulut

4 16 0 0 0 84 84%

4. Informasi pada aplikasi mudah

dipahami

6 12 2 0 0 84 84%

5. Aplikasi bermanfaat bagi pengguna 7 12 1 0 0 86 86%

Rata – rata 83,2 83,2%

Hasil pengujian user acceptance test pada 20 responden diketahui bahwa aplikasi

diterima secara baik oleh pengguna yaitu berdasarkan user acceptance test menunjukkan

persentase nilai rata-rata 83,2%. Nilai tertinggi 86% pada pernyataan aplikasi bermanfaat

bagi pengguna. Nilai terendah 77% pada pernyataan tampilan aplikasi menarik.

Pernyataan aplikasi membantu dalam mendiagnosa penyakit gigi dan mulut dan informasi

pada aplikasi mudah dipahami memperoleh nilai yang sama 84%. Lebih jelas mengenai

nilai user acceptance test akan dijelaskan pada Gambar 14.

Page 20: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

14

Gambar 14. Grafik nilai user acceptance test

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sistem

bekerja dengan baik dan mampu memberikan keluaran berupa penyakit pada gigi dan mulut,

gejalanya, dan solusi penanganannya. Pada tampilan halaman utama admin, aplikasi ini

terdapat 3 menu yaitu menu data, menu laporan dan menu keluar. Sedangkan pada halaman

user hanya terdapat 2 menu yaitu menu konsultasi dan menu keluar. Pengujian user

acceptance test yang dilakukan pada 20 responden menunjukkan persentase nilai rata-rata

83,2%, 86% aplikasi bermanfaat bagi pengguna dan 84% berpendapat bahwa aplikasi

membantu dalam mendiagnosa penyakit gigi dan mulut.

DAFTAR PUSTAKA

Arrosyid, N. A. (2015). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi Di Klinik Gigi Apotek

128 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Chuang, L. Y. (2016). An Application of Expert System for Diagnosing Fever Caused by

Viral Infection. Journal of Life Sciences and Technologies Vol, 4(1).

Matthew, O. O., Buckley, K., Garvey, M., & Moreton, R. (2016). Multi-tenant database

framework validation and implementation into an expert system. International Journal of

Advanced Studies in Computer Science and Engineering (IJASCSE), 5(8), 13-21.

Nurzaman, N., Fatimah, D. D. S., & Damiri, D. J. (2012). Pembangunan Aplikasi Sistem

Pakar untuk Diagnosis Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manusia. Jurnal Algoritma, 9(01).

Page 21: SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUTeprints.ums.ac.id/65708/3/NASKAH PUBLIKASI.pdf · diagnosa penyakit gigi dan mulut” yang diharapkan dapat digunakan oleh kalangan

15

Silmi, M., Sarwoko, E. A., & Kushartantya, K. (2013). Sistem Pakar Berbasis Web Dan

Mobile Web Untuk Mendiagnosis Penyakit Darah Pada Manusia Dengan Menggunakan

Metode Inferensi Forward Chaining. Jurnal Masyarakat Informatika, 4(7), 31-38.

Supriyono, H. (2015). Pemilihan rumah tinggal menggunakan metode weighted

product. Khazanah Informatika: Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika, 1(1), 23-28.