77
SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE FUZZY (SKRIPSI) Oleh ALFPINKA MUTIA RAHMANITA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE FUZZY

(SKRIPSI)

Oleh

ALFPINKA MUTIA RAHMANITA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2019

Page 2: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

ABSTRACT

DOG DISEASE EXPERT SYSTEM USING FUZZY METHOD

By

ALFPINKA MUTIA RAHMANITA Expert system is a system that can provide advice on a problem contained in an object of research in a particular field of expertise. Dogs are animals that are susceptible to disease. Public understanding of diseases in dogs is still low, so there are still many people who still rely on expertise from experts manually. This study aims to develop a system of Android-based dog disease experts. The inference method used is Fuzzy Mamdani. The research data used were 19 types of diseases and 69 symptoms. This study has 19 types of rules. This dog disease expert system can identify diseases suffered by dogs with an average accuracy rate of 76.57% according to dog experts, 83% dog lovers, and 86% according to Computer Science Students, University of Lampung. The average accuracy rate of this Dog Disease Expert System is 81.85%, included in the very good assessment criteria.

Keywords: Expert System, Dog Disease, Android, Fuzzy Mamdani.

Page 3: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

ABSTRAK

SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE

FUZZY

Oleh

ALFPINKA MUTIA RAHMANITA

Sistem pakar merupakan suatu sistem yang dapat memberikan saran pada suatu masalah yang terdapat di suatu objek penelitian bidang keahlian tertentu. Anjing merupakan hewan yang rentan terjangkit penyakit. Pemahaman masyarakat akan penyakit pada anjing masih rendah, sehingga masih banyak masyarakat yang masih mengandalkan keahlian dari pakar secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pakar penyakit anjing berbasis Android. Metode inferensiyang digunakan adalah Fuzzy Mamdani. Data penelitian yang digunakan adalah 19 jenis penyakit dan 69 gejala. Penelitian ini terdapat 19 jenis aturan. Sistem pakar penyakit anjing ini dapat mengidentifikasi penyakit yang diderita anjing dengan tingkat keakuratan rata-rata sebesar 76,57% menurut pakar anjing, 83% pecinta anjing, dan 86% menurut Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Lampung. Rata-rata tingkat keakuratan dari Sistem Pakar Penyakit Anjing ini adalah 81,85%, termasuk dalam kriteria penilaian sangat baik. Kata Kunci: Sistem Pakar, Penyakit Anjing, Android, Fuzzy Mamdani.

Page 4: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

Sistem Pakar Penyakit Anjing Menggunkan Metode Fuzzy

Oleh:

Alfpinka Mutia Rahmanita

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA KOMPUTER

Pada

Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

Page 5: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk
Page 6: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk
Page 7: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk
Page 8: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada 25 September 1996 di Bandar Lampung

sebagai anak pertama dari dua bersaudara dengan Ayah bernama

Gunawan dan Ibu bernama Eka Yuni Harti.

Penulis menyelesaikan Pendidikan formal pertama kali di

Taman Kanak-kanak Al-Kautsar pada tahun 2002, kemudian melanjutkan

Pendidikan dasar di SD Al-Kautsar pada tahun 2008. Sekolah Menengah Pertama

(SMP) diselesaikan di SMP Negeri 10 Bandar Lampung pada tahun 2011. Penulis

melanjutkan Pendidikan kejenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA

Negeri 2 Bandar Lampung yang diselesaikan penulis pada tahun 2014.

Pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Semasa

kuliah, penulis terdaftar dalam organisasi HIMAKOM (Himpunan Mahasiswa

Ilmu Komputer) sebagai anggota Eksternal periode 2015/2016 dan 2016/2017.

Selama menjadi mahasiswa beberapa kegiatan yang dilakukan penulis antara lain :

1. Pada bulan Januari tahun 2015 penulis melaksanakan Karya Wisata Ilmiah

(KWI) di Desa Sidokaton Gisting, Kabupaten Tanggamus.

Page 9: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

2. Pada Bulan Januari tahun 2017 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Desa Kiluan Negeri Kecamatan Kelumbayan Kabupaten

Tanggamus.

3. Pada Bulan Juli 2017 penulis melakukan kerja praktik di Dinas Pendidikan

Provinsi Lampung.

RIWAYAT HIDUP

Page 10: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah Yang Maha Essa atas berkat dan kasih karunia-Nya

yang telah memberikan keyakinan serta kekuatan dalam setiap urusan dan

langkahku, kesehatan dan kesabaran serta keyakinan untuk ku dalam

menyelesaikan skripsi ini.

aku persembahkan karya kecil ku ini untuk:

kedua Orang Tua ku, adik ku serta keluarga besar ku

yang telah menjadi penyemangat ku serta motivasi dan inspirasi yang selalu

memberikan doa untuk ku.

Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku

yang tak pernah lelah dan dengan sabar selalu memberikan motivasi serta

bimbingan kepada ku.

Untuk sahabat-sahabat seperjuangan ku, yang telah memberikan cerita,

dukungan serta kebahagiaan disetiap hariku. Selalu bersyukur dikelilingi dan

mememiliki orang-orang yang baik seperti kalian.

Aku selalu berusaha dan berdoa untuk mencapai titik kesuksesan, dan menjadikannya suatu pembelajaran hingga aku berhasil. Terimakasih semuanya.

Page 11: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

MOTTO

“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia

menyelesaikannya dengan baik”

[H.R Thabrani]

“Dunia ini ibarat bayangan. Kalau kau berusaha menangkapnya, ia akan lari.

Tapi kalau kau membelakanginya, ia tak punya pilihan selain mengikutimu.”

[Ibnu Qayyim Al Jauziyyah]

“Ilmu pengetahuan itu bukanlah yang dihafal, melainkan yang memberi

manfaat.”

[Imam Syafi’I]

Page 12: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

SANWACANA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Sistem

Pakar Penyakit Anjing Menggunakan Metode Fuzzy”. Skripsi ini disusun sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer di Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Proses penulisan skripsi ini tidak akan berjalan lancar jika tanpa ada pihak yang

membantu. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua Orang Tua tercinta, Mama Eka Yuni Harti dan Papa Gunawan yang

selalu mendoakan, memberikan dukungan dan semangat serta membantu

dalam bentuk moril maupun materil.

2. Bapak Aristoteles, S.Si., M.Si. sebagai Pembimbing I yang telah memberikan

motivasi, candaan, semangat serta bimbingan sehingga penulisan skripsi ini

dapat diselesaikan.

3. Ibu Drh. Fitria Damayanti sebagai Pembimbing II yang telah memberikan

motivasi, saran, serta bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

4. Bapak Dwi Sakethi, M.Kom. selaku Penguji skripsi. Terima kasih atas

masukan, saran, serta bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 13: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

xiii

5. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D. selaku Dekan FMIPA Universitas

Lampung.

6. Bapak Dr. Ir. Kurnia Muludi, M.S.Sc. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komputer

dan Pembimbing Akademik selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa Ilmu

Komputer Universitas Lampung.

7. Bapak Didik Kurniawan, S.Si., M.T. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Lampung.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Komputer yang telah memberikan ilmu

dan pengalaman yang bermanfaat bagi penulis.

9. Saudara kandung, Balqis Vania Gitta.

10. Para sahabat terbaik, A.A Gieniung Pratidina, Muhammad Angki Wijaya,

Adriani Susanto, Akbar Rismawan Tanjung, M. Juandika Rizky, M Doni

Syahtria, Muhammad Nur Falah, Muhammad Thomi Fadholi, Rahmat

Purnama, Rama Bayu Nugraha, Maria Kristina Silalahi, Reny Rosa Enjelica,

Sunita Agustina, Widyan Hasbi Pranata, Ghina Khansa Izzati, Rera Consta,

Mahardina Putri, Yuki Chiba, Galih, Tiara Sanedi, Murtika, dan Gading

terima kasih atas bantuan, dukungan dan motivasinya.

11. Para anggota Public Relations organisasi AIESEC UNILA yaitu Adriani

Susanto, Sahestina Susi, Abi Hasan Benjamin, Aulia Rahman, Syawalludin,

Tazqiyah Azizah yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

12. Seluruh teman-teman Ilmu Komputer 2014 Universitas Lampung.

13. Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Page 14: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

xiv

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan

dan masih jauh dari kesempurnaan. Namun besar harapan penulis semoga skripsi

ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama teman-teman Ilmu

Komputer serta semua pihak yang membaca

Bandar Lampung, 25 April 2019

Alfpinka Mutia Rahmanita

Page 15: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xxii

I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 4

1.4 Tujuan ............................................................................................................ 4

1.5 Manfaat .......................................................................................................... 4

II. LANDASAN TEORI .......................................................................................... 5

2.1 Sistem Pakar ................................................................................................... 5

2.1.1 Komponen Sistem Pakar ......................................................................... 5

2.1.2 Ciri Ciri Sistem Pakar .............................................................................. 6

2.1.3 Konsep Dasar Sistem Pakar .................................................................... 7

2.2 Jenis Penyakit ............................................................................................... 9

2.2.1 Cacingan ................................................................................................. 9

2.2.2 Cholangiohepatitis .................................................................................. 9

2.2.3 Constipation .......................................................................................... 10

2.2.4 Demodex ................................................................................................ 10

2.2.5 Rabies .................................................................................................... 11

2.2.6 Distemper .............................................................................................. 12

Page 16: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

xvi

2.2.7 Exocrine Pancreatic Insufficiency (EPI) ............................................... 13

2.2.8 Gingivitis ............................................................................................... 14

2.2.9 Kennel cough ......................................................................................... 14

2.2.10 Megacolon ........................................................................................... 15

2.2.11 Otitis Externa and Media .................................................................... 16

2.2.12 Otitis Media and Interna ..................................................................... 17

2.2.13 Parvovirus ........................................................................................... 17

2.2.14 Protozoa .............................................................................................. 18

2.2.15 Pyodermatitis Supuratif (Hot Spot) ..................................................... 19

2.2.16 Pyometra ............................................................................................. 20

2.2.17 Rhinitis ................................................................................................. 20

2.2.18 Ringworm ............................................................................................ 21

2.2.19 Sarcoptes scabiei ................................................................................. 22

2.3 Metode Inferensi .......................................................................................... 22

2.3.1 Forward Chaining ................................................................................. 23

2.3.2 Backward Chaining ............................................................................... 23

2.4 Logika Fuzzy ................................................................................................ 24

2.4.1 Fuzzy Set ................................................................................................ 25

2.4.2 Proses Perhitungan Nilai Fuzzy ............................................................ 26

2.4.3 Sistem Inferensi Fuzzy Metode Mamdani ............................................. 26

2.4.4 Perhitungan Nilai Kesesuaian ................................................................ 27

2.5 Metode Waterfall ......................................................................................... 27

2.6 Hypertext Prepocessor (PHP) ...................................................................... 29

2.7 Pengujian ...................................................................................................... 30

2.7.1 Black Box Testing .................................................................................. 30

2.8 Skala likert .................................................................................................. 30

III. METODE PENELITIAN ................................................................................ 33

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 33

3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................. 33

3.2.1 Alat ........................................................................................................ 33

Page 17: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

xvii

3.2.2 Bahan ..................................................................................................... 34

3.3 Tahapan Penelitian ....................................................................................... 34

3.3.1 Study Literatur ....................................................................................... 34

3.3.2 Pengumpulan Data ................................................................................ 34

3.3.3 Pengembangan Sistem ........................................................................... 35

3.3.3.1 Perancangan UML .............................................................................. 36

a. Use Case Diagram ..................................................................................... 36

b. Activity Diagram ........................................................................................ 37

1. Activity Diagram Mengakses Menu Data Penyakit .................................... 38

2. Activity Diagram Mengakses Menu Diagnosa Penyakit ............................ 38

3. Activity Diagram Mengakses Menu Tentang ............................................. 39

4. Activity Diagram Mengakses Menu Bantuan ............................................. 40

c. Sequence Diagram ...................................................................................... 41

1. Sequence Diagram Mengakses Menu Data Penyakit ................................. 41

2. Sequence Diagram Mengakses Menu Diagnosa ........................................ 42

3. Sequence Diagram Mengakses Menu Tentang .......................................... 42

4. Sequence Diagram Mengakses Menu Bantuan .......................................... 43

3.3.3.2 Perancangan Antarmuka ..................................................................... 44

a. Interface Halaman Splash Screen ............................................................... 44

b. Interface Menu Utama ................................................................................ 44

c. Interface Daftar Jenis Penyakit ................................................................... 45

d. Interface Informasi Jenis Penyakit ............................................................. 45

e. Interface Konsultasi .................................................................................... 46

f. Interface Bantuan ........................................................................................ 47

g. Interface Tentang ........................................................................................ 48

3.3.3.3 Pembuatan Rule .................................................................................. 49

3.3.3.4 Fuzzy Mamdani .................................................................................. 49

3.3.4 Pengujian Sistem ................................................................................... 49

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 50

4.1 Studi Literatur .............................................................................................. 50

Page 18: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

xviii

4.2 Proses Pengumpulan Data ............................................................................ 50

4.3 Pengembangan Sistem ................................................................................. 50

4.3.1 Tampilan Menu Splash Screen .............................................................. 51

4.3.2 Tampilan Menu Utama .......................................................................... 51

4.3.3 Tampilan Menu Daftar Jenis Penyakit .................................................. 52

4.3.4 Tampilan Menu Informasi Jenis Penyakit ............................................. 52

4.3.5 Tampilan Menu Konsultasi ................................................................... 54

4.3.6 Tampilan Menu Bantuan ....................................................................... 55

4.3.7 Tampilan Menu Tentang ....................................................................... 55

4.4 Proses Fuzzy Mamdani ................................................................................. 56

4.5 Pengujian Sistem .......................................................................................... 58

4.5.1 Pengujian Internal ................................................................................. 58

4.5.1.1 Pengujian Fungsional ......................................................................... 58

4.5.1.2 Pengujian Versi Android .................................................................... 58

4.5.1.3 Pengujian Resolusi layar dan Densitas Layar .................................... 59

4.5.1.4 Pengujian User Interface .................................................................... 60

4.5.1.5 Pengujian Fungsi dari Menu Aplikasi ................................................ 62

4.5.1.6 Pengujian Kepakaran Sistem .............................................................. 63

4.5.2 Pengujian Eksternal ............................................................................... 67

4.5.2.1 Kuisioner Pakar .................................................................................. 67

4.5.2.2 Kuisioner Pecinta Anjing ................................................................... 70

4.5.2.3 Kuisioner Mahasiswa Ilmu Komputer ................................................ 73

V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 77

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 77

5.2 Saran ............................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 78

LAMPIRAN .......................................................................................................... 83

Page 19: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Penyakit Cacingan pada Anjing (Anonim B, 2017).1 ....................................... 9

2.2 Penyakit Cholangiohepatitis pada Anjing (Yusni, 2014).2 ............................. 10

2.3 Penyakit Constipation pada Anjing (Elliott,2015).3 ....................................... 11

2.4 Penyakit Demodex pada Anjing (Alexandrova, 2015).4 ................................. 11

2.5 Penyakit Rabies pada Anjing (Dodgson, 2018).5 ............................................ 12

2.6 Penyakit Distemper pada Anjing ( Respatiningtyas, 2017).6 .......................... 13

2.7 Penyakit EPI pada Anjing (Anonim C, 2013).7 ............................................. 13

2.8 Penyakit Gingivitis pada Anjing (Bellows, 2017).8 ........................................ 14

2.9 Penyakit Kennel cough pada Anjing (Anonim D, 2018).9 .............................. 15

2.10 Penyakit Megacolon pada Anjing (Ellison, 2012).10 .................................... 15

2.11 Penyakit Otitis Externa and Media pada Anjing (Anonim E, 2016).11 ........ 16

2.12 Penyakit Otitis Media and Interna pada Anjing (Fletcher, 2013).12 ............ 17

2.13 Penyakit Parvovirus pada Anjing (Anonim F, 2015).13 ............................... 18

2.14 Penyakit Protozoa pada Anjing (Crosby, 2018).14 ....................................... 19

2.15 Penyakit Pyodermatitis Supuratif pada Anjing (Anonim G, 2016).15 .......... 19

2.16 Penyakit Pyometra pada Anjing (Anonim H, 2013).16 ................................. 20

2.17 Penyakit Rhinitis pada Anjing (Sharman, 2011).17 ...................................... 21

2.18 Penyakit Ringworm pada Anjing ( Engle, 2018).18 ...................................... 21

Page 20: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

xx

2.19 Penyakit Sarcoptes Sscabiei pada Anjing (Brooks,2017).19 ........................ 22

2.20 Proses Forward Chaining (Kusumadewi, 2003).20 ...................................... 23

2.21 Proses Backward Chaining (Syafrizal, et al., 2015).21 ................................. 24

2.22 Diagram Alir Proses Waterfall 22 ................................................................. 29

3.1 Tahapan Penelitian 23 ...................................................................................... 35

3.2 Alur Pengembangan Sistem24 ......................................................................... 36

3.3 Use Case Diagram Sistem Pakar Penyakit Anjing.25 ..................................... 37

3.4 Activity Diagram Mengakses Menu Data Penyakit26 ..................................... 38

3.5 Activity Diagram Mengakses Menu Diagnosa Penyakit.27 ............................ 39

3.6 Activity Diagram Mengakses Menu Tentang.28 ............................................. 40

3.7 Activity Diagram Mengakses Menu Bantuan.29 ............................................. 40

3.8 Sequence Diagram Mengakses Menu Data Penyakit 30 ................................. 41

3.9 Sequence Diagram Mengakses Menu Diagnosa.31 ........................................ 42

3.10 Sequence Diagram Mengakses Menu Tentang 32 ........................................ 43

3.11 Sequence Diagram Mengakses Menu Bantuan.33 ........................................ 43

3.12 Rancangan Home Splash Screen 34 ............................................................... 44

3.13 Rancangan Menu Utama 35 ........................................................................... 45

3.14 Rancangan Daftar Jenis Penyakit36 .............................................................. 46

3.15 Rancangan Informasi Jenis Penyakit37 ......................................................... 46

3.16 Rancangan halaman konsultasi 38 ................................................................. 47

3.17 Rancangan halaman hasil diagnosa39 ........................................................... 47

3.18 Rancangan bantuan 40 ................................................................................... 48

3.19 Rancangan Tentang41 .................................................................................... 48

4.1 Tampilan Menu Splash Screen 42 ................................................................... 51

Page 21: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

xxi

4.2 Tampilan Menu Utama 43 ............................................................................... 52

4.3 Tampilan Menu Daftar Jenis Penyakit 44 ........................................................ 53

4.4 Tampilan Menu Informasi Jenis Penyakit 45 .................................................. 53

4.5 Tampilan Menu Konsultasi 46 ......................................................................... 54

4.6 Tampilan Menu Bantuan 47 ............................................................................ 55

4.7 Tampilan Menu Tentang 48 ............................................................................. 55

4.8 Ilustrasi Gejala Penyakit 49 ............................................................................. 56

4.9 hasil persentasi kuisioner sistem dari pakar anjing .......................................... 76

Page 22: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

DAFTAR TABEL Tabel Halaman

4.1 Diagnosa .......................................................................................................... 57

4.2 Pengujian Versi Android .................................................................................. 59

4.3 Pengujian Resolusi layar dan Densitas Layar .................................................. 60

4.4 Pengujian User Interface ................................................................................. 61

4.5 Pengujian Fungsi dari Menu Aplikasi ............................................................. 62

4.6 Pengujian Kepakaran Sistem ........................................................................... 63

4.7 Hasil Pengujian Kepakaran Sistem .................................................................. 68

4.8 Hasil Penilaian (Index) Kuisioner Pakar .......................................................... 70

4.9 Hasil Kuisioner Pecinta anjing ........................................................................ 70

4.10 Hasil Penilaian (Index) Kuisioner Pecinta Anjing ......................................... 72

4.11 Hasil Kuisioner Mahasiswa Ilmu Komputer ................................................. 73

4.12 Hasil Penilaian (Index) Kuisioner Mahasiswa Ilmu Komputer ..................... 75

Page 23: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anjing merupakan hewan yang cukup digemari oleh manusia. Anjing dapat

terjangkit berbagai jenis penyakit yang membuat pemiliknya sulit untuk

mendeteksi penyakit pada anjing peliharaannya. Pemahaman masyarakat akan

penyakit pada anjing masih rendah, sehingga masih banyak masyarakat yang

masih mengandalkan keahlian dari pakar secara manual. Biaya untuk pengobatan

ke dokter hewan tergolong mahal (Anonim A, 2017).

Solusi dari masalah tersebut dapat diselesaikan melalui sistem pakar. Sistem pakar

merupakan suatu sistem yang dapat memberikan saran pada suatu masalah yang

terdapat di suatu objek penelitian. Data yang terdapat pada suatu sistem pakar

diperoleh dari pakar pada bidangnya, agar data yang berada dalam sistem tersebut

akurat dan terpercaya.

Penelitian tentang sistem pakar penyakit anjing telah banyak dilakukan. Dewanti

(2017) mengembangkan sistem pakar berbasis web untuk mendiagnosa penyakit

anjing menggunakan forward chaining. Sistem pakar ini meneliti 18 penyakit

anjing dengan 66 gejala klinis. Hasil pengujian fungsional sistem yang

Page 24: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

2

menyatakan telah berjalan dengan baik dan mampu membantu pengguna dalam

mendiagnosa penyakit anjing.

Yulianti (2012) melakukan penelitian tentang sistem pakar diagnosis penyakit

anjing dengan metode forward chaining. Hasilnya adalah sebuah sistem dengan

ASP.Net VB dan SQL Server sebagai database, dengan akurasi pengujian sebesar

80%.

Niswati, et al. (2016) mengembangkan sistem pakar aplikasi Fuzzy logic dalam

diagnosa penyakit diabetes mellitus pada puskesmas di Jakarta Timur. Hasilnya

aplikasi ini mempermudah masyarakat dan pekerja klinik dalam diagnosa

penyakit diabetes mellitus secara cepat dan efisien. Hasil uji coba oleh bidan dan

perawat puskesmas adalah 100% aplikasi ini sesuai dengan diagnosa dokter.

Munirah, et al. (2016) melakukan penelitian tentang rancangan dan

pengembangan sistem diagnostik penyakit anjing online. Metode yang digunakan

adalah Knowledge Engineering (KE). Hasilnya adalah sebuah sistem yang dapat

mendiagnosis serta membantu user untuk memprediksi penyakit anjing dan

memperkirakan langkah apa yang harus diambil. Pengguna hanya butuh

menjawab beberapa pertanyaan.

Setyarin, et al. (2013) melakukan penelitian tentang sistem pakar analisis

perbandingan sistem pakar diagnosis penyakit anjing dengan metode certainty

factor dan metode dempster-shafer. Setyarin, et al. meneliti 74 gejala fisik

Page 25: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

3

penyakit untuk menemukan 17 jenis penyakit umum pada anjing. Lima pilihan

diberikan untuk menjawab pertanyaan perhitungan dengan menggunakan setiap

metode. Keakuratan analisis masing-masing metode diuji dengan menilai hasil

masing-masing metode analisis berdasarkan user yang diberikan. Hasil

analisisnya akurat bila dinilai dari sudut pandang para ahli.

Dartawibawa (2013) melakukan penelitian tentang sistem pakar untuk

mendiagnosis penyakit anjing dengan menggunakan metode dempster-shafer.

Pengujian sistem dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang didapatkan

oleh sistem yang dibangun dengan hasil diagnosis dari pakar di bidang penyakit

anjing. Hasil yang didapatkan ialah sebuah sistem yang menghasilkan data yang

sudah layak dan serupa dengan hasil yang didiagnosis oleh pakar.

Penelitian ini mengembangkan sistem pakar penyakit anjing menggunakan

metode Fuzzy berbasis Android. Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah

pemilik anjing untuk memberikan pertolongan pertama pada anjingnya yang

terkena penyakit.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana membuat sistem pakar

penyakit anjing dengan menggunakan Metode Fuzzy berbasis Android.

Page 26: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

4

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Penyakit yang diteliti berjumlah 19 macam penyakit yang sering diderita anjing

dengan gejala klinis berjumlah 69.

b. Sistem penyakit anjing berbasis Android.

c. Metode yang digunakan pada sistem pakar adalah Fuzzy Mamdani.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem pakar yang membahas

penyakit anjing dengan menggunakan Metode Fuzzy Mamdani berbasis Android.

1.5 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mempermudah untuk mengetahui penyakit anjing berdasarkan gejala-gejala

yang ada.

2. Dapat mengetahui tindakan yang harus diambil berdasarkan jenis penyakit.

Page 27: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

II. LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pakar

Sistem pakar ialah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke

komputer, agar dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh

para ahli. Sistem pakar biasanya digunakan untuk melakukan interpretasi dan

analisa, diagnosa, dan membantu pengambilan keputusan (Kusumadewi, 2003).

2.1.1 Komponen Sistem Pakar

Komponen sistem pakar menurut Siswanto (2010), terdiri dari:

1. Basis pengetahuan (Knowledge Base)

a. Inti program sistem pakar merupakan representasi pengetahuan dari seorang

pakar.

b. Tersusun atas fakta-fakta yang berupa objek dan kaidah atau ketentuan yang

merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan faktπa baru dari

fakta yang telah diketahui.

2. Mesin Inferensi (Inference Engine)

a. Bagian-bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola

penalaran sistem yang digunakan seorang pakar.

b. Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya mencari

sebuah jawaban atau kesimpulan yang yang terbaik.

Page 28: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

6

c. Memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai suatu kesimpulan.

d. Memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidahnya (rule) dalam basis

pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam daftar fakta-fakta (fact list)

yang disimpan dalam basis pengatahuan di harddisk.

3. User Interface

a. Bagian penghubung antara sistem pakar dengan pemakai.

b. Akan terjadi dialog antara program dan pemakai.

c. Program akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan berbentuk panduan

menu (menu driven), pernyataan-pernyataan bahasa alami (natural language),

dan graphics interface style. Program sistem pakar akan mengambil

kesimpulan berdasarkan jawaban-jawaban dari pemakai tadi.

4. Development Engine

Bagian dari sistem pakar sebagai fasilitas untuk mengembangkan mesin inferensi

dan penambahan basis pengetahuan yang akan dilakukan knowledge engineer atau

harus punya keahlian dalam mengerti bagaimana pakar menerapkan pengetahuan

mereka dalam memecahkan suatu masalah, dan juga mampu mengekstrasikan

penjelasan (knowledge acquisition).

2.1.2 Ciri Ciri Sistem Pakar

Ciri-ciri dari sistem pakar Menurut Siswanto (2010) adalah:

a. Terbatasnya pada domain keahlian tertentu.

b. Dapat memberikan penalaran data yang tidak pasti.

c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang tidak diberikannya dengan

cara yang tidak dapat di pahami.

Page 29: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

7

d. Berdasarkan kaidah-kaidah atau ketentuan atau rule yang berlaku.

e. Dirancang untuk dapat di kembangkan secara bertahap.

f. Pengetahuan dan mekanisme penalaran jelas terpisah.

g. Keluaran bersifat anjuran.

h. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai dituntun oleh

dialog dengan user.

2.1.3 Konsep Dasar Sistem Pakar

Ada enam hal yang menjadi konsep dasar dari sebuah sistem pakar menurut

Arhami (2005), konsep dasar sistem pakar, yaitu:

a. Keahlian (Expertise )

Keahlian dapat diperoleh dari pelatihan (training), membaca atau dari

pengalaman. Keahlian itu meliputi :

1. Fakta-fakta tentang area permasalahan.

2. Teori-teori tentang area permasalahan.

3. Aturan-aturan tentang apa yang harus dilakukan dalamsituasi permasalahan

yang diberikan.

4. Strategi global untuk memecahkan masalah.

b. Pakar (Expert )

Sulit untuk mendefinisikan apakah yang dimaksud dengan pakar itu. Masalahnya

adalah berapa banyak keahlian yangharus dimiliki oleh seseorang agar dapat

dikualifikasikan sebagai pakar. Namun berikut ini dijelaskan beberapa kualifikasi

yang harus dimiliki oleh seorang pakar :

- Dapat mengenal dan merumuskan masalah.

Page 30: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

8

- Dapat memecahkan masalah dengan cepat dansemestinya.

- Dapat menjelaskan suatu solusi.

- Dapat menentukan hubungan.

c. Pemindahan Keahlian (Transferring Expertise)

Tujuan dari sistem pakar adalah memindahkan keahlian dari seorang pakar ke

komputer dan kemudian ke manusia lainyang bukan pakar. Proses ini meliputi

empat kegiatan, yaitu:

1. Memperoleh pengetahuan pakar.

2. Merepresentasikan pengetahuan ke dalam komputer.

3. Mengolah pengetahuan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan.

4. Memindahkan pengetahuan ke pengguna.Pengetahuan disimpan dalam

komputer berupa komponen yang disebut knowledge base. Pengetahuan ini

dibedakan menjadi dua, yaitu fakta dan Rule.

d. Menarik Kesimpulan (Inferencing)

Keistimewaan dari sistem pakar adalah kemampuan nalarnya. Komputer

diprogram sehingga dapat membuat kesimpulan. Pengambilan keputusan ini

dilaksanakan dalam komponen yang disebut inference engine.

e. Aturan (Rule)

Kebanyakan sistem pakar adalah sistem berbasis rule, pengetahuan disimpan

dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur pemecahan masalah.

f. Kemampuan Menjelaskan (Explanatin Capability )

Keistimewaan lain dari sistem pakar adalah kemampuan menjelaskan darimana

asal sebuah solusi atau rekomendasi diperoleh.

Page 31: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

9

2.2 Jenis Penyakit

Anjing memiliki beragam penyakit, dan juga beragam penyebab dari penyakit

yang diderita. Penyakit-penyakit pada anjing diantaranya adalah sebagai berikut:

2.2.1 Cacingan

Cacing merupakan endoparasit (parasit yang hidup dalam tubuh) yang dapat

menyerang kucing, anjing, dan hewan lainnya. Gejala klinis penyakit ini

diantaranya adalah berat badan berkurang, bulu kusam, hilang nafsu makan, lesu,

mata berair, muntah, perut kembung, terdapat cacing berbentuk lidi atau pita tipis

berwarna putih pada kotoran (Dewanti, 2017). Gambar 2.1 adalah gambar

penyakit cacingan pada anjing.

Gambar 2.1 Penyakit Cacingan pada Anjing (Anonim B, 2017).1

2.2.2 Cholangiohepatitis

Cholangiohepatitis ini merupakan peradangan pada struktur empedu dan di sekitar

parenkim hepatoseluler. Gejala klinis penyakit ini diantaranya: nafsu makan

hilang, muntah, diare, mukosa (selaput lendir) mata, mulut (gusi), kulit berwarna

Page 32: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

10

kekuningan, reaksi sakit bila perutnya dipalpasi (Dewanti, 2017). Gambar 2.2

adalah gambar penyakit cholangiohepatitis pada anjing.

Gambar 2.2 Penyakit Cholangiohepatitis pada Anjing (Yusni, 2014).2

2.2.3 Constipation

Constipation atau yang sering disebut dengan sembelit adalah sulit buang air

besar dengan kotoran yang keras atau kering. Obstipation adalah sembelit yang

disebabkan oleh retensi berkepanjangan, feses kering. Pasien dengan obstipasi

tidak bisa buang air besar (Dewanti, 2017). Gambar 2.3 adalah gambar penyakit

constipation pada anjing.

2.2.4 Demodex

Demodex merupakan penyakit kulit anjing yang disebabkan oleh Protozoa

Demodek follicularumvar canis atau Demodex canis. Penyakit ini menyebabkan

rasa gatal dan kebotakan pada kulit anjing. Bila penyakit ini tidak segera ditangani

dengan pengobatan, maka akan timbul infeksi sekunder. Infeksi sekunder ini

Page 33: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

11

dapat mengakibatkan cendawan atau bakteri masuk kedalam lewat luka tersebut

sehingga semakin sulit untuk diobati (Dewanti, 2017). Gambar 2.4 adalah gambar

penyakit demodex pada anjing.

Gambar 2.3 Penyakit Constipation pada Anjing (Elliott,2015).3

Gambar 2.4 Penyakit Demodex pada Anjing (Alexandrova, 2015).4

2.2.5 Rabies

Rabies merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia atau

sebaliknya (zoonosis), yang disebabkan oleh virus. Sebagian kasus rabies yang

terjadi di manusia disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi virus rabies.

Page 34: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

12

Penyakit ini menyebabkan kerusakan otak, sistem syaraf dan bahkan kematian

(Dewanti, 2017). Gambar 2.5 adalah gambar penyakit rabies pada anjing.

Gambar 2.5 Penyakit Rabies pada Anjing (Dodgson, 2018).5

2.2.6 Distemper

Distemper anjing atau canine distemper merupakan penyakit virus yang sangat

menular dan bersifat sistemik. Distemper mempunyai tingkat kematian yang

sangat tinggi terutama pada anak anjing. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi

virus Distemper (Canine Distemper Virus=CVD). Virus ini lebih suka menyerang

dan mengakibatkan kematian pada hewan muda dibandingkan hewan dewasa.

Gejala klinis penyakit ini ialah nafsu makan hilang, demam dehidrasi, lesu,

muntah, diare berair, tubuh gemetar, susah bernafas, kulit pada hidung dan

bantalan kaki keras dan tebal (Dewanti, 2017). Gambar 2.6 adalah gambar

penyakit distemper pada anjing.

Page 35: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

13

Gambar 2.6 Penyakit Distemper pada Anjing (Respatiningtyas, 2017).6

2.2.7 Exocrine Pancreatic Insufficiency (EPI)

Exocrine Pancreatic Insufficiency (EPI) adalah ketida mampuan untuk mencerna

makanan dengan benar karena kurangnya enzim pencernaan yang dibuat oleh

pankreas. Gejala klinis penyakit ini ialah diare, berat badan turun, kelaparan, feses

banyak dan lembek, kadang cair, tapi tidak diare, feses berwarna abu-abu

(Dewanti, 2017). Gambar 2.7 adalah gambar penyakit exocrine pancreatic

insufficiency (EPI) pada anjing.

Gambar 2.7 Penyakit EPI pada Anjing (Anonim C, 2013).7

Page 36: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

14

2.2.8 Gingivitis

Gingivitis dianggap tahap awal penyakit periodontal. Tahap ini bersifat reversibel

dengan perawatan yang tepat. Hal ini ditandai dengan peradangan pada gingiva,

atau gusi. Pada fase awal gingivitis, terdapat beberapa plak dan ada kemerahan

ringan pada gusi. Penyakit ini ditandai dengan nafsu makan hilang, demam,

dehidrasi, bulu rontok, gusi berwarna kemerahan sampai merah (Dewanti, 2017).

Gambar 2.8 adalah gambar penyakit gingivitis pada anjing.

Gambar 2.8 Penyakit Gingivitis pada Anjing (Bellows, 2017).8

2.2.9 Kennel cough

Kennel cough adalah infeksi saluran pernapasan atas yang mempengaruhi anjing.

Hal ini disebabkan oleh kombinasi dari virus parainfluenza anjing dan bakteri

Bordetella bronchiseptica. Hal ini sangat menular. Kennel cough dinamakan

demikian karena infeksi dapat menyebar dengan cepat di antara anjing dalam

jarak dekat dari kennel atau penampungan hewan. Penyakit ini ditandai dengan

nafsu makan hilang, demam, berat badan turun, leleran dari hidung batuk kering,

Page 37: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

15

seperti mau muntah tetapi tidak mengeluarkan apa-apa (Dewanti, 2017). Gambar

2.9 adalah gambar penyakit kennel cough pada anjing.

Gambar 2.9 Penyakit Kennel cough pada Anjing (Anonim D, 2018).9

2.2.10 Megacolon

Megacolon adalah suatu gangguan fungsional dimana terjadi peningkatan

diameter (pelebaran) pada kolon atau usus besar. Perubahan struktur usus ini

menyebabkan fungsi, gejalanya klinis penyakit ini antara lain nafsu makan hilang,

depresi, defekasi (buang air besar) tidak bisa (Dewanti, 2017). Gambar 2.10

adalah gambar penyakit megacolon pada anjing.

Gambar 2.10 Penyakit Megacolon pada Anjing (Ellison, 2012).10

Page 38: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

16

2.2.11 Otitis Externa and Media

Secara umum telinga terbagi menjadi tiga bagian, bagian luar (eksternal), tengah

dan dalam (internal). Otitis dapat terjadi pada salah satu atau ketiga bagian telinga

tersebut. Otitis yang tidak ditangani secara cepat dan tepat dapat menyebabkan

radang berlangsung lama atau kronis. Pada beberapa kondisi radang kronis ini

dapat menyebabkan tumbuhnya polip. Lebih lanjut lagi polip ini dapat

berkembang menjadi tumor atau kanker dan menutup saluran telinga, akibatnya

anjing tidak dapat mendengar suara dengan baik lagi. Gejala pada penyakit ini

adalah nafsu makan hilang, demam, bau tidak sedap pada telinga, mencakar-cakar

telinga, menggosok-gosok telinga atau kepala pada dinding atau benda lain,

muncul cairan kotor (nanah) dari dalam telinga, telinga terasa hangat bila diraba

(Dewanti, 2017). Gambar 2.11 adalah gambar penyakit otitis externa and media

pada anjing.

Gambar 2.11 Penyakit Otitis Externa and Media pada Anjing (Anonim E, 2016).11

Page 39: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

17

2.2.12 Otitis Media and Interna

Otitis yang terjadi pada telinga bagian dalam biasanya bersifat parah dan fatal,

dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan mendengar secara permanen. Otitis

yang tidak ditangani secara cepat dan tepat dapat menyebabkan radang

berlangsung lama atau kronis. Pada beberapa kondisi radang kronis ini dapat

menyebabkan tumbuhnya polip. Lebih lanjut lagi polip ini dapat berkembang

menjadi tumor atau kanker dan menutup saluran telinga, akibatnya anjing tidak

dapat mendengar suara dengan baik lagi. Gejala klinis dari penyakit ini ialah nafsu

makan hilang suhu tubuh normal, bau tidak sedap pada telinga, mencakar cakar

telinga, menggosok-gosok telinga atau kepala pada dinding atau benda lain,

telinga terasa hangat bila diraba (Dewanti, 2017). Gambar 2.12 adalah gambar

penyakit otitis media and interna pada anjing.

Gambar 2.12 Penyakit Otitis Media and Interna pada Anjing (Fletcher, 2013).12

2.2.13 Parvovirus

Parvovirus merupakan penyakit virus yang sangat menular dan dapat

menghasilkan penyakit yang dapat mengancam nyawa penderitanya. Virus ini

Page 40: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

18

menyerang dengan cepat memisahkan sel-sel tubuh dalam tubuh anjing dan yang

paling parah adalah menyerang saluran ususnya. Parvovirus juga menyerang sel

darah putih dan jika sejak muda terinfeksi virus ini, maka virus akan

menghancurkan otot jantung dan bisa menyebabkan masalah jantung pada anjing

seumur hidupnya. Parvovirus adalah penyakit yang sangat serius dan berpotensi

mematikan. Gejala klinis dari penyakit ini ialah nafsu makan dan minum hilang,

demam, dehidrasi, lesu, muntah, diare, feses berwarna kecoklatan atau bercampur

darah (Dewanti, 2017). Gambar 2.13 adalah gambar penyakit parvovirus pada

anjing.

Gambar 2.13 Penyakit Parvovirus pada Anjing (Anonim F, 2015).13

2.2.14 Protozoa

Menurut Subronto (2006) protozoa dalam darah yang sering ditemukan pada

anjing, antara lain dari genus Babesia, Hepatozoon dan Trypanosoma. Penyakit

yang disebabkan oleh protozoa. Gejala klinis penyakit ini diantaranya adalah

nafsu makan hilang, lemah, dehidrasi, diare berlendir, buang air besar seperti tidak

tuntas, buang air besar disertai darah segar (Dewanti, 2017). Gambar 2.14 adalah

gambar penyakit protozoa pada anjing.

Page 41: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

19

Gambar 2.14 Penyakit Protozoa pada Anjing (Crosby, 2018).14

2.2.15 Pyodermatitis Supuratif (Hot Spot)

Pyodermatitis Supuratif (Hot Spot) adalah salah satu dari sekian banyak penyakit

kulit. Adanya infeksi bakteri pada kulit, sehingga kulit jadi seperti melepuh.

Gejala klinis penyakit ini diantaranya adalah suka menggaruk kulit, terdapat luka

di kulit yang basah dan bernanah, daerah sekitar luka (radang) kemerahan dan

terasa panas (Dewanti, 2017). Gambar 2.15 adalah gambar penyakit pyodermatitis

supuratif pada anjing.

Gambar 2.15 Penyakit Pyodermatitis Supuratif pada Anjing (Anonim G, 2016).15

Page 42: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

20

2.2.16 Pyometra

Pyometra adalah infeksi rahim. Pyometra merupakan penyakit penting yang harus

diperhatikan untuk setiap pemilik anjing karena sifat tiba-tiba penyakit dan akibat

fatal jika tidak diobati. Gejala klinis dari penyakit ini diantara lain ialah depresi,

tidak mau makan tetapi banyak minum, keluar leleran dari vagina, usia tua tidak

pernah dikawinkan (Dewanti, 2017). Gambar 2.16 adalah gambar penyakit

pyometra pada anjing.

Gambar 2.16 Penyakit Pyometra pada Anjing (Anonim H, 2013).16

2.2.17 Rhinitis

Rhinitis adalah suatu keadaan radang atau inflamasi pada hidung. Terdapat

berbagai bakteri, jamur, virus yang mampu menyebabkan infeksi pada hidung

anjing. Gejala klinis penyakit ini diantaranya ialah nafsu makan hilang, demam,

suara nafas dihidung ngorok, ingusan, bersifat serous (bening, encer), mukosa

(selaput lendir) hidung kemerahan sampai merah, bersin (Dewanti, 2017). Gambar

2.17 adalah gambar penyakit rhinitis pada anjing.

Page 43: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

21

Gambar 2.17 Penyakit Rhinitis pada Anjing (Sharman, 2011).17

2.2.18 Ringworm

Ringworm menyebar melalui kontak dengan bulu atau ketombe yang terinfeksi

dan mengandung spora. Spora jamur terdapat tersebar dimana-mana seperti di

lantai, bulu yang rontok, kandang, peralatan makan dan minum anjing, tempat

tidur anjing, dan lain-lain. Hewan yang masih muda dan tua rentan terhadap

infeksi jamur ini. Gejala klinis penyakit ini diantaranya adalah bulu rontok, daerah

kerontokan berbentuk lingkaran, kulit menyerupai ketombe, kulit kering

mengelupas menyerupai sisik, luka, sisa-sisa kulit kering menyerupai ketombe

(Dewanti, 2017). Gambar 2.18 adalah gambar penyakit ringworm pada anjing.

Gambar 2.18 Penyakit Ringworm pada Anjing ( Engle, 2018).18

Page 44: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

22

2.2.19 Sarcoptes scabiei

Sarcoptes scabiei lebih sering menyerang anjing. Tungau ini berukuran sangat

kecil (0.2-0.4 mm), hanya bisa dilihat dengan mikroskop atau kaca pembesar.

Penularan penyakit kulit ini terjadi melalui kontak fisik antar anjing atau kontak

dengan alat-alat yang tercemar tungau seperti sisir, kandang, dan lain-lain. Gejala

klinis penyakit ini diantaranya adalah bulu rontok di bagian telinga, kerak

berwarna putih di pinggiran daun telinga, sering menggaruk-garuk, luka (Dewanti,

2017). Gambar 2.19 adalah gambar penyakit sarcoptes scabiei pada anjing.

Gambar 2.19 Penyakit Sarcoptes Sscabiei pada Anjing (Brooks,2017).19

2.3 Metode Inferensi

Metode inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan

penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar, secara dedukatif mesin

inferensi memiliki pengetahuan yang relevan dalam mencapai kesimpulan.

Dengan demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaan pemakai. Mesin inferensi

memulai pelacakannya dengan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dan

Page 45: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

23

menggunakan fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Ada dua teknik yang

menjadi dasar untuk pembentukan mesin inferensi, yaitu forward chaining dan

backward chaining (Syafrizal, et al., 2015).

2.3.1 Forward Chaining

Sebuah metode pelacakan ke depan yang diawali dari fakta-fakta yang diberikan

user kemudian dilakukan pencarian pada basis pengetahuan lalu pencarian rule

yang sesuai dengan fakta-fakta merupakan metode dari forward chaining.

Kemudian dilakukan hipotesa untuk memperoleh kesimpulan (Syafrizal, et al.,

2015). Proses forward chaining ditunjukkan pada Gambar 2.20.

Gambar 2.20 Proses Forward Chaining (Kusumadewi, 2003).20

ß

2.3.2 Backward Chaining

Backward chaining ialah suatu teknik pelacakan yang dimulai dari sekumpulan

kesimpulan yang dilanjutkan dengan hipotesa yang diinginkan, kemudian dicari

sejumlah besar kondisi awal dengan menggunakan kaidah-kaidah yang ada akan

fakta-fakta yang mendukung kaidah-kaidah tersebut. Pencocokan fakta atau

Fakta 1 Rule P

Fakta 2

Fakta 3

Rule Q

Rule R Hipotesa 3 Kesimpulan 3

Hipotesa 1

Hipotesa 2

Kesimpulan 1

Kesimpulan 2

Page 46: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

24

pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (Syafrizal, et al., 2015). Proses

backward chaining dapat dilihat pada Gambar 2.21.

Gambar 2.21 Proses Backward Chaining (Syafrizal, et al., 2015) 21

2.4 Logika Fuzzy

Logika Fuzzy adalah sebuah logika yang merupakan peningkatan dari logika

boolean yang mengenalkan konsep kebenaran sebagian. Di mana logika klasik

menyatakan bahwa segala hal dapat diekpresikan dalam istilah biner yaitu 0 atau

1, logika Fuzzy menggantikan kebenaran boolean dengan tingkat kebenaran.

Sebagaimana yang dikemukakan Lotfi A.Zadeh : “Logika Fuzzy merupakan

generalisasi dari logika klasik yang hanya memiliki dua nilai keanggotaan antara 0

dan 1 (Indrasari, 2011).

Logika Fuzzy memiliki nilai kemungkinan sama dengan logika probabilitas akan

tetapi dalam konsep berbeda karena logika Fuzzy sesuai dengan derajat kebenaran

sedangkan logika probabilitas sesuai dengan nilai kemungkinan. Pada interpretasi-

interpretasi teori probabilitas. Logika Fuzzy sesuai dengan derajat kebenaran,

sementara logika probabilistik sesuai dengan kemungkinan. Alasan mengapa

menggunakan logika Fuzzy antara lain:

a. Konsep logika Fuzzy mudah dimengerti.

Hipotesa 1

Hipotesa 2

Kesimpulan 1

Kesimpulan 2

Fakta 1

Fakta 2

Fakta 3

Rule P

Rule Q

Page 47: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

25

b. Logika Fuzzy sangat fleksibel

c. Logika Fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat.

d. Logika Fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi non linear yang sangat

kompleks.

e. Logika Fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-

penagalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan.

f. Logika Fuzzy dapat bekerja sama dengan teknikteknik kendali secara

konvensional.

g. Logika Fuzzy didasarkan pada bahasa alami (Andi, 2003).

2.4.1 Fuzzy Set

Logika Fuzzy merupakan generalisasi dari logika klasik yang hanya memiliki dua

nilai keanggotaan, yaitu 0 dan 1. Dalam logika Fuzzy nilai kebenaran suatu

penyataan berkisar dari sepenuhnya benar sampai sepenuhnya salah. Dengan teori

Fuzzy set, suatu objek dapat menjadi anggota dari banyak himpunan dengan

derajat keanggotaan yang berbeda dalam masing-masing himpunan. Konsep ini

berbeda dengan teori himpunan klasik (crisp). Teori himpunan klasik tergantung

pada logika dua-nilai (two-valued logic) untuk menentukan apakah sebuah objek

merupakan suatu anggota himpunan atau bukan (Arhami, 2005).

Knowledge-based Fuzzy set merupakan suatu logika Fuzzy yang digunakan untuk

menyatakan suatu ketidak-pastian dalam menentukan keanggotaan dari suatu

elemen terhadap suatu set dengan memberikan derajat keanggotaan (membership

degree) antara 0 sampai dengan 1 yang diberikan kepada beberapa orang

(knowledge). Definisi knowledge-based Fuzzy set adalah sebagai berikut: Misal U

Page 48: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

26

= {u1, ..., un} sebagai set of elemen dan K = {k1, ..., kn} sebagai set of

knowledge, kemudian suatu Fuzzy set A, k1(A) didefinisikan sebagai sebuah

Fuzzy set berdasarkan knowledge k1 terhadap universal set U dengan suatu

mapping dari U ke dalam interval yang tertutup [0,1] (Arhami, 2005).

2.4.2 Proses Perhitungan Nilai Fuzzy

Setelah proses inferensi forward chaining dilakukan oleh user maka perlu

dilakukan perhitungan nilai Fuzzy untuk memperoleh kemungkinan penyakit yang

diderita oleh user. Pada perhitungan nilai Fuzzy terdiri atas dua bagian yaitu,

pertama perhitungan nilai kesesuaian tiap-tiap gejala untuk suatu penyakit dan

yang kedua adalah perhitungan nilai Fuzzy conditional probability suatu penyakit

berdasarkan hasil inputan gejala dari user.

2.4.3 Sistem Inferensi Fuzzy Metode Mamdani

Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama metode min–max. Metode ini

diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk mendapatkan

output diperlukan empat tahapan, diantaranya :

1. Pembentukan himpunan Fuzzy, baik variabel input maupun variable output

dibagi menjadi satu atau lebih himpunan Fuzzy.

2. Aplikasi fungsi implikasi, fungsi implikasi yang digunakan adalah min.

3. Komposisi aturan, metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem

Fuzzy, yaitu Metode max (maximum). Secara umum dapat dituliskan :

μsf[Xi] = max (μsf [Xi], μkf [Xi])

Dengan :

Page 49: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

27

μsf[Xi] = nilai keanggotaan solusi Fuzzy sampai aturan ke i μkf [Xi]) = nilai

keanggotaan konsekuan Fuzzy aturan ke i

4. Penegasan (defuzzy) Defuzzyfikasi pada komposisi aturan mamdani dengan

menggunakan metode centroid. Dimana pada metode ini, solusi crisp diperoleh

dengan cara mengambil titik pusat daerah Fuzzy atau metode centroid. Secara

umum, metode centroid (Kastina dan Silalahi, 2016).

2.4.4 Perhitungan Nilai Kesesuaian

Misalnya jika U adalah suatu knowledge-based gejala suatu set dari penyakit yang

dinyatakan sebagai sebuah Fuzzy set terhadap gejala A dan B adalah gejala yang

diinputkan oleh user yang dinyatakan sebagai suatu Fuzzy set terhadap A, dimana

A={a1,a2,a3,...,an} sedangkan U={μuj(a1)/(a1), μuj(a2)/(a2), μuj(a3)/(a3),

μuj(a4)/(a4)} dan B={ μB(a1)/(a1), μB(a2)/(a2), μB(a3)/(a3), μB(a4)/(a4)}. Untuk

mencari nilai kesesuaian antara Fuzzy set U dengan B maka dicari seberapa besar

selisih antara μuj(a1) yang merupakan nilai Fuzzy set gejala a1 menurut

knowledge-based dengan μB(a1) yang merupakan nilai Fuzzy set gejala a1 yang di-

input-kan oleh user dibagi dengan nilai μuj(a1) (Kastina dan Silalahi, 2016).

2.5 Metode Waterfall Metode waterfall merupakan model pengembangan sistem informasi yang

sistematik dan sekuensial (Pressman, 2008). Metode waterfall memiliki tahapan-

tahapan sebagai berikut (Sommerville, 2011) :

1) Requirements analysis and definition

Layanan sistem, kendala, dan tujuan ditetapkan oleh hasil konsultasi dengan

Page 50: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

28

pengguna yang kemudian didefinisikan secara rinci.

2) System and software design

Tahapan perancangan sistem mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan sistem baik

perangkat keras maupun perangkat lunak dengan membentuk arsitektur sistem

secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan

penggambaran abstraksi sistem dasar perangkat lunak dan hubungannya.

3) Implementation and unit testing

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian

program atau unit program. Pengujian melibatkan verifikasi bahwa setiap unit

memenuhi spesifikasinya.

4) Integration and system testing

Unit-unit individu program atau program digabung dan diuji sebagai sebuah

sistem lengkap untuk memastikan apakah sesuai dengan kebutuhan perangkat

lunak atau tidak. Setelah pengujian, perangkat lunak dapat dikirimkan ke

customer.

5) Operation and maintenance

Biasanya (walaupun tidak selalu), tahapan ini merupakan tahapan yang paling

panjang. Sistem dipasang dan digunakan secara nyata. Maintenance melibatkan

pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada tahapan-tahapan sebelumnya,

meningkatkan implementasi dari unit sistem, dan meningkatkan layanan sistem

sebagai kebutuhan baru.

Page 51: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

29

Gambar 2.22 Diagram Alir Proses Waterfall 22

2.6 Hypertext Prepocessor (PHP)

PHP merupakan salah satu bahasa pemograman berbasis web dimana sistem yang

diterapkan adalah pada sisi server side. PHP dapat disisipkan diantara skrip-skrip

bahasa HTML dan arena bahasa server side lainnya, dengan itu maka PHP akan

dieksekusi secara langsung pada server. Sedangkan browser akan mengeksekusi

halaman web tersebut melalui server yang kemudian akan menerima tampilan

“hasil jadi” dalam bentuk HTML, sedangkan kode PHP itu sendiri tidak akan

dapat terlihat.

Requirements analysis and definition

System and software design

Implementation and unit testing

Integration and system tasting

Operation and maintenance

Page 52: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

30

2.7 Pengujian

Pengujian perangkat lunak adalah proses eksekusi suatu program atau sistem yang

bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya kekurangan maupun masalah pada

sistem yang melibatkan setiap aktivitas. Untuk mengetahui apakah sistem yang

dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka dilakukan evaluasi pada

setiap atribut atau kemampuan suatu sistem (Zulkifli, 2013).

2.7.1 Black Box Testing

Pengujian pada metode Black Box Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi

kebutuhan sistem tanpa memeriksa source code. Dengan black box testing,

Pengujian yang dilakukan hanya berdasarkan pandangan pengguna agar

mengetahui apakah fungsi yang dibutuhkan berjalan sesuai harapan atau tidak

(Nidhira dan Dondeti, 2012).

Pendekatan pengujian Black Box adalah metode pegujian di mana data tes berasal

dari persyaratan fungsional yang ditentukan tanpa memperhatikan struktur

program akhir (Perry, 1990).

2.8 Skala likert

Skala likert adalah metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan

distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Nilai skala setiap

pertanyaan ditentukan oleh distribusi respon setuju dan tidak setuju dari

sekelompok responden yang bertindak sebagai kelompok uji coba (Azwar, 2011).

Page 53: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

31

Skala likert berisi lima tingkat prefensi jawaban dengan pilihan sebagai

berikut.

1. Sangat tidak setuju dengan bobot nilai 1.

2. Tidak setuju dengan bobot nilai 2.

3. Ragu-ragu setuju dengan bobot nilai 3.

4. Setuju dengan bobot nilai 4.

5. Sangat setuju dengan bobot nilai 5.

Selanjutnya, penentuan kategori interval tinggi, sedang, atau rendah

digunakan dalam rumus berikut.

…….………(1) Keterangan.

I = Interval

K = Kategori jawaban

Penghitungan total skor skala likert kemudian diolah menggunakan rumus

berikut.

………....……(2) Keterangan.

T = Total jumlah responden

Pn = Tingkat prefensi bobot nilai

Untuk mendapatkan hasil interpretasi, harus diketahui dulu skor tertinggi

(X) dan angka terendah (Y) untuk item penilaian dengan rumus sebagai

berikut:

𝐼 =100%K

𝑇 × 𝑃𝑛

Page 54: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

32

1. Y = Skor bobot tertinggi likert (nilai angka tertinggi 5) × Jumlah

responden.

2. X = Skor bobot terendah likert (nilai angka terendah 1) × Jumlah

responden.

Penentuan interpretasi skor dapat dihitung dengan menggunakan rumus

berikut.

……………(3)

𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥% = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑆𝑘𝑜𝑟𝑌 × 100

Page 55: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 sampai

dengan semester genap tahun ajaran 2019/2020. Tempat penelitian adalah

laboratorium komputasi dasar Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung yang beralamat di Jalan Prof. Dr.

Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng, Bandarlampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

3.2.1 Alat

Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian adalah

a. Note Book dengan spesifikasi:

Processor: Intel(R) Core(TM) i5-3230M CPU @ 2.60GHz (4CPUs), ~2.6GHz

RAM: 8192MB

SSD: 1TB

b. Smartphone Android

Perangkat Lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 56: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

34

a. Windows 10 Pro 64-bit (10.1, Build 10240)

b. Star UML

c. NotePad++

d. Android Studio

e. MockUp

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data berupa 69 gejala penyakit

anjing. Data dilampirkan pada Lampiran 1.

3.3 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian sistem pakar penyakit anjing berbasis Android dapat dilihat

pada Gambar 3.1.

3.3.1 Study Literatur

Pada metode ini peneliti melakukan pencarian dan pembelajaran yang didapatkan

dari buku,jurnal, serta dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Didapatkan

kelemahan-kelemahan, kelebihan, pengertian dan rumus dari referensi tersebut.

3.3.2 Pengumpulan Data

Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan metode sebagai berikut:

a. Studi Pustaka

b. Wawancara

Page 57: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

35

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas atau wawancara tidak

terstruktur dengan ahli atau pakarnya. Garis-garis besar permasalahan dicatat

kemudian ditanyakan kepada pihak yang bersangkutan ialah dokter hewan secara

lisan. Pertanyaan yang ditanyakan adalah tentang gejala pada penyakit anjing

beserta sarannya.

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian 23

3.3.3 Pengembangan Sistem

Tahap pengembangan sistem merupakan tahap penggambaran rencana

pengembangan sistem kedalam bentuk gambar yang bertujuan agar dapat

Mulai

Study Literatur

Proses Pengumpulan Data

Pengembangan sistem

Pengujian Sistem

Selesai

Page 58: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

36

mempermudah pengguna dalam memahami konsep sistem yang akan dibangun.

Gambar 3.2 merupakan alur pengembangan sistem.

3.3.3.1 Perancangan UML

Diagram yang dirancang pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Use Case Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor. Aktor dalam

sistem pakar penyakit anjing ini yaitu pengguna. Diagram ini memodelkan

perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. Use Case

Diagram yang diterapkan pada sistem pakar penyakit anjing dapat dilihat pada

Gambar 3.3.

Mulai Perancangan UML

Perancangan Antar Muka

Pembuatan Rule

Fuzzy Mamdani

Implementasi Sistem

Selesai

Page 59: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

37

Gambar 3.2 Alur Pengembangan Sistem24

Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Pakar Penyakit Anjing.25

b. Activity Diagram

Diagram aktivitas adalah diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu

suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini memodelkan

fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Berdasarkan use case diagram pada Gambar 3.3, activity diagram pada sistem

pakar penyakit anjing ini adalah sebagai berikut.

Page 60: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

38

1. Activity Diagram Mengakses Menu Data Penyakit

Activity diagram “Mengakses Menu Data Penyakit” dapat dilihat pada Gambar

3.4.

Gambar 3.4 Activity Diagram Mengakses Menu Data Penyakit26

Pengguna mengakses menu data penyakit anjing, sistem akan menampilkan daftar

penyakit anjing. Pengguna memilih salah satu penyakit yang ingin diketahui dan

sistem akan menampilkan detail data penyakit anjing tersebut, mulai dari foto,

keterangan, dan saran pengobatan.

2. Activity Diagram Mengakses Menu Diagnosa Penyakit

Pengguna mengakses menu diagnosa penyakit anjing lalu sistem akan

menampilkan halaman diagnosa penyakit anjing yang berisi pertanyaan berupa

Page 61: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

39

gejala-gejala yang diderita anjing. Pengguna dapat memilih tombol ya atau tidak

berdasarkan gejala yang diamati pada anjing. “Ya”, jika anjing yang diamati

secara langsung mengalami gejala tersebut. Dan “Tidak”, jika gejala tidak

terdapat pada anjing yang sakit. Selanjutnya, sistem akan menampilkan hasil

diagnosa penyakit anjing beserta saran pengobatannya. Gambar 3.5 merupakan

activity diagram mengakses menu diagnosa penyakit.

Gambar 3.5.Activity Diagram Mengakses Menu Diagnosa Penyakit.27

3. Activity Diagram Mengakses Menu Tentang

Activity Diagram mengakses menu tentang, dimulai dengan pengguna yang

memilih menu tentang dan sistem akan menampilkan menu tentang yang berisi

Page 62: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

40

informasi mengenai aplikasi sistem pakar penyakit anjing. Gambar 3.6.

merupakan activity diagram mengakses menu tentang.

Gambar 3.6 Activity Diagram Mengakses Menu Tentang.28

4. Activity Diagram Mengakses Menu Bantuan

Pengguna mengakses menu bantuan dan sistem akan menampilkan bantuan

mengenai cara penggunaan aplikasi sistem pakar penyakit anjing. Activity

diagram mengakses menu bantuan dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Activity Diagram Mengakses Menu Bantuan.29

Page 63: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

41

c. Sequence Diagram

Diagram urutan atau sequence diagram adalah iterasi aksi yang menekankan pada

pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. Berdasarkan use case diagram pada

Gambar 3.3, sequence diagram pada sistem pakar penyakit anjing ini adalah

sebagai berikut.

1. Sequence Diagram Mengakses Menu Data Penyakit

Pengguna sebagai aktor memilih menu data penyakit. Sistem akan menampilkan

daftar penyakit-penyakit anjing. Untuk melihat data, pengguna memilih salah satu

jenis penyakit yang ingin diketahui. Sistem akan meminta data program dari

database dan database akan mengirimkannya kepada sistem untuk ditampilkan

pada halaman data penyakit anjing. Sequence diagram mengakses menu data

penyakit ditunjukkan pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Sequence Diagram Mengakses Menu Data Penyakit 30

Page 64: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

42

2. Sequence Diagram Mengakses Menu Diagnosa

Sequence diagram mengakses menu daignosa yang ditunjukkan Gambar 3.9,

dijalankan oleh pengguna. Sistem awalnya akan menampilkan halaman menu

utama untuk pengguna dan pengguna harus menekan menu “Diagnosa Penyakit”

agar sistem dapat menampilkan halaman berisi pertanyaan-pertanyaan

terkaitdengan gejala. Pengguna berinteraksi dengan menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut. Sistem akan menampilkan hasil diagnosa penyakit anjing

beserta saran pengobatannya pada halaman diagnosa penyakit.

Gambar 3.9 Sequence Diagram Mengakses Menu Diagnosa.31

3. Sequence Diagram Mengakses Menu Tentang

Pengguna sebagai aktor memilih menu tentang yang ada pada menu utama.

Sistem akan meminta data mengenai aplikasi dari database dan database akan

Page 65: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

43

mengirimkannya kepada sistem untuk ditampilkan pada halaman “Tentang”.

Sequence diagram mengakses menu tentang ditunjukkan pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10 Sequence Diagram Mengakses Menu Tentang 32

4. Sequence Diagram Mengakses Menu Bantuan

Pengguna sebagai aktor memilih menu bantuan yang ada pada menu utama.

Sistem akan meminta data mengenai aplikasi dari database dan database akan

mengirimkannya kepada sistem untuk ditampilkan pada halaman “Bantuan”.

Sequence diagram mengakses menu tentang ditunjukkan pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11 Sequence Diagram Mengakses Menu Bantuan 33

Page 66: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

44

3.3.3.2 Perancangan Antarmuka

User interface (UI) atau antar-muka pemakai merupakan bagian darikomputer dan

perangkat lunaknya yang dapat dilihat, didengar, disentuh, dan diajak bicara, baik

secara langsung maupun dengan proses pemahaman tertentu. Sistem pakar

penyakit anjing ini memiliki tujuh antar-muka.

a. Interface Halaman Splash Screen

Halaman Splash screen muncul ketika pertama kali membuka aplikasi sistem

pakar penyakit anjing. Rancangan tampilan splash screen dapat dilihat pada

Gambar 3.12.

Gambar 3.12 Rancangan Home Splash Screen 34

b. Interface Menu Utama

Halaman menu utama yang ditunjukkan pada Gambar 3.13 merupakan interface

untuk pengguna akan tampil pertama kali ketika pengguna berhasil melakukan

login.

Page 67: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

45

Gambar 3.13 Rancangan Menu Utama 35

c. Interface Daftar Jenis Penyakit

Halaman daftar jenis penyakit merupakan halaman yang menampilkan daftar-

daftar penyakit anjing. Di halaman ini, pengguna dapat memilih penyakit anjing

yang ingin diketahui. Rancangan daftar jenis penyakit disajikan pada Gambar

3.14.

d. Interface Informasi Jenis Penyakit

Halaman informasi jenis penyakit yang ditampilkan pada Gambar 3.15 merupakan

halaman yang menampilkan informasi penyakit anjing yang telah dipilih oleh

pengguna berupa keterangan gejala beserta saran dan juga foto dari penyakit

anjing yang dipilih.

Page 68: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

46

Gambar 3.14 Rancangan Daftar Jenis Penyakit36

Gambar 3.15 Rancangan Informasi Jenis Penyakit37

e. Interface Konsultasi

Pada halaman konsultasi, terdapat pertanyaan, jawaban serta solusi dari penyakit

anjing terkait. Rancangan konsultasi berupa pertanyaan dan hasilnya terdapat pada

Gambar 3.16 dan 3.17.

Page 69: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

47

Gambar 3.16 Rancangan halaman konsultasi 38

Gambar 3.17. Rancangan halaman hasil diagnosa39

f. Interface Bantuan

Halaman ini berisi tentang cara penggunaan aplikasi sistem pakar penyakit anjing

berbasis android. Gambar 3.18 menunjukkan rancangan antarmuka menu bantuan.

Hasil Diagnosis

Page 70: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

48

Gambar 3.18. Rancangan bantuan 40

g. Interface Tentang

Halaman ini memuat tentang deskripsi sistem pakar penyakit anjing dan Gambar

3.19 menunjukkan halaman menu tentang.

Gambar 3.19 Rancangan Tentang41

Page 71: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

49

3.3.3.3 Pembuatan Rule

Tahap penentuan aturan ini digunakan sebagai rule yang nantinya akan digunakan

dalam tahap inferensi Fuzzy mamdani. Aturan dibuat berdasarkan pengolahan data

gejala penyakit anjing dan wawancara dengan doketer hewan sistem pakar dalam

bidang penyakit anjing.

3.3.3.4 Fuzzy Mamdani

Sistem pakar pada penelitian ini diakukan dengan menggunakan metode Fuzzy

Mamdani. Tahapan analisis sistem pakar dengan Fuzzy Mamdani. dimulai dari

penentuan input variable dan diakhiri oleh output variable. Variable input-nya

adalah gejala-gejala penyakit anjing dan variabel output-nya adalah diagnosis

penyakit anjing. Tahapan pertama pada sistem pakar penyakit anjing ini ialah

penentuan bobot untuk setiap gejala yang ada. Kemudian dari geala-gejala

tersebut, dibentuk suatu basis pengetahuan atau rule Fuzzy.

Langkah terakhir adalah proses defuzzyfikasi. Proses defuzzyfikasi adalah suatu

proses untuk memproduksi sebuah nilai yang dapat dihitung dalam bentuk logika.

Nilai tersebut sesuai dengan nilai yang diberikan oleh himpunan Fuzzy dan derajat

keanggotaan. Metode defuzzyfikasi yang digunakan ialah metode MOM. pada

Metode MOM dilakukan perhitungan dengan cara mengambil nilai rata-rata dari

domain yang memiliki nilai keanggotaan paling tinggi.

3.3.4 Pengujian Sistem

Pengujian pada sistem pakar ini menggunakan metode blackbox testing. Pengujian

dilakukan guna memastikan apakah sistem sesuai dengan yang diharapkan.

Page 72: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai

berikut:

1. Sistem pakar penyakit anjing dengan menggunakan Metode Fuzzy telah

berhasil dikembangkan.

2. Sistem pakar penyakit anjing ini dapat mengidentifikasi penyakit yang diderita

anjing dengan tingkat keakuratan rata-rata sebesar 76,57% menurut pakar

anjing, 83% pecinta anjing, dan 86% menurut Mahasiswa Ilmu Komputer

Universitas Lampung. Rata-rata tingkat keakuratan dari Sistem Pakar

Penyakit Anjing ini adalah 81,85%, termasuk dalam kriteria penilaian sangat

baik.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah:

1. Pengembangan menggunakan metode inferensi lainnya, seperti Tsukamoto.

2. Pengembangan dengan menggunakan data penyakit lainnya.

Page 73: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

DAFTAR PUSTAKA

Anonim A. 2017. Tarif Berobat ke Dokter Hewan. MyCity. 10 Oktober 2017.

https://dokter-hewan.com/?p=209. Diakses pada 25 November 2018.

Anonim B. 2017. Cacingan pada Anjing - Gejala & Cara Mengatasinya. PT Raja Pet Pasti Sukses. 4 Januari 2019. https://rajapetshop.com/en/news/CACINGAN-PADA-ANJING---GEJALA-and-CARA-MENGATASINYA. Diakses pada 25 November 2018.

Anonim C. 2013. Managing epi. Epi for dogs foundation, Inc. 4 Januari 2019.http://www.epi4dogs.com/beforeafter.html. Diakses pada 25 November 2018.

Anonim D. 2018. 13 Cara Menyembuhkan Anjing Sesak Nafas yang Cepat dan Tepa. Arena hewan.com. 4 Januari 2019.https://arenahewan.com/cara-menyembuhkan-anjing-sesak-nafas. Diakses pada 25 November 2018.

Anonim E. 2016. Otitis Externa. Zoetis. 4 Januari 2019. https://www.zoetis.co.za/health-management/otitis-externa.aspx. Diakses pada 25 November 2018.

Anonim F. 2015. Baker Institute for Animal Health. Cornel University. Januari 2019. https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-institutes/baker-institute/about-us/animal-health-articles/canine-parvovirus. Diakses pada 25 November 2018.

Anonim G. 2016. Pyoderma. Sayang Guguk. 4 Januari 2019. http://sayanggukguk.blogspot.com/2015/05/pyoderma.html. Diakses pada 25 November 2018.

Page 74: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

79

Anonim H. 2013. Pyometra. Northwest PA Pet Emergency Cemter. 4 Januari 2019. http://www.eriepetemergency.com/pyometra-canine.html. Diakses pada 25 November 2018.

Alexandrova, S. 2015. Demodicosis in adult cross breed dog secondary to corticosteroids treatment. Vets on The Balkans. 4 Januari 2019. http://balkanvets.com/index.php/2015/10/03/demodicosis-in-adult-cross-breed-dog-secondary-to-corticosteroids-treatment/. Diakses pada 25 November 2018.

Andi, 2009. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Arhami, M., 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Azwar, S. 2011. Sikap dan Perilaku dalam Sikap manusia Teori dan Pengukurannya 2nd edition. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bellows, J. 2017. Gingivitis and Stomatitis in Dogs. VCA. 4 Januari 2019.https://vcahospitals.com/know-your-pet/gingivitis-and-stomatitis-in-dogs. Diakses pada 25 November 2018.

Brooks, W. 2017. Sarcoptic Mange (Scabies) in Dogs. Veterinary Partner. 4 Januari 2019. https://veterinarypartner.vin.com/default.aspx?pid=19239&id=4951492. Diakses pada 25 November 2018.

Crosby, J. T. 2018. Canine Parasites. The Spruce Pets. 4 Januari 2019. https://www.thesprucepets.com/canine-parasites-3385013. Diakses pada 25 November 2018.

Dartawibawa, U., 2013. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Anjing Dengan Menggunakan Metode Dempster-Shafer Berbasis Android., Pekanbaru: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.

Dewanti, I., 2017. Sistem Pakar Berbasis Web untuk Mendiagnosa Penyakit Anjing Menggunakan Forward Chaining, Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Page 75: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

80

Dodgson, L. 2018. A homeopathy enthusiast gave rabid dog saliva to a 4-year-old to treat bad behaviour — and scientists aren’t happy. Business Insider Singapore. 4 Januari 2019. https://www.businessinsider.sg/homeopathy-fan-thinks-rabid-dog-saliva-can-cure-boys-bad-behaviour-2018-4/?r=US&IR=T. Diakses pada 25 November 2018.

Elliott, P. 2015. How to Treat Dog Constipation. Wikihow. 4 Januari 2019. https://www.wikihow.com/Treat-Dog-Constipation. Diakses pada 25 November 2018.

Ellison, G. 2012. Abdominal Radiograph. Research Gate. 4 Januari 2019. https://www.researchgate.net/figure/Abdominal-radiograph-showing-megacolon-associated-with-type-II-atresia-ani-in-a-dog_fig7_221925191. Diakses pada 25 November 2018.

Engle, A. L. 2018. How to treat ringworm in cats and dogs. Animal Wellness. 4 Januari 2019. https://animalwellnessmagazine.com/treatringworm/. Diakses pada 25 November 2018.

Fletcher, D. 2013. Canine & Feline Ear Problems. Viovet. 4 Januari 2019. https://www.viovet.co.uk/knowledgebase/a173-Canine-and-Feline-Ear-Problems. Diakses pada 25 November 2018.

Indrasari, R., 2011. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Autis Berbasis

Web, Semarang: Universitas Stikubank.

Kastina, M. & Silalahi, M., 2016. Logika Fuzzy Metode Mamdani Dalam Sistem Keputusan Fuzzy Produksi Menggunakan Matlab. JIK: Jurnal Ilmu Komputer, Volume Vol 1 No 2.

Kelung, C. J. 2017. Sistem Pakar Pengenalan Dan Penanganan Awal Penyakit Pada Anjing Di Manado. Universitas Sam Ratulangi.

Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Munirah, M., Suriawati, S. & Teresa, P., 2015. Design and Development of Online Dog Diseases Diagnosing System. International Journal of Information and Education Technology, Volume Vol 6 No 11.

Page 76: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

81

Nidhira, S. & Dondeti, J., 2012. Black Box and White Box Testing Techniques – A Literature review. International Journal of Embedded System and Applications (IJESA).

Niswati, Z. , Paramitha, A., Mustika, FA. 2016. Aplikasi Fuzzy Logic dalam Diagnosa Penyakit Diabetes Mellitus pada PUSKESMAS di Jakarta Timur. Jurnal Nasional Teknologi & Sistem Informasi.

Pressman, R. S., 2008. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku Dua). Yogyakarta: Penerbit Andi.

Respatiningtyas, P. 2017. 5 Hal Penting Distemper pada Anjing. Tanya dokter hewan. 4 Januari 2019. https://tanyadokterhewan.com/2017/08/08/5-hal-penting-distemper-pada-anjing/. Diakses pada 25 November 2018.

Setyarin, E., Putra, D. & Purnawan, A., 2013. The Analysis of Comparison of Expert System of Diagnosing Dog Disease by Certainty Factor Method and Dempster-Shafer Method. IJCSI.

Syafrizal, D. P., Setyaningrum, A. H. & Hulliyah, K., 2015. Penggunaan Metode Forward Chaining pada Aplikasi Deteksi Pendingin Reaktor Serbaguna PRSG Batan. Jurnal Teknik Informatika, Volume Vol 8 No 1, pp. 1-9.

Sharman, M. 2011. Mycotic Rhinosinusitis In Dogs. Research Gate. 4 Januari 2019. https://www.researchgate.net/figure/Mucopurulent-Nasal-Discharge-in-a-dog-affected-by-sinonasal-aspergillosis_fig1_283053633. Diakses pada 25 November 2018.

Siswanto, 2010. Kecerdasan Tiruan Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sommerville, I., 2011. Software Engineering. 9th Edition ed. Wokingham: Addison-Wesley.

Yulianti, M. A., 2012. Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Anjing dengan Forward Chaining, Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Page 77: SISTEM PAKAR PENYAKIT ANJING MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/57529/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Seluruh dosen-dosen ku, terkhusus dosen pembimbing ku ... Untuk

82

Yusni. 2014. Hepatitis Kronis (Penyakit Kuning) Pada Anjing. Anjingkita.com. 4 Januari 2019. https://anjingkita.com/artikel/26166/hepatitis-kronis-penyakit-kuning-pada-anjing. Diakses pada 25 November 2018.

Zulkifli, 2012. Model Prediksi Berbasis Neural Network untuk Pengujian Perangkat Lunak Metode Black-Box. Jurnal teknik Informatika STMIK Teknorat, pp. 160-167.