180
SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI Oleh : Mia Rahmania 11140910000017 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1439 H

SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN

DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BERBASIS WEB

SKRIPSI

Oleh :

Mia Rahmania

11140910000017

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 2: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN

DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BERBASIS WEB

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Mia Rahmania

11140910000017

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 3: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

i

Page 4: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

ii

Page 5: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

iii

Page 6: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda

tangan dibawah ini:

Nama : Mia Rahmania

NIM : 11140910000017

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Sains Dan Teknologi

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif

(Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN

MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif

ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak menyimpan, mengalih

media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan

mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal : 08 November 2018

Yang menyatakan

(Mia Rahmania)

Page 7: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

v

Penulis : Mia Rahmania

Program Studi : Teknik Informatika

Judul : Sistem Pakar Diagnosa Stres Kerja Karyawan Dengan

Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web

ABSTRAK

Setiap perusahaan mempunyai karyawan yang harus dijaga kinerjanya. Untuk

dapat menjaga kinerja individu karyawan dari gangguan yang disebabkan oleh

stres kerja dalam mencapai tujuan perusahaan, diperlukan sebuah sistem pakar

diagnosa stres kerja. Sistem pakar adalah sistem informasi yang berisi dengan

pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi tentang stres

kerja yang dirasakan oleh karyawan. Metode penelitian yang digunakan adalah

Certainty Factor untuk melakukan perhitungan terhadap masing-masing nilai

gejala, yang kemudian diagnosa berdasarkan ranking. Dari hasil penelitian

didapatkan diagnosa beserta nilai kepercayaannya dan solusi sehingga karyawan

dapat melakukan pencegahan, penanganan serta perbaikan diri untuk ke depannya

sesuai dengan tingkat stres kerja karyawan.

Kata kunci : Sistem Pakar, Stres Kerja, Karyawan, Certainty Factor.

Page 8: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

vi

Author : Mia Rahmania

Study Program : Informatics Engineering

Title : Expert System Diagnostic Work Stress Employees Using

The Web-Based Certainty Factor Method

ABSTRACT

Every company has employees whose performance must be maintained. To be able

to maintain the individual performance of employees from disruptions caused by

work stress in achieving company goals, an expert system for job stress diagnosis

is needed. Expert system is an information system that contains knowledge from

experts so that it can be used for consultation about work stress felt by employees.

The research method used is Certainty Factor to calculate each symptom value, then

diagnose based on ranking. From the results of the study found a diagnosis along

with the value of trust and solutions so that employees can make prevention,

handling and self-improvement for the future in accordance with the level of work

stress of employees.

Keywords : Expert Systems, Job Stress, Employees, Certainty Factor.

Page 9: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah serta nikmat-Nya sehingga penyusunan skripsi ini

dapat diselesaikan. Sholawat dan salam senantiasa dihaturkan kepada junjungan

kita baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya serta

umatnya hingga akhir zaman. Penulisan skripsi ini mengambil tema dengan judul:

SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN

DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS

WEB

Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer (S.Kom) pada program studi Teknik Informatika, Fakultas Sains

dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun

bahan penulisan skripsi ini adalah berdasarkan hasil penelitian, pengembangan

aplikasi, kuesioner, wawancara dan beberapa sumber literatur.

Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bimbingan dan bantuan yang

didapatkan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

2. Ibu Arini, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.

3. Ibu Arini, MT dan Bapak Victor Amrizal M.Kom selaku Dosen

Pembimbing I dan II yang senantiasa meluangkan waktu dan memberikan

bimbingan, bantuan, semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi

ini.

4. Seluruh dosen dan staff UIN Jakarta, khususnya Fakultas Sains dan

Teknologi yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga.

Page 10: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

viii

5. Ibu Octavia Putri Tjajadi, M.Psi selaku pakar untuk sistem yang penulis

buat, dan bersedia untuk diwawancarai.

6. Kakak kelas yang telah membantu dalam pembutan sistem yakni kak

adhiyaksa dan kak taufik.

7. My Black laptop tersayang yang sabar menemani penulis.

8. Teman Hidup penulis yakni Usni Mahroji yang memberikan dukungan

selalu, dan motivasi penulis agar cepat lulus kuliah.

9. Sahabat penulis Nurul Hikmah yang selalu memberikan motivasi, dan sabar

direpotkan untuk mengantar penulis kesana kesini.

10. Teman-teman mahasiswa Teknik Informatika khususnya angkatan 2014

TIA, TI-B, dan TI-C yang telah menemani kegiatan perkuliahan selama ini.

11. “Teh Poci”, teman suka duka yang selalu menemani dan menjadi tempat

curhat selama kuliah, Febri, Cindy, Ivan, Mufid dan Rois.

Penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, sangat

diperlukan kritik dan saran yang membangun bagi penulis. Akhir kata,

semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan orang lain.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Jakarta, 08 November 2018

Penulis

Page 11: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... i

PENGESAHAN UJIAN ......................................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI .................................. iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

ABSTRACT ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.3. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

1.4. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

1.5. Batasan Masalah ....................................................................................... 5

1.6. Metode Penelitian ..................................................................................... 5

1.6.1. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 5

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem. ........................................................ 6

1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 8

2.1. Sistem Pakar ............................................................................................. 8

2.1.1. Definisi Sistem Pakar ........................................................................ 8

2.1.2. Ciri-Ciri Sistem Pakar ....................................................................... 8

2.1.3. Komponen Sistem Pakar ................................................................... 9

2.1.4. Kelebihan Sistem Pakar .................................................................. 10

2.1.5. Kelemahan Sistem Pakar................................................................. 11

2.2. Stres Kerja .............................................................................................. 12

2.2.1. Definisi Stres ................................................................................... 12

2.2.2. Pengertian Stres Kerja ..................................................................... 12

2.2.3. Gejala Stres Kerja ........................................................................... 12

Page 12: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

x

2.2.4. Penyebab Stres Kerja ...................................................................... 13

2.2.5. Mengatasi Stres Kerja ..................................................................... 14

2.3. Metode Certainty Factor ......................................................................... 15

2.3.1. Definisi Metode Certainty Factor ................................................... 15

2.3.2. Kelebihan Metode Certainty Factor ............................................... 16

2.3.3. Kekurangan Metode Certainty Factor ............................................ 16

2.4. Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 17

2.4.1. Definisi Metode Pengembangan Sistem ......................................... 17

2.4.2. Rapid Application Development (RAD) ......................................... 17

2.4.3. Tahapan dan Fase Rapid Application Development (RAD) ........... 19

2.5. Pemodelan Sistem Unified Modeling Language (UML) ....................... 20

2.5.1. Definisi Unified Modeling Language (UML) ................................. 20

2.5.2. Definisi Use Case Diagram ............................................................. 22

2.5.3. Definisi Activity Diagram ............................................................... 23

2.5.4. Definisi Sequence Diagram............................................................. 25

2.5.5. Definisi Class Diagram ................................................................... 27

2.6. Hypertext Pre-Processor (PHP) .............................................................. 29

2.7. My Structure Query Language (MySQL) .............................................. 30

2.8. Cascading Style Sheet (CSS) ................................................................. 30

2.9. JavaScript (JS) ........................................................................................ 30

2.10. Studi Pustaka....................................................................................... 31

2.11. Wawancara.......................................................................................... 31

2.12. Kuesioner ............................................................................................ 32

2.13. Studi Literatur Sejenis ........................................................................ 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 39

3.1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 39

3.2. Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 40

3.2.1. Rencana Kebutuhan (Requirement Planning) ................................. 40

3.2.2. Desain Sistem (Design System) ....................................................... 40

3.2.3. Implementasi (Implementation) ...................................................... 41

3.3. Alur Penelitian ........................................................................................ 42

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...................................... 43

Page 13: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

xi

4.1. Fase Perencanaan ................................................................................... 43

4.1.1. Gambaran Umum Sistem ................................................................ 43

4.1.2. Analisis Kebutuhan Masalah .......................................................... 43

4.1.3. Tujuan Informasi ............................................................................. 52

4.1.4. Syarat-Syarat ................................................................................... 52

4.2. Fase Proses Design (Workshop Design) ................................................ 53

4.2.1. Perancangan Sistem Stres Kerja Karyawan .................................... 53

4.2.2. UML (Unified Modeling Language) ............................................... 67

4.2.3. Desain Database ............................................................................ 119

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 122

5.1. Pengkodean .......................................................................................... 122

5.2. Uji Coba Sistem .................................................................................... 122

5.3. Uji Coba Karyawan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta ........................... 127

5.4. Hasil Tampilan Antarmuka .................................................................. 128

BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 143

6.1. Kesimpulan .............................................................................................. 143

6.2. Saran ........................................................................................................ 143

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 144

LAMPIRAN 1 ..................................................................................................... 146

LAMPIRAN 2 ..................................................................................................... 150

LAMPIRAN 3 ..................................................................................................... 160

Page 14: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Konsep Dasar Sistem Pakar ................................................................ 8

Gambar 2. 2 Kombinasi Aturan Ketidakpastian .................................................... 15

Gambar 2. 3 Tahapan Model RAD ........................................................................ 19

Gambar 3. 1 Alur Penelitian................................................................................... 42

Gambar 4. 1 Hasil Perhitungan Pada Sistem ......................................................... 67

Gambar 4. 2 Use Case Karyawan .......................................................................... 73

Gambar 4. 3 Use Case Admin atau Pakar .............................................................. 74

Gambar 4. 4 Activity Diagram Login Admin ........................................................ 75

Gambar 4. 5 Activity Diagram Logout Admin ...................................................... 76

Gambar 4. 6 Activity Diagram Diagnosa ............................................................... 77

Gambar 4. 7 Activity Diagram Cari Diagnosa ....................................................... 78

Gambar 4. 8 Activity Diagram Edit Diagnosa ....................................................... 79

Gambar 4. 9 Activity Diagram hapus Diagnosa .................................................... 80

Gambar 4. 10 Activity Diagram tambah Diagnosa ................................................ 81

Gambar 4. 11 Activity Diagram Gejala ................................................................. 82

Gambar 4. 12 Activity Diagram Cari Gejala ......................................................... 83

Gambar 4. 13 Activity Diagram Edit Gejala .......................................................... 84

Gambar 4. 14 Activity Diagram Hapus Gejala ...................................................... 85

Gambar 4. 15 Activity Diagram Tambah Gejala ................................................... 86

Gambar 4. 16 Activity Diagram Relasi .................................................................. 87

Gambar 4. 17 Activity Diagram Cari Relasi .......................................................... 88

Gambar 4. 18 Activity Diagram Edit Relasi .......................................................... 89

Gambar 4. 19 Activity Diagram Hapus Relasi....................................................... 90

Gambar 4. 20 Activity Diagram Tambah Relasi .................................................... 91

Gambar 4. 21 Activity Diagram Artikel ................................................................ 92

Gambar 4. 22 Activity Diagram Cari Artikel......................................................... 93

Gambar 4. 23 Activity Diagram Edit Artikel ......................................................... 94

Gambar 4. 24 Activity Diagram Hapus Artikel ..................................................... 95

Gambar 4. 25 Activity Diagram Tambah Artikel .................................................. 96

Gambar 4. 26 Activity Diagram Konsultasi ........................................................... 97

Page 15: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

xiii

Gambar 4. 27 Activity Diagram Cetak Hasil Diagnosa ......................................... 98

Gambar 4. 28 Activity Diagram Edit Password ..................................................... 99

Gambar 4. 29 Activity Diagram Register ............................................................ 100

Gambar 4. 30 Activity Diagram Login Karyawan ............................................... 101

Gambar 4. 31 Activity Diagram Logout Karyawan ............................................. 102

Gambar 4. 32 Activity Diagram Logout Karyawan ............................................. 103

Gambar 4. 33 Activity Diagram Cetak Hasil Diagnosa ....................................... 104

Gambar 4. 34 Activity Diagram Lihat Artikel ..................................................... 105

Gambar 4. 35 Sequence Diagram Login .............................................................. 106

Gambar 4. 36 Sequence Diagram Logout ............................................................ 106

Gambar 4. 37 Sequence Diagram Diagnosa ........................................................ 107

Gambar 4. 38 Sequence Diagram Cari Diagnosa................................................. 107

Gambar 4. 39 Sequence Diagram Hapus Diagnosa ............................................. 108

Gambar 4. 40 Sequence Diagram Tambah Diagnosa .......................................... 108

Gambar 4. 41 Sequence Diagram Gejala ............................................................. 108

Gambar 4. 42 Sequence Diagram Cari Gejala ..................................................... 109

Gambar 4. 43 Sequence Diagram Edit Gejala ..................................................... 109

Gambar 4. 44 Sequence Diagram Hapus Gejala .................................................. 110

Gambar 4. 45 Sequence Diagram Tambah Gejala ............................................... 110

Gambar 4. 46 Sequence Diagram Relasi............................................................. 110

Gambar 4. 47 Sequence Diagram Cari Relasi ...................................................... 111

Gambar 4. 48 Sequence Diagram Edit Relasi ...................................................... 111

Gambar 4. 49 Sequence Diagram Hapus Relasi .................................................. 112

Gambar 4. 50 Sequence Diagram Tambah Relasi .............................................. 112

Gambar 4. 51 Sequence Diagram Artikel ............................................................ 112

Gambar 4. 52 Sequence Diagram Cari Artikel .................................................... 113

Gambar 4. 53 Sequence Diagram Edit Artikel..................................................... 113

Gambar 4. 54 Sequence Diagram Hapus Artikel ................................................. 113

Gambar 4. 55 Sequence Diagram Tambah Artikel .............................................. 114

Gambar 4. 56 Sequence Diagram Konsultasi ...................................................... 114

Gambar 4. 57 Sequence Diagram Cetak Hasil Diagnosa ..................................... 114

Page 16: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

xiv

Gambar 4. 58 Sequence Diagram Edit Password................................................. 115

Gambar 4. 59 Sequence Diagram Register .......................................................... 115

Gambar 4. 60 Sequence Diagram Login .............................................................. 116

Gambar 4. 61 Sequence Diagram Logout ............................................................ 116

Gambar 4. 62 Sequence Diagram Konsultasi ...................................................... 116

Gambar 4. 63 Sequence Diagram Cetak Hasil Diagnosa ..................................... 116

Gambar 4. 64 Sequence Diagram Cetak Hasil Diagnosa ..................................... 117

Gambar 4. 65 Class Diagram ............................................................................... 118

Gambar 5. 1 Source code sistem ......................................................................... 122

Gambar 5. 2 Halaman Home ............................................................................... 129

Gambar 5. 3 Halaman Login ............................................................................... 129

Gambar 5. 4 Halaman Register ........................................................................... 130

Gambar 5. 5 Halaman Diagnosa ......................................................................... 130

Gambar 5. 6 Halaman Tambah Diagnosa ........................................................... 131

Gambar 5. 7 Halaman Edit Diagnosa .................................................................. 132

Gambar 5. 8 Halaman Hapus Diagnosa .............................................................. 132

Gambar 5. 9 Halaman Cari Diagnosa ................................................................ 132

Gambar 5. 10 Halaman Gejala ............................................................................ 133

Gambar 5. 11 Halaman Tambah Gejala .............................................................. 133

Gambar 5. 12 Halaman Edit Gejala .................................................................... 134

Gambar 5. 13 Halaman Hapus Gejala ................................................................. 134

Gambar 5. 14 Halaman Cari Data Gejala............................................................ 135

Gambar 5. 15 Halaman Relasi ............................................................................ 135

Gambar 5. 16 Halaman Tambah Relasi .............................................................. 136

Gambar 5. 17 Halaman Edit Relasi ..................................................................... 136

Gambar 5. 18 Halaman Hapus Relasi ................................................................. 137

Gambar 5. 19 Halaman Cari Data Relasi ............................................................ 137

Gambar 5. 20 Halaman Artikel ........................................................................... 137

Gambar 5. 21 Halaman Artikel User.................................................................. 138

Gambar 5. 22 Halaman Tambah Artikel ............................................................. 138

Gambar 5. 23 Halaman Edit Artikel .................................................................. 139

Page 17: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

xv

Gambar 5. 24 Halaman Hapus Artikel ................................................................ 139

Gambar 5. 25 Halaman Cari Data Artikel ........................................................... 140

Gambar 5. 26 Halaman Ubah Password ............................................................. 140

Gambar 5. 27 Halaman Konsultasi ..................................................................... 141

Gambar 5. 28 Halaman Hasil Diagnosa .............................................................. 141

Gambar 5. 29 Halaman Hasil Diagnosa .............................................................. 142

Page 18: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Istilah dan Interpretasi Ketidakpastian ................................................. 16

Tabel 2. 2 Simbol Use Case Diagram ................................................................... 22

Tabel 2. 3 Simbol Activity Diagram ..................................................................... 23

Tabel 2. 4 Simbol Sequence Diagram ................................................................... 25

Tabel 2. 5 Simbol Class Diagram ......................................................................... 28

Tabel 2. 6 Studi Literatur Sejenis .......................................................................... 34

Tabel 4. 1 Indikator Stressor Kerja ........................................................................ 43

Tabel 4. 2 Hasil Kuesioner Para Karyawan ........................................................... 46

Tabel 4. 3 Tips atau Solusi berdasarkan Tingkatan Stres Kerja ............................ 50

Tabel 4. 4 Diagnosa Stres Kerja ............................................................................. 53

Tabel 4. 5 Gejala Stres Kerja ................................................................................. 54

Tabel 4. 6 Tabel Relasi Stres Kerja ....................................................................... 58

Tabel 4. 7 Gejala yang Dipilih ............................................................................... 64

Tabel 4. 8 Diagnosa 1............................................................................................. 64

Tabel 4. 9 Diagnosa 2............................................................................................. 65

Tabel 4. 10 Diagnosa 3........................................................................................... 66

Tabel 4. 11 Identifikasi Kebutuhan Use Case ........................................................ 67

Tabel 4. 12 Login Untuk Admin dan User ........................................................... 119

Tabel 4. 13 Artikel ............................................................................................... 119

Tabel 4. 14 Diagnosa............................................................................................ 120

Tabel 4. 15 Diagnosa............................................................................................ 120

Tabel 4. 16 Karyawan .......................................................................................... 120

Tabel 4. 17 Relasi ................................................................................................. 121

Tabel 4. 18 Password ........................................................................................... 121

Tabel 5. 1 Pengujian Blackbox Halaman untuk User atau Karyawan ................. 123

Tabel 5. 2 Pengujian Blackbox Halaman untuk Admin ....................................... 124

Page 19: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Karyawan merupakan sumber daya manusia yang sangat penting bagi

perusahaan karena mereka mempunyai akal, pikiran, bakat, kreativitas, dan tenaga

yang dibutuhkan untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan oleh

perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan. Semakin baik kinerja individu

didalam suatu perusahaan maka akan meningkatkan kinerja perusahaan, demikian

pula sebaliknya, semakin rendah kinerja individu karyawan akan menurunkan

kinerja perusahaan tersebut.

Usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, diantaranya adalah dengan

memperhatikan stres kerja. Dalam penelitian sebelumnya yang berjudul “Stres

Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” (Setyawati, Aryani, &

Ningrum, 2018) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh stres kerja terhadap

kinerja karyawan. Stres kerja adalah keidakmampuan individu dalam memenuhi

tuntutan-tuntutan pekerjaannya sehingga para individu karyawan merasa tidak

nyaman dan tidak tenang. Dalam bekerja, karyawan kadang mengalami stress kerja

seperti merasa khawatir tidak mampu, tidak nyaman, bosan, takut atau tegang, sedih

hati dan tertekan. Stres kerja dapat sewaktu-waktu muncul dikalangan para pekerja

terutama diantara para pekerja dengan beban kerja yang berat dan sifatnya

monoton.

Menurut Firman Allah dalam surat Yunus ayat 62 yang artinya “Ingatlah,

Sesungguhnya para kekasih Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan

tidak (pula) mereka bersedih hati.” Namun, terkadang karyawan melupakan bahwa

kesedihan maupun ketakutan dalam diri mereka dilarang selain kepada Allah. Oleh

sebab itu penulis melakukan penelitian diagnosa stres kerja pada karyawan agar

dapat menghindari larangan-Nya. Kemudian dalam Firman Allah surah Al-Baqarah

ayat 153 yang artinya “Hai orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan shalat

sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” Telah

menjelaskan terapi agar tidak larut dalam stres kerja.

Page 20: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Semakin berkembangnya gaya ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman

sekarang ini, komputer bukan merupakan hal yang baru bagi pemakainya.

Pemanfaatan komputer tidak hanya sebatas pengolahan data saja, tetapi juga

dimanfaatkan sebagai pemberi solusi terhadap masalah yang diberikan seperti

halnya untuk memecahkan permasalahan yang sulit salah satu contohnya yakni

diagnosa stres kerja pada karyawan. Terbatasnya layanan informasi kesehatan,

kurangnya tenaga psikolog yang bisa memberikan informasi tentang stres kerja dan

mahalnya biaya dokter sehingga kurangnya pengetahuan karyawan tentang

psikologisnya.

Upaya agar setiap karyawan yang menderita stres kerja dapat dengan mudah

dan cepat mengetahui penyakit dan gejalanya agar diberi solusi dari pihak

perusahaan. Sistem pakar ini adalah cabang dari kecerdasan buatan (Artificial

Intelligence atau AI) yang dimanfaatkan untuk membantu seorang pakar atau ahli

dalam mendiagnosa stres kerja pada karyawan. (Hamidi, Anra, & Pratiwi, 2017)

Sistem pakar (expert system) adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan

untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang

dimaksud di sini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat

menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesikan oleh orang awam.

Sangat banyak kemampuan dan manfaat yang diberikan oleh sistem pakar yakni

meningkatkan output dan produktivitas karena sistem pakar dapat bekerja lebih

cepat, dapat beroperasi di lingkungan yang berbeda dan kapan saja waktunya, dan

sistem pakar tidak pernah menjadi bosan dan kelelahan atau sakit. Dalam

membangun sistem pakar, ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk

membantu mempermudah menyelesaikan masalah yang ada. Pada kesempatan ini

penulis menggunakan metode Certainty Factor.

Metode faktor kepastian (Certainty Factor) merupakan nilai untuk mengukur

keyakinan pakar. Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar untuk mengukur

sesuatu apakah pasti atau tidak pasti dalam mendiagnosa penyakit, perhitungan

dengan menggunakan metode ini keakuratan data dapat terjaga.

Page 21: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menurut penelitian sebelumnya (Taufiq & Natarsyah, 2016) yang berjudul

“Implementasi Certainty Factor dalam sistem pakar untuk melakukan diagnosa dan

terapi penyakit gangguan jiwa” dapat disimpulkan bahwa keakuratan penerapan

metode certainty factor dalam sistem pakar untuk melakukan penyakit ganguan

jiwa yaitu 93%.

Pada literatur jurnal (Juewanto, Sholeh, & Fatkhiyah, 2017) dalam penelitian

ini peneliti membuat sistem pakar pendeteksi kerusakan kamera DSLR

menggunakan metode CF (certainty factor) mampu menyelesaikan sistem hingga

proses dalam mendiagnosa berdasarkan gejala-gejala yang dialami oleh user

tersebut. Akan tetapi, dalam yang dibuat oleh peneliti dalam jurnal tersebut aplikasi

belum memiliki tutorial tentang perbaikan kamera DSLR, aplikasi hanya berisi

identifikasi kerusakan kamera DSLR . Kemudian aplikasi masih terlalu rumit untuk

pengguna yang masih awam ketika pengguna harus memasukkan nilai perkiraan

CF jika gejala yang dirasakan adalah mutlak terjadi.

Berdasakan literatur jurnal (Sovia & Ginting, 2018) peneliti membuat aplikasi

sistem pakar untuk identifikasi kandungan formalin pada makanan dengan

menggunakan metode certainty factor. Penulis juga telah berhasil membuat aplikasi

yang dapat menambahkan ciri dan katagori makanan yang mengandung formalin

dan aplikasi tidak eror atau dapat dijalankan, namun dalam pembuatan aplikasi

penulis juga masih memakai visual basic pada sistem dan kurang fitur artikel

pengetahuan efek samping dari makanan formalin atau gambar-gambar agar

aplikasi lebih terlihat bagus, dan hasil dari diagnosa tersebut tidak ada nilai

kepercayaannya.

Kemudian literatur jurnal selanjutnya yakni (Gilang, Wanara, & Pangarso,

2015) peneliti menghitung stres kerja karyawan menggunakan perhitungan manual

dan belum memakai metode certainty factor ini untuk mendiagnosa stres kerja pada

karyawan. Kemudian penulis tidak membuat sistem pakar pada analisis stres kerja

karyawan tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis akan melakukan

penelitian dengan judul “Sistem Pakar Diagnosa Stres Kerja Pada Karyawan

Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web”.

Page 22: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

4

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.2.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian membangun program sistem pakar ini dalam skripsi ini

adalah:

1. Untuk mengetahui cara membangun sistem pakar diagnosa stres kerja pada

karyawan menggunakan metode certainty factor agar mudah dipahami

dalam penyajian pertanyaan dan hasilnya oleh user dan sistem dapat

mengolah data gejala, penyebab dan solusinya.

2. Untuk mengetahui membangun sistem pakar yang akurat dan menghasilkan

jawaban yang konsisten.

1.3.Manfaat Penelitian

Bagi Penulis:

1. Sebagai bukti telah menyelesaikan tugas akhir di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan membuat laporan hasil penelitian ini.

2. Menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapat saat perkuliahan.

3. Mengamati teknik-teknik yang diterapkan dilapangan dalam bidang Teknik

Informatika.

Bagi Universitas:

1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu selama masa

perkuliahan.

2. Menambah daftar karya ilmiah yang bisa digunakan sebagai acuan.

3. Menambah daftar referensi penelitian untuk perpustakaan.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas, maka dapat diambil

rumusan masalah yang akan menjadi pembahasan penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana membangun sistem pakar diagnosa stres kerja pada karyawan

menggunakan metode certainty factor agar mudah dipahami dalam

penyajian pertanyaan dan hasilnya oleh user dan sistem dapat mengolah

data gejala, penyebab dan solusinya?

Page 23: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bagaimana membangun sistem pakar yang dapat menghasilkan jawaban

yang konsisten?

1.5.Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan dengan batasan pada:

1. Aplikasi sistem pakar menggunakan metode certainty factor untuk analisis

diagnosa stres kerja pada karyawan.

2. Pengguna sistem pakar ini adalah para karyawan umum dimana saja.

3. Interaksi antara sistem dengan user menggunakan beberapa pertanyaan

dimana user akan diminta untuk memilih gejala pada setiap daftar gejala

berdasakan kondisi yang dirasakan oleh user.

4. Pemodelan desain UML yakni use case diagram, class diagram, activity

diagram, dan sequence diagram.

5. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah RAD (Rapid

Application Development).

6. Output yang dihasilkan dari sistem ini adalah berupa diagnosa stres kerja

yang dialami oleh user dan solusinya.

7. Aplikasi yang baik agar dapat mudah dipahami oleh para user atau

karyawan.

8. Menghasilkan aplikasi yang dapat berinteraksi dengan menggunakan form

sehingga dapat mengolah informasi yang telah ditampilkan.

9. Menghasilkan nilai akurat dan konsisten yang bisa meyakinkan user pada

diagnosa sistem pakar tersebut.

10. Sistem pakar ini berbasis web dengan database PHP MySQL.

1.6.Metode Penelitian

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

Dalam pembuatan aplikasi sistem pakar ini, penulis terlebih dahulu

melakukan pengumpulan data terhadap user maupun informasi lainnya yang

dinilai membutuhkan aplikasi ini, yaitu:

Page 24: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan salah satu kegiatan penelitian yang

berfungsi sebagai landasan teori bagi penyelesaian masalah yang

dilakukan dengan cara membaca buku-buku referensi, e-book,

Jurnal dan website yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah jenis pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan langsung dilapangan, dengan

menggunakan teknik sebagai berikut:

a) Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung

antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara

sumber atau sumber data.

b) Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden

untuk dijawabnya.

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem.

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah Rapid

Application Development (RAD) dengan tahap sebagai berikut:

1. Rencana Kebutuhan (Requirement Planning)

2. Proses Desain Sistem (Design System)

3. Implementasi (Implementation)

1.7. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membagi pembahasan kedalam enam

bab pokok bahasan yang secara singkat dijelaskan sebagai berikut:

Page 25: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan mengenai beberapa teori yang digunakan

untuk mendukung penelitian dan menguraikan teori yang terkait

dengan sistem pakar.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai penerapan metode yang penulis

gunakan dalam pengumpulan data maupun perancangan aplikasi

yang dilakukan pada penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini diuraikan mengenai pembuatan aplikasi yang dimulai

dari tahap analisis kebutuhan sistem, perancangan sistem yang

dipresentasikan dalam beberapa diagram UML, tahap pengkodean,

dan evaluasi aplikasi.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan mengenai uji coba aplikasi yang telah dibuat

dan hasil yang diperoleh.

BAB VI PENUTUP

Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian

yang didapat dan saran yang dapat digunakan untuk pengembangan

aplikasi yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Page 26: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Pakar

2.1.1. Definisi Sistem Pakar

Menurut (Andriani, 2017) sistem pakar adalah sebuah sistem yang

kinerjanya mengadopsi keahlian yang dimiliki seorang pakar dalam bidang

tertentu ke dalam sistem atau program komputer yang disajikan dengan

tampilan yang dapat digunakan oleh pengguna yang bukan seorang pakar

sehinga dengan sistem tersebut pengguna dapat membuat sebuah keputusan

atau menentukan kebijakan layaknya seorang pakar. Konsep dasar sistem

pakar dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Konsep Dasar Sistem Pakar

(Pemprograman Sistem Pakar, 2017)

Gambar 2.1 menggambarkan konsep dasar dari sistem pakar. Dalam konsep

sistem pakar tersebut, user atau pengguna menyampaikan fakta atau

informasi ke dalam sistem pakar, yang selanjutnya fakta dan informasi

tersebut akan disimpan ke knowledge-base dan diolah oleh mesin inferensi,

sehingga sistem dapat memberikan timbal balik kepada user berupa

keahlian atau jawaban berdasarkan pengetahuan yang disampaikan

sebelumnya.

2.1.2. Ciri-Ciri Sistem Pakar

(Andriani, 2017) ngeungkapkan bahwa ciri-ciri sistem pakar adalah

sebagai berikut:

Page 27: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Memiliki dan memberikan informasi yang ada.

2. Mudah untuk dimodifikasi.

3. Terbatas pada domain keahlian tertentu.

4. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang sifatnya

tidak pasti.

5. Sistem berdasarkan pada kaidah/rule tertentu.

6. Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.

7. Keluarannya bersifat anjuran.

2.1.3. Komponen Sistem Pakar

Menurut (Andriani, 2017) sistem pakar mempunyai komponen

utama pada strukturnya, antara lain:

1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Inti dari suatu sistem pakar adalah basis pengetahuan yang

merupakan representasi pengetahuan yang dimiliki oleh

seorang pakar yang tersusun oleh atas fakta dan kaidah.

Fakta merupakan informasi tentang objek, peristiwa, dan

situasi. Sedangkan kaidah merupakan suatu cara untuk

memunculkan fakta baru berdasarkan fakta yang sudah ada

dan sudah diketahui. Basis pengetahuan bisa kita dapatkan

langsung dari seorang pakar maupun dari data histori yang

berisi data-data pengetahuan dari seorang pakar.

2. Mesin Inferensi (Inference Engine)

Otak dari sebuah sistem pakar adalah mesin inferensi yang

berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu

kondisi berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia.

Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi

dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan

dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau

kesimpulan. Dalam proses tersebut mesin inferensi

menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.

Page 28: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

10

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Basis Data (Database)

Basis data merupakan kumpulan data yang terdiri dari semua

fakta yang diperlukan, di mana fakta-fakta tersebut

digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah

dalam sistem. Basis data yang akan digunakan untuk

memperoleh pengetahuan sebagai dasar dalam membuat

sistem pakar harus menyimpan semua fakta, baik fakta awal

pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang

diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang

dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data

hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama

pemprosesan.

4. Antarmuka Pemakai (User Interface)

Antarmuka pemakai merupakan fasilitas yang dapat

digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai

dengan komputer dalam menggunakan sistem pakar.

Antarmuka ini memudahkan pengguna sistem pakar yang

bukan merupakan seorang pakar dapat bekerja dan bertindak

atau membuat keputusan layaknya seorang pakar.

2.1.4. Kelebihan Sistem Pakar

Penggunaan sistem pakar secara umum memberikan keuntungan

yang dapat dimanfaatkan langsung oleh pengguna. Adapun keuntungan dari

pengguna sistem pakar dari (Andriani, 2017) antara lain:

1. Memungkinkan pengguna yang bukan seorang pakar pada

bidang tertentu dapat mengerjakan tugas dari seorang pakar.

2. Bisa melakukan proses yang sama secara berulang.

3. Sistem pakar dapat menyimpan pengetahuan dan keahlian dari

pakar.

4. Dengan adanya sistem pakar produktivitas dan output sistem

dapat ditingkatkan.

Page 29: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Meningkatkan kualitas.

6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar.

7. Mau beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.

8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

9. Memiliki reabilitas.

10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.

11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang

tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.

12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.

14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

2.1.5. Kelemahan Sistem Pakar

Menurut (Andriani, 2017) sistem pakar juga mempunyai kelemahan

selain banyaknya keuntungan yang diberikan, antara lain:

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan

mengembangkan sistem pakar sangat mahal.

2. Sulit dikembangkan, karena ketersediaan pakar di bidangnya

dan kepakaran sulit diekstrak dari manusia karena terkadang

sulit bagi seorang pakar untuk menjelaskan langkah mereka

dalam menangani masalah.

3. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat

dalam pembuatan sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena

itu setelah pembuatan sistem pakar harus dilakukan pengujian

terlebih dahulu secara teliti sebelum digunakan.

4. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem

bisa berbeda-beda, meskipun sama-sama benar.

5. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias.

6. Kurangnya rasa percaya pengguna dapat menghalangi

pemakaian sistem pakar.

Page 30: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2. Stres Kerja

2.2.1. Definisi Stres

Menurut (Saam & Wahyuni, 2014) stres merupakan reaksi tubuh

dan psikis terhadap tuntutan-tuntutan lingkungan kepada seseorang. Reaksi

tubuh terhadap stres misalnya berkeringat dingin, napas sesak, dan jantung

berdebar-debar. Reaksi psikis terhadap stres misalnya frustasi, tegang,

tegang, marah, dan agresi. Dalam situasi stres terdapat sejumlah perasaan

seperti frustasi, ketegangan, marah, rasa permusuhan, atau agresi. Dengan

kata lain, keadaan tersebut berada dalam tekanan (pressure).

2.2.2. Pengertian Stres Kerja

Stres kerja menurut (Hamali, 2018) adalah sebuah masalah kritis

yang makin bertambah bagi para pekerja, majikan, dan masyarakat. Stres di

tempat kerja merupakan perhatian yang tumbuh pada keadaan ekonomi

sekarang, di mana para karyawan menemui kondisi-kondisi kelebihan kerja,

ketidaknyamanan kerja, tingkat kepuasan kerja yang rendah, ketiadaan

otonomi. Stres tempat kerja telah terbukti mengakibatkan pengaruh yang

merusak kesehatan dan kesejahteraan karyawan, seperti halnya berpengaruh

negatif terhadap produktivitas dan keuntungan di tempat kerja.

Pengukuran-pengukuran yang dapat diambil oleh para individu dan

organisasi untuk mengurangi pengaruh negatif dari stres, atau

menghentikannya dari kemunculan di tempat pertama. Para karyawan

pertama perlu belajar mengakui tanda-tanda yang menunjukkan perasaan

tertekan, dan para majikan perlu menyadari bahwa stres bisa memengaruhi

kesehatan karyawan, yang pada akhirnya berpengaruh juga pada

keuntungan perusahaan.

2.2.3. Gejala Stres Kerja

Perasaan tertekan dapat mengubah cara seseorang dalam merasakan,

berpikir, dan bertingkah laku. Berdasarkan (Hamali, 2018) gejala-gejala

stres ditempat kerja meliputi:

1. Gejala stres pada tingkat individu terdiri dari :

Page 31: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Reaksi fisiologis, seperti masalah yang bertalian dengan

punggung, rendahnya kekebalan tubuh, bisul perut, masalah

jantung, hipertensi.

• Reaksi emosional, seperti gangguan tidur, depresi, rasa benci,

dan mudah marah, hipokondria, kelelahan, masalah dalam

rumah tangga, merasa terasing.

• Reaksi kognitif, seperti sulit berkonsentrasi, sulit mengingat

sesuatu, sulit dalam memperlajari hal-hal baru, sulit dalam

membuat keputusan.

• Reaksi tingkah laku, seperti penyalahgunaan obat-obatan,

konsumsi rokok dan alkohol, dan perilaku yang merusak.

2. Gejala stres pada tingkatan organisasi terdiri dari tingkat absensi

karyawan, fluktasi staf yang tinggi, masalah disiplin, kesalahan

jadwal, gertakan-gertakan, produktivitas rendah, kesalahan dan

kecelakaan kerja biaya-biaya yang dinaikkan dari kompensasi atau

perawatan kesehatan.

2.2.4. Penyebab Stres Kerja

Menurut (Hamali, 2018) empat sumber-sumber stres utama yang

potensial adalah kehidupan pribadi seseorang, tanggung jawab tugas,

keanggotaan dalam kelompok kerja dan organisasi, dan hubungan

kehidupan kerja. Stresor adalah penyebab stres, yaitu apa saja kondisi

lingkungan tempat tuntutan fisik dan emosional pada seseorang. Stresor

yang berhubungan dengan pekerjaan terbagi menjadi empat tipe, yaitu:

1. Lingkungan fisik, seperti suasana bising, penerangan lampu yang

kurang baik, rancangan ruang kantor yang buruk, ketiadaan privasi,

dan kualitas udara yang buruk.

2. Stres karena peran atau tugas, yaitu karyawan mengalami kesulitan

memahami apa yang menjadi tugasnya dan peran yang dimainkan

terlalu berat.

Page 32: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Penyebab stres antarpribadi, berupa perbedaan karakter,

kepribadian, latar belakang, dan persepsi karena adanya kompetisi

untuk mencapai target kerja.

4. Organisasi, adanya pengurangan karyawan, restrukturasi

perusahaan, privatisasi, dan merger merupakan kebijakan

perusahaan yang beroperasi memunculkan stres.

Stresor yang bukan bersumber dari pekerjaan terdiri dari:

1. Time Based Conflict, yaitu tantangan untuk menyeimbangkan

tuntutan waktu untuk pekerjaan dengan aktivitas keluarga dan

aktivitas bukan pekerjaan lainnya.

2. Strain Based Conflict, terjadi ketika stres dari satu sumber meluap

melebihi kemampuan yang dimiliki orang tersebut.

3. Role Behavior Conflict, peran ganda karyawan antara di tempat

kerja maupun di lingkungan tempat tinggalnya dengan tuntutan

membangun harmoni antara keduanya.

4. Stres karena adanya perbedaan individu.

2.2.5. Mengatasi Stres Kerja

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres. Cara

tersebut dapat dipilih salah satu atau beberapa dari banyak cara yang

ditawarkan. (Saam & Wahyuni, 2014) Cara-cara mengatasi stres tersebut

adalah:

1. Melakukan rileksasi

2. Melakukan olah raga

3. Menjaga asupan gizi seimbang

4. Melancong atau rekreasi

5. Memancing

6. Menanam atau memelihara bunga

7. Membicarakan masalah yang dihadapi dengan orang lain atau ahli

professional

8. Melakukan yoga

9. Membaca Al-Qur’an

Page 33: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10. Melakukan dzikir

11. Mendirikan shalat tahajut

12. Menciptakan variasi kerja

2.3.Metode Certainty Factor

2.3.1. Definisi Metode Certainty Factor

Faktor kepastian (certainty factor) merupakan ukuran kepastian

terhadap suatu fakta atau aturan. Faktor kepastian (certainty factor)

menunjukan ukuran kepastian terhadap fakta dan aturan (Sumiati, Badriyah,

& Ariyani, 2017).

Notasi faktor kepastian :

CF (h,e) = MB (h,e,) – MD (h,e)

dimana :

CF (h,e): Factor kepastian

MB(h,e): Ukuran kepercayaan terhadap hipotesis h, jika diberikan evidence

e (antara 0 dan 1).

MD(h,e): Ukuran ketidakpercayaan terhadap hipotesis h, jika diberikan

evidence e (antara 0 dan 1).

Faktor kepastian dapat dikombinasikan dalam beberapa cara. Ada 3 hal

yang mungkin terjadi sebagaimana ditunjukan pada Gambar 2.2. sebagai

berikut:

Gambar 2. 2 Kombinasi Aturan Ketidakpastian

(Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode

Certainty Factor Di Puskesmas Citangkil, 2017)

Page 34: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Andriani, 2017) Nilai CF yang didapat dari interpretasi term dapat diliihat

pada Tabel 2.1. dibawah ini:

Tabel 2. 1 Istilah dan Interpretasi Ketidakpastian

(Pemprograman Sistem Pakar, 2017)

Term Certainty Factor

Definitely not (pasti tidak) -1.0

Almost certainly not (hampir pasti tidak) -0.8

Probably not (kemungkinan besar tidak) -0.6

Maybe not (mungkin tidak) -0.4

Unknown (tidak tahu) -0.2 to 0.2

Maybe (mungkin) 0.4

Probably (kemungkinan besar) 0.6

Almost certainly (hampir pasti) 0.8

Definitely (pasti) 1.0

2.3.2. Kelebihan Metode Certainty Factor

Menurut (Iskandar, 2017) kelebihan dari metode certainty factor antara lain:

1. Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar untuk mengatur

sesuatu apakah pasti atau tidak pasti dalam mendiagnosis penyakit

sebagai salah satu contohnya.

2. Perhitungan dengan menggunakan metode ini dalam sekali hitung

hanya dapat mengolah 2 data saja sehingga keakuratan data dapat

terjaga.

2.3.3. Kekurangan Metode Certainty Factor

Menurut (Iskandar, 2017) kekurangan dari metode certainty factor antara

lain :

Page 35: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Ide umum dari pemodelan ketidakpastian manusia dengan

menggunakan numerik metode certainty factor di atas memiliki

sedikit kebenaran.

2. Metode ini hanya dapat untuk mengolah ketidakpastian/kepastian

hanya 2 data saja. Metode ini tidak sama dengan metode yang bisa

melakukan proses pengolahan data yang berulang-ulang. Dalam

perosenya Perlu dilakukan beberapa kali pengolahan data untuk data

yang lebih dari 2 buah supaya mendapatkan hasil yang maksimal

dalam melakukan perhitungan.

2.4.Metode Pengembangan Sistem

2.4.1. Definisi Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem didefinisikan sebagai proses

penggalian gagasan, Analisa, perancangan, dan penerapan (implementasi)

suatu sistem informasi. Metode pengembangan sistem juga dapat

didefinisikan sebagai kumpulan prosedur, teknik, alat, dan alat bantu

pendokumentasian yang membantu para pengembang membangun sistem

informasi. (Sarosa & Sys, 2017).

2.4.2. Rapid Application Development (RAD)

Berdasarkan (Aswati, Ramadhan, Firmansyah, & Anwar, 2017)

rapid Application Development (RAD) adalah metode pengembangan

sistem informasi dengan waktu pengerjaan yang relatifsingkat. Dalam

pengembangan sistem informasi yang normal memerlukan waktu minimal

180 hari, namun dengan menggunakan metode RAD pengerjaan sistem

informasi dapat diselesaikan dalam waktu 30-90 hari.

Pada saat RAD diimplementasikan, maka user bisa menjadi bagian

dari keseluruhann proses pengembangan sistem dengan bertindak sebagai

pengambil keputusan pada setiap tahapan pengembangan. RAD juga

menghasilkan suatu sistem dengan cepat karena sistem yang dikembangkan

dapat memenuhi keinginan dari para pemakai sehingga dapat mengurangi

waktu untuk pengembangan ulang setelah tahap implementasi.

Page 36: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ada berbagai keuntungan dalam menggunakan model RAD diantaranya

dijabarkan yaitu:

1. Membeli sistem yang baru memungkinkan.

2. Untuk lebih menghemat biaya dibandingkan mengembangkan

sendiri.

3. Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan proses

pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.

4. Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype,

sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.

5. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain

ulang pada saat yang bersamaan.

6. Bisa mengurangi penulisan kode yang kompleks karena

menggunakan wizard.

7. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari

tim secara keseluruhan.

8. Mampu meminimalkan kesalahan-kesalahan dengan menggunakan

alat-alat bantuan (Case tools).

9. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan

karena cenderung mengabaikan kualitas.

10. Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan

softwaresoftware pendukung.

Sedangkan kerugian dalam menggunakan model RAD adalah sebagai

berikut:

1. Dengan melakukan pembelian belum tentu bisa menghemat biaya

dibandingkan dengan mengembangkan sendiri.

2. Membutuhkan biaya tersendiri untuk membeli peralatan-peralatan

penunjang seperti misalnya software dan hardware.

3. Kesulitan melakukan pengukuran mengenai kemajuan proses.

4. Kurang efisien karena apabila melakukan pengkodean dengan

menggunakan tangan bisa lebih efisien.

Page 37: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Ketelitian menjadi berkurang karena tidak menggunakan metode

yang formal dalam melakukan pengkodean.

6. Lebih banyak terjadi kesalahan apabila hanya mengutamakan

kecepatan dibandingkan dengan biaya dan kualitas.

7. Fasilitas-fasilitas banyak yang dikurangi karena terbatasnya waktu

yang tersedia.

8. Sistem sulit diaplikasikan di tempat yang lain.

9. Fasilitas yang tidak perlu terkadang harus disertakan, karena

menggunakan komponen yang sudah jadi, sehingga hal ini membuat

biaya semakin meningkat karena harga komponen yang lebih

lengkap semakin mahal.

2.4.3. Tahapan dan Fase Rapid Application Development (RAD)

Rapid Application Development (RAD) menurut (Saurina, 2017)

memiliki 3 tahapan pada Gambar 2.3. berikut:

Gambar 2. 3 Tahapan Model RAD

(Game Edukasi Sebagai Media Pembelajaran Untuk Kelas IV SDN

Banjarsugihan II Menggunakan Blender 3D, 2017)

1. Rencana Kebutuhan (Requirement Planning)

Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk

mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk

mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari

tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah

menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi

Page 38: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang

diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-

tujuan perusahaan.

2. Proses Desain Sistem (Design System)

Mengidentifikasi solusi alternative dan memilih solusi yang terbaik.

Kemudian membuat database dan desain pemrograman untuk

datadata yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur

sistem informasi. Tools yang digunakan dalam pemodelan sistem

biasanya menggunakan Unified Modeling Language (UML).

3. Implementasi (Implementation)

Setelah Design Workshop dilakukan, maka selanjutnya sistem

diimplementasikan (coding) kedalam bentuk yang dimengerti oleh

mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program.

Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem

supaya siap untuk dioperasikan.

2.5.Pemodelan Sistem Unified Modeling Language (UML)

2.5.1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

Berdasarkan (Sarosa & Sys, 2017) Unified Modeling Language

(UML) adalah notasi pemodelan yang banyak digunakan dalam metodologi

berorientasi objek. Tujuan UML adalah sebagai berikut:

1. Bagi pengguna, tersedia bahasa pemodelan visual yang siap

digunakan dan ekspresif sehingga dapat digunakan bersama dalam

pemodelan suatu sistem informasi.

2. Memberikan mekanisme pemodelan yang dapat diperluas dan

dikhususkan untuk memperluas konsep dasarnya.

3. Tidak tergantung pada bahasa pemprograman tertentu maupun

proses pengembangan (metodologi) tertentu.

4. Memberikan dasar pemahaman secara formal terhadap bahasa

pemodelan.

5. Mendorong pertumbuhan alat-alat bantu berorientasi objek.

Page 39: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Mendukung konsep pengembangan sistem pada tingkatan tinggi

(tidak terlalu teknis).

7. Mengintegrasikan praktik dan metodologi terbaik.

UML dikelola oleh Object Management Group (OMG) dan menjadi standar

umum. UML terbaru saat ini adalah UML versi 2.5. UML versi 2.5 terdiri

atas dua kelompok diagram, yaitu:

1. Diagram Struktur (Structure Diagram) yang menggambarkan

struktur statis suatu sistem. Dalam diagram struktur digunakan

objek, atribut, operasi dan relasi antar objek. Diagram struktur terdiri

dari:

a. Class Diagram

b. Component Diagram

c. Object Diagram

d. Composite Structure Diagram

e. Deployment Diagram

f. Package Diagram

g. Profile Diagram

2. Diagram Perilaku (Behaviour Diagram) menunjukkan dinamika

suatu sistem. Di dalam diagram perilaku ditunjukkan bagaimana

kolaborasi dan interaksi antar objek dan kondisi internal suatu objek.

a. Activity Diagram

b. Interaction Diagram

i. Communication Diagram

ii. Interaction Overview Diagram

iii. Sequence Diagram

iv. Timing Diagram

c. State Machine Diagram

d. Use Case Diagram

Berbagai diagram tersebut dapat menggambarkan hal-hal sebagai berikut:

Page 40: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Berbagai aktivitas atau pekerjaan dalam sistem, baik yang dilakukan

manusia maupun mesin.

2. Berbagai komponen dalam sistem bagaimana interaksinya.

3. Bagaimana sistem berjalan.

4. Bagaimana berbagai entitas berinteraksi dengan komponen lain.

5. Antar muka pengguna eksternal.

2.5.2. Definisi Use Case Diagram

Diagram Use Case merupakan diagram yang harus dibuat pertama

kali saat pemodelan perangkat lunak berorientasi objek dilakukan. Diagram

Use Case akan menggambarkan apa yang dikerjakan oleh actor. Yang

disebut actor di sini adalah pengguna aplikasi, untuk menggambar diagram

use case mengacu pada proses sebelumnya, yaitu analisis kebutuhan pada

rekayasa perangkat lunak. (Sulianta, 2017) Simbol yang digunakan untuk

membuat diagram use case ini pada Tabel 2.6. antara lain:

Tabel 2. 2 Simbol Use Case Diagram

(Teknik Perancangan Arsitektur Sistem Informasi, 2017)

Simbol Nama Keterangan

Aktor Merupakan pengguna dari sistem.

Penamaan aktor menggunakan kata

benda.

Use case Merupakan pekerjaan yang dilakukan

oleh aktor. Penamaan use case dengan

kata kerja.

Asosiasi Hubungan antara aktor dengan use case.

Page 41: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Include Hubungan antara use case dengan use

case, include menyatakan bahwa sebelum

pekerjaan dilakukan harus mengerjakan

pekerjaan lain terlebih dahulu.

Extends Hubungan antara use case dengan use

case, extends menyatakan bahwa jika

pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai

atau terdapat kondisi khusus, maka

lakukan pekerjaan itu.

2.5.3. Definisi Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow

(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu

yang ada pada perangkat lunak. Diagram aktivitas menggambarkan aktivitas

sistem bukan apa yan dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan

oleh sistem. (A.S & Shalahuddin, 2018) Berikut adalah Tabel 2.7 simbol-

simbol yang ada pada diagram aktivitas:

Tabel 2. 3 Simbol Activity Diagram

(Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, 2018)

Simbol Nama Keterangan

Status Awal Status awal

aktivitas

sistem, sebuah

diagram

aktivitas

memiliki

sebuah status

awal

Page 42: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Aktivitas Aktivitas yang

dilakukan

sistem,

aktivitas

biasanya

diawali dengan

kata kerja.

Percabangan/decision Asosiasi

percabangan

dimana jika

ada pilihan

aktivitas lebih

dari satu.

Penggabungan/join Asosisasi

penggabungan

dimana lebih

dari satu

aktivitas yang

digabungkan

menjadi satu.

Status Akhir Status akhir

yang dilakukan

sistem, sebuah

diagram

aktivitas

memiliki status

akhir.

Page 43: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Swimlane Memisahkan

organisasi

bisnis yang

bertanggung

jawab terhadap

aktivitas yang

terjadi.

2.5.4. Definisi Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case

dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan

dan diterima antar objek. Oleh karena itu, untuk menggambar diagram

sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use

case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi

objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat scenario

yang ada pada use case.

Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal

sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang

penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan

sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case

yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin

banyak. (A.S & Shalahuddin, 2018) Berikut adalah Tabel 2.8 Simbol-

simbol yang ada pada diagram sekuen:

Tabel 2. 4 Simbol Sequence Diagram

(Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, 2018)

Simbol Nama Keterangan

atau

Aktor Orang, proses, atau sistem

lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi yang akan

Page 44: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dibuat diluar sistem informasi

yang akan dibuat itu sendiri,

jadi walaupun simbol dari

aktor adalah gambar orang,

tapi aktor belum tentu

merupakan orang; biasanya

dinyatakan menggunakan

kata benda diawal frase nama

aktor.

Garis Hidup/lifeline Menyatakan kehidupan suatu

objek.

Objek Menyatakan objek yang

berinteraksi pesan.

Waktu Aktif Menyatakan objek dalam

keadaan aktif dan

berinteraksi, semua yang

terhubung dengan waktu aktif

ini adalah sebuah tahapan

yang dilakukan didalamnya.

Pesan tipe create Menyatakan suatu objek

membuat objek yang lain,

arah panah mengarah pada

objek yang dibuat.

Pesan tipe call Menyatakan suatu objek

memanggil operasi/metode

yang ada pada objek lain atau

dirinya sendiri.

Page 45: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu

objek mengirimkan

data/masukan/ informasi ke

objek lainnya, arah panah

mengarah pada objek yang

dikirimi.

Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu

objek yang telah menjalankan

suatu operasi atau metode

menghasilkan suatu

kembalian ke objek tertentu,

arah panah mengarah pada

objek yang menerima

kembalian.

Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek

mengakhiri hidup objek yang

lain, arah panah mengarah

pada objek yang diakhiri,

sebaiknya jika ada create

maka ada destroy.

2.5.5. Definisi Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem

dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun

sistem. Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer

membuat kelas-kelas sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar antara

dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron. Kelas-kelas yang

ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan

kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak atau programmer

Page 46: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dapat membuat kelas-kelas di dalam program perangkat lunak sesuai

dengan perancangan diagram kelas. (A.S & Shalahuddin, 2018) Berikut

adalah Tabel 2.9 Simbol-simbol yang ada pada diagram kelas:

Tabel 2. 5 Simbol Class Diagram

(Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, 2018)

Simbol Nama Keterangan

Kelas Kelas pada

struktur sistem.

Antarmuka /interface Sama dengan

konsep interface

dalam

pemprograman

berorientasi

objek.

Asosiasi/association Relasi

antarkelas

dengan makna

umum, asosiasi

biasanya juga

disertai dengan

multiplicity.

Asosiasi berarah/directed

association

Relasi

antarkelas

dengan makna

kelas yang satu

digunakan oleh

kelas yang lain,

asosiasi

Page 47: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

29

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

biasanya juga

disertai dengan

multiplicity.

Generalisasi Relasi

antarkelas

dengan makna

generalisasi-

spesialisasi

(umum khusus).

Kebergantungan/dependency Relasi

antarkelas

dengan makna

kebergantungan

antarkelas.

Agregasi/aggregation Relasi

antarkelas

dengan makna

semua-bagian

(whole-part).

2.6. Hypertext Pre-Processor (PHP)

PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini.

PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak

tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. Contoh terkenal dari

aplikasi PHP adalah forum (phpBB) dan MediaWiki (software di belakang

Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari

ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun

Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa

Page 48: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke,

Xaraya, dll (Cahyono, Rahmad, & Affandi, 2017).

2.7.My Structure Query Language (MySQL)

MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima

dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan

perintah standar SQL (Structure Query Language). MySQL merupakan

database server yang bersifat open source yaitu dapat berjalan pada sistem

operasi manapun seperti Windows dan Linux. Selain itu, MySQL bersifat free

sehingga bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha

tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. Kelebihan dari database

MySQL adalah dapa berperan sebagai client sehingga disebut database

client/server yang open source (Andriani, 2017).

2.8. Cascading Style Sheet (CSS)

CSS adalah kependekan dari Cascading Style Sheet. CSS merupakan salah

satu kode pemprograman yang bertujuan untuk menghias dan mengatur gaya

tampilan/layout halaman web supaya lebih elegan dan menarik. CSS adalah

sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web

Consortium atau W3C pada tahun 1996.

CSS digunakan oleh web programmer dan juga web designer untuk menentukan

warna, tata letak font, dan semua aspek lain dari presentasi dokumen dan saat

ini, hampir tidak ada situs web yang dibangun tanpa kode CSS (Setiawan,

2017).

2.9. JavaScript (JS)

JavaScript adalah bahasa scripting yang popular di sebagian besar browser.

JavaScript disisipkan pada halaman web menggunakan tab <script>. Kegunaan

JavaScript adalah untuk menambah interaktif suatu website (Setiawan, 2017).

Beberapa hal tentang JavaScript adalah sebagai berikut:

• Open source (semua orang dapat menggunakan secara gratis).

• JavaScript merupakan bahasa scripting yang ringan.

Page 49: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• JavaScript disisipkan dalam html.

• Dalam Javascript, script akan langsung dieksekusi tanpa kompilasi.

2.10. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah pencarian sumber-sumber atau opini pakar tentang

suatu hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Dengan kata lain, studi

pustaka merupakan pengkajian beberapa sumber pustaka (yang umumnya

terdapat diperpustakaan) yang terkait dengan variable-variabel utama atau topik

sebuah penelitian. Maka dapat dikatakan bahwa hampir setiap jenis penelitian

memasukkan studi pustaka sebagai salah satu langkah yang ditempuh dalam

keseluruhan penelitian (Djiwandono, 2015).

2.11. Wawancara

Wawancara terdiri atas sejumlah pertanyaan yang dipersiapkan oleh peneliti

dan diajukan kepada seseorang mengenai topik penelitian secara tatap muka,

dan peneliti merekam jawaban-jawabannya sendiri.

Wawancara dapat didefinisikan sebagai “interaksi Bahasa yang berlangsung

antara dua orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang

melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang

diteliti yang berputar di sekitar pendapat dan keyakinannya”.

Wawancara harus mempunyai tujuan tertentu agar tidak menjadi suatu

percakapan yang tidak sistematis atau melakukan pengamatan yang tidak

mempunyai ujung pangkal. Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara

mempunyai tiga kewajiban, yaitu:

1. Memberitahu informan tentang hakikat penelitian dan pentingnya

kerja sama mereka dengan peneliti.

2. Menghargai informan atas kerja samanya.

3. Memperoleh informasi dan data yang diinginkannya.

Kelebihan dari instrumen pengumpulan data melalui wawancara pribadi

sebagai berikut:

Page 50: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Wawancara merupakan instrumen yang paling baik untuk memilih dan

menilai karakteristik pribadi.

2. Wawancara mempunyai manfaat yang besar dalam mengidentifikasi

dan mengatasi masalah-masalah kemanusiaan khususnya masalah

afektif.

3. Wawancara mempunyai manfaat yang besar dalam konsultasi.

4. Wawancara membekali peneliti dengan informasi tambahan untuk

memperkuat data yang diperoleh melalui instrumen lain.

5. Kadang-kadang peneliti menggunakan wawancara bersama-sama

dengan observasi untuk memperkuat validitas data yang diperoleh

melalui koinformasi.

6. Wawancara merupakan satu-satunya instrumen untuk pengumpulan

data pada masyarakat buta huruf.

Disamping kelebihan diatas, wawancara juga mempunyai kelemahan,

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Keberhasilan wawancara sangat tergantung pada kemauan informan

dalam bekerja sama dan memberikan informasi yang dapat dipercaya

dan teliti.

2. Wawancara terpengaruh oleh keadaan diri dan faktor-faktor lain yang

memengaruhi pribadi yang melakukan wawancara atau informan atau

keduanya sekaligus, dan selanjutnya mengandung bias pribadi yang

sangat tinggi pada data.

3. Wawancara terpengaruh oleh antusias informan pada dirinya,

keinginannya untuk tampil positif, keragu-raguannya dalam

memberikan informasi, dan motivasinya untuk disukai orang yang

melakukan wawancara. Berdasarkan hal ini, mengingatkan peneliti

bahwa setiap informan mewarnai kebenaran/hakikat yang

dibicarakannya sesuai dengan yang disangkanya benar (Emzir, 2016).

2.12. Kuesioner

Teknik yang menggunakan angket (kuesioner) adalah suatu cara

pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan

Page 51: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kepada responden, dengan harapan responden dapat memberikan respon atas

daftar pertanyaan tersebut. Instrumen berupa lembar daftar pertanyaan dapat

berupa angket (kuesioner), checklist ataupun skala (Nugraha & Silfianti, 2016).

2.13. Studi Literatur Sejenis

Page 52: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

34

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2. 6 Studi Literatur Sejenis

No Penulis Judul Penelitian Kelebihan Kekurangan Metode Tools Proses

1. Hengki Tamando

Sihotang, Erwin

Panggabean, dan

Herlina Zebua

Teknik

Informatika

STMIK Pelita

Nusantara

2018

Sistem Pakar

Mendiagnosa

Penyakit Herpes

Zoster Dengan

Menggunakan

Metode Teorema

Bayes

Bagian form konsultasi

memilih gejala yang dialami

oleh pasien kemudian akan

otomatis tampil nilai CF,

diproses akan mengeluarkan

hasil dan solusi, proses

perhitungan bayes detail

pada form konsultasi. Pada

form konsultasi tersebut

memiliki output cetak dan

memiliki keselurahan data

konsultasi pasien.

Nilai presenstase tingkat

keyakinan penyakit pasien

pada sistem kurangnya

tingkat keakuratan dan

konsisten pada hasil

konsultasi. Form konsultasi

walaupun memiliki

perhitungan yang detail

akan tetapi dapat

membingungkan user yang

masih awam.

Metode

Teorema

Bayes

Visual

Basic

2008,

MySQL

Form login, halaman

menu utama, form

penyakit, form

pasien, form

konsultasi yang

didalamnya terdapat

submenu

(proses,simpan,cetak

, dan keluar),

halaman

Laporan Konsultasi

Pasien, dan halaman

Laporan

Keseluruhan Pasien

Page 53: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dewi Parde Indah,

Anton, dan Ummu

Radiyah

Teknik

Informatika

STMIK

NusaMandiri

Jakarta

2018

Sistem Pakar

Deteksi

Karakteristik Dan

Kepribadian Diri

Menggunakan

Metode Forward

Chaining

Sistem pakar ini memiliki

banyak beberapa macam tes,

user dapat memilih tes yang

mau diketahui missal

kemampuan atau dominan

otak kanan/kiri. Sistem

pakar ini dapat di pahami

oleh user karena hanya

menjawab ya atau tidak dari

sistem ini, kemudian hasil

berupa kesimpulan.

Belum mencangkup secara

keseluruhan mengenai

Psikotes keprbadian yang

ada. Karena adanya

keterbatan waktu dan

pengetahuan sehingga hanya

mencangkup beberapa

pertanyaan psikologis saja.

Dalam menghitung

ketidakpastian hanya

membandingkan antara data

ya dan tidak, membuatnya

menjadi tidak akurat.

Metode

Forward

Chaining

Berbasis

Web,

MySQL

Halaman Home,

form tes untuk user

dapat memilih dari

macam-macam tes,

halaman hasil tes,

halaman kontak

kami, dan halaman

keluar.

3. Endang Lestari,

dan Emilya Ully

Artha

Sistem Pakar

Dengan Metode

Dempster Shafer

Untuk Diagnosis

Gangguan

Sistem dapat digunakan

untuk mendiagnosis jenis-

jenis gangguan dengan

memasukkan gejala-gejala

yang dialami pelanggan

Pada sistem tidak ada video

tutorial untuk solusinya.

Agar para pengguna dapat

Metode

Dempster

Shafer

Berbasis

Web,

MySQL

Menu Utama, menu

login, menu tambah

gejala, menu tambah

jenis gangguan, form

untuk memilih

Page 54: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Teknik

Informatika

Universitas

Muhammadiyah

Magelang

2017

Layanan

Indihome Di PT

Telkom Magelang

lewat antarmuka sistem.

Perhitungan Dempster

Shafer sesuai dengan

keputusan pakar.

melakukan solusi tersebut

dengan mudah dipahami.

gejala, halaman

konsultasi gangguan

telepon, halaman

konsultasi gangguan

internet yakni hasil

dari diagnosa, dan

halaman keluar.

4. Taufiq, dan

Syahib Natarsyah

Teknik

Informatika

STMIK

Banjarbaru

Implementasi

Certainty Factor

Dalam Sistem

Pakar Untuk

Melakukan

Diagnosa dan

Terapi Penyakit

Gangguan Jiwa

Hasil diagnosa

menggunakan metode

certainty factor lebih akurat,

karena sistem pakar

menggunakan certainty

factor memiliki hasil yang

sama dengan pakar

kemudian memiliki hasil

yang sama dengan hasil

Hanya berupa prototype,

belum diimplimentasikan ke

dalam sistem.

Metode

Certainty

Factor

- Belum

mengimplementasik

an aplikasi, hanya

berupa prototype

Page 55: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2016

pengujian dari pretest dan

posttest.

Page 56: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada literatur sejenis tabel 2.10 penulis menambahkan beberapa poin untuk

melengkapi kekurangan dan kelebihan yang sudah ada pada penelitian sebelumnya.

Berikut ini beberapa yang penulis tambahkan pada aplikasi sistem pakar ini :

1. Sistem dapat login dari beberapa aktor yakni admin, dan para karyawan

yang telah meregister dan memasukkan data berupa username dan

password dapat login.

2. Sistem dapat memberikan informasi tentang stres kerja yakni berupa gejala,

solusi, dan penyebabnya.

3. Sistem dengan menggunakan metode certainty factor, karena certainty

factor cocok untuk mendignosa, dan penulis membuat sistem agar mudah

dipahami oleh user tanpa memasukkan nilai bobot kepercayaannya.

4. Sistem yang dapat berinteraksi dengan menggunakan form kemudian diolah

informasi tersebut yang akan menghasilkan nilai akurat dan konsisten agar

dapat meyakinkan user pada diagnosa sistem pakar tersebut.

Page 57: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan penelitian ini penulis memerlukan data-data serta

informasi yang dapat mendukung kebenaran juga keberhasilan dari penelitian

ini. Data yang diperoleh didapatkan dengan cara sebagai berikut :

1. Studi Pustaka

Pada tahap ini studi kepustakaan atau tinjauan pustaka dilakukan

dengan cara mempelajari buku-buku yang berbentuk media cetak yang

berhubungan dengan penelitian seperti pemprograman sistem pakar,

arsitektur sistem informasi, psikologi keperawatan, dan lain

sebagainya. Penulis juga melakukan proses pengumpulan data dengan

mengakses sumber-sumber dari media elektronik , data yang diperoleh

dapat berupa jurnal, E-book, dan website resmi.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah jenis pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan langsung dilapangan, dengan menggunakan teknik

sebagai berikut:

a) Wawancara

Pada tahap ini wawancara dilakukan dengan percakapan

antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara

narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara

adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat dari

narasumber yang terpercaya. Pada tahap ini penulis

mewawancarai salah satu psikolog yang bernama Octavia

Putri Tjajadi, M.Psi untuk rule dan solusi dari tingkat stres

kerja karyawan akan diteliti oleh penulis.

Page 58: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b) Kuesioner

Pada tahap ini kuesioner dilakukan dengan cara

pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan

daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan

responden dapat memberikan respon atas daftar pertanyaan

tersebut. Penulis membagikan kuesioner pada seluruh

karyawan umum untuk mengidentifikasi gejala ke diagnosa

stres kerja karyawan dan dengan hasil 60 responden.

3.2. Metode Pengembangan Sistem

3.2.1. Rencana Kebutuhan (Requirement Planning)

Dalam fase ini, pengguna dan penulis bertemu untuk

mengidentifikasikan tujuan-tujuan dari pembuatan aplikasi atau sistem

serta untuk mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang akan

dibutuhkan oleh sistem yakni informasi mengenai gejala stres kerja

karyawan. Kemudian wawancara untuk solusi dari tingkatan stress kerja

penulis mewawancarai psikolog yang bernama Octavia Putri Tjajadi,

M.Psi dan tambahan kuesioner.

3.2.2. Desain Sistem (Design System)

Fase kedua, yakni membuat database untuk sistem dan desain

pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan

dalam arsitektur sistem informasi. Tools yang digunakan dalam

pemodelan sistem biasanya menggunakan Unified Modeling Language

(UML) penulis menggunakan Use Case Diagram, Activity Diagram,

Sequence Diagram, dan Class Diagram .

Page 59: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.2.3. Implementasi (Implementation)

Pada tahap ini peneliti melakukan coding, mengimplementasikan

bahasa pemprograman yakni dengan menggunakan bahasa PHP dan

basis data atau database berupa MySQL. Sebagai akhir dari tahap ini

penulis juga meminta tanggapan user terhadap aplikasi yang sudah di

uji coba, agar dapat di evaluasi untuk pengembangan sistem

selanjutnya.

Page 60: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3. Alur Penelitian

Gambar 3. 1 Alur Penelitian

Page 61: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

43

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Fase Perencanaan

4.1.1. Gambaran Umum Sistem

Sistem Pakar Diagnosa Stres Kerja Karyawan Dengan Menggunakan Metode

Certainty Factor Berbasis Web ini adalah sebuah sistem yang didalamnya terdapat

ilmu pengetahuan dari seorang pakar. Pada sistem ini para karyawan diminta untuk

memilih dari setiap gejala yang sedang dirasakan, kemudian akan mengeluarkan

hasil berupa diagnosa, nilai kepercayaannya, berseta solusinya. Dari hasil output

diagnosa dapat dicetak dalam bentuk dokumen pdf

4.1.2. Analisis Kebutuhan Masalah

Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan masalah untuk pembuatan sistem,

memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Fase perencanaan ini,

penulis melakukan penelitian untuk mengumpulkan data dan informasi sebagai

dasar dalam pembuatan sistem.

4.1.2.1. Indikator Stressor

Untuk data atau informasi kebutuhan sistem penulis melakukan

metode daftar pustaka dengan mengambil jurnal (Rahmawati, 2009)

sebagai data gejala-gejala stres kerja.

Tabel 4. 1 Indikator Stressor Kerja

(Analisis Stres Kerja Karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk Cabang Bogor, 2009)

No. Indikator Stressor Kerja

1 Tugas yang diberikan perusahaan berlebihan

2 Tanggung jawab yang diberikan perusahaan sangat memberatkan

3 Dikejar waktu dalam menyelesaikan pekerjaan

4 Tugas yang dilakukan tidak terjadwal dengan baik

Page 62: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5 Mengalami kesulitan memenuhi target perusahaan

6 Mendapat waktu istirahat yang kurang untuk menjalankan

pekerjaan

7 Tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

8 Bekerja dengan peralatan yang tidak memadai

9 Lingkungan kerja yang banyak gangguan

10 Mengerjakan tugas yang berbeda-beda

11 Melakukan pekerjaan yang dirasakan tidak dimengerti/tidak cocok

12 Menerima tugas yang bertentangan satu sama lain

13 Tujuan yang ditetapkan perusahaan tidak sesuai dengan harapan

14 Ditekan dengan banyak peraturan dalam menjalankan tugas

15 Mengalami konflik dari tugas yang dibebankan atasan yang

berlainan

16 Merasakan konflik dari tugas yang dibebankan atasan langsung

saya

17 Menerima penugasan yang berbeda-beda dari dua atasan/lebih

18 Hubungan yang tidak harmonis dengan rekan kerja

19 Mengalami konflik dengan rekan kerja

20 Mengalami kesulitan berkomunikasi dengan atasan

21 Kurangnya dukungan dari atasan

22 Ada hubungan yang tidak baik antara atasan dan karyawan

23 Merasa kurang jelas dengan informasi dari perusahaan mengenai

pekerjaan

24 Tidak tahu apa yang menjadi tanggung jawab pekerjaan yang saya

jalankan

25 Merasa tidak jelas dalam hal ruang lingkup pekerjaan

26 Merasa sulit memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk

menjalankan pekerjaan

27 Merasa tidak tahu harus bertanggung jawab kepada siapa dalam

bekerja

28 Prosedur/instruksi kerja kurang jelas

29 Alur komunikasi tidak jelas

30 Atasan terlalu banyak mengatur

31 Atasan bertindak kurang adil dalam pembagian pekerjaan kepada

bawahan

32 Merasa tidak mengetahui bagaimana penilaian atasan terhadap

hasil kerja saya

33 Merasa tidak memunyai peranan dalam pengambilan keputusan

34 Merasa tidak ada kesempatan untuk berpartisipasi dalam mencapai

tujuan perusahaan

Page 63: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

35 Atasan tidak memberitahu dengan jelas perubahan-perubahan

kebijaksanaan di perusahaan

36 Atasan tidak memberitahu tugas yang harus saya lakukan

37 Peluang yang kecil untuk mendapat promosi

38 Mendapat pekerjaan baru yang memerlukan keterampilan berbeda

dari sebelumnya

39 Merasa tidak memunyai kesempatan untuk lebih maju dalam

bekerja

40 Mengalami promosi kerja ke jabatan yang lebih rendah dari

kemampuan yang dimiliki

41 Mengalami promosi kerja ke jabatan yang lebih tinggi dari

kemampuan yang dimiliki

42 Umpan balik terhadap hasil kerja tidak sesuai dengan harapan

43 Pemberhentian karyawan menjadi pemicu kecemasan saya untuk

bekerja dengan baik

4.1.2.2. Pembagian Indikator Sesuai Tingkat Stres Berdasarkan

Gejala Stres

Kemudian, untuk diagnosa beserta solusi penulis melakukan

wawancara dengan salah satu psikolog. Sebelumnya, data informasi

diagnosa penulis mengumpulkan dari kuesioner dengan

menggunakan Haphazard atau Convenience Sampling ini

merupakan cara pengambilan sampel yang dilakukan secara sangat

sederhana yaitu dengan mengambil unit pengamatan yang dijumpai

atau yang sedapatnya saja. Misal, dalam pengumpulan data rumah

tangga, maka diambil sampel rumah tangga sedapatnya saja

sebanyak yang telah ditentukan. Berdasarkan pengertian

sebelumnya sama dengan penulis yakni pengambilan data karyawan

baik laki-laki maupun perempuan yang mmpunyai waktu kerja lebih

dari 8 jam, banyaknya sampel berjumlah 60 responden dikarenakan

pakar menentukan 30 responden,jadi sedapat banyaknya responden

yang telah ditentukan.

Page 64: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4. 2 Hasil Kuesioner Para Karyawan

No Indikator Stressor Kerja Tidak

Stres

Stres

Rendah

Stres

Sedang

Stres

Tinggi

Hasil

1 Tugas yang diberikan perusahaan

berlebihan

10 30 14 8 Rendah

2 Tanggung jawab yang diberikan

perusahaan sangat memberatkan

9 29 17 5 Rendah,

sedang

3 Dikejar waktu dalam menyelesaikan

pekerjaan

10 25 18 7 Rendah,

sedang

4 Tugas yang dilakukan tidak

terjadwal dengan baik

10 24 18 8 Rendah,

sedang

5 Mengalami kesulitan memenuhi

target perusahaan

7 32 12 9 Rendah

6 Mendapat waktu istirahat yang

kurang untuk menjalankan

pekerjaan

12 25 17 6 Rendah,

sedang

7 Tidak mampu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu

16 24 14 6 Tidak,

Rendah

8 Bekerja dengan peralatan yang tidak

memadai

15 27 10 8 Tidak,

Rendah

9 Lingkungan kerja yang banyak

gangguan

11 21 17 11 Rendah,

sedang

10 Mengerjakan tugas yang berbeda-

beda

8 30 14 8 Rendah

Page 65: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

11 Melakukan pekerjaan yang

dirasakan tidak dimengerti/tidak

cocok

17 22 14 7 Tidak,

Rendah

12 Menerima tugas yang bertentangan

satu sama lain

11 18 18 13 Rendah,

sedang

13 Tujuan yang ditetapkan perusahaan

tidak sesuai dengan harapan

10 20 25 5 Rendah,

sedang

14 Ditekan dengan banyak peraturan

dalam menjalankan tugas

9 18 21 12 Rendah,

sedang

15 Mengalami konflik dari tugas yang

dibebankan atasan yang berlainan

8 21 17 14 Rendah,

sedang

16 Merasakan konflik dari tugas yang

dibebankan atasan langsung saya

10 23 19 8 Rendah,

sedang

17 Menerima penugasan yang berbeda-

beda dari dua atasan/lebih

10 24 15 11 Rendah,

sedang

18 Hubungan yang tidak harmonis

dengan rekan kerja

25 14 14 7 Tidak

19 Mengalami konflik dengan rekan

kerja

23 16 15 6 Tidak,

Rendah,

sedang

20 Mengalami kesulitan berkomunikasi

dengan atasan

12 20 22 6 Rendah,

sedang

21 Kurangnya dukungan dari atasan 15 18 19 8 Tidak,

Rendah,

sedang

Page 66: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

22 Ada hubungan yang tidak baik

antara atasan dan karyawan

14 21 15 10 Rendah,

sedang

23 Merasa kurang jelas dengan

informasi dari perusahaan mengenai

pekerjaan

13 27 11 9 Rendah

24 Tidak tahu apa yang menjadi

tanggung jawab pekerjaan yang

saya jalankan

16 25 11 8 Tidak,

Rendah

25 Merasa tidak jelas dalam hal ruang

lingkup pekerjaan

16 17 19 8 Tidak,

Rendah,

sedang

26 Merasa sulit memperoleh informasi

yang dibutuhkan untuk menjalankan

pekerjaan

6 26 19 9 Rendah,

sedang

27 Merasa tidak tahu harus

bertanggung jawab kepada siapa

dalam bekerja

17 22 14 7 Tidak,

Rendah

28 Prosedur/instruksi kerja kurang jelas 9 23 19 9 Rendah,

sedang

29 Alur komunikasi tidak jelas 14 23 12 11 Rendah

30 Atasan terlalu banyak mengatur 5 16 16 23 Rendah,

sedang,

Tinggi

31 Atasan bertindak kurang adil dalam

pembagian pekerjaan kepada

bawahan

9 18 22 11 Rendah,

sedang

32 Merasa tidak mengetahui

bagaimana penilaian atasan

5 17 25 13 Rendah,

sedang

Page 67: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

terhadap hasil kerja saya

33 Merasa tidak memunyai peranan

dalam pengambilan keputusan

15 21 14 10 Tidak,

Rendah

34 Merasa tidak ada kesempatan

untuk berpartisipasi dalam

mencapai tujuan perusahaan

12 20 23 5 Rendah,

sedang

35 Atasan tidak memberitahu dengan

jelas perubahan-perubahan

kebijaksanaan di perusahaan

5 21 21 10 Rendah,

sedang

36 Atasan tidak memberitahu tugas

yang harus saya lakukan

16 18 19 7 Tidak,

Rendah,

sedang

37 Peluang yang kecil untuk mendapat

promosi

12 17 20 11 Rendah,

sedang

38 Mendapat pekerjaan baru yang

memerlukan keterampilan berbeda

dari

Sebelumnya

14 25 10 11 Rendah

39 Merasa tidak memunyai kesempatan

untuk lebih maju dalam bekerja

8 21 13 18 Rendah,

Tinggi

40 Mengalami promosi kerja ke

jabatan yang lebih rendah dari

kemampuan yang dimiliki

17 13 18 12 Tidak,

Sedang

41 Mengalami promosi kerja ke

jabatan yang lebih tinggi dari

kemampuan yang dimiliki

17 24 13 6 Tidak,

Rendah

42 Umpan balik terhadap hasil kerja

tidak sesuai dengan harapan

11 24 18 7 Rendah,

sedang

43 Pemberhentian karyawan menjadi

pemicu kecemasan saya untuk

10 16 13 21 Rendah,

Tinggi

Page 68: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

bekerja dengan baik

Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan masalah untuk pembuatan

sistem, memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Fase perencanaan

ini, penulis melakukan penelitian untuk mengumpulkan data dan informasi sebagai

dasar dalam pembuatan sistem. Untuk data atau informasi kebutuhan sistem penulis

melakukan metode daftar pustaka dengan mengambil data gejala-gejala stres kerja

dan untuk diagnosa beserta solusi penulis melakukan wawancara dengan salah satu

psikolog. Sebelumnya, data informasi diagnosa penulis mengumpulkan dari

kuesioner sebagai berikut:

Kemudian penulis wawancara Octavia Putri Tjajadi, M.Psi,

Psikolog untuk tips atau solusi terhadap diagnosa sistem, berikut adalah

hasil dari wawancara penulis:

Tabel 4. 3 Tips atau Solusi berdasarkan Tingkatan Stres Kerja

(Octavia Putri Tjajadi, M.Psi, Psikolog, 6 Oktober 2018)

No. Solusi Diagnosa Stres Kerja

1. Alhamdulillah, pertahankan. Tidak Stres

1. Cari waktu jeda sejenak kalau dikantor,

entah bertemu teman kantor dan tukar

pikiran atau keluar atau keluar dari

ruangan bisa ke kantin seperti breaktime.

2. Lakukan meditasi sebentar untuk

menenangkan diri.

3. Cuci muka sebentar karena air yang kena

muka jadi buat fresh berkaitan dengan

relaksasi.

4. Bisa olahraga ringan ditempat duduk.

Page 69: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Lakukan hobi misalnya dengar musik

sebentar atau menggambar, lalu lanjutkan

lagi pekerjaan.

Stres Rendah

6. Cari tau sumber stres apa lalu diskusikam

dengan orang terdekat atau bertanya pada

diri sendiri/intropeksi diri.

7. Buat prioritas untuk dikerjakan satu per

satu.

8. Kasih apresiasi kecil pada diri sendiri.

9. Makan makanan yang bergizi hindari jung

food.

1. Coba flashback yang mana jadi masalah

utama dulu, buat list prioritas.

Stres Sedang

2. Buat jadwal sehari-hari dan rutinitas.

3. Meditasi buat ketenangan.

4. Buat rencana liburan sebagai reward diri.

5. Tukar pikiran dengan teman dan ahli jika

diperlukan.

6. Berpikir positif bahwa setiap masalah

pasti ada kuncinya.

1. Ambil breaktime.

Stres Tinggi

2. Buat prioritas dan tentuin mana yang mau

diselesaikan terlebih dahulu.

3. Makan makanan yang bergizi hindari jung

food.

4. Lakukan meditasi/olahraga/yoga.

5. Meminta bantuan ke ahli.

6. Berpikir positif dan memiliki tekat bahwa

pasti bisa diselesaikan masalahnya bukan

hanya berkutat dimasalah tersebut.

Page 70: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.3. Tujuan Informasi

Tahapan kedua dari fase perencanaan yaitu menjelaskan tujuan dibentuknya

sistem. Berdasarkan analisis kebutuhan dan pendefinisian masalah sebelumnya,

penulis bermaksud untuk menerapkan metode CF dalam mendiagnosa stress kerja

karyawan sesuai dengan diagnosa, gejala, dan relasi yang diinputkan oleh

pengguna. Sistem tersebut akan diaplikasikan pada platform website application

mengingat semakin meningkatnya intensitas masyarakat dalam menggunakan

berbagai situs website.

Sedangkan, penulis menggunakan metode Certainty Factor dalam

penerapan teori sistem pakar dikarenakan Certainty Factor dapat

mengimplementasikan sistem pakar yang mampu mengolah ketidakpastian dari

berbagai fakta-fakta dan gejala dalam mendiagnosa stres kerja karyawan.

4.1.4. Syarat-Syarat

Untuk mewujudkan tujuan tersebut dibutuhkan beberapa syarat minimum

dalam pembuatan sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan metode

certainty factor berbasis web ini yaitu sebagai berikut:

1. Web server

Web server merupakan syarat mutlak suatu sistem berbasis web.

Web server merupakan platform untuk menjalankan suatu sistem

berbasis web. Untuk pengembangan sistem ini dibutuhkan Web Server

Apache/2.4.25 (Win32).

2. Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman dibutuhkan untuk dapat membangun sebuah

sistem, agar komputer dapat melakukan berbagai operasi dan fungsi

sesuai dengan keinginan user. Untuk itu dibutuhkan suatu bahasa

pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat sistem client

server. Bahasa pemrograman yang dibutuhkan dalam pengembangan

sistem ini adalah PHP 4.6.5.2.

Page 71: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Database

Pengelolaan database akan digunakan untuk pelengkap program

seperti proses login serta proses pemesanan dan penyimpanan file

produk. Database yang dibutuhkan adalah database MySQL 10.1.21-

MariaDB.

Spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan dalam

pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Perangkat Lunak :

a) Paket web server Xampp Versi 5.6.30 (Apache/2.4.25

(Win32), PHP 4.6.5.2, MySQL 10.1.21-MariaDB).

b) Sublime Text 3.

c) Mozilla Firefox 62.0.3 (32-bit).

d) OS Windows 8 Pro

2. Perangkat Keras:

a) Personal Computer.

b) Processor : Intel Celeron.

c) RAM : Memory 4 GB.

4.2. Fase Proses Design (Workshop Design)

4.2.1. Perancangan Sistem Stres Kerja Karyawan

4.2.1.1. Diagnosa Stres Kerja

Diagnosa stres kerja, yakni identifikasi berdasarkan gejala.

Penilaian dapat dilakukan melalui konseling, dan dapat

dibantu oleh program komputer yang dirancang untuk

memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Tabel 4. 4 Diagnosa Stres Kerja

(Octavia Putri Tjajadi, M.Psi, Psikolog, 6 Oktober 2018)

Page 72: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

No. Kode Diagnosa Diagnosa Stres Kerja

1. P01 Tidak Stres

2. P02 Stres Rendah

3. P03 Stres Sedang

4. P04 Stres Tinggi

4.2.1.2. Gejala Stres Kerja

Gejala Stres Kerja, yaitu pengindikasian keberadaan sesuatu

stres kerja atau gangguan kesehatan yang tidak diinginkan,

berbentuk tanda-tanda atau ciri-ciri stres kerja dan dapat

dirasakan, seperti misalnya perasaan gelisah dan bosan

terhadap pekerjaan.

Tabel 4. 5 Gejala Stres Kerja

No. Kode Gejala Gejala Stres Kerja

1. G01 Tugas yang diberikan perusahaan

berlebihan

2. G02 Tanggung jawab yang diberikan

perusahaan sangat memberatkan

3. G03 Dikejar waktu dalam menyelesaikan

pekerjaan

4. G04 Tugas yang dilakukan tidak terjadwal

dengan baik

5. G05 Mengalami kesulitan memenuhi target

perusahaan

Page 73: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. G06 Mendapat waktu istirahat yang kurang

untuk menjalankan pekerjaan

7. G07 Tidak mampu menyelesaikan pekerjaan

tepat waktu

8. G08 Bekerja dengan peralatan yang tidak

memadai

9. G09 Lingkungan kerja yang banyak gangguan

10. G10 Mengerjakan tugas yang berbeda-beda

11. G11 Melakukan pekerjaan yang dirasakan

tidak dimengerti/tidak cocok

12. G12 Menerima tugas yang bertentangan satu

sama lain

13. G13 Tujuan yang ditetapkan perusahaan tidak

sesuai dengan harapan

14. G14 Ditekan dengan banyak peraturan dalam

menjalankan tugas

15. G15 Mengalami konflik dari tugas yang

dibebankan atasan yang berlainan

16. G16 Merasakan konflik dari tugas yang

dibebankan atasan langsung saya

17. G17 Menerima penugasan yang berbeda-beda

dari dua atasan/lebih

18. G18 Hubungan yang tidak harmonis dengan

rekan kerja

19. G19 Mengalami konflik dengan rekan kerja

Page 74: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

20. G20 Mengalami kesulitan berkomunikasi

dengan atasan

21. G21 Kurangnya dukungan dari atasan

22. G22 Ada hubungan yang tidak baik antara

atasan dan karyawan

23. G23 Merasa kurang jelas dengan informasi

dari perusahaan mengenai pekerjaan

24. G24 Tidak tahu apa yang menjadi tanggung

jawab pekerjaan yang saya jalankan

25. G25 Merasa tidak jelas dalam hal ruang

lingkup pekerjaan

26. G26 Merasa sulit memperoleh informasi yang

dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan

27. G27 Merasa tidak tahu harus bertanggung

jawab kepada siapa dalam bekerja

28. G28 Prosedur/instruksi kerja kurang jelas

29. G29 Alur komunikasi tidak jelas

30. G30 Atasan terlalu banyak mengatur

31. G31 Atasan bertindak kurang adil dalam

pembagian pekerjaan kepada bawahan

32. G32 Merasa tidak mengetahui bagaimana

penilaian atasan terhadap hasil kerja saya

33. G33 Merasa tidak memunyai peranan dalam

pengambilan keputusan

Page 75: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

34. G34 Merasa tidak ada kesempatan untuk

berpartisipasi dalam mencapai tujuan

perusahaan

35. G35 Atasan tidak memberitahu dengan jelas

perubahan-perubahan kebijaksanaan di

perusahaan

36. G36 Atasan tidak memberitahu tugas yang

harus saya lakukan

37. G37 Peluang yang kecil untuk mendapat

promosi

38. G38 Mendapat pekerjaan baru yang

memerlukan keterampilan berbeda dari

Sebelumnya

39. G39 Merasa tidak memunyai kesempatan

untuk lebih maju dalam bekerja

40. G40 Mengalami promosi kerja ke jabatan yang

lebih rendah dari kemampuan yang

dimiliki

41. G41 Mengalami promosi kerja ke jabatan yang

lebih tinggi dari kemampuan yang

dimiliki

42. G42 Umpan balik terhadap hasil kerja tidak

sesuai dengan harapan

43. G43 Pemberhentian karyawan menjadi pemicu

kecemasan saya untuk bekerja dengan

baik

Page 76: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.1.3. Relasi Stres Kerja

Relasi diagnosa dan gejala, yaitu gabungan antara diagnosa

stres kerja dan gejala untuk memastikan suatu perhitungan

kepastian jenis diagnosa berdasarkan pskilog/pakar ahli.

Tabel 4. 6 Tabel Relasi Stres Kerja

No. Diagnosa Gejala MB MD

1.

Tidak

Stres

Tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 0,4 0,2

2. Bekerja dengan peralatan yang tidak memadai 0,8 0,4

3. Melakukan pekerjaan yang dirasakan tidak

dimengerti/tidak cocok

0,5 0,1

4. Hubungan yang tidak harmonis dengan rekan kerja 1 0,2

5. Mengalami konflik dengan rekan kerja 0,8 0,1

6. Kurangnya dukungan dari atasan 0,8 0,4

7. Tidak tahu apa yang menjadi tanggung jawab pekerjaan

yang saya jalankan

0,6 0,2

8. Merasa tidak jelas dalam hal ruang lingkup pekerjaan 0,5 0,1

9. Merasa tidak tahu harus bertanggung jawab kepada siapa

dalam bekerja

0,7 0,3

10. Merasa tidak memunyai peranan dalam pengambilan

keputusan

0,9 0,5

11. Atasan tidak memberitahu tugas yang harus saya lakukan 0,8 0,4

12. Mengalami promosi kerja ke jabatan yang lebih rendah dari

kemampuan yang dimiliki

0,4 0,1

13. Mengalami promosi kerja ke jabatan yang lebih tinggi dari

kemampuan yang dimiliki

0,6 0,2

Page 77: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.

Rendah

Rendah

Tugas yang diberikan perusahaan berlebihan 1 0

2. Tanggung jawab yang diberikan perusahaan sangat

memberatkan

1 0

3. Dikejar waktu dalam menyelesaikan pekerjaan 1 0

4. Tugas yang dilakukan tidak terjadwal dengan baik 0,8 0,1

5. Mengalami kesulitan memenuhi target perusahaan 1 0

6. Mendapat waktu istirahat yang kurang untuk menjalankan

pekerjaan

0,8 0,1

7. Tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 0,8 0,3

8. Bekerja dengan peralatan yang tidak memadai 1 0

9. Lingkungan kerja yang banyak gangguan 0,8 0,2

10. Mengerjakan tugas yang berbeda-beda 0.9 0,1

11. Melakukan pekerjaan yang dirasakan tidak

dimengerti/tidak cocok

0,8 0,3

12. Menerima tugas yang bertentangan satu sama lain 0,6 0,4

13. Tujuan yang ditetapkan perusahaan tidak sesuai dengan

harapan

0,8 0,6

14. Ditekan dengan banyak peraturan dalam menjalankan tugas 0,6 0,4

15. Mengalami konflik dari tugas yang dibebankan atasan yang

berlainan

0,8 0,4

16. Merasakan konflik dari tugas yang dibebankan atasan

langsung saya

1,0 0,4

17. Menerima penugasan yang berbeda-beda dari dua

atasan/lebih

1,0 0,6

Page 78: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

18.

Rendah

Mengalami konflik dengan rekan kerja 0,5 0,1

19. Mengalami kesulitan berkomunikasi dengan atasan 0,7 0,3

20. Kurangnya dukungan dari atasan 0,9 0,5

21. Ada hubungan yang tidak baik antara atasan dan karyawan 0,8 0,6

22. Merasa kurang jelas dengan informasi dari perusahaan

mengenai pekerjaan

1 0,6

23. Tidak tahu apa yang menjadi tanggung jawab pekerjaan

yang saya jalankan

1 0,6

24. Merasa tidak jelas dalam hal ruang lingkup pekerjaan 0,4 0,1

25. Merasa sulit memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk

menjalankan pekerjaan

1 0,6

26. Merasa tidak tahu harus bertanggung jawab kepada siapa

dalam bekerja

0,9 0,1

27. Prosedur/instruksi kerja kurang jelas 0,8 0,1

28. Alur komunikasi tidak jelas 0,8 0,5

29. Atasan terlalu banyak mengatur 0,4 0,2

30. Atasan bertindak kurang adil dalam pembagian pekerjaan

kepada bawahan

0,7 0,4

31. Merasa tidak mengetahui bagaimana penilaian atasan

terhadap hasil kerja saya

0,8 0,4

32. Merasa tidak memunyai peranan dalam pengambilan

keputusan

0,6 0,8

33. Merasa tidak ada kesempatan untuk berpartisipasi dalam

mencapai tujuan perusahaan

0,6 0,8

Page 79: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

34.

Rendah

Atasan tidak memberitahu dengan jelas perubahan-

perubahan kebijaksanaan di perusahaan

0,9 0,3

35. Atasan tidak memberitahu tugas yang harus saya lakukan 0,4 0,1

36. Peluang yang kecil untuk mendapat promosi 0,9 0,5

37. Mendapat pekerjaan baru yang memerlukan keterampilan

berbeda dari sebelumnya

1 0

38. Merasa tidak memunyai kesempatan untuk lebih maju

dalam bekerja

0,4 0,6

39. Mengalami promosi kerja ke jabatan yang lebih tinggi dari

kemampuan yang dimiliki

0,9 0,1

40. Umpan balik terhadap hasil kerja tidak sesuai dengan

harapan

0,8 0

41. Pemberhentian karyawan menjadi pemicu kecemasan saya

untuk bekerja dengan baik

0,4 0,2

1.

Sedang

Tanggung jawab yang diberikan perusahaan sangat

memberatkan

0,6 0,2

2. Dikejar waktu dalam menyelesaikan pekerjaan 0,8 0,4

3. Tugas yang dilakukan tidak terjadwal dengan baik 0,7 0,3

4. Mendapat waktu istirahat yang kurang untuk menjalankan

pekerjaan

0,5 0,1

5. Lingkungan kerja yang banyak gangguan 0,8 0,4

6. Menerima tugas yang bertentangan satu sama lain 0,9 0,5

7. Tujuan yang ditetapkan perusahaan tidak sesuai dengan

harapan

1,0 0,6

8. Ditekan dengan banyak peraturan dalam menjalankan tugas 0,8 0,2

Page 80: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9.

Sedang

Mengalami konflik dari tugas yang dibebankan atasan yang

berlainan

0,5 0,1

10. Merasakan konflik dari tugas yang dibebankan atasan

langsung saya

0,6 0,1

11. Menerima penugasan yang berbeda-beda dari dua

atasan/lebih

0,7 0,3

12. Mengalami konflik dengan rekan kerja 0,4 0

13. Mengalami kesulitan berkomunikasi dengan atasan 0,8 0,2

14. Kurangnya dukungan dari atasan 0,6 0,1

15. Ada hubungan yang tidak baik antara atasan dan karyawan 0,8 0,4

16. Merasa tidak jelas dalam hal ruang lingkup pekerjaan 0,7 0,3

17. Merasa sulit memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk

menjalankan pekerjaan

0,4 0

18. Prosedur/instruksi kerja kurang jelas 0,5 0,1

19. Atasan terlalu banyak mengatur 0,8 0,4

20. Atasan bertindak kurang adil dalam pembagian pekerjaan

kepada bawahan

1 0

21. Merasa tidak mengetahui bagaimana penilaian atasan

terhadap hasil kerja saya

1 0

22. Merasa tidak ada kesempatan untuk berpartisipasi dalam

mencapai tujuan perusahaan

1 0

23. Atasan tidak memberitahu dengan jelas

perubahan-perubahan kebijaksanaan di perusahaan

0,8 0,6

24. Atasan tidak memberitahu tugas yang harus saya lakukan 0,6 0,4

25. Peluang yang kecil untuk mendapat promosi 0,7 0,3

Page 81: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

26. Mengalami promosi kerja ke jabatan yang lebih rendah dari

kemampuan yang dimiliki

0,5 0,1

27. Umpan balik terhadap hasil kerja tidak sesuai dengan

harapan

0,9 0,5

1.

Tinggi

Atasan terlalu banyak mengatur 1,0 0

2. Merasa tidak memunyai kesempatan untuk lebih maju

dalam bekerja

0,6 0,4

3. Pemberhentian karyawan menjadi pemicu kecemasan saya

untuk bekerja dengan baik

0,8 0,1

4.2.1.4. Perhitungan Certinty Factor

1. Perhitungan Nilai MB (Measure of Belief)

Nilai MB didapat dari analisis kenaikan kepercayaan dokter

dalam mendiagnosa suatu stress kerja berdasrkan gejala.

MB = Jumlah ukuran kepercayaan (measure of increased belife)

terhadap hipotesis (H) terhadap gejala (E).

2. Perhitungan Nilai MD (Measure of Disbelief)

Nilai MB didapat dari analisis kenaikan ketidakpercayaan

dokter dalam mendiagnosa suatu stres kerja berdasarkan gejala.

MD = Jumlah ukuran ketidakpercayaan (measure of increased

disbelife)terhadap hipotesis (H) terhadap gejala (E).

3. Perhitungan Nilai CF (Certainty Factor)

Nilai CF (Certanty Factor) di gunakan untuk mengetahui hasil

dari diagnosa stres kerja karyawan. Nilai certainty factor dari

hipotesis yang dipengaruhi oleh gejala. CF dari hipotesis (H)

yang di pengaruhi oleh gejala evidence (E). Besarnya CF

berkisar dari -1 sampai dengan 1. Nilai -1 menunjukan ketidak

percayaan mutlak sedangkan nilai 1 menunjkan kepercayaan

mutlak.

Page 82: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

a) Untuk menghitung nilai CF digunakan rumus:

CF(H,E) = MB(H,E) – MD(H,E)

b) Untuk Rumus kombinasi rule dengan evidence E

berbeda dan hipotesis H sama:

CFcombine CF(H , E)1,2 = CF(H , E)1 + CF(H , E)2 * [1-

CF(H , E)1]

CFcombine CF(H , E)old,3 = CF(H , E)old + CF(H , E)3 *

[1- CF(H , E)old]

Tabel 4. 7 Gejala yang Dipilih

Kode

Gejala

Nama Gejala

G06 Mendapat waktu istirahat yang kurang untuk

menjalankan pekerjaan

G18 Hubungan yang tidak harmonis dengan rekan kerja

G31 Atasan bertindak kurang adil dalam pembagian

pekerjaan kepada bawahan

Perhitungan untuk mendiagnosa stres kerja karyawan berdasarkan gejala

yang dipilih sebagai berikut:

Tabel 4. 8 Diagnosa 1

Diagnosa 1

Tidak Stres

Gejala 1

Kode_Gejala Nama_Gejala MB MD

G18 Hubungan yang tidak

harmonis dengan rekan

kerja

1 0,2

CF MB – MD 0,8

CF Lama Kosong 0

Page 83: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

CF Sementara 0,8

HASIL CF 0,8 Tidak Stres

Tabel 4. 9 Diagnosa 2

Diagnosa 2

Stres Rendah

Gejala 1

Kode_Gejala Nama_Gejala MB MD

G06 Mendapat waktu istirahat yang kurang

untuk menjalankan pekerjaan Berlebihan

0,8 0,1

CF MB – MD 0,7

CF Lama Kosong 0

CF

Sementara

CF Sementara (BELUM ADA

PERHITUNGAN)

0.7

Gejala2

Kode_Gejala Nama_Gejala MB MD

G18 Atasan bertindak kurang adil dalam

pembagian pekerjaan kepada bawahan

0,7 0,4

CF MB – MD 0,3

CF Lama CF Sebelumnya 0.7

CF

Kombinasi

CF Lama + CF Baru * (1 – CF

Lama))

0,79

HASIL CF

0,79

Stres

Rendah

Page 84: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4. 10 Diagnosa 3

Diagnosa 3

Stres Sedang

Gejala 1

Kode_Gejala Nama_Gejala MB MD

G06 Mendapat waktu istirahat yang kurang

untuk menjalankan pekerjaan berlebihan

0,5 0,1

CF MB – MD 0,4

CF Lama Kosong 0

CF

Sementara

CF Sementara (BELUM ADA

PERHITUNGAN)

0.4

Gejala2

Kode_Gejala Nama_Gejala MB MD

G18 Atasan bertindak kurang adil dalam

pembagian pekerjaan kepada bawahan

1 0

CF MB – MD 1

CF Lama CF Sebelumnya 0.4

CF

Kombinasi

CF Lama + CF Baru * (1 – CF

Lama))

1

HASIL CF

1

Stres

Sedang

Dari tabel diatas bahwa memiliki hasil Stres Tinggi dengan nilai

kepercayaan 1 yakni pasti. Setelah di cek pada sistem memiliki hasil yang sama dan

konsisten seperti berikut:

Page 85: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 1 Hasil Perhitungan Pada Sistem

4.2.2. UML (Unified Modeling Language)

4.2.2.1. Use Case Diagram

1. Identifikasi Pada Use Case

Pada sistem yang penulis rancang terdapat proses-proses

yang berjalan yang dinyatakan dalam sebuah use case. Di

bawah ini merupakan tabel identifikasi use case.

Tabel 4. 11 Identifikasi Kebutuhan Use Case

No. Nama Use Case Deskripsi Pengguna

1.

Login

Use case yang

menggambarkan tahapan

pengguna untuk masuk

ke dalam sistem dengan

memasukkan username

dan password.

Admin atau

Pakar dan

Karyawan

Page 86: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.

Logout

Use case yang

menggambarkan

tahapan pengguna

untuk keluar dari

sistem.

Admin atau

Pakar dan

Karyawan

3.

Diagnosa

Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk

menampilkan dalil

mendiagnosa pada

website.

Admin atau

Pakar

4.

Tambah

Diagnosa

Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk menginput

diagnosa

pada website.

Admin atau

Pakar

5.

Edit Diagnosa

Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk mengedit

diagnosa pada

website.

Admin atau

Pakar

6.

Hapus Diagnosa

Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk menghapus

diagnosa

pada website.

Admin atau

Pakar

Page 87: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

69

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7.

Cari Diagnosa

Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk mencari

diagnosa pada

website.

Admin atau

Pakar

8.

Gejala

Use case yang

menggambarkan tahapan

system untuk

menampilkan dalil

gejala pada website.

Admin atau

Pakar

9.

Tambah Gejala

Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk menginput

gejala pada

website.

Admin atau

Pakar

10.

Edit Gejala

Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk mengedit

gejala pada

website.

Admin atau

Pakar

11.

Hapus Gejala

Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk menghapus

pada

website.

Admin atau

Pakar

12.

Cari Gejala

Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk mencari

gejala pada

website.

Admin atau

Pakar

Page 88: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

13.

Relasi

Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk

menampilkan dalil relasi

dari diagnosa dan

gejala pada website

Admin atau

Pakar

14.

Tambah Relasi

Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk menginput

relasi dari diagnosa dan

gejala

pada website

Admin atau

Pakar

15.

Edit Relasi

Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk mengedit

relasi dari diagnosa dan

gejala

pada website

Admin atau

Pakar

Hapus Relasi Use case yang

Menggambarkan tahapan

sistem untuk menghapus

relasi dari diagnosa dan

gejala pada website

Admin atau

Pakar

17. Cari Relasi Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk mencari

dari diagnosa dan gejala

pada website

Admin atau

Pakar

Page 89: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

18. Artikel Use case yang

menggambarkan tahapan

system untuk

menampilkan dalil

Artikel pada website.

Admin atau

Pakar dan

Karyawan

19. Tambah Artikel Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk menginput

Artikel pada website

Admin atau

Pakar

20. Edit Artikel Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk mengedit

Artikel pada website

Admin atau

Pakar

21. Hapus Artikel Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk menghapus

Artikel pada website

Admin atau

Pakar

22. Cari Artikel Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk mencari

Artikel pada website

Admin atau

Pakar

23. Konsultasi Use case yang

menggambarkan tahapan

system

mengkonsultasikan

penyakit kucing pada

Admin atau

Pakar dan

Karyawan

Page 90: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

website

24. Cetak Hasil

Diagnosa

Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk cetak hasil

konsultasi diagnosa stres

kerja pada website

Admin atau

Pakar dan

Karyawan

25. Edit Password Use case yang

menggambarkan tahapan

sistem untuk mengedit

Password pada website

Admin atau

Pakar

2. Membuat Use Case

Sistem ini terdiri dari dua pengguna yaitu karyawan

dan Admin atau Pakar. Fitur-fitur yang tersedia pada sistem

ini sesuai dengan kebutuhan Berikut use case yang

menggambarkan kegiatan pengguna terhadap sistem:

a) Use Case Karyawan

Pengguna yang terlibat dalam sistem ini adalah

karyawan. Use case ini menggambarkan fitur apa saja

yang dapat diakses oleh karyawan. Berikut tampilan

use case untuk karyawan:

Page 91: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

73

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 2 Use Case Karyawan

b) Use Case Admin atau Pakar

Pengguna yang terlibat dalam sistem ini

adalah Admin atau Pakar. Use case ini

menggambarkan fitur apa saja yang dapat

diakses oleh Admin atau Pakar. Berikut

tampilan use case Admin atau pakar:

Page 92: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 3 Use Case Admin atau Pakar

4.2.2.2. Activity Diagram

4.2.2.2.1. Activity Diagram Admin

Activity diagram Admin menggambarkan alur aktivitas setiap

proses tahapan yang dilakukan oleh Admin ketika berinteraksi

Page 93: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

75

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

langsung dengan sistem. Berikut activity diagram admin yang

menggambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam sistem:

1. Activity Diagram Login

Activity Diagram Login di bawah ini menjelaskan

mengenai tahapan admin dalam proses login sebelum

masuk ke dalam sistem. Proses login dimulai dengan

memasukkkan username dan password yang sebelumnya

telah terdaftar di database sistem. Seperti yang

digambarkan pada gambar berikut :

Gambar 4. 4 Activity Diagram Login Admin

2. Activity Diagram Logout

Setelah admin masuk ke dalam sistem, dan ingin

keluar dari sistem. Admin dapat melakukan proses logout.

Seperti yang digambarkan pada gambar berikut :

Page 94: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

76

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 5 Activity Diagram Logout Admin

3. Activity Diagram Diagnosa

Selanjutnya admin dapat menggunakan fitur

diagnosa untuk melihat seluruh data diagnosa stres kerja.

Untuk memudahkan admin dalam melakukan berbagai

jenis kegiatan, dan di fitur ini juga terdapat berbagai fitur

lain seperti tambah diagnosa, edit diagnosa, cari diagnosa

dan hapus diagnosa.

Data pada diagnosa stres kerja, yang nantinya akan

di jelaskan. Gambar berikut pada dianosa:

Page 95: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

77

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 6 Activity Diagram Diagnosa

4. Activity Diagram Cari Diagnosa

Admin juga dapat mencari data diagnosa yang sudah

tersimpan sebelumnya. Seperti yang digambarkan pada

gambar di bawah ini:

Page 96: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

78

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 7 Activity Diagram Cari Diagnosa

5. Activity Diagram Edit Diagnosa

Admin juga dapat mengedit diagnosa yang sudah

tersimpan sebelumnya kemudian menyimpan kembali ke

dalam sistem. Seperti yang digambarkan pada gambar di

bawah ini:

Page 97: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

79

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 8 Activity Diagram Edit Diagnosa

6. Activity Diagram Hapus Diagnosa

Admin juga dapat menghapus diagnosa yang sudah

tersimpan sebelumnya kemudian akan kembali ke menu

diagnosa dalam sistem. Seperti yang digambarkan pada

gambar di bawah ini:

Page 98: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

80

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 9 Activity Diagram hapus Diagnosa

7. Activity Diagram Tambah Diagnosa

Setelah sistem menampilkan seluruh sistem diagnosa,

Admin dapat melakukan tambah diagnosa dengan

mengklik tombol tambah diagnosa. Fitur ini akan inputan

berbagai diagnosa berdasarkan masukkan oleh admin.

Fitur ini akan memudahkan admin dalam menambah

Page 99: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

81

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

diagnosa yang diinginkannya. Seperti yang digambarkan

berikut:

Gambar 4. 10 Activity Diagram tambah Diagnosa

8. Activity Diagram Gejala

Admin dapat menggunakan fitur gejala untuk melihat

seluruh data gejala stres kerja pada karyawan. Untuk

memudahkan admin dalam melakukan berbagai jenis

kegiatan, dan di fitur ini juga terdapat berbagai fitur lain

seperti tambah gejala, edit gejala, cari gejala dan hapus

gejala. Data pada gejala stres kerja pada karyawan, yang

nantinya akan di jelaskan. Gambar gejala sebagai berikut

:

Page 100: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

82

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 11 Activity Diagram Gejala

9. Activity Diagram Cari Gejala

Admin juga dapat mencari data gejala yang sudah

tersimpan sebelumnya. Seperti yang digambarkan pada

gambar di bawah ini:

Page 101: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

83

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 12 Activity Diagram Cari Gejala

10. Activity Diagram Edit Gejala

Admin juga dapat mengedit gejala yang sudah

tersimpan sebelumnya kemudian menyimpan kembali ke

dalam sistem. Seperti yang digambarkan pada gambar di

bawah ini:

Page 102: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

84

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 13 Activity Diagram Edit Gejala

11. Activity Diagram Hapus Gejala

Admin juga dapat menghapus gejala yang sudah

tersimpan sebelumnya kemudian akan kembali ke menu

gejala dalam sistem. Seperti yang digambarkan pada

gambar di bawah ini:

Page 103: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

85

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 14 Activity Diagram Hapus Gejala

12. Activity Diagram Tambah Gejala

Setelah sistem menampilkan seluruh sistem gejala,

pengguna dapat melakukan tambah gejala dengan

mengklik tombol tambah gejala. Fitur ini akan inputan

berbagai gejala berdasarkan masukkan oleh admin. Fitur

ini akan memudahkan admin dalam menambah gejala

yang diinginkannya. Seperti yang digambarkan berikut:

Page 104: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

86

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 15 Activity Diagram Tambah Gejala

13. Activity Diagram Relasi

Admin dapat menggunakan fitur relasi untuk melihat

seluruh data relasi stres kerja pada karyawan. Untuk

memudahkan admin dalam melakukan berbagai jenis

kegiatan, dan di fitur ini juga terdapat berbagai fitur lain

seperti tambah relasi, edit relasi, cari relasi dan hapus

relasi. Data pada relasi stres kerja pada karyawan, yang

nantinya akan di jelaskan. Gambar relasi sebagai berikut :

Page 105: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

87

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 16 Activity Diagram Relasi

14. Activity Diagram Cari Relasi

Admin juga dapat mencari relasi yang sudah

tersimpan sebelumnya. Seperti yang digambarkan pada

gambar di bawah ini:

Page 106: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

88

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 17 Activity Diagram Cari Relasi

15. Activity Diagram Edit Relasi

Admin juga dapat mengedit relasi yang sudah

tersimpan sebelumnya kemudian menyimpan kembali ke

dalam sistem. Seperti yang digambarkan pada gambar di

bawah ini:

Page 107: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

89

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 18 Activity Diagram Edit Relasi

16. Activity Diagram Hapus Relasi

Admin juga dapat menghapus relasi yang sudah

tersimpan sebelumnya kemudian akan kembali ke menu

relasi dalam sistem. Seperti yang digambarkan pada

gambar di bawah ini:

Page 108: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

90

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 19 Activity Diagram Hapus Relasi

17. Activity Diagram Tambah Relasi

Setelah sistem menampilkan seluruh sistem relasi,

admin dapat melakukan tambah relasi dengan mengklik

tombol tambah relasi. Fitur ini akan inputan berbagai

relasi berdasarkan masukkan oleh admin. Fitur ini akan

memudahkan admin dalam menambah relasi yang

diinginkannya. Seperti yang digambarkan berikut:

Page 109: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

91

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 20 Activity Diagram Tambah Relasi

18. Activity Diagram Artikel

Admin juga dapat melihat artikel yang sudah di

inputkan pada tambah artikel. Seperti yang digambarkan

pada gambar di bawah ini:

Page 110: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

92

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 21 Activity Diagram Artikel

19. Activity Diagram Cari Artikel

Admin juga dapat mencari data artikel yang sudah

tersimpan sebelumnya. Seperti yang digambarkan pada

gambar di bawah ini:

Page 111: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

93

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 22 Activity Diagram Cari Artikel

20. Activity Diagram Edit Artikel

Admin juga dapat mengedit artikel yang sudah

tersimpan sebelumnya kemudian menyimpan kembali ke

dalam sistem. Seperti yang digambarkan pada gambar di

bawah ini:

Page 112: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

94

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 23 Activity Diagram Edit Artikel

21. Activity Diagram Hapus Artikel

Admin juga dapat menghapus artikel yang sudah

tersimpan sebelumnya kemudian akan kembali ke menu

artikel dalam sistem. Seperti yang digambarkan pada

gambar di bawah ini:

Page 113: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

95

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 24 Activity Diagram Hapus Artikel

22. Activity Diagram Tambah Artikel

Setelah sistem menampilkan seluruh sistem artikel,

pengguna dapat melakukan tambah artikel dengan

mengklik tombol tambah artikel. Fitur ini akan inputan

berbagai artikel berdasarkan masukkan oleh admin. Fitur

ini akan memudahkan pengguna dalam menambah artikel

yang diinginkannya. Seperti yang digambarkan berikut:

Page 114: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

96

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 25 Activity Diagram Tambah Artikel

23. Activity Diagram Konsultasi

Admin juga dapat melakukan konsulasi untuk

mengetahui diagnosa stres kerja dengan memilih gejala

yang sudah di terapkan pada sistem. Seperti yang

digambarkan pada gambar di bawah ini:

Page 115: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

97

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 26 Activity Diagram Konsultasi

24. Activity Diagram Cetak Hasil Diagnosa

Admin juga dapat mencetak hasil diagnosa yang

sudah di konsultasikan pada program sebelumnya. Seperti

yang digambarkan pada gambar di bawah ini:

Page 116: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

98

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 27 Activity Diagram Cetak Hasil Diagnosa

25. Activity Diagram Edit Password

Hanya admin yang dapat mengubah password dari

yang sebelumnya. Seperti yang digambarkan pada gambar

di bawah ini:

Page 117: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

99

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 28 Activity Diagram Edit Password

4.2.2.2.2. Activity Diagram Karyawan

1. Activity Diagram Register

Apabila karyawan belum memiliki username dan

password maka diharuskan untuk register terlebih dahulu.

Pada register ini karyawan menginput data diri seperti

NIP, Alamat, Email, Nama Karyawan, dan Nomer

Telepon. Seperti gambar berikut:

Page 118: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

100

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 29 Activity Diagram Register

2. Activity Diagram Login Karyawan

Activity Diagram di bawah ini menjelaskan

mengenai tahapan karyawan dalam proses login sebelum

masuk ke dalam sistem. Proses login dimulai dengan

memasukkkan username dan password yang sebelumnya

telah terdaftar di database sistem. Seperti yang

digambarkan pada gambar berikut :

Page 119: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

101

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 30 Activity Diagram Login Karyawan

3. Activity Diagram Logout Karyawan

Setelah karyawan masuk ke dalam sistem, dan ingin

keluar dari sistem. karyawan dapat melakukan proses

Logout. Seperti yang digambarkan pada gambar berikut :

Page 120: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

102

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 31 Activity Diagram Logout Karyawan

4. Activity Diagram Konsultasi

Karyawan juga dapat melakukan konsulasi untuk

mengetahui diagnosa stres kerja dengan memilih gejala

yang sudah di terapkan pada sistem. Seperti yang

digambarkan pada gambar di bawah ini:

Page 121: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

103

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 32 Activity Diagram Logout Karyawan

5. Activity Diagram Cetak Hasil Diagnosa

Karyawan juga dapat mencetak hasil diagnosa yang sudah

di konsultasikan pada program sebelumnya. Seperti yang

digambarkan pada gambar di bawah ini:

Page 122: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

104

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 33 Activity Diagram Cetak Hasil Diagnosa

6. Activitty Diagram Lihat Artikel

Karyawan juga dapat melihat artikel yang sudah di

inputkan pada tambah artikel oleh admin. Seperti yang

digambarkan pada gambar di bawah ini:

Page 123: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

105

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 34 Activity Diagram Lihat Artikel

4.2.2.3. Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku

pada sebuah skenario. Sequence diagram juga berfungsi

menggambarkan hubungan objek yang terlibat pada sistem.

4.2.2.3.1. Sequence Diagram Admin

1. Sequence Diagram Login

Page 124: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

106

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 35 Sequence Diagram Login

2. Sequence Diagram Logout

Gambar 4. 36 Sequence Diagram Logout

3. Sequence Diagram Diagnosa

Page 125: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

107

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 37 Sequence Diagram Diagnosa

4. Sequence Diagram Cari Diagnosa

Gambar 4. 38 Sequence Diagram Cari Diagnosa

5. Sequence Diagram Edit Diagnosa

Gambar 4.38. Sequence Diagram Edit Diagnosa

6. Sequence Diagram Hapus Diagnosa

Page 126: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

108

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 39 Sequence Diagram Hapus Diagnosa

7. Sequence Diagram Tambah Diagnosa

Gambar 4. 40 Sequence Diagram Tambah Diagnosa

8. Sequence Diagram Gejala

Gambar 4. 41 Sequence Diagram Gejala

Page 127: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

109

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9. Sequence Diagram Cari Gejala

Gambar 4. 42 Sequence Diagram Cari Gejala

10. Sequence Diagram Edit Gejala

Gambar 4. 43 Sequence Diagram Edit Gejala

11. Sequence Diagram Hapus Gejala

Page 128: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

110

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 44 Sequence Diagram Hapus Gejala

12. Sequence Diagram Tambah Gejala

Gambar 4. 45 Sequence Diagram Tambah Gejala

13. Sequence Diagram Relasi

Gambar 4. 46 Sequence Diagram Relasi

14. Sequence Diagram Cari Relasi

Page 129: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

111

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 47 Sequence Diagram Cari Relasi

15. Sequence Diagram Edit Relasi

Gambar 4. 48 Sequence Diagram Edit Relasi

16. Sequence Diagram Hapus Relasi

Page 130: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

112

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 49 Sequence Diagram Hapus Relasi

17. Sequence Diagram Tambah Relasi

Gambar 4. 50 Sequence Diagram Tambah Relasi

18. Sequence Diagram Artikel

Gambar 4. 51 Sequence Diagram Artikel

19. Sequence Diagram Cari Artikel

Page 131: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

113

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 52 Sequence Diagram Cari Artikel

20. Sequence Diagram Edit Artikel

Gambar 4. 53 Sequence Diagram Edit Artikel

21. Sequence Diagram Hapus Artikel

Gambar 4. 54 Sequence Diagram Hapus Artikel

Page 132: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

114

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

22. Sequence Diagram Tambah Artikel

Gambar 4. 55 Sequence Diagram Tambah Artikel

23. Sequence Diagram Konsultasi

Gambar 4. 56 Sequence Diagram Konsultasi

24. Sequence Diagram Cetak Hasil Dianosa

Gambar 4. 57 Sequence Diagram Cetak Hasil Diagnosa

25. Sequence Diagram Edit Password

Page 133: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

115

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 58 Sequence Diagram Edit Password

4.2.2.3.2. Sequence Diagram Karyawan

1. Sequence Diagram Register

Gambar 4. 59 Sequence Diagram Register

2. Sequence Diagram Login

Page 134: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

116

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 60 Sequence Diagram Login

3. Sequence Diagram Logout

Gambar 4. 61 Sequence Diagram Logout

4. Sequence Diagram Konsultasi

Gambar 4. 62 Sequence Diagram Konsultasi

5. Sequence Diagram Cetak Hasil Diagnosa

Gambar 4. 63 Sequence Diagram Cetak Hasil Diagnosa

6. Sequence Diagram Lihat Artikel

Page 135: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

117

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 64 Sequence Diagram Cetak Hasil Diagnosa

4.2.2.4. Class Diagram

Class Diagram menggambarkan himpunan kelas, interface,

kolaborasi dan relasi pada aplikasi sistem pakar diagnosa stres

kerja karyawan.

Page 136: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

118

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. 65 Class Diagram

Page 137: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

119

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.3. Desain Database

Pada tahap ini penulis merancang database yang berfungsi sebagai

media penyimpanan data, penulis menggunakan MySQL database,

strukturnya terdiri dari :

1. Tabel Admin

Tabel 4. 12 Login Untuk Admin dan User

Nama Tipe Ukuran Keterangan

Nip Bigint 20

User Varchar 16 Primary Key

Pass Varchar 16

Level Varchar 16

2. Tabel Artikel

Tabel 4. 13 Artikel

Nama Tipe Ukuran Keterangan

Id_Artikel Int 11 Primary Key

Judul Varchar 100

Deskripsi Text

Gambar Varchar 100

Waktu Datetime

Page 138: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

120

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Tabel Diagnosa

Tabel 4. 14 Diagnosa

Nama Tipe Ukuran Keterangan

Kode_diagnosa Varchar 16 Primary Key

Nama_diagnosa Varchar 256

Keterangan Text

4. Tabel Gejala

Tabel 4. 15 Diagnosa

Nama Tipe Ukuran Keterangan

Kode_gejala Varchar 8 Primary Key

Nama_gejala Varchar 256

Keterangan Varchar 256

5. Tabel Karyawan

Tabel 4. 16 Karyawan

Nama Tipe Ukuran Keterangan

Nip Bigint 20 Primary Key

Nama Varchar 100

Alamat Text

Email Varchar 100

Notelp Varchar 100

Page 139: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

121

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Tabel Relasi

Tabel 4. 17 Relasi

Nama Tipe Ukuran Keterangan

ID Int 11 Primary Key

Kode_dianosa Varchar 16 Foreign Key

Kode_gejala Varchar 16 Foreign Key

Mb Double

Md Double

7. Tabel Passsword

Tabel 4. 18 Password

Nama Tipe Ukuran Keterangan

Password_Lama Varchar 11 Primary Key

Password_Baru Varchar 16

Konfirmasi_Password_Baru Varchar 16

Page 140: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

122

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Pengkodean

Gambar 5. 1 Source code sistem

5.2. Uji Coba Sistem

Dalam fase implementasi hasil uji coba yang dilakukan, pengujian sistem

dengan menggunakan kotak hitam (blackbox testing). Black-Box Testing yaitu

menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain

dan kode program. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak telah sesuai dengan

spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian sistem ini dilakukan empat penguji

yaitu pengujian mandiri yang dilakukan oleh penulis, pengujian dengan pakar

psikolog stress kerja untuk memastikan kebenaran diagnosa, dan black box

testing dilakukan oleh Bapak Victor Amrizal M.Kom, dan Ibu Arini, MT

selaku dosen pembimbing. Pengujian ini dilakukan untuk mencari kesalahan

yang ditimbulkan karena salah tulis atau kesalahan pemograman ini.

Page 141: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

123

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Cara pengujian blackbox testing dilakukan dengan menjalankan sistem pakar

dan melakukan input data serta melihat input-nya apakah sesuai dengan

masalah serta kesimpulan yang diharapkan.

Hasil pengujian blackbox testing bisa dilihat pada di bawah ini :

1. Hasil Pengujian Blackbox Testing Halaman untuk User atau Karyawan

Tabel 5. 1 Pengujian Blackbox Halaman untuk User atau Karyawan

No Fungsi Hasil yang diharapkan Hasil

1. Halaman

Home

User dapat mengakses halaman home tanpa ada

masalah dan semua tombol yang ada di halaman

home berfungsi dengan baik.

OK

2. Halaman

Konsultasi

User dapat mengakses halaman konsultasi tanpa ada

masalah dan dapat melakukan konsultasi sesuai yang

di harapkan, tombol konsultasi berfungsi secara

baik.

OK

3. Halaman

Hasil

Diagnosa

User dapat mengakses halaman hasil diagnosa

konsultasi tanpa ada masalah dan dapat melihat hasil

konsultasi sesuai yang di harapkan tanpa ada

kesalahan.

OK

4. Halaman

Cek Hasil

Konsultasi

User dapat mencetak hasil konsultasi dan

menampilkan halaman dengan baik.

OK

5. Halaman

Artikel

User dapat membuka detail halaman artikel di menu

artikel dengan memilih salah satu artikel dan sistem

akan memunculkan detail artikel tersebut.

OK

6. Halaman

Register

User dapat mengakses halaman register untuk

memasukkan data diri kepada admin tanpa masalah.

OK

Page 142: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

124

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Halaman

Login

User dapat membuka sistem dan menu login jika

memiliki hak akses, serta dapat masuk ke dalam

sistem admin dengan baik

OK

2. Hasil Pengujian Blackbox Testing Halaman untuk Admin

Tabel 5. 2 Pengujian Blackbox Halaman untuk Admin

No Fungsi Hasil yang diharapkan Hasil

1. Halaman

Home

Setelah berhasil login admin dapat mengakses

halaman home tanpa ada masalah dan semua tombol

yang ada di halaman home berfungsi dengan baik.

OK

2. Halaman

Login

Admin dapat membuka sistem dan menu login, serta

dapat masuk ke dalam sistem admin dengan baik.

OK

3. Halaman

Diagnosa

Setelah berhasil login admin dapat membuka sistem

halaman diagnosa, serta dapat melihat berbagai fitur

untuk menambah, mengubah, dan menghapus

diagnosa.

OK

4. Halaman

Tambah

Diagnosa

Setelah berhasil login admin dapat menambah data

diagnosa dengan menekan tombol tambah yang

tersedia pada menu diagnosa.

OK

5. Halaman

Edit

Diagnosa

Setelah berhasil login admin dapat mengubah data

diagnosa dengan menekan tombol edit yang tersedia

pada menu diagnosa.

OK

6. Halaman

Hapus

Diagnosa

Setelah berhasil login admin dapat menghapus data

diagnosa dengan menekan tombol hapus yang

tersedia pada menu diagnosa.

OK

7. Halaman

Cari

Diagnosa

Setelah berhasil login admin dapat mencari data

diagnosa dengan menekan tombol pencarian yang

tersedia pada menu diagnosa.

OK

Page 143: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

125

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Halaman

Gejala

Setelah berhasil login admin dapat membuka sistem

halaman gejala, serta dapat melihat berbagai fitur

untuk menambah, mengubah, dan menghapus

gejala.

OK

9. Halaman

Tambah

Gejala

Setelah berhasil login admin dapat menambah data

gejala dengan menekan tombol tambah yang

tersedia pada menu gejala.

OK

10. Halaman

Ubah

Gejala

Setelah berhasil login admin dapat mengubah data

gejala dengan menekan tombol edit yang tersedia

pada menu gejala.

OK

11. Halaman

Hapus

Gejala

Setelah berhasil login admin dapat menghapus data

gejala dengan menekan tombol hapus yang tersedia

pada menu gejala.

OK

12. Halaman

Cari

Gejala

Setelah berhasil login admin dapat mencari data

gejala dengan menekan tombol pencarian yang

tersedia pada menu gejala.

OK

13. Halaman

Relasi

Setelah berhasil login admin dapat membuka sistem

halaman relasi, serta dapat melihat berbagai fitur

untuk menambah, mengubah, dan menghapus

halaman relasi.

OK

14. Halaman

Tambah

Relasi

Setelah berhasil login admin dapat menambah data

relasi dengan menekan tombol tambah yang tersedia

pada menu relasi.

OK

15. Halaman

Edit

Relasi

Setelah berhasil login admin dapat mengubah data

relasi dengan menekan tombol edit yang tersedia

pada menu relasi.

OK

16. Halaman

Hapus

Relasi

Setelah berhasil login admin dapat menghapus data

relasi dengan menekan tombol hapus yang tersedia

pada menu relasi.

OK

Page 144: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

126

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

17. Halaman

Cari

Relasi

Setelah berhasil login admin dapat mencari data

relasi dengan menekan tombol pencarian yang

tersedia pada menu relasi.

OK

18. Halaman

Artikel

Setelah berhasil login admin dapat membuka sistem

halaman artikel, serta dapat melihat berbagai fitur

untuk menambah, mengubah, dan menghapus

halaman artikel.

OK

19. Halaman

Tambah

Artikel

Setelah berhasil login admin dapat menambah data

artikel dengan menekan tombol tambah yang

tersedia pada menu artikel.

OK

20. Halaman

Edit

Artikel

Setelah berhasil login admin dapat mengubah data

artikel dengan menekan tombol edit yang tersedia

pada menu artikel.

OK

21. Halaman

Hapus

Artikel

Setelah berhasil login admin dapat menghapus data

artikel dengan menekan tombol hapus yang tersedia

pada menu artikel.

OK

22. Halaman

Cari

Artikel

Setelah berhasil login admin dapat mencari data

artikel dengan menekan tombol pencarian yang

tersedia pada menu artikel.

OK

23. Halaman

Lihat Data

Artikel

Setelah berhasil login admin dapat melihat data

artikel sesuai dengan keinginan admin sendiri dan

menekan tombol artikel yang tersedia pada menu.

OK

28. Halaman

Edit

Password

Setelah berhasil login admin dapat mengubah

password dengan menekan tombol password yang

tersedia.

OK

29. Halaman

Konsultasi

Setelah berhasil login admin dapat membuka sistem

halaman konsultasi, serta dapat menggunakan fitur

konsultasi untuk mengetes web sistem pakar ini.

OK

Page 145: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

127

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

30. Halaman

Hasil

Diagnosa

Setelah berhasil login admin dapat mengakses

halaman hasil diagnosa konsultasi tanpa ada

masalah dan dapat melihat hasil konsultasi sesuai

yang di

harapkan tanpa ada kesalahan.

OK

31. Halaman

Cetak

Hasil

Konsultasi

Setelah berhasil login admin dapat mencetak hasil

konsultasi dan menampilkan halaman dengan baik.

OK

5.3. Uji Coba Karyawan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

Uji coba ini dilaksanakan pada karyawan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada

Divisi Tata Usaha Umum dan Rumah Tangga. Dengan uji coba ini akan

menghasilkan apakah sistem pakar tersebut sesuai dengan pakar. Menurut salah

satu karyawan dari pengadilan tinggi yakni Fitri Andayani mengungkapkan bahwa

“sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan ini dapat mudah dipahami, dan di

proses dengan cepat tanpa ada lola. Dari mulai register seperti biasanya apabila

belum ada akun maka mendaftar akun terlebih dahulu, kemudian masuk dengan

akun setelah itu konsultasi”. Hasil uji coba pada karyawan sebagai berikut :

No. Identitas Hasil Sistem Hasil Pakar Sesuai/Tidak

1. Agus Salim, Laki-Laki,

42th

Tidak Stres Tidak Stres YA

2. Anggi Saputra, Laki-

Laki,

Tidak Stres Tidak Stres YA

3. Ahmad Rizky Firdaus,

Laki-Laki, 28th

Stres Rendah Stres Rendah YA

4. Amir Nurllah, Laki-

Laki, 37th

Stres Rendah Stres Rendah YA

5. Mintalina, Perempuan,

52th

Stres Rendah Stres Rendah YA

Page 146: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

128

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Nurdin, Laki-Laki, 44th Stres Rendah Stres Rendah YA

7. Natasya Kenzi Toredo

Siregar, Perempuan,

23th

Stres Rendah Stres Rendah YA

8. Siti Masitoh,

Perempuan, 33th

Stres Sedang Stres Sedang YA

9. Muhammad Irvan

Maulana, Laki-Laki,

35th

Stres Sedang Stres Sedang YA

10. Hera Caprina

Permatasari,

Perempuan, 33th

Stres Sedang Stres Sedang YA

11. Burhan, Laki-Laki, 60th Stres Tinggi Stres Tinggi YA

12. Fitri Andayani,

Perempuan, 24th

Stres Tinggi Stres Tinggi YA

5.4. Hasil Tampilan Antarmuka

Pembahasan ini menjelaskan bagaimana cara kerja sistem pakar

diagnosa stres kerja karyawan, dan maka hasil tampilan sistem akan

dijelaskan pada gambar di bawah ini sebagai berikut :

1. Halaman Home

Berikut merupakan tampilan halaman home sistem pakar diagnosa

stres kerja karyawan, Admin dan karyawan dapat menggunakan

sistem ini dengan berbagai fitur sesuai dengan hak akses masing-

masing pengguna.

Page 147: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

129

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 2 Halaman Home

2. Halaman Login

Berikut merupakan tampilan untuk menu login sistem pakar

diagnosa stres kerja. Admin dan karyawan yang telah terdaftar.

Gambar 5. 3 Halaman Login

3. Halaman Register

Berikut merupakan tampilan sebelum karyawan belum memiliki

atau username dan password untuk login, karyawan dimohon untuk

Page 148: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

130

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

meregister terlebih dahulu agar mempunyai username dan

password. Register ini hanya untuk para karyawan.

Gambar 5. 4 Halaman Register

4. Halaman Diagnosa

Berikut merupakan tampilan halaman diagnosa untuk Admin setelah

berhasil login dan dapat melakukan pengelolaan data yang ada di

dalam sistem, terdapat beberapa fitur menambah diagnosa,

mengubah diagnosa, menghapus diagnosa, dan mencari berbagai

diagnosa.

Gambar 5. 5 Halaman Diagnosa

5. Halaman Tambah Diagnosa

Berikut merupakan tampilan halaman tambah data diagnosa dan

Admin dapat menambahkan data berbagai macam diagnosa stres

kerja karyawan yang nantinya data dapat tersimpan pada database di

dalam sistem.

Page 149: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

131

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 6 Halaman Tambah Diagnosa

6. Halaman Edit Diagnosa

Berikut merupakan tampilan halaman ubah data diagnosa dan

Admin dapat mengubah data berbagai macam diagnosa stres kerja

karyawan pada sistem pakar, yang nantinya data dapat tersimpan

pada database di dalam sistem.

Page 150: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

132

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 7 Halaman Edit Diagnosa

7. Halaman Hapus Diagnosa

Berikut merupakan tampilan halaman hapus data diagnosa dan

Admin dapat menghapus data berbagai macam diagnosa stres kerja

karyawan pada sistem pakar, yang nantinya data dapat tersimpan

pada database di dalam sistem.

Gambar 5. 8 Halaman Hapus Diagnosa

8. Halaman Cari Diagnosa

Berikut merupakan tampilan halaman cari data diagnosa dan Admin

dapat mencari data berbagai macam diagnosa stres kerja karyawan

pada sistem pakar, yang nantinya data dapat tersimpan pada

database di dalam sistem.

Gambar 5. 9 Halaman Cari Diagnosa

9. Halaman Gejala

Berikut merupakan tampilan halaman gejala untuk Admin setelah

berhasil login dan dapat melakukan pengelolaan data yang ada di

dalam sistem, terdapat beberapa fitur menambah gejala, mengubah

gejala, menghapus gejala, dan mencari berbagai gejala.

Page 151: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

133

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 10 Halaman Gejala

10. Halaman Tambah Gejala

Berikut merupakan tampilan halaman tambah data gejala dan Admin

dapat menambahkan data berbagai macam gejala stres kerja

karyawan yang nantinya data dapat tersimpan pada database di

dalam sistem.

Gambar 5. 11 Halaman Tambah Gejala

11. Halaman Edit Gejala

Berikut merupakan tampilan halaman ubah data gejala dan Admin

dapat mengubah data berbagai macam diagnosa stres kerja

karyawan pada sistem pakar, yang nantinya data dapat tersimpan

pada database di dalam sistem.

Page 152: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

134

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 12 Halaman Edit Gejala

12. Halaman Hapus Gejala

Berikut merupakan tampilan halaman hapus data gejala dan Admin

dapat menghapus data berbagai macam gejala stres kerja karyawan

pada sistem pakar, yang nantinya data dapat tersimpan pada

database di dalam sistem.

Gambar 5. 13 Halaman Hapus Gejala

13. Halaman Cari Data Gejala

Berikut merupakan tampilan halaman cari data gejala dan Admin

dapat mencari data berbagai macam gejala stres kerja karyawan pada

sistem pakar, yang nantinya data dapat tersimpan pada database di

dalam sistem.

Page 153: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

135

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 14 Halaman Cari Data Gejala

14. Halaman Relasi

Berikut merupakan tampilan halaman relasi untuk Admin setelah

berhasil login dan dapat melakukan pengelolaan data yang ada di

dalam sistem, terdapat beberapa fitur menambah relasi, mengubah

relasi, menghapus relasi, dan mencari berbagai relasi.

Gambar 5. 15 Halaman Relasi

15. Halaman Tambah Relasi

Berikut merupakan tampilan halaman tambah data relasi dan Admin

dapat menambahkan data berbagai macam relasi stres kerja

karyawan yang nantinya data dapat tersimpan pada database di

dalam sistem.

Page 154: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

136

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 16 Halaman Tambah Relasi

16. Halaman Edit Relasi

Berikut merupakan tampilan halaman ubah data relasi dan Admin

dapat mengubah data berbagai macam relasi stres kerja karyawan

pada sistem pakar, yang nantinya data dapat tersimpan pada

database di dalam sistem.

Gambar 5. 17 Halaman Edit Relasi

17. Halaman Hapus Relasi

Berikut merupakan tampilan halaman hapus data relasi dan Admin

dapat menghapus data berbagai macam relasi stres kerja karyawan

pada sistem pakar, yang nantinya data dapat tersimpan pada

database di dalam sistem.

Page 155: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

137

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 18 Halaman Hapus Relasi

18. Halaman Cari Data Relasi

Berikut merupakan tampilan halaman cari data relasi dan Admin

dapat mencari data berbagai macam relasi stres kerja karyawan pada

sistem pakar, yang nantinya data dapat tersimpan pada database di

dalam sistem.

Gambar 5. 19 Halaman Cari Data Relasi

19. Halaman Artikel

Berikut merupakan tampilan halaman artikel untuk Admin setelah

berhasil login dan dapat melakukan pengelolaan data yang ada di

dalam sistem, terdapat beberapa fitur menambah artikel, mengubah

artikel, menghapus artikel, dan mencari berbagai artikel.

Gambar 5. 20 Halaman Artikel

20. Halaman Artikel User

Berikut merupakan tampilan halaman artikel untuk User setelah

berhasil login dan hanya dapat melihat artikel dalam sistem, tidak

Page 156: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

138

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk menambah artikel, mengubah artikel, menghapus artikel, dan

mencari berbagai artikel.

Gambar 5. 21 Halaman Artikel User

21. Halaman Tambah Artikel

Berikut merupakan tampilan halaman tambah data artikel dan

Admin dapat menambahkan data berbagai macam artikel stres kerja

karyawan yang nantinya data dapat tersimpan pada database di

dalam sistem.

Gambar 5. 22 Halaman Tambah Artikel

Page 157: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

139

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

22. Halaman Edit Artikel

Berikut merupakan tampilan halaman ubah data artikel dan Admin

dapat mengubah data berbagai macam artikel stres kerja karyawan

pada sistem pakar, yang nantinya data dapat tersimpan pada

database di dalam sistem.

Gambar 5. 23 Halaman Edit Artikel

23. Halaman Hapus Artikel

Berikut merupakan tampilan halaman hapus data artikel dan Admin

dapat menghapus data berbagai macam artikel stres kerja karyawan

pada sistem pakar, yang nantinya data dapat tersimpan pada

database di dalam sistem.

Gambar 5. 24 Halaman Hapus Artikel

24. Halaman Cari Artikel

Berikut merupakan tampilan halaman cari data artikel dan Admin

dapat mencari data berbagai macam artikel stres kerja karyawan

pada sistem pakar, yang nantinya data dapat tersimpan pada

database di dalam sistem.

Page 158: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

140

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 25 Halaman Cari Data Artikel

25. Halaman Ubah Password

Berikut merupakan tampilan data ubah password dan Admin yang

memiliki hak akses sistem pakar ini untuk mengubah password

sesuai kehendak.

Gambar 5. 26 Halaman Ubah Password

26. Halaman Konsultasi

Berikut merupakan tampilan halaman konsultasi. User dan Admin

dapat melakukan konsultasi pada sistem pakar ini, pengguna dapat

mencentang berbagai gejala yang di rasakan oleh pengguna,

sehingga data akan diperhitungkan oleh sistem ini dan akan

menampilkan hasil diagnosa.

Page 159: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

141

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 27 Halaman Konsultasi

27. Halaman Hasil Diagnosa

Berikut merupakan tampilan halaman hasil diagnosa konsultasi.

Tedapat berbagai keterangan mulai dari gejala yang di pilih, hasil

analisa, dan keterangan untuk pencegahan dan solusi pada sistem

pakar diagnosa stres kerja karyawan ini.

Gambar 5. 28 Halaman Hasil Diagnosa

28. Halaman Cetak Hasil Konsultasi

Berikut merupakan tampilan halaman cetak hasil konsultasi.

Tedapat berbagai keterangan mulai dari gejala yang di pilih, hasil

analisa, dan keterangan untuk pencegahan dan solusi pada sistem

pakar yang dapat di cetak pada kertas.

Page 160: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

142

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 5. 29 Halaman Hasil Diagnosa

Page 161: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

143

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis jelaskan di atas, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan menggunakan

metode certainty factor yang mudah dipahami oleh pengguna dalam

penyajian pertanyaan dan hasilnya oleh para karyawan dan sistem dapat

mengolah data gejala, penyebab dan solusinya sebab para karyawan

hanya memilih gejala saja, tidak memasukkan nilai pergejala yang

membuat pengguna kurang memahami.

2. Sistem pakar tersebut memiliki jawaban yang konsisten jika mencoba

dengan memilih gejala yang sama maka hasilnya pun sama dan sesuai

dengan hasil pakar tersebut.

6.2. Saran

Sistem pakar yang di buat masih memiliki kekurangan dan keterbatasan,

penulis berharap agar sistem ini dapat di kembangkan lebih lanjut sehingga

lebih sempurna lagi. penulis memberikan saran yang perlu dipertimbangkan

agar sistem dapat menjadi lebih baik, yakni sebagai berikut:

1. Diagnosa stres kerja karyawan agar ditambah agar tidak hanya 4

diagnosa stress kerja dan 43 gejala yang terdapat pada sistem.

2. Untuk pengembangan selanjutnya sistem pakar ini ke dalam bentuk

android.

Page 162: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

144

DAFTAR PUSTAKA

A.S, R., & Shalahuddin, M. (2018). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan

Berorientasi Objek. Bandung: INFORMATIKA.

Andriani, A. (2017). Pemprograman Sistem Pakar. Yogyakarta: MediaKom.

Aswati, S., Ramadhan, M. S., Firmansyah, A. U., & Anwar, K. (2017). Studi

Analisis Model Rapid Application Development Dalam Pengembangan

Sistem Informasi. MATRIK, 20-27.

Cahyono, L. O., Rahmad, C., & Affandi, L. (2017). Sistem Pakar Diagnosis

Penyakit Tanaman Buah Dalam Pot Menggunakan Metode Dempster

Shafer Berbasis Web. Jurnal Teknologi Informasi, 118.

Djiwandono, P. I. (2015). Meneliti itu Tidak Sulit: Metodologi Penelitian Sosial

dan Pendidikan Bahasa. Yogyakarta: Deepublish.

Emzir. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta:

Rajagrafindo Persada.

Gilang, A., Wanara, B., & Pangarso, A. (2015). Analisis Stres Kerja Karyawan

Pada PT. Pikiran Rakyat.

Hamali, A. Y. (2018). Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).

Hamidi, R., Anra, H., & Pratiwi, S. H. (2017). Analisis Perbandingan Sistem Pakar

dengan Metode Certainty Factor dan Metode Dempster Shafer pada

Penyakit Kelinci. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN), 80-85.

Iskandar, D. (2017). Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Tanaman Kol

Menggunakan Metode Certainty Factor. Pelita Informatika Budi Darma,

11.

Juewanto, Sholeh, M., & Fatkhiyah, E. (2017). Sistem Pakar Pendeteksi Kerusakan

Kamera DSLR Menggunakan Metode CF (Certainty Factor). SCRIPT, 46-

57.

Nugraha, A. H., & Silfianti, W. (2016). Pengukuran Mutu Layanan Website

Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru Pada Universitas Gunadarma

Menggunakan Metode Webqual. Jurnal Ilmiah Informatika dan Komputer.

Rahmawati, S. (2009). Analisis Stres Kerja Karyawan.

Rahmawati, S. (n.d.). Analisis Stres Kerja Karyawan pada PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk Cabang Bogor.

Page 163: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

145

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saam, Z., & Wahyuni, S. (2014). Psikologi Keperawatan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sarosa, S., & Sys, M. I. (2017). Metodologi Pengembangan Sistem Informasi.

Jakarta: Indeks.

Saurina, N. (2017). Game Edukasi Sebagai Media Pembelajaran Untuk Kelas IV

SDN Banjarsugihan II Menggunakan Blender 3D. JUSTINDO (Jurnal

Sistem & Teknologi Informasi Indonesia).

Setiawan, D. (2017). Buku Sakti Pemprograman Web. Yogyakarta: Start Up.

Sovia, & Ginting, G. (2018). Aplikasi Sistem Pakar Untuk Identifikasi Kandungan

Formalin Pada Makanan Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor.

Pelita Informatika, 102-107.

Sugianto, A., & Sumiati. (2016). Sistem Pakar Penyakit Kanker Pada Anak

Menggunakan Metode Certainty Factor. PROSISKO, 43-50.

Sulianta, F. (2017). Teknik Perancangan Arsitektur Sistem Informasi. Yogyakarta:

Andi.

Sumiati, Badriyah, R. D., & Ariyani, A. (2017). Sistem Pakar Untuk Diagnosa

Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Certainty Factor Di Puskesmas

Citangkil. ProTekInfo, 35.

Taufiq, & Natarsyah, S. (2016). Implementasi Certainty Factor Dalam Sistem Pakar

Untuk Melakukan Diagnosa Dan Terapi Penyakit Gangguan Jiwa. JUTISI,

1214.

Page 164: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

146

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LAMPIRAN 1

Lampiran 1 : Wawancara

Hari/Tanggal : Jumat, 19 Oktober 2018

Narasumber : Ibu Octavia Putri Tjajadi, M.Psi

Jabatan : Psikolog

1. Apakah stres kerja itu?

Jawab : Stres kerja yaitu keadaan atau kondisi seseorang saat menjalani

tugasnya tetapi tugas tersebut diluar kemampuannya dan mendapatkan

tuntutan eksternal untuk menyelesaikan tugas tersebut hingga merasa

tertekan dan tidak nyaman.

2. Apa saja gejala atau indikator stres kerja karyawan?

Jawab :

No. Indikator Stressor Kerja

1 Tugas yang diberikan perusahaan berlebihan

2 Tanggung jawab yang diberikan perusahaan sangat memberatkan

3 Dikejar waktu dalam menyelesaikan pekerjaan

4 Tugas yang dilakukan tidak terjadwal dengan baik

5 Mengalami kesulitan memenuhi target perusahaan

6 Mendapat waktu istirahat yang kurang untuk menjalankan

pekerjaan

7 Tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

8 Bekerja dengan peralatan yang tidak memadai

9 Lingkungan kerja yang banyak gangguan

10 Mengerjakan tugas yang berbeda-beda

11 Melakukan pekerjaan yang dirasakan tidak dimengerti/tidak cocok

12 Menerima tugas yang bertentangan satu sama lain

13 Tujuan yang ditetapkan perusahaan tidak sesuai dengan harapan

14 Ditekan dengan banyak peraturan dalam menjalankan tugas

15 Mengalami konflik dari tugas yang dibebankan atasan yang

berlainan

16 Merasakan konflik dari tugas yang dibebankan atasan langsung

saya

17 Menerima penugasan yang berbeda-beda dari dua atasan/lebih

18 Hubungan yang tidak harmonis dengan rekan kerja

Page 165: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

147

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

19 Mengalami konflik dengan rekan kerja

20 Mengalami kesulitan berkomunikasi dengan atasan

21 Kurangnya dukungan dari atasan

22 Ada hubungan yang tidak baik antara atasan dan karyawan

23 Merasa kurang jelas dengan informasi dari perusahaan mengenai

pekerjaan

24 Tidak tahu apa yang menjadi tanggung jawab pekerjaan yang saya

jalankan

25 Merasa tidak jelas dalam hal ruang lingkup pekerjaan

26 Merasa sulit memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk

menjalankan pekerjaan

27 Merasa tidak tahu harus bertanggung jawab kepada siapa dalam

bekerja

28 Prosedur/instruksi kerja kurang jelas

29 Alur komunikasi tidak jelas

30 Atasan terlalu banyak mengatur

31 Atasan bertindak kurang adil dalam pembagian pekerjaan kepada

bawahan

32 Merasa tidak mengetahui bagaimana penilaian atasan terhadap

hasil kerja saya

33 Merasa tidak memunyai peranan dalam pengambilan keputusan

34 Merasa tidak ada kesempatan untuk berpartisipasi dalam mencapai

tujuan perusahaan

35 Atasan tidak memberitahu dengan jelas perubahan-perubahan

kebijaksanaan di perusahaan

36 Atasan tidak memberitahu tugas yang harus saya lakukan

37 Peluang yang kecil untuk mendapat promosi

38 Mendapat pekerjaan baru yang memerlukan keterampilan berbeda

dari sebelumnya

39 Merasa tidak memunyai kesempatan untuk lebih maju dalam

bekerja

40 Mengalami promosi kerja ke jabatan yang lebih rendah dari

kemampuan yang dimiliki

41 Mengalami promosi kerja ke jabatan yang lebih tinggi dari

kemampuan yang dimiliki

42 Umpan balik terhadap hasil kerja tidak sesuai dengan harapan

43 Pemberhentian karyawan menjadi pemicu kecemasan saya untuk

bekerja dengan baik

3. Bagaimana gejala tersebut dapat masuk dalam katagori stres rendah, sedang,

tinggi, atau tidak stres ?

Page 166: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

148

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jawab : Melalui kuesioner, bisa kamu sebarkan gejala-gejala stres tersebut

kemudian kelihatan gejala tersebut masuk dalam kategori tingkat stres kerja

tersebut.

4. Berapa kira-kira responden yang cukup untuk pemilihan kategori gejala

tersebut ?

Jawab : 30 Responden sudah cukup untuk mengkategorikan gejala tersebut.

5. Apa solusi dari tiap-tiap tingkatan stres kerja tersebut ?

Jawab :

No. Solusi Diagnosa Stres Kerja

1. Alhamdulillah, pertahankan. Tidak Stres

1. Cari waktu jeda sejenak kalau dikantor,

entah bertemu teman kantor dan tukar

pikiran atau keluar atau keluar dari

ruangan bisa ke kantin seperti breaktime.

Stres Rendah

2. Lakukan meditasi sebentar untuk

menenangkan diri.

3. Cuci muka sebentar karena air yang kena

muka jadi buat fresh berkaitan dengan

relaksasi.

4. Bisa olahraga ringan ditempat duduk.

5. Lakukan hobi misalnya dengar musik

sebentar atau menggambar, lalu lanjutkan

lagi pekerjaan.

6. Cari tau sumber stres apa lalu diskusikam

dengan orang terdekat atau bertanya pada

diri sendiri/intropeksi diri.

7. Buat prioritas untuk dikerjakan satu per

satu.

8. Kasih apresiasi kecil pada diri sendiri.

Page 167: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

149

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9. Makan makanan yang bergizi hindari jung

food.

1. Coba flashback yang mana jadi masalah

utama dulu, buat list prioritas.

Stres Sedang

2. Buat jadwal sehari-hari dan rutinitas.

3. Meditasi buat ketenangan.

4. Buat rencana liburan sebagai reward diri.

5. Tukar pikiran dengan teman dan ahli jika

diperlukan.

6. Berpikir positif bahwa setiap masalah

pasti ada kuncinya.

1. Ambil breaktime.

Stres Tinggi

2. Buat prioritas dan tentuin mana yang mau

diselesaikan terlebih dahulu.

3. Makan makanan yang bergizi hindari jung

food.

4. Lakukan meditasi/olahraga/yoga.

5. Meminta bantuan ke ahli.

6. Berpikir positif dan memiliki tekat bahwa

pasti bisa diselesaikan masalahnya bukan

hanya berkutat dimasalah tersebut.

Page 168: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

150

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LAMPIRAN 2

Lampiran 2 : Kuesioner

Page 169: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

151

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 170: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

152

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 171: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

153

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 172: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

154

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 173: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

155

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 174: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

156

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 175: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

157

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 176: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

158

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 177: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

159

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 178: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

160

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LAMPIRAN 3

<div class="page-header">

<h1 align="center">Konsultasi</h1>

</div>

<form action="?m=hasil" method="post">

<input type="hidden" name="m" value="hasil" />

<div class="panel panel-default">

<div class="panel-heading">

<h3 class="panel-title">Pilih Gejala</h3>

</div>

<table class="table table-bordered table-hover table-

striped">

<thead>

<tr>

<th><input type="checkbox" id="checkAll" /></th>

<th>No</th>

<th>Nama Gejala</th>

</tr>

</thead>

<?php

$q = esc_field($_GET['q']);

$rows = $db->get_results("SELECT * FROM tb_gejala

WHERE kode_gejala LIKE '%$q%' OR nama_gejala LIKE '%$q%'

OR keterangan LIKE '%$q%'

ORDER BY kode_gejala");

$no=1;

foreach($rows as $row):?>

<tr>

<td><input type="checkbox" name="gejala[]"

value="<?=$row->kode_gejala?>" /></td>

<td><?=$no++?></td>

<td><?=$row->nama_gejala?></td>

</tr>

Page 179: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

161

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

<?php endforeach;

?>

</table>

<div class="panel-footer">

<button class="btn btn-primary"><span class="glyphicon

glyphicon-ok"></span> Submit Diagnosa</button>

</div>

</div>

</form>

<script>

$(function(){

$("#checkAll").click(function(){

$('input:checkbox').not(this).prop('checked',

this.checked);

});

});

</script>

Page 180: SISTEM PAKAR DIAGNOSA STRES KERJA KARYAWAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48779... · 2019. 12. 16. · sistem pakar diagnosa stres kerja karyawan dengan

162

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta