81
GANGGUAN SISTEM NEUROLOGIK ANATOMI / FISIOLOGI SISTEM SARAF, TERDIRI DARI ^ Sel-sel saraf (Neuron) Neuron * Unit fungsional sistem saraf * Nukleus (tdd gen, mitokondria, produksi protein) * Mempunyai akson dan dendrit * Proses kimia dan listrik ; vesikel neurotransmiter * Dendrit atau tonjolan mengantar informasi ke badan sel * Akson atau tonjolan menghasilkan informasi keluar dari badan

Sistem Neurologik

  • Upload
    yuni

  • View
    42

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

neuro

Citation preview

Page 1: Sistem Neurologik

GANGGUAN SISTEM NEUROLOGIK

ANATOMI / FISIOLOGISISTEM SARAF, TERDIRI DARI ^ Sel-sel saraf (Neuron) Neuron * Unit fungsional sistem saraf

* Nukleus (tdd gen, mitokondria, produksi protein)

* Mempunyai akson dan dendrit* Proses kimia dan listrik ; vesikel

neurotransmiter* Dendrit atau tonjolan mengantar

informasi ke badan sel* Akson atau tonjolan menghasilkan

informasi keluar dari badan sel

Page 2: Sistem Neurologik

^ Sel-sel penyokong (neuroglia dan sel2 schwann) - Neuroglia : Sel penyokong sel-sel neuron SSP - Sel schwann : Penyokong neuron PNS - 40 % volume otak dan M. Spinalis Neuroglia - Neuroglia : Neuron = 10 : 1 - Sel-sel Neuroglia : ^ Mikroglia fagosit

^ Makroglia (sel ependim ; astroglia;oligodendroglia)

* Sel ependim produksi CSF* Astroglia Nutrisi neuron* Oligodendroglia menghasilkan mielin

Page 3: Sistem Neurologik

^ Sel Neuron : - Ransang saraf Sensorik aferen- Ransang saraf Motorik eferen

^ Sel neuron Intermiten banyak di substansi gresia menerima dan mengirim data2 neural ke neuron2 lain

SISTEM SARAF, TERBAGI* Sistem Saraf Pusat (SSP) tdd : Otak dan medula spinalis* Dilindungi oleh tulang tengkorak dan tulang belakang serta CSF (Cerebro Spinal Fluid)* Dilapisi oleh meninges (Duramater, araknoid ;

Piamater)

Page 4: Sistem Neurologik

BERDASARKAN LOKASI, DIBAGI :* Otak depan ; Otak tengah ; Otak belakang* Batang otak tdd : Otak tengah, pons, medula oblongata)

MEDULA SPINALISMemanjang m. oblongata melalui foramen magnum K. VertebralisTdd 31 segmen diberi nama sesuai dengan tempat keluar radiks saraf yang bersangkutan (servikal ; torakal ; lumbal ; sakral)

Page 5: Sistem Neurologik

PNS (Saraf Perifer) tdd : - 12 pasang saraf kranial- 31 pasang saraf spinal

* Menerima pesan neural sensorik (aferen) SSP ; tubuh dan ekstremitas* Saraf eferen berhubungan dengan saraf otot rangka * Saraf aferen membawa ransang dengan organ viseral, pengaturan denyut jantung, pencernaan, pembuluh darah, pernapasan, rasa mual, rasa lapar, pembuangan. * Saraf eferen motorik otot2 jantung dan kelenjar viseral

Page 6: Sistem Neurologik

SISTEM SARAF AUTONOMFungsi viseral interaksi dengan lingkungan internal* Sistem saraf simpatik kecepatan denyut jantung, pernapasan mempersiapkan tubuh menghadapi stres* Sistem saraf parasimpatic : Menurunkan kecepatan denyut jantung,penapasan, me kan pergerakan saluran cerna membantu homeostasis fungsi2 tubuh.

SUPLAI DARAH OTAK/ MEDULA SPINALIS * Sirkulasi arteriosus cerebri Willisi* Arteri / vena medula spinalis* Arteri karatosis interna A. minengen* Arteri cerebri anterior* Arteri vertebrabasilaris

Page 7: Sistem Neurologik
Page 8: Sistem Neurologik

OTAK- Berat 3 pon (2 % dari BB orang dewasa)- Tdd : * Batang Otak

* Serebelum* Diensefalon* Sistem limbik* Serebrum* Korteks serebri* Jaras2 serabut serebral

Page 9: Sistem Neurologik

MEDULA SPINALIS- Fungsi sebagai pusat reflek spinal- Sebagai jaras konduksi impuls dari atau ke otak- M. spinalis tdd :

* Substansia Alba impuls aferen, eferen* Substansia Grisea integrasi reflek2 spinal* Kornu ventralis / anterior* Kornu dorsalis / posterior

Page 10: Sistem Neurologik

LENGKUNG REFLEKS- Tdd dua neuron :

1. Neuron Sensorik R. Sensorik2. Neuron Motorik Menyampaikan impuls ke otot atau kelenjar

Kedua neuron tidak mempunyai hubungan langsung ke SSP- Memungkinkan respon tidak bergantung pada pusat- Contoh : Menarik diri dari ransang nyeri ; terbakar

LINTASAN BERBAGAI TRACTUS MEDULA SPINALIS- Traktus asendens Informasi sensorik ke SSP M. Spinalis + Otak- Traktus desendens Inpuls dari berbagai bagian otak neuron2 motorik - Batang otak dan m. spinalis

Page 11: Sistem Neurologik

- Jaras nyeri dan suhu Yaitu Jaras spinotalamikus lateralis membawa ransang nyeri atau suhu radiks dorsalis m. spinalis substansia : Ascendens dan Desendens beberapa segmen neuron substansia grisea kornu dorsalis Akson neuron * Sisi kontralateral

* Serabut2 di TR spinotalamus* Serabut2 talamus * Korteks sensoris sensasi nyeri dan suhu

disadari, tapi lokasi tidak dapat ditentukan

Page 12: Sistem Neurologik

- Jaras raba halus, vibrasi dan propiosepsi sadar * Lintasan saraf bagi raba halus (diskriminasi) kesadaran posisi dan pergerakan tubuh dan sensasi getar (sistem lemnikus medialis) impuls melalui radiks dorsalis kolumna dorsalis * Serabut-serabut yang menghantarkan impuls

dari bagian bawah tubuh (T7 ke bawah) K. dorsalis medialis sebagai fasikulus grasitis neuron ke II m. Oblongata * Serabut2 yang menghantar dari bagian atas

tubuh (T6 keatas) menduduki K dorsalis lateralis sebagai fasikulus kuneatus nukleus kuneatus

Page 13: Sistem Neurologik

PEMERIKSAAN NEUROLOGI* Pemeriksaan status dan fungsi mental* Tingkat kesadaran* Fungsi serebral* Pemeriksaan bahasa dan bicara* Pemeriksaan saraf kranial

NYERI- Nyeri suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan berkaitan dengan kerusakan jaringan.- Bersifat subjektif- Tidak ada pemeriksaan untuk mengukur dan memastikan nyeri

Page 14: Sistem Neurologik

NEUROFISIOLOGI NYERI

- Antara cedera jaringan subjektif nyeri * Transduksi

* Transmisi* Modulasi* Persepsi

Transduksi :

Proses ransangan yang menganggu aktifitas listrik di receptor nyeri Transmisi :

Proses penyaluran impuls nyeri dari tempat tranduksi (saraf perifer) m. spinalis otak

Page 15: Sistem Neurologik

Modulasi :Aktifitas saraf saraf desendens dari otak (faktor kimiawi) aktifitas receptor

nyeri aferen primer Persepsi :

Pengalaman subjektif nyeri hasil aktifitas transmisi nyeri oleh saraf

Page 16: Sistem Neurologik

RESEPTOR NYERI DAN STIMULASI- Nosiseptor : Saraf eferen primer menerima dan menyalurkan ransangan nyeri

: Peka terhadap ransangan mekanis, suhu, listrik- Distribusi nosiseptor

* Sub kutis (paling besar)* Otot rangka* Sendi* Permukaan peritoneum* Permukaan pleura* Duramater* Dinding pembuluh darah

Page 17: Sistem Neurologik

- Serat aferen primer diklasifikasikan berdasarkan : ^ Ukuran ; derjat mielinisasi ; kecepatan hantar ^ Serat oferen alfa, beta (- : A-B) respon terhadap sentuhan, tekanan, kinestitik Tidak respon terhadap ransangannyeri yang menganggu saraf oferen delta ( : C) ransangan nyeri yang menganggu Respon terhadap ransangan nyeri yang menganggu

Page 18: Sistem Neurologik

^ Aferen primer – C dan A dua tipe nyeri - Nyeri cepat (A) ke medula spinalis ; serat A- waktu 0,1 detik lokasi jelas - Nyeri lambat (C), dirasakan 1 detik setelah ransangan yang menganggu Lokasi jelas. Lokasi kurang jelas Kwalitas seperti terbakar, berdenyut atau pegal Dapat dipicu oleh ransangan mekanis, suhu atau kimiawi dikulit Ransangan yang menganggu berkepanjangan kerusakan jaringan, peradangan, reseptor Nyeri semakin peka (hiperalgesia), ambang nyeri me

Page 19: Sistem Neurologik

- Jaringan cedera zat2 kimia yang dibebaskan ion kalium, histamin atau mast cell bradikinin (stimulasi Nyeri yang kuat) - Proses inflamasi banyak zat kimia lain yang disintesis dan dibebaskan (Prostaglandin; arakidonat, leukotrien)

JALUR NYERI DI SISTEM SARAF PUSAT - Jalur Ascendens, meliputi :

* Substansia gelatinosa ptg transmisi ;modulasi

* Traktus Spinotalamikus anterolateralis Tempat neuron yang mengirim impuls bersatu

* Traktus Neospinotalamus informasi diskriminatif sensori nyeri cepat

* Traktus Paleospinotalamus impuls di nosiseptor tipe C lambat

Page 20: Sistem Neurologik

Komponen suatu saraf perifer kulit tipikal

Page 21: Sistem Neurologik

Mekanisme pengaktifan dan sensitisasi nosiseptor di daerah cedera jaringan

Page 22: Sistem Neurologik

- Jalur Desendens* Daerah-daerah tertentu diotak

mengendalikan persepsi nyeri :^ Hipotalamus^ Struktur limbik emosi oral

persepsi nyeri^ Korteks frontalis

* Sistem modulasi nyeri :^ Substansia usia^ Dipons bagian bawah dan medula

bagian atas

Page 23: Sistem Neurologik

* Zat kimia (Neuroregulator/ Neurotransmeter) Mempengaruhi masukan sensorik ke medula spinalis :

* Neuropeptida* Asetilkolin* Norepineprin* Epinefrin* Dopamin* Serotonin

* Obat Antidepusan (amitriptilin) analgesik dengan meningkatkan efek

inhibisi seritinia dan epinofrin

Page 24: Sistem Neurologik

JENIS-JENIS NYERI- Nyeri Akut :

* Mendadak* Berlangsung kurang 6 bulan* Hiperaktifitas autonom (stimulasi

simpatis)* Takikardia ; takipnoe

- Nyeri Kronik :* Berlangsung terus menerus (6 bulan

atau lebih)* Akibat keganasan* Kurang hiperaktifitas autonom* Kehilangan semangat* Gangguan kemampuan berkonsentrasi* Contoh : - Nyeri kepala

- Nyeri punggung- Nyeri artritis

Page 25: Sistem Neurologik

- Nyeri Somatik Superfisial (Kulit)* Stimulus yang efektif untuk nyeri kulit* Ransang mekanis* Suhu, kimiawi* Rasa menyengat, mengiris

- Nyeri Somatik Dalam* Nyeri berasal dari otot, tendon, ligamentum,

tulang, sendi atau arteri * Nyeri diffus, rasa tersesak, berdenyut

* Rasa tertusuk, rasa terbakar* Nyeri pada tulang

Page 26: Sistem Neurologik

- Nyeri Visera :* Nyeri yang berasal dari organ-organ tubuh* Receptor nyeri lebih jarang dibanding

receptor somatik* Terletak di otot polos ; organ-organ

berongga kandung empedu, ureter, kandung kemih

* Nyeri viseral disalurkan melalui serat simpatis dan parasimpatis- Nyeri Alih :

* Nyeri yang berasal dari salah satu daerah di tubuh tetapi dirasakan di daerah lain

* Nyeri visera sering dialihkan ke dermatom (kulit) dipersarafi oleh segmen medula spinalis yang sama dengan viskus nyeri tersebut

Page 27: Sistem Neurologik

-Nyeri Neuropatik * Kerusakan atau disfungsi SSp atau saraf

perifer nyeri neuropati* Contoh : Neuropati diabetes

Neurolgia trigeminus

PENATA LAKSANAAN NYERI- Tujuan : Menghilangkan nyeri sebesar-besarnya- Ada 2 metode :

* Farmokologik* Non Farmokologik

- Farmolokologik 3 kelompok :* Analgesik Non opioid* Analgesik Opioid* Analgesik Antagonis dan Agonis-

antagonis opioid

Page 28: Sistem Neurologik

Analgesik Non Opioid :* Nyeri ringan – sedang* Bekerja di saraf perifer* Asetaminofen* OAINS (Inhibisi sinsetesis

protaglandin) :- Aspirin- Ibuprofen

Analgesik Opioid : * Nyeri sedang – Berat* Bekerja di saraf pusat* Pasca operasi* Penyakit kanker* Morfin efek sedatif, analgesik,

euforiknya

Page 29: Sistem Neurologik

Antagonis dan Agonis – Antagonis Opioid

Antagonis Opiod : - Melawan efek opioid - Mengikat re opioid

Nalakson - Menghilangkan analgesik - Melawan efek kelebihan dosis

narkotik - Menghambat efek sedasi dan

defusi pernafasan* Pentazoin (Talwin) : Kombinasi angonis dengan antagonis* Butofanol (Stadol) :

Page 30: Sistem Neurologik
Page 31: Sistem Neurologik
Page 32: Sistem Neurologik

PENDEKATAN NON FARMAKOLOGIK- Modalitis Fisik

* Pijit* Stimulasi saraf dengan listrik transkutis

(kulit)* Akupuntur pelepasan opioid endogen* Olahraga* Aplikasi panas* Aplikasi dingin

Page 33: Sistem Neurologik

- Strategi Kognitif – Prilaku* Mengubah persepsi nyeri* Relaksasi bernafas dalam, meditasi

dengan musik yang menenangkan* Penciptaan khayalan, membaca buku,

nonton TV, percakapan* Hipnosis menuntun perhatian pasien* Umpan balik hayati menjelaskan kepada

pasien parameter fisiologik nyeri dapat mengendalikan misalnya stres ketegangan otot

me denyut jantung, tekanan darah olahraga relaksasi bernafas dalam

Page 34: Sistem Neurologik

- Ablatif pada jalur nosisiptif* Neuroablasi Interupsi jalur nyeri :

^ Teknik kimiawi^ Termal^ Operasi

Menghancurkan saraf yang menjadi sumber nyeri.

Misal : Ablasi neuralgia Trigeminus Ablasi N. Kranialis V dengan operasi

Page 35: Sistem Neurologik

NYERI UTAMA- Nyeri Kepala (Sefalgia)

* Nyeri kepala primer :^ Migren, nyeri kepala karena

ketegangan* Nyeri kepala sekunder :

^ Gangguan organik ; infeksi, trombosis, peny, metabolisme,tumor- Struktur kepala yang peka nyeri :

* Jaringan ekstrakranium (kulit kepala, otot arteri, periosteum tengkorak, sinus kranialis)

* Jaringan perenkhim otak, jaringan minengen dan tengkorak tidak peka terhadap nyeri di intra krania atau malformasi pembuluh darah

Page 36: Sistem Neurologik

- Nyeri kepala pada usia lanjut sering depresi atau gangguan emosi - Lokasi nyeri untuk menentukan kausa- Nyeri kepala berdenyut rekuren pada sisi yang sama ada massa

Nyeri kepala migren* Yaitu Sindroma nyeri ukuran episodik* Klassifikasi :

^ Migren tanpa aura^ Migren dengan aura^ Varian migren (migren retina ; migren

oftalmoplegik ; migren hemiplegik ; convulsional migren pada anak)

Page 37: Sistem Neurologik

MIGREN STROKE- Pe resiko stroke pada migren terutama wanita- Stroke menyebabkan nyeri kepala dan aura migren berkepanjangan menyebabkan infark migrenosa sejati

PEMICU MIGREN- Anggur merah - Coklat ; kafein ; nikotin- Bau yang tajam - Cahaya berkedap-kedip- Alkohol - Makanan mengandung gula murni

Page 38: Sistem Neurologik

TERAPI AKUT- Excedrin- Aspirin Obat-obat- OAINS – dosis penuh tanpa resep- Serotonin- Obat2 vasokonstriktor :

^ Ergot (Ergotamin tartrat)^ Caferget (kombinasi kafein dan ergotamin)

- Obat2 triptan ( sumartriptan, naratriptin)

TERAPI PROFILAKTIK- Obat2 antidepressan trisiklik

Page 39: Sistem Neurologik

NYERI KEPALA CLUSTER- Nyeri kepala cluster yaitu nyeri kepala neurovaskular yang khas- Pria > Wanita- Nyeri periorbita 1 sampai dengan 3 x serangan/hari- Periode 4 – 8 minggu, interval nyeri rata-rata 1 tahun

NYERI KEPALA KONTRAKSI OTOT (TENSION HEADACHE)- Yaitu Nyeri kepala akobat otot2 tegang karena kontraksi otot2 kulit kepala, dahi, leher yang menetap disertai vasokontraksi ekstrakranium

Page 40: Sistem Neurologik

- Ditandai dengan :* Rasa kencang pada spt pita sekitar kepala* Nyeri tekan oksipitoserebalis

- Berkaitan dengan stres, rasa cemas, kelelahan- Wanita > Pria- Bilateral terus menerus, berlangsung 1 – 2 hari- Terapi :

* Aspirin, Asetaminofen, Diazepan* Antidepresi trisiklik amitriptilin 3 x 25

mg/hari

Page 41: Sistem Neurologik

NYERI KEPALA INFLAMATIK TRAKSI- Nyeri kepala disebabkan oleh penyakit organik (tumor, bekuan darah, absces)

NYERI KEPALA PASCA FUNGSI LUMBAL- Terjadi dalam beberapa jam setelah tindakan- Nyeri kepala posisional ; duduk atau berdiri- Nyeri berdenyut, hilang bila berbaring- Sebab :

* Kebocoran gas* Dilatasi, tegangan jaringan pengikat otak ,

sinus2 dura (posisi tegak)* Jarum yang besar : CSS dalam jumlah besar

Page 42: Sistem Neurologik

- Untuk mengurangi nyeri : * Berbaring 3 jam* Analgetik * Suntik darah pasien ke dalam ruang

epidural 15 ml

PENY. DISKUS ANTARVERTEBRATA- Lumbalis tersering :

* Air diskus berkurang ber + usia* Serat2 mengalami hialinisasi herniasi

pulposus penekanan saraf spinalis

Page 43: Sistem Neurologik

- Gejala : Nyeri punggung- Distorsi tulang-tulang belakang- Terapi : * Tidur baring diatas kasur keras / rata

* OAINS* Analgetik narkotik* Injeksi kortikosteroid ke daerah herniasi* Bila nyeri punggung mereda olah raga

memperkuat otot punggung dan perut* Operasi bila nyeri persisten atau

sering serangan nyeri kelemahan motorik inkontinensia

urine atau alvi

Page 44: Sistem Neurologik

PENYAKIT CEREBROVASKULAR- Gambaran khas penyakit ini adalah Stroke Stroke adalah Penyakit cerebrovaskular yang mengacu kepada gangguan neurologik mendadak akibat terhentinya aliran darah dari sistem arteri otak- Penyebab kematian ke 3 pada dewasa di AS- Faktor resiko :

* Peny. Jantung aterosklerotik* Usia lanjut* Etnis / ras* Riwayat stroke pada keluarga* Fibrilasi atrium* Diabetes mellitus; merokok* Hipertensi ; kecanduan alkohol* Obesitas

Page 45: Sistem Neurologik

Suplai Darah Otak* 2 A karotis interna + 2 A vertebralis + A. Basilaris Sistem vertebrobasilar* Sirkulasi kolateral :

- Sirkulasi Willisi- Temuan autopsi anomali

* Mikrosirkulasi serebrum Jumlah kapiler 4 x lebih besar pada otak dan kurang permeabel untuk mencegah bocor kapiler

Klassifikasi Stroke - Berdasarkan penyebab : Stroke embolik ; trombotik; hemoragik- Diagnosa dengan cara :

* Riwayat perkembangan * Evolusi gejala

* CT Scan * MRI

Page 46: Sistem Neurologik

Patofisiologi* Gangguan pasokan darah dapat terjadi pada

:^ Sirkulasi Willisi^ A. Karotis interna^ Sistem vertebrobasilar atau semua

cabang2nya^ Aliran darah ke otak terhenti 15 s/d

20 menit infark atau kematian jaringan^ Oklusi dapat terjadi pada :

# Peny. P. darah# Perfusi darah berkurang,

gangguan aliran darah syok^ Embulus infeksi^ Ruptur vaskular di jaringan otak atau

ruang subaraknoid

Page 47: Sistem Neurologik

Klassifikasi Utama Stroke- Iskhemia infark Perdarahan intrakranial Serebrum (80 –85 %) - Oklusi trombotik Intra serebrum(parenkhim)

Lakunar Subaraknoid- Oklusi embolik subdural Traumatik

Kardiogenik epidural

Serangan Iskhemik Transien (TIA)- Yaitu Serangan2 defisit neurologik yang mendadak dan singkat akibat iskhemia otak fokal sembuh dalam 24 jam- Peringatan dini akan kemungkinan infark cerebrum

Page 48: Sistem Neurologik

Stroke Iskhemik- 80 – 85 % stroke iskhemik- Obstruksi / bekuan pada arteri besar pada serebrum- Berdasarkan penyebab :Stroke Lakunar, Store Trombosis, Stroke Emboli * Stroke Lakunar

^ Akibat hipertensi p. darah halus^ Sindrom : # Hemiparesis motorik murni

akibat infark di kapsula interna posterior # Hemiparesis motorik murni akibat infark pars anterior kapsula interna

# Stroke sensorik murni akibat infark talamus

# Hemiparesis ataksik/ disartria akibat infark pons basal

Page 49: Sistem Neurologik

* Stroke Trombotik Pembuluh Besar^ Terjadi saat tidur^ Pada pasien dehidrasi, sirkulasi me ^ Gejala tergantung pada lokasi

sumbatan dan tingkat aliran kolateral^ Sering berkaitan dengan

aterosklerotik ^ Pe tekanan darah mendadak pe

CBF, iskemia otak stroke

Page 50: Sistem Neurologik

* Stroke Emboli ^ Diklassifikasikan berdasarkan arteri yang

terlibat (spt stroke arteri vertebralis)^ Asal stroke emboli : arteri distal atau

jantung^ Sumber tersering :

# Infark miokardium # Fibrilasi atrium# Peny. Katup jantung# Katup jantung buatan

Page 51: Sistem Neurologik
Page 52: Sistem Neurologik
Page 53: Sistem Neurologik

Gejala Stroke- Lemas mendadak di wajah, lengan atau tungkai (disebelah satu sisi tubuh) - Gangguan penglihatan - Bingung mendadak, pusing- Berjalan tersandung, hilang kesimbangan- Nyeri kepala tanpa sebab yang jelas- Hemiparesis kontralateral- Inkontinensia

Terapi Stroke Akut- Tujuan :

^ Mencegah cedera otak akut memulihkan perfusi kedaerah iskhemik

^ Memperbaiki cedera saraf /neurologik^ Mencegah cedera saraf^ Aspirin diberikan dalam 48 jam^ Trombolitik diberikan dalam 3 jam

Page 54: Sistem Neurologik

^ Perawatan intensif di unit stroke khusus^ Pemantauan EKG^ O2^ Obat-obat :

# Neuroprotektif, Cerebrolisin# Antikoagulasi ; Warfarin kombinasi

dgn dipiridamol# Trombolisis Intravena ; aktivator

plasminogen# Trombolisis Intraarteri # Pengendalian edema# Terapi bedah (hemikraniektomi)

Pencegahan Stroke - Mencegah dan mengobati faktor2 resiko yang dapat dimodifikasi, mis : hipertensi terapi

Page 55: Sistem Neurologik

GANGGUAN NEUROLOGIS DENGAN SIMTOMATOLOGI GENERALISATA

Demensia- Demensia Primer : Penyakit Alzheimer

* Yaitu Penyakit degeneratif dan progresif pada otak yang menyebabkan cacat spesifik pada neuron

# Gangguan memori, berfikir dan tingkah laku

# Gangguan hubungan antar sel saraf # Gangguan metabolisme # Gangguan perbaikan

Page 56: Sistem Neurologik

* Banyak sel saraf yang tidak berfungsi, kehilangan kontak dengan sel-sel saraf lain dan mati

* Mengenai korteks serebri gangguan bahasa / pemikiran

* Harapan hidup, gejala hingga kematian rata- rata 8 tahun

Patogenese :* Kerusakan neuron korteks* Penimbunan amiloid* Degenerasi soma

Page 57: Sistem Neurologik

-Demensia Sekunder (Peny. Degeneratif Nutrisional)

* Kekurangan makanan / zat2 tertentu kerusakan jaringan otak

* Kekurangan Vit B (B1, B6, niasin dan asam pantotenat)

* Pecandu alkohol defisiensi nutrisi infeksi kronik

* Gejala2 : Gangguan mental, apatis, amnesia

Gangguan Sistem Motorik Sentral Penyakit HuntingtonYaitu Penyakit herediter, akibat degenerasi neuron yang terprogram secara genetik di ganglia basalis

Page 58: Sistem Neurologik

Sindrom Ekstrapiramidal - Tremor :

* Yaitu Gerakan involuntar yang terjadi akibat aktivitas neuron yang berlebihan dalam satu area karena ada aktivitas neuron yang sama dalam area lain

* Sering muncul di perifer* Dapat ditekan dengan kemauan / aktivitas

yang penuh semangat

Parkinsonisme* Yaitu Suatu sindrom yang ditandai dengan tremor ritmis,bradikinesia, kekakuan otot, dan hilangnya refleks tubuh

Page 59: Sistem Neurologik

Gangguan Sitem Motorik Pada Neuron Motorik Bagian BawahMiastenia Gravis Kelemahan otot yang seriusYaitu Suatu penyakit neuromuskular

Infeksi SSP Dan Gangguan Inflamasi- Meningitis virus Infeksi yang mengenai meninges, cendrung bersifat jinak- Ensefalitis virus Infeksi yang mengenai parenkhim otak siaft lebih serius- Infeksi Bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae- Absces otak Proses infeksi yang melibatkan parenkhim otak

Page 60: Sistem Neurologik

GANGGUAN KEJANG- Masalah neurologik yang sering dijumpai- Dua puncak usia untuk insiden kejang yaitu usia dekade I dan usia 60 tahun- Kejang terjadi akibat lepas muatan paroksimal yang berlebihan dari suatu populasi neuron yang mudah terpicu mengganggu fungsi otak- Kejang kalau berlangsung singkat jarang menimbulkan kerusakan - Kejang merupakan manifestasi penyakit :

* Gangguan metabolisme* Infeksi intrakranium* Gejala putus obat* Intoksikasi obat* Ensefalopati hipertensi

Page 61: Sistem Neurologik

-Patofisiologi (Ditingkat membran sel)* Instabilitas membran sel saraf mudah

aktif* Neuron2 hipersensitif terpicu

melepaskan muatan berlebihan* Kelainan polarisasi (berlebihan atau

hipopolarisasi)* Ketidak seimbangan mengubah

keseimbangan asam basa atau elektrolit menganggu homeostasis kimiawi neuron

Page 62: Sistem Neurologik

Jenis Kejang* Kejang Parsial (kesadaran utuh), terbagi :

^ Parsial sederhana (kesadaran utuh)^ Parsial kompleks (kesadaran berubah tetapi

tidak hilang)* Kejang Generalisata melibatkan seluruh korteks serebrum dan diensefalon (tidak sadar)* Kejang Absence hilang kesadaran secara singkat tiba2 menghentikan pembicaraan, menatap kosong beberapa kali sehari pad anak2* Kejang Tonik Klonik kejang epilepsi yang klasik hilang kesadaran dengan cepat spt menangis akibat ekspirasi paksa spasme toraks

Page 63: Sistem Neurologik

Status Epileptikus - Yaitu Kesadaran aktivitas kejang yang kontinu atau intermiten yang berlangsung 20 menit atau lebih, kesadaran hilang- Kerusakan saraf yang bermakna akibat aktivitas listrik yang berkelanjutan - Kematian disebabkan :

* Hiperpireksia, obstruksi ventilasi* Aspirasi muntahan* Kegagalan mekanisme kompensasi dan

regulatorik

Page 64: Sistem Neurologik

- Dua jenis : * Status epileptikus konvulsif* Status epileptikus non konvulsif

- Alat Diagnostik : EEG (Elektroensefalogram)- Terapi : * Obat2 Antikejang (tabel) * Asetazolamid ( Diamox) digunakan dengan obat antikejang

Page 65: Sistem Neurologik
Page 66: Sistem Neurologik

TUMOR SISTEM SARAF

Tumor Parenkhim Primer^ Tumor dari Neuroglia

- Astrosit : * Astrositoma* Astrositoma anaplastik* Glioblastoma multiforme

- Astrositoma pilositik- Oligodendrosit : Oligodendroglioma- Sel ependim : Ependimoma dan

homolognya

Page 67: Sistem Neurologik

^ Tumor dari Neuron* Neuroblastoma* Tumor sel ganglion :- Ganglioneuroma

- Ganglioma

^ Tumor dari sel primitif : Medulablastoma^ Tumor dari sel mesenkhim :

- Limfoma primer dan sekunder- Hemangioblastoma- Malformasi vaskuler

Tumor Non Parenkhim Primer- Tumor Meningeal :Meningioma :

^ Hemangioperisitoma ^ Hemangioblastoma ^ Sarkoma meningeal

Page 68: Sistem Neurologik

^ Tumor Pineal (Non – Neuroektodermal)^ Tumor hipofisis (Adenohipofisis)^ Tumor Malformatif :

* Kraniofaringioma* Kista dermoid* Epidermoid

Tumor Metastatik^ Dari Carcinoma Thyroid^ Dari Melanoma, Chorio Carcinoma

Page 69: Sistem Neurologik

CEDERA SISTEM SARAF PUSAT

Peningkatan Tekanan Intrakranial (ICP)- Normal ICP : 4 – 15 mm Hg- Dipengaruhi oleh :

* Pernafasan abdominal dalam* Batuk* Mengedan

- Kenaikan sementara ICP Tidak ada kerusakan otak- Kenaikan menetap Rusak jaringan otak- Ruang intrakranial berisi (normal)

* Jaringan otak 1400 gr* Darah 75 ml* CSF 75 ml

Page 70: Sistem Neurologik

Prinsip Pengobatan - Pengamanan jalan nafas oksigenasi / ventilasi- Mempertahankan saturasi O2- Mempertahankan tekanan arteri rata2- Mengurangi peningkatan ICP :

* Drainase ICP ^ Ventrikulostomi^ Analgetik, sedasi

* Manitol diberikan 0,25 – 1 g/kg BB Bolus

Page 71: Sistem Neurologik

Cedera Kepala- Hematoma Epidural

Daerah parietotemporal robek arteria meningea media

Tidak sadar dalam waktu singkat Dilatasi pupil Ptosis kelopak mata

- Hematoma Subdural* Robek v meningea media Tidak sadar* Akut gejala neurologk serius 24 – 48 jam* Subakut defisit neurologik lebih dari 48

jam* Kronik Trauma ringan* Perdarahan lambat: 7-10 hari setelah

perdarahan hematome di kelilingi oleh membran fibrosa

* Kesadaran : Apatis

Page 72: Sistem Neurologik
Page 73: Sistem Neurologik
Page 74: Sistem Neurologik
Page 75: Sistem Neurologik
Page 76: Sistem Neurologik
Page 77: Sistem Neurologik
Page 78: Sistem Neurologik
Page 79: Sistem Neurologik
Page 80: Sistem Neurologik
Page 81: Sistem Neurologik