Nurvita RisdianaSistem Muscular
1. Jaringan Otot Skelet 2. Jaringan Otot Jantung 3. Jaringan Otot
Polos
Menggerakkan skeleton Striated Light and dark protein bands
(striation) Voluntary, bekerja secara sadar Bekerja secara sadar,
dikontrol oleh neuron – bagian dari sistem saraf somatik
Beberapa dari otot skeletal bekerja subconcious utk beberapa
kondisi, ct: otot diafragma
Mempertahankan posisi tubuh
mempengaruhi Heart Rate dengan mempercepat atau memperlambat
peacemaker
Lokasi di dinding struktur organ internal, ct: pembuluh darah,
airways, sebagian besar organ di abdominopelvic cavity, sistem
digesti
Ditemukan juga dikulit, dekat dengan folikel rambut
Nonstriated→smooth Involuntary Diregulasi oleh neuron
autoritmik
(involuntary) dan hormon
1. Menghasilkan pergerakan
4. Menghasilkan panas
Autorhytmic Chemical stimuly (neurotransmitter, hormon, lokal
PH)
2. Contractility Kemampuan jaringan otot untuk berkontraksi
setelah
distimulasi oleh potensial aksi 3. Extensibility
Mampu utk streching, within limits, without damage Otot polos
kemampuan strechingnya paling tinggi
4. Elasticity Kemampuan otot untuk kembali ke bentuk semula
Otot skeletal tersusun oleh ratusan s.d ribuan sel yang disebut
sebagai muscle fibers.
Disebut muscle fibers karena berbentuk elongated (memanjang)
Terdiri dari jaringan connectivus
Terdapat jalur persyarafan, pembuluh darah, jaringan limfatik yang
masuk dan keluar otot
Pada jaringan subcutan terdapat adiposa berperan mencegah
kehilangan panas dan melindungi otot dari trauma
Jaringan connectivus irreguler yang mengelilingi otot dan organ
lain
Fascia membungkus otot yang mempunyai fungsi yang sama
Fascia memungkinkan gerakan bebas dari otot: sebagai tempat
persyarafan, pembuluh darah dan limfatik dan memenuhi ruangan antar
otot.
Epimisium (terluar) jaringan connectivus irregguler Melingkari
otot
Perimisium Lapisan padat jaringan connectivus irregguler 10-100
muscle fibers →membentuk fascicles
Endomisium Bagian inferior Membatasi satu muscle fiber Serat
reticular
Epimisium, perimisium dan endomisium selanjutnya akan melekat pada
otot rangka seperti tulang atau otot lain.
Otot skeletal disuplai dengan baik oleh saraf dan pembuluh
darah
Pada umumnya terdapat arteri dan vena pada otot skelet
Neuron akan menstimulasi otot skeletal untuk berkontraksi disebut
sebagai somatic motor neuron
Setiap motor neuron berbentuk benang axon yang terbentang dari otak
atau spinal cord ke kelompok muscle fiber
Jaringan otot terdapat banyak pembuluh darah yang disebut pembuluh
kapiler
Pembuluh kapiler akan mensuplai oksigen dan nutrien serta
menghilangkan panas dan produk buangan hasil metabolisme
Pada saat kontraksi muscle fiber akan mensintesis dan menggunakan
ATP
Diameter 10-100µm Panjang 10 cm, ada yang mencapai 30 cm berkembang
sejak embrionik berasal dari
gabungan ratusan atau lebih sel mesodermal yang disebut
myoblast
Setiap muscle fiber yang matur mempunyai seratus atau lebih
nuklei
Jumlah dari skeletal muscle fiber sudah terbentuk sebelum
lahir
Merupakan plasma membran sel otot Nuklei dari sceletal muscle fiber
melekat
pada sarkolema Invaginasi sarkolema →transverse (T) tubule
(terowongan dari pusat muscle fiber pada setiap muscle fiber)
Potensial aksi otot berjalan sepanjang sarkolema melalui T tubule,
menyebar secara cepat ke muscle fiber
Sitoplasma muscle fiber Sarkoplasma terdapat substansi glikogen
Terdapat myoglobin (protein berwarna merah) Myoglobin hanya
terdapat di otot Myoglobin mengikat oksigen yang kemudian
berdifusi ke cairan interstitial pada muscle fiber Myoglobin
melepaskan oksigen yang
dibutuhkan oleh mitokondria untuk produksi ATP
Mitokondria terletak strategis pada muscle fiber yang dekat dengan
protein kontraktil
Organela kontraktil pada otot skeletal Striated Cairan berupa
kantung disebut sarkoplasmik
retikulum, mengelilingi myofibril Sarkoplasmik retikulum sama
dengan
retikulum endoplasma pada sel nonmuscular
Protein terkecil pada myofibril disebut sebagai
filament/myofilament
Myofilament tersusun atas dua protein:
Thick filament
Thin filament
Filamen tebal dan tipis berkorelasi langsung dengan kontraksi
otot
Satu basic unit fungsional myofibril Z disc memisahkan dari 1
sarcomere ke
sarcomere yang lain Satu sarcomere terbentang dari Z disc ke
Z
disc
Memberikan tekanan pada saat kontraksi 2. regulatory protein
Menghentikan dan memulai kontraksi 3. Struktural protein
Menjaga filamen tebal dan tipis proper alignmet
Memberikan elastisitas dan ekstensibilitas miofibril
Menghubungkan miofibril ke sarkolema dan matix ekstraseluler
1. Myosin Komponen utama dari thick filament Fungsi sebagai protein
motor Protein motor akan merubah energi kimia ATP
menjadi energi mekanik Berbentuk seperti tongkat golf: myosin head
dan
myosin tail 2. Actin
Komponen utama dari thin filament Setiap molekul actin terdapat
myosin binding site,
dimana kepala myosin akan menempel
Tropomyosin dan troponin Merupakan bagian dari thin filament Ketika
otot relaksasi myosin dihalangi
berlekatan dengan aktin karena tropomyosin menutupi myosin-binding
site aktin.
Berkontribusi dalam alignment, stability, elasticity,dan
extensibility myofibril.
Struktural protein seperti: titin, α-actinin, myomesin, nebulin,
dystrophin
Panjang thick filament dan thin filament sama pada saat kontraksi
dan relaksasi
Otot skeletal menjadi lebih pendek pada saat kontraksi karena
terjadi sliding filament antara thick filament dan thin
filament
Kontraksi otot terjadi karena kepala miosin berlekatan dan berjalan
sepanjang thin filament disepanjang M-line
Pada saat thin filament menyelip kedalam dan bertemu pada pusat
sarcomere, disc Z mendekat, sarcomere memendek
Pada saat kontraksi panjang thick filament dan thin filament tidak
berubah
Pada saat kontraksi, retikulum sarkoplasmik melepaskan ion kalsium
(Ca 2+) ke sarkoplasma
Ca berikatan dengan troponin Troponin akan menggerakkan
tropomyosin
menjauhi myosin binding site . Ketika binding site “free” siklus
kontraksi
akan menyebabkan mulainya sliding filament.
Siklus kontraksi terdiri dari 4 step
1. Hidrolisis ATP 2. Melekatnya myosin ke aktin untuk
membentuk cross-bridges 3. Power stroke 4. Lepasnya myosin dari
aktin
Kepala myosin mengandung ATP-binding site dan ATP-ase (enzim yang
menghidrolisis ATP menjadi ADP dan Phosphat)
Hidrolisis ini akan memberikan energi pada kepala myosin
Energi pada kepala myosin yang berlekatan dengan myosin binding
site di aktin dan melepaskan phospat
Ketika myosin berlekatan pada aktin pada saat kontraksi disebut
sebagai cross bridge
Setelah cross bride maka akan terjadi power stroke
Melepaskan ADP Terjadi sliding filament
Pada akhir power stroke, myosin masih berlekatan dengan aktin
sampai ada ikatan molekul ATP lain.
Pada saat ATP berikatan dengan ATP binding site pada kepala myosin
maka kepala myosin lepas dari aktin
Exercise induce muscle damage → DOMS (Delayed Onset Muscle
Soreness)
Muncul 24 -72 jam setelah exercise Muscle fever/inflamation
Sweeling Stiffness Tenderness Temporary reduction in strenght of
the affected
muscles Elevated creatin kinase signaling muscle tissue
damage
Neuron yang merangsang otot skeletal untuk berkontraksi adalah
somatic motor neuron.
Masing-masing somatic motor neuron mempunyai perpanjangan akson
yang terbentang dari otak atau spinal cord ke kelompok skeletal
muscle fibers.
Muscle fiber akan berkontraksi sebagai respon satu atau lebih
potensial aksi yang berpropaganda sepanjang sarcolema dan melalui T
tubulus
Potensial aksi akan tercapai pada neuromuscular junction
(NMJ)
NMJ merupakan sinaps antara somatic motor neuron dan skeletal
muscle fiber
Sebagian besar sinaps mempunyai celah kecil disebut synaptic cleft,
memisahkan antara dua sel.
Karena dua sel tidak berdekatan secara fisik maka sehingga PA tidak
bisa “jump the gap” dari satu sel ke sel yang lain → sehingga dalam
berkomunikasi menggunakan neurotransmitter
Pada NMJ (akhir motor neuron) disebut axon terminal terdapat
cluster synaptic end bulb.
Synaptic end bulb terdapat ratusan kantung yang disebut sebagai
synaptic vesicles.
Didalam synaptic vesicles terdapat ribuan molekul asetilkholin
(ACh) yang merupakan neurotransmitter yang dilepaskan pada saat
NMJ.
1. Pelepasan Ach. 2. Aktivasi reseptor Ach. 3. Menghasilkan PA
otot. 4. Terminasi aktifitas Ach. Jika terdapat impuls saraf lagi
maka step 2
dan 3 akan terulang kembali
Isotonik Isometrik Isokinetik
2. Bagaimanakah mekanisme kontraksi pada otot jantung?
3. Jelaskan tentang anatomi dan struktur otot polos?
4. Bagaimanakah regenerasi jaringan otot? 5. Bagaimanakah aging dan
jaringan otot? 6. Jelaskan tentang exercise dan jaringan otot
skeletal?