14
Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja SMK3 Page 1 A. K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) 1. K3 dibagi menjadi 2 pengertian, yaitu: Secara Filosofis Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur. Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 2. Tujuan K3 : Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari tenaga kerja. Meningkatkan efisiensi kerja. Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 3. Hambatan K3: Hambatan dari sisi pekerja/ masyarakat : Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar Banyak pekerja tidak menuntut jaminan k3 karena SDM yang masih rendah Hambatan dari sisi perusahaan: Perusahaan yang biasanya lebih menekankan biaya produksi atau operasional dan meningkatkan efisiensi pekerja untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. B. Pengertian SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja) Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi stuktur

Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja)

Citation preview

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 1

    A. K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja)

    1. K3 dibagi menjadi 2 pengertian, yaitu:

    Secara Filosofis Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan

    kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada

    khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya

    dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.

    Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha

    mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat

    kerja.

    2. Tujuan K3 :

    Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari tenaga kerja.

    Meningkatkan efisiensi kerja. Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

    3. Hambatan K3:

    Hambatan dari sisi pekerja/ masyarakat : Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar Banyak pekerja tidak menuntut jaminan k3 karena SDM yang

    masih rendah

    Hambatan dari sisi perusahaan: Perusahaan yang biasanya lebih menekankan biaya produksi

    atau operasional dan meningkatkan efisiensi pekerja untuk

    menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

    B. Pengertian SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan

    Kerja)

    Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3) adalah

    bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi stuktur

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 2

    organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses

    dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan,

    pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan

    kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan

    kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan

    produktif.

    SMK3 adalah standar yang diadopsi dari standar Australia AS4801

    ini serupa dengan Occupational Health and Safety Assessment Series

    (OHSAS) 18001, standar ini dibuat oleh beberapa lembaga sertifikasi dan

    lembaga standarisasi kelas dunia. SMK3 merupakan alat bantu yang dapat

    digunakan untuk memenuhi tuntutan dan persyaratan yang ada dan

    berlaku yang berhubungan dengan jaminan keselamatan kerja dan

    kesehatan kerja. SMK3 merupakan sebuah sistem yang dapat diukur dan

    dinilai sehingga kesesuaian terhadapnya menjadi obyektif. SMK3

    digunakan sebagai patokan dalam menyusun suatu sistem manajemen

    yang berfokus untuk mengurangi dan menekan kerugian dalam kesehatan,

    keselamatan dan bahkan properti.

    C. Manfaat Penerapan SMK3

    Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan sistem

    manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, beberapa diantaranya adalah:

    1. Melindungi Pekerja

    Tujuan utama penerapan SMK3 adalah untuk melindungi pekerja

    dari segala bentuk kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Bagaimanapun

    pekerja adalah asset perusahaan yang paling penting. Dengan

    menerapkan K3 angka kecelakaan dapat dikurangi atau ditiadakan sama

    sekali, hal ini juga akan menguntungkan bagi perusahaan, karena

    pekerja yang merasa aman dari ancaman kecelakaan kerja dan penyakit

    akibat kerja akan bekerja lebih bersemangat dan produktif.

    http://healthsafetyprotection.com/health-andsafety-articles/safety-management-system/http://healthsafetyprotection.com/health-andsafety-articles/safety-management-system/http://healthsafetyprotection.com/training-sampling-dan-pengukuran-kontaminan-kimia-di-udara-18-19-desember-2012/http://healthsafetyprotection.com/menilik-pengetahuan-pekerja-tentang-bahaya-kontaminan-udara/http://healthsafetyprotection.com/peraturan-k3/permen-tenaga-kerja-no-per-05men1996/http://healthsafetyprotection.com/fundamental-process-safety-management-psm-11-12-desember-2012/http://healthsafetyprotection.com/training-total-safety-culture-untuk-meningkatkan-produktifitas-perusahaan-20-21-desember-2012/http://healthsafetyprotection.com/efektifitas-kebijakan-dewan-k3-nasional-2007-2010-dan-revitalisasi-pengawasan-k3/http://healthsafetyprotection.com/training-total-safety-culture-untuk-meningkatkan-produktifitas-perusahaan-20-21-desember-2012/http://healthsafetyprotection.com/training-k3-maret-2013/http://healthsafetyprotection.com/tools-investigasi-kecelakaan-kerja/

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 3

    2. Patuh Terhadap Peraturan dan Undang-Undang

    Perusahaan-perusahaan yang mematuhi peraturan atau perundang-

    undangan yang berlaku pada umumnya terlihat lebih sehat dan

    menonjol. Karena bagaimanapun peraturan atau perundang-undangan

    yang dibuat bertujuan untuk kebaikan semua pihak. Dengan mematuhi

    peraturan dan perundang-undangan yang berlaku maka perusahaan akan

    lebih tertib dan hal ini dapat meningkatkan citra baik perusahaan itu

    sendiri. Berapa banyak perusahaan yang melakukan pembangkangan

    terhadap peraturan yang berlaku mengalami kebangkrutan atau

    kerugian karena mengalami banyak permasalahan baik dengan

    karyawan, pemerintah dan lingkungan setempat.

    3. Meningkatkan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan

    Penerapan SMK3 secara baik akan berpengaruh terhadap kepuasan

    pelanggan. Betapa banyak pelanggan yang mensyaratkan para pemasok

    atau supplier mereka untuk menerapkan SMK3 atau OHSAS 18001.

    Karena penerapan SMK3 akan dapat menjamin proses yang aman,

    tertib dan bersih sehingga bisa meningkatkan kualitas dan mengurangi

    produk cacat. Para pekerja akan bekerja secara lebih baik, karena

    mereka terlindungi dengan baik sehingga bisa lebih produktif.

    Kecelakaan dapat dihindari sehingga bisa menjamin perusahaan

    beroperasi secara penuh dan normal untuk menjamin kontinuitas

    supplai kepada pelanggan. Tidak jarang pelanggan melakukan audit K3

    kepada para pemasok mereka untuk memastikan bahwa pekerja

    terlindungi dengan baik dan proses produksi dilakukan secara aman.

    Tujuan mereka tidak lain adalah untuk memastikan bahwa mereka

    sedang berbisnis dengan perusahaan yang bisa menjamin kontinuitas

    supplai bahan baku mereka. Disamping itu dengan memiliki sertifikat

    http://healthsafetyprotection.com/training-k3-february-2013/http://healthsafetyprotection.com/health-andsafety-articles/safety-management-system/http://healthsafetyprotection.com/training-total-safety-culture-untuk-meningkatkan-produktifitas-perusahaan-20-21-desember-2012/

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 4

    SMK3 atau OHSAS 18001 akan dapat meningkatkan citra perusahaan

    sehingga pelanggan semakin percaya terhadap perusahaan tersebut.

    4. Membuat Sistem Manajemen Yang Efektif

    Dengan menerapkan SMK3 atau OHSAS 18001 maka sistem

    manajemen keselamatan akan tertata dengan baik dan efektif. Karena

    didalam SMK3 ataupun OHSAS 18001 dipersyaratkan adanya prosedur

    yang terdokumentasi, sehingga segala aktifitas dan kegiatan yang

    dilakukan akan terorganisir, terarah, berada dalam koridor yang teratur

    dan dilakukan secara konsisten. Rekaman-rekaman sebagai bukti

    penerapan sistem disimpan untuk memudahkan pembuktian identifikasi

    akar masalah ketidaksesuaian. Sehingga analysis atau identifikasi

    ketidaksesuaian tidak berlarut-larut dan melebar menjadi tidak terarah,

    yang pada akhirnya memberikan rekomendasi yang tidak tepat atau

    tidak menyelesaikan masalah. Dalam sistem ini juga dipersyaratkan

    untuk dilakukan perencanaan, pengendalian, tinjau ulang, umpan balik,

    perbaikan dan pencegahan. Semua itu merupakan bentuk sistem

    manajemen yang efektif. Sistem ini juga meminta komitmen

    manajemen dan partisipasi dari semua karyawan, sehingga totalitas

    keterlibatan line manajemen dengan pekerja sangat dituntut dalam

    menjalankan semua program yang berkaitan dengan K3. Keterlibatan

    secara totalitas ini akan memberikan lebih banyak peluang untuk

    melakukan peningkatan atau perbaikkan yang lebih efektif bagi

    perusahaan.

    Itulah beberapa manfaat dari sekian manfaat yang dapat diperoleh

    dari penerapan SMK3. Semua manfaat penerapan SMK3 akan kembali

    kepada perusahaan. Namun seringkali manfaat tersebut tidak pernah

    diukur secara kuantitatif sehingga tidak terlihat benefit yang diperoleh

    dari penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

    tersebut. Sistem pelaporan SMK3 yang banyak dilakukan adalah dalam

    http://healthsafetyprotection.com/training-ohsas-18001-dan-smk3-pp-50-2012/http://healthsafetyprotection.com/apd-ppe/http://healthsafetyprotection.com/kajian-budaya-dan-perilaku-k3/http://healthsafetyprotection.com/program-k3-harus-melibatkan-pekerja/http://healthsafetyprotection.com/konsep-dasar-keselamatan-kerja/http://healthsafetyprotection.com/elemen-penting-dalam-industrial-hygiene/

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 5

    bentuk pengukuran pencegahan kegagalan dan bukan dalam bentuk

    pencapaian kesuksesan atau keberhasilan. Sehingga manajemen hanya

    melihat K3 sebagai sistem support yang masih menjadi cost center dan

    belum bisa berkontribusi kepada profit perusahaan.

    D. Penerapan SMK3

    Penerapan SMK3 dimaksudkan agar perusahaan dapat

    meminimalkan resiko dan mengurangi tingkat kecelakaan, serta sakit

    akibat hubungan kerja secara efektif dan efisien yang pada akhirnya dapat

    meningkatkan produktivitas perusahaan sesuai tuntutan dan persaingan

    bisnis global.

    SMK3 berisi pedoman pelaksanaan manajemen keselamatan dan

    kesehatan kerja. Penerapan SMK3 memberikan gambaran tentang

    langkah-langkah dan hal-hal yang perlu dilakukan dalam membuat

    perencanaan pelaksanaan SMK3 mulai dari perencanaan awal, proses

    pelaksanaan sampai dengan kegiatan yang akan dilakukan dalam

    pemantauan, dan peninjauan kembali sistem yang telah dilaksanakan

    Diharapkan melalui penerapan sistem ini perusahaan dapat

    memiliki lingkungan kerja yang sehat, aman efisien dan produktif. SMK3

    bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab dan potensi kecelakaan kerja

    sebagai acuan dalam melakukan tindakan mengurangi risiko. Selain itu,

    penerapan SMK3 membantu pimpinan perusahaan agar mampu

    melaksanakan standar K3 yang merupakan tuntutan masyarakat nasional

    dan internasional.

    Dalam menerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK3) ada beberapa

    tahapan yang harus dilakukan agar SMK3 tersebut menjadi efeketif,

    karena SMK3 mempunyai elemen-elemen atau persyaratan-persyaratan

    tertentu yang harus dibangun didalam suatu organisasi atau perusahaan.

    Sistem Manajemen K3 juga harus ditinjau ulang dan ditingkatkan secara

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 6

    terus menerus didalam pelaksanaanya untuk menjamin bahwa sistem itu

    dapat berperan dan berfungsi dengan baik berkontribusi terhadap

    kemajuan perusahaan. Untuk lebih memudahkan penerapan standar Sistem

    Manajemen K3, berikut ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan dan

    langkah-langkahnya. Tahapan dan langkah-langkah tersebut menjadi dua

    bagian besar.

    1. TAHAP PERSIAPAN.

    Merupakan tahapan atau langkah awal yang harus dilakukan suatu

    organisasi/perusahaan. Langkah ini melibatkan lapisan manajemen

    dan sejumlah personel, mulai dari menyatakan komitmen sampai

    dengan kebutuhan sumber daya yang diperlukan, adapun tahap

    persiapan ini, antara lain:

    Komitmen manajemen puncak. Menentukan ruang lingkup Menetapkan cara penerapan Membentuk kelompok penerapan Menetapkan sumber daya yang diperlukan

    2. TAHAP PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN

    Dalam tahapan ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan

    oleh organisasi/perusahaan dengan melibatkan banyak

    personel,mulai dari menyelenggarakan penyuluhan dan

    melaksakan sendiri kegiatan audit internal serta tindakan

    perbaikannya sampai melakukan sertifikasi.

    E. Penerapan SMK3 di Jalan Raya

    SMK3 sangatlah penting dilaksanakan dalam setiap kegiatan khususnya

    kegiatan konstruksi untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang

    menyebabkan kerugian material, maupun nyawa. Contoh Penerapan SMK3 di

    Jalan Raya :

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 7

    Pentingnya K3 pada pekerjaan di Jalan Raya

    Pada saat ini hampir di setiap perusahaan khususnya bidang teknik telah

    menerapkan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja termasuk PDAM Kota

    Malang. PDAM Kota Malang yang memiliki area kerja Se Malang Raya

    berupaya menerapkan K3 disetiap pekerjaannya baik yang berada di area

    milik PDAM maupun pekerjaan yang dilakukan di jalan raya sebagai upaya

    memberikan perlindungan setiap orang yang berada ditempat kerja, agar

    selalu dalam keadaan selamat dan sehat.

    Meskipun dari awal perencanaan dan proses pengadaan sudah

    dipersyaratkan tentang K3 namun pada pelaksanaannya pekerja kurang

    memperhatikan dan hanya bersifat normatif yang tetap akan membahayakan

    orang disekitar lokasi pekerjaan. Hal tersebut terbukti pada tanggal 25 Juli

    2013 terkait pembuatan manhole PRV (Paket I) sedalam 120 cm untuk

    lokasi DMA Wendit tepatnya di Jl. Urip Sumoharjo Kota Malang yang

    menyebabkan terjadi kecelakaan pada pengguna jalan dikarenakan tidak

    adanya penerangan jalan dan kurangnya pemasangan rambu-rambu K3 oleh

    pihak pelaksana.

    Setelah Tim Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

    PDAM Kota Malang melakukan pemeriksaan di lapangan dan supaya

    kecelakaan serupa dilokasi pekerjaan tidak terulang, maka pelaksana

    pekerjaan diminta untuk memindahkan rambu peringata Hati hati ada

    galian lebih maju 5 meter dari posisi semula + 10 meter dari galian,

    memasang barikade pengaman dari bahan seng di dekat lokasi pekerjaan,

    menambah safety line agar menjadi perhatian pengguna jalan, memasang

    kerucut lalu lintas/cone pengaman di sekitar lokasi pekerjaan, memasang

    lampu isyarat bahaya/lampu hazard pada malam hari, setiap pekerja

    menggunakan alat pelindung diri (APD), dan menugaskan petugas untuk

    menjaga dan mengatur lalu lintas.

    Kejadian tersebut sekaligus menjadi perhatian serius PDAM Kota Malang

    sehingga guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan serupa dan juga

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 8

    meminimalisir terjadinya korban akibat dari suatu pekerjaan yang dilakukan

    di jalan raya, maka setiap pekerjaan di jalan raya pelaksana dan pekerja di

    lapangan wajib memasang rambu-rambu dan papan peringatan di kedua arah

    antara lain rambu peringatan mohon maaf perjalanan anda terganggu

    dengan warga kuning dan hitam, rambu peringatan hati hati 50 meter ada

    pekerjaan galian pipa PDAM Kota Malang dengan tulisan dari stiker warna

    fosfor, barikade pengamanan (bahan dari seng/triplek) dengan warna kuning

    hitam dan diberikan stiker fosfor pada beberapa bagian, lampu isyarat bila

    pekerjaan pada malam hari atau pekerjaan lebih dari 1 hari, safety line

    disekitar lokasi pekerjaan.

    F. Penerapan SMK3 di Perusahaan Jalan Tol (PT JASA MARGA Tbk)

    PT Jasa Marga (Persero) Tbk adalah Perusahaan dalam bidang

    pengembangan dan pengoperasian jalan tol, dengan produk berupa jasa jalan

    tol yang pelayanan yang terdiri dari pelayanan konstruksi, pelayanan lalu

    lintas dan pelayanan transaksi. Kegiatan pengoperasian jalan tol mengandung

    berbagai potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit

    akibat kerja yang dapat menimbulkan kerugian baik bagi perusahaan,

    karyawan dan mitra kerja.

    Sebagaimana dengan fungsi lainnya dalam perusahaan, seperti sumber

    daya manusia, keuangan, produksi, kualitas dan lainnya, aspek keselamatan

    dan kesehatan kerja dalam aktivitas pengoperasian jalan tol harus dikelola

    dengan baik melalui suatu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

    Kerja (SMK3) Jasa Marga. Untuk mencapai kinerja perusahaan yang

    memiliki daya saing yang tinggi di tingkat nasional dan regional, perusahaan

    mengembangkan sistem manajemen K3 mengacu ke persyaratan nasional dan

    internasional yang telah diakui.

    SMK3 Jasa Marga meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung

    jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi

    pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 9

    kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengendalian risiko yang

    berkaitan dengan kegiatan pengoperasian jalan tol.

    Sistem K3 Perusahaan mengadopsi standar OHSAS 18001;2007, terdiri

    dari elemen yang merupakan proses pokok sistem yang disusun secara

    sistematis dengan menggunakan pendekatan siklus PDCA (Plan-Do-Check-

    Action).

    Elemen Sistem K3 adalah bagian sistem yang merupakan standar proses

    dan menjadi landasan operasional penerapan sistem K3 di lingkungan

    Perusahaan. Setiap elemen memiliki ekspektasi penerapan yang diinginkan

    sesuai dengan sasaran K3, karakteristik bisnis dan budaya Perusahaan. SMK3

    terdiri atas 16 elemen pokok yang saling terkait dan saling mempengaruhi

    satu dengan lainnya dalam penerapan SMK3 untuk mencapai sasaran

    program.

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 10

    Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) adalah badan

    pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerja sama antara

    pengusaha dan karyawan untuk mengembangkan kerja sama, saling

    pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan

    kerja. Pembentukan organisasi P2K3 merupakan amanat dalam Undang

    Undang No. 01 tahun 1970 dimana P2K3 bertugas memberikan pertimbangan

    dan dapat membantu pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan kerja dan

    sakit penyakit akibat kerja dalam Perseroan serta dapat memberikan

    penerangan efektif pada para pekerja.

    Dalam rangka memenuhi Undang Undang tersebut, maka Perseroan telah

    membentuk Organisasi P2K3 di lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

    Sampai dengan saat ini ada 8 Cabang, Kantor Pusat dan 1 Anak Perusahaan

    yang sudah membentuk P2K3, sedangkan Cabang Purbaleunyi belum

    membentuk P2K3 namun hanya memiliki Koordinator K3 pada struktur

    organisasi perbaikan mutu. Susunan pengurus P2K3 berasal dari unit yang

    bervariasi dan keterlibatan wakil dari pekerja

    .

    Sertifikasi OHSAS 18001:2008 dan Sertifikasi SMK3

    Seluruh Cabang Jasa Marga (Kecuali Cabang Palikanci) Serta PT JLJ telah

    malaksanakan sertifikasi keselamatan berbasis OHSAS 18001: 2008, namun

    untuk sertifikasi SMK3 hanya PT JLJ yang baru melksanakan audit

    G. Penerapan Manajemen Resiko di Perusahaan Jalan Tol (PT JASA

    MARGA Tbk)

    Manajemen K3 dimasing-masing unit kerja Cabang, Kantor Pusat, dan

    Anak Perusahaan dilaksanakan dengan mengacu pada kategori risiko K3,

    yang diperoleh berdasarkan identifikasi bahaya dan assesmen risiko.

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 11

    Klasifikasi Risiko K3 terdiri dari Risiko Tinggi, Risiko Moderat, dan

    Risiko Rendah, yang ditetapkan mengacu pada Kriteria Risiko. Kriteria

    Risiko K3 terdiri dari 2 (dua) dimensi yaitu:

    Dimensi pertama, Kemungkinan/Frekuensi terjadinya K3 yang dinyatakan dalam 5 tingkatan yaitu Sangat Kecil (SK), Kecil (K),

    Sedang (S), Besar (B), dan Sangat Besar (SB).

    Dimensi kedua, Bahaya/Kerugian terhadap : Manusia, Harta Benda dan Lingkungan. Masing-masing dimensi Bahaya/Kerugian

    dinyatakan dalam 5 tingkatan.

    Kriteria Risiko K3 dalam bentuk Tabel Rating Kemungkinan/Frekuensi

    dan Tabel Rating Dampak serta Klasifikasi Tingkat Risiko K3 dinyatakan

    dalam bentuk matriks sebagaimana terlampir.

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 12

    H. Investigasi Insiden Berbahaya & Kecelakaan di Perusahaan Jalan Tol

    (PT JASA MARGA Tbk)

    Tujuan dari investigasi insiden maupun kecelakaan adalah untuk

    mengetahui akar penyebab (kondisi eksposur risiko) kecelakaan agar dapat di

    tetapkan dan dilakukan tindakan pencegahan yang efektif dengan cara

    menekan eksposure risiko sehingga kecelakaan sejenis dapat dihindari.

    Kecelakaan selalu didahului oleh suatu kondisi eksposur yang sangat

    random. Sulit dipastikan kondisi eksposur spesifik yang kemudian

    mengakibatkan insiden atau kecelakaan. Yang pasti insiden sangat potensial

    kemudian menjadi kecelakaan. Untuk itu harus ditetapkan toleransi eksposur

    yang dapat diterima untuk bisa memastikan tidak terjadi insiden sehingga

    bebas kecelakaan juga dapat dipastikan.

    Kedalaman dan kerincian investigasi sangat tergantung dengan potensi

    bahaya kecelakaan dan kerugian yang mungkin di timbulkan. Insiden kecil

    namun dengan potensi bahaya kecelakaan dan kerugian yang besar perlu

    investigasi yang mendalam dan rinci.

    Umumnya kecelakaan disebabkan oleh lebih dari satu akar penyebab.

    Investigasi ditujukan untuk menemukenali faktor dominan penyebab yaitu

    diantara:

    Perilaku atau tindakan pekerja; Perlengkapan atau peralatan yang tidak aman atau memadai; Peraturan dan prosedur yang tidak sesuai dengan kondisi; Kondisi tidak aman karena faktor luar.

    Investigasi dilakukan dengan arah tahapan yang berlawanan dengan faktor

    penyebab.

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 13

    I. Hukum Hukum yang terkait dengan K3

    UU No. 33 Tahun 1947 jo. UU No. 2 Tahun 1951 tentang Kecelakaan;

    UU No. 12 Tahun 1948 jo. UU 1 Tahun 1951 tentang Kerja; UU No. 23 Tahun 1948 jo. UU. No. 3 Tahun 1951 tentang

    Pengawasan Perburuhan;

    UU No. 23 Tahun 1951 tentang Kewajiban Melaporkan Perusahaan; UU No. 21 Tahun 1954 tentang Perjanjian Perburuhan antara Serikat

    Buruh dengan Pengusaha;

    UU No. 12 Tahun 1957 tentang Perselisihan Perburuhan; UU No. 12 Tahun 1964 tentang Pemutusan Hubungan Kerja pada

    Perusahaan-perusahaan Swasta;

  • Tugas Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja

    SMK3 Page 14

    UU No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja.

    UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Undang-Undang No. 20 Tahun 1999 Tentang usia minimum untuk

    diperbolehkan Bekerja/Concerning Minimum Age For Admission to

    Employment (Konvensi ILO No. 123 tahun 1973).

    Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh;

    Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian

    Perselisihan Hubungan Industrial

    Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

    SOURCE:

    http://trainingsinergi.blogspot.com/2012/07/dasar-hukum-k3.html http://www.academia.edu/5230856/TUGAS_K3_KESEHATAN_KESEH

    ATAN_KERJA_DI_JALAN_RAYA_LALU_LINTAS_DISUSUN_OLE

    H_LINGGA_KUSUMA_WARDANI_1013143033_FAKULTAS_ILMU_

    KESEHATAN_MASYARAKAT_PROGRAM_PASCASARJANA_UNI

    VERSITAS_AIRLANGGA_SURABAYA

    http://tiarasalsabilatoniputri.com/2012/03/24/sistem-manajemen-k3-smk3-dan-audit-smk3/

    http://trainingsinergi.blogspot.com/2012/07/dasar-hukum-k3.htmlhttp://www.academia.edu/5230856/TUGAS_K3_KESEHATAN_KESEHATAN_KERJA_DI_JALAN_RAYA_LALU_LINTAS_DISUSUN_OLEH_LINGGA_KUSUMA_WARDANI_1013143033_FAKULTAS_ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT_PROGRAM_PASCASARJANA_UNIVERSITAS_AIRLANGGA_SURABAYAhttp://www.academia.edu/5230856/TUGAS_K3_KESEHATAN_KESEHATAN_KERJA_DI_JALAN_RAYA_LALU_LINTAS_DISUSUN_OLEH_LINGGA_KUSUMA_WARDANI_1013143033_FAKULTAS_ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT_PROGRAM_PASCASARJANA_UNIVERSITAS_AIRLANGGA_SURABAYAhttp://www.academia.edu/5230856/TUGAS_K3_KESEHATAN_KESEHATAN_KERJA_DI_JALAN_RAYA_LALU_LINTAS_DISUSUN_OLEH_LINGGA_KUSUMA_WARDANI_1013143033_FAKULTAS_ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT_PROGRAM_PASCASARJANA_UNIVERSITAS_AIRLANGGA_SURABAYAhttp://www.academia.edu/5230856/TUGAS_K3_KESEHATAN_KESEHATAN_KERJA_DI_JALAN_RAYA_LALU_LINTAS_DISUSUN_OLEH_LINGGA_KUSUMA_WARDANI_1013143033_FAKULTAS_ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT_PROGRAM_PASCASARJANA_UNIVERSITAS_AIRLANGGA_SURABAYAhttp://www.academia.edu/5230856/TUGAS_K3_KESEHATAN_KESEHATAN_KERJA_DI_JALAN_RAYA_LALU_LINTAS_DISUSUN_OLEH_LINGGA_KUSUMA_WARDANI_1013143033_FAKULTAS_ILMU_KESEHATAN_MASYARAKAT_PROGRAM_PASCASARJANA_UNIVERSITAS_AIRLANGGA_SURABAYAhttp://tiarasalsabilatoniputri.com/2012/03/24/sistem-manajemen-k3-smk3-dan-audit-smk3/http://tiarasalsabilatoniputri.com/2012/03/24/sistem-manajemen-k3-smk3-dan-audit-smk3/