3
1. STRUKTUR OPERASI TANGGAP DARURAT, SISTEM MANAJEMEN BENCANA NASIONAL,STANDAR SISTEM MANAJEMEN KEADAAN DARURAT Oleh kelompok 2 2. Definisi Keadaan darurat adalah semua kejadian yang tidak diinginkan, terjadi secara mendadak, diakibatkan oleh alam maupun kegiatan usaha pertambangan, dan kejadian itu dapat membahayakan manusia. peralatan, produksilproses dan lingkungan kerja Manajemen tanggap siaga untuk keadaan darurat adalah aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penanganan, pengujian, dan pengontrolan yang digunakan untuk mengendalikan dan menanggulangi keadaan darurat Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan Komando Tanggap Darurat Bencana adalah organisasi penanganan tanggap darurat bencana yang dipimpin oleh seorang Komandan Tanggap Darurat Bencana dan dibantu oleh Staf Komando dan Staf Umum, memiliki struktur organisasi standar yang menganut satu komando dengan mata rantai dan garis komando yang jelas dan memiliki satu kesatuan komando dalam mengkoordinasikan instansi/lembaga/organisasi terkait untuk pengerahan sumberdaya. regu penyelamat adalah regu yang dibentuk dan ditetapkan oleh perusahaan untuk mengendalikan dan menanggulangi keadaan darurat dan 3. Tiga fasepenanganan/penanggulanganbencana I. Sebelum Bencana II. Saat Bencana (Tanggap darurat) IIl. Pasca Bencana (Recovery)

Sistem Manajemen Bencana Nasional Dan Standar Sistem Manajemen Keadaan Darurat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Manajemen Bencana Nasional Dan Standar Sistem Manajemen Keadaan Darurat

Citation preview

Page 1: Sistem Manajemen Bencana Nasional Dan Standar Sistem Manajemen Keadaan Darurat

1. STRUKTUR OPERASI TANGGAP DARURAT, SISTEM MANAJEMEN

BENCANA NASIONAL,STANDAR SISTEM MANAJEMEN KEADAAN

DARURAT Oleh kelompok 2

2. Definisi Keadaan darurat adalah semua kejadian yang tidak diinginkan,

terjadi secara mendadak, diakibatkan oleh alam maupun kegiatan usaha

pertambangan, dan kejadian itu dapat membahayakan manusia. peralatan,

produksilproses dan lingkungan kerja Manajemen tanggap siaga untuk

keadaan darurat adalah aktivitas perencanaan, pengorganisasian,

penanganan, pengujian, dan pengontrolan yang digunakan untuk

mengendalikan dan menanggulangi keadaan darurat Tanggap darurat

bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada

saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan,

yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,

pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan pengurusan pengungsi,

penyelamatan, serta pemulihan Komando Tanggap Darurat Bencana

adalah organisasi penanganan tanggap darurat bencana yang dipimpin

oleh seorang Komandan Tanggap Darurat Bencana dan dibantu oleh Staf

Komando dan Staf Umum, memiliki struktur organisasi standar yang

menganut satu komando dengan mata rantai dan garis komando yang

jelas dan memiliki satu kesatuan komando dalam mengkoordinasikan

instansi/lembaga/organisasi terkait untuk pengerahan sumberdaya. regu

penyelamat adalah regu yang dibentuk dan ditetapkan oleh perusahaan

untuk mengendalikan dan menanggulangi keadaan darurat dan

3. Tiga fasepenanganan/penanggulanganbencana I. Sebelum Bencana

II. Saat Bencana (Tanggap darurat) IIl. Pasca Bencana (Recovery)

4. Ketanggapsiagaan keadaandarurat A. Sarana, prosedur, dan

pengaturan penyelamatan1. Sarana dan prosedur2. Pelatihan3. Regu

penyelamat4. Pusat koordinasi penanggulangankeadaan darurat5.

Penyediaan bantuan medis dan obat-obatan

Page 2: Sistem Manajemen Bencana Nasional Dan Standar Sistem Manajemen Keadaan Darurat

5. Pola penyelenggaraan sistemkomando tanggap daruratbencana

SumberdayaB. PermintaanMekanisme permintaan sumberdaya

untukpenanganan tanggap darurat bencanadilaksanakan sesuai dengan

ketentuan sebagaiberikut: 1. Komandan Tanggap Darurat Bencana

tingkat kabupaten/kota, atau tingkat provinsi yang terkena bencana,

mengajukan permintaan kebutuhan sumberdaya kepada Kepala BPBD

Kabupaten/Kota/Provinsi maupun kepada Kepala BNPB, berdasarkan atas

ketersediaan sumberdaya di lokasi dan tingkatan bencana.

6. 2. Kepala BPBD Kabupaten/Kota/Provinsi maupun Kepala BNPB,

sesuai dengan lokasi dan tingkatan bencana, meminta dukungan

sumberdaya manusia, logistik dan peralatan untuk menyelamatkan dan

mengevakuasi korban, memenuhi kebutuhan dasar hidup dan memulihkan

fungsi prasarana dan sarana vital yang rusak kepada pimpinan

instansi/lembaga terkait sesuai tingkat kewenangannya.

7. 3. Instansi/lembaga terkait dimaksud adalah:Departemen/Dinas Sosial,

BULOG/DOLOG,Departemen/Dinas

Kesehatan,Departemen/DinasPekerjaan Umum, Departemen/Dinas

Perhubungan,Basarnas/Basarda Kabupaten/Kota, Tentara

NasionalIndonesia, Kepolisian Republik Indonesia, Palang

MerahIndonesia, Departemen/Dinas Energi dan Sumber DayaMineral

serta instansi/lembaga lainnya sesuai tingkatkewenangannya.

8. 4. Instansi/lembaga terkait wajib segera mengirimkan serta

memobilisasi sumberdaya manusia, logistik dan peralatan ke lokasi

bencana. 5. Penerimaan serta penggunaan sumberdaya manusia,

peralatan dan logistik di lokasi bencana sebagaimana dimaksud

dilaksanakan dibawah kendali Kepala BPBD/BNPB dan atau Departemen

Keuangan.

9. Ilustrasi permintaan dan pengerahansumberdaya Komando Tanggap

DaruratBencana tingkat kabupaten/kota

Page 3: Sistem Manajemen Bencana Nasional Dan Standar Sistem Manajemen Keadaan Darurat

10. Ilustrasi permintaan dan pengerahansumberdaya Komando Tanggap

DaruratBencana tingkat provinsi

11. D. Fasilitas Komando TanggapDarurat BencanaUntuk meningkatkan

efektifitas danmempercepat respons penanganantanggap darurat

bencana, KomandoTanggap Darurat Bencana perlumenyiapkan dan

menghimpundukungan operasi penanganan darurat

12. Sekian dan terimakasih