Sistem Lacrimal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

b

Citation preview

Slide 1

SISTEM DRAINASE AIR MATA

Film air mata Film air mata (tebal 10 um) menutupi permukaan mata eksterna dan terdiri dari tiga lapisan :Satu lapisan musin tipis yang berhubungan dengan permukaan okular dan diproduksi terutama oleh sel goblet konjungtiva;Satu lapisan akueous yang dihasilkan oleh kelenjar lakrimal;Satu lapisan minyak permukaan yang dihasilkan oleh kelenjar Meibom tarsal dan dibawa ketepi kelopak mata.

Fungsi dari film air mata adalah:Merupakan titik perbatasan udara/air mata yang halus untuk distorsi refraksi bebas cahaya pada kornea;Memberikan oksigen di anteriorpada kornea yang avaskular;Menghilangkan debris dan partikel asing dari permukaan okular melalui aliran air mata;Memiliki sifat anti bakteri melalui kerja lisozim, laktoferin, dan imunoglobulin, terutama IgA sekretori.

SISTEM SEKRESI AIR MATAVolume terbesar air mata dihasilkan oleh kelenjar air mata utama yang terletak di fossa lakrimalis di kuadran temporal atas orbita.Kelenjar lakrimal tambahanKelenjar krauseWolfring tidak memiliki sistem saluranKelenjar ini terletak di dalam konjungtiva, di fornix superiorSel globet uniselular dikonjungtiva, menghasilkan glikoprotein dalam bentuk musinModifikasi kelenjar sebasea meibom dan zeis di tepian palpebra memberi lipid pada air mata. Kelenjar moll adalah modifikasi kelenjar yang juga ikut membentuk film air mata.

DACRYOSISTITISInfeksi dari sakus lakrimalis adalah penyakit umum, biasanya terdapat pada bayi atau wanita menopause. Paling sering unulateral dan selalu sekunder terhadap obstruksi duktus nasolakrimalis. Dacryosistitis akut pada anak anak adalah akibat infeksi haemophilus infulesnzae. Pada orang dewasa biasanya disebabkan staphylococcus aureus.

Terapi :Biasanya berespon terhadap antibiotik sistemik ang memadai, dengan tetetesan antiobiotika, menghilangkan obstruksi. Berair mata berlebihan (epofora) disebabkan stenosis kenalikuli.

DACRYISISTITISDacryosistitis adalah merupakan peradangan sakus lakrimal dan, penyakit ini sering terjadi pada anak anak atau dewasa diatas 40 tahun terutama perempuan, penyebabnya stafilokok.

DACRYOADENITIS

Radang akut kelenjar lakrimal, sering terdapat pada anak- anak, sebagai komplikasi parotitis epidemika, campak atau influensa dan pada orang dewasa sehubungan dengan gonore. Nyeri hebat ; pembengkakan dan peleabran pelmbuluh darah diaspek temporal palpebra superior; berikan antibiotika sistemik. Sistem Ekskresi Air MataSistem ini terdiri atas puncta, kenalikuli, sakus lakrimalis, dan duktus nasolakrimalis.SISTEM LAKRIMAL TUJUAN PEMBELAJARANUntuk memahami:Gejala, tanda, penyebab dan terapi mata kering.Gejala, tanda, penyebab dan terapi mata berair.PENDAHULUANKelainan sistem lakrimal sering terjadi dan dapat menimbulkan gejala kronis dengan morbiditas bermakna. Kelenjar lakrimal normalnya menghasilkan sekitar 1,2 ul air mata per menit. Sebagian hilang melalui evaporasi. Sisanya dialirkan melalui sistem nasolakrimal. Film air mata diperbaharui dengan setiap kedipan mata. Abnormalitas ditemukan pada:Komposisi Air mataDrainase Air mataABNORMALITAS AIR MATAJika komponen tertentu dalam air mata mengalami defisiensi atau terdapat kelainan aposisi kelopak mata, maka dapat terjadi kelainan pembasahan mata.Insufiensi akueous mata kering Terjadi defisiensi sekresi lakrimal seiring dengan pertambahan usia dan hal ini menyebabkan keratokonjungtivitis sika (KCS) atau mata kering.Ketika defisiensi ini didapatkan bersama mulut yg kering dan kekeringan membran mukosa lainnya maka keadaan tersebut dinamakan sindrom Sjogren (suatu eksokrinopati autoimun). Bila KCS dihubungkan dengan kelainan jaringan ikat autoimun maka disebut sindrom sjogren sekunder. Artritis reumatoid merupakan salah satu kelainan terkait yg paling sering.

Gambar 6.1 Pewarnaan fluoresein di kornea dan konjungtiva pada mata kering beratGEJALAPasien mengeluhkan gejala nonspesifik seperti rasa kelilipan, rasa terbakar, fotofobia, ras berat pada kelopak mata, dan kelelahan mata. Gejala gejala ini memburuk dimalam hari karena mata kering sepanjang hari. Pada kasus yang lebih berat, tajam penglihatan bisa berkurang karena terjadi kerusakan kornea.TANDAPada kasus - kasus ringan hanya ada sedikit tanda yang jelas. Pewarnaan mata dengan fluoresein akan memperlihatkan titik titik kecil fluoresensi ( pewarnaan pungtata ) di atas korena dan permukaan konjungtiva yang terpajan. Pada kasus kasus berat, pelabelan mukus yang abnormal dapat melekat pada permukaan kornea (keratitis filamenter ) sehingga menyebabkan ras nyeri karena tertariknya filamen ini ketika berkedip.

TERAPISuplementasi air mata buatan membantu mengurangi gejala dan kacamata pelindung dapat menciptakan lingkungan yang lembab di sekitar mata.Ada kasus berat mungkin diperlukan oklusi punta dengan sumbat, atau lebih permanen dengan pembedahan, untuk melindungi air mata.

PROGNOSISPenyakit ringan biasanya memberi respons terhadap air mata buatan. Penyakit berat seperti yang ditemukan pada reumatoid sjogren sulit diterapi.

Produksi mukus tidak adekuatDestruksi sel goblet terjadi pada kebanuakan mata kering , namun terutama pada kelainan konjjungtiva sikatrisial sperti eritema multiforme (sindrom stevens johnson) . pada penyakit ini terdapat episode inflamasi akut yang menyebabkan lesi target makular pada kulit dan lesi bersekret pada mata, mulut, dan vulva. Pada mata hal ini meyebabkan pengerutan konjungtiva dengan adhesi antara bola mata dan konjungtia (simblefaron).

Mungkin terdapat definisi akueous dan musin sekaligus dan masalah akibat deformitas kelopak mata serta trikiasis. Luka bakar kimia pada mata, terutama karena alkali dan trakoma (inflamasi kronis pada konjungtiva karena sejenis infeksi klamidia; lihat Bab 7), juga memberikan hasil akhir serupa.Gejalanya serupa dengan gejala pada defisiensi akueous. Pemeriksaan memperlihatkan konjungtiva abnormal yang mengalaami pearut dan daerah yang terwarnai fuoresin. Terapi membutuhkan penggunaan lubrikan buatan.

Defisiensi vitamin A (xeroftalmia) merupakan seseuatu keadaan yang menyebabkan kebutaan masa kanak kanak diseluruh dunia. Hal ini dihubungkan dengan malnutrisi umum di negara negara seperti india dan pakistan. Sel goblet hilang dari konjungtiva dan permukaan mata menujadi terkeratinisasi (xerosis). Defisiensi akueous ini (keratomalasia) dapat dicegah degnan terapi dini menggunakan vitamin A. Produksi minyak meibom abnormal atau tidak adekuat

Tidak adanya lapisan minyak mentebabkan instabilitas film air mata, dikaitkan dengan blerafiritis (lihat hal 49).

Malposisi tepi kelopak mataJika kelopak mata tidak beraposisi dengan mata (ektropion), atau jika terdapat penutupan mata yang insufisien (misal pada palsi saraf ketujuh atau jika mata mengalami protusi (proptosis) seperti pada penyakit mata (diistiroid) film air mata praokular tidak akan terbentuk dengan adekuat.

Koreksi deformitas kelopak mata merupakan penyelesaian terbaik dari masalah ini . jika defek hanya temporer, maka dapat diberikan air mata buatan dan lubrikan. Jika penutupan mata tidak adekuat, ptosis tempoer dapat diinduksi degnan penyuntikan lokal toksin batulinum ke otot levator. Hasil ang lebih permanen didapatkan dengan menjahit sebagian tepi kelopak atas dan bawah ang beraposisi (misal tarsorafi lateral; gambar 6.2).KELAINAN DRAINASE AIR MATABila produksi air mata melebihi kapasitas sistem drainase, air mata yang berlebih akan mengalir ke pipi. Ini dapat disebabkan oleh : Iritasi permukaan mata, misalnya karena benda asing pada kornea, infeksi atau blefaritis;Oklusi pada bagian manapun di sistem drainase (air mata yang berlebih dinamakan epifora).

TARSORAFI LATERALGambar 6.2 Tarsorafi melindungi kornea yang sebelumnya terpajanObstruksi drainase air mata (bayi)Sistem nasolakrimal berkembang sebagai tabung solid yang kemudian mengalami kanalisasi dan menjadi paten tepat sebelum cukup bulan.Obstruksi kongenital duktus sering terjadi. Ujung distal duktus nasolakrimalis bisa tetap imperforata sehingga menyebabkan mata berair. Jika kanalikuli terobstruksi, sebagian kumpualan air mata yang tidak mengalir dalam sakus dapat terinfeksi dan berakumulasi sebagai mukokel atau menyebabkan dakriosistitis.Secara diagnostik sekret dapat dikeluarkan dari pungta dengan menekan sakus lakrimalis. Namun demikian, konjungtiva tidak mengalami inflamasi. Kebanyakan obstruksi menghilang secara spontan pada tahun pertama kehidupan. Jika epifora terus berlangsung setelah saat tersebut, patensi dapat dibuat dengan melewatkan satu probe melalui pungtum ke duiktus nasolakrimalis untuk melubangi membran yang tertutup (probing). Dibutuhkan anestesi umum untuk prosedur ini.Obstruksi drainase air mata (dewasa)Sistem drainase air mata dapat tersumbat di titik manapun, meski tempat tersering adalah duktus nasolakrimalis. Penyebabnya antara lain infeksi atau trauma langsung pada sistem nasolakrimal.

ANAMNESISPasien mengeluh mata berair, kadang disertai dengan sekret yang lengket. Mata terlihat putih . gejala dapat memburuk bila terkena angin atau pada cuaca dingin. Mungkin didapatkan riwayat trauma atau infeksi sebelumnya.

TANDAPungtum yang mengalami stenosis dapat terlihat dengan slit lamp. Epifora jarang terjadi jika satu pungtum terus mengalirkan air mata. Obstruksi didapat yangada dibelakang pungtum didiagnosis dengan menyuntikkan larutan garam fisiologis ke dalam kanalikulus. Sistem yang paten diketahui bila pasien erasakan larutan garam fisiologis ketika larutan tersebut mencapai faring. Jika terdapat obstruksi duktus nasolakrimalis maka cairan aka n mengalami regurgitasi dari pungtum yang tidak memiliki kanulasi. Lokasi obstruksi yang tepat dikonfirmasi dengan menyuntikkan pewarna radioopak ke dalam sistem nasolakrimal (dakriosistogram); kemudian digunakan sinar X untuk mengikuti pasase zat pewarna melalui sistemTERAPIPenting untuk menyingkirkan penyakit mata lainya yang mungkin menyebabkan mata berair seperti blefaritis. Perbaikan duktus nasolakrimalis yang tersumbat membutuhkan pembedahan untuk menghubungkan permukaan mukosa sakus lakrimalis ke mukosa nasal dengan menghilangkan tulang di antaranya (dakriosistorinosomi atau DCR (gambar 6.3)). Operasi ini dapat dilakukan melalui insisi pada sisi hidung atau dengan endoskopi melalui pasase nasal sehinga menghindari terjadinya parut pada wajah.

INFEKSI SISTEM NASOLAKRIMALObstruksi tertutup sistem drainase merupakan predisposisi infeksi sakus (dakiosistitis, gambar 6.4). organisme penyebab biasanya staphylococcus. Pasien datang dengan pembengkakan nyeri pada sisi medical orbita. Yang merupakan sakus yang membesar dan terinfeksi. Terapi adalah dengan antibiotik sistemik. Mukokel diakibatkan oleh pengumpulan mukus dalam sakus yang mengalami obstruksi , namun tidak mengalami ineksi. Pada kedua kasus mungkin diperlukan DCR untuk mencegah rekurensi.

Gambar 6.4 Dakriosistitis, yang tidak biasanya, dalam kasus ini mengarah ke kulit.HAL HAL PENTINGMata kering dapat menyebabkan gejala dan tanda okular bermakna.Mata berair pada bayi baru lahir biasanya disebabkan oleh duktus nasolakrismalis nonpaten. Kebanyakan sembuh secara spontan dalam tahun pertama kehidupan.