19
151 Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-ISSN : 2548-1398 Vol. 2, No 9 September 2017 SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK MEDIKA PRIMA INDRAMAYU) Tias Beni Purabaya AMIK Purnama Niaga Indramayu [email protected] Abstrak Klinik Medika Prima adalah sebuah balai pengobatan swasta yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan ruang lingkup yang lebih kecil. Para pasien kelas menengah kebawah lebih banyak memilih berobat ke klinik karena prosesnya yang sederhana dan dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan rumah sakit. Oleh karena itu, klinik pun membutuhkan sistem informasi untuk membantu kegiatan pelayanan kesehatan menjadi lebih cepat, efektif dan efesien. Sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam pengelolaan pasien dan obat, proses pemeriksaan rekam medis yang langsung disimpan ke dalam database, proses sistem antrian otomatis, proses pembayaran yang lebih efektif, hingga laporan-laporan yang disajikan lebih akurat dan relevan. Sehingga para pasien merasakan kepuasan dari pelayanan kesehehatan di Klinik Medika Prima. Tidak hanya para pasien yang merasakan hal positif dari penerapan sistem informasi ini, para karyawan berbagai bidang di klinik pun merasakan kemudahan dalam melakukan tugasnya. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis Pendahuluan Pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan untuk setiap kalangan. Tidak hanya kalangan menengah atas, dalam prosesnya, kalangan bawah pun membutuhkan pelayanan ini guna menunjang kesehatannya. Karena menjadi suatu kebutuhan, pengelola dan pelaksana pelayanan kesehatan seyogyanya memberikan performa terbaiknya. Tujuan dari peningkatan performa sendiri tidak lepas dari tujuan pelayanan kesehatan itu sendiri, yakni meningkatkan kualitas dan manfaat atas pelayanan yang diberikan. Oleh karena hal tersebut, rumah sakit, puskesmas, klinik dan lain sebagainya harus memberi pelayanan terbaik, pelayanan yang memberi kenyamanan bagi setiap pasien dan pelayanan yang dapat meningkatkan harapan dan optimisme pasien. Badan pelayanan kesehatan merupakan badan yang menangani setiap pasien yang datang untuk berkonsultasi dan berobat. Tingginya jumlah pasien untuk masing-

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

151

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia – ISSN : 2541-0849

e-ISSN : 2548-1398 Vol. 2, No 9 September 2017

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK MEDIKA

PRIMA INDRAMAYU)

Tias Beni Purabaya

AMIK Purnama Niaga Indramayu

[email protected] Abstrak

Klinik Medika Prima adalah sebuah balai pengobatan swasta yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan ruang lingkup yang lebih kecil. Para

pasien kelas menengah kebawah lebih banyak memilih berobat ke klinik karena prosesnya yang sederhana dan dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan rumah sakit. Oleh karena itu, klinik pun membutuhkan sistem informasi

untuk membantu kegiatan pelayanan kesehatan menjadi lebih cepat, efektif dan efesien. Sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam

pengelolaan pasien dan obat, proses pemeriksaan rekam medis yang langsung disimpan ke dalam database, proses sistem antrian otomatis, proses pembayaran yang lebih efektif, hingga laporan-laporan yang disajikan lebih akurat dan relevan.

Sehingga para pasien merasakan kepuasan dari pelayanan kesehehatan di Klinik Medika Prima. Tidak hanya para pasien yang merasakan hal posit if dari

penerapan sistem informasi ini, para karyawan berbagai bidang di klinik pun merasakan kemudahan dalam melakukan tugasnya.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis

Pendahuluan

Pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan untuk setiap kalangan. Tidak hanya

kalangan menengah atas, dalam prosesnya, kalangan bawah pun membutuhkan

pelayanan ini guna menunjang kesehatannya. Karena menjadi suatu kebutuhan,

pengelola dan pelaksana pelayanan kesehatan seyogyanya memberikan performa

terbaiknya. Tujuan dari peningkatan performa sendiri tidak lepas dari tujuan pelayanan

kesehatan itu sendiri, yakni meningkatkan kualitas dan manfaat atas pelayanan yang

diberikan. Oleh karena hal tersebut, rumah sakit, puskesmas, klinik dan lain sebagainya

harus memberi pelayanan terbaik, pelayanan yang memberi kenyamanan bagi setiap

pasien dan pelayanan yang dapat meningkatkan harapan dan optimisme pasien.

Badan pelayanan kesehatan merupakan badan yang menangani setiap pasien

yang datang untuk berkonsultasi dan berobat. Tingginya jumlah pasien untuk masing-

Page 2: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Tias Beni Purabaya

152 Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017

masing badan pelayanan kesehatan menuntut manajemennya memberlakukan rekam

medis.

Menurut Permenkes no. 55 tahun 2013, rekan medis sendiri adalah berkas berisi

catatan seperti identitas, hasil pemeriksaan, pengobatan dan tindakan pelayanan yang

didapat oleh pasien. Dengan definisi di atas, penulis berkesimpulan bahwa rekam medis

merupakan catatan pokok yang harus dimiliki oleh setiap pasien, dengan tujuan untuk

mempermudah dokter dalam pemberian tindakan lanjutan.

Keberadaan rekam medis dalam dunia kesehatan terbilang penting. Di samping

itu, keberadaannya juga senantiasa bersinggungan dengan teknologi yang sedang

berkembang, yakni komputer dan segala sistemnya. Mengingat, bila pencatatan

dilakukan melalui pola manual, pemborosan dan penumpukan kertas mungkin akan

terjadi. Sehingga, guna meminimalisir hal tersebut, rekam medis pun harus

mengoptimalkan peran sistem komputer.

Secara umum sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berinteraksi

untuk mencapai tujuan bersama (Jogiyanto dalam Jeperson: 2015). Pada penerapan

rekam medis, sistem yang digunakan merupakan sistem informasi. Sistem informasi

sendiri adalah sistem yang berada dalam suatu organisasi maupun non organisasi, yang

dimana dalam sistem tersebut, organisasi tersebut dapat mempertemukan kebutuhan

terkait transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi

dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan- laporan yang

dibutuhkan (Hanif Al Fatta: 2007).

Keberadaan sistem informasi sebagai sebuah pengembangan rekam medis

sangatlah berguna. Akan tetapi, pada kondisi lapangan, tidak banyak badan pelayanan

kesehatan yang menggunakan sistem informasi. Sistem informasi hanya digunakan

untuk sebagian badan kesehatan. Itu pun untuk badan-badan pelayanan kesehatan yang

relatif besar dan hanya sedikit badan kesehatan menengah ke bawah yang menggunakan

sistem ini. Kondisi ini kemudian mempengaruhi kondisi pelayanan di badan pelayanan

non sistem informasi. Kualitas pelayanan di badan pelayanan tersebut cenderung kurang

maksimal. Pencatatan rekam medis pun berjalan secara konvensional yang menguras

waktu para pegawai.

Penggunaan sistem informasi di badan pelayanan kesehatan meliputi beberapa

hal, yakni proses pendaftaran, pengambilan nomor urut, rekam medis, hingga

Page 3: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Sistem Informasi Rekam Medis

Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017 153

penebusan obat di apotek. Dengan peran tersebut, ditambah dengan fungsi dan

manfaatnya, keberadaan sistem informasi tidak hanya dibutuhkan oleh badan pelayanan

kesehatan besar saja, melainkan menengah ke bawah juga. Dengan peran dan fungsi

tersebut efektifan pekerjaan di badan pelayanan kesehatan akan lebih baik.

Sistem informasi yang digunakan di badan pelayanan kesehatan meliputi proses

pendaftaran pasien, antrian pasien, rekam medis sampai penebusan obat pada apotik.

Tidak hanya badan pelayanan kesehatan besar seperti rumah sakit saja yang

membutuhkan peranan sistem informasi, badan pelayanan kesehatan kecil seperti klinik

pun membutuhkan peranan sistem informasi. Walaupun ruang lingkup klinik lebih kecil

dari rumah sakit, bukan berarti kegiatan pelayan kesehatan di klinik lebih sedikit dan

mudah ditangani. Para pasien kelas menengah ke bawah lebih banyak memilih berobat

ke klinik karena di klinik tidak rumit seperti rumah sakit, proses berobat pun cukup

sederhana dan tentu saja biaya yang dikeluarkan jauh lebih rendah daripada di rumah

sakit.

Dengan keadaan yang seperti itu, otomatis kegiatan di klinik tidak lagi

sederhana, karena faktor pasien yang terus bertambah. Oleh karena itu klinik juga

membutuhkan peranan sistem informasi untuk membantu kegiatan pelayan kesehatan

menjadi lebih cepat, efektif dan efesien, sehingga para pasien dapat dilayani secara

merata.

Salah satu klinik dengan pelayanan non sistem informasi adalah Klinik Medika

Prima Indramayu yang terletak di Jalan Gatot Soebroto. Kegiatan yang ada di klinik

tersebut meliputi pendaftaran pasien, pemeriksaan pasien, baik itu pasien umum, BPJS,

maupun ASKES. Selain itu klinik juga melayani pembuatan surat keterangan kesehatan.

Semua kegiatan yang tadi disebutkan, dalam pengelolaannya, dilakukan Klinik Medika

Prima melalui pola-pola manual melalui catatan buku kecil. Kendati demikian, ada

pelayanan BPJS dan ASKES yang dilakukan dengan media komputer. Akan tetapi,

terlepas dari hal tersebut, masing-masing kegiatan pelayanan kesehatan di Klinik Media

Prima masih cenderung manual, kecuali kegiatan pendaftaran pasien yang sudah

terkomputerisasi.

Melihat kondisi sebagaimana di atas, penulis kemudian berkeinginan untuk

melakukan penelitian pada Klinik Media Prima. Penelitian yang dilakukan terkait

pembuatan sistem informasi. Adapun kegiatan pembuatan yang dimaksud disini

Page 4: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Tias Beni Purabaya

154 Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017

meliputi pembuatan dan penjelasan terkait sistem yang dipasang. Lebih lanjut, untuk

mewujudkan hal tersebut, penulis kemudian melaksanakan dan menyusun penelitian

dengan judul “Sistem Informasi Rekam Medis (Studi Kasus: Klinik Medika Prima

Indramayu).”

Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus. Dengan latar belakang tersebut, peneliti

kemudian menetapkan studi kasus sebagai metode dalam penelitian ini. Secara umum

studi kasus sendiri adalah metode penelitian dimana peneliti secara cermat menyelediki

program, peristiwa, aktivitas, proses, serta sekelompok individu guna mencapai tujuan

peneitian (Creswell: 2010). Sementara dalam pengertian lain studi kasus diartikan

sebagai sebuah penyeledikan empiris (Yin: 2011). Yin juga menambahkan bahwa yang

dimaksud penyelidikan disini adalah upaya mencari dan menginvestigasi suatu

fenomena dan konteks yang masih parsial. Ary dalam Idrus (2009) juga menerangkan

bahwa studi kasus juga merupakan suatu penyeledikana. Dengan kata lain, penyelidikan

yang dimaksud disini adalah penyelidikan intensif atas suatu individu. Akan tetapi,

sambung Idrus, penyeledikan yang dilakukan pada studi kasus tidak hanya berhenti

pada individu, namun juga kelompok sosial seperti keluarga, sekolah, maupun

kelompok-kelompok kecil maupun besar.

Penelitian ini dilakukan di Klinik Medika Prima, Jalan Gatot Soebroto,

Kabupaten Indramayu. Klinik Medika Prima sendiri merupakan klinik yang cukup ba ik

dengan jumlah pasien yang cukup banyak. Akan tetapi, jika mengukur dari kuantitas

pasien, seharusnya Klinik Medika Prima menggunakan sistem informasi untuk

memudahkan proses pelayanan kesehatan. Namun hal berlainan terjadi di klinik

tersebut. Hingga saat ini, klinik tersebut masuk belum menggunakan sistem informasi,

sehingga pelayanan kesehatan di klinik tersebut kerap mengalami penumpukan. Oleh

karena alasan di atas, penulis kemudian menetapkan Klinik Medika Prima sebagai

tempat penelitian.

Metode penelitian erat kaitannya dengan subjek dan objek penelitian. Secara

umum subjek penelitian merupakan subjek––baik individu, kelompok, atau yang lain––

yang dituju untuk diteliti (Arikunto: 2006). Adapun objek penelitian merupakan sasaran

ilmiah (Sugiyono: 2010). Lebih lanjut, Sugiyono juga menerangkan bahwa objek

Page 5: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Sistem Informasi Rekam Medis

Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017 155

penelitian adalah sasaran penelitian. Penelitian ini sendiri menetapkan manajemen

Klinik Medika Prima sebagai subjek penelitian, sedangkan pemasangan sistem

informasi manajemen sebagai suatu objek penelitian.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi. Melalui teknik ini,

peneliti mendapat informasi lapangan. Observasi sendiri dilakukan dengan mengamati

perkembangan pemasangan sistem informasi manajemen di Klinik Medika Prima

Kabupaten Indramayu.

Pembahasan

A. Hasil Penelitian

Dibawah ini menggambarkan sistem yang saat ini berjalan di Klinik Medika

Prima, sistem yang berjalan pada Klinik Medika Prima masih menggunakan cara

manual seperti pendaftaran pasien umum, pencatatan rekam medis, proses antrian,

pembuatan surat keterangan dan dalam pembuatan laporan. Penulis telah

mengamati sistem yang sedang berjalan pada Klinik Medika Prima.

Page 6: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Tias Beni Purabaya

156 Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017

1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

a. FOD Pendaftaran Pasien Umum (Baru)

Gambar 1

FOD Pendaftaran Pasien Umum (Baru)

Start

FOD Pendaftaran Pasien Umum (Baru)

Identitas Pasien

Kartu Berobat

Kartu Rekam MedisKartu Rekam Medis

Finish

Lap. Pasien

D

Catat Data

Pasien & Buat

No. Antrain

Kartu Berobat &

No. Antrian

Pencarian

Kartu Rekam

Medis

Pembuatan

Lap. Pasien

Lap. Pasien

Kartu Berobat & No.

Antrian

1) Prosedur sistem pendaftaran pasien umum yang sedang berjalan adalah sebagai

berikut:

a) Pasien yang akan berobat harus memberikan identitas diri seperti KTP, SIM

atau tanda pengenal lainnya ke bagian pendaftaran.

b) Bagian pendaftaran akan mencatat data pasien ke dalam buku pasien dan

membuat kartu berobat pasien. Setelah itu pasien akan menerima kartu berobat

dan nomor antrian.

c) Setelah antrian pasien tiba, pasien memberikan kartu berobat ke bagian

pendaftaran dan akan mendapatkan kartu rekam medis. Kartu rekam medis itu

Page 7: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Sistem Informasi Rekam Medis

Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017 157

harus dibawa dan diserahkan ke bagian rekam medis untuk melanjutkan

pemeriksaan.

d) Bagian pendaftaran membuat laporan pasien untuk diserahkan pada kepala

bagian klinik.

2) Masalah-masalah yang ada pada proses pendaftaran yang sedang berjalan ini

adalah:

a) Sering terjadinya kehilangan salinan dokumen data pasien akibat penyimpanan

yang tidak teratur.

b) Pembuatan laporan pasien cenderung memakan waktu yang lebih lama.

c) Proses pencarian kartu rekam medis pasien memakan waktu yang lama

d) Proses pendaftaran cenderung lebih lama dan mengakibatkan antrian

pendaftaran yang panjang, sehingga proses pendaftaran kurang efektif.

Page 8: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Tias Beni Purabaya

158 Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017

b. FOD Rekam Medis Pasien Umum

Gambar 2

FOD Rekam Medis Pasien Umum

Start

Kartu Rekam Medis

FOD Rekam Medis Pasien Umum

Finish

Catat

pemeriksaan

dan catat

resep obat

Hasil Rekam

Medis

Pembuatan

nota

pembayaran

Nota

Pembayaran

Nota

Pembayaran

Pembuatan

Lap.

Pendapatan

Lap. Pendapatan

D

Resep Obat

Lap. Rekam

Medis

D

Pembuatan

Lap. Rekam

Medis

Hasil Rekam

Medis & Resep

Obat

Lap. Persediaan

Obat

C

Pembuatan

Lap.

Persediaan

Obat

Lap. Rekam

Medis

Lap. Persediaan

Obat

Lap. Pendapatan

1) Prosedur sistem rekam medis pasien umum yang sedang berjalan adalah sebagai

berikut :

a) Setelah pasien mendapat kartu rekam medis, pasien memberikan kartu itu ke

bagian rekam medis lalu pasien diperiksa. Hal-hal yang akan diperiksa diantara

lain yaitu, tekanan darah, golongan darah, tinggi badan, berat badan dan

keluhan(anamnesa).

Page 9: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Sistem Informasi Rekam Medis

Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017 159

b) Setelah proses pemeriksaan tersebut, bagian rekam medis mencatat hasil

pemeriksaan itu ke dalam kartu rekam medis pasien, berikut tindakan yang

dilakukan sampai resep obat yang diberikan pada pasien. Kartu rekam medis

yang telah diisi diberikan kebagian apotik. Dan pasien akan menerima kertas

resep obat dari bagian rekam medis.

c) Bagian apotik mengolah data dari kartu rekam medis tersebut dan membuat

nota pembayaran pemeriksaan. Lalu nota pembayaran itu diserahkan pada

pasien.

d) Bagian apotik mengolah laporan pendapatan dan laporan persediaan obat dari

kartu rekam medis pasien yang telah selesai diperiksa. Laporan persedian obat

akan diberikan kepada kepala bagian klinik sedangkan laporan keuangan

diserahkan pada kepala bagian keuangan.

e) Bagian rekam medis mengolah laporan rekam medis dan memberikan laporan

tersebut kepada kepala bagian klinik.

2) Masalah-masalah yang ada pada proses rekam yang sedang berjalan ini adalah :

a) Pasien dibebankan dengan membawa secarik kertas yang berisi resep obat yang

harus ditebus ke bagian apotik.

b) Laporan- laporan cenderung dibuat lebih lama karena proses pencatatan dari

salinan-salinan hasil rekam medis masih belum teratur atau tidak berurutan.

c) Pencarian riwayat periksa pasien lebih lama, karena petugas harus mencari

terlebih dahulu kartu riwayat pasien pada tumpukan kartu pasien yang tidak

sedikit.

Page 10: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Tias Beni Purabaya

160 Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017

c. FOD Pembuatan Surat Keterangan

Gambar 3

FOD Pembuatan Surat Keterangan yang Sedang Berjalan

PEMBUATAN SURAT KETERANGAN

Start

FOD Pembuatan Surat Keterangan

Identitas Pasien

Surat Ket.

Kesehetan

Identitas Pasien

Finish

Lap. Surat

Kesehatan

Surat Ket.

Kesehatan

Nota

Pembayaran

Nota

Pembayaran

Lap.Pendapatan

Catat Hasil

Pemeriksaan

Buat Nota

Pembayaran

Surat Ket.

Kesehatan

Pembuatan

Lap. Surat

Kesehatan

Pembuatan

Lap.

Pendapatan

Lap. Pendapatan

Surat Ket.

Kesehatan

Lap. Surat

Kesehatan

1) Prosedur sistem pembuatan surat kesehatan yang sedang berjalan adalah sebagai

berikut:

a) Pasien memberikan berkas-berkas kepada bagian surat kesehatan, seperti

identitas diri dan keperluan membuat surat keterangan kesehatan.

b) Setelah itu bagian surat kesehatan memeriksa pasien seperti cek golongan

darah, tekanan darah, tes fisik dan berbagai macam tes lainnya. Dan hasil dari

Page 11: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Sistem Informasi Rekam Medis

Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017 161

pemeriksaan tersebut dicatat dalam surat keterangan kesehatan. Surat tersebut

dibuat menjadi rangkap dua. Rangkap pertama diserahkan kepada bagian apotik

dan rangkap kedua disimpan sebagai arsip klinik.

c) Surat keterangan kesehatan lalu diberikan pada bagian apotik untuk dilakukan

proses transaksi pembayaran.

d) Ketika pasien membayar biayanya, maka surat keterangan kesehatan akan

diberikan kepada pasien berikut dengan nota pembayarannya.

e) Bagian surat kesehatan mengolah laporan surat kesehatan kemudian laporan

diberikan kepada kepala bagian klinik. Bagian apotik mengolah laporan

pendapatan dan laporan akan diserahkan kepada kepala bagian keuangan.

2) Masalah-masalah yang ada pada proses pembuatan surat kesehatan yang sedang

berjalan ini adalah:

a) Proses pembuatan surat kesehatan masih menggunakan metode mencatat pada

lembaran kertas, metode ini cenderung dapat menimbulkan kehilangan data jika

salinan lembaran kertas tersebut hilang atau rusak.

2. Analisis Sistem yang Diusulkan

Dengan melihat kelemahan sistem yang masih menggunakan cara manual

tersebut, penulis mengusulkan pembuatan sistem informasi rekam medis di Klinik

Medika Prima.

Page 12: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Tias Beni Purabaya

162 Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017

a. FOD Pendaftaran Pasien Umum yang Diusulkan

Gambar 4

FOD Pendaftara Pasien Umum Baru

Start

FOD Pendaftaran Pasien Umum (Baru)

Input, Simpan Data

Pasien dan Cetak

Kartu Berobat

Identitas Pasien

Kartu Berobat

Validasi Data

Pasien & Cetak

No. Antrian

Kartu Berobat

No. AntrianNo. Antrian

Finish Cetak Lap. Pasien

Lap. Pasien

Tabel Pasien

D

Lap. Pasien

Kartu Berobat

Prosedur sistem pendaftaran pasien umum yang diusulkan adalah sebagai

berikut:

1. Pasien yang akan berobat di Klinik Medika Prima harus mendaftarkan diri

terlebih dahulu agar mendapatkan kartu berobat. Kartu berobat ini merupakan

salah satu syarat bagi pasien jika ingin berobat di Klinik Medika Prima.

Prosedurnya yaitu pasien harus menunjukan identitas diri seperti KTP, SIM atau

tanda pengenal yang lain kebagian pendaftaran.

Page 13: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Sistem Informasi Rekam Medis

Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017 163

2. Setelah pasien menunjukan identitas dirinya, bagian pendaftaran akan menginput

data pasien dalam form pendaftaran pasien dan akan disimpan pada database

pasien pada sistem informasi rekam medis ini.

3. Setelah itu pasien akan menerima kartu berobat yang tercetak. Pasien yang

sudah memiliki kartu berobat sudah bisa mendaftarkan dirinya dalam antrian

tunggu pemeriksaan.

4. Pasien memberikan kembali kartu berobat ke bagian pendaftaran untuk

menukarkannya dengan nomor antrian berobat. Pasien diharuskan untuk

menunggu antrian berobat.

5. Setelah menunggu antriannya disebutkan, pasien bisa menuju ruang pemeriksaan

untuk mendapatkan layanan kesehatan oleh bagian rekam medis.

6. Bagian pendaftaran akan mengolah laporan pasien dan mencetak laporan pasien

untuk diserahkan kepada Kepala bagian klinik.

Page 14: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Tias Beni Purabaya

164 Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017

b. FOD Rekam Medis Pasien Umum yang Diusulkan

Gambar 5

FOD Rekam Medis Pasien Umum Baru

Start

Kartu Berobat Cari Data Pasien, Input

Obat, Pemeriksaan &

Simpan Hasil Rekam

Medis

Hasil Rekam

Medis & Resep

Obat

Tabel PasienTabel

Rekam MedisTabel Obat

Simpan Transaksi

Pembayaran

Nota

Pembayaran

Cetak Lap.

Pendapatan

Tabel

Pembayaran

Nota

Pembayaran

Lap. Pendapatan

Finish

Cetak Lap.

Rekam Medis

Lap. Rekam

Medis

D

D

Cetak Lap.

Persediaan Obat

Lap. Persediaan

Obat

C

Hasil Rekam

Medis & Resep

Obat

Lap. Rekam

Medis

Lap. Persediaan

Obat

Lap.Pendapatan

FOD Rekam Medis Pasien Umum

Prosedur sistem rekam medis pasien umum yang diusulkan adalah sebagai

berikut :

1. Pasien harus menunjukan kartu berobat pada dokter yang akan memeriksa

keadaan kesehatan pasien. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan pada

pasien.

2. Hasil pemeriksaan tersebut diinput dalam form rekam medis dan disimpan pada

database rekam medis yang disediakan pada sistem informasi rekam medis.

Form itu berisi tentang data pasien, riwayat pemeriksaan pasien, diagnosa dokter

Page 15: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Sistem Informasi Rekam Medis

Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017 165

dan tindakan yang dilakukan oleh dokter terhadap penyakit yang dialami oleh

pasien, serta resep obat yang harus digunakan oleh pasien.

3. Hasil rekam medis dan resep obat akan diberikan pada bagian apotik.

4. Bagian apotik akan melakukan proses transaksi pengobatan pasien dengan

menginput data hasil rekam medis dan resep obat yang diberikan oleh dokter ke

dalam form transaksi pembayaran. Kelebihan dari proses ini yaitu memberikan

kemudahan bagi pasien, agar pasien tidak perlu repot-repot membawa catatan

resep dokter kebagian apotik.

5. Pasien hanya perlu menunggu namanya disebutkan oleh bagian apotik untuk

membayar biaya berobat dan biaya obat yang akan ditebus. Setelah itu pasien

akan menerima nota pembayaran dari bagian apotik dan kartu berobatnya. Dan

proses berobat pun selesai.

6. Bagian rekam medis mengolah laporan rekam medis untuk diberikan pada

kepala bagian klinik, sedangkan bagian apotik mengolah laporan persediaan obat

untuk kepala bagian klinik dan mengolah laporan pendapatan untuk kepala

bagian keuangan.

Page 16: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Tias Beni Purabaya

166 Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017

c. FOD Pembuatan Surat Kesehatan yang Diusulkan

Gambar 6

FOD Pembuatan Surat Kesehatan Baru

PEMBUATAN SURAT KETERANGAN

Start

Input data pasien

dan simpan hasil

pemeriksaan

FOD Pembuatan Surat Kesehatan

Identitas Pasien

Surat Ket.

Kesehatan

Surat Ket.

Kesehatan

Tabel

Surat

Kesehatan

Identitas Pasien

Cetak Lap. Surat

Kesehatan

Finish

Lap. Surat

Kesehatan

Simpan Transaksi

Pembayaran, Cetak

Nota dan Surat Ket.

Kesehatan

Tabel

Pembayaran

Nota Pembayaran

Surat Ket.

Kesehatan

Cetak Lap.

Pendapatan

Lap. Pendapatan

D

Lap. Surat

Kesehatan

D

Lap. Pendapatan

Nota Pembayaran

Surat Ket.

Kesehatan

Prosedur sistem pembuatan surat kesehatan yang diusulkan adalah sebagai

berikut :

1. Pasien memberikan berkas-berkas kepada bagian surat kesehatan, seperti

identitas diri dan keperluan membuat surat keterangan kesehatan.

2. Setelah itu bagian surat kesehatan memeriksa pasien seperti cek golongan darah,

tekanan darah, tes fisik dan berbagai macam tes lainnya. Dan hasil dari

pemeriksaan tersebut diinput dalam form pembuatan surat kesehatan dan

disimpan dalam database surat kesehatan

3. Dari proses tersebut dicetaklah hasil surat keterangan kesehatan lalu diberikan

pada bagian apotik untuk melakukan proses transaksi pembayaran.

4. Ketika pasien sudah membayar biayanya, maka surat keterangan kesehatan akan

diberikan pada pasien berikut dengan nota pembayarannya.

Page 17: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Sistem Informasi Rekam Medis

Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017 167

5. Bagian surat kesehatan mengolah laporan surat kesehatan kemudian laporan

diberikan kepada kepala bagian klinik. Bagian apotik mengolah laporan

pendapatan lalu laporan akan diserahkan kepada kepala bagian keuangan.

B. Pembahasan

Secara umum penggunaan sistem informasi manajemen membantu proses

pekerjaan di Klinik Medika Prima Indramayu. Pekerjaan seperti pendaftaran pasien

baru, proses rekam medis, pembayaran dan pembuatan laporan dapat dilakukan

dengan mudah dan praktis. Sistem komputerisasi memudahkan pegawai untuk

menginput dan mencetak data. Di sisi lain, keberadaan sistem ini juga

memungkinkan pegawai untuk tidak kehilangan data, terkecuali terdapat error atau

kesalahan teknis yang menyebabkan data hilang.

Sistem informasi manajemen dapat membantu pihak klinik untuk

menyajikan informasi secara cepat dan akurat. Di sisi lain keberadaan informasi

tersebut juga tidak mengeluarkan biaya sehingga meminimalisir biaya pengadaan

informasi. Berbeda dengan informasi selayaknya mading, informasi yang disajikan

di sistem ini tidak mengharuskan pegawai menyiapkan lahan, kertas, dan lain- lain.

Sebab, untuk menampilkan informasi pada sistem ini, pegawai hanya perlu

menyiapkan data. Data tersebut kemudian ditampilkan pada monitor sebagai sebuah

informasi.

Aplikasi rekam medis memungkinkan data terjaga dengan aman. Sistem ini

mengharuskan setiap orang untuk registrasi dengan username dan sandi. Dengan

kata lain, tidak semua orang dapat mengakses data pasien, sehingga keberadaan

data jauh lebih terjaga dibanding pola konvensional. Di samping itu pola

komputerisasi juga memungkinkan tidak ada penumpukkan kertas sebagaimana

sistem konvensional. Peng-input-an dan pengolahan data dilakukan dengan

komputer, lengkap dengan username dan password, sehingga orang lain tidak

mungkin mengambil, mengurangi atau bahkan mengacak-acak data tersebut.

Kendati menggunakan pola komputerisasi, penerapan aplikasi rekam medis

memiliki orientasi pada kegiatan riil pegawai. Sehingga, secara tidak langsung,

pegawai akan mudah menerapkan sistem informasi dengan mudah.

Page 18: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Tias Beni Purabaya

168 Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017

Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil beberapa

kesimpulan yang terkait erat dengan Sistem Informasi Rekam Medis pada Klinik

Medika Prima, yaitu sebagai berikut :

1. Sistem informasi rekam medis yang berbasis komputerasi, dapat memberikan

kemudahan bagi pihak Klinik Medika Prima dalam melakukan proses pelayanan

seperti pendaftaran pasien, proses rekam medis, proses pembayaran serta dalam

membuat laporan-laporan.

2. Dapat membantu pihak Klinik dalam menyajikan informasi dengan lebih cepat

dan akurat.

3. Aplikasi rekam medis ini dapat membuat data-data klinik menjadi lebih aman

karena adanya sistem akses yang mengatur pengguna untuk masuk dalam sistem

tersebut sehingga tidak sembarang orang bisa mengakses aplikasi rekam medis

ini.

4. Aplikasi rekam medis ini dibuat berdasarkan kegiatan nyata yang ada pada

Klinik Medika Prima, sehingga para pengguna aplikasi rekam medis ini mampu

beradaptasi dengan mudah.

Page 19: SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS (STUDI KASUS : KLINIK …

Sistem Informasi Rekam Medis

Syntax Literate, Vol. 2, No. 9 September 2017 169

BIBLIOGRAFI

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi: Untuk Keunggulan

Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi

Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Budi Utama

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga.

Jogiyanto, H.M. 2005. Analisa Dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur

Teori Dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi

Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 Tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis. Berita Negara No. 1.128.

Administrasi Negara Republik Indonesia

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Yin, Robert K. 2014. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: Rajawali Pers.