SISTEM ANESTESI

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    1/27

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Sistem Anestesia

    2.1.1 Tujuan Anestesia Umum

    Anestesi umum (general anestesi) atau bius total disebut juga dengan nama

    narkose umum (NU). Anestesi umum adalah meniadakan nyeri secara sentral

    disertai hilangnya kesadaran yang bersifat reversibel.4 Ada dua tujuan anestesi

    umum yakni narkosis dan penurunan refleks. Tujuan utama dan yang paling

    penting dalam anestesia adalah membuat pasien tidak sadar. Namun membuat

    pasien tidak sadar saja tidak cukup pasien juga harus tidak terjaga. Amnesia dan

    analgesia juga merupakann tujuan dari tindakan anestesia. !cott dan "hite telah

    membuat pengukuran tingkat keterjagaan yakni #enilaian !edasi.$

    Tabel %. !edation scores.$

    Untuk menentukan prognosis A!A (American !ociety of

    Anesthesiologists) membuat klasifikasi berdasarkan status fisik pasien pra

    anestesi yang membagi pasien kedalam $ kelompok atau kategori sebagai

    berikut&4

    3

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    2/27

    Tabel '. lasifikasi A!A.4

    mpuls nosiseptif yang sama dengan yang menghasilkan nyeri akan

    membuat pasien tersadar juga akan menghasilkan refleks tidak sadar lainnya.

    *efleks ialah respons involuter sehingga tidak berkaitan dengan kesadaran.

    *efleks yang dimaksut adalah refleks motorik seperti pergerakan dan batuk

    refleks otonomik refleks kardiovaskular seperti tekanan darah dan perubahan

    denyut jantung serta refleks neuroendokrin seperti peningkatan kortisol dan

    vasopressin.$

    2.1.2 Tahapan Anestesia

    !tadium anestesi dibagi dalam 4 yaitu+ !tadium (stadium induksi atau

    eksitasi volunter) dimulai dari pemberian agen anestesi sampai menimbulkan

    hilangnya kesadaran. *asa takut dapat meningkatkan frekuensi nafas dan pulsus

    dilatasi pupil dapat terjadi urinasi dan defekasi. !tadium (stadium eksitasi

    involunter) dimulai dari hilangnya kesadaran sampai permulaan stadium

    pembedahan. #ada stadium terjadi eksitasi dan gerakan yang tidak menurut

    4

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    3/27

    kehendak pernafasan tidak teratur inkontinensia urin muntah midriasis

    hipertensi dan takikardia. !tadium (pembedahan,operasi) terbagi dalam -

    bagian yaitu+ #lane yang ditandai dengan pernafasan yang teratur dan

    terhentinya anggota gerak. Tipe pernafasan thoracoabdominal refleks pedal

    masih ada bola mata bergerakgerak palpebra konjuctiva dan kornea terdepresi.

    #lane ditandai dengan respirasi thoracoabdominal dan bola mata ventro medial

    semua otot mengalami relaksasi kecuali otot perut. #lane ditandai dengan

    respirasi regular abdominal bola mata kembali ke tengah dan otot perut relaksasi.

    !tadium / (paralisis medulla oblongata atau overdosis) ditandai dengan paralisis

    otot dada pulsus cepat dan pupil dilatasi. 0ola mata menunjukkan gambaran

    seperti mata ikan karena terhentinya sekresi lakrimal.1

    2ambar %. Tahapan Anestesi.1

    5

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    4/27

    2.1.3 Komponen dari Anestesia Umum

    Anestesi umum selalu melibatkan agen hipnotik analgesik dan muscle

    relaxants. ombinasi ketiga ini disebut sebagai 3triad of anaesthesia.%

    %. nduksi%

    nduksi anestesia merujuk pada transisi dan tingkat terjaga hingga tingkat

    teranestesi.

    a. ntravena

    #erhitungan dosis berdasarkan berat badan dan efek dapat dipantau

    sejak sebelum titrasi obat. #enundaan pemberian induksi anestesi dapat

    mengakibatkan aktu sirkulasi otak melambat kecemasan pasien

    penggunaan obatobatan rekreasional. 5pioid sering diberikan untuk

    menurunkan kebutuhan dosis agen induksi dan memperlancar proses

    induksi.Muscle relaxantjuga biasanya diberikan bila dibutuhkan intubasi.

    b. nhalasi

    6etode alternatif untuk induksi anestesia ada dengan agen yang

    mudah menguap seperti sevoflurane. Umum digunakan pada pasian

    pediatrik kasus dengan jalan nafas yang sulit akses vena sulit atau

    inhalasi benda asing dimana mempertahankan nafas secara spontan

    diperlukan.

    2. Muscle relaxation%

    0ila diperlukan intubasi mungkin akan dibutuhkan pelemas otot seperti

    su7amethonium atracurim rocuronium. 8ungsi neuromuscular junctionharus

    dipantau menggunakan stimulator saraf tepi dan respon diperiksa melalui

    stimulasi saraf tepi.

    -. #emeliharaan jalan nafas%

    9ibaah pengaruh anestesia jaringan lunak pada jalan nafas akan relaksasi

    dan kekuatan jalan nafas mungkin akan hilang. *efleks perlindungan jalan

    nafas juga akan menghilang. 6anuver manual dan sederhana seperti chin tilt,

    jaw thrust, dan 2uedel pada jalan nafas diberikan secepatnya setelah pasien

    6

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    5/27

    mulai kehilangan tonus pernafasan untuk mencegah obstruksi. !ecara

    konvensional pilihan untuk mempertahankan jalan nafas pada pasien dalam

    pengaruh anestesia adalah alatalat supraglotis (mis. laryngeal mask

    airway/LMA) atau intubasi endotrakeal.

    2ambar '. :alan nafas supraglotis dan endotrakeal.%

    4. #emeliharaan Anestesia%

    #emeliharaan anestesia merujuk pada mempertahankan pasien tidak sadar

    dengan menggunakan agen yang mudah menguap atau infus kontinyu agen

    intravena. Agen yang mudah menguap adalah yang sering digunakan diberikan

    melalui vaoriserspada alat anestesia.

    2.1.4 Ee! dari Anestesia

    Anestesia umum berujung pada perubahan fisiologis multisistem. !ecara

    umum agen penguap dan intravena semua akan menurunkan tekanan darah

    sebagai hasil dari vasodilatasi dan inotropik serta kronotropik negatif. 6emulai

    vantilasi tekanan positif akan menurunkan venous return ke jantung menurunkan

    preload dan cardiac outut. !timulasi simpatetik dari pembedahan akan melaan

    perubahan ini. !elain itu obat anestesi juga berefek pada depresi pernafasan.

    #ropofol efektif untuk menginduksi apnea sementara dan menekan refleks jalan

    nafas untuk penempatan alat supraglotis post induksi.%

    9ari semua gas uap sevoflurane yang paling tidak iritatif untuk jalan nafas

    sehingga cocok untuk induksi dan pada pasien pediatrik. 9esflurane bersifat iritan

    7

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    6/27

    dan seringkali digunakan setelah anestesia dan jalan nafas sudah dapat

    dipertahankan. !evoflurane dan 9esflurane adalah bronkodilator yang dapat

    berperan dalam penatalaksanaan asthma. etamin adalah pengecualian pada agen

    intravena karena ketamin mempertahankan stabilitas kardiovaskuler dan menjaga

    tonus otot kekuatan jalan nafas dan menyebabkan bronkodilatasi disamping efek

    analgesiknya. etamin disebut 3dissociative anaesthetickarena pasien mungkin

    tidak akan sadar dan terpisah dari lingkungannya tapi pasien tidak sepenuhnya

    tidak sadar.%

    2ambar -. ;fek sistemik dari anestesia umum.%

    2ambar 4 . Tahapan anestesia umum.%

    2.1." Sistem Pernaasan Anestesia

    8

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    7/27

    omponen sirkuit anestesi pada saat sekarang ini terdiri dari kantong

    udara pipa yang berlekuklekuk celah untuk aliran udara segar katup pengatur

    tekanan dan penghubung pada pasien. Aliran gas dari sumber gas berupa

    campuran oksigen dan

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    8/27

    Sistem Insu#asi

    stilah insuflasi menunjukkan peniupan gas anestesi di ajah pasien. #ada

    teknik ini ventilasi tidak dapat dikontrol sehingga gas yang masuk mengandung

    sejumlah udara atmosfer yang tidak dapat diprediksi.-

    Sistem Open Drop

    Anestesi tetes terbuka (oen dro) sudah tidak digunakan lagi dalam

    kedokteran modern. !chimmelbusch (%>1?%>@$) seorang ahli bedah di 0erlin

    menggunakan masker rangka besi dengan cekungan untuk mengumpulkan agen

    anestesi kloroform etil klorida atau dietil eter. at anestesi diteteskan secara

    perlahanlahan di atas masker kemudian dialirkan oksigen yang cukup

    dibaahnya sehingga didapatkan sirkulasi udara yang baik di baah masker.-

    2ambar $. 6asker !chimmelbusch.-

    SistemDraw-over

    10

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    9/27

    !istem ini merupakan turunan dari anestesi oen dro modern dengan

    menggunakan vaori%er draw"over yang tergantung pada usaha nafas pasien

    untuk mengambil udara ruangan melalui ruang vaori%er. onsentrasi udara dan

    oksigen yang masuk dapat diprediksi dan dikontrol. Alat ini dapat dilengkapi

    dengan perlatan yang memungkinkan &ntermitent'ositive" 'ressure (entilation

    (##/) dan pembuangan pasif serta #ontinuous'ositive Airway 'ressure (=#A#)

    dan'ositive )nd")xiratory 'ressure(#;;#).-

    2ambar 1. !istem draw"over. -

    euntungan dari sistem draw"over adalah sederhana dan mudah dibaa.

    6eskipun begitu terdapat beberapa kelemahan pada sistem ini. Tidak adanya

    reservoir !ag,menyebabkan kedalaman tidal volume tidak dapat dinilai selama

    ventilasi spontan. Adanya katup nonrebreathing katup #;;# dan rangkaian

    saringan tertutup (filter"close) yang berada pada kepala pasien menyebabkan

    kesulitan pada pembedahan kepala dan leher serta pada kasuskasus anak. :ika

    kepala ditutupi maka katup non!reathing sering tertutup juga.-

    $an%!aian &ap#eson -

    nsuflasi dan sistem draover memiliki beberapa kelemahan diantaranya

    kurangnya kontrol terhadap konsentrasi gas inspirasi dan kedalaman anestesi

    11

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    10/27

    ketidakmampuan untuk membantu atau mengontrol ventilasi tidak ada

    perlindungan terhadap udara panas ekspirasi atau kelembaban manajemen jalan

    nafas yang sulit selama pembedahan pada kepala dan leher serta polusi ruang

    operasi karena gas buang yang besar !istem mapleson ini memecahkan beberapa

    masalah ini dengan menambahkan komponen (pipa pernafasan fresh gas inlets

    katup A#B (Adjusta!le 'ressure"Limitting) yaitu katup untuk menyesuaikan batas

    tekanan dan reservoir !ag) dalam sirkuit pernafasan.

    2ambar C. *angkaian 6apleson. -

    a. *reathing tu!e (#ipa #ernafasan)

    9iameter tabung yang besar ('' mm) menghasilkan jalur resistensi rendah

    dan reservoir yang potensial untuk gasgas anestesi.

    !. +resh as &nlet

    Daitu sisi tempat masuknya gas segar (gas anestesi dengan oksigen atau

    udara) dari mesin anestesi secara terus menerus masuk ke sirkuit.

    c. A#B (Adjusta!le 'ressure"Limitting)

    !aat gasgas anestesi memasuki sirkuti pernafasan tekanan akan

    meningkat jika aliran gas lebih besar daripada kombinasi jumlah gas yang

    12

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    11/27

    dihirup pasien dan sirkuit. 2asgas yang keluar dari sirkuit melalui sebuah

    katup A#B mengontrol penambahan tekanan ini.

    d. -eservoir *ag

    -eservoir !ag berfungsi sebagai penyimpan gas anestesi dan sebuah cara

    untuk menghasilkan ventilasi tekanan positif.

    Tabel. 4 lasifikasi 6apleson.-

    Sistem 'in%!ar ( Circle System-

    Tingginya 828 yang diperlukan untuk mencegah terjadinya rebreathing

    menyebabkan pemborosan agen anestesi polusi ruang operasi dan hilangnya

    panas pasien dan kelembaban. #ada sistem lingkar ditambahkan beberapa

    komponen&

    a. =5' Absorbent

    =5' pada gas yang dihembuskan harus dihilangkan untuk mencegah

    hiperkapni. !ecara kimiai =5' bergabung dengan air untuk membentuk asam

    karbonat. #$2a!sor!ent (seperti sodalime atau baralime) mengandung garam

    13

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    12/27

    hidroksida yang mampu menetralkan asam karbonat. !odalime adalah #$2

    a!sor!ent yang umum dan mampu menyerap untuk '- B =5' per %?? g

    a!sor!ent. #erubahan arna dari sebuah indikator pE oleh peningkatan

    konsentrasi ion hidrogen memberi tanda terpakainya alat penyerap. A!sor!ent

    harus diganti bila $?C? F telah berubah arna.

    b. Absorbers

    0utiranbutiran penyerap yang terkandung dalam satu atau dua tabung

    yang melekat antara kepala dan alas lapisan. 0ersamasama unit ini disebut

    absorbers. ndikator pearna dapat dipantau melalui dinding transparan

    penyerap.

    2ambar >. #ar!on dioxide a!sor!ers

    c. Undirectional /alves (atup searah)

    6engandung sebuah keramik atau piringan (disk) mika yang diletakkan

    hori

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    13/27

    masuk (dikeluarkan) melalui katup A#B atau re!reathing oleh pasien setelah

    melalui penyerap.

    2ambar @. 5ptimalisasi desain sistem circle (sistem lingkar)

    9engan adanya absorber sistem lingkar dapat mencegah re!reathing =5'

    pada 828 rendah atau yang dianggap rendah (G,H % B) atau bahkan 828 yang

    sama dengan pengambilan gas anestesi dan oksigen dari pasien dan rangkaian itu

    sendiri (anestesi sistem). ecepatan aliran induksi dan pemulihan yang lebih

    tinggi dapat mengkompensasi kebocoran dalam sirkuit dan mengurangi resiko

    campuran gas tak terduga. 0agian dari tidal volume yang tidak mengalami

    ventilasi alveolar disebut ruang kosong (dead sace). !etiap peningkatan dalam

    dead space harus disertai oleh peningkatan yang sesuai pada tidal volume jika

    ventilasi alveolar tetap tidak berubah.

    arena terdapatnya katup searah perangkat dead space dalam suatu sistem

    lingkar terbatas pada daerah distal titik percampuran gas inspirasi dan ekspirasi di

    Dpiece. Tidak seperti rangkaian 6apleson tabung nafas panjang tidak

    mempengaruhi dead space. !eperti rangkaian 6apleson panjang rangkaian

    15

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    14/27

    mempengaruhi comliance dan dengan demikian sejumlah volume tidal akan

    hilang ke rangkaian selama tekanan ventilasi positif.

    atup searah dan a!sor!er meningkatkan resistensi sistem lingkar

    terutama pada laju respirasi yang tinggi dan tidal volume yang besar. 2as

    ekspirasi dipenuhi dengan uap air pada suhu tubuh. 5leh karena itu panas dan

    kelembaban gas inspirasi tergantung pada proporsi relatif dari gas rebreathing ke

    gas segar inspirasi. Aliran yang tinggi akan disertai dengan kelembaban yang

    relatif rendah sedangkan aliran yang rendah memungkinkan saturasi air yang

    lebih besar. *esiko terdapatnya mikroorganisme pada komponenkomponen

    sistem lingkar secara teoritis dapat mengakibatkan infeksi saluran pernafasan pada

    pasien yang menggunakan sirkuit ini berikutnya.

    arena alasan ini penyaring bakteri kadangkadang ditambahkan ke

    dalam tabung pernafasan inspirasi atau ekspirasi atau di Dpiece sistem ini tetap

    memiliki kekurangan seperti ukuran lebih besar dan kurang praktis dibaa

    meningkatnya kompleksitas mengakibatkan resiko tinggi pemutusan atau

    malfungsi meningkatkan resistensi dan kesulitan memprediksi konsentrasi gas

    inspirasi selama 828 rendah.

    2.2 )*at+o*atan Anestesi

    5batobatan yang berhubungan dengan anestesi hampir selalu diberikan

    secara parenteral& bisa / atau melalui inhalasi dan sering memiliki efek yang

    tidak diinginkan sebagai tambahan dari efek yang diharapkan pada sistem saraf

    pusat. !elain obatobatan banyak pasien juga memerlukan cairan / darah dan

    produk darah selama anestesia dan pembedahan serta pasca pembedahan.C

    16

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    15/27

    2.2.1 Premedi!asi

    #remedikasi merujuk pada pemberian obat apa pun selama periode

    sebelum dilaksanakannya induksi anestesia sebagai tambahan dari obatobatan

    yang biasa dikonsumsi pasien. Tujuan premedikasi antara lain& ansiolisis amnesia

    anti emetik antasida anti autonomik dan analgesia.C

    %. Ansiolisis

    5bat yang paling sering diresepkan untuk meredakan cemas adalah

    ben

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    16/27

    4. AntasidaC

    #asien dipuasakan sebelum operasi untuk mengurangi risiko regurgitasi

    dan aspirasi asam lambung saat induksi anestesia. Eal ini tidak dapay

    dimungkinkan pada beberapa pasien seperti& mereka yang menjalani

    pembedahan darurat mereka yang mendapat opiat atau kesakitan akan

    memperlihatkan keterlambatan pengosongan lambung yang signifikan mereka

    yang mengamali hernia hiatus yang berisiko tinggi terhadap regurgitasi.

    0erbagai kombinasi obat digunakan untuk mengurangi pE serta mengurangi

    volume isi lambung&a. *anitidine (antagonis E') %$? mg #5 setiap %' jam dan ' jam

    sebelum operasi

    b. 5mepra

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    17/27

    mengalamipeningkatan tekanan intrakranial. *esponrespon tersebut dapat

    diredakan dengan pemberian"!locker #5 sebagai salah satu premedikasi

    (atenolol '$$? mg) atau / seaktu induksi (esmolol). "!locker yang

    diberikan periperatif juga dapat menurunkan insiden kejadian koroner

    yang tidak diinginkan pada pasien berisiko tinggi yang menjalani operasi

    besar.

    1. AnalgesiaC

    5batobatan yang paling sering digunakan adalah morfin dan fentanyl.

    5piat memiliki kisaran efek samping yang tidak diinginkan termasuk mual

    muntah depresi nafas dan kelambatan pengosongan lambung.

    C. 5batobatan lainnyaC

    0erbagai jenis obat la

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    18/27

    dan dosis berulang dapat menyebabkan akumulasi dan keterlambatan pemulihan.

    !emua obat ini menyebabkan depresi kardiovaskuler dan respirasi. 9osis yang

    diperlukan untuk induksi anestesia diturunkan secara bermakna bagi pasienpasien

    usia lanjut lemah hipovolemik atau mengalami gangguan pada sistem

    kardiovaskuler. !inopsis obatobatan yang umum digunakan diberikan dalam

    tabel berikut.C

    Tabel 1. 5batobatan intravena yang digunakan untuk induksi anestesia.C

    2.2.3 )*at+o*atan anestesi inha#asi

    5batobat ini sering digunakan untuk mempertahankan anestesia

    alaupun dapat pula digunakan untuk induksi anestesia. 5bat anestesia inhalasi

    merupakan hidrokarbon terhalogenasi dengan titid didih rendah sehingga mudah

    menguap pada suhu ruangan dan uap yang dihasilkan dihisap oleh pasien+ oleh

    sebab itu sering pula disebut uap anestetik. Uap mencapai paruparu pasien bisa

    sebagai akibat nafas spontan atau bisa melalui suatu ventilator. 0egitu berada di

    paruparu uap berdifusi di dalam darah ke kapilerkapiler paru dan kemudian

    didistribusikan melalui sirkulasi sistemik ke otak dan jaringan lain.C

    20

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    19/27

    Tekanan parsial obat ini di otak yang menimbulkan efek anestetik dan ini

    sangan rat hubungannya dengan tekanan parsial di alveolus. ecepatan yang

    memungkinkan tekanan parsial alveolar dapat diubah menentukan kecepatan

    perubahan di dalam otak dan dengan demikian kecepatan induksi perubahan

    kedalaman dan pemulihan dari anestesia. Namun induksi paling cepat

    menggunakan obatobatan ini pun memerlukan beberapa menit untuk mencapai

    kedalaman anestesia yang sama yang dapat dicapai dalam hitungan detik melalui

    pemberian obat anestesi /. Terdapat dua konsep penggunaan obat anestesi

    inhalasi yakni kelarutan dan konsentrasi alveolar minimum.C

    a. elarutan

    5bat anestesi yang relatif tidak larut (mis sevoflurane desflurane)

    berdifusi secara lambat dari alveoli ke dalam darah pulmonal. 5bat anestesi

    inhalasi yang larut (mis. Ealothane) berdifusi cepat dari alveoli ke dalam darah

    pulmonal membatasi kecepatan peningkatan tekanan parsial otak dan alveolar.

    8aktor lain yang menentukan kecepatan peningkatan konsentrasi alveolar

    meliputi& konsentrasi inspirasi yang tinggi ventilasi alveolar dan curah

    jantung.C

    b. onsentrasi alveolar minimum

    onsentrasi alveolar minimum adalah konsentrasi yang diperlukan untuk

    mencegah pergerakan setelah diberikan stimulus bedah pada $?F subyek. #ada

    % 6A= (Minimun Alveolar #oncentration1 atau ebberapa kali lipat dari itu

    efek obat anestesi inhalasi akan sama dan dapat dibuat perbandingan efek

    sampingnya.C

    Nitrogen oksida (N'5) meripaka uap yang noniritan tidak berarna

    beraroma manis dengan sifat analgesik sedang tapi potensi anestetiknya rendah

    (6A= %?$F). Nitrogen oksida tersedia dalam tabungtabung yang sebelumnya

    21

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    20/27

    telah dicapur dengan oksigen sebagai campuran $?&$? yang disebut 3;ntono7I

    yang digunakan sebagai analgesik dalam obstetrik dan dalam pelayanan

    emergensi. ;fek sistemiknya antara lain&C

    a. 9epresi kardiovaskuler lebih buruk pada pasien yang memiliki penyakit

    jantung yang sudah ada.

    b. !edikit peningkatan laju pernafasan dan penurunan volume tidal senyaa

    ini menurunkan respon vantilasi terhadap hiperkarbia dan hipoksia.

    c. /asodilatasi serebral meningkatkan T (tekanan intrakranial).

    d. 0erdifusi ke rongga berisi udara lebih cepat menyebabkan peningkatan

    tekanan (mis. di telinga tengah) atau pengingkatan volume (mis. di usus

    atau emboli udara).

    e. 9apat menyebabkan supresi sumsum tulang dan menghambat produksi

    faktorfaktor yang diperlukan untuk sintesis 9NA.

    f. Nitrogen oksida cepat berdifusi ke dalam alveoli dan menurunkan tekanan

    parsial oksigen dan dapat menimbulkan hipoksia apabila pasien menghirup

    udara.

    !inopsis obatobatan yang digunakan ditunjukkan pada tabel berikut.

    Tabel C. 5bat anestetik inhalasi dan efeknya. C

    2.2.4 Anestesia Intra,ena Tota#

    etika hanya diberikan obat / tunggal untuk induksi dan pemeliharaan

    anestesia digunakan instilah T/A (0otal intravenous Anesthesia1. 5bat yang

    22

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    21/27

    digunakan untuk pemeliharaan anestesia harus dimetabolisme dengan cepat

    menjadi substansi nonaktif atau dibuang untuk mencegah dan penundaan

    pemulihan+ selain juga untuk menghindari efek samping yang tidak

    menyenangkan. !aat ini infus propofol merupakan teknik yang paling banyak

    digunakan+ ketamin berhubungan dengan efek samping yang tidak menyenangkan

    + etomidate menekan sintesis steroid+ dan pemulihan pasca barbiturat lama karena

    akumulasinya.C

    2.2." )*at Pen%ham*at Neuromus!u#er

    5bat ini bekerja dengan cara mencegah interaksi asetilkolin dengan

    reseptor paska sinaps (nikotinik) di lempeng motorik pada membran otot (dan

    kemungkinan lokasi lain).C

    %. 5bat #enghambat Neuromuskuler secara 9epolarisasi

    Su-amethoniumC

    Tersedia dalam bentuk siap pakai ($? mg,mB ' mB ampul). 9osis

    deasanya %$ mg,kg/. !etelah penyuntikan terdapat periode pendek

    fasikulasi otot karena membran otot mengalami depolarisasi diikuti

    dengan paralissi otot dalam 4?1? detik. #emulihan terjadi secara spontan

    begitu !u7amethonium dihidrolidid oleh en

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    22/27

    d. istamin release

    e. Apnea berkepanjangan pada pasien dengan defisiensi

    pseudokolinesterase

    f. #eningkatan kadar kalium besarbesaran yang dapat mencetuskan

    aritmia pada pasien dengan& luka bakar cedera denervasi distrofi

    otot trauma himpit.

    '. 5bat #enghambat Neuromuskuler secara NondepolarisasiC

    5bat ini berkompetisi dengan asetilkolin dan memblok akses ke situs

    reseptor paska sinaps pada otot tetapi tidak menimbulkan depolarisasi.

    5batobatan ini digunakan dalam dua cara& setelah !u7amethonium untuk

    mempertahankan relaksasi otot selama pembedahan dan untuk

    memfasilitasi intubasi trakea pada situasi tidak darurat. !inopsis obat yang

    digunakan diberikan dalam tabel berikut.

    Tabel >. 5bat #enghambat Neuromuskuler secara Nondepolarisasi. C

    2.2./ )*at Ana#%esi! )pioid

    24

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    23/27

    5batobatan ini menghasilkan efek pada tingkat seluler dengan

    mengaktifkan reseptor opioid. *eseptorreseptor ini terdistribusi di sepanjang

    !!# terutama di substansia grisea periaJuaductual otak tengah. Tatanama yang

    dipakai untuk identifikasi reseptor opioid adalah 65# (Miu oioid etide) 5#

    (3aa oioid 'etide) dan 95# (4elta oioid 'etide).C

    a. Agonis 6urni

    elompok obat ini menghasilkan efek klasik opioid analgesik sedasi

    depresi pernafasan dan ketergantungan fisik. !inopsis obatobatan agonis

    murni yang digunakan pada anestesia dalam tabel berikut.C

    Tabel @ . Agonis opioid murni yang digunakan pada anestesia.C

    b. TramadolC

    25

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    24/27

    Tramadol adalah suatu agonis lemah yang terutama bekerja pada 65#

    selain itu juga menghambat pengambilan kembali noradrenaline dan $

    hidroksitriptamin ($ET) di dalam !!# dengan demikian akan memperkuat

    jaras inhibisi desendens yang mengatur persepsi nyeri. 9osis yang diberikan

    $?%?? mg tidak lebih sering dari 4 jam sekali secara 6 atau /.C

    c. Agonis #arsial

    5bat ini diperkenalkan dengan harapan baha dengan aktivitas agonis

    parsial semata atau dengan gabungan aktivitas agonis,antagonis analgesia

    dapat dicapai tanpa mendapat masalah depresi pernafasan.C

    Na#*uphine 0 setara dalam hal potensi dan durasi dengan morfin.

    &eptanio# 0 hanya memiliki sepersepuluh potensi morfin dan insiden

    mual muntah yang tinggi.

    Pentaoine +memiliki seperempat potensi morfin.

    Buprenorphine + tiga puluh kali lebih poten dibanding morfin dengan

    durasi yang lebih lama.

    d. Antagonis murni (Nalo7one)C

    5bat golongan ini memiliki aktivitas antagonis di seluruh reseptor opioid .

    dosis / pada deasa adalah ?%?4 mg efektif dalam kurang dari 1? detik dan

    bertahan -?4$ menit.

    2.2. NSAI Non-steroidal Anti-Inflamatory Drugs5

    5batobat ini menghambat en

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    25/27

    atau / dengan dosis aal 4? mg dan dosis lanjutan '?4? mg 1%' jam

    maksimum >? mg,hari selama ' hari.C

    Parasetamo#

    #arasetamol adalah suatu analgesik dan antipiretik dengan sedikit efek

    antiinflamasi. 0anyak digunakan secara oral untuk mengatasi nyeri ringan

    sampai sedang dengan dosis % gram setiap 41 jam maksimal 4 gram,hari.

    Tersedia sediaan / yang mengandung %? mg,mB dalam vial %?? mB (%

    gram) dapat diinfus selama lebih dari %$ menit.

    2.3 )*at+o*atan Ke%a6atan

    2.3.1 Ke%a6atan 7enti Jantun%

    Adrena#in

    Adrenalin adalah katekolamin endogen yang poten. Adrenalin memiliki

    efek agonis reseptor alfa dan beta adrenergik menstimulasi kontraksi miokardial

    meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan tekanan darah. #ada pasien

    dengan henti jantung adrenalin lebih baik diberikan secara / pada dosis titrasi

    rendah. Absorpsi adrenalin secara != atau 6 tidak dapat diprediksi teruama pada

    tahapan shock akan tetapi rute administrasi ini dapat dilakukan pada pasien

    anafilaksis.>

    #ada fibrilasi ventrikel atau asistol adrenalin harus diberikan pada dosis %

    mg bolus / diikuti '? ml ?.@F salin untuk memastikan obat mencapai sirkulasi

    secepatnya. 0ila tidak dipasang / line adrenalin dapat diberikan via selang

    27

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    26/27

    endotrakeal akan tetapi harus diencerkan dalam %? ml normal salin ?@F dan

    dosis yang diberikan harus lima kali dosis /.>

    'i%no!ain

    Bignokain direkomendasikan pada penanganan fibrilasi ventrikel atau

    ventrikel takikardi. eefektifannya belum terbukti dan ada kecenderungan

    bahaya. 9osisnya % mg,kg00 / diberikan dalam %H menit. Bignokain

    mempunyai aktu paruh yang pendek sehingga setelah pemberian bolus diikuti

    dengan infus lignokain. Bignokain juga dapat diberikan via selang endotrakeal

    dua kali dosis / dan diencerkan dalam normal salin ?@F dahulu.>

    Atropin

    Atropi digunakan dalam penanganan bradikardia parah. 0erekrja dengan

    memblok efek nervus vagus pada jantung. 9osis - mg pada deasa dapat

    menyebabkan atropinisasi komplit memblok seluruh reseptor kolinergik. ;fek

    samping serius yang dapat terjadi adalah sinus takikardi yang dapat berbahaya

    pada pasien dengan penyakit jantung koroner. 9osis total pada penanganan henti

    jantung adalah 4? Lg,kg00 secara bolus tunggal atau dalam dosis terbagi.>

    Natrium Bi!ar*onat

    Natrium bikarbonat digunakan untuk menangani metabolik asidosis terkait henti

    jantung. eefektifan obat ini belum sepenuhnya terbukti dan berpotensi memeiliki

    beebrapa efek samping. 0eberapa sumber mengatakan baha natrium bikarbonat

    dapat diberikan pada henti jantung prolonged (durasi lebih dari %? menit). 9osis

    umumnya adalah % mmol,kg00 / dalam % atau ' menit.>

    Eedrin

    28

  • 7/25/2019 SISTEM ANESTESI

    27/27

    Untuk hipotensi terkait dengan anestesi spinal simpatektomi overdosis

    dengan ganglionicblocking atau obat antiadrenergic ereksi penis selama anestesi

    spinal untuk reseksi transurethral dari prostat. 9osis umum adalah '$$? mg 6

    atau !=. *ute / (/ lambat) dapat digunakan jika efek langsung diperlukan.

    Atau %?'$ mg dapat diberikan dorongan / lambat. 9osis tambahan dapat

    diberikan pada interval $%? menit sampai maksimum %$? mg.@