30
SINTESA ASPIRIN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu percobaan dalam praktikum kimia organik sintesis adalah mengenai pembuatan aspirin. Sintesis aspirin merupakan suatu proses dari esterifikasi. Esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat dengan suatu alkohol membentuk suatu ester. Aspirin merupakan salisilat ester yang dapat disintesis dengan menggunakan asam asetat dan asam salisilat. Asam salisilat dicampur dengan asam asetat anhidrat,menyebabkan reaksi menghasilkan aspirin dan asam asetat, yang merupakan produk sampingan. Sejumlah kecil asam sulfat umumnya digunakan sebagai katalis. Aspirin merupakan nama lain dari asetosal dan memiliki nama resmi Acidum asetil Salicylicum, dalam bidang farmasi aspirin digunakan sebagai obat Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt. 15020130109

SINTESA ASPIRRIN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KIMIA

Citation preview

Page 1: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu percobaan dalam praktikum kimia organik sintesis

adalah mengenai pembuatan aspirin.  Sintesis aspirin merupakan

suatu proses dari esterifikasi.

Esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat dengan

suatu alkohol membentuk suatu ester. Aspirin merupakan salisilat

ester yang dapat disintesis dengan menggunakan asam asetat dan

asam salisilat. Asam salisilat dicampur dengan asam asetat

anhidrat,menyebabkan reaksi menghasilkan aspirin dan asam asetat,

yang merupakan produk sampingan. Sejumlah kecil asam sulfat

umumnya digunakan sebagai katalis.

Aspirin merupakan nama lain dari asetosal dan memiliki nama

resmi Acidum asetil Salicylicum, dalam bidang farmasi aspirin

digunakan sebagai obat berkhasiat untuk analgetik dan antipiretik,

maka banyak digunakan untuk melawan demam, influenza, sakit

kepala, sakit otot, sendi, gigi dan sebagainya. Obat aspirin bekerja

menghambat sintesis trombokson didalam trombosit dan prostasikum

di pembuluh darah dengan menghambat secara inversibel enzim

siklo-oksigenase akan tetapi siklo-oksigenase dapat dibentuk kembali

oleh sel endotel. Sebagai akibatnya terjadi pengurangan agregasi

trombosit.

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 2: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

Dalam kehidupan sehari-hari dapat dengan mudah ditemui

pemanfaatan aspirin, biasa digunakan sebagai obat. Penggunaan

obat saat ini semakin lama semakin berkembang. Banyak obat yang

telah dikembangkan untuk menjadi suatu obat yang lebih baik untuk

dikonsumsi. Oleh karena itu mengingat pentingnya cara pembuatan

aspirin dalam kehidupan sehari-hari, maka  dilakukan penelitian yang

bertujuan untuk melakukan sintesis aspirinasam salisilat dan asetat

glacial dengan metode asetilasi. Sehingga manfaat yang dapat

diambil oleh praktikan adalah dapat membuat aspirin dengan

kemampuan masing-masing. Mengetahui efek dari aspirin ini yang

sangat bermanfaat yaitu bersifat analgesic, antiinflamasi dan

antipiretik. Sehingga praktikum ini dilakukan karena efek positif yang

ditimbulkan dari aspirin itu sendiri.

1.2 Maksud Praktikum

Adapun maksud dari percobaan adalah mengetahui dan

memahami cara sintesis aspirin dengan metode asetilasi.

1.3 Tujuan praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mensintesis

aspirin dan menentukan rendamen yang diperoleh.

.

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 3: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Sejak zaman dahulu, efek dari kortex salicis telah dikenal

penggunaannya sebagai obat sudah cukup luas. Zat berkhasiat disini

adalah asam salisilat, yang terjadi dengan ohidroksibenzilalkohol,

setelah reaksi metabolisme oksidasi. Asam salisilat bebas hanya

mempunyai efek antipiretik yang kecil. Karena timbulnya rangsangan

pada glukosa lambung akibat diperlakukannya dosis yang ringan.

(Wilkinson, 2007).

Asetosal adalah obat anti nyeri tertua yang sampai kini paling

banyak digunakan diseluruh dunia. Zat ini juga berkhasiat anti

demam kuat dan pada dosis rendah sekali (40mg) berdaya

menghambat agregasi trombosit. Asam salisilat dan garam natrium

hampir tak lagi digunakan untuk pemakaian karena pemberian obat

secara oral buruk, senyawa yang termasuk golongan ini yaitu Asam

asetilsalisilat, Salisilamid, Etenzamid, Salasetamid, Benorilat, dan

Difunisa (Tjay, 2002).

Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau

aspirin adalah analgesik antipiretik dan anti-inflamasi yang sangat

luas digunakan dan digolongkan untuk obat bebas. Selain sebagai

prototip, obat ini merupakan standar dalam menilai efek obat sejenis.

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 4: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

Asam salisilat sangat iritatif, sehingga hanya digunakan sebagai obat

luar. Derivatnya yang dapat dipakai secara sistemik, adalah ester

salisilat dari asam organik dengan substitusi pada gugus hidroksil,

misalnya asetosal. Salisilat merupakan obat yang paling banyak

digunakan sebagai analgesik, antipiretik dan anti-inflamasi. Aspirin

dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai antipiretik. (Ganiswara,

2007).

Aspirin adalah  asam organik lemah yang unik diantara obat-

obat AINS dalam asetilasi (dan juga inaktivasi) siklo-oksigenase

irreversible. Aspirin cepat dideasetilasi oleh esterase dalam tubuh,

menghasilkan salisilat yang mempunyai efek anti-inflamasi, antipiretik

dan atau analgesik. Efek antipiretik dan anti-inflamasi salisilat terjadi

karena penghambatan sintesis prostaglandin di pusat pengaturan

panas dalam hipotalmus dan perifer di daerah target (Mycek, 2002).

Aspirin bersifat analgesik yang efektif sebagai penghilang rasa

sakit. Selain itu, aspirin juga merupakan zat anti-inflammatory, untuk

mengurangi sakit pada cedera ringan seperti bengkak dan luka yang

memerah. Aspirin juga merupakan zat antipiretik yang berfungsi

untuk mengurangi demam. Tiap tahunnya, lebih dari 40 juta pound

aspirin diproduksi di Amerika Serikat, sehingga rata-rata penggunaan

aspirin mencapai 300 tablet untuk setiap pria, wanita serta anak-anak

setiap tahunnya. Penggunaan aspirin secara berulang-ulang dapat

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 5: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

mengakibatkan pendarahan pada lambung dan pada dosis yang

cukup besar dapat mengakibatkan reaksi seperti mual atau

kembung, diare, pusing dan bahkan berhalusinasi. Dosis rata-rata

adalah 0.3-1 gram, dosis yang mencapai 10-30 gram dapat

mengakibatkan kematian (Austin, 2004).

Pada pembuatan aspirin, reaksi yang terjadi adalah reaksi

esterifikasi.Ester merupakan turunan asam karboksilat yang

gugus – OH darikarboksilnya diganti dengan gugus – OR dari

alkohol. Ester dapat dibuat dari asamdengan alkohol, atau dari

anhidrida asam dengan alcohol. Suatu ester asam karboksilat

ialah suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2R dengan R

dapat berbentuk alkil maupun aril. Alkohol dengan asam karboksilat

dan turunan asam karboksilat membentuk ester asam karboksilat.

Reaksi ini disebut reaksi esterifikasi (Fessenden & Fessenden, 2009)

Manfaat mempelajari aspirin yaitu (1)aspirin biasanya

digunakan untuk menurunkan temperatur tubuh pasien yang demam,

bagaimnapun terapi antipiretik umum tidak spesifik (2)aspirin

digunakan sebagai anti inflamasi dan efek analgetik untuk

pengobatan jangka panjang dan artrithis meumotoid, asteroarthritis

(3)aspirin direkomendasikan oleh the american academy of

pedlastrias (AAP) untuk konjugasi dengan imunoglubulin IV (ICIV)

untuk pengobatan penyakit lawasaki ( AHFS ,2014).

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 6: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

2.1Uraian Bahan

1. Air suling (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air Suling

Rumus molekul : H2O

Berat molekul : 18,02

Pemerian : Cairan putih tidak berwarna dan tidak berbau,

tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai pelarut.

2. Anhidrida Asetat (Dirjen POM, 1979)

Nama resmi : ACIDUM ACETIC ANHIDRIDA

Nama lain : Asam Asetat Anhidrida

Rumus molekul : (CH3CO)2O

Berat molekul : 126

Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, berbau tajam,

mengandung tidak kurang dari 95 % C4H6O3.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

3. Asam Salisilat (Ditjen POM, 1979)

Nama resmi : ACIDUM SALYCYLICUM

Nama lain : Asam Salisilat

Rumus molekul : C7H6O3

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 7: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

Berat molekul : 138,12

Pemerian : Hablur ringan tak berwarna atau serbuk

berwarna putih hampir tidak berbau rasa agak

manis dan tajam.

Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4

bagian etanol 95 % P. , mudah larut dalam

kloroform P dan dalam eter P. Laruta dalam

larutan amonium asetat P, dinatrium

hidrogenfosfat P, kalium sitrat P dan natrium

sitrat P.

Khasiat : Keratolitikum, antifungi.

Kegunaan :Sebagai bahan dasar sintesa aspirin (sampel).

Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik.

4. Asam Sulfat (Dirjen POM, 1995)

Nama resmi : ACIDUM SULFURICUM

Nama lain : Asam Sulfat

Rumus molekul : H2SO4

Berat molekul : 98,07

Pemerian :Cairan jernih, seperti minyak, tidak berwarna

bau sangat tajam dan porosity.

Kelarutan :Bercampuran dengan air dan dengan etanol,

dengan menimbulkan panas.

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 8: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

Kegunaan : Sebagai katalisator.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

5. Aspirin (MIMS, 75)

Nama resmi : Aspirin

Komposisi : Acetyl salicylic acid

Indikasi : Pengobatan dan pencegahan angina pektoris

dan infark miokard, demam, nyeri pasca

vaksinasi, sakit gigi, nyeri otot dan nyeri saraf

Kontra Indikasi : Tukak, peptic, kelainan pendarahan dan

asma

Perhatian : Gangguan fungsi hati dan ginjal, hamil dan

aktasi.

Efek samping : Gangguan GI, pusing, reaksi hipersensitif

Dosis ` : Pengobatan dan pencegahan angina pectoris

dan infark miokard 1x sehari , demam, flu,

nyeri pasca vaksinasi, sakit kepala, nyeri otot

dan saraf dewasa 4-6 tablet, anak-anak 5-12

tahun 2-3 tablet, 1-4 tahun 1 tablet 3-4 x

sehari.

S/K : Tablet salut enteric 100 mg x 100 tablet

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 9: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

2.2 Cara Kerja (Anonim, 2015)

Dilakukan refluks dedngan menggunakan labu alas bulat

100ml. Masukkan 6,9 gr (0,05 mmol) asam salisilat dan 24 gr (30ml,

0,75 mol) metanol absolut dalam labu. Tambahkan secara hati-hati 8

ml asam sulfat pekat secara hati-hati ke dalam campuran, aduk labu

secara berlahan-lahan agar reaktan bercampur semua, tambahkan

batu didih ke dalam labu dan pasang peralatan dengan pendingin

allih.

Panaskan campuran sampai mendidih menggunakan pemanas

mantel atau tangas minyak, biarkan campuran mengalami refluks

selama 2-3 jam. Dinginkan larutan dalam reaksi denngan

mencelupkan labu dalam tangas es kemudian tambahkan 50 ml air.

Tuangkan campuran reaksi ke dalam corong pisah 125 ml, dan

pisahkan lapisan. Hati-hati memisahkan campuran yang

mengandung ester. Cuci ester kasar dengan 50 ml NaHCO3 5 % ke

dalam corong pisah dan kocok campuran beberapa saat. Pisahkan

dan buang lapisan airnya. Cuci ester pada saat ketiganya dengan 30

ml air. Pisahkan lapisan dan pindahkan ester ke dalam erlenmeyer

25 ml. Keringkan produk dengan membiarkannya bersama 0,5 gr

kalsium klorida anhidrat selama semalam. Hasil ester kasar yang

diperoleh kira-kira 7,0 gr.

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 10: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat

Adapun alat yang dipakai adalah :

1. Alumunium foil

2. Baskom

3. Batang pengaduk

4. Bunsen

5. Corong

6. Cawan Porselin

7. Erlenmeyer

8. Gelas kimia

9. Gelas ukur

10. Kertas saring

11. Pipet tetes

12. Sendok tanduk.

3.2 Bahan

Adapun bahan yang dipakai adalah :

1. Asam salisilat

2. Asam Anhidrat asetat

3. Asam sulfat pekat,

4. Air suling

5. Es batu.

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 11: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

3.3Cara kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan lalu ditimbang asam

salisilat diatas kertas timbang sebanyak 2 gram. Kemudian dimasukkan

kedalam erlenmeyer 250 mL dan ditambahkan 5 mL anhidrat asetat disertai

dengan penambahan 5 tetes asam sulfat dan dikocok hingga asam salisilat

larut. Dipanaskan selama 5 - 10 menit dan didinginkan pada suhu kamar,

kemudian jika tidak terbentuk kristal didinginkan didalam wadah berisi es batu

hingga terbentuk kristal. Ditambahkan air sebanyak 5 mL, dikumpul kristal

dengan menggunakan kertas saring melalui corong Buchner. Setelah

didapatkan kristal aspirin, maka kristal tersebut di keringkan dalam oven

selama beberapa menit. Setelah kering maka ditimbang massa aspirin yang

telah disintesa. Dilakukan penghitungan rendamen.

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 12: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Praktikum

a. Data Pengamatan

No. Bahan

Berat

Berat

Molekul

(g/mol)

Berat Yang

Ditimbang (g)

Berat Kristal

(g)

1. Asam salisilat 138,12 2,00 4,80

2. Aspirin 180,16 2,00 1,40

b. Perhitungan

BM asam salisilat : 138,12 g/mol

BM Aspirin : 180,16 g/mol

Berat asam salisilat : 2,0 gram

Berat praktek aspirin : 2,0 gram

Berat kristal asam salisilat : 4,80 gram

Berat krsital aspirin : 1,40 gram

1 mol asam salisilat ≈ dengan 1 mol aspirin

1. Asam Salisilat

mol Asam Salisilat = gram Asam salisilat

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 13: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

BM Asam salisilat

= 2,0 gram

138,12 gram

= 0,0145 gram

Berat secara teoritis = mol A.Salisilat x BM A.Salisilat

= 0,0145 x 138,12 gram

= 2,0 gram

Berat praktikum = 4,80 gram

% Rendamen = Berat praktikum x 100%

Berat teoritis

= 4,80 gram x 100%

2,00 gram

= 240 %

2. Asam Asetil salisilat (Aspirin)

mol Aspirin = gram Aspirin

BM Aspirin

= 2,0 gram

180,16 gram

= 0,0111 gram

Berat secara teoritis = mol Aspirin x BM Aspirin

= 0,0111 x 180,16 gram

= 2,0 gram

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 14: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

Berat praktikum = 1,4 gram

% Rendamen = Berat praktikum x 100%

Berat teoritis

= 1,4 gram x 100%

2,0 gram

= 70 %

C. Reaksi

Asam salisilat akan menjadi asetilasi dengan anhidrida asetat

dan asam salisilat, aspirin yang akan terbentuk. Berikut ada lah

persamaan yang seimbang untuk reaksi:

Asam folat ditambahkan sebagai katalis, asam folat adalah

asam kuat (PKa:2,1) sehingga banyak protein yang tersedia.

Pertama ada rekasi reversibel dimana oksigen dan karbonil asetat

yang anhidrida terpotonasi. Oksigen dan fenol dalam asam salisilat

bertindak sebagai nukleofil dari senyawa karbon dan karbonil dan

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 15: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

anhidridar asetat dan berkaitan dengan oksigen. Ini membentuk

tetrahedral menengah. Serangkaian transfer proton terjadi.elektron

pada oksigen dan gugus hidroksil pada tetrahedral menengah

akhirnya turun dan reformasi kelompok karbonil ini secara

bersamaan menginduksi asam asetat utnuk ditinggalkan setelah

satu transfer proton tambahan maka aspirin akan terbentuk

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 16: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

4.2Pembahasan

Aspirin adalah Aspirin merupakan salah satu bentuk aromatik

asetat yang paling dikenal dapat disintesa dengan reaksi esterifikasi.

Sintesa asam asetil salisilat  berdasarkan reaksi asetilasi antara asam

salisilat dengan  anhidrida asetat dengan menggunakan asam sulfat

pekat sebagai katalisator. Tujuan percobaan ini adalah untuk

mengetahui sintesi aspirin melalui reaksi asetilasi.

Pada pembuatan atau sintesa aspirin ini digunakan anhidrida

asetat dimaksudkan karena anhidrida asetat tidak mengandung air dan

akan dengan mudah menyerap air sehingga air yang dapat

menghidrolisis aspirin menjadi salisilat dan asetat dapat dihindari.

Penambahan asam, sulfat pekat pada larutan campuran asam

salisilat dengan anhidrida asetat adalah berfungsi sebagai katalisator,

jadi asam sulfat tidak berfungsi untuk mempercepat terjadinya sintesa

dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga energi yang

diperlukan dalam sintesa sedikit, jadi reaksi berjalan lebih cepat.

Aspirin merupakan salah satu bentuk aromatik asetat yang paling

dikenal dapat disintesa dengan reaksi esterifikasi gugus hidroksi

fenolat dari asam salisilat dengan menggunakan asam asetat. Sintesa

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 17: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

asam asetil salisilat berdasarkan reaksi asetilasi antara asam salisilat

dengan anhidrida asetat dengan menggunakan asam sulfat pekat

sebagai katalisator. Asam asetat anhidrat digunakan pada praktikum

ini karena asam asetat anhidrat tidak mengandung air dan dengan

mudah menyerap air sehingga dapat mencegah atau menghindari

terjadinya hidrolisis aspirin menjadi salisilat dan asetat oleh air. Asam

sulfat pekat yang berfungsi sebagai katalisator ditambahkan pada

larutan campuran asam salisilat dengan asam asetat anhidrat. Dengan

kata lain, asam sulfat berfungsi untuk mempercepat terjadinya sintesa

dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga reaksi berjalan

lebih cepat dan energi yang diperlukan semakin sedikit. Larutan asam

salisilat yang telah tercampur sempurna kemudian dipanaskan dengan

bunsen.

Pemanasan ini dilakukan dengan tujuan menghilangkan zat-zat

pengotor yang ada pada larutan sehingga menghasilkan aspirin

dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Bukan hanya itu, pemanasan ini

juga bertujuan mempercepat kelarutan asam salisilat, dimana hal ini

akan mempengaruhi laju reaksi yang semakin cepat karena

mempercepat gerak kinetik dari molekul-molekul larutan tersebut.

Kemudian setelah pemanasan, larutan yang ada pada erlenmeyer

didinginkan pada suhu kamar selama beberapa menit. Lalu disiapkan

baskom yang berisi es batu atau air es dan dimasukkan erlenmeyer

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 18: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

yang berisi larutan tadi ke dalam baskom tersebut. Dibiarkan hingga

larutannya membeku. Untuk mempercepat pembentukan kristal

aspirin, dilakukan penggoresan dengan batang pengaduk pada dinding

erlenmeyer.

Dari hasil praktikum ini, didapatkan persentase rendamen untuk

asam salisilat yaitu 240%, sedangkan untuk aspirin yaitu 70%.

Sintesis dilakukan untuk mendapatkan senyawa kimia yang lebih

kompleks agar dapat digunakan secara lebih luas dalam bidang

farmasi.

Aplikasi aspirin dalam bidang farmasi adalah sebagai analgetik

dan antipiretik. Perbedaan asam asetil salsilat dan asam aslisilat

adalah asam asetil salsilat merupakan bentuk dari asam aslisilat

sedangkan asam aslisilat merupakan bentuk dari asan karboksilat.

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 19: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Dari hasil praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa persentase

rendamen untuk asam salisilat yaitu 240%, sedangkan untuk aspirin

yaitu 70%.

5.2Saran

Diharapkan agar para asisten dan praktikan menjalin komunikasi

yang baik, agar terjalin kerja sama yang baik pula antara asisten dan

praktikan.

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109

Page 20: SINTESA ASPIRRIN

SINTESA ASPIRIN

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Organik   Sintesis. Fakultas Farmasi UMI : Makassar.

Austin, George T. 2004. Shreve’s Chemical Process Industries 5th ed. McGraw-Hill Book Co : Singapura.

Cotton, Wilkinson. 2007. Kimia Organik Dasar. UI Press; Jakarta.

Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi III. Depkes RI : Jakarta.

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Depkes RI : Jakarta.

Fessenden & fessenden. 2009. Kimia organik. jilid 2. edisi 3. Penerbit Erlangga : jakarta

Ganiswarna, S.G, Stiabudi, R, Suyatna, F.D, dan Nafrialdi (eds), 2007, Farmakologi Terapi, FK-UI, Jakarta.

Mc, Erog,seralg, 2004. AHFS drug informatoin. Amersot of healt system

Mycek, M.J., Harvey, R.A., dan Champe, P.C., Huriawati Hartanto (eds), 2002, “Farmakologi Ulasan Bergambar”, Terjemahan dari “Lippincott’s Illustrated Reviews : Pharmacology”

Tjay, T.H., Rahardja, K. 2002. Obat-obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi VI. Penerbit PT. Elex Media Komputindo;Jakarta

Dewi Andriani Munir Mamat Pratama, S.Farm.,M.Si.,Apt.15020130109