21
ii Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal 14 Desember 2016: Tim Penguji: Tanda Tangan 1. Ketua : Dr. I Gde Ary Wirajaya, SE., M.Si …………….. 2. Sekretaris : Dr. I.G. Ayu Nyoman Budiasih, SE., M.Si …………….. 3. Anggota : I Gusti Ayu Eka Damayanthi, SE., M.Si …………….. Mengetahui, Ketua Jurusan Akuntansi Pembimbing Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., Ak. Dr. I Gde Ary Wirajaya, SE., M.Si NIP. 19641225 199303 1 003 NIP. 19780204 200312 1 002

sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

  • Upload
    ngodat

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

ii

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji

pada tanggal 14 Desember 2016:

Tim Penguji: Tanda Tangan

1. Ketua : Dr. I Gde Ary Wirajaya, SE., M.Si ……………..

2. Sekretaris : Dr. I.G. Ayu Nyoman Budiasih, SE., M.Si ……………..

3. Anggota : I Gusti Ayu Eka Damayanthi, SE., M.Si ……………..

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi Pembimbing

Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., Ak.

Dr. I Gde Ary Wirajaya, SE., M.Si

NIP. 19641225 199303 1 003 NIP. 19780204 200312 1 002

Page 2: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,

di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Denpasar, 14 Desember 2016

Mahasiswa,

Ni Luh Putri Setyastrini

NIM: 1306305104

Page 3: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha

Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Intensitas

Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Pemenang Indonesia

Sustainability Reporting Award: Pengujian dengan Manajemen Laba Akrual

dan Riil” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan

ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Udayana

2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., Pembantu Dekan I Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

3. Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., Ak., dan Dr. I Gusti Ngurah

Agung Suaryana, SE., M.Si., Ak., masing-masing sebagai Ketua dan

Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Udayana

4. I Gede Juliarsa, SE., M.Si., sebagai pembimbing akademik

5. Dr. I Gde Ary Wirajaya, SE., M.Si., selaku dosen pembimbing atas waktu,

bimbingan, masukan serta motivasinya selama penyelesaian skripsi ini

6. Dr. I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, SE., M.Si., selaku dosen pembahas

dalam penelitian ini

7. I Gusti Ayu Eka Damayanthi, SE., M.Si selaku dosen penguji yang juga

memberikan kritik dan saran untuk perbaikan penelitian ini

8. Keluarga tercinta Bapak I Putu Sudana, Ibu Ni Made Padmi, adik-adik

tercinta Made Danartha Sutawan dan Nyoman Arini Setya Putri, atas

dukungan dan doa yang tulus senantiasa menemani selama menempuh

studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

9. Komang Suargita Yasa, teman spesial yang senantiasa memberikan

dukungan, menemani serta mendengar keluh kesah selama pembuatan

skripsi

10. Teman-teman seperjuangan, Genggong (Angga Dewi, Dina, Rai Surya,

Putra, Sita, Tika), Konsolidasi (Andhari, Pradita, Yanti, Yuen) yang selalu

memotivasi dan memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi serta

selalu memberikan kritik dan saran yang luar biasa

11. Badan Eksekutif SMFEB Unud periode 2014 serta Badan Eksekutif

Mahasiswa LMFEB Unud periode 2015

12. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini dan tidak

dapat disebutkan satu per satu

Page 4: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

v

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan

dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap

bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan

Denpasar, Desember 2016

Ni Luh Putri Setyastrini

Page 5: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

vi

Judul : Intensitas Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada

Pemenang Indonesia Sustainability Reporting Award:

Pengujian dengan Manajemen Laba Akrual dan Riil

Nama : Ni Luh Putri Setyastrini

NIM : 1306305104

Abstrak

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan tanggung jawab perusahaan

untuk memerhatikan tidak hanya keuntungan perusahaan semata namun juga

kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan. Pelaksanaan CSR oleh

perusahaan mendatangkan dampak positif bagi perusahaan. Namun sangat

disayangkan ternyata dampak positif tersebut disalahgunakan dan dijadikan

sebagai strategi pertahanan diri bagi manajer yang melaksanakan manajemen laba.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh manajemen laba akrual

dan manajemen laba riil pada intensitas pengungkapan CSR. Penelitian ini

dilakukan pada perusahaan-perusahaan pemenang Indonesia Sustainability

Reporting Award yang dipilih menggunakan metode non probability sampling

dengan teknik purposive sampling. Hipotesis diuji dengan teknik analisis regresi

linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba akrual

tidak berpengaruh pada pengungkapan CSR, sementara manajemen laba riil

berpengaruh positif pada pengungkapan CSR. Penelitian ini menunjukkan bahwa

manajemen cenderung menjadikan pengungkapan CSR sebagai strategi

pertahanan diri untuk mengalihkan perhatian stakeholder atas manajemen laba riil

yang telah dilaksanakan.

Kata kunci: Corporate Social Responsibility, manajemen laba akrual,

manajemen laba riil

Page 6: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………... i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………. ii

PERNYATAAN ORISINALITAS…………………………………….. iii

KATA PENGANTAR…………………………………………………. iv

ABSTRAK……………………………………………………………... vi

DAFTAR ISI…………………………………………………………… vii

DAFTAR TABEL…………………………………………………….... ix

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………... x

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian………………………... 9

1.3 Tujuan Penelitian……………………………………. 9

1.4 Kegunaan Penelitian………………………………… 9

1.5 Sistematika Penulisan……………………………….. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka……………………………………….. 12

2.1.1 Teori Legitimasi……………………………... 12

2.1.2 Teori Agensi…………………………………. 14

2.1.3 Corporate Social Responsibility……………... 16

2.1.4 Manajemen Laba…………………………….. 18

2.1.5 Manajemen Laba dan CSR…………………... 22

2.2 Hipotesis Penelitian………………………………….. 23

2.2.1 Pengaruh Manajemen Laba Akrual pada

Pengungkapan CSR…………………………..

23

2.2.2 Pengaruh Manajemen Laba Riil pada

Pengungkapan CSR…………………………..

26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Model Penelitian…………………………………….. 28

3.2 Ruang Lingkup Wilayah Penelitian…………………. 29

3.3 Obyek Penelitian…………………………………….. 29

3.4 Identifikasi Variabel…………………………………. 29

3.5 Definisi Operasional Variabel……………………….. 30

3.6 Jenis dan Sumber Data………………………………. 35

3.6.1 Jenis Data……………………………………. 35

3.6.2 Sumber Data…………………………………. 35

3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel…... 35

3.7.1 Populasi……………………………………… 35

3.7.2 Sampel……………………………………….. 35

3.7.3 Metode Penentuan Sampel…………………... 35 3.8 Metode Pengumpulan Data………………………….. 36

3.9 Teknik Analisis Data………………………………… 37

Page 7: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

viii

3.9.1 Statistik Deskriptif…………………………… 37

3.9.2 Uji Asumsi Klasik…………………………… 38

3.9.3 Uji Kelayakan Model………………………... 39

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian………………... 41

4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian……………… 42

4.3 Uji Asumsi Klasik…………………………………… 44

4.3.1 Uji Normalitas……………………………….. 44

4.3.2 Uji Autokorelasi……………………………... 45

4.3.3 Uji Multikolinearitas………………………… 46

4.3.4 Uji Heteroskedastisitas………………………. 47

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh

Manajemen Laba Akrual dan Manajemen Laba Riil

pada Intensitas Pengungkapan CSR………………….

48

4.5 Uji Kelayakan Model (Uji F)………………………... 49

4.6 Uji Koefisien Determinasi (R2)……………………… 50

4.7 Uji Hipotesis (Uji t)………………………………….. 51

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian………………………... 51

4.8.1 Pengaruh Manajemen Laba Akrual pada

Pengungkapan CSR…………………………..

51

4.8.2 Pengaruh Manajemen Laba Riil pada

Pengungkapan CSR…………………………..

54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan…………………………………………….. 59

5.2 Saran…………………………………………………. 59

DAFTAR RUJUKAN………………………………………………… 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………… 66

Page 8: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

ix

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

3.1 Kriteria Pemilihan Sampel…………………………………….. 36

4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif……………………………... 43

4.2 Hasil Uji Normalitas…………………………………………... 45

4.3 Hasil Uji Autokorelasi………………………………………… 45

4.4 Hasil Uji Multikolinearitas……………………………………. 47

4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas………………………………….. 47

4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Manajemen

Laba Akrual dan Manajemen Laba Riil pada Intensitas

Pengungkapan CSR……………………………………………

48

4.7 Hasil Uji Kelayakan Model…………………………………… 49

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)…………………………. 50

4.9 Hasil Uji Hipotesis (Uji t)……………………………………... 51

Page 9: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

x

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

1.1 Perusahaan Peserta ISRA Tahun 2008-2015…………………… 7

3.1 Model Penelitian………………………………………………... 28

4.1 Hasil Uji Autokorelasi………………………………………….. 46

Page 10: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

1 Ringkasan Penelitian Terdahulu………………………………... 66

2 Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan Global Reporting

Initiatives Generation 4 (GRI-G4)……………………………...

68

3 Pemenang Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA)

Tahun 2014-2015………………………………………………..

75

4 Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD)

Perusahaan Pemenang ISRA Tahun 2014………………………

79

5 Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD)

Perusahaan Pemenang ISRA Tahun 2015………………………

82

6 Perhitungan Komponen Manajemen Laba Akrual dengan

Pendekatan Discretionary Accrual Pemenang ISRA Tahun

2014-2015……………………………………………………….

87

7 Perhitungan Non Discretionary Accrual dengan Koefisien

Regresi Pemenang ISRA Tahun 2014-2015…………………….

88

8 Perhitungan Manajemen Laba Akrual dengan Pendekatan

Discretionary Accrual Pemenang ISRA Tahun 2014-2015…….

89

9 Perhitungan Komponen Manajemen Laba Riil dengan

Pendekatan Abnormal Cash Flow from Operations (ABNCFO)

Pemenang ISRA Tahun 2014-2015……………………………..

90

10 Perhitungan Normal Cash Flow from Operations (NCFO)

dengan Koefisien Regresi Pemenang ISRA Tahun 2014-2015…

91

11 Perhitungan Abnormal Cash Flow from Operations (ABNCFO)

Pemenang ISRA Tahun 2014-2015……………………………..

92

12 Perhitungan Komponen Manajemen Laba Riil dengan

Pendekatan Abnormal Discretionary Expenses (ABNDISEXP)

Pemenang ISRA Tahun 2014-2015……………………………..

93

13 Perhitungan Normal Discretionary Expenses (NDISEXP)

dengan Koefisien Regresi Pemenang ISRA Tahun 2014-2015…

94

14 Perhitungan Abnormal Discretionary Expenses (ABNDISEXP)

Pemenang ISRA Tahun 2014-2015……………………………..

95

15 Perhitungan Manajemen Laba Riil Pemenang ISRA Tahun

2014-2015……………………………………………………….

96

16 Hasil Analisis Statistik Deskriptif……………………………… 97

17 Hasil Uji Normalitas……………………………………………. 98

18 Hasil Uji Autokorelasi dan Uji Koefisien Determinasi………… 99

19 Hasil Uji Multikolinearitas……………………………………... 100

20 Hasil Uji Heteroskedastisitas………………………………….... 101

21 Hasil Analisis Regresi Berganda……………………………….. 102

Page 11: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perusahaan seharusnya tidak hanya mengejar keuntungan

semata namun juga perlu berkontribusi secara positif pada lingkungan sosial

sekitarnya. Hal ini disebabkan karena saat ini masyarakat menjadi lebih kritis

serta lebih mampu menilai tanggung jawab sosial lingkungan bisnis. Strategi

bisnis yang terkait dengan tanggung jawab sosial dalam bisnis dikenal dengan

istilah Corporate Social Responsibility (CSR). Prihatiningtias dan Dayanti (2014)

menyatakan bahwa CSR untuk pertama kalinya dikenalkan oleh Howard Rothman

Bowen pada tahun 1953 melalui bukunya yang berjudul Social Responsibility of

the Businessman. Kehadiran CSR untuk pertama kalinya bukan diharuskan oleh

pihak pemerintah ataupun pihak yang berkuasa, melainkan merupakan sebuah

komitmen yang lahir dalam pelaksanaan etika bisnis dengan tujuan untuk

mencapai kemakmuran masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai serta kebutuhan

masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, CSR di Indonesia bukan hanya merupakan

tindakan voluntary melainkan telah bertransformasi menjadi tindakan yang

diwajibkan oleh undang-undang bagi setiap perusahaan yang bergerak di bidang

maupun berkaitan dengan sumber daya alam. Transformasi CSR dari yang

sebelumnya merupakan tindakan voluntary menjadi tindakan wajib disebabkan

oleh ditetapkannya regulasi yaitu UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas. Pasal 74 ayat (1) undang-undang tersebut menyatakan bahwa perseroan

Page 12: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

2

yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber

daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Lahirnya UU No. 40 Tahun 2007 di Indonesia antara lain disebabkan oleh

banyaknya kasus pencemaran lingkungan oleh perusahaan di berbagai sektor.

Salah satu kasus pencemaran lingkungan yang mendapatkan kecaman secara

internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena

menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di

Papua Barat (Basamalah dan Johnny, 2005). Selain itu ditemukan juga adanya

kasus pencemaran yang dilakukan oleh PT Inti Indorayon Utama. Pencemaran

tersebut menuai protes dari warga Sumatera Utara maupun organisasi non-

pemerintah karena aktivitas mereka di wilayah Porsea (Sumatera Utara). Warga

mengklaim bahwa aktivitas perusahaan telah membahayakan lingkungan serta

kesehatan warga di wilayah Porsea.

Tidak hanya mencemari daratan, kasus pencemaran oleh perusahaan juga

menghampiri perairan Indonesia. Salah satunya adalah kasus pencemaran Teluk

Buyat yang disebabkan karena adanya pembuangan tailing ke dasar laut yang

menyebabkan laut menjadi tercemar sehingga tangkapan ikan berkurang serta

kualitas kesehatan masyarakat menurun akibat dari operasional PT Newmont

Minahasa Raya (Rahmatullah, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Rahmatullah

(2011) juga mencatat adanya kasus pencemaran lingkungan oleh PT Caltex

Pacific Indonesia dan masalah sosial yang ditimbulkannya hingga adanya konflik

dan tindak kekerasan dikarenakan dampak negatif operasional perusahaan terkait

kondisi ekonomi, kesehatan dan lingkungan yang semakin memburuk.

Page 13: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

3

Adanya kewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan

seharusnya tidak menjadi sebuah beban bagi perusahaan karena banyaknya

dampak positif yang diterima oleh perusahaan. Mengacu pada beberapa kutipan

yang terdapat dalam penelitian Prior et al. (2008), terdapat beberapa dampak

positif dari adanya CSR yang dilakukan oleh perusahaan yaitu meningkatnya

reputasi positif perusahaan serta membangun citra sosial perusahaan di mata

stakeholder, maupun meningkatnya kemampuan negosiasi perusahaan baik

dengan pemasok maupun dengan pemerintah. Selain itu, penerapan CSR di

perusahaan akan mempermudah perusahaan untuk mendapatkan dukungan dari

aktivis, legitimasi masyarakat serta pemberitaan positif dari media massa yang

nantinya akan berpengaruh terhadap going concern perusahaan.

Banyaknya dampak positif dari adanya pelaksanaan CSR ternyata

disalahgunakan oleh perusahaan untuk menciptakan citra positif perusahaan

dengan tujuan menyembunyikan perilaku oportunitis manajer yang melakukan

manajemen laba. Pernyataan ini didukung oleh beberapa penelitian (Prior et al.,

2008; Handajani, dkk., 2009; Arifin, dkk., 2012; Sari dan Utama, 2014 serta

Ferrero et al., 2014) yang juga menemukan bahwa adanya pengaruh positif

manajemen laba pada intensitas pengungkapan CSR. Hasil penelitian tersebut

mengindikasikan bahwa semakin tinggi tindakan manajemen laba yang dilakukan

perusahaan, maka semakin tinggi atau semakin luas pula intensitas pengungkapan

CSR yang dilaksanakan. Keterkaitan antara manajemen laba dengan intensitas

pengungkapan CSR selain didukung oleh penelitian sebelumnya, juga dilandasi

oleh adanya teori legitimasi yang mampu menjelaskan keberadaan tanggung

Page 14: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

4

jawab sosial perusahaan seperti yang dinyatakan oleh Gaffikin (2008) dalam

Sudana (2014).

Tilling (2004) mendefinisikan teori legitimasi sebagai persepsi atau asumsi

bahwa entitas telah bertindak sesuai dengan norma, nilai, kepercayaan maupun

ketentuan masyarakat. Teori legitimasi dapat digunakan untuk menjelaskan

insentif pengungkapan CSR, namun di sisi lain pengungkapan CSR digunakan

oleh perusahaan sebagai alat untuk melegitimasi kinerja sosialnya (Sudana, 2014).

Teori legitimasi dapat menjelaskan bahwa pengungkapan CSR sebagai pengalih

perhatian stakeholder atas upaya manajemen laba yang dilakukan perusahaan

sehingga masyarakat tetap melegitimasi keberadaan entitas di tengah masyarakat

(Handajani, dkk., 2009). Cespa dan Cestone (2007) juga menemukan bahwa

pengungkapan CSR dijadikan sebagai strategi pertahanan diri oleh CEO yang

memiliki kinerja buruk karena telah melaksanakan manajemen laba.

Zahra et al. (2005) menyatakan bahwa manajemen laba didefinisikan

sebagai tindakan manajer yang dengan sengaja tidak mengungkapkan nilai

sebenarnya dari aset perusahaan, transaksi maupun posisi keuangan yang nantinya

akan memiliki konsekuensi negatif bagi stakeholder perusahaan (pemegang

saham, karyawan, masyarakat sekitar lingkungan perusahaan maupun masyarakat

luas) dan juga akan berdampak negatif bagi reputasi maupun karir manajer. Kasus

manajemen laba tidak hanya menghancurkan reputasi manajer sebuah perusahaan

namun juga mengahancurkan reputasi perusahaan. Banyak kasus manajemen laba

yang telah terungkap ke publik hingga menghancurkan reputasi perusahaan,

seperti kasus Enron, Tyco, BMY, WorldCom, Xerox serta Merck (Ujiyantho dan

Page 15: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

5

Pramuka, 2007). Kasus manajemen laba juga menimpa perusahaan yang

beroperasi Indonesia seperti PT Kimia Farma Tbk, PT Sinar Mas Tbk, PT

Indomobil Tbk, Indofarma Tbk, PT Lippo Tbk, dan PT KAI (Sari, 2015).

Perusahaan dengan tingkatan CSR sebaik apapun akan terpuruk ketika mereka

terungkap melaksanakan manajemen laba. Hal ini disebabkan karena stakeholder

akan memberikan respon negatif berupa tekanan dari investor, sanksi dari

pemerintah atau regulator, ditinggalkan partner kerja, boikot dari para aktivis

bahkan pemberitaan media massa (Prior et al., 2008).

Penelitian terdahulu yang menguji mengenai hubungan manajemen laba

pada CSR tidak hanya menemukan adanya pengaruh positif antara manajemen

laba dan intensitas pengungkapan CSR. Beberapa penelitan (Fatayatiningrum,

2011; Terzaghi, 2011; Rahmawati dan Dianita, 2011; Harydanto dan Yuyetta,

2011 serta Widya dan Sandra, 2014) menemukan sebaliknya yaitu tidak adanya

pengaruh manajemen laba pada CSR. Adanya inkonsistensi hasil-hasil penelitian

sebelumnya menunjukkan bahwa penelitian mengenai pengaruh manajemen laba

pada intensitas pengungkapan CSR masih perlu dilakukan.

Penelitian ini mereplikasi penelitian terdahulu yang menguji pengaruh

manajemen laba pada intensitas pengungkapan CSR. Adapun perbedaannya

adalah pada aspek pengukuran manajemen laba. Peneliti-peneliti sebelumnya

hanya menggunakan pengukuran manajemen laba akrual sebagai variabel yang

diteliti dan masih sedikit yang meneliti mengenai pengaruh manajemen laba riil

pada pengungkapan CSR. Penelitian pengaruh manajemen laba riil pada

pengungkapan CSR hanya dilakukan oleh Arifin, dkk. pada tahun 2012. Terdapat

Page 16: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

6

beberapa alasan yang menjadi pertimbangan menggunakan manajemen laba riil

sebagai salah satu variabel yang diteliti yang diduga memiliki pengaruh pada

pengungkapan CSR, yaitu: (1) kesulitan auditor dan regulator untuk mendeteksi

adanya manajemen laba yang dilakukan (Sari, 2015), (2) pencapaian target laba

manajer tidak hanya melalui aktivitas akrual saja, namun juga bisa melalui

aktivitas riil. Jika menggunakan manajemen laba akrual saja, maka adanya

kemungkinan tidak dapat mencapai target di akhir tahun sehingga risiko bisa

dikurangi melalui manajemen laba riil (Sari, 2015) dan (3) perilaku oportunis

manajer yang bisa saja menganggap bahwa manajemen laba akrual memiliki

peluang terbatas untuk dilakukan maka manajer akan bergeser ke manajemen laba

riil (Arifin, dkk., 2012).

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Arifin, dkk. (2012)

dengan beberapa perbedaan yaitu situs penelitian dan pedoman pengungkapan

CSR yang digunakan. Penelitian ini dilakukan pada pemenang Indonesia

Sustainability Reporting Award (ISRA) pada tahun 2014-2015. Pedoman

pengungkapan CSR yang digunakan adalah pedoman terbaru yang dikeluarkan

oleh Global Reporting Initiatives (GRI) yaitu GRI G4 (GRI, 2013a: ii).

Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) merupakan ajang

pemberian penghargaan kepada perusahaan-perusahaan atas transparansi dan

akuntabilitas yang diwujudkan dalam penerbitan laporan keberlanjutan

(sustainability report) (NCSR, 2015). Ajang ISRA untuk pertama kali dihelat

pada tahun 2005. Peserta ISRA dari tahun ke tahun mengalami peningkatan baik

Page 17: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

7

secara kuantitas maupun kualitas sustainability report yang diterbitkan (NCSR,

2015). Data peningkatan jumlah peserta ISRA disajikan pada Gambar 1.1.

Sumber: Data diolah sra.ncsr-id.org (2016)

Ajang ISRA melahirkan pemenang yang dianggap mampu menghasilkan

sustainability report lebih baik dari perusahaan lainnya (Dewi dan Sudana, 2015).

Menurut Chang (1998), perusahaan yang memiliki penghargaan terkait

sustainability report dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan dalam hal

penyusunan laporan keuangan yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial dan

lingkungan sehingga menarik minat investor untuk berinvestasi di saham

perusahaan pemenang. Mengacu pada penelitian Dewi dan Sudana (2015) serta

Arthini dan Mimba (2016) bahwa perusahaan yang memiliki sustainability report

dengan intensitas pengungkapan aspek lingkungan yang baik berpengaruh positif

pada profitabilitas perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 1.1 Perusahaan Peserta ISRA Tahun 2008-2015

Page 18: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

8

kepercayaan stakeholder pada perusahaan terutama yang terkait akan adanya

kesadaran lingkungan oleh perusahaan.

Suardi, dkk. (2015) menyatakan bahwa pemenang ISRA mampu

menunjukkan akuntabilitas kepada investor melalui sustainability report yang

dihasilkan. Perusahaan yang meraih penghargaan sebagai pemenang ISRA

mampu mendongkrak citra perusahaan di mata publik. Perusahaan pemenang

ISRA juga memberikan rasa aman kepada investor dan calon investor melalui

penyajian laporan yang berkaitan dengan kinerja lingkungan, sosial maupun

ekonomi. Perusahaan pemenang ISRA memiliki reputasi yang bagus karena

dianggap memiliki prospek baik di masa mendatang, sehingga meningkatkan

minat calon investor untuk menanamkan modalnya (Linuwih dan Nugrahanti,

2014).

Tingginya kepercayaan yang diberikan oleh stakeholder kepada

perusahaan pemenang ISRA menjadi tanggung jawab moral tersendiri bagi

perusahaan pemenang. Hal ini disebabkan karena perusahaan pemenang ISRA

memiliki citra sebagai perusahaan yang beretika, bermoral dan peduli terhadap

masyarakat maupun lingkungan. Namun sangat disayangkan jika citra perusahaan

yang beretika menjadi tercemar ketika perusahaan melakukan kegiatan yang tidak

beretika dalam pelaporan keuangannya seperti adanya tindakan manajemen laba

(Sari dan Utama, 2014). Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian Prior et al.

(2008) yang menemukan bahwa tindakan tanggung jawab sosial perusahaan hanya

merupakan strategi pertahanan diri perusahaan untuk menyamarkan tindakan

manajemen laba perusahaan.

Page 19: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

9

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana pengaruh manajemen laba akrual pada intensitas

pengungkapan CSR?

2) Bagaimana pengaruh manajemen laba riil pada intensitas pengungkapan

CSR?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh manajemen laba

akrual pada intensitas pengungkapan CSR.

2) Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh manajemen laba riil

pada intensitas pengungkapan CSR.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

maupun praktis sebagai berikut:

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi perkembangan aplikasi

teori legitimasi terkait dengan tindakan CSR dijadikan sebagai alat untuk

melegitimasi kinerja sosial suatu perusahaan serta strategi pertahanan diri

ketika manajemen melaksanakan manajemen laba.

Page 20: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

10

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan masukan atau

pertimbangan bagi para investor dan pembuat kebijakan perusahaan. Para

investor dituntut untuk lebih berhati-hati menilai perusahaan yang

melaporkan CSR karena dapat saja CSR dijadikan sebagai salah satu

strategi menyembunyikan manajemen laba perusahaan. Para pembuat

kebijakan dituntut untuk lebih bijak dalam menilai aktivitas CSR karena

pengungkapan CSR dapat meningkatkan perilaku oportunistik manajer

sehingga kebijakan tanggung jawab sosial yang telah dilaksanakan

perusahaan perlu diawasi dan dievaluasi.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling terkait antara satu bab dengan

bab-bab lainnya dan disusun secara terperinci serta sistematis. Untuk memberikan

gambaran yang lebih jelas dari masing-masing bab dalam skripsi ini, berikut ini

adalah sistematika penyajian skripsi:

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Pada bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang relevan sebagai

acuan dan landasan memecahkan permasalahan penelitian,

Page 21: sinta.unud.ac.id · internasional adalah kasus pencemaran oleh PT Freeport Indonesia karena menyebabkan tercemarnya habitat makhluk hidup sekitar area pertambangan di Papua Barat

11

pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan

penelitian ini serta rumusan hipotesis.

BAB III : Metode Penelitian

Pada bab ini diuraikan mengenai model penelitian yang digunakan,

ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi dan

definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi

maupun metode penentuan sampel, metode pengumpulan data serta

teknik analisis data yang digunakan.

BAB IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum mengenai lokasi

atau ruang lingkup wilayah penelitian, deskripsi variabel penelitian

dan pembahasan serta rumusan masalah yang diuraikan dalam bab

pendahuluan serta hasil analisis penelitian.

BAB V : Simpulan dan Saran

Simpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya merupakan isi

dari bab ini, disamping itu disertakan pula beberapa saran yang

diharapkan mampu memberikan wawasan kepada pembaca dan

dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.