51
TANDA - GEJALA dan diagnosis PSIKIATRIK

SIMPTOMATOLOGI - DX PSIKIATRIK

Embed Size (px)

Citation preview

TANDA - GEJALA dan diagnosis PSIKIATRIK

Pendahuluan Kemampuan mengenal berbagai kondisi mental

diperlukan untuk : dx yg tepat tx yg efektif memperkirakan prognosis, dll

Banyak tanda & gejala psikiatri berakar dari perilaku

yg normal & dpt dipahami sbg titik2 sepanjang spektrum yg terentang dari normal di ujung yg satu dan patologis di ujung yg lain

tanda (sign) :

objektif dan dapat diamati oleh pemeriksa mis. : - afek tumpul/terbatas - retardasi psikomotor gejala (symptom) : keluhan subjektif yg dikemukakan pasien mis. : - perasaan tertekan - tidak berenergi sindroma : sekelompok tanda/gejala yg membentuk suatu kondisi yg dpt dikenali

GANGGUAN JIWA

ORGANIK -PATOLOGI OTAK (primer/sekunder) - SUBSTANCE RELATED

FUNGSIONAL

PSIKOTIK : Skizofrenia Skizoafektif Gangguan waham Psikotik akut sementara Gangguan afektif (bipolar/unipolar)

NON-PSIKOTIK : Gangguan afektif (bipolar/unipolar) Gangguan cemas Gangguan somatoform Psikosomatis

Gejala gg jiwa berdasar kelompok fungsi mental1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

9.10.

Gangguan persepsi Gangguan proses pikir Gangguan kesadaran Gangguan ingatan Gangguan psikomotor Gangguan afek Gangguan intelegensi Gangguan perhatian Gangguan penampilan Gangguan tidur

Gangguan Fungsi Mental Utama Gangguan Kognisi

Gangguan Volisi (kemauan) Gangguan Emosi Gangguan Psikomotor

Kognisi :sensasi dan persepsi perhatian Ingatan asosiasi Pertimbangan pikiran kesadaran

Gangguan persepsi Sensasi :

kesadaran akan adanya rangsang yang ditangkap oleh panca indra Persepsi : penginderaan yang disertai pengertian (sensasi yang sudah diolah otak) Ilusi : persepsi sensorik yg salah dari stimuli ekstrenal yg nyata Halusinasi : persepsi sensorik yg salah tanpa adanya stimulus eksternal

Segala bentuk halusinasi bisa tjd pd skizofrenia, gg

afektif & gg mental organik Hal akustik & somatik : >> pd gg fungsional Hal visual : GMO, gg fungsional Hal gustatorius, olfaktorius, dan taktil : >> pd GMO Hal taktil jg dpt dijumpai pd gejala lepas obat (alkohol atau kasus keracunan) Halusinasi mood-congruent : tema halusinasi yg sesuai dg mood, mis. pasien depresi dg hal dengar yg mengatakan mereka tdk berguna Halusinasi mood-incongruent : tema halusinasi yg tdk sesuai dg mood, mis. pasien mania dg tema halusinasi ke arah kemiskinan/tdk berdaya

Gangguan Proses Pikir1. Bentuk pikiran * autistik : - sebagian besar bersifat narsisistik & egosentrik - penekanan pd subjektifitas daripada objektifitas - tanpa mempertimbangkan realita - mengabaikan logika dan hukum sebab akibat - hidup dlm alam pikirannya sendiri - dereistik

2. Isi pikiran a. waham : keyakinan yg salah, yg tidak berdasarkan realitas eksternal, dipegang teguh oleh penderita meskipun bukti nyata & objektif menyatakan sebaliknya, dan tidak sesuai dg latar belakang budaya setempat Lima kriteria waham : 1) pasien percaya 100% bahwa isi pikirannya benar 2) bersifat egosentrik 3) tidak sesuai dg rasio & logika 4) tidak bisa dikoreksi dg cara apapun, termasuk dg cara yg logis dan realistik 5) pasien hidup menurut wahamnya

Waham kendali (delusion of control):

keyakinan yg salah bhw pikiran, perasaan dan kemauannya dikendalikan oleh kekuatan dari luar Waham kebesaran (delusion of grandeur) : keyakinan yg berlebihan dan patologis bahwa dirinya penting, berkuasa, punya kekuatan, kekayaan (tidak sesuai dg kenyataan) Waham kejar (delusion of persecution): keyakinan bhw ada yg berkomplot ingin mencelakai atau bermaksud buruk padanya Waham nihilistik (nihilistic delusion): waham depresif bhw dunia & segala isinya sudah lenyap/hilang

Idea of reference :

interpretasi yg salah ttg suatu kejadian di luar dirinya yg dianggap mempunyai hub langsung dengannya - pasien merasa dibicarakan orang lain, pasien merasa isi siaran televisi/radio membicarakan/mengirin pesan untuknya - banyak tjd pd pasien paranoid - bisa mencapai intensitas yg cukup utk membentuk waham (delusion of reference) Idea of influence : isi pikiran bhw dirinya dipengaruhi kekuatan dari luar, sihir, setan, hipnotis, sinar atom, dll. - bisa mencapai taraf waham (waham pengaruh = waham kendali)

Thought broadcasting :

pikirannya dapat disiarkan keluar dari kepalanya sehingga orang lain dpt mengetahui semua yg ia pikirkan Thought insertion : pikirannya disisipi pikiran orang lain /kekuatan lain Thought withdrawl : pikirannya telah diambil/disedot keluar dari kepalanya Depersonalisasi :

perasaan tidak jelas/asing thd diri sendiri, bagian dirinya, atau lingkungannya Derealisasi : perasaan bhw lingkungan di sekelilingnya telah berubah & menjadi asing

Obsesi :

- ide, pikiran atau impulse yang menetap, tdk dpt berubah, tdk dapat dihilangkan dari kesadaran baik dg logika maupun pertimbangan - bersifat involunter (tdk dikehendaki) dan ego-distonik (pasien terganggu dg keadaan tsb) Preokupasi : isi pikiran yg terpusat pd ide tertentu Waham mood-congruent : isi waham yg sesuai dg mood, mis. pasien depresi dg waqham berdosa Waham mood-incongruent : Is waham yg tdk sesuai dg mood, mis. pasien depresi dg waham kebesaran

3. Jalan pikiran Inkoherensi ( word salad) : kalimat sukar ditangkap/dimengerti maksudnya gabungan kata-kata mjd kalimat yg tidak dpt dimengerti Asosiasi longgar : pikiran berpindah dari satu subjek ke subjek lainnya yg tdk berhubungan , bila berat tjd inkoherensi Neologisme : kata-kata baru yg tidak dpt dimengerti oleh orang lain Poverty of speech : pembicaraan yg kuantitasnya menurun & tdk spontan, terutama tdr dr jawaban yg ringkas & tdk teratur

Irelevansi :

ucapan/jawaban yg tdk sesuai dg pertanyaan atau hal yg sdg dibicarakan Flight of ideas : verbalisasi yg cepat shg terjadi lompatan /pergeseran dari satu ide ke ide yg lain Tangensial : subjek pembicaraan menyimpang dari ide atau pembicaraan & tdk kembali lagi, mungkin menyimpang atau mengembangkan tema baru Mutisme : menolak untuk berbicara oleh sebab yg disadari atau tdk disadari

Sirkumstansial :

pembicaraan berputar-putar ke ide yg mendetil dan tdk perlu, serta tidak cocok sebelum berhubungan dg ide yg pokok Perseverasi : pengulangan respon yg sama thd berbagai pertanyaan yg berbeda Verbigerasi : pengulangan secara stereotipi dan sama dari kata-kata, yg tdk ada artinya

Gangguan Kesadaran Clouding of consciousness :

tidak sepenuhnya sadar, alert, dan ber-orientasi terjadi pd kondisi delirium, dementia atau gangguan kognitif Disorientasi / confusion : gangguan orientasi waktu, tempat, orang

Gangguan Memori Memori :

kemampuan utk membangkitkan kembali kesan, pengalaman, dan apa yg sdh dipelajari di masa lampau, yg menyangkut 3 pokok proses mental 1. registrasi : kemampuan merasakan, mengenal, dan mengeluarkkan informasi di SSP 2. retensi : kemampuan menahan/menyimpan informasi yg sdh diregistrasi 3. recall : kemampuan mendapatkan kembali informasi yg sdh disimpan, atas kehendak

Amnesia :

- ketidakmampuan mengingat secara parsial atau total pengalaman masa lampau - mungkin oleh sebab organik, emosional atau campuran, jangka waktu menyolok & terbatas - amnesia retrograd : amnesia utk kejadian yg tjd sebelum waktu tertentu - amnesia anterograd : amnesia utk kejadian yg tjd sesudah waktu tertentu Hipoamnesia : penurunan derajat retensi & recall Hiperamnesia : kenaikan derajat retensi & recall

Dj vu :

ilusi atau pengenalan visual ttg situasi baru yg secara salah dianggap merupakan ulangan dari pengalaman sebelumnya Jamais vu : perasaan asing thd situasi nyata yg sdh pernah dialami sebelumnya Dementia : GMO yg ditandai dg tjdnya deteriorasi fs intelektual yg sdh didapat sblmnya, - gangguan fungsi sosial, paling menyolok gg memori - hendaya dlm pemikiran abstrak, pengambilan keputusan, mengemukanan pendapat, kontrol impuls, perubahan kepribadian

Gangguan Psikomotor Psikomotor :

efek kombinasi dari aktifitas fisik & emosional Agitasi : aktifitas motorik yg berlebihan, biasanya tak bertujuan & ada hub dg ketegangan dlm dirinya, mis. tidak bisa duduk tenang, gelisah, jalan kian kemari, meremasremas tangan, menarik-narik baju, dll Agresifitas : tingkah laku yg kuat & bertujuan yg bisa dlm bentuk fisik maupun verbal, merupakan reaksi motorik yg sejalan dg kemarahan & permusuhan

Stupor :

tidak adanya semangat, gerakan spontan/daya gerak, individu tdk bereaksi & tdk menyadari keadaan sekitarnya, disebabkan kelainan neurologis /psikiatris Katatonia : sindrom dg tanda khas adanya sikap katalepsi, stereotipi, mutisme, stupor, negatifisme, automatic obedience, ekolali dan ekopraksi Katalepsi (fleksibilitas serea) : subjek terpaku pada hampir semua sikap tubuh abnormal yg diberikan kepadanya (oleh pemeriksa) Katapleksi : hilangnya tonus otot tiba-tiba, menyeluruh & temporer,bisa diikuti oleh tidur; dpt dicetuskan oleh berbagai keadaan emosi

Negatifisme :

penentangan thd sugesti atau perintah dari luar, verbal maupun non-verbal Ekopraksi : menirukan gerakan orang lain secara berulang-ulang Manerisme : aktifitas involunter yg stereotipi & aneh bagi seseorang - gerakan bertujuan, mis. memberi hormat, bersalaman - stereotipi : gerakan tdk bertujuan & tdk merupakan bagian dari gerakan yg mempunyai arah tujuan Impulsif : aktifitas yg tanpa didahului pemikiran/pertimbangan secara sadar

Gangguan afek Afek :

manifestasi keluar dari suasana hati, merupakan tanda objektif yg dpt dilihat pd pemeriksaan psikiatrik Mood : keadaan suasana hati yg menetap & subjektif dilaporkan pasien. Ciri khas mood adalah bentuk emosi yg dilukiskan pasien, mis. sedih, sebang, marah, dsb Dalam menilai afek & mood harus dinilai derajatnya, intensitasnya (mendalam, datar, tumpul), perubahannya (stabil, labil), dan keserasiannya dg situasi maupun isi pikirannya

Euforia :

perasaan sejahtera yg berlebih-lebihan, tdk sesuai dg kenyataan yg ada. Dpt tjd pd pemakaian obat-obatan, mis. opiad, alkohol, amfetamin Elasi : keadaan afek yg terdiri dari eforia, percaya diri & gembira dg kenaikan aktifitas motorik Eksaltasi : elasi yg kuat dg perasaan kebesaran, keagungan, kemuliaan Ekstasi : elasi yg ekstrim & biasanya berhub dg unsur mistis dan bersifat pribadi Semua peningkatan mood diatas sering tdp pd keadaan psikotik, tu, gg Afektif, SR, dan GMO

Depresi :

keadaan mental/emosi di bawah normal, muram, hati yg tawar, kemurungan emosional Anxietas (cemas) : ketakutan, ketegangan, atau ketidaktenangan akibat kemungkinan bahaya yg akan tjd yg penyebabnya tidak diketahui, terutama berasal dari intrapsikik Fear (takut) : respon fisiologik & emosional thd sumber bahaya yg diketahui Ambivalen : emosi, sikap, pikiran atau keinginan yg saling bertentanga tjd secara simultan, thd orang, objek, atau situasi tertentu

Afek inapropiate/ tdk serasi :

emosi yd ada tidak selaras dg pikiran atau pembicaraan yg menyertainya Afek labil : afek yg berubah dg cepat antara berbagai keadaan emosional , mis. menangis, tertawa, marah Afek luas (broad affect) : afek normal, derajat perasaan secara penuh diekspresikan Afek menyempit constricted affect) : ekspresi perasaan jelas berkurang, tetapi dlm derajat yg lebih rendah dibandingkan afek tumpul

Afek tumpul (blunted affect):

ekspresi perasaan sangat berkurang Afek datar (flattening affect) : respon afektif benar2 tdk ada, wajah tdk berubah (spt topeng), suara monoton, biasa pd SR kronis Apati : kurangnya minat dan keikutsertaan secara emosional thd keadaan sekitar dirinya Mood swing : perubahan suasana perasaan emosional antara euforia dan depresi

Permusuhan (hostility) :

keadaan agresif & marah yg menetap dlm jangka waktu lama di luar proporsi yg seharusnya La belle indifference : inappropiate attitude of calm or lack of concern about ones disability, may be seen in patients with conversion disorder

Gangguan Intelegensi Retardasi mental :

- fungsi intelektual secara umum di bawah normal, yg bisa tjd pd saat lahir atau berkembang pd masa kanak-kanak - belajar, penyesuaian sosial, proses pematangan terganggu, sering disertai gg emosi - derajat retardasi umumnya diukur dg IQ (Intelligence Quotient)

Gangguan Perhatian Hipervigilitas :

perhatian berlebihan/terfokus pd semua stimulus internal & eksternal. Biasa terlihat pd kondisi waham atau paranoid Distraktibilitas : - ketidakmampuan memusatkan perhatian, tdk berespon thd tugas yg dihadapi tetapi teralih pd fenomena yg tdk relevan di lingkungannya - ketidakmampuan mempertahankan perhatian, berpindah dari satu topik ke topik lainnya hanya dg provokasi yg minimal. Bisa tjd pd gg organik, ansietas, mania, atau SR

Gangguan Penampilan Perhatian terutama ditujukan pada keistimewaan atau

keanehan dari penampilan, sampai sekecil-kecilnya dicatat sehingga orang ketiga akan mudah mengenali apa yang kita lukiskan tanpa harus melihat pasiennya Yang diamati al. : - pakaian & kerapihan (kebersihan, keserasian, warna) - sikap & gerakan (langkah, jabat tangan, duduk, kontak mata, bahasa gerak) - cacat, ketidakmampuan, deformitas - ciri khas bicara (artikulasi, tempo, nada, tekanan) - tanda jenis kelamin (identitas jenis seks mantap atau membingungkan)

- agresifitas

- hubungan dg pemeriksa (pasif, percaya, curiga, keras

kepala, mengambil hati) - pengaruh thd pemeriksa (kontra-transferensi) - hubungan thd penyakitnya (primary gain, secondary gain) Contoh beberapa penampilan : Obsesif-kompulsif : pakaian tdk menarik, cerewet, teliti & sangat kritis Histeria : pakaian menyala, bersolek, seduktif Paranoia : memakai kacamata hitam utk menyembunyikan diri dari pemeriksa & mengamati dari balik kacamatanya

Skizofrenia : pakaian tdk rapi, kotor, bau badan tdk enak

karena tdk mandi Depresi : kemunduran dlm tingkat kebersihan dan kerapian Manik : pakaian & perhiasan menyolok, kombinasi yg ganjil, bersikap masa bodoh thd pakaian & make-up yg dipakai

Gangguan Tidur Insomnia : gangguan tidur atau perubahan yg nyata

yg dpt dilihat pd pola tidur. Faktor penyebab al. : - adanya stres, tekanan pekerjaan, ketidakselarasan perkawinan - umur - gg medik, mis. rasa sakit & ketidakenakan fisik - gejala lepas obat (alkohol, sedatif) - gangguan jiwa berat (SR / gg afektif) Initial insomnia : kesulitan masuk tidur Middle insomnia : bangun tengah malam & dpt tidur lagi dengan susah payah

Late insomnia : terbangun terlalu pagi & tdk dpt tidur

kembali Hipersomnia : jumlah tidur yg berlebihan dg keadaan bingung saat bangun Narkolepsi : episode tidur dlm waktu singkat yg tdk bisa dikontrol & tjd berulangkali, biasa tjd > 40 th Sleep attack : serangan tidur yg tiba-tiba, dlm waktu pendek ( 15 menit), reversibel, serangan dpt tjd pd keadaan melakukan aktifitas apa saja. Pasien bangun merasa segar & mungkin ada periode refrakter 1-5 jam sblm serangan berikutnya Somnabulisme : suatu gangguan tidur dimana tjd aktifitas motorik (mis. berjalan)

Diagnosis PsikiatrikPenggolongan gangguan jiwa : yg digolongkan adalah gangguan2 yg diderita seseorang seseorang yg menderita gangguan jiwa yg sama, persamaannya terletak pd ciri2 gangguan jiwa itu, bukan dlm berbagai hal yg penting mereka dpt menunjukkan berbagai perbedaan dlm banyak hal yg penting dpt mempengaruhi hasil terapi

Pendekatan ateoritik & deskriptif : Mendeskripsikan manifestasi/gambaran klinis gangguan jiwa tertentu Dibuat pedoman diagnosis berdasarkan terdapatnya gejala2 tertentu (yg esensial) Etiologi dan terapi tidak dibahas Diagnosis yg benar & baku : terapi yg tepat komunikasi medis antar pakar pengolahan data (statistik, epid.)

SEJARAH Hippocrates (500 th SM):

- mania - histeria Emil Kraeplin (1856-1926) & Eugen Bleuler (1857-1939) : - psikosa organik - psikosa endogen patologi otak (-) - kelainan kepribadian & beberapa keadaan reaktif

WHO th 1963 :

membentuk Panitia Penyusun Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa Th 1965 : masuk ke ICD-8 (International Classification of Diseases, 8th revision)

PERKEMBANGAN DI INDONESIA Tahun 1973-1983 :

PPDGJ-I (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia) ICD-8 Tahun 1983-1993 :

PPDGJ-II ICD-9 & DSM-III Tahun 1994-2004 :

PPDGJ III ICD-10

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL aspek klinis, kepribadian dan psikososial dinilai secara

komprehensif, mulai PPDGJ-II tujuan : mencakup informasi yg komprehensif membantu dlm perencanaan terapi, meramalkan outcome/prognosis format yg mudah & sistematik : - mengkomunikasikan informasi klinis - menangkap kompleksitas situasi klinis - menggambarkan heterogenitas individual dg dx yg sama - memacu penggunaan model bio-psiko-sosial dlm klinis, pendidikan & penelitian

Diagnosis multiaksial terdiri dari : AKSIS I Gangguan klinis Gangguan lain yg menjadi fokus perhatian klinis AKSIS II Gangguan kepribadian Retardasi mental AKSIS III Kondisi medik umum AKSIS IV Problem psikososial dan lingkungan AKSIS V Penilaian fungsi secara global fungsi psikologis, sosial, okupasional

Hirarki Diagnosis Pd beberapa jenis gg jiwa tdp berbagai tanda & gejala yg

sangat luas, sedangkan gg jiwa yg lain hanya tdp tanda & gejala yg sangat terbatas disusun suatu hirarki diagnosis gg yd tdp dlm hirarki yg lebih tinggi mungkin mempunyai ciri2 gg yg terletak di hirarki yg lebih rendah, tetapi tdk sebaliknya suatu dx baru ditegakkan setelah kemungkinan dx dlm blok diatasnya dapat disingkirkan

Urutan Hirarki Blok Diagnosis Gangguan Jiwa Berdasarkan PPDGJ-IIII. Gg Mental Organik & Simptomatik (F00-F09) Gg Mental & Perilaku Akibat Zat Psikoaktif (F10-F19) Ciri khas : etiologi organik/fisik jelas, primer/sekunder II. Skizofrenia, Gg Skizotipal, & Gg Waham (F20-F29) Ciri khas : gejala psikotik, etiologi organik tdk jelas III. Gg Suasana Perasaan (Mood/Afektif) (F30-F39) Ciri khas : gejala gg afek, (psikotik & non-psikotik)

IV. Gg. Neurotik, Gg Somatoform, & Gg Stres (F40-48) Ciri khas : gejala non-psikotik, etiologi non-organik V. Sindrom Perilaku yg Berhubungan dg Faktor Fisiologis & Faktor Fisik (F50-59) Ciri khas : gejala disfungsi fisiologis, etiologi non-organik VI. Gg Kepribadian & Perilaku Masa Dewasa (F60-69) Ciri khas : gejala perilaku, etiologi non-organik VII. Retardasi Mental (F70-79) Ciri khas : gejala perkembangan IQ, onset masa kanak

VIII. Gejala Perkembangan Psikologis (F80-89) Ciri khas : gejala perkembangan khusus, onset masa kanak IX. Gg Perilaku & Emosional dg Onset Masa Kanak & Remaja (F90-98) Ciri khas : gejala perilaku/emosional, onset masa kanak X. Kondisi Lain yg Menjadi Fokus Perhatian Klinis mis. - parkinsonisme sekunder - non-compliance - malingering - child abuse, dll

STRUKTUR KLASIFIKASI ICD-10 TENTANG GANGGUAN JIWA DAN PERILAKU

Gangguan mental organik

1. Gangguan mental organik dan simtomatik

F0 Gangguan mental organik termasuk Gangguan mental simtomatikF1 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol dan zat psikoaktif lainnya F2 Skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham perasaan (mood [afektif])

2. Gangguan akibat alkohol dan obat/zat

Gangguan mental psikotik*

1. Skizofrenia dan gangguan yang terkait

2. Gangguan afektif F3 Gangguan suasana

Gangguan neurotik dan gangguan kepribadian

1. Gangguan Neurotik *

F4 Gangguan Neurotik, gangguan somatoform dan gangguan yang berkaitan dengan stres F5 Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik F6 Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa

2. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa

Gangguan masa kanak, remaja dan perkembangan

1. Retardasi mental *

F7 Retardasi mental

2. Gangguan masa kanak, remaja dan perkembangan *

F8 Gangguan perkembangan psikologis F9 Gangguan perilkaku dan emosional dengan onset pada masa kanak dan remaja