7
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SILABUS Mata Kuliah : SISTEM SOSIAL dan BUDAYA di INDONESIA Kode Mata Kuliah : SJ305 SKS : 2 (dua) Dosen : Drs. Ayi Budisantosa M.Si. Drs. Syarif Moeis Program Studi : Pend. Sejarah – S 1 DESKRIPSI MATA KULIAH Idealisme kehidupan masyarakat adalah suatu bentuk persekutuan hidup dimana didalamnya terjadi hubungan antara manusia, secara invidual, kelompok maupun antar lembaga yang sengaja dilakukan untuk keberlangsungan persekutuan tersebut; toleransi, kerjasama, saling keberpahaman, dan saling ketergantungan adalah hal penting dalam kehidupan bersama. Masyarakat adalah satu bentuk kehidupan yang dikemas sedemikian rupa dimana seluruh anggotanya dapat memenuhi dan melaksanakan seperangkat potensi dan kebutuhannya. Dalam kehidupan bersama ini, tumbuh dan berkembang seperangkat nilai-nilai, yang kemudian dijadikan sebagai acuan bagi seluruh anggotanya untuk berwawasan, bersikap, dan bertindak yang kemudian menjadi ciri khas kelompok yang membedakannya dengan kelompok lain. Keberadaan masyarakat dan kebudayaan secara sengaja maupun tidak disengaja adalah suatu keadaan yang muncul untuk memenuhi keberlangsungan kehidupan bersama, dan keadaan ini hanya bisa terjadi bila masing-masing anggota masyarakat sadar akan diri dan kelompoknya – keadaan mana tentu akan berkaitan dengan kedudukan dan peranan, sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku pada

Silabus Sistem Sosial Budaya di Indonesia 2011.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Silabus Sistem Sosial Budaya di Indonesia 2011.doc

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIAFAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SILABUS

Mata Kuliah : SISTEM SOSIAL dan BUDAYA di INDONESIA

Kode Mata Kuliah : SJ305 SKS : 2 (dua)Dosen : Drs. Ayi Budisantosa M.Si.

Drs. Syarif MoeisProgram Studi : Pend. Sejarah – S 1

DESKRIPSI MATA KULIAH

Idealisme kehidupan masyarakat adalah suatu bentuk persekutuan hidup dimana didalamnya terjadi hubungan antara manusia, secara invidual, kelompok maupun antar lembaga yang sengaja dilakukan untuk keberlangsungan persekutuan tersebut; toleransi, kerjasama, saling keberpahaman, dan saling ketergantungan adalah hal penting dalam kehidupan bersama. Masyarakat adalah satu bentuk kehidupan yang dikemas sedemikian rupa dimana seluruh anggotanya dapat memenuhi dan melaksanakan seperangkat potensi dan kebutuhannya. Dalam kehidupan bersama ini, tumbuh dan berkembang seperangkat nilai-nilai, yang kemudian dijadikan sebagai acuan bagi seluruh anggotanya untuk berwawasan, bersikap, dan bertindak yang kemudian menjadi ciri khas kelompok yang membedakannya dengan kelompok lain.

Keberadaan masyarakat dan kebudayaan secara sengaja maupun tidak disengaja adalah suatu keadaan yang muncul untuk memenuhi keberlangsungan kehidupan bersama, dan keadaan ini hanya bisa terjadi bila masing-masing anggota masyarakat sadar akan diri dan kelompoknya – keadaan mana tentu akan berkaitan dengan kedudukan dan peranan, sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat tersebut. Dengan keberadaannya, masyarakat dan kebudayaan dapat digambarkan sebagai satu tatanan sistem dimana unsur-unsur yang ada didalamnya saling berhubungan, beradaptasi, dan menunjang. Namun yang menarik dari semua ini baik bentuk, proses, dan mekanisme yang berlangsung ternyata antara satu bentuk masyarakat dengan bentuk masyarakat lain banyak menujukkan perbedaan. Masyarakat Indonesia, sebagai bentuk masyarakat besar, dianggap cukup untuk menjadi bahan kajian sistem sosial dan budaya karena didalamnya sarat memuat berbagai gambaran tentang kehidupan sosial dan budaya dari sekurangnya 300 suku bangsa dan kebudayaan yang relatif berbeda.

Mata kuliah ini mengkaji secara mendasar mengenai fenomena kebudayaan sebagai suatu sistem dan kecenderunganya untuk senantiasa berubah sesuai dengan akumulasi kebutuhan manusia. Kebudayaan sebagai bentuk komprehensif yang melibatkan hubungan dari berbagai wujud nilai, aktivitas, dan material dengan unsur kebudayaan universal, dimana Hampir dari

Page 2: Silabus Sistem Sosial Budaya di Indonesia 2011.doc

seluruh aktivitas dan produktivitas manusia tersebut berorientasi pada suatu sistem nilai budaya yang bersumber dari nilai-nilai keagamaan, filsafat, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan seni. Perkembangan umat manusia baik secara kuantitas maupun kualitas dalam dimensi internal-eksternal ternyata mampu mendorong seperangkat sistem nilai budaya untuk turut berubah, menurut lingkup global, nasional, dan regional (lokal). Sebagai bahan pengayaan, materi perkuliahan akan diperjelas dengan melakukan kajian pada masyarakat dan kebudayaan Sunda sebagai lingkungan sosial budaya terdekat.

TUJUAN MATA KULIAH :

Melalui perkuliahan ini Mahasiswa dapat :

1. Memahami dan menjelaskan pengertian dasar tentang masyarakat, keanekaragaman masyarakat, serta pembedaan masyarakat menurut lokal tempat hidupnya (teritorial)

2. Memahami dan membedakan pengertian dasar tentang masyarakat desa dengan masyarakat kota

3. Memahami dan menjelaskan sejarah dan perkembangan konsentrasi penduduk menjadi daerah pedesaan dan perkotaan

4. Memahami dan membedakan ciri-ciri umum dari lingkungan perkotaan dengan lingkungan pedesaan

5. Menentukan dan membedakan lingkungan perkotaan dengan lingkungan pedesaan menurut ukuran administratif, teritorial, kepentingan, kependudukan dan faktor-faktor sosial budaya

6. Menggambarkan masalah-masalah sosial budaya yang terjadi dari pengaruh hubungan desa-kota

7. Memahami dan menjelaskan kecenderungan-kecenderungan perubahan yang terjadi pada masyarakat desa dan masyarakat kota, khususnya di Indonesia

8. Memahami substansi masyarakat dalam lingkup yang lebih luas sebagai suatu bentuk persekutuan hidup dari unsur-unsur masyarakat yang lebih kecil, dalam hal ini adalah saling ketergantungan antara masyarakat desa dengan masyarakat kota

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

1. Tatap muka di kelas / Ceramah2. Menyediakan situs internet sebagai media pengayaan komunikasi3. Pencarian sumber melalui media internet4. Memberikan tugas individual dan kelompok5. Melakukan kegiatan praktikum :

Merancang kegiatan, membuat instrumen, melakukan penelitian, membuat laporan

6. Diskusi kelompok

Page 3: Silabus Sistem Sosial Budaya di Indonesia 2011.doc

EVALUASI

1. Ujian Tengah Semester (UTS)2. Ujian Akhir Semester (UAS)3. Tugas Individual4. Tugas Kelompok5. Aktivitas Kelas :

Kehadiran, Disiplin, Diskusi

RINCIAN MATERI PERKULIAHAN TIAP PERTEMUAN

Pertemuan 1 : PengantarOrientasi materi umum pembelajaran Mata kuliah, maksud dan tujuan pembelajaran, isi pembelajaran, mekanisme, dan evaluasi Pembelajaran

Pertemuan 2 : Masyarakat dan Kebudayaan sebagai suatu sistem

Pertemuan 3 : Saling ketergantungan dalam masyarakat

Pertemuan 4 : Kesadaran Kolektif

Pertemuan 5 : Acuan Sistem Sosial : Talcott Parson

Pertemuan 6 : Pendekatan Struktural Fungsional

Pertemuan 7 : Pendekatan Konflik

Pertemuan 8 : UJIAN TENGAH SEMESTER

Pertemuan 9 : Masyarakat Majemuk

Pertemuan 10 : Kebudayaan sebagai orientasi nilai (etos kebudayaan) Sumber-sumber sistem nilai Agama, Filsafat, Adat istiadat, Ilmu pengetahuan, seni

Pertemuan 11 : Perubahan nilai sebagai bias perkembangan hidup manusia

Dorongan internal dan eksternal sebagai pangkal perubahan Konsekuensi perubahan terhadap sistem nilai

Pertemuan 12 : Proses perubahan nilai budaya Inovasi, Difusi,

Page 4: Silabus Sistem Sosial Budaya di Indonesia 2011.doc

Pertemuan 13 : Proses perubahan nilai budaya Akulturasi, Asimilasi

Pertemuan 14 : Komparasi fenomena budaya Budaya Nasional

Pertemuan 15 : Komparasi fenomena budaya Budaya lokal : Masyarakat dan Kebudayaan Sunda

Pertemuan 16 : UJIAN AKHIR SEMESTER

Rujukan Utama :

Geertz, Hildred. (1981). Aneka Budaya Dan Komunitas Di Indonesia (terj.), Jakarta: Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial & FS UI.

Koentjaraningrat. (1977). Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: PT. Dian Rakyat

-----------. (1990). Sejarah Teori Antropologi, jilid 1 – 2, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Laurer, Robert H. (1993). Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Lawang, Robert. (19850. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta : Karunika, Universitas Terbuka

Melalatoa, Junus M. ed. (1997). Sistem Budaya Indonesia, Jakarta: Kerjasama FISIP Universitas Indonesia dengan PT. Pamator

Nasikun. (1993). Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Rujukan Pengayaan :

Adimihardja, Kusnaka. (1979). Mata Pencaharian hidup Masyarakat Sunda, dalam Ekadjati, Edi S.: Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta: PT Girimukti Pasaka.

Benedict, Ruth. (1946). Patterns of Culture. New York: Pelican Books.

Boelaars, Y. (1984). Kepribadian Indonesia Modern, Suatu Peelitian Antropologi Budaya. Jakarta: PT Gramedia

Page 5: Silabus Sistem Sosial Budaya di Indonesia 2011.doc

DEPDIKBUD (1983/1984). Proyek Inventarisasi Kebudayaan Daerah : Upacara Tradisional Daerah Jawa Barat

Ekadjati, Edi S. ed. (1984). Masyarakat Sunda Dan Kebudayaannya. Jakarta : Girimukti Pasaka.

Firth, Raymond-Mochtan, B.-Puspanegara S. (1966). Tjiri-tjiri Dan Alam Hidup Manusia, Bandung: Penerbit Sumur Bandung.

Harsoyo. (1984). Kebudayaan Sunda; dalam, Koentjaraningrat, ed.: Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Jambatan.

Ihromi, T.O. ed. (1980). Pokok-Pokok Antropologi Budaya; Jakarta: PT Gramedia.

Keesing, Roger M. (1992). Antropologi Budaya,Suatu Perspektif Kontemporer (terj.); Jakarta: Penerbit Erlangga.

Linton, Ralph. (1963). The Study Of Man, (terj). Bandung: Jemmars.

Peurseun, Van C.A. (1984). Strategi Kebudayaan, (terj.), Yogyakarta: Penerbit Kanisisus.

Pritchard, Evan E. (1983). Teori-Teori Tentang Agama Primitif (terj.). Jakarta: PT Djaya Pirusa

Rogers, Everett M.-Schumaker, Floyd F. (1987). Memasyarakatkan Ide-Ide Baru (terj.); Surabaya: Usaha Nasional

So, Alvin Y-Suwarsono. (1991). Perubahan Sosial Dan Pembangunan Di Indonesia, Teori-Teori Modernisasi, Dependensi, Dan Sistem Dunia; Jakarta: LP3ES.

Soedjito S. (1991). Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Industri; Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya

Soemardjan, Selo-Soemardi, (1974). Setangkai Bunga Sosiologi; Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sumamihardja, Suhandi A. (1984). Organisasi Dan Struktur Sosial Masyarakat Sunda; dalam, Ekadjati, Edi S.: Masyarakat Sunda Dan Kebudayaannya. Jakarta: PT Girimukti Pasaka.

----------------- (1984). Agama, Kepercayaan, dan Sistem Pengetahuan; dalam, Ekadjati, Edi S.: Masyarakat Sunda Dan Kebudayaannya. Jakarta: PT Girimukti Pasaka.