118
SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR SISWA MA PONDOK PESANTREN AL-HAMIDIYAH DEPOK SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd,I) Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Oleh: NUR MUHAMMAD FIKRI ALI NIM: 109011000233 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN

PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR SISWA

MA PONDOK PESANTREN AL-HAMIDIYAH DEPOK

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd,I)

Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh:

NUR MUHAMMAD FIKRI ALI

NIM: 109011000233

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN

PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR SISWA

MA PONDOK PESANTREN AL-HAMIDIYAH DEPOK JAWA BARAT

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Oleh:

Nur Muhammad Fikri Ali

NIM: 109011000233

Di Bawah Bimbingan

Abdul Ghofur, MA. H.

NIP. 196812081997031003

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 3: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Shalat Lima Waktu Berjamaah dan Relevansinya dengan

Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar Siswa MA Pondok

Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat disusun oleh Nur Muhammad

Fikri Ali, NIM 109011000233, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta. Telah melalui

bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan

pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Fakultas.

Jakarta, 15 September 2015

Yang Mengesahkan,

Pembimbing

Abdul Gofur, MA. H.

NIP. 196812081997031003

Page 4: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH

Skripsi yang berjudul “Shalat Lima Waktu Berjamaah dan Relevansinya

dengan Pengendalian Diri dari Perbuatan Keji dan Munkar Siswa MA Pondok

Pesantren Al-Hamidiyah Depok” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus

dalam ujian munaqasah pada tanggal 8 Januari 2016 di hadapan dewan penguji.

Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang

Pendidikan Agama.

Jakarta, 8 Januari 2016

Page 5: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI
Page 6: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

Surat Keterangan Uji Referensi

Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi dengan judul “Shalat lima Waktu

Berjamaah dan Relevansinya dengan Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar Siswa

MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok jawa Barat” yang disusun oleh NUR

MUHAMMAD FIKRI ALI, NIM. 109011000233, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah

disetujui kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada hari Senin, 15 September 2015.

Jakarta, 15 September 2015

DosenPembimbing

Abdul Ghofur, MA.

NIP. 196812081997031003

Page 7: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

v

ABSTRAK

NUR MUHAMMAD FIKRI ALI, 2015. Shalat Lima Waktu Berjamaah dan

Relevansinya dengan Pengendalian Diri dari Perbuatan Keji dan Munkar Siswa

MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat kedisiplinan shalat lima

waktu berjamaah dan relevansinya dengan pengendalian diri dari perbuatan keji

dan munkar siswa dalam kehidupan sehari-hari. (2) mengetahui hubungan antara

shalat lima waktu berjamaah dengan pengendalian diri dari perbuatan keji dan

munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat.

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode wawancara, observasi dan angket.

Target populasi adalah seluruh siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok

Jawa Barat. Sampel yang digunakan berjumlah 69 siswa terdiri dari kelas X, XI

dan XII MA Islamiyah dengan teknik sampling Proportionate Stratified Random

Sampling.

Instrument penelitian untuk shalat dan relevansinya dengan pengendalian diri dari

perbuatan keji dan munkar didasarkan pada validitas isi (content validity) dan

construct validity. Keterandalan dihitung dengan teknik “alpha cronbach”. Hasil

uji coba menunjukkan bahwa keterandalan masing-masing instrument lebih besar

dari r kritis. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis korelasional

“spearman rank” dikarenakan data tidak berdistribusi normal.

Hasil penelitian menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: Pertama, tingkat disiplin

shalat lima waktu berjamaah dan relevansinya dengan pengendalian diri dari

perbuatan keji dan munkar siswa berbeda dikarenakan beberapa faktor yang

mempengaruhi kehidupan siswa. Kedua terdapat hubungan yang sedang antara

sikap disiplin shalat lima waktu berjamaah dengan relevansinya dengan

pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa MA Pondok Pesantren

Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat dengan didukung perolehan r hitung sebesar

0,51 dan t hitung sebesar 4,84 dengan nilai KD sebesar 25,91 %.

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk meningkatkan pengendalian diri

dari perbuatan keji dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah

Depok Jawa Barat melalui peningkatan sikap disiplin shalat siswa dan beserta

faktor lainnya.

Kata kunci : Shalat, pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar

Page 8: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

limpahan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan

alam Nabi Muhammad SAW, yang telah melepaskan umatnya dari lembah

kebodohan ke arah yang penuh dengan cahaya ilmu pengetahuan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana pada

jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Sebagai manusia biasa,penulis menyadari bahwa kemungkinan besar skripsi ini

masih memiliki kelemahan dan kekurangan, maka penulis sangat mengaharapkan

saran dan kritik yang bersifat konstruktif.

Disamping itu,penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini

penulis telah banyak menerima bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuannya terutama kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis baik secara edukatif maupun administratif sejak awal

perkuliahan hingga akhir perkuliahan ini.

2. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bapak

Dr. H. Abdul Majid Khon, MA dan Ibu Marhamah Saleh, Lc yang telah

banyak membantu dan memotivasi penulis untuk selalu semangat dalam

penulisan skripsi ini.

3. Pembimbing bapak Abdul Ghofur, MA dengan segala ketulusan hati telah

memberikan bimbingan, arahan, nasihat yang sangat berarti dalam penulisan

skripsi ini.

Page 9: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

vii

4. Pimpinan dan staf perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

perpustakaan FITK yang telah memberikan fasilitasnya untuk memperoleh

literatur dan bahan yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

5. Abi tercinta Drs. Sobirin HS dan Umi Dra. Maryani S atas segala dukungan

lahir dan batin demi kesuksesan anaknya menatap masa depan yang gemilang.

6. Adinda Almarhumah Rafiqatul Itqiyah (Fika), Muhammad Fadhel Hikam

sekeluarga yang telah memberikan bantuan moril kepada penulis selama

kuliah sampai terselesaikannya skripsi ini.

7. Ncing Itah, Om Zuhri, Ncing Dina, Om Toto, Ncing Dini, Om Ari, Ncing

Okong, Ncing Udin yang siap selalu memberi bantuan dalam penulisan skripsi

ini baik secara moril maupu materil.

8. Kekasih tercinta serta pujaan hati Meisha Noer Kholbi yang telah banyak

memberikan nasehat dan support kepada penulis.

9. Sahabatku Yoppy, Koh Achin, Muiz, Ridwan, Tia dan guruku tercinta Endah

Umayanah yang telah memberikan bantuannya kepada penulis dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini.

10. Kawan-kawan Pendidikan Agama Islam, khususnya angkatan 2009

11. Semua pihak yang penulis tidak bisa menyebutkan satu persatu, yang telah

memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi

para pembaca, terutama bagi kami sebagai penulis. Mohon maaf atas segala

kekurangan. Mari kita berjuang untuk menatap masa depan yang gemilang,

semoga senantiasa bahagia hidup di dunia maupun di akirat kelak. Amiin.

Jakarta, 15 September 2015

Penulis

Page 10: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .......................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah......................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ............................................................................ 4

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

F. Kegunaan Penelitian ......................................................................... 5

BAB II. KAJIAN TEORI dan PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Shalat ......................................................................................... 7

a. Pengertian dan hakikat shalat ............................................. 7

b. Sejarah Perintah Shalat ....................................................... 8

c. Kehujjahan Shalat ............................................................ 10

d. Keutamaan Shalat ............................................................. 11

e. Manfaat Shalat .................................................................. 13

f. Shalat yang Khusyu’ ........................................................ 15

Page 11: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

ix

2. Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan munkar ............... 17

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 29

C. Kerangka Berfikir ........................................................................... 30

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 31

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 33

B. Metode Penelitian .......................................................................... 33

C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 33

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 34

E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 36

F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 39

G. Hipotesis Statistik .......................................................................... 43

BAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ................................................................................ 44

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis............... 50

1. Uji Normalitas ............................................................................ 50

2. Uji Homogenitas dan Linieritas .................................................. 53

3. Pengujian Hipotesis .................................................................... 55

C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 57

D. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 58

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN ...................................... 60

A. Kesimpulan ..................................................................................... 60

B. Implikasi ......................................................................................... 60

C. Saran ............................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 62

LAMPIRAN ........................................................................................................... 64

Page 12: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi angket

Tabel 3,2 teknik pengambilan skor

Tabel 3.3 tabel penolong uji linearitas

Tabel 3.4 interpretasi data

Tabel 4.1 rutinitas kegiatan siswa

Tabel 4.2 tabel distribusi frekuensi shalat lima waktu berjamaah

Tabel 4.3 tabel distribusi frekuensi pengendalian diri dari keji dan munkar

Tabel 4.4 tabel distribusi normal shalat lima waktu berjamaah

Tabel 4.5 tabel distribusi normal pengendalian diri dari keji dan munkar

Tabel 4.6 tabel uji linearitas

Page 13: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 proses coping

Gambar 4.1 polygon distribusi frekuensi shalat lima waktu berjamaah

Gambar 4.2 polygon distribusi frekuensi pengendalian diri dari keji dan munkar

Gambar 4.3 polygon distribusi normal shalat lima waktu berjamaah

Gambar 4.4 polygon distribusi normal pengendalian diri dari keji dan munkar

Page 14: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 angket shalat lima waktu berjamaah sebelum validasi

Lampiran 2 angket pengendalian diri dari keji dan munkar sebelum validasi

Lampiran 3 angket hubungan antara shalat lima waktu berjamaah dengan

pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar

Lampiran 4 pedoman wawancara & hasil wawancara

Lampiran 5 uji validitas shalat lima waktu berjamaah

Lampiran 6 uji validitas pengendalian diri dari keji dan munkar

Lampiran 7 uji reabilitas shalat lima waktu berjamaah

Lampiran 8 uji reabilitas pengendalian diri dari keji dan munkar

Lampiran 9 hasil pengolahan data variabel shalat lima waktu berjamaah

Lampiran 10 hasil pengolahan data variabel pengendalian diri dari keji dan

munkar

Lampiran 11 data mengenai hubungan antara shalat lima waktu berjamaah

dengan pengendalian diri dari keji dan munkar

Lampiran 12 uji linearitas

Lampiran 13 pengujian hipotesis

Lampiran 14 profil sekolah

Lampiran 15 surat keterangan izin penelitian

Lampiran 16 surat keterangan telah melakukan penelitian

Lampiran 17 biodata penulis

Page 15: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama sempurna yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

Disamping itu berisi beberapa perintah yang mesti dijalankan oleh semua umat

Islam. Sesuatu yang diperintahkan oleh Islam ternyata memiliki begitu banyak

hikmah, salah satunya adalah ibadah shalat. Dimana shalat dapat mencegah diri

dari perbuatan keji dan mungkar. Hal ini didukung oleh dalil yang ada, seperi

yang termaktub dalam al-Quran Surah al-Ankabut ayat 45 yang berbunyi:

“Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu

(Muhammad) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari

(perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat allah

(salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah

mengetahui apa yang kamu lakukan.” (QS. Al-Ankabut [29] : 45)”.1

Dalam Islam latihan rohani yang diperlukan manusia diberikan dalam

bentuk ibadah, semua ibadah dalam Islam baik dalam bentuk shalat, puasa, zakat,

maupun haji bertujuan untuk membuat rohani manusia tetap ingat kepada Tuhan,

keadaan senantiasa dekat dengan Tuhan dapat mempertajam rasa kesucian yang

selanjutnya menjadi benteng pertahanan bagi hawa nafsu seseorang untuk

melanggar nilai-nilai moral peraturan dan hukum yang berlaku.2

1 Al-Quran Terjemahan Indonesia, (Jakarta: PT Sari Agung, 1998), Cet. XII, hlm. 786

2 Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fiqh Dakwah, (PT Mitra Cahaya Utama, 2006),

Cet. I, hlm. 125

Page 16: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

2

“Diantara ibadah dalam Islam shalatlah yang membawa manusia kepada

suatu yang amat dekat kepada Tuhan bila dihayati”3 “Shalat juga akan menghiasi

dan memperindah seseorang dengan akhlak yang terpuji dan mental yang sehat,

seperti sifat jujur, mengemban amanat, memenuhi janji, bersikap adil, dan lain

sebagainya”4

“Ibadah shalat yang dilakukan dengan baik, berpengaruh bagi orang yang

melakukannya. Ibadah yang dilakukannya membawa ketenangan, ketentraman

dan kedamaian dalam hidup manusia. Manusia yang tenang hatinya tidak akan

goncang dan sedih hatinya ketika ditimpa musibah”.5

“Shalat, doa-doa dan permohonan ampun kepada Alah, semuanya

merupakan cara-cara pengobatan batin yang akan mengembalikan ketenangan dan

ketentraman jiwa orang yang melakukannya”.

Ketika seseorang menginginkan dijauhkan dirinya dari perbuatan keji dan

mungkar, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan shalat, akan tetapi

kondisi yang ada, seseorang justru tidak berjalan sesuai dengan apa yang

seharusnya. Ternyata banyak ditemukan orang yang rajin shalat, akan tetapi

bersamaan itu pula orang sering melakukan perbuatan keji dan mungkar, apa

masalah sebenarnya yang terjadi? Apakah shalat mereka yang kurang benar? Lalu

bagaimana shalat yang dimaksud dalam dalil diatas. Tentu kita tidak bisa berkata

dalil diatas bertentangan dengan kondisi sekarang.

Sebagai seorang muslim pernahkah anda merasakan bahwa shalat

membantu anda dan menikmati kehidupan yang penuh makna ini? atau boleh jadi

anda tidak tekun melaksanakannya, kadang-kadang rajin, kadang lupa atau

terlalaikan?

3 Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fiqh...,Cet. I, hlm. 177

4 Rifát Syauqi Nawawi, Shalat Ilmiah dan Amaliah, (Jakarta: PT Fikahati Aneska, 2001),

hlm. 13 5 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: CV Karya Mustika, 2005), Cet. II, hlm. 119

Page 17: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

3

Seorang pemuda terpelajar mengeluh dan menangis, dirinya merasa

kehilangan nikmat shalat,”dahulu aku merasakan nikmatnya shalat, setiap ada

persoalan, aku memohon kepada Allah, aku shalat dan berdoa, kadang-kadang air

mataku meleleh tanpa aku sadari. Setelah selesai shalat dan berdoa tidak

menggetarkan hatiku lagi”. Ceritanya. Dari kisah pemuda itu selanjutnya

terungkap bahwa selama tinggal di kota besar ini, ia telah banyak terpengaruh,

bahkan dapat dikatakan bergelimang dengan perikehidupan kota metropolitan. Ia

memang tetap mengerjakan shalat, tetapi tidak dengan kesungguhan.

Allah berfirman:

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolong bagimu; dan sesungguhnya

yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,

yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya ,

dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS. Al- Baqarah, [2] 45-

46)”6

Makna ayat tersebut menggambarkan bahwa sikap dan keadaan manusia

sehari-hari. Coba kita ingat dan bayangkan diri kita sendiri, apakah kita mampu

menahan dan mengendalikan diri dalam berbagai situasi yang menyakitkan hati?

Apakah kita selalu atau sering menghadapi kesulitan dengan shalat dan

berdoa kepada Allah? Ataukah kita malah berlaku sebaliknya, justru lupa shalat

dan menggeratu, karena merasa bahwa Allah telah membiarkan kita kesulitan?

Mari kita coba memahami makna yang terkandung dalam ayat di atas dari

tunjauan kejiwaan. Sabar berarti bahwa kita mampu menerima kenyataan atau

keadaan yang tidak menyenangkan, atau yang tidak diharapkan, dengan tenang

hati dan lapang dada. Misalnya tidak lulus ujian, gagal memperoleh keuntungan,

putus hubungan dengan seseorang yang dicintai, meningggalnya orang yang

menjadi tumpuhan seribu harapan, atau datangnya musibah dan sebagainya.

6 Al-Quran Terjemahan Indonesia, (Jakarta: PT Sari Agung, 1998), Cet. XII, hlm. 12

Page 18: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

4

Apabila orang tidak sabar, ia menjadi bingung, panik, pingsan, atau marah-

marah. Kemampuan berpikir tenang akan hilang, sehingga tidak dapat

memecahkan persoalan yang dihadapinya dengan segera.7

Dengan semua ini apakah kita mesti berpaling diri, ataukah kita melakukan

perbuatan yang keji dan mungkar, sehingga merusak hubungan dengan

masyarakat dan hubungan dengan Allah.

Oleh karena itulah untuk mengupas masalah diatas terkait dengan

pencegahan perbuatan keji dan mungkar, saya tertarik membahas masalah

tersebut.

Itu semua saya tuangkan ke dalam sebuah skripsi dengan judul “SHALAT

LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN

PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR PADA

SISWA MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN AL-HAMIDIYAH

DEPOK”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, terdapat masalah-masalah yang muncul, yaitu:

1. Pemahaman siswa yang masih kurang terhadap makna shalat untuk

meningkatkan kualitas akhlak siswa.

2. Penerapan pembelajaran yang berasal dari Alqur’an dan hadits yang masih

belum menjiwai kehidupan siswa sehari-hari.

3. Banyak siswa yang masih kurang mampu menghindari perbuatan keji dan

munkar.

4. Pemahaman arti shalat yang bisa meningkatkan pengendalian diri dari

perbuatan keji dan munkar.

7 Zakiah Dradjat, Shalat Menjadikan Hidup Bermakna, (Jakarta: CV Ruhama, 1996), Cet.

VII, hlm. 11

Page 19: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

5

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terfokus dan terarah, maka penulis membatasi masalah

pada hubungan shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan keji dan

munkar pada siswa Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok:

Hubungan antara shalat lima waktu berjamaah dengan pengendalian diri

dari perbuatan keji dan munkar yang dimaksud dalam penelitian ini.

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah yang

antara lain adalah: Bagaimana hubungan antara shalat dan pengendalian diri

dari perbuatan keji dan munkar.

E. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah di atas, penulis membuat skripsi yang bertujuan:

Mengetahui hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari

perbuatan keji dan munkar.

F. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menghasilkan manfaat bagi:

1. Universitas Islam Negeri Jakarta

Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, diharapkan penelitian ini

dapat memberikan kontribusi terhadap pengetahuan shalat dan

pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar sehingga lebih

mengetahui arti sebenarnya dalam shalat dan relevansinya dengan

pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar dan mengaplikasikannya

dengan segala peristiwa dalam bentuk yang positif.

2. Siswa

Dengan mengetahui arti shalat dan pengendalian diri dari perbuatan keji

dan munkar lebih dalam lagi, siswa diharapkan bisa menerapkan arti yang

sebenarnya dalam shalat sehingga memberikan dampak positif dalam

menghadapi berbagai problematika yang ada.

3. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Dengan adanya hasil penelitian ini,mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Page 20: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

6

Keguruan bisa mendapatkan ilmu mengenai strategi pembelajaran yang

efektif dan efisien tentang shalat dan pengendalian diri dari perbuatan keji

dan munkar. Selain itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan ke

depannya.

4. Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat dengan

mengetahui makna shalat dan bisa menerapkannya dengan lebih baik di

masyarakat terutama dalam hal peningkatan pengendalian diri dari

perbuatan keji dan munkar masing-masing.

5. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan lebih

luas lagi kepada penulis terutama bidang yang dikajinya karena penulis

masih perlu belajar lagi dan memberikan keterampilan-keterampilan yang

dibutuhkan untuk ke depannya.

Page 21: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

7

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Shalat

a. Pengertian dan Hakikat Shalat

Dalam Kitab Kifayatul Akhyar menjelaskan shalat menurut bahasa adalah

artinya doa, Allah SWT. Berfirman “ ” artinya aku mendoakan

mereka, sedangkan menurut syara‟ ( Istilah ) yaitu segala perkataan dan perbuatan

yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam beserta syarat-syaratnya.1

Kemudian dalam kitab fathul muin menjelaskan shalat menurut bahasa adalah doa

dan menurut syara adalah perkataan dan perbuatan yang khusus diawali dengan

takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dan kesemuanya dinamakan dengan

shalat.2

Menurut Moh. Rifa‟i dalam bukunya fiqh Islam lengkap menjelaskan

bahwa shalat berarti doa, sedangkan menurut syara‟ berarti menghadapkan jiwa

dan raga kepada Allah karena taqwa hambanya kepada tuhannya, mengagungkan

kebesaran-Nya dengan khusyu‟ dan ikhlas dalam bentuk perkataan dan perbuatan

yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut cara-cara dan

syarat-syarat yang telah ditentukan.3

Berdasarkan dari beberapa definisi shalat di atas, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa shalat menurut bahasa adalah doa sedangkan menurut

istilah ialah segala perbuatan dan perkataan yang ditujukan kepada sang khalik

dengan penuh keikhlasan dan ketundukan hati, diawali dengan takbiratul ihram,

dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat dan rukun-rukun tertentu.

Ada dua hakikat bagi shalat yaitu hakikat lahir dan hakikat batin. Adapun

1 Al-Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad Husain, Kifayatul Akhyar, (Indonesia:

Maktabah darul Ihyal Kutub, t.t 1983.), hal. 82

2 Zainuddin Bin Abdul Aziz, Fathul Muin. (Indonesia: Maktabah darul Ihyal Kutub, t. t), hal. 3

3 Moh. Rifa‟i, Ilmu Fiqh Islam Lengkap, (Semarang: CV. Toha Putra, 1978), hal. 79

Page 22: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

8

hakikat lahir itu adalah berdiri, membaca, ruku‟, sujud, dll. Sedangkan hakikat

batin adalah khusyu‟, hadir hati, ketulusikhlasan yang sempurna, memahami

bacaannya, dll. Hakikat shalat lahit dilakukan oleh bagian badan dan anggota,

sedangkan hakikat shalat batin dilakukan oleh hati dan merupakan rahasia

kebatinannya yang menjadi perhatian Allah pada setiap hambaNya.4

b. Sejarah Perintah Shalat

Sebagaimana Rasulullah SAW. sabdakan bahwa shalat sebagai

“imaduddin” yaitu tiang agama. Jika shalatnya rapuh maka tiang agamanya pu

rapuh, dan jika shalatnya kokoh, maka tiang agamanya pun juga kokoh. Perintah

shalat terjadi pada kejadian isra‟ dan mi‟rajnya Nabi Muhammad SAW. yang luar

biasa dengan melakukan perjalanan yang begitu jauh hanya ditempuh semalam

saja. Selain itu, bukan hanya waktu perjalanannya saja, tetapi Rasulullah SAW.

bertatap muka dengan Allah SWT.

Perjalanan isra‟ mi‟raj merupakan perjalanan kerohanian Nabi Muhammad

SAW. yang luar biasa dan di luar akal pikiran sebagai perjalanan untuk

merefreshkan pikiran Nabi dari musibah yang baru diterimanya, yaitu

ditinggalkannya dua orang yang di sayangi. Keduanya yakni istrinya Siti Khadijah

dan kakeknya Abdul Muthalib.

Pada awalnya, Nabi mendapatkan perintah shalat sebanyak lima puluh

waktu. Namun, Nabi Musa menyarankan Nabi Muhammad untuk meminta

keringanan kepada Allah karena umat Nabi Muhammad SAW. tidak akan

sanggup menjalankannya sehingga diringankan sampai lima waktu. Gambaran

perintah keringanan shalat terdapat pada hadits berikut.5

“….Kemudian diwajibkan atasku shalat lima puluh waktu setiap hari,

maka aku kembali dan aku lewat dihadapan Musa As. Dia bertanya „apa yang

telah diperintahkan atasmu?‟ Aku menjawab „ Aku diperintahkan shalat lima

4 Abdullah Haddad, Nasehat Agama dan Wasiat Iman, (Bandung: Gema Risalah Press, 1993), Cet.ke-

3, hal. 124 5 Adnan Tharsyah, Yang disenangi Nabi SAW & yang Tidak Disukai, (Jakarta: Gema Insani Press,

2006), hal. 21-23

Page 23: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

9

puluh waktu setiap hari‟ Musa pun berkata „ Sesungguhnya ummatmu tidak akan

sanggup melaksanakan shalat lima puluh waktu setiap hari. Demi Allah

sesungguhnya aku telah mencoba orang-orang sebelummu, dan aku

berpengalaman mengurus Bani Israil dengan sekuat tenaga. Maka, kembalilah

engkau (hai Muhammad Kepada Tuhanmu) dan mintalah kepadaNya keringanan

untuk ummatmu. Maka aku pun kembali dan di kurangi untukku sepuluh waktu.

Aku kembali lagi ke Musa As, diapun mengatakan seperti yang dia katakan

sebelumnya lalu aku kembali dan di kurangi lagi sepuluh waktu. Aku kembali ke

Nabi Musa As, ia pun mengatakan seperti yang ia katakana sebelumnya. Lalu aku

kembali dan di kurangi sepuluh waktu lagi. Aku kembali ke Nabi Musa, ia pun

mengatakan seperti apa yang ia katakana sebelumnya. Lalu aku kembali dan aku

diperintahkan untuk melakukan sepuluh waktu shalat dalam sehari. Aku kembali

Musa pun berkata seperti apa yang ia katakan sebelumnya. Lalu aku kembali dan

aku diperintahkan untuk shalat lima waktu dalam sehari. Aku kembali ke Musa

As, maka ia pun berkata „apa yang diperintahkan atasmu?‟ Aku menjawab,‟ aku

diperintahkan shalat lima waktu dalam sehari. Ia pun berkata, “ Sesungguhnya

umatmu tidak akan sanggup melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari dan

aku telah mencobanya terhadap orang-orang sebelum kamu, dan telah aku

mengurus Bani Israil dengan sekuat tenaga. Maka, kembalilah kepada Tuhanmu

dan mintalah keringanan dariNya untuk umatmu‟ aku pun berkata, „aku telah

memohon kepada Tuhanku sampai aku malu, akan tetapi aku ridha dan

menerimanya. „Ketika telah ku lalui, terdengarlah suara berkata “Sesungguhnya

aku telah menetapkan kewajibanKu dan telah Aku beri keringanan kepada hamba-

hamba-Ku” (HR. Bukhari).

Itulah gambaran kisah tentang keringanan shalat yang pada awalnya lima

puluh waktu menjadi lima waktu. Walaupun dari segi bilangan hanya lima waktu

namun dari segi ganjaran dan pahala menjadi lima puluh waktu karena satu

kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat pahalanya seperti sabda Rasulullah

SAW.6

6 Ibid, hal. 24

Page 24: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

10

“ Allah berfirman,‟ Wahai Muhammad, sesungguhnya (kewajibanmu)

adalah shalat lima waktu sehari semalam, tiap-tiap shalat (pahalanya) sepuluh

maka berarti pahalanya lima puluh kali shalat” (HR. Muslim).

Perintah shalat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Allah

SWT. telah dilaksanakan oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana hadits Nabi sebagai berikut : “Seorang lelaki Anshar bertanya

kepada Nabi Muhammad SAW. tentang shalat fajar, “Siapakah yang

melaksanakan shalat fajar pertama kali?‟ Nabi menerangkan kepadanya bahwa

yang pertama kali melakukannya adalah Nabi Adam As, shalat dzuhur pertama

kali dilakukan Nabi Ibrahim As ketika Allah menyelamatkannya dari api Raja

Namrud, shalat ashar pertama kali dilakukan oleh Nabi Yaqub As. Ketika Jibril

As memberitahunya tentang keselamatan Yusuf As, Shalat Maghrib dilakukan

oleh Nabi Daud As. Ketika Allah menerima taubatnya, dan shalat sepertiga malam

pertama kali dilakukan oleh Nabi Yunus bin Mata As. Ketika Allah membebaskan

dari perut ikan paus seperti lelaki tua yang tidak berdaya. Kemudian Jibril As.

Mendatanginya lalu berkata, “ Allah Ta‟ala menitipkan salam dan berfirman

kepadamu, “Aku ingin menguji dirimu bagaimana rasanya siksa-Ku di dunia.

Apakah kamu ridha dengan-Ku?‟ lalu Yunus berdiri dan shalat empat rakaat

kemudian berkata, „Aku ridha terhadap Tuhanku. Aku ridha terhadap Tuhanku”‟.7

c. Kehujjahan Shalat

Dalil atas kehujjahan shalat begitu banyak dari Al-Qur‟an maupun dari

hadits. Ayat Al-Qur‟an yang mewajibkan shalat antara lain:

“Hai orang-orang yang beriman, ruku‟lah kamu, sujudlah kamu,

sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat

kemenangan”. (QS. Al-Hajj : 77)

7 Abdul Qadir Jailani, Puncak Kenikmatan Shalat, (Jogjakarta: Bening, 2010), hal. 75

Page 25: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

11

“ Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku‟lah bersama orang-

orang yang ruku‟”. (QS. Al-Baqarah: 43)

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di

waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring, kemudian apabila kamu

telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).

Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-

orang yang beriman.” (QS. An-Nisa: 103)8

Dan masih banyak lagi dalil kehujjahan shalat yang berasal dari Al-

Qur‟an. Selain dari Al-Qur‟an terdapat pula dari hadits yang antara lain sebagai

berikut:

“Islam adalah bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad

utusan Allah, Mengerjakan shalat lima waktu, memberikan zakat, melakukan

puasa pada bulan Ramadhan, dan menjalankan ibadah haji jika mampu.” (HR.

Muslim).9

d. Keutamaan Shalat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tentang pengertian, sejarah dan

kehujjahan shalat, selanjutnya penulis akan membahas tentang keutamaan shalat.

Diantara keutamaan shalat dapat dilihat dari berbagai hadits antara lain

sebagai berikut:

8 Rifa‟i. op.cit., hal. 79-80

9 Ibid, hal. 81

Page 26: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

12

“Apa pendapat kalian apabila ada sebuah sungai di depan rumah salah

seorang diantara kalian, dia mandi di sana setiap harinya lima kali, apakah ada

noda kotoran menempel di badannya?” Para sahabat menjawab, “Tidak ada noda

kotoran menempel di badannya,”Beliau bersabda, “Begitulah perumpamaan bagi

orang-orang yang mendirikan shalat lima waktu, niscaya Allah akan

menghapuskan semua dosa-dosanya.” (HR. Muslim).

“Shalat yang lima waktu, shalat jum‟at ke jum‟at serta Ramadhan ke

Ramadhan merupakan penghapus dosa-dosa (yang dilakukan) antara dua waktu

tersebut asalkan bukan dosa-dosa besar.” (HR. Muslim).10

Dari hadits di atas dapat ditemukan bahwa Rasulullah SAW.

mengibaratkan shalat lima waktu sebagai air yang jernih yaitu sarana

penghapusan dosa. Jika setiap harinya mandi sebanyak lima kali di sungai yang

bersih maka pastilah tidak ada kotoran yang menempel di anggota badan. Sama

halnya seperti shalat lima waktu yang dikerjakan digunakan sebagai sarana

penghapusan dosa karena sebagai manusia pastilah mempunyai dosa dari bangun

tidur sampai terlelap kembali. Maka dari itu keutamaan shalat adalah menghapus

dosa. Disebutkan juga pada hadits yang lain bahwa antara dua shalat lima waktu

tersebut sebagai penghapus dosa juga

Selain hadits-hadits diatas terdapat juga keutamaan atau fadilah shalat

yang telah diterangkan di hadits yang lain, yaitu:

Dari Anas bin Malik Ra. Mengatakan: Rasulullah SAW. bersabda,

“Pertama kali yang dihisab pada seorang hamba adalah shalat. Dan yang pertama

kali Allah wajibkan pada umat ini adalah shalat.”

10

Adnan Tharsyah, op,cit., hal. 25

Page 27: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

13

Dari Ibnu Umar Ra. Mengatakan: Aku mendengar Rasulullah SAW.

bersabda, “Shalat lima waktu adalah tiang agama. Allah tidak menerima iman

kecuali dengan shalat.”11

Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan shalat berdasarkan hadits-

hadits yang lainnya. Selain keutamaan shalat dari segi dalil, bisa dilihat juga

keutamaan shalat dari segi psikologi yang dikutip dalam buku delapan pintu surga

karya Moh. Monib yang antara lain:

a) Menjernihkan Jiwa

Manusia memiliki penyakit-penyakit hati yang perlu diobati dan membuat

keruh hati serta jiwa. Untuk mengobatinya memerlukan tempat curhat agar

perasaan bisa tenang dan menjernihkan jiwa. Dalam hal ini tempat curhat adalah

Allah SWT. melalui shalat yang dikerjakan. Semakin berkualitas shalatnya, maka

akan semakin jernih jiwanya.

b) Mencapai Kesadaran yang lebih tinggi

Di dalam pergerakan shalat terdapat khasiat yaitu menyadarkan jiwa

seperti halnya sujud, posisi ini membuat otak kedudukannya lebih rendah dari

organ hati sehingga aliran darah mengalir ke otak dan otak mendapatkan nutrisi

yang lebih banyak. Posisi ini bermanfaat dan mempengaruhi perbaikan memori

ingatan, penglihatan, pendengaran, konsentrasi, dan kemampuan kognitif

lainnya.12

e. Manfaat Shalat

Selain shalat sebagai penghapus dosa, shalat juga memiliki berbagai

manfaat baik dalam kesehatan fisik maupun kesehatan jiwa. Di antara manfaat

shalat yang penulis temukan antara lain:

1) Shalat Sebagai Pembelajaran Adaptasi yang Baik

Shalat merupakan kewajiban setiap muslim yang harus dilaksanakan

dalam keadaan apapun. Walau sedang sakit, dalam perjalanan, ketiadaan air,

11

Abdul Qadir Jailani, op. cit., hal. 89-90

12 Mohammad Monib, 8 Pintu Surga, (Jakarta: PT Elex Komputindo, 2011), hal. 175-179

Page 28: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

14

hingga dalam peperangan pun shalat wajib untuk dilaksanakan. Keadaan-keadaan

tersebut bukanlah alas an bagi umat Islam untuk tidak melaksanakan shalat, akan

tetapi inilah adaptasi shalat dalam keadaan tertentu dengan tata cara yang berbeda

sehingga shalat dapat dilaksanakan dalam keadaan apapun dan memberikan

pelajaran bahwa umat Islam harus bisa beradaptasi dalam keadaan apapun tanpa

melanggar ketentuan yang ada.

2) Shalat dan Kesehatan Jiwa

Shalat berpengaruh dalam kesehatan jiwa karena di dalam shalat ada unsur

pendidikan bagi jasmani, rohani, dan akal sehingga mempunyai manfaat antara

lain:

(a) Tidak lupa diri

(b) Menumbuhkan rasa percaya diri

(c) Menghalau kekhawatiran

(d) Menghalau rasa takut

(e) Keseimbangan jiwa

(f) Menumbuhkan harapan baru

(g) Ketenangan jiwa

3) Shalat Melatih Akal dan Ingatan

Shalat memberi keistimewaan pada pikiran agar selalu melatih akal dan

ingatan sehingga menjadi fleksibel. Hal ini dibuktikan dengan shalat yang

beradaptasi dengan keadaan tertentu dengan memikirkan cara-cara yang sesuai

dengan aturan. Selain itu shalat dapat mempertajam ingatan karena di dalam

shalat umat Islam membaca al-Qur‟an di setiap rakaatnya dan mengingatnya.

4) Shalat Melindungi Tubuh dari berbagai Penyakit13

Kebersihan merupakan syarat yang sangat penting dalam shalat yaitu mandi,

wudhu, dan bersuci. Ini merupakan tindakan preventif dari berbagai penyakit

karena kegiatan wudhu membersihkan kuman-kuman yang berada pada anggota

tubuh.

13

Muhammad Bahnasi, Shalat bersama Nabi SAW., (Bandung: Mizan Media Utama (MMU),

2010), hal. 21-123

Page 29: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

15

Selain wudhu, gerakan dalam shalat merupakan olahraga yang baik pada

tubuh. Seorang pakar olahraga berkebangsaan mesir, Prof. Ahmad Muhammad

Marzuq mengatakan:

“Diantara manfaat-manfaat shalat bahwa shalat merupakan olahraga yang

cocok untuk otot-otot dan persendian-persendian tubuh. Jika kita perhatikan

gerakan-gerakan shalat ternyata gerakannya menyerupai system swedia dalam

olahraga. Sistem gerakan swedia dalam olahraga kurang lebih berumur 100 tahun.

Sementara sistem shalat telah berlangsung lebih dari 1400 tahun.14

Dan itulah manfaat shalat yang dapat penulis temukan dari mulai shalat

merupakan pembelajaran adaptasi yang baik dimana umat Islam harus bisa

beradaptasi pada keadaan tertentu tanpa melanggar rambu-rambu yang ada.

Kemudian shalat memberikan ketenangan jiwa agar tidak lupa diri dan tetap dekat

dengan sang Khalik.

Shalat pun melatih akal dan ingatan karena setiap harinya umat Islam

diwajibkan shalat lima waktu sehingga menambah potensi akal serta ingatan yang

selalu membaca al-Qur‟an di dalam shalat. Selain kesehatan jiwa, shalat

memberikan kesehatan pada tubuh kita melalui gerakan-gerakan shalat yang

dilaksanakan.

f. Shalat yang Khusyu’

Menurut A. Syafi‟I dalam bukunya pengantar shalat yang khusyu‟

menjelaskan khusyu‟ adalah menyengaja, ikhlas dan tunduk lahir dan batin

dengan menyempurnakan bentuk atau sikap lahirnya serta memenuhinya dengan

kehadiran hati, kesadaran dan pengertian segala ucapan dan bentuk atau sikap

lahir itu.15

Khusyu‟ seperti Imam Ghazali katakana dalam bukunya “Ihya Ulumu

al-Din” dan dikutip dari buku delapan pintu surge menjelaskan khusyu‟ adalah

shalat yang dilakukan dengan hati penuh ketundukan, keridhaan, dan

kepasrahan.16

14

Hilmi al-Khuli, Sakitmu karena Shalatmu, (Yogyakarta: Beranda Publishing, 2010), hal. 97 15

A. Syafi‟i, Pengantar Shalat yang Khusyu’, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994), Cet.

ke-7, hal. 2 16

Mohammad Monib, op.cit., hal. 182

Page 30: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

16

Dengan kata lain khusyu‟ menurut penulis ialah melakukan suatu

perbuatan dengan adanya kesadaran hati dengan penuh ketundukan dan ikhlas

lahir dan batin serta mengerti makna dari segala apa yang diperbuat secara

sempurna.

Shalat yang khusyu‟ merupakan kunci tambahan derajat sebagai manusia

yang beriman di mata Allah SWT. seperti firmanNya:

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-

orang yang khusyu‟ dalam sembahyangnya.” (QS. Al-Mu‟Minuun: 1-2)

Dalam ayat tersebut, Allah SWT memuji orang yang beriman, selain

karena imannya, juga karena shalat yang disertai dengan kekhusyu‟an. Kemudian

Allah mengakhiri pelukisan sifat orang-orang yang beruntung karena shalatnya

seperti tersebut dalam firmannya:

“ Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.” (QS. Al-Mu‟Minuun: 9)

Setelah itu Allah menyebutkan hasil yang mereka peroleh disebabkan

adanya sifat-sifat tersebut:

“ Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan

mewarisi surga Firdaus, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-mu‟Minuun: 10-

11)17

Itulah ganjaran dan keutamaan yang Allah berikan kepada orang-orang

yang shalatnya khusyu‟ dimana Allah akan menambahkan derajat orang-orang

yang melakukan shalat khusyu‟.

Terdapat beberapa kiat untuk dapat melakukan shalat yang khusyu‟. Salah

satunya pada buku “delapan pintu surga” kiat-kiat untuk melaksanakan shalat

yang khusyu‟ ialah

17

Al-Ghazali, Rahasia-Rahasia Shalat, (Bandung: Karisma, 1996), Cet. ke-13, hal. 92

Page 31: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

17

(1) Memahami makna shalat

(2) Memahami makna bacaan

(3) Memahami gerakan shalat

(4) Mengendalikan pikiran18

Selain sumber di atas, penulis juga menemukan kiat-kiat shalat yang

khusyu‟ dengan mengetahui pokok-pokok keteguhan shalat yang dibagi dalam

tiga tahap yaitu:

a. Tahap permulaan sikap lahiriyah yang antara lain adalah:

(1) Jangan tergesa-gesa

(2) Membaguskan budi pekerti mensucikan jiwa

(3) Istighfar

(4) Ta‟awudz

(5) Utamakan tempat tertutup

b. Tahap permulaan sikap batiniah

(1) Taqwa

(2) Sabar, ridha, dan tawakal

(3) Keinginan, niat, dan keputusan hati

(4) Menyadari hakikat shalat

c. Tahap pemahaman

(1) Memahami ucapan

(2) Memahami adab sikap ibadah

(3) Memahami hikmah yang terlihat dan tersirat

(4) Kunci-kunci shalat19

Itulah di antara kiat-kiat shalat yang khusyu‟ yang bisa penulis temukan

dari berbagai referensi untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kualitas

shalat.

2. Pengendalian Diri dari Perbuatan Keji dan Munkar

a. Pengendalian Diri

Merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam menggapai kehidupan

18

Mohammad Monib, op.cit., hal. 185 19

A. Syafi‟I, op.cit., hal. 73-99

Page 32: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

18

yang selaras, serasi, dan seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai individu

dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.

b. Perbuatan Keji dan Munkar

1) Pengertian Perbuatan Keji dan Munkar

Kata keji terjemahan dari bahasa Arab yakni () menurut bahasa artinya

perbuatan atau kejahatan yang menimbulkan aib besar, sedangkan menurut istilah

keji adalah suatu perbuatan yang melanggar susila, seperti bercumbu rayu yang

dilakukan oleh seorang suami atau istri dengan orang lain yang bukan suami istri

yang sah, tetapi tidak sampai berbuat zina, atau melakukan homo seksual dengan

teman sejenisnya.20

Dalam bukunya Toshihiko Izutsu, “Etika Beragama dalam Al-Qur’an”

mengatakan bahwa (perbuatan keji) adalah menunjukkan segala bentuk

kecurangan dan keburukan yang melampaui batas.21

Adapun kata “munkar” adalah sesuatu yang di syariat mengingkarinya,

karena bertentangan dengan fitnah dan maslahah. Munkar secara bahasa berarti

“tidak terkenal” atau “asing”, karena tidak diakui “buruk”. Al-Qur‟an

menekankan kepada Nabi dan kaum muslimin agar terus menerus untuk

menyuruh kepada perbuatan yang ma‟ruf.22

Atau yang dimaksud dengan

“munkar” itu adalah yang diingkari kebaikannya dan yang “ma’ruf” adalah yang

dikenal atau yang diakui kebaikannya.

Munkar dalam pandangan syariat adalah “segala sesuatu yang melanggar

norma-norma agama dan budaya atau adat istiadat dalam suatu masyarakat.23

Kata munkar lebih luas pengertiannya dari kata keji atau maksiat, seperti

perusakan tanaman oleh binatang merupakan kemunkaran, tetapi bukan

kemaksiatan, karena binatang tidak dibebani tanggung jawab. Sesuatu yang boleh

(mubah) dari sudut pandang syariat, apabila bertentangan dengan budaya setempat

20

Ahsin W. Al-Haside, Kamus Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta: SInar Grafika Offset, 2006), Cet. II,

hal. 198 21

Toshihiko Izutsu, Etika Beragama Dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), Cet.

III, hal. 382 22

Tohihiko Izutsu, op.cit., hal. 352 23

Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002, 2005). Vol. X Cet. I, hal. 507

Page 33: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

19

dapat di nilai munkar, seperti misalnya meletakkan kedua tangan di pinggang

ketika berbicara di depan yang dituakan dalam satu masyarakat yang budayanya

tidak membenarkan hal tersebut.24

Dari pengertian di atas dapat kita pahami bahwa keji itu perbuatan yang

bersifat jahat, baik itu kejahatan terhadap diri, maupun terhadap orang lain yang

merusak fitrah manusia. Kalau munkar kebaikannya itu di ingkari, atau tidak

diterima oleh syariat Islam, berbeda halnya dengan sifat yang ma‟ruf bahwa

kebaikannya itu diakui, diterima atau dipandang baik dalam Islam.

2) Macam-macam Perbuatan Keji dan Munkar

Dalam Islam banyak sekali membicarakan tentang perbuatan jelek, buruk,

atau keji yang merusak diri manusia, baik itu merusak diri sendiri maupun

merusak orang lain. Diantara sikap yang jelek atau munkar ialah:

a) Takabur

Takabur atau keangkuhan atau kecongkakan adalah sikap jiwa yang

menganggap diri lebih baik daripada orang lain atau merendahkan orang lain.

Nabi Muhammad bersabda,

“Kecongkakan adalah menolak kebenaran dan melecehkan orang”. (HR.

Muslim dan Tarmizi).25

Menurut Sa‟id Hawwa, kecongkakan merupakan anak kandung dari ujub.

Jadi, keduanya berbeda, pada ujub tidak perlu ada orang yang di ujubi, sedangkan

pada kecongkakan biasanya ada orang yang dicongkaki. Takabur termasuk

penyakit hati, perbuatan keji, karena itu tercela sebagaimana Allah berfirman:

Sedang malaikat-malaikat memukulkan tangan-tangannya, sambil berkata:

“keluarkanlah nyawamu! Hari ini kamu dib alas dengan azab yang menghinakan,

karena kamu mengatakan hal-hal yang tidak benar mengenai Allah dan kamu

menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya (QS. Al-An‟am: 93).

24

Quraish Shihab, op.cit., hal. 507 25

Sudirman Tebba, Sehat Lahir Batin, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2005), Cet. I, hal.

180

Page 34: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

20

Kecongkakan itu dibagi tiga macam dilihat dari segi sasarannya antara

lain:

(1) Kecongkakan kepada Allah

“….Dan barang siapa enggan menyembahNya dan menyombongkan diri,

(Allah) akan menghimpun mereka semua kepadaNya (QS. An-Nisa : 172).26

(2) Kecongkakan kepada utusan Allah. Ini juga banyak diceritakan dalam al-

Qur‟an.

“ Jika kamu taati seorang manusia serupa kamu, pastilah kamu merugi bila

demikian.‟ (QS. Al-Mukminun : 34)27

(3) Kecongkakan kepada sesama manusia

Yaitu dengan menganggap diri lebih terhormat dan melecehkan orang lain,

sehingga tidak mau sejajar dengan mereka. Ini juga sifat tercela karena manusia

tidak boleh bersikap congkak. Kecongkakan hanya layak bagi Yang Maha Kuasa.

Manusia yang lemah dan tidak berkuasa apa-apa tidak layak bersikap congkak.

Kalau manusia bersifat congkak maka dia berarti telah menentang Allah.28

Salah satu sifat takabur yang sering dibicarakan oleh orang adalah seperti

sikap iblis yang menolak perintah Allah ketika diperintahkan untuk bersujud

kepada Adam. Karena kesombongannya, maka sang iblis yang diciptakan dari api

neraka merasa lebih tinggi disbanding dengan Adam yang diciptakan dari tanah,

tetapi sikap iblis seperti ini dilaknat oleh Allah. Karena dalam hidup ini tidak ada

yang berhak memiliki sifat sombong selain Allah.

26

Al-Qur‟an Terjemahan Indonesia (Jakarta: PT. Sari Agung, 1998), Cet. XII, hal. 190 27

Al-Qur‟an, op.cit., hal. 654 28

Sudirman Tebba, op.cit., hal. 183

Page 35: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

21

b) Riya

Menurut Muhammad Mahdi bin Dzar al-Naraqy, Riya adalah melakukan

perbuatan baik untuk pamer, bukan karena Allah. Ini termasuk perbuatan keji dan

dosa yang dapat menghancurkan kehidupan agama seseorang. Allah berfirman:

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang

yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat Riya dan enggan (menolong

dengan) barang berguna.” (QS. Al-Ma‟uun : 4-7)29

Seorang yang melakukan ria berarti tidak mampu merealisasikan dirinya

dengan baik, karena pelakunya berbuat sesuatu hanya untuk mencari muka, tanpa

memperhitungkan kualitas amaliahnya.30

Riya sering bersemayam pada seseorang

yang labil, karena belum memiliki keimanan dan keyakinan yang kuat. Dalam

melakukan aktifitas, ia tidak memfokuskan tujuannya pada Zat Yang Maha

Mutlak, tetapi kepada banyak tujuan yang bersifat incidental dan kebutuhan

sesaat. Orang yang melakukan perbuatan ria tidak memiliki komitmen yang kuat,

karena pikirannya berubah-rubah menurut apa yang diinginkan, jika seseorang

sadar akan status dan kedudukannya, maka segala sesuatu yang diperbuatnya

seharusnya untuk mencari ridho Allah, bukan ingin pamer dan cari muka di

hadapan orang. Adapun cirri-ciri orang ria adalah sebagai berikut:

(1) Riya dalam sedekah

Adalah menyebut-nyebut pemberiannya dan menyakiti hati si penerima,

maka ia tidak mendapatkan pahala karena diumpamakan seperti “Batu Licin”

yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah

dia bersih, juga tergolong kafir dan berteman serta bersekutu dengan setan.

29

Al-Qur‟an, op.cit., hal. 1270 30

Abdul Majib, Kepribadian Dalam Psikologi Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2007), Edisi I, hal. 365

Page 36: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

22

(2) Riya dalam shalat

Berarti melakukannya dengan bermalas-malasan dan menjadi giat jika

dilakukan dihadapan manusia, bahkan ia berusaha melupakan untuk

mengerjakannya, sosok seperti ini tergolong munafik yang diancam masuk

neraka.

(3) Riya dalam berperang

Ia angkuh ketika berangkat perang dan menghalangi orang lain untuk

berpartispasi dalam berperang.31

Riya adalah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari

keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di

masyarakat. Ada dua macam perbuatan riya :

a) Riya dalam ibadah. Apapun bentuknya, selamanya keji.

b) Riya diluar ibadah yang kadang-kadang tercela, tetapi adakalanya hukumnya

mubah atau boleh, dan bahkan disukai. Misalnya, bila seseorang secara

terbuka berlaku pemurah, dengan niat mendorong orang lain untuk juga untuk

berlaku pemurah, maka tindakannya itu bukan saja tidak tercela, tetapi malah

disukai. Karena itu, ria tergantung pada niat orang yang melakukannya.32

c) Dengki

Dengki adalah menginginkan musnahnya keberuntungan orang lain.

Menurut Nurcholis Madjid, bahaya penyakit hati ini digambarkan dalam surah

kedua terakhir al-Qur‟an yang memuat perintah kepada Nabi Muhammad SAW.

Agar beliau memohon kepada Allah dari cuaca pagi supaya dilindungi dari

kejahatan seorang pendengki:

Dan dari kejahatan orang yang dengki bila ia mendengki(QS. Al-Falaq : 5)

31

Abdul Majib, op.cit., hal. 185 32

Sudirman Tebba, op.cit., hal. 185

Page 37: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

23

d) Fitnah

Fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa didasari kebenaran yang

disebarkan dengan maksud memburuk-burukkan orang, seperti menodai nama

baik, merusak kehormatannya, dan yang semacamnya. Jadi, fitnah termasuk

perbuatan keji sehingga hukumnya haram dan tercela.

Fitnah merupakan penyakit hati yang harus dibuang. Caranya adalah

menjauhi segala penyebabnya, seperti mengikuti hawa nafsu dan persaingan

duniawi yang tidak adil. Kemudian menekankan gejala fitnah dengan menutup

peluang munculnya penyakit atau perbuatan keji ini.

Mengobati penyakit rohani yang bersifat keji tersebut tentu tidak sama

dengan mengobati penyakit jasmani. Dalam mengobati penyakit jasmani, inisiatif

mungkin bisa muncul dari orang lain, tetapi dalam mengobati penyakit rohani

diperlukan tekat dari si penderita itu sendiri.

Dalam zaman serba canggih sekarang ini, orang dengan sangat mudah

untuk mencapai sesuatu yang di inginkan. Misalkan dalam bentuk komunikasi

sekarang ada telepon genggam (handphone) yang memudahkan untuk semua

orang dalam berkomunikasi, seperti halnya pesawat televisi,orang dengan cepat

mendapatkan informasi, baik itu mengenai ekonomi, sosial, maupun dalam hal

politik. Tetapi sebaliknya tidak dapat dinafikan, pada saat sekarang ini banyak

terdapat program televisi yang berisikan gossip.

Saat ini hamper di setiap stasiun televisi memiliki paket acara seperti di

atas. Bahkan sebuah stasiun televisi ada yang memiliki lebih dari satu paket acara

infotainment tersebut, dengan jadwal tayangan ada yang mendapat porsi tiga kali

seminggu. Hamper semua isi acara sejenis itu, isinya adalah menyingkap

kehidupan pribadi para selebritis. Walhasil, pemirsa akan mengenal betul seluk

beluk kehidupan para artis, seolah diajak masuk ke dalam rumah bahkan kamar

tidur artis tersebut. Gossip adalah tindakan yang paling di benci Allah. Tetapi

celakanya, kebiasaan itu justru disukai banyak orang, baik di kantor, di tempat

kerja atau bahkan di rumah. Terutama kalangan ibu-ibu.

Banyak hal yang bergeser dan berubah dengan hadirnya pesawat televisi

ke rumah kita, terutama yang berkaitan dengan budaya dan akhlak. Salah satu

Page 38: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

24

yang jelas terlihat yaitu pergeseran makna bergunjing atau menggosip. Menggosip

adalah tindakan yang kurang terpuji celakanya lagi kebiasaan ini seringkali

dilekatkan pada sifat kaum wanita. Dahulu, orang akan tersinggung jika dikatakan

tukang gossip. Dan merasa sangat malu. Namun saat ini pesan tersebut telah

mengalami pergeseran.

Beberapa acara informasi kehidupan para artis atau selebritis yang di

kemas dalam bentuk paket hiburan atau infotainment dengan jelas-jelas menyebut

kata gossip sebagai bagian dari nama acaranya. Bahkan pada salah satu acara

tersebut pembawa acaranya menyebut diri, dan menyapa pemirsanya dengan

istilah “biang gossip”.

Sepintas acara ini terkesan menghibur. Seorang ibu yang kelelahan setelah

menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya mungkin akan terasa terhibur dengan

sajian-sajian,sisi-sisi kehidupan pribadi orang-orang terkenal. Apalagi kemasan

acara yang semakin bervariasi ada yang diselingi nyanyi, wawancara langsung

dengan artis, daftar hari ulang tahun para selebritis, dan lain-lain. Namun jika kita

cermati lebih jauh, isisnya kurang lebih adalah menggosip atau menggunjing.

Sejak awal tahun 2002 yang di tandai dengan banyaknya artis pisah ranjang dan

bercerai, peristiwa-peristiwa semacam ini merupakan sasaran empuk bagi penyaji

hiburan ini. Pemirsa disuguhi sajian informasi yang sarat dengan pergunjingan.

Masing-masing pihak merasa benar dan tentu saja menyalahkan pihak

lainnya. Menggosip merupakan tindakan buruk, tidak terasa memiliki konotasi

buruk jika terus menerus disosialisasikan dengan paket menarik di televisi.

Bahkan dianggap sebagai tindakan biasa dan lumrah. Menceritakan aib orang lain

menjadi sesuatu yang tanpa beban kita lakukan, padahal jika kita cermati makna

gossip yang sama dengan ghibah, barangkali kita akan merasa mengerikan ghibah

dalam Islam.

Ghibah atau gossip merupakan sesuatu yang dilarang agama. Apakah

ghibah itu? Tanya seorang sahabat kepada Rasulullah SAW. Ghibah adalah

memberitahu kejelekan orang lain! Jawab Rasul. Kalau keadaannya memang

benar? Tanya sahabat lagi. Jika benar itulah ghibah, jika tidak benar itulah dusta!

Tegas Rasulullah SAW. Percakapan tersebut diambil dari HR. Abu Hurairah

Page 39: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

25

Sosialisasi pergunjingan di televisi bagaimana pun harus dihindari. Jangan

sampai kita merasa tidak berdosa melakukannya. Bahkan merasa terhibur dengan

informasi semacam itu. Kita harus berhati-hati, bahaya ghibah harus senantiasa

ditanamkan agar kita senantiasa sadar akan bahayanya. Benar kiranya jika

dikatakan bahwa dahulu orang tinggal di dalam rumah karena menghindari

bahaya dari luar. Kini bahaya justru berasal dari dalam rumah sendiri yaitu dengan

hadirnya acara yang menurunkan kualitas iman di televisi.

e) Namimah (menghasut)

Namimah berarti menghasut orang dengan menyampaikan kabar bohong

dan fitnah tentang orang lain. Ini juga disebut tukang adu domba atau sekarang

lebih popular dengan istilah “provokator”. Perbuatan ini tercela dan merupakan

perbuatan yang harus ditepis. Allah SWT berfirman :

“ Tukang ejek dan pencela yang berkeliling menyebar fitnah”. (QS. Al-

Qalam : 11)

“ Celakalah setiap penyebar fitnah dan pengumpat “.(QS. Al-Humazah : 1)

Sesungguhnya ajaran Allah melarang dan mengancam umat memaki-maki,

menghujat, dan menghina karena umat-umat ini adalah tergolong kafir (walaupun

dalam umat Islam sendiri maupun sebagian besar non Islam). Ajaran Allah hanya

member pengertian agar keimanan atau kedisiplinan dapat diartikan adalah

kesabaran, keramahan, kebersamaan, persaudaraan kerjasama, keadilan,

kesayangan, solusi, perdamaian, tujuan hidup dan kesopanan.

Perlu ada semangat kita untuk member tahu dan mengkoordinasikan pada

para ulama atau para pimpinan Islam agar member informasi kesadaran dan

kebenaran pada masyarakat dunia ini. Demi kesadaran masyarakat Islam dan

semuanya atas tujuan hidup di dunia ini. Artinya harus ada berbuat baik, bersolusi

dan kedisiplinan, bukan memaki, menghujat, marah, menuduh, memampuskan

dan sebagainya. Karena itu benar-benar bukan postur Islam.

Page 40: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

26

Sesungguhnya tidak boleh menggunakan kebencian, melainkan terus

memperjuangkan jihad dengan menyebarkan kebenaran, nasihat, keadilan,

perdamaian dan kebaikan. Selalu ada ajaran Allah tetap melotot pada kita agar

terus menasihati masyarakat semua termasuk barat. Dalam permasalahan

kemaksiatan dan keburukan lainnya.

Apakah sifat Nabi Muhammad adalah seorang penghina, marah, dan

penuduh? Padahal ajaran Allah dan sejarah banyak menyatakan bahwa Nabi

Muhammad memiliki sifat yang sangat mulia dan bersabar.

3) Faktor-faktor Perbuatan Keji dan Munkar

a. Faktor Usia

Usia yang relatif muda, lebih cenderung beresiko tinggi terhadap berbagai

bentuk kejahatan, baik yang bersifat kejahatan sosial maupun berupa kejahatan

kepada tuhan, disbanding dengan orang yang sudah mendekati usia lanjut. Namun

ada sedikit beebeda pendapat dikalangan ahli mengenai standar usia yang

memiliki resiko ini. Ada yang mengatakan bahwa hal ini terjadi antara usia 18

sampai 25 tahun. Ada juga yang berpendapat bahwa usia rawan ini adalah yang

menjelang usia dewasa (pada umumnya antara usia 14-17 tahun). Sedikit sekali

yang berpendapat pada usia dewasa.33

b. Faktor Jenis kelamin

Ada juga yang mengembalikan persoalan ini kepada jenis kelamin, antara

pria dan wanita. Wanita, menurut statistik yang ada, lebih beresiko kecil terlibat

dalam satu detik kejahatan disbanding dengan pria. Atau karena wanita lebih

banyak memiliki kelemahan dan keterbatasan. Atau bisa jadi juga lantaran jenis

pria lebih banyak memiliki kelemahan dan keterbatasan. Atau bisa jadi juga

lantaran jenis pria lebih banyak berkecimpung di dunia luar.

33

Abdullah Ahmad Qadiry, Buku Manusia dan Kriminalisasi Terj. Dari buku aslinya, Sabab Al-

Jarimah oleh Muhammad Mahrus Muslim, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1993), Cet. I, hal. 13

Page 41: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

27

c. Faktor-Faktor Psikologis

Sementara para ahli meyakini bahwa perilaku yang beradap justru timbul

sebagai akibat dari hal-hal yang sifatnya psikologis. Dapat dicontohkan misalnya

karena tingkat intelegensi yang rendah, tidak kuat mengendalikan diri, dan lain

sebagainya yang akhirnya memiliki pelarian mengarah kepada pemuasan diri

dengan cara-cara melakukan tindakan-tindakan yang cenderung negatif.

d. Faktor-Faktor Sosial

Faktor-faktor sosial termasuk diantaranya sosial ekonomi seperti

kemiskinan adalah merupakan unsur dominan yang bergerak aktif dalam proses

pembentukan perilaku perbuatan keji dan munkar. Ia adalah wilayah rawan yang

membuka banyak kesempatan bagi terjadinya suatu tindakan negatif.

Ketidakstabilan ekonomi juga mengundang terjadinya kasus-kasus korupsi,

pemerasan, manipulasi dan kasus-kasus lain yang sejenis. Demikian pula

perkembangan struktur sosial yang tak seimbang banyak menimbulkan pengetatan

undang-undang sana sini.

Disisi lain, interaksi yang berlangsung antara satu individu dengan

individu sosial yang lain dalam satu komunitas sosial (misalnya dalam hubungan

antar sesame teman, keluarga, kelompok, lokalitas, dan lain-lain, akan

mengakibatkan taqlid individual. Dimana, yang merasa yunior, akan bertaqlid

dengan sudah senior, yang kecil meniru perilaku yang lebih tua.

e. Faktor Politis dan Ekonomi

Salah satu penyebab timbulnya delik kejahatan dan kemungkaran,

diantaranya adalah di pengaruhi oleh faktor politis. Konsep marxisme mengatakan

konfrontasi yang berlangsung dalam komunitas masyarakat kapitalis, berbeda

bentuk dengan konflik yang terjadi antar individu dengan kondisi sosial yang

mengitarinya.34

f. Faktor Jaringan Kerja Organisme Tubuh

Dapat dicontohkan di sini bahwa gangguan yang terjadi pada saluran

pencernaan bisa berakibat pada proses yang membentuk jaringan tubuh menjadi

terganggu. Gangguan ini selanjutnya akan menimbulkan ketidakstabilan kerja

34

Abdullah Ahmad Qadiry, op.cit., hal. 15

Page 42: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

28

system urat saraf secara keseluruhan. Sementara, kondisi seperti ini akan

menimbulkan efek negatif bagi pembentukan perilaku dan segi emosional orang

tersebut. Sehingga, pada gilirannya nanti, akan mendorong orang tersebut untuk

terlihat satu delik kejahatan.35

Ada faktor lain yang membuat seorang itu berperilaku jahat (keji), di situ

yang sangat banyak adalah dorongan jiwa dan dorongan syaitan. Keduanya hanya

membawa kepada kezaliman. Dengan kata lain adalah karena dorongan hawa

nafsu terutama dorongan nafsu amarah. Allah berfirman :

“ Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena

sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang

diberi Rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang.” (QS. Yusuf : 53).36

Gejala-gejala kejahatan ini berhubungan dengan enam sisi yang mengatur

hubungan manusia dengan tuhannya dengan selamanya, serta dengan jiwanya,

yaitu sebagai berikut:

a. Panjang angan-angan.

b. Banyak bergaul.

c. Banyak berkhayal.

d. Kenyang.

e. Banyak tidur.

f. Bergantung kepada selain Allah.37

Kalau seseorang telah dikendalikan oleh hawa nafsu jelek, maka hidup dan

kehidupan serta kesehariannya berlaku tidak sopan, bahkan menentang ketentuan-

ketentuan syariat Islam, oleh sebab itu ada kiat-kiat tertentu untuk mengendalikan

diri untuk melawan hawa nafsu supaya tidak terjadi perbuatan yang keji,

antaralain sebagai berikut:

35

Ibid, op.cit., hal. 36

Al-Qur‟an Terjemahan Indonesia, (Jakarta: PT Sari Agung, 1998), Cet XII, hal. 448 37

Shalah Syadi, Mutiara Hikmah Kitab Madarijus Salikin, (Jakarta: Najla Press, 2003), cet I,

hal. 176

Page 43: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

29

a. Memulai kesabaran dalam setiap menhadapi kepahitan, sebaik-baik hidup

adalah seseorang menyertai hidup dengan kesabaran.

b. Berpikir bahwa dia diciptakan bukan untuk kepentingan nafsu.

c. Mempertimbangkan akibat nafsu.

d. Menghinakan diri sendiri karena tunduk kepada hawa nafsu.

e. Ingatlah sabda Nabi Muhammad SAW, “Orang yang kuat itu bukan karena

bergulat, tetapi menguasai dirinya tatkala sedang marah”.38

Nabi SAW

bersabda:

“ Orang yang kuat itu bukan karena bergulat, tetapi ia bisa menguasai atau

mengendalikan dirinya ketika dia marah”. (HR. Bukhari dan Muslim).39

Pengendalian diri bagi orang yang terlanjur berbuat keji, yakni bisa

dilakukan dengan cara pendiagnosaan dan penyembuhan baik faktor-faktor

penyebabnya, maka demikian juga halnya dengan permasalahan jiwa dan sosial.

Permasalahan jiwa dan sosial, baik besar maupun kecil pernah menimpa

semua manusia di dalam hidup ini. Jika seseorang ditimpa kesulitan, atau sering

melakukan perbuatan menyimpang yang sifatnya melanggar norma, baik norma

hokum, agama, ataupun norma kesusilaan, maka hendaknya seseorang menaruh

perhatian untuk menyembuhkan tubuhnya tatkala sakit. Dia memeriksa dan

mengetahui apa penyebabnya, dan setelah itu menyembuhkannya. Baik juga jika

dia mengobati efek-efek yang ditimbulkannya, sebagai seorang dokter biasa

mengobati rasa demam yang diakibatkan suatu penyakit, karena efek suatu

penyakit dapat membahayakan seseorang jika diabaikan penyembuhannya.

Di samping itu mengingat mati, maka akan terpampang dihadapan

seseorang bagaimana menjadikan kesempatan yang ada untuk berlaku baik

sesame manusia dan selalu beramal di jalan Allah. Ada hal lain yang memberikan

nilai positif pada diri seseorang jika selalu mengingat mati yaitu menjadikan

38

Suryana, Sudrajat, Menimba Kearifan Tasawuf Kontemporer, (Jakarta: Laksmi Studi, 2001),

hal. 167-168 39

Almarhum, As-Sayyid Ahmad Al-Hasyimi, Mukhtaru Al-Hadits An-Nabawiyah, (Semarang:

Toha Putra), hal. 125

Page 44: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

30

seseorang berlaku zuhud terhadap dunia sehingga terpelihara dari perbuatan

buruk. Imam Ali Asa berkata “ barang siapa banyak mengingat mati, maka dia

ridho dengan dunia yang sedikit”.40

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan ini antara lain

1. Hartati Novitasari (2009) yang berjudul “Hubungan Motivasi Shalat Subuh

dengan Disiplin Kerja Guru”. Pendekatan yang dilakukan penelitian ini

adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasi untuk mengetahui

seberapa besar hubungan antara variabelnya. Persamaannya dengan penelitian

ini adalah sama-sama menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan

teknik korelasi. Perbedaannya adalah populasi dan bidang kajian, populasi

penelitian ini adalah guru sedangkan penelitian penulis adalah siswa MA.

Kemudian bidang kajian penelitian ini motivasi shalat subuh, sedangkan

penulis tidak hanya terpaku pada motivasi dan shalat subuh saja, namun lebih

kepada shalat berjamaah lima waktu.

2. Muhammad Fazrih (2011) yang berjudul “ Disiplin Beribadah Siswa SMP

Islam Assa’adah Pondok Kelapa”. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dan metode survei yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya

terjadi. Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji

tentang disiplin beribadah, namun penelitian penulis lebih spesifik kepada hal

shalat. Kemudian perbedaannya adalah mengenai pendekatan dan metode

yang digunakan.

3. Parjuangan (2010) yang berjudul “Efektivitas Pelaksanaan Ibadah Shalat

Jama’ah Terhadap Akhlak Siswa”. Penelitian ini sama-sama menggunakan

pendekatan kuantitatif dan metode analisis korelasi untuk mengetahui

hubungan diantara variabelnya. Perbedaannya adalah variabel yang diteliti dan

populasi tempat penelitian.

40

Khalil al-Musawi, Buku Bagaimana Membangun Kepribadian Anda, Terj. Dari Kaifa Tabni

Syakhshiyyatah oleh Ahmad Subandi, (Jakarta: PT Lentera Basritama, 1999), Cet. II, hal. 10

Page 45: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

31

C. Kerangka Berfikir

Setelah penulis menjelaskan variabel shalat dan pengendalian diri dari

perbuatan keji dan munkar, penulis menemukan beberapa keterkaitan antara

keduanya. Salah satunya teori bahwa shalat merupakan sarana pembelajaran

adaptasi yang baik dan sebagai pelatihan akal dan ingatan. Itu membuktikan

bahwa shalat mengajarkan untuk berfikir menggunakan akal dan mencari jalan

keluar bagaimana caranya bertindak dengan baik terhadap peristiwa-peristiwa

tertentu dengan situasi tertentu. Dan ini bisa meningkatkan dan menambah potensi

pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar.

Kemudian perbuatan keji dan munkar dapat merangsang pikiran baru,

khayalan dan tingkah laku baru, contohnya jika telah datang waktu shalat, namun

ketika itu merasakan marah atau sedih maka suatu perilaku bisa berubah

tergantung bagaimana tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar

dapat mengendalikannya. Orang yang kurang mengendalikan diri dari perbuatan

keji dan munkar maka bisa saja mengakhirkan shalatnya sampai emosinya

mereda, namun sebaliknya orang yang mengerti arti tentang shalat dan bisa

mengendalikannya maka shalat bisa menjadi obat dalam mengobati perbuatan

negatif

Kemudian terdapat teori yang lain tentang perbuatan positif dan perbuatan

negatif. Perbuatan positif bisa memberikan dampak positif yang membuat senang

dan tenang. Contohnya di saat merasa sedih atau marah, shalat sebagai sarana

kesehatan jiwa bisa menjadi obat agar emosi mereda dan menjadi tenang sehingga

setiap pengambilan keputusan terhadap berbagai problem dapat dipikirkan secara

matang. Kemudian contoh lain di saat merasa bahagia maka pengendalian diri

bisa mengolahnya menjadi motivasi untuk beribadah sehingga bisa mempercepat

ibadah atau sebaliknya mengulur waktu untuk ibadah bahkan tidak menunaikan

ibadah. Begitu juga dengan perasaan sedih atau yang lainnya kita olah sesuai

pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar kita menjadi hal yang positif

atau sebaliknya.

Berdasarkan teori di atas penulis mempunyai kerangka berfikir bahwa

diduga terdapat hubungan yang relevan antara shalat dengan pengendalian diri

Page 46: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

32

dari perbuatan keji dan munkar yang mana semakin mengerti arti shalat seseorang

maka semakin tinggi pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar seseorang,

begitu juga sebaliknya.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji

kebenarannya.41

Sehubungan dengan permasalahan penelitian ini yaitu mengenai

ada tidaknya hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan keji

dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat. Maka

hipotesisnya

Ho : Tidak ada hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan

keji dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa

Barat

H1 : ada hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan keji

dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa

Barat

41

Syofian Siregar,Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2010), hal. 152

Page 47: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk menyelesaikan penelitian ini, penulis menjadikan MA Pondok

Pesantren Al-Hamidiyah Depok yang bertempat pada Jl.Raya Depok Km 2 No. 12

Kelurahan Rangkapan Jaya Kecamatan Pancoran Mas Depok Jawa Barat sebagai

tempat penelitian. Alasan penulis untuk menjadikan MA Pondok Pesantren Al-

Hamidiyah sebagai tempat penelitian dikarenakan keadaan siswa sehari-hari yang

dipantau oleh pengurus ponpes sehingga data yang diteliti penulis bisa lebih

akurat dengan ditambah data dari pendapat pengurus ponpes dan observasi.

Waktu untuk dilaksanakan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16

bulan Februari sampai dengan 19 Februari 2015.

B. Metode Penelitian

Di dalam penelitian terdapat berbagai jenis dan metode penelitian yang

dipakai. Dalam penelitian yang diteliti ini, penulis menggunakan pendekatan

kuantitatif karena data yang dikumpulkan berupa angka. Kemudian penelitian ini

menggunakan metode analisisis korelasional melalui teknik korelasi “product

moment” oleh Pearson atau teknik “alpha cronbach”.

Metode analisis korelasional dipakai sebagai metode penelitian penulis

karena penulis bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara

variabel shalat dengan variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar

pada siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa Barat

C. Populasi dan Sampel

Populasi menurut Nurul Zuriah adalah “seluruh data yang menjadi perhatian

peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu tertentu.”1 Sedangkan sampel sering

didefinisikan “sebagian dari populasi.”2

1 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),

Cet. ke-3, hal. 116 2Ibid, hal. 119

Page 48: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

34

Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa populasi adalah

seluruh obyek/subyek yang menjadi fokus penelitian penulis untuk dipelajari

dalam suatu ruang dan lingkup tertentu. Sedangkan sampel, penulis sependapat

dengan Nurul Zuriah bahwa sampel adalah sebagian dari populasi.3

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan populasi dari MA Pondok

Pesantren Al-Hamidiyah Depok dari subyek penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis mengambil teknik “proportionate stratified

random sampling” dikarenakan populasi yang menjadi obyek penelitian tidak

homogen dan berstrata secara proporsional. Populasi MA Pondok Pesantren Al-

Hamidiyah terdiri dari kelas 7 sampai 9 yang berjumlah 377 orang yang masing-

masing kelas memiliki anggota yang proporsional dan tidak homogen antar

kelasnya. Kemudian jumlah sampelnya ada 69 orang yang terdiri dari kelas 7

sampai 9.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui tingkat

shalatlima waktu berjamaah dan tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji dan

munkar siswa serta hubungannya adalah menggunakan kuesioner. Kemudian data

yang diperoleh dari kuesioner itu diperkuat dengan wawancara.

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah “suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan

karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh

oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.”4 Kemudian jenis

3 Sugiyono, statistika untuk penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), cet. 21, hal. 61-62

4 Syofian Siregar, op. cit., hal. 132

Page 49: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

35

kuesioner yang digunakan peneliti adalah kuesioner tertutup karena pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan pada responden, jawabannya sudah berbentuk skala

likert.

Dalam pengumpulan data melalui angket, penulis menyediakan dua angket

masing-masing dengan variabel shalat dan variabel pengendalian diri dari

perbuatan keji dan munkar. Dalam penyusunannya, penulis berpedoman pada kisi-

kisi sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Angket

Variabel Aspek yang Dinilai No Soal Jumlah

Soal Favourable Unfavourable

Shalat Lima

Waktu

Berjamaah

Ketepatan Waktu 1, 2, 3, 4, 5, 6 7 7

Tanggung Jawab 8, 9, 10, 11, 12,

13

14, 15, 16, 17,

18, 19, 20

13

Kemauan atau

Kehendak

21,22,23, 24, 25 26, 27, 28, 29,

30

10

Pengendalian

Diri Dari

Perbuatan

Keji dan

munkar

Mengenali Perbuatan

Munkar

1, 2, 3 4, 6 4

Mengelola

Pengendalian Diri

5, 7 8, 9, 10, 11 7

Memotivasi Diri 12, 13 14, 15 4

Empati 16, 17, 18, 19 20, 21, 22, 23 8

Membina Hubungan 24, 25, 26, 27,

28

29, 30 7

2. Wawancara

Wawancara adalah “teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti

untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan

berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada si

peneliti.”5

5 Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 1995),

Cet. ke-3, hal. 64

Page 50: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

36

3. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi yang dilakukan adalah

menggunakan pengamatan tanpa menyembunyikan identitas seseorang atau

kelomok. Dalam observasi peneliti tidak ikut terlibat langsung dalam obyek yang

diamati.6

Dalam observasi, penulis mengamati kegiatan sehari-hari siswa dan

rutinitas yang dilakukan seperti jadwal kegiatan rutin sehari-hari siswa yang

dikerjakan.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber non manusia yang bisa didapatkan

melalui pengumpulan referensi yang dibutuhkan. Penulis mengumpulkan referensi

seputar variabel yang dijelaskan dan menemukan hubungannya melalui buku.

Pengumpulan dokumentasi tidak hanya sebatas buku saja, namun data-data yang

terdapat pada populasi penelitian.

E. Instrument Penelitian

Instrument penelitian adalah “suatu alat yang dapat digunakan untuk

memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari

para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yangsama.”7 Di

dalam instrument penelitian terdapat teknik pengambilan skor, uji validitas, dan

uji reliabilitas dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Teknik pengambilan skor

Untuk mendapatkan data maka diperlukan adanya instrument

pengumpulan data yaitu indikator ditransformasikan menjadi item pertanyaan

sesuai dengan variabelnya dan diberikan skor pada setiap jawabannya dan

menggunakan skala likert. Peneliti menggunakan pernyataan positif {favourable)

dan pernyataan negatif (unfavourable) dengan ketentuan:

6 FITK UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta:UIN Jakarta, 2013), hal. 66

7 Syofian Siregar, op. cit., hal.. 161

Page 51: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

37

Tabel 3.2

Teknik Pengambilan Skor

Jawaban Bobot

Favourable Unfavourable

Selalu 4 1

Sering 3 2

Kadang-kadang 2 3

Tidak pernah 1 4

2. Uji validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrument variabel shalat lima waktu berjamaah dan

pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar digunakan dalam pengambilan

data, maka terlebih dahulu diuji cobakan kepada 30 siswa kelas VII, VIII, dan IX

yang dipilih secara acak. Tujuan dilakukan uji coba instrument adalah untuk

mendapatkan nilai keabsahan (validitas) dan kepercayaan (reliabilitas).

a. Validitas

Validitas adalah “menunjukkan sejauh mana suatu alat ukurmampu mengukur apa

yang diukur.”8suatu instrument dikatakan valid bila memiliki koefisien korelasi

product moment melebihi 0,3dan melebihi dari r-tabel (a, n-2)

Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas menggunakan teknik

korelasi product moment adalah

r = ( ) ( )( )

√( ( ) )( ( ) )

Dimana:

n = jumlah responden

X = skor variabel (jawaban responden)

Y= skor total variabel untuk responden n

Konsep kuesioner yang telah disusun kemudian di judgment oleh

pembimbing dan dua orang yang telah berpengalaman untuk melihat construct

dan face validity. Dalam konsultasi dibahas bentuk, isi, bahasa, dan lay out yang

8Ibid, hal. 162

Page 52: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

38

dipakai dalam kuesioner. Hasil dari judgment dilakukan beberapa perubahan dan

perbaikan sesuai dengan fokus penelitian.

Selanjutnya setelah diperbaiki berdasarkan hasil judgment, dilakukan uji

coba terhadap 30 siswa di bimbel Prof. Bob cipulir secara acak dari kelas VII,

VIII, dan IX. Suatu instrument dikatakan valid bila memiliki koefisien korelasi

product moment melebihi 0,3 dan melebihi dari r-tabel. Dengan taraf kesalahan

5% dan n=30 didapatkan Rtabel 0,361. Dari hasil pengujian diperoleh 19 soal

yang valid dari variabel shalatlima waktu berjamaah dan 17 soal yang valid dari

variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar berdasarkan rumus

korelasi Spearman. (hasil perhitungan bisa dilihat dalam lampiran validitas).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah “untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap

konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula.”9

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Alpha Cronbach karena

jawaban yang diberikan responden berbentuk skala seperti 1-3, dan 1-5, serta 1-7

atau jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap. Kriteria suatu

instrument penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini bila

koefisien reliabilitas (r11) > 0,6

Tahap perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik ini yaitu:

a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan

i =

( )

b. Menentukan nilai varians total

t =

( )

c. Menentukan reliabilitas instrument

R11 = (

) (

)

9Ibid, hal. 173

Page 53: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

39

Dimana:

n = jumlah sampel

X = nilai skor yang dipilih

t2 = varians total

b2 = jumlah varians butir

K = jumlah butir pertanyaan

r11 = koefisien reliabilitas instrument

Dari hasil pengujian diperoleh koefisien reliabilitas disiplin shalat sebesar

0,86 dan koefisien reliabilitas kecerdasan emosional sebesar 0,81. Keduanya lebih

besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument shalat lima waktu

berjamaah dan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar yang telah

disusun berdasarkan item yang valid adalah reliabel (terpercaya) (hasil

perhitungan bisa dilihat dalam lampiran reliabilitas)

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Linieritas

Uji linearitas merupakan syarat data diuji regresinya. Jika data tidak linier

maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Pengujian linearitas menggunakan

teknik anava yang mana menggunakan rumus:

JK ( T) = Y2

JK (A) =( )

JK (bla) = ( ) ( )( )

( ( ) )

JK (S) = JK (T) -JK (A) -JK(bla)

JK(G) = ∑(∑ ( )

)

JK ( TC) = JK (S)-JK(G)

Dimana:

JK(T) = jumlah kuadrat total

JK(A) = jumlah kuadrat koefisien a

JK(bla)= jumlah kuadrat regresi

Page 54: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

40

JK(S) = jumlah kuadrat sisa

JK(TC)= jumlah kuadrat tuna cocok

JK(G) = jumlah kuadrat galat

Selain itu terdapat tabel penolong yang antara lain

Tabel 3.3

Tabel penolong Uji Linearitas

Sumber

variasi dk JK KT F

Total n ∑ ∑

Koefisien (a) 1 JK(A) JK(A)

Regresi (bIa) 1 JK(bIa) = JK(bIa)

Sisa n - 2 JK(S)

( )

Tuna Cocok k - 2 JK(TC)

( )

Galat n – k JK(G)

( )

2. Uji Korelasi

Karena peneliti mengambil judul untuk mencari hubungan antara dua

variabel, maka teknik yang peneliti gunakan adalah teknik analisis korelasional.

Teknik analisis korelasional ialah teknik analisis statistik mengenai hubungan

antardua variabel dengan tujuan:

a. Ingin mencari bukti, apakah memang benar antara variabel yang satu dan

variabel yang lain terdapat hubungan atau korelasi.

b. Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antarvariabel itu termasuk

hubungan yang kuat, cukup, atau lemah.

c. Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian, apakah hubungan itu merupakan

hubungan yang berarti atau meyakinkan, ataukah hubungan yang tidak berarti

atau tidak meyakinkan.10

10

Mardalis, op. cit., hal. 188

Page 55: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

41

Analisis korelasional digunakan untuk melihat kuatnya hubungan antara

masing-masing variabel shalat lima waktu berjamaah dengan pengendalian diri

dari perbuatan keji dan munkar. Sebelum melakukan pengujian analisis, penulis

melakukan uji normalitas terlebih dahulu. Jika data berdistribusi normal maka

penulis menggunakan teknik korelasi “product moment”, jika data tidak

berdistribusi normal maka penulis menggunkan teknik korelasi “Spearman Rank”.

a. Teknik korelasi “Product Moment‟

rxy = ( ) ( )( )

√( ( ) )( ( ) )

Dimana:

n = jumlah responden

X = Variabel shalatlima waktu berjamaah

Y = variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar

rxy = hasil korelasi antara variabel x dan y

b. Teknik korelasi “Spearman Rank”

p = 1 -

( )

Dimana:

bi = selisih ranking variabel x dengan variabel y

n = jumlah responden

p = hasil korelasi variabel x dan y

Jika jumlah datanya > 30, maka pengujiannya harus mengubah nilai rho menjadi

uji t dengan rumus

t = r √

Dimana:

n = jumlah responden

r = nilai rho

Page 56: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

42

Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan rumus diatas, maka penulis

akan melakukan interpretasi data secara sederhana menurut pedoman sebagai

berikut:

Tabel 3.4

Interpretasi Data

Besarnya “r”product

moment (rxy)

Interpretasi

0,00-0,20 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi,akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan

(dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan

Variabel Y)

0,20-0,40 Antara Variabel X dan Y terdapat korelasi yang

lemah atau

Rendah

0,40-0,70 Antara Variabel X dan Y terdapat korelasi yang

sedang atau cukupan

0,70-0,90 Antara Variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat

atau tinggi

0,90-1,00 Antara Variabel X dan Y terdapat korelasi yang

sangat kuat atau sangat tinggi

3. Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi ini dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam

bentuk %. Dimana rumus yang digunakan adalah rumus “Coefficient of

Determination” atau koefisien penentu yang dalam hal ini digunakan untuk lebih

memudahkan pemberian interpretasi angka indeks korelasi „r‟ product moment

Rumus Coefficient of Determination yaitu :

KD = r2 x 100%

Page 57: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

43

Dimana:

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

4. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh

perubahan nilai variable dependen, bila nilai variable independen dimanipulasi.

Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuatkeputusan apakah naik

dan menurunnya variable dependen dapatdilakukan melalui peningkatan variable

independent atau tidak.11

Sebelum analisis regresi digunakan maka diperlukan uji linieritas. Jika

data tidak linier maka analisis regresi tidak perlu dilakukan.

Rumus analisis regresi sederhana

Y = + bX

Dimana:

Y = subyek dalam variable dependen

= harga Y ketika harga X = 0

b = angka arah atau koefisien regresi12

X = subyek pada variable independen yang mempunyai nilai tertentu

G. Hipotesis Statistik

Setelah mengetahui hipotesis penelitian pada subjudul hipotesis penelitian,

maka penulis menyusun hipotesis statistik yang antara lain

H0 p = 0

H1 p ≠ 0

Ho : Tidak ada hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan

keji dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa

Barat

H1 : ada hubungan antara shalat dengan pengendalian diri dari perbuatan keji

dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok Jawa

Barat

11

Ibid. h. 260 12

Ibid., h.261

Page 58: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Berdasarkan banyaknya variabel dan mengacu pada masalah penelitian, maka

deskripsi data dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu pertama tentang penerapan

sikap shalat lima waktuberjamaah dan dampaknya terhadap pengendalian diri dari

perbuatan keji dan munkar siswa serta kendala yang dihadapi, kedua tentang

variabel shalat lima waktuberjamaah dan ketiga tentang variabel pengendalian diri

dari perbuatan keji dan munkar. Data pertama diperoleh melalui wawancara yang

menggunakan pedoman wawancara kepada guru terkait dan melakukan observasi

terhadap kegiatan yang dilaksanakan siswa sehari-harinya. Kemudian data kedua

dan ketiga diperoleh melalui hasil kuantifikasi terhadap jawaban responden atas

angket yang disebarkan. Proses kuantifikasi dilakukan dengan cara pemberian

skor responden. Angka-angka yang disajikan diolah menggunakan statistika

deskriptif untuk menggambarkan nilai rata-rata, simpangan baku dan distribusi

frekuensi :

1. Penerapan sikap shalat lima waktu berjamaah dan relevansinya terhadap

pengendalian diri perbuatan keji dan munkar serta kendalanya.

Penerapan sikap shalat lima waktu berjamaah yang dideskripsikan ini

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru agama di sekolah

dan observasi keseharian yang dilakukan siswa.

Pada hasil wawancara ditemukan beberapa informasi yang antara lain :

1) Pihak sekolah membiasakan para siswa untuk shalat tepat waktu dan

secara berjamaah bertujuan untuk menanamkan sikap kedisiplinan dan

sadar akan pentingnya shalat.

2) Para siswa memiliki kepribadian yang berbeda sehingga masih banyak

siswa yang kurang stabil emosinya. Di antara mereka ada yang memiliki

hubungan baik dengan guru maupun teman, namun banyak juga yang

hubungannya kurang baik dengan guru maupun teman.

Page 59: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

45

3) Terdapat perbedaan yang konkret antara siswa yang shalat lima waktu

berjamaah dengan yang tidak. Ini bisa dilihat dari sikap, hubungan, nilai,

dan cara bicaranya.

Selain hasil wawancara di atas, penulis melakukan observasi tentang

kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan siswa yang antara lain tertera pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.1

Rutinitas Kegiatan Siswa

Waktu kegiatan

03.30 - 04.30 Shalat tahajud

04.30 - 05.30 Shalat subuh dan kegiatan mengaji

05.30 -06.30 Persiapan untuk sekolah

06.30 - 07.30 Shalat dhuha

07.30 - 12.00 Kegiatan sekolah

12.00 - 01.00 Shalat dzhur dan pengajian

01.00 - 03.00 Istirahat / kegiatan ekskul

03.00 - 04.30 Shalat ashar dan pengajian

04.30 - 06.00 Istirahat

06.00 - 07.30 Shalat maghrib dan pengajian

07.30 - 08.00 Istirahat

08.00 - 11.00 Pengajian

11.00 - 03.30 Istirahat / tidur

Dalam kegiatan rutinitas tersebut pastinya terdapat kendala yang antara lain:

1) Siswa yang mengantuk saat dibangunkan

2) Sikap siswa yang masih sulit diatur

3) Sikap malas untuk shalat sunnah

Page 60: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

46

Di antara kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan para siswa, setiap hari rabu

terdapat ekskul yang merupakan kendala dalam penerapan disiplin dalam shalat.

Itu dikarenakan siswa yang ekskul hari rabu berlangsung sampai waktu ashar

sehingga banyak siswa yang kelelahan setelah ekskul atau tetap melanjutkan

ekskulnya walau adzan ashar telah berkumandang.

Selain shalat lima waktu berjamaah, terdapat juga perbuatan keji dan munkar

siswa. Pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa berbeda - beda bisa

dilihat dari beberapa faktor, antara lain :

1) Usia, siswa kelas 7 pasti berbeda dengan siswa kelas 8 dan 9 berdasarkan usia

karena tingkat kedewasaan mereka berbeda

2) Daerah asal, siswa dari daerah seperti Jawa dan sekitarnya memiliki

Pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar yang lebih tinggi dari pada

siswa yang berasal dari Jakarta

3) Keluarga, siswa yang tinggal di dalam keluarga yang tidak banyak masalah

akan berbeda dengan siswa yang keluarganya mempunyai masalah terutama

broken home.

2. Shalat lima waktu berjamaah

Banyaknya responden dalam pengumpulan data berjumlah 69 orang.proses

perhitungannya antara lain :

a. Menghitung range

Skor tertinggi = 63

Skor terrendah = 31

Range = data terbesar - data terkecil = 63 -31 = 32

b. Menghitung banyak kelas dengan rumus sturgess

Banyak kelas = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 69 = 1 + 3,3 (1,84)

= 7,07 ~ 7

c. Menghitung interval kelas

i =

= 4,57 ~ 5

Page 61: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

47

Sehingga tabelnya adalah

Tabel 4.2

Tabel Distribusi Frekuensi Shalat Lima Waktu Berjamaah

interval Titik Tengah

(xt) f Fx xt-X (xt — X)

2

31-35 33 1 33 -19.86 394.22

36-40 38 1 38 -14.86 220.67

41-45 43 7 301 -9.86 97.12

46-50 48 18 864 -4.86 23.57

51-55 53 15 795 0.14 0.02

56-60 58 17 986 5.14 26.47

61-65 63 10 630 10.15 102.91

69 3647 865.00

Rata-rata (X) =

=

= 52,86

Varians (s2)=

=

=

= 12,72

Dan grafiknya adalah

Gambar 4.1

Polygon Distribusi Frekuensi Shalat Lima Waktu Berjamaah

Page 62: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

48

Dalam variabel shalat lima waktu berjamaah skor totalnya 3.654. Berdasarkan

hasil perhitungan terhadap skor shalat lima waktu berjamaah diperoleh skor

terendah 31 danskor tertinggi 63 dengan range (jangkauan) skor 32. Kemudian

dari total skor tersebut diperoleh :

a. Nilai rata-rata = 52,86

b. Varians = 12,72

c. Simpangan baku = 3,57

3. Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar

Sama halnya dengan variabel shalat lima waktu berjamaah, pengendalian diri

dari perbuatan keji dan munkar pun memiliki 69 responden. Perhitungannya

antara lain:

a. Menghitung range

Skor tertinggi = 65

Skor terendah = 37

Range (jangkauan) = data terbesar - data terkecil

=65 -37= 28

b. Menghitung banyak kelas dengan rumus sturgess

Banyak kelas = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 69

= 1 + 3,3 (1,84)

=7,07 ~ 7

c. Menghitung interval kelas ,

i =

=

= 4

Page 63: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

49

Sehingga tabelnya adalah:

Tabel 4.3

Tabel Distribusi Frekuensi Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar

interval Xt F Fx xt-xbar

37-40 37.5 2 75 -14.94 223.264

41-44 42.5 7 297.5 -9.94 98.84

45-48 46.5 10 465 -5.94 35.31

49-52 50.5 18 909 -1.94 3.77

53-56 54.5 11 599.5 2.06 4.24

57-60 58.5 10 585 6.06 36.7

61-65 62.5 11 687.5 10.06 101.16

69 3618.5 503.28

Rata-rata (X) =

=

= 52,44

Varians

(s2)= S(M)2

=

=

= 7,40

S = √ = √ = 2,72

Dan grafiknya adalah

Gambar 4.2

Polygon Distribusi Frekuensi Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar

Page 64: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

50

Dalam variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar skor totalnya

3.635. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap skor pengendalian diri dari

perbuatan keji dan munkar diperoleh skor terendah 37 dan skor tertinggi 65

dengan range (jangkauan) skor 28. Kemudian dari total skor tersebut diperoleh

a. Nilai rata-rata = 52,44

b. Varians = 7,40

c. Simpangan baku = 2,72

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak sehingga

mengetahui termasuk statistik parametris atau nonparametris.

1. Uji normalitas

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat (X2).

Pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrat dilakukan dengan cara

membandingkan Kurve normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B)

dengan kurve normal baku/standart (A). Jadi membandingkan antara (B : A). Bila

B tidak berbeda secara signifikan dengan A, maka B merupakan data yang

berdistribusi normal. Langkah-langkah untuk melakukan uji normalitas antara

lain :

a. Menentukan jumlah kelas interval dan dalam hal ini ditetapkan 6 sesuai

dengan 6 bidang yang ada pada Kurve normal Baku

b. Menentukan panjang kelas interval

panjang kelas = —

c. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi

d. Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan) dengan cara prosentasi luas tiap

bidang kurva normal dikalikan dengan jumlah data observasi.

e. Memasukkan harga fh ke dalam tabel sekaligus menghitung harga

(fo-fh)2 dan

Page 65: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

51

f. Membandingkan harga Chi Kuadrat Hitung dengan Chi Kuadrat Tabel. Bila

harga Chi Kuadrat Hitung lebih kecil dari Chi Kuadrat Tabel, maka distribusi

data dinyatakan normal.1

a. Shalat lima waktu berjamaah

panjang kelas = —

=

= 5,33 ~ 6

Frekunsi Harapannya antara lain:

1) Baris pertama 2,7% x 69 = 1,86 ~ 2

2) Baris kedua 13,53% x 69 = 9,34 ~ 9

3) Baris ketiga 34,13% x 69 = 23,55 ~ 23,5

4) Baris keempat 34,13% x 69 = 23,55 ~ 23,5

5) Baris kelima 13,53% x 69 = 9,34 ~ 9

6) Baris keenam 2,7% x 69 = 1,86 ~ 2

Sehingga tabel dan grafiknya adalah

Tabel 4.4

Tabel Distribusi Normal Shalat Lima Waktu Berjamaah

Interval fo Fh fo-fh (fo-fh)2

31-36 1 2 -1 1 0.5

37-42 3 9 -6 36 4

43-48 13 23.5 -10.5 110.25 4.7

49-54 22 23.5 -1.5 2.25 0.1

55-60 20 9 11 121 13.44

61-66 10 2 8 64 32

Jumlah 69 69 54.73

1 Ibid, hal.80 - 82

Page 66: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

52

Gambar 4.3 Polygon Distribusi Normal Shalat Lima Waktu Berjamaah

Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung adalah 54,73.

Kemudian dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan dk = 6-1=5 dan

taraf kesalahan 5%, maka harga Chi tabel = 11,07. Karena harga Chi Kuadrat

hitung lebih besar dari harga Chi Kuadrat Tabel, maka distribusi data dapat

dinyatakan berdistribusi tidak normal.

b. Pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar

panjang kelas = —

=

= 4,66 ~ 5

Frekunsi Harapannya antara lain:

1) Baris pertama 2,7% x 69 = 1,86 ~ 2

2) Baris kedua 13,53% x 69 = 9,34 ~ 9

3) Baris ketiga 34,13% x 69 = 23,55 ~ 23,5

4) Baris keempat 34,13% x 69 = 23,55 ~ 23,5

5) Baris kelima 13,53% x 69 = 9,34 ~ 9

6) Baris keenam 2,7% x 69 = 1,86 ~ 2 Sehingga tabel dan grafiknya adalah

Page 67: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

53

Tabel 4.5

Tabel Distribusi Normal Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar

interval fo fh fo-fh (fo-fh)2

37-41 3 2 1 1 0.5

42-46 8 9 -1 1 0.11

47-51 19 23.5 -4.5 20.25 0.86

52-56 18 23.5 -5.5 30.25 1.29

57-61 12 9 3 9 1

62-66 9 2 7 49 24.5

Jumlah 69 69

28.26

Gambar 4.4

Polygon Distribusi Normal Shalat Lima Waktu Berjamaah

Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung adalah 28,26. Kemudian

dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan dk = 6-1=5 dan taraf

kesalahan 5%, maka harga Chi tabel = 11,07. Karenaharga Chi Kuadrat hitung

lebh besar dari harga Chi Kuadrat Tabel, maka distribusi data dapat dinyatakan

berdistribusi tidak normal.

2. Uji Homogenitas dan Linearitas

Dari hasil uji normalitas ditemukan bahwa kedua variabel tidak berdistribusi

normal, sehingga uji homogenitas tidak perlu dilakukan karena syarat uji

homogenitas adalah data berdistribusi normal.

Page 68: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

54

Selain data diuji homogenitasnya, data diuji linearitasnya menggunakan

anava.Rumus-rumus yang digunakan dalam uji linearitas antara lain:

JK ( T) = Y2

JK (A) =

JK (bla) =

( )

JK (S) = JK (T) -JK (A) -JK(bla)

JK(G) = ∑(∑

)

JK ( TC) = JK (S) - JK(G)

Dimana:

JK(T) = jumlah kuadrat total

JK(A) = jumlah kuadrat koefisien a

JK(bla) = jumlah kuadrat regresi

JK(S) = jumlah kuadrat sisa

JK(TC) = jumlah kuadrat tuna cocok

JK(G) = jumlah kuadrat galat

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai-nilai linearitas yang kemudian dibuat sesuai

tabel penolongnya antara lain: (perhitungan detailnya lihat di lampiran)

Tabel 4.6 Tabel Uji Linearitas

Sumbervariasi dk JK KT F

Total 69 194467 194467

21,65

Koefisien (a) 1 191496 191496

Regresi (bla) 1 725,54 725,54

Sisa 67 2245,45 33,51

Tuna Cocok 21 802,65 38,22 1,22

Galat 46 1442,80 31,37

a. Uji keberartian

Ho : koefisien arah regresi tidak berarti (b = 0)

H1 : koefisien itu berarti (b + 0)

Page 69: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

55

Kriteria pengujian

F =

(F hitung) > F tabel, maka tolak Ho

Untuk taraf kesalahan 5%, F tabel (1,67) = 4,00

Kesimpulan:

Karena F hitung > F tabel, maka tolak Ho yang berarti koefisien itu mempunyai

arti.

b. Uji Linearitas

Ho : Regresi Linear H1 : Regresi non-linear

Kriteria pengujian

F =

(F hitung) > F tabel, maka tolak Ho

Untuk taraf kesalahan 5%, F tabel (21,46) =1,75

Kesimpulan:

Karena F hitung < F tabel, maka terima Ho yang berarti data merupakan regresi

linier

3. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini mengajukan dua hipotesis yang perlu diuji secara empiris.

Hipotesis yang diuji adalah dugaan tentang shalat lima waktu berjamaah dan

relevansinya terhadap pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkarsiswa

madrasah aliyah pondok pesantren Al-Hamidiyah DepokSebelum pengujian

hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan membuktikan

bahwa data tidak berdistribusi normal. Sehingga analisis yang digunakan penulis

adalah Korelasi Spearman rank dengan rumus

= 1 -

Perhitungannya adalah sebagai berikut: (untuk data sepenuhnya terdapat

dalam lampiran)

Diketahui:

Page 70: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

56

bi2 = 26.87

N = 69

Ditanyakan :?

Jawab

= 1 -

= 1 -

= 1 -

= 0,51

Berdasarkan penghitungan di atas didapatkan nilai rho = 0,51, namun

dikarenakan n lebih dari 30 maka pengujian signifikansinya mengubah nilai rho

menjadi uji t dengan rumus

t = r √

Sehingga penghitungannya

t = 0,51√

t = 0,51√

= 0,51(9,51)

= 4,84

Setelah proses penghitungan diatas didapatkan nilai t hitung = 4,84

dibandingkan dengan tabel dengan taraf kesalahan 5% dan dk= n-2 = 67

dibulatkan menjadi 60 dikarenakan tidak ada dalam tabel sehingga t tabel = 2,00

membuktikan bahwa t hitung > t tabel.

Dikarenakan t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima yang

artinya ada hubungan positif yang signifikan antara variabel shalat lima waktu

berjamaah dengan variabel pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar

siswa madrasah aliyah pondok pesantren Al-Hamidiyah Depok.

Page 71: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

57

Untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan itu, maka

digunakan pedoman seperti terlampir pada tabel 3.3 yang membuktikan korelasi

sebesar 0,51 berada pada tingkat hubungan “sedang”. Jadi dapat disimpulkan

bahwa hubungan yang ada antara shalat lima waktu berjamaah dengan

pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa madrasah aliyah pondok

pesantren Al-Hamidiyah Depok.

Setelah dilakukan uji hipotesis, analisa korelasi dapat dilanjutkan dengan

menghitung koefisien determinasinya dengan penghitungan

KD = r2 x 100%

= 0,512 x 100%

= 25,91%

Hal ini berarti bahwa faktor shalat lima waktu yang mempengaruhi

pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa adalah sebesar 25,91%,

sisanya 74,89% dipengaruhi oleh faktor lain.

Karena data merupakan data linear, maka bisa melakukan analisis regresi.

Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah menghitung persamaan regresi linier

sederhana variabel shalat lima waktu berjamaah (X) dengan variabel pengendalian

diri dari perbuatan keji dan munkar (Y). Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Y = a + bX

Dengan

= ( )

= —

=

= 26,65

b =

=

=

Page 72: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

58

= 0,49

Y = a + bX

= 26,65 + 0,49 X

Berdasarkan hasil perhitungan regresi diatas, didapatkan persamaan regresinya

Y= 26,65 + 0,49X. Jadi diperkirakan semakin besar nilai variabel shalat lima

waktu berjamaah maka semakin meningkat sebesar 0,49.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan temuan data dan hasil uji hipotesis, ditemukan keselarasan

terhadap hasil penelitian. Di dalam deskripsi data ditemukan tentang kegiatan-

kegiatan yang dilakukan para siswa kesehariannya dan terutama menanamkan

sikap disiplin shalat berjamaah pada para siswa dengan berbagai metode dan

membiasakan siswa untuk shalat sunnah seperti dhuha, tahajjud, sunah rawatib,

dll. Kemudian tentang kecerdasan emosional siswa yang terlihat cukup dilihat

berdasarkan antara lain keantusiasan siswa dalam mengikuti kegiatan ekskul dan

interaksi antar sesama teman serta permasalahan sosial yang ada.

Setelah dilihat dari deskripsi data, maka dilihat dari hasil perhitungan uji

hipotesis dimana hubungan shalat lima waktu berjamaah dengan pengendalian diri

dari perbuatan keji dan munkar siswa madrasah aliyah pondok pesantren Al-

Hamidiyah Depok ini terbilang “cukup”. Hal ini diketahui karena pada uji

hipotesis menghasilkan koefisien korelasi antara variabel (x) dengan variabel (y)

sebesar rho = 0,51 dan shalat lima waktu berjamaah mempengaruhi pengendalian

diri dari perbuatan keji dan munkar siswa sebesar 25,91% berdasarkan koefisien

determinasi. Selain itu pada analisis regresi dihasilkan Y= 26,65 + 0,49 X dimana

semakin tinggi sikap shalat lima waktu berjamaah siswa maka semakin tinggi

tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkarnya sebesar 1,07.

Setelah melihat deskripsi data dan hasil uji hipotesisnya maka dibuktikan

bahwa terdapat hubungan antara sikap shalat lima waktu berjamaah dengan

pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar. Hal ini juga didukung oleh teori

yang penulis temukan pada kerangka berfikir bahwa shalat merupakan sarana

pembelajaran adaptasi yang baik dan sebagai pelatihan akal dan ingatan sehingga

Page 73: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

59

seseorang itu harus berfikir secara matang sehingga bisa bertindak secara tepat.

Ini bisa dilihat dari siswa yang memiliki sikap disiplin shalat yang tinggi pasti

berbeda dengan siswa yang kurang disiplin shalatnya berdasarkan sikap, cara

bicara, intelligent, pengambilan keputusannya.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengalami keterbatasan utama yang terletak

pada alat analisis yang hanya menggunakan analisis statistik deskriptif dalam

mendeskrispikan temuan penelitian. Sehingga masih ada beberapa aspek yang

tidak bisa terkuantisasi dan dikemukakan sebagai hasil temuan penelitian. Selain

itu penelitian ini hanya meneliti persiapan pra kondisi penerapan akuntansi

berbasis aktual dengan 5 ( lima ) variabel, sedangkan masih terdapat beberapa

variabel lain yang merupakan pra kondisi dalam penerapan akuntansi berbasis

aktual.

Page 74: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

60

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan analisa data yang diperoleh dari hasil wawancara,

observasi, dan penyebaran angket kepada responden, serta pengujian hipotesis

penelitian, maka kesimpulannya sebagai berikut :

1. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap disiplinshalat lima waktu

berjamaah dan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa itu

berbeda-beda namun terdapat hubungan yang signifikan antara shalat lima

waktu berjamaah dengan pengendalian diri dari perbuatan keji dan

munkar.

2. Relevansi antara shalat lima waktu berjamaah dengan pengendalian diri

dari perbuatan keji dan munkar siswa MA Pondok Pesantren Al-

Hamidiyah Depok Jawa Barat merupakan hubungan yang “ sedang “

dengan dibuktikan melalui perhitungan uji hipotesis yang diperoleh

sebesar 0,51

B. Implikasi

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian yang dikemukakan, maka

implikasinya antara lain :

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap disiplin shalat lima waktu

berjamaah siswa dapat mengembangkan atau meningkatkan pengendalian

diri dari perbuatan keji dan munkar siswa. Ini berarti semakin siswa

mengerti arti disiplin shalat lima waktu berjamaah dan mempraktekkannya

maka semakin berkembang tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji

dan munkar siswa sehingga siswa lebih bertindak dewasa dan bijaksana

dalam mengambil keputusan dan bertindak.

Page 75: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

61

2. Hasil penelitian ini masih terdapat kekurangan sehingga menunjukkan

bahwa terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengendalian diri

dari perbuatan keji dan munkar siswa. Untuk itu, perlu adanya penelitian

lebih lanjut terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi pengendalian diri

dari perbuatan keji dan munkar selain sikap disiplin shalat lima waktu

berjamaah.

C. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian yang dikemukakan, penulis

mengajukan beberapa saran yang antara lain :

1. Lembaga mengadakan suatu program khusus yang bertujuan untuk

membiasakan murid. Contohnya mengadakan absen pada waktu shalat

sehingga mengetahui murid yang telat atau tidak shalat.

2. Guru atau pengurus memberikan arahan positif sesuai karakter masing-

masing individu untuk menjadi lebih baik.

3. Memberikan perhatian yang lebih terhadap siswa yang bermasalah untuk

mencari akar masalah siswa tersebut sehingga bisa diatasi.

4. Diadakan suatu acara yang menarik siswa tentang arti disiplin shalat lima

waktu dan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar seperti

menonton film, dll.

Page 76: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

62

DAFTAR PUSTAKA

Ardani, Moh, Akhlak Tasawuf, Jakarta: CV Karya Mustika, Cet. II, 2005

Ardani, Moh, Memahami Permasalahan Fiqh Dakwah : PT Mitra Cahaya Utama,

Cet.I, 2006

Bahnasi, Muhammad, Shalat bersama Nabi SAW, Bandung: Mizan Media Utama

(MMU), 2010

Dradjat, Zakiah, Shalat Menjadikan Hidup Bermakna, Jakarta: CV Ruhama, Cet.

VII, 1996

FITK UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: UIN Jakarta, 2013

Al-Ghazali, Rahasia-Rahasia Shalat, Bandung: Karisma, Cet. ke-13, 1996

Haddad, Abdullah, Nasehat Agama dan Wasiat Iman, Bandung: Gema Risalah

Press, Cet.ke-3, 1993

Al-Haside, Ahsin W, Kamus Ilmu Al-Qur’an, Jakarta: Sinar Grafika Offset, Cet.

II, 2006

Al-Hasyimi, As-Sayyid Ahmad, Mukhtaru Al-Hadits An-Nabawiyah, Semarang:

Toha Putra……..

Izutsu, Toshihiko, Etika Beragama Dalam Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus,

Cet. III, 1993

Jailani, Abdul Qadir, Puncak Kenikmatan Shalat, Jogjakarta: Bening, 2010

Al-Khuli, Hilmi, Sakitmu karena Shalatmu, Yogyakarta: Beranda Publishing,

2010

Majib, Abdul, Kepribadian Dalam Psikologi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, Edisi I, 2007

Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: PT Bumi

Aksara, Cet. ke-3, 1995

Monib, Mohammad, 8 Pintu Surga, Jakarta: PT Elex Komputindo, 2011

Al-Musawi, Khalil, Buku Bagaimana Membangun Kepribadian Anda, Terj. Dari

Kaifa Tabni Syakhshiyyatah oleh Ahmad Subandi, Jakarta: PT Lentera

Basritama, Cet. II, 1999

Nawawi, Rifát Syauqi, Shalat Ilmiah dan Amaliah, Jakarta: PT Fikahati Aneska,

2001

Page 77: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

63

Qadiry, Abdullah Ahmad, Buku Manusia dan Kriminalisasi Terj. Dari buku

aslinya,Sabab Al-Jarimah oleh Muhammad Mahrus Muslim, Jakarta:

Pustaka al-Kautsar, Cet. I, 1993

Al-Quran Terjemahan Indonesia, Jakarta: PT Sari Agung, Cet. XII, 1998

Rifa’I, Moh, Ilmu Fiqh Islam Lengkap, Semarang: CV. Toha Putra, 1978

Shihab, Quraish, Tafsir al-Misbah, Vol. X, Jakarta: Lentera Hati, Cet. I, 2002

Siregar, Syofian, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2010

Sudrajat, Suryana, Menimba Kearifan Tasawuf Kontemporer, Jakarta: Laksmi

Studi, 2001

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, Cet. 21, 2012

Syadi, Shalah, Mutiara Hikmah Kitab Madarijus Salikin, Jakarta: Najla Press, Cet

I, 2003

Syafi’I, A, Pengantar Shalat yang Khusyu’, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

Cet. ke-7, 1994

Tebba, Sudirman, Sehat Lahir Batin, Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, Cet. I,

2005

Tharsyah, Adnan, Yang disenangi Nabi SAW & yang Tidak Disukai, Jakarta:

Gema Insani Press, 2006

Zainuddin Bin Abdul Aziz, Fathul Muin. Indonesia: Maktabah darul Ihyal Kutub,

t. t

Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi

Aksara, Cet. ke-3 2009

Page 78: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

UJI REFERENSI

Skripsi ini berjudul “ SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA

DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR “,

disusun oleh Nur Muhammad Fikri Ali, NIM 109011000233. Adapun untuk referensi-

referensi dalam penelitian adalah sebagai berikut:

No JudulReferensi Paraf

Pembimbing

1 Moh Ardani, Akhlak Tasawuf, Jakarta: CV Karya

Mustika, Cet. II, 2005

2 Moh Ardani, Memahami Permasalahan Fiqh

Dakwah,: PT Mitra Cahaya Utama, Cet.I, 2006

3 Muhammad Bahnasi, Shalat bersama Nabi SAW,

Bandung: Mizan Media Utama (MMU), 2010

4 Zakiah Dradjat, Shalat Menjadikan Hidup

Bermakna, Jakarta: CV Ruhama, Cet. VII, 1996

5 Al-Ghazali, Rahasia-Rahasia Shalat, Bandung:

Karisma, Cet. ke-13, 1996

6 Abdullah Haddad, Nasehat Agama dan Wasiat Iman,

Bandung: Gema Risalah Press, Cet.ke-3, 1993

7 Ahsin W,Al-Haside, Kamus Ilmu Al-Qur’an, Jakarta:

Sinar Grafika Offset, Cet. II, 2006

8 As-Sayyid Ahmad,Al-Hasyimi,Mukhtaru Al-Hadits

An-Nabawiyah, Semarang: Toha Putra, 1996

9 Toshihiko Izutsu, Etika Beragama Dalam Al-

Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus, Cet. III, 1993

10 Abdul Qadir Jailani ,Puncak Kenikmatan Shalat,

Jogjakarta: Bening, 2010

11 Hilmi Al-Khuli, Sakitmu karena Shalatmu,

Yogyakarta: Beranda Publishing, 2010

12 Abdul Majib, Kepribadian Dalam Psikologi Islam,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Edisi I, 2007

13 Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan

Proposal, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. ke-3, 1995

Page 79: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

14 Mohammad Monib, 8 Pintu Surga, Jakarta: PT Elex

Komputindo, 2011

15 Khalil Al-Musawi, Buku Bagaimana Membangun

Kepribadian Anda, Terj. Dari Kaifa Tabni

Syakhshiyyatah oleh Ahmad Subandi, Jakarta: PT

Lentera Basritama, Cet. II, 1999

16 Rifát Syauqi Nawawi, Shalat Ilmiah dan Amaliah,

Jakarta: PT Fikahati Aneska, 2001

17 Abdullah Ahmad Qadiry, Buku Manusia dan

Kriminalisasi Terj. Dari buku aslinya, Sabab Al-

Jarimah oleh Muhammad Mahrus Muslim, Jakarta:

Pustaka al-Kautsar, Cet. I, 1993

18 Al-Quran Terjemahan Indonesia, Jakarta: PT Sari

Agung, Cet. XII, 1998

19 Moh Rifa’I, Ilmu Fiqh Islam Lengkap, Semarang:

CV. Toha Putra, 1978

20 Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Vol. X, Jakarta:

Lentera Hati, Cet. I, 2002

21 SyofianSiregar, Statistika Deskriptif untuk

Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010

22 Suryana Sudrajat, Menimba Kearifan Tasawuf

Kontemporer, Jakarta: Laksmi Studi, 2001

23 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung:

Alfabeta, Cet. 21, 2012

24 Shalah Syadi, Mutiara Hikmah Kitab Madarijus

Salikin, Jakarta: Najla Press, Cet I, 2003

25 ASyafi’I, Pengantar Shalat yang Khusyu’, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, Cet. ke-7, 1994

26 Sudirman Tebba, Sehat Lahir Batin, Jakarta: PT.

Serambi Ilmu Semesta, Cet. I, 2005

27 Adnan Tharsyah, Yang disenangi Nabi SAW & yang

Tidak Disukai, Jakarta: Gema Insani Press, 2006

28 Zainuddin Bin Abdul Aziz, Fathul Muin. Indonesia:

Maktabah darul IhyalKutub, t. t

Page 80: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

29 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan

Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. ke-3

2009

Jakarta, 15 September 2015

DosenPembimbing

Abdul Ghofur, MA.

NIP. 196812081997031003

Page 81: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

Lampiran 1 : angket shalat lima waktu berjamaah sebelum validasi

ANGKET SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH

Daftar angket yang saya sampaikan pada anda, saya harap diisi dengan jujur dan apa

adanya. Karena jawaban anda akan saya pakai untuk penelitian skripsi dengan judul

“SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN

PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR” dan jawaban

anda sama sekali tidak berpengaruh terhadap prestasi anda di sekolah, jadi saya harap

anda memberikan informasi yang sesuai. Atas kesediaan dan partisipasi anda, saya

ucapkan terima kasih

IDENTITAS RESPONDEN

NAMA :

SEKOLAH/KELAS :

JENIS KELAMIN : Pria/Wanita

TTL :

ALAMAT :

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Pertanyaan berupa pilihan ganda,dimohon memilih jawaban yang sesuai dengan

memberi tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c,atau d

2. Bertanyalah jika ada soal yang tidak dimengerti

3. Berikan jawaban dengan jujur dan tanpa rekayasa

4. Mulailah membaca basmalah sebelum mengisi

Isilah pilihan ganda dibawah ini sesuai dengan sebenarnya

1. Saya shalat lima waktu setiap hari

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 82: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

2. Saya melaksanakan shalat dzuhur pada awal waktu

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

3. Saya melaksanakan shalat ashar pada awal waktu

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

4. Saya melaksanakan shalat maghrib pada awal waktu

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

5. Saya melaksanakan shalat isya pada awal waktu

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

6. Saya melaksanakan shalat subuh pada awal waktu

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

7. Saya shalat di akhir waktu

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

8. Saya menghentikan pekerjaan apapun ketika tiba waktu shalat

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

9. Saya memakai pakaian yang rapi ketika shalat

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 83: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

10. Ketika shalat berjamaah, saya mengisi shaf yang kosong di depan

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

11. Saya berdzikir setelah selesai shalat

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

12. Saya melaksanakan shalat dengan bacaan yang lengkap

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

13. Di saat lupa mengerjakan shalat, saya langsung shalat ketika mengingatnya

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

14. Saya bercanda dengan teman sebelum takbir ketika shalat berjamaah

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

15. Saya memikirkan tugas-tugas yang belum selesai ketika shalat

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

16. Saya berwudhu dengan terburu-buru

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

17. Saya masih bercanda dengan teman ketika shalat sudah dimulai

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 84: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

18. Saya shalat dengan terburu-buru

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

19. Saya lupa dalam gerakan-gerakan shalat

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

20. Saya tidak berdoa setelah melaksanakan shalat

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

21. Saya melaksanakan shalat tanpa perintah orang tua

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

22. Saya pergi ke masjid atau mushalla ketika adzan berkumandang

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

23. Saya tetap melaksanakan shalat tepat waktu, meskipun ada hiburan yang menarik

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

24. Saya tetap melaksanakan shalat walau dalam keadaan sakit

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

25. Hati saya merasa tidak tenang ketika meninggalkan shalat

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 85: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

26. Saya shalat setelah disuruh

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

27. Saya shalat hanya ketika suasana hati baik

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

28. Saya malas untuk shalat

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

29. Saya mengulur waktu shalat ketika suasana hati buruk

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

30. Saya shalat agar dilihat orang

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 86: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

Lampiran 2 : angket pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar sebelum validasi

ANGKET PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN

MUNKAR

Daftar angket yang saya sampaikan pada anda, saya harap diisi dengan jujur dan apa

adanya. Karena jawaban anda akan saya pakai untuk penelitian skripsi dengan judul

“SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN

PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR” dan jawaban

anda sama sekali tidak berpengaruh terhadap prestasi anda di sekolah, jadi saya harap

anda memberikan informasi yang sesuai. Atas kesediaan dan partisipasi anda, saya

ucapkan terima kasih

IDENTITAS RESPONDEN

NAMA :

SEKOLAH/KELAS :

JENIS KELAMIN : Pria/Wanita

TTL :

ALAMAT :

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Pertanyaan berupa pilihan ganda,dimohon memilih jawaban yang sesuai dengan

memberi tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c,atau d

2. Bertanyalah jika ada soal yang tidak dimengerti

3. Berikan jawaban dengan jujur dan tanpa rekayasa

4. Mulailah membaca basmalah sebelum mengisi

Isilah pilihan ganda dibawah ini sesuai dengan sebenarnya

1. Saya mengenali emosi marah ketika merasakannya

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 87: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

2. Saya dapat mengenali emosi orang lain dengan melihat ekspresi wajahnya.

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

3. Saya mengenali emosi sedih ketika merasakannya

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

4. Saya tidak mengetahui sebabnya ketika bersedih

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

5. Saya mampu mengendalikan emosi ketika marah sehingga tugas-tugas tidak

terganggu

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

6. Saya gugup ketika maju mengerjakan soal di depan kelas

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

7. Saya tidak kesal bila suatu keinginan tidak terpenuhi

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

8. Ketika marah, saya melampiaskannya kepada orang lain

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 88: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

9. Saya tidak percaya diri menjawab soal di sekolah

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

10. Ketika marah, saya merusak barang yang ada di sekitar

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

11. Saya malas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

12. Saya tidak merasa putus asa ketika mengalami kegagalan

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

13. Saya yakin mampu menyelesaikan tugas dengan baik walau dalam keadaan tertekan

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

14. Saya pesimis ketika menjawab soal di sekolah

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

15. Saya merasa banyak kekurangan dibandingkan dengan teman yang lain

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

16. Saya memberikan sebagian rejeki kepada yang membutuhkan

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 89: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

17. Saya merasa sedih bila teman menangis

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

18. Saya merasa bahagia ketika teman mendapat nilai bagus

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

19. Saya rajin ikut kegiatan sosial tanpa perlu pujian dari orang lain

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

20. Saya tidak peduli kepada teman yang bersedih

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

21. Saya tidak peduli jika dimarahi orang tua

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

22. Saya merasa bosan mendengarkan keluh kesah teman

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

23. Saya malas membantu urusan orang tua

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

24. Saya berusaha memisahkan teman yang bertengkar

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 90: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

25. Saya aktif dalam ekskul

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

26. Setiap masuk lingkungan baru, saya mudah untuk beradaptasi

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

27. Saya mudah bergaul dengan teman yang tidak sekelas

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

28. Saya mampu memotivasi orang lain

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

29. Saya merasa tidak bersalah ketika mengejek (bercanda) teman

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

30. Saya tidak mau mendengarkan nasihat orang lain

a. Selalu c. Kadang

b. Sering d. Tidak pernah

Page 91: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

Lampiran 3 : angket hubungan shalat lima waktu dan relevansinya dengan

pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar setelah validasi

ANGKET SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA

DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR

Daftar angket yang saya sampaikan pada anda, saya harap diisi dengan jujur dan apa

adanya. Karena jawaban anda akan saya pakai untuk penelitian skripsi dengan judul

“SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN

PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR ” dan jawaban

anda sama sekali tidak berpengaruh terhadap prestasi anda di sekolah, jadi saya harap

anda memberikan informasi yang sesuai. Atas kesediaan dan partisipasi anda, saya

ucapkan terima kasih

IDENTITAS RESPONDEN

NAMA :

SEKOLAH/KELAS :

JENIS KELAMIN : Pria/Wanita

TTL :

ALAMAT :

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

5. Pertanyaan berupa pilihan ganda,dimohon memilih jawaban yang sesuai dengan

memberi tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c,atau d dengan ketentuan

a. SELALU = dengan kemungkinan 90% - 100%

b. SERING = dengan kemungkinan 60% - 90%

c. KADANG = dengan kemungkinan 30% - 60%

d. TIDAK PERNAH= dengan kemungkinan 0% - 30%

6. Bertanyalah jika ada soal yang tidak dimengerti

Page 92: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

7. Berikan jawaban dengan jujur dan tanpa rekayasa

8. Mulailah membaca basmalah sebelum mengisi

CONTOH PENGISIAN ANGKET

NO SOAL SELALU SERING KADANG TIDAK

PERNAH

1. Saya shalat lima waktu setiap

hari

X

Jika adik-adik menyilang selalu maka Artinya : Saya selalu shalat lima waktu

setiap hari

BERILAH TANDA SILANG PADA PERNYATAAN YANG SESUAI DENGAN

KEADAAN YANG SEBENARNYA

NO SOAL SELALU SERING KADANG TIDAK

PERNAH

1 Saya shalat lima waktu setiap

hari

2 Saya melaksanakan shalat

ashar pada awal waktu

3 Saya melaksanakan shalat

maghrib pada awal waktu

4 Saya melaksanakan shalat

isya pada awal waktu

5 Saya melaksanakan shalat

subuh pada awal waktu

6 Saya shalat di akhir waktu

7 Ketika shalat berjamaah, saya

mengisi shaf yang kosong di

depan

8 Saya berdzikir setelah selesai

shalat

Page 93: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

9 Saya melaksanakan shalat

dengan bacaan yang lengkap

10 Saya bercanda dengan teman

sebelum takbir ketika shalat

berjamaah

11 Saya masih bercanda dengan

teman ketika shalat sudah

dimulai

12 Saya tidak berdoa setelah

melaksanakan shalat

13 Saya melaksanakan shalat

tanpa perintah orang tua

14 Saya tetap melaksanakan

shalat tepat waktu, meskipun

ada hiburan yang menarik

15 Saya tetap melaksanakan

shalat walau dalam keadaan

sakit

16 Saya shalat setelah disuruh

17 Saya merasa malas untuk

shalat

18 Saya sadar ketika marah

19 Saya sadar ketika sedih

20 Ketika marah, saya

melampiaskannya kepada

orang lain

21 Saya tidak percaya diri

menjawab soal di sekolah

22 Ketika marah, saya merusak

barang yang ada di sekitar

23 Saya malas mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler di

Page 94: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

sekolah

24 Saya yakin mampu

menyelesaikan tugas dengan

baik walau dalam keadaan

tertekan

25 Saya merasa bahagia ketika

teman mendapat nilai bagus

26 Saya rajin ikut kegiatan sosial

tanpa perlu pujian dari orang

lain

27 Saya tidak peduli kepada

teman yang bersedih

28 Saya tidak peduli jika

dimarahi orang tua

29 Saya merasa bosan

mendengarkan keluh kesah

teman

30 Saya malas membantu urusan

orang tua

31 Saya berusaha memisahkan

teman yang bertengkar

32 Saya aktif dalam ekskul

33 Saya mampu memotivasi

orang lain

34 Saya tidak mau

mendengarkan nasihat orang

lain

Page 95: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

Lampiran 4 : Pedoman wawancara & hasil wawancara

PEDOMAN WAWANCARA (GURU MA PONDOK PESANTREN AL-

HAMIDIYAH DEPOK)

Identitas Responden : Syamsul Huda, S.pd.i

Jabatan : Guru Agama Islam

Hari/Tgl Wawancara : Kamis, 14 Agustus 2015

Tempat/Pukul : Kantor MA, 09.00-10.00

Perumusannya yaitu

1. Bagaimana tingkat disiplin shalat lima waktu berjamaah siswa

2. Bagaimana tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa

NO KONSTRUK JUMLAH

PERTANYAAN

1. metode memupuk sikap disiplin shalat lima

waktu berjamaah dan kendalanya

1-2

2. metode meningkatkan pengendalian diri dari

perbuatan keji dan munkar dan kendalanya

3-5

3. hubungan keduanya 6

Bentuk-bentuk pertanyaannya, yaitu:

1. Bagaimana cara menerapkan sikap disiplin shalat lima waktu berjamaah pada

siswa?

2. Kendala apa yang dihadapi dalam penerapannya?

3. Bagaimana tingkat Pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa?

4. Adakah program untuk meningkatkan pengendalian diri dari perbuatan keji dan

munkar siswa?

5. Bagaimana kendala dalam penerapannya?

Page 96: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

6. Apakah dengan menumbuhkan sikap disiplin shalat lima waktu berjamaah bisa

meningkatkan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa?

HASIL WAWANCARA

1. Bagaimana cara menerapkan sikap disiplin shalat lima waktu berjamaah

pada siswa

Shalat merupakan hal yang wajib bagi setiap muslim sehingga pendidikan shalat

merupakan hal utama yang harus diterapkan nilai-nilainya kepada siswa. Dalam

keseharian untuk bisa menerapkan sikap disiplin diperlukan rutinitas kegiatan dimana

mewajibkan anak untuk shalat berjamaah seperti shalat dzhur, ashar, maghrib, dan

lainnya. Kegiatan tersebut dibutuhkan kerjasama bukan hanya dari pengurus yayasan

melainkan wali asuh, guru-guru, bahkan kepala sekolah ikut andil dalam menerapkan

sikap disiplin shalat. Selain mewajibkan shalat wajib, anak-anakpun diwajibkan untuk

ikut shalat sunah yang lainnya seperti tahajud, dhuha, shalat ghaib, shalat gerhana,

qabliyah dan ba’diyah, dan lainnya. Dalam keseharian, anak-anak diwajibkan shalat

dhuha pada pagi hari kemudian melakukan kegiatan sekolah. Setelah itu melaksanakan

shalat dzhur, ashar, maghrib, serta isya. Malamnya siswa melaksanakan shalat tahajud

sekitar jam 3 pagi.

2. Kendala apa yang dihadapi ketika penerapan metode tersebut

Kendala yang dihadapi ketika penerapan menumbuhkan sikap disiplin shalat lima waktu

berjamaah antara lain banyaknya anak bermain sehingga lupa akan waktu shalat seperti

kegiatan ekskul yang diadakan pada hari rabu. Kegiatan ekskul tersebut diadakan siang

hari dan ketika waktu ashar tiba masih bayak anak yang melakukan ekskulnya masing-

masing. Selain itu kendala yang dihadapi adalah anak-anak sering mengantuk sehingga

membuat malas untuk shalat terutama shalat malam yang biasa dilaksanakan. Untuk

shalat wajib Alhamdulillah anak sudah mengikuti namun kendalanya terdapat pada

shalat sunnah dimana anak-anak kesulitan untuk melaksanakan. Jangankan shalat

sunnah seperti Dhuha, Shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah saja anak-anak sulit untuk

Page 97: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

mengerj akannnya

3. Bagaimana tingkat pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar

siswa

Dalam hal pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar tentunya masing-masing

siswa berbeda. Pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar siswa SMP dengan

siswa SMA pasti berbeda dilihat dari factor usianya. Siswa SMP pastinya cara

berbicara, sikap, diajak untuk berbicara kurang masuk daripada siswa SMA. Selain itu

cara penanganan problem yang dihadapi pasti berbeda sesuai dengan tingkat

kedewasaannya. Kemudian menurut daerah asalnya, siswa yang dari Jakarta sulit untuk

diatur atau kurang pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar dari pada siswa

dari Jawa atau luar daerahnya dikarenakan faktor daerah tempat tinggal.

4. Adakah program untuk meningkatkan pengendalian diri dari perbuatan

keji dan munkar

Dalam hal meningkatkan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar dilakukan

diklat untuk para guru dimana di dalam diklat tersebut diberi pemahaman menangani

anak-anak dan cara penanganannya. Selain dalam diklat tersebut terdapat guru BK yang

bertugas untuk menangani anak-anak yang kurang untuk dicari akar permasalahannya

dan dipecahkan.

5. Bagaimana kendala dalam penerapannya

Untuk kendalanya adalah berbagai problem siswa yang berbeda diantaranya susah

diatur, broken home, dan perhatian orang tua siswa. Orang menganggap pesantren itu

seperti bengkel dimana tempat untuk membenarkan anak, selain itu terdapat orang tua

yang tidak punya waktu untuk mendidik anak sehingga menyerahkan anaknya

sepenuhnya kepada pesantren untuk dididik dan hanya ingin mengetahui anaknya

menjadi lebih baik. Kemudian jika anak berada disini maka anak bisa diawasi

Page 98: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

kegiatannya dan terkontrol namun jika anak pulang kerumah dan apabila ternyata

keluarganya broken home maka akan terdapat dampak psikologi bagi anak

6. Apakah dengan menumbuhkan sikap disiplin shalat lima waktu berjamaah

bisa meningkatkan pengendalian diri dari perbuatan keji dan munkar

siswa?

Pasti, karena bisa dipastikan anak-anak yang shalatnya rajin dan sering standby di

masjid sebelum shalat dimulai dengan melakukan shalawatan serta pengajian prestasi

dan sikapnya berbeda dengan anak-anak yang bisa terbilang malas. Anak yang rajin dan

standby di masjid memiliki prestasi yang cukup bagus bahkan masuk dalam 10 besar

dibanding siswa yang kurang. Bukankah shalat merupakan tiang agama sehingga siswa

yang shalatnya kurang bagus maka kuranglah pengendalian diri dari perbuatan keji dan

munkar mereka.

Page 99: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

Lampiran 5 : Uji Validitas Shalat lima waktu berjamaah

No. responden No. Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 M.rizqi 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4 87

2 devi novitasari 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 2 2 2 2 4 3 4 3 4 4 87

3 M.Axl 2 3 1 2 2 1 4 2 1 1 1 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 1 2 1 4 2 4 2 4 4 70

4 M.Feriansyah 2 2 2 4 2 2 3 1 4 4 1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 2 1 1 3 3 3 3 4 84

5 Sukma amelia 2 2 2 4 2 1 2 2 4 4 2 4 4 1 3 3 4 3 3 2 2 1 2 1 4 1 4 3 4 4 80

6 Arjun Febrian 4 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 1 4 2 2 4 3 4 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 86

7 Erlangga S. 4 4 2 3 2 2 3 3 4 2 2 2 1 3 1 3 3 4 4 4 2 2 2 1 2 3 1 4 4 4 81

8 Firzha Ardra 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 3 1 3 4 3 4 1 2 1 2 2 4 2 4 3 3 4 76

9 Zahra Witrisari 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 1 4 3 4 4 4 1 2 1 2 3 3 3 3 4 4 82

10 Alissa Ramadhia 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 1 4 1 2 2 3 3 4 3 4 4 85

11 Farrel Indratama 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 77

12 Nadilla Izhari 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3 2 3 3 4 4 3 4 4 2 1 1 2 2 3 3 3 2 4 74

13 Irma Suryani 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 2 3 2 4 3 3 4 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 79

14 Mochamad Iqbal 4 2 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 102

15 Jihan Tabita 3 2 2 2 2 3 2 2 4 1 2 4 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 4 82

16 Debby Ayu 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 3 3 4 4 3 4 4 2 1 1 2 2 3 3 3 2 4 76

17 syahrinayah 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 2 3 4 3 4 3 4 4 90

18 nabilah 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 1 2 4 4 3 4 3 4 4 98

19 Rifanti 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 96

20 Yuliana 4 3 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 98

21 Nila Andriani 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 88

22 Retno 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 4 3 3 4 80

23 Reski 2 2 2 3 3 1 4 2 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 3 3 4 4 90

24 Poppy Lutfiani 2 2 2 4 2 4 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 3 4 88

25 Aninda 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 1 2 3 4 4 4 4 94

26 Ari Indriyanto 3 3 2 4 4 3 4 3 2 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 2 4 2 2 3 3 4 93

27 Gojali 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 2 3 4 1 3 4 3 3 4 93

28 Wahid 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 79

29 Dio Alif 4 2 2 3 2 3 3 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 3 4 97

30 Ahmad Ali 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 111

JUMLAH 81 73 67 94 72 72 94 68 88 81 71 103 76 97 88 100 111 100 115 96 73 58 63 68 87 89 101 95 102 120

NILAI

KORELASI

0.54

23

0.19

45

0.56

85

0.60

39

0.41

8

0.60

42

0.44

81

0.18

42

0.43

09

0.52

76

0.76

18

0.44

01

0.41

67

0.60

86

0.17

45

0.33

98

0.45

85

0.21

22

0.13

58

0.47

21

0.57

4

0.34

2

0.47 0.64

58

0.10

59

0.53

12

0.24

65

0.59

19

0.26

63

#DI

V/0

!

KET V TV V V V V V TV V V V V V V TV TV V TV TV V V TV V V TV V TV V TV TV

Page 100: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

Lampiran 6 : Uji Validitas Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar

No responden No. Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 M.rizqi 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 88

2 devi novitasari 2 2 3 2 2 2 2 4 3 4 3 2 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 80

3 M.Axl 4 4 3 3 3 1 2 2 3 4 2 4 4 3 2 3 3 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 82

4 M.Feriansyah 4 3 2 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 1 2 4 3 4 3 3 3 2 2 3 1 4 3 87

5 Sukma amelia 4 2 4 3 3 4 2 3 2 2 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 2 4 2 3 3 94

6 Arjun Febrian 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4 3 3 4 3 2 1 2 2 4 4 2 3 3 4 2 2 2 4 2 85

7 Erlangga S. 2 4 4 3 1 4 2 4 3 4 4 2 3 4 4 2 2 4 1 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 94

8 Firzha Ardra 4 2 4 3 4 1 2 4 3 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 97

9 Zahra Witrisari 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 1 1 4 3 2 4 2 4 1 4 3 3 2 3 3 3 1 3 2 80

10 Alissa

Ramadhia

2 2 2 3 2 3 1 2 3 4 3 2 4 2 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 83

11 Farrel Indratama 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 2 1 3 3 2 1 2 3 4 4 1 3 3 4 2 2 1 3 3 81

12 Nadilla Izhari 3 2 3 3 2 3 1 3 3 2 4 2 2 4 3 2 2 2 1 4 3 3 4 2 3 2 2 2 4 3 79

13 Irma Suryani 2 2 2 4 3 2 2 2 2 4 4 2 2 2 3 3 2 2 1 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 85

14 Mochamad

Iqbal

2 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 1 3 2 4 2 1 1 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 95

15 Jihan Tabita 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 4 4 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 4 83

16 Debby Ayu 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 1 4 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 79

17 syahrinayah 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 1 4 2 2 3 3 4 3 4 4 4 2 3 2 3 4 96

18 nabilah 4 3 4 3 1 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 4 4 100

19 Rifanti 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 92

20 Yuliana 2 2 2 4 2 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 91

21 Nila Andriani 2 2 2 4 3 4 2 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 95

22 Retno 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 3 3 74

23 Reski 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 79

24 Poppy Lutfiani 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 2 2 1 2 1 2 3 3 3 2 3 4 75

25 Aninda 3 3 4 3 2 2 1 3 3 4 4 2 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 2 2 2 3 3 88

26 Ari Indriyanto 2 3 2 4 3 4 1 3 1 1 1 4 1 3 3 3 2 1 3 3 4 2 3 3 1 1 3 1 2 3 71

27 Gojali 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 75

28 wahid 4 3 4 1 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 86

29 Dio Alif 2 1 3 4 2 1 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 2 4 4 2 4 2 1 3 2 2 4 3 85

30 Ahmad Ali 4 3 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 105

JUMLAH 83 80 84 96 71 83 63 97 89 106 95 79 79 93 86 80 71 79 81 103 101 91 96 83 88 76 86 67 100 98

KORELASI 0.427

1

0.00

19

0.54

16

0.16

26

0.06

04

0.25

53

0.08

47

0.44

36

0.57

41

0.44

54

0.37

15

0.33

11

0.70

4

0.15

71

0.21

49

0.26

28

0.23

32

0.37

39

0.42

42

0.38

09

0.40

47

0.45

73

0.57

82

0.63

02

0.48

28

0.00

44

0.29

65

0.43

18

0.29

68

0.44

07

KET V TV V TV TV TV TV V V V V TV V TV TV TV TV V V V V V V V V TV TV V TV V

Page 101: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

Lampiran 7 : Uji Reliabilitas Shalat Lima Waktu Berjamaah

No. responden No. Soal x x2

1 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 17 20 21 23 24 26 28

1 M.rizqi 3 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 3 4 3 2 2 2 3 3 55 3025

2 devi novitasari 2 2 4 2 2 4 3 2 2 4 2 4 4 3 2 2 2 3 3 52 2704

3 M.Axl 2 1 2 2 1 4 1 1 1 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 36 1296

4 M.Feriansyah 2 2 4 2 2 3 4 4 1 4 3 3 4 3 2 2 1 3 3 52 2704

5 Sukma amelia 2 2 4 2 1 2 4 4 2 4 4 1 4 2 2 2 1 1 3 47 2209

6 Arjun Febrian 4 2 3 2 2 2 2 3 2 4 1 4 4 3 3 2 2 3 4 52 2704

7 Erlangga S. 4 2 3 2 2 3 4 2 2 2 1 3 3 4 2 2 1 3 4 49 2401

8 Firzha Ardra 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 4 1 2 2 2 2 3 45 2025

9 Zahra Witrisari 2 2 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 1 1 2 3 3 48 2304

10 Alissa Ramadhia 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 1 4 2 2 3 3 50 2500

11 Farrel Indratama 2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 45 2025

12 Nadilla Izhari 2 2 2 2 2 3 2 1 1 3 2 3 4 4 2 1 2 3 3 44 1936

13 Irma Suryani 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 2 3 3 1 2 2 2 3 3 46 2116

14 Mochamad Iqbal 4 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 4624

15 Jihan Tabita 3 2 2 2 3 2 4 1 2 4 4 2 3 3 2 3 2 3 3 50 2500

16 Debby Ayu 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 4 4 2 1 2 3 3 46 2116

17 syahrinayah 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 54 2916

18 nabilah 2 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 2 4 3 3 60 3600

19 Rifanti 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 61 3721

20 Yuliana 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 61 3721

21 Nila Andriani 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 2 2 3 3 52 2704

22 Retno 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 2 2 2 3 3 47 2209

23 Reski 2 2 3 3 1 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 2 2 4 3 54 2916

24 Poppy Lutfiani 2 2 4 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 54 2916

25 Aninda 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 1 3 4 58 3364

26 Ari Indriyanto 3 2 4 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4 3 4 2 2 2 3 59 3481

27 Gojali 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 3 60 3600

28 Wahid 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 49 2401

Page 102: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

29 Dio Alif 4 2 3 2 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 63 3969

30 Ahmad Ali 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 74 5476

JUMLAH 81 67 94 72 72 94 88 81 71 103 76 97 111 96 73 63 68 89 95 1591 86183

VARIANS 0.677 0.379 0.582 0.373 0.707 0.516 0.729 1.01

0.566 0.379 0.649 0.646 0.277 0.96

0.646 0.357 0.862 0.366 0.339 11,017

Lampiran 8 : Uji Reliabilitas Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar No responden No. Soal x x2

1 3 8 9 10 11 13 18 19 20 21 22 23 24 25 28 30

1 M.rizqi 3 2 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 53 2809

2 devi novitasari 2 3 4 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 2 4 49 2401

3 M.Axl 4 3 2 3 4 2 4 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 46 2116

4 M.Feriansyah 4 2 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 1 3 51 2601

5 Sukma amelia 4 4 3 2 2 3 4 3 3 4 4 2 3 54 2916

6 Arjun Febrian 3 3 4 3 4 4 3 2 2 4 4 2 3 3 4 2 2 52 2704

7 Erlangga S. 2 4 4 3 4 4 3 4 1 3 3 4 3 4 3 3 4 56 3136

8 Firzha Ardra 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 63 3969

9 Zahra Witrisari 2 2 3 3 4 3 1 2 4 1 4 3 3 2 3 1 2 43 1849

10 Alissa Ramadhia 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 53 2809

11 Farrel Indratama 2 3 4 3 3 4 1 2 3 4 4 1 3 3 4 1 3 48 2304

12 Nadilla Izhari 3 3 3 3 2 4 2 2 1 4 3 3 4 2 3 2 3 47 2209

13 Irma Suryani 2 2 2 2 4 4 2 2 1 4 3 4 3 2 4 3 4 48 2304

14 Mochamad Iqbal 2 3 4 4 4 4 3 1 2 4 4 4 4 3 4 3 4 57 3249

15 Jihan Tabita 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 2 4 50 2500

16 Debby Ayu 3 3 3 3 3 3 2 2 1 4 3 3 3 2 3 2 3 46 2116

17 syahrinayah 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 2 4 59 3481

18 nabilah 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 61 3721

19 Rifanti 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 54 2916

20 Yuliana 2 2 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 2 3 2 4 52 2704

21 Nila Andriani 2 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 2 3 2 4 54 2916

22 Retno 3 2 3 3 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 39 1521

23 Reski 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 46 2116

Page 103: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

24 Poppy Lutfiani 2 2 2 3 4 3 2 3 2 2 1 2 1 2 3 2 4 40 1600

25 Aninda 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 2 3 2 3 55 3025

26 Ari Indriyanto 2 2 3 1 1 1 1 1 3 3 4 2 3 3 1 1 3 35 1225

27 Gojali 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 42 1764

28 wahid 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 52 2704

29 Dio Alif 2 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 2 4 2 1 2 3 51 2601

30 Ahmad Ali 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 64 4096

JUMLAH 83 84 97 89 106 95 79 79 81 103 101 91 96 83 88 67 98 152° 78382

VARIANS 0.712 0.627 0.446 0.432 0.582 0.606 0.832 0.899 1.01

0.512 0.499 0.566 0.493 0.646 0.796 0.579 0.462 10.698

Page 104: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

LAMPIRAN 9 : HASIL PENGOLAHAN DATA VARIABEL SHALAT

LIMA WAKTU BERJAMAAH (X)

RES Item X)

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57

2 4 2 4 2 4 3 2 2 4 2 4 4 3 2 4 3 3 52

3 4 2 4 4 2 3 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 57

4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 59

5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 63

6 4 2 3 4 4 3 3 2 3 2 4 4 3 2 3 2 2 50

7 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 61

8 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 2 58

9 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 61

10 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 61

11 4 4 1 1 1 3 1 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 49

12 4 2 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 59

13 4 2 4 2 4 4 3 4 2 2 3 3 2 2 4 3 4 52

14 4 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 45

15 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 61

16 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 57

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 62

18 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 58

19 4 4 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 53

20 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 3 4 2 3 4 3 57

21 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 61

22 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 57

23 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 2 4 60

24 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 60

25 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 1 3 54

26 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 57

27 3 2 2 2 2 3 2 4 4 2 3 4 2 4 2 3 3 47

28 4 2 4 4 4 3 4 2 1 3 3 2 3 1 2 3 3 48

29 4 4 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 3 44

30 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 54

31 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 61

32 3 2 4 3 4 3 4 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 48

33 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 54

34 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 45

35 4 4 4 4 4 3 2 2 4 2 2 4 3 2 2 2 3 51

36 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 60

37 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 57

38 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 63

39 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 2 2 2 3 4 51

Page 105: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

40 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 58

41 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 60

42 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 1 3 3 52

43 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 1 4 2 3 3 50

44 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 49

45 4 2 4 2 1 3 3 2 4 3 4 4 2 2 2 2 4 48

46 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 50

47 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 41

48 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 45

49 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 55

50 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 55

51 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 2 2 2 2 3 45

52 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 4 4 2 2 2 2 3 46

53 4 2 2 2 2 2 1 2 3 1 3 4 2 1 2 2 3 38

54 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 60

55 4 3 3 3 4 1 4 4 3 1 1 1 3 3 4 2 3 47

56 3 2 3 2 2 3 1 4 3 4 3 1 2 2 2 3 2 42

57 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 50

58 3 2 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 47

59 3 2 3 4 4 3 2 3 2 4 4 4 2 2 3 3 2 50

60 2 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 1 1 1 1 2 31

61 3 2 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 2 2 2 1 3 49

62 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 63

63 3 4 4 3 4 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 54

64 4 3 4 4 4 4 2 2 4 3 3 4 4 2 2 3 3 55

65 2 3 4 3 2 3 2 4 4 3 4 4 2 3 3 4 3 53

66 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 46

67 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 4 51

68 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 50

69 3 2 4 4 2 3 2 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 50

Page 106: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

LAMPIRAN 10 : HASIL PENGOLAHAN DATA VARIABEL

PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR(Y)

Res Item (X)

Total 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 52

2 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 58

3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 58

4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 63

5 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 3 4 55

6 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 62

7 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 62

8 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 55

9 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 60

10 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4 59

11 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 60

12 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 65

13 4 4 3 2 4 3 2 2 3 2 3 1 4 3 4 3 3 50

14 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 46

15 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 60

16 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 61

17 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 63

18 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 4 3 4 2 3 2 4 51

19 3 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 3 3 3 4 2 4 57

20 2 4 1 2 1 2 2 3 2 3 1 4 3 1 2 3 1 37

21 4 4 3 3 4 3 2 2 2 4 4 3 3 2 4 4 4 55

22 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 50

23 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 62

24 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 44

25 4 4 2 3 4 4 2 2 2 4 3 4 3 3 4 2 3 53

26 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 2 4 55

27 2 2 2 3 4 2 1 2 2 4 4 4 4 2 3 2 4 47

28 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 65

29 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 49

30 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3 48

31 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 62

32 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 48

33 2 2 2 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 2 4 52

34 3 4 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 46

35 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 44

36 1 1 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 51

37 2 3 2 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 2 2 2 4 47

38 3 3 4 4 4 4 3 3 1 4 4 3 3 3 3 2 4 55

Page 107: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

39 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 61

40 4 4 1 3 3 4 2 2 1 4 4 3 4 2 4 3 4 52

41 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 2 4 3 4 3 3 53

42 3 3 3 2 3 4 2 4 3 1 4 3 4 2 4 4 4 53

43 3 4 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 49

44 2 3 2 2 2 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 48

45 3 3 1 3 3 4 3 2 1 3 4 2 4 4 4 3 4 51

46 2 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 47

47 3 3 2 2 3 1 2 2 2 3 4 3 4 2 1 2 3 42

48 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4 2 3 2 4 52

49 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 54

50 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 55

51 2 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 58

52 2 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4 2 3 52

53 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 1 2 1 3 3 43

54 2 2 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 58

55 3 3 2 1 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 52

56 1 1 3 2 4 1 1 1 1 4 4 4 1 2 4 1 4 39

57 2 2 3 2 3 3 2 3 2 4 4 3 4 4 2 2 4 49

58 2 2 3 2 4 2 2 2 4 3 4 3 4 3 3 2 4 49

59 3 2 3 4 4 1 2 2 3 1 3 3 2 2 1 2 3 41

60 4 4 1 1 1 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 44

61 3 3 1 3 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 55

62 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 62

63 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 3 2 2 4 51

64 3 3 2 3 4 4 2 2 2 4 3 3 4 2 4 3 4 52

65 2 3 4 3 4 3 3 4 4 1 1 1 2 1 3 4 1 44

66 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 58

67 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 47

68 1 4 2 2 2 3 2 3 2 4 4 3 3 3 4 2 4 48

69 3 3 2 3 2 3 2 4 4 3 2 3 3 1 4 3 4 49

Page 108: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

LAMPIRAN 11 : DATA MENGENAI HUBUNGAN ANTARA SHALAT

LIMA WAKTU DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI PERBUATAN

KEJI DAN MUNKAR

Res X Y XY X2 Y

2

1 57 52 2964 3249 2704

2 52 58 3016 2704 3364

3 57 58 3306 3249 3364

4 59 63 3717 3481 3969

5 63 55 3465 3969 3025

6 50 62 3100 2500 3844

7 61 62 3782 3721 3844

8 58 55 3190 3364 3025

9 61 60 3660 3721 3600

10 61 59 3599 3721 3481

11 49 60 2940 2401 3600

12 59 65 3835 3481 4225

13 52 50 2600 2704 2500

14 45 46 2070 2025 2116

15 61 60 3660 3721 3600

16 57 61 3477 3249 3721

17 62 63 3906 3844 3969

18 58 51 2958 3364 2601

19 53 57 3021 2809 3249

20 57 37 2109 3249 1369

21 61 55 3355 3721 3025

22 57 50 2850 3249 2500

23 60 62 3720 3600 3844

24 60 44 2640 3600 1936

25 54 53 2862 2916 2809

26 57 55 3135 3249 3025

27 47 47 2209 2209 2209

28 48 65 3120 2304 4225

29 44 49 2156 1936 2401

30 54 48 2592 2916 2304

31 61 62 3782 3721 3844

32 48 48 2304 2304 2304

33 54 52 2808 2916 2704

34 45 46 2070 2025 2116

35 51 44 2244 2601 1936

36 60 51 3060 3600 2601

37 57 47 2679 3249 2209

38 63 55 3465 3969 3025

Page 109: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

39 51 61 3111 2601 3721

40 58 52 3016 3364 2704

41 60 53 3180 3600 2809

42 52 53 2756 2704 2809

43 50 49 2450 2500 2401

44 49 48 2352 2401 2304

45 48 51 2448 2304 2601

46 50 47 2350 2500 2209

47 41 42 1722 1681 1764

48 45 52 2340 2025 2704

49 55 54 2970 3025 2916

50 55 55 3025 3025 3025

51 45 58 2610 2025 3364

52 46 52 2392 2116 2704

53 38 43 1634 1444 1849

54 60 58 3480 3600 3364

55 47 52 2444 2209 2704

56 42 39 1638 1764 1521

57 50 49 2450 2500 2401

58 47 49 2303 2209 2401

59 50 41 2050 2500 1681

60 31 44 1364 961 1936

61 49 55 2695 2401 3025

62 63 62 3906 3969 3844

63 54 51 2754 2916 2601

64 55 52 2860 3025 2704

65 53 44 2332 2809 1936

66 46 58 2668 2116 3364

67 51 47 2397 2601 2209

68 50 48 2400 2500 2304

69 50 49 2450 2500 2401

Total 3654 3635 193973 196506 194467

Page 110: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

LAMPIRAN 12 : UJI LINEARITAS

X kelompok n Y y2 Xy2

Selisih

31 1 1 44 1936 1936 44 1936 0

38 2 1 43 1849 1849 43 1849 0

41 3 1 42 1764 1764 42 1764 0

42 4 1 39 1521 1521 39 1521 0

44 5 1 49 2401 2401 2401 2401 0

45 6 4 46 2116 10300 202 10201 99

45 46 2116

45 52 2704

45 58 3364

46 7 2 52 2704 6068 110 6050 18

46 58 3364

47 8 3 47 2209 7314 148 7301.333 12.6667

47 52 2704

47 49 2401

48 9 3 65 4225 9130 164 8965.333 164.667

48 48 2304

48 51 2601

49 10 3 60 3600 8929 163 8856.333 72.6667

49 55 3025

49 48 2304

50 11 7 62 3844 17241 345 17003.57 237.429

50 49 2401

50 47 2209

50 49 2401

50 41 1681

50 48 2304

50 49 2401

51 12 3 44 1936 7866 152 7701.333 164.667

51 61 3721

51 47 2209

52 13 3 58 3364 8673 161 8640.333 32.6667

52 50 2500

52 53 2809

53 14 2 57 3249 5185 101 5100.5 84.5

53 44 1936

54 15 4 53 2809 10418 204 10404 14

54 48 2304

54 52 2704

Page 111: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

54 51 2601

55 16 3 54 2916 8645 161 8640.333 4.66667

55 55 3025

55 52 2704

57 17 7 52 2704 17772 350 17500 272

57 58 3364

57 51 2601

57 37 1369

57 55 3025

57 47 2209

57 50 2500

58 18 3 55 3025 8330 158 8321.333 8.66667

58 51 2601

58 52 2704

59 19 2 63 3969 8194 128 8192 2

59 65 4225

60 20 5 62 3844 14554 268 14364.8 189.2

60 44 1936

60 51 2601

60 58 3364

60 53 2809

61 21 6 62 3844 21394 358 21360.67 33.3333

61 60 3600

61 59 3481

61 60 3600

61 55 3025

61 62 3844

62 22 1 63 3969 3969 63 3969 0

63 23 3 55 3025 9894 172 9861.333 32.6667

63 55 3025

63 62 3844

Total 1442.8

Page 112: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

LAMPIRAN 13 : PENGUJIAN HIPOTESIS

Dengan menggunakan teknik korelasi Spearman Rank diperoleh tabel

NO

Shalat

Lima

Waktu

Berjamaah

(x)

Pengendalian

Diri Dari

Perbuatan Keji

dan Munkar

(y)

ranking

(x)

ranking

(y)

rx-ry

(bi)

1 57 52 24 36 -12 144

2 52 58 38 18 20 400

3 57 58 24 18 6 36

4 59 63 16.5 3.5 13 169

5 63 55 2 25 -23 529

6 50 62 46 7 39 1521

7 61 62 7.5 7 0.5 0.25

8 58 55 19 25 -6 36

9 61 60 7.5 13 -5.5 30.25

10 61 59 7.5 15 -7.5 56.25

11 49 60 51 13 38 1444

12 59 65 16.5 1.5 15 225

13 52 50 38 44.5 -6.5 42.25

14 45 46 62.5 59.5 3 9

15 61 60 7.5 13 -5.5 30.25

16 57 61 24 10.5 13.5 182.25

17 62 63 4 3.5 0.5 0.25

18 58 51 19 41.5 -22.5 506.25

19 53 57 35.5 21 14.5 210.25

20 57 37 24 69 -45 2025

21 61 55 7.5 25 -17.5 306.25

22 57 50 24 44.5 -20.5 420.25

23 60 62 13 7 6 36

24 60 44 13 62.5 -49.5 2450.25

25 54 53 32.5 31 1.5 2.25

Page 113: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

26 57 55 24 25 -1 1

27 47 47 57 56.5 0.5 0.25

28 48 65 54 1.5 52.5 2756.25

29 44 49 65 48 17 289

30 54 48 32.5 52.5 -20 400

31 61 62 7.5 7 0.5 0.25

32 48 48 54 52.5 1.5 2.25

33 54 52 32.5 36 -3.5 12.25

34 45 46 62.5 59.5 3 9

35 51 44 41 62.5 -21.5 462.25

36 60 51 13 41.5 -28.5 812.25

37 57 47 24 56.5 -32.5 1056.25

38 63 55 2 25 -23 529

39 51 61 41 10.5 30.5 930.25

40 58 52 19 36 -17 289

41 60 53 13 31 -18 324

42 52 53 38 31 7 49

43 50 49 46 48 -2 4

44 49 48 51 52.5 -1.5 2.25

45 48 51 54 41.5 12.5 156.25

46 50 47 46 56.5 -10.5 110.25

47 41 42 67 66 1 1

48 45 52 62.5 36 26.5 702.25

49 55 54 29 29 0 0

50 55 55 29 25 4 16

51 45 58 62.5 18 44.5 1980.25

52 46 52 59.5 36 23.5 552.25

53 38 43 68 65 3 9

54 60 58 13 18 -5 25

55 47 52 57 36 21 441

56 42 39 66 68 -2 4

Page 114: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

57 50 49 46 48 -2 4

58 47 49 57 48 9 81

59 50 41 46 67 -21 441

60 31 44 69 62.5 6.5 42.25

61 49 55 51 25 26 676

62 63 62 2 7 -5 25

63 54 51 32.5 41.5 -9 81

64 55 52 29 36 -7 49

65 53 44 35.5 62.5 -27 729

66 46 58 59.5 18 41.5 1722.25

67 51 47 41 56.5 -15.5 240.25

68 50 48 46 52.5 -6.5 42.25

69 50 49 46 48 -2 4

0 26874

PROFIL SEKOLAH

1. Nama Sekolah : MA AL-HAMIDIYAH

2. No. Telp / Fax : (021) 7788 0612/ (021) 7788 5436

3. Alamat : Jl. Raya Depok Sawangan Km 2 No. 12

4. Desa / Kelurahan : Rangkapan Jaya

5. Kecamatan : Pancoran Mas

6. Kabupaten / Kota : Depok

7. Propinsi : Jawa Barat

8. Tahun Berdiri : 1988 M / 1408 H

9. Status Sekolah : Swasta (Berasrama)

10. Status Akreditasi : Peringkat A ( Sangat Baik / Unggul )

11. Tahun Akreditasi : 2013

12. Data Siswa 5 ( Lima ) tahun terakhir : ________________________________________

Page 115: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

Th.

Pelajaran

Jml

Pendaftar

(Cln Siswa

Baru)

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah (Kls. VII

+ VIII + IX)

Jml

Siswa

Jml

Rombel

Jml

Siswa

Jmlh

Rombel

Jml

Siswa

Jmlh

Rombel

Siswa Rombel

2009/2010 100 74 3 80 3 92 4 246 10

2010/2011 150 103 4 74 3 80 3 257 10

2011/2012 146 135 5 103 4 73 3 311 12

2012/2013 160 149 5 134 5 102 4 385 14

2013/2014 160 138 5 127 5 112 4 377 14

13. Jumlah Guru

a. Kepala Sekolah : 1 Orang ( laki-Laki )

b. Guru PNS : 2 Orang

c. Guru Tetap Yayasan : 9 Orang ( 6 Laki-laki / 3 Perempuan )

d. Guru Honor/Bantu :11 Orang

e. Staff Tata Usaha : 2 Orang ( Perempuan )

f. Pustakawan : 1 Orang ( Laki-laki )

g. Petugas BP / BK : 1 Orang ( Perempuan )

h. Laboratorium : 1 Orang ( Laki-laki )

i. Total Guru & Karyawan : 29 Orang

14. Fasilitas

1. Asrama Santri Putera

2. Asrama Santri Puteri

3. Laboratorium IPA

4. Laboratorium Komputer / Ruang Internet

5. Laboratorium Bahasa

6. Laboratorium Matematika

7. Masjid

8. Musholla Puteri

9. Politeknik Umum dan Gigi

10. WiFi Hotspot

Page 116: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

11. Lapangan Upacara

12. Lapangan Olahraga

13. L2TS ( Lembaga Layanan Tabungan Santri )

14. Wartel

15. Koperasi

16. Kantin (Putera dan Puteri)

17. Ruang Makan (Putera dan Puteri)

18. Ruang Kelas yang memadai

19. Perpustakaan

15. Ekstra Kurikuler

1. Paskibra

2. Pramuka

3. Qasidah

4. Marching Band

5. Hajjir Marawis

6. Hadroh

7. Tata Boga

8. Tari Saman

9. Tenis Meja

10. Math Club

11. Komputer

12. PMR

13. Kaligrafi

14. Tilawah

15. Pencak Silat

Kepala Sekolah

Drs.H. Ahmad Zarkasyi

Page 117: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/1474/2014 Jakarta, 11 Desember 2014

Lamp. : -

Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Abdul Ghofur, MA

Pembimbing Skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis)

penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : Nur Muhammad Fikri Ali

NIM : 109011000233

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Semester : XI ( Sebelas )

Judul Skripsi : Shalat Lima Waktu Berjamaan Dan Relevansinya Dengan Pengendalian Diri

Dari Perbuatan Keji Dan Munkar Siswa MA Ponpes Al-Hamidiyah Depok

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 05 November 2014 ,

abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut.

Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih

dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang

selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Tembusan:

1. Dekan FITK

2. Mahasiswa ybs.

Page 118: SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · SHALAT LIMA WAKTU BERJAMAAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGENDALIAN DIRI DARI

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/......../2015 Jakarta, 15 Februari 2015 Lamp. : Outline/Proposal Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth. Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok di Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Nur Muhammad Fikri Ali

NIM : 109011000233.

Jurusan : Pendidikan agama Islam

Semester : XII

Judul Skripsi : Shalat Lima Waktu Berjamaah dan Relevansinya Dengan

Pengendalian Diri Dari Perbuatan Keji dan Munkar Siswa MA Al-

Hamidiyah Depok

adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb.

Tembusan:

1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan