Click here to load reader

Sgd 9 Skenario 3 Modul Tropmed

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sgd

Citation preview

SGD 9 BLOK TROPICAL MEDICINE

Skenario 3 Modul TropmedSidiq Teguh WijayaSGD 9SKENARIOTelah datang seorang perempuan umur 22 tahun ke RS FK UISU dengan keluhan demam tinggi mendadak sejak 3 hari yang lalu,, mual (+) muntah (+) frekuensi 2-3 kali, volume setengah aqua gelas, isi cairan dan makanan yang dimakan, darah (-), hidung berdarah sejak 1 hari yang lalu frekuensi 2 kali, sakit pada kepala sejak sakit ini, terasa sakit pada tangan dan kaki sejak sakit ini.

More info : Tekanan darah : 110/70Nadi : 1004kali/ menitRR : 20 kali / menitTemperatur : 38,5 Rummple leed test : (+)Trombosit : 80.000Hematokrit : 50%TERMINONOLOGIRUMPLE LEEDE TEST : pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya pateki.Identifikasi masalahDemam tinggiMualMuntah frekuensi 2-3 kaliHidung berdarahSakit kepalaSakit pada tangan dan kakiTekanan darahNadiTrombosit menurunTemperaturhematokritAnalisa masalahApa yang menyebabkan os mengalami demam tinggi secara mendadak ?Jawab : mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi.

Apa yang menyebabkan hidung berdarah pada os?Jawab : pembuluh darah di hidung pecah.

Apa yang menyebabkan os sakit pada tangan dan kaki?Jawab: karena adanya infeksi, sistem imun melawan mediator radang nya sehingga menimbulka rasa sakit.

Apa yang menyebabkan os sakit kepala?Jawab: karena adanya infeksi, sistem imun melawan mediator radang nya sehingga menimbulkan rasa sakit.

Berapa nilai normal dari pemeriksaan lab ?Jawab : Tekanan darah : 120/80Nadi : 60 100 kali/ menitRR : 16- 20 kali / menitTemperatur : 37,5- 38,5 Rummple leed test : (-)Trombosit : 200.000-500.000Hematokrit : pria : 40-48 , wanita : 37- 43Apa diagnosa banding dari penyakit os ?Jawab : DBD grade 2Demam tipoidMalariaDemam chikungunya

MAPPING CONCEPTPeerempuan umur 22 tahunTekanan darah: 110 / 70 mmHg Nadi : 104x / menitRR : 20x/ menitTemp : 38,5Rumple leede test : (+)Demam tinggi mendadak sejak tiga hari yang laluMual muntah frekuensi 2-3 kali volume setengah aqua gelasHidung berdarahSakit kepala Sakit tangan dan kakiDiagnosa Diagnosa banding Trombosit : 80.000/ mm3Ht : 50%Keluhan utamaPemeriksaan fisikPemeriksaan laboratoriumLearning objectiveMahasiswa/mahasiswi mampu mengetahui,memahami dan menjelaskan :Defenisi DBDEtiologi DBDKlasifikasi DBDDerajat DBDDiagnosa DBDDiagnosa banding DBD ( defenisi , etiologi dan gejala )Patofisiologi DBDManifestasi klinis DBDPemeriksaan fisik DBDPemeriksaan penunjang DBDPenatalaksanaan DBDPrognosis DBD

Demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.ETIOLOGI Penyebab Terjadinya Penyakit Demam Berdarah

Virus dengue merupakan penyebab utama dari penyakit demam berdarah, yaitu virus dari famili flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Yaitu : DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Pertama kali gejala penyakit demam berdarah baru diketahui setelah seseorang terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya akan menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk..Klasifikasi demam

Demam remiten:yaitu sifat demam secara perlahan seperti anak tangga.suhu badan dapat turun,tetapi tidak sampai suhu normal(demam tifoid)demam intermiten,demam yg sifatnya periodik),suhu badan dapat turun mencapai suhu normal beberapa jam dalam 1 hari kemudian kembali demam Demam siklik:pada demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yg diikuti periode bebas demam dalam beberapa hari yg diikuti oleh kenaikan suhu seperti semulaDemam septik:pada demam septik suhu tubuh naik secara perlahan dan mencapai suhu yg tinggi sekali pada malam hari namun kemudian turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hariDemam kontinyu:yaitu demam dengan suhu tubuh terus menerus tinggi ,suhu tubuh terus menerus tinggi,suhu tubuh dapat turun namun penurunanya tidak melebihi satu derajat,demam terus meninggi tinggi sekali sampai mencapai 40 celcius dinamakan hiperpireksiaDerajat DBD

A. Derajat I : Demam dengan test rumple leed positif.

B. Derajat II : Derajat I disertai dengan perdarahan spontan dikulit atau perdarahan lain.

C. Derajat III : Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun/ hipotensi disertai dengan kulit dingin lembab dan pasien menjadi gelisah.

D. Derajat IV : Syock berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur.DIAGNOSA Ditandai demam akut, trombositopenia, perdarahan ringan-berat, kebocoran plasma hemokonsentrasi, efusi pleura, hipoalbuminemia.Demam tinggi mendadak selama 2 7 hari.manifestasi perdarahan minimal tes torniquet + (petekia, epistaksi, hematemesis dll)Hepatomegalitanda-tanda syok : nadi kecil & cepat, hipotensi, gelisah, akral dingin, sianosis sekitar mulut.

DIAGNOSA LABORATORIUM :

PEMERIKSAAN DARAH RUTIN HemoglobinHitung LeukositHematokritTrombositMemeriksa adanya Limfosit Plasma Biru (LPB) pada hapusan darah.Faal Hemostasis B. VIRULOGI C. SEROLOGI

DIAGNOSA BANDING NoBelum / tanpa renjatan Dengan renjatanDengan perdarahanDengan kejang1CampakDemam tipoid

Leukimia

Ensefalitis2Infeksi bakteri / virus lain (tonsilo faringitis, demam dari kelompok pnyakit exanthem, hepatitis, chikungunya)

Renjatan septik oleh kuman gram negatif lain.

Anemia aplastik

Meningitis G.

Patofisiologi Patofisiologi primer DBD adalah peningkatan akut permeabilitas vaskuler yangmengarah ke kebocoran plasma ke dalam ruang ekstravaskuler, sehingga menimbulkan hemokonsentrasidan penurunan tekanan darah. Volume plasma menurun lebih dari 20% pada kasus-kasus berat, hal inididukung penemuan post mortem meliputi efusi pleura, hemokonsentrasi dan hipoproteinemi.

Tidak terjadinya lesi destruktif nyata pada vaskuler, menunjukkan bahwa perubahan sementarafungsi vaskuler diakibatkan suatu mediator kerja singkat. Jika penderita sudah stabil dan mulai sembuh,cairan ekstravasasi diabsorbsi dengan cepat, menimbulkan penurunan hematokrit. Perubahan hemostasispada DBD dan DSS melibatkan 3 faktor: perubahan vaskuler, trombositopeni dan kelainan koagulasi.Hampir semua penderita DBD mengalami peningkatan fragilitas vaskuler dan trombositopeni, dan banyakdiantaranya penderita menunjukkan koagulogram yang abnormal.

Manisfestasi klinis Demam secara tiba-tiba 2-7 hari, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia)ruam merah terang, petechiebiasanya muncul dulupada bagian bawah badan menyebar hingga menyelimuti hampir seluruhtubuhRadang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut,rasa mual, muntah-muntah atau diareLeukopenia Nyeri retroorbital Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik Nadi cepat & lemahTekanan nadi turun HipotensiKulit dingin & lembabGelisah

Pemeriksaan penunjang1.Rumple Leed2.Pemeriksaan Daraha. Hitung Trombositb. Hitung Leukositc. Hitung Hematokrit3.Imunoserologi IgM dan IgG

Prognosis Prognosis DBD berdasarkan kesuksesan dalam tetapi dan penetalaksanaan yang dilakukan. Terapi yang tepat dan cepat akan memberikan hasil yang optimal. Penatalaksanaan yang terlambat akan menyebabkan komplikasi dan penatalaksanaan yang tidak tapat dan adekuat akan memperburuk keadaan.

Penatalaksanaan 1.Adakah tanda kedaruratan, yaitu tanda syok (gelisah, nafas cepat, bibir biru, tangan dan kaki dingin, kulit lembab), muntah terus menerus, kejang, kesadaran menurun, muntah darah, tinja darah, maka pasien perlu dirawat / dirujuk2.Apabila tidak dijumpai tanda kedaruratan, periksa uji torniquet dan hitung trombosit -Bila uji torniquet positif dan jumlah trombosit 100.000/.l, penderita dirawat / dirujuk. -Bila uji Torniquet negatif dengan trombosit > 100.000/.l atau norma;l, pasien boleh pulang dengan pesan untuk datang kembali setiap hari sampai suhu turun.3.Pasien dianjurkan minum banyak,seperti:air,the,susu,sirup,oralit,jus dan buah4.Berikan obat antipiretik golongan parasetamol5.Apabila selama dirumah demam tidak turun pada hari ketiga,evaluasi tanda klinis adakah tanda-tanda syok,yaitu anak menjadi gelisah ,ujung kaki/tangan dingin,sakit perut,tinja hitam,kencing berkurang6.Apa bila terdapat tanda syok atau terdapat peningkatan ht dan/atau penurunan trombosit,segera rujuk ke rumah sakitReferensiBrooks, G.F., Butel, J. S. and Morse, S. A., 2005, Jawetz, Melnick & Adelbergh's: Mikrobiologi Kedokteran., Edisi IFisiologi Kedokteran. Edisi XVII. Jakarta. Penerbit. EGC. Halaman 335. Gilman, A.G. (2008).Farmakologi Dasar dan Klinik (Buku 3 Edisi 8). Penerbit Salemba Medika