of 26 /26
7/21/2019 SGD 5 Sgd Ke2 Blok 3 Smstr 3 http://slidepdf.com/reader/full/sgd-5-sgd-ke2-blok-3-smstr-3 1/26 SGD 5

SGD 5 Sgd Ke2 Blok 3 Smstr 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

wew

Text of SGD 5 Sgd Ke2 Blok 3 Smstr 3

SGD 5

SGD 5Lecture 31.Jelaskan tentang kerangka teiru dan kerangka konsep penelitian. Apakah ada perbedaan antara keduanya? Kerangka teori dibuat untuk memberikan landasan teori dalam melakukan penelitian sehingga dalam menjawab permasalahan yang diangkat dalam penelitian dapat diselesaikan dengan logis dan mampu dipertanggungjawabkan.Kerangka konsep dibuat untuk menghubungkan teori teori sehingga kerangka konsep ini akan mampu membahas saling ketergantungan antar variabel/teori.

2.Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah dalam membuat kerangka konsep penelitianMenentukan paradigma atau kerangka teoretis yang akan digunakan, kerangka konseptual dan kerangka operasional variabel yang akan diteliti.Memberikan penjelasan secara deduktif mengenai hubungan antarvariabel penelitian. Tahapan berpikir deduktif meliputi tiga hal yaitu: (a) Tahap penelaahan konsep (conceptioning), b) Tahap pertimbangan atau putusan (judgement), (c) Tahapan penyimpulan (reasoning),.Memberikan argumen teoritis mengenai hubungan antar variabel yang diteliti. Argumen teoritis dalam kerangka pemikiran merupakan sebuah upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah. Merumuskan model penelitian. Model adalah konstruksi kerangka pemikiran atau konstruksi kerangka teoretis yang diragakan dalam bentuk diagram dan atau persamaan-persamaan matematik tertentu3. cari sebuah contoh kerangka konsep dari sebuah penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif A. Kerangka Konsep Penelitian Kuantitatif

B.Kerangka Konsep Penelitian KualitatifKerangka penelitian kualitatif terletak pada kasus yang selama ini dilihat atau diamati secara langsung oleh peneliti.

Lecture 4Suatu penelitian ingin mengetahui pengaruh pola makan terhadap karies gigi, pola makan tidak sehat OR= 1.75, PI = 20%, kesalahan tipe I=0.05 dan power 80% berapa subjek yang diperlukan?

n= 379 SAMPEL

CONTOH KASUSd. Siapakah subjek/sampel yang diteliti, yang dinginkan, populasi terjangkau, populasi target?

Subjek/sampel yang diteliti yaitu 200 pasien anak dengan karies gigi di dua rumah sakit rujukan nasional yang telah memenuhi kriteria inklusi, kriteria inklusi, validitas internal dan eksternalSubjek/sampel yang diinginkan yaitu 200 pasien anak dengan karies gigi di dua rumah sakit rujukan nasional Populasi terjangkau yaitu pasien anak dengan keries gigiPopulasi target yaitu pasien anak dengan karies gigi yang berobat ke dua rumah sakit rujukan nasional

E. Apakah hasil penelitian pada kedua dapat digeneralisasikan?

Iya dapat, karena sampelnya diambil di 2 rumah sakit ujukan nasional. Dimana akan banyak variasi pada sampel Teknik Sampling Teknik probabilitas sampling digunakan jika populasi homogen serta terdapat anggota populasi yang tercatat Simple random sampling : dipilih dengan tabel random atau menggunakan software Sistematik random sampling : dipilih dengan menggunakan interval, dengan rumus : i = N/nJika populasi penelitian heterogen maka tidak dianjurkan menggunakan teknik sampling probabilitas?

Populasi penelitian yang heterogen memiliki sifat dan keadaan yang bervariasi, sehingga tidak adanya batasan batasan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Oleh karena itu, untuk menggunakan teknik sampling probabilitas harus menggunakan sampling frame. Sampling frame ini digunakan agar populasi dapat dikategorikan menjadi kategori kategori yang sejenis sehingga sampling probabilitas bisa digunakan.

Indikasi teknik sampling simple random sampling, systematic random sampling, cluster random sampling dan stratified random sampling ? Simple Random Sampling : Digunakan jika data bersifat homogen dan ada list nama (sampling frame)Systematic Random Sampling : Digunakan jika data bersifat homogen dan ada list nama (sampling frame) Cluster Random Sampling : Digunakan jika data bersifat heterogen tidak bertingkat dan ada list nama (sampling frame)Stratified Random Sampling : Digunakan jika data bersifat heterogen bertingkat dan ada list nama (sampling frame)

Menghitung besar sample1.Dinas kesehatan kota Denpasar berniat melakukan survei caries gigi pada anak di Kota Denpasar. Berdasarkan studi awal, peneliti memperkirakan prevalensi caries gigi pada anak sebesar 10%. Presisi diinginkan 1%, 5%, dan 10% dari prevalensi sebenarnya dengan tingkat kepercayaan 95%. Berapa anak yang dibutuhkan sebagai sampel ?

n =Ket : Za= deviasi baku alfaP = proporsi kategori variabel yang ditelitiQ = 1-Pd = presisi Jadi, berdasarkan skenario tersebut :Za = 1,96 95% CIP = 10% = 0,1Q = 1-0,1 = 0,9d = 1%, 5%, dan 10%

Perhitungan :Jika d yang digunakan 1%n = n = = 3.357Jika d yang digunakan 5%n =

n = = 138

Jika d yang digunakan 10%n =

n = = 34.

2. BERDASARKAN SOAL NO.1 hitung sampel minimal yang dibutuhkan jika nilai p=20%, 30%, 50%, dan 70%

30%=10367 sampel50%= 1728 sampel70%=2419 sampel

20% = n =

n = 691 sampel

3. Peneliti ingin mengetahui hubungan obesitas dengan penyakit karies gigi. Tentukan berapa besar sampel minimum yang diperlukan pada =5%, =20%. Bila diketahui perkiraan probabilitas paparan pada populasi (outcome)=0,55 ; OR=3 ?4. Suatu penelitian ingin mengetahui pengaruh DM terhadap penyakit PJK. Bila RR=1.75, propoosiii PJK ada kontrol 20 %, kesalahan tipe 1 = 0.05 dan power 80%, berapa subjek yang diperlukan?

n= 138 SAMPEL5.Jumlah populasi menentukan ukuran/besar sampel?

Benar. Semakin besar jumlah populasi maka semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan sampel yang banyak.

6. Besarnya populasi juga menentukan ukuran sampel?Salah, karena ukuran populasi tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap ukuran sampel. Yang mempengaruhi secara langsung untuk sampel adalah variabilitas karakteristik dalam populasi7. Semakin besar nilai p maka semakin besar ukuran sampel yang diperlukan SALAH, semakin kuat suatu penelitian,semakin kecil P, sedangkan sampel semakin besarSoal latihan8. Semakin heterogen populasi maka semakin kecil ukuran sampel yang dibutuhkan?SALAH, alasannya :I Gusti Bagoes Mantra dan Kasto dalam buku yang ditulis oleh Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai (1989), menyatakan bahwa sebelum kita menentukan berapa besar ukuran sampel yang harus diambil dari populasi tertentu, ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan yaitu:Derajat Keseragaman Populasi (degree of homogenity). Jika tinggi tingkat homogenitas populasinya tinggi atau bahkan sempurna, maka ukuran sampel yang diambil boleh kecil, sebaliknya jika tingkat homogenitas populasinya rendah (tingkat heterogenitasnya tinggi) maka ukuran sampel yang diambil harus besar. Untuk menentukan tingkat homogenitas populasi sebaiknya dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan uji statistik tertentu10. P1 pada cohort % outcome populasi terpapar ? BENAR

11. P2 dan P2 dalam case control dan cohort study sama ?SALAH, P2 dalam case control merupakan kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak terkena paparan dan tidak beresiko suatu penyakit, sedangkan P2 dalam cohort study adalah kelompok tanpa paparan tapi beresiko menderita suatu penyakit12. P2 pada case control studi adalah proporsi kasus terpapar?13. Semakin besar semakin keci ukuran sampel yang dibutuhkan? Benar, karena beta merupakan kesalahan tipe II yang berarti Ho yang seharusnya ditolak, tapi diterima. Data dengan kesalahan tipe II yang besar maka akan tidak representative sehingga sampel yang dipakai kecil dan tidak mewakili populasi.