7
Jurnal P eternakan Indonesis, I I (3) : 2 3 5-2a l, 2 006 ISSN: 1907-1760 235 Kecernaan dan Fermentabilitas Tandan Kosong Sawit yang di Ferxnentasi dengan lVfikrcha Tanah seeara in- vitro Msrdiati Zain Jurusan Nutrisi dan Makanan Temak Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Karnpus Limau Manis Padang Abstraet The objective of this researchwas to determine the effect affermentation by soil rrticrtsbes on the in vitro DM, NDF, ADF digestibility and fermentabiliry characteristics of palm ernpty bunch. Pctrm ernpty bunch is fermented by lWri soil microbes insculum / kg DM with length of 0. I, 2 and 3 weeks fermentation at aerobic candition. Digestibility was determined afier 48 h incubation with rumen Jluid of Tilley and Terry techniqwe. Data were analyzed as a Block randomized Design. Digestibility af DM,, NDF atd ADF, were dffirence among trentmeltts. In vitro DM digestibility after 48 h was higher for 2 weeks affermentation (5A,36Yo) thanfor 0, 1, and 3wkfermentation ( 33,72,48,Ag, and 46,36 yo) e<A,05). Neutrol Detergen Fiber digestibility afier 48 h was higher for 2 weeks offermentation (39,5 %a) thanfor 0, 1, ond 3 wkfermentation ( 28,8, 34,82, snd 30,56 %o) (P<0,05). In vitro ADF digestibility afier 48 h was also higher for 2 week^s of fermentation (34.88 Ya) thanfor 0, I, and 3 wkfermentation ( 20,9, 29,73, and 26.) (p< 0.05). The cmerage of pII was non dffirence among treatment. Concentration of NH3 was increase for all treatment, and concentration of VFA was also higher for 2 weelrs fermentation (113,46 mM.k was concluded thot palm empty bunchfermented by soil microbesfar length of 2 weel<sfermentation has better digexibility mdfermentabitity. Key words ; Palm empty bunch, soil microbes, fermentation, in vitro digestion. Pendahuluan ini dalam ransum ternak ruminansia Penganekaragaman sumber hanya bisa menggantikan 25 % pakan ser} pada ternak ruminansia rumput (Mardiati, Zain, et al, 2AA0; perlu dipikirkan, karena ketersediaan 2001)' rumput terasa semakin sulit terutama Selulosa, hemiselulosa dan didaerah padat penduduk. Sumber lignin adalah fraksi utama dari dinding pakan serat altematif yang mempunyai sel tanaman yang tergolong pada potensi cukup besar adalah tandan senyawa polisakarida. Dalam prak- kororrg sawii (TKKS) yang meru- teknya sangat sulit untuk meng- pakan limbah pengolahan kehpa sawit gunakan selulosa dan hemiselulosa ini yang jumlahnya -cukup besar setiap secara efektif untuk pakan temak iahu" seiring dengan meningkatnya karena lignin yang berada disekitar luas perkebrinan sawit di lndonesia. polimer selulosa dan hemiselulosa Tandan kosong sawit ini tergolong menghambat pencernaan mikroba pakan serat i*g bermutu iendah nrmen" Beberapa peneliti telah ^d"ng* kandungari lignin yang tinggt melakukan delignifikasi secara fisik, (I4 %) dan protein, kecernaan serta kimia dan biologis yang dapat palatabilitasnya rendah. Umumnya meningkatkan kemudahan selulosa t"""** put* serat ini hanya dan hemiselulosa dihidrolisis secara berkisar 30 - 40 04. Penggunaan pakan Mardiaii: Kecernaan rlan Fermentabilitqs Tsndan Kosong Sawit

setiap hanya - Unand

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: setiap hanya - Unand

Jurnal P eternakan Indonesis, I I (3) : 2 3 5-2a l, 2 006 ISSN: 1907-1760 235

Kecernaan dan Fermentabilitas Tandan Kosong Sawit yang diFerxnentasi dengan lVfikrcha Tanah seeara in- vitro

Msrdiati Zain

Jurusan Nutrisi dan Makanan Temak Fakultas PeternakanUniversitas Andalas, Karnpus Limau Manis Padang

Abstraet

The objective of this researchwas to determine the effect affermentation by soil rrticrtsbeson the in vitro DM, NDF, ADF digestibility and fermentabiliry characteristics of palmernpty bunch. Pctrm ernpty bunch is fermented by lWri soil microbes insculum / kg DMwith length of 0. I, 2 and 3 weeks fermentation at aerobic candition. Digestibility wasdetermined afier 48 h incubation with rumen Jluid of Tilley and Terry techniqwe. Datawere analyzed as a Block randomized Design. Digestibility af DM,, NDF atd ADF,were dffirence among trentmeltts. In vitro DM digestibility after 48 h was higher for 2weeks affermentation (5A,36Yo) thanfor 0, 1, and 3wkfermentation ( 33,72,48,Ag, and46,36 yo) e<A,05). Neutrol Detergen Fiber digestibility afier 48 h was higher for 2weeks offermentation (39,5 %a) thanfor 0, 1, ond 3 wkfermentation ( 28,8, 34,82, snd30,56 %o) (P<0,05). In vitro ADF digestibility afier 48 h was also higher for 2 week^s offermentation (34.88 Ya) thanfor 0, I, and 3 wkfermentation ( 20,9, 29,73, and 26.) (p<0.05). The cmerage of pII was non dffirence among treatment. Concentration of NH3was increase for all treatment, and concentration of VFA was also higher for 2 weelrsfermentation (113,46 mM.k was concluded thot palm empty bunchfermented by soilmicrobesfar length of 2 weel<sfermentation has better digexibility mdfermentabitity.

Key words ; Palm empty bunch, soil microbes, fermentation, in vitro digestion.

Pendahuluan ini dalam ransum ternak ruminansia

Penganekaragaman sumber hanya bisa menggantikan 25 %

pakan ser} pada ternak ruminansia rumput (Mardiati, Zain, et al, 2AA0;

perlu dipikirkan, karena ketersediaan 2001)'

rumput terasa semakin sulit terutama Selulosa, hemiselulosa dan

didaerah padat penduduk. Sumber lignin adalah fraksi utama dari dinding

pakan serat altematif yang mempunyai sel tanaman yang tergolong pada

potensi cukup besar adalah tandan senyawa polisakarida. Dalam prak-

kororrg sawii (TKKS) yang meru- teknya sangat sulit untuk meng-

pakan limbah pengolahan kehpa sawit gunakan selulosa dan hemiselulosa iniyang jumlahnya -cukup

besar setiap secara efektif untuk pakan temak

iahu" seiring dengan meningkatnya karena lignin yang berada disekitar

luas perkebrinan sawit di lndonesia. polimer selulosa dan hemiselulosa

Tandan kosong sawit ini tergolong menghambat pencernaan mikroba

pakan serat i*g bermutu iendah nrmen" Beberapa peneliti telah^d"ng*

kandungari lignin yang tinggt melakukan delignifikasi secara fisik,(I4 %) dan protein, kecernaan serta kimia dan biologis yang dapat

palatabilitasnya rendah. Umumnya meningkatkan kemudahan selulosa

t"""** put* serat ini hanya dan hemiselulosa dihidrolisis secara

berkisar 30 - 40 04. Penggunaan pakan

Mardiaii: Kecernaan rlan Fermentabilitqs Tsndan Kosong Sawit

Page 2: setiap hanya - Unand

236 Mardiati: Kecernaqn dqn Fermentabililas Tandan Kosong Sowit

enzimatis (Sadder et a1",1982 Lin andLadisch, 1985).

Untuk rnengoptimalkan peng-gunaan tandan kosong sawit dalamransurn memerlukan sentuhan tek-nologi. Untuk itu perlu dilakukansuatu proses pengolahan yang mampumemutus ikatan lignin dengan selulosamaupun hemiselulosa sehingga ke-cernaannya bisa meningkat. Usatrauntuk meningkatkan kecernaan ataufermentabilitas pakan serat ini dapatdilakukan dengan memberikan per-lakuan biologi (fermentasi denganmikrotra)"

Prinsip dasar pengolahan bio-logis pada pakan serat hampir samadengan perlakuan kimia yaitu merusakikatan lignoselulosa secara enzimatis,namun pengolahan ini memilikikelebihan dengan adanya aktivitasmikroba yang memungkinkan bio-degradasi lignin dengan merusakgugus aromatik dari lignin (Ibrahirnand Pearce, 1980). Berbagai peng-olahan biologis yang umum dilakukanantara lain pengomposan, pembuatansilase, pertumbuhan jamur danpenambahan enzim yang bertujuanunfuk mengubah struktur fisik bahanmakanan melalui delignifikasi ataupenghancuran lignin oleh mikro-organisme dan meningkatkan proteinbahan makanan dengan proteinmikroba (Yunus, 1991). Berbagaijenis mikroba terutama kapang telahbanyak digunakan dalam prosesfermentasi.

Mikroba tanah terdiri daribanyak jenis dan yang mempunyaikemampuan untuk mendekomposisipakan serat ini adalah tergolongkedalam kapartg (frrngi). Pada aerasitanah yang baik fungi merupakankelompok mikroorganisme tanahterbesar (Alexander, 1977) danbiasanya berada pada permukaan ataulapisan tanah atas yaitu sampai pada

Jwrnal P eternqkan Indonesia, 1 I (3) : 2 3 5 -2 4 I, 2 006

:

kedalaman 30 cm dari perrnukaantanah (Landecker, 1972). Fungsi daritanah ini merupakan spesies yangmemiliki kemampuan hidup dan dayasaing paling tinggi dibanding mikro-organisme yang lainnya. Hal inidisebabkan oleh : pertumbuhannyayang relatif cepat, efisiensi metabolikyang tinggi dalam menghasilkanenzim dan kegunaannya pada substrat,mempunyai kemampuan mempro-duksi senyawa tertentu (sepertiantibiotik) yang bersifat toksik bagimilaoba lain dan dan memilikitoleransi yang tinggi terhadapantibiotik (Landecker, 1972).Dharmaputra et al. (1989) menyatakanbahwa cendawan tanah mempunyaiperanan yang paling besar dalamproses dekomposisi selulosa, lignindan kitin. Untuk itu penggunaanmikroba asal tanah dalam fermentasitandan kosong sawit diharapkanmampu mendegradasi polimerkomplek menjadi bentuk yang lebihsederhana sehingga mudah dicemaoleh temak.

Materi Dan Metode

Tandan kosong sawit yang akandigunakan dipotong potong ataudicincang kira - kira sepanjang 5-10cm kemudian dijemur dibawah sinarmatahari sampai kering udara.Kemudian bahan tersebut disterilisasiselama 15 menit.

Freparasi Inokulan

Tanah yang akan digunakansebagai sumber mikroba diambil padakedalarran 2-4 cm dari permukaantanah ditimbang dan dilarutkan dalamlarutan steril dengan perbandingan I :

10. Larutan steril terbut dari 2 gNaNO3, 0,1 g H2HPOa, 0,5 g KCl,0,5 g MgSOa, THzO dan 6,5 g yeastextract yang dilarutkan dalam aquades

ISSN: 1907-1760

Page 3: setiap hanya - Unand

Mardisti: Kecernaan dan Fermentabilitas Tandan Kosong Scwit 237

sehingga votrume menjadi 1 liter(Parkinson et nl-, 1971) dan di-sterilisasi clalarn autoclave pada suhu12CI 'C s€lama 15 rnenit. Car:apurantanah dengan lar"utan steril kemudiaxldi blender sampai terbentuk suspensihalus {1C} menit) dan disaring dengankasa steril untuk diambil fitratnya"Filtrat "y*ang dip*l'cieh ditambahkandengan antihintik sebanyak 30mikrograrn per liter.

Tandan kosong sarvit yang teiahsteril dimasukkan dalast kant*ngpiastik dan elitambah air sehinggakadar air bahan mencapai 60 ?lo dankemudian disemprot (diciprati) denganfiltrat tanah sobare3'ak lfl % dari beratsubstrat. Kantong plastik diikat tetapididalamrya tetap ada ruang udara dandibiarkan pada suhu kamar selama 0,1,2 dan 3 minggu sesuai perlakuan.

Pada akhir fermentasi kantongpiastik dibuka dan diamati warna, b&u,perturnbuhan kapang dan pengukuranpH. Untuk uji kualitas nrrtrisi bahanyang sudah dif,ermentasi diaduk dandikeringkan dalam oven 60 oC selama48 jam dan digiling dan selanjutnyadianalisisAnalisis Kuqlitas Nutrisi

Sampei bahan tandan kosongsawit hasil fermentasi yang telahdigiling akan dianalisis kandunganfiaksi seratnya (Van Soest). Evaluasikecemaan dilakukan dengan fer-mentasi sec&ra in vitro dalam watershaker bath (Tilley and Terry, 1969).

Fercobaan dilakukan denganrnenggunakan Rancangan AcakKeiompr:k (R{K) 4 x 4 dimanaterdapat 4 perlakuan (lama penyim-panan 0, t, 2, dan 3 minggu) dengan 4kali ulangan. Fengaruh perlakuanteriradap peubah yang diukurdianalisis dengan Anova. (Steel andTor:rie, 1980).

Hasil Dan Fernbahasan

Kornposisi Fraksi Serst TandsnKosong Kelapa Sawit Fermentasi

Fermentasi secara anaerobterhadap tandan kosong kelapa sawit(TKKS) selama 0,I,2, dan 3 minggumenyebabkan terjadinya perubahankomposisi kimia (fraksi serat) dariTKKS tersebut seperti terlihat padaTabel 1.

Tabel 1. Penganrh Ferrnentasi dengan Milaoba Tanah terhadap Komposisi KimiaTKKS

Zatmakanan Perlakuan

NDF

ADF

Selulosa

Hemiselulosa

Lignin

Silika

77,92

52,77

?5 77

25,05

14,16

0,84

75,29

5r,29

35,87

23,99

14,62

0,8

72,73

49,63

34,06

23,70

I4,62

0,95

77,64

52,29

36,1 8

19,36

15

1,10

Keterangan : A:B:C=D=

TKKS tanpa ferrnentasi"IKKS yang diferunentasi selama 1 mingguTKKS yang difermentasi selama 2 mingguTKKS yang difermentasi selama 3 minggu

,i

ll,4

Jurnsl P eternakan Indonesia, I I (3) : 2 3 5 -2 4 l, 2 006 ISSN: I9A7-1760

Page 4: setiap hanya - Unand

238 Mardiati: Kecernaan dan Fermentabilitus Tandan Kasang Sawit

Dari tabel diatas terlihat bahwamikroba tanah mampu mende-komposisi fraksi serat dari TKKSyang terlihat dengan menunrnnyakandungan fraksi serat seperti NDF,ADF, selulosa dan hemiselulosa dariTKKS. .Iuga terlihat bahwa semakinlama waktu fermentasi kandunganftaksi seral. semakin turun. Hal inidisebabkan pada awal fermentasi (0-1minggu) kapang menggunakan kom-ponen bahan organik mudah larutsebagai substrat tmtuk aktivitas dankelangsungan hidupnya, sedangkankornponen yang sulit dicerna (seratkasar) belum digrinakan sehinggakadarnya lebih tinggi. Pada waktufermentasi yang iebih lama (2 - 3)minggu kadar serat kasar tersebutterus menurun karena mikroorganismetanah (kapang) mulai menggunakankomponen serat kasar dari TKKSsebagai sumber energi. Penurunanfraksi serat dengan bertambahlamanya waktu fennentasi jugamenunjukkan bahwa aktivitas pertum-buhan dari kapang mampu menembusdinding sel tanaman.

Tapi berbeda dengan kan-dungan lignin dimana semakin lamawaktu fermentasi lignin cenderungrneningkat. FIal ini sesuai denganpendapat pendapat Waksman (1952)bahwa suatu bahan seperti jeramidibenamkan dalam tanah akanmengalami penurunan persentaseselulosa dan hemiselulosa, sedangkanprotein kasar dan lignin meningkat"Peningkatan protein kasar disebabkanoleh adanya tambahan nitrogen darimikroorganisme tanah, sedangkanmeningkatnya lignin disebabkan olehmenrrunnya jumlah selulosa, hemi-selulosa dan karbohidrat yang mudahlarut lainnya, tetapi secara kuantitatifbanyaknya lignin itu sendiri tetap.

Kecernaan TKKS Fermentasi

Jurnal Peternakqn Indanesia, I I (j) : 2 3 5-24 I , 2006

Kualitas suatu bahan pakantidak bisa hanya ditunjukkan dari hasilanalisa kimia bahan itu saja, karenakesanggupan ternak berbeda dalammemanfaatkan suatu pakan. Peng-ujian daya cerna perlu dilakukan untuknnengetahui manfaat suatu bahanpakan bagi ternak.

Pengaruh ferrnentasi TKKSdengan mikroba tanah dengan waktuyang berbeda terhadap kecernaan zat-zat makanan dapat dilihat pada Tabel2.

Hasil analisis ragam memper-lihatkan bahwa kecernaan zat - zatmakanan TKKS fermentasi terlihatmeningkat dengan rneningkatnya lamawaktu pemeraman. Kecemaan masing

- masing perlakuan memperlihatkanperbedaan yang sangat nyata (P<0.01). Hasil uji DMRT memper-lihatkan bahwa kecernaan secaraumum tertinggi pada TKKS yangdifermentasi selama 2 minggu(perlakuan C).

Tingginya kecemaan padaperlakuan C disebabkan fraksi seratdari TKKS pada perlakuan tersebutcukup rendah dibanding perlakuan Adan B. Ini membuktikan bahwafermentasi TKKS dengan mikrobatanah selama 3 minggu mampurneningkatkan kualitas dari TKKStersebut sehingga menjadi lebihfermentabel dalam rirmen danmenghasilkan kecernaan yang lebihbaik.

Rendahnya kecernaan zat-zatmakanan pada perlakuffi D, walaupunkandungan fraksi seratnya lebihrendah dibanding perlakuan A, B danCo lebih disebabkan oleh tingginyakandungan lignin dari TKKS padaperlakuan D tersebut. Hal ini sesuaidengan pendapat Sutardi (1980) yangmenyatakan bahwa bila kandunganADl/lignin suatu bahan makanan

ISSN: l9a7-1760

Page 5: setiap hanya - Unand

Mardiati: Kecernaan dan Ferrnentabilitas Tandan Kosong Sawit 239

tinggi maka kecernaan bahan makanantersebut akan rendah.

Dari Tabel 2 terlihat bahwaperlakuan yang terbaik adalah TKKSyang difermentasi dengan mikrobatanah selama 2 minggu. Padafermentasi 3 noinggu kecernaan tetapmeningkat dibanding dengan TKKStanpa fermentasi Ramun lebih rendahdibanding fermentasi 2 minggu dan Iminggu.

KaraWeristik Csiran Rumen in vitroParameter metabolisme rumen

seperti pH, kadar NH3 dan VFAcairan rumen juga menunjukkantingkat fermentabilitas suatu bahan

pakan dalam rumen. Rataan nilai pFI,kadar NH3 dan VFA cairan rurnendari TKKS percobaan dapat dilihatpada Tabel 3.

Hasil analisis ragam memper-lihatkan bahwa pH, produksi NH3 danproduksi VFA pada masing-masingTKKS memberikan pengaruh yangberbeda tidak nyata (P>0,05). pHoairan rumen pada penelitian iniberkisar antara 6,8 - 7,19 dan telahmemenuhi syarat untuk menjaminaktifitas mikroba rumen yang optimal,dimana pH rurnen yang normal untukaktifitas rnikroba selulolitik adalah 6,0

- 7,0 (Church,1979).

Tabel 2. Rataan Kecemaan Zat-zat Makanan TKKS Fermentasi (%)

KecemaanParameter

DA

Bahan kering

Bahan organik

NDF

ADF

Sellulosa

Hemiselulosa

33,72u

38,37u

28,80u

20,90u

15,62u

23,25u

48,09 0

51,51 b

34,82b

29,73b

24-1b

30,5 b

50,36'

52,93"

39,50'

34,98'

28,25d

36,54c

46360

50,76b

30,56 b

26,00 b

20,00'

2833b

Keterangan: A: TKKS tanpa fermentasiB = TKKS yang difermentasi selama I mingguC : TKKS yang difermentasi selama 2 mingguD: TKKS yang difermentasi selama 3 mingguSuperskrip dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang sangatnyata (P< 0,01)

Tabel 3. Rataan pH, Kadar NH3 dan vFA Cairan Rumen dari TKKS Percobaan

ParameterPerlakuan

DCPH

NH3 (mg/100 ml)

VFA (mM)

7,19

7,79

86,01

6,90

11,30

94,43

6,87

15,34

113,46

6,80

15,64

95,18

Keterangan: A: TKKS tanpa fermentasiB : TKKS yang difermentasi selama I mingguC = TKKS yang difermentasi selama 2 mingguD: TKKS yang difermentasi selama 3 minggu

Jurnal Peternakan Indonesia, I I(3):235-241, 2006 I 907-l 760

Page 6: setiap hanya - Unand

240 Mardiati: Kecernasn dan Fermentabilitas Tandan Kosong Sawit

Dari Tabel 3 juga terlihat bahwakadar ],{H3 eendefirng rneningkatdengan meningkatnya lama fermen-tasi. Hal ini disebabkan sernakin lamaf,ermentasi sernakin banyak mikrobayang tumbuh dan karena sebagianbesar tubuh mikrob,a addah proteinmaka rnil<roba itu menyumbangprotein pada tmndan kes*ng kelapasawit sehingga NI{3 yang dihasilkanmenjadi meningkat. Froduksi NH3yang didapatknn pada penelitian iniberkisar antare 7"79 * 15,64 mg/100ml cairan rumen. Kadar NFI3 ini sudahcukup untuk ffiemenuhi kebutuhanmikroba rtrmer{ dimana kebutuhanminimum mikroba rumen terhadapNH3 adalah 5 rng/100 ml cairanrumen (Satter and Slyter,I974>.

Kadar VIiA walaupun menun-jukkan perbeclaan yang tidak nyataantar perlakuan, namun dari Tabel 3

terlihat bahwa pola produksi VFAsama dengan pola kecernaan zat-zatmakanan" VFA tertinggi didapatkanpada perlakuffi C, dimana kecernaanzat-zat makanan juga tertinggi padaperlakuan C. Hal ini disebabkanproduk metabolisme zat makananterutama fraksi serat yang merupakankarbohidrat adalah VFA. Mening-katnya produksi VFA pada TKKSyang difermentasi sarnpai 2 minggumenunjukkan bahwa TKKS ini lebihfermentabel dalam nunen.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa tandan kosongkelapa sawit dapat ditingkatkankecemaan dan fermentabilitasnyamelalui fermentasi menggunakanmikroba tanah selarna 2 minggu.

Daftar Pustaka

Alexander, M. 1977. Introduction toSoil Microbiology" 2 nd ed.

Jurnal P eternakan Indonesia, I I (3) : 2 3 5 -2 4 1, 2 006

John Willey and Sons, Inc.,New York, Chichester,Brisbane, Toronto.

f)harmaputra, O.S., A.W" Gunawandan Narnpiah. 1989. PenuntunPraktikum Mikologi Dasar.Dirjen Pendidikan Tinggi,PAU, Ilmu Hayat, IPB, Bogor.

Ibrahim, M.N"M. and G.R" Pearce.1980" Effect of White RotFungi on the cornposition andin vitro digestibility of crop byproducts. Agnc. Wastes. 2;199-245

Landecker, E.M. 1972. Fundamentalof the Fungi. Prentice HallInc., New York University.New York.

Limlim, K.W. and Ladisch, M.R"1985. Effect of pretreatmentand fermentation on pore sizein cellulose materials.Biotechnol. Bioeng, 27. 1427-1433

Mardiati, Zain, T. Sutardi, D.Sastradipradja, Suryahadi, danN. Ramli 2000. PemanfaatanSerat Sawit Sebagai PakanPengganti Rumput dalamRansum Ternak Domba.Proseding Seminar NasionalPengembangan Temak Sapidan Kerbau, Padang, 11

Oktober 2000.

Mardiati Zain, N. Jamarun dan Y.Rahman, 2001. PemanfaatanTandan Kosong Sawit SebagaiPakan Ternak. JurnalAkademika Volume 5 No. I

Parkinson, D., T.R.G. Gray and S.T.Williams. 1971. Methods for

ISSN: 1907-1760

Page 7: setiap hanya - Unand

Mardiati: Kecernaan dan Fermentabilitas Tcndan Kosong Sawit 241

Fublications,Edinburgh.

Oxford end

studying the ecology of SoilMicroorganism. lnternationalBiological Programme. No.19. Blackwell Scientific

Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1980.Principles and Procedure ofStatistics. McGraw-Hill BookCo. Inc. New York.

Sutardi, 1980. Landasan IlmuNutrisi. Jilid 1. DepartemenIlnou Makanan Ternak,Saddler, J.N. Brownell, H.H. Clemont,

L.P" and Levitin, N. 1982. Fakultas Peternakan, IPB,Enzyrnatic hydrolysis of Bogor.cellulose and various preheatwood ftactions. Biotechnol. Yunus, A. 1991. Mengolah JeramiBioeng. 24,1389-1402 Menjadi Pakan Berrnutu.

Swadaya Peternakan" Jakarta.Agustus 1991,75: 24-26

Alamat Korespondensi: Dr. Ir. Mardiati Zain, MSJurusanNutrisi dan Makanan TemakFakultas Peternakan Universitas AndalasKampus Limau Manis Padang

Atikel diterima 6 September 2006, disetujui l7 Oktober 2006

Jurnal Peternakan Indonesia, I I(3):2i5-241, 2006

'

ISSN: 1907-1764