10
SERI 2 LAUT BUKLET KEBERLANJUTAN

SERI ˜ LAUT Buklet...Sumber: "Menteri Pariwisata: Wisata Bahari Jadi Korban Devisa 4 Miliar Dolar Amerika Di 2019", dari Kemenparekraf.go.id, terbit 31 Juli 2015 Sumber: FAO, 2007

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • SERI 2LAUT

    B U K L E T K E B E R L A N J U T A N

  • Tahukah Kamu? Menyumbang

    memberi makan 3 miliar orang

    menjadi rumah bagi lebih dari setengah spesies dunia

    menghasilkan setengah oksigen di planet ini

    dan menyerap seperempat dari semua emisi karbon dioksida

    $2,5 triliun setiap tahun untuk perekonomian global

    Pendapatan ini berasal dari pariwisata, perikanan, transportasi, dan jasa ekosistem pesisirii melalui penyediaan makanan dan bahan baku, daur ulang ekologis, dan pengolahan sampah.

    Laut...

    Di Indonesia, lautan berpotensi menambah pendapatan nasional hingga atau setara dengan 93% dari pendapatan negara dalam APBN 2018.

    miliari (Maret 2019),

    US$ 126,5

    2,8 rumah tanggaiii terlibat langsung dalam industri komoditas kelautan.jutaSelainitu,

  • Karbon biru adalah istilah untuk cadangan karbon yang diserap, disimpan, atau dihasilkan dari ekosistem hutan mangrove, padang lamun, dan rawa pasang surut. Ekosistem ini menyimpan sebagian besar karbon di dalam tanah, dan dapat menyimpan sepuluh kali lebih banyak cadangan karbon per hektar dibandingkan ekosistem darat setiap tahunnya.iv

    NAMUN, KEKAYAAN LAUT KITA TERANCAM BAHAYA...

    ... menyebabkan perubahan besar-besaran terhadap lautan yang dapat membahayakan kelestarian dan potensi ekonomi laut, serta mengancam kehidupan kita.

    Penangkapan ikan berlebihan

    Polusi laut

    Perubahan iklim

    MATA PENCAHARIANEkosistem laut dan pesisir saling berkaitan, dan membawa manfaat bagi masyarakat. Habitat penting seperti mangrove, lamun, dan terumbu karang menjadi tempat ikan tumbuh dan berkembang biak.

    PENYERAPAN KARBON

    EKOSISTEM LAUT DAN PESISIR INDONESIA HARUS DIKELOLA SECARA BERKELANJUTAN UNTUK MENDUKUNG PEREKONOMIAN, MENINGKATKAN

    PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENGATASI KRISIS IKLIM

    Ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang sangat penting untuk memastikan ketersediaan kepiting, kerang, udang, dan ikan. Selain itu, pariwisata yang didorong oleh ekosistem laut dan pesisir yang sehat akan membawa pendapatan ekonomi yang signifikan sekaligus menciptakan peluang kerja dan mata pencaharian untuk masyarakat.v

    MANFAAT EKONOMI

    (overfishing)

  • 0 500 1000 1500 2000 2500

    Perbandingan cadangan karbon pada ekosistem biru dan hutan tropis

    Lamun

    Rawa Asin*

    Mangrove Estuaria

    Mangrove Laut

    Hutan Tropis

    500

    917 32,43

    1060 464

    4641779

    200 600

    11

    Karbon organik tanah Biomassa hidup

    Sumber: Murray, B.C dkk. (2010). Payments for Blue Carbon

    *Rawa asin adalah ekosistem lahan basah di pesisir yang dibanjiri dan dikeringkan oleh air laut yang terbawa oleh air pasang.

  • SALAH SATU EKOSISTEM KARBON BIRU YANG PENTING ADALAH MANGROVE

    Indonesia memiliki wilayah hutan mangrove terbesar di dunia,

    dengan lebih dari dari ekosistem mangrove global

    3 jutahektar

    22,6%atau

    Mangrove dapat ditemukan di banyak wilayah Indonesia,sebagian besar di Papua, Kalimantan dan Sumatravi

    Ekosistem mangrove memberi perlindungan dari angin kencang, tsunamivii, atau bahaya alam lainnya.

    Misalnya, salah satu situs ekowisata mangrove di Muara Angke, Jakarta, setiap tahunnya bisa menghasilkan total Rp3 miliar hanya dari jasa pariwisata.

    Mangrove juga menunjang pariwisata lokal.

  • Kehilangan ini terutama disebabkan konversi lahan untuk:

    Namun, hutan mangrove terancam berbagai risiko.

    Perumahan Budi daya udangPerkebunan kelapa sawit

    6 dari kehilangan tutupan hutan tahunan di Indonesia pada 2014.viiiDeforestasi mangrove menyumbang

    %

    Salah satu pendekatan yang lebih efektif adalah merevitalisasi habitat agar mangrove tumbuh secara alami.

    BAGAIMANA KITA BISA MENGEMBANGKAN EKOSISTEM KARBON BIRU?

    MEKANISME KEUANGAN UNTUK KONSERVASI KARBON BIRUEkosistem karbon biru memiliki jasa lingkungan, tetapi nilai ekonomi dari jasa lingkungan sering diabaikan. Oleh karena itu, ekosistem ini terancam hancur oleh kegiatan ekonomi yang tidak mempertimbangkan lingkungan. Kita perlu mengedepankan upaya untuk menciptakan nilai ekonomi bagi jasa ekologi, dan merancang mekanisme keuangan yang memberi insentif pada perlindungan dan restorasi ekosistem.

    REVITALISASI

  • INDONESIA ADALAH PENYUMBANG SAMPAH PLASTIK LAUT TERBESAR KEDUA DI SELURUH DUNIA SETELAH TIONGKOK.

    Saat ini, Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik per tahun, atau setara dengan lebih dari

    Selanjutnya, sampah plastik dalam bentuk mikroplastik akan didapati pada tubuh ikan serta hasil olahan ikan, dan pada akhirnya akan dikonsumsi oleh manusia, sehingga berpotensi mengganggu kesehatan dalam jangka panjang.

    Pari manta di Nusa Penida dan Taman Nasional Komodox, bisa saja

    dengan tidak sengaja memakan hingga 63 potong plastik per jam!

    armada pesawat Boeing 737–800!150.000

    Plastik-plastik yang berakhir di lautan membunuh

    kehidupan laut. Sebagai contoh, ada kisah menyedihkan tentang seekor paus sperma

    di Wakatobiix, Sulawesi Tenggara, yang ditemukan mati dengan hampir 6 kg

    sampah plastik di dalam perutnya.

    SEMENTARA ITU,

  • APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MENGURANGI SAMPAH PLASTIK DI LAUTAN?xi

    Mengurangi penggunaan plastik dengan tidak memakai produk atau kemasan sekali pakai, dan beralih memakai produk atau kemasan yang dapat digunakan berulang kali seperti kotak makan, botol minum, atau tas belanja yang dapat digunakan kembali. Pakai terus barang yang sudah kamu miliki dan hindari membeli produk baru dengan kegunaan serupa.

    Mendesain ulang produk dan kemasan plastik agar dapat digunakan kembali atau didaur ulang, sehingga pada akhirnya semua sampah plastik bisa menjadi komoditas berharga.

    Meningkatkan pengumpulan sampah plastik secara signifikan dengan mendorong sistem pengumpulan sampah oleh pemerintah, swasta, dan sektor informal.

    Membangun atau memperluas fasilitas pembuangan sampah yang aman untuk sampah plastik yang dihasilkan di lokasi-lokasi tanpa fasilitas daur ulang.

    Meningkatkan kapasitas daur ulang hingga dua kali lipat

    dari kapasitas saat ini dengan membangun

    atau memperluas fasilitas pemilahan dan

    daur ulang plastik.

    1

    2

    3

    4 5

  • REFERENSISumber: LIPI, 2019

    Sumber: “Value Coastal Ecosystems” dari wri.org, terbit Desember 2006

    Sumber: “Insight: There’s only one ocean. This is its moment” dari The Jakarta Post, terbit 30 Oktober 2018

    Sumber: “Promoting Indonesia Blue Carbon Agenda to Achieve Development’s Triple Wins” dari wri-indonesia.org, terbit 18 April 2019

    Sumber: "Menteri Pariwisata: Wisata Bahari Jadi Korban Devisa 4 Miliar Dolar Amerika Di 2019", dari Kemenparekraf.go.id, terbit 31 Juli 2015

    Sumber: FAO, 2007

    Sumber: "Melihat Benteng Tsunami di Donggala, Sulawesi Tengah" dari kumparan.com, terbit 14 Maret 2019

    Sumber: Kementerian Kehutanan, 2014

    Sumber: Richard dan Friess, 2016

    Sumber: "6 kg sampah ditemukan di perut paus mati di Wakatobi" dari thejakartapost.com, terbit 21 November 2018

    Sumber: Germanov, Elitza, et.al, 2018

    Sumber: National Plastic Action Partnership

    i

    ii

    iii

    iv

    v

    vi

    vii

    viii

    ix

    x

    xi

    xii

    @wriindonesia

    /wriindonesia

    @wriindonesia indonesiao�[email protected]

    wri-indonesia.org

    Bergabunglah dengan komunitas kami dengan ikuti kami di media sosial, mengunjungi situs kami, atau mengirimkan email ke

    indonesiao�[email protected].

    linkedin.com/company/wri-indonesia

  • Wisma PMI Lantai 7Jl. Wijaya I No. 63, Kebayoran Baru

    Jakarta Selatan, 12170Indonesia