25
`11``````````` Oleh: Nurlatifah Febriana Wijayanti G99141145 Aisya Fikritama Aditya G99141150 Pembimbing: Agustina Wulandari, dr., Sp.A, M.Kes Sensitivitas Tinggi terhadap Steroid pada Anak-Anak dengan Sindrom Nefrotik di Nigeria Barat-Daya

Sensitivitas Tinggi Terhadap Steroid Pada Anak-Anak Dengan Sindrom

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vsad

Citation preview

Sensitivitas Tinggi terhadap Steroid pada Anak-Anak dengan Sindrom Nefrotik di Nigeria Barat-Daya

`11```````````Oleh:

Nurlatifah Febriana Wijayanti G99141145Aisya Fikritama AdityaG99141150

Pembimbing:Agustina Wulandari, dr., Sp.A, M.Kes

Sensitivitas Tinggi terhadap Steroid pada Anak-Anak dengan Sindrom Nefrotik di Nigeria Barat-DayaPENDAHULUANPENDAHULUANTelah terjadi perubahan responsivitas steroid pada SN, di mana resistensi steroid semakin meningkat pada orang non-kulit hitam sementara beberapa daerah telah mengalami peningkatan sensitivitas steroid.

PENDAHULUANPenelitian ini mengevaluasi pola sensitivitas steroid antara kelompok anak kulit hitam dgn sindrom nefrotik.

4BAHAN & METODESindroma nefrotik didiagnosis berdasarkan kriteria berikut:

BAHAN & METODEHasil pemeriksaan yang diambil: tekanan darahurin mikroskopik kultur urinelektrolit serumKalsiumfosfaturea kreatininfilm darah untuk parasit malariagenotipe hemoglobinultrasonografi ginjal skrining hepatitis B, hepatitis C, dan HIVantibodi antinuklear, ANCA, dan tingkat komplemen. PENGOBATAN REGIMEN

DEFINISI ISTILAH

HASILEtiologi dan Respon SteroidDari 102 anak, 92 anak idiopatik dan 10 anak ditemukan penyebab sekunder:

Sistemik lupus eritematosus (3), anemia sel sabit (3), glomerulonefritis kronik (2), SN (1) dan Down syndrome dengan glomerulopati sianotik (1).HASIL15 anak dibiopsi 14 dgn SRNS, 1 anak dgn hematuria makroskopik, dan hipertensi.Temuan histologik : focal segmental glomerulosclerosis (FSGS) pada 8 anak (53,3%), minimal change disease (MCN) pada 3 anak (20%) dan 1 anak (6,7%) membranoproliferative glomerulonephritis (MPGN).

HASILSkema dari sensitivitas steroid pasien dengan sindroma nefrotik108 pasien95 catatanSN sensitif steroid, 72 (75,9%)SN resisten steroid , 23 (24,2%)5 meninggal8 hilang saat follow-upSN idiopatik, 72 (82,8%)Sensitif steroid, 72 (82,8%)Resisten steroid, 15 (17,2%)SN sekunder, 8 (8,4%)Semua resisten steroid11HASIL7 anak (6,5%), semua dengan SRNS, berkembang menjadi chronic kidney disease (CKD) diantaranya5 diantaranya berkembang menjadi end-stage kidney disease (ESKD)Salah satunya dengan penyakit hemoglobin SS (HBSS) pada CKD sementara yang lain (SLE: 2; FSGS: 2; idiopatik: 2) berkembang menjadi CKD dalam waktu 2 tahun sejak diagnosis. keseluruhan angka kematian 6,5% tapi 21,8% diantaranya dgn Dx SRNSDISKUSIPrevalensi sensitivitas steroid pada kelompok anak kulit hitam dengan SN cukup tinggi pada penelitian ini

76% dari seluruh sampel kohort83% dari sampel kohort dengan sindrom nefrotik idiopatik Remisi setelah pengobatan dengan steroidDISKUSIDISKUSIAnak yang sensitif terhadap steroid memiliki median usia yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang resisten terhadap steroid, sesuai penelitian sebelumnyausia dan ras harus dipertimbangkan bersama-sama sebagai prediktor kuat dari respon terhadap steroidDISKUSIEtiologi sekunder:InfeksiQuartan Malaria Nefropati (QMN)Resistensi Steroid pada Sindrom NefrotikTidak didapatkan pula sampel yang terdiagnosis dengan hepatitis maupun schistosomiasisDISKUSIDISKUSIDISKUSIKelas sosial ekonomi diduga berperan dalam SNDISKUSISNSSSRNSPMean Usia (tahun)5.8 3.9 (median 5)8.8 4.8 (median 10.1)0.004Usia Kelompok (tahun/jumlah)0.010-5 (48)41 (85.4%)7 (14.6%)6-10(27)20 (75.1%)7 (25.9%)>10(20)10 (50%)10 (50%)Serum albumin2.1 0.81.9 0.80.57Serum kolesterol9.8 4.012.6 5.00.03Hipertensi* (89)21/62 (33.9%)16/23 (69.6%)0.006Hematuria* (95)25/72 (36.2%)12/23 (60%)