24
Seng oksida (ZnO) merupakan padatan putih dan mempunyai struktur intan dengan jaringan ikatan kovalen. Dalam kristalnya, tiap atom Zn dikelilingi oleh empat atom oksigen dalam geometri tetrahedron dan demikian juga tiap atom oksigen dikelilingi oleh 4 atom Zn dalam geometri tetrahedron. Tidak seperti oksida logam putih yang lain, ZnO menujukkan perubahan warna menjadi kuning pada pemanasan dan kembali menjadi putih pada saat pendinginan. Perubahan warna terjadi karena perbedaan temperatur yang dikenal sebagai sifat termokromik. Dalam hal ini terjadinya perubahan warna pada pemanasan sebagai akibat hilangnya beberapa atom oksigen dari kisi kristalnya sehingga meninggalkan kisi kristal dalam keadaan kelebihan muatan negatif dan ini menghasilkan warna yang berbeda. Kelebihan muatan negatif (elektron) dapat dipindahkan melalui kisi kristal dengan perbedaan potensial. Jadi, ZnO dapat bersifat sebagai semikonduktor (Sugiyarto K.H, 2001). ZnO sebagai semikonduktor dapat berfungsi sebagai sensitizer untuk reaksi redoks yang dilindungi oleh cahaya. ZnO menjadi oksidator kuat setelah disinari UV. ZnO aktif tersebut akan mengoksidasi zat-zat organik. Timah (Sn) Pengenalan

Seng Oksida

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Seng Oksida

Seng oksida (ZnO) merupakan padatan putih dan mempunyai struktur intan dengan jaringan ikatan kovalen. Dalam kristalnya, tiap atom Zn dikelilingi oleh empat atom oksigen dalam geometri tetrahedron dan demikian juga tiap atom oksigen dikelilingi oleh 4 atom Zn dalam geometri tetrahedron. Tidak seperti oksida logam putih yang lain, ZnO menujukkan perubahan warna menjadi kuning pada pemanasan dan kembali menjadi putih pada saat pendinginan. Perubahan warna terjadi karena perbedaan temperatur yang dikenal sebagai sifat termokromik. Dalam hal ini terjadinya perubahan warna pada pemanasan sebagai akibat hilangnya beberapa atom oksigen dari kisi kristalnya sehingga meninggalkan kisi kristal dalam keadaan kelebihan muatan negatif dan ini menghasilkan warna yang berbeda. Kelebihan muatan negatif (elektron) dapat dipindahkan melalui kisi kristal dengan perbedaan potensial. Jadi, ZnO dapat bersifat sebagai semikonduktor (Sugiyarto K.H, 2001).

ZnO sebagai semikonduktor dapat berfungsi sebagai sensitizer untuk reaksi redoks yang dilindungi oleh cahaya. ZnO menjadi oksidator kuat setelah disinari UV. ZnO aktif tersebut akan mengoksidasi zat-zat organik.

Timah (Sn)

PengenalanTimah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Kata “Tin” diambila dari nama Dewa bangsa Etruscan “Tinia”. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata “dripping” yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat flesibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Logam timah memiliki dua bentuk alotrop yaitu ?-Timah dan ?-Timah. ?-Timah biasa disebut sebagai timah abu-abu karena warnanya abu-abu, dan memiliki struktur kristal kubik mirip diamond, silicon, dan germanium. Alotrop  ?-Timah ada dibawah suhu 13,20C dan tidak memiliki sifat logam sama sekali. Diatas suhu ini timah ada dalam bentuk ?-Timah, timah jenis inilah yang kita lihat sehari-

Page 2: Seng Oksida

hari. Timah ini biasa disebut sebagai timah putih disebabkan warnanya putih mengkilap, dan memiliki struktur kristal tetragonal. Tingkat resistansi transformasi dari timah putih ke timah hitam dapat ditingkatkan dengan pencampuran logam lain pada timah seperti seng, bismuth, atau gallium.Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan isotop ini mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah isotop Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya adalah 115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah isotop yang banyak ini sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan “magic number” dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat radioaktif dan beberapa yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m).  Berkut beberapa isotop Sn dan kelimpahannya di alam.

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa timah memiliki nomor atom 50 dan nomor massa rata-rata adalah 118,71. Dengan nomor atom tersebut maka timah memiliki konfigurasi electron [Kr] 5s2 4d10 5p2. Dalam sistem tabel periodic timah berada pada golongan utama IVA (atau golongan 14 untuk sistem periodic modern) dan periode 5 bersama dengan C, Si, Ge, dan Pb. Timah menunjukkan kesamaan sifat kimia dengan Ge dan Pb seperti pembentukan keadaan oksidasi +2 dan +4.Sumber Sn di BumiTimah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi akan tetapi diperoleh dari senyawaannya. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone. Cassiterite merupakan mineral oksida dari timah SnO2, dengan kandungan timah berkisar 78%. Contoh lain sumber biji timah yang lain dan kurang mendapat perhatian daripada cassiterite adalah kompleks mineral sulfide yaitu stanite (Cu2FeSnS4) merupakan mineral kompleks antara tembaga-besi-timah-belerang dan cylindrite (PbSn4FeSb2S14) merupakan mineral kompleks dari timbale-timah-besi-antimon-belerang dua contoh mineral ini biasanya ditemukan bergandengan dengan mineral logam yang lain seperti perak.Timah merupakan unsur ke-49 yang paling banyak terdapat di kerak bumi dimana timah memiliki kandungan 2 ppm jika dibandingkan dengan seng 75 ppm, tembaga 50 ppm, dan 14 ppm untuk timbal. Cassiterite banyak ditemukan dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah atau

Page 3: Seng Oksida

sediment yang tidak berkonsolidasi membentuk bongkahan batu dimana dapat dapat mengendap di dasar laut, sungai, atau danau. Alluvium terdiri dari berbagai macam mineral seperti pasir, tanah liat, dan batu-batuan kecil. Hampir 80% produksi timah diperoleh dari alluvial/alluvium atau istilahnya deposit sekunder. Diperkirakan untuk mendapatkan 1 Kg Cassiterite maka sekitar 7 samapi 8 ton biji timah/alluvial harus ditambang disebabkan konsentrasi cassiterite sangat rendah.Dibumi timah tersebar tidak merata akan tetapi terdapat dalam satu daerah geografi dimana sumber penting terdapat di Asia tenggara termasuk china, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Hasil yang tidak sebegitu banyak diperoleh dari Peru, Afrika Selatan, UK, dan Zimbabwe.CassiteriteCassiterite adalah mineral timah oksida dengan rumus SnO2. Berbentuk kristal dengan banyak permukaan mengkilap sehingga tampak seperti batu perhiasan. Kristal tipis Cassiterite tampak translusen. Cassiterite adalah sumber mineral untuk menghasilkan logam timah yang utama dan biasanya terdapat dialam di alluvial atau aluvium.

StanniteStannite adalah mineral sulfida dari tembaga, besi dan timah. Rumus kimianya adalah Cu2FeSnS4 dan merupakan salah satu mineral yang dipakai untuk memproduksi timah. Stannite mengandung sekitar 28% timah, 13% besi, 30% tembaga, dan 30% belerang. Stannite berwarna biru hingga abu-abu.

CylindriteCylindrite merupakan mineral sulfonat yang mengandung timah, timbal, antimon, dan besi.

Page 4: Seng Oksida

Rumus mineral ini adalah Pb2Sn4FeSb2S14. Cylindrite membentuk kristal pinakoidal triklinik dimana biasanya berbentuk silinder atau tube dimana bentuk nyatanya adalah gulungan dari lembaran kristal ini. Warna cylindrite adalah abu-abu metalik dengan spesifik gravity 5,4. Pertama kali ditemukan di Bolivia pada tahun 1893.

Cara Memproduksi TimahBerbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.Sifat TimahSifat Fisika

Fasa                             : padatan Densitas                       : 7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn abu-abu) Titik didih                     : 231,93 C Titik didih                     : 2602 C Panas fusi                     : 7,03 kJ/mol Kalor jenis                    : 27,112 J/molK

Sifat Kimia

Bilangan oksidasi          : 4,2, -4

Page 5: Seng Oksida

Nomor atom                 : 50 Nomor massa               : 118,71 Elektronegatifitas          : 1,96 (skala pauli) Energi ionisasi 1            : 708,6 kJ/mol Energi ionisasi 2            : 1411,8 kJ/mol Energi ionisasi 3            : 2943,0 kJ/mol Jari-jari atom                : 140 pm Jari-jari ikatan kovalen: 139 pm Jari-jari van der waals   : 217 pm Struktur kristal  : tetragonal (Sn putih) kubik diamond (Sn abu-abu) Konduktifitas termal      : 66,8 W/mK Timah merupakan logam lunah, fleksibel, dan warnanya abu-abu metalik. Timah tidak

mudah dioksidasi dan tahan terhadap korosi disebabkan terbentuknya lapisan oksida timah yang menghambat proses oksidasi lebih jauh. Timah tahan terhadap korosi air distilasi dan air laut, akan tetapi dapat diserang oleh asam kuat, basa, dan garam asam. Proses oksidasi dipercepat dengan meningkatnya kandungan oksigen dalam larutan.

Jika timah dipanaskan dengan adanya udara maka akan terbentuk SnO2.

Timah ada dalam dua alotrop yaitu timah alfa dan beta. Timah alfa biasa disebut timah abu-abu dan stabil dibawah suhu 13,2 C dengan struktur ikatan kovalen seperti diamond.  Sedangkan timah beta berwarna putih  dan bersifat logam, stabil pada suhu tinggi, dan bersifat sebagai konduktor.

Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4, dan beberapa pelarut organic seperti asam asetat asam oksalat dan asam sitrat. Timah juga larut dalam basa kuat seperti NaOH dan KOH.

Timah umumnya memiliki bilangan oksidasi +2 dan +4. Timah(II) cenderung memiliki sifat logam dan mudah diperoleh dari pelarutan Sn dalam HCl pekat panas.

Timah bereaksi dengan klorin secara langsung membentuk Sn(IV) klorida.

Hidrida timah yang stabil hanya SnH4.

Manfaat Unsur TimahData pada tahun 2006 menunjukkan bahwa logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

Logam Timah dan PaduannyaLogam timah banyak manfaatnya baik digunakan secara tunggal maupun sebagai paduan logam (alloy) dengan logam yang lain terutama dengan logam tembaga. Logam timah juga sering dipakai sebagai container dalam berbagai macam industri. Contoh-contoh paduan antara tembaga dan timah adalah:

Page 6: Seng Oksida

Pewter, merupakan paduan antara 85-99% timah dan sisanya tembaga, antimony, bismuth, dan timbale. Banyak dipakai untuk vas, peralatan ornament rumah, atau peralatan rumah tangga.

Bronze adalah paduan logam timah dengan tembaga dengan kandungan timah sekitar 12%.

Fosfor Bronze adalah paduan bronze yang ditambahkan unsur fosfor.

PlatingLogam timah banyak dipergunakan untuk melapisi logam lain seperti seng, timbale dan baja dengan tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak dipergunakan untuk melapisi kaleng kemasan makanan dan pelapisan pipa yang terbuat dari logam.SuperkonduktorTimah memiliki sifat konduktor dibawah suhu 3,72 K. Superkonduktor dari timah merupakan superkonduktor pertama yang banyak diteliti oleh para ilmuwan contoh superkonduktor timah yang banyak dipakai adalah Nb3Sn.

SolderSolder sudah banyak dipakai sejak dahulu kala. Timah dipakai dalam bentuk solder merupakan campuran antara 5-70% timah dengan timbale akan tetapi campuran 63% timah dan 37% timbale merupakan komposisi yang umum untuk solder. Solder banyak digunakan untuk menyambung pipa atau alat elektronikPembuatan Senyawa OrganotinSenyawa organoti merupakan senyawa kimia yang terdiri dari timah (Sn) dengan hidrokarbon membentuk ikatan C-Sn. Senyawa ini merupakan bagian dari golongan senyawa organometalik. Senyawa ini banyak dipakai untuk sintesis senyawa organic, sebagai biosida, sebagai pengawet kayu, sebagai stabilisator panas, dan lain sebagainya.Pembuatan Senyawaan Kimia Untuk Berbagai KeperluanLogam timah juga dipakai untuk membuat berbagai maca senyawaan kimia. Salah satu senyawa kimia yang sangat penting adalah SnO2 dimana dipakai untuk resistor dan dielektrik, dan digunakan untuk membuat berbagai macam garam timah. Senyawa SnF2 merupakan aditif yang banyak ditambahkan pada pasta gigi. Senyaan timah, tembaga, barium, kalsium dipakai untuk pembuatan kapasitor. Dan tentu saja senyawaan kimia juga sering dipakai untuk pembuatan katalis.Senyawaan TimahSenyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah hidrida, dan timah sulfide.Senyawaan Organotin

Seperti yang telah dijelaskan diatas senyawa organotin adalah senyawa yang dibangun dari timah dan substituen hidrokarbon sehingga terdapat ikatan C-Sn. Contoh beberapa senyawa organotin ini adalah:

Tetrabutiltimah, dipakai sebagai material dasar untuk sintesis senyawaan di- dan tributil. Dialkil atau monoalkil-timah, dipakai sebagai stabilisator panas dalam pembuatan PVC. Tributil-Timah oksida, dipakai untuk pengawetan kayu.

Page 7: Seng Oksida

Trifenil-Timah asetat, merupakan kristal putih yang dipakai untuk insektisida dan fungisida.

Trifenil-timah klorida dipakai sebagai biosida Trimetil-timah klorida, dipakai sebagai biosida dan sintesis senyawa organic. Trifenil-timah hidroksida, untuk fungisida dan engontrol serangga. dll

Senyawa organotin dibuat dari reagen Grignard dengan timahtetraklorida. Metode yang lain adalah dengan menggunakan reaksi Wurtz seperti senyawaan alkil natrium dengan tmah halide ataupun dengan menggunakan reaksi pertukaran antara timah halide dengan senyawaan organo-aluminium.Timah OksidaMerupakan senyawa anorganik dengan rumus kimia SnO2. Oksida timah ini merupakan oksida timah yang paling penting dalam pebuatan logam timah. SnO2 memiliki struktur kristal rutile dimana setiap 1 atom Sn berkoordinasi dengan 6 atom oksigen. SnO2 tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam asam dan basa kuat. SnO2 larut dalam asam halide membentuk heksahalostanat seperti:

SnO2 + 6HI  ->  H2SnI6 + 2 H2OAtau jika dilarutkan dalam asam maka:

SnO2 + 6 H2SO4 -> Sn(SO4)2 + 2 H2OSnO2 larut dalam basa membentuk stanat dengan rumus umum Na2SnO3. SnO2 digunakan bersama dengan vanadium oksida sebagai katalis untuk oksidasi senyawa aromatic, dipakai sebagai pelapis, ataupun sebagai bahan pembuatan organotin.Timah(II) KloridaSnCl2 berupa padatan kristal berwarna putih, dapat membentuk dihidrat yang stabil. SnCl2 dipakai sebagai reduktor dalam larutan asam, dan juga dalam cairan electroplating. SnCl2 dibuat dengan cara reaksi gas HCl kering dengan logam Sn.

Sn + 2HCl  ->  SnCl2  + H2SnCl2 memiliki satu pasangan electron bebas. Dalam bentuk fasa gas maka molekul SnCl2 berbentuk bengkok, sedangkan pada bentuk padatan SnCl2 membentuk rantai yang saling terhubung dengan jembatan klorida. Selain dipakai sebagai reduktor SnCl2 juga dipakai sebagai katalis, reagen analisis untuk raksa, dan juga dipakai sebagai aditif makanan untuk mempertahankan warna dan sebagai antioksidan.Timah(IV) KloridaDisebut juga stani klorida atau timah tetraklorida merupakan senyawaan kimia dengan rumus SnCl4. Pada suhu kamar SnCl4 ini merupakan cairan yang tidak berwarna dan akan membentuk kabut jika terjadi kontak dengan udara. SnCl4 dipergunakan sebagai senjata kimia dalam perang dunia ke-1, dipakai untuk memperkuat gelas, dan sebagai bahan dasar pembuatan organotin.

Timah SulfidaSenyawaan timah dengan belerang terdapat sebagai SnS yaitu timah(II)sulfide dan ada dialam sebagai mineral herzenbergite. Pebuatan SnS adalah dibuat dengan mereaksikan belerang, SnCl2 dan H2S.

Sn + S -> SnSSnCl2 + H2S -> SnS + 2HCl

Page 8: Seng Oksida

Sedangkan timah(IV) sulfide memiliki rumus SnS2 dan terdapat dialam sebagai mineral berndtite. Senyawa ini mengendap sebagai padatan berwarna coklat dengan penambahan H2S pada larutan senyawa timah(IV) dan banyak dipakai sebagai ornament dekoratif karena warnanya mirip emas.Timah HidridaHidrida dari timah disebut sebagai stannan dan rumus formulanya adalah SnH4. Hidrida timah ini dapat dibuat dengan cara mereaksikan antara SnCl4 dengan LiAlH4. Stannan terdekomposisi secara lambat menghasilkan loga timah dan gas hydrogen. Hidrida timah ini sangat analog dengan gas metana CH4.Stanat Dalam ilmu kimia stanat berkoporasi dengan senyawaan:Ortostanat yang memiliki rumus kimia SnO44- contoh senyawaannya adalah K4SnO4 atau Mg2SnO4.Metastanat yaitu MSnO3 atau M2SnO3 yaitu campuran oksida atau polimerik anoin.Perlu dicatat bahwa asam stanit yang merupakan precursor stanat sebenarnya tidak terdapat dialam dan ini sebenarnya merupakan hidrat dari SnO2. Istilah stanat juga dipakai untuk sufiks penamaan senyawa misalnya SnCl62- hesaklorostanat.

Fotokatalisis2.1.1. Proses FotokatalisisFotokatalisis merupakan suatu proses reaksi berkatalis denganbantuan cahaya tampak (visible light) dan/atau UV. Reaksifotokatalisis merupakan sistem reaksi heterogen. Seperti system berkatalis heterogen pada umumnya, pada fotokatalisis terjadi tahap-tahap sebagai berikut (Hill Jr, 1977).

Perpindahan massa reaktan dari fasa curah ke permukaankatalis (difusi eksternal)Permindahan massa reaktan dari permukaan katalis ke pori-pori katalis (difusi internal)Adsorpsi reaktanReaksi permukaanDesorpsi produkPerpindahan massa dari pori-pori ke permukaan katalisPerpindahan massa produk ke fasa curah.

Tiga komponen yang perlu ada untuk terjadinya suatu reaksifotokatalisis (De Lasa, 2005):

Page 9: Seng Oksida

1.Foton sebagai sumber energy2.Permukaan katalis (biasanya bahan semi-konduktor)3.Senyawa oksidasi yang kuat ( biasanya O2).

Proses fotokatalisis diawali dengan adanya photon denganenergi yang sama, atau lebih besar dari band gap energi (Ebg) yangmengakibatkan eksitasi elektron dari permukaan katalis. Band gap energy merupakan perbedaan antara pita valensi yang terisi denganpita konduksi kosong di semikonduktor. Eksitasi yang terjadimengakibatkan munculnya elektron bebas di energy conduction band  (Ecb) dan lubang positif (holes) di lower energy valence band (Evb) dikatalis. Hal ini digambarkan dalam reaksi sebagai berikut :

Semikonduktor memiliki band gap sehingga, saat terjadieksitasi terdapat waktu jeda (dalam ukuran nano second ) yangmemungkinkan hole dan elektron yang dihasilkan melakukan perpindahan muatan (redoks) dengan senyawa yang teradsorp dipermukaan semikonduktor. Secara garis besar, peristiwa fotokatalisisdigambarkan sebagi berikut (Amy L. Linsebigler, 1995):

Proses (C) merupakan penangkapan elektron oleh akseptorelektron, sementara (D) merupakan donasi elektron ke hole yang menghasilkan donor elektron yang teroksidasi. Mungkin tidaknya kedua proses ini dipengaruhi oleh posisi band edge untuk konduksi,dan valence band, dan potensial redoks dari adsorbatnya. Keduaproses ini yang diharapkan dapat terjadi dalam fotokatalisis. Selain itu,mungkin terjadi rekombinasi yang merupakan penggabungan kembaliHole dan elektron yang disertai pelepasan panas. Hal ini digambarkanoleh proses (A) dan (B). Rekombinasi yang terjadi akan mengurangiefisiensi proses fotokatalisis. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi FotokatalisisBeberapa faktor yang mempengaruhi laju fotokatalisis (Tarr,2003):

Panjang gelombang radiasi : foton yang menyinari harusmemiliki energi > Ebg

Page 10: Seng Oksida

Fluks radiasi : ada nilai fluks, φ, optimum di mana jika melebihi nilai maksimum itu, lajunya hanya setara dengan φ 0.5 dikarenakan pasangan elektron –hole yang terlibat dalamreaksi jauh lebih kecil dibandingkan yang mengalamirekombinasi

Konsentrasi fotokatalisis yang digunakan : terdapatkonsentrasi optimum semikonduktor yang digunakan.

Pemilihan SemikonduktorSemikonduktor yang akan digunakan dalam suatu fotokatalisisharus memperhatikan elektron acceptor dan donor yang akan terlibatdalam reaksi. Hal ini dikarenakan suatu proses fotokatalisis dipengaruhi oleh band energi dari semikonduktor dan potensialredoks dari adsorbat. Potensial redoks akseptor elektron harus lebihpositif dari conduction band semikonduktor, sementara donor haruslebih negatif dari valence band semikonduktor. Nilai band edgeenergyuntuk beberapa semikonduktor sebagai berikut (Amy L.Linsebigler, 1995) :

Page 11: Seng Oksida
Page 12: Seng Oksida
Page 13: Seng Oksida
Page 14: Seng Oksida
Page 15: Seng Oksida
Page 16: Seng Oksida
Page 17: Seng Oksida

Prinsip Dasar Semikonduktor

Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan- bahan   logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai

Page 18: Seng Oksida

konduktor yang  baik  sebab  logam  memiliki  susunan  atom  yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.

Susunan Atom Semikonduktor

Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge) dan Galium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi popular  setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada dibumi setelah oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan  lain  adalah  bahan  alam  yang  banyak mengandung unsur silikon.

Tipe Semikonduktor

Sebuah semikonduktor murni dapat diubah tipenya dengan melakukan doping. Doping merupakan penambahan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor tanpa merubah struktur kristal dari semikonduktor itu sendiri. Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu milyar.  Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai pengganti logam.

Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari transistor tersebut.

Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.

Tipe-N

Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.

Page 19: Seng Oksida

Tipe-P

Kalau silikon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat semikonduktor tipe-p. Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah  bahan trivalen yaitu unsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang siap menerima elektron. Dengan demikian, kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi tipe-p.