70
SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah Adat Lampung Pepadun Nuwow Sessat) (Skripsi) Oleh DESNA ANGGRAINI 1316031015 0546021054 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

  • Upload
    others

  • View
    85

  • Download
    14

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT

(Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah Adat Lampung

Pepadun Nuwow Sessat)

(Skripsi)

Oleh

DESNA ANGGRAINI

1316031015

0546021054

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

ABSTRAK

SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT

(Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah Adat Lampung

Pepadun Nuwow Sessat)

Oleh

DESNA ANGGRAINI

Rumah adat merupakan warisan leluhur bangsa yang wajib untuk dilestarikan,

namun semakin pesat perkembangan zaman semakin banyak pula perubahan-

perubahan yang terjadi baik dari segi tata nilai, norma dan juga tradisi adat istiadat

nya yang mulai dipengaruhi oleh budaya asing yang masuk. Perkembangan zaman

dan kemajuan teknologi berpengaruh pada perubahan bentuk dan corak khas

rumah adat menjadi bentuk yang bergaya modern dan terhapusnya tata nilai

disetiap ornamennya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan

mengetahui makna dalam setiap struktur, simbol, dan fungsi rumah adat Lampung

Pepadun. Peneliti menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan menggunakan

metode deskriptif. Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan

(deskriptif, reduksi dan seleksi). Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data

primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara

observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Analisis data dilakukan

dengan analisa interaktif untuk mendapatkan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa makna yang terkandung dalam

setiap struktur rumah adat Lampung Pepadun secara struktur hampir sama dengan

rumah adat suku asli Sumatera lainnya. Rumah adat Lampung ini berbentuk

panggung dengan bahan utama berupa kayu atau papan. Struktur rumah panggung

pada rumah Nuwow Sessat pada masa silam ditujukan sebagai upaya untuk

menghindari serangan binatang buas bagi penghuninya. Makna yang terkandung

dalam setiap simbol rumah adat Lampung Pepadun menggunakan kayu merbow

sebagai bahan bangunannya dan memiliki lambang siger pepadun. Makna yang

terkandung dalam setiap fungsi rumah adat Lampung Pepadun, fungsi utama

fungsi rumah adat Lampung Pepadun saat ini tidak lagi menjadi ruang pertemuan

tetua adat, tetapi sebagai tempat tinggal biasa. Sebagai tempat menetap, rumah

sangat penting artinya. Namun nampaknya walaupun demikian, bentuk-bentuknya

juga dari waktu ke waktu turut mengikuti perkembangan.

Kata kunci: arsitektur, rumah adat lampung pepadun, semiotik

Page 3: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

ABSTRACT

SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT

(Structur, Symbol dan Fungtion Rumah Adat Lampung

Pepadun Nuwow Sessat)

By

DESNA ANGGRAINI

Traditional houses are the ancestral heritage of the nation that is obliged to be

preserved, but the more rapid development of the times the more changes that

occur both in terms of values, norms and also their traditional traditions which are

beginning to be influenced by the incoming foreign culture. The times and

technological advancements have affected the changes in the shape and style of

traditional houses into a modern style and the eradication of the value of each

ornament. The purpose of this research is to identify and know the meaning in

each structure, symbol, and function of Lampung traditional house of Pepadun.

The researcher used a type of qualitative research using descriptive methods.

Sources of data in this study consisted of primary data and secondary data. Data

collection techniques are carried out by observation, interviews, documentation

and literature. Data analysis is done by interactive analysis to get conclusions.

Based on the results of the study it was found that the meaning contained in each

structure of the Lampung traditional house of Pepadun is structurally almost the

same as the other indigenous Sumatran traditional houses. This Lampung

traditional house is in the form of a stage with the main material in the form of

wood or boards. The structure of the stilt house at Nuwow Sessat's house in the

past was intended as an effort to avoid wild animal attacks for its inhabitants. The

meaning contained in each symbol of the Lampung traditional house Pepadun

uses merbow wood as its building material and has a siger pepadun symbol. The

meaning contained in each function of the Lampung traditional house Pepadun,

the main function of the function of the Lampung traditional house Pepadun is

now no longer a meeting room for traditional elders, but as an ordinary residence.

As a place to live, a house is very important. But it seems that even so, the forms

also from time to time follow developments.

Keywords: architecture, rumah adat lampung, semiotika

Page 4: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT

(Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah Adat Lampung

Pepadun Nuwow Sessat)

Oleh

DESNA ANGGRAINI

1316031015

0546021054

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah
Page 6: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah
Page 7: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Desna Anggraini

NPM : 1316031015

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Alamat Rumah : Tanjung Raya Permai Gg. M Yunus Blok E No 8

Tanjung Senang Bandar Lampung

No. HP/ Telp. Rumah : 081271311213/ 0721 7626166

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Semiotika Arsitektur

Rumah Adat Lampung Pepadun Nuwow Sessat ( Struktur, Simbol, Fungsi Rumah

Adat Lampung Pepadun Nuwow Sessat) adalah benar-benar hasil karya sendiri,

bukan plagiat (milik orang lain) ataupun dibuatkan oleh orang lain. Apabila di

kemudian hari hasil penelitian/ skripsi saya ada pihak-pihak yang merasa

keberatan maka saya akan bertanggung jawab sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dalam

tekanan pihak-pihak manapun.

Bandar Lampung 22 Januari 2019

Yang menyatakan,

Desna Anggraini

NPM. 1316031015

Page 8: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah
Page 9: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Desna Anggraini. Dilahirkan di

Bandar Lampung pada tanggal 31 Desember 1995. Penulis

merupakan putri bungsu dari dua bersaudara, buah hati dari

pasanga Edi Suardi dan Nuraini.

Penulis menempuh pendidikan di taman kanak-kanak Amalia pada tahun 2001,

SD Al-Azhar 2 pada tahun 2007, SMP Al-kautsar pada tahun 2010, SMA Al-

kautsar pada tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk Universitas

Lampung melalui jalur SNMPTN.

Semasa menjadi mahasiswa, penulis aktif sebagai anggota HMJ Ilmu Komunikasi

bidang Broadcast periode ke pengurusan 2013-2014 dan 2014-2015. Penulis

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sendang Agung, Kecamatan

Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah pada periode bulan Juli-Agustus

2016 dan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Media Tama Amrita Digital

Kompas TV Lampung pada bulan Mei 2017.

Page 10: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

MOTTO

“DREAM IT, WISH IT, DO IT ”

(Desna Anggraini)

“Tidak Ada Kesuksesan Melainkan dengan Pertolongan Allah”

(Q.S. Huud:88)

Page 11: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

PERSEMBAHAN

Persembahan Puji Syukur Kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat dan

kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Untuk itu, aku persembahkan karya kecilku ini kepada:

MAMA, PAPA, Keluargaku serta orang-orang tersayang di sekelilingku

dan

Almamaterku Universitas Lampung.

Page 12: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Semiotika Arsitektur

Rumah Adat Lampung Pepadun Nuwow Sessat ( Struktur, Simbol, Fungsi Rumah

Adat Lampung Pepadun Nuwow Sessat)”, sebagai salah satu persyaratan untuk

meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari

kata sempurna dan tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Namun

penulis berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini dengan

kemampuan dan pengetahuan penulis miliki, serta berkat bantuan dari berbagi

pihak penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan dalam kesempatan ini, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, atas segala berkat, rahmat dan hidayah-Nya. Terima kasih atas

segala petunjuk dan kemudahan yang Engkau berikan selama melaksanakan

penelitian ini.

2. Bpk. Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung.

Page 13: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

3. Ibu Dhanik S. S.Sos, M.Comn and MediaSt, selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Ibu Wulan Suciska, S.I.Kom, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Ilmu

Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Ibu Dr. Nina Yudha Aryanti, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing dan memberikan

penulis banyak ilmu dan pengetahuan baru yang bermanfaat dalam

menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih atas segala kebaikan dan

bimbingannya.

6. Bapak Kelik Hendro Basuki, S.T., M.T bapak selaku Dosen Penguji Skripsi

yang telah banyak membantu penelitian ini dalam memberikan saran dan

arahannya.

7. Terima kasih kepada Bapak Amrin Ayub selaku ketua adat Lampung

Pepadun di Kecamatan Rajabasa yang telah banyak membantu dan

memberikan informasi atas keperluan penelitian ini.

8. Kedua Orang Tuaku tercinta. Mamaku tersayang terima kasih untuk segala

doa yang tiada henti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. papaku

tersayang terima kasih untuk pengorbanan yang diberikan tiada akhir untuk

adek. Uniku tersayang terima kasih untuk selalu memberikan semangat dan

nasihat selama mengerjakan skripsi ini. kak pahmi terimakasih atas arahan

yang telah di berikan untuk terus maju.

9. Terimakasih kekasih tersayang, yang selalu mendengarkan keluh kesah dan

setia menemani dalam segala hal dan memberikan semangat selama

Page 14: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

mengerjakan penelitian ini. Semangat juga untuk kamu semoga cepat

menyusul untuk menyelesaikan skripsi nya, Prayogi Ariesandy.

10. Sahabatku tersayang, Ajeng, Egi, Gustin, Nes, Eno, Adys, Ciw, Uli, Pegong,

Gatri, Bela dan Ika untuk semangat dan waktu yang diberikan untuk berbagi

cerita dan gosip terbaru semoga tiada dusta diantara kita. Para lelaki tampan

Febri, Nay, Ayasi, Gaza, Arwi dan Sonice yang selalu ada dan menemani

disaat senang dan sedih selama ini.

11. Teman-teman kampus geng pance yang bersama sejak masuk kuliah di

Jurusan Ilmu Komunikasi Fina, Dede, Mona, Anang, Kevin, Kakek, Agus,

Dika, Daros, Ladi semoga yang belum selesai cepat menyelesaikan dan yang

sudah selesai dalam kuliah semoga mendapatkan pekerjaan yang di cita-

citakan.

12. Almamaterku tercinta Universitas Lampung terima kasih untuk segala

pembelajaran berharga di bangku perkuliahan yang telah membuatku menjadi

lebih baik dan bermanfaat.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini bisa bermanfaat dan

memberikan peluasan ilmu bagi semua pihak yang telah membantu. Terima kasih

banyak untuk segala bentuk doa dan dukungan yang kalian berikan, semoga Allah

SWT yang maha pengasih dan penyayang membalas semua kebaikan kalian.

Bandar Lampung, 15 Januari 2019

Penulis,

Desna Anggraini

Page 15: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................. i

DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................... 7

2.2 Tinjauan Tentang Kebudayaan ................................................... 11

2.3 Tinjauan Tentang Rumah Adat Nuwow Sessat Lampung

Pepadun ....................................................................................... 13

2.4 Semiotika .................................................................................... 17

2.5 Teori Charles Jencks ................................................................... 18

2.6 Kerangka Pikir ............................................................................ 23

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian ........................................................................... 24

3.2 Definisi Konsep .......................................................................... 25

3.3 Fokus Penelitian ......................................................................... 27

3.4 Sumber Data ............................................................................... 27

3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 28

3.6 Teknik Analisis Data .................................................................. 29

3.7 Teknik Keabsahan Data ............................................................ 31

3.8 Kredibilitas Penelitian ................................................................ 35

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Masyarakat Adat Lampung Pepadun ............... 36

4.2 Gambaran Umum Rumah Adat Nuwow Sessat ........................... 37

4.3 Gambaran Umum Tentang Rumah Panggung di

Bandar Lampung ......................................................................... 38

Page 16: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 46

5.2 Hasil Observasi ........................................................................... 46

5.2.1 Struktur Rumah Adat Lampung Pepadun Nuwow Sessat .. 47

5.2.2 Fungsi Rumah Adat Lampung Pepadun Nuwow Sessat .... 50

5.2.3 Simbol Rumah Adat Lampung Pepadun Nuwow Sessat ... 60

5.3 Hasil Wawancara ......................................................................... 65

5.4 Pembahasan .................................................................................. 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ................................................................................. 74

6.2 Saran ........................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 9

Page 18: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir .......................................................................................... 23

2. Lamban Dalom di Negeri Olok Gading - Teluk Betung -

Marga Balak Lampung Pesisir .................................................................. 39

3. Jajar Intan – Kedamaian ............................................................................ 39

4. Lamban Sai Ragah - Kedamaian yang telah mendapatkan sentuhan lebih

modern ...................................................................................................... 40

5. Sesaat Agung perwatin Anek Jagabayo di Jakagaya ................................ 40

6. Salah satu rumah Panggung khas Lampung di kawasan jagabaya I ......... 41

7. Salah satu rumah Panggung - rumah warga di jalan Indera bangsawan-

Rajabasa .................................................................................................... 41

8. Lamban pesagi di depan halaman Museum Lampung .............................. 42

9. Walai / Lumbung Pagi .............................................................................. 42

10. Kedatoen keagoengan ............................................................................... 43

11. Rujukh Balakh .......................................................................................... 43

12. Tiuh Kedaton ............................................................................................ 44

13. Kawasan di Tiuh Kedaton ......................................................................... 44

14. Sesaat Agung Labuhan Ratu - yang lebih modern .................................... 45

15. Desain Nuwow Sessat tampak samping kiri ............................................. 48

16. Denah Lantai Utama ................................................................................. 51

17. Jan ............................................................................................................ 52

18. Tepas ......................................................................................................... 52

19. Lapang Lom .............................................................................................. 53

20. Ruang Agung ............................................................................................ 54

21. Bilik Kebik ................................................................................................ 55

22. Dapokh ...................................................................................................... 56

23. Denah Atap ............................................................................................... 57

24. Tampak Depan .......................................................................................... 57

25. Tampak Samping Kanan ........................................................................... 58

26. Tampak Samping Kiri ............................................................................... 58

27. Denah Lantai Dasar ................................................................................... 59

28. Rumah Adat Lampung Nuwow Sessat Kecamatan Rajabasa.................... 59

29. Kayu Merbau ............................................................................................ 60

30. Andang-Andang ........................................................................................ 61

31. Simbol Kebersamaan ................................................................................ 61

32. Simbol Mahkota ........................................................................................ 62

33. Simbol Daun buluh ................................................................................... 63

Page 19: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

34. Simbol Cermin .......................................................................................... 63

35. Simbol Lukisan ......................................................................................... 64

36. Simbol Tengkorak Kerbau ........................................................................ 64

37. Simbol Senjata/ Payan .............................................................................. 65

Page 20: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Provinsi Lampung merupakan salah satu lokasi transmigrasi, dimana berdasarkan

data saat ini suku mayoritas di Provinsi Lampung adalah Suku Jawa. Suku asli

Lampung sendiri yaitu Suku Lampung tidak lebih dari 12% dari total keseluruhan

penduduk Lampung. Suku Lampung atau biasa disebut dengan ulun lampung atau

orang Lampung berasal dari wilayah Belalau, Lampung Utara. Suku Lampung

sendiri tinggal di Rumah Adat Lampung yang disebut dengan Rumah Adat Nuwow

Sessat (Djausal, 2002:45).

Salah satu karakteristik adat budaya Lampung yang khas dapat dilihat dari bentuk

arsitektur rumah adatnya. Rumah adat adalah Lambang dari perwujudan sistem

budaya pada masyarakat yang memilki arsitektur pada tata cara, prilaku dan tata

nilai kehidupan sosial. Rumah adat Lampung memiliki ragam hias pada elemen-

elemen rumah seperti ornamentasi dan tata ruang adat yang memiliki arti penting

dalam kehidupan masyarakat Lampung, sebagai wujud dari sebuah identitas atau

ciri dari kebudayaan Lampung. Rumah adat Lampung dibedakan menjadi dua

yaitu nuwow balak dan nuwow sessat, nuwow balak adalah rumah tempat tinggal

bagi para kepala adat (penyimbang adat) dan nuwow sessat merupakan tempat

Page 21: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

2

pertemuan adat tempat para perwatin (penyimbang) mengadakan pepung adat

(musyawarah).

Rumah adat merupakan warisan leluhur bangsa yang wajib untuk dilestarikan,

namun semakin pesat perkembangan zaman semakin banyak pula perubahan-

perubahan yang terjadi baik dari segi tata nilai, norma dan juga tradisi adat

istiadatnya yang mulai dipengaruhi oleh budaya asing yang masuk. Perkembangan

zaman dan kemajuan teknologi berpengaruh pada perubahan bentuk dan corak

khas rumah adat menjadi bentuk yang bergaya modern dan terhapusnya tata nilai

disetiap ornamennya.

Bagi masyarakat Pepadun, rumah Adat Nuwow Sessat. Nuwow berasal dari bahasa

Lampung yang berarti tempat ibadah seperti Masjid, Musholla, Surau, Rang Ngaji

atau Pok Ngajei. Persamaan kata Nuwow adalah Lamban, Lambahana yang berarti

tempat tinggal. Sedangkan Sessat atau juga disebut Bantaiana adalah bangunan

tempat bermusyawarah dan penyimpanan bahan makanan. Dengan demikian

Nuwow Sessat dapat diartikan sebagai tempat berkumpul untuk bermusyawarah.

Dalam perkembangan selanjutnya, Nuwow Sessat disebut juga Sessat Balai

Agung, yang juga digunakan sebagai tempat pertemuan adat sekaligus tempat

pelaksanaan upacara-upacara adat. Namun saat ini, lebih banyak digunakan

sebagai tempat tinggal seperti pada umumnya.

Sebagaimana diketahui bahwa rumah adat Lampung tidak hanya sekedar berfungsi

sebagai tempat tinggal, namun juga sebagai tempat membangun kebersamaan

antar keluarga dan kerabat dekat. Menurut Djausal (2002:45) dalam masyarakat

tradisional Lampung, memiliki atau membangun rumah merupakan bagian yang

Page 22: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

3

penting dalam kehidupan seseorang. Jika transformasi bentuk atau model rumah

modern menghapuskan tata nilai rumah adatnya, maka adat dan tradisi yang

terdapat pada rumah masyarakat adat Lampung akan hilang dan tidak dapat

diwariskan kepada generasi penerus bangsa selanjutnya.

Menurut Pradya (2015:21) konstruksi rumah Adat Lampung Nuwow Sessat

berbentuk rumah panggung dengan kayu sebagai bahan bangunan utamanya.

Rumah ini disangga dengan tiang-tiang penopang yang didirikan diatas pondasi

hingga lantai rumah.

Salah satu karateristik adat budaya Lampung yang khas dapat dilihat dari bentuk

arsitektur rumah adatnya. Rumah adat merupakan Lambang dari perwujudan

sistem budaya pada masyarakat yang memiliki arsitektur pada tata cara, perilaku

dan tata nilai kehidupan sosial. Rumah adat Lampung memiliki ragam hias pada

elemen-elemen rumah seperti struktur, simbol dan fungsi dan tata ruang adat yang

memiliki arti penting dalam kehidupan masyarakat Lampung, sebagai wujud dari

sebuah identitas atau ciri dari kebudayaan Lampung.

Bentuk bangunan Nuwow Sessat berdasarkan keasliannya mempunyai ciri ciri

fisik berbentuk panggung bertiang yang bahan bangunannya sebagian besar

terbuat dari kayu. Pada sisi bangunan tertentu ada yang memiliki struktur, simbol

dan fungsi seperti payung, tiang, dan anak tangga berbentuk khas yang

mempunyai arti tersendiri. Umumnya sessat ini berupa rumah besar. Namun saat

ini, rumah rumah adat (sessat) di kampung-kampung penduduk asli Lampung

Pepadun sebagian besar dibangun tidak bertiang atau depok (berlantai ditanah).

Sedangkan fungsinya tetap sama. Secara umum bentuk bangunan tempat tinggal

Page 23: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

4

dilingkungan masyarakat pribumi Lampung boleh dibilang cukup beraneka

ragam. Keanekaragaman ini sesuai dengan pola serta seni pertukaran yang ada.

Kenyataan itu dapat dilihat dari keragaman bentuk rumah (Nuwow) yang didirikan

oleh warga setempat sebagai tempat tinggal, mengembangkan berkeluarga dan

sebagainya (Pradya, 2015: 25).

Di dalam simbol terdapat komunikasi, khususnya pada simbol rumah adat

Lampung Pepadun. Komunikasi adalah suatu proses pengiriman pesan atau

simbol-simbol yang mengandung arti dari komunikator kepada komunikan

dengan tujuan tertentu serta dalam sebuah pewarisan nilai budaya yang harus

dilestarikan keberadaannya dan simbol sebagai sebuah komunikasi yang bersifat

simbolis yaitu nonverbal yang dalam penggunaannya lambang nonverbal ini

dimaksudkan untuk memperkuat makna pesan yang disampaikan. Demikian

halnya pada rumah adat Lampung Pepadun yang menggunakan berbagai simbol

untuk menyampaikan pesan secara nonverbal dan bagaimana sebuah peristiwa

komunikasi dapat menjadi sebuah pesan, melalui simbol-simbol simbol rumah

adat Lampung Pepadun sebagai pewarisan ke generasi berikutnya agar pewarisan

nilai budaya simbol rumah adat Lampung Pepadun yang mudah dipahami dan

dilestarikan (Syamsidar, 1983: 89)

Peneliti memilih rumah adat Nuwow Sessat karena sebagaian dari masyarakat

Lampung belum mengetahui dangan baik pesan yang terkandung di dalam setiap

struktur, simbol dan fungsi yang terdapat dalam Rumah adat Nuwow Sessat. Maka

dari itu peneliti berkeinginan untuk meneliti dan mencari tahu arti makna serta

pesan yang terkandung dalam setiap struktur, simbol dan fungsi yang terdapat di

dalam rumah adat Lampung Pepadun.

Page 24: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan peneliti

angkat adalah:

1. Makna apakah yang terkandung dalam setiap struktur rumah adat Lampung

Pepadun?

2. Makna apakah yang terkandung dalam setiap simbol rumah adat Lampung

Pepadun?

3. Makna apakah yang terkandung dalam setiap fungsi rumah adat Lampung

Pepadun?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui makna dalam setiap struktur, simbol, dan fungsi rumah

adat Lampung Pepadun

2. Untuk mengidentifikasi makna yang terkandung dalam setiap struktur, simbol,

dan fungsi rumah adat Lampung Pepadun.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis,

sebagai berikut.

1. Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu

pengetahuan dalam bentuk komunikasi pada pesan yang terkandung dalam

setiap bagian struktur, simbol, dan fungsi rumah adat Lampung Pepadun.

Page 25: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

6

2. Manfaat praktis yang diperoleh bagi penulis adalah sebagai bahan untuk

menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman mengenai struktur,

simbol, fungsi rumah adat Lampung Pepadun.

3. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat memberikan infomasi bagi

masyarakat khususnya generasi muda sebagai pewaris dan penerus

kebudayaan Bangsa terutama mengenai makna dalam setiap struktur, simbol,

dan fungsi rumah adat Lampung Pepadun.

Page 26: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Untuk menghindari duplikasi, peneliti melakukan penulusuran terhadap penelitian

penelitian terdahulu. Dari hasil penelusuran penelitian terdahulu, diperoleh

beberapa masalah yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yaitu: Dhani

Kurniawan Saputra (2017) tentang Perubahan Arsitektur Bangunan Rumah Adat

Lampung (Studi Terhadap Rumah Adat Saibatin Marga Balak Kelurahan Negeri

Olok Gading Teluk Betung Barat Bandar Lampung), hasil penelitian

menunjukkan hasil penelitiannya adalah faktor-faktor perubahan arsitektur rumah

adat Lampung di Kelurahan Negeri Olok Gading yaitu Bentuk Ideal Rumah Asli

Adat Lampung, perubahan bentuk arsitektur rumah adat Lampung, Faktor-faktor

yang menyebabkan adanya perubahan arsitektur bangunan pada rumah adat

Lampung.

Penelitian Hermitha,Ramadini Putri (2016) tentang Faktor Penyebab Perubahan

Rumah Panggung Tradisional Lampung Menjadi Rumah Tapak di Kelurahan

Menggala Tengah Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang, hasil

analisis data diperoleh kesimpulan (1) Ketidaktersediaan bahan baku rumah

panggung menjadi faktor penyebab perubahan bentuk rumah panggung tradisional

Page 27: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

8

Lampung menjadi rumah Tapak, (2) Tidak adanya ancaman binatang buas

menjadi faktor penyebab perubahan rumah panggung tradisional Lampung

menjadi rumah Tapak, (3) Pendapatan menjadi faktor penyebab perubahan rumah

panggung tradisional Lampung menjadi rumah Tapak, (4) Prestise bukan

penyebab perubahan rumah panggung menjadi rumah tapak.

Penelitian Dianwahyudhi, Ari (2008), Ornamentasi Rumah Tradisional Adat

Lampung (Nuwow Sessat), hasil penelitian menunjukkan Rumah tinggal arsitektur

tradisional adat Lampung memiliki ragam hias pada elemen-elemen rumah seperti

ornamentasinya. Ornamen merupakan elemen penting dalam arsitektur, dan

mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia baik secara psikologis

emosional (persepsi), dimensional, dan sebagai sebuah identitas atau ciri dari

kebudayaan masyarakatnya. Sebagai salah satu pelengkap arsitektur, ornamen

mempunyai pengaruh arsitektural yang penting, karena dapat menjadikan suatu

bangunan (dalam hal ini Rumah Adat Lampung, Nuwow Sessat) berbeda dengan

bangunan lainya. Ornamen keberadaannya menjadi wadah suatu kreatifitas,

bentuk pengungkapan ide, serta cermin suatu fungsi. Ornamenpun dapat

memenuhi serta memuaskan kebutuhan psikis dan religi manusia. Namun terlebih

dari itu semua, Ornamen dengan kualitas serta kuantitas dapat menunjukkan

tingkat estetika dari suatu bangunan (Rumah Adat Lampung, Nuwow Sessat).

Berdasarkan ketiga penelitian tersebut dapat diringkaskan ke dalam tabel berikut

ini,

Page 28: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

9

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Penulis Dhani Kurniawan Saputra (2017)

Judul

Penelitian

Perubahan Arsitektur Bangunan Rumah Adat Lampung (Studi Terhadap Rumah Adat Saibatin Marga Balak

Kelurahan Negeri Olok Gading Teluk Betung Barat Bandar Lampung)

Metode

Penelitian

Metode penelitian kualiatif

Hasil Penelitian Hasil penelitiannya adalah faktor-faktor perubahan arsitektur rumah adat Lampung di Kelurahan Negeri Olok Gading

yaitu Bentuk Ideal Rumah Asli Adat Lampung, Perubahan Bentuk Arsitektur Rumah Adat Lampung, Faktor-faktor

yang menyebabkan adanya perubahan arsitektur bangunan pada rumah adat Lampung.

Perbedaan

Penelitian

Perbedaan pada penelitian yang penulis lakukan adalah pada perubahan bangunan arsitektur rumah adat Lampung,

sedangkan yang akan penulis lakukan fokus pada makna struktur, simbol, dan fungsi rumah adat Lampung Pepadun.

Kontribusi

Penelitian

Memberikan masukan mengenai arsitektur bangunan rumahadat Lampung

Penulis Hermitha Ramadini Putri (2016)

Judul

Penelitian

Faktor Penyebab Perubahan Rumah Panggung Tradisional Lampung Menjadi Rumah Tapak di Kelurahan Menggala

Tengah Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang

Metode

Penelitian

Metode penelitian kualiatif

Hasil Penelitian Hasil analisis data diperoleh kesimpulan (1) Ketidaktersediaan bahan baku rumah panggung menjadi faktor penyebab

perubahan bentuk rumah panggung tradisional Lampung menjadi rumah Tapak, (2) Tidak adanya ancaman binatang

buas menjadi faktor penyebab perubahan rumah panggung tradisional Lampung menjadi rumah Tapak, (3)

Pendapatan menjadi faktor penyebab perubahan rumah panggung tradisional Lampung menjadi rumah Tapak, (4)

Prestise bukan penyebab perubahan rumah panggung menjadi rumah tapak.

Perbedaan

Penelitian

Perbedaan pada penelitian yang penulis lakukan adalah: peneliti perubahan bangunan arsitektur rumah adat Lampung,

sedangkan yang akan penulis lakukan fokus pada makna struktur, simbol, dan fungsi rumah adat Lampung Pepadun.

Kontribusi

Penelitian

Memberikan kontribusi materi mengenai arsitektur bangunan rumah Adat Lampung

Page 29: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

10

Penulis Ari Dianwahyudhi (2008)

Judul

Penelitian

Ornamentasi Rumah Tradisional Adat Lampung (Nuwow Sessat)

Metode

Penelitian

Metode penelitian kualiatif

Hasil Penelitian Rumah tinggal arsitektur tradisional adat Lampung memiliki ragam hias pada elemen-elemen rumah seperti

ornamentasinya. Ornamen merupakan elemen penting dalam arsitektur, dan mempunyai arti penting dalam kehidupan

manusia baik secara psikologis emosional (persepsi), dimensional, dan sebagai sebuah identitas atau ciri dari

kebudayaan masyarakatnya. Sebagai salah satu pelengkap arsitektur, ornamen mempunyai pengaruh arsitektural yang

penting, karena dapat menjadikan suatu bangunan (dalam hal ini Rumah Adat Lampung, Nuwow Sessat) berbeda

dengan bangunan lainya. Ornamen keberadaannya menjadi wadah suatu kreatifitas, bentuk pengungkapan ide, serta

cermin suatu fungsi. Ornamenpun dapat memenuhi serta memuaskan kebutuhan psikis dan religi manusia. Namun

terlebih dari itu semua, Ornamen dengan kualitas serta kuantitas dapat menunjukkan tingkat estetika dari suatu

bangunan (Rumah Adat Lampung, Nuwow Sessat).

Perbedaan

Penelitian

Perbedaan pada penelitian yang penulis lakukan adalah: ornamentasi Rumah Tradisional Adat Lampung (Nuwow

Sessat), sedangkan yang akan penulis lakukan fokus pada makna struktur, simbol, dan fungsi rumah adat Lampung

Pepadun.

Kontribusi

Penelitian

Memberikan kontribusi materi mengenai ornamentasi Rumah Tradisional Adat Lampung (Nuwow Sessat)

Sumber: Peneliti, 2018

Page 30: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

11

Berdasarkan ketiga hasil penelitian terdahulu seperti paparan di atas, terdapat

kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, yaitu pembahasan

mengenai semiotika dan rumah adat Lampung. Adapun titik perbedaan pada

penelitian yang penulis lakukan adalah: peneliti pertama fokus pada perubahan

bangunan arsitektur rumah adat Lampung, peneliti kedua fokus perubahan

bangunan arsitektur rumah adat Lampung, sedangkan yang akan penulis lakukan

fokus pada makna struktur, simbol, dan fungsi rumah adat Lampung Pepadun.

Berdasarkan pemaparan di atas telah jelas mengenai perbedaan dan persamaan

antara penelitian yang akan dilakukan dengan hasil penelitian-penelitian yang

sudah dilakukan.

2.2 Tinjauan Tentang Kebudayaan

Kebudayaan adalah sebuah pola dari makna-makna yang tertuang dalam simbol-

simbol yang diwariskan melalui sejarah. Kebudayaan adalah sebuah sistem dari

konsep-konsep yang diwariskan dan diungkapkan dalam bentuk-bentuk simbolik

melalui mana manusia berkomunikasi, mengenalkan dan bersikap terhadap

kehidupan ini (Sobur, 2013:178).

Kebudayaan daerah ialah kebudayaan yang hidup dalam suatu wilayah bagian dari

suatu negara yang merupakan daerah suatu suku bangsa yang tertentu. Jadi

kebudayaan daerah disebut juga kebudayaan lokal yang tumbuh dan berkembang

dalam kehidupan masyarakat daerah (suku bangsa asli) yang bersangkutan,

(Soekanto, 2007:13)

Page 31: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

12

Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia,

Ibukotanya terletak di Bandar Lampung. Sebelah utara berbatasan dengan

Bengkulu dan Sumatera Selatan. Lampung terdiri dari beranekaragam suku

bangsa, kesenian dan kebudayaan yang harus kita ketahui dan harus terus

dilestarikan.

Secara garis besar suku bangsa Lampung dibedakan menjadi 2 kelompok

masyarakat, yaitu masyarakat Lampung yang beradatkan Pepadun dan masyarakat

Lampung yang beradatkan peminggir atau saibatin. Kedua kelompok masyarakat

ini memiliki adat istiadat yang khas sesuai dengan kebiasaan masing-masing,

namun secara dasar kedua kelompok adat ini memiliki persamaan unsur budaya

tertentu.

Berdasarkan sejarah perkembangannya, masyarakat Pepadun awalnya

berkembang di daerah Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian). Kelompok

adat ini tatanan masyarakat dan tradisi yang berlangsung secara turun menurun.

Masyarakat pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal yang mengikuti

garis keturunan bapak. Dalam suatu keluarga, kedudukan adat tertinggi berada

pada anak laki-laki tertua dari keturunan tertua, yang disebut “Penyimbang”.

Gelar penyimbang ini sangat dihormati dalam adat Pepadun karena menjadi

penentu dalam proses pengambilan keputusan. Status kepemimpinan adat ini akan

diturunkan kepada anak laki-laki tertua dari Penyimbang, dan seperti itu

seterusnya.

Page 32: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

13

2.3 Tinjauan Tentang Rumah Adat Nuwow Sessat Lampung Pepadun

Lampung memiliki rumah adat tradisioal Lampung yang disebut Nuwow Sessat.

Rumah adat Nuwow Sessat memiliki bentuk arsitektur yang umum digunakan

pada rumah-rumah di pulau Sumatera, yakni bentuk rumah panggung. Bentuk

rumah panggung tersebut tidak lepas dari kegunaannya untuk mencegah jika

sewaktu-waktu ada serangan hewan buas.

Rumah adat Nuwow Sessat dibangun menggunakan kayu. Sedangkan bagian atap

dibuat menggunakan daun ilalang. Penggunaan kayu sebagai bahan baku

pembuatan rumah, tidak lepas dari warisan nenek moyang masyarakat Lampung.

Sejarah telah mencatat bahwa Lampung telah mengenal bencana gempa bumi

sejak dahulu. Pembuatan rumah panggung dengan bahan baku kayu akan

mempertahankan posisi rumah dari bencana gempa bumi. Selain itu, pemanfaatan

daun ilalang sebagai atap rumah juga menunjukkan bagaimana masyarakat

Lampung menghargai hasil sumber daya alam yang ada.

Struktur rumah panggung pada rumah Nuwow Sessat pada masa silam ditujukan

sebagai upaya untuk menghindari serangan binatang buas bagi penghuninya.

Seperti diketahui bahwa dahulu hutan-hutan di Lampung memang mengandung

kekayaan hayati yang tinggi, sehingga memungkinkan berbagai jenis binatang

buas tinggal berdampingan dengan manusia. Selain itu, struktur panggung juga

sengaja digunakan sebagai desain rumah tahan gempa. Sebagaimana diketahui,

beberapa daerah di Lampung juga dikenal berada di lempeng perbatasan antara

benua sehingga sering mengalami bencana gempa.

Page 33: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

14

Adanya struktur rumah panggung, dibutuhkan sebuah tangga sebagai akses keluar

masuk rumah. Dalam adat Lampung, tangga tersebut bernama Ijan Geladak.

Tangga ini terletak di bagian depan rumah sehingga sering kali dihiasi dengan

ukiran-ukiran etnik Lampung untuk mempercantik tampak depannya. Bagian

depan rumah adat Lampung umumnya juga akan dilengkapi dengan serambi kecil

yang bernama anjungan. Anjungan berfungsi sebagai tempat pertemuan kecil atau

sebagai tempat bersenda gurau.

Menurut Pradya (2015:79) konstruksi rumah Adat Lampung Nuwow Sessat

berbentuk rumah panggung dengan kayu sebagai bahan bangunan utamanya.

Rumah ini disangga dengan tiang-tiang penopang yang didirikan di atas pondasi

hingga lantai rumah. Berikut ini sekilas gambaran mengenai rumah adat

Lampung:

1. Pondasi dan tiang penyangga pondasi rumah adalah umpak batu yang

berbentuk persegi. Di setiap umpak batu ditaruh tihang duduk (tiang

penyangga) yang berjumlah kurang lebih 35 tiang dan tihang induk (tiang

utama) berjumlah 20 tiang.

2. Atap ujung bubungan atap Rumah Adat Lampung memusat ke titik tengah

bagian paling atas yang terbuat dari kayu bulat (disebut dengan button). Di

atas kayu bulat tersebut di letakkan satu kayu bulat yang berlapis tembaga

kemudian di atasnya ada 2 tingkat dari tembaga atau kuningan. Dan bagian

paling atasnya diletakkan perhiasan dari batu sesuai selera pemilik rumah.

3. Lantai Nuwow Sessat berlantaikan bambu atau bisa disebut Khesi atau papan

yang berasal dari kayu klutum, bekhatteh dan belasa.

Page 34: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

15

4. Dinding-dinding rumah merupakan susunan papan-papan kayu yang dipasang

berjajar di setiap rangka rumah dalam posisi berdiri.

5. Pintu dan jendela berbentuk setangkup ganda berbentuk persegi panjang.

Sedangkan jendela berbentuk sama namun dengan ukuran yang lebih pendek.

Setiap jendela dilengkapi dengan tralis dari kayu. Terdapat empat jendela pada

bagian depan rumah, sedangkan bagian lainnya jumlah jendela tergantung dari

panjangnya badan rumah.

Pembagian ruangan ketika memasuki Rumah Adat Lampung kita akan

menemukan beberapa bagian, yaitu:

1. Panggakh: loteng rumah yang digunakan sebagai tempat penyimpanan

barang-barang adat, senjata atau benda pusaka.

2. Ijan: tangga menuju rumah

3. Lepau / Bekhanda: ruangan terbuka luas di depan rumah seperti serambi yang

digunakan sebagai ruang tamu atau tempat bermusyawarah.

4. Lapang Lom: digunakan sebagai tempat berkumpulnya keluarga atau acara-

acara adat seperti Himpunan atau Bedua.

5. Bilik Kebik: merupakan kamar tidur utama untuk sepala keluarga

6. Tebelayakh: kamar tidur kedua

7. Sekhudu: terletak di bagian belakang yang digunakan oleh ibu-ibu

8. Dapokh: dapur. Terletak di bagian paling belakang rumah, terdiri dari

beberapa ruangan lagi yaitu gekhang atau tempat mencuci peralatan dapur dan

Bah Lamban atau tempat penyimpanan hasil panen.

Page 35: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

16

Adapun di bagian dalamnya, rumah Nuwow Sessat terdiri atas beberapa ruangan

dengan fungsinya masing-masing. Beberapa ruangan tersebut antara lain Pusiban

(ruang tempat musyawarah), Tetabuhan (tempat penyimpanan alat musik

tradisional dan pakaian adat Lampung), Gajah Merem (tempat Penyimbang

beristirahat), dan Kebik tengah (tempat tidur untuk anak penyimbang).

Filosofi Rumah Adat Lampung dan penjelasannya salah satu yang menjadi

keunikan dari Rumah Adat Lampung adalah beragam ornamen yang sering

dipajang di setiap bilik rumahnya. Ornamen-ornamen ini berisi petuah yang

diambil dari kitab kuno peninggalan leluhur Lampung yang bernama kitab

Kuntara Raja Niti. Kitab ini mengandung beberapa prinsip yang wajib dianut oleh

setiap keturunan suku Lampung. Beberapa prinsip dari kitab tersebut antara lain:

Pill-Pusanggiri. Prinsip adanya rasa malu ketika melakukan sebuah kesalahan

atau perbuatan yang buruk, baik menurut norma agama maupun norma adat.

Juluk-Adek. Prinsip bagi mereka yang telah memiliki gelar adat agar dapat

bersikap dan berkeperibadian yang bisa menjadi contoh. Nemui-Nyimah, prinsip

untuk selalu menjaga tali silaturahmi antar sanak keluarga dan selalu bersikap

ramah pada tamu. Nengah-Nyampur, prinsip untuk selalu menjaga hubungan baik

dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat. Sakai-Sambaian, prinsip saling tolong

menolong dan bergotong royong dalam setiap pekerjaan. Sang Bumi Ruwa Jurai,

prinsip untuk tetap bersatu meski saling berbeda. Prinsip ini menyatukan suku

Lampung Adat Pepadun dan adat Sebatin sehingga keduanya saling menghormati.

Penerimaan yang baik dari masyarakat Lampung terhadap para pendatang juga

didasari atas prinsip ini.

Page 36: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

17

Kini seiring berjalannya waktu, Fungsi Nuwow Sessat menjadi tempat tinggal

biasa. Untuk masuk ke dalam rumah ini kita harus menaiki anak tangga yang

berada di depan dan di sebelah samping. Pada bagian bawahnya terdapat tiang-

tiang yang berfungsi sebagai penyangga bangunan di atasnya. Susunan papan

kayu dijadikan sebagai lantai, begitu juga dengan dindingnya. Selain itu susunan

papan pada rumah adat ini dapat meminimalisir kerusakan dan mampu bertahan

apabila terjadi gempa bumi, mengingat letak provinsi Lampung terletak pada

pertemuan lempeng Asia dan Australia. (Sumber:https:www.indonesiakaya.com-

/jelajah-indonesia/detail/masyarakat-adat-lampung-pepadun/, diakses pada 14

Oktober 2017 Pukul 22.04)

2.4 Semiotika

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-

tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan

didunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika atau

dalam istilah Barthes dan Kurniawan (dalam Sobur, 2013:15), semiologi pada

dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-

hal (things). Memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan

dengan mengkomunikasikan (tp communicate). Memaknai berarti bahwa objek-

objek tidak hanya membawa infomasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak

berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.

Semiotika adalah studi mengenai tanda (signs) dan simbol yang merupakan tradisi

penting dalam pemikiran tradisi komunikasi. Tradisi semiotika mencakup teori

utama mengenai bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan,

Page 37: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

18

dan sebagainya yang berada di luar diri. Studi mengenai tanda tidak saja

memberikan jalan atau cara dalam mempelajari komunikasi, tetapi juga memiliki

efek besar pada hampir setiap aspek (perspektif) yang digunakan dalam teori

komunikasi.

Konsep dasar yang menyatukan tradisi semiotika ini adalah „tanda‟ yang diartikan

sebagai a stimulus designating somethingother than itself (suatu stimulus yang

mengacu pada sesuatu yang bukan disrinya sendiri). Pesan memiliki kedudukan

yang sangat penting dalam komunikasi. Menurut John Powers (dalam Morrisan

dan Corry, 2009:27), pesan memiliki tiga unsur, yaitu (1) tanda dan simbol; (2)

bahasa; dan (3) wacana (discourse). Menurutnya tanda merupakan dasar bagi

semua komunikasi. Tanda menunjuk atau mengacu pada sesuatu dirinya sendiri,

sedangkan makna atau arti adalah hubungan antara objek atau ide dengan tanda.

Kedua konsep tersebut menyatu dalam berbagai teori komunikasi, khususnya teori

komunikasi yang memberikan perhatian pada simbol, bahasa serta tingkah laku

nonverbal. Kelompok teori ini menjelaskan bagaimana tanda dihubungkan dengan

makna dan bagaimana tanda diorganisasi. Studi yang membahas mengenai tanda

ini disebut dengan semiotika. Tanda mutlak diperlukan dalam menyusun pesan

yang hendak disampaikan. Tanpa memahami teori tanda, maka pesan yang

disampaikan dapat membingungkan penerima.

2.5 Teori Charles Jencks

Pada penelitian ini penulis memilih teori semiotika yang menmfokuskan pada

teori milik Charles Jencks. Jencks melihat arsitektur lebih dari sekedar cara

mendesign dan merancang sebuah bangunan. Jencks juga melihat arsitektur

Page 38: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

19

sebagai sebuah teks yang menyampaikan sesuatu dan yang harus ditafsirkan.

Arsitektur juga sebuah tanda (sign) yang memiliki penanda dan petanda, serta

signifikasinya. Bangunan, ruang, permukaan adalah penanda sedangkan ide atau

gagasannya adalah petanda. Kedua aspek ini kemudian membentuk signifikansi

arsitektural. Jencks juga melihat arsitektur dalam kerangka indeks, ikon, dan

simbol.

Pemikiran semiotik Jencks dalam arsitektur tidak bisa dilepaskan dari dikotomi

semiotik Saussuran dan trikotomi semiotik Piercean. Empat unsur semiotik

Saussuran yang dikembangkan Barthes mempengaruhi Jencks dalam melihat

arsitektur. Keempat unsur tersebut adalah langue dan parole, penanda dan

petanda, sintagmatik dan paradigmatik, konotasi dan denotasi.

Langue adalah satu sistem kumpulan kosa kata atau elemen-elemen bentuk yang

mempunyai makna berdasarkan konsensus budaya, sedangkan parole merupakan

bagian bahasa yang sepenuhnya individual. Parole dapat dipandang sebagai

kombinasi yang memungkinkan subjek (penutur) sanggup menggunakan kode

bahasa untuk mengungkapkan pikiran pribadinya. Kombinasi tersebut

mengimplikasikan bahwa tanda– tanda bersifat identik dan senantiasa berulang.

Maka setiap tanda bisa menjadi unsur dari langue Budiman, (1999: 89-90).

Satu benda memiliki dua valensi yang merupakan dua kesatuan, sebagai benda

disebut penanda, dan sebagai makna disebut dengan petanda Yudha, (2001: 126-

127). Sebuah sintagma mengacu pada hubungan in-praesentia antara satu suku

kata yang satu dengan yang lain, atau antara satu satuan gramatikal dengan

satuan-satuan yang lain, sehingga berada dalan relasi yang linear. Sedangkan

Page 39: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

20

paradigma bersifat dinamis, tanda linguistik dapat berpindah-pindah, dapat diganti

dengan tanda lain yang terdapat dalam satu hirarki Yudha, (2001: 127).

Trikotomi, semiotika, Piercean, merupakan pembentuk utama semiotika arsitektur

Charles Jencks. Model trikotomi ini mencakup representamen, interpretan, dan

objek. Representamen merupakan satu bentuk perwujudan tanda (tidak harus

berbentuk inderawi). Interpretan merupakan makna yang dibentuk oleh tanda.

Objek adalah sesuatu yang diacu tanda (Chandler, 2002: 34-36).

Interaksi antara ketiganya oleh Pierce disebut dengan proses „semiosis‟. Ketiga

unsur ini memiliki kesamaan sekaligus perbedaan dengan dikotomi penanda dan

petanda dalam kerangka Saussuran. Representamen, memiliki arti yang serupa

dengan petanda, meskipun demikian interpretan memiliki kualitas yang berbeda

dengan petanda, karena interpretan sendiri adalah satu tanda dalam diri

interpreter. Sebagaimana Pierce menjelaskan bahwa tanda seseorang, yakni

mencipta dalam benak orang merupakan satu tanda yang setarap, atau mungkin

tanda yang berkembang lebih lanjut (Chandler, 2002: 34).

Sebagai ruang kreativitas, Jencks melihat dunia arsitektur sebagai dunia tanda,

dunia yang selalu memiliki dua wajah, yaitu penanda dan petanda yang kemudian

membentuk kesatuan signifikansi. Arsitektur bukanlah ekspresi tanpa makna atau

tanpa pesan. Tetapi ia bukan hanya satu pesan atau satu makna seperti yang

selama ini tampil dalam arsitektur modern.

Jencks mengadopsi trikotomi simbol, ikon dan indeks yang dikembangkan dari

semiotik Piercean. Simbol adalah satu bentuk yang di situ penanda tidak

Page 40: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

21

menyerupai petanda, tetapi secara mendasar arbitreratau sepenuhnya

konvensional, sehingga hubungan tersebut harus dipelajari, seperti huruf alfabet,

angka, morse. Ikon adalah bentuk tanda ketika penanda dipersepsikan sebagai

menyerupai atau meniru petanda-nya, seperti potret, efek suara dalam radio.

Sedangkan indeks merupakan tanda ketika penanda tidak arbitrer, tetapi berkaitan

secara langsung dengan salah satu cara, baik fisis atau kausal, dengan petanda-

nya. Keterkaitan ini dapat diamati atau ditarik kesimpulan darinya, seperti tanda

asap, ketukan pintu, rambu lalu lintas.

Jencks melihat bahwa ungkapan bahasa arsitektur merupakan penyampaian pesan

dalam bangunan, seperti halnya nada lagu. Ungkapan bahasa arsitektur dapat

disimak dari bentuk (form), ruang (space), dan tata atur (order) dari karakteristik

desainnya. Bentuk, ruang dan tata atur dapat disebut dengan penanda, yaitu

materialisasi ruang dengan pemberian unsur pelingkup dan dilihat melalui indera

penglihatan secara keseluruhan.

Dalam Sign, Symbol and Architecture, Jencks mengatakan bahwa esensi tanda

arsitektur adalah sebagai sifat dasar arsitektur yang diibaratkan sebagai

perempuan bionik, artinya dalam konsep ruang, kesalingpenekanan antara yang

dalam dan yang luar bersifat transparan yang penciptaannya berhubungan dengan

tiga-e, yaitu energi, environment, ekologi, dan tiga–s, yaitu sintaksis, semantik,

dan seni pahat (Jencks, 1980: 71-78).

Konsep semiotika arsitektur yang dikembangkan Jencks adalah bentuk semiotik

yang berkaitan dengan makna dari berbagai hal. Makna tersebut diungkapkan

melalui bentuk, ritme, warna tekstur, dan sebagainya yang dinamakan

Page 41: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

22

suprasegmen arsitektural dari berbagai komponen arsitektural. Charles Jencks

mendasarkan tujuan semiotika dalam pemaknaan sifat dasar arsitektur atau esensi

arsitektur dengan mendefinisikan secara elastis untuk membuat semua definisi

menjadi benar, sehingga pengetahuan arsitektur pun menjadi lebih pasti. Esensi

arsitektur bagi Jencks adalah „ruang‟, Raum, konsep ruang, ke-saling-penekanan

antara yang dalam dan yang luar, dan belahan bentuk secara transparan

fenomenal. Esensi arsitektur adalah penciptaan-tempat identitas dan personalisasi.

Arsitektur tersusun dari kode-kode yang bersifat diskontinu, yang esensinya

adalah mengubah acuan (referent) dari signifikansinya, juga kodenya (ide, pola

dan sosial yang semuanya dapat berubah) dan satu kumpulan yang bervariasi dari

kode-kode yang dapat bergabung pada satu saat, sehingga membuat satu praktik

arsitektur dapat diketahui dan bersifat koheren (Jencks, 1980: 73).

Dengan kata lain, secara definitif historis „esensial‟, tetapi terbuka dibagian

pinggirnya bagi kode-kode bahwa arsitektur adalah penggunaan penanda formal

untuk mengartikulasikan petanda dengan menggunakan cara tertentu. Dengan

demikian ia mencakup bentuk, fungsi dan teknik (Jencks, 1980: 73-74).

Page 42: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

23

2.6 Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disusun kerangka pikir penelitian ini

sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir

Rumah Adat Lampung

(Nuwow Sessat)

Makna struktur Nuwow Sessat

Teori Semiotika Charles Jencks

Semiotika pada Rumah Adat Lampung Nuwow

Sessat

Komunikasi Non-Verbal

Simbol Nuwow Sessat Fungsi Nuwow Sessat

Sebagian dari masyarakat Lampung belum mengetahui dangan baik

pesan yang terkandung di dalam setiap struktur, simbol dan fungsi

yang terdapat dalam Rumah adat Nuwow Sessat

Page 43: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Peneliti menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan menggunakan metode

deskriptif. Tipe penelitian ini menurut Budgon dan Taylor dalam Moleong

(2011:4) berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena sesuai dengan apa

yang terjadi di lapangan, dimana data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati yaitu

mendeskripsikan dan memperoleh pemahaman menyeluruh dan mendalam

mengenai Semiotika Rumah Adat Lampung Pepadun Nuwow Sessat.

Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena

popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena

berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai

metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan

disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan

dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan. Metode kualitatif

ini digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang

mengandung makna. Dimana makna tersebuat adalah data yang sebenarnya. Oleh

karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi

Page 44: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

25

lebih menekankan pada makna. Metode penelitian kualitatif ini juga digunakan

untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan

data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif

kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi, (Sugiyono, 2011:7,8,9)

Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan (deskriptif, reduksi

dan seleksi) tersebut dilakukan secara srikuler, berulang-ulang dengan berbagai

cara dan dari berbagai sumber. Setelah peneliti memasuki obyek penelitian atau

sering disebut sebagai situasi sosial (yang terdiri atas, tempat, pelaku/orang-orang,

dan aktivitas), peneliti berfikir apa yang akan ditanyakan.

1. Setelah berfikir sehingga menemukan apa yang akan ditanyakan, maka

peneliti selanjutnya bertanya pada orang-orang yang dijumpai pada tempat

tersebut.

2. Setelah pertanyaan diberi jawaban, peneliti akan menganalisis apakah jawaban

yang diberikan itu betul atau tidak.

3. Kalau jawaban atas pertanyaan di atas benar maka, dibuatlah kesimpulan.

Sugiyono (2011:20).

3.2 Definisi Konsep

Menurut Soedjadi (2010:14) definisi konsep adalah ide abstrak yang dapat

digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya

dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Definisi konsep digunakan

untuk menggambarkan gejala abstrak yang diharapkan mampu memformulasikan

Page 45: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

26

pemikiran kedalam konsep secara jelas dalam kaitannya dengan penyederhanaan

beberapa masalah yang satu dengan lainnya. Definisi konseptual dalam penelitian

ini adalah:

1. Konstruksi semiotika pada dasarnya analisis yang digunakan untuk

mempelajari bagaimana manusia (humans) memaknai hal-hal (things) Salah

satu yang menjadi keunikan dari rumah adat Lampung adalah beragam

ornamen yang sering dipajang di setiap bilik rumahnya

2. Rumah adat adalah bangunan yang memiliki cirikhas khusus, digunakan untuk

tempat hunian oleh suatu suku bangsa tertentu. Rumah adat merupakan salah

satu representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas

suku/masyarakat.

3. Lampung Pepadun merupakan salah satu dari dua kelompok adat besar

dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah pedalaman

atau daerah dataran tinggi Lampung. Berdasarkan sejarah

perkembangannya, masyarakat Pepadun awalnya berkembang di daerah

Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian). Kelompok adat ini

memiliki kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi yang

berlangsung dalam masyarakat secara turun temurun.

4. Nuwow Sessat rumah Adat Lampung yang berbentuk rumah panggung dengan

kayu sebagai bahan bangunan utamanya. Rumah ini disangga dengan tiang-

tiang penopang yang didirikan di atas pondasi hingga lantai rumah.

Page 46: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

27

3.3 Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah memahami lebih mendalam pesan

dari setiap ornament Rumah Adat Lampung Pepadun Nuwow Sessat di Kelurahan

Rajabasa Bandar Lampung. Konsep merupakan makna yang disepakati bersama-

sama diantara pelaku komunikasi. Maka di dalam konteks ini, makna yang

disepakati berasamaan disebut makna denotatif, sedangkan makna pribadi

(subjektif) disebut makna konotatif. Secara lebih komperhensif. Makna sebagai

sebuah hubungan kompleks diantara simbol, objek, dan manusia yang melibatkan

denotasi (makna bersama) dan konotasi (makna pribadi) yang terdiri dari:

1. Makna yang terkandung dalam setiap struktur rumah adat Lampung Pepadun.

2. Makna yang terkandung dalam setiap simbol rumah adat Lampung Pepadun.

3. Makna yang terkandung dalam setiap fungsi rumah adat Lampung Pepadun.

3.4 Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung (tanpa perantara) dari

hasil wawancara yang diperoleh dari narasumber atau informan yang dianggap

berpotensi dalam memberikan informasi yang relevan dan sebenarnya

dilapangan. Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individu

ataupun kelompok, hasil observasi terhadap sesuatu kejadian atau kegiatan,

benda (fisik) dan hasil pengujian.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh penelitian

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh

Page 47: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

28

pihak lain. Data sekunder umumnya berupa bukti catatan atau laporan historis

yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang diduplikasikan dan

yang tidak dipublikasi.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data yang penting dalam penelitian dengan

melakukan pengamatan, pencatatan, serangkaian perilaku dan sebagainya secara

langsung dan sistematis tentang hal-hal yang sedang diamati.

2. Wawancara Mendalam

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan kepada informan

yang berkaitan dengan Rumah Adat Lampung Pepadun Nuwow Sessat.

Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang detail

dan terpercaya dari informan yang di wawancara oleh peneliti. Peneliti melakukan

wawancara dengan menemui secara langsung informan yang menjadi narasumber.

Melalui wawancara peneliti melakukan tanya jawab atau bercakap-cakap

langsung mengenai sejarah Rumah Adat Lampung Pepadun Nuwow Sessat.

3. Dokumentasi dan Studi Pustaka

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data-data

dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang sedang

diteliti, dokumentasi juga merupakan penggunaan bahan dokumenter yang

diperoleh dari tempat penelitian dilakukan berupa data yang relevan dengan

penelitian dan pengumpulan data dari berbagai literatur pendukung.

Page 48: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

29

3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan, (dalam Sugiyono, 2014:244) menyatakan bahwa “Analisis data

adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah

dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data

dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan kedalam unit-unit

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting atau

tidak, dan penarikan kesimpulan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa interaktif,

yaitu bahwa ketiga komponen aktifisnya berbentuk interaksi dengan proses

pengumpulan data sebagai proses siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak

diantara tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan

kesimpulan. Pengertian dari ketiga analisi tersebut adalah:

1. Reduksi Data ( Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data,

Sugiyono (2014:247).

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokuskan, penyederhanaan, dan

abstraksi data kasur yang ada di fildnote. Proses ini merupakan yang dimulai

sejak pra pengumpulan data sampai selesai. Sehingga data menjadi suatu

bentuk analisis yang tegas dan terfokus.

Page 49: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

30

Peneliti melakukan pengambilan pokok-pokok data tentang sejarah struktur,

simbol dan fungsi yang terdapat di dalam rumah adat Lampung Pepadun,

selanjutnya peneliti mengidentifikasi data-data yang menjadi fokus dan

permasalahan dalam penelitian. Kemudian data yang sudah diperoleh dibagi

secara berkelompok agar lebih mudah dianalisis.

2. Sajian Data (Data Display)

Sajian adalah suatu rakitan yang memungkinkan adanya kesimpulan riset

dapat dilakukan dengan melihat suatu penyajian data, penelitian akan lebih

mudah memahami apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan

sesuatu pada analisis atau mengambil tindakan lain berdasarkan pengertian

tersebut. jadi dengan adanya data display ini akan mempermudah penelitian

dalam membuat kesimpulan. Dalam hal ini, peneliti menampilkan data-data

yang sudah diklarifikasikan sehingga mendapatkan gambaran secara

menyeluruh tentang data yang telah disaring dikumpulkan berdasarkan fokus

permasalahan dalam penelitian.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Penarikan kesimpulan adalah tahap terakhir dalam mencari kebenaran, seperti

apa saja yang ditemukan selama penelitian, disimpulkan menjadi sebuah

pernyataan yang menjelaskan hasil yang diperoleh dari penelitian, yang

menjelaskan mengenai fenomena sosial tertentu di masyarakat. Langkah yang

terakhir peneliti mengambil kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh

sesuai objek penelitian.

Page 50: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

31

3.7 Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data dimaksud untuk memperoleh tingkat kepercayaan yang berkaitan

dengan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian, mengungkapkan dan

memperjelas data dengan fakta-fakta aktual di lapangan. Dalam penelitian

kualitatif keabsahan data lebih bersifat sejalan seiring dengan proses penelitian itu

berlangsung. Keabsahan data kualitatif harus dilakukan sejak awal pengambilan

data, yaitu sejak melakukan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan

atau verifikasi (Afifuddin, 2012: 159)

Untuk memperoleh keabsahan data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan

dengan cara menjaga kredibilitas, transferabilitas dan dependabilitas yang

maksudnya adalah:

1. Validitas internal (Kredibilitas)

Validitas internal merupakan ukuran tentang kebenaran data yang diperoleh

dengan instrumen, yakni apakah instrumen itu sungguh-sungguh mengukur

variabel yang sesungguhnya. Bila ternyata instrumen tidak mengukur apa

yang seharusnya diukur maka data yang diperoleh tidak sesuai dengan

kebenaran, sehingga hasil penelitiannya juga tidak dapat dipercaya, atau

dengan kata lain tidak memenuhi syarat validitas.

Menurut Nasution (2006:114), validitas internal (kredibilitas) dapat dilakukan

dengan: a). Memperpanjang masa observasi, b). Melakukan pengamatan terus

menerus, c). Trianggulasi data, d). Membicarakan dengan orang lain (peer

debriefing), e). Menganalisis kasus negatif, f). Menggunakan bahan referensi,

dan g). Mengadakan member check.

Page 51: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

32

Dalam melakukan penelitian ini, untuk mencapai kredibilitas peneliti

melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memperpanjang masa observasi, memperpanjang masa observasi

dimaksudkan untuk mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang

mungkin merusak data. Distorsi bisa terjadi karena unsur kesengajaan

seperti bohong, menipu, dan berpura-pura oleh subyek, informan, key

informan. Unsur kesengajaan dapat berupa kesalahan dalam mengajukan

pertanyaan, motivasi, hanya untuk menyenangkan atau menyedihkan

peneliti.

b. Pengamatan terus menerus, dengan pengamatan terus menerus dan

kontinyu, peneliti akan dapat memperhatikan sesuatu dengan lebih cermat,

terinci dan mendalam. Pengamatan yang terus menerus, akhirnya akan

dapat menemukan mana yang perlu diamati dan mana yang tidak perlu

untuk diamati sejalan dengan usaha pemerolehan data. Pengamatan secara

terus menerus dilakukan untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian

tentang fokus yang diajukan.

c. Trianggulasi data, tujuan trianggulasi data dilakukan dalam penelitian ini

adalah untuk mengecek kebenaran data dengan membandingkan data yang

diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian di lapangan.

Trianggulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

sumber dan metode, artinya peneliti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif. Trianggulasi data dengan sumber ini

antara lain dilakukan dengan cara membandingkan data yang diperoleh

Page 52: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

33

dari hasil wawancara dengan informan dan key informan. Trianggulasi

data dilakukan dengan cara, pertama, membandingkan hasil pengamatan

pertama dengan pengamatan berikutnya. Kedua, membandingkan data

hasil pengamatan dengan hasil wawancara. Membandingkan data hasil

wawancara pertama dengan hasil wawancara berikutnya. Penekanan dari

hasil perbandingan ini bukan masalah kesamaan pendapat, pandangan,

pikiran semata-mata. Tetapi lebih penting lagi adalah bisa mengetahui

alasan-alasan terjadinya perbedaan.

d. Membicarakan dengan orang lain (peer debriefing), Mendiskusikan hasil

data dengan orang lain yang paham dengan penelitian yang sedang

dilakukan.

e. Menganalisis kasus negatif, menganalisis kasus negatif maksudnya adalah

mencari kebenaran dari suatu data yang dikatakan benar oleh suatu sumber

data tetapi ditolak oleh sumber yang lainnya.

f. Menggunakan bahan referensi sebagai pembanding dan untuk

mempertajam analisa data.

g. Mengadakan member check. Tujuan mengadakan member check adalah

agar informasi yang telah diperoleh dan yang akan digunakan dalam

penulisan laporan dapat sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan,

dan key informan. Untuk itu dalam penelitian ini member check dilakukan

setiap akhir wawancara dengan cara mengulangi secara garis besar

jawaban atau pandangan sebagai data berdasarkan catatan peneliti tentang

apa yang telah dikatakan oleh responden. Tujuan ini dilakukan adalah agar

responden dapat memperbaiki apa yang tidak sesuai menurut mereka,

Page 53: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

34

mengurangi atau menambahkan apa yang masih kurang. Member check

dalam penelitian ini dilakukan selama penelitian berlangsung-sewaktu

wawancara secara formal maupun informal berjalan.

2. Validitas Eksternal (Transferabilitas)

Validitas eksternal berkenaan dengan masalah generalisasi, yakni sampai

dimanakah generalisasi yang dirumuskan juga berlaku bagi kasus-kasus lain

diluar penelitian. Dalam penelitian kualitatif, peneliti tidak dapat menjamin

keberlakuan hasil penelitian pada subyek lain. Hal ini disebabkan karena

penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk menggeneralisir, dalam penelitian

kualitatif bersifat purposive sampling.

3. Dependabilitas

Dependabilitas atau reliabilitas instrumen adalah indeks yang menunjukkan

sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan

ulang terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama. Untuk

dapat mencapai tingkat reliabilitas dalam penelitian ini, maka dilakukan

dengan teknik ulang atau check recheck.

4. Objektivitas

Dalam penelitian kualitatif peneliti harus berusaha sedapat mungkin

memperkecil faktor subyektifitas. Penelitian akan dikatakan obyektif bila

dibenarkan atau diconfirm oleh peneliti lain. Maka obyektifitas diidentikkan

dengan istilah confirmability.

Page 54: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

35

3.8 Kredibilitas Penelitian

Setiap penelitian harus memiliki kredibilitas sehingga dapat

dipertanggungjawabkan. Kredibilitas penelitian kualitatif adalah keberhasilan

mencapai maksud mengeksplorasi maslah yang majemuk atau kepercayaan

terhadap hasil data penelitian. Upaya untuk menjaga kredibilitas dalam penelitian

adalah melalui langkah-langkah sebagai berikut (Sugiyono, 2009: 270-276):

1. Meningkatkan ketekunan

Melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan

meningkatkan ketekunan tersebut, maka peneliti akan melakukan pengecekan

kembali apakah data yang telah ditemukan salah atau tidak.

2. Diskusi dengan teman sejawat

Teknik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil akhir

yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.

Pemeriksaan sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan

mengumpulkan rekan-rekan sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang

sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti

dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan

(Moleong, 2011:334).

3. Mengadakan member check

Member check adalah proses pengecekkan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para

pemberi data berarti data tersebut sudah valid, sehingga semakin kredibel atau

dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan.

Page 55: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Masyarakat Adat Lampung Pepadun

Masyarakat adat Lampung Pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat

besar dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah pedalaman

atau daerah dataran tinggi Lampung. Berdasarkan sejarah perkembangannya,

masyarakat Pepadun awalnya berkembang di daerah Abung, Way Kanan, dan

Way Seputih (Pubian). Kelompok adat ini memiliki kekhasan dalam hal tatanan

masyarakat dan tradisi yang berlangsung dalam masyarakat secara turun

temurun.

Masyarakat Pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal yang mengikuti

garis keturunan bapak. Dalam suatu keluarga, kedudukan adat tertinggi berada

pada anak laki-laki tertua dari keturunan tertua, yang disebut “Penyimbang”.

Gelar Penyimbang ini sangat dihormati dalam adat Pepadun karena menjadi

penentu dalam proses pengambilan keputusan. Status kepemimpinan adat ini

akan diturunkan kepada anak laki-laki tertua dari Penyimbang, dan seperti itu

seterusnya.

Page 56: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

37

Berbeda dengan Saibatin yang memiliki budaya kebangsawanan yang kuat,

Pepadun cenderung berkembang lebih egaliter dan demokratis. Status sosial

dalam masyarakat Pepadun tidak semata-mata ditentukan oleh garis keturunan.

Setiap orang memiliki peluang untuk memiliki status sosial tertentu, selama

orang tersebut dapat menyelenggarakan upacara adat Cakak Pepadun. Gelar

atau status sosial yang dapat diperoleh melalui Cakak Pepadun diantaranya

gelar Suttan, Raja, Pangeran, dan Dalom.

Nama “Pepadun” berasal dari perangkat adat yang digunakan dalam prosesi

Cakak Pepadun. “Pepadun” adalah bangku atau singgasana kayu yang

merupakan simbol status sosial tertentu dalam keluarga. Prosesi pemberian

gelar adat (“Juluk Adok”) dilakukan di atas singgasana ini. Dalam upacara

tersebut, anggota masyarakat yang ingin menaikkan statusnya harus

membayarkan sejumlah uang (“Dau”) dan memotong sejumlah kerbau. Prosesi

Cakak Pepadun ini diselenggarakan di “Rumah Sessat” dan dipimpin oleh

seorang Penyimbang atau pimpinan adat yang posisinya paling tinggi

4.2 Gambaran Umum Rumah Adat Nuwow Sessat

Bagi masyarakat Pepadun, rumah Adat Nuwow Sessat. Nuwow berasal dari bahasa

Lampung yang berarti tempat ibadah seperti Masjid, Mushola, Surau, Ruang Ngaji

atau Pok Ngajei. Persamaan kata Nuwow adalah Lamban, Lambahana yang berarti

tempat tinggal. Sedangkan Sessat atau juga disebut Bantaian adalah bangunan

tempat bermusyawarah dan penyimpanan bahan makanan. Dengan demikian

Nuwow Sessat dapat diartikan sebagai tempat berkumpul untuk bermusyawarah.

Dalam perkembangan selanjutnya, Nuwow Sessat disebut juga Sessat Balai

Page 57: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

38

Agung, yang juga digunakan sebagai tempat pertemuan adat sekaligus tempat

pelaksanaan upacara-upacara adat. Namun saat ini, lebih banyak digunakan

sebagai tempat tinggal seperti pada umumnya.

Sebagaimana diketahui bahwa rumah adat Lampung tidak hanya sekedar berfungsi

sebagai tempat tinggal, namun juga sebagai tempat membangun kebersamaan

antar keluarga dan kerabat dekat. Menurut Djausal, (2002:45) dalam masyarakat

tradisional Lampung, memiliki atau membangun rumah merupakan bagian yang

penting dalam kehidupan seseorang. Jika transformasi bentuk atau model rumah

modern menghapuskan tata nilai rumah adatnya, maka adat dan tradisi yang

terdapat pada rumah masyarakat adat Lampung akan hilang dan tidak dapat

diwariskan kepada generasi penerus bangsa selanjutnya.

4.3 Gambaran Umum Tentang Rumah Panggung di Bandar Lampung

Meski sebagai ibukota provinsi Lampung, Bandar Lampung masih memiliki

beberapa rumah khas Lampung baik fungsi sebagai rumah tinggal maupun sebagai

rumah adat atau balai pertemuan yang kerap digunakan pada gelaran begawi adat

Lampung. Tak terlampau sulit mencari rumah panggung di kota Bandar Lampung.

Negeri Olok Gading – Nama sebuah kawasan yang terletak dekat dengan

Sukarame II bagian dari Teluk Betung Barat ini merupakan kawasan yang masih

memiliki penduduk suku Lampung. Lengkap dengan jajaran rumah panggung

khas Lampung yang terbuat dari kayu masa lampau atau yang telah di modifikasi

dengan bangunan lebih modern, dapat dengan mudah dilihat di kawasan Kuripan.

Selain itu juga ada rumah adat yang di sebut Lamban Dalom yakni Rumah Adat

Kebandaran Marga Balak Lampung Pesisir.

Page 58: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

39

Gambar 2. Lamban Dalom di Negeri Olok Gading - Teluk Betung -

Marga Balak Lampung Pesisir

Sumber: duniaindra.com

Jajar Intan Kedamaian adalah nama sebuah bangunan rumah panggung yang kerap

dijadikan sebagai lokasi acara adat/begawi adat Lampung. Terletak di jalan

Hayam Wuruk – Kedamaian kecamatan Tanjung Karang Timur ini adalam milik

dari bapak Drs. A. Cholid I. Balaw. Selain bangunan Jajar Intan, di kawasan

Kedamaian yang memang banyak didiami masyarakat Lampung suku Pepadun ini

juga terdapat bangunan khas Lampung bernama Lamban Sai Ragah milik alm.

Firman Gani. Tak hanya itu, di kedamaian juga terdapat Lamban Gedung, bahkan

– di Kedamaian kini tengah dibangun masjid dengan corak khas Lampung

pepadun.

Gambar 3. Jajar Intan – Kedamaian

Sumber: duniaindra.com

Page 59: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

40

Gambar 4. Lamban Sai Ragah - Kedamaian yang telah

mendapatkan sentuhan lebih mdoern Sumber: duniaindra.com

Jagabaya I - sebuah kawasan di Bandar Lampung yang didiami oleh suku

Lampung Pepadun dengan masih memiliki acara adat atau begawi adat khas

Lampung secara rutin dengan bangunan Sesat Agung Perwatin Anek Jagabayo di

jalan Pajajaran Jagabaya I kecamatan Way Halim. Selain itu beberapa rumah

panggung khas suku Lampung pun masih dengan mudah ditemui di kawasan

Jagabaya I ini.

Gambar 5. Sesaat Agung perwatin Anek Jagabayo di Jakagaya

Sumber: duniaindra.com

Page 60: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

41

Gambar 6. Salah satu rumah Panggung khas Lampung di kawasan Jagabaya I

Sumber: duniaindra.com

Abung Marga Balau – Raja Basa. Dengan populasi Lampung Pepadun beralamat

di jalan Indra Bangsawan – Rajabasa, merupakan kawasan yang dapat dijadikan

kunjungan untuk mengetahui suku lampung pepadun dengan rumah panggung

yang masih asri. Beberapa diantaranya masih ada yang bertahan sejak puluhan

tahun silam. Meski ada pula bangunan rumah panggung yang telah dipugar dan

diganti dengan bangunan rumah tinggal yang jauh lebih modern.

Gambar 7. Salah satu rumah Panggung - rumah warga di jalan

Indera bangsawan- Rajabasa

Sumber: duniaindra.com

Page 61: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

42

Museum Lampung, Di gedung yang menyimpan banyak benda benda bersejarah

ini juga mengetengahkan 2 bangunan khas Lampung yang bersejarah dan

merupakan peninggalan masyarakat Lampung sejak dulu. Arsitektur rumah

panggung pertama adalah Lamban Pesagi yang merupakan rumah tradisional

berbentuk panggung yang sebagian besar terdiri dari bahan kayu dan atap ijuk

yang telah berusia 300 tahunan berasal dari desa kenali kecamatan Belalau –

Lampung Barat. Yang kedua ialah Walai atau Lumbung Padi yang berasal dari

Wonosobo – Tanggamus yang didirikan pada tahun 1880 masehi dan dipindahkan

ke Museum Lampung pada tahun 2001.

Gambar 8. Lamban pesagi di depan halaman Museum Lampung

Sumber: duniaindra.com

Gambar 9. Walai / Lumbung Pagi

Sumber: duniaindra.com

Page 62: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

43

Kedatoen Keagoengan merupakan kawasan huni dari seorang pemilik bernama

Mawardi Harirama. Selain itu bangunan megah yang kerap dijadikan sebagai

upacara adat atau begawi adat lampung ini juga terbuka untuk umum bahkan

kunjungan wisatawan. Mengingat kelengkapan perabotan dan perpaduan arsitektur

yang modern dan tradisional nan apik tersaji di rumah panggung. Selain itu

terdapat Rujuk Balagh „Rujungan Sako‟ – yang kerap dijadikan bagian dari

begawi adat lampung.

Gambar 10. Kedatoen Keagoengan

Sumber: duniaindra.com

Gambar 11. Rujukh Balakh

Sumber: duniaindra.com

Page 63: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

44

Gambar 12. Tiuh Kedaton

Sumber: duniaindra.com

Tiuh kedaton. Siapa yang sangka, gang kecil di jalan Teuku Umar – Kedaton yang

jaraknya tak jauh dari Mall Boemi Kedaton ini adalah kawasan dengan penduduk

suku Lampung Pepadun cukup banyak yang telah mendiami kawasan ini sejak

dahulu. Dengan bangunan khas masyarakat Lampung dapat dengan mudah

dijumpai di gang yang berseberangan dengan Puskesmas Rawat Inap Kedaton ini.

Kini di Tiuh Kedaton juga merupakan Sekretariat Majelis Penyimbang Adat

Lampung (MPAL) Kecamatan Kedaton.

Gambar 13. Kawasan di Tiuh Kedaton

Sumber: duniaindra.com

Page 64: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

45

Sessat Agung Labuhan Ratu. Kawasan ini juga telah menjadi wilayah huni

masyarakat Lampung suku Pepadun sejak dahulu. Hingga mendiami bagian

Gunung Terang. Beberapa bangunan rumah panggung dapat dengan mudah

ditemui di kawasan ini selain Sessat Agung Labuhan Ratu yang berfungsi sebagai

tempat berlangsungnya upacara adat atau begawi adat lampung.

Gambar 14. Sesaat Agung Labuhan Ratu - yang lebih modern

Sumber: duniaindra.com

Rumah adat nuwow sessat yang penulis teliti adalah rumah adat Lampung

Pepadun yang berada di jalan Indra Bangsawan kecamatan Rajabasa Bandar

Lampung. dahulunya sering digunakan sebagai tempat pertemuan adat sekaligus

tempat pelaksanaan upacara-upacara adat yang biasa disebut Sessat Balai Agung.

Namun seiring berjalannya waktu rumah adat lebih banyak digunakan sebagai

tempat tinggal seperti pada umumnya.

Page 65: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

74

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah penelitian dilakukan oleh peneliti tentang semiotika Rumah Adat

Lampung Pepadun Nuwow Sessat, maka penulis membuat kesimpulan sebagai

berikut:

1. Makna yang terkandung dalam setiap struktur rumah adat Lampung Pepadun

secara struktur hampir sama dengan rumah adat suku asli Sumatera lainnya.

Rumah adat Lampung ini berbentuk panggung dengan bahan utama berupa

kayu atau papan. Struktur rumah panggung pada rumah Nuwow Sessat pada

masa silam ditujukan sebagai upaya untuk menghindari serangan binatang

buas bagi penghuninya.

2. Makna yang terkandung dalam setiap simbol rumah adat Lampung Pepadun

dimana umumnya bentuk rumah sessat berbentuk rumah besar banyak

ruangan. Menggunakan kayu merbow sebagai bahan bangunan nya dan

memiliki lambang siger pepadun.

3. Makna yang terkandung dalam setiap fungsi rumah adat Lampung Pepadun,

fungsi utama fungsi rumah adat Lampung Pepadun saat ini tidak lagi menjadi

ruang pertemuan tetua adat, tetapi sebagai tempat tinggal biasa. Sebagai

tempat menetap, rumah sangat penting artinya. Namun nampaknya walaupun

Page 66: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

75

demikian, bentuk-bentuknya juga dari waktu ke waktu turut mengikuti

perkembangan adalah:

a. Halaman Depan Lamban Dalom, halaman depan yang terdapat di amban

Dalom dapat difungsikan sebagai acara-acara adat seperti Begawi,

Deduaian, dan acara pernikahan.

b. Bagian teras depan Lamban Dalom, bagian teras depan Lamban Dalom

difungsikan sebagai tempat pertemuan tokoh-tokoh adat sebagai tempat

musyawarah dan mufakat antar keluarga besar Kebandaran Marga Balak,

tokoh adat sertatokoh masyarakat.

c. Ruangan bagian tengah Lamban Dalom, yaitu ruang keluarga penyimbang

khusus keturunannya. Biasanya musyawarah pembagian ahli waris,

sengketa ternak, atau pelanggaran hukum adat

d. Ruangan bagian bawah Lamban Dalom atau ruang serba guna, ruangan ini

difungsikan sebagai sarana kesenian tari budaya Lampung dan ruangan

tempat penyimpanan benda-benda budaya serta pusat kegiatan seni dan

budaya lainnya.

6.2 Saran

Saran adalah suatu masukan atau rekomendasi yang dibuat untuk

menyempurnakan hasil dari sebuah penelitian. Dimana saran sebagai pemicu bagi

pihak terkait yang menjadi objek penelitian yang dilakukan peneliti pada waktu

yang akan datang.

1. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Lampung untuk tidak melupakan

nilai-nilai budaya adat Lampung yang terdapat disetiap sisi bangunan rumah

Page 67: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

76

adat yang masing-masing mempunyai makna yang menjadi ciri khas budaya

Lampung walaupun sudah banyak budaya asing yang masuk kedaerah

Lampung.

2. Diharapkan kepada pemerintah provinsi Lampung untuk tetap melestarikan

dan menjaga budaya asli adat Lampung salah satunya dengan cara

membangun komplek atau perumahan yang berciri khas rumah adat Lampung

3. Diharapkan ada upaya membangun kembali kebanggaan terhadap rumah

tradisional Lampung

Page 68: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdulsyani. 2007. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Afifuddin. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Djausal, Anshori. 2002. Rumah Tradisional Lampung. Bandar Lampung: Proyek

Pelestarian dan Pemberdayaan Budaya Lampung pada Dinas Pendidikan

Propinsi Lampung Tahun 2002.

Budiman, Kris. 1999. Kosa Semiotika. Yogyakarta: LkiS.

Chandler. 2002. Semiotics: The Basic. New York: USA.

Jencks, Charles. 1980. Sign, Symbols, and Architecture. New York: John Wiley &

Sons Ltd.

Moleong, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Remaja

Rosdakarya.

Morissan, M.A.; Wardhani, Andy Corry; Hamid, Farid. 2010. Teori Komunikasi

Massa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nasution. 2006. Metode Penelitian Naturalistik-kualittaif. Bandung: Tarsito.

Panduan Penulisan Skripsi Universitas Lampung. 2013. Bandar Lampung:

Universitas Lampung.

Sobur. 2013. Filasafat Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Soedjadi. 2010. Kiat Pendidikan di Indonesia. Bandung: Dirjen Dikti.

Page 69: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja.

Grafindo.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta.

________. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta.

________. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta.

________. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta.

Syamsidar. 1983. Adat Istiadat Daerah Lampung. Jakarta: Depdikbud.

Yudha, Asmara. 2001. Dari Kata Menuju Ruang Bentuk. Bandung: Prima

Anugrah Abadi.

B. Penelitian Terdahulu

Dianwahyudhi, Ari. 2008. Ornamentasi Rumah Tradisional Adat Lampung (Nuwo

Sesaat). Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma,

Jakarta.

Hermitha, Ramadini Putri .2016. Faktor Penyebab Perubahan Rumah Panggung

Tradisional Lampung Menjadi Rumah Tapak di Kelurahan Menggala

Tengah Kecamatan Menggala kabupaten Tulang Bawang. Skripsi.

Saputra, Dhani Kurniawan. 2017. Perubahan Arsitektur Bangunan Rumah Adat

Lampung (Studi Terhadap Rumah Adat Saibatin Marga Balak Kelurahan

Negeri Olok Gading Teluk Betung Barat Bandar Lampung). Skripsi.

C. Sumber Lain

Abdulsyani, 2013. Keterampilam dan Karya Budaya Masyarakat Adat Lampung.

Http://staff.unila.ac.id/abdulsyani/77-2/. Diakses pada 09 Oktober 2017

Dendi, Kuntoro. 2015. Mengidentifikasi Ilmu Bahan Bangunan.

http://www.academia.edu/600256/mengidentifikasi_ilmu_bahan_bangunan.

Page 70: SEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN ...digilib.unila.ac.id/56374/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfSEMIOTIKA RUMAH ADAT LAMPUNG PEPADUN NUWOW SESSAT (Struktur, Simbol dan Fungsi Rumah

Pradya, Indra. 2015. Menengok Rumah Panggung Khas Lampung di Bandar

Lampung. Http://www.duniaindra.com/2015/12/menengok-rumah-

panggung-khas-lampung-di.html. Diakses pada 09 Oktober 2017.

Rozadi, Muhammad. 2016. Arsitektur Rumah Lampung dari Waktu ke Waktu.

Https://muhammadrozadi.wordpress.com/2016/08/10/arsitektur-rumah-

tradisional-lampung-dari-waktu-ke-waktu/. Diakses pada 09 Februari 2017.

http://budaya-indonesia.org/nuwo-Sesat/Diaskes pada tanggal 09 Oktober 2017

http://id.wikipedia.org/wiki/Lampung/ Diaskes pada tanggal 20 Oktober 2017

https:www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/masyarakat-adat-lampung-

pepadun/, diakses pada 14 Oktober 2017 Pukul 22.04