Upload
others
View
14
Download
1
Embed Size (px)
SEMINAR PERIKLANAN
1
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Modul
Seminar Periklanan
Dosen Pengampu :
Nieke Monika Kulsum, S.E., M.Si
Universitas Nasional
Jakarta
2019
SEMINAR PERIKLANAN
2
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Kata Pengantar
Bismillahirrahmannirrahiim,
Modul ini sengaja dibuat dengan tujuan memberikan kemudahan bagi mahasiswa ilmu
komunikasi jurusan periklanan untuk memahami bagaimana membuat karya tulis. Mata kuliah
ini merupakan mata kuliah yang akan mempelajari cara bagaimana menulis karya ilmiah dengan
baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Pengertian dari Karya Tulis Ilmiah adalah
karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan
metode-metode ilmiah. Biasanya Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu
masalah yang diangkat. Karya ilmiah sangat berkaitan erat dengan dunia pendidikan dan juga
dunia penelitian. Kebanyakan karya ilmiah yang diterbitkan merupakan hasil dari berbagai
macam riset yang dilakukan oleh lembaga penelitian ataupun lembaga pendidikan. Mahasiswa
saja misalnya, setiap mahasiswa yang telah lulus, pasti pernah membuat ataupun mengarang
karya ilmiah berupa tugas akhir. Karya ilmiah berupa tugas akhir biasanya merupakan syarat
utama yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya.
Akhir kata, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, yang telah
memberikan semangat, dukungan dan kesempatan mengkaji dan membuat modul ini. Saya
sebagai penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam modul ini, baik
ditinjau dari beragam materi ataupun penyampaiannya serta lampiran-lampiran yang mungkin
harus disertakan untuk melengkapi informasi.
Jakarta, 22- Agustus – 2019
Penulis
SEMINAR PERIKLANAN
3
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Daftar Isi
Cover……………………………………………………………………………………………………………………………..1
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………………2
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………..3
Deskripsi Modul…………………………………………………………………………………………………………….4
Pengertian Karya Ilmiah Menurut Para Ahli dan Jenis-jenis Karya Ilmiah………………………..5
Pemahaman lain Karya Tulis Ilmiah……………………………………..…………………………………………8
Panduan Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah………………………………………………………..…………13
Tahapan didalam membuat karya tulis ilmiah………………………………………………………………17
Pemahaman mengenai beberapa hal yang harus diperhatikan didalam
penulisan karya ilmiah………………………………………………………………………………………………….20
Bab Pendahuluan…………………………………………………………………………………………………………23
Plagiarisme……………………………………………………………………………………………………………….….25
Instrumen Penelitian…………………………………………………………………………………………………….29
Latar belakang masalah dalam penelitian…………………………………………………………………….34
Landasan Teori……………………………………………………………………………………………………………..38
Metodologi Penelitian………………………………………………………………………………………………….42
Model Metodelogi Penelitian……………………………………………………………………………………….45
Penulisan Karya Tulis Ilmiah…………………………………………………………………………………….…..48
Tips Memilih Contoh Karya Ilmiah…………………………………………………………………………….….50
Situs Jurnal Internasional Untuk Referensi Karya Ilmiah……………………………………………….55
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………..62
SEMINAR PERIKLANAN
4
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
A. DESKRIPSI MODUL
Modul ini menjelaskan perkembangan teori dan manfaat dari kemampuan
melakukan membuat karya tulis ilmiah. Secara umum pengertian Suatu karya ilmiah
biasanya memiliki tiga bagian di dalamnya; Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar
penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian
masalah itu. Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah
bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari
bahan penelitian. Kemudian bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis
pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa
penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri
dari satu bab.
KEGIATAN BELAJAR
1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami
a. Bagaimana menulis suatu karya ilmiah dengan baik dan benar
b. Menerjemahkan hasil penelitian ke dalam suatu tulisan
c. Membuat karya ilmiah yang bisa di pertanggung jawabkan isinya
2. Uraian Materi Belajar :
Mahasiswa dituntut untuk meneliti dan menulis suatu karya ilmiah yang bisa diterima
dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca
harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah. Selain itu, karya ilmiah yang
dihasilkan harus memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan
bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa
langsung diterima oleh pembacanya. Menggunakan Bahasa formal dengan tidak
melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang
didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.
SEMINAR PERIKLANAN
5
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
I. Pengertian Karya Ilmiah Menurut Para Ahli dan Jenis-jenis Karya Ilmiah
Karya ilmiah sangat berkaitan erat dengan dunia pendidikan dan juga dunia
penelitian. Kebanyakan karya ilmiah yang diterbitkan merupakan hasil dari
berbagai macam riset yang dilakukan oleh lembaga penelitian ataupun lembaga
pendidikan. Mahasiswa saja misalnya, setiap mahasiswa yang telah lulus, pasti
pernah membuat ataupun mengarang karya ilmiah berupa tugas akhir. Karya
ilmiah berupa tugas akhir biasanya merupakan syarat utama yang harus dipenuhi
oleh mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya.
a. Pengertian Karya Ilmiah menurut Para Ahli
1. Brotowidjoyo
Menurut Brotowodjoyo, karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan
yang menampilkan fakta dan dibuat dengan menggunakan metodologi penulisan
yang baik dan benar.
2. Eko Susilo M
Menurut Eko Susilo M, karya ilmiah merupakan suatu tulisan ataupun karangan
yang didapatkan sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari dari berbagai hasil
pengamatan, penelitian, dan peninjauan terhadap bidang ilmu tertentu, yang
disusun dengan menggunakan metode tertentu dengan memperhatikan
sistematika penulisan yang baik dan santun, serta dapat dipertanggungjawabkan
keilmiahannya.
3. Jones
Menurut Jones, karya ilmiah merupakan karangan ilmiah yang ditujukan untuk
masyarakat tertentu ataupun profesional yang biasanya bersifat karya ilmiah
tinggi.
SEMINAR PERIKLANAN
6
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
4. Hery Firman
Menurut Hery Firman, karya ilmiah merupakan laporan berupa tulisan yang
dipublikasikan ataupun dipaparkan dari hasil pengkajian ataupun penelitian yang
telah dilakukan, yang dalam penulisannya memperhatikan kaidah dan etika
keilmuan yang berlaku di masyarakat keilmuan.
5. Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi
Menurut Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi, pengertian karya ilmiah
adalah serangkaian kegiatan penulisan yang berlandaskan pada hasil penelitian
yang disusun secara sistematis mengikuti metodologi ilmiah, yang bertujuan
untuk mendapatkan jawaban ilmiah dari suatu permasalahan.
b. Jenis-jenis Karya Ilmiah
1. Makalah
Makalah merupakan karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah yang
penyelesaianya mengandalkan berbagai macam data yang ada di lapangan.
Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya,
makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar.
2. Artikel
Dalam konteks jurnalistik, pengertian karya ilmiah artikel merupakan karya
ilmiah yang memuat pendapat subjektif pembuatnya mengenai sebuah
peristiwa ataupun masalah tertentu, sedangkan jika dipandang dari sudut
pandang ilmiah, artikel dapat diartikan sebagai karya tulis yang sengaja
dirancang untuk dimuat dalam jurnal ataupun kumpulan artikel yang dibuat
dengan memperhatikan kaidah penulisan ilmiah dan mengikuti pedoman
ilmiah yang berlaku.
3. Skripsi
SEMINAR PERIKLANAN
7
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Skripsi merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk bisa
mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi memuat tulisan berisi pendapat
penulis dengan mengacu ataupun berdasarkan teori yang telah diterbitkan
sebelumnya.
4. Kertas Kerja
Kertas Kerja atau Work paper pada dasarnya sama dengan makalah, namun
dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam serta dipresentasikan
pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.
5. Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam
kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan
jenjang studi Diploma, S1, S2 dan atau S3. Sistematika penulisannya pun sama
dengan artikel dan makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan
tinggi yang bersangkutan.
6. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi
S2 atau Pascasarjana yang bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan
skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian
yang dilakukan individu yang bersangkutan.
7. Disertasi
Disertasi atau Ph.D thesis diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau
meraih gelar Doktor/Dr. yang mengemukakan analisis yang dapat dibuktikan
oleh penulis berdasarkan dengan data dan fakta yang sahih atau valid dengan
analisis yang terinci. Disertasi berisi suatu temuan penulis sendiri yang berupa
temuan orisinal.
*** Terima Kasih ***
SEMINAR PERIKLANAN
8
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
II. Pemahaman lain Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis Ilmiah dapat dipahami sebagai teks yang ditulis dengan
susunan sistematis, serta logis, dan memenuhi kaidah ilmu pengetahuan
yang berlaku. Aspek rasionalitas diutamakan dalam penulisan karya tulis
ilmiah, dan permasalahan yang diangkat bersifat objektif dan faktual.
Karya tulis ilmiah menuntut untuk menggunakan kata-kata yang tidak
ambigu atau bermakna ganda sehingga dibutuhkan gaya bahasa yang
lugas, serta eksplisit, dan tentunya dengan ragam ilmiah sesuai dengan
PUEBI.
Pengertian dari Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk
memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan metode-
metode ilmiah. Biasanya Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi
mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan
secara ruKarya ilmiah sangat berkaitan erat dengan dunia pendidikan dan
juga dunia penelitian. Kebanyakan karya ilmiah yang diterbitkan
merupakan hasil dari berbagai macam riset yang dilakukan oleh lembaga
penelitian ataupun lembaga pendidikan. Mahasiswa saja misalnya, setiap
mahasiswa yang telah lulus, pasti pernah membuat ataupun mengarang
karya ilmiah berupa tugas akhir. Karya ilmiah berupa tugas akhir biasanya
merupakan syarat utama yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang ingin
menyelesaikan studinya.
b.Struktur Karya Ilmiah
Suatu karya ilmiah biasanya memiliki tiga bagian di dalamnya:
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan,
masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu.
SEMINAR PERIKLANAN
9
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
2. Isi dan Pembahasan
Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah
bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan
pembahasan dari bahan penelitian.
3. Kesimpulan
Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi
dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa
penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini
hanya terdiri dari satu bab.
Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
Ciri-ciri karya ilmia hal yang harus dipahami mengenai karya ilmiah ialah
ciri-cirinya:
1. Reproduktif
Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan
dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin
disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya
ilmiah.
2.Tidak Ambigu
Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus
memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa
yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu
bisa langsung diterima oleh pembacanya.
3. Tidak Emotif
Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari
penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang
SEMINAR PERIKLANAN
10
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif
dari penulisnya.
4. Menggunakan Bahasa Baku
Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa
baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan
sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan
karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang
ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca.
5. Menggunakan Kaidah Keilmuan
Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-
istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk
menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada
bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau
istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang
keilmuannya.
6. Bersifat Dekoratif
Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang
memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan
keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu
penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari
penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan.
7. Terdapat Kohesi
Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan
babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele
atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus
SEMINAR PERIKLANAN
11
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya
harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan.
8. Bersifat Objektif
Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya
ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus
menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak
memiliki kecondongan subjektifitas.
9. Menggunakan Kalimat Efektif
Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini
berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat
dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan
kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan
membuat pembaca bingung.
SEMINAR PERIKLANAN
12
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
a. itu menjadi pintu masuk untuk menyapa audiennya.
b. Antusiasme Antusiasme adalah gairah atau semangat atau minat.
Antusiasme ini sangat dibutuhkan dalam segala situasi. Sebagai seorang MC
harus mampu menunjukkan antusiasme terhadap acara yang dipimpinnya.
Dengan menunjukkan antusiasme ini MC menunjukkan bahwa ia senang da
tertarik dengan acara yang sedang dibawakan. Antusiasme akan terlihat oleh
audience dan akan mempengaruhi mereka. Jangan sampai audience merasa
bahwa MC ogah-ogahan dalam membawakan acara. Jika terjadi demikian
audien atau peserta acara akan kehilangan semangat untuk mengikuti acara
yang sedang dipandu oleh MC. Seorang MC harus bisa menunjukkan
semangat yang terungkap dalam suara dan ekspresi wajahnya.
c. Kemampuan bekerjasama. Sebuah acara besar pasti akan melibatkan banya
orang. Masingmasing orang memiliki bagian dan tugas masing-masing.
Seorang MC harus mampu bekerja sama dengan mereka semua. Seorang MC
haruslah mampu bekerjasama dan saling tolong menolong denga sesame
partner kerja, partner acara dan semua pendukung yang telah mensukseskan
runtutan acara yang dibawakan dari awal hingga akhir.
*** Terima Kasih ***
SEMINAR PERIKLANAN
13
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
III. Panduan Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah
Bagi akademisi tidak bisa lepas dari tiga unsur utama pendidikan dan pengajaran,
penelitian atau research education, ketiga pengabdian masyarakat yang harus
dilaksanakan dimanapun ia berada. Karena keberadaan seorang akademisi
ditunggu-tunggu peran serta dalam kehidupan masyarakat, baik tenaganya,
pikirannya, pengetahuannya, ilmunya dan ide, gagasannya serta kontribusi dan
dedikasinya untuk umat manusia pada umumnya.
Tahap atau Langkah-Langkah Membuat karya tulis ilmiah
Pada tahap-tahap tertentu penulis dalam karya ilmiah perlu memperhatikan alur
proses dalam memproduksi tulisannya melalui proses yang tidak singkat, akan
tetapi perlu upaya yang dilakukan, diantaranya:
a. Tahap persiapan atau perencanaan
Perencanaan merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan bagi seorang penulis
karya tulis ilmiah, karena dengan merencanakan segala aspek dari apa yang akan
dibahas dan dikaji dapat ter-sampaikan dengan adanya perencanaan.
Maka dari itu alangkah baik nya sebelum menulis karya ilmiah lebih baik
dituliskan rencana yang mau ditulis itu apa, (pilih topik masalah, rumusan tujuan,
telusuri topic, identifikasi pembaca, dan tentukan cakupan atau ruang lingkup
karya ilmiahmu sendiri).
b. Tahap pengumpulan informasi
Adapun bahan dari pengumpulan informasi dalam pembuatan karya ilmiah
sebagai berikut ini:
1) Manfaat perpustakaan
2) Memanfaatkan internet
3) Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka
4) Membuat ringkasan dan melakukan paraphrase
SEMINAR PERIKLANAN
14
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
5) Membuat kutipan
6) Membuat daftar instrumen wawancara, observasi dan pertanyaan yang
dipersiapkan
c. Tahap Pelaksana Draf
Setelah direncanakan, selanjutnya adalah pelaksanaan yang harus dipersiapkan
dengan baik diantara, menyiapkan bahan referensi yang cukup sesuai dengan
tema yang akan dibahas itu apa, dan bagaimana pelaksanaan dalam membuat
karya tulis ilmiah, seperti buku, jurnal ilmiah, Prosiding, laporan ilmiah, semua
memiliki petunjuk teknis yang berbeda, dan masing-masing dari kita dalam
membuat karya ilmiah ditentukan oleh tujuan, termasuk pemenuhan tugas yang
diberikan seperti halnya saat kuliah.
d. Tahapan menulis draf
1) Mengekspresikan ide-ide kedalam bentuk tulisan kasar
2) Mengembangkan ide kreatif yang masih bersifat tentative
3) Konsentrasi pada ekspresi atau gagasan, bukan pada aspek mekanik
5. Tahapan revisi
1) Memperbaiki ide dalam karangan karya tulis ilmiah yang berfokus pada
penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan
kebutuhan pembaca
2) Membaca ulang seluruh isi draf data, atau referensi yang akan dijadikan bahan
sehingga memudahkan kita untuk mereduksi kedalam bahan yang siap jadi
3) Sharing atau berbagai pengalaman tentang draf kasar dengan berbagai teman
untuk menemukan apa yang menjadi kekurangan kelebihan
6. Tahap penyuntingan
1) Memperbaiki dan mengevaluasi perubahan-perubahan aspek mekanik
karangan (huruf capital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata,
SEMINAR PERIKLANAN
15
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
format karangan).
2) Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan menarik yang
dilakukan guna meminimalisir kesalahan yang terjadi
7. Tahap publikasi
1) Tulisan yang kita buat akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain
2) Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
8. Evaluasi
Apa perlu kah evaluasi dilakukan dalam membuat karya ilmiah, bagi penulis
sangat perlu, karena dengan evaluasi dapat mengukur kemampuan kita untuk
bisa mengerjakan, maupun menyelesaikan apa yang bisa kita lakukan dalam
membuat karya ilmiah yang bagus, terutama bagi pemula atau yang akan
memulai membuat karya tulis ilmiah, dengan melakukan evaluasi maka kita
berarti ingin selalu melakukan perbaikan agar apa yang kita kerjakan menjadi
terukur dan maksimal. Adapun evaluasi yang lebih utama ada (fokus,
pembangunan, organisasi, gaya konvensi).
Untuk mengetahui cara menulis karya ilmiah, kita harus tahu dulu jenis karya
tulis ilmiah tersebut, karena dengan mengetahui, maka kita bisa melakukan
klasifikasi apa yang mau kita kerjakan, misalnya kita membuat laporan penelitian
lembaga dll. Untuk kita harus bisa membedakan dengan baik karya ilmiah yang
mau kita buat seperti apa, diantara jenisnya ada jurnal, makalah seminar, skripsi,
tesis, disertasi, kertas kerja dll.
Tips Penting Dalam Penulisan Karya Ilmiah
1. Membuat Judul Karya Ilmiah
Langkah pertama dalam membuat karya ilmiah adalah membuat judul, judul
yang diambil harus konkrit, tidak bias atau meluas serta menggambarkan ide dari
SEMINAR PERIKLANAN
16
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
hasil karya tulis ilmiah yang kita buat, untuk itu kita perlu menentukan tema
terdahulu sebelum kita membuat judul karya tulis ilmiah.
2. Memberikan isi latar belakang yang bagus
Latar belakang masalah sudah menjadi bagian utama penelitian, yang bertujuan
supaya yang membaca memiliki pemahaman awal mengenai ulasan karya ilmiah
yang kita buat, dalam isi latar belakang berkaitan dengan esensi idealist masalah,
fakta masalah, data, analisis, solusi serta (state of the arts) penelitian terdahulu
yang memperkuat masalah yang perlu dilakukan.
3. Membuat rumusan masalah
Rumusan masalah menjadi bagian terpenting dari penelitian yang melingkupi
apa yang mau di teliti serta dikaji dari karya ilmiah yang kita buat, yang
merumuskan masalah ialah dengan menghadapkan sebuah hal yang ideal
terhadap realitas yang terjadi di lapangan, maka yang harus diperhatikan ialah
memperhatikan apa yang mau dibuat serta dilakukan untuk dipecahkan
masalahnya.
Pada rumusan masalah kata Tanya yang lain efektif ialah dengan tiga hal yang
paling penting untuk merumuskan masalah tersebut ialah apa, mengapa dan
bagaimana, tiga kata tersebut sudah mewakili apa yang mau dicari serta
dibongkar.
*** Terima Kasih ***
SEMINAR PERIKLANAN
17
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
IV. Tahapan didalam membuat karya tulis ilmiah
Pada tahap-tahap tertentu penulis dalam karya ilmiah perlu memperhatikan alur
proses dalam memproduksi tulisannya melalui proses yang tidak singkat, akan
tetapi perlu upaya yang dilakukan, diantaranya:
a. Tahap persiapan atau perencanaan
Perencanaan merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan bagi seorang penulis
karya tulis ilmiah, karena dengan merencanakan segala aspek dari apa yang akan
dibahas dan dikaji dapat ter-sampaikan dengan adanya perencanaan.
Maka dari itu alangkah baik nya sebelum menulis karya ilmiah lebih baik
dituliskan rencana yang mau ditulis itu apa, (pilih topik masalah, rumusan tujuan,
telusuri topic, identifikasi pembaca, dan tentukan cakupan atau ruang lingkup
karya ilmiahmu sendiri).
b. Tahap pengumpulan informasi
Adapun bahan dari pengumpulan informasi dalam pembuatan karya ilmiah
sebagai berikut ini:
1) Manfaat perpustakaan
2) Memanfaatkan internet
3) Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka
4) Membuat ringkasan dan melakukan paraphrase
5) Membuat kutipan
6) Membuat daftar instrumen wawancara, observasi dan pertanyaan yang
dipersiapkan
c. Tahap Pelaksana Draf
SEMINAR PERIKLANAN
18
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Setelah direncanakan, selanjutnya adalah pelaksanaan yang harus dipersiapkan
dengan baik diantara, menyiapkan bahan referensi yang cukup sesuai dengan tema
yang akan dibahas itu apa, dan bagaimana pelaksanaan dalam membuat karya tulis
ilmiah, seperti buku, jurnal ilmiah, Prosiding, laporan ilmiah, semua memiliki
petunjuk teknis yang berbeda, dan masing-masing dari kita dalam membuat karya
ilmiah ditentukan oleh tujuan, termasuk pemenuhan tugas yang diberikan seperti
halnya saat kuliah.
d. Tahapan menulis draf
1) Mengekspresikan ide-ide kedalam bentuk tulisan kasar
2) Mengembangkan ide kreatif yang masih bersifat tentative
3) Konsentrasi pada ekspresi atau gagasan, bukan pada aspek mekanik
5. Tahapan revisi
1) Memperbaiki ide dalam karangan karya tulis ilmiah yang berfokus pada
penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan
pembaca
2) Membaca ulang seluruh isi draf data, atau referensi yang akan dijadikan bahan
sehingga memudahkan kita untuk mereduksi kedalam bahan yang siap jadi
3) Sharing atau berbagai pengalaman tentang draf kasar dengan berbagai teman
untuk menemukan apa yang menjadi kekurangan kelebihan
6. Tahap penyuntingan
1) Memperbaiki dan mengevaluasi perubahan-perubahan aspek mekanik karangan
(huruf capital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format
karangan).
2) Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan menarik yang
dilakukan guna meminimalisir kesalahan yang terjadi
SEMINAR PERIKLANAN
19
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
7. Tahap publikasi
1) Tulisan yang kita buat akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain
2) Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
8. Evaluasi
Apa perlu kah evaluasi dilakukan dalam membuat karya ilmiah, bagi penulis sangat
perlu, karena dengan evaluasi dapat mengukur kemampuan kita untuk bisa
mengerjakan, maupun menyelesaikan apa yang bisa kita lakukan dalam membuat
karya ilmiah yang bagus, terutama bagi pemula atau yang akan memulai membuat
karya tulis ilmiah, dengan melakukan evaluasi maka kita berarti ingin selalu
melakukan perbaikan agar apa yang kita kerjakan menjadi terukur dan maksimal.
*** Terima Kasih ***
SEMINAR PERIKLANAN
20
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
IV Pemahaman mengenai beberapa hal yang harus diperhatikan didalam penulisan
karya ilmiah
a. Membuat Judul Karya Ilmiah
1.Langkah pertama dalam membuat karya ilmiah adalah membuat judul, judul yang
diambil harus konkrit, tidak bias atau meluas serta menggambarkan ide dari hasil
karya tulis ilmiah yang kita buat, untuk itu kita perlu menentukan tema terdahulu
sebelum kita membuat judul karya tulis ilmiah.
2. Memberikan isi latar belakang yang bagus
Latar belakang masalah sudah menjadi bagian utama penelitian, yang bertujuan
supaya yang membaca memiliki pemahaman awal mengenai ulasan karya ilmiah
yang kita buat, dalam isi latar belakang berkaitan dengan esensi idealist masalah,
fakta masalah, data, analisis, solusi serta (state of the arts) penelitian terdahulu yang
memperkuat masalah yang perlu dilakukan.
3. Membuat pembahasan yang sederhana dan sesuai dengan variabel judul
Untuk karya ilmiah yang perlu dipersiapkan penulis adalah memberikan analisis
bahasan yang dilakukan untuk memperkuat argumentasi dan diskusi ilmiah yang
dilakukan yang kita buat, caranya dengan menerapkan beberapa hal ideal dengan
fakta yang pastinya ada beberapa faktor yang mempengaruhi maupun
menghalanginya.
4. Membuat kesimpulan
Cara membuat karya tulis ilmiah yang paling akhir dan terpenting adanya
kesimpulan yang diberikan untuk membuat pembaca memahami maksud dari apa
yang diteliti maupun dibuat dari tulisan, sehingga paham akan tujuan karya yang
ditulis tersebut.
b. Sistematika penulisan karya ilmiah
SEMINAR PERIKLANAN
21
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
1. Bagian pembuka
Adapun bagian pembuka yang ada didalam karya ilmiah terdiri dari: sampul,
halaman judul, dan juga halaman pengesahan, dan juga ada abstraksi dalam 1 atau 2
bahasa, kata pengantar serta daftar isi
2. Bagian isi
Pada sistematika pembuatan karya tulis ilmiah pada bagian isi harus terdiri dari
pendahuluan, adanya latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah
dan pembahasan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan dan
siginifikasinya serta metode yang digunakan diantaranya: Pendahuluan (latar
belakang masalah, perumusan masalah, pembahasan atau pembatasan masalah,
tujuan dari penelitian, manfaat penelitian, kajian teori atau tinjauan Kepustakaan,
pembahasan teori, kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan, pengajuan
hipotesis).
3. Pembahasan
Untuk isi pada bagian pembahasan karya tulis ilmiah harus mencantumkan kajian
teori atau tinjauan pustaka yang disesuaikan dengan variabel yang dikaji serta
dijelaskan untuk memberikan argumentasi keilmuan dan kerangka pemikiran serta
pengajuan hipotesis masalah yang diteliti. Melihat hal itu maka dalam pembahasan
haruslah dijelaskan secara terperinci dan jelas serta perlu memperhatikan kaidah-
kaidah ilmiah baku sesuai aturan serta memenuhi unsure ke-ilmiahan.
4. Metodologi penelitian
Metodologi ilmiah merupakan alat analisis atau pisau analisis yang bekerja dalam
penelitian yang digunakan untuk melakukan kinerja penelitian yang dilakukan, pada
tahapan metodologi ini kita perlu mencantumkan waktu & tempat objek penelitian,
bagaimana metode dan rancangan penelitian, apa saja populasi & sampel-nya
berapa jumlahnya, serta bagaimana instrument penelitian dan pengumpulan data
SEMINAR PERIKLANAN
22
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
dan analisis reduksi data yang akan dilakukan dalam penelitian, sehingga jelas arah
tujuan serta maksud dari penelitian yang Anda lakukan tersebut.
Adapun yang perlu ada pada metodologi penelitiannya: (waktu serta tempat
penelitian. metode dan rancangan penelitian, populasi dan sampel, instrumen
penelitian, pengumpulan data dan analisis data, hasil penelitian, jabaran variabel
penelitian, hasil penelitian, pengajuan hipotesis, diskusi penelitian, mengungkapkan
pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya).
5. Hasil penelitian
Pada bagian hasil penelitian peneliti harus menyertakan jabaran variable penelitian,
bagaimana hasil penelitian, pengajuan hipotesisnya, tentang tanggapan diskusi
penelitian yang diberikan, memberikan pandangan teoritis terkait hasil yang sudah
didapatkan kemudian melakukan memberikan kesimpulan mengenai apa telah
didapat dari hasil meneliti tersebut.
6. Bagian penutup
Adapun bagian penutup dalam karya tulis ilmiah, adanya bab akhir penutup yang
berisikan kesimpulan dan saran serta implikasi penelitian yang didapat.
7. Bagian penunjang
Pada bagian penunjang yang ada dalam karya ilmiah adalah adanya lampiran, seperti
daftar pustaka, lampiran instrument penelitian, dan juga daftar table, daftar gambar,
daftar bagan yang bisa memberikan penjelasan pada pembaca karya tulis ilmiah
Anda.
*** Terima Kasih ***
SEMINAR PERIKLANAN
23
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
V. Bab Pendahuluan
a. Bab Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisikan informasi terkait karya ilmiah yang
dilakukan. Ada banyak poin penting yang dipaparkan dalan pendahuluan. Yaitu,
Latar belakang masalah yang menceritakan kenapa penelitian itu diambil sebagai
judul utama dalam tersebut.
Menceritakan latar belakang masalah yang diambil menjadi poin penting.
Sehingga, dalam pengambilan solusi dalam pelitian tersebut terarah.Selain itu
terdapat tujuan dari permasalahan yang dilakukan yang umumnya berupa solusi
terkait permasalahan yang diangkat dalam karya ilmiah tersebut.
Dengan adanya tujuan tersebut, terdapat batasan yang harus dikerjakan yang
menjaganya tidak keluar dari inti utama dalam penelitian yang dilakukan
Intinya dalam bagian pendahuluan karya tulis ilmiah memaparkan terkait
penelitian yang akan dilakukan. Seperti latar belakang, alasan memilih topik,
uraian singkat terkait masalah yang diambil, pembahasan terkait ruang lingkup,
dan solusi yang diberikan.
b. Bab Isi
Sementara pada bagian bab II adalah penulisan landasan teori dan tinjauan
pustaka. Di sini Anda bisa menuliskan referensi apa saja yang Anda gunakan
untuk menunjang penelitian Anda. Landasan teori juga harus ditulis secara
terstruktur sesuai dengan tahapan pembahasan penelitian. Selanjutnya akan
diteruskan pada bab pembahasan.
c. Bab Pembahasan
Dalam bagian inti ini dalam penelitian karya tulis ilmiah memaparkan penelitian
yang dilakukan dengan mengambil studi kasus pada bagian pendahuluan. Dalam
SEMINAR PERIKLANAN
24
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
bagian inti pembahasan dalam karya tulis ilmiah diuraikan terkait landasan teori
yang mendukung penelitian yang dilakukan.
Pengambilan landasan teori ini bisa dari perkataan para ahli yang melakukan
bidang studi yang terkait dengan studi penelitian yang dilakukan. Bahkan, bisa
membuat landasan teori baru jika benar-benar studi penelitian dalan karya tulis
ilmiah merupakan studi yang unik dan menarik.
Kemudian, pada bagian inti dari penulisan karya tulis ilmiah ini memberikan
pokok-pokok yang diambil dalam melakukan penelitian. Apakah penelitian ini
menggunakan rumus khusus atau berupa kuesioner studi lapangan perlu
dipaparkan dengan jelas. Sehingga, data yang akan ditampilkan dalam studi
penelitian ini jelas dan gambling.
Pada bagian penutup ini memaparkan kesimpulan akhir dari penelitian karya
tulis ilmiah yang dilakukan. Apakah penelitian yang dilakukan mampu memberi
solusi terhadap permasalahan yang diangkat ataukah sebagai batu loncatan awal
untuk penelitian lanjutan pun harus dipaparkan.
Lalu, disamping memaparkan n kesimpulan yang didapatkan. Pada bagian ini
juga perlu memberikan penjelasan terkait saran dan harapan kedepannya untuk
karya tulis ilmiah tersebut.
Agar dapat menjadi landasan teori berikutnya saat membuat karya tulis ilmiah
yang mengangkat tema yang sama walu dengan tempat yang berbeda. Pada
bagian terdapat kesimpulan, dan saran. Pada bagian kesimpulan, berisi tentang
kesimpulan penelitian. Biasanya jawaban dari rumusan masalah.
d. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah
yang menjadi rujukan dalam melakukan penelitian. Maksudnya ketika Anda ingin
menulis karya ilmiah yang bisa berupa artikel, makalah, atau presentasi Anda
harus membuat daftar pustaka atau mudahnya itu harus mencantumkan sumber
rujukan penelitian.
SEMINAR PERIKLANAN
25
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Jika membuat tulisan ilmiah tapi sumber rujukannya (daftar pustaka) salah atau
bahkan tidak ada, maka tulisan ilmiah tersebut dikatakan tidak dapat dipercaya
alias hoaks.
VI. Plagiarisme
Plagiarisme adalah suatu kegiatan penjimplakan atau pengambilan karangan,
pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan
dan pendapat sendiri.
Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang
lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat
seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Plagiarisme adalah tindakan yang
jahat, dalam bidang apapun.
Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. Singkat kata, plagiat adalah pencurian
karangan milik orang lain.
Dapat juga diartikan sebagai pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya)
orang lain yang kemudian dijadikan seolah-olah miliknya sendiri.
Setiap karangan yang asli dianggap sebagai hak milik si pengarang dan tidak
boleh dicetak ulang tanpa izin yang mempunyai hak atau penerbit karangan
tersebut.
a. Ruang Lingkup Plagiarisme
Plagiarisme adalah tindakan yang tidak baik dilakukan. Supaya Anda lebih
mengenal plagiarisme adalah tindakan tidak baik, maka kita cari tahu ruang
lingkup plagiarisme.
Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda kutip
dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan
identitas sumbernya.
Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan
identitas sumbernya.
Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
SEMINAR PERIKLANAN
26
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan
kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa menyebutkan identitas
sumbernya.
Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri.
b. Tipe-tipe Plagiarisme
Dikutip dari lib.ugm.ac.id menurut Soelistya (2011) ada beberapa jenis
plagiarisme adalah:
1. Plagiarisme Kata (Word for word Plagiarism)
Penulis menggunakan kata-kata penulis lain (persis) tanpa menyebutkan
sumbernya.
2. Plagiarisme Sumber (Plagiarism of Source)
Penulis menggunakan gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan
yang cukup (tanpa menyebutkan sumbernya secara jelas).
3. Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)
4. Penulis mengakui sebagai pengarang karya tulis karya orang lain.
5. Self Plagiarism
Termasuk dalam tipe ini adalah penulis mempublikasikan satu artikel
pada lebih dari satu redaksi publikasi. Dan mendaur ulang karya tulis/
karya ilmiah. Yang penting dalam self plagiarism adalah bahwa ketika
mengambil karya sendiri, maka ciptaan karya baru yang dihasilkan harus
memiliki perubahan yang berarti. Artinya Karya lama merupakan bagian
kecil dari karya baru yang dihasilkan. Sehingga pembaca akan
memperoleh hal baru, yang benar-benar penulis tuangkan pada karya
tulis yang menggunakan karya lama.
c. Cara mencegah plagiarism
SEMINAR PERIKLANAN
27
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Ketika seseorang menggunakan gagasan, informasi, pun opini yang bukan
buah pikir sendiri, sitasi adalah sebuah keharusan. Hal tersebut juga berlaku
meskipun penulis tidak menggunakan kata-kata yang sama persis.
Penyertaan sitasi di sini artinya penulis harus memberikan keterangan dari
mana informasi yang dituliskan didapat.
Sumber tersebut tidak hanya untuk buku, jurnal, skripsi, atau rekaman
audio/visual, namun juga sitasi untuk gagasan dari internet juga harus
dicantumkan. Penulisan sitasi juga penting untuk dilakukan ketika penulis
merasa ragu dengan keakuratan informasi yang disajikan. Sitasi dapat berupa
body note maupun foot note.
Daftar pustaka adalah salah satu kewajiban yang tidak boleh dilupakan ketika
menulis karya tulis. Sayangnya, masih ada yang baru mendata ulang daftar
pustaka setelah tulisan selesai. Hal seperti itu tidak salah, namun sangat
berpotensi untuk melewatkan satu, dua, atau beberapa sumber sekaligus.
Dalam artian, sitasinya telah tercantum di body note atau foot note namun
luput dalam daftar pustaka. Dengan mendata apa saja sumber yang dipakai
sejak awal, kesalahan bisa diminimalisir, pun akan sangat membantu dalam
penyusunan daftar pustaka.
Tulisan yang hanya menggunakan kutipan langsung lebih berpotensi
dianggap melakukan plagiarisme.
Cara menyikapinya adalah dengan melakukan parafrase–menggunakan
susunan kalimat sendiri–dari sumber asli dengan tetap mencantumkan sitasi.
Parafrase juga lebih mudah untuk dilakukan sebab formatnya tidak serumit
jika menggunakan cara pengutipan langsung.
Untuk memperkuat gagasan yang disampaikan, terkadang ada pendapat
yang harus dijadikan bahan pembanding atau dipinjam. Dalam hal ini, bisa
jadi analisisnya terlalu rumit maupun butuh interpretasi tambahan.
Interpretasi dilakukan seperlunya.
SEMINAR PERIKLANAN
28
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Terakhir, apabila penulis masih merasa khawatir dengan hasil akhir karya
tulisnya, aplikasi antiplagiarisme dapat dicoba. Misalnya menggunakan
aplikasi TESSY.ID.
Dengan aplikasi anti plagiarisme, tulisan yang dihasilkan bisa dibandingkan
dengan tulisan-tulisan yang sudah terbit sebelumnya. Aplikasi akan
menunjukkan berapa persen tingkat kemiripan yang ditemukan.
***Terima Kasih***
SEMINAR PERIKLANAN
29
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
VII Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan bagian yang tak boleh dilewatkan. Tidak
akan bisa melakukan penelitian tanpa menentukan instrumen nya terlebih
dahulu. Untuk itu, memahami instrumen penelitian sangatlah penting dalam
proses penulisan karya tulis ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, atau
laporan penelitian.
Mengingat pentingnya instrumen penelitian, untuk itu harus mempelajarinya
Singkatnya, instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan untuk
mendapatkan data penelitian. Tanpa instrumen, maka tidak akan bisa
mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Bila datanya tidak
ada, maka penelitian pun tidak akan bisa dilakukan.
Tidak boleh asal, ada cara tersendiri ketika menentukan instrumen
penelitian. Seperti diketahui, penelitian bersifat ilmiah. Sehingga instrumen
harus terukur dan teruji secara ilmiah. Bila tidak, maka penelitian tersebut
dapat dipertanyakan dan dipatahkan begitu saja.
a. Macam-macam instrument penelitian
1. Kuesioner
1. Apa itu kuisioner? Jadi kuesioner adalah instrumen yang berisi daftar
pertanyaan. Biasanya digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian dari responden. Kuesioner berisi serangkaian pertanyaan
yang dibuat secara terstruktur dan tidak.
2. Bila kuisioner salah maka hasol peneltian pun salah. Untuk itu,
kuesioner harus dibentuk dan dirancang secara valid, reliabel, dan
tidak palsu. Hal ini dilakukan supaya data yang didapatkan bisa
divalidasi.
3. Menurut Popoola, kuesioner yang baik memiliki kriteria, yakni:
a. Pertanyaan tidak boleh ambigu. Artinya pertanyaan harus
mempunyai satu interpretasi
SEMINAR PERIKLANAN
30
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
b. Pertanyaan harus mudah dipahami
c. Pertanyaan harus mampu memiliki jawaban yang tepat
d. Pertanyaan tidak boleh mengandung kata-kata yang tidak jelas
artinya
e. Pertanyaan seharusnya tidak memerlukan perhitungan yang ketat
f. Pertanyaan tidak mengharuskan responden untuk memutuskan
klasifikasi
g. Pertanyaan tidak boleh memicu jawaban yang bias
h. Kuesioner tidak boleh terlalu panjang
i. Pertanyaan tidak terlalu bertele-tele
j. Kuesioner harus mencakup objek yang tepat
Bila dibandingkan dengan jenis instrumen lainnya, kuesioner memiliki
keunggulan. Misalnya data pribadi responden dapat disembunyikan. jadi
responden bisa anonim. Data yang dikumpulkan dapat berjumlah besar
dalam waktu relatif singkat.
Hanya saja, kuiseiner pun tak luput dari kelemahan. Terkadang beberapa
pernyataan yang membingungkan sehingga tidak dapat diklasifikasikan.
Soalnya peneliti tidak ada di tempat untuk menjelaskan pertanyaan yang
sulit bagi responden.
2.Wawancara
Wawancara adalah salah satu instrumen penelitian yang kerap dipakai
untuk penelitian kualitatif. Dalam wawancara, peneliti mengumpulkan
informasi dari responden melalui interaksi verbal. Sebelumnya peneliti
menyiapkan daftar pertanyaan terstruktur yang berkaitan dengan
penelitian. Kemudian peneliti bertemu dengan narasumber dan
mengajukan pertanyaan. Peralatan dan perlengkapan yang dapat
digunakan selama periode wawancara termasuk tape recorder, kertas,
SEMINAR PERIKLANAN
31
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
pulpen, laptop, dan lain-lain. Wawancara dapat dilakukan secara pribadi
atau melalui telepon atau sistem surat elektronik (email).
Keuntungan utama dari metode wawancara adalah menghasilkan tingkat
respon yang tinggi. Selain itu, wawancara lebih mewakili seluruh populasi
penelitian. Selain itu, kontak pribadi antara peneliti dan responden
memungkinkan peneliti untuk menjelaskan pertanyaan membingungkan
dan ambigu secara detail.
Sama seperti kuesioner, wawancara pun tidak sempurna. Instrumen ini
memiliki kelemahan. Contohnya, jumlah narasumber yang dijangkau
tidak banyak karena keterbatasan waktu dan tenaga peneliti.
3.Observasi
Jenis instrumen selanjutnya adalah observasi. Metode ini dipakai seorang
peneliti untuk mengamati perilaku atau situasi individu. Sejauh ini, ada
dua jenis observasi yakni observasi partisipan dan observasi non-
partisipan. Dalam observasi partisipan, peneliti adalah anggota kelompok
yang akan diamati.
Hasil yang akurat dan tepat waktu akan diperoleh oleh peneliti tetapi
kadang memiliki masalah bias. Sedangkan dalam pengamatan non-
partisipan, peneliti bukan anggota kelompok yang akan diamati. Sehingga
hasilnya lebih layak karena bebas dari bias tetapi memiliki masalah
ketidaktepatan dan hasil yang tertunda.
Kelebihan metode observasi yakni lebih fleksibel dan lebih murah untuk
dijalankan. Metode ini menuntut kerjasama yang kurang aktif dari yang
diamati dan hasilnya dapat diandalkan untuk kegiatan penelitian. Namun
Akinade & Owolabi menegaskan metode observasi adalah alat yang
populer dalam penelitian terutama dalam ilmu perilaku dan sosial.
SEMINAR PERIKLANAN
32
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Metode ini memerlukan keterampilan khusus untuk membuat dan
menilai pengamatan perilaku dalam penelitian. Ketika melakukan
pengamatan perilaku, hal pertama yang harus dilakukan adalah
mengembangkan kategori perilaku (skema pengkodean). Cara ini
melibatkan pengidentifikasian atribut spesifik yang akan memberikan
petunjuk untuk masalah yang dihadapi.
4.Focus Group
Instrumen penelitian dalam bentuk diskusi ini pun bisa digunakan untuk
mendapatkan data. Instrumen pengumpulan data ini memungkinan
peneliti untuk mendapatkan data dari sekelompok besar orang pada saat
yang sama. Metode ini berbeda dari metode wawancara
Bila dalam metode wawancara peneliti berfokus pada satu orang pada
satu waktu, maka dalam metode diskusi kelompok terarah, peneliti
memperoleh data dari sejumlah besar orang untuk kegiatan
penelitiannya. Biasanya metode diskusi kelompok terarah sangat populer
ketika melakukan penelitian yang berkaitan dengan behavioral (perilaku),
perpustakaan dan ilmu informasi, ilmu kearsipan, catatan dan teknologi
informasi.
Dalam FGD, seorang peneliti harus mengidentifikasi informan kunci yang
dapat dihubungi. Tujuannya untuk memperoleh informasi yang layak
tentang variabel yang dikaji dalam penelitian. Pendekatan ini digunakan
untuk menghasilkan data penelitian kualitatif dalam menjelaskan suatu
fenomena yang sedang diteliti atau diselidiki.
Syarat lainnya, keanggotaan FDG tidak boleh lebih dari 10 orang. Hal ini
seperti konferensi mini, yakni anggota kelompok dapat berkumpul di
lokasi yang kondusif. Sebelum pelaksanaan FGD, peneliti harus
mendapatkan persetujuan dari partisipan terlebih dahulu. Selain itu,
SEMINAR PERIKLANAN
33
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
peneliti harus merancang panduan FGD yang biasanya berisi garis besar
untuk menangkap variabel yang menarik.
Keuntungan utama dari metode ini adalah menambah kredibilitas dan
orisinalitas pada kegiatan penelitian. Sementara itu, tantangan metode
FGD meliputi terlalu banyak biaya untuk dilakukan, terlalu banyak waktu
untuk melakukan, dan beberapa responden mungkin tidak bebas untuk
berkontribusi.
5.Experimen
Jenis Pengumpulan data berikutnya adalah eksperimen. Metode ini
berlangsung dalam penelitian sains murni dan terapan. Jadi para peneliti
melakukan beberapa percobaan dalam pengaturan laboratorium untuk
menguji beberapa reaksi yang mungkin terjadi pada objek penelitian.
Kelebihan dari metode eksperimen adalah menghasilkan data langsung,
hasilnya dapat bertahan dan bebas dari kesalahan jika dijalankan dengan
baik dalam kondisi/keadaan normal. Kelemahannya yaitu membutuhkan
biaya yang cukup mahal terlalu mahal. Bila dalam penelitian di
laboratorium maka bahan kimia yang digunakan dapat menyebabkan
kerusakan permanen jika mereka ditangani dengan ceroboh.
***Terima Kasih***
SEMINAR PERIKLANAN
34
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
VIII Latar belakang masalah dalam penelitian
a. Pengertian Latar belakang
Merupakan penjelasan dalam bentuk uraian paragraf yang berisi alasan
mengapa sebuah karya tulis dibuat. Misalnya, kalau untuk karya ilmiah
berarti harus menjelaskan mengapa topik karya ilmiah tersebut dibuat.
Dengan adanya latar belakang, pembaca jadi tahu hal apa yang hendak
disampaikan dalam karya ilmiah tersebut.
Guna mendukung penulisan karya ilmiah yang kompeten, maka latar
belakang yang baik harus disusun dengan detail dan kalau bisa disertai
data atau fakta yang mendukung. Latar belakang bisa juga berupa
perbandingan dan penyempurnaan atas tulisan tentang topik yang
serupa sebelumnya.
Untuk masalah seberapa panjang latar belakang, tidak ada patokan
khusus, semuanya tergantung dari kepentingan karya ilmiah itu sendiri.
Membuat latar belakang adalah salah satu hal yang harus dikerjakan oleh
para pelajar ataupun mahasiswa saat mendapatkan tugas untuk
menyusun makalah, karya ilmiah, atau skripsi. Sebab, dalam mengerjakan
tugas tersebut harus dicantumkan latar belakang pada bab pendahuluan.
Namun banyak sekali pelajar atau bahkan mahasiswa yang masih belum
mengetahui apa itu latar belakang dan bagaimana cara membuat latar
belakang. Biasanya mereka copy paste latar belakang dari google jika
mendapat tugas untuk membuat makalah. Oleh karena itulah latar
belakang yang mereka cantumkan dalam makalah tidak sesuai dengan isi
makalah tersebut. Bahkan penulisannya pun masih banyak yang salah.
Maka dari itu, sebagai pelajar atau mahasiswa sudah seharusnya anda
mengetahui bagaimana cara membuat latar belakang yang baik dan
benar. Hal ini dikarenakan mahasiswa atau pelajar merupakan orang yang
SEMINAR PERIKLANAN
35
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
berkecimpung dalam dunia pendidikan sehingga akan sering berjumpa
dengan latar belakang.
Perlu diketahui bahwa setiap permasalah yang ada dalam sebuah
makalah atau karya ilmiah, itulah yang dinamakan dengan latar belakang
yang harus diatasi dengan cara mencari solusi permasalahan. Latar
belakang adalah suatu dasar atau titik tolak yang memberikan
pemahaman kepada pembaca mengenai sekumpulan informasi yang
sudah disusun secara terstruktur dan sistematis oleh penulis. Latar
belakang ini harus saling berkesinambungan dengan masalah yang
sedang dihadapi oleh penulis terhadap karya yang ditulisnya.
Maka dari itu, latar belakang yang baik dan benar adalah latar belakang
yang mempunyai alasan yang menurut pikiran dan pertimbangan yang
logis atau bisa juga disertakan dengan data dan fakta yang mendukung.
Penulis diharuskan untuk mencantumkan referensi mengenai karya
tulisnya sehingga tidak akan ada kesamaan dengan tema yang sudah
digunakan oleh penulis lain.
Bagi pembaca, latar belakang akan menjadi sebuah dasar yang sangat
dibutuhkan. Sebab, jika pembaca sudah membaca latar belakang sebuah
karya tulis maka seseorang dapat mengetahui apa isi dari karya tulis
tersebut. Salah satu kelebihan dicantumkannya latar belakang adalah
pembaca dapat mengetahui apa yang diteliti oleh penulis tersebut.
Dalam menyusun latar belakang, penulis akan membutuhkan faktor yang
mendukung yang terdapat dalam contoh latar belakang tersebut. Sebab
dengan adanya faktor yang mendukung dalam latar belakang maka anda
akan lebih mudah untuk mempelajari ataupun membuat latar belakang
yang baik dan benar. Dalam menyusun latar belakang yang baik dan
benar, ada beberapa hal penting yang harus anda perhatikan. Berikut ini
adalah beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan harus ada
dalam penulisan latar belakang :
SEMINAR PERIKLANAN
36
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Dalam penulisan latar belakang harus ada kondisi baik atau ada sesuatu
baik yang diharapkan entah itu dalam permasalah khusus ataupun
permasalahan umum. Dimana, kondisi baik tersebut harus terlampir
didalam visi dan misi yang ingin diraih.
Dalam penulisan latar belakang, kondisi aktual yang saat itu terjadi juga
harus disertakan. Umumnya kondisi aktual tersebut akan menjelaskan
kondisi yang sedang terjadi dalam suatu masyarakan dan sedang dibahas.
Dalam penulisan latar belakang harus bisa menemukan jalan keluar suatu
masalah atau solusi dari permasalahan yang sedang diangkat.
Penulisan latar belakang itu seperti induk dalam penulisan. Kalau latar
belakang baik, maka kemungkinan penulisan selanjutnya akan baik
Pahami Dulu Penelitian
Gunakan Sistem Piramida Terbalik, dari yang paling hal umum terlebih
dahulu baru ke hal khusus
Buat Latar Belakang = Banyak Membaca
b. Cara Membuat & Poin Penting dalam Latar Belakang
Kondisi ideal tentang bagaimana seharusnya suatu keadaan berjalan, bisa
ditulis dalam bentuk visi dan misi yang hendak dicapai.
Kondisi faktual tentang keadaan yang benar-benar terjadi saat ini, bisa
berupa masalah sehingga menjadi dasar dibuatnya suatu penelitian atau
kegiatan. Kamu bisa memberikan data atau fakta terkait supaya lebih
kredibel, Quipperian.
Membahas penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti baik dari
negara atau tempat lain tentang topik terkait.
Jika karya ilmiah kamu punya kelemahan, dalam latar belakanglah kamu
harus menjelaskan kelemahan tersebut.
Tujuan penelitian, di mana kamu membahas permasalahan karya ilmiah
lebih detail dan dalam.
Metode penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah.
SEMINAR PERIKLANAN
37
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Perumusan singkat mengenai pertanyaan penelitian.
Solusi berupa saran singkat atau penawaran solusi terhadap masalah
sebelum lanjut ke pokok pembahasan.
*** Terimakasih***
SEMINAR PERIKLANAN
38
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
IX Landasan teori
Landasan teori adalah kumpulan pendapat para ahli atau teori yang
mendukung penelitian secara ilmiah. Landasan teori diperlukan karena
setiap penelitian ilmiah harus didasarkan kepada konsep ilmiah yang
relevan dengan judul skripsi
Istilah lain landasan teori adalah tinjauan pustaka. Ini memiliki pengertian
yang sama, juga biasa digunakan dalam bentuk tulisan ilmiah lain seperti
artikel.
a.Pengertian Teori
Teori merupakan salah satu unsur yang mempunyai peranan yang sangat
penting dalam sebuah penelitian. Sebab, teori dengan unsur ilimah inilah
yang menjelaskan kejadian atau fenomena sosial yang dijadikan pusat
perhatian dalam sebuah penelitian. Teori adalah serangkaian definisi,
konstrak, konsep, asumsi dan proposisi untuk menjelaskan fenomena
atau kejadian sosial dengan cara merumuskan hubungan antar variabel
secara sistematis. Menurut pengertian tersebut, pengertian teori
terkandung 3 hal. Hal pertama teori yaitu serangkaian proposisi antar
konsep-konsep yang saling berkaitan. Hal kedua yaitu menjelaskan
fenomena sosial secara sistematis dengan cara menentukan hubungan
antar konsep. Hal ketiga, teori yaitu menjelaskan fenomena-fenomena
tertentu dengan dengan cara menentukan konsep mana yang berkaitan
dengan konsep yang lain dan seperti apa bentuk hubungannya.
c. Fungsi Teori
Teori merupakan seperangkat konsep (konstruk), proposisi, definisi yang
menyajikan gejala-gejala sistematis, merinci atau menjelaskan hubungan
atar variabel-variabel, dengan tujuan menerangkan dan meramalkan
gejala-gejalan tersebut, sehingga teori mempunyai fungsi sebagai berikut
ini:
SEMINAR PERIKLANAN
39
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Menyediakan sebuah kerangka konsepsi untuk penelitian, dan memberi
pertimbangan diperlukannya penyelidikan.
Dengan teori kita bisa membuat pertanyaan untuk penyidikan yang
terinci.
Memperlihatkan hubungan antar variabel yang sedang diteliti.
Kajian pustaka terdiri dari pengidentifikasian dengan cara sistematis,
penemuan, serta analisis dokumen yang berisi informasi yang
berhubungan dengan permasalahan penelitian.
Dalam menemukan sebuah teori yang dijadikan sebagai acuan penelitian,
maka diperlukan kajian pustaka yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai
berikut ini:
Dapat menyediakan kerangka yang direncanakan (kerangka konsepsi)
Dapat menyediakan informasi mengenai penelitian-penelitian yang
terdahulu yang berkaitan dengan peneliaian mendatang.
Memberi rasa percaya diri karena lewat kajian pustaka semua konstruk
yang berkaitan dengan penelitian kita dapat tersedia.
Dapat memberi informasi mengenai metode peneltian yang dipakai,
sample dan populasi, instrumen dalam pengumpulan data dan
perhitungan sistematic yang dipakai dalam penelitian sebelumnya.
Dapat menyediakan kesimpulan-kesimpulan, temuan-temuan enyelidikan
yang bisa dikaitkan dengan kesimpulan dan penemuan kita.
Kepustakaan penelitian terdiri dari laporan-laporan yang diterbitkan dari
penelitian sebelumnya.
Terdapat beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan oleh seorang peneliti
dalam menyusun landasan teori, diantaranya yaitu:
SEMINAR PERIKLANAN
40
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Sebaiknya kerangka teori memakai acuan yang berkaitan dengan masalah yang
sedang diteliti serta acuan-acuan yang berisi hasil penelitian sebelumnya (dapat
disajikan pada Bab II atau dibuatkan sub bab sendiri).
Cara penulisan dari sub bab sub bab yang lain harus tetap mempunyai hubungan
yang jelas serta memperhatikan aturan pada penulisan pustaka.
Untuk mendaptkan hasil penelitian yang baik, studi pustaka perlu memenuhi
prinsip kemutakhiran dan keterkaitan dengan masalah penelitian. Jika memakai
literatur dengan beberapa edisi, maka yang dipakai yaitu buku yang edisi
terbaru. Apabila referensi tidak terbit lagi, maka referensi tersebut merupakan
terbitan terakhir. Untuk yang memakai jurnal sebagai referensi, pembatasan
tahun penerbitan tidak berlaku.
Dengan banyaknya sumber bacaan, maka membuat kualitas penelitian yang
dilakukan menjadi semakin baik, terlebih sumber bacaan yang terdiri dari teks
book atau sumber lainnya congoh jurnal, koran, artikel dari majalah, internet dan
yang lainnya.
Podoman kerangka teori tersebut berlaku untuk jenis penelitian apapun.
Teori tidaklah sebuah pendapat pribadi (kecuali pendapat itu telah tertulis dalam
buku)
Untuk penelitian korelasional pada akhir kerangka teori disajikan model teori,
model konsep (jika dibutuhkan) dan model hipotesis pada sub bab tersendiri,
namun untuk penelitian studi kasus cukup dengan menyusun model teori dan
juga memberikan keterangan. Model teori yang dimaksud yaitu merupakan
kerangka pemikiran seorang penulis dalam penelitian yang dilakukan. Kerangka
tersebut bisa berupa kerangka ahli yang telah ada, ataupun kerangka menurut
teori pendukung yang sudah ada. Kerangka teori yang telah disajikan dalam
suatu skema, perlu dijabarkan apabila dianggap perlu memberi sebuah batasan,
maka asumsi-asumsi perlu dicantumkan.
SEMINAR PERIKLANAN
41
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
***Terimakasih***
SEMINAR PERIKLANAN
42
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
X. Metodologi Penelitian
a. Pengertian Metode
Secara harfiah, metode (method) artinya cara. Selain itu metode atau disebut
metodik berasal dari bahasa greeka, metha, (melewati atau melalui), dan hodos
(cara atau jalan), jadi metode dapat diartikan cara atau jalan yang harus di lewati
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Secara luas atau umum metode atau metodik artinya adalah ilmu mengenai jalan
yang harus dilalui untuk mengajar anak didik agar bisa tercapai tujuan belajar
mengajar. Menurut Prof. Dr.Winarno Surachmad (1961) mengungkapkan kalau
metode mengajar merupakan cara-cara pelaksanaan dari pada siswa-siswa di
sekolah. Menurut Pasaribu dan simanjutak (1982), mengungkapkan kalau
metode adalah cara sistematik yang dipakai untuk menggapai tujuan.
Metode adalah cara atau prosedur yang ditempuh untuk menggapai tujuan
tertentu. Lalu ada satu istilah lainnya yang berkaitan dengan 2 istilah ini, yaitu
tekhnik adalah cara yang spesifik dalam pemmecahan masalah tertentu yang
ditemukan dalam pelaksanaan prosedur.
b.Metodelogi Penelitian
Banyak yang beranggapan kalau istilah metode dan metodologi itu sama padahal
keduanya mempunyai pengertian yang berbeda.
Mengenai perbedaan antara keduanya, Noeng Muhadjir menyatakan kalau
metodologi penelitian membahas mengenai konsep teoritik bermacam-macam
metode, baik dari kelebihan maupun kekurangannya dalam kjian ilmiah, yang
selanjutnya dilanjutkan dengan memilih metode terbaik untuk dipakai.
Sedangkan secara teknis metode penelitian mengemukakan mengenai metode-
metode yang dipakai dalam penelitian.
SEMINAR PERIKLANAN
43
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Selain hal itu dengan redaksi yang ringkas, kita dapat mengartikan metodologi
sebagai sebuah pengetahuan mengenai metode-metode yang dipakai dalam
penelitian. Sedangkan metode adalah cara atau prosedur yang dilalui untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Setelah itu ada satu istilah lainnya yang
berkaitan dengan 2 istilah ini yaitu teknik yang merupakan cara spesifik dalam
pemecahan masalah tertentu yang ditemukan dalam pelaksanaan prosedur.
Kata Metodologi berasal dari bahasa yunani yaitu “metodos” dan “logos”.
Kemudian kata “metodos” terdiri atas 2 suku kata yakni “metha” yang artinya
melewati atau melalui “hosos yang artinya cara atau jalan. Metode artinya
sebuah jalan yang dilewati untuk menggapai tujuan. Sedangkan “logos” berarti
ilmu. Jadi Metodologi adalah cara atau ilmu ilmu yang dipakai untuk menemukan
kebenaran mmenggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam
menemukan kebenaran, tergantung dari realitas apa yang dikaji.
Ilmu terdiri dari 5 prinsip yaitu:
Orde (keteraturan)
Determinisme (sebab-musabab)
Parsimoni (kesederhanaan)
Empirisme (pengalaman yang bisa diamati)
Dengan prinsip-prinsip yang seperti itu maka terdapat banyak jalan untuk dapat
menemukan kebenaran. Metodologi adalah sebuah teta cara yang menentukan
proses penelusuran apa yang mau digunakan
Metodologi penelitian adalah sekumpulan kegiatan, peraturan serta prosedur
yang dipakai pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan suatu
analisis teoritis tentang sebuah metode atau cara. Penelitian merupakan sebuah
penyajian yang sistematis dengna tujuan untuk meningkatkan jumlah
pengetahuan. Selain itu penelitian merupakan sebuah usaha yang terorganisasi
SEMINAR PERIKLANAN
44
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
dan sistematis untuk menyelidiki masalah tertentu yang membutuhkan jawaban.
Hakekat penelitian bisa dimengerti dengan mempelajari berbagai macam aspek
yang dapat mendorong peneliti untuk melakukan penelitian. Setiap oerang
memiliki motivasi yang tidak sama, karena dipengaruhi oleh tujuan serta profesi
tiap orang yang tidak sama. Secara umum motivasi dan tujuan penelitian pada
dasarnya yaitu penelitian merupakan suatu refleksi dari kemauan manusia yang
selalu berusaha untuk mengetahui sesuati. Kemauan untuk mendapatkan dan
mengembangkan pengetahuan adalah kebutuhan dasar manusia yang pada
umumnya merupakan motivasi untuk menjalankan penelitian.
***Terimakasih***
SEMINAR PERIKLANAN
45
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
XI Model Metodelogi Penelitian
Pada BAB III (Metodologi Penelitian) sudah dituliskan tahapan penelitian
yang akan dilakukan. Misalnya model discovery learning, lalu model
problem based solving. Pada hasil dan pembahasan, bahas pengaruh
model yang pertama discovery learning, setelah itu model problem based
solving.
Jangan tulis pembahasan yang tidak sesuai tahapan pada BAB III, karena
itu akan menyulitkan. Penelitian dilakukan secara bertahap, pada
penulisan juga lakukan secara bertahap. Jika perlu lakukan penomoran di
setiap sub judul pada BAB IV.
Pada beberapa kasus, ada perlu lagi yang akan di bahas di hasil dan
pembahasan. Misalnya penyebab kegagalan model problem based
solving, karena ada kebetulan di beberapa penelitian yang dilakukan, ada
kegagalan.
Intinya, apa pun yang dihasilkan selama meneliti, maka paparkanlah di
BAB IV, hasil dan pembahasan. Jangan lewatkan sedikitpun. Kalau ada
grafik dan tabel, akan lebih baik menjelaskan hasil dan pembahasan
melalui grafik dan tabel.
a.Angka pada hasil penelitian
Kalau memang ada angka, mungkin karena hasil perhitungan, entah itu
statistik, matematika, dll, maka tuliskan. Kalau angkanya banyak,
bisadibuat tabel. Bahaslah angka yang dimaksud pada penelitian.
Misalkan, “Standar deviasi model discovery learning di kelas X adalah
0,5.” Apa maksud dari 0,5 ini? Kalau perlu lakukan pembahasan. Tapi
kadang ada juga yang merupakan pengetahuan umum yang tidak perlu
dibahas. Seperti, “Jumlah rata-rata nilai kelas X adalah 80.
SEMINAR PERIKLANAN
46
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Angka tersebut sangat penting, maka jangan biarkan angka tersebut
dibiarkan percuma. Kalau ada grafik dan tabel juga lebih bagus, buat saja
grafik tabel untuk memudahkan pemahaman penulis dan pembaca.
b.Pembahasan
Banyak dari mahasiswa yang menulis pembahasan dengan tidak
maksimal. Jadi jika pembaca membaca hasil tulisannya, mereka kurang
mengerti maksud dan tujuan penulis.
Kalau perlu, paparkan apa yang menjadi penyebab kegagalan selama
penelitian. Dengan penambahan jurnal pendukung. Kalau nggak ada
jurnal pendukung, kadang diragukan tulisannya.
Kalau ada grafik maupun table akan lebih baik
Jika Perlu Gunakan Jurnal Pendukung
Tujuannya untuk lebih meyakinkan atau mempertegas hasil penelitian
yang telah dilakukan
Jangan Tuliskan Kesimpulan di babIV
Jangan tuliskan kesimpulan pada hasil dan pembahasan. Kesimpulan itu
ada di BAB V. Jika ingin menggunakan argumen, yang kadang itu
mengarah kesimpulan boleh. Tapi argumen tersebut dibuktikan dengan
jurnal pendukung.
Perbedaan kesimpulan dan argumen, kesimpulan tidak perlu
dicantumkan jurnal pendukung. Karena itu pada BAB V tidak ada t jurnal
pendukung. Tapi kalau argumen, dibutuhkan jurnal pendukung untuk
memperkuat argumennya.
SEMINAR PERIKLANAN
47
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Tapi kadang, ada juga beberapa skripsi yang tidak mencantumkan
argumen. Jadi hanya pembahasan penelitian saja yang ditulis.
***Terimakasih***
SEMINAR PERIKLANAN
48
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
XII Penulisan karya tulis ilmiah
Membuat suatu karya ilmiah biasanya sangat dibutuhkan oleh setiap mahasiswa dalam
dunia perkuliahan. Tidak hanya penting untuk kebutuhan akademik saja, namun juga
sangat penting untuk meningkatkan kredibilitas kampus. Biasanya, tidak semua
mahasiswa paham betul tentang cara penulisan artikel ilmiah yang baik dan benar.
Kebanyakan masih suka bingung dan belum memiliki gambaran yang tepat saat
melakukan pembuatan karya ilmiah tersebut.
1. Pastikan topik yang di pilih menarik pembaca
Salah satu hal yang paling utama dalam pembuatan karya ilmiah adalah
menentukan topik. Dengan memilih atau menentukan topik yang tepat, pasti
kamu akan mengerti dan bisa membawa kemana arah karya ilmiah tersebut.
Dengan memilih topik yang menarik, kamu secara tidak langsung akan menarik
minat para pembaca. Sehingga, karya ilmiah tersebut bisa menjadi karya ilmiah
terbaik dan sangat digemari oleh para pembaca.
Selain itu, juga harus mengenali sasaran pembaca dari artikel ilmiah ini. Jangan
sampai salah sasaran karena kurang tepat dalam menempatkan topik.
2. Perbanyak membaca dari berbagai macam sumber terkait
Dalam membuat tulisan karya ilmiah. Pasti tidak bisa dijauhkan dari membaca
berbagai macam sumber. Dengan membaca berbagai macam sumber, maka
akan dengan mudah mencari tahu tentang gambaran penulisan tentang karya
ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut bisa kamu cari dalam bentuk buku,
artikel atau jurnal ilmiah. Dengan demikian, pasti deh kamu akan menemukan
kemudahan saat membuat karya ilmiah.
Lakukan pengecekan terhadap sumber yang sudah kamu pilih, agar referensi
yang kamu dapat tersebut benar-benar relevan dengan topik yang kamu pilih.
Tidak hanya itu, kamu harus memperhatikan tentang refensi tersebut, apakah
menggunakan teori yang pas dan relevan atau tidak.
SEMINAR PERIKLANAN
49
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
3. Tentukan cakupan informasi dari topik penelitian
Dengan memperhatikan topik dan gambaran karya ilmiah dari artikel atau jurnal terkait.
Setelah itu, bisa mengidentifikasi mengenai semua cakupan informasi yang akan ditulis
di dalam topik penelitian. Dengan mengetahui semua informasi tersebut, akan dengan
mudah melakukan proses pengelohan data.
Dalam mengumpulkan informasi yang didapat, harus mencatat dan menulis ringkasan
dari inti informasi tersebut. Hal tersebut dapat mempermudah kamu dalam melakukan
penulisan karya ilmiah.
4. Perhatikan cara penulisan
Tidak hanya isinya saja yang harus kamu perhatikan. Tata cara penulisan karya ilmiah
pun harus di perhatikan sebaik mungkin. Setelah melakukan langkah satu sampai tiga di
atas, bisa membuat draf untuk menuliskan semua ide dan informasi terkait yang sudah
didapat. Setelah itu, bisa melakukan crosscheck dan penyuntingan terhadap ide dan
informasi yang sudah di tuangkan dalam bentuk tulisan.
5. Lakukan evaluasi dan cek ulang
Setelah melakukan semua langkah di atas, yang terakhir ini adalah melakukan evaluasi.
Dengan melakukan pengecekan tentang semua isi karya ilmiah yang sudah ditulis, maka
akan mengurangi kesalahan yang fatal saat karya tersebut diterbitkan. Perhatikan
apakah konten yang kamu gunakan sudah relevan dengan ide dan tujuan dari penulisan
atau belum.
Jika semua dirasa sudah pas, kamu bisa melakukan publikasi penulisan karya ilmiah
tersebut.
***Terimakasih***
SEMINAR PERIKLANAN
50
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
XIII Tips Memilih Contoh Karya Ilmiah
Berkembangnya internet dalam dunia komunikasi memberi kemudahan ekstra
untuk mencari referensi karya ilmiah. Termasuk contoh dari karya ilmiah tersebut,
dijamin bertebaran di banyak situs.
Namun dari sekian contoh karya ilmiah, wajib memilih contoh yang memang
benar agar hasil tulisan juga ikut benar. Berikut tips untuk memilihnya:
Memilih referensi atau contoh penulisan karya ilmiah dari situs yang terpercaya,
misalnya dari situs besar dan terkemuka atau bisa juga dari situs yang dikelola
profesional bukan gratisan.
Membandingkan beberapa situs sekaligus, sehingga bisa mengetahui mana
susunan yang paling tepat karena dipakai di lebih banyak situs.
Meminta referensi dari ahlinya, misal dari guru atau dosen untuk mendapatkan
URL dari karya ilmiah di situs yang sudah dijamin kredibel.
Mengutamakan karya ilmiah dari situs publikasi jurnal ilmiah, karena dijamin
kredibel.
Mencari contoh penulisan karya ilmiah memang penting untuk membantu
menyusunnya dengan sistematika yang benar dan sesuai aturan. Namun asal
mencari contoh kemudian menconteknya tentu kurang tepat.
Sebab tetap ada kemungkinan kalau karya ilmiah tersebut keliru. Bisa juga
memakai kaidah penyusunan lama yang sudah di upgrade, sehingga isinya sudah
tidak sesuai zaman atau sudah tidak berlaku lagi.
a.Cara Efektif Menyusun Karya Ilmiah
Setelah mengetahui contoh karya ilmiah yang baik dan benar seperti apa,
tentunya sudah memiliki gambaran yang jelas. Supaya pada saat melakukan
penyusunan maka bisa meminimalkan kesalahan, mengingat sudah paham pakem
atau standarnya seperti apa.
SEMINAR PERIKLANAN
51
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Menulis karya ilmiah memang banyak dinilai sebagai pekerjaan yang lebih sulit
dibanding karya non ilmiah. Alasan utamanya adalah karena ada pakem atau
standar yang memang perlu dijadikan acuan untuk dipenuhi tadi.
Meskipun lebih sulit, namun bukan berarti penyusunan karya ilmiah ini tidak bisa
dinikmati prosesnya. Kunci agar proses penulisan tidak terasa memberi tekanan
adalah menulisnya dengan efektif dan efisien. Berikut beberapa cara yang perlu
diterapkan:
1. Menentukan Topik Lebih Awal
Cara pertama agar penulisan karya ilmiah lebih efektif dan efisien, adalah dengan
menentukan topik lebih awal. Sehingga, bisa menyiapkan topik ini jauh-jauh hari
untuk kemudian dikembangkan dan diaplikasikan pada kegiatan penelitian.
Proses menentukan topik diakui banyak peneliti dan kalangan akademisi
memakan waktu sangat lumayan. Hal inilah yang membuat proses penentuan
topik sebaiknya dilakukan sejak awal atau sejak dini. Sehingga memiliki waktu
lebih lapang untuk menemukan topik yang ideal sekaligus sesuai bidang ilmu yang
dikuasai.
2. Menyusun Kerangka
Penulisan karya ilmiah akan jauh lebih mudah dan cepat selesai ketika disusun
kerangkanya terlebih dahulu. Mulailah dengan menyusun ada berapa bab dalam
karya tulis tersebut. Kemudian setiap babnya berisi apa saja?
Kerangka ini memudahkan kamu untuk menuliskan landasan teori dan hasil
penelitian yang dilakukan secara terstruktur. Sehingga terhindar dari pembahasan
yang kurang efektif maupun keluar dari topik.
3. Mengumpulkan Bahan dan Data
SEMINAR PERIKLANAN
52
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Proses sulit berikutnya di dalam penyusunan karya ilmiah adalah proses
mengumpulkan bahan dan data. Dibutuhkan kesabaran dan kerja keras dari
pelakunya, supaya efisien maka proses ini sebaiknya tidak dilakukan sendiri.
Minta dukungan dan bantuan dari sejumlah pihak, semakin luas jaringan yang
dimiliki maka semakin bagus. Supaya bisa mendapatkan bantuan lebih banyak dari
orang-orang di dalam jaringan tersebut.
Informasi dan bantuan ini bisa berupa pemberian referensi jurnal ilmiah, artikel
ilmiah yang sesuai, metode penelitian, media penelitian, alat bantu penelitian,
dan bantuan lainnya. Sehingga, proses pengumpulan bahan dan data menjadi
lebih mudah sekaligus cepat.
4. Melakukan Penelitian
Efisiensi dari penyusunan karya ilmiah pada dasarnya adalah dari kegiatan
penelitian yang dilakukan. Kegiatan penelitian perlu diusahakan segera selesai dan
berjalan sesuai dengan rencana, atau sesuai persiapan yang sudah dilakukan
sebelumnya.
Perlu menyiapkan waktu khusus untuk penelitian tersebut, supaya cepat selesai
maka jangan terburu-buru untuk bersantai dan bersenang-senang. Diselesaikan
dulu, dan hadapi setiap kesulitan yang muncul.
Jika sudah selesai dilakukan dan memperoleh hasilnya, maka bisa segera dibahas
atau diulas di dalam karya ilmiah yang disusun. Datanya ada dan valid karena
berasal dari penelitian yang dilakukan secara langsung.
5. Manajemen Waktu
Semua proses penyusunan karya ilmiah mulai dari penentuan topik sampai ke
penyusunan laporan hasil penelitian membutuhkan manajemen waktu yang baik.
Supaya tidak ada waktu yang terbuang sia-sia, melainkan dimanfaatkan
seluruhnya untuk penyusunan karya ilmiah tersebut.
SEMINAR PERIKLANAN
53
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Menyusun karya ilmiah pasca penelitian dilakukan sebaiknya tidak menunggu
waktu luang. Melainkan memang menyediakan waktu khusus untuk
mengerjakannya. Cara ini membantu menyelesaikan penyusunannya dalam
tempo lebih cepat.
Menyusun karya ilmiah, sesederhana apapun karya tersebut tentu membutuhkan
fokus selama prosesnya berjalan. Supaya semakin efektif dan efisien maka
informasi yang dipaparkan di atas bisa diterapkan.
***Terimakasih***
SEMINAR PERIKLANAN
54
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
SEMINAR PERIKLANAN
55
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
XIV Situs Jurnal Internasional Untuk Referensi Karya Ilmiah
1. E-resources.perpusnas.go.id
Situs penyedia jurnal internasional pertama yang bisa di kunjungi adalah
E-resources.perpusnas.go.id. Situs ini merupakan situs resmi
Perpustakaan Nasional Indonesia.
Dalam situs ini terdapat banyak jurnal yang bisa di gunakan sebagai kajian
dalam skripsi Anda. Syarat untuk bisa masuk situs ini dan mengunduh
jurnal secara gratis adalah Anda terlebih dahulu harus mendaftarkan diri
menjadi anggota perpus. Langkah pendaftaran situs ini:
Pada Jurnal, tidak hanya artikel yang dibutuhkan saja yang ditampilkan
tapi juga satu edisi volume ditampilkan di samping kiri tampilan preview.
bisa melihat artikel lain di edisi volume yang sama juga bisa melihat edisi
volume lain bahkan di tahun yang berbeda.
judul jurnal internasional
Namun jika Anda mencari jurnal nasional, e-book nasional maka hasil
pencarian yang Anda dapatkan akan lebih sedikit. Walapun begitu untuk
bagian Internasional sangat memuaskan dan layak menjadi sumber
utama anda untuk mencari jurnal, ebook dan sumber pustaka online
lainnya.
Untuk pencarian yang lebih luas lagi dan lebih mudah, Anda juga bisa
mencari di EBSCO. Situs ini juga bekerja sama dengan PNRI. Caranya, saat
di deskripsi artikel jurnal ada logo EBSCO bagian atas. Silahkan klik logo
atau tulis kata kunci dari pencarian Anda.
2. Google Scholar
SEMINAR PERIKLANAN
56
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Bagi mahasiswa mungkin tidak asing lagi dengan situs ini, karena
kebanyakan mahasiswa mencari jurnal untuk tugas review jurnal dari
situs yang satu ini. Google Scholar merupakan situs mencari jurnal atau
skripsi yang dikembangakan oleh Google. Cara untuk mendapat jurnalnya
tinggal ketikkan nama Jurnal Internasional yang kamu cari di mesin
pencari di Google Scholar.
3. International Journal of Education and Research
Situs yang satu ini memuat review jurnal penelitian yang diterbitkan oleh
Kontemporer Research Center (CRC Publications), yang telah
terakreditasi. Anda bisa unduh jurnal internasional yang Anda inginkan.
4. Directory of Open Access Journal
Ada juga Directory of Open Access Journal (DOAJ) yang bisa di jadikan
acuan referensi jurnal. DOAJ atau Direktori Jurnal Akses Terbuka adalah
situs web yang mencantumkan daftar jurnal akses terbuka, dikelola oleh
Infrastructure Services for Open Access (IS4OA).
Proyek ini mendefinisikan jurnal akses terbuka sebagai jurnal ilmiah dan
keilmuan yang memenuhi standar kualitas tinggi melalui penelaahan
sejawat atau kontrol kualitas editorial serta menggunakan model
pendanaan yang tidak mengenakan biaya kepada pembaca atau institusi
mereka untuk mengaksesnya.
Tujuan DOAJ adalah untuk meningkatkan visibilitas dan kemudahan
penggunaan jurnal-ilmiah dan akademik akses terbuka sehingga
meningkatkan penggunaan dan dampaknya.
5. ScienceDirect
SEMINAR PERIKLANAN
57
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Situs ini memuat jurnal – jurnal internasional dan buku yang sebagian
harus dibayar untuk mendapatkannya. Namun ada juga yang gratis, yang
dapat dicari pada bagian open access.
Situs ini mengandung lebih dari 12 juta konten dari 3.500 jurnal akademik
dan 34.000 buku elektronik. Jurnal-jurnalnya dikelompokkan menjadi
empat bagian utama:
Physical Sciences and Engineering, Life Sciences, Health Sciences, dan
Social Sciences and Humanities. Abstrak artikel tersedia secara gratis,
tetapi akses teks lengkapnya (PDF dan HTML) memerlukan akun
berlangganan atau bayar per unduhan.
6. Akademia.edu
Di situs ini tersedia banyak jurnal, termasuk jurnal internasional yang bisa
diperoleh secara gratis. Bisa dibilang Academia ini media sosialnya para
akademis di dunia.
7. Research Gate
Di situs ini, Anda bisa request jurnal yang Anda inginkan karena disini
adalah komunitas para peneliti yang mengupload jurnalnya. Cara untuk
mendaftar ke situs ini adalah dengan menggunakan email institusi/
kampus masing – masing. Selain itu Anda juga dapat mengupload jurnal
internasional Anda secara gratis.
Selain itu, di sini Anda bisa dengan bebas melontarkan pertanyaan publik
atau berdiskusi untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan terkait
penelitian yang sedang Anda lakukan.
8. Cambridge Journal
SEMINAR PERIKLANAN
58
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Situs jurnal internasional yang satu ini menyediakan jurnal internasional.
Sama seperti situs lainnya, cara mengunduh jurnalnya tinggal
mengetikkan di mesin pencari jadi sangat mudah untuk kita
mendapatkan jurnal yang kita inginkan.
9. Jurnal Online LIPI (jurnal.lipi.go.id)
Sebagai lembaga pemerintahan non kementrian yang bergerak di bidang
keilmiahan, LIPI memberikan dedikasi kepada masyarakat Indonesia
berupa kumpulan jurnal dengan berbagai tema seperti jurnal kimia dan
jurusan fisika. Dan kabar gembiranya, dari banyak jurnal yang tersedia di
situs jurnal online LIPI, Anda bisa mengunduhnya secara gratis.
Sebenarnya masih banyak sekali jurnal-jurnal internasional yang bisa
Anda unduh secara gratis. Selain informasi di atas, Anda juga bisa
mencari jurnal lainnya dengan bertanya kepada teman- teman kamu,
dosen, atau sama orang lain yang tahu tentang situs jurnal internasional.
Tunggu apalagi, gunakan ponsel pintar Anda untuk mencari jurnal yang
Anda inginkan.
10. PubMed Central
Referensi jurnal internasional selanjutnya adalah PubMed Central.
PubMed Central (PMC) merupakan repositori digital gratis yang
menyimpan berbagai artikel lengkap open access yang dipublikasikan
dalam jurnal tentang biomedis dan life sciences. Database ini
dikembangkan oleh National Center for Biotechnology Information
(NCBI).
Semua artikel di PubMed Central tersedia lengkap dan gratis disertai
sejumlah syarat jika hendak digunakan. Sejumlah penerbit menunda
SEMINAR PERIKLANAN
59
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
pengunggahan artikel mereka ke PubMed Central untuk sementara
waktu setelah makalahnya diterbitkan (biasanya enam bulan).
11. FreeFullPdf
Masih belum menemukan jenis jurnal yang dicari? Kamu bisa
mengunjungi FreeFullPdf yang menyediakan berbagai jenis referensi
ilmiah berbahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
Tidak hanya jurnal ebook, skripsi dan tesis juga tersedia di situs ini. Cara
download mudah tinggal tulis di kolom “search” jurnal apa yang mau
dicari kemudian “enter”. Setelah otomatis akan muncul jurnalnya dan
teman tinggal klik saja judulnya maka akan terdownload dengan
sendirinya. Semuanya bisa kamu lakukan secara gratis dan mudah.
Apabila Anda ingin mengakses jurnal ini dapat melalui link
www.feelfullpdf.com
12. International Journal of Education & the Arts (Ijea)
Website jurnal internasional terbaik lainnya ada International Journal of
Education & the Arts (Ijea) yang sepertinya masih asing di telinga netizen
selain akademisi. Situs ini menyediakan banyak jurnal khususnya yang
berbahasa asing.
Buat Anda yang sedang mencari referensi jurnal berbahasa asing,
International Journal of Education & the Arts (Ijea) layak dijadikan pilihan.
13. Oxford Academic
Tidak berbeda dengan situs jurnal internasional yang lainnya, Oxford
Academic juga menyediakan beragam jurnal internasional yang
terpercaya. Di sini Anda dapat mencari jurnal dengan menggunakan
abjad. Pada bagian menu sudah dapat lihat dan gunakan.
SEMINAR PERIKLANAN
60
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Situs ini menyediakan beragam jurnal dengan menggunakan bahasa
asing. Selain dapat mencarinya sesuai abjad, Anda juga dapat langsung
mencari dari kolom search. Menariknya ketika Anda berkunjung ke situs
jurnal ini, Anda akan dimudahkan karena adanya kategori. Kategori dalam
Oxford Academic diantaranya adalah Authors, Librarians, Societies,
Sponsors and Advertisers.
14. Sage Publishings
Referensi jurnal internasional Anda juga dapat mencarinya di Sage
Publishings. Sage Publishings adalah sebuah perusahaan penerbit di
Amerika Serikat, juga menawarkan website jurnal bernama Sage Journals.
Situs ini sudah menerbitkan 1000 jurnal dari berbagai disiplin ilmu, antara
lain: kriminologi, politik dan hubungan internasional, sosiologi, bisnis dan
manajemen, serta bidang lainnya. Uniknya, website ini dilengkapi dengan
fitur favorites yang akan memudahkan Anda membuat daftar jurnal
kesukaan Anda. Untuk Sage Publishings bisa Anda akses di sini
https://journals.sagepub.com/
15. JSTOR
Referensi jurnal internasional selanjutnya adalah Journal Storage atau
disebut dengan JSTOR. Situs ini merupakan website jurnal terpercaya
yang menawarkan 12 juta jurnal, buku, serta banyak referensi lainnya
dari berbagai negara. Seluruh koleksi tersebut mencakup 75 bidang ilmu;
diantaranya seperti kajian Eropa, agama, kajian film, hubungan
internasional, arkeologi, dan musik.
Yang paling menarik, jurnal-jurnal yang dipublikasikan di JSTOR telah
melewati proses review yang ketat dan harus memenuhi kriteria
tertentu. Untuk mengaksesnya Anda bisa cek di sini www.jstor.org.
SEMINAR PERIKLANAN
61
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
***Terimakasih***
SEMINAR PERIKLANAN
62
NIEKE MONIKA KULSUM, SE,. MSI HP | [SCHOOL]
Daftar Pustaka
Bryman, Alan.2008. Social Research Methods, 3rd ed. USA: Oxford University Press
Hariwijaya, M. 2006. Pedoman Teknis Penulisan. Yogyakarta: Citra Pustaka
Hidayat, Adi & Lesmana, Murad. 2005. Panduan Penulisan dan Publikasi Malakah Ilmiah.
Jakarta: Universitas Trisakti
Pedoman Pembuatan Proposal dan Skripsi FISIP Universitas Nasional.
https://www.researchgate.net/publication/336014295_Penulisan_Karya_Tulis_Ilmiah_Pengant
ar http://staffnew.uny.ac.id/upload/131576240/pengabdian/strategi-penulisan-karya-ilmiah-
2009.pdf
https://www.researchgate.net/publication/34326068_What_does_writing_mean_to_college_f
reshmen
Disadur dari berbagai macam sumber