20
SEMINAR HASIL PENGELOLAAN RANTAI PASOK MATERIAL UNTUK MENDUKUNG KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN JALAN DI SULAWESI TENGAH (Studi Kasus Jalan di Lintas Tengah Sulawesi Tengah) Disusun Oleh : M U L Y A D I F 111 07 045 Pembimbing : 1. Ruslan Moh. Yunus, ST. MT 2. Mashuri, ST. MT PROGRAM STUDI STRATA SATU (S-1) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2013

Seminar Hasil Adhi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Seminar Hasil-Adhi

Citation preview

SEMINAR HASIL

PENGELOLAAN RANTAI PASOK MATERIAL UNTUK MENDUKUNG KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN JALAN DI SULAWESI TENGAH

(Studi Kasus Jalan di Lintas Tengah Sulawesi Tengah)     

Disusun Oleh :   M U L Y A D I F 111 07 045

Pembimbing :1. Ruslan Moh. Yunus, ST. MT2. Mashuri, ST. MT

PROGRAM STUDI STRATA SATU (S-1) JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS TADULAKOPALU2013

• Pembangunan infrastruktur jalan telah terbukti secara nyata mampu memperlancar pergerakan manusia, barang dan jasa ke segala wilayah.

• Untuk dapat mempertahankan kondisi infrastruktur jalan agar tetap mampu melayani masyarakat dengan aman dan nyaman maka kegiatan pemeliharaan yang memadai sangat diperlukan serta pembangunan jalan baru untuk memudahkan akses masyarakat menuju ke kantong–kantong produksi.

• Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan tidak akan berjalan lancar dan baik tanpa adanya pasokan material yang cukup dari segi kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan spesifikasi.

• Hal ini menempatkan proses pengadaan material menjadi salah satu bagian penting dalam operasi konstruksi, khususnya dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan di Sulawesi Tengah.

Latar Belakang

• Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan,

maka permasalahan yang menjadi perhatian

dalam penelitian ini adalah “ Apakah

pengelolaan rantai pasok material di Sulawesi

Tengah telah mampu menjamin pasokan material

untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan di

lintas tengah Sulawesi Tengah ? “

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

• Penelitian ini bertujuan untuk mengukur

ketersediaan sumberdaya material konstruksi

jalan dengan cara menganalisis supply-demand

material berdasarkan kondisi jaringan jalan

yang akan dilayani di Kabupaten Parigi

Moutong dan Kabupaten Poso.

Lingkup Penelitian

• Mengidentifikasi dan menganalisis supply-demand material khususnya material agregat.

• Jaringan jalan difokuskan pada jaringan jalan nasional lintas tengah (Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso) yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah, termasuk jalan provinsi dan kabupaten/kota yang terhubung dengan jalan yang dimaksud.

Manfaat Penelitian • Memberi informasi bagi pengguna

jasa konstruksi dalam pengambilan keputusan untuk menentukan persyaratan lelang khsusunya proyek-proyek jalan yang menggunakan material.

• Mengukur kemampuan penyedia jasa konstruksi khususnya yang bergerak dibidang jasa pelaksana pembangunan dan pemeliharaan jalan di Sulawesi Tengah.

Sistematika penulisan 

•BAB I. Pendahuluan•BAB II. Tinjauan Pustaka•BAB III. Metode Penelitian•BAB IV. Hasil dan Pembahasan•BAB V. Kesimpulan dan Saran

Metode PenelitianMetode Penelitian

Identifikasi Permasalahan dan Perumusan Tujuan

Studi Pustaka dan Pendekatan Konsep

Identifikasi Kebutuhan Data dan Survei Pendahuluan

Rancangan Formulir Survei Pengumpulan Data

Data Primer1.Sumber dan Pemasok Agregat2.Cara Mengadakan Material3.Teknologi Produksi Material (Agregat)4.Permasalahan dalam Pengadaan Material

5.Jenis dan tipe material yang di produksi 

Kompilasi dan Analisis Data

Kesimpulan dan Rekomendasi

Data Skunder1.Panjang jaringan jalan yang ada di Sulawesi Tengah2.Peta jaringan jalan di Sulawesi Tengah3.Rencana pembangunan jalan baru dan pemeliharaan jalan4.Regulasi dan RTRW Kabupaten

Pemetaan lokasi Quarry dan jaringan Zonasi jaringan jalan yang dilayani

Analisis kebutuhan material agregat tahunan,

Deposit dan mutu material jarak tempuh Quarry ke jaringan jalan yang dilayani

Mulai

Selesai

Pemilihan lokasi untuk penelitian di fokuskan di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Morowali, wilayah Studi diperlihatkan pada gambar di bawah ini :

Lokasi Penelitian

Tabel. Aspek Penelitian, Data, Instrumen Pengumpulan Data dan Sumber DataNo Aspek Penelitian Data Instrumen

Pengumpulan Data

Sumber Data

1. Sumber /Lokasi Material dan cara mengadakannya  

Sumber dan Pemasok

Agregat

Kuesioner Penyedia Jasa Pelaksana

Cara Mengadakan Material

Teknologi Produksi Material

(Agregat)

Permasalahan dalam

Pengadaan Material

2. Biaya Pengadaan Material   

Royalti QuarryWawancara Langsung   

Penyedia Jasa Pelaksana   

Pajak-Pajak

Biaya Produksi

3. Pasar Jasa Konstruksi Bidang Sipil Sub Bidang Jalan Raya

Panjang Jaringan Jalan yang

di Sulawesi Tengah

Data Sekunder

Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah/Kepala Balai Jalan

Panjang Jalan Beraspal

Kebijakan untuk

menggunakan rigid Pavement

Wawancara

Rencana Pembangunan Jalan

Baru (Indikasi dalam RTRW)

Data Sekunder/Wawancara

Kebijakan / Alokasi Dana

untuk Infrastruktur Jalan

Wawancara

4. Kebijakan / Regulasi Tentang Peralatan Konstruksi

Regulasi dan PERDAData Sekunder/ Depth Interview

Pemerintah/ Pemerintah Daerah

Populasi Penelitian

Populasi Sasaran Populasi Terjangkau

Sampel

Penyedia Jasa

Konstruksi

Penyedia Jasa Pelaksana Sub

Bidang konstruksi jalan raya

Penyedia Jasa Pelaksana Sub

Bidang Konstruksi jalan raya di Sulawesi

Tengah

Direktur, Direktur teknik (General Super Intendent)

Perusahaan Pemasok

Material di Sulawesi Tengah

Perusahaan Pemasok Material

di Kab. Parigi Moutong dan Kab.

Poso

PT. Graha Istika UtamaCV. Zulfikar Abadi

Pengguna Jasa

Pengguna Jasa Bidang Jalan dan Jembatan

Pengguna Jasa Bidang Jalan dan

Jembatan

SKPD PU Bidang Binamarga Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Balai Jalan Wilayah Sulawesi

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah

SKPD Bidang Jalan

Dinas PU, Bidang Pembangunan

Kabid Bina Marga, Asisten II Bidang PembangunanKasek Bina Marga Bidang Peralatan

Tabel. Populasi dan responden yang akan dijadikan sumber informasi

• Analisa data kuantitatif

Untuk analisa data kuantitatif peneliti menggunakan metode Statistik Deskriptif dimana mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data-data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel dan grafik.

• Analisa penelitian

Untuk menganalisa data penelitian, peneliti akan menganalisa dengan membandingkan dari data-data yang diperoleh dari kualitatif maupun kuantitatif yang ada, antara lain :

Analisa supply-demand

Pada bagian ini, untuk menentukan pasokan material agregat dengan menempuh beberapa tahap :

- Mengklasifikasikan lingkup pekerjaan yang ada

- Menggambarakan zonasi pemasok material

- Menghitung kapasitas produksi material pada quarry

- Menghitung Supply-Demand Material

Analisis Data

Hasil dan Pembahasan

Data Pengamatan Awal

•Jumlah badan usaha penyedia jasa konstruksi di Sulawesi Tengah yang terregistrasi pada bulan September 2012 telah mencapai 1.412 perusahaan. Berdasarkan sebaran wilayah di Sulawesi Tengah terdapat 1.061 badan usaha yang bergerak di bidang jalan

•Jumlah Perusahaan pertambangan di Sulawesi Tengah yang terregistrasi pada edisi tahun 2009 telah mencapai 244 perusahaan.

•Berdasarkan angket kuesioner yang disebarkan kepada responden, diperoleh :

1.Di Kabupaten Parigi Moutong hampir seluruhnya memasok agregat dari perusahan pemasok agregat Demikian pula di Kabupaten Poso, seluruhnya memasok agregat dari perusahaan pemasok agregat untuk pasokan material proyek yang dikerjakan.2.Proyek jalan yang dikerjaan di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso untuk sumber material yang memasok agregat dari perusahaan pemasok agregat seluruhnya berasal dari sungai (River Quarry). 3.Material agregat yang dipasok untuk pekerjaan jalan di Kabupaten Parigi lebih banyak berasal dari quarry sungai Sausu Parigi Moutong. Dan material agregat yang dipasok untuk pekerjaan jalan di Kabupaten Poso lebih banyak berasal dari quarry sungai Puna Kec. Poso Pesisir.

4. Cara mengadakan material untuk pemasok material agregat di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso seluruhnya menggunakan excavator5.Teknologi produksi material agregat di Kabupaten Parigi Moutong Impact Crusher, Jaw Crusher dan secara manual memiliki jumlah persentase yang sama untuk teknologi produksi material. Sedangkan di Kabupaten Poso teknologi produksi material agregat pada quarry lebih banyak memproduksi material agregat secara manual6.faktor penghambat dalam pengadaan material di Kabupaten Parigi Moutong lebih banyak di pengaruhi oleh faktor peralatan. Dan faktor penghambat dalam pengadaan material di Kabupaten Poso lebih banyak dipengaruhi oleh faktor pajak galian C.

7.jenis dan tipe material agregat yang di produksi di Kota Palu lebih banyak memproduksi material agregat agregat pecah mesin 10-20 mm, 20-30 mm, 30-50 mm (batu pecah). Dan Kabupaten Donggala lebih banyak memproduksi material agregat pecah mesin 10-20 mm, 20-30 mm, 30-50 mm (batu pecah) dan agregat jenis sirtu (pasir batu).8.kapasitas jumlah material yang diproduksi untuk Kota Palu dan Kabupaten Donggala memiliki kapasitas jumlah material yang berbeda-beda sesuai dengan luas quarry pada perusahaan pemasok material agregat.

Panjang Jaringan Jalan di Kab. Parigi Moutong dan Kab. Posos Berdasarkan Status

Panjang Jaringan Jalan di Kab. Parigi Moutong dan Kab. PosoBerdasarkan Fungsi

Wilayah Administr

atif

Panjang Jalan (Km)Total (Km)Nasional Provinsi

Kabupaten/Kota

Parigi Moutong

394,926

48,280 1.016,650 1.459,85

6

Poso

279,317 206,190 1.169,800

1.655,307

Total 674,243 254,470 2.186,450

3.115,163

Jalan

Panjang Jalan (Km)

Total Arteri

Kolekto

r Lokal

Nasional

- -

-

-

Provinsi

-

254,470

-

254,470

Kabupaten/Kota Parigi Moutong

0,440

16,300

999,910 1.016,650

  Poso

95,800

445,500

628,500

1.169,800

    96,240

716,270

1.628,410

2.440,920

Sumber: SK Gubernur tentang Panjang Jalan di Sulawesi Tengah

Panjang Jaringan Jalan di Sulawesi Tengah Berdasarkan Jenis Permukaan

Panjang Jaringan Jalan di Sulawesi Tengah Berdasarkan Kondisi Permukaan

Sumber: Data Badan Pusat Statistik di Sulawesi Tengah

Analisis Penelitian

Kebutuhan MaterialDaftar kegiatan jalan per 5 tahun

terakhir yang terdapat pada1.PU Bidang Bina Marga Prov. Sulawesi Tengah

2.Pu Bidang Pertambangan dan Energi Prov. Sulawesi Tengah

Sediaan MaterialPerusahaan Pemasok

Material Agregat

 

Data Material1.Jumlah Material yang

diproduksi2.Lokasi produksi Material

1. Kapasitas Produksi Material

2. Kebutuhan Material

Jenis PekerjaanPembangunan JalanPeningkatan Struktur JalanPelebaran JalanPemeliharaan Berkala JalanPemeliharaan Rutin Jalan 

Alokasi Material

Analisa Supply - Demand

Jenis PekerjaanPembangunan JalanPeningkatan Struktur JalanPelebaran JalanPemeliharaan Berkala JalanPemeliharaan Rutin Jalan 

Analisa Supply-Demand AMP

Analisa Demand•Berdasarkan data panjang jalan Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso teridentifikasi perbandingan antara jalan arteri, jalan kolektor dan jalan lokal adalah 1 : 7,4 : 16,9 dengan persentase 3,943% : 29,344% : 66,713%.•Asumsi yang digunakan untuk menetapkan kebutuhan material agregat : 1) Jenis penanganan jalan yang terdiri dari pembangunan jalan, pemeliharaan periodik; dan 2) Dimensi jalan yang terdiri dari : panjang jalan, lebar jalan, tebal lapis perkerasan beraspal. •Jenis penanganan diasumsikan dalam horizon waktu selama 10 tahun untuk kegiatan rehabilitasi dan pada tahun ke -5 untuk pemeliharaan peroidik.

Asumsi penanganan jalan selama masa layan 10 tahun

Kriteria Penentuan Lebar Perkerassan Jalan

• hasil analisis kebutuhan material untuk Pembangunan dan pemeliharaan jalan ditambah overlay pada paruh masa layan untuk Kabupaten Parigi Moutong sejumlah 4.350,350 m3/Tahun yang terdiri dari jalan nasional sebesar 1.520,465 m3/Tahun, jalan provinsi 152,082 m3/Tahun dan jalan Kabupaten/kota 2.677,803 m3/Tahun.

• Untuk Kabupaten Poso sejumlah 5.106,712 m3/Tahun yang terdiri dari jalan nasional sebesar 1.035,246 m3/Tahun, jalan provinsi 649,499 m3/Tahun dan jalan Kabupaten/kota 3.421,968 m3/Tahun.

Sumber: Spefisikasi Analisa Harga Satuan Bina Marga

Standar Tebal LapisPerkerasan

• Tebal lapis pondasi atas untuk pekerjaan pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota diasumsikan setebal 20 cm terdiri dari Batu pecah kelas A, B atau kelas C dan tanah / lempung kepasiran.

• Tebal lapis pondasi bawah untuk pekerjaan pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota diasumsikan setebal 15 cm terdiri dari pasir dan batu (Sirtu) kelas A, B atau kelas C dan tanah/lempung kepasiran.

Analisa Supply AMP

•rata-rata hasil material agregat dari quarry yang ada di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso menghasilkan agregat sebesar 15 - 30 m3/Hari. •Untuk Kabupaten Parigi Moutong quarry yang menghasilkan material agregat untuk pekerjaan konstruksi jalan belum bisa memenuhi kebutuhan pasokan,•Sedangkan untuk Kabupaten Poso quarry yang menghasilkan material agregat untuk pekerjaan konstruksi jalan bisa memenuhi kebutuhan pasokan.

Analisa Supply-Demand AMP

•Dalam menganalisis supply demand material, maka digunakan data kondisi lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah jalan nasional sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan material agregat konstruksi jalan di Sulawesi Tengah khususnya untuk Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso. •Untuk menetapkan demand material, salah satu pertimbangan dalam penulisan ini adalah melakukan zonasi (pembagian wilayah) untuk mengatasi kendala-kendala geografis dan panjangnya jaringan jalan. Zonasi itu terbagi atas 2 wilayah yaitu Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso.

Pembagian Zona di Sulawesi Tengah

Panjang Jalan Berdasarkan Zoansi Pelayanan Jaringan Jalan

• Maka diperoleh analisis supply-demand:

Zona Layanan

Demand (m3/Tah

un)

Supply (m3/Tah

un)

Selisih (m3/Tah

un)

Keterangan

Kab. Parigi Moutong

4.350,350

4.250,000

(100,350)

Over Demand

Kab. Poso 5.106,712

5.250,000

143,288

Over Supply

Total9.457,062

9.500,000

42,938

 

• Ketertinggalan Provinsi Sulawesi Tengah dalam pelayanan secara nasional sebesar 15%. Maka untuk memenuhi demand agar Provinsi Sulawesi Tengah dapat sejajar dengan Provinsi lain di Indonesia dalam pelayanan jalan dilakukan penambahan jalan beraspal.

Kesimpulan

1.Ketersediaan Sumberdaya Material Konstruksi Jalan di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso

Hasil pengukuran ketersediaan material konstruksi jalan khususnya untuk material lapisan pondasi atas dan lapisan pondasi bawah di Kabupaten Parigi Moutong menunjukan bahwa terdapat 5 quarry yang memproduksi material konstruksi jalan dengan hasil produksi rata-rata 18 m3/perhari dengan asumsi waktu efektif produksi material selama 240 hari dalam setahun diperoleh kapasitas produksi material sebesar 4250 m3/Tahun. Kapasitas ini mampu memasok Jalan Nasional sepanjang 394,926 Km dan Jalan Provinsi sepanjang 48,280 Km. Jika melayani jalan Kabupaten, maka jalan kabupaten yang dapat dilayani sepanjang 975,984 Km atau sekitar 96% jalan kabupaten yang ada

• Untuk Kabupaten Posd menunjukan bahwa terdapat 7 quarry yang memproduksi material konstruksi jalan dengan hasil produksi rata-rata 22 m3/perhari dengan asumsi waktu efektif produksi material selama 240 hari dalam setahun diperoleh kapasitas produksi material sebesar 5250 m3/Tahun. Kapasitas ini mampu memasok Jalan Nasional sepanjang 279,317 Km, Jalan Provinsi sepanjang 206,190 Km dan juga mampu melayani jalan Kabupaten sepanjang 1.169,800 Km.

Hasil analisis supply-demand material khususnya material konstruksi jalan, diperoleh informasi bahwa terjadi over demand di Kabupaten Parigi Moutong dan over supply di Kabupaten Poso. Demand yang cukup besar pada Kabupaten Parigi Moutong maka perlu adanya penambahan supply material agar dapat mampu melayani pekerjaan konstruksi jalan khususnya pekerjaan lapisan pondasi atas dan lapisan pondasi bawah di daerah tersebut. Dan untuk Kabupaten Poso terjadi over supply yang artinya pasokan material konstruksi jalan telah mampu memenuhi pekerjaan jalan yang ada di daerah tersebut.

Saran

1.Diperlukan sebuah wadah yang beranggotakan semua perusahaan pemasok material khususnya material konstruksi jalan yang ada di Sulawesi Tengah untuk saling membantu dalam hal memasok material konstruksi jalan.2.Melakukan monitoring pergerakan pasokan material setiap tahun dan mengoptimalkan proses pengelolaan pasokan material serta mengintegritaskan pemanfaatannya berdasarkan prioritas sumberdana jalan (APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten) yang menggunakan material konstruksi jalan.3.Perlu adanya peningkatan pasokan material konstruksi jalan untuk memenuhi kebutuhan pada pekerjaan konstruksi jalan di Kabupaten Parigi Moutong.