BERITA DAKRAH KABUPATEN CIREBON m NOMOR , 6 TAHUW 2016 SERI .. * > PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN ( RAD AMPL) KABUPATEN CIREBON TAHUN 2016-2020 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Instruksi President Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan dan berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 440 / 4343 / Bangda tentang Tindaklanjut Program Pamsimas dan Penyusunan RAD AMPL bagi Kabupaten / Kota, serta untuk mendukung percepatan pencapaian Gerakan 100-0-100, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Cirebon Tahun 2016-2020. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang -Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 3 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851) ; 2. Undang -Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3046); 3 . Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) ; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848) ; 5 . Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
UntitledPERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 56 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA AKSI DAERAH PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD AMPL) KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2016-2020
BUPATI CIREBON,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Instruksi President Nomor 3
Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan dan
berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 440/4343/ Bangda
tentang Tindaklanjut Program Pamsimas dan Penyusunan RAD AMPL bagi
Kabupaten/ Kota, serta untuk mendukung percepatan pencapaian
Gerakan 100-0-100, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Cirebon Tahun 2016-2020.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa
Barat (Berita Negara Tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 65, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3046);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3848);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan
Perundang-undangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5234
);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) sebagaimana telah
beberapakali diubah, terakhirdengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentangPerubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2009 tentangPemberian Jaminan
dan Subsidi Bunga oleh PemerintahPusat dalam rangka Percepatan
Penyediaan Air Minum;
9. Peraturan Menteri Pekeijaan Umum Nomor 18/ PRT/M/2007tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem PenyediaanAir Minum;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 14 Tahun 2009tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Cirebon Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2009 Nomor 14,
Seri E.8);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 17 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon (Lembaran Daerah
Kabupaten Cirebon Tahun 2011 Nomor 17, Seri E. 7);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Cirebon Tahun
2014-2019 (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2015 Nomor 4,
Seri E.3).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA AKSI DAERAH
PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN (RAD AMPL) KABUPATEN
CIREBON TAHUN 2016-2020.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah
Kabupaten Cirebon; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Cirebon
dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah;
3. Bupati adalah Bupati Cirebon; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
yang selanjutnya disingkat
DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cirebon;
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Cirebon;
6. Satuan Keija Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD
adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah.
7. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut
Bappeda adalah unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan yang
melaksanakan tugas dan mengkoordinasikan penyusunan, pengendalian,
dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
8. Air Minum dan Penyehatan Lingkungan selanjutnya disingkat AMPL
merupakan program yang bertujuan untuk membangun prasarana dan
sarana air minum dan penyehatan lingkungan sehingga meningkatkan
aksesibilitas masyarakat terhadap air minum dan penyehatan
lingkungan;
9. Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan selanjutnya disingkat dengan RAD AMPL adalah dokumen
operasionalisasi kebijakan daerah jangka menengah dalam
pengembangan pelayanan air minum dan sanitasi yang menerapkan
pendekatan berbasis masyarakat dan pendekatan kelembagaan dalam
rangka mendukung percepatan pencapaian Gerakan 100-0-100;
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya
disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Cirebon;
11. PAMSIMAS adalah kependekan dari Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi berbasis Masyarakat merupakan program yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses ketersediaan air bersih
dan air minum bagi masyarakat yang bersamaan dengan swadaya
masyarakat dalam pemenuhan sarana sanitasi bagi keluarganya;
12. Rencana pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya
disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5
(lima) tahun;
13.Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat dengan SPM
adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga
secara minimal;
14. Indikator SPM bidang air minum adalah tersedianya akses air
minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan
perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan
pokok minimal 60 liter/orang/hari;
15. Indikator SPM bidang sanitasi adalah tersedianya sistem air
limbah setempat yang memadai dengan target SPM 60%, dan tersedianya
sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota dengan target SPM
5%;
16. Rencana keija pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat
RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun
atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah;
17. Rencana Keija SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renja SKPD
adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun;
18. Pendekatan berbasis masyarakat adalah pendekatan
yangmenempatkan masyarakat sebagai pelaku utama danpenentu dalam
penyelenggaraan pelayanan, melalui proses pemberdayaan dan
partisipasi aktif masyarakat;
19. Pendekatan berbasis lembaga adalah pendekatan penyelenggaraan
pelayanan melalui dinas, badan, perusahaan daerah, dan lembaga
swasta;
20. Percepatan pencapaian Gerakan 100-0-100 adalah Upaya pencapaian
target RPJMN 2015-2019 bidang Cipta Karya berupa target 100% akses
air minum, 0% kawasan permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi
layak;
21. Kineija adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang
dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengankuantitas dan
kualitas yang terukur;
22. Indikator kineija adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif
dan /atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil,
manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja
suatu program atau kegiatan;
23. Isu strategis adalah permasalahan utama dan tantangan utama
yang dinilai paling prioritas untuk ditangani selama periode
perencanaan karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan
karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka
menengah dan/atau panjang, dan menentukan tujuan pembangunan;
24. Arah kebijakan adalah pedoman tindakan yang diambil oleh
pemerintah daerah untuk mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan;
25.Strategi adalah langkah-langkah mendasar/jitu berisikan
program-program indikatif untuk mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan;
26. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang
dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan
tujuan pembangunan daerah;
27. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu
atau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur
pada suatu program, dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan
sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang
modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari
beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut, sebagai masukan
(input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/
jasa;
28. Koordinasi adalah kegiatan yang meliputi pengaturan hubungan
kerjasama dari beberapa instansi/ pejabat yang mempunyai tugas dan
wewenang yang saling berhubungan dengan tujuan untuk menghindarkan
kesimpangsiuran dan duplikasi;
29. Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan
rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi
permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil
tindakan sedini mungkin;
30. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi
masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap
rencana dan standar.
BAB II PERAN DAN FUNGSI RAD AMPL KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2016-2020 Pasal 2
RAD-AMPL Kabupaten Cirebon Tahun 2016-2020 berperan sebagai rencana
pengembangan kapasitas daerah untuk perluasan program pelayanan air
minum dan penyehatan lingkungan serta pengadopsian pendekatan AMPL
berbasis masyarakat selama Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2020
dalam rangka mendukung percepatan pencapaian Gerakan
100-0-100.
Pasal 3
dan sanitasi daerah jangka menengah; b. Rencana peningkatan kinerja
pelayanan air minum dan
sanitasi yang menerapkan pendekatan PAMSIMAS dan pendekatan
kelembagaan;
c. Media intemalisasi program/ kegiatan dengan pendekatan PAMSIMAS
ke dalam program/ kegiatan SKPD yang menangani bidang AMPL;
d. Acuan pengalokasian anggaran APBD bagi program-program
peningkatan kinerja pelayanan AMPL;
e. Acuan jumlah kelurahan/desa replikasi program PAMSIMAS minimal
untuk Tahun 2014 dan Tahun 2019.
Pasal 4
RAD-AMPL Kabupaten Cirebon Tahun 2016-2020 yang disusun berdasarkan
RPJMD Kabupaten Cirebon untuk mendukung percepatan pencapaian
Gerakan 100-0-100 dan pencapaian target RPJMN 2019 bidang air minum
dan penyehatan lingkungan, menjadi dokumen yang harus digunakan
dalam penyusunan RKPD, Renja SKPD, dan APBD Kabupaten Cirebon
sampai dengan 2019. Dokumen RAD AMPL Kabupaten Cirebon Tahun
2016-2020 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB III PELAKSANAAN RAD AMPL KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2016-2020 Pasal 5
Pelaksanaan RAD AMPL Kabupaten Cirebon Tahun 2016-2020 adalah
melalui RKPD, Renja SKPD, APBD Kabupaten Cirebon, serta dapat
melalui integrasi RAD AMPL Kabupaten Cirebon ke dalam
program/kegiatan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, dunia
usaha, dan masyarakat.
Pasal 6
Dalam hal pelaksanaan RAD AMPL Kabupaten Cirebon Tahun 2016-2020
dengan dana di luar APBD Kabupaten Cirebon maka pelaksanaan
program/kegiatan tersebut dikoordinasikan oleh Bappeda dan SKPD
teknis terkait.
Pasal 7
Pendanaan pelaksanaan RAD AMPL Kabupaten Cirebon Tahun 2016-2020
terbuka bagi sumber-sumber pendanaan diluar APBD dan APBN, dengan
tetap berpedoman pada mekanisme yang disepakati antara Pemerintah
Daerah Kabupaten Cirebon dengan pihak penyandang dana.
Pasal 8
(1) Pelaksanaan RAD AMPL Kabupaten Cirebon Tahun 2016-2020 tetap
harus memperhatikan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tahun
sebelumnya.
(2) Dalam hal pelaksanaan RAD-AMPL terjadi perubahan capaian
sasaran tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran
akhir Tahum 2020, maka perubahan sasaran dimuat dalam RKPD dan
Renja SKPD berdasarkan laporan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
RAD AMPL.
BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI RAD AMPL KABUPATEN
CIREBON TAHUN 2016-2020 Pasal 9
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi AMPL Kabupaten Cirebon Tahun
2016-2020 adalah sebagai berikut : a. Pemantauan pelaksanakan RAD
AMPL dilakukan minimal 2
(dua) kali dalam setahun; b. Evaluasi pelaksanaan RAD AMPL
dilakukan pada setiap akhir
tahun pelaksanaan; c. Hasil pemantauan dan evaluasi RAD AMPL
menjadi bahan
penyusunan kebijakan AMPL tahun berikutnya dan merupakan informasi
publik;
d. Kepala SKPD melakukan pemantauan dan evaluasi program/kegiatan
RAD-AMPL yang menjadi tanggung jawab SKPD masing-masing;
e. Dalam hal hasil pemantauan dan evaluasi menunjukkan adanya
ketidaksesuaian/ penyimpangan hasil, kepala SKPD melakukan tindakan
perbaikan / penyempumaan;
f. Kepala SKPD melalui Tim Teknis Penyusun RAD AMPL menyampaikan
hasil pemantauan dan evaluasi kepada Kepala Bappeda;
g. Masyarakat berhak menyampaikan pendapat dan masukan kepada
Pemerintah Daerah melalui Tim Teknis Penyusun RAD AMPL atas kineija
pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan daerah;
h. Masyarakat berhak memperoleh informasi tentang hasil tindak
lanjut pendapat dan masukannya tersebut;
i. Kepala Bappeda melakukan evaluasi terhadap laporan hasil
pemantauan dan evaluasi yang telah diolah Tim Teknis Penyusun RAD
AMPL;
j. Dalam hal evaluasi dari hasil pemantauan ditemukan adanya
ketidaksesuaian/ penyimpangan, Kepala Bappeda menyampaikan
rekomendasi dan langkah-langkah penyempumaan untuk ditindaklanjuti
oleh Kepala SKPD;
k. Kepala SKPD menyampaikan hasil tindak lanjut perbaikan/
penyempumaan kepada Kepala Bappeda;
l. Kepala Bappeda melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi kepada
Bupati.
BAB V KETENTUAN PENUTUP
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Cirebon.
Ditetapkan di Sumber pada tanggal 31 Oktober 2016
BUPATI CIREBON,
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIREBON,DAERAH KABU
YAYAT RUHYAT