Upload
vuongnhu
View
233
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIASEKRETARIAT JENDERALBIRO KOMUNIKASI DAN LAYANAN INFORMASIJI. Dr. Wahidin Raya NO.1 Jakarta 10710Telepon (021) 3449230 ext. 6347/48; Fax: (021) 3500847Website:www.depkeu.go.id; email: [email protected]
SIARAN ~tRSNomor : 23 IKLl/2013Tanggal: 20 Februari 2013
Tata Cara Perhitungan, Pengakuan Dan Pembayaran Unfunded Past ServiceLiability Program Tabungan Hari Tua Yang Dilaksanakan PT Taspen
Penyelenggaraan program tabungan hari tua pegawai negeri sipil (PNS) yang dilaksanakan
PT Taspen (Persero) dapat dan telah menimbulkan unfunded past service liability (Unfunded PSL),
yaitu kewajiban masa lalu untuk program tabungan hari tua PNS yang belum terpenuhi. Unfunded
PSL perlu dihitung dan dapat diakui sebagai kewajiban pemerintah sehingga perlu dialokasikan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembayarannya. Da/am rangka
penghitungan, pengakuan, dan pembayaran Unfunded PSL, Menteri Keuangan (Menkeu)
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.02/2013 tentang Tata cara
Perhitungan, Pengakuan, dan Pembayaran Unfunded PSL Program Tabungan Hari Tua PNS Yang
Dilaksanakan PT Taspen (Persero).
Berdasarkan PMK ini, Unfunded PSL yang diakui adalah yang terjadi dalam kondisi sebagai
berikut: (i) perubahan formula manfaat program tabungan hari tua PNS, (ii) kenaikan tabel gaji
pokok PNS yang menjadi dasar pembayaran manfaat program tabungan hari tua PNS, dan (iii)
penambahan peserta baru yang tanggal penempatan berbeda dengan tanggal pengangkatan. Jika
terjadi Unfunded PSL akibat kondisi dimaksud, aktuaris PT Taspen menghitung Unfunded PSL.
Dalam hal diperlukan, Menkeu dapat meminta PT Taspen menunjuk aktuaris independen untuk
menghitung Unfunded PSL. PT Taspen menyampaikan hasil perhitungan Unfunded PSL kepada
Menkeu yang selanjutnya ditetapkan jumlah dana Unfunded PSL. Penetapan jumlah dana
dimaksud menjadi dasar pengakuan Unfunded PSL sebagai kewajiban oleh pemerintah. Unfunded
PSL yang telah diakui dapat dibayarkan secara sekaligus atau secara bertahap dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan negara dan tingkat solvabilitas PT Taspen (Persero).
Dalam rangka pembayaran Unfunded PSL, Menkeu selaku Pengguna Anggaran menetapkan
Direktur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa pengguna Anggaran (KPA) dan KPA akan
menunjuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (SPM). Selain itu, KPA juga menyelenggarakan akuntansi dan pelaporan.
Dalam PMK ini diatur ketentuan mengenai tatacara pembayaran Unfunded PSL dimulai
dengan pengajuan usulan pembayaran Unfunded PSL yang telah ditetapkan Menteri Keuangan
oleh PT Taspen (Persero) kepada KPA, pengajuan oleh KPA kepada Menteri Keuangan c.q.
Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) sampai dengan prosedur terakhir yaitu penerbitan Surat
Perintah Pencairan Dana oleh KPPN untuk untung PT Taspen (Persero) pada rekening bank yang
ditunjuk.
PMK rru Juga mengatur Unfunded PSL tahun 2007 s.d tahun 2011 ditetapkan sekaligus
berdasarkan hasil due diligence atas Unfunded PSL per tanggal 31 Desember 2011 oleh Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan yaitu tanggal 16 Januari 2013.
Informasi lebih lengkap mengenai PMK ini dapat dilihat di www.kemenkeu.go.id.(du)
__ -.""'~ 'ramadi f___ - rr 195808111983111001