50
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA DEPUTI BIDANG SISTEM DATA DAN INFORMASI DEPUTI BIDANG SISTEM DATA DAN INFORMASI SUB BIDANG INFORMASI METEOROLOGI PUBLIK SUB BIDANG INFORMASI METEOROLOGI PUBLIK MODUL PRAKTIS MODUL PRAKTIS PENGETAHUAN PENGETAHUAN CUACA DAN IKLIM CUACA DAN IKLIM O L E H : O L E H : Drs. Achmad Zakir, AhMG, MMSi Drs. Achmad Zakir, AhMG, MMSi

Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKABADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKADEPUTI BIDANG SISTEM DATA DAN INFORMASIDEPUTI BIDANG SISTEM DATA DAN INFORMASI

SUB BIDANG INFORMASI METEOROLOGI PUBLIKSUB BIDANG INFORMASI METEOROLOGI PUBLIK

MODUL PRAKTISMODUL PRAKTISPENGETAHUAN PENGETAHUAN

CUACA DAN IKLIMCUACA DAN IKLIM

O L E H :O L E H :

Drs. Achmad Zakir, AhMG, MMSiDrs. Achmad Zakir, AhMG, MMSi

J A K A R T A

2 0 0 8

Page 2: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

BAB I

PROFIL BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika

Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada

tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh

Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya

berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan

cuaca dan geofisika. Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan

tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi

pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau

Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada

tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatan

di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan magnet bumi dipindahkan dari

Jakarta ke Bogor. Pengamatan gempa bumi dimulai pada tahun 1908 dengan

pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert di Jakarta, sedangakn

pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada tahun 1928. Pada tahun

1912 dilakukan reorganisasi pengamatan meteorologi dengan menambah

jaringan sekunder. Sedangkan jasa meteorologi mulai digunakan untuk

penerangan pada tahun 1930. Pada masa pendudukan Jepang antara tahun

1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika diganti

menjadi Kisho Kauso Kusho. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia

pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua: Di Yogyakarta

dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara

Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara.

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 2

Page 3: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan

Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya

diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada

juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah

Republik Indonesia , kedudukan instansi tersebut di Jl. Gondangdia, Jakarta.

Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia

dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi jawatan

Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan

Umum. Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai

anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization

atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent

Representative of Indonesia with WMO. Pada tahun 1955 Jawatan Meteorologi

dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika di

bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan

menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen

Perhubungan Udara. Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi Direktorat

Meteorologi dan Geofisika, kedudukannya tetap di bawah Departemen

Perhubugan Udara. Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika

diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi

setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1980

statsunya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama

Badan Meteorologi dan Geofisika, tetap berada di bawah Departemen

Perhubungan. Terakhir pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor

46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 3

Page 4: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi

dan Geofisika.

I. 2. Tugas dan Fungsi BMG

Berdasarkan peraturan diatas maka BMG mempunyai status sebuah

Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala

Badan. BMG mempunyai tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang

Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, dan Geofisika sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi dan Geofisika

menyelenggarakan fungsi :

Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi,

klimatologi, kualitas udara dan geofisika.

Koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas

udara dan geofisika.

Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan

swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.

Penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran,

pengolahan dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi,

klimatologi, kualitas udara dan geofisika.

Penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi,

kualitas udara dan geofisika.

Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang

perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana,

kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan

rumah tangga.

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 4

Page 5: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Dalam melaksanakan fungsinya Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)

mempunyai kewenangan :

Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.

Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan

secara makro.

Penetapan sistem informasi di bidangnya.

Penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi

penerbangan dan maritime.

Pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi.

Pemberian jasa meteorologi dan klimatologi.

Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, yaitu :

Pengamatan dan pemberian jasa geofisika.

Pengamatan dan pemberian jasa kualitas udara.

Pengaturan sistem jaringan pengamatan geofisika.

Penetapan standar teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas

udara dan geofisika.

UPT adalah Unit Pelaksana Teknis merupakan kepanjangan tangan dari BMG

yang berada di daerah – daerah terdiri dari :

1. 5 Regional yang diberi nama Balai Besar Wilayah meliputi :

Balai Besar Wilayah I di Medan

Balai Besar Wilayah II di Ciputat

Balai Besar Wilayah III di Denpasar

Balai Besar Wilayah IV di Makasar

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 5

Page 6: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Balai Besar Wilayah V di Jayapura

2. 173 Kantor Stasiun di seluruh Indonesia meliputi :

Stasiun Meteorologi Synoptik / Bandara

Stasiun Meteorologi Maritim

Stasiun Klimatologi

Stasiun Geofisika

Stasiun Pemantauan GAW

I. 3. Struktur Organisasi

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 6

Page 7: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

I. 4. Produk Informasi cuaca dan Iklim

A. Iklim/Musim

a. Prakiraan awal musim hujan /kemarau, Maret dan September

b. Prakiraan sifat curah hujan bulanan, setiap bulan

c. Prediksi potensi banjir, saat musim penghujan

d. Informasi sesuai dengan permintaan

B. Cuaca

a. Informasi cuaca dunia

b. Informasi cuaca Indonesia

c. Informasi cuaca kawasan wisata

d. Peringatan dini

e. Informasi badai tropis

f. Informasi khusus untuk penerbangan, bukan untuk umum

g. Informasi khusus untuk pelayaran

C. Informasi lain berdasarkan permintaan

Contoh;

- informasi untuk keperluan clim asuransi,

- shooting,

- pembangunan gedung

- Pola tanam

- dll

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 7

Page 8: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

BAB II

DEFINISI / PENGERTIAN UNSUR METEOROLOGI

Atmofer adalah campuran dari berbagai gas yang menyelubungi bumi dan

merupakan bagian yang tak terpisahkan karena pengaruh gravitasi.

Komposisi gas : Nitrogen 78.08 %, Oksigen 20.946 %, Argon 0.934 %, Karbon

dioksida 0.033 %, Neon 0.00182 %, Helium 0.00052 % dan sisanya

merupakan campuran Krypton, Hidrogen, Xenon, Ozon dan Radon sebesar

0.00066 %.

Susunan Atmosfer : Troposfer, Stratosfer, Mesosfer dan Thermosfer (Ionosfer

dan Exosfer).

Cuaca adalah keadaan / fenomena fisik dari atmosfer (yang berhubungan

dengan Suhu, Tekanan Udara, Angin, Awan, Kelembaban Udara,

Radiasi, Jarak Pandang / Visibility dsb) di suatu tempat dan pada waktu

tertentu.

Contoh : Pengamatan cuaca dilakukan setiap hari.

Iklim adalah aspek dari cuaca di suatu tempat dan pada waktu tertentu dalam

jangka panjang.

Contoh : Evaluasi dan Prakiraan Hujan bulanan, Prakiraan Musim Hujan

dan Kemarau.

Musim / Monsoon adalah suatu pola sirkulasi angin yang berhembus secara

periodik pada suatu periode (minimal 3 bulan) dan pada periode yang

lain polanya akan berlawanan. Oleh masyarakat awam sering dikaitan

dengan iklim dan curah hujan sehingga terjadi anggapan kalau musim

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 8

Page 9: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

pasti musim hujan dan kemarau. Padahal Musim Hujan dan Kemarau

merupakan akibat dari pola sirkulasi global.

Contoh : Musim / Monsoon Dingin Asia yang mempengaruhi wilayah

Indonesia memasuki Musim Hujan atau masyarakat awam biasa

menyebut musim Baratan dan sebaliknya.

Gelombang Pasang (Storm surge) : air laut yang sampai ke daratan

berbarengan dengan kecepatan gelombang, gelombang ini mirip dengan

fenomena tsunami, tapi bukan tsunami. Gelombang pasang jarang terjadi di

Indonesia, karena gelombang ini akibat langsung dari suatu badai tropis/siklon

tropis dengan intensitas tinggi yang akan memasuki daratan, sedangkan

Indonesia tidak pernah dilintasi oleh badai tropis

Gelombang Tinggi : gelombang laut yang terjadi di tengah laut atau dekat

pantai akibat kecepatan angin, jira angin kencang maka gelombangnya tinggi

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 9

Page 10: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

BAB III

UNSUR DAN ALAT PENGAMATAN CUACA

3.1. Unsur – unsur Cuaca

1. Suhu Udara

Merupakan ukuran panas yang dikandung oleh suatu zat / benda

Dinyatakan dalam derajad Celsius atau Fahrenheit

Temperatur Standard pada permukaan laut 59° F / 15 C

2. Tekanan Udara

Adalah representasi dari berat atmosfer, yang dipengaruhi oleh proses –

proses penumpukan massa udara dan pengurangan massa udara.

Berubah terhadap ketinggian.

Dengan mempergunakan acuan tekanan udara pada permukaan laut

setara – 30 inc mercury dan 1013.25 mb.

3. Angin

Adalah pergerakan udara yang dipicu oleh adanya perbedaan tekanan

udara sebagai akibat dari perbedaan temperatur di permukaan bumi,

dinyatakan dalam arah dan kecepatan. Arah angin dinyatakan dalam

derajat sedangkan kecepatan dinyatakan dalam satuan Internasional dan

sering menggunakan table / skala yang lebih dikenal dengan sebutan

“Beaufort Scale / Skala Beaufort” dengan satuan “knots”. (1 knots = 0.5

m/s atau 1.8 – 1.9 km/jam)

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 10

Page 11: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

4. Jarak Pandang (Visibility)

Adalah tingkat kejernihan Atmosfer yang berhubungan dengan

penglihatan manusia dan dinyatakan dalam jarak. Dengan kata lain

Visibility adalah Jarak Pandang mendatar terjauh dimana suatu benda

masih dapat dilihat di cakrawala. Biasanya dipengaruhi oleh Kabut,

Halimun, Awan Rendah dan Udara Kabur.

5. Kelembaban Udara

Adalah suatu ukuran untuk menyatakan banyaknya uap air yang ada di

dalam suatu bagian dari udara / atmosfera.

Kelembaban ada tiga macam yaitu : Kelembaban Mutlak (Absolute

Humidity), Kelembaban Nisbi (Relative Humidity) dan Kelembaban

Spesifik (Specific Humidity).

Kelembaban Mutlak : berat uap air dalam setiap satuan berat udara

sama dengan massa jenis uap air.

Kelembaban Nisbi : berat uap air dalam setiap satuan isi dari udara itu

(perbandingan antara massa uap air yang ada di dalam suatu volume

udara dengan massa uap air yang diperlukan untuk membuat jenuh

udara tersebut pada suhu yang sama).

Kelembaban Spesifik : tekanan uap air gas terhadap uap air maksimum

pada suhu gas.

Dari ketiga hal tersbut di atas, Kelembaban Nisbi lebih dikenal secara

luas dan dinyatakan dalam persen (%).

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 11

Page 12: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

6. Perawanan / Awan

Tingkat keadaan awan dinyatakan dalam “Oktas”

Awan dibedakan dalam 2 golongan yang besar yaitu :

a. Awan bentuk Cumulus (Cumuliform cloud) juga sering disebut awan

konvektif karena dalam pembentukannya berkembang ke atas.

Umumnya terpisah-pisah antara satu dengan yang lainnya.

b. Awan bentuk Stratus (Stratiform cloud) dalam pembentukannya

berkembang merata merupakan lembaran atau lapisan-lapisan yang

menutupi sebagian besar dari langit.

Dari golongan-golongan awan, ada 10 golongan dan variasi awan yang

penting, yaitu :

a. Cirrus ( Ci )

b. CirroCumulus ( Cc )

c. CirroStratus ( Cs )

d. AltoCumulus ( Ac )

e. AltoStratus ( As )

f. NimboStratus ( Ns )

g. Stratus ( St )

h. StratoCumulus ( Sc )

i. Cumulus ( Cu )

j. CumuloNimbus ( Cb )

Daerah asal awan adalah daerah / lapisan atmosfer dinama golongan

awan tertentu sering terbentuk.

Batas-batas ketinggian dari tiap-tiap daerah asal awan, sebagai berikut :

Daerah Daerah Kutub Daerah Sedang Daerah Tropis

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 12

Page 13: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Awan

RendahDari permukaan

bumi – 2 km

Dari permukaan

bumi – 2 km

Dari permukaan

bumi – 2 km

Menengah 2 – 4 km 2 – 7 km 2 – 8 km

Tinggi 3 – 8 km 5 – 13 km 6 – 18 km

Berdasarkan golongan di atas, maka dapat dibagi menjadi 3 daerah

awan yang meliputi :

a. Awan Tinggi : Cirrus, CirroCumulus dan CirroStratus.

b. Awan Menengah : AltoCumulus, AltoStratus dan NimboStratus.

c. Awan Rendah : Stratus, StratoCumulus, Cumulus dan

CumuloNimbus

Ciri – ciri / difinisi dari golongan awan adalah sebagai berikut :

a. Cirrus :

Awan putih terpisah – pisah, seperti benang-benang halus

putih atau perca – perca putih atau jalur – jalur sempit. Awan

ini tampak seperti berserabut dan keperak – perakan. Lebih

banyak timbul di daerah lintang tinggi.

b. CirroCumulus :

Awan tipis, perca-perca putih, lembaran atau lapisan tanpa

bayangan terdiri dari elemen – elemen yang sangat kecil

berbentuk biji, lipatan dsb, mengumpul atau memancar.

Umumnya mempunyai susunan yang teratur. Berbentuk

lapisan berbayang-bayang.

c. CirroStratus :

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 13

Page 14: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Transparan, dengan puncak seperti berserabut keputih –

putihan atau halus, menutupi sebagian atau seluruh langit.

Umumnya menimbulkan fenomena “Halo”.

d. AltoCumulus

Awan putih atau abu-abu, kedua-duanya bercampur yang

berbentuk perca-perca, lembaran, rata, gumpalan-gumpalan

bulat dsb, kadang-kadang sebagian berserabut atau kabur

dan dapat berkumpul maupun tidak. Umumnya mempunyai

bayangan.

e. AltoStratus

Awan lembaran atau lapisan-lapisan jalur yang berwarna abu-

abu atau kebiru-biruan. Menutupi seluruh atau sebagian dari

langit yang memiliki bagian-bagian yang tipis sehingga dapat

dilihat fenomena “Halo”. Merupakan awan menengah yang

sering berkembang masuk ke daerah awan tinggi.

f. NimboStratus

Lapisan awan abu-abu sering gelap, bentuk dan warnanya

dikaburkan oleh adanya hujan yang terus menerus atau salju

yang biasa terjadi. Bentuknya seperti lapisan-lapisan yang

cukup tebal sehingga matahari sama sekali tidak tampak.

Dibawahnya sering terdapat awan rendah yang kasar.

Merupakan awan menengah yang sering berkembang naik

ke atas masuk daerah awan tinggi maupun ke bawah masuk

daerah awan rendah.

g. Stratus

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 14

Page 15: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Umumnya merupakan lapisan awan abu-abu dengan dasar

awan hampir serba sama (dasar awan homogen). Dapat

menimbulkan drizzle, ice prisma atau snow grains. Tidak

menimbulkan fenomena halo, kecuali pada suhu-suhu yang

rendah.

h. StratoCumulus

Awan abu-abu atau keputih-putihan atau campuran dari

keduanya, merupakan lemparan atau lapisan dan

kebanyakan selalu dengan bagian-bagian yang gelap, tidak

berserabut kecuali bila ada “Virga”. Sebagian besar dari

susunan-susunan elemennya teratur.

i. Cumulus

Merupakan awan terpisah-pisah, umumnya padat dengan

batas-batas yang jelas. Berkembang vertical dalam bentuk

seperti bukit, seperti kubah-kubah, atau menara-menara,

bagian atasnya tampak seperti bunga kol, juga disebut awan

konvektif. Bagian-bagian yang kena sinar matahari tampak

putih berkilauan. Dasarnya gelap dan hampir horizontal,

kadang-kadang awan Cu ini berbentuk kasar.

j. Cumulonimbus (Cb)

Awan besar dan padat, tinggi berbentuk seperti gunung atau

menara-menara yang besar. Bagian kecil dari puncaknya

biasanya halus berserabut atau berjalur-jalur dan hampir

selalu rata, bagian puncaknya ini sering berpencar dalam

bentuk seperti landasan atau seperti jambul besar. Di bawah

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 15

Page 16: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

dasar awan ini sering sangat gelap, dan sering terdapat

awan-awan rendah yang kasar dan tergabung dengan awan

di atasnya maupun tidak. Kadang-kadang terjadi virga dari

bagian awan ini. Khusus jenis awan ini akan dibahas lebih

lengkap di bagian yang lain.

7. Hujan

Adalah tetesan air yang jatuh dari lapisan atmosfer baik yang

sampai ke bumi maupun tidak. Banyaknya air hujan yang terkumpul

dalam suatu tempat yang tidak menguap, meresap dan mengalir

disebut “Curah Hujan” dan dinyatakan dalam satuan “milimeter”.

Curah hujan 1 milimeter artinya dalam luasan 1 meter persegi

tertampung air hujan setinggi 1 milimeter atau 1 liter.

Untuk intensitas hujan, mengacu pada standar Internasional (WMO) adalah

sebagai berikut :

Kriteria Hujan Intensitas per Jam Intensitas per hari

Sangat Ringan

Ringan

Sedang / Normal

Lebat

Sangat Lebat

< 0.1 mm

0.1– 5.0 mm

5.0 – 10 mm

10 – 20 mm

> 20 mm

< 5.0 mm

5.0 – 20 mm

20 – 50 mm

50 – 100 mm

> 100 mm

Sedangkan untuk pola hujan di Indonesia ada 3 tipe, yaitu :

1. Tipe Equatorial adalah tipe hujan yang tidak begitu

jelas perbedaan musim hujan dan kemaraunya (mempunyai 2

puncak hujan)

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 16

Page 17: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

2. Tipe Monsoon / Musim adalah tipe hujan yang sangat

jelas perbedaan antara musim hujan dan kemarau (berbentuk

“V” / jumlah curah hujan minimum terjadi pada bulan Juni, Juli

atau Agustus)

3. Tipe Lokal adalah tipe hujan yang mempunyai 1

puncak hujan (kebalikan dari tipe Monsoon / jumlah curah

hujan maksimum terjadi pada bulan Juni, Juli atau Agustus)

3.2. Alat Pengukur Unsur – unsur Cuaca

1. Suhu Udara Alat yang digunakan adalah Termometer dengan menggunakan

standar satuan Celcius, Fahrenheit dan Kelvin.

Macam – macam termometer yang digunakan dalam pengamatan

meteorologi dan klimatologi adalah sebagai berikut :

Termometer Maksimum

Adalah termometer air raksa yang diletakkan mendatar agak miring

ke atas karena adanya tegangan permukaan. Digunakan untuk

mengukur Suhu Udara Maksimum.

Termometer Minimum

Adalah termometer yang berisi alkohol dan diletakkan mendatar agar

tidak adanya gaya gravitasi. Digunakan untuk mengukur Suhu Udara

Minimum.

Termometer Tanah

Merupakan termometer yang diletakkan di dalam tanam dengan

kedalaman yang berbeda, antara lain 5, 10, 20, 30, 50 dan 100 cm.

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 17

Page 18: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Digunakan untuk mengukur suhu tanah dan dipakai di bidang

Klimatologi.

2. Tekanan Udara

Alat yang digunakan adalah Barometer dengan menggunakan

standar satuan milibar (mb) dan hektopascal (hpa).

Macam – macam barometer yang sering digunakan adalah sebagai

berikut :

Barometer air raksa

Barometer Aneroid

Barometer Digital

Barograf

Dari keempat macam barometer tersebut diatas, Barometer air raksa

yang menggunakan beberapa koreksi meliputi : Koreksi indeks,

koreksi tinggi, koreksi suhu dan koreksi lintang.

3. Angin

Alat yang digunakan adalah Anemometer dan Wind Shock, dengan

menggunkan standar satuan knots sedangkan di beberapa negara

ada yang menggunakan satuan km/jam atau mil/jam.

Anemometer dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

Wind Vanes digunakan untuk menentukan arah angin.

Wind Cup (Cup Anemometer) digunakan untuk menentukan

kecepatan angin.

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 18

Page 19: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Sedangkan untuk Wind Shock berupa bendera panjang bulat dan

lonjong, sering ditemui di landasan – landasan pesawat terbang

(Bandara).

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 19

Page 20: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 20

Page 21: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

4. Jarak Pandangan (Visibility)

Sering dilakukan secara visual / mata manusia sebagai alatnya yang

berpatokan pada suatu benda dengan jarak sudah ditentukan dahulu.

Sedangkan di Bandara – bandara sudah menggunakan alat semi

otomatis dan otomatis yang biasa disebut ”Runway Visual Range

(RVR)”.

5. Kelembaban UdaraAlat yang digunakan adalah Psychrometer dan Higrometer rambut

atau higrograf rambut. Higrograf biasanya disatukan dengan

termograf sehingga sering disebut Termohigrograf. Sensornya dibuat

dari rambut dan pias pencatatnya harian atau mingguan. Alat ini

dapat mencatat kelembapan nisbi sampai 100 %.

Jenis – jenis Psychrometer yang sering digunakan adalah sebagai

berikut :

Psychrometer Assman

Psychrometer Sling / Putar

Psychrometer Sangkar atau Termohigrograf

6. AwanSering dilakukan secara visual / mata manusia sebagai alatnya,

dengan menggunakan standar satuan oktas (banyaknya awan yang

menutupi langit) dan memakai bilangan 1 – 8, sedangkan untuk

bilangan 9 digunakan jika kondisi awan sama sekali tidak dapat

terpantau.

7. Hujan

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 21

Page 22: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Alat yang sering digunakan adalah Penakar Hujan dan air hujannya

diukur dengan gelas ukur yang standar Meteorologi (BMG dan

WMO).

Jenis – jenis penakar hujan antara lain:

Penakar hujan biasa (Observasi) yang mempunyai luas corong 100

cm2 dan dipasang 120 cm dari tanah.

Penakar hujan otomatis dipasang 140 cm dari tanah ada 2 jenis,

yaitu :

Penakar hujan sifon (tipe Hellman) yang mempunyai luas corong 200

cm2

Penakar hujan timbangan (Tipping Bucket) yang mempunyai luas

corong 400 cm2

8. Lama / Durasi Penyinaran MatahariJenis alat yang sering dipakai dalam pengukuran durasi / lamanya

penyinaran matahari adalah jenis Campbell-Stokes dan Jordan. Alat

ini menggunakan pias yang terbuat dari kertas khusus dengan tujuan

akan mudah terbakar. Jika matahari tertutup awan maka pias tidak

akan terbakar.

Durasi penyinaran matahari selama 12 jam (dari matahari terbit

sampai matahari terbenam), sementara di Indonesia durasi

penyinaran matahari sering diukur selama 8 jam saja, yaitu dari jam

08.00 sampai jam 16.00.

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 22

Page 23: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

BAB IV

APLIKASI CUACA DAN IKLIM SERTA PENGGUNAANNYA

4.1. CUACA1. Infomasi cuaca untuk Penerbangan

Merupakan bentuk layanan cuaca yang berhubungan dengan “take off”

dan “landing” pesawat serta cuaca selama perjalanan pesawat. Bentuk

informasinya antara lain :

METAR (Meteorological Report) berita cuaca yang kirim ke jaringan

komunikasi penerbangan setiap 30 menit sekali.

SPECI (Special Report) merupakan bentuk informasi cuaca khusus

jika terjadi perubahan cuaca secara tiba – tiba yang penting /

signifikan yang terjadi di luar jam pelaporan.

TAFOR, ROFOR dan ARFOR merupakan bentuk informasi

prakiraan cuaca saat dan selama perjalanan pesawat.

2. Informasi cuaca untuk Maritim / Kelautan

Merupakan bentuk layanan cuaca yang berhubungan dengan keadaan

cuaca di laut terutama masalah arah dan kecepatan angin, tinggi

gelombang, arah dan tinggi arus, alun serta pasang surut air laut.

3. Informasi cuaca untuk masyarakat dan Instansi terkait

Merupakan bentuk layanan cuaca yang berkaitan dengan keadaan cuaca

hari ini (nowcasting) periode 3 – 12 jam ke depan di suatu tempat. Layanan

ini sering diberikan kepada masyarakat, PU, Bakornas PB dll termasuk

jika terjadi cuaca yang ekstrim (Warning / Peringatan Dini). Bentuk layanan

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 23

Page 24: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

yang berupa prakiraan cuaca harian atau tiga harian dan prospek cuaca

seminggu ke depan.

4.2. IKLIMMerupakan informasi berupa evaluasi dan prakiraan bulanan yang

dikeluarkan sebulan sekali, awal musim hujan dan kemarau setiap 6 bulan

sekali untuk awal musim hujan akan diinformasikan pada bulan September

sedangkan awal musim Kemarau pada bulan Maret. Kegunaan yang lainnya

untuk membantu masyarakat dan instansi pemerintah terkait (pertanian dan

kehutanan) dalam menentukan pola tanam yang sesuai dengan musim yang

berlaku.

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 24

Page 25: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

BAB V. CUACA EKSTREM

Kejadian / Fenomena atmosfer yang terjadi di suatu tempat pada waktu

tertentu dan dapat mengakibatkan kerusakan / bencana. Fenomena tersebut

bisa saja terjadi karena ekstremnya unsur – unsur cuaca.

5.1. TemperaturFenomena gangguan sirkulasi di Samudera Pasifik yang sering disebut juga

“EL-NINO“ dan “LA-NINA”. Hal ini bisa mempengaruhi distribusi curah hujan di

wilayah Indonesia.

Jika fenomena El Nino terjadi maka di wilayah Indonesia musim

kemaraunya akan panjang terutama berpengaruh di wilayah Indonesia bagian

Tengah hingga Timur. Sebaliknya bila fenomena La Nina terjadi maka di

wilayah Indonesia distribusi curah hujan akan lebih banyak dan beberapa

tempat curah hujan cukup tinggi bahkan sangat tinggi

5.2. HujanHujan termasuk dalam katagori / kriteria ekstrim jika hujan yang terjadi berupa

“Hail” atau dengan intensitas per jam antara 10 – 20 mm atau lebih. Hail

merupakan hujan yang sampai ke permukaan bumi masih berupa partikel Es.

Hail sendiri disebabkan oleh pertumbuhan beberapa sel awan Cumulo Nimbus

(Cb) dan biasanya menyertai Badai Guntur yang dahsyat / hebat bahkan

sangat dahsyat / hebat.

5.3. Badai

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 25

Page 26: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Badai adalah angin yang mempunyai kecepatan yang cukup tinggi,

sementara istilah badai akan menjadi trauma bagi masyarakat, karena

pengertian badai selalu dikaitkan dengan badai yang pernah melanda Negara

Amerika, Filipina, Australia, Jepang dan Negara lainnya, sementara sebutan

badai di Indonesia menjadi tidak jelas, karena kata badai menjadi kata

pertama yang diikuti kata lainnya, seperti badai angin, badai hujan, badai

guntur, badai debu dsb.

5.4. Badai AnginSquall adalah kenaikan kecepatan angin secara tiba – tiba / mendadak lebih

dari 15 knots yang berlangsung dalam beberapa menit sesudah

itu menurun kembali.

Gust adalah kenaikan kecepatan angin secara tiba – tiba / mendadak lebih

dari 15 knots yang berlangsung hanya dalam beberapa detik

kurang dari 1 menit.

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 26

Page 27: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Adanya Squall selalu disertai dengan adanya penurunan suhu udara yang

merupakan sifat dari Squall awan hujan dan umumnya berkaitan dengan arus

udara turun dari sel – sel Badai Guntur.

Squall dan Gust umumnya dihasilkan dari akhir tahap matang awan Cumulo

Nimbus dimana sebagian besar gerakan udara dalam awan adalah ke bawah

setelah menyentuh / memukul permukaan bumi mengalir mendatar.

5.5. Badai Guntur ( Thunderstorm )Merupakan fenomena akibat adanya pertumbuhan sel awan Cumulus

Congestus yang berkembang menjadi awan CumuloNimbus. Awan inilah yang

dapat mengakibatkan fenomena – fenomena atmosfer yang meliputi : kilat,

guntur/petir, hujan lebat disertai yang disertai kilat/petir, angin kencang sesaat

berdurasi singkat yang biasa disebut “Gusty” (oleh kalangan meteorologist),

“Up Draft” dan “Down Draft” (oleh dunia penerbangan) dan “Putting Beliung”

(oleh masyarakat umum) serta Badai Tropis.

Pada dasarnya semua Badai Guntur (Thunderstorm) terdiri dari beberapa sel.

Badai Guntur yang dahsyat / hebat bahkan sangat dahsyat / hebat dapat

menghasilkan “Hail (Hujan Es)” bahkan Tornado.

5.6. Kilat (Lightning) adalah fenomena pelepasan muatan listrik yang begitu

besar di atmosfer / udara karena adanya beda potensial listrik yang sangat

besar antara awan dengan awan atau awan dengan permukaan bumi.

Kilat tidak akan teramati sebelum puncak awan mencapai paras suhu – 20 C,

sedangkan frekuensi kilat terbanyak terjadi pada saat hujan.

Guntur adalah gejala akibat adanya Kilat / Petir.

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 27

Page 28: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Energi Guntur jika ditinjau dari Energi Kinetitnya maka dapat diambil

perbandingan sebagai berikut :

SISTEM Energi Kinetik (Kilo Watt / Jam)

Gust

Dust Devil

Tornado

Thunderstorm

Bom Atom (Nagasaki)

Hurricane

Bom Hidrogen

10o

10

104

106

107

1010

1010

Pertumbuhan awan Cumulus ukurannya dapat mencapai panjang 90 km, lebar

30 km dan tebal 5 – 8 km.

Tahap hidup tiap Badai Guntur dapat dibagi dalam 3 tingkatan yang ditandai

dengan adanya gerakan Vertical / ke atas, sebagai berikut :

1. Tahap CumulusPada tahap ini gerakan udara dalam sel awan bergerak ke atas / naik

(terjadi Up Draft) yang dominan, suhu dalam awan lebih besar dari

lingkungan / sekitarnya.

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 28

Page 29: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Gambar tahap Cumulus dari pertumbuhan awan Cb

2. Tahap Dewasa / MatangPada tahap ini ditandai dengan mulai jatuhnya endapan pertama ke muka

bumi dan terbentuk arus udara (draft) ke bawah / turun serta suhu dalam

awan lebih kecil dari lingkungan / sekitarnya.

Gambar tahap dewasa dari pertumbuhan awan Cb

3. Tahap PunahPada tahap ini merupakan tingkatan akhir dari Badai Guntur yang ditandai

arus udara ke atas / naik (Up Draft) berhenti dan arus udara ke bawah /

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 29

Page 30: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

turun yang dominan, suhu dalam awan sama dengan suhu lingkungan

/sekitarnya.

Gambar tahap dissipasi / punah dari pertumbuhan awan Cb

5.7. Badai Tropis/Siklon Tropis 1. Pengertian

Yang dimaksudkan dengan badai dalam Meteorology adalah Cyclone /

Typhon / Huricane atau Tropical Cyclone disebut Tropical Cyclone karena

daerah pertumbuhannya dilintang Tropis karena itu disebut Tropical Cyclone

atau Badai Tropis.

Badai Tropis (Typhoon atau Tropical Cyclone), definisi masyarakat

orang awam istilah badai adalah menggambarkan ular yang sedang

melongkar, sedangkan istilah ilmiahnya Cylone / Badai adalah pusaran

angin kencang dengan diameter s/d 200 km/jam dan berkecepatan > 200

km/jam serta mempunyai lintasan sejauh 1000 km. Setiap Negara berbeda –

beda dalam menyebutkan istilah badai seperti untuk Negara Amerika biasa

menyebutkan Hurricane atau Cyclone, Negara Jepang menyebutnya dengan

nama Typhoon, Negara Australia menyebutnya dengan Tropical Cyclone /

Willi – Willi, sedangkan masyarakat Indonesia cenderung menyebutkan

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 30

Page 31: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

dengan istilah tunggal Badai, padahal yang benar adalah Badai Tropis, karena

tumbuhnya di lautan lintang tropis.

2. Kriteria dan Nama Badai TropisKrieteri badai dapat dilihat dari kecepatan angina disekitar badai itu sendiri,

kecepatan angin antara 10 – 34 knot tidak termasuk disebut Badai tapi

merupakan bibit badai, atau angin kencang, lebih dari 34 knot barulah disebut

Badai dan diberi harus diberi nama, untuk wilayah Indonesia yang berwenang

memberi nama adalah Australia, sementara Indonesia baru akan diberi

tanggungjawab pada awal tahun 2007

Sedangkan dilihat dari daerah pertumbuhan Badai Tropis selalu di lautan

bebas dengan suhu laut sekitar 27 oC, dan akan melemah ketika didaratan,

badai tropis begerak menuju lintang tinggi (menjauhi lintang ekuator), karena

itu topan atau badai tropis France,Daryl, Jim dlsb, tidak mungkin sampai

ke Indonesia, karena Indonesia berada pada lintang 11 o LU – 6 o LS

Di Indoensia sendiri tidak mungkin menjadi daerah lintasan Badai seperti

Amerika, Cina, Jepang dan Filipina, melainkan hanya pengaruh atau efek

tidak langsung, apabila ada badai tropis yang tumbuh dekat dengan perairan

Indonesia, seperti :

Pada saat musim kemarau, Badai Tropis tumbuh disekitar utara

perairan Papua Nugini dan bergerak kearah Filipina dan Korea/Jepang,

biasanya daerah yang terpengaruh adalah sekitar Sulawesi Utara, dan

Papua Nugini

Pada saat musim Hujan, badai tropis tumbuh disekitar peariaran Laut

Timor atau Teluk Carpentaria dan bergerak kerah Barat atau Barat

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 31

Page 32: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Daya, daerah yang dipengaruhinya adalah NTT, NTB, Jawa, Bali dan

Sumatera Selatan.

3. Intensitas Badai Tropis dibagi dalam 5 kategori yaitu :

Kategori 1 ( 65 – 83 knot/119 – 153 km/jam) : dapat merusak rumah,

pepohonan, juga merusak tempat kapal bersandar

Kategori 2 (84 to 95 knots / 154 to 177 km/jam) : dapat merusak rumah

yang lebih hebat, termasuk dapat menangkat pepehonan, tiang-tiang,

kapal berukuran kecil terombang-ambing dan pecah, mengenangi

daerah perkebunan.

Kategori 3 (96 to 113 knots / 178 to 209 km/jam) : kerusakan lebih

hebat dibandingkan kategori 2

Kategori 4 (114 to 134 knots / 210 to 249 km/jam ) : dapat

menerbangkan rumah, pohon, tiang atau benda-benda yang ada di

permukaan bumi dekat dengan badai itu sendiri

Kategori 5 (diats 135 knot / diatas 249 km/jam) : Lebih hebat dari

kategori 4 dan wilayah terkena dampak darai badai tersebut akan

semakin luas lagi

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 32

Page 33: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

4. Perbedaan Badai Tropis dengan Gusty / Squall (Putting Beliung)Dikalangan masyarakat awam Badai Tropis dan Putting Beliung masih

membingungkan karena sama – sama merusak, dan yang dirasakannya

adalah hembusan angin yang sangat kencang dan berputar, akan tetapi

sebenarnya kedua fenomena tersebut mempunyai perbedaan yang menyolok

baik dipandang dari segi kecepatan angin maupun luasan dan waktu

terjadinya.

Perbedaan Badai Tropis dan Gusty / Squall (Putting Beliung)

Krtietria Badai Tropis Gusty / Squall / Putting

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 33

Page 34: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Beliung

Daearah tumbuhnyaSelalu dilaut, diatas

lintang 10 derjat LU/LSSering didarat

Periode Ulang

Selatan Ekuator

Indonesia Desember –

April, Utara Ekuator

Indonesia Mei –

Nopember

Tidak tentu

Arah GerakanMenjauhi lintang

Indonesia

Tergantung arah gerakan

awan CB

Waktu terjadinya Tidak tentuLebih sering terjadi pada

siang atau sore hari

Kecepatan Angin

Minimum 35 knots (63

km/jam), bisa lebih dari

90 knots

30 – 40 knots, durasi

sangat singkat

Lamanya 1 – 3 hari Maksimum 5 menit

Sifat Kerusakan yang hebat

Hanya atap rumah dan

tiang atau pohon yang

tinggi , rimbun dan rapuh

tumbang

Luas daerah yang rusak 1000 km 5 – 10 km

5. Daerah Pertumbunan Badai dan lintasannyaBadai selalu tumbuh di lautan yang bebas, sangat tidak mungkin tumbuh di

atas daratan, karena energi kinetik untuk menjadi badai lebih banyak di lautan

dibandingkan didaratan. Daerah pertumbuhan badai di negara Amerika,

Filpina, Australia India berbeda-beda, Seperti pada gambar berikut, bahwa

badai tumbuh disekitar lauatn Hindia, dan lautan Pasifik, rincian daerah

pertumbuhan badai :

1) Laut Carabia, Teluk Mexico dan Samudaera Atlantik Utara

2) Bagian timur Samuder Atlantik Utara

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 34

Page 35: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

3) Bagian tengah Samudera Atlantik Utara

4) Bagian barat Samudera Atlantik Utara dan Laut China Selatan

5) Barat Daya Samudera Hindia

6) Tengara Samudera Hindia

7) Laut Arafura dan Teluk Carpentaria Australia

8) Laut Coral

9) Laut Solomon dan Teluk Papua

10)Selatan Pasifik

BAB VI

PREDIKSI / PRAKIRAAN CUACA BAGI ORANG AWAM

6.1. Skala Meteorologi

Prakirawan maupun seseorang yang akan memberikan penjelasan tentang

fenomena cuaca harus paham betul tentang skala meteorology, hal ini

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 35

Page 36: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

dimaksudkan agar dalam memberikan penjelasan /analisa cuaca tidak

menimbulkan salah pengertian dalam memberikan informasi kepada masyarakat

atau pengguna jasa lainnya, sebagai contoh angin putting beliung adalah

peristiwa unsur cuaca yang termasuk pada skala local/meso dan kejadiannya

sangat cepat dengan kejadi paling lama 5 menit, sehingga dalam memberikan

penjelasannya harus disesuaikan dengan skala ruang dan waktu, tidak dapat

dikaitkan dengan kejadian gangguan tropis lain yang mempunyai skala yang

lebih luas.

6.2. DEFINISI PERIODE WAKTU PRAKIRAAN

1. Nowcasting: A description of current weather parameters and 0 to 2

hours’ description of forecasted weather parameters

2. Very short-range weather forecasting Up to 12 hours’ description of

weather parameters

3. Short-range weather forecasting Beyond 12 hours’ and up to 72 hours’

description of weather parameters

4. Medium-range weather forecasting Beyond 72 hours’ and up to 240 hours’

description of weather parameters

5. Extended-range weather forecasting Beyond 10 days’ and up to 30 days’

description of weather parameters, usually averaged and expressed as a

departure from climate values for that period

6. Long-range forecasting From 30 days up to two years

Monthly outlook: Description of averaged weather parameters

expressed as a departure (deviation, variation, anomaly) from

climate values for that month (not necessarily the coming month)

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 36

Page 37: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

Three-month or 90-day outlook: Description of averaged weather

parameters expressed as a departure from climate values for that

90-day period (not necessarily the coming 90-day period)

Seasonal outlook: Description of averaged weather parameters

expressed as a departure from climate values for that season

7. Climate forecasting Beyond two years

Climate variability prediction: Description of the expected climate

parameters associated with the variation of interannual, decadal

and multi-decadal climate anomalies

Climate prediction: Description of expected future climate including

the effects of both natural and human influences

Membuat prakiraan bagi orang awam yang belum dan tidak memahami

Meteorologi memang cukup sulit. Namun demikian bisa disiasati dengan

memahami kondisi / fenomena sekitarnya. Hal ini hanya bisa digunakan

untuk memprediksikan atau memprakirakan kondisi sekarang / saat ini

(nowcasting).

Sebagai contoh untuk memprediksikan / memprakirakan terjadinya fenomena

hujan lebat – sangat lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang (Gusty /

Squall / Putting Beliung sebutan masyarakat luas).

Urutan memahami kondisi / fenomena sekitar adalah sebagai berikut :

1. Musim apa yang sedang berlangsung saat ini (Musim hujan, transisi /

pancaroba atau kemarau). Apabila musim yang sedang berlangsung

saat ini adalah musim hujan atau transisi / pancaroba maka langkah

selanjutnya poin 2.

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 37

Page 38: Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika · Web viewProfil Badan Meteorologi dan Geofisika 1. 1. Sejarah Badan Meteorologi & Geofisika Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di

2. Amati dan cermati kondisi cuaca pada pagi hingga siang hari. Bila

cuacanya cerah / cerah berawan dengan kondisi udara yang terik

bahkan sangat terik pada siang harinya sehingga membuat kita terasa

sangat “kepanasan / kegerahan”. Artinya radiasi matahari & proses

penguapan yang terjadi cukup bahkan sangat besar dan optimal.

3. Amati dan cermati keadaan dan kondisi perawanan (awan – awan)

yang terjadi saat diamati, terutama awan – awan konvektif (Cumulus

dan Cumulus Congestus).

4. Amati dan cermati keadaan dan kondisi hembusan angin, apakah

termasuk dalam katagori / kriteria Teduh – Gentle Breeze atau lebih

besar. Jika kondisinya masuk dalam katagori / kriteria tersebut maka

dimungkinkan adanya potensi pertumbuhan awan Cumulo Nimbus

(Cb).

5. Cermati dan rasakan apakah terjadi perubahan cuaca baik suhu udara,

angin dan pertumbuhan awannya yang cukup drastis pada siang

menjelang sore hari.

6. Jika semua syarat terpenuhi maka berpotensi terbentuknya awan jenis

Cumulo Nimbus dan berpeluang terjadi hujan dengan intensitas sedang

– sangat lebat yang disertai kilat / petir dan angin kencang (Gusty /

Squall / Putting Beliung) berdurasi singkat (pendek).

Pengetahuan Cuaca dan Iklim Agustus, 2008 38