Upload
wahyu-menwa
View
93
Download
21
Embed Size (px)
Citation preview
11
PGRI PGRI SEBAGAI ORGANISASI SEBAGAI ORGANISASI
PERJUANGAN PERJUANGAN
1.1. Gerakan Guru Pada MasaGerakan Guru Pada Masa Perjuangan Perjuangan Kemerdekaan Kemerdekaan
2.2. PGRI Pada Masa PGRI Pada Masa PePerangrang Kemerdekaan Kemerdekaan
3.3. Lahirnya PGRILahirnya PGRI
4.4. PGRI Pada Masa Demokrasi Liberal (1950 – 1959)PGRI Pada Masa Demokrasi Liberal (1950 – 1959)
5.5. Perjuangan Perjuangan PGRI Dalam Menumpas Pemberontakan G 30 S PGRI Dalam Menumpas Pemberontakan G 30 S PKIPKI
6.6. PGRI Pada Masa Orde BaruPGRI Pada Masa Orde Baru
7.7. PGRI Pada Era ReformasiPGRI Pada Era Reformasi
22
“Guru bukan penghias alam yang tidak dapat dipakai kalau perlu dan dibuang kalau sudah layu dan tidak berguna lagi. Guru ialah pembentuk jiwa, pembangun masyarakat.”
Monumen Guru Di Solo
33
Masa sebelum Pergerakan Masa sebelum Pergerakan NasionalNasional
• Masa kejayaan kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara • Geografis wilayah sangat strategis bagi jalur
perdagangan• Kekayaan hasil bumi: rempah-rempah• Mengundang minat berdagang bangsa-bangsa Asia dan
Eropa• Lama kelamaan mereka menjadi penjajah• Timbul perlawanan kerajaan-kerajaan Nusantara bersama
rakyatnya • Perlawanan tsb. hanya bersifat lokal, sendiri-sendiri, dan
tidak terkoordinasi
Perjuangan Merebut Kemerdekaan
44
•Masuknya berbagai agama, dan kedatangan bangsa-bangsa Barat.
•Agama Hindu, Budha, Keristen, dan Islam dianut oleh penduduk, mereka hidup dengan kerukunan.•Kesadaran akan harga diri dan jiwa merdeka•Ketakwaan kepada Tuhan YME•Kerukunan hidup beragama,•Kepeloporan, serta keberanian
55
Awal Abad XX Masa Pergerakan Nasional
Sadar bahwa perjuangan bersenjata saja tidak akan berhasil
Perjuangan beralih di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Perlu ada koordinasi, persatuan dan kesatuanKesadaran berbangsa dan kebangsaanKesadaran akan persatuan dan kesatuanKesadaran anti penjajah dan penjajahannasionalisme,patriotisme
66
Dr. CiptoKi Hajar Dewantoro
77
Perjuangan kaum guru di masa Kolonial dan Fasis Perjuangan kaum guru di masa Kolonial dan Fasis JepangJepang
• 20 Mei 1908 didirikan organisasi Boedi Oetomo diketuai oleh Dr. Soetomo berjuang mencapai kemerdekaan dan peningkatan pendidikan bagi masyarakat
• Th 1912 lahir org. guru PGHB, Ketua: Karto Subroto• Pada tahun 1942 Jepang melarang seluruh perkumpulan
dan perserikatan.• Th 1943 berdiri perserikatan “Guru” Ketua Amin Singgih• Turut berperang melawan penjajah.
881.230 Suku
Sumpah Pemuda
99
WILAYAH NUSANTARAWILAYAH NUSANTARA
1010
Kaum Guru Indonesia menyadari bahwaKaum Guru Indonesia menyadari bahwa
• Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penguasaan IPTEK
• Penguasaan IPTEK hanya bisa diwujudkan melalui pendidikan
• Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa peran guru sangat menetukan.
1111
TH 1942-1945 MASA PENJAJAHAN JEPANGTH 1942-1945 MASA PENJAJAHAN JEPANG•Para pemuda menggembleng diri
•Memperkokoh semangat dan memupuk militansi yang tinggi untuk merdeka
•1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI Ir. Soekarno menyampaikan pokok-pokok pikirannya tentang falsafah bangsa dan negara yang dinamakan Pancasila
•Sejak kebangkitan nasional dan akhir penjajahan Jepang merupakan masa persiapan kemerdekaan
1212
1313
1. Keadaan Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan─ Jepang kalah melawan Sekutu, kesempatan para
pejuang melucuti senjata tentara Jepang─ Tentara Belanda (NICA) membonceng Tentara
Sekutu─ Para Pejuang bertempur melawan Tentara Sekutu,
10 Nopember 1945 kemudian ditetapkan sebagai Hari Pahlawan
2. Anggota PGRI turut berperang melawan Penjajaha. Berjuang memerangi kebodohanb. Berjuang mengangkat senjata turut bertempur
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
1414
3. Perjuangan mewujudkan persatuan Guru1. Konggres III Th 1948 di Madiun: konsolidasi, dan
pengembangan organisasi2. Dinodai dengan pemberontakan PKI
4. Mempersatukan Guru di negara-negara Boneka ciptaan Belanda
1. Perang Kemerdekaan II (1948 – 1949) perkembangan organisasi PGRI tidak terdengar
2. Konggres PGRI IV 26 – 28 Februari 1950 di Yogya mempersatukan kaum guru yang telah dipecah-pecah oleh penjajah Belanda.
1515
• Perjuangan bersenjata, dan perjuangan dalam bidang politik dan diplomasi melahirkan nilai-nilai operasional sepi ing pamrih rame ing gawe.
• Nasionalisme, Patriotisme• Jiwa kepahlawanan• Rasa setia kawan, senasib sepenanggungan• Rasa kekeluargaan, kegotongroyongan• Tidak kenal menyerah dan pantang mundur
1616
Kelicikan BelandaKelicikan Belanda
• Perjanjian Linggarjati 23 Maret 1947, wilayah RI: Sumatra, Jawa dan Madura. Pemerintah Mesir mewakili negara-negara ARAB memberi dukungan thd RI
• Perjanjian Linggarjati 17 Januari 1948, wilayah RI semakin sempit.
• Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) 27 Desember 1949.
• Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) bubar pada akhir tahun 1950.
1717
PERAN SERTA PGRI DALAM PERAN SERTA PGRI DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN NASIONALMEWUJUDKAN PENDIDIKAN NASIONAL
PGRI Pelopor Dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
PGRI sebagai Pelopor Mengubah Sistem Pendidikan Kolonial menjadi Sistem Pendidikan Nasional
1818
PGRI Pelopor Dalam Mencerdaskan Kehidupan BangsaPGRI Pelopor Dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
─ Usulan Konggres II PGRI tahun 1946 pada Pemerintah1. Sistem Pendidikan dilakukan atas dasar kepentingan
Nasional2. Gaji guru tidak terbatas pada satu kolom3. Diadakan UU Pokok Pendidikan dan UU Pokok
Perburuhan─ Konggres III PGRI merumuskan “Jatidiri PGRI”
1. Sikap Nasionalisme2. Persatuan dan kesatuan3. Demokrasi4. Kekeluargaan5. Disiplin6. Tak kenal menyerah
1919
PGRI sebagai Pelopor Mengubah Sistem Pendidikan PGRI sebagai Pelopor Mengubah Sistem Pendidikan Kolonial menjadi Sistem Pendidikan NasionalKolonial menjadi Sistem Pendidikan Nasional
Tokoh-tokoh PGRI yang menyumbangkan pemikiran antara lain: H. Basyuni Suryamiharja, Drs. Ghazali Dunia, Prof. DR. Winarno Surahmat, Dra. Mien S, Warmaen, Ki Suratman, dan Dr. Anwar Yasin, M.Ed.
Pada Tahun 1989 Pemerintah dan DPRRI Menetapkan Undang-Undang RI Nomor 2 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang diundangkan tanggal 27 Maret 1989
2020
─ Usulan Konggres II PGRI tahun 1946 pada Pemerintah
1. Sistem Pendidikan dilakukan atas dasar kepentingan Nasional
2. Gaji guru tidak terbatas pada satu kolom3. Diadakan UU Pokok Pendidikan dan UU Pokok
Perburuhan
─ Konggres III PGRI merumuskan “Jatidiri PGRI”1. Sikap Nasionalisme2. Persatuan dan kesatuan3. Demokrasi4. Kekeluargaan5. Disiplin6. Tak kenal menyerah
2121
PERJUANGAN PGRI DALAM MEMPERSATUKAN GURU PERJUANGAN PGRI DALAM MEMPERSATUKAN GURU REPUBLIK INDONESIAREPUBLIK INDONESIA
1. Kongres PGRI IV di Yogyakarta2. Kongres PGRI V di Bandung3. Lahirnya Organisasi-Organisasi yang Berasaskan
Ideologi, Agama, dan Kekaryaan4. Asas yang Diterapkan dalam Organisasi PGRI
2222
LAHIRNYA ORGANISASI-ORGANISASI YANG LAHIRNYA ORGANISASI-ORGANISASI YANG BERASASKAN IDEOLOGI, AGAMA, DAN KEKARYAANBERASASKAN IDEOLOGI, AGAMA, DAN KEKARYAAN
1. Gejala Separatisme2. Usaha-Usaha PGRI mengatasi Gejala Separatisme
Gejala SeparatismeGejala Separatisme
1. Ikatan PS/PSK, 2. Ikatan Direktur SMP/SMA3. Ikatan Guru CVO/OVO4. Mendirikan IGN, IGM, PGII, Persatuan Guru
Tionghoa
Dengan alasan perbedaan politik, agama, dan etnis
2323
Usaha-Usaha PGRI Mengatasi Gejala SeparatismeUsaha-Usaha PGRI Mengatasi Gejala Separatisme
1. Meningkatkan konsolidasi organisasi sampai ke daerah/cabang
2. Membangkitkan kembali rasa persatuan dan kesatuan melalui beragai kegiatan
3. Menjelaskan hasil-hasil perjuangan PGRIa. Keberhasilan PGRI dalam menyelesaikan
masalahb. Pengurangan jam maksimum mengajar, dan
perbaikan honorariumc. Perbaikan nasib guru
2424
KONGRES PGRI PADA TAHUN 1945 s.d. 1950KONGRES PGRI PADA TAHUN 1945 s.d. 1950
Kongres I23 – 25 Nop 1945Di Surakarta
25 Nopember 1945 Hari Lahirnya PGRI. Sifat: Unitaristik, independen, non partai politik
Kongres IITh 1946Di Surakarta
Haluan dan sifat PGRI1. Memepertahankan NKRI2. Meningkatkan tingkat pendidikan3. Non partai politik4. Sifat dan siasat
Kongres IIITh 1948Di Madiun
a. Korektif, konstruktif thd Pemerintahb. Bekerjasama dg serikat buruh
lainnyac. Bekerjasama dg
badan/parpol/orgns
2525
KONGRES PGRI PADA TAHUN 1945 s.d. 1950KONGRES PGRI PADA TAHUN 1945 s.d. 1950
Kongres IV 26 – 28 Februari 1950Di Yogyakarta
“Maklumat Persatuan”a. Mempertahankan dan
mengisi kemerdekaanb. Menghilangkan rasa
kecurigaan dan rasa kedaerahan
Kongres V 19 – 24 Desember 1950Di Bandung
Kongres PersatuanGolongan “Cooperator” dan “Non Cooperator”Serikat Guru Indonesia dan Persatuan Guru Indonesia melebur ke PGRI