19
CERITA RAKYAT DALAM UPACARA TRADISIONAL BERSIH DUSUN DI DUSUN DALUNGAN DESA MACANAN KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR (Sebuah Tinjauan Bentuk, Makna dan Fungsi) \ SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Disusun oleh SITI LATIFAH FITRIA SARI C0111032 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

(Sebuah Tinjauan Bentuk, Makna dan Fungsi) · 2016-08-05 · CERITA RAKYAT DALAM UPACARA TRADISIONAL BERSIH DUS UN DI DUSUN DALUNGAN DESA MACANAN KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

CERITA RAKYAT DALAM UPACARA TRADISIONAL BERSIH DUSUN DI DUSUN DALUNGAN

DESA MACANAN KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR

(Sebuah Tinjauan Bentuk, Makna dan Fungsi)

\

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra

Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh

SITI LATIFAH FITRIA SARI C0111032

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2015

CERITA RAKYAT DALAM UPACARA TRADISIONAL BERSIH DUSUN DI DUSUN DALUNGAN

DESA MACANA N KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR

(Sebuah Tinjauan Bentuk, Makna dan Fungsi)

Disusun oleh :

SITI LATIFAH FITRIA SARI

C0111032

Telah disetujui oleh pembimbing

Pembimbing I

Drs. Aloysius Indratmo, M.Hum

NIP. 196302121988031002

Pembimbing II

Siti Muslifah. S.S, M.Hum NIP. 197311032005012001

Mengetahui,

Kepala Program Studi Sastra Daerah

Dr. Supana, M. Hum NIP. 196405061989031001

CERITA RAKYAT DALAM UPACARA TRADISIONAL BERSIH DUS UN DI DUSUN DALUNGAN

DESA MACANAN KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR

(Sebuah Tinjauan Bentuk, Makna dan Fungsi)

Disusun oleh :

Siti Latifah Fitria Sari C0111032

Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada tanggal 13 Oktober 2015

Jabatan Nama TandaTangan

Ketua Dr. Supana, M. Hum …………………….

NIP. 196405061989031001

Sekretaris Prasetyo Adi W. W, S.S., M.Hum. …………………….

NIP. 197604212008121001

Penguji I Drs. Aloysius Indratmo, M.Hum …………………….

NIP. 196302121988031002

Penguji II Siti Muslifah. S.S, M.Hum …………………….

NIP. 197311032005012001

Dekan

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sebelas Maret

Prof. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed., Ph.D.

NIP. 196003281986011001

MOTTO

“Dimana ada usaha di situ ada jalan.”

Anonim

“Jika kamu lemah terhadap dirimu maka dunia yang akan keras terhadapmu,

tetapi jika kamu keras terhadap dirimu maka dunia yang akan lemah

terhadapmu”

Penulis

PERNYATAAN

Nama : Siti Latifah Fitria Sari NIM : C0111032

Menyatakan dengan sesungguhnya bahawa, skripsi berjudul Cerita Rakyat Dalam Upacara Tradisional Bersih Dusun Di Dusun Dalungan Desa Macanan Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar (Sebuah Tinjauan Bentuk, Makna dan fungsi) adalah betul – betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal – hal yang bukan karya saya dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.

Surakarta, 13 Oktober 2015.

Yang membuat pernyataan,

Siti Latifah Fitria Sari

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

Ibu dan Almarhum Bapak tercinta atas

kerja keras, kasih dan do’a yang tak

terbatas.

Almamaterku tercinta.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini

dengan judul Cerita Rakyat Dalam Upacara Tradisional Bersih Dusun Di Dusun

Dalungan Desa Macanan Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

(Sebuah Tinjauan Bentuk, Makna dan fungsi)

Proses penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terimakasih kepada :

1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan

memberikan kesempatan bagi penulis untuk menyusun skripsi ini.

2. Dr. Supana, M.Hum., selaku ketua jurusan Sastra Daerah yang telah

memberikan nasihat, kritik, saran dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

3. Prof. Sahid Teguh Widodo, S.S, M.Hum. Ph.D, selaku pembimbing

akademik yang telah memberi semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Aloysius Indratmo, M.Hum., selaku pembimbing pertama yang

telah berkenan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

dengan penuh kesabaran, perhatian dan ketelitian.

5. Siti Muslifah. S.S, M.Hum., selaku pembimbing kedua yang dengan

sabar memberi koreksi, arahan, nasihat dan motivasi kepada penulis

hingga penyusunan skripsi ini sampai selesai.

6. Bapak Ibu dosen Jurusan Sastra Daerah yang yang telah memberikan

bekal ilmunya kepada penulis.

7. Kepala dan Staff perpustakan Fakultas Ilmu Budaya serta perpustakan

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak membantu

penulis memberikan kemudahan dan pelayanan untuk mendukung

penyelesaian skripsi.

8. Bapak Marjo selaku juru kunci berserta para informan dengan

keramahannya telah bersedia membantu dalam penulisan skripsi ini.

9. Almarhum bapak tercinta, Mujiman Ranudimedjo terima kasih atas

doa dan dukungannya hingga detik terakhir. Ibu tercinta Entin

Suprihatin, Adik-adikku tercinta Wulan dan Intan juga kakekku

tersayang yang telah memberikan dukungan, doa, pengorbanan, kasih

sayang, perhatian, kepercayaan serta kesabaran sehingga penulis dapat

menempuh kuliah hingga akhir dan maaf sudah banyak merepotkan

kalian.

10. Keluarga besar di Karanganyar bapak Sugiyanto dan ibu Sri Rejeki,

terima kasih atas kasih sayang, kebaikan, kesabaran dan motivasinya

kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

11. Keluarga besar sanggar Omah Budaya Indonesia bapak Irawan dan ibu

Sulis terimakasih sudah menganggap penulis seperti anak sendiri.

12. Bripda Dwiyoga Subekti terima kasih atas cinta, penantian dan

kesabarannya. Maaf telah membuatmu lama menunggu.

13. Sahabat dan saudaraku Nur, Septi, Wening, Shinta, Chica, Yoga,

Rizki, Furqon, mas Rendra, Mocil dan Restu yang selalu memberikan

motivasi juga keseruan kalian selama penulis berada di kota Solo ini.

Terima kasih atas segalanya.

14. Keluarga Kost Griya Sritanjung antara lain Inez, Mutia dan mbak

Rara, terimakasih atas canda tawanya serta dukungan kepada penulis

hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

15. Sahabatku Monica dan Delia yang selalu setia menunggu di Bogor dan

memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini

agar cepat kembali ke Bogor

16. Para sahabatku di Bogor BestCNGCTS Verdini, Kiki, Afni, Ndal,

Ucil, Neng, Ayu, Sendy yang selalu memberikan motivasi, semangat

dan rasa rindu sehingga penulis ingin cepat menyelesaikan skripsi ini

agar dapat bertemu dan tertawa bersama kembali.

17. Saudaraku keluarga besar PLAT F, terima kasih telah menjadikan Solo

rasa Bogor jika berkumpul dengan kalian.

18. Teman-teman Sastra Daerah 2011, yang selalu mendukung dan

memberikan motivasi kepada penulis. Terima kasih pula atas

persahabatannya selama 4 tahun ini.

19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang

dengan tulus telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan

dalam berbagai hal. Maka penulis mengharap kritik dan saran guna

menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

diri penulis dan pembaca.

Surakarta, 13 Oktober

2015

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

ABSTRAK .................................................................................................. xvi

ABSTRACT .................................................................................................. xvii

SARI PATHI ................................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8

D. Batasan Masalah ............................................................................ 9

E. Landasan Teori ............................................................................... 10

1. Hakikat Foklore ....................................................................... 10

2. Upacara Tradisional ................................................................. 13

3. Tayub ....................................................................................... 15

4. Pengertian Cerita Rakyat ......................................................... 17

5. Bentuk Cerita Rakyat ............................................................... 18

6. Fungsi Cerita Rakyat ................................................................ 20

7. Ciri-ciri Cerita Rakyat .............................................................. 21

8. Makna Simbolik ....................................................................... 22

9. Fungsi Mitos ............................................................................ 23

F. Sumber Data ................................................................................... 25

1. Sumber data ............................................................................. 25

2. Data .......................................................................................... 25

G. Metode dan Teknik ........................................................................ 26

1. Metode ..................................................................................... 26

2. Teknik ...................................................................................... 27

3. Teknik Analisis Data ................................................................ 28

H. Sistematika Penulisan .................................................................... 31

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 33

A. Bentuk dan Asal-usul Cerita Rakyat di Dusun Dalungan ............... 33

1. Bentuk Cerita Rakyat di Dusun Dalungan ................................ 33

2. Asal-usul Cerita Rakyat di Dusun Dalungan ............................ 35

3. Makna Cerita Rakyat di Dusun Dalungan ................................ 39

4. Fungsi Cerita Rakyat di Dusun Dalungan ................................. 41

B. Ritual Upacara Tradisional Bersih Dusun ...................................... 45

1. Prosesi Upacara Tradisional Bersih Dusun .............................. 45

2. Fungsi Upacara Tradisional Bersih Dusun .............................. 58

C. Pertunjukan Seni Tayub Dalam Upacara Tradisional Bersih Dusun …62

1. Tempat Pertunjukan Seni Tayub ............................................... 62

2. Tata Rias dan Tata Busana ........................................................ 63

3. Fungsi Pertunjukan Seni Tayub ................................................ 64

D. Makna Simbolik Sesaji Dalam Upacara Tradisional Bersih Dusun 73

BAB III PENUTUP .................................................................................... 77

A. Kesimpulan ...................................................................................... 77

B. Saran ................................................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 80

LAMPIRAN ................................................................................................ 81

Daftar Gambar

1. Gambar 1. Pertemuan warga .................................................... 48

2. Gambar 2. Sesepuh memasaukkan tembakau .......................... 53

3. Gambar 3. Pertunjukan Seni Tayub untuk persembahan ......... 55

4. Gambar 4. Denah arena Tayub ................................................ 62

5. Gambar 5. Tata rias dan busana penari tayub .......................... 64

Daftar Lampiran

1. Lampiran 1. Sinopsis ............................................................... 81

2. Lampiran 2. Surat Penelitian .................................................... 83

3. Lampiran 3. Data informan dan Narasumber .......................... 85

4. Lampiran 4. Daftar Pertanyaan informan ................................ 91

5. Lampiran 5. Foto-foto .............................................................. 120

ABSTRAK

Siti Latifah Fitria Sari. C0111032. 2015. Cerita Rakyat Dalam Upacara Tradisional Bersih Dusun di Dusun Dalungan Desa Macanan Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar (Sebuah Kajian Bentuk, Makna dan Fungsi). Skripsi: Prodi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bentuk dan asal-usul cerita rakyat dalam upacara tradisional bersih dusun di dusun Dalungan desa Macanan kecamatan Kebakkramat kabupaten Karanganyar. (2) Mendeskripsikan ritual upacara tradisional bersih dusun di dusun Dalungan. (3) Mendeskripsikan pertunjukan seni tayub dalam upacara tradisional bersih dusun di dusun Dalungan. (4) Mendeskripsikan makna simbolik dari sesaji dalam pelaksanaan upacara tradisional bersih dusun di dusun Dalungan.

Manfaat penelitian berupa manfaat secara praktis dan secara teoritis. Secara praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dokumentasi tradisi ritual yang hidup dalam masyarakat Jawa, dan untuk kesempatan lain dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakan bagi dunia sastra yang berbentuk tradisi lisan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif adapun kajian yang digunakan adalah kajian bentuk, makna dan fungsi. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengetahui cerita rakyat yang terdapat dalam upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan, Desa Macanan, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah informan yang mengetahui tentang cerita rakyat Kyai Joko Dolog dan upacara tradisional bersih dusun. Sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa buku-buku yang relevan. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil wawancara yang berupa cerita rakyat Kyai Joko Dolog dan upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan, Desa Macanan Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Data sekunder berupa buku-buku yang relevan dengan topik penelitian.

Teknik analisis data melalui wawancara, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dilanjutkan dengan menganalisis cerita rakyat dalam upacara tradisional bersih dusun. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa cerita rakyat di Dusun Dalungan berbentuk legenda dan merupakan folklor sebagian lisan karena dalam upacara tersebut disertai dengan serangkaian perbuatan yang berbentuk upacara tradisional. Masyarakat di dusun Dalungan sangat mempercayai upacara tradisional bersih dusun sebagai simbol penolak bala dan mereka mengakui kebenarannya tentang mitos apabila mereka tidak melaksanakan upacara tradisional dan mempersembahkan pertunjukan seni tayub mereka akan tertimpa bencana ataupun wabah penyakit oleh warga dusun Dalungan kepada Kyai Joko Dolog. Upacara tradisional memiliki lambang dan simbol yang terwujud dalam bentuk sesaji.

Kata kunci: Cerita rakyat, bersih dusun, bentuk, makna dan fungsi.

ABSTRACT

Siti Latifah Fitria Sari. C0111032. 2015. Folklore in Bersih Dusun Traditional Rite in Dalungan Hamlet of Macanan Village of Kebakkramat Sub District of Karanganyar Regency (A Study on Form, Meaning, and Function). Thesis: Local Letter Study Program of Cultural Science of Surakarta Sebelas Maret University.

The objectives of research were (1) to describe the form and origin of folklore in bersih dusun (hamlet cleaning) traditional rite in Dalungan Hamlet of Macanan Village of Kebakkramat Sub District of Karanganyar Regency, (2) to describe the bersih dusun traditional rite in Dalungan Hamlet, (3) to describe tayub art performance in bersih dusun traditional rite in Dalungan Hamlet, and (4) to describe the symbolic meaning of ritual offering (sesaji) in the implementation of bersih dusun traditional rite in Dalungan Hamlet .

The benefits of research included practical and theoretical ones. Practically, this research can be used as documentation material of ritual tradition living in Javanese society, and in other occasion, it could be used as further research material. Theoretically, this research was expected to increase the number of literature in letters field in the form of oral tradition.

The method employed in this research was a descriptive qualitative method, while the study used included form, meaning, and function studies. The population of research was the members of society knowledgeable about folklore existing in bersih dusun traditional rite in Dalungan Hamlet of Macanan Village of Kebakkramat Sub District of Karanganyar Regency.

Primary data source in this research was informant knowledgeable about Kyai Joko Dolog folklore and bersih dusun traditional rite. Secondary data source used in this research consisted of relevant book. The primary data of research was result of interview constituting Kyai Joko Dolog folklore and bersih dusun traditional rite in Dalungan Hamlet of Macanan Village of Kebakkramat Sub District of Karanganyar Regency. Secondary data included books relevant to the topic of research.

Techniques of analyzing data used were interview, data reduction, data display, conclusion drawing, continued by analyzing the folklore in bersih dusun traditional rite. Considering the result of research, it could be concluded that folklore in Dalungan Hamlet was legend and partially oral folklore because the rite was accompanied with a series of action manifested in traditional rite. The people of Dalungan Hamlet really believed in bersih dusun traditional rite as the symbol to ward off disaster and they admitted the truth of myth that when they did not perform the traditional rite and dedicated tayub art performance, they would experience disaster or epidemic. This traditional rite had symbol manifested in the form of sesaji (ritual offerings). Keywords: Folklore, bersih dusun, form, meaning, and function

SARI PATHI

Siti Latifah Fitria Sari. C0111032. 2015. Cerita Rakyat Dalam Upacara Tradisional Bersih Dusun di Dusun Dalungan Désa Macanan Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar (Sebuah Kajian Bentuk, Makna dan Fungsi). Skripsi: Prodi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Ancasipun panalitèn punika (1) ngandharakên wujud lan asalipun cariyos rakyat wontên upacara tradhisional bêrsih dusun ing Dusun Dalungan Désa Macanan Kêcamatan Kêbakkramat Kabupatèn Karanganyar, (2) ngandharakên paédahipun upacara tradhisional bêrsih dusun ing Dusun Dalungan (3) ngandharakên pagêlaran sêni tayub wontên upacara tradhisional bêrsih dusun ing Dusun Dalungan, (4) ngandharakên makna simbolik saking sêsaji nalika nindakakên bêrsih dusun ing Dusun Dalungan.

Paédahipun panalitèn punika wontên paédah praktis lan paédah teoritis. Kanthi praktis panalitèn punika sagêd dipun-ginakakên kanggé bahan dokumentasi tradhisional ritual ingkang tasih gêsang wontên masyarakat Jawa, lan kanggé kalodangan sanès sagêd dipun-ginakakên kanggé panalitèn sanès. Kanthi teoritis panalitèn punika dipunantu-antu sagêd nambahi kapustakan kanggé jagad sastra ingkang awujud tradhisi lisan.

Metode ingkang dipun-ginakakên wontên panalitèn punika inggih punika metode deskriptif kualitatif, kajian ingkang dipun-ginakakên wontên panalitèn mênika mawi kajian wujud, makna, lan fungsi. Populasi wontên panalitèn inggih punika masyarakat ingkang mangêrtosi cariyos rakyat ingkang wontên ing tradhisi upacara bêrsih dusun ing masyakatar Dusun Dalungan Désa Macanan Kêcamatan Kêbakkramat Kabupatèn Karanganyar.

Sumber data primer wontên panalitèn inggih mênika informan ingkang mangêrtosi babagan cariyos rakyat Kyai Joko Dolog saha upacara tradhisional bêrsih dusun. Sumber data sekunder wontên panalitèn inggih punika referensi lan buku-buku ingkang jumbuh kalian topik panalitèn. Data dipunpérang dados data primer lan sekunder. Data primer wontên panalitèn punika awujud kasil wawancara ingkang jumbuh kalian Kyai Joko Dolog lan upacara tradhisional bêrsih dusun ing Dusun Dalungan Désa Macanan Kêcamatan Kêbakkramat Kabupatèn Karanganyar. Data Sekunder wontên panaliten inggih mênika katrangan ingkang dipunpêndhêt saking buku-buku ingkang jumbuh kalian topik panalitèn.

Teknik analisis data saking wawancara, reduksi data, penyajian data, penarikan dudutan. Salajêngipun dipunlajêngaken kanthi analisis cariyos rakyat wontên upacara tradhisionl bêrsih dusun. Saking kasilipun panalitèn sagêd dipunpêndhêt dudutan bilih cariyos rakyat ing Dusun Dalungan awujud legenda lan kalêbêt folklore sebagian lisan amargi wontên ing upacara punika dipunkanthi kaliyan reroncenanipun solah ingkang wujudipun upacara tradhisional.

Masyarakat ing Dusun Dalungan sangêd mêrtadosi upacara tradhisional bêrsih dusun minangka simbol tolak balak lan warga Dusun Dalungan uga ngakèni kawontênanipun mitos mênawi sêdaya warga botên nindakakên upacara tradhisional lan Pagêlaran sêni tayub bakal pikantuk pagêbluk. Upacara tradhisional bêrsih dusun nggadhahi lambang lan simbol ingkang dipunwujudakên wontên sêsaji.

Têmbungwos: Cariyos rakyat, bêrsih dusun, wujud, makna, lan fungsi