Scrotalis HERNIA Lp

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendahuluan hernia

Citation preview

Microsoft Word - 58295491.docx1. Defenisi LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN HERNIA SCROTALIS REPONIBLE a) Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan atau struktur melewati dinding rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut. b) Hernia scrotalis merupakan hernia inquinalis lateralis yang mencapai scrotum (penjelasannya sama seperti hernia inquinalis hanya lokasinya saja yang berbeda), kadang-kadang ukurannya dapat sangat besar c) Hernia skrotaliis reponibel adalah suatu keadaan di mana isi hernia dapat keluar masuk dan Isi hernia keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. 2. Klasifikas a) Menurut lokalisasi 1) Hernia Inguinalis Indirek: batang usus melewati cincin abdomen dan mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis. Direk: batang usus melewati dinding inguinalis bagian posterior. 2) Hernia Diafragma Hernia yang melalui diafragma. 3) Hernia Umbilikal Batang usus melewati cincin umbilical. 4) Hernia Femoralis. Batang usus melewati femoral ke bawah ke dalam kanalis femoralis. 5) Hernia Scrotalis Batang usus yang masuk ke dalam kantong skrotum. b) Hernia insisi menurut sifatnya 1) Hernia Reponibel Isi hernia dapat keluar masuk, usus keluar jika mengedan, dan masuk jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri/gejala. 2) Hernia Ireponibel Kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga, ini disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritonial. 3) Hernia Inkaserada/Hernia Stragulata Isi hernia terjepit oleh cincin hernia/terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam rongga perut. 3. Etiologia) Kongenital/cacat bawaanSejak kecil sudah ada, prosesnya terjadi intrauteri, berupa kegagalan perkembangan.b) Herediter (kelainan dalam keturunan)c) Umur (hernia dijumpai pada semua umur)d) Jenis kelaminLebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan wanitae) Didapat, seperti mengedan terlalu kuat, mengangkat barang-barang yang berat.4. Tanda dan Gejalaa) Berupa benjolan keluar masuk/kerasb) Adanya rasa nyeri pada daerah benjolanc) Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada komplikasid) Terdapat keluhan kencing berupa disuria pada hernia femoralis yang berisi kandung kencing.5. Patofisiologi Anomali Kongenital-sebab yang didapat+Pria lebih banyak: +-----Pada setiap usia -----+WanitaPenyebab+Pembentukan pintu masuk: hernia yangculrup lebar pada anulusintemusMekanisme adinya hernia inguinalisKanalis inguinalisyangbedalan miring Adanyastruktur ablilrus intemusyang abdominisyang menutupi anulusketika Fasia transversa yang kuatyang menutupiiI berk:ontrnk:siTekanan intrnabdomen yang meninggi secara kronik trigonum HasselbachIBentukkronik Hipertrofi. prostat+Hernia inguinalis lateral Konstipasiasites Hernia inguinalis/Operasi hemioraphy I l t _1Gangguanrasa:I.1 nyaman:nyen:II Ikulit :II I Gangguan1II I integn"fas III t : Resiko :I_. I I tinggtIILIII Tampakbenjolan dilipat paha yangmuncul Perasaan.sak:it ak:an bertambah hebat Bilamengedanl batuk benjolanak:anI_----------L-------- infeksi-------1 pada,wak:tuberdiri membesarBenjolan sudah ada, benjolan itu dapatdimasukan Posisibemafas dengan mulut mengur.mgi tekanan intrnabdomen,angkat pahaperlahan-lahan bila benjolan itu dapatmasuk:Tidak: mengerti proses,tanda 1 _dan gejala penyak:it: Kurangpengetahuan :L---------------16. Komplikasia) Terjadi perlengketan dengan isi hernia dan dinding kantong hernia, sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembalib) Obstruksi ususc) Gangguan perfusi jaringan d) Perforasie) Nekrosis isi hernia dan kantong hernia akan berisi transudat berupa cairanserosanguinusf)Nyeri hebat ditempat hernia7. Penatalaksanaan a) Medis1) Pemeriksaan Diagnostik Rontgen foto Pada abdomen akan menunjukkan kuantitas cairan atau gas Pemeriksaan darah lengkap: Hb yang rendah dapat mengarah pada anemia/kehilangan darah dan keseimbangan oksigenasi jaringan dan pengurangan Hb yang tersedia dengan anestesi inhalasi,peningkatan Ht mengidetifikasikan dehidrasi.Penurunan Ht mengarah pada kelebihan cairan. Waktu koagulasi mempengaruhi hemostatis intraoperasi/pascaoperasi EKG:penemuan akan sesuatu yang sesuatu yang tidak normal membutuhkan prioitas perhatian untuk memberikan anestesi.2) FarmakologiTerapi obat analgetik3) Pembedahan HerniatomiDilakukan pembebasan kantong hernia sampai lehernya kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan jika ada perlekatan,kemudian diare posisi kantong hernia dijahit,ikat setinggi mungkin lalu dipotong. Henia plasticDilakukan tindakan memperkecil anulis inguinalis interus dan memperkuat dinding belakang kanalis linguinalisb) Keperawatan1) Preoperatif hernia yang terserat sering kali dapat dilakukan dengan membaringkanpasien dengan kaki diangkat atau berbaring didalam bak air hangat dan mendorongnaik maju hernia dengan arah rongga abdomen kembali.2) Post operatif Kompres Es bila timbul nyeri akibat post operatif seperti peradangan edema dan perdarahanKonsep Dasar Asuhan Keperawatan1. Pengkajiana) Pengumpulan data b) Keluhan utamac) Riwayat penyakit sekarang d) Riwayat penyakit dahulue) Riwayat sebelum sakitf)Obat-obat yang di konsumsi g) Kebiasaan berobath) Alergii)Riwayat kesehatan keluarga j)Genogramk) Riwayat kesehatan lingkungan l)Pemeriksaan fisikm) Body system (pernapasan, kardivaskuler, persyarafan, perkemihan, pencernaan, tulang- otot-integumen)n) System endokrino) System reproduksi p) Pola aktivitasq) Psikososial (social atau interraksi, spiritual)r) Pemeriksaan penunjang s) Terapi2. Diagnosa, Tujuan, Kriteria Hasil, Intervensi dan Rasionala) Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan diskontuinitas jaringan akibat tindakan operasi.Tujuan : Nyeri hilang atau berkurangKriteria Hasil :1) klien mengungkapkan rasa nyeri berkurang2) tanda-tanda vital normalIntervensi : Pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeriRasional : Mengenal dan memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan. Anjurkan klien istirahat ditempat tidurRasional : istirahat untuk mengurangi intesitas nyeri Atur posisi pasien senyaman mungkinRasional : posisi yang tepat mengurangi penekanan dan mencegah ketegangan otot serta mengurangi nyeri. Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalamRasional : relaksasi mengurangi ketegangan dan membuat perasaan lebih nyaman Kolaborasi untuk pemberian analgetik.Rasional : analgetik berguna untuk mengurangi nyeri sehingga pasien menjadi lebih nyaman.b) Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan luka insisi bedah/operasi.Tujuan : tidak ada infeksiKriteria hasil :1) luka bersih tidak lembab dan kotor.2) Tanda-tanda vital normalIntervensi : Pantau tanda-tanda vital.Rasional : Jika ada peningkatan tanda-tanda vital besarkemungkinan adanya gejala infeksi karena tubuhberusaha intuk melawan mikroorganisme asing yangmasuk maka terjadi peningkatan tanda vital. Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik.Rasional : perawatan luka dengan teknik aseptic mencegah risiko infeksi. Lakukan perawatan terhadap prosedur inpasif sepertiinfus, kateter, drainase luka, dll.Rasional : untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial. Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit.Rasional:penurunanHbdanpeningkatanjumlahleukositdarinormal membuktikan adanya tanda-tandainfeksi. Kolaborasi untuk pemberian antibiotik.Rasional : Antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen c) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan insisi bedah.Tujuan: klien mencapai pemulihan luka tepat waktu tanpa komplikasiKriteria hasil : TTV dalam batas normal Klien tidak demam Tidak terjadi infeski Luka tidak mengeluarkan drainase atau inflamasiIntervensi : Pantau tanda-tanda vital dengan sering, perhatikan demam, takipnea, takikardia dan gemetar.Rasional: Mungkin indikatif dari pembentukan hematoma Periksa luka dengan sering terhadap bengkak insisi berlebihan, inflamasi dan drainase.Rasional: Terjadinya infeksi menunjang perlambatan pemulihan luka. Bebas insisi selama batuk dan latihan nafas.Rasional: Meminimalkan stress/tegangan pada tepi luka yang sembuh. Gunakan plester kertas/bebat montgonery untuk balutan sesuai indikasi.Rasional: Penggantian balutan sering dapat mengakibatkan kerusakan pada kulit karena perlekatan yang kuat.d) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang informasi.Tujuan : memenuhi kebutuhan belajar klienKriteria hasil :Klien dan keluarga mengungkapkan pemahaman tentang proses penyakit dan pengobatan.Intervensi : Tentukan persepsi klien tentang proses penyakit.Rasional: Membuat pengetahuan dasar dan memberikan kesadaran kebutuhan belajar. Kaji ulang proses penyakit, penyebab/efek hubungan faktor yang menimbulkangejala dan mengidentifikasi cara menurunkan faktor pendukung.Rasional: Pengetahuan dasar yang akurat memberikan kesempatan pasien untuk membuat keputusan informasi/pilihan tentang masa depan dan kontrol penyakit kronis. Meskipun kebanyakan pasien tahu tentang proses penyakitnya sendiri, mereka dapat mengalami informasi yang telah tertinggal atau salah konsep. Identifikasi tanda-tanda, gejala yang memerlukan evaluasi medis (misalnyademam menetap, bengkak, eritema, terbukanya tepi luka, dan perubahan karakteristik drainase).Rasional: Pengenalan dini dari komplikasi dan intervensi segera dapat mencegah progresi situasi serius, mengancam hidup. Demonstrasikan perawatan luka/mengganti balutan yang tepat.Rasional: Meningkatkan penyembuhan, menurunkan resiko infeksi, memberikan kesempatan untuk mengobservasi pemulihan luka. Anjurkan peningkatan aktivitas bertahap sesuai toleransi dan keseimbangandengan periode istirahat yang adekuat.Rasional: Meningkatkan penyembuhan.3. ImplementasiPelaksanaan tindakan keperawatan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik (Nursalam, 2001). Pelaksanaan asuhan keperawatan dengan hernioraphy tentunya merujuk pada rencana keperawatan yang telah dirumuskan.Dalam tahap pelaksanaan ini, perawat berperan sebagai pelaksana keperawatan, memberi dorongan, pendidik, advokasi, konselor dan penghimpunan data.4. EvaluasiTindakan intelektual untuk melengkap proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Evaluasi terdiri dari 2 jenis, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.1) Evaluasi formatif (evaluasi proses, evaluasi jangka pendek, atau evaluasi berjalan) dimana evaluasi dilakukan secepatnya setelah tindakan keperawatan dilakukan sampai tujuan tercapai.2) Evaluasi sumatif (evaluasi hasil, evaluasi akhir dan evaluasi jangka panjang), evaluasi ini dilakukan diakhir tindakan keperawatan paripurna dilakukan dan menjadi metode dalam memonitor kualitas dan efisiensi tindakan yang diberikan. Bentuk evaluasi ini lazimnya menggunakan format "SOAP"DAFTAR PUSTAKACarpenito,J,L (1999). "Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan u Edisi 2 D.D.Ignatavicius dan M.V.Bayne (1991), "M e d ic a l S u rg ic a l Nu rsin g u, A Nursing Process Approach, W. B. Saunders Company, Philadelphia Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed ). Philadelpia, F.A. Davis Company. Engrand, Barbara (1999), Keperawatan Medikal Bedah, volume 4, Jakarta, EGC Goodner, Brenda oth, S.L. (199 ), " a n d u an Tin d a k a n Ke p e ra wa t an K lin ik " ra k t is" , alih bahasa Ni Luh G. Yasmin Asih, EGC, Jakarta FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN1.BIODATANama: Tn. DUmur: 70 thnAgama: IslamSuku: JawaBangsaPendidikanPekerjaan: Indonesia: SD: PetaniStatus: MenikahAlamat: Sumber Kepuh 01/01 Tanjung Anon NganjukDiagnosa MedisNo. RegistrasiTgl. MRS: Hernia Scrotalis Reponible: 11465: 26 april 2011Tgl. Pengkajian: 27 april 20112. RIWAYAT KEPERAWATAN Riwayat sebelum sakit :! Penyakit berat yang diderita :Pasien mengatakan pernah menderita hipertensi! Obat-obat yang dikonsumsi : tidak ada! Kebiasaan berobat :Pasien biasa berobat ke puskesmas.! Alergi : tidak adaRiwayat keluhan utama :! Pre OpPasien mengatakan nyeri pada selangkangan kanan, dan ada benjolan yang tidak bisa masuk.! Post OpPasien mengatakan nyeri pada luka post op dan mual.! Upaya yang telah dilakukan : Di bawa ke Rumah Sakit.! Terapi/operasi yang pernah dilakukan : tidak adaRiwayat kesehatan keluarga :Tidak ada keluarga yang menderita Hernia Scrotalis Reponible dan penyakit menular.Genogram :Keterangan genogram pasien :Keterangan :- Tn.D. mempunyai istri 1 dan 8 anak.: Laki-laki- 3 orang meninggal dan 4 orang hidup: Perempuan- Yang hidup 2 laki-laki da 3 perempuanx : Meninggal- Anak ke 3 (perempuan) bersama suami dan: MenikahAnaknya (laki-laki) tinggal bersama Tn.D: Garis keturunan------ : Tinggal serumahObservasi Dan Pemeriksaan FisikKeaddaan umum : Compos MentisTanda-tanda vitalTD: 120/80 mmHgNadi: 58x/mntSuhu: 36,2CRR: 20x/mntBody Sistem :Pernapasan (B1 : Breathing) Pola napas : efektif Hidung normal : dan tidak ada kelainan Trakea : pasien mengatakan batuk tapi tidak ada sputum, tidak ada suara tambahan. Bentuk dada : simetris antara kiri dan kanan.Kardiovaskuler (B2 : Bleeding) Suara jantung normal Tidak ada edemaPersyarafan (B3 : Brain) Keadaan umum : compos mentis GCS : E : 4V : 5M : 6Nilai total : 15 Kepala dan wajah :-Sclera : putih-Conjungtuva : merah muda-Pupil : isokor Leher : tidak ada kelainan Persepsi sensori-Pendengaran : telinga kiri dan kanan tidak ada kelainan-Penciuman : tidak ada kelainan-Pengcapan : pasien dapat merasakan manis, asin, pahit-Penglihatan : mata kiri dan kanan tidak ada kelainan-Perabaan : akral hangatPerkemihan - Eliminasi Urin (B4 : Bladder)Di rumah : Produksi urin : 300 mlfrekuensi : 6x/hari Warna : kuningbau : khas ammoniaDi rumah sakit : Produksi urin : 200 mlfrekuensi : 5x/hari Warna : kuningbau : khas ammoniaPencernaan - Eliminasi Alvi (BS : Bowel) Mulut dan tenggorokan : tidak ada kelainan Abdomen : tidak ada kelainan Rectum : tidak ada kelainan BAB : 1x/hari Diet : tidak adaTulang - Otot - Integumen (B6 : Bone) Kemampuan pergerakan sendi : terbatas Ekstremitas : atas dan bawah tidak ada kelainan Kulit :-Warna kulit : ikterik-Pigementasi : akral hangat, tugor baikSistem Reproduksi Kelamin : bentuknya normal dan bersihPola Aktivitas Makan :Di rumah :-Frekuensi : 4x/hari-Jenis menu : NasiDi rumah sakit:-Frekuensi : 3x/hari-Jenis menu : Nasi Minun :Di rumah :-frekuensi : 6x/hari-jenis minuman : air putihDi rumah sakit :-frekuensi : 5x/hari-jenis minuman : air putih kebersihan diri :di rumah :-mandi : 2x/hari-keramas : 2x-sikat gigi : 2xDi rumah sakit :-mandi / lap : 2x/hari-keramas : tidak pernah-sikat gigi : tidak pernah istirahat dan aktifitas : Di rumah :-tidur siang : 2 jam-tidur malam : 8 jam-aktifitas sehari-hari : setiap pagi pasien pergi ke ladangDi rumah sakit :-tidur siang : 3 jam-tidur malam : 8 jam-aktifitas sehari-hari : pasien hanya bias tidur terlentangPsikososial sosial atau interaksi-hubungan dengan dengan klien : kenal waktu dirawat di Rumah Sakit-dukungan keluarga : aktif-reaksi saat interaksi : kooperatif-konflik yang terjadi : peran spiritual-konsep tentang peguasa kehidupan : Allah-sumber kekuatan atau harapan saat sakit : Allah-ritual agama yang bermakna : SholatPemeriksaan Penunjang laboratorium :-Haemoglobin : 13,0- LED : 27-Eritrocite : 3, 39- BSN : 103-Leucosite : 10,1- Serum creatinin : 0,86-PCV / hematokrit : 33,5- SGOT : 43-Trombocite : 159- AU : 6,9 Rontgen fotoTerapiPre op : Infus RL 500 ml20 tetes/menit Ketorolac 1 ampul Diazepam1 ampulPost op Infus RL 500 ml20 tetes/menit Tiarid 3x1 Cetopain 3x1 Cimeti 3x1 Cefotaxime 2x1Analisa DataNo DxSymptomEtiologiProblem1.Ds : pasien mengatakan nyeri padabekas opDo: - keadaan umum paien lemah-Skala Nyeri 5-6-Pasien agak pusingTTV : TD : 130/80N : 80x/mntS : 36,2CRR: 20x/mntDiskontinuitas jaringanOperasi herniotropiNyeri luka opGangguan rasa nyaman nyeri2.Ds : pasien mengatakan luka op tersasakitDo : pasien tampak lemahTTV : TD : 130/80N : 80x/mntS : 36,2CRR: 20x/mntAdanya luka sayatanOperasi herniaResiko tinggi infeksi3Ds : pasien mengatakan luka opbengkakDo : pasien tampak lemahTTV :TD:130/80N:80S :36,2RR:20Operasi herniatropiGangguan integritas kulit4Ds : pasien mengatakan belum bisauntuk melakukan mobilisasi Do : pasien tampak lemah TTV :TD:130/80N:80S:36,2RR:20Adanya benjolanTidak mengerti proses dan tanda penyakitKurang pengetahuanIntervensi KeperawatanNoTujuan dan KriteriaDxHasil Intervensi KeperawatanRasional1.Tujuan : Nyeri hilang atau berkurangKH : klien mengungkapkan rasa nyeri berkurang tanda-tanda vitalnormal Pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri Anjurkan klien istirahatditempat tidur Atur posisi pasien senyaman mungkin Ajarkan teknik relaksasidan napas dalam Kolaborasi untuk pemberian analgetik. Mengenal dan memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan. Istirahat untuk mengurangi intesitasnyeri Posisi yang tepat mengurangi penekanan dan mencegahketegangan otot serta menguranginyeri. Relaksasi mengurangi ketegangandan membuat perasaan lebih nyam Analgetik berguna untuk mengurangi nyeri sehingga pasienmenjadi lebih nyaman.2.Tujuan: tidakada infeksiKH : luka bersih tidak lembab dan kotor. Tanda-tanda vitalnormal3.Tujuan : klien mencapai pemulihan luka tepat waktu tanpa komplikasiKH: TTV dalam batas normal Klien tidak demam Tidak terjadi infeski Pantau tanda-tanda vital. Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik. Lakukan perawatan terhadapprosedur inpasif sepertiinfus, kateter, drainase luka,dll. Kolaborasi untuk pemberian antibiotik. Jika ditemukan tanda infeksikolaborasi untukpemeriksaan darah seperti Hbdan leukosit. Pantau tanda-tanda vital dengan sering, perhatikan demam, takipnea, takikardia dan gemetar. Periksa luka dengan sering terhadap bengkak insisiberlebihan, inflamasi dan drainase. Bebas insisi selama batuk dan latihan nafas. Jika ada peningkatan tanda-tanda vital besar kemungkinan adanya gejala infeksi karena tubuhberusaha intuk melawan mikroorganisme asing yangmasuk maka terjadi peningkatan tanda vital. perawatan luka dengan teknik aseptic mencegah risiko infeksi. untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial penurunan Hb dan peningkatan jumlahleukosit dari normalmembuktikan adanya tanda- tandainfeksi. Antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen Mungkin indikatif dari pembentukan hematoma Terjadinya infeksi menunjang perlambatan pemulihan luka. Meminimalkan stress/tegangan pada tepi luka yang sembuh. Penggantian balutan sering dapat mengakibatkan kerusakan pada kulitkarena perlekatan yang kuat. Luka tidak mengeluarkan drainase atau inflamasi4.Tujuan : memenuhi kebutuhan belajar klienKH : Klien dan keluarga mengungkapkan pemahaman tentang proses penyakit dan pengobatan. Gunakan plester kertas/bebat montgonery untuk balutan sesuai indikasi. Tentukan persepsi klien tentang proses penyakit. Kaji ulang proses penyakit,penyebab/efek hubunganfaktor yang menimbulkangejala dan mengidentifikasi cara menurunkan faktor pendukung. Identifikasi tanda-tanda,gejala yang memerlukanevaluasi medis (misalnyademam menetap, bengkak, eritema, terbukanya tepi luka, dan perubahan karakteristik drainase). Demonstrasikan perawatan luka/mengganti balutan yangtepat. Anjurkan peningkatan aktivitas bertahap sesuaitoleransi dan keseimbangandengan periode istirahat yang adekuat. Membuat pengetahuan dasar dan memberikan kesadaran kebutuhan belajar. Pengetahuan dasar yang akurat memberikan kesempatan pasienuntuk membuat keputusan informasi/pilihan tentang masadepan dan kontrol penyakit kronis.Meskipun kebanyakan pasien tahutentang proses penyakitnya sendiri, mereka dapat mengalami informasi yang telah tertinggal atau salah konsep. Pengenalan dini dari komplikasi dan intervensi segera dapat mencegahprogresi situasi serius, mengancam hidup. Meningkatkan penyembuhan, menurunkan resiko infeksi,memberikan kesempatan untuk mengobservasi pemulihan luka. Meningkatkan penyembuhan.Implementasi KeperawatanNo DxHari/tanggal/jamImplementasi Keperawatan1.RABU27-4-201107.00-13.002.RABU27-4-201107.00-13.003.RABU27-4-201107.00-13.004.RABU27-4-201107.00-13.00 Memantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri Menganjurkan klien istirahat ditempat tidur Mengatur posisi pasien senyaman mungkin Mengajarkan teknik relaksasi dan napas dalam Berkolaborasi untuk pemberian analgetik. Memantau tanda-tanda vital. Melakukan perawatan luka dengan teknik aseptik. Melakukan perawatan terhadap prosedur inpasif sepertiinfus, kateter, drainase luka, dll. Berkolaborasi untuk pemberian antibiotik. berkolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit jika ditemukan tanda infeksi. Memantau tanda-tanda vital dengan sering, perhatikan demam, takipnea, takikardia dan gemetar. Memeriksa luka dengan sering terhadap bengkak insisiberlebihan, inflamasi dan drainase. Bebas insisi selama batuk dan latihan nafas. Menggunakan plester kertas/bebat montgonery untuk balutan sesuai indikasi. Menentukan persepsi klien tentang proses penyakit. Mengkaji ulang proses penyakit, penyebab/efek hubungan faktor yang menimbulkan gejala dan mengidentifikasi cara menurunkan faktor pendukung. Mengidentifikasi tanda-tanda, gejala yang memerlukan evaluasi medis(misalnya demam menetap, bengkak, eritema, terbukanya tepi luka, dan perubahan karakteristik drainase). Mendemonstrasikan perawatan luka/mengganti balutan yang tepat. Anjurkan peningkatan aktivitas bertahap sesuai toleransi dan keseimbangan dengan periode istirahat yang adekuat.Catatan PerkembanganNo Dx.HariltanggalljamSAOP1RABU27-4-201107.00-13.00S:Pasien mengatakan nyeri pada luka opO:Pasien tampak lemahSkala nyeri 5-6TTV : TD : 130/80N : 80x/mntS : 36,2CRR: 20x/mntA:Masalah belum teratasiP:Intervensi di lanjutkan2RABU27-4-201107.00-13.00S : pasien mengatakan luka op tersa sakitO : pasien tampak lemahTTV : TD : 130/80N : 80x/mntS : 36,2CRR: 20x/mntA:Masalah belum teratasiP:intervensi di lanjutkan3RABU27-4-201107.00-13.00S:pasien mengatakan luka op bengkakO: pasien tampak lemahTTV :TD:130/80N:80x/mntS :36,2 CRR:20x/mntA:Masalah belum teratasiP:intervensi di lanjutkan4RABU27-4-201107.00-13.00S::pasien mengatakan sudah mengerti tentang proses penyakitO: pasien tampak lemahTTV :TD:130/80N:80x/mntS:36,2 CRR:20x/mntA:Masalah teratasiP:intervensi di lanjutkanPrioritas Masalaha) Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan diskontuinitas jaringan akibat tindakan operasi.b) Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan luka insisi bedah/operasi.c) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan insisi bedah.d) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang informasi.LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIENPOST OP HERNIA SCROTALIS REPONIBLEOL EHKELOMPOK B :SOFYAN YULIANTO, S.Kep OKTOVIANUS KOLO, S.Kep ERMELINDA NABU, S.KepSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA MITRA HUSADA KEDIRI - 2011