6

Click here to load reader

Satuan Acara Perkuliahan Kode Mk Jumlah Sks

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Satuan Acara Perkuliahan Kode Mk Jumlah Sks

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Kode MK : TA13210/ Teori dan Sejarah Desain Arsitektur 1

Jumlah sks : 3

Program Studi : ARSITEKTUR

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN Tahun Akademik : GENAP 2009/2010 Dosen Pengajar: Setiadi Sopandi, ST., M.A.(Arch), IAI Nama Mata Kuliah: Teori dan Sejarah Desain Arsitektur 1 Deskripsi: Mata kuliah Teori dan Sejarah Desain Arsitektur berfungsi untuk menjembatani dan mempersiapkan mahasiswa tahun pertama memasuki Studio Perancangan Arsitektur yang merupakan inti dari pengajaran di program studi Arsitektur. Mata kuliah ini bertujuan untuk memperkenalkan prinsip-prinsip dan faktor-faktor pembentuk(an) ruang arsitektur dengan menampilkan kasus-kasus arsitektur secara lintas geografi dan waktu. Materi ini menyiratkan bahwa pada prinsipnya pembentukan ruang arsitektur adalah sesuatu yang universal dan manusiawi. Namun makna, pemahaman, dan nilai gunanya adalah sesuatu yang sangat partikular. Pembahasan materi tersebut dibagi ke dalam 4 (empat) materi utama, yaitu: (1) struktur/ tektonika, (2) geometri/ abstraksi, (3) fungsi/ guna, dan (4) tapak/ lingkungan/ konteks. Tujuan Instruksional Umum:

1. Mahasiswa dapat memahami dan merancang (membayangkan) ruang-ruang sesuai pada prinsip-prinsip dan faktor-faktor yang diuraikan. 2. Mahasiswa mampu meramu kehadiran/ kompleksitas keempat faktor pembentuk ruang dalam menghasilkan ruang arsitektur yang bernilai.

Tata Tertib & Tugas:

1. Kehadiran dalam kelas ini adalah 100%. Bila terdapat halangan atau sakit diperboleh ijin maksimal 30% dari total tatap muka (dengan catatan diijinkan oleh dosen). Jika kehadiran kurang dari 70% maka tidak diperbolehkan mengikuti/menempuh Ujian Akhir Semester.

2. UTS dan UAS berupa ujian tertulis. 3. Tugas/ latihan diberikan secara beregu/ perorangan tergantung pada materi yang diberikan. 4. Metode pelaksanaan: Setiap pertemuan ada penjelasan materi (kuliah/ tatap muka) selama 30 menit kurang lebih, dilanjutkan dengan pengantar/ penjelasan materi

latihan/ tutorial dan latihan selama 1-1.5 jam. Bentuk latihan: menyusun model, tanya jawab, menggambar, survey/ pengamatan lapangan, presentasi, permainan. Penutup berisi kesimpulan singkat dan penjelasan teknis untuk persiapan kuliah minggu selanjutnya.

Page 2: Satuan Acara Perkuliahan Kode Mk Jumlah Sks

Proses Belajar Mengajar Media Penilaian (a). Workshop desain/ Gambar (a) Papan Tulis (a) UTS : 10% (b). Pengamatan Lapangan (b) Overhead Projector (b) UAS : 10% (c). Diskusi (c) LCD Projector (c) KAT 1(6 x workshop) : 35% (d). Kuliah Umum (d) Speaker Multimedia (d) KAT 2 (Proyek 1) : 15% (e). Pemutaran Film (e) KAT 3 (Proyek 2) : 30% Buku Acuan

1. Lasseau, Paul. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang. Penerbit ITB, Bandung, 1980 2. White, Edward T. Analisis Tapak: Pembuatan Diagram Informasi bagi Perancangan Arsitektur. Intermatra, Bandung, 1985. 3. White, Edward T. Buku Sumber Konsep: Sebuah Kosakata Bentuk-Bentuk Arsitektural. Intermatra, Bandung, 1985. 4. Giorgini, Vittorio. Spatiology: The Morphology of The Natural Sciences in Architecture and Design. L’Arca Edizioni, 1995. 5. Baker, Geoffrey H. Design Strategies in Architecture: An Approach to The Analysis of Form. Van Nostrand Reinhold, London 1989. 6. Baker, Geoffrey H. Le Corbusier: An Analysis of Form. Van Nostrand Reinhold, London, 1989. 7. Ching, Francis D.K. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Susunannya. Erlangga, Jakarta, 1991. 8. Ching, Francis D.K. A Visual Dictionary of Architecture. Van Nostrand Reinhold, 1995. 9. Clark, Roger & Pause, Michael. Precedents in Architecture. Van Nostrand Reinhold, New York, 1985. 10. Antoniades, Anthony C. Poetics of Architecture: Theory of Design. Van Nostrand Reinhold, New York, 1992. 11. Frampton, Kenneth. Studies in Tectonic Culture: The Poetics of Construction in Nineteenth and Twentieth Century Architecture. MIT, 1995. 12. Krier, Rob. Architectural Composition. Rizzoli, New York, 1988. 13. Gelernter, Mark. Sources of Architectural Form: A Critical History of Western Design Theory. Manchester University Press, New York/ Manchester, 1995. 14. Jormakka, Kari. Basics Design Methods. Birkhauser, 2008. 15. Hertzberger, Herman. Lessons for Students in Architecture. 010 Publishers, Rotterdam, 1991. 16. Herzberger, Herman. Lessons for Students in Architecture 2. 010 Publishers, Rotterdam, 2000. 17. Stierlin, Henri. Encyclopedia of World Architecture. Evergreen, Cologne, 1977.

Catatan: Buku acuan lain dapat diberikan oleh tiap dosen selama studio bila dianggap perlu.

Page 3: Satuan Acara Perkuliahan Kode Mk Jumlah Sks

Pertemu

an Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Materi Sumber Bahasan

1 2 3 4 5 1 Mahasiswa dapat merancang ragam ruang

arsitektur yang dibentuk oleh struktur dan tektonika tiang/ balok. Mahasiswa memahami kekayaan guna dan makna atas ruang arsitektur yang dibentuk pada arsitektur kuil pada peradaban Mesir Kuno, Yunani Kuni, dan India.

Penjelasan dan Pengantar. Struktur & tektonika sebagai pembentuk ruang arsitektur. Batu dan struktur tiang/ balok sebagai pembentuk ruang arsitektur: Arsitektur Kuil Mesir Kuno, Arsitektur Basilika/ Kuil Yunani Kuno, Arsitektur Kuil Hindu/ Buddhis.

Kuliah

2 Mahasiswa dapat merancang ragam ruang arsitektur yang dibentuk oleh struktur dan tektonika tumpuk dan pengembangannya. Mahasiswa memahami kekayaan guna dan makna atas ruang arsitektur yang dibentuk dengan logika struktur tumpuk dan pengembangannya.

Struktur & tektonika sebagai pembentuk ruang arsitektur. Batu + struktur tumpuk dan arsitektur gua sebagai pembentuk ruang arsitektur: Arsitektur Piramida Mesir Kuno, Arsitektur Ziggurat Mesopotamia, Arsitektur Teater Yunani Kuno, Arsitektur Candi dan sumur berundak Hindu/ Buddhis, Arsitektur Kuil Amerika Selatan Kuno, Arsitektur makam di Asia Timur.

Kuliah Workshop 1: Struktur tiang/ balok sebagai pembentuk ruang arsitektur.

3 Mahasiswa dapat merancang ragam ruang arsitektur yang dibentuk oleh struktur dan tektonika. Mahasiswa memahami kekhususan guna dan makna atas ruang arsitektur yang dibentuk oleh perkembangan teknologi struktur beton.

Struktur & tektonika sebagai pembentuk ruang arsitektur. Struktur beton dan potensinya dalam menciptakan ruang arsitektur yang baru: Arsitektur Romawi, Arsitektur Romanesk.

Workshop 2: Struktur tumpuk sebagai pembentuk ruang arsitektur. Proyek 1: Shelter oleh gabungan struktur tiang/ balok dan tumpuk. Kuliah

Frampton, Kenneth. Studies in Tectonic Culture: The Poetics of Construction in Nineteenth and Twentieth Century Architecture. MIT, 1995. Lasseau, Paul. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang. Penerbit ITB, Bandung, 1980. Jessop, Joanne. The X Ray Picture Book of Big Building of the Modern World. Quality Press, 2002. Jessop, Joanne. The X Ray Picture Book of Big Building of the Ancient World. Quality Press, 2002. Stierlin, Henri. Encyclopedia of World Architecture. Evergreen, Cologne, 1977.

4 Mahasiswa dapat merancang ragam ruang arsitektur yang dibentuk oleh abstraksi geometri.

Geometri/ abstraksi geometri sebagai presenden pembentukan ruang

Proyek 1: Pemasukan dan evaluasi

Krier, Rob. Architectural Composition. Rizzoli, New York, 1988.

Page 4: Satuan Acara Perkuliahan Kode Mk Jumlah Sks

Mahasiswa memahami kekhususan guna dan makna atas ragam ruang arsitektur yang dibentuk oleh abstraksi geometri.

arsitektur: ruang arsitektur Pantheon Forum dalam Arsitektur Romawi, ruang arsitektur Bizantium, dan gereja-gereja Romanes. Perkembangan vaulting dalam Arsitektur Eropa: Arsitektur Romawi, Arsitektur Bizantium dan Arsitektur Romanes. Makna ruang geometris dalam ruang arsitektur karya Ledoux dan Boullee.

Kuliah Workshop 3: Komposisi bentuk geometri dasar 2D dan proyeksi 3D (extrusi dan rotasi).

5 Mahasiswa dapat merancang ragam ruang arsitektur yang dibentuk oleh abstraksi geometri. Mahasiswa memahami kekhususan guna dan makna atas ruang arsitektur Gotik.

Geometri/ abstraksi geometri sebagai presenden pembentukan ruang arsitektur Gotik. Perkembangan vaulting dalam Arsitektur Eropa: Arsitektur Gotik. Problematika ornamentasi dan dekorasi. Kompleksitas geometri pada konstruksi ruang dan ornamentasi arsitektur Islam (Persia dan Mughal).

Kuliah Workshop 4: Penabrakan dan manipulasi bentukan geometri 3D.

6 Mahasiswa dapat merancang ragam ruang arsitektur yang dibentuk oleh kompleksitas abstraksi geometri. Mahasiswa memahami kekhususan guna dan makna atas ruang arsitektur Barok yang dibentuk oleh abstraksi geometri dan didukung oleh ilusi optis.

Geometri/ abstraksi geometri sebagai presenden pembentukan ruang arsitektur Barok. Perkembangan vaulting dalam Arsitektur Eropa: Arsitektur Barok. Ilusi optis dan seni Barok.

Kuliah Workshop 5.1: Ruang akibat jejak, rotasi, dan geser

Clark, Roger & Pause, Michael. Precedents in Architecture. Van Nostrand Reinhold, New York, 1985. Baker, Geoffrey H. Design Strategies in Architecture: An Approach to The Analysis of Form. Van Nostrand Reinhold, London 1989. Baker, Geoffrey H. Le Corbusier: An Analysis of Form. Van Nostrand Reinhold, London, 1989. Ching, Francis D.K. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Susunannya. Erlangga, Jakarta, 1991. Lasseau, Paul. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang. Penerbit ITB, Bandung, 1980. Giorgini, Vittorio. Spatiology: The Morphology of The Natural Sciences in Architecture and Design. L’Arca Edizioni, 1995. Stierlin, Henri. Encyclopedia of World Architecture. Evergreen, Cologne, 1977.

7 Mahasiswa memahami arti ‘fungsi’ dalam kaitan penugasan arsitektur. Mahasiswa memahami implikasi perubahan sosial, perubahan selera estetika sebagai kondisi lahirnya Arsitektur Modern di Eropa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Fungsi dan guna sebagai pembentuk ruang arsitektur. Abstraksi dan pergerakan sosial dalam estetika modern.

Kuliah Workshop 5.2: Bidang yang dipotong, dilipat, dan dilengkung

White, Edward T. Buku Sumber Konsep: Sebuah Kosakata Bentuk-Bentuk Arsitektural. Intermatra, Bandung, 1985. Lasseau, Paul. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang. Penerbit ITB, Bandung, 1980.

Page 5: Satuan Acara Perkuliahan Kode Mk Jumlah Sks

8 UTS 9 Mahasiswa dapat membuat diagram hubungan/

organisasi ruang berdasarkan survey dan pengamatan.

Fungsi dan guna sebagai pembentuk ruang arsitektur. Diagram dalam proses kreasi arsitektur. Metode ilmiah dan obyektifitas dalam perancangan.

Kuliah Workshop 6: Pengamatan dan analisa hubungan/ organisasi ruang.

10 Mahasiswa dapat merancang ragam ruang arsitektur yang dibentuk oleh tuntutan rasionalitas dan didukung oleh metode yang ‘obyektif’.

Fungsi dan guna sebagai pembentuk ruang arsitektur. Diagram dalam proses kreasi arsitektur. Metode ilmiah dan obyektifitas dalam perancangan.

Kuliah Workshop 6: Presentasi

11 Mahasiswa dapat merancang ragam ruang arsitektur yang dibentuk oleh tuntutan fungsional dengan elemen-elemen dasar.

Perkawinan geometri/ abstraksi geometri dengan fungsi dalam Arsitektur Modern. Seni abstrak dan identitas modern.

Kuliah Workshop 6: Pemasukan Proyek 2: Merancang sebuah fasilitas sederhana dalam kampus UPH

Lasseau, Paul. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang. Penerbit ITB, Bandung, 1980. White, Edward T. Buku Sumber Konsep: Sebuah Kosakata Bentuk-Bentuk Arsitektural. Intermatra, Bandung, 1985. Hillier, Bill & Hanson, Julienne. The Social Logic of Space. Cambridge, 1984.

12 Mahasiswa dapat membuat diagram analisa tapak berdasarkan pengamatan dan survey.

Tapak/ lingkungan sebagai pembentuk ruang arsitektur. Material & sumber daya alam, kontur, iklim (cahaya matahari, kelembaban, suhu, angin), flora & fauna mempengaruhi: arah orientasi, artikulasi dan bentuk ruang, struktur dan konstruksi, ruang hidup manusia, dan pemaknaan dan guna ruang arsitektur (kasus arsitektur vernakular).

Kuliah Proyek 2: Presentasi

13 Mahasiswa dapat membuat diagram analisa tapak berdasarkan pengamatan dan survey.

Tapak/lingkungan dan konteks sebagai pembentuk ruang arsitektur.

Kuliah Proyek 2: Presentasi

White, Edward T. Analisis Tapak: Pembuatan Diagram Informasi bagi Perancangan Arsitektur. Intermatra, Bandung, 1985. Lasseau, Paul. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang. Penerbit ITB, Bandung, 1980. Antoniades, Anthony C. Poetics of Architecture: Theory of Design. Van Nostrand Reinhold, New York, 1992.

Page 6: Satuan Acara Perkuliahan Kode Mk Jumlah Sks

Aspek-aspek fisik tapak lain yang menjadi pertimbangan perancangan.

14 Mahasiswa dapat memahami peran arsitektur sebagai atribut identitas. Mahasiswa dapat memahami kompleksitas tapak perencanaan.

Konteks sebagai pembentuk ruang arsitektur. Regionalisme, lokalitas, dan identitas dalam arsitektur.

Kuliah Proyek 2: Diskusi

15 Mahasiswa dapat merancang sebuah fasilitas yang mempertimbangkan aspek fungsional dan kompleksitas tapak dan konteksnya.

Proyek 2: Pemasukan Evaluasi umum

16 UAS Pengumpulan proyek 2 Disiapkan Oleh Setiadi Sopandi, ST., M.A.(Arch), IAI Dosen Jurusan Arsitektur

Disahkan Oleh Ir. Susinety Prakoso, MAUD, MLA Ketua Jurusan Arsitektur