12
27. Anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien demam dewasa dan anak ANAMNESIS 1. Identitas pasien a. Nama b. Umur c. Alamat d. Perkerjaan e. Menikah/tidak f. Agama g. dll 2. Keluhan Utama 3. Riwayat penyakit sekarang a. Keadaan sebelum sakit b. Keadaan saat penyakit timbul i. Apa yang dirasakan saat pertama kali panas muncul ii. Berapa suhu tubuh saat demam c. Gambaran dan perjalanan penyakit secara detail i. Apakah panasnya terasa sangat tinggi ii. Panasnya menetap atau naik turun iii. Kapan panasnya naik dan kapan panasnya turun iv. Bila turun, apakah turun sampai suhu normal d. Keluhan lain i. Apakah panas disertai dengan menggigil dan berkeringat ii. Apakah disertai rasa lelah dan letih iii. Bagaimana nafsu makan saat demam, apakah ada oerubahan berat badan iv. Apakah panasnya disertai sakit kepala, jika iya, bagaimana sakit kepalanya? Menyuluruh atau hanya di sebagian tempat saja v. Apakah ada mimisan atau gusi berdarah vi. Apakah ada keluhan lain selain demam seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan vii. Apakah merasa sakit perut viii. Apakah ada mual dan muntah ix. Bagaimana kelancaran buang air kecil dan buang air besar

Sasbel No.27

Embed Size (px)

DESCRIPTION

haha

Citation preview

27. Anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien demam dewasa dan anak

ANAMNESIS

1. Identitas pasien a. Nama b. Umurc. Alamatd. Perkerjaane. Menikah/tidakf. Agamag. dll

2. Keluhan Utama3. Riwayat penyakit sekarang

a. Keadaan sebelum sakitb. Keadaan saat penyakit timbul

i. Apa yang dirasakan saat pertama kali panas munculii. Berapa suhu tubuh saat demam

c. Gambaran dan perjalanan penyakit secara detaili. Apakah panasnya terasa sangat tinggi

ii. Panasnya menetap atau naik turuniii. Kapan panasnya naik dan kapan panasnya turuniv. Bila turun, apakah turun sampai suhu normal

d. Keluhan laini. Apakah panas disertai dengan menggigil dan berkeringat

ii. Apakah disertai rasa lelah dan letihiii. Bagaimana nafsu makan saat demam, apakah ada oerubahan berat badaniv. Apakah panasnya disertai sakit kepala, jika iya, bagaimana sakit kepalanya?

Menyuluruh atau hanya di sebagian tempat sajav. Apakah ada mimisan atau gusi berdarah

vi. Apakah ada keluhan lain selain demam seperti batuk, pilek, sakit tenggorokanvii. Apakah merasa sakit perut

viii. Apakah ada mual dan muntahix. Bagaimana kelancaran buang air kecil dan buang air besarx. Apakah disertai dengan nyeri sendi atau nyeri tulang

e. Obat-obat apa saja yang sudah di konsumsi untuk mengatasi keluhanf. Keadaan sakit sekarang

i. Bagaimana keadaan sekarang, apakah membaik atau memburuk4. Riwayat penyakit dahulu

a. Penyakit alergi atau alergi terhadap obatb. Obat-obat yang saat ini sedang dikonsumsic. Penyakit yang pernah diderita

d. Riwayat perawatan dirumah sakite. Penyakit pada masa kanak-kanak

5. Riwayat hidup pribadi dan kebiasaana. Tinggal dengan siapab. Pernah melakukan perjalanan ke daerah yang endermis malariac. Sebelum sakit, ada mengkonsumsi makanan apa sajad. Merokok/tidake. Meminum inuman beralkohol/tidak

6. Riwayat penyakit keluargaa. Apakah ada keluarga atau orang lingkungan sekitar yang mengalami keluhan yang sama

PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan tanda vitala. Suhub. Nadic. Tekanan darahd. Pernafasane. Berat badan dan tinggi badan

2. Inspeksi keadaan umuma. Kesan umumb. Status gizic. Tingkat kesadarand. Postur tubuhe. Cara berjalanf. Cara berbaringg. Cara berbicarah. Ada atau tidaknya: dehidrasi, edema, asites, kejang, gerakan involunteri. Kondisi mentalj. Penampilan pasien

3. Keadaan khusus1. Kulit

a. Warna b. Efloresensi yang ada: papula,makula, eritem, vesikel dllc. Sianosis d. Ikterus

Paling jelas disklera,kulit serta selaput lendir Bilirubin indirek: kuning terang Bilirubin direks kuning kehijauan Bedakan dg karotenemia : kuning di telapak tangan/kaki, tdk pada sklera

e. Pucat

Paling baik dinilai pada telapak tangan/kaki, kuku, mukosa mulut dan konjungtiva

2. Kelenjar getah bening:a. Yang diperiksa

KGB oksipital KGB retroaurikuler KGB servikal anterior KGB inguinal

b. Rinci Ukuran, bentuk, mobilitas, tanda radang KGB teraba sampai 3 mm : normal KGB di servikal/inguinal < 1cm : normal KGB tak teraba : agamaglobulinemia ?

3. Kepalaa. Bentuk kepalab. Ubun-ubun: menutup/belum, cekung/rata/membonjolc. Mata lihat: bercak bitot, isokor/tidak, reflek cahaya, injeksi konjungtiva/silier, sekret

mata, air mata, mata cekung/tidak, konjungtiva: anemis/tidakd. Mulut: trismus, sianosis, rhagaden, mukosa mulut/bibir kering/tidake. Lidah: deviasi/tidak, atropi papil/tidakf. Faring: perhatikan dinding posterior ( hiperemia,edema,abses,post nasal drip )g. Tonsil : nyatakan besarnya dlm To,T1,T2,T3

4. Leher Tortikolis: kel posisi kepala miring kesatu sisi dan terputar kesisi lain akibat pemendekan m.sterno kleidomastoideus Ukur tekanan vena yugularis:Posisi pasien telentang dg dada dan kepala diangkat 15-30 derajat Lihat batas atas distensi vena yugularis,bila perlu dg mengosongkan terlebih dulu dg menekan bag.kranial vena dan mengurut kearah kaudal,kemudian dilepas

5. Dada a. Inspeksi

Dinding dada Bentuk dan besar dada Simetri dada dalam keadaan statis /dinamis Bentuk dada

Pektus ekskavatum Sternum bagian bawah serta rawan iga masuk ke dalam terutama inspirasi

Pektus karinatum Sternum menonjol biasanya disertai depresi vertikal kostokondral

Barrel chestDada berbentuk bulat seperti tongSternum terdorong kearah depan dg iga-iga horizontal

6. Parua. Inspeksi : cukup pada waktu inspeksi dadab. Palpasi

Letakkan telapak tangan serta jari-jari pada seluruh dinding dada dan punggung Tentukan:

Simetri/asimetri toraks, kel.tasbih, benjolan Fremitus suara

i. Mudah dilakukan pada anak yang menangis atau anak yang bisa diajak bicara ( suruh katakan tujuh puluh tujuh)

ii. Meninggi : konsolidasi iii. Berkurang: atelektasis, efusi, tumor

Krepitasi subkutis ( terdapatnya udara dibawah jaringan kulitc. Perkusi

Dapat dilakukan dg 2 cara Langsung Tidak langsung

Suara perkusi Normal: sonor Abnormal : hipersonor/ redup Suara perkusi berkurang : redup atau pekak

Daerah pekak hati Setinggi iga ke6 garis aksilaris media kanan Pekak hati menunjukkan peranjakan dg gerakan pernapasan yakni menurun

pada saat inspirasi dan naik pada ekspirasi Peranjakan berkisar antara 1-2 sela iga, sulit diperiksa pada anak < 2 th Pekak hati meninggi : hepatomegali, massa intra abd, atelektasis, kolaps

paru kanan Pekak hati menurun pada asma/emfisema paru

d. Auskultasi Deteksi suara napas dasar dan tambahan Dilakukan diseluruh dada dan punggung Stetoskop sebaiknya ditekan dg cukup kuat pada sela iga Dimulai dari atas kebawah dan bandingkan kanan dan kiri dada Suara napas dasar

Vesikuler : Terjadi karena udara masuk dan keluar melalui jalan napas Saat inspirasi lebih keras dan lebih panjang Terdengar seperti membunyikan ‘ffff’ dan’wwww’

Bronkial Terdengar inspirasi keras yang disusul oleh ekspirasi yang lebih keras Dapat disamakan dg bunyi ‘khkhkhkh’

Amforik Menyerupai bunyi tiupan diatas mulut botol kosong Terdengar pada caverne

Suara napas tambahan Ronki basah( rales)

Suara napas tambahan berupa vibrasi terputus-putus akibat getaran yg terjadi karena cairan dlm jln napas dilalui udara RBH : dari duktus alveolus, bronkiolus, bronkus halus RBS : dari bronkus kecil atau sedang RBK: dari bronkus diluar jaringan paru RB nyaring: berarti nyata benar terdengar karena suara disalurkan melalui benda padat ( infiltrat/konsolidasi), karena melalui media normal ( tdk ada infiltrat/konsolidasi)RB tak nyaring suara ronki disalur

Ronki kering ( rhonchi)Suara kontinu yg terjadi karena udara melalui jalan nafas yang sempit Lebih jelas terdengar pada ekspirasi Jenis ronki kering yang terdengar lebih musikal atau sonor

Wheezing ( mengi )Sering terdengar fase ekspirasi Mengi fase inspirasi : obstruksi sal. napas atas Mengi fase ekspirasi : obstruksi sal.napas bawah( asma, bronkiolitis)

Krepitasi Suara membukanya alveoliNormal dibelakang bawah dan samping pada inspirasi dalam Patologis : pada pneumonia

Pleural friction rubBunyi gesekan pleuraSuara gesekan kasar seolah-olah dekat telinga Paling jelas akhir inspirasi Biasanya terdengar di bagian bawah belakang paru

7. Jantung a. Inspeksi: Denyut apeks dan aktivitas ventrikel

Denyut apeks/ Iktus kordis:Bayi/anak kecil: ICS IV linea midclavicularis kiri, sedikit lateralAnak usia > 3 th: ICS V sedikit medial L midclavicularis kiri

Aktivitas ventrikel:Pembesaran ventrikel kiri apeningkatan aktv ventrikel kiri ( left ventricular lift/left ventricular thrust)

Apeks jantung kebawah dan lateralBiasanya disertai denyut apeks yang lebih kuat Pembesaran ventrikel kanan apeningkatan aktv ventrikel kanan ( right ventricular heave ) Apeks jantung tetap pada tempatnya yang normalTeraba peningkatan aktv. Ventrikel kanan di parasternal kiri bawah serta epigastrium

b. Palpasi Detak pulmonal Normal :BJ II tidak teraba

Hipertensi pulmonal: BJ II mengerasadapat diraba di sela iga 2 tepi kiri sternum (disebut detak pulmonal/pulmonary tapping)

Penyebab Hipertensi pulmonal : PJB pirau kiri kekanan yang besar Stenosis mitral rematik Kor pulmonaleGetaran bising/ thrill

Thrill adalah getaran pada dinding dada yang terjadi akibat bising jantung yang keras

Perabaan : ujung jari 2 dan 3 atau telapak tangan dengan palpasi ringan Thrill menandakan ada bising jantung yang keras (derajat 4/6 atau lebih ) Tempat getaran: pungtum maksimum bising Dapat diraba pada fase sistolik dan diastolic

c. Perkusi Pada anak besar: informasi besarnya jantung (terutama pada kardiomegali yang nyata )Pada bayi dan anak kecil perkusi sulit dilakukan, informasi dapat menyesatkan

d. Auskultasi Sistematik: mulai dari apeksa tepi kiri sternum bawaha bergeser keatas

sepanjang tepi kiri sternuma sepanjang tepi kanan sternum adaerah infra dan supraklavikula kiri dan kanan alekuk suprasternal adaerah karotis kanan dan kiri

Yang harus diperhatikan: frekuensi, irama jantung, bunyi jantung dan bising/ murmur

8. Abdomen Pada bayi & anak kecil pemeriksaan abdomen seringkali didahulukan dari bagian tubuh lainPada pemeriksaan abdomen palpasi paling berperan. Tetapi auskultasi dilakukan lebih dulu (agar interpretasi auskultasi tidak salah karena setiap manipulasi abdomen akan mengubah bunyi peristaltik usus). Hasil pemeriksaan selain dinyatakan dengan kata atau angka, dianjurkan untuk digambarkan secara skematis

a. Inspeksi Permukaan abdomen (datar, cembung,cekung), kelainan-kelainan seperti: hernia umbilikalis, dll), efloresensi, dilatasi vena

b. Auskultasi Bising ususNormal : suara peristaltik terdengar sbg suara dg intensitas rendah

dan terdengar tiap 10-30 dtk Bising usus meningkat : obstruksi (bunyi metalik). Bising usus berkurang/hilang : peritonitis/ileus

c. Perkusi

Adanya cairan ( asites)i. Dilakukan perkusi sistemik dari umbilikus ke arah lateral dan bawah

untuk mencari batas berupa garis konkaf antara daerah yang timpani dengan daerah pekak yang terdapat bila ada asites

ii. Menentukan daerah redup yang berpindah ( shifting dullness) dg melakukan perkusi dari umbilikus kesisi perut untuk mencari daerah redup atau pekak; daerah redup ini akan menjadi timpani bila anak berubah posisi dg cara miringkan pasien

iii. Tentukan adanya gelombang cairan (fluid wave) atau disebut cara undulasi (bila asites sangat banyak serta dinding abdomen tegang)

iv. Cara undulasi (posisi telentang) Dilakukan pada asites yang sangat banyak serta dinding abdomen tegang Caranya satu tangan pemeriksa diletakkan pada satu sisi perut pasien,

sedangkan jari tangan satunya mengetuk-ngetuk dinding perut sisi lainnya.Sementara itu dg pertolongan orang lain gerakan yg diantarkan melalui dinding abdomen dicegah dg jalan meletakkan satu tangan ditengah abdomen pasien dg sedikit menekan. Pada asites dpt dirasakan gelombang cairan pada tangan pertama atau dpt didengar dg stetoskop

Adanya udara Batas hati Batas massa intraabdominal

d. Palpasi:

Nilai: turgor, adanya massa, nyeri tekan dan organ-organ dalam seperti hati, limpa dan ginjal

i. Palpasi hatiNilai: Konsistensi, tepi, permukaan, nyeri , ukuran

ii. Palpasi limpaBesarnya limpa diukur menurut cara schuffner

Jarak maksimum dari pusat ke garis singgung pada arkus kosta kiri dibagi 4 bagian yang sama

Garis ini diteruskan ke bawah shg memotong lipat paha,garis dari pusat ke lipat paha inipun dibagi menjadi 4 bagian yg sama

Pembesaran limpa dinyatakan dg memproyeksikan kebagian ini. Limpa yang membesar sampai kepusat dinyatakansbg SIV, sampai lipat

paha S VIIIBeda splenomegali dg pembesaran lobus kiri hati

Ikut bergerak pada pernapasan Insisura lienalis Dapat didorong kemedial, lateraal dan atas

iii. Palpasi ginjal Normal : tidak dapat diraba kecuali pada neonatus Abnormal : ginjal dapat diraba dg cara ballotement Cara:

Letakkan tangan kiri pemeriksa di bagian posterior tubuh pasien sedemikian sehingga jari telunjuk berada di angulus kostovertebralis.

Kemudian jari telunjuk ini menekan organ atau massa keatas, sementara itu tangan kanan melakukan palpasi secara dalam dari anterior dan akan merasakan organ atau massa tersebut menyentuh,lalu ‘jatuh’ kembali

9. Ekstremitas Lihat adanya deformitas, edema tungkai (pitting/ non pitting), edema pada persendian,

Telapak tanganpucat/tidak, jari tabuh dll