Sasbel 21-30

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    1/64

    21. Menjelaskan pemeriksaan laboratorium secara umum pada penderita demam

    Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan:

    a. Pemeriksaan darah tepi

    Hasil pemeriksaan darah tepi yang mengarah ke demam berdarah dengue:

    1. Trombositopenia (

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    2/64

    • #pa sa&a &enis mikroba penyebab demam8

    *arena kebanyakan penyakit memiliki ge&ala demam% oleh karena itu berikut ini akan

    dipaparkan mikroba mikroba yang paling sering menyebabkan penyakit. a$teria

    akteri kebanyakan ada di dalam tubuh dan membantu melindungi tubuh dari

    in-eksi. amun beberapa bakteri dapat menyebabkan penyakit serius seperti

    meningitis% pneumonia% T% dan lain lain. Penggunaan antibioti$ untuk

    membunuh bakteri.

    ;iruses

    ebih ke$il dari bakteri. eberapa penyakit disebabkan irus seperti -lu%

    $hi$kenpo=% herpes% dan lain lain. iasanya serangan irus dapat dilaan dengan

    obat antiiral% banyak minum air% dan istirahat. iasanya antiiral tidak terlalu

    e-ekti- melaan irus (tidak see-ekti- antibioti$ untuk bakteri).

    ,ungi

    n-eksi &amur kadang mengenai kulit dan kuku. 5amur hidup bebas di alam dan

     beberapa di antaranya dapat menyebabkan in-eksi serius pada orang orang

    dengan pertahanan tubuh yang lemah.

    Parasites

    Parasit adalah tipe mikroba yang harus hidup dengan mengambil makanan

    makhluk lain.

    • agaimana prosedur pemeriksaan bakteriologi terhadap ma$am > ma$am spe$imen

    yang diambil dari penderita demam8

    Pemeriksaan #ir *emih

    yarat > syarat pengambilan air kemih :

    o ara pengambilan air kemih harus aseptik.

    o ?aktu pengambilan pagi hari.

    o Tempat penampungan air kemih harus steril.

    o #ir kemih harus segera diperiksa ( tidak boleh lebih dari &am

    setelah pengambilan)

    o Penderita belum mendapat pengobatan

    antibiotika/khemoterapika.

    eberapa $ara pengambilan spesimen :

    o lean $at$h/ 9id portion.

    o *atherasi Pemeriksaan air kemih se$ara bakteriologi ada tahap :

    o e$ara kuantitati- 

    o e$ara kualitati- 

    eberapa $ara pemeriksaan air kemih se$ara kuantitati- :

    o alibrate oop 'ire$t treak 9ethode.

    o Total Plate ount 9ethode/ Pour Plate 9ethode (paling umum)

    o hemi$al test :

    - Tripphenil Tetra@olium hloride

    - 9ethylen lue Aedu$tion

    -  itrate Aedu$tion 9ethode Prosedur pemeriksaan :

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    3/64

    o Pemeriksaan kuantitati- : 9ethode Total Plate ount.

    - Hari :

    #ir kemih dien$erkan dengan aBuadest steril% 10=% 100=%

    1000= dengan memakai pipet steril. 9asingmasing pengen$eran diambil 1 ml dan diberi tanda pengen$eransetelah itu pada petridish dari setiap pengen$eran%

    tambahkan utrient #gar steril $air dengan suhu C 7+D%

    yang sebelumnya telah dimasak dan didinginkan kembali%

    sebanyak C1+0 ml. ampur dengan &alanmenggoyangkan petridish diatas me&a se$ara memutar

    datar dan didinginkan sampai membeku. *emudian

    diinkubasi pada suhu 3ED% 7 &am suasana aerobik. #irkemih dimasukkan kedalam kulkas.

    Tu&uan : untuk memperke$il metabolisme kuman.

    - Hari :9elihat hasil pertumbuhan kuman dan menghitung

    kuman dengan $ara Total Plate ount pada alat Fuebe$oloni ounter% dan dihitung 10 (atau 1) kotak.

    ila tidak ada pertumbuhan diinkubasi lagi pada suhu

    3ED 7 &am suasana aerobik. ila setelah diinkubasi lagi%tetapi tetap tidak ada pertumbuhan% maka air kemih dapat

    dikatakan steril.- Aumus perhitungan :

    5umlah kuman per ml. #ir kemih G = 3 = P10  G 5umlah koloni dalam 10 kotak.

    3 G uas Plate% dari perhitungan : /E = r = r.'iameter petridish I $m.P G Pengen$eran air kemih.

    10 5umlah kotak yang dihitung.

    ila hasil perhitungan kuman !100.000/ml. #ir kemih

    maka pemeriksaan dilan&utkan pada kualitati- dan bila pertumbuhan kuman pada petridish tidak dapat dihitung

    ( koloni terlalu padat )% maka &umlah kuman dianggap

    !100.00/ml air kemih.

    o Pemeriksaan kualitati- 

    - #ir kemih +10 ml disentri-uge se$ara steril dengan

    ke$epatan +003000 rpm selama 10 menit% supernatandibuang dan sediment di$at 6ram.

    - Tu&uan untuk melihat mor-ologi% si-at kuman pada

     penge$atan dan untuk mengarahkan pemeriksaan

    selan&utnya.- *J*K 6A#9 PJT,

    'ilakukan penanaman pada media lood #gar Plate%

    inkubasi pada suhu 3ED% 7 &am suasana aerob. Kntuk

     pemeriksaan selan&utnya% sama seperti $ara

    mengidenti-ikasi kuman 6ram Positi- *okus padaspesimen darah.

    - *J*K 6A#9 L6#T,

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    4/64

    'ilakukan penanaman pada media lood #gar Plate.

    nkubasi pada suhu 3ED% 7 &am suasana -akultati- an

    aerobik/ J 10".

    Kntuk pemeriksaan selan&utnya% sama seperti $aramengidenti-ikasi kuman *okus 6ram egati- pada

    spesimen darah.- #T#6 6A#9 L6#T,

    'ilakukan penanaman pada media 'i--erensial dan mediaelekti-% inkubasi pada suhu 3ED% 7 &am suasana aerob.

    Kntuk pemeriksaan selan&utnya% sama seperti $ara

    mengidenti-ikasi kuman atang 6ram egati- padaspesimen darah.

    Pemeriksaan ekret ;agina/Kretra

    Pemeriksaan aboratorium

    pesimen yang dikirim biasanya sediaan dengan hapusan sekret dariagina. ediaan ini di $at 6ram% yang biasanya ditu&ukan untuk

    mendiagnosa penyakit 6onorhoe (dilaporkan adanya kumandiplokokus 6ram negati- e=tra atau intra selular.

    Prosedur Pemeriksaan

    'ari spe$imen dilakukan penge$atan 6ram. ila ditemukan kuman

    kokus 6ram negatie% maka spe$imen ditanam pada media ho$olate#gar Plate% inkubasi 3EM% 7 &am suasana -akultati- anaerobi$.

    *uman hasil pertumbuhan pada media ho$olate #gar Plate

    dilakukan penge$atan 6ram dan dilakukan test oksidase.

    Pemeriksaan Pus

    Prosedur 

    o 'ari spe$imen dibuat penge$atan 6ram dan atau Niehl

     ellsen.ila hasil penge$atan :

    1. *okus 6ram Positi- dan N. negatie :

    pe$imen ditanam pada media lood #gar Plate. nkubasi

     pada 3E0 % 7 &am suasana aerobi$. Hari berikutnya pela&ari koloni% dibuat penge$atan 6ram% penanaman

    kuman pada media #% inkubasi pada 3E0 suasana

    aerobi$.'ari #/# dalakukan penanaman pada roth untuk

    keperluan test katalase dan koagulase. ila test katalase

    negatie% harus dilakukan test > test untuk membedakanantara treptokokus dengan Pnemokokus yaitu :

    olubility test% nulin test% Jpto$hin test% Fuelung test%

    dan test pada hean per$obaan.

    . atang 6ram Positi- dan N. negatie :pe$imen ditanam pada media di-erensial dan media

    selekti- diinkubasi pada 3E0% 7 &am suasana aerobi$.

    Pela&ari koloni% si-at koloni terhadap peragian laktosa% danseterusnya. akukan penanaman pada media #%

    inkubasi pada suhu 3E0% 7 &am suasana aerobi$.

    *emudian dilakukan penanaman pada media > media :

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    5/64

    T% 9;% Krea% 9otility% inkubasi 3E0% 7 &am

    suasana aerobi$.

    o Hari > hari berikutnya dilakukan test > test untuk

    mengidenti-ikasi kuman enteri$.1. atang 6ram Positi- dan N. negatie :

    pe$imen ditanam pada media lood #gar Plate%

    Thiogly$olate/ ooked 9eat 9edia% inkubasi 3E0% 7

     &am suasana aerobi$. Hari berikutnya dilakukan test > testuntuk mengidenti-ikasi kuman dari golongan asilus dan

    lostridium.

    . atang 6ram Positi- / negatie% *okus Positi-/egati- danN. positi- :

    pe$imen dikonsentrasi se$ara asam atau basa% dalam hal

    ini kita akan mengidenti-ikasi kuman my$oba$terium.

    pe$imen ditanam pada media .5% diinkubasi pada 3E0%7 minggu% suasana aerobi$. ila koloni tumbuh% lakukan

    test ord ,ormation% iasin Test dan hean per$obaan.

    Pemeriksaan Throat ab

    Tu&uan:

    Pemeriksaan ini biasanya ditu&ukan untuk

    mengidenti-ikasi/mendiagnosa kuman oryneba$terium di-teri.

    ahan:

    Throat sab% nose sab atau lesi tersangka lainnya.

    ara pemeriksaan:

    o Hari :

    'ari spe$imen dilakukan penge$atan 6ram dan eisser%

    kemudian lihat dengan mikroskop dengan oil immerse. ila

    didapatkan kuman 6ram positi-% bentuk batang%

    metakhromatik granula (4) dengan susunan khas dari kuman%seperti pagar atau huru- ;% O maka segera dibuat laporan

    sementara untuk men$urigai kuman oryneba$terium di-teri.

    *emudian dilakukan penanaman pada media: oe--ler serumdan lood #gar plate% diinkubasi pada 3E0% 7 &am% suasana

    aerobi$.

    o Hari :

    - 9engeauasi hasil penanaman pada mediamedia

    1. oe--ler : perhatikan pertumbuhannya. lood #gar Plate : perhatikan si-at koloni dan

    adanya hemolisa- 9elakukan penge$atan 6ram masingmasing koloni dan

     penge$atan iesser.- 9elakukan penanaman kuman dari oe--ler kemudian

    lood #gar Tellurite untuk mempela&ari si-at koloni.

    o Hari :

    - 9elakukan ealuasi pada media lood Tellurite% si-at

    koloni% diameter koloni% hemolisa (pemeriksaan tipetipe)

    - 9elakukan penge$atan 6ram dan eisser dari medialood #gar Tellurite dan melakukan penanaman ulangg

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    6/64

     pada media oe--ler untuk memperbanyak kuman dan

    untuk sto$k kuman.

    o Hari ;:

    - 9engealuasi hasil% penanaman pada media oe--ler%melakukan penge$atan 6ram dan eisser. Perhatikanadanya metakhromatik granula dan susunan khasnya.

    - 9elakukan penanaman pada media gulagula: tra$h%

    6lukosa% ukrosa dari media oe--ler% diinkubasi 3E0%

    7 &am% suasana aerobi$.- 9elakukan test pada hean per$obaan (marmut sehat

    dengan berat C 70000 gram).

    o Hari ;:

    - 9engealuasi hasil penanaman pada mediamedia gula

    gula. Test dikatakan positi- bila ter&adi perubahan arna

    media dari arna asalnya. Test gulagula ini bertu&uanuntuk menentukan tipe dari oryneba$terium diphtheria%

    yaitu grais% mitis% dan intermedius.

    Pemeriksaan Tin&a

    Pemeriksaan tin&a se$ara bakteriologi ada $ara% yaitu:

    Pemeriksaan se$ara indire$t (tidak langsung)

    Pemeriksaan se$ara dire$t (langsung)

    o Pemeriksaan e$ara ndire$t:

    - Hari 1:

    pe$imen tin&a ditanam pada Lnri$hment (media selenit ,

    roth atau 9edia Tetra roth)% kemudian pada 3E

    0

    % 7 &am suasana aerobi$. Pada ini% tu&uannya untukmemperbanyak kuman yang ada dalam tin&a terutama

    kuman almonella dan higella% karena dalam media ini

    kuman tumbuh baik.- Hari :

    'ari Lnri$hment media selan&utnya dilakukan penanaman

     pada media di--erensial dan selekti- media% kemudian

    inkubasi pada 3E0% 7 &am suasana aerobi$.ila di$urigai adanya kuman ;ibrio% maka hari 1% dapat

    dilakukan penanaman pada media #lkali Pepton ?ater%

    kemudian diinkubasi pada 3E

    0

    % 0 &am suasana aerobi$.Pemeriksaan selan&utnya sama dengan pemeriksaan tin&a

    se$ara 'ire$t.

    o Pemeriksaan e$ara 'ire$t:

    - Hari 1:

    pe$imen ditanam pada: media di--erensial dan media

    selekti-% kemudian diinkubasi pada 3E0% 7 &am suasanaaerobi$.

    - Hari :

    9elihat dan men$atat hasil penanaman pada media

    di--erensial dan media selekti-.

    Perhatikan si-at koloni% besar koloni% si-at -ermentasiterhadap laktosa dan sebagainya.

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    7/64

    akukan penge$atan 6ram% selan&utnya melakukan

     penanaman pada #% diinkubasi 3E0 7 &am suasana

    aerobi$. #dapun tu&uannya untuk memurnikan kuman dan

    stok kuman.- Hari 3:

    9en$atat hasil penanaman pada mediamedia: T%

    9;% Krea% 9otility diinkubasi 3E0% 7 &am suasana

    aerobi$.- Hari 7:

    9en$atat hasil penanaman pada mediamedia: T%

    9;% Krea% imon itrat dan melakukan test ndol

     pada media Trriptophan. Test ;P dilakukan setelah =7 &am dan test 9ethil Aed dilakukan setelah +=7 &am.

    - Hari +:

    9elakukan pemeriksaan/test ;oges Proskauer.- Hari :

    1. 9elakukan pemeriksaan/test 9ethil Aed.

    2. 9elakukan pemeriksaan/test aglutinasi denganantisera% bila hasil datadata men&urus pada kuman

    almonella atau higella.

    3. 9elakukan penanaman pada media Lndo #gar untukmelihat adanya sarming% bila kita men$urigai kuman

    Proteus.

    atatan:

    ila kita men$urigai kuman ;ibrio% maka pada hari ke kita

    menanam kuman dari media #lkali Pepton ?ater ke media Tdan hari berikutnya kuman dari utrient #gar #lkali lant ke mediamedia: T% 9;% Krea% 9otility. etelah itu pada hari berikutnya

    kita dapat melakukan test aglutinasi dengan antisera: naba% Jgaa%

    dan Hikoyima serta melakukan test perbedaan antara ;. holera dan

    ;. Lltor yaitu dengan test:- Test Polimisin +0 ugr.

    - akterio-age Typing Test.

    - Hemolisa eritrosit ayam.

    - ;oges Proskauer.

    Pemeriksaan 'arah

    Tu&uan: untuk mengidenti-ikasi kuman penyebab bakterimiaPemeriksaan darah ada ma$am:

    Pemeriksaan darah umum (lood ulture)

    Pemeriksaan darah khusus untuk almonella (6all ulture)

    o JJ' KTKAL:

    - Prinsip:

    'arah ditanam pada media Tripti$ase oy #gar yang

    ditambahkan roth yang telah diisi dengan anti$oagulant atrium itrat 0%+1"% bila ada pertumbuhan dilakukan

     penge$atan 6ram% kemudian dilihat di baah mikroskop

    dengan oil immersion% selan&utnya dilakukan identi-ikasi pada semua kuman yang ada dalam darah.

    - Prosedur pemeriksaan:

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    8/64

    1. Hari : 'arah sebanyak +10 ml% ditanam pada media

    Tripti$ase oy #gar yang telah ditambahkan dengan

    roth yang berisi antikoagulan aitrat 0%+1"% pH

    EE% inkubasi pada suhu 3E0 selama 7 &am dalamsuasana aerobi$.

    . Hari : 9elakukan penge$atan 6ram dari hasil

     penanaman pada media Tripti$ase oy #gar bila tidakada pertumbuhan maka media T# diinkubasi lagi

     pada suhu 3E0% 7 &am suasana aerobi$.

    ila ada pertumbuhan dan dalam penge$atan bersi-at:

    *okus 6ram Positi-:

    Tanam pada lood #gar Plate% inkubasi pada

    3E0% 7 &am% aerobi$.Tu&uan: Kntuk melihat si-at koloni dan

    hemolisa (di$urigai kuman ta-ilokokus%treptokokus% dan Pnemokokus)

    atang 6ram egati-:

    Tanam pada lood #gar Plate% satu plate

    diinkubasi pada 3E0 % 7 &am% aerob dan satu

     plate lagi diinkubasi pada suhu 3E0% 7 &am-akultati- anaerobik dengan suasana J 10"

    ($uriga kuman eisseria)

    atang 6ram Positi-:

    Pada kuman yang berukuran besar% tanam pada

    lood #gar Plate media semisolid dan media

    yang mengandung penisilin% inkubasi padasuhu 3E0% 7 &am% suasana aerob.

    Tu&uan:

    lood #gar Plate untuk melihat si-atkoloni/hemolisa. emisolid untuk melihat

     pergerakan kuman. 9edia yang mengandung

     penisilin untuk melihhat bentuk koloni yangtumbuh seperti rangkaian mutiara ($irri khas

    dari a$illus #nthra=is).

    atang 6ram Positi-:

    *uman yang berukuran ke$il% tanam pada

    media Thiogly$olate% dan ooked 9eat 9ediainkubasi 3E0% 7 &am suasana aerob ($uriga

    kuman lostridium 6as 6anggreen)% dan padalood #gar Plate anaerobik.

    atang 6ram egati-:

    Tanam pada media di--erensial dan mediaselekti-% kemudian inkubasi pada 3E0% 7 &am

    suasana aerob (men$urigai kuman enteri$)

    3. Hari :ila setelah inkubasi 3E0% = 7 &am tetap tidak ada

     pertumbuhan (dilihat dengan melakukan penge$atan

    gram)% maka lakukan obserasi terus setiap hari. ilasampai hari ke 10 tetap tidak ada pertumbuhan% maka

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    9/64

    dilakukan penanaman pada media lood #gar Plate%

    satu plate diinkubasi pada 3E0% 7 &am% suasana

    aerob dan yang satu lagi diinkubasi dalam suasana

    -akultati- anaerob (J 10"). ila setelah diinkubasitetapp tidak ada pertumbuhan maka dapat disimpulkan

     baha spesimen darah tersebut steril% tapi bila ada

    kuman identi-ikasi dilan&utkan.9engealuasi hasil penanaman pada mediamedia:

    *okus 6ram Positi-:

    Pada lood #gar Plate% perhatikan si-at koloni% bentuk koloni% dan hemolisa% kemudian

    dilakukan penge$atan 6ram dan penanaman

     pada media ho$olate #gar/utrientt #garlant% inkubasi pada 3E0% 7 &am suasana J

    10". *okus 6ram egati-:

    Pada lood #gar Plate% perhatikan si-at koloni% bentuk koloni dan hemolisa% lakukan

     penge$atan gram dan penanaman pada media

    ho$olate #gar lant% inkubasi pada 3E0% &amsuasana J 10".

    atang 6ram Positi-:

    *uman ukuran besar% lakukan ealuasi padamedia lood #gar Plate si-at koloni dan

    hemolisa lakukan penge$atan gram dan

    $a--er ,ulton. 'ari media semisolid dilihatadanya bentukan seperti rangkaian mutiara.

    *emudian diilakukan penanaman pada media

     utrient #gar lant% 3E0% 7 &am aerob.

    atang 6ram Positi-:

    *uman ukuran ke$il% lakukan ealuasi pada

    media lood #gar Plate% si-at koloni% bentuk

    koloni% si-at hemolisa. akukan penge$atan$a--er ,ulton. 'ari media ooked 9eat #gar

    dan Thyogli$olate dilakukan ealuasi% lihat

     pertumbuhan yang ter&adi. *emudian dari

    lood #gar Plate dilakukan penanaman pada utrient #gar lant% inkubasi 3E0% 7 &am%

    suasana anaerobik.

    atang 6ram egati-:

    9engealuasi hasil penanaman pada media

    di--erensial dan media selekti-% yaitu tentangsi-at koloni% bentuk koloni% peragian terhadap

    laktosa (4/). akukan penge$atan gram dan

     penanaman pada media utrient #gar lant%inkubasi 3E0% 7 &am% suasana aerobi$.

    7. Hari ;: 9engealuasi penanaman pada media

    media : *okus gram positi- :

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    10/64

    'ari media ho$olate #gar lant / utrient

    agar slant dilakukan oenge$atan gram dan

     penanaman pada media broth yang akan

    digunakan untuk test katalse dan koagulase%inkubasi pada suhu 3E0% 7 &am suasana

    aerobik.

    *okus gram negati- :

    'ari hasil penanaman pada media $ho$olate

    agar plate/nutrient agar plate dilakukan

     pege$atan gram. ila hasilnya tetap kokusgram negati-% pada $ho$olate agar plate

    lakukan tes oksidase% yaitu sebagai berikut :

    *oloni pada $ho$olate agar plate ditetesi dengan paraamino dimetalin monohidro$lorida 1"

    atau tetrametil paraphenilin diamin 1". ila positi- maka koloni yang membentuk oksidase

    mulamula akan

    23. Manfaat pemeriksaan kultur terhadap macam-macam specimen

    1. Pemeriksaan Spesimen rin

    *ultur urin adalah menyiapkan urin steril untuk pemeriksaan kultur dengan $ara pengambilanurin tengah( midstream) pemeriksaan ini bertu&uan untuk mengetahui in-eksi saluran kemih

    a) Krin ersih

    Krin bersih di perlukan untuk pemeriksaan urinalisa rutin

     b) Krin Tengah

    Krin tengah merupakan $ara pengambilan spe$imen untuk pemeriksaan kultur urin yaitu untuk

    mengetahui mikroorganisme yang menyebabkan in-eksi saluran kemih. ekalipun ada

    kemungkinan kontaminasi dari bakteri di permukaan kulit% namun pengambilan denganmenggunakan kateter lebih beresiko menyebabakan in-eksi. Perlu mekanisme khusus agar

    spe$imen yang didapat tidak terkontaminasi

    $) Krin Tampung

    eberapa pemeriksaan urin memerlukan seluruh produksi urin yang di keluarkan dalam &angka

    aktu tertentu% rentangnya berkisar 1 &am7 &am. Krin tamping ini biasanya di simpan di

    lemari pendingin atau di beri preseratie( Nat akti- tertentu) yang men$egah pertumbuhan

     bakteri atau men$egah pertumbuhan bakteri atau men$egah perubahan/kerusakan struktur urin.

    iasanya urin di tamping di tempat ke$ul lalu di pindahkan segera ke penampungan yang lebih

     besar 

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    11/64

    d) Krin *ateter ndelling

    Krin streril dapat di peroleh dengan pengambilan urin melalui kateter yang khusus di

    siapkan untuk pengembilan urin dengan &arum suntik. *lem kateter selama kurang lebih 30

    menit &ika tidak di peroleh urin aktu pengambilan. Ktuk kultur urin di perlukan urin% hrir

    hati dalam pengambilan agar tidak terkontaminasi

    e) Krin #$ak 

    Pengambilan urin se$ara a$ak tanpa memperhatikan antu dan kandungan urin

    2. Pemeriksaan Spesimen !eses

    Pemeriksaan -eses di lakukan untuk melihat ada tidaknya darah. Pemeriksaan ini mudah di

    lakukan menggunakan kertas tes guaia$. #nalisa produk diet dan sekresi saluran $erna. ila-eses mengandung banyak lemak kemungkinan ada masalah dalam penyerapan lemak di usus

    halus. ila di temukan kadar empedu rendah kemungkinan ter&adi obstruksi pada hati dan

    kandungan empedu. 9endeteksi telur $a$ing dan parasit. Kntuk pemeriksaan ini di lakuakn tiga

    hari berturutturut. 9endeteksi irus dan bakteri. Ktuk periksaan ini di perlukan &umlah -eses

    sedikit untuk di kultur. Pengmbilan perlu hatihati agar tidak terkontaminasi.

    ,eses kultur merupakan pemeriksaan -eses melalui biakan pengambilan sampel -ases bertu&uan

    untuk mendapatkan spe$imen tin&a/ -eses yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan -eses

    rutin% pengembilan di lakukan setiap saat terutama pada ge&ala aal dan sebaiknya sebelum

     pemberian antibioti$

    3. Pemeriksaan Spesimen Sputum

    *ultur( menentukan &enis mikroorganisme) dan tes sensitiitas terhadap obat untuk sitologi

    dalam mengidenti-ikasi asal% struktur% -ungsi dan patologi sel. pesimen untuk sitologi

    ( mengidenti-ikasi kanker paruparu dan &enis selnya) seringkali dilakukan se$ara serial 3 kali

    dari sputum yang di ambil di pagi hari. Pemeriksaan bakteri tahan asam &uga di perlukan serial

    3 hari berturutturut di pagi hari% untuk mengindenti-ikasi ada tidaknya kuman tuberkolosis.

    Pemeriksaan kultur sputum di lakukan untuk mengidenti-ikasi organism spesi-ik guna

    menegakkan diagnosis de-inti-. *ultur sputum digunakan dalam mendiagnosis untuk

     pemeriksaan sisitiitas obat dan sebagai pedoman pengobatan.

    4. Pemeriksaan Spesimen "arah

    *ultur bertu&uan untuk mendapatkan spe$imen darah ena tanpa anti koagulan yang memenuhi

     pesyaratan untuk pemeriksaan kimia klinik dan imunoserologi

    *ultur 'arah adalah tes untuk mendeteksi kuman seperti bakteri atau &amur dalam darah.

    *ebanyakan kultur darah untuk memeriksa bakteri yang ada di dalamnya. *etika seseorang

    memiliki ge&ala in-eksi seperti demam atau menggigil dan kuman telah menyebar ke dalam

    darah maka dengan kultur darah dapat menetukan &enis kuman yang menyebabkan in-eksi

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    12/64

    24. Menjelaskan spesies# morfologi# siklus hidup parasit yang menyebabkan demam serta

    pemeriksaan parasitologis pada penderita demam

    eberapa parasit yang dapat menimbulkan ge&ala demam: Plasmodium, Filaria,Trypanosoma,Entamoeba histolytica, Soil transmitted helminths

    1. Plasmodium

    'i ndonesia sampai saat ini terdapat empat ma$am plasmodium penyebab in-eksi malaria yaitu

    :

    a.  Plasmodium falciparum penyebab malaria tropika yang menimbulkan demam tiap 7

    72 &am%

     b.  Plasmodium viva= penyebab malaria tertiana yang menimbulkan demam tiap hari ke 3$.  Plasmodium malariae  penyebab malaria kuartana yang menimbulkan demam tiap hari

    ke 7

    d.  Plasmodium ovale penyebab malaria oale% memberikan in-eksi yang paling ringan dansering sembuh spontan tanpa pengobatan (Hari&anto% 010).

    Siklus $idup Parasit Malaria

    a. iklus #seksual 'alam Tubuh 9anusia

    • iklus di luar sel darah merah

    iklus di luar sel darah merah (eksoeritrositer) berlangsung dalam hati. tadium

    ini dimulai saat nyamuk anopheles betina menggigit manusia dan memasukan

    sporo@oit yang terdapat pada air liurnya ke dalam darah manusia. eberapa

    menit kemudian (0%+1 &am) sporo@oit tiba di hati dan mengin-eksi hati. 'i hatisporo@oit mengalami reproduksi aseksual (ski@ogoni) atau proses pemisahan dan

    menghasilkan parasit anak (mero@oit) yang kemudian akan di keluarkan dari

    sel hati. Pada plasmodium vivax dan plasmodium ovale ditemukan dalam bentuk laten dalam hati yang disebut hipnosoit% yang merupakan suatu -ase hidup

     parasit malaria yang nantinya dapat menyebabkan kumat/kambuh/rekurensi

    (long term relapse).  P.vivax dapat kambuh berkalikali sampai &angka aktu 37tahun sedangkan P. vale sampai bertahuntahun &ika tidak di obati dengan baik.

    • iklus dalam sel darah merah

    iklus dalam darah dimulai dengan keluarnya mero@oit dari ski@on matang di

    hati ke sirkulasi. iklus dalam sel darah merah (eritrositer) ini terbagi men&adisiklus sisogoni yang menimbulkan demam dan siklus gametogoni yang

    menyebabkan seseorang men&adi sumber penularan bagi nyamuk ('epkesA%1III).

     b. iklus eksual 'alam Tubuh yamuk 6ametosit matang dalam darah penderita yang terhisap oleh nyamuk akan

    mengalami pematangan men&adi gamet (gametogenesis) sedangkan parasit malaria

    yang berbentuk tro-o@oit% ski@on% mero@oit di$erna dalam lambung nyamuk. 9ikrogametosit membelah men&adi 72 mikro gamet (gamet &antan) dan makro gametosit

    mengalami kematangan men&adi makro gamet (gamet betina). *emudian pembuahan

    ter&adi antara mikro gamet dan makro gamet yang disebut @igot. Pada mulanya berbentuk bulat kemudian berubah men&adi meman&ang dan dapat bergerak dan

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    13/64

    disebut ookinet. Jokinet menembus dinding lambung dan men&adi bentuk bulat

    disebut ookista. Jokista makin lama makin besar dan di dalamnya intinya

    membelahbelah dan masingmasing inti diliputi protoplasma dan mempunyai

     bentuk meman&ang (101+ mikron) di sebut sporo@oit. Jokista akan pe$ah dan ribuansporo@oit akan dibebaskan dalam rongga nyamuk yang kemudian akan men$apai

    kelen&ar liur. yamuk anopheles betina men&adi siap menularkan penyakit malaria.

    Prinsip pemberantasan malaria antara lain didasarkan pada siklus ini yaitu denganmengusahakan umur nyamuk lebih pendek dari masa inkubasi ekstrinsik sehingga

    siklus sporogoni (karena menghasilkan sporo@oit) tidak dapat berlangsung

    (6andahusada%1II2). erikut gambar siklus hidup parasit malaria dalam tubuhnyamuk dan manusia (Tetriana% 00E):

    %ambar 2.1 Siklus $idup Parasit Malaria

    2. !ilaria

    #da tiga &enis -ilaria yang ditemukan di ndonesia sebagai penyebab ,ilariasis yaitu!uchereria bancrofti, "rugia malayi, dan "rugia timori.

    Morfologi &acing !ilaria9enurut ugroho tahun 1II baha se$ara umum daur hidup ketiga spesies $a$ing tersebut

    tidak berbeda.'aur hidup parasit ter&adi didalam tubuh manusia dan tubuh nyamuk.a$ing

    deasa (disebut makro-ilaria) hidup di saluran dan kelen&ar lim-e% sedangkan anaknya (disebut

    mikro-ilaria) ada di dalam sistem peredaran darah.

    • Makrofilaria

    9akro-ilaria ($a$ing deasa) berbentuk silindris% halus seperti benang berarna putih susu dan

    hidup sistem limfe. a$ing betina bersi-at ooiipar dan berukuran ++100 mm = 0%1 mm%dapat menghasilkan &utaan mikro-ilaria. a$ing &antan berukuran lebih ke$il C ++ mm = 0%0I

    mm dengan u&ung ekor melingkar.

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    14/64

    Mikrofilaria

    a$ing deasa betina setelah mengalami -ertilisasi mengeluarkan &utaan anak $a$ing yang di

    sebut mikro-ilaria.Kkuran mikro-ilaria 0000 Qm = 2Qm dan mempunyai sarung.e$ara

    mikrokopis mor-ologi spesies mikro-ilaria dapat di bedakan berdasarkan ukuran ruang kepala

    serta arna sarung pada pearnaan giemsa% susunan inti badan% &umlah dan letak inti padau&ung ekor.

    'enis Mikrofilaria (ang )erdapat "i *ndonesia "alam Sediaan "arah Pe+arnaan %iemsa

    "aur hidup

    a. !uchereria bancrofti

    Parasite ini tersebar luas di daerah yang beriklim tropis diseluruh dunia. 'aur hidupwuchereria bancrofti memerlukan aktu sangat pan&ang masa pertumbuhan parasit di dalam

    ,o arakteristik W.bancrofti B.malayi B.timori

    1. 6ambaran umum dalam

    sediaan darah

    9elengkung

    mulus

    9elengkung

    kaku dan patah

    9elengkung

    kaku dan patah

    . Perbandingan lebar dan

     pan&ang ruang kepala

    1:1 1: 1:3

    3. ?arna sarung Tidak

     berarna

    9erah muda Tidak

     berarna

    7. Kkuran pan&ang (Qm) 70300 1E+30 +3+

    +. nti badan Halus.

    tersusun rapi

    *asar.

    erkelompok

    *asar%

     berkelompok

    . 5umlah inti di u&ungekor

    0

    E. 6ambaran u&ung ekor eperti pita

    ke arah u&ung

    K&ung agak

    tumpul

    K&ung agak

    tumpul

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    15/64

    tubuh nyamuk kirakira minggu dan masa pertumbuhan parasit di dalam tubuh manusia kira

    kira E bulan% sama dengan masa pertumbuhan dalam Presbytis cristata (lutung). 'i daerah

     perkotaan parasit ini ditularkan oleh nyamuk #ulex $uinguefasciatus% di pedesaan ektor

     penularannya berupa nyamuk %nopheles atau nyamuk %edes.

     b. rugia malayi

     "rugia malayi dapat dibagi dalam dua arian yaitu yang hidup pada manusia dan yang hidup

    manusia dan hean misalnya ku$ing% kera.Penyakit yang disebabkan oleh "rugia malayi

    disebut dengan Filariasis malayi ."rugia malayi hanya terdapat di #sia% dari ndia sampai ke5epang.'aur hidup di dalam nyamuk kurang dari 10 hari dan pada manusia kurang dari 3 bulan

    mengalami dua kali pergantian kulit berkembang dari lara stadium men&adi lara stadium

    dan .'i dalam tubuh nyamuk parasit ini "rugia malayi yang hidup pada manusia di tularkanoleh nyamuk %nopheles barbirostris dan yang hidup pada hean di tularkan nyamuk

     &ansonia.$.  Brugia timori

     "rugia timori hanya terdapat pada manusia.Penyakit yang di sebabkan oleh "rugia timori di

    sebut Filariasis timori."rugia timori hanya terdapat di ndonesia Timur di pulau Timor% ,lores%

    Aote% #lor dan beberapa pulau ke$il di usa Tengara Timur. 'aur hidup di dalam nyamukkurang dari 10 hari dan pada manusia kurang dari 3 bulan% "rugia timori yang hidup pada

    manusia ditularkan oleh nyamuk %nopheles barbirotis

    3. )rypanosoma

    Trypanosoma gambiense merupakan proto@oa ber-lagella yang hidup dalam darah( 'aemoflagellates) dan dikelompokkan dalam -amily Trypanosomidae

    Morfologi

    e$ara umum Trypanosomidae mempunyai 7 bentuk / mor-ologi yang berbeda% yaitu :7%+

    . entuk %mastigot ()eismanial form*entuk bulat atau lon&ong% mempunyai satu inti dan satu kinetoplas serta tidak 

    mempunyai -lagela.ersi-at intraseluler.esarnya 3 mikron.

    . entuk Promastigot ()eptomonas form*

    entuk meman&ang mempunyai satu inti di tengah dan satu -lagela pan&ang yang keluar dari bagian anterior tubuh tempat terletaknya kinetoplas% belum mempunyai membran

     bergelombang% ukurannya 1+ mikron.+. entuk Epimastigot (#ritidial form*entuknya meman&ang dengan kinetoplas di depan inti yang letaknya di tengah

    mempunyai membran bergelombang pendek yang menghubungkan -lagela dengan

    tubuh parasit% ukurannya 1++ mikron.. entuk Tripomastigot (Trypanosome form*

    entuk meman&ang dan melengkung langsing% inti di tengah% kinetoplas dekat u&ung

     posterior% -lagela membentuk dua sampai empat kura membran bergelombang%

    ukurannya 030 mikron

    Pada penderita Trypanosomiasis gambia (&uga pada hean ertebrata yang terin-eksi)

    umumnya ditemukan bentuk Trypomastigot. Trypomastigot ini memiliki bentuk mirip bulan

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    16/64

    sabit dengan ukuran pan&ang 1+3+ mikron dan lebar 1%+ > 3%+ mikron. 'idalamnya terdapat

    organella antara lain :

    1. nti besar berbentuk lon&ong% terletak di tengah dan ber-ungsi untuk menyediakan

    makanan. 'isebut &uga Troponu-leus..  inetoplas% berbentuk bulat atau batang. Kkuran lebih ke$il dari inti dan terletak di

    depan atau di belakang inti. *inetoplas terdiri dari bagian yaitu benda parabasal dan

     ble-aroplas.3.  Flagela merupakan $ambuk halus yang keluar dari ble-aroplas dan ber-ungsi untuk 

     bergerak.

    7. /ndulating membrane (membran bergelombang)% adalah selaput yang ter&adi karena-lagela melingkari badan parasit% sehingga terbentuk kurakura. Terdapat 37

    gelombang membran

    Pada stadium akhir% di dalam darah penderita% Trypomastigot memiliki beberapa bentuk yang

     berbeda% yaitu :R entuk pan&ang dan langsing% memiliki -lagela

    R entuk pendek dan lebih gemuk% sebagian tidak ber-lagelaR entuk intermediet dengan inti terkadang ditemukan di posterior.

    *arena bentuknya yang berariasi% trypomastigot ini disebut Pleomorphic trypanosoma.'alam tahap perkembangannya di dalam ektor% Trypanosoma gambiense tidak memiliki

     bentuk #mastigot dan Promastigot.

    "aur $idup

    Pleomor-ik trypanosoma% yang merupakan bentuk in-ekti-% akan terhisap bersama darah % saat

    lalat tsetse menggigit penderita. Parasit akan masuk ke dalam saluran pen$ernaan ektor danmengalami beberapa kali perubahan bentuk dan multi-likasi. 'alam aktu 3 minggu% parasitakan berubah men&adi bentuk Lpimastigot. entuk Lpimastigot &uga mengalami perubahan

    men&adi bentuk men&adi metacyclic form dan memenuhi kelen&ar air liur lalat.9eta$y$li$ -orm

    merupakan bentuk in-ekti- pada ektor dan siap untuk ditularkan ke korban selan&utnya.

    ?aktu yang diperlukan parasit ini untuk berkembang men&adi bentuk in-ekti- dalam tubuh

    ektor adalah 030 hari. alat yang mengandung bentuk in-ekti- ini akan tetap in-ekti- seumur hidupnya.

    alat tsetse menggigit manusia / hean ertebrata biasanya pada siang hari.Penularan kepada

     penderita melalui gigitan ektor disebut anterior inoculation. 'i dalam &aringan tempat gigitan

    tersebut% parasit mengalami proses multi-likasa se$ara belah pasang meman&ang. Prosesmulti-likasi% diaali dengan pembelahan blepharoblast dan parabasal body. *emudian diikuti

     pembelahan inti% membran undulating dan terakhir pembelahan tubuh parasit. ,lagella dan

    a=onema tidak ikut membelah% tetapi bentuk baru berasal dari blepharoblast yang baru

    terbentuk tersebut.1

    'alam perkembangan selan&utnya% baik hean ertebrata maupun manusia% Trypanosomagambiense hidup di dalam darah% kelen&ar getah bening% limpa dan bahkan sampai ke susunan

    sara- pusat

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    17/64

    4. ntamoeba histolytica

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    18/64

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    19/64

    oil

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    20/64

    /.  Soil Transmitted Helminths 0S)$

    a.  Morfologi dan Siklus $idup Ascaris lumbricoides

     %scaris lumbricoides berbentuk giling (silindris) meman&ang% berarna krem /merah muda

    keputihan% pan&angnya dapat men$apai 70 $m. 5angka hidup (lifespan) $a$ing deasa adalah 10

    1 bulan. Kkuran $a$ing betina 03+ $m dengandiameter 3 mm. edangkan ukuran $a$ing &antan 1+31$m dengan diameter 7mm. 9ulut %scaris lumbricoides memiliki tiga ton&olan

     bibir berbentuk segitiga%antara lain satu ton&olan di bagian dorsal dan dua ton&olan

    dientrolateral. Padabagian tengah mulut terdapat rongga mulut (buccal cavity).iklus hidup $a$ing ini membutuhkan aktu empat hingga delapan minggu untuk

    men&adi deasa.9anusia dapat terin-eksi $a$ing ini karena mengkonsumsi makanan atau

    minuman yang terkontaminasi telur $a$ing yang telah berkembang (telur berembrio).Telur yangtelah berkembang tadi menetas men&adi lara diusus halus.elan&utnya lara bergerak menembus

     pembuluh darah dan lim-e usus mengikuti aliran darah ke hati atau ductus thoracicus menu&u ke

     &antung.*emudian lara dipompa ke paru.ara di paru men$apai aleoli dan tinggal disitu

    selama 10 hari untuk berkembang lebih lan&ut. ila lara telah berukuran 1%+ mm% ia mulai bermigrasi ke saluran na-as% ke epiglotis dan kemudian eso-agus% lambung akhirnya kembali ke

    usus halus dan men&adi deasa. Kmur yang normal dari $a$ing deasa adalah 1 bulanS paling

    lama bisa lebih dari 0 bulan% $a$ing betina dapat memproduksi lebih dari 00.000 telur sehari.'alam kondisi yang memungkinkan telur dapat tetap bertahan hidup di tanah selama 1E bulan

    sampai beberapa tahun.

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    21/64

    iklus hidup %scaris lumbricoides.1)a$ing deasa% ) telur in-ertil dan telur -ertil% +) lara yang

    telah menetas% E) lara matur(umber :http://.dpd.$d$.go/dpd=)

    b. Trichuris trichiura 0&acing &ambuk

     Morfologi dan "aur $idup

    9anusia merupakan hospes $a$ing ini.penyakit yang disebabkannyadisebut trikiuriasis. a$ing betina pan&angnya sekitar +$m dan yang &antan sekitar7 $m. agian

    anterior langsing seperti $ambuk% pan&angnya kirakira 3/+ daripan&ang seluruh tubuh.agian

     posterior bentuknya lebih gemuk% pada $a$ing betina bentuknya membulat tumpul.Pada $a$ing &antan melingkar dan terdapat satu spikulum.a$ing deasa hidup di -olon asendens dengan

     bagian anteriornya masuk ke dalam mukosa usus. atu ekor $a$ing betina dapat menghasilkan

    telur 

    sehari 3.000+.000 butir.Telur berukuran +0+7 mi-ron = 3 mikron% berbentuk seperti tempayandengan sema$am

     penon&olan yang &ernih pada kedua kutub.*ulit telur bagian luarberarna kekuningkuningan

    dan bagian di dalamnya &ernih.Telur yang dibuahidikeluarkan dari hospes bersama tin&a% telurmen&adi matang (berisi lara dan in-ekti-) dalam aktu 3> minggu di dalam tanah yang lembab

    dan teduh.Telur matang ialah telur yang berisi lara dan merupakan bentuk in-ekti-.ara in-eksi

    langsung ter&adi bila telur yang matang tertelan oleh manusia (hospes)% kemudian lara akankeluar dari dinding telur dan masuk ke dalam usus halus sesudah men&adi deasa $a$ing turun

    http://www.dpd.cdc.gov/dpdxhttp://www.dpd.cdc.gov/dpdx

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    22/64

    ke usus bagian distal dan masuk ke -olon asendens dan se-um. 9asa pertumbuhan mulai tertelan

    sampai

    men&adi $a$ing deasa betina dan siap bertelur sekitar 30I0 hari.

    $. Necator americanus dan Ancylostoma duodenale 0&acing )ambangMorfologi dan "aur $idupHospes parasit ini adalah manusia% a$ing deasa hidup di rongga usushalus dengan

    giginya melekat pada mucosa usus.a$ing betina menghasilkan I.00010.000 butir telur sehari.a$ing betina mempunyai pan&ang sekitar 1 $m% $a$ing &antan kirakira 0%2 $m% $a$ing deasa

     berbentuk seperti huru- atau dan di dalam mulutnya ada sepasang gigi. 'aur hidup $a$ing

    tambang adalahsebagai berikut% telur $a$ing akan keluar bersama tin&a% setelah 11%+ hari dalam

    tanah% telur tersebut menetas men&adi lara rabditiform. 'alam aktu sekitar 3 hari larvatumbuh men&adi larva filariform yang dapat menembus kulit dan dapat 13 bertahan hidup E2

    minggu di tanah.

    etelah menembus kulit% lara ikut aliran darah ke &antung terus ke paruparu.'i paruparu

    menembus pembuluh darah masuk ke bronchus lalu ke tracheadan laring .'ari laring % lara ikuttertelan dan masuk ke dalam usus halus dan men&adi $a$ing deasa.n-eksi ter&adi bila lara

     filariform menembus kulit atau ikut tertelan bersama makanan.

    . irus

    alah satu $ontohnya ;irus hikungunya.;irus hikungunya adalah irus yang termasuk dalam genus irus alfa dari -amily

    Togaviridae.;irus ini berbentuk sferis dengan ukuran diameter sekitar 7 nm.;irus hikungunya

     bersama dengan irus 0nyong1nyong dari genus irus alfa dan irus penyebab penyakit

     2emam 3il "arat   dari genus irus‟  flavi menyebabkan ge&ala penyakit mirip dengue.ebelum menyerang manusia 00 > 300 tahun yang lalu% irus ini telah menyerang

     primata di hutan dan padang aana di #-rika. Hean primata yang sering ter&angkit adalah

     baboon ( Papio sp) dan #ercopithecus sp. iklus di hutan diantara sata primata dilakukan oleh %edes sp.9enurut oedarto (00I)% irus penyebab hikungunya termasuk kelompok irus A#

    yang mempunyai selubung merupakan anggota grup # arbovirus% yaitu alphavirus dari

    Togaviridae. 'engan mikroskop elektron irus ini menun&ukkan bentuk virion yang sferis dankasar atau berbentuk polygonal dengan garis tengah 70 > 7+ nm dan inti yang berdiameter + >

    30 nm.ruam kulit dan limfadenopati% artralgia% mialgia atau arthritis yang merupakan tanda dan

    ge&ala khas hikungunya.

    Penderita dapat mengeluhkan nyeri atau ngilu bila ber&alan kaki karena serangan padasendisendi kaki.'ibandingkan dengan ''% ge&ala hikungunya mun$ul lebih dini.Perdarahan

     &arang ter&adi% diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan laboratorium yaitu adanya

    antibodi g9 dan g6 dalam darah.

    2/. Menjelaskan penyabab demam terutama penyakit yang sering dijumpai di masyarakat

    Penyebab demam disebabkan oleh -aktor in-eksi maupun -aktor non in-eksi. ,aktor in-eksi

    antara lain bakteri% irus% &amur% ataupun parasit. ,aktor non in-eksi antara lain -aktor

    lingkungan% penyakit autoimun% keganasan penyakit% dan pemakaian obatobatan.

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    23/64

    'emam akibat n-eksi :

    • ronkitis

    Penyebab : ronkitis disebabkan oleh irus% bakteri dan organisme yang menyerupai

     bakteri (9y$oplasma pneumoniae dan hlamydia)% bisa &uga disebabkan oleh -aktor

    lingkungan (debu% asap rokok% polusi udara)

    • Pneumonia

    Penyebab : akteri trepto$o$$us pneumoniae% irus seperti rhinoirus% $oronairus%

    irus in-luen@a%irus sinsitium pernapasan (A;)% adenoirus% dan parain-luen@a% &amur

    tersering yakni Histoplasma $apsulatum% serta parasit seperti as$aris lumbri$oides.

    • 'emam erdarah 'engue

    Penyebab : ;irus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk

    aedes aegypti

    • n-luen@a

    Penyebab : ;irus n-luen@a% &enis irus in-luen@a yang umum seperti irus H11 (,lu

     babi) dan irus H+1 (,lu burung)

    • Tuber$ulosis Paru

    Penyebab : Penyebab utama penyakit T adalah 9y$oba$terium tuber$ulosis

    • 'emam Ti-oid

    Penyebab : akteri almonella typhi

    2. Menjelaskan cara mendiagnosis penyebab demam secara komprenhensif 

    'iagnosis pasien dengan keluhan demam tergantung dari pola%lokasi% dan ge&ala yang dialami

    yang ditanyakan saat anamnesis pasien seperti sebagai berikut

    • "emam lama 0 prolonged fever  menggambarkan satu penyakit dengan lama demammelebihi yang diharapkan untuk penyakitnya% $ontohnya ! 10 hari untuk in-eksi saluran

    na-as atas

    "emam rekuren adalah demam yang timbul kembali dengan interal irregular pada satu penyakit yang melibatkan organ yang sama ($ontohnya traktus urinarius) atau sistem

    organ multipel

    • "emam bifasik  menun&ukkan satu penyakit dengan episode demam yang berbeda(camelbac- fever pattern, atau saddlebac- fever )

    • Poliomielitis merupakan $ontoh klasik dari pola demam ini

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    24/64

    • 6ambaran bi-asik &uga khas untuk leptospirosis% demam dengue% demam kuning%

    #olorado tic- fever % spirillary rat1bite fever  (pirillum minus)% dan %fricanhemorrhagic fever  (9arburg% Lbola% dan demam assa)

    • "emam periodik  ditandai oleh episode demam berulang dengan interal regular atau

    irregular. Tiap episode diikuti satu sampai beberapa hari% beberapa minggu atau beberapa bulan suhu normal

    • ontoh yang dapat dilihat adalah malaria (istilah tertiana digunakan bila demamter&adi setiap hari ke3% kuartana bila demam ter&adi setiap hari ke7)

    6e&ala penyerta lain :

    #pakah ada ruam kulit ( rash ) 8

     Pi-ir-an 4 infe-si virus exanthem (sering *, infe-si ba-teri atau ric-etsia atau demamalergi obat

    #pakah ada nyeri sendi dan atau pembengkakan sendi 8

     Pi-ir-an 4 infe-si virus bila a-ut, penya-it remati- atau autoimun bila menahun

    #pakah ada penurunan berat badan dan nyeri tulang 8

    #uriga penya-it -eganasan terutama bila demam -ronis

    #pakah ada pilek / hidung tersumbat% nyeri daerah sinus% sakit menelan% kemerahan pada

    mata 4 gatal % banyak air mata (hiperlakrimasi )% disertai / tidak sakit kepala 8

    o  Pi-ir-an infe-si virus saluran napas a-ut

    #pakah ada batuk produkti- ( sputum banyak )% dan napas sesak / napas pendek /

    kesulitan bernapas% dengan / tanpa nyeri dada% adakah ber$ak darah di sputum 8

    o  Pi-ir-an infe-si saluran napas bagian bawah sperti pneumonia, abses paru,

    emboli paru, dll

    #pakah ada rasa nyeri atau rasa terbakar aktu ken$ing% adakah arna ken$ing

    kemerahan seperti air $u$ian daging 8 Pi-ir-an infe-si saluran -emih

    #pakah ada mual% muntah% diare 8 Pi-ir-an 4 infe-si saluran cerna ( gastroenteritis *

    #pakah ada nyeri perut% bila ya tanyakan lokasi (di-us% lokal )% si-at nyeri (hiang timbul %

    kontinyu )% -aktor pemberat dan yang meringankan 8 Pi-ir-an 4 -olesistitis, pielonefritis,

    hepatitis 5 abses hepar, pan-reatitis, infe-si usus, demam tifoid

    #pakah ada kekuningan di kulit atau mata ( ikterik ) 8 Pi-ir-an 4 hepatitis, -olesistitis,

    abses hati, leptospirosis, -eganasan 

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    25/64

    #pakah menggigil 8 Pi-ir-an malaria, sepsis ba-teri, endo-arditis

    2. 5namnesis dan pemeriksaan fisik pasien demam de+asa dan anak 

    ##9L

    1. dentitas pasien

    a. ama b. Kmur 

    $. #lamat

    d. Perker&aane. 9enikah/tidak 

    -. #gama

    g. dll. *eluhan Ktama

    3. Aiayat penyakit sekarang

    a. *eadaan sebelum sakit b. *eadaan saat penyakit timbul

    i. #pa yang dirasakan saat pertama kali panas mun$ul

    ii. erapa suhu tubuh saat demam

    $. 6ambaran dan per&alanan penyakit se$ara detaili. #pakah panasnya terasa sangat tinggi

    ii. Panasnya menetap atau naik turun

    iii. *apan panasnya naik dan kapan panasnya turuni. ila turun% apakah turun sampai suhu normal

    d. *eluhan lain

    i. #pakah panas disertai dengan menggigil dan berkeringat

    ii. #pakah disertai rasa lelah dan letihiii. agaimana na-su makan saat demam% apakah ada oerubahan berat badan

    i. #pakah panasnya disertai sakit kepala% &ika iya% bagaimana sakit

    kepalanya8 9enyuluruh atau hanya di sebagian tempat sa&a

    . #pakah ada mimisan atau gusi berdarah

    i. #pakah ada keluhan lain selain demam seperti batuk% pilek% sakit

    tenggorokan

    ii. #pakah merasa sakit perutiii. #pakah ada mual dan muntah

    i=. agaimana kelan$aran buang air ke$il dan buang air besar 

    =. #pakah disertai dengan nyeri sendi atau nyeri tulange. Jbatobat apa sa&a yang sudah di konsumsi untuk mengatasi keluhan

    -. *eadaan sakit sekarang

    i. agaimana keadaan sekarang% apakah membaik atau memburuk 7. Aiayat penyakit dahulu

    a. Penyakit alergi atau alergi terhadap obat

     b. Jbatobat yang saat ini sedang dikonsumsi

    $. Penyakit yang pernah diderita

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    26/64

    d. Aiayat peraatan dirumah sakit

    e. Penyakit pada masa kanakkanak 

    +. Aiayat hidup pribadi dan kebiasaana. Tinggal dengan siapa

     b. Pernah melakukan per&alanan ke daerah yang endermis malaria

    $. ebelum sakit% ada mengkonsumsi makanan apa sa&ad. 9erokok/tidak 

    e. 9eminum inuman beralkohol/tidak 

    . Aiayat penyakit keluargaa. #pakah ada keluarga atau orang lingkungan sekitar yang mengalami keluhan

    yang sama

    PL9LA*## ,* 

    1. Pemeriksaan tanda itala. uhu

     b. adi

    $. Tekanan darahd. Perna-asan

    e. erat badan dan tinggi badan

    . nspeksi keadaan umuma. *esan umum

     b. tatus gi@i

    $. Tingkat kesadaran

    d. Postur tubuhe. ara ber&alan

    -. ara berbaring

    g. ara berbi$arah. #da atau tidaknya: dehidrasi% edema% asites% ke&ang% gerakan inolunter 

    i. *ondisi mental

     &. Penampilan pasien3. *eadaan khusus

    1. *ulit

    a. ?arna

     b. L-loresensi yang ada: papula%makula% eritem% esikel dll$. ianosis

    d. kterus

    • Paling &elas disklera%kulit serta selaput lendir

    ilirubin indirek: kuning terang• ilirubin direks kuning kehi&auan

    • edakan dg karotenemia : kuning di telapak tangan/kaki% tdk pada sklera

    e. Pu$at

    • Paling baik dinilai pada telapak tangan/kaki% kuku% mukosa mulut dan

    kon&ungtia

    . *elen&ar getah bening:a. Oang diperiksa

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    27/64

    • *6 oksipital

    • *6 retroaurikuler

    • *6 serikal anterior 

    • *6 inguinal

     b. Ain$i

    • Kkuran% bentuk% mobilitas% tanda radang

    • *6 teraba sampai 3 mm : normal

    • *6 di serikal/inguinal < 1$m : normal

    • *6 tak teraba : agamaglobulinemia 8

    3. *epalaa. entuk kepala

     b. Kbunubun: menutup/belum% $ekung/rata/membon&ol

    $. 9ata lihat: ber$ak bitot% isokor/tidak% re-lek $ahaya% in&eksi kon&ungtia/silier%

    sekret mata% air mata% mata $ekung/tidak% kon&ungtia: anemis/tidak d. 9ulut: trismus% sianosis% rhagaden% mukosa mulut/bibir kering/tidak 

    e. idah: deiasi/tidak% atropi papil/tidak -. ,aring: perhatikan dinding posterior ( hiperemia%edema%abses%post nasal drip )

    g. Tonsil : nyatakan besarnya dlm To%T1%T%T37. eher

    Tortikolis: kel posisi kepala miring kesatu sisi dan terputar kesisi lain akibat

     pemende-an m.sterno -leidomastoideus

    Kkur tekanan ena yugularis:

    Posisi pasien telentang dg dada dan kepala diangkat 1+30 dera&atihat batas atas distensi ena yugularis%bila perlu dg mengosongkan terlebih

    dulu dg menekan bag.kranial ena dan mengurut kearah kaudal%kemudian

    dilepas

    +. 'adaa. nspeksi

    • 'inding dada

    • entuk dan besar dada

    • imetri dada dalam keadaan statis /dinamis

    • entuk dada

    Pektus ekskaatum

    ternum bagian baah serta raan iga masuk ke dalam terutama

    inspirasi

    Pektus karinatum

    ternum menon&ol biasanya disertai depresi ertikal kostokondral arrel $hest

    'ada berbentuk bulat seperti tong

    ternum terdorong kearah depan dg igaiga hori@ontal

    . Parua. nspeksi : $ukup pada aktu inspeksi dada

     b. Palpasi

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    28/64

    • etakkan telapak tangan serta &ari&ari pada seluruh dinding dada dan

     punggung

    • Tentukan:

    imetri/asimetri toraks% kel.tasbih% ben&olan

    ,remitus suara

    i. 9udah dilakukan pada anak yang menangis atau anak yang

     bisa dia&ak bi$ara ( suruh katakan tu&uh puluh tu&uh)ii. 9eninggi : konsolidasi

    iii. erkurang: atelektasis% e-usi% tumor 

    *repitasi subkutis ( terdapatnya udara dibaah &aringan kulit

    $. Perkusi'apat dilakukan dg $ara

    angsung

    Tidak langsung

    uara perkusi

     ormal: sonor

    #bnormal : hipersonor/ redup

    uara perkusi berkurang : redup atau pekak

    'aerah pekak hati

    etinggi iga ke garis aksilaris media kanan

    Pekak hati menun&ukkan peran&akan dg gerakan pernapasan yakni

    menurun pada saat inspirasi dan naik pada ekspirasi

    Peran&akan berkisar antara 1 sela iga% sulit diperiksa pada anak <

    th

    Pekak hati meninggi : hepatomegali% massa intra abd% atelektasis%

    kolaps paru kanan

    Pekak hati menurun pada asma/em-isema paru

    d. #uskultasi

    'eteksi suara napas dasar dan tambahan

    'ilakukan diseluruh dada dan punggung

    tetoskop sebaiknya ditekan dg $ukup kuat pada sela iga

    'imulai dari atas kebaah dan bandingkan kanan dan kiri dada

    uara napas dasar

    • ;esikuler :

    Ter&adi karena udara masuk dan keluar melalui &alan napasaat inspirasi lebih keras dan lebih pan&ang

    Terdengar seperti membunyikan U----M danMM• ronkial

    Terdengar inspirasi keras yang disusul oleh ekspirasi yang

    lebih keras

    'apat disamakan dg bunyi UkhkhkhkhM

    • #m-orik

    9enyerupai bunyi tiupan diatas mulut botol kosong

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    29/64

    Terdengar pada $aerne

    uara napas tambahan

    • Aonki basah( rales)

    uara napas tambahan berupa ibrasi terputusputus akibat

    getaran yg ter&adi karena $airan dlm &ln napas dilalui udara

    AH : dari duktus aleolus% bronkiolus% bronkus halusA : dari bronkus ke$il atau sedang

    A*: dari bronkus diluar &aringan paruA nyaring: berarti nyata benar terdengar karena suara

    disalurkan melalui benda padat ( in-iltrat/konsolidasi)% karena

    melalui media normal ( tdk ada in-iltrat/konsolidasi)

    A tak nyaring suara ronki disalur

    • Aonki kering ( rhon$hi)

    uara kontinu yg ter&adi karena udara melalui &alan na-as

    yang sempit

    ebih &elas terdengar pada ekspirasi5enis ronki kering yang terdengar lebih musikal atau sonor

    • ?hee@ing ( mengi )

    ering terdengar -ase ekspirasi9engi -ase inspirasi : obstruksi sal. napas atas

    9engi -ase ekspirasi : obstruksi sal.napas baah( asma%

     bronkiolitis)

    • *repitasi

    uara membukanya aleoli ormal dibelakang baah dan samping pada inspirasi dalam

    Patologis : pada pneumonia

    • Pleural -ri$tion rubunyi gesekan pleurauara gesekan kasar seolaholah dekat telinga

    Paling &elas akhir inspirasi

    iasanya terdengar di bagian baah belakang paru

    E. 5antung

    a. nspeksi: 'enyut apeks dan aktiitas entrikel

    'enyut apeks/ ktus kordis:

    ayi/anak ke$il: ; linea mid$lai$ularis kiri% sedikit lateral

    #nak usia ! 3 th: ; sedikit medial mid$lai$ularis kiri

    #ktiitas entrikel:Pembesaran entrikel kiri a peningkatan akt entrikel kiri ( left

    ventricular lift5left ventricular thrust* #peks &antung kebaah dan lateral

    iasanya disertai denyut apeks yang lebih kuat

    Pembesaran entrikel kanan a peningkatan akt entrikel kanan ( right

    ventricular heave * 

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    30/64

    #peks &antung tetap pada tempatnya yang normal

    Teraba peningkatan akt. ;entrikel kanan di parasternal kiri baah serta

    epigastrium

     b. Palpasi'etak pulmonal

     ormal :5 tidak terabaHipertensi pulmonal: 5 mengerasadapat diraba di sela iga tepi kiri

    sternum(disebut deta- pulmonal5pulmonary tapping*

    Penyebab Hipertensi pulmonal :

    P5 pirau kiri kekanan yang besartenosis mitral rematik

    *or pulmonale

    6etaran bising/ thrill

    Thrill  adalah getaran pada dinding dada yang ter&adi akibat bising &antung

    yang keras

    Perabaan : u&ung &ari dan 3 atau telapak tangan dengan palpasi ringan

    Thrill  menandakan ada bising &antung yang keras (dera&at 7/ atau lebih )

    Tempat getaran: pungtum maksimum bising

    'apat diraba pada -ase sistolik dan diastoli$

    $. Perkusi

    Pada anak besar: in-ormasi besarnya &antung (terutama pada kardiomegali

    yang nyata )

    Pada bayi dan anak ke$il perkusi sulit dilakukan% in-ormasi dapat

    menyesatkan

    d. #uskultasi

    istematik: mulai dari apeksa tepi kiri sternum baaha bergeser keatassepan&ang tepi kiri sternuma sepan&ang tepi kanan sternum adaerah in-ra

    dan supraklaikula kiri dan kanan alekuk suprasternal adaerah karotis

    kanan dan kiri

    Oang harus diperhatikan: -rekuensi% irama &antung% bunyi &antung dan

     bising/ murmur 

    2. #bdomen

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    31/64

    Pada bayi V anak ke$il pemeriksaan abdomen seringkali didahulukan dari

     bagian tubuh lain

    Pada pemeriksaan abdomen palpasi paling berperan. Tetapi aus-ultasi

    dilakukan lebih dulu  (agar interpretasi auskultasi tidak salah karena setiap

    manipulasi abdomen akan mengubah bunyi peristaltik usus). Hasil

     pemeriksaan selain dinyatakan dengan kata atau angka% dian&urkan untuk

    digambarkan se$ara skematis

    a. nspeksi

    Permukaan abdomen (datar% $embung%$ekung)% kelainankelainan seperti:hernia umbilikalis% dll)% e-loresensi% dilatasi ena

     b. #uskultasi

    ising usus ormal : suara peristaltik terdengar sbg suara dg intensitas

    rendah dan terdengar tiap 16-36 dtk ising usus meningkat : obstruksi

    (bunyi metalik). ising usus berkurang/hilang : peritonitis/ileus

    $. Perkusi

    #danya $airan ( asites)

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    32/64

    i. 'ilakukan perkusi sistemik dari umbilikus ke arah lateral dan

     baah untuk men$ari batas berupa garis konka- antara daerah yang

    timpani dengan daerah pekak yang terdapat bila ada asites

    ii. 9enentukan daerah redup yang berpindah ( shi-ting dullness) dg

    melakukan perkusi dari umbilikus kesisi perut untuk men$ari

    daerah redup atau pekakS daerah redup ini akan men&adi timpani bila anak berubah posisi dg $ara miringkan pasien

    iii. Tentukan adanya gelombang $airan (-luid ae) atau disebut $ara

    undulasi (bila asites sangat banyak serta dinding abdomen tegang)

    i. ara undulasi (posisi telentang)

    'ilakukan pada asites yang sangat banyak serta dinding abdomen

    tegang

    aranya satu tangan pemeriksa diletakkan pada satu sisi perut

     pasien% sedangkan &ari tangan satunya mengetukngetuk dinding

     perut sisi lainnya.ementara itu dg pertolongan orang lain gerakan

    yg diantarkan melalui dinding abdomen di$egah dg &alanmeletakkan satu tangan ditengah abdomen pasien dg sedikit

    menekan. Pada asites dpt dirasakan gelombang $airan pada tangan

     pertama atau dpt didengar dg stetoskop

    #danya udara

    atas hati

    atas massa intraabdominal

    d. Palpasi: ilai: turgor% adanya massa% nyeri tekan dan organorgan dalam seperti hati%

    limpa dan gin&ali. Palpasi hati

     ilai: *onsistensi% tepi% permukaan% nyeri % ukuran

    ii. Palpasi limpaesarnya limpa diukur menurut $ara s$hu--ner

    5arak maksimum dari pusat ke garis singgung pada arkus kosta kiri

    dibagi 7 bagian yang sama

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    33/64

    6aris ini diteruskan ke baah shg memotong lipat paha%garis dari

     pusat ke lipat paha inipun dibagi men&adi 7 bagian yg sama

    Pembesaran limpa dinyatakan dg memproyeksikan kebagian ini.

    impa yang membesar sampai kepusat dinyatakansbg ;% sampai

    lipat paha ;

    eda splenomegali dg pembesaran lobus kiri hati kut bergerak pada pernapasan

    nsisura lienalis

    'apat didorong kemedial% lateraal dan atas

    iii. Palpasi gin&al ormal : tidak dapat diraba ke$uali pada neonatus

    #bnormal : gin&al dapat diraba dg $ara ballotement

    ara:

    etakkan tangan kiri pemeriksa di bagian posterior tubuh pasien

    sedemikian sehingga &ari telun&uk berada di angulus

    kostoertebralis.

    *emudian &ari telun&uk ini menekan organ atau massa keatas%sementara itu tangan kanan melakukan palpasi se$ara dalam dari

    anterior dan akan merasakan organ atau massa tersebut

    menyentuh%lalu U&atuhM kembali

    I. Lkstremitas

    ihat adanya de-ormitas% edema tungkai (pitting/ non pitting)% edema pada

     persendian%

    Telapak tangan pu$at/tidak% &ari tabuh dll

    27. Menjelaskan penanganan penderita demam secara farmakologik dan non-

    farmakologik 

    Penatalaksanaan demam

    'emam merupakan mekanisme pertahanan diri atau reaksi -isiologis terhadap perubahan titik

     patokan di hipotalamus. Penatalaksanaan demam bertu&uan untuk merendahkan suhu tubuh yang

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    34/64

    terlalu tinggi bukan untuk menghilangkan demam. Penatalaksanaan demam dapat dibagi men&adi

    dua garis besar yaitu: non-armakologi dan -armakologi. #kan tetapi% diperlukan penanganan

    demam se$ara langsung oleh dokter apabila penderita dengan umur

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    35/64

     b. #P#P

    $. Para$etamolo

    d. Para$etanol (Kniersity o- #lberta% 00I)

     ama KP#: (7hydro=yphenyl)a$etamide

    Aumus bangun asetamino-en adalah:

    (umber: ,rust V Klri$h% asi$ and lini$al Pharma$ology 10th ed% 00E)W

    ,armakokinetik 

    Parasetamol diberikan se$ara oral dan diabsorpsi $epat dan sempurna melalui saluran $erna.

    *onsentrasi tertinggi di dalam plasma di$apai dalam 300 menit. 9asa paruh plasma antara 13

     &am. Jbat ini tersebar ke seluruh tubuh dan berikatan dengan protein plasma se$ara lemah

    (?ilmana V 6an% 00E). katan dengan protein plasma sebesar +" (Kniersity o- #lberta%

    00I). Parasetamol akan dimetabolisme di dalam hati oleh en@im mikrosom hati dan diubah

    men&adi asetamino-en sul-at dan glukuronida. #setamino-en akan dioksidasi oleh OPL1

    membentuk metabolit yaitu a$etylpben@oBuinone yang akan berkon&ugasi dengan glutation

    yang kemudian dieksresikan melalui gin&al (Kniersity o- #lberta% 00I). a$etylp

     ben@oBuinone merupakan metabolit minor tetapi sangat akti-. #kan tetapi a$etylp

     ben@oBuinone merupakan metabolit yang dapat merusak hati dan gin&al &ika terkumpul dalam

     &umlah besar (,rust V Klri$h% 00E). Parasetamol dieksresikan melalui gin&al% sebagian sebagai

     parasetamol (3") dan sebagian besar dalam bentuk terkon&ugasi (?ilmana V 6an% 00E).

    ,armakodinamik 

    Parasetamol merupakan penghambat prostaglandin yang lemah dengan $ara menghambat JX1

    dan JX di &aringan peri-er (,rust V Klri$h% 00E). L-ek antiin-lamasi sangat lemah%

    sehingga parasetamol tidak digunakan sebagai antireumatik (?ilmana V 6an% 00E). Penelitianterbaru menyatakan bahaparasetamol menghambat se$ara selekti- &enis lain dari en@im JX

    yang berbeda dari JX1 dan JX yaitu en@im JX3 (Kniersity o- #lberta% 00I). i-at

    antipiretik dari parasetamol dikarenakan e-ek langsung ke pusat pengaturan panas di hipotalamus

    yang mengakibatkan asodilatasi peri-er% berkeringat% dan pembuangan panas (Kniersity o-

    #lberta% 00I)

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    36/64

    ndikasi

    ndikasi Parasetamol digunakan sebagai:

    1. #ntipiretik/menurunkan panas% misal setelah imunisasi atau in-luen@a

    . #nalgesik/mengurangi rasa sakit% misal sakit kepala% sakit gigi% dan nyeri (,% 002).

    *ontraindikasi

    Parasetamol kontraindikasi untuk diberikan kepada:

    1. Penderita dengan gangguan -ungsi hati yang berat

    . Penderita yang hipersensiti- terhadap parasetamol (,% 002).

    L-ek samping

    Pemberian parasetamol yang berlebihan akan menyebabkan hepatotoksik dan ne-ropati analgesik 

    (?ilmana V 6an% 00E). 'osis tinggi dari parasetamol akan menyebabkan saturasi dari glutation

    sehingga ter&adi penimbunan a$etylpben@oBuinone. a$etylpben@oBuinone akan

     berinteraksi dengan sitoskleton sel hati yang kemudian akan membuat sel men&adi melepuh dan

    akhirnya sel hati tersebut akan mati (9oore et al.% 1I2+). *ematian sel dalam &umlah besar ini

    akan menyebabkan nekrosis hati. Pemberian parasetamol maksimal dalam satu hari adalah 7 g

    (Kniersity o- #lberta% 00I). Pemberian parasetamol sebanyak 1+ g dapat menyebabkan

    hepatotoksik yang parah dengan nekrosis sentrilobular% dan terkadang bersamaan dengan

    nekrosis tubular gin&al akut (,rust V Klri$h% 00E). 6e&ala aal kera$unan parasetamol adalah

    anoreksia% mual% dan muntah. Kntuk mengatasi kera$unan parasetamol dapat diberikan asetilsistein (prekursor glutation) (?ilmana V 6an% 00E).

    'osis dan sediaan

    'osis parasetamol untuk deasa 300 mg1 g per kali dengan maksimum 7g hari. #nak 1

    tahun: 1+0300 mg/kali% maksimum 1% g/hari. #nak 1 tahun: 010 mg/kali dan bayi

    dibaah 1 tahun: 0 mg/kali (?ilmana V 6an% 00E).

    Parasetamol tersedia sebagai obat tunggal% berbentuk tablet +00 mg atau sirup yang mengandung

    10 mg/+ml. elain itu parasetamol terdapat sebagai sediaan kombinasi tetap% dalam bentuk

    tablet maupun $airan (?ilmana V 6an% 00E).

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    37/64

    28. Menjelaskan klasifikasi# farmakokinetik# farmakodinamika dari obat-obat antibiotik#

    anti9irus# antijamur# dan obat-obat antiinflamasi# analgetik# dan antipiretik 

    5ntibiotik 

    #ntibiotik memiliki beragam ma$am &enis. #da banyak $ara untuk menggolongkanantibiotik. alah satunya dengan berdasarkan struktur kimianya. 9enurut struktur kimianya%

    antibiotik dibagi akan sepuluh &enis% yaitu:

    1. 6olongan %minogli-osida

    'iantaranya ami-asin, dibe-asin, gentamisin, -anamisin, neomisin, netilmisin,

     paromomisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin.

    . 6olongan etaaktam'iantaranya golongan -arbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem*, golongan

     sefalosporin (sefale-sin, sefa6olin, sefuro-sim, sefadro-sil % sefta6idim*, golongan beta1

    la-tam monosi-li- % dan golongan penisilin (penisilin, amo-sisilin*.

    3. 6olongan 7li-opeptida'iantaranya van-omisin, tei-oplanin, ramoplanin dan de-aplanin.

    7. 6olongan Poli-etida

    'iantaranya golongan ma-rolida (eritromisin, a6itromisin, -laritromisin, ro-sitromisin*%

    golongan -etolida (telitromisin*, golongan tetrasi-lin (do-sisi-lin, o-sitetrasi-lin,

    -lortetrasi-lin).

    +. 6olongan Polimi-sin

    'iantaranya polimi-sin dan -olistin.. 6olongan inolon (fluoro-inolon)

    'iantaranya asam nalidiksat% siproflo-sasin, oflo-sasin, norflo-sasin, levoflo-sasin, dan 

    trovaflo-sasin.E. 6olongan Streptogramin

    'iantaranya pristinamycin, virginiamycin, mi-amycin, dan -inupristindalfopristin.

    2. 6olongan -sa6olidinon'iantaranya line6olid  dan #N'+3.

    I. 6olongan Sulfonamida

    'iantaranya -otrimo-sa6ol dan trimetoprim.10. #ntibiotika lain yang penting% seperti -loramfeni-ol, -lindamisin dan asam -usidat.

    elain penggolongan menurut struktur kimia% masih ada banyak $ara untuk menggolongkan

    antibiotik. #da &uga $ara penggolongan yang sesuai dengan $ara atau tempat ker&a antibiotik.

    9enurut $ara atau tempat ker&anya% antibiotik dibagi atas lima bagian% yaitu:

    1) #ntibiotik yang beker&a dengan $ara menghambat sintesis dinding bakteri.

    etiap bakteri tentunya memiliki dinding sel. 'inding sel terdapat di bakteri yang

    memiliki gram negati- maupun bakteri gram positi-. ,ungsi dinding ini adalah untuk

    mempertahankan bentuk sel. *edua bakteri memiliki suatu lapisan yang bernama

     Peptidoglycan. apisan ini ber-ungsi untuk mensintetiskan diding bakteri% reaksi ini

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    38/64

    disebut transpetidasi. apisan Peptidoglycan lebih tebal pada bakteri gram positi- &ika

    dibandingkan dengan bakteri gram negati-. #kan tetapi% pada gram negati- terdapat lapisan

    membran lemak diantara dinding dengan lapisan Peptidoglycan sehingga terlihat gambaran

    membran bilayer.

    ara menghambat sintesis dinding bakteri ada dua $ara. ara pertama yaitu dengan $aramenghambat proses transpetisidasi% semua obat 81lactam bisa menghambat proses tersebut. ara

    kedua yaitu dengan $ara penghambatan sintetis peptidoglycan% obat yang non 81lactam biasanya

    dipakai untuk $ara ini.

    6ambar .3.1 truktur #ntibiotik golongan menghambat sintetis dinding bakteri

    ) #ntibiotik yang menghambat permeabilitas membran selara ker&a golongan ini adalah dengan $ara mengganggu intregitas -ungsional membran

    sitoplasma sehingga ter&adi kematian pada bakteri.

    6ambar .3. truktur antibiotik golongan penghambat

    membran sel.

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    39/64

    3) #ntibiotik yang beker&a dengan $ara menghambat sintesis protein.

    el bakteri pada umumnya memiliki beberapa tipe ribosom% dari yang 30% +0 dan yang

    E0. el manusia memiliki ribosom tipe 20. ehingga antibiotik ini $enderung tidak berpengaruh terhadap sintesis protein dalam &aringan manusia.

    6ambar .3.3 truktur antibiotik golongan sintetis protein di ribosom.

    7) #ntibiotik yang beker&a dengan $ara menghambat sintesis asam nukleat.

    9enghambat sintesis '# dengan $ara konersi senyaa men&adi tiphosphate dan

    menghambat thymidine -inase dan polymerase '# sehingga ada penambahan '#TP ke

    dalam '# dan kekurangan tymine untuk replikasi '#

    6ambar .3.7 truktur antibiotik golongan penghambat sintesis '#

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    40/64

    +) #ntibiotik yang beker&a dengan $ara menghambat metabolisme.

    ara ker&a golongan ini adalah dengan menghambat proses pembentukan purin. L-ek

    ker&a golongan ini sama dengan golongan penghambat sintesis '#

    6ambar .3.+ truktur antibiotik golongan penghambat metabolik.

    !5:M5;*,)* 

    Pro-il -armakokinetik antibiotik dinyatakan dalam konsentrasi di serum dan &aringan

    terhadap aktu dan men$erminkan proses absorpsi# distribusi% metabolisme  dan ekskresi.

    *arakteristik penting -armakokinetik meliputi pea- 9 trough konsentrasi di serum% aktu paruh

    (T1/)% bersihan (clearance) dan olume distribusi. 'ata -armakokinetik berguna untuk 

    memperkirakan dosis antibiotik yang tepat% -rekuensi pemberian dan mengatur dosis pada pasien

    dengan gangguan -ungsi ekskresi (unha% 00S #r$her% 00+).

    #bsorpsi antibiotik menun&ukkan nilai dan besarnya bioavailability  obat setelah

     pemberian se$ara oral atau suntikan.  "ioavailability diartikan sebagai besarnya persentase dosis

    obat yang men$apai sirkulasi sistemik dari tempat masuknya. Jbat harus meleati beberapa

    membran untuk men$apai tempat ker&anya. 9embranmembran yang spesi-ik tersebut tergantung

     pada tempat ker&a dan route of administration. #bsorpsi obat meleati membran dipengaruhi oleh

    ukuran molekul% kelarutan dalam lemak% dera&at ionisasi dan pH. ebagian besar obat larut dalam

    air dan &uga lemak. 'ikatakan baha semakin tinggi ratio kelarutan dalam lemak dibanding air 

    semakin $epatlah absorpsi pasi- obat tersebut. *elarutan obat dalam lemak disebut lipophilicity

    sedangkan kelarutan dalam air disebut hydrophilicity. 'i dalam larutan% obat berada dalam bentuk 

    yang disebut interchangeable forms  yaitu larutair (bentuk ion) dan larutlemak (nonion).

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    41/64

    emakin lipophilic suatu obat% semakin mudah menembus membran. edangkan yang hydrophilic

    akan $enderung berada dalam darah. *etika dilarutkan% sebagian molekul obat akan terionisasi

    yang persentasenya ditentukan oleh keasaman obat dan keasaman pelarutnya serta p*a yaitu pH

    saat +0" molekul obat terionisasi. Persentase molekul nonioni6ed  menentukan &umlah molekul

    yang diabsorpsi sehingga menentukan rate of absorption (hambers% 1IIS unha% 00).

    ebagian besar antibiotik dalam tubuh akan men$apai keseimbangan di &aringan dan

     plasma. Penelitian menun&ukkan baha proses distribusi  antibiotik ditandai adanya ariabilitas

    antar indiidu dan antar &aringan. *adar obat di tempat in-eksi berbeda dengan kadar di plasma.

    *adar dibaah 9 dapat memi$u ter&adinya resistensi. Hal ini perlu diperhatikan &ika terdapat

    ketidaksesuaian antara respons klinis dan hasil tes kepekaan. Hambatan penetrasi &aringan oleh

    antibiotik paling baik ditun&ukkan pada in-eksi sistem sara- pusat (P). Mekanisme barrier di

    P dan organ lain merupakan pompa transport akti- sehingga obat dapat masuk ke tempat

    in-eksi. 'alam keadaan keseimbanganpun% konsentrasi antibiotik di tempat in-eksi lebih rendah

    daripada di plasma. 9ekanisme ini sudah terbukti se$ara in itro dan in io (9uller% 007).

    #ntibiotik mengalami eliminasi di hati% gin&al atau keduanya baik dalam bentuk yang tidak 

     berubah atau metabolitnya. Kntuk antibiotik yang eliminasinya terutama di gin&al% bersihan suatu

    obat berkorelasi linear dengan creatinine clearance. edangkan antibiotik yang eliminasinya

    terutama di hati tidak ada petanda yang bisa dipakai untuk mengatur dosis pada pasien dengan

     penyakit hati (#r$her% 00+). Pada pasien dengan insu-isiensi gin&al dibutuhkan pengaturan dosis.

    Penggunaan antibiotik aminoglikosida% ankomisin atau -lusitosin harus lebih hatihati karena

    eliminasi obat tersebut di gin&al dan toksisitasnya seiring dengan konsentrasinya di plasma dan

     &aringan. Jbatobat yang metabolisme atau ekskresinya oleh hepar (eritromisin% kloram-enikol%

    metronida@ol% klindamisin) dosisnya harus diturunkan pada pasien dengan kegagalan -ungsi hepar 

    (hambers% 1II).

    9ekanisme ker&a antibiotik dibagi sebagai berikut (hambers% 1II):

    1. 9enghambat sintesis dinding sel bakteri yaitu golongan penisilin dan se-alosporin

    yang se$ara struktural mirip .

    . #gen yang beker&a se$ara langsung pada membran sel mikroorganisme% meningkatkan

     permeabilitas sehingga ter&adi kebo$oran senyaa intraseluler.

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    42/64

    3. #gen yang mengganggu -ungsi ribosom subunit 30 atau +0 yang menyebabkan

    hambatan reersibel sintesis protein. Jbat bakteriostatik ini termasuk kloram-enikol%

    tetrasiklin% eritromisin% dan klindamisin.

    7. #gen yang mengikat ribosom subunit 30 dan mengganggu sintesis protein yang

    mengakibatkan kematian sel seperti aminoglikosida.

    +. #gen yang menghambat metabolisme asam nukleat seperti ri-ampisin yang

    menghambat '#dependent A# polymerase dan Buinolone yang menghambat

    '# gyrase V topoisomerase ;.

    . #ntimetabolik seperti trimethoprim dan sul-onamide yang menghambat biosintesis

    asam -olat yang penting bagi mikroorganisme.

    E. #nalog asam nukleat seperti berbagai antiiral yang menghambat en@im irus yang

     penting untuk sintesis '# sehingga menghentikan replikasi irus.

    !5:M5;"*,5M* 

    erdasarkan si-at -armakodinamik dan konsentrasi penghambatan minimal (9)%

    antibiotik dibagi men&adi dua kelompok besar yaitu time-dependent   atau concentration1

    independent   dan concentration-dependent . Pada antibiotik kelompok time1dependent   seperti Y

    laktam% glikopeptide% makrolide% klindamisin dengan meningkatnya konsentrasi antibiotik hanya

    menun&ukkan sedikit atau tidak ada peningkatan e-ek terapi sedangkan antibiotik kelompok 

    concentration1dependent seperti aminoglikosida dan Buinolon menun&ukkan peningkatan aktiitas

    seiring dengan peningkatan konsentrasi.  :nternational Society for %nti1infective Pharmacology

    (#P) membuat de-inisi parameter -armakokinetik (P*) dan -armakodinamik (P'). Kntuk 

    kelompok time1dependent   biasanya menggunakan parameter -armakologi t < M*& yaitu

     persentase kumulati- aktu selama periode 7 &am saat konsentrasi obat diatas 9% sedangkan

    kelompok concentration1dependent  biasanya menggunakan parameter 5&=M*&  (area dibaah

    kura konsentrasiaktu selama 7 &am dibagi 9) dan &ma>=M*& (kadar konsentrasi pun$ak 

    dibagi 9) (arger% 003).

    5nti9irus

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    43/64

    *#,*# J#T #T;AK

     1. #ntinonretroirus

    • #ntiirus untuk herpes

    • #ntiirus untuk in-luen@a

    •#ntiirus untuk H; dan H;

    1. #ntiretroirus

    •  3ucleoside reverse transcriptase inhibitor ( AT )

    •  3ucleotide reverse transcriptase inhibitor ( tAT )

    •  3on ;nucleoside reverse transcriptase inhibitor (AT)

    •  Protease inhibitor (P)

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    44/64

    n-eksi H;1 dan H; baik lokal maupun sistemik ( termasuk keratitis

    herpetik % herpetik ense-alitis% herpes genitalia%herpes neonataldan herpes

    labialis ) dan in-eksi ;N; (arisela dan herpes @oster ).

    L-ek samping

    9ual% muntah dan pusing % namun#sikloir pada umumnya dapat ditoleransidengan baik.

     Pemberian selama kehamilan tidak dian&urkan

    2. 5?5S*?;*: 

    Mekanisme erja

    sama dengan asikloir 

    :esistensi

    sama dengan asikloir 

      ndikasi

    L-eki- utk terapi in-eksi yang disebabkan oleh H;% ;N; dan sebagai

     pro-ilaksis terhadap penyakit yang disebabkan 9;.

    L-ek samping

    sama dengan asikloir 

    #T;AK ,KLN#

    ontoh: 5mantadin dan :imantadin

    9ekanisme *er&a

    9erupakan antiirus yang beker&a pada protein 9 irus % suatu kanal ion

    transmembran yang diaktiasi oleh pH

     #bsorbsi saluran $erna baik% tidak dimetabolisme dihati dan ekskresi dalam

     bentuk utuh% t [ 1 &am

    Aesistensi

    Ter&adi nya mutasi pada domain transmembran protein 9 irus .

    ndikasi

    Pen$egahan dan terapi aal in-eksi irus in-luen@a # .

    5uga diindikasikan untuk terapi penyakit parkinson

    'osis: = 100 mg

    L-ek samping

    Oang tersering adalah gangguan 6 ringan yang tergantung dosis .

    L-ek samping pada P seperti kegelisahan % kesulitan berkonsentrasi%

    insomnia% hilang na-su makan% ke&ang bahkan koma.

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    45/64

    #T;AK H; V H

    1.?ami9udin

     amiudin merupakan enantiomer analog deoksisitidin . amiudin beker&a dengan $ara

    menghentikan sintesis '# % se$ara kompetiti- menghambat polimerase irus ( reersetrans$riptase % AT ) .

    Aesistensi

    Aesistensi terhadap lamiudin disebabkan oleh mutasi pada '# polimerase irus

    ndikasi

      n-eksi H; ( ild >type dan pre$ore ariants )

    L-ek samping

      Kmumnya dapat ditoleransi dengan baik .

      L-ek samping yang ter&adi : -atigue% sakit kepala dan mual.

    2. 5"!;*: 

    Mekanisme kerja dan resistensi

    #de-oir merupakan analog nukleotida asiklik. merupakan penghambat replikasi H;

    sangat kuat yang beker&a tidak hanya sebagai '# $hain terminator % namun &uga

    meningkatkan aktiitas sel * dan menginduksi produksi inter-eron endogen.

    ndikasi

    L-ekti- dalam terapi in-eksi H; yang resisten tehadap lamiudin.

    L-ek amping

    Kmumnya ade-oir 10 mg /hari dapat ditoleransi dengan baik.

    5ntijamur

    • Jbat &amur golongan Polyene% obat &amur kelompok polyene beker&a dengan $ara

    mengikat sterol dalam membran sel &amur. $ontohnya adalah nistatin% $andi$in dan

    rimo$idin.

    • Jbat &amur golongan #@oles% #nti &amur kelompok a@ole merupakan obat &amur yang

     paling banyak digunakan di indonesia% obat &amur golongan a@oles beker&a dengan

    $ara menghambat \lanosterol 17 demethylase. $ontoh obat &amur golongan a@oles

    adalah ketokona@ole% mikona@ole% dan -lukona@ole.

    • obat &amur golongan #llylamines% beker&a dengan menghambat epo=idase sBualene.

    $ontohnya adalah terbina-ine

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    46/64

    • Jbat &amur golongan L$hino$andins% beker&a dengan menghambat sistesa glukan

    dalam dinding sel. $ontoh obat &amur golongan e$hino$andins adalah $aspo-ugin.

    • selain kelompok diatas masih ada beberapa kelompok obat &amur minor lainnya

    seperti griseo-ulin% asam ben@oat dan masih banyak lagi.

    "osis dan fek Samping obat jamur

    9eskipun pemberian obat &amur pada umumnya diberikan se$ara topikal atau merupakan obat

    luar% namun hal ini tidak lantas mengabaikan dosis dan e-ek samping obat &amur tersebut% sangat

    disarankan bagi anda untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum anda menentukan pilihan &enis

    obat &amur dan mengkonsumsinya. *ekhaatiran terbesar dari konsumsi obat &amur yang tidak 

    sesuai adalah reaksi alergi% toksik% kontraindikasi dengan obat lain yang anda konsumsi dan

     pengaruh terhadap hormon.

    ;bat 5nalgesik 

    *lasi-ikasi Jbat #nalgesik

    S):):

    "5S5: 

    5gonis

     uat

    5gonis

    ?emah

    sampai

    sedang

    &ampuran

    agonis-

    antagonis

    5ntagonis

    !enantren

    9or-in

    Hidromor-on

    Jksimor-on

    *odein

    Jksikodon

    Hidrokodon

     albu-in

    uprenor-in

     alor-in

     alokson

     altrekson!enilheptilamin 9etadon Propoksi-en

    !enilpiperidin9eperidin

    ,entanil'i-enoksilat

    Morfinan eor-anol utor-anol

    @enAomorfan Penta@osin

    ;bat-obatan %olongan 5nalgesik ;pioid

    1. Morfin dan 5lkaloid ;pium

    Jpium atau $andu adalah getah  Papaver somniferum )  yang telah

    dikeringkan. #lkaloid asal opium se$ara kimia dibagi dalam dua golongan:

    6olongan -enantren (mis: 9or-in dan *odein) dan 6olongan beni@ilisonkinolin

    (mis: oskapin dan Papaerin).

    a. ,armakodinamik 

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    47/64

    L-ek mor-in terhadap P berupa analgesia dan narkosis. 9or-in dosis

    ke$il (+10 mg) menimbulkan eu-oria pada pasien yang sedang menderita

    nyeri% sedih dan gelisah dan pada orang normal seringkali menimbulkan

    dis-oria berupa perasaan kuatir atau takut disertai mual dan muntah. Jpioid

    menimbulkan analgesia dengan $ara berikatan dengan reseptor opioid yang

    terutama didapatkan di P dan medula spinalis yang berperan pada

    transmisi dan modulasi nyeri. eberapa indiidu% terutama anita dapat

    mengalami eksitasi oleh mor-in% misalnya mual dan muntah yang

    mendahului depresi% tetapi delirium dan konulsi &arang timbul. *odein

    tidak menyebabkan depresi progresi- bila dosisnya dibesarkan% tetapi &ustru

    menyebabkan eksitasi. 9or-in dan kebanyakan agonis opioid yang beker&a

     pada reseptor ] dan ^ menyebabkan miosis. 9iosis ditimbulkan oleh

     perangsangan pada segmen otonom inti sara- okulmotor. 9iosis ini dapat

    dilaan oleh atropin dan skopolamin. Pada dosis ke$il mor-in sudah

    menimbulkan depresi napas tanpa menyebabkan tidur atau kehilangan

    kesadaran. 'osis toksik dapat menyebabkan -rekuensi napas 37 kali/menit

    dan kematian pada kera$unan mor-in hampir selalu disebabkan oleh depresi

    napas.

    9or-in &uga bere-ek di beberapa organ saluran $erna. 'i lambung% mor-in

    menghambat sekresi Hl% menyebabkan pergerakan lambung berkurang% tonus

     bagian antrum meninggi dan motilitasnya berkurang sedangkan s-ingter pilorus

     berkontraksi% akibatnya pergerakan isi lambung ke duodenum diperlambat. 'i

    usus halus% mor-in mengurangi sekresi empedu dan pankreas% dan

    memperlambat pen$ernaan makanan di usus halus. 'i usus besar% mor-in

    mengurangi atau menghilangkan gerakan propulsi usus besar% meninggikan

    tonus dan menyebabkan spasme usus besar% akibatnya penerusan isi kolon

    diperlambat dan tin&a men&adi lebih keras.

    Pada sistem kardioaskular% pemberian mor-in dosis terapi tidak 

    mempengaruhi tekanan darah% -rekuensi maupun irama denyut &antung.

    Perubahan baru akan ter&adi pada pemberian toksik. Tekanan darah turun

    akibat hipoksia pada stadium akhir intoksikasi mor-in. 9or-in dan opioid lain

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    48/64

    menurunkan kemampuan sistem kardioaskular untuk bereaksi terhadap

     perubahan sikap.

    Pada otot olos% mor-in menimbulkan peninggian tonus% amplitudo serta

    kontraksi ureter dan kandung kemih. 9or-in merendahkan tonus uterus pada

    masa haid dan menyebabkan uterus lebih tahan terhadap regangan. 9ungkin

    atas dasar ini mor-in mengurangi nyeri dismenore.

    Pada kulit% dosis terapi mor-in menyebabkan asodilatasi kulit%

    sehingga kulit tampak merah dan terasa panas.

    'alam proses metabolisme% mor-in menyebabkan suhu badan turun

    akibat aktiitas otot yang menurun% asodilatasi peri-er dan penghambatan

    mekanisme neural di P. *e$epatan metabolisme dikurangi% hiperglikemia

    timbul tidak tetap akibat pelepasan adrenalin yang menyebabkan

    glikogenolisis. 9or-in membuat olume urin berkurang akibat merendahnya

    la&u -iltrasi glomerulus% alir darah gin&al% dan pelepasan #'H.

     b. ,armakokinetik 

    9or-in tidak dapat menembus kulit utuh% tetapi dapat diabsorpsi melalui

    kulit luka. 9or-in &uga dapat menembus mukosa% dan &uga dapat diabsorpsi

    usus% tetapi e-ek analgetik setelah pemberian oral &auh lebih rendah dibanding

    se$ara parenteral.

    etelah pemberian dosis tunggal% sebagian mor-in mengalami konyugasi

    dengan asam glukoronat di hepar% sebagian dikeluarkan dalam bentuk bebas

    dan 10" tidak diketahui nasibnya.

    Lkskresi mor-in terutama melalui gin&al. ebagian ke$il mor-in bebas

    ditemukan dalam tin&a dan keringat. 9or-in yang terkonyugasi ditemukan

    dalam empedu% sebagian yang sangat ke$il dikeluarkan bersama $airan

    lambung.

    *odein mengalami demetilasi men&adi mor-in dan J% yang kemudian

    dikeluarkan oleh paruparu. ebagian kodein mengalami demetilasi. Krin

    mengandung bentuk bebas dan bentuk konyugasi dari kodein% norkodein dan

    mor-in.

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    49/64

    2. Meperidin dan "eri9at !enilpiperidin lain

    a. ,armakodinamik 

    Pada P% meperidin menimbulkan analgesia% sedasi% eu-oria% depresi

    napas dan e-ek sentral lain. L-ek analgetik meperidin mulai timbul 1+

    menit setelah PJ dan men$apai pun$ak dalam &am. Pemberian meperidin

    kepada pasien yang menderita nyeri atau $emas% akan menimbulkan eu-oria.

    'i saluran napas% meperidin dalam dosis ekuianalgetik menimbulkan depresi

    napas sama kuat dengan mor-in. Pemberian meperidin se$ara sistemik 

    menimbulkan anestesia kornea% dengan akibat menghilangnya re-leks kornea.

    Pemberian dosis terapi meperidin pada pasien yang berbaring tidak 

    mempengaruhi sistem kardioaskular% tidak menghambat kontraksi miokard dan

    tidak mengubah gambaran L*6.L-ek spasmogenik meperidin terhadap lambung dan usus ke$il lebih

    lemah daripada mor-in. 9eperidin menimbulkan spasme saluran empedu.

    9eperidin dapat menghilangkan bronkospasme oleh histamin dan

    metakolin% dapat menyebabkan peristaltik ureter berkurang% dan sedikit

    merangsang uterus deasa yang tidak hamil.

     b. ,armakokinetik 

    #bsorpsi meperidin setelah $ara pemberian apapun berlangsung aik%akan tetapi ke$epatan absorpsi mungkin tidak teratur setelah suntikan 9.

    etelah PJ% sekitar +0" obat mengalami metabolisme lintas pertama dan

    kadar maks dalam plasma ter$apai dalam 1 &am.

    9etabolisme meperidin terutama berlangsung di hati. Pada manusia%

    meperidin mengalami hidrolisis men&adi asam meperidinat yang kemudian

    sebagian mengalami konyugasi.

    9eperidin bentuk utuh sangat sedikit ditemukan dalam urin. eanyak 

    1/3 dari satu dosis meperidin ditemukan dalam urin dalam bentuk deriat

    demetilasi.

    3. Metadon dan ;pioid ?ainnya

    3.1 Metadon

    a. ,armakodinamik 

  • 8/20/2019 Sasbel 21-30

    50/64

    'i P% e-ek analgetik E%+10 mg metadon sama kuat dengan

    e-ek 10 mg mor-in. etelah pemerian metadon beulang kali timbul e-ek 

    sedasi yang &elas% mungkin karena adanya akumulasi. 'osis

    ekuianalgetik menimbulkan depresi napas yang sama kuat seperti mor-in

    dan dapat bertahan lebih dari 7 &am setelah dosis tunggal. 9etadon

     &uga bere-ek antitusi-% menimbulkan hiperglikemia% hipotemia% dan

     pelepasan #'H.

    'i otot polos% metadon menimbulkan relaksasi sediaan usus dan

    menghambat e-ek spasmogenik asetilkolin atau histamin. 9etadon &uga

    menim