23
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-12 BULAN Disusun Oleh : 1. Said Fatqol Bani J230155057 2. Risanti Astika P J230155062 3. Oktarina Rohatami J230155071 PROGRAM PROFESI NERS

SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sap tumbuh kembang

Citation preview

Page 1: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-12 BULAN

Disusun Oleh :

1. Said Fatqol Bani J230155057

2. Risanti Astika P J230155062

3. Oktarina Rohatami J230155071

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Pokok Bahasan : Pemahaman tentang tumbuh kembang bayi usia 0 - 12

bulan

Sub Pokok bahasan : Tumbuh kembang bayi usia 0 - 12 bulan

Waktu dan pelaksanaan : 30 menit

Tempat : RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Pelaksana : 1. Said Fatqol Bani J230155057

2. Risanti Astika P J230155062

3. Oktarina Rohatami J230155071

Audien/sasaran : Seluruh pengunjung Poli bayi RSUP Dr.Soetardi

Tirtonegoro

A. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan dan perkembangan berbeda tetapi saling berkitan dan sulit

untuk di pisahkan. Hal ini berhubungan dengan interaksi genetik dan

lingkungan. Pada usia 0-12 bulan merupakan masa tumbuh kembang bayi,

karena pertumbuhan dan perkembangan pada masa itu akan mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan pada masa berikutnya. Banyak faktor yang

mempengaruhi tumbuh kembang usia 0-12 bulan, diantaranya adalah faktor

genetik keturunan dan hormonal, baik prenatal maupun postnatal. Stimulasi

yang dilakukan secara terus menerus secara periodik oleh ibunya juga sangat

mempengaruhi tingkat perkembangan bayi (Wong, 2009).

Proses memberikan stimulasi pada bayi usia 0-12 bulan secara terus

menerus dan tepat sesuai dengan tingkat usia akan memberikan hasil yang baik.

Pada usia tersebut otak mampu menerima dan menyerap berbagai informasi

dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual akan mulai terbentuk.

Maka dari itu peran orang tua sangat penting dalam memberikan stimulasi yang

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

Page 3: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

tepat agar sel-sel otak bayi berkembang dengan baik sehingga mampu

meningkatkan pengetahuan dan membentuk karakter bayi (Wong, 2009).

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan di poli bayi RS Soeradji

Tirtonegoro selama 3 hari dari tanggal 9-12 November 2015. Kebanyakan

pengunjung merupakan orang tua baru, dimana mereka baru mempunyai bayi

pertama. Bayi yang datang rata-rata berusia 0-1 bulan berjumlah 7 sedangkan

bayi yang berusia 1-2 bulan berjumlah 3. Setelah dilakukan pengkajian dengan

10 orang tua melalui wawancara terdapat 8 orang tua kurang paham tentang

menstimulasi perkembangan pada bayi usia 0-1 bulan sedangkan 2 orang

diantaranya pengetahuannya cukup tentang menstimulasi perkembangan bayi

berusia 1-2 bulan. Maka dari itu perlu dilakukan pendidikan kesehatan tentang

pengetahuan orang tua tentang stimulasi perkembangan stimulasi bayi usai 0-12

bulan sebagai sumber informasi kepada para orang tua untuk mengetahui

perkembangan putra-putrinya.

B. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit seluruh orang tua

atau peserta dapat lebih memahami pentingnya stimulasi tumbuh kembang

usia 0-12 bulan.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Seluruh peserta penyuluhan mengetahui tentang :

a. Mengerti pengertian tumbuh kembang.

b. Mengerti ciri-ciri tumbuh kembang

c. Mengerti faktor-faktor yang mempengeruhi tumbang.

d. Mengerti kebutuhan dasar usia 0-12 bulan.

e. Mengerti cara stimulasi tumbuh kembang usia 0-12 bulan.

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

Page 4: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

C. KARAKTERISTIK PESERTA

Seluruh pengunjung Poli Bayi RS Soeradji Tirtonegoro

D. MEDIA DAN ALAT

1. Lembar Balik/Poster

2. Leaflet

E. METODE

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

F. ORGANISASI PELAKSANA

Keterangan :

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

Lembar balik

Moderator

Penyampaina materi

Fasilitator

Peserta

Page 5: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

G. PLAN OF ACTION

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

TAHAP KEGIATAN

Pendahuluan

(5 menit)

1. Memberi salam.

2. Memperkenalkan diri.

3. Membangun semangat.

4. Mengkaji pengetahuan tentang tumbuh

kembang (Apresepsi)

Pemberian materi

(20 menit)

1. Menjelaskan tentang:

a. Mengerti pengertian tumbuh kembang.

b. Mengerti ciri-ciri tumbuh kembang

c. Mengerti faktor-faktor yang mempengeruhi

tumbang.

d. Mengerti kebutuhan dasar usia 0-12 bulan.

e. Mengerti cara stimulasi tumbuh kembang

usia 0-12 bulan.

2. Diskusi dengan cara memberi kesempatan pada

audien untuk bertanya.

Penutup (5 menit) 1. Menyimpulkan materi yang telah diberikan.

2. Evaluasi dengan cara tanya jawab.

Page 6: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

H. MATERI

1. Mengerti pengertian tumbuh kembang.

2. Mengerti Ciri-ciri tumbuh kembang

3. Mengerti faktor-faktor yang mempengeruhi tumbang.

4. Mengerti kebutuhan dasar usia 0 - 12 bulan.

5. Mengerti cara stimulasi tumbuh kembang usia 0-12 bulan.

I. EVALUASI

1. Struktur

a. Peserta hadir ditempat penyuluhan

b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksbayian di ruang menyusui

c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

(SAP, leaflet, lembar balik)

2. Proses

a. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas

b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

Page 7: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

d. Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan

secara benar

3. Hasil

Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan dengan cara Tanya

jawab

J. DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Wong, L. Donna. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol. 1 Edisi 6.

Jakarta: EGC

Hidayat, A.Aziz. 2008. Pengantar IlmuAbayi Untuk Pendidikan Kebidanan.

Jakarta : Salemba Medika

Indiarti, MT. 2009. Perkembangan Bayi Sehat 0-3 tahun. Yogyakarta: Andi

Offset

Syah, Muhibbin, 2008. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Riyadi, Sujiono. 2009. Asuhan Keperawan Pada Bayi. Yogyakarta: Graha Ilmu

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Tumbuh Kembang

Pertumbuhan adalah bertumbuhnya bayi dari segi jasmani. Perkembangan

ialah berkembangnya kepribadian bayi, dari seorang mahluk yang tadinya secara

mutlak bergantung pada lingkungannya, menjadi seorang yang secara relatif

mandiri dan berguna bagi lingkungannya (Desmita, 2011).

Perkembangan bayi merupakan proses yang artinya, perkembangan itu

meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

Page 8: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

antara faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan itu berjalan

sebaik-baiknya, bayi perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama

dalam lingkungan kehidupan berkeluarga (Syah, 2008).

B. Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Usia 0-12 bulan

Menurut Hidayat (2008) menyebutkan ciri dari tumbuh kembang sesuai usia

meliputi :

1. Dari lahir sampai 3 bulan :

a. Mampu mengangkat kepala

b. Mampu mengikuti obyek dengan matanya

c. Mampu melihat ke muka orang dengan tersenyum

d. Mampu bereaksi terhadap suara/bunyi

e. Mampu mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

2. Dari 3 sampai 6 bulan :

a. Mampu mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada

b. Mulai belajar meraih benda yang ada dalam atau di luar jangkauannya

c. Menaruh benda-benda di mulutnya

d. Mampu tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain

3. Dari 6 sampai 9 bulan

a. Mampu duduk tanpa dibantu

b. Mampu tengkurap dan berbalik sendiri

c. Mampu merangkak meraih benda atau mendekati seseorang

d. Mampu memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain

e. Mampu memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk

f. Mampu melempar benda-benda

g. Mampu mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti

h. Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembun-

yian

4. Dari 9 sampai 12 bulan :

a. Mampu berdiri sendiri tanpa dibantu

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

Page 9: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

b. Mampu berjalan dengan dituntun

c. Mampu menirukan suara

d. Mampu belajar menyatakan satu atau dua kata

e. Mampu mengerti perintah sederhana atau larangan

f. Ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya

g. Berpartisipasi dalam permainan

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang usia 0-12 bulan

1. Faktor Herediter

Faktor herediter merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar

dalam mencapai tumbuh kembang bayi, faktor herditer meliputi factor

bawaan, jenis kelamin, ras, dan suku bangsa. Pertumbuhan dan perkembangan

bayi dengan jenis kelamin laki-laki setelah lahir akan cenderung cepat diband-

ingkan dengan bayi perempuan serta akan bertahan sampai usia tertentu. Baik

bayi laki-laki atau bayi perempuan akan mengalami pertumbuhan yang lebih

cpat ketika mereka mencapai masa pubertas (Hidayat, 2008).

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan merupakan faktor yang memegang peranan penting

dalam menentukan tercapai atau tidaknya potensi yang sudah dimiliki. Faktor

lingkungan ini dapat meliputi lingkungan prenatal (yaitu lingkungan dalam

kandungan) dan lingkungan postnatal (yaitu lingkungan setelah bayi lahir).

Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi :

a. Faktor lingkungan prenatal

1) Gizi pada waktu ibu hamil

2) Zat kimia atau toksin

3) Hormonal

b. Faktor lingkungan postnatal

1) Budaya lingkungan

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

Page 10: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

Dalam hal ini adalah budaya dalam masyarakat yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan bayi, budaya lingkungan dapat menen-

tukan bagaimana seseorang mempersepsikan pola hidup sehat.

2) Status sosial ekonomi

Bayi dengan keluaraga yang memiliki sosial ekonomi tinggi umumnya

pemenuhan kebutuhan gizinya cukup baik dibandingkan dengan bayi

dengan sosial ekonomi rendah.

3) Nutrisi

Nutrisi menjadi kebutuhan untuk tunbuh dan berkembang selama masa

pertumbuhan, dalam nutrisi terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan

untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti protein, karbohidrat,

lemak, mineral, vitamin, dan air.

4) Iklim dan cuaca

Pada saat musim tertentu kebutuhan gizi dapat dengan mudah diperoleh

namun pada saat musim yang lain justru sebaliknya, sebagai contoh

pada saat musim kemarau penyediaan air bersih atau sumber makanan

sangatlah sulit.

5) Olahraga atau latihan fisik

Dapat memacu perkembangan bayi karena dapat meningkatkan sirkulasi

darah sehingga suplai oksigen ke seluruh tubu dapat tertur serta dapat-

meningkatkan stimulasi perkembangan tulang, otot, dan pertumbuhan

sel lainnya.

6) Posisi bayi dalam keluarga

Secara umum bayi pertama memiliki kemampuan intelektual lebih

menonjol dan cepat berkembang karena sering berinteraksi dengan

orang dewasa namun dalam perkembangan motoriknya kadang-kadang

terlambat karena tidak ada stimulasi yang biasanya dilakukan saudara

kandungnya, sedangkan pada bayi kedua atau tengah kecenderungan

orang tua yang sudah biasa dalam merawat bayi lebih percaya diri se-

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

Page 11: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

hingga kemamapuan bayi untuk berdaptasi lebih cepat dan mudah meski

dalam perkembangan intelektual biasanya kurang dibandingkan dengan

ank pertamanya.

7) Status kesehatan

Apabila bayi berada dalam kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan

untuk tumbuh kembang menjadi sangat mudah dan sebaliknya sebagai

contoh apabila bayi mempunyai penyakit kronis yang ada pada diri bayi

maka pencapaian kemampuan untuk maksimal dalam tumbuh kembang

akan terhambat karena bayi memiliki masa kritis.

c. Faktor Hormonal

Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang bayi antara

lain hormon somatotropin, tiroid dan glukokortikoid. Hormon somatotropin

(growth hormone) berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi

badan dengan menstimulasi terjadinya proliferasi sel kartilgo dan system

skeletal, hormone tiroid berperan menstimulasi metabolism tubuh. Hormon

glukokortiroid mempunyai fungsi menstimulasi pertumbuhan sel intertisial

dari testis (untuk memproduksi testosteron) dan ovarium (untuk mempro-

duksi estrogen), selanjutnya hormon tersebut menstimulasi perkembangan

seks, baik pada bayi laki-laki maupun perempua yang sesuai dengan peran

hormonnya (Hidayat, 2008).

D. Kebutuhan Dasar Usia 0-12 bulan

1. Kebutuhan fisik (asuh)

a. Nutrisi/gizi merupakan kebutuhan terpenting

b. Perawatan kesehatan dasar, antara lain imunisasi, pemberian ASI, penim-

bangan bayi/bayi yang teratur, pengobatan kalau sakit, dll

c. Tempat tinggal yang layak

d. Higiene perorangan, sanitasi lingkungan

e. Pakaian

f. Kesegaran jasmani, rekreasi

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

Page 12: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (asih)

Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan

selaras antara ibu/pengganti ibu dengan bayi merupakan syarat mutlak untuk

menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental maupun

psikososial. Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidu-

pan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang bayi baik fisik, mental

maupun sosial emosi.

3. Kebutuhan akan stimulasi mental (asah)

Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pen-

didikan dan pelatihan) pada bayi. Stimulasi mental ini mengembangkan

perkembangan mental psikososial ; kecerdasan, keterampilan, kemandirian,

kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya.

E. Stimulasi Dalam Tumbuh Kembang Usia 0-12 bulan

Stimulasi sangat penting dalam perkembangan bayi, karena bayi yang

mendapat stimulasi akan lebih cepat berkembang dibandingkan bayi yang

kurang mendapat stimulasi. Berbagai macam stimulasi seperti visual, verbal,

auditif, taktil, dapat mengoptimalkan perkembangan bayi. Cara memberikan

stimulasi pada bayi yaitu :

1. Usia 0-3 bulan

a. Stimulasi motorik kasar

1) Posisikan bayi dalam posisi tengkurap. Lakukan beberapa kali untuk

melatih kekuatan motoriknya.

2) Beri semangat bayi untuk mengangkat kepalanya dalam posisi

tengkurap. Meletakkan cermin atau gambar besar di depan, atau

menyelaraskan wajah ibu dengan bayi saat memanggil namanya.

3) Membelai kepala dan leher, sehingga bayi akan mengangkat

kepalanya.

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

Page 13: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

b. Stimulasi motorik halus

1) Ketika bayi mengepalkan telapak tangannya, ibu dapat membuka

kepalan tangannya, jari-jari ibu menyentuh jari-jari satu per satu dan

meluruskannya seperti memijat.

2) Berikan pijatan lembut di jari-jari kecil dan berikan mainan yang

lembut dengan warna mencolok  dan dapat juga keluarkan bunyi-

bunyian untuk mendorongnya bereaksi.

3) Pegang jemari bayi kemudian lakukan gerakan lengan menyilang di

dadanya. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot

lengan atas, bahu dan punggung atas.

2. Usia 4-6 bulan

a. Stimulasi motorik kasar

1) Membunyikan mainan di atas kepala bayi dan menggerakannya

perlahan ke satu sisi. Ini akan merangsang bayi untuk miring dan

menggulingkan badan.

2) Baringkan dalam posisi tengkurap kemudian bunyikan mainan dari

atas atau depan sehingga kecil mengangkat kepalanya. Ativitas ini

dapat melatih otot-otot leher.

3) Dudukkan di kursi untuk merangsangnya agar mampu duduk sendiri,

dengan pengawasan orang tua.

b. Stimulus motorik halus

1) Memberikan mainan yang memiliki pegangan dan dapat digigit

sehingga bayi terus-menerus menggenggam.

2) Letakkan bayi dalam posisi tengkurap. Lalu letakkan mainan

berwarna-warni dalam jangkauan dan biarkan bayi mencoba untuk

mengambil mainan tersebut.

3) Kenalkan bayi dengan tekstur yang beragam pada objek di dalam

rumah, seperti kain yang kasar dan halus.

4) Memberikan mainan yang berwarna kontras dan mengeluarkan suara.

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

Page 14: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

3. Usia 7-9 bulan

a. Stimulasi motorik kasar

1) Menempatkan cermin di depan bayi. Biarkan dia melakukan gerakan-

gerakan yang mengangkat punggung dan pantat, serta ayunkan itu

maju dan mundur.

2) Merangkaklah bersama-sama bayi untuk melatihnya keseimbangan

tubuh.

3) Latih berdiri untuk melatih otot kakinya.

b. Stimulasi motorik halus

1) Melakukan gerakan dengan jari-jari dan meminta bayi untuk meniru

gerakan ibu. Lakukan buku tutup tangan sambil bernyanyi.

2) Memberikan obyek yang dapat digenggam seperti tongkat drum,

sendok, garpu, dan sebagainya.

3) Memberikan sendok plastik kecil untuk melatihnya makan

menggunakan sendok makan.

4. Usia 10-12 bulan

a. Stimulasi motorik kasar

1) Tempatkan mainan di lokasi yang dapat diraih dan dipindah gerakkan

bayi. Kemudian, berikan semangat untuk mencapai objek sambil

menepuk-nepuk lantai.

2) Ajak bayi mencoba berjalan di rumput taman atau kebun.

3) Melatihnya berjalan, pegang kedua tangan dan berikan semangat

dengan meminta bayi untuk mengayunkan kaki langkah demi

langkah. Usia satu tahun bayi sudah bisa berjalan sendiri tanpa

dipandu, tetapi jika bayi Anda belum mampu, terus berikan stimulus

agar berjalan.

b. Stimulasi motorik halus

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

Page 15: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan

1) Siapkan sebuah kotak mainan dan isi dengan berbagai mainan.

Stimulasi bayi untuk memindahkan objek dari tempatnya dan

kemudian diletakkan pada tempatnya kembali.

2) Beri kesempatan bayi untuk makan menggunakan sendok plastik dan

makan sendirian di kursinya.

3) Susun mainan warna-warni dan membiarkan dia memasukkan objek

untuk melatih kemampuan koordinasi mata dan tangan.

Satuan Acara Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 2015_NersUMSXV

Page 16: SAP Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan