27
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM MICRO TEACHING ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS Disusun guna memenuhi praktek pembelajaran mikro Disusun oleh: Nurhasanah 153018338 DIPLOMA IV KEBIDANAN POLITEKNIK KARYA HUSADA JAKARTA FEBRUARI 2015 1

Sap Mikro Teaching Askeb Komunitas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta rujukannya

Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANPRAKTIKUM MICRO TEACHINGASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Disusun guna memenuhi praktek pembelajaran mikro

Disusun oleh:Nurhasanah153018338

DIPLOMA IV KEBIDANANPOLITEKNIK KARYA HUSADA JAKARTAFEBRUARI 2015

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Bidang Studi: ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITASKodeBidangStudi: Bd. 306BebanStudi: 4 SKS (T: 2, P :2)PokokBahasan : Menjelaskan tentang menggerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat. Sub PokokBahasan : 1. Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas2. Penyuluhan gizi dan KBSasaran: Mahasiswa D III Akademi Kebidanan Salsabila Semester IVTanggal: Waktu: 2 x 50 MenitDosen : Nurhasanah, Skm

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUMSetelah mengikuti perkuliahan Asuhan kebidanan komunitas dalam waktu 2 x 50 menit mahasiswa diharapkan mampu mengerti dan memahami tentang menggerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat. Menjelaskan pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas seta serta memahami dan menjelaskan penyuluhan gizi dan KB.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSSetelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu :1. Tanda bahaya kehamilan2. Tanda-tanda kegawatan dalam persalinan3. Tanda-tanda kegawatan masa nifas4. Tanda-tanda kegawatan bayi setelah persalinan5. Tanda-tanda kegawatana bayi dalam 7 hari pertama masa nifas6. Persiapan dan informasi dalam rencana rujukan7. Singkatan BAKSOKU dalam rujukan ibu dan bayi8. Pengertian gizi9. Manfaat dari gizi seimbang10. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin11. Kebutuhan gizi pada ibu hamil12. Pengertian KB13. Tujuan program KB14. Pelayanan KB yang diberikan pada peserta KB15. Metode kontrasepsi sederhana16. Metode kontrasepsi modern

III. MATERI (Terlampir)Materi yang disampaikan :1. Tanda bahaya kehamilan2. Tanda-tanda kegawatan dalam persalinan3. Tanda-tanda kegawatan masa nifas4. Tanda-tanda kegawatan bayi setelah persalinan5. Tanda-tanda kegawatana bayi dalam 7 hari pertama masa nifas6. Persiapan dan informasi dalam rencana rujukan7. Singkatan BAKSOKU dalam rujukan ibu dan bayi8. Pengertian gizi9. Manfaat dari gizi seimbang10. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin11. Kebutuhan gizi pada ibu hamil12. Pengertian KB13. Tujuan program KB14. Pelayanan KB yang diberikan pada peserta KB15. Metode kontrasepsi sederhana16. Metode kontrasepsi modern

IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJARTahap KegiatanKegiatan pengajaranKegiatan mahasiswa

Pembukaan ( 5 Menit)1. Memberi salam 1. Membuka daftar hadir1. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran1. Penekanan Pentingnya materi yang akan disampaikan1. Memberikan apersepsi

1. Menjawab salam1. Mendengarkan

Penyampaian materi( 80 Menit) Menjelaskan materi tentang :1. Tanda bahaya kehamilan2. Tanda-tanda kegawatan dalam persalinan3. Tanda-tanda kegawatan masa nifas4. Tanda-tanda kegawatan bayi setelah persalinan5. Tanda-tanda kegawatana bayi dalam 7 hari pertama masa nifas6. Persiapan dan informasi dalam rencana rujukan7. Singkatan BAKSOKU dalam rujukan ibu dan bayi8. Pengertian gizi9. Manfaat dari gizi seimbang10. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin11. Kebutuhan gizi pada ibu hamil12. Pengertian KB13. Tujuan program KB14. Pelayanan KB yang diberikan pada peserta KB15. Metode kontrasepsi sederhana16. Metode kontrasepsi modern mahasiswa bertanya1. Mendengarkan dan memperhatikan dosen dengan seksama1. Mahasiswa menanyakan hal-hal yang belum jelas di sela-sela penyajian materi dan kemudian memperhatikan jawaban dosen1. Memperhatikan dan menanggapi penjelasan dosen 1. Mahasiswa mencatat materi penjelasan dosen

Rangkuman dan Evaluasi(10 Menit)1. Menyimpulkan Materi yang telah disampaikan1. Memberikan pertanyaan

1. Mendengarkan, memperhatikan dan memahami1. Menjawab pertanyaan yang diajukan

Penutup(5 Menit)1. Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk rajin belajar1. Mengucapkan salam1. Mendengarkan1. Menjawab salam

V. METODE1. Ceramah1. Tanya jawab1. Praktik

VI. MEDIA dan ALAT BANTU1. Media dan alat Laptop Papan tulis Spidol LCD Microphone Sound System

VII. REFERENSI Saifuddin,BA.2010.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.jakarta: Yayasan Bina pustaka Varney,heley ,dkk.buku ajar asuhan kebidanan edisi 4.Jakarta,ECG ,2006 Hanafi,Hartanto.keluarga berencana dan kontrasepsi .Jakarta: Pustaka sinar harapan, 2004 Meilani, dkk. 2009. Kebidanan komunitas. Yogyakarta: fitramaya. Yulifah R, Johan. 2009. Asuhan kebidanan komunitas: salemba medika. Purwandi Atik.2008. konsep kebidanan.Jakarta : EGC. Prawirohardjo S. 2009. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta ; YBPSP. Manuaba Ida Bagus Gde. 2002. Konsep Obstetri dan Genekologi Sosial Indonesia. Jakarta ; EGC. Syaifuddin & Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta ; EGC Bari saifudin, abdul. 2002. buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo.

VIII EVALUASI

Evaluasi diberikan pada akhir perkuliahan secara lisan berbentuk pertanyaan essay / terbuka sebanyak 5 pertanyaan

.HAND OUT

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan KomunitasKode Mata Kuliah : Bd. 306Topik : Menggerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakatSub topik: 1. Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta rujukannya 2. Penyuluhan gizi dan KB Waktu : 60 menitDosen : Nurhasanah, Skm

Objektif Prilaku siswa (OPS):1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat menyebutkan tanda bahaya kehamilan2. Menjelaskan tanda-tanda kegawatan dalam persalinan3. Menjelaskan tanda-tanda kegawatan masa nifas4. Menjelaskan tanda-tanda kegawatan bayi setelah persalinan5. Menjelaskan tanda-tanda kegawatana bayi dalam 7 hari pertama masa nifas6. Menjelaskan persiapan dan informasi dalam rencana rujukan7. Menjelaskan singkatan BAKSOKU dalam rujukan ibu dan bayi8. Mejelaskan pengertian gizi9. Menjelaskan manfaat dari gizi seimbang10. Menjelaskan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin11. Menjelaskan kebutuhan gizi pada ibu hamil12. Menjelaskan pengertian KB13. Menjelaskan tujuan program KB14. Menjelaskan pelayanan KB yang diberikan pada peserta KB15. Menjelaskan metode kontrasepsi sederhana16. Menjelaskan metode kontrasepsi modern

Referensi1. Saifuddin,BA.2010.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.jakarta: Yayasan Bina pustaka2. Varney,heley ,dkk.buku ajar asuhan kebidanan edisi 4.Jakarta,ECG ,20063. Hanafi,Hartanto.keluarga berencana dan kontrasepsi .Jakarta: Pustaka sinar harapan, 20044. Meilani, dkk. 2009. Kebidanan komunitas. Yogyakarta: fitramaya.5. Yulifah R, Johan. 2009. Asuhan kebidanan komunitas: salemba medika.6. Purwandi Atik.2008. konsep kebidanan.Jakarta : EGC.7. Prawirohardjo S. 2009. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta ; YBPSP.8. Manuaba Ida Bagus Gde. 2002. Konsep Obstetri dan Genekologi Sosial Indonesia. Jakarta ; EGC.9. Syaifuddin & Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta ; EGC10. Bari saifudin, abdul. 2002. buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo.

MATERI

A. Pengenalan Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan, Nifas serta Rujukan1. Tanda-tanda bahaya kehamilanPada setiap kehamilan perlu di informasikan kepada ibu, suami dan keluarga tentang timbulnya kemungkinan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. Adanya tanda-tanda bahaya mengharuskan ibu, suami / keluarga untuk segera membawa ibu kepelayanan kesehatan / memanggil bidan.Tanda-tanda bahaya kehamilan meliputi :a) Perdarahan jalan lahirb) Kejangc) Sakit kepala yang berlebihand)Muka dan tangan bengkake) Demam tinggi menggigil / tidakf)Pucatg) Sesak nafas2.Tanda-tanda kegawatan dalam persalinanSebagai akibat dari permasalahan dalam persalinan, kegawatan dalam persalinan dapat terjadi dengan tanda-tanda sebagai berikut :a)Perdarahanb)Kejangc)Demam, menggigil, keluar lender dan berbaud)Persalinan lamae)Mal presentasef)Plasenta tidak lahir dalam 30 menit3.Kegawatan masa nifasPada masa segera setelah persalinan, kegawatan dapat terjadi baik pada ibu ataupun bayi. Kegawatan yang dapat mengancam keselamatan ibu baru bersalin adalah perdarahan karena sisa plasenta dan kontraksi serta sepsis (demam). Pada bayi yang baru dilahirkan dapat terjadi depresi bayi dan atau trauma.Bila terjadi kegawatan pada ibu / bayi beri tahu ibu, suami dan keluarga tentang tatalaksanaan yang dikerjakan dan dampak yang dapat ditimbulkan dari tatalaksana tersebut. Serta persiapan tindakan rujukan. Tindakan ini perlu untuk melibatkan ibu, suami dan keluarga sehingga tercapai suatu kerjasama yang baik.Apabila ibu dan bayi sudah berada dirumah, informasikan kepada ibu, suami dan keluarga bahwa adanya tanda-tanda kegawatan mengharuskan ibu untuk dibawah segera kesarana pelayanan kesehatan atau menghubungi bidan. Tanda-tanda kegawatan masa nifas pada ibu yang perlu diperhatikan meliputi :a) Perdarahan banyak atau menetapb) Rasa lelah yang sangat, mata, bibir dan jari pucatc) Bengkak pada salah satu atau kedua kakid)Rasa sakit pada perut berlebihan dan lokia berbau busuk atau berubah warnae) Pucat, tangan dan kaki dingin (syok)f)Tidur turun dratisg) Kejangh) Sakit kepala berlebihan / gangguan pandangani)Bengkak pada tangan dan mukaj)Peningkatan tekanan darahk) Buang air kecil sedikit / berkurang dan sakitl)Tidak mampu menahan BAK / ngompolm)Demam tanpa atau dengan menggigiln) Adanya kesedihan yang mendalam, kesulitan dalam tidur, makan dan merawat bayiAdanya salah satu tanda kegawatan tersebut mengharuskan ibu mendapatkan pelayanan dari bidan / mencari pertolongan kesarana pelayanan kesehatan. Tanda-tanda kegawatan masa nifas pada bayiPada bayi sebagian besar penyebab kematian adalah karena infeksi, asveksia dan trauma pada bayi. Pengenalan tanda-tanda kegawatan pada bayi perlu untuk dilakukan penatalaksanaan lebih dini yang sesuai yang dapat menurunkan kematian tersebut.Kegawatan bayi dapat terjadi hari-hari pertama masa nifas dan perlu pertolongan segera ataupun dalam 7 hari pertama masa nifas yang juga memerlukan pertolongan disarana pelayanan kesehatan. Kegawatan bayi beberapa hari setelah persalinan harus segera dibawah kesarana pelayanan kesehatan / hubungi bidan :1. Bayi sulit bernafas2. Warna kulit dan mata kuning3. Pernafasan lebih dari 60 x / menit4. Kejang5. Pendarahan6. Demam7. Bayi tidur sepanjang malam dan tidak mau menetek sepanjang hari8. Tidak dapat menetek (mulut kaku) Kegawatan bayi 7 hari pertama masa nifas yang membutuhkan perawatan bidan / dibawah kesarana pelyanan kesehatan secepatnya :1. Hypothermia2. Pucat / kurang aktif3. Diare / konstipasi4. Kesulitan dalam menetek5. Mata merah dan bengkak / nanah6. Merah pada tali pusat / tercium bau7. RujukanRujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu kepfasilitas rujukan / fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Meskipun sebagian besar ibu akan mengalami persalinan normal namun 20 % diantaranya akan mengalami masalah selama proses persalinan dan kelahiran bayi sehingga perlu dirujuk kefasilitas kesehatan rujukan. Sangat sulit untuk menduga kapan penyakit akan terjadi sehingga kesiapan untuk merujuk ibu dan atau bayinya kefasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu (jika penyulit terjadi) menjadi saran bagi keberhasilan upaya penyelamatan, setiap penolong persalinan harus mengetahui lokasi fasilitas rujukan yang mampu untuk menatalaksana kasus gawat darurat obstetri dan bayi baru lahir seperti :1. Pembedahan termasuk bedah sesar2. Transfuse darah3. Persalinan menggunakan ekstraksi vakum / cunam4. Pemberian anti biotik intravena5. Resusitasi BBL dan asuhan lanjutan BBLInformasi tentang pelayanan yang tersedia ditempat rujukan, ketersediaan pelayanan purna waktu, biaya pelayanan dan waktu serta jarak tempuh ketempat rujukan adalah wajib untuk diketahui oleh setiap penolong persalinan jika terjadi penyulit, rujukan akan melalui alur yang singkat dan jelas. Jika ibu bersalin / BBL dirujuk ketempat yang tidak sesuai maka mereka akan kehilangan waktu yang sangat berharga untuk menangani penyakit untuk komplikasi yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka pada saat ibu melakukan kunjungan antenatal,jelaskan bahwa penolong akan selalu berupaya dan meminta bekerja sama yang baik dari suami / keluaga ibu untuk mendapatkan layanan terbaik dan bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayinya,termasuk kemungkinan perlunya upaya rujukan pada waktu penyulit,seringkali tidak cukup waktu untuk membuat rencana rujukan dan ketidaksiapan ini dapat membahayakan keselamatan jiwa ibu dan bayinya.Anjurkan ibu untuk membahas dan membuat rencana rujukan bersama suami dan keluarganya. Tawarkan agar penolong mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan suami dan keluarganya untuk menjelaskan tentang perlunya rencana rujukan apabila diperlukan.Masukan persiapan-persiapan dan informasi berikut kedalam rencana rujukan :1.Siapa yang akan menemani ibu dan BBL.2.Tempat-tempat rujukan mana yang lebih disukai ibu dan keluarga? (jika ada lebih dari satu kemungkinan tempat rujukan, pilih tempat rujukan yang paling sesuai berdasarkan jenis asuhan yang diperlukan).3.Sarana transportasi yang akan digunakan dan siapa yang akan mengendarainya ingat bahwa transportasi harus segera tersedia, baik siang maupun malam.4.Orang yang ditunjuk menjadi donor darah jika transfuse darah diperlukan.5.Uang yang disisihkan untuk asuhan medik, transportasi, obat-obatan dan bahan-bahan.6.Siapa yang akan tinggal dan menemani anak-anak yang lain pada saat ibu tidak dirumah.Kaji ulang rencana rujukan dengan ibu dan keluarganya. Kesempatan ini harus dilakukan selama ibu melakukan kunjungan asuhan antenatal / diawal persalinan (jika mungkin). Jika ibu belum membuat rencana rujukan selama kehamilannya, penting untuk dapat mendiskusikan rencana tersebut dengan ibu dan keluarganya diawal persalinan. Jika timbul masalah pada saat persalinan dan rencana rujukan belum dibicarakan maka sering kali sulit untuk melakukan semua persiapan-persiapan secara cepat. Rujukan tepat waktu merupakan unggulan asuhan saying ibu dalam mendukung keselamatan ibu dan BBL.Singkatan BAKSOKU dapat digunakan untuk mengingat hal-hal penting dalam mempersiapkan rujukan untuk ibu dan bayi.B (Bidan) : Pastikan bahwa ibu dan bayi baru lahir didampingi oleh penolong persalinan yang kompeten untuk menatalaksana gawat darurat obstetri dan BBL untuk dibawah kefasilitas rujukan.A (Alat) : Bawah perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan persalinan, masa nifas dan BBL (tabung suntik, selang iv, alat resusitasi, dll) bersama ibu ketempat rujukan. Perlengkapan dan bahan-bahan tersebut mungkin diperlukan jika ibu melahirkan dalam perjalanan menuju fasilitas rujukan.K (Keluarga) : Beri tahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan bayi dan mengapa ibu dan bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada mereka alas an dan tujuan merujuk ibu kefasilitas rujukan tersebut. Suami / anggota keluarga yang lain harus menemani ibu dan BBL hingga kefasilitas rujukan.S (Surat) : Berikan surat ketempat rujukan. Surat ini harus memberikan identifikasi mengenai ibu dan BBL, cantumkan alas an rujukan dan uraikan hasil penyakit, asuhan / obat-obatan yang diterima ibu dan BBL. Sertakan juga partograf yang dipakai untuk membuat keputusan klinikO (Obat) : Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu kefasilitas rujukan. Obat obatan tersebut mungkin diperlukan selama diperjalanan.K (Kendaraan) : Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk merujuk ibu dalam kondisi cukup nyaman. Selain itu, pastikan kondisi kendaraan cukup baik untuk mencapai tujuan pada waktu yang tepat.U (Uang) : Ingatkann keluarga agar membawah uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat-obatan yang diperlukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang diperlukan selama ibu dan bayi baru lahir tinggal difasilitas rujukan.B. Penyuluhan Gizi1. DefinisiGizi adalah hubungan atau pengaruh dari konsumsi makanan terhadap derajat kesehatan atau penampilan seseorang. Gizi ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga zast pembangun dan zat yang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil.Nutrisi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin, pemeliharaan kesehatan ibu, dan persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan usia kehamilan. Berat badan bertambah dengan normal, menghasilkan anak yang normal. Kenaikan berat badan ideal pada ibu hamil sebanyak 7 kg ( untuk ibu yang gemuk ). Diluar batas itu di nilai normal.Dalam 3 bulan pertama, berat badan ibu hamil akan naik sampai 2 kg. Kemudian, dinilai normal jika setiap minggu berat badannya naik 0,3 kg. Pada kehamilan tua, rata rata kenaikan berat badan ibu akan mencapai 12 kg. Jika kenaikan berat badan lebih dari normal, akan berisiko mengalami komplikasi preeklamsia dan janin terlalu besar sehingga menimbulkan kesulitan persalinan.2. Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil, bersalin dan nifasa) Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandunganb) Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiric) Agar luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifasd) Produksi ASI semakin banyak3. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin yang dikandungnyaa) Terhadap IbuMenyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan, BB ibu tdk bertambah secara normal, dan terkena infeksi.b) Terhadap PersalinanMengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.c) Terhadap JaninMempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).4. Kebutuhan Gizi Pada Ibu HamilSumber GiziWanita Hamil

KaloriProteinKalsiumFeVit AVit BVit CVit DRiboflavinAsam Mikotin2.500 kal85 gram1,5 gram15 mg6000 iu1,8 mg100 mg2,5 si18600

Kebutuhan Gizi Ibu Hamil1. EnergiDihasilkan dari karbohidrat, protein dan zat patinya. Kebutuhan energi dihitung secara individu kemudian ditambah dengan tambahan energi untuk ibu hamil sesuai dengan usia kehamilanPernambahan energi : Trimester I: 100 Kal Trimester II: 300 Kal untuk peningkatan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara, penumpukan lemak Trimester III: 300 Kal untuk pertumbuhan janin dan plasenta2. ProteinIbu hamil membutuhkan protein lebih banyak dari biasanya. Protein hewani lebih besar di bandingkan protein nabati.Ibu hamil minimal mengkonsumsi 17g protein/hari.Pada TM I: 1g/kg BB/ protein.TII: 1,5g/kg BB/hari.TM III : 2g/kg BB/hari. Total kebutuhan protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi. Jenis protein dengan nilai tinggiantara lain daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, yogurt, dll.3. VitaminAda beberapa jenis vitamin yang penting untuk ibu hamil. Jika ibu hamil sampai kekurangan vitamin, pembentukan sel-sel tubuh anak akan berkurang. Anak dapat kurang darah, cacat bawaan, kelainan bentuk, bahkan ibu dapat keguguran. Vitamin yang dibutuhkan ibu hamil adalah B6, C, A, D, E dan K.4. KalsiumKalsium Sangat penting karena dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Apabila kekurangan kalsium, bayi yang dikandung akan menderita kelainan tulang gigi. Dibutuhkan untuk pertumbuhan janin sekitar 250mg/hari dan untuk persediaan si ibu.Sumber utama: susu dan hasil olahannya, udang, sarden, dll .5. FosforMineral ini dapat diperoleh dari makanan sehari hari. Fosfor berhubungan erat dengan kalsium. Jika jumlahnya tidak seimbang di dalam tubuh, dapat terjadi gangguan. Gangguan yang paling sering adalah kram pada tungkai.6. Zat besiSel darah merah ibu hamil bertambah sampai 30mg/hari. Berarti, ibu hamil membutuhkan tambahan 700 800 mg zat besi. Kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat pada kehamilan trimester II dan III. Zat besi Berasal dari makanan & suplementasi tablet Fe.Defisiensi Fe lebih berpengaruh pada ibu. Akan menyebabkan kekurangan Hb dalam darah yang diperlukan untuk membewa O2 kepada janin dan sel ibu hamil.Distribusi Fe antara lain : 300mg besi ditransfer ke janin 50-75mg untuk pembentukan plasenta 450mg untuk menambah jumlah sel darah merah 200mg hilang ketika melahirkan7. YodiumYodium cukup diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut. Kebutuhan 200mikrogram/hari. Kekurangan: janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf. Sumber utama: garam, makanan laut, air, sayur.8. Asam FolatAsam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu mengembangkan sel syaraf dan otak janin. Kebutuhannya 0,4 mg/hari Sumber asam folat adalah hati, sayuran, hijau, jeruk orange, kembang kol, kedelai/kacan-kacangaan lain, roti, gandum, serealia, dll.9. Zat Seng (zinc)Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zat seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup banyak merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun ibu dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika ibu dalam kondisi yang sehat.Kebutuhan makan ibu hamil dalam sehari Bahan Makanan Trimester 1Trimester 2Trimester 3

NasiIkanTempeSayuranBuahGulaSusuAir3 piring1 potong3 potong1 mangkuk2 potong5 sdm1 gelas6 gelas4 piring2 piring4 potong3 mangkuk2 potong5 sdm1 gelas6 gelas3 piring3 potong5 potong3 mangkuk2 potong5 sdm1 gelas6 gelas

C. Penyuluhan KB1. Pengertian KB Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Sebelum pemberian metode kontrasepsi, misalnya pil, suntik, atau AKDR, terlebih dahulu menetukan apakah ada keadaan yang membutuhkan perhatian khusus atau masalah (diabetes atau tekanan darah tinggi ) yang membutuhkan pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut sehingga masalah utama dapat diketahui melalui anamnesis dan setiap klien dapat memilih kontrasepsi yang di inginkan.Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial penduduk Indonesia. Selain itu juga untuk memperkecil angka kelahiran, menjaga kesehatan ibu dan anak, serta membatasi kelahiran jika jumlah anak sudah mencukupi.

2. Tujuan Program KB Untuk memperkecil angka kelahiran, menjaga kesehatan ibuanak, serta membatasi kehamilan jika jumlah anak sudah mencukupi. Peserta KB akan mendapat pelayanan dengan cara sebagai berikut:a). Pasangan usia subur yang istrinya mempunyai keadaan 4 terlalu yaitu terlalu muda, terlalu banyak anak, terlalu sering hamil, dan terlalu tua akan mendapat prioritas pelayanan KB.b). Peserta KB diberikan pengertian mengenai metode kontrasepsi dengan keuntungan dan kelemahan masing-masing sehingga ia dapat : menentukan pilihannya.c). Harus mendapat informasi mengenai metode kontrasepsi dengan keuntungan dan kelemahannya sehingga ia dapat menentukan pilihannyad). Harus dilakukan pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada klien agar dapat ditentukan metode yang paling cocok dengam hasil pemeriksaannya.e). Harus mendapatkan informasi tentang kontraindikasi pemakai. berbagai metode kontrasepsi.3. Metode Kontrasepsia. Metode sederhana Metode tanpa alat, antara lain : KB Alamiah ( KBA ), metode kalender, suhu basal, lender serviks, simto termal, coitus interuptus. Metode dengan alat, antara lain : Mekanisme/ barier : kondom, barier intra vagina/ diafragma. Kondom adalah sarung karet tipis penutup penis yang menampung cairan sperma pada saat pria ejakulasi. Tingkat keberhasilannya 80 95%.b. Metode Modern Hormonal yaitu oral pil, suntik dan implant Jenis oral pil meliputi : POK dan mini pil Jenis suntikan meliputi : kombinasi dan progestin Jenis implant meliputi : norplant, implanon, jadena dan indoplant. Mekanis yaitu AKDR ( Copper T, Multiload, Seven Copper, Lippes loap)

1