Upload
hadan
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
INVESTASI, PERENCANAAN KEUANGAN DAN PROTEKSI ASET
Diajukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliahInvestasi dan Pasar Modal
(Dosen : Dr. H. Muchdie, MS)
DISUSUN OLEH:
1. DODI ISMANTO NIM. 12080260232. NUZULINA QADARSIH NIM. 12080260283. SAMSUDIN NIM. 12080260294. WARSONO NIM. 1208026032
SEKOLAH PASCASARJANA UHAMKA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
JAKARTA
2014
1
INVESTASI, PERENCANAAN KEUANGAN DAN PROTEKSI ASET
I. Pendahuluan
Dunia Globalisasi merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua.
Dunia globalisasi telah masuk ke semua negara, tak heran jika globalisasi membawa
dampak yang baik dan dampak yang buruk bagi suatu negara. Globalisasi juga telah
berkembang merambah ke bidang ekonomi termasuk penanaman modal pada suatu
sektor industri.
Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan
investasi setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya
yang dapat digunakan sebagai jaminan sosial di masa depannya. Seseorang sering
tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya dengan menabung dan
sebagainya.
Agar tidak terjebak melakukan investasi ke dalam portofolio ‘sampah’, atau
bahkan ditipu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan iming-iming hasil
yang menarik kita harus mengedepankan rasionalitas dan memahami betul risiko-
risiko yang dihadapi dalam berinvestasi karena banyak sekali jenis dari investasi
tersebut. Jangan sampai terbuai dengan iming-iming menarik yang tinggi, tapi uang
kita habis sia-sia.
Investasi pun banyak jenis dan macamnya sehingga kita harus pandai melihat
di sektor apa kita akan menanamkan saham kita. Di samping itu dibutuhkan peran
penting dari beberapa pihak baik dari pemerintah maupun tiap individu. Peran
individu sangatlah penting karena dapat mencegahnya harga barang yang tak
terkontrol. Sedangkan peran pemerintah adalah mengatur kegiatan penanaman
modal karena karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh para investor yang
ingin membuka usaha di daerah khususnya yang berkaitan dengan proses
pengurusan izin usaha. Investor seringkali dibebani oleh urusan birokrasi yang
2
berbelit-belit sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai dengan
biaya tambahan yang cukup besar.
II. PembahasanA. Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan
dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu
bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Terkadang investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Berdasarkan teori
ekonomi investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak
dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang.
1. Pengertian Investasi menurut para pakar dan lembaga :
a. Menurut Jack Clark Francis ( Investment : Analysis and Management, 5th
edition, McGraw-Hill Inc., Singapore, 1991, Hal. 1), investasi adalah
penanaman modal yang diharapkan dapat menghasilkan tambahan dana
pada masa yang akan datang.
b. Menurut Frank Reilly ( Investment Analysis and Portfolio Management, 7th
edition, Thomson South-Western Inc., US, 2003, Hal. 5) mengatakan,
investasi adalah komitmen satu dollar dalam satu periode tertentu, yang akan
mampu memenuhi kebutuhan investor di masa yang akan datang dengan : (1)
waktu dana tersebut akan digunakan, (2) tingkat inflasi yang terjadi, (3)
ketidakpastian kondisi ekonomi di masa yang akan datang.
c. Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK adalah
suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
(accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti : bunga, royalti,
deviden dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat
lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh
melalui hubungan perdagangan.
d. Pengertian investasi menurut KBBI adalah penanaman uang atau modal di
suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
e. Pengertian investasi menurut James C Van Horn (1981) yaitu kegiatan yang
dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan
tujuan untuk menghasilkan barang di masa yang akan datang.
3
f. Pengertian investasi menurut Henry Simamora, investasi adalah suatu aktiva
yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui
distribusi hasil investasi (seperti pedapatan bunga, royalty, deviden,
pendapatan sewa dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk
manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang
diperoleh melalui hubungan dagang.
g. Pengertian investasi menurut Downes dan Goodman, investasi adalah
investasi keuangan di mana seorang investor menanamkan uangnya dalam
bentuk usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang ingin memperoleh
laba dari keberhasilan pekerjaannya.
h. Pengertian investasi menurut Sadono Sukirno ialah Investasi dapat diartikan
sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau
perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-
perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-
barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. (Sadono Sukirno,
1997 : 107).
2. Jenis-Jenis Investasi
Investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Investasi dalam bentuk aset riil (real assets) yaitu investasi dalam bentuk aktiva
berwujud fisik, seperti emas, batu mulia dan sebagainya.
b. Investasi dalam bentuk surat berharga/sekuritas (marketable securities financial
assets) yaitu investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang pada dasarnya
merupakan klaim atas aktiva riil yang diawasi oleh suatu lembaga/perorangan
tertentu.
Pemilikan aktiva finansial dalam rangka investasi pada sebuah institusi/perusahaan
dapat dilakukan dengan dua cara:
a. Investasi Langsung (Direct Investing)
Diartikan sebagai suatu kepemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam
suatu institusi/perusahaan tertentu yang secara resmi telah go public dengan
tujuan mendapatkan tingkat keuntungan berupa deviden dan capital gain.
b. Investasi tidak langsung (indirect investing)
4
Terjadi apabila suatu surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh
perusahaan investasi yang berfungsi sebagai perantara. Kepemilikan aset secara
tidak langsung dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan yang terdaftar,
yang bertindak sebagai perantara. Dalam perannya sebagai investor tidak
langsung, pedagang perantara mendapatkan deviden seperti halnya dalam
investasi langsung serta capital gain atau hasil perdagangan portofolio yang
dilakukannya.
Sedangkan menurut jangka waktu lamanya investasi dibagi lagi menjadi 3 bagian,
yaitu :
a. Investasi jangka panjang
Dengan jangka waktu minimal 5 tahun, maka beberapa pilihan investasi yang
mungkin adalah rumah, emas, asuransi, saham atau reksadana.
Untuk reksadana, ada baikmya menjatuhkan pilihan kepada reksadana saham
disebabkan nilai masa depan yang akan bertambah. Karena secara teori,
perekonomian diharapkan akan semakin baik di masa depan, sehingga
reksadana saham pun prospektif untuk tipe jangka panjang. Selain itu, tingkat
fluktuatif yang tinggi dari saham namun secara kecenderungan akan tetap naik.
Untuk asuransi, jangan sampai terjebak dengan iming-iming mendapatkan klaim
yang besar, apalagi jika kita sudah tercover dalam asuransi di kantor. Sebisa
mungkin pisahkan antara urusan asuransi dengan investasi supaya fokus sesuai
dengan tujuan masing-masing.
b. Investasi jangka menengah
Dengan jangka antara 1 hingga 5 tahun, maka beberapa pilihan investasi yang
mungkin adalah emas, asuransi, atau reksadana.
Untuk reksadana, pilihan bisa jatuh pada reksadana jenis campuran. Dengan
tingkat resiko yang lebih kecil dari reksadana saham.namun tingkat fluktuatifnya
tidak sedramatis reksadana saham.
c. Investasi jangka pendek
Dalam jangka maksimal 1 tahun, maka pilihan investasi yang mungkin adalah
deposito atau reksadana.
3. Manfaat Investasi
5
Tujuan investasi pada umumnya adalah untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan yang kita harapkan. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan tersebut
guna meningkatkan kualitas hidup.
Apabila meninjau motif dari kelompok-kelompok masyarakat yang melakukan
investasi, maka ada tiga alasan kelompok masyarakat melakukan investasi, yaitu :
a. untuk mendapatkan pendapatan yang tetap dari hasil investasi pertahunnya
b. untuk jangka panjang dan memberikan hasil yang besar di masa yang akan
datang
c. untuk kepentingan pendapatan yang tetap.
Saham Sebagai Salah Satu Pilihan Investasi
Ada banyak pilihan belajar investasi dan variasi investasi yang dapat digunakan
dalam berinvestasi dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Pada essay ini akan difokuskan tentang pembahasan saham.
Investasi dapat kita lakukan antara lain dengan menabung, membuka tabungan
deposito, membeli tanah dan bangunan, membeli emas maupun membeli surat
berharga seperti saham, obligasi dan lain lain.
Pada dasarnya semua pilihan investasi mengandung peluang keuntungan di satu
sisi dan potensi kerugian atau resiko di sisi lain. Seperti tabungan dan deposito di
bank memiliki resiko kecil karena tersimpan aman di bank, tetapi kelemahannya
adalah keuntungannya yang lebih kecil dibandingkan dengan potensi keuntungan
dari saham. Investasi di properti (rumah dan tanah) semakin lama harganya semakin
tinggi, tetapi juga beresiko apabila tergusur atau terjadi kebakaran terhadap rumah
tersebut, sedangkan usaha sendiri (wiraswasta) beresiko bangkrut / pailit, sementara
investasi di emas memiliki resiko harga turun.
Khusus untuk saham, peluang keuntungan dan resiko yang mugkin terjadi adalah :
Keuntungana. Capital Gain yaitu keuntungan dari hasil menjual atau membeli saham berupa
kelebihan nilai jual dari nilai beli saham. Misalnya ketika kita membeli nilainya
Rp. 1.000 per saham dan kemudian dijual dengan harga Rp. 1.500. Jadi selisih
yang sebesar Rp. 500 ini di sebut Capital Gain.
6
Saham adalah surat berharga yang paling populer di antara surat berharga yang
yang ada di pasar modal karena bila dibandingkan dengan investasi lainnya
saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan return atau keuntungan yang
lebih besar dalam waktu yang relative singkat (high return).
Selain return, saham juga memiliki sifat high risk yaitu suatu ketika harga saham
dapat juga merosot dengan cepat atau sahamnya di delist (dihapuskan
pencatatannya) dari bursa sehingga untuk jual-beli harus mencari pembeli atau
penjual sendiri dan saham tidak memiliki harga patokan pasar. Dengan
karakteristik high risk high return ini maka pemodal perlu terus memantau
pergerakan harga saham yang dipegangnya, agar keputusan yang tepat dapat
dihasilkan dalam waktu yang tepat pula.
b. Dividen, merupakan keuntungan perusahaan yang di bagikan kepada para
pemegang saham. Biasanya tidak seluruh keuntungan perusahaan dibagkan
kepada pemegang saham, tetapi ada bagian yang ditanam kembali. Besarnya
dividen yang diterima ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
perusahaan tersebut. Namun yang perlu dicatat adalah bahwa kebijakan dividen
perusahaan tidak selalu membagikan dividen kepada para pemegang saham
tetapi tergantung kapada kondisi perusahaan itu sendiri (khususnya berkaitan
dengan keuntungan yang diraih). Artinya jika perusahaan mengalami kerugian
tentu saja dividen tidak akan dibagikan pada tahun berjalan tersebut.
Risikoa. Capital Loss
Merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi di mana kita menjual
saham yang kita miliki di bawah harga belinya. Misalnya saham PT. X dibeli
dengan harga Rp. 1.800 per saham, kemudian harga saham tersebut terus
mengalami penurunan hingga mencapai Rp. 1,300 per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, maka kita menjual pada
harga tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp. 500 per saham. Itulah
yang disebut capital loss.
b. Risiko LikuidasiPerusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau
perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham
dapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari
7
hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil
penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara
proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham
tidak akan memperoleh apa-apa. Ini merupakan risiko yang terberat dari seorang
pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara
terus menerus mengikuti perkembangan dari perusahaan yang sahamnya dimiliki.
Peluang Investasi di Indonesia
Investasi sedang hangat di Indonesia. Ini dibutuhkan untuk membiayai sejumlah
proyek yang membutuhkan dana besar. Pembangunan infrastruktur membutuhkan
biaya yang tidak sedikit dan hanya bisa dipenuhi dengan modal dari luar negeri. Ini
menjadi peluang sendiri bagi warga Indonesia untuk dapat memanfaatkan dana
besar yang datang ke Indonesia dari luar negeri. Beberapa hal yang bisa dikerjakan
antara lain dengan menggunakan dana tersebut untuk sejumlah proyek yang
strategis.
Beberapa sektor yang cukup strategis untuk investasi adalah:
1. Infrastruktur
2. Teknologi
3. Pangan dan Industri Agriculture
4. Manufaktur
5. Jasa Keuangan
6. Pengelolaan Sumber Daya Alam
B. Perencanaan Keuangan
Di dalam perencanaan keuangan, jika kita mengalami cacat karena kecelakaan,
terkena penyakit kritis bahkan meninggal dunia sehingga membutuhkan atau
kehilangan uang dalam jumlah besar seketika, apakah keluarga kita dapat menjalani
kehidupan dengan layak dan anak-anak kita dapat melanjutkan pendidikan untuk
mendapatkan cita-cita ?
Jika kita seorang pengusaha atau pekerja yang memiliki kegagalan investasi atau
kewajiban pengembalian pinjaman saat terjadi kecelakaan, menderita penyakit kritis
8
bahkan meninggal dunia sehingga harus menanggung kerugian atau menyelesaikan
kewajiban pinjaman, apakah keluarga kita dapat melanjutkan kehidupan dengan
layak?
Periksa Perencanaan Keuangan Anda:
1. Apakah Anda memiliki dana darurat sebanyak 10 - 12 kali biaya kehidupan
bulanan Anda?
2. Apakah Anda berhasil menyisihkan penghasilan sehingga harta/aset Anda
minimal sudah sebesar 10 – 12 kali penghasilan terakhir Anda?
3. Apakah Anda telah memiliki harta/aset yang cukup untuk kebutuhan jika Anda
mengalami kecelakaan, sakit kritis bahkan meninggal dunia, mengatasi seluruh
kerugian dan melunasi seluruh kewajiban pinjaman, masih ada cukup harta/aset
untuk kebutuhan kelanjutan hidup isteri dan anak-anak Anda termasuk pendidikan
mereka di masa depan?
Tujuan Perencanaan Keuangan :
Mencapai hidup mandiri, sejahtera dan bahagia melalui pengelolaan biaya hidup,
perencanaan dan penyiapan dana darurat, dana pendidikan, dana pensiun, dana
asuransi, dana bisnis, dana wisata, dana sosial dan kebutuhan lainnya.
Kebutuhan Keuangan :
Akan terus meningkat mulai masa lajang, menikah sampai akhirnya pensiun. Gaji
harus dikelola dengan baik karena kebutuhan yang meningkat sedangkan gaji tidak
dapat diperoleh seumur hidup (pensiun).
Pengendalian Keuangan secara umum:
1. Penghasilan (+100%): adalah gaji dan pendapatan lainnya.
2 Biaya-biaya (-60%):
a. Biaya Rumah Tangga (-40%): seluruh biaya rumah tangga
b. Biaya Lainnya (-20%): Sekolah Anak dan Transportasi, Pemeliharaan
kendaraan, dsb
3. Dana-dana (-40%):
9
a. Dana Darurat (-15%): dana tersedia untuk keadaan darurat antara lain musibah
kecelakaan, sakit (dokter, rumah sakit, obat, dsb), bencana alam, kerugian
usaha, kewajiban pelunasan hutang, kematian, dsb
b. Dana Pensiun/Hari Tua (-15%): dana tersedia untuk sejak masa sejak pensiun
sampai akhir hayat dan kebutuhan keluarga dimasa depan (pendidikan lanjutan
anak, rekreasi, dsb)
c. Dana Sosial dan lain-lain (-10%): dana tersedia untuk bantuan sosial.
Kebutuhan Darurat Perawatan Kesehatan:
1. Tabungan:
2. Asuransi Kesehatan:
3. Investasi:
Kebutuhan Darurat Kerugian Usaha/Jatuh Waktu Kewajiban Pelunasan Pinjaman:
1. Asuransi Jiwa:
2. Investasi:
Kebutuhan Pensiun/Hari Tua
1. Asuransi Jiwa:
2. Investasi
C. Proteksi Aset
Hidup tak pernah bisa diprediksi akan berlangsung sampai kapan. Itulah alasan
utama mengapa proteksi diperlukan. Menurut Ligwina Hananto, perencana
keuangan independen dari QM Financial, merekomendasi tiga jenis proteksi yang
utama. Semua itu disarankan untuk dibeli secara terpisah, dalam bentuk asuransi
murni.
Memang uang pertanggungan (UP) asuransi murni akan hangus jika Anda baik-baik
saja hingga habis jangka waktu, “Tetapi tidak apa,” lanjut Ligwina, “karena preminya
sangat rendah dan manfaat yang didapat tetap maksimal.”
10
Proteksi Kesehatan. Tidak boleh tidak, setiap orang wajib memiliki proteksi
kesehatan, apakah dari perusahaan atau asuransi. Jika perusahaan tempat
Anda bekerja sudah menyediakan, periksa kembali apakah proteksinya sesuai
dengan ekspektasi Anda. Kalau belum sesuai, maka harus menambah dari
asuransi. “Dengan premi Rp3,8 juta per tahun, misalnya, Anda bisa mendapat
fasilitas rawat inap VIP Rp3,5 juta per malam,” kata Ligwina.
Proteksi Jiwa. Ini hanya perlu dimiliki orang yang mempunyai tanggungan. Jika
Anda berpenghasilan tetap dan bertanggung jawab terhadap hidup pasangan
dan anak yang tidak mempunyai penghasilan lain, pilihlah asuransi dengan UP
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan gaya hidup sama
selama jangka waktu tertentu, semisal 20 bulan setelah Anda tiada. Diharapkan
dalam kurun waktu itu, keluarga akan mampu mencari penghasilan lain untuk
hidup selanjutnya. “Premi asuransi term life ini cukup rendah. Misalnya, untuk
laki-laki berusia di bawah 30 dan UP satu milyar rupiah, premi asuransinya di
bawah tiga juta rupiah per tahun.
Proteksi Kecelakaan. Ini merupakan proteksi pilihan yang hanya dianjurkan
bagi pekerja dengan risiko tinggi dan pengendara kendaraan bermotor, terutama
motor,” jelas Ligwina. Meski tidak menanggung hidup orang lain, Anda tetap
memerlukannya untuk mengganti penghasilan kalau Anda mengalami
kecelakaan dan cedera sehingga tidak mampu bekerja lagi. Untuk proteksi ini,
dengan UP Rp750 juta, Anda hanya perlu mengeluarkan Rp1,4 juta per tahun.
Sumber Kepustakaan :
1. http://www.belajarinvestasi.net/lain/tabungan-deposito
2. http://ratnajea.wordpress.com/2013/04/11/investasi-dan-pasar-modal/
3. Imam Setiawan Rahmat, Mahasiswa Universitas Gunadarma, dalam makalah
Investasi
4. http://www.readersdigest.co.id/uang/investasi.dan.bisnis/proteksi.yang.anda.perlu/
004/001/1
11
12