100
i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH (STUDI DI TINGKIR LOR, KEC. TINGKIR, KOTA SALATIGA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh INDAH ASANA NIM 21111013 JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016

RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

i

RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA

MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

(STUDI DI TINGKIR LOR,

KEC. TINGKIR, KOTA SALATIGA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh

INDAH ASANA

NIM 21111013

JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

Page 2: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

ii

Page 3: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

iii

Page 4: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

iv

Page 5: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

v

Page 6: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

vi

Page 7: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

vii

MOTTO

“Hidup itu bukan memetik nomer satu, Hidup itu menanam.

Hidup itu bukan sukses nomer satu, Hidup itu berjuang.

Jadi temukanlah kegembiraan dalam berjuang melebihi

kegembiraan dari keberhasikan perjuangn itu.”

-Emha Ainun Nadjib-

Page 8: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

viii

PERSEMBAHAN

Untuk orang tuaku,

kakak-kakak serta adik-adikku,

sahabat-sahabat seperjuanganku,

Dan seluruh pihak yang selalu memberiku semangat.

Page 9: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim …

Segala puji dan syukur peneliti ucapkan bagi Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penelitian skripsi yang berjudul

RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK

KELUARGA SAKINAH (Studi di Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota

Salatiga), ini telah terselesaikan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa ajaran mulia untuk mengarahkan

kehidupan manusia dari zaman yang penuh dengan kebodohan menuju zaman

yang penuh cahaya kebenaran dan ilmu.

Penulis menyadari bahwa apa yang penulis sajikan merupakan karya tulis

atau skripsi yang sederhana. Sebagai karya tulis atau skripsi yang

dipersiapkanguna memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana inipeneliti

telahmempersiapkan jangka waktu yang cukup lama.

Dalam pengalaman skripsi ini banyak pihak yang sangat berarti bagi

penulis, oleh karena itu sebagai tanda syukur dan penghargaan tidak lupa penulis

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak H.M. Yusuf Khummaini, S.H.I., M.H., selaku pembimbing skripsi,

yang masih bisa menyempatkan diri untuk memberikan bimbingan yang

tulus dan ikhlas dengan meluangkan waktunya untuk mengarahkan dan

membimbing penulis.

Page 10: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

x

3. Kedua orang tua penulis, Bu Imrori dan Bapak Muh Isa Zahir yang telah

membesarkan, membimbing dan tak henti hentinya mendoakan untuk

kebaikan putrinya serta memberikan bantuan moril maupun materiil.

4. Sinna Aanaka, Sinta Aunana, Zahra Khumaere, serta Albabul Lathof

Muhamad selaku kakak serta adik penulis.

5. Segenap sahabat-sahabat jurusan Al-Akhwal Asy-Syakhsiyyah semester

akhir yang telah memberikan motivasinya, sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi.

6. Keluarga besar SMC (Seni Musik Salatiga) yang selalu menjadi bagian

dari semangat penulis.

7. Inta Rafika Hudi, Monica Nirmalasari Elida, Rizka Dewi Isnawati, Sotya

Titi Hastika, Muhammad Lathief Al-Anshory, serta sahabat dan teman-

teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Terimakasih atas

semangat kalian, I love you guys!

Dengan demikian peneliti hanya bisa berdoa mudah-mudahan skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis sendiri pada khususnya dan para pembaca

padaumumnya.Penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam

menyusun skripsi ini.

Salatiga, 15 Maret 2016

Penulis

Page 11: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

xi

ABSTRAK

Asana, Indah. 2016. Rujuk dan Tajdid Al-Nikah Sebagai Upaya Membentuk

Keluarga Sakinah.Skripsi. Fakultas Syariah. Jurusan Ahwal Al-

Syakhshiyyah.Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing

H.M. Yusuf Khummaini, S.H.I., M.H.

Kata kunci : Pernikahan, Perceraian, dan Rujuk

Pernikahan merupakan salah satu sendi kehidupan masyarakat.Tujuan

pernikahan yang paling utama adalah dalam membentuk keluarga sebagai tatanan

masyarakat.Namun dalam mewujudkan tujuan pernikahan tersebut, terdapat

banyak halangan sehingga memicu terjadinya perselisihan yang kemudian dapat

mengakibatkan perceraian. Setiap pasangan suami isteri berusaha sejauh mungkin

menghindari perceraian, karena dampak yang timbul setelah perceraian itu sendiri

juga akan semakin buruk. Berbagai cara yang dapat diambil dalam memperbaiki

hubungan rumah tangga salah satunya yaitu dengan melakukan tajdid al-nikah

atau pembaharuan nikah maupun rujuk. Berdasarkan latar belakang tersebut,

dilakukannya penelitian guna untuk mengkaji rumusan masalah, di antaranya

yaitu: (1) Bagaimana bentuk rujuk dan tajdid al-nikah di desa Tingkir-Lor,

Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga? ; (2) Apa saja faktor yang menyebabkan

terjadinya rujuk dan tajdid al-nikah di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota

Salatiga? ; (3)Bagaimana dampak setelah dilakukannya rujuk dan tajdid al-nikah

di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga terhadap pembentukan

keluarga sakinah?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,

dengan studi penelitian yang langsung dilakukan di desa Tingkir-Lor.Data yang

didapat diperoleh dari wawancara langsung kepada para pelaku, serta studi

pustaka dari berbagai sumber informasi.Wawancara dilakukan kepada tiga

pasangan suami isteri yang berdomisili di Tingkir-Lor dan telah mengalami

permasalahan rumah tangga sebelumnya.

Hasil penelitian tentang rujuk dan tajdid al-nikah ialah bentuk

pelaksanaan rujuk yang menganut jumhur fuqaha dimana dilakukan tanpa ucapan

namun perbuatan serta bentuk pelaksanaan tajdid al-nikah yang mirip dengan

akad nikah pada pernikahan pada umumnya dengan berbagai rukun dan syaratnya,

faktor –faktor yang menyebabkan pasangan melakukan rujuk maupun tajdid al-

nikah tersebut yaitu faktor keharmonisan rumah tangga, keturunan, usia, ekonomi,

juga faktor kekhawatiran. Kemudian hasil penelitian yang terakhir yaitu dampak

setelahnya dapat kembali menjadi pernikahan yang utuh dan dapat mencapai

keluarga sakinah.

Page 12: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR BERLOGO ....................................................................................... i

HALAMAN BERJUDUL ................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

D. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 8

E. Kajian Pustaka ................................................................................... 8

F. Penegasan Istilah ................................................................................ 9

G. Metode Penelitian ............................................................................... 10

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................. 10

2. Kehadiran Peneliti ....................................................................... 11

3. Lokasi Penelitian ......................................................................... 11

Page 13: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

xiii

4. Sumber Data ................................................................................ 11

5. Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 12

6. Analisis Data ............................................................................... 12

H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 13

BAB II : KAJIAN PUSTAKA TENTANG PERKAWINAN .......................... 15

A. Perkawinan ......................................................................................... 15

B. Tujuan Perkawinan ........................................................................... 21

C. Talak .................................................................................................. 23

D. Rujuk ................................................................................................. 31

E. Tajdid al-Nikah ..................................................................................33

BAB III : PELAKSANAAN RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI

UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH DI DESA

TINGKIR-LOR, KEC. TINGKIR, KOTA SALATIGA .................... 36

A. Gambaran Umum Desa Tingkir-Lor ................................................. 36

1. Letak Geografis ........................................................................... 36

2. Keadaan Penduduk ...................................................................... 37

3. Keadaan Ekonomi ....................................................................... 37

4. Tingkat Pendidikan ...................................................................... 38

5. Keagamaan .................................................................................. 38

6. Adat Istiadat................................................................................. 40

B. Pelaksanaan Rujuk dan Tajdid Al-Nikah dalam Membentuk Keluarga

Sakinah di Desa Tingkir-Lor, Kec. Tingkir, Kota Salatiga ................ 40

1. Bentuk Rujuk dan Tajdid Al-Nikah di Tingkir-Lor .................... 40

Page 14: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

xiv

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rujuk dan Tajdid Al-Nikah di

Tingkir-Lor ................................................................................. 44

3. Dampak Rujuk dan Tajdid Al-Nikah di Tingkir-Lor ..................53

BAB IV : ANALISA HASIL PENELITIAN ..................................................... 56

A. Bentuk Rujuk dan Tajdid Al-Nikah ................................................... 56

B. Faktor-Faktor Terjadinya Rujuk dan Tajdid al-Nikah ........................59

1. Faktor Keharmonisan Rumah Tangga ........................................ 60

2. Faktor Keturunan ........................................................................ 62

3. Faktor Ekonomi ........................................................................... 63

4. Faktor Usia ................................................................................. 64

5. Faktor Kekhawatiran ................................................................... 65

C. Dampak Setelah Terlaksananya Rujuk dan Tajdid al-Nikah.............. 66

BAB V : PENUTUP ......................................................................................... 76

A. Kesimpulan ........................................................................................ 76

B. Saran .................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 78

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. I

RIWAYAT HIDUP PENULIS .......................................................................... II

IZIN PENELITIAN ........................................................................................... III

Page 15: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan salah satu unsur berdirinya sebuah

masyarakat yang menciptakan suatu umat (Utsman,2006:11).

Sebagaimana yang disebutkan, tentunya untuk mendirikan sebuah

keluarga perlu adanya dasar yang kuat.Dasar yang menciptakan

keberadaan sebuah keluarga tersebut adalah perkawinan.Dari uraian

tersebut bisa dijelaskan bahwa perkawinan menjadi unsur penting

berdirinya sebuah tatanan masyarakat yang akan membentuk umat dan

menghimpun ikatannya.

Secara etimologis, perkawinan adalah pencampuran, penyelarasan,

atau ikatan (Mathlub, 2005:1).Ikatan tersebut terjadi di antara seorang

lelaki dan wanita, dengan kerelaannya mau menyelaraskan dan

berdampingan bersama pasangannya.Sementara nikah secara etimologis

digunakan untuk mengungkapkan makna daripersetubuhan, akad, dan

pelukan (Mathlub, 2005:2).Makna tersebut dimaksudkan pada kegiatan

seksual antara suami dan isteri yang telah sah, maupun kegiatan bersama

lainnya yang tidak berhubungan dengan seksual yang dilakukan dengan

penuh kasih sayang.Adapun secara terminologis, perkawinan dan

pernikahan menurut para fuqaha adalah sama. Inti dari keduanya yaitu

suatu akad demi suatu kenikmatan secara sengaja maupun suatu akad yang

Page 16: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

2

dilakukan oleh suami dan istri untuk dapat menjalani kehidupannya

dengan nikmat dan tetap sesuai ketentuan syariat (Mathlub, 2005:3).

Di dalam Surat Ar-Rum ayat 21, Allah SWT berfirman,

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan

pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu

cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di

antaramu rasa kasih dan sayang.Sungguh, pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum

yang berfikir.”

Dalam ayat-ayat tersebut Allah SWT telah mensyariatkan kepada

umatnya untuk menikah dan memiliki keluarga yang tentram, bahagia, dan

penuh kasih sayang.Untuk pasangan seorang pria, telah diciptakan wanita

sebagai istrinya, begitu pula wanita yang telah Allah ciptakan pria sebagai

suaminya.

Dinyatakan pula dalam Surat Yasin ayat 36, tentang pasangan-

pasangan yang telah diciptakan Allah kepada tiap umatnya.Ayat tersebut

adalah:

Page 17: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

3

“Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,

baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka, maupun

dari apa yang tidak mereka ketahui.”

Telah disebutkan pula di dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974

tentang perkawinan pada pasal 1 yang berbunyi: “Perkawinan ialah ikatan

batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri

dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan

kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.”

Sementara pada Kompilasi Hukum Islam, juga disebutkan

pengertian perkawinan pada pasal 2, yaitu: “Perkawinan menurut hukum

Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitssaqan

ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan

ibadah.”

Sebagaimana yang dijelaskan di dalam undang-undang bahwa

perkawinan menjadi dasar terbentuknya keluarga yang harus disesuaikan

dengan syariat agama, agar tercapai kebahagiaan di dunia maupun di

akhirat kelak.

Manusia diciptakan dengan jenis yang berbeda, yaitu lelaki dan

perempuan, dimana keduanya ini diberi naluri untuk saling tertarik dan

mencintai (Thalib, 2007:26).Allah SWT mengutus manusia ciptaanNya

untuk melaksanakan pernikahan agar tercapai tujuan serta hikmah yang

terpuji sesuai dengan yang dinyatakan Mathlub dalam bukunya yang

berjudul Panduan Hukum Keluarga Sakinah (2005).Tujuannya yang

Page 18: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

4

pertama adalah melestarikan serta mengembangkan alam.Dengan

dilaksanakannya perkawinan, maka akan menghasilkan banyak keturunan

sehingga alam akan berkembang dan lestari. Seperti yang difirmankan

Allah SWT dalam Surat An-Nahl ayat 72,

“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri

dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan

cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik.Maka

Mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari

nikmat Allah?"

Yang kedua adalah menjadikan laki-laki dan perempuan nyaman,

tertram, serta damai.Ketiga, masyarakat membutuhkan keluarga sebagai

unsur utama pembangunannya.Seperti yang telah dituliskan di atas, bahwa

perkawinan adalah dasar keberadaan sebuah keluarga.Apabila terdapat

keluarga yang baik, maka masyarakat pun akanmenjadi baik sesuai dengan

keluarga yang berdiri dan mendirikan suatu masyarakat tersebut.Yang

terakhir yaitu keempat, pernikahan bertujuan untuk menjaga keturunan

agar tidak tercampur.Di dalam surat Al-Ahzab ayat 5, dijelaskan Allah

SWT mengutus untuk memanggil anak-anak dengan memakai nama bapak

mereka, agar adil dan tidak memungkinkan terjadinya kemungkaran.

Kecuali anak-anak tersebut tidak diketahui bapaknya, maka Allah

mengutus untuk memanggilnya dengan sebutan saudara seagama.Dengan

Page 19: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

5

adanya pernikahan, maka akan diketahui penisbahan anak terhadap

bapaknya, agar kemakmuran tetap terwujud.

Dalam mewujudkan tujuan pernikahan yang sangat mulia serta

memiliki hikmah terpuji yang telah dituliskan tersebut, sebagian

masyarakat Indonesia masih sulit untuk mewujudkannya.Oleh karena itu,

tidak sedikit dari beberapa pernikahan yang terjadi di Indonesia

mengalami perpecahan.Begitu pula yang terjadi di desa Tingkir-Lor,

Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga yang berada di Jawa Tengah.

Perpecahan yang terjadi dalam pernikahan bisa saja disebabkan

dari pihak luar atau pihak dalam yaitu suami istri itu sendiri.Menurut Ali

Ahmad Utsman, dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Pernikahan

dalam Islam”, disebutkan bahwa sebab-sebab utama terjadinya perceraian

dapat dilihat dari segi psikologis, material, kesehatan, maupun lingkungan

sosialnya (Utsman, 2006:141). Dari beberapa faktor penyebabnya, tentu

ada hal yang bisa memperbaiki hubungan suami istri tersebut agar tidak

terjadi suatu perceraian.

Seperti yang telah dijelaskan, tali pernikahan merupakan masalah

fitriyah antara suami dan istri, sedangkan perceraian merupakan masalah

insidental yang harus diselesaikan secara adil dan benar sehingga

kehidupan suami istri dapat terjalin harmonis kembali seperti sedia kala

(Utsman, 2006:138).Di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota

Salatiga terdapat beberapa pasang suami istri yang melakukan perceraian

karena beberapa faktor yang sulit untuk diperbaiki.Namun di antara

Page 20: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

6

beberapa pasang suami istri tersebut, terdapat pula pasangan yang

kemudian melakukan rujuk ataupunTajdid al-Nikah.

Rujuk dilakukan atas dasar pernikahan masih bisa kembali utuh,

dengan memperbaiki keadaan rumah tangga, dimana sang suami maupun

istri harus bisa lebih sabar, memaafkan, meredam emosi, mengalah,

mengerti, serta lebih mengasihi pasangannya. Definisi rujuk menurut

Mazhab Hanafi merupakan pengekalan kepemilikan yang telah ada dan

mencegah kehilangannya ketika masih menjalani masa iddah, baik dengan

ucapan maupun perbuatan (Mathlub, 2005:386).Dari definisi tersebut

menjelaskan bahwa rujuk bukan berarti melangsungkan akad baru maupun

kembali melakukan perkawinan yang telah habis masa iddahnya.

Beda dengan Tajdid al-Nikah yang merupakan pembaharuan akad

nikah.Yaitu pembaharuan akad nikah atau akad nikah ulang atas

kekhawatiran suami maupun istri mengenai kejadian talak yang

sebenarnya masih belum dipastikan jatuhnya talak tersebut.

Hal ini sebenarnya beda dengan pengertian rujuk yang telah

disebutkan di atas. Namun masyarakat terkadang menganggap rujuk dan

tajdid al-nikah adalah suatu hal yang sama, makna serta pelaksanaannya.

Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membentuk

keluarga yang bahagia dan tentram.

Setiap pernikahan pasti menginginkan keluarganya menjadi

keluarga yang damai, tentram, bahagia, serta kekal sampai akhir khayat

hingga akhirnya berkumpul kembali di akhirat kelak.Begitu pula yang

Page 21: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

7

diinginkan masyarakat di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota

Salatiga.Meskipun untuk mencapai dan membentuk keluarga yang sakinah

tidaklah mudah apalagi untuk mempertahankannya.Namun dengan

dilakukannya rujukdan atau tajdid al-nikah, masyarakat berharap tujuan

utama dari pernikahantersebut dapat tercapai.

Dengan keadaan yang terjadi di dalam masyarakat tersebut, peneliti

akan melakukan penelitian di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota

Salatiga terhadap beberapa pasangan suami istri yang telah melakukan

rujuk maupun tajdid al-nikah dengan tujuan untuk membentuk keluarga

sakinah.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah tertulis di atas, penelitian

akanmengkaji fokus penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana bentukrujuk dan tajdid al-nikah di desa Tingkir-Lor,

Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga?

2. Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya rujuk dan tajdid al-nikah

di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga?

3. Bagaimana dampak setelah dilakukannya rujuk dan tajdid al-nikah di

desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga terhadap

pembentukan keluarga sakinah?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk memahami bentuk pelaksanaan rujuk dan tajdid al-nikah didesa

Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

Page 22: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

8

2. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya rujuk dan tajdid al-

nikah didesa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

3. Untuk mengetahuidampak yang terjadi terhadap pasangan suami istri

dalam membentuk keluarga sakinah setelah dilakukannya rujuk atau

tajdid al-nikah didesa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan

wawasan dalam ilmu hukum perkawinan, khususnya tentang rujuk dan

pembaharuan nikah.

2. Secara Praktis, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan dalam

melaksanakan rujuk maupun pembaharuan nikah, tercapai atau

tidaknya upaya pembentukan keluarga sakinah, khususnya untuk

masyarakat Tingkir.

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka pada dasarnya adalah untuk menentukan apa yang

telah diteliti oleh peneliti lain yang berhubungan dengan topik penelitian

yang akan dilakukan. Hal tersebut diharapkan di dalam penelitian sejenis

ini tidak memperoleh duplikasi atau kemiripan yang mutlak dengan

penelitian orang lain.

Penelitian yang dilakukan oleh M. Zainuddin NurHabibi pada

tahun 2014 yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Pembaharuan Akad Nikah Sebagai Syarat Rujuk (Studi Kasus Dewa

Trawasan Kecamtan Sumobito, Kabupaten Jombang)”.Dalam skripsi

Page 23: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

9

tersebut lebih menekankan pada analisis hukum Islam serta syarat rujuk

dengan memperbaharui akad nikah.

Terdapat juga penelitian yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam

Terhadap Tradisi “Nganyar-Anyari Nikah”/Tajdid Al-Nikah (Studi Kasus

di Desa Demangsari Kec. Ayah Kab. Kebumen Tahun 2008-2009)” yang

diteliti oleh Novan Sultoni Latif tahun 2008.Pada skripsi oleh Novan

tersebut lebih membahas tentang tradisi maupun budaya yang terjadi di

desa Demangsari, bukan tentang pembaharuan nikah yang ditujukkan

untuk membina kembali keluarga sakinah yang telah mengalami

perselisihan sebelumnya.

Sedangkan pada penelitian yang peneliti tulis lebih memfokuskan

terhadap bentuk pelaksanaan rujuk dan tajdid al-nikah, kemudian faktor-

faktor yang menyebabkan terjadinya, serta dampak yang dihasilkan setelah

dilaksanakannya rujuk dan tajdid al-nikah tercapai atau tidaknya dalam

membentuk keluarga sakinah.

F. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kekurang jelasan atau pemahaman yang

berbeda antara pembaca dengan peneliti mengenai istilah-istilah yang

terdapat pada judul penelitian ini, maka istilah-istilah tersebut akan

dijelaskan di bawah ini:

1. Rujuk adalahmenghubungkan kembali perkawinan yang telah terjadi

setelah terjadinya talak dan sebelum selesainya masa „iddah, rujuk

yang dimaksud disini adalah rujuk yang tidak melalui Pengadilan

Page 24: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

10

Agama.Sementara ulama fikih menyatakan bahwa rujuk dapat

dilakukan apabila baru talak satu atau dua. Indikasi rujuk menurut

ulama fikih juga cukup dengan pernyataan suami atau dengan

perbuatan suami yang dapat menunjukkan ia rujuk yaitu dengan

menggauli isterinya (Hasan, 2003:208).

2. Tajdid al-Nikah adalah pembaharuan akad nikah atau mengulang akad

nikah, yang dalam bahasa Jawa sering disebut “nganyari nikah” atau

“mbangun nikah” (Suataji, 2011).Pembaharuan tersebutberharap

rumah tangga mereka menjadi lebih baik.

3. Sakinah menurut bahasa Arab artinya tenang, tentram. Sedangkan

menurut Prof. Dr. Achmad Mubarok MA, merupakan kondisi yang

sangat ideal dalam kehidupan keluarga, yaitu keadaan tenang,

terhormat, aman, penuh kasih sayang, mantap dan memperoleh

pembelaan (Mubarok, 2010).

G. Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena peneliti

dapat memperoleh gambaran yang lengkap dari permasalahan yang

dirumuskan yaitu rujuk dan tajdid al-nikah yang terjadi di desa

Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga. Dengan memfokuskan

pada proses dan pencarian makna dibalik rujuk dan tajdid al-nikah

Page 25: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

11

tersebut dalam penelitian, dengan harapan agar informasi yang dikaji

lebih bersifat komprehensif, mendalam, alamiah dan apa adanya.

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah studi,

yaitubertujuan untuk mempelajari secara mendalam mengenai rujuk

dan tajdid al-nikah, mengeksplorasinya dengan batasan terperinci,

serta mencantumkan berbagai sumber informasi.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam melakukan penelitian kualitatif, tentunya kehadiran peneliti

mutlak diperlukan karena sekaligus sebagai pengumpul data.Di

samping itu peneliti disini sebagai partisipan, yang berperan serta

dalam proses pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan dan

mendengarkan secermat mungkin apa yang diberikan subjek atau

informan.

3. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini berada di kota Salatiga propinsi Jawa

Tengah, tepatnya di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir. Peneliti

memilih lokasi ini karena masyarakatnya yang terkenal religius,

terdapat banyak pondok pesantren, serta ulama-ulama yang menjadi

panutan di desa bahkan di kota sekaligus.

4. Sumber Data

Data diambil untuk penelitian ini terbagi menjadi dua macam,

yaitu:

Page 26: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

12

a. Data Primer, yakni sumber yang langsung memberi data kepada

peneliti (Tanzeh, 2009:55). Sumber tersebut diberikan oleh tiga

pasangan suami istri yang melakukanrujuk dan tajdid al-nikah.

b. Data Sekunder, yakni sumber data yang tidak langsung diberikan

oleh peneliti (Tanzeh, 2009:57). Di antaranya ialah aparat desa

yang dilakukan tempat penelitian.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang valid dalam penelitian ini,

diperlukan teknik-teknik pengumpulan yang sesuai.Peneliti

menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

a. Wawancara yaitu dalam mencari dan memperoleh data yang

dianggap penting dengan mengadakan wawancara secara langsung

di antaranya dengan para pelaku rujuk dan tajdid al-nikah, tokoh

agama, tokoh masyarakat, aparat desa, pegawai KUA, serta yang

berhubungan langsung dengan pelaksanaan rujuk dan tajdid al-

nikah tersebut.

b. Dokumentasi yaitu menelaah terhadap dokumen-dokumen tertulis

mengenai rujuk dan tajdid al-nikah, baik data yang ada di KUA,

aparat desa yang telah menanganinya, maupun data lainnya yang

berkaitan.

6. Analisis Data

Analisis data adalah proses untuk menentukan tema dan

merumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data, dengan

Page 27: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

13

mengorganisasi dan menguatkan data tersebut ke dalam pola kategori

dan satuan uraian dasar (Moelong, 2006:103).

Setelah data diperoleh dan dikumpulkan, maka peneliti

menggunakan teknik analisa data dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Deskriptif analisis, yaitu menganalisa dan menjelaskan data hasil

penelitian mengenai rujuk dan tajdid al-nikahyang bertujuan untuk

membentuk keluarga yang sakinah dan harmonis dibandingkan

dengankeadaan sebelumnya.

b. Induktif, yaitu mengemukakan kenyataan dari hasil penelitian

rujuk dan tajdid al-nikah yang terjadi di desa Tingkir-Lor

Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga berhasilkah mencapai tujuan

pembentukan keluarga sakinah .

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari lima bab yang masing-masing memilik sub-sub bab, yang kemudian

akan diuraikan sebagai berikut:

Bab pertama merupakan pendahuluan yang menjelaskan secara

umum tentang arah penelitian dilakukan, arah penelitian yang dimaksud

adalah tentang rujuk dan tajdid al-nikah sebagai upaya membentuk

keluarga sakinah yang terjadi di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir,

Kota Salatiga.Bab pendahuluan ini terdiri dari Latar Belakang Masalah,

Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan

Istilah, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Page 28: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

14

Bab kedua merupakan kajian pustaka yang dimanfaatkan sebagai

landasan agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan,

memberikan gambaran umum tentang latar penelitian, serta dijadikan

sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.Kajian ini membahas tentang

perkawinan, tujuan perkawinan, talak, rujuk, dan tajdid al-nikah.

Bab ketiga yaitu menguraikan data dan temuan yang telah

diperoleh dari penelitian dengan menggunakan metode dan prosedur yang

telah dijelaskan dalam Bab pertama.Uraian ini terdiri dari bentuk

pelaksanaan rujukmaupuntajdid al-nikah di desa Tingkir-Lor, Kecamatan

Tingkir, Kota Salatiga, hasil wawancara dengan para pelaku rujuk dan

tajdid al-nikah, serta landasan dan dampaknya. Akan tetapi sebelum

membahasnya, peneliti akan memulai dengan mendeskripsikan lokasi

penelitian yaitu Desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

Bab keempat merupakan isi pokok dari penelitian skripsi tentang

rujuk dan tajdid al-nikah sebagai upaya membentuk keluarga sakinah di

desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.Adapun cakupan

dalam bab ini adalah analisa bentuk pelaksanaan rujuk atau tajdid al-

nikah, faktor-faktor terjadinya rujuk dan tajdid al-nikah dan keterkaitan

antara tujuan serta dampak setelah terlaksananya rujuk dan tajdid al-nikah

tersebut.

Bab kelima berisi tentang kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh

dari data dan analisa dalam menjawab rumusan masalah yang

ada.Terdapat pula saran-saran yang sesuai dan bermanfaat di dalamnya.

Page 29: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA TENTANG PERKAWINAN

A. Perkawinan

Allah menetapkan perkawinan sebagai jalan satu-satunya yang

mengikat seorang lelaki dengan seorang perempuan sebagai pasangan

suami istri (Thalib, 2007:26).Islam merupakan agama fitrah, yaitu agama

yang memiliki keterkaitan antara tabiat dengan dorongan batin manusia,

dimana dorongan tersebut akanditempatkan pada garis syari‟at islam

(Thalib, 2007:29). Dengan dorongan batin tersebut laki-laki dan

perempuan dapat mengadakan kontak yang sah untuk menciptakan suatu

masyarakat yang berkualitas atau disebut dengan perkawinan dan diatur

oleh hukum perkawinan.

Pernikahan merupakan ikatan di antara dua insan yang mempunyai

banyak perbedaan, baik segi fisik, asuhan keluarga, pergaulan, mental,

pendidikan, serta lain-lainnya.Dalam pandangan islam, pernikahan

merupakan ikatan yang amat suci dimana dua insan yang berlainan jenis

dapat hidup bersama sesuai dengan syariat agama (Al-Shabuni, 2004:9).

Perkawinan menjadi hal yang sangat utama dan penting dalam

kehidupan manusia, perseorangan, maupun kelompok (Basyir,

1980:1).Perkawinan menurut hukum Islam adalah suatu akad atau

perikatan untuk menghalalkan hubungan kelamin antara laki-laki dan

perempuan dalam rangka mewujudkan kebahagiaan hidup keluarga, yang

Page 30: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

16

diliputi rasa ketentraman serta kasih sayang dengan cara diridoi Allah

(Basyir, 1980:11)

Secara etimologi, perkawinan adalah persetubuhan, ada juga yang

menyebutkan perjanjian (al-„aqdu).Sedangkan secara terminology

menurut Abu Hanifah, perkawinan adalah aqad yang dikukuhkan untuk

memperoleh kenikmatan dari pasangannya dengan sengaja (Hasan,

2003:11).Pengukuhan yang dimaksud bukan hanya dilakukan antara lelaki

dan perempuan yang membuat penjanjian atau aqad itu saja, namun harus

sesuai dengan ketentuan syariah.

Pernikahan menurut mazhab Maliki adalah aqad yang dilakukan

untuk mendapatkan kenikmatan dari wanita.Mazhab Syafi‟i menyebutkan

bahwa pernikahan adalah aqad yang menjamin diperbolehkannya

persetubuhan.Sementara itu, menurut mazhab Hambali bahwa pernikahan

itu adalah awad yang di dalamnya terdapat lafazh pernikahan secara jelas,

agar diperbolehkannya persetubuhan (Hasan, 2003:12).

Sementara itu, Undang-undang juga telah memberikan pengertian

tentang perkawinan yang pada dasarnya tidak terdapat perbedaan prinsipil,

yaitu ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai

isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Basyir, 1980:11).

Dalam ikatan perkawinan tersebut mengandung syarat dan rukun

yang harus dipenuhi oleh suami dan istri tersebut, dan dengan begitu akan

terbentuklah keluarga yang sesuai dengan syariah agama islam. Karena

Page 31: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

17

hanya dengan melakukan pernikahan yang sah lah keluarga dapat dibentuk

dalam islam (Thalib, 2007:26).

Secara lebih jelas, rukun nikah serta syarat yang harus dipenuhi

masing-masing rukun tersebut adalah sebagai berikut (Hasan, 2003):

1. Calon mempelai pria, syaratnya yaitu:

a. Beragama islam

b. Laki-laki

c. Baligh

d. Berakal sehat

e. Orangnya jelas

f. Sanggup memberikan persetujuan dalam perjanjian

g. Tidak sedang mendapatkan halangan perkawinan, seperti tidak

dalam keadaan umrah maupun haji.

2. Calon mempelai wanita, syaratnya adalah:

a. Beragama, menurut sebagian ulama

b. Perempuan

c. Jelas orangnya

d. Sanggup dimintai persetujuannya

e. Tidak terdapat halangan persetujuan, yaitu wanita-wanita yang

haram dinikahi.

3. Wali nikah, dimana syaratnya ialah sebagai berikut:

a. Laki-laki

b. Dewasa

Page 32: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

18

c. Memiliki hak perwalian

d. Tidak terdapat halangan perwaliannya.

4. Saksi nikah, yang harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Minimal 2 orang laki-laki

b. Menghadiri ijab dan qabulnya

c. Paham tentang maksud akad tersebut

d. Islam

e. Dewasa.

5. Ijab dan Qabul, syaratnya yaitu:

a. Terdapat ijab atau pernyataan mengawinkan dari pihak wali

b. Ada pula qabul atau pernyataan dalam penerimaan dari calon

suami

c. Menggunakan kalimat yang berisi kata “nikah”, “kawin”, atau hal

yang mempunyai makna sama dengan kata tersebut

d. Ijab bersambungan dengan qabul dan tidak boleh terputus

e. Jelas maksudnya

f. Orang yang terkait di dalamnya tidak sedang keadaan haji dan

umrah

g. Majlis ijab dan qabul dihadiri minimal 4 orang dari calon

mempelai pria atau wakilnya, wali dari calon mempelai wanita atau

wakilnya, dan 2 orang saksi.

Keridaan seorang perempuan memang sangat diperlukan dalam

melakukan perjanjian pernikahan.Karena memaksa seorang perempuan

Page 33: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

19

menikah dengan orang yang tidak disukai atau dicintainya memang tidak

dibenarkan, sebab perempuan tersebutlah yang akan hidup bersama

suaminya (Al-Shabuni, 2004:77). Selain itu, pernikahan dilakukan atas

dasar saling memahami, saling membantu, serta saling mengasihi satu

sama lain dalam membina rumah tangga.

Di atas telah disebutkan bahwa syarat calon mempelai perempuan

adalah bukan dari golongan perempuan yang haram dinikahi.Di dalam Al-

Qur‟an Surat An-Nisa ayat 22-24 telah disebutkan bahwa macam-macam

perempuan yang haram dinikahi oleh seorang laki-laki adalah sebagai

berikut: ibu tiri, ibu, anak perempuan, saudara perempuan, bibi dari

saudara ayah, bibi dari saudara ibu, kemenakan dari saudara laki-laki,

kemenakan dari saudara perempuan, ibu susuan, saudara perempuan

susuan, mertua, anak tiri apabila ibunya telah berhubungan intim,

menantu, mengumpulkan 2 perempuan bersaudara sebagai isteri dan

perempuan yang masih memilik ikatan pernikahan dengan seorang laki-

laki lain (Basyir, 1980:27).

Izin wali merupakan syarat akad yang sah menurut para ulama

yang berdasar pada firman Allah SWT yang berbunyi “Maka nikahi

mereka dengan izin keluarganya”.Wali yang dimaksud adalah bapak

kandung jika masih ada, kalau tidak ada dapat diserahkan kepada yang

bertanggung jawab dalam urusan anak perempuan tersebut yaitu mulai dari

anak, saudara laki-laki, atau paman (Al-Shabuni, 2004:74).

Page 34: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

20

Terdapat hadist yang mewajibkan wali dalam akad nikah, yaitu

(Al-Shabuni, 2004:75):

“Siapa pun perempuan yang tidak dinikahkan walinya, maka

nikahnya batal, nikahnya batal, nikahnya batal.Jika menimpanya

maka mahar adalah untuknya sesuai dengan apa yang harus

menimpanya, tetapi jika mereka bertengkar, maka penguasa adalah

wali bagi siapa saja yang tidak memiliki wali,” (HR Abu Dawud).

Kehadiran saksi juga harus memenuhi syarat keadilan sesuai

dengan firman Allah SWT dalam surat At-Thalaq ayat 2, “… Jadikanlah

saksi orang-orang yang adil di antara kalian…”.

Ada pula hadist yang menyebutkan bahwa saksi sebagai penyebar

dan pemberi pengumuman pernikahan, yang berbunyi “Umumkanlah

pernikahan ini dan lakukanlah di masjid serta pukulkan rebana” (HR

Tirmidzi dan Ahmad).Tujuannya adalah supaya orang-orang mengetahui

pernikahan sedang berlangsung, serta dapat memberikan kehormatan

kepada pasangan tersebut dan menghargai pasangan suami istri tersebut

beserta keturunannya (Al-Shabuni, 2004:80).

Pada dasarnya syarat yang terakhir yaitu ijab dan qabul dilakukan

secara lisan, namun jika tidak memungkinkan bisa diganti dengan cara

tertulis atau dengan isyarat. Antara ijab dan qabul diharuskan terjadi dan

dilaksanakan dalam satu majelis, tanpa disela perbuatan maupun

pembicaraan lain. Syaratnya adalah tidak tergantung pada suatu syarat,

dissandarkan kepada waktu yang akan datang maupun dibatasi dengan

jangka waktu tertentu (Basyir, 1980:23).

Page 35: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

21

B. Tujuan Perkawinan

Perkawinan adalah hubungan yang sah antara seorang laki-laki dan

perempuan yang diakui oleh negara dan berlangsung untuk selamanya,

selama suami isteri tersebut masih hidup.Maka dari itu hal yang sangat

tidak diinginkan terjadi dalam sebuah perkawinan yang bukan semata-

mata sekedar hubungan suami isteri, namun juga terkait hubungan

keluarga pihak isteri dan hubungan keluarga pihak suami, adalah

pemutusan perkawinan (Fadillah, 2012:23).

Beberapa tujuan perkawinan menurut hukum Islam adalah

menegakkan agama, memperoleh keturunan, mencegah terjadinya

perzinaan, kemaksiatan, dan juga untuk membina rumah tangga yang

bahagia dan sejahtera.Perkawinan juga dimaksudkan untuk

mengembangkan manusia sebagai kholifah dan hamba Allah dalam

mewujudkan rumah tangga yang bahagia dan tenang sehingga dapat

membentuk generasi baru (Fadillah, 2012:24).

Di dalam pernikahan terdapat tujuan yang harus dipahami oleh

calon suami maupun isteri agar terhindar dari keretakatan dalam rumah

tangga dan akhirnya dapat terjadi perceraian.Tujuan itu di antaranya ialah

sebagai berikut (Hasan, 2003:13):

1. Menenteramkan jiwa bagi suami maupun isteri. Suami akan merasa

tenang karena memiliki pendamping yang dapat mengurus rumah

tangga, tempat mencurahkan perasaan suka maupun duka, serta teman

dalam menghadapi persoalaan bersama. Di dalam rumah tangga juga

Page 36: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

22

harus terwujud rasa kasih sayang antara suami dan istri, tujuan tersebut

harus disempurnakan agar tidak dikatakan gagal serta dapat

menggoyahkan rumah tangga.

2. Mewujudkan serta melestarikan turunan. Dengan perkawinan yang sah

akan terlahir keturunan yang pasti didambakan setiap pasangan suami

isteri. Anak turunan inilah yang diharapkan mampu memperjuangkan

kemakmuran keluarga serta menjunjung tinggi keluarganya.

3. Memenuhi kebutuhan biologis sesuai dengan hukum yang ada. Setiap

individu yang sehat secara jasmani maupun rohani pasti memiliki

keinginan berhubungan seksual. Allah SWT pun telah menghendaki

kecenderungan untuk mencintai lawan jenis dan berhubungan seksual

pada diri manusia untuk dapat berkembang biak. Namun Allah SWT

juga tetap mengingatkan umatnya agar tetap bertakwa supaya tidak

terjadi penyimpangan dan anak turunannya juga dapat menjadi turunan

yang baik-baik. Sebagaimana firman-Nya dalam surat An-Nisa ayat 1

yang artinya:

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah

menciptakan kamu dari seorang diri dan daripadanya Allah

menciptakan istrinya dan dari pada keduanya Allah

menperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan banyak.Dan

bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-

Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (periharalah)

Page 37: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

23

hubungan silaturrahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan

mengawasi kamu.”

4. Latihan memikul tanggung jawab karena pada hakikatnya manusia

memiliki tanggung jawab dalam keluarga, masyarakat, nergara, dan

juga agamanya. Maka dengan dilaksanakannya pernikahan,memikul

tanggung jawab dapat dimulai dari bagian yang paling kecil yaitu

keluarga.

Terdapatbeberapa manfaat pernikahan di dalam buku yang berjudul

“Sebelum Anda Mengambil Keputusan Besar Itu” ditulis oleh H. M. Anis

Mata, Lc. Manfaat tersebut (Mata, 2005:39) yang pertama adalah

melanjutkan keturunan yang merupakan tujuan utama pernikahan. Sebab

anak adalah maksud utama di balik fitrah dan hikmah, sedangkan syahwat

merupakan pendorongnya.

Selanjutnya adalah untuk melindungi diri dari setan dan mencegah

terjadinya penyimpangan yang berkaitan dengan nafsu syahwat.Setan atau

iblis selalu memburu laki-laki maupun perempuan untuk menggunakan

pandangan serta syahwatnya dalam memperdaya mereka.

C. Talak

Talak menurut bahasa adalah melepaskan ikatan secara mutlak,

baik berupa ikatan materiin maupun immaterial, yaitu ikatan yang

terbentuk antara suami isteri (Mathlub, 2005:310).Sementara dalam tradisi

para ahli fiqh, menjelaskan bahwa talak adalah terlepasnya ikatan suami

isteri, baik secara langsung ataupun di masa mendatang, dengan

Page 38: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

24

menggunakan ucapan khusus maupun ucapan yang berada pada posisinya

(Mathlub, 2005:311).

Talak dianggap sebagai perceraian, dimana talak dihitung dari

jumlah talak yang dimiliki suami terhadap isterinya, sesuai dengan

ketentuan perkawinan (Mathlub, 2005:305).

Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

“Perbuatan halal yang dibenci oleh Allah ialah perceraian. ” (H.R. Ibnu

Majah).

Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 229, terdapat potongan ayat

berikut,

….

“Talak yang dapat dirujuk ialah talak yang dilakukan dua kali setelah itu

orang boleh merujuk dengan cara yang baik atau terus menceraikannya

dengan cara yang baik…”

Dari ayat di atas, Allah menegaskan bahwa sebenarnya perceraian

yang dilakukan sesuai dengan hukum atau secara wajar adalah perbuatan

yang tidak dilarang (Thalib, 2007:316).Jadi yang dimaksud dalam hadist

bahwa perceraian adalah perbuatan halal namun sangat dibenci Allah,

adalah perceraian yang tidak sesuai dengan hukum islam.

Jika suatu perkawinan tidak dapat dipertahankan lagi, dan bahkan

berakibat buruk jika tetap diteruskan, maka dalam keadaan seperti itu talak

atau perceraian diperbolehkan dalam islam (Thalib, 2007:316). Maka dari

itu dapat diambil kesimpulan bahwa perceraian merupakan satu-satunya

Page 39: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

25

jalan terbaik bagi suami dan istri yang mengalami permasalahan rumah

tangga yang tidak dapat diselesaikan (Thalib, 2007:316).

Tujuan cerai adalah untuk menghindari pelanggaran terhadap

aturan Allah, yaitu dalam kasus rumah tangga.Hal ini dikarenakan tujuan

awal pernikahan adalah untuk menyempurnakan agama bagi suami

maupun isteri, sehingga cerai merupakan jalan satu-satunya yang harus

ditempuh ketika dalam perjalanan menuju tujuan tersebut justru

bertentangan (Supandi, 2012:117).

Namun dalam melakukan perceraian atau dalam islam disebut

dengan talak, terdapat beberapa syarat sesuai dengan syariat agama.

Apabila melaksanakannya sesuai dengan yang dianjurkan maka termasuk

dalam talak yang sesuai dengan sunnah Allah.

Dari Abdullah, ia berkata: “Talak menurut sunnah yaitu seseorang

mentalak ketika (istrinya) suci dan belum disenggamai.” (HR. Ibnu Majah)

Dari hadist tersebut dalam diambil kesimpulan bahwa menceraikan

istri dalam keadaan haid atau tidak suci adalah suatu perbuatan

tercela.Wanita yang sedang haid mengalami beban-beban psikologis serta

fisik yang kurang baik dibandingkan ketika ia suci. Suami tidak dianjurkan

untuk menceraikan wanita haid agar tidak mengganggu kondisi fisik

maupun psikis istrinya tersebut.Namun ketika seorang suami sangat ingin

menceraikan istrinya, maka hendaklah ia menunggu ketika istrinya telah

suci dari haid. Dan sangat dilarang suami melakukan hubungan intim

Page 40: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

26

dengan istrinya tersebut ketika dia telah berniat menceraikannya.Perbuatan

tersebut adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah (Thalib, 2007:318).

Menceraikan istri yang sedang hamil diperbolehkan dalam hukum

islam, meskipun terdapat alasan psikologis bahwa istri yang sedang hamil

akan mengalami kegoncangan jiwa, mengganggu kesehatan mental dan

fisiknya, hal tersebut tidak bisa dijadikan sebagai dasar hukum dalam

melarang suami melakukan talak. Perceraian dalam keadaan hamil dapat

dijadikan keputusan terbaik jika memang permasalahan rumah tangga

yang sangat berat dan tidak dapat membina rumah tangga yang rukun serta

damai (Thalib, 2007:321).

Seorang istri dilarang menceraikan suaminya kecuali dengan

alasan-alasan yang sesuai menurut syariah Islam, diantaranya yaitu

(Thalib, 2007:337):

1. Akhlak suami yang buruk

2. Suami tidak memberikan nafkah untuk belanja

3. Suami tidak membayar mahar secara penuh, apabila mahar bersifat

angsuran kepada istri

4. Suami menganiaya istri.

Dengan kata lain, suami yang memenuhi syariah islam dan tidak

sesuai dengan ciri-ciri di atas maka hukumnya dilarang untuk diceraikan.

Sebaliknya, suami yang akhlak serta dalam membina rumah tangga tidak

sesuai dengan agama maupun moral maka isteri dapat mengajukan

gugatan perceraian.

Page 41: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

27

Bagi seorang wanita yang telah diceraikan oleh suaminya ataupun

suaminya telah meninggal dunia, maka wanita tersebut memiliki masa

tunggu untuk melakukan perkawinan lagi dengan laki-laki lain atau yang

disebut dengan iddah (Basyir, 1980:85).

“Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu Maka

hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat

(menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu iddah itu

serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. janganlah kamu

keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka

(diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji

yang terang. Itulah hukum-hukum Allah, Maka Sesungguhnya Dia

telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.kamu tidak mengetahui

barangkali Allah Mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru. ”

(QS.At-Talaq, 1)

Di dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa isteri hendaklah ditalak

pada waktu suci sebelum dicampuri.Apabila talaknya baru jatuh satu kali

atau dua kali, maka dibolehkan suami melakukan rujuk kembali.

Iddah pun diadakan dengan tujuan untuk menunjukkan pentingnya

masalah perkawinan dalam ajaran islam, maka sebelum dilaksanakannya

harus difikirkan secara matang-matang dan dengan cara yang dewasa.

Kemudian perkawinan itu juga harus diusahakan kekal sehingga tidak

terjadi lagi perceraian, selain itu iddah juga bertujuan untuk memberikan

Page 42: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

28

kesempatan kedua bagi suami isteri jika ingin hidup berumah tangga

kembali tanpa melakukan akad nikah baru. Iddah diadakan juga untuk

meyakinkan bahwa rahim di dalam isteri yang telah dicampuri benar-benar

kosong agar tidak terjadi kekacauan nasab anak.Sedangkan dalam kasus

perceraian karena ditinggal mati suami, iddah diadakan sebagai bentuk

rasa berkabung (Basyir, 1980:85).

“Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di

antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang

masa iddahnya), Maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan

begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid.dan

perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah

sampai mereka melahirkan kandungannya. dan barang -siapa yang

bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya

kemudahan dalam urusannya. ”(QS. At-Talaq, 4)

Dalam ayat di atas dijelaskan perhitungan masa iddah bagi

perempuan yang tidak mengalami haid lagi atau disebut menopause, maka

masa iddah mereka adalah tiga bulan.Sedangkan bagi perempuan hamil,

masa iddah mereka berakhir ketika mereka melahirkan bayi yang

dikandungnya.

Page 43: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

29

“Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu)

tiga kali quru' (suci).tidak boleh mereka Menyembunyikan apa

yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman

kepada Allah dan hari akhirat. dan suami-suaminya berhak

merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami)

menghendaki ishlah. dan Para wanita mempunyai hak yang

seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan

tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada

isterinya. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-

Baqarah, 228)

Disebutkan dalam ayat di atas bahwa suami memiliki tanggung

jawab yang besar terhadap keselamatan serta kesejahteraan rumah tangga

mereka.Sehingga mereka memiliki hak untuk merujuk isteri mereka dalam

masa iddah tersebut.

“Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan

meninggalkan isteri-isteri (hendaklah Para isteri itu)

menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh

hari.kemudian apabila telah habis 'iddahnya, Maka tiada dosa

bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri

mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu

perbuat. ” (QS.Al-Baqarah, 234)

Page 44: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

30

Ayat di atas disebutkan bahwa isteri yang ditinggal mati oleh

suaminya, dilarang berhias, berpergian, dan bahkan menerima pinangan

dari lelaki lain sampai 4 bulan 10 hari masa iddahnya selesai.

Di dalam buku Tafsir Al-Usyr Al-Akhir dari Al-Quran disebutkan

bahwa Iddah terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:

1. Iddah hamil, maka istri harus menunggu sampai anak dalam

kandungannya dilahirkan, baik itu iddah talak maupun iddah karena

suami telah meninggal dunia

2. Iddah ditinggal mati suami adalah 4 bulan 10 hari

3. Apabila seorang istri diceraikan suami dalam keadaan haid, maka

iddahnya 3 kali haid dan berakhir dengan sucinya ia dari haid ketiga

4. Apabila seorang istri diceraikan tidak dalam keadaan haid, maka masa

iddahnya adalah 3 bulan.

Wanita yang ditalak raj‟i wajib untuk tetap tinggal bersama

suaminya selama masa iddah.Begitu pula bagi suami, ia boleh melihat

serta berduaan dengan istrinya sampai berakhirnya masa iddah. Hal ini

diharapkan agar pasangan tersebut dapat bersatu kembali.Karena rujuk

tidak memerlukan ridha dari sang istri jika ditalak raj‟i. Dan rujuk dapat

diucapkan suami hanya dengan kalimat “Aku merujukmu”, atau jika

terjadi hubungan badan antara suami dan istri yang masih dalam masa

iddahnya tersebut.

Page 45: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

31

D. Rujuk

Rujuk berasal dari kata Arab yaitu “raj‟ah” yang artinya

kembali.Maka dari itu di dalam perkawinan yang dimaksud dengan rujuk

adalah kembali hidup bersuami isteri yang telah melakukan percerian

dengan jalan talak raj‟i selama masa iddah belum habis juga belum

melakukan akad nikah baru (Basyir, 1980:90).

Jumhur ulama mendefinisikan bahwa rujuk adalah mengembalikan

wanita yang ditalak, selain talak ba‟in (suami diperbolehkan kembali

kepada isterinya dengan akad nikah baru), pada perkawinan selama masa

iddah belum berakhir juga tanpa adanya akad terlebih dahulu.Konsep

rujuk dalam pembahasan ini hanyalah berlaku bagi suami yang melakukan

talak pertama dan talak kedua kalinya kepada isterinya (Hasan, 2003:205).

Yang memiliki hak rujuk menurut ketentuan Al-Qur‟an surat Al-

Baqarah ayat 228 adalah suami, sebagai imbangan hak talak yang

dimilikinya (Basyir, 1980:90). Firman Allah tersebut adalah sebagai

berikut:“… dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menaati

itu, jika mereka para suami itu menghendaki islah…” (Al-Baqarah:228).

Rasulullah SAW juga pernah bersabda untuk menyuruh Umar RA

merujuk isterinya kembali (Hasan, 2003:206).

“Diriwayatkan dari Ibnu „Umar RA, waktu itu ia ditanya oleh

seseorang lalu ia berkata: “Adapun anda yang telah mentalak isteri

anda, baru sekali atau dua kali, maka seseungguhnya Rasulullah

SAW telah menyuruhku merujuk isteriku kembali. ”” (HR.

Muslim)

Page 46: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

32

Syarat-syarat untuk dapat melakukan rujuk adalah sebagai berikut

(Basyir, 1980:90):

1. Bekas isteri sudah pernah dicampuri atau berhubungan badan dengan

suami. Dengan kata lain, rujuk tidak dapat dilakukan oleh bekas suami

yang belum pernah mencampuri bekas isterinya.

2. Talak yang dijatuhkan suami tanpa pembayaran „iwadh dari pihak

isteri.

3. Dilakukannya rujuk pada saat bekas isteri masih dalam masa iddah.

4. Syarat terakhir adalah syarat yang sesuai dengan prinsip suka rela

dalam perkawinan, yaitu persetujuan isteri yang akan dirujuk.

Rukun rujuk menurut beberapa ulama, di antaranya ialah (Hasan,

2003:207):

1. Menurut mazhab Hanafi berpendapan, bahwa rukun rujuk ada 2 yaitu

Sighah atau pernyataan ingin rujuk dan perbuatan yang menunjukkan

keinginan kembali tersebut.

2. Safi‟iyah mengungkapkan bahwa rukun rujuk adalah Sighah dari

suami itu.

3. Mazhab Hambali mengungkapkan bahwa rukun rujuk ialah Sighah dari

suami yang akan rujuk itu dan suami isteri melakukan hubungan

badan.

4. Ulama mazhab Maliki berpendapat bahwa rukun rujuk adalah

perbuatan yang menunjukkan suami itu rujuk lagi dan isteri yang

dirujuk.

Page 47: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

33

Sementara ulama fikih menyatakan bahwa rujuk dapat dilakukan

apabila baru talak satu atau dua.Indikasi rujuk menurut ulama fikih juga

cukup dengan pernyataan suami atau dengan perbuatan suami yang dapat

menunjukkan ia rujuk yaitu dengan menggauli isterinya (Hasan,

2003:208).

Surat An-Nisa ayat 35 telah menjelaskan tentang rujuk yang

kepada pasangan suami isteri yang terjadi perselisihan dalam rumah

tangganya.Ayat tersebut miliki arti sebagai berikut:

“Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya,

maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan

seorang juru damai daru keluarga permpuan.Jika keduanya (juru

damai itu) bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah

memberi taufik kepada suami isteri itu.Sungguh, Allah Maha

Mengetahui, Maha Teliti. ” (QS.An-Nisa, 35)

Rujuk memang diharapkan terjadi dalam persengketaan rumah

tangga, karena Allah sangat membenci terjadinya perceraian apabila

terlihat jelas jika sebuah pernikahan tersebut dapat diperbaiki sehingga

kembali utuh seperti sedia kala dan tercipta keluarga yang sakinah serta

kekal selamanya.

E. Tajdid al-Nikah

Menurut bahasa, tajdid adalah pembaharuan.Sementara nikah

adalah perjanjian.Tajdid al-nikah dapat diartikan sebagai pembaharuan

terhadap perjanjian atau akad nikah.Secara luas dapat didefinisikan dengan

Page 48: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

34

akad nikah yang dilakukan sekali lagi atau lebih terhadap pernikahan yang

pernah terjadi dengan akad yang sah menurut syariah, yang bertujuan

untuk kehati-hatian dan membuat kenyamanan dalam hati, dilakukan

sesuai dengan rukun dan syarat yang telah ditentukan, dan kemudian akan

menghasilkan hubungan suami isteri yang baik (Habibi, 2014:4).

Menurut ulama mazhab Hanafi, untuk akad baru dan mahar baru

tidak diperlukan adanya persetujuan wali (Hasan, 2003:208).Jadi dapat

disimpulkan bahwa apabila melaksanakan tajdid al-nikah atau

memperbaharui akad nikah yaitu dengan melakukan akad nikah baru,

perlu adanya mahar, namun persetujuan wali tidak diwajibkan.

Tajdid nikah atau memperbaharui nikah dan dalam bahasa jawa

sering disebut dengan kata nganyari nikah, tidak memiliki dasar hukum di

dalam Al-Quran maupun Hadist (Sutaji, 2011).

Beberapa pendapat ulama tentang tajdid nikah memang berbeda-

beda, ada yang melarang maupun memperbolehkan.Yang menjadi salah

satu alasan para ulama memperbolehkan adalah jika tajdid nikah tersebut

dilakukan dengan niatan semata-mata untuk memperindah pernikahan atau

agar mereka lebih berhati-hati dalam menjaga pernikahannya (Sutaji,

2011).Sedangkan menurut pendapat lain, akad baru yang dilaksanakan

dapat merusak akad yang telah terjadi. Seandainya seseorang

memperbaharui nikah dengan isterinya, maka wajib baginya membayar

mahar lagi karena hal tersebut merupakan penetapan di dalam perceraian

atau pengakuan perceraian (Mubarok, 2012).

Page 49: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

35

Page 50: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

36

BAB III

PELAKSANAAN RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA

MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH DI DESA TINGKIR-LOR, KEC.

TINGKIR, KOTA SALATIGA

A. Gambaran Umum Desa Tingkir Lor

1. Letak Geografis

Sebelum membahas kondisi geografis Kelurahan Tingkir Lor

terlebih dahulu dijelaskan kondisi geografis Kota Salatiga.Kota

Salatiga, Provinsi Jawa Tengah mempunyai luas wilayah kurang lebih

5. 678,11 Hektar. Secara geografis Kota Salatiga terletak antara 100

27‟ 56,81” – 1100 32‟ 4,64” BT dan 700 17‟ – 70 23” LS berada di

tengah-tengah Kabupaten Semarang.

Pada ujung bagian selatan kota, terletak Kecamatan Tingkir.

Kecamatan Tingkir memiliki beberapa Kelurahan di dalamnya,

termasuk Tingkir-Lor.Secara geografis Kelurahan Tingkir-Lor terletak

pada koordinat 7 ° 21‟34.0”S110 ° 31‟39”E. Kelurahan Tingkir Lor

memiliki luas 177300 Hektar dengan jumlah penduduk 4945 orang

dari 1626 kepala keluarga.

Tempat ini bisa ditempuh dengan perjalanan kurang lebih 5 Km

kearah Timur dari pusat pemerintahan Kota Salatiga. Mengenai

struktur pemerintahan Kelurahan Tingkir Lor dipimpin oleh seorang

Page 51: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

37

kepala kelurahan terhadap delapan RW serta 4 RT (Data monografi

statis Kelurahan Tingkir Lor bulan Februari 2016).

Adapun struktur pemerintahan di Kelurahan Tingkir Lor adalah

sebagai berikut :

a. Lurah : Sumadi, SS.

b. Sekretaris Kelurahan : Hery Susanto, SE.

c. Kepala Seksi Pemerintahan : Sugiantini, SE.

d. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban : Mujiono, SH.

e. Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan : Kristina, SE.

f. Kepala Seksi Sosial dan Kesra : Sri Karyani, SE.

Selanjutnya tempat ini dibatasi oleh beberapa daerah yang menjadi

batas dari Kelurahan Tingkir Lor.Adapun batas dari Kelurahan Tingkir

Lor adalah sebagai berikut :

a. Batas Utara : Desa Nyamat

b. Batas Selatan : Kelurahan Tingkir Tengah

c. Batas Barat : Kelurahan Tingkir Tengah

d. Batas Timur : Kelurahan Tingkir Tengah

2. Keadaan Penduduk

Adapun jumlah penduduk Tingkir Lor adalah sebagai berikut (Data

monografi Kelurahan Tingkir Lor, bulan Februari 2016):

Usia Laki-laki Perempuan Jumlah

0-4 233 235 468

05-09 190 193 383

10-14 194 179 373

15-19 180 222 402

20-24 176 189 365

Page 52: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

38

25-29 209 182 391

30-34 224 236 460

35-39 205 187 392

40-44 199 189 388

45-49 169 200 369

50-54 160 160 320

55-59 112 100 212

60-64 79 80 159

65-69 41 47 88

70-74 31 40 71

>74 46 58 104

TOTAL 2448 2497 4945

3. Keadaan Ekonomi

Dilihat dari kondisi dan taraf kesejahteraan penduduk Tingkir Lor

sekilas dapat dikatakan bahwa tingkat kemajuan dan kesejahteraan

masyarakat berada tepat pada rata-rata yang berkemungkinan besar

naik menuju tingkat yang lebih atas.Data monografi dinamis Tingkir

Lor pada Tahun 2016, penduduk mengandalkan hidup mereka pada

beberapa sumber penghasilan utama.

Jenis pekerjaan Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga,

adalah sebagai berikut (Data monografi Kelurahan Tingkir Lor, bulan

Februari 2016):

No Pekerjaan Jumlah

1 Wiraswasta 624

2 Karyawan 580

3 Petani dan Buruh 462

4 PNS dan Pensiunan 197

5 Pedagang dan Pengusaha 193

6 Tukang 145

7 Guru 77

8 Jasa Angkutan 41

9 Pelajar / Mahasiswa 1089

10 Belum / Tidak Bekerja 854

11 Mengurus Rumah Tangga 589

Page 53: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

39

12 Lain-Lain 94

Jumlah 4945

4. Tingkat Pendidikan

Kemudian dalam hal pendidikan terlihat mayoritas penduduk

telahterbebas dari buta huruf.Jumlah penduduk tercatat sebanyak 654

masih dalam bangku Sekolah Dasar, 1034 adalah lulusan Sekolah

Dasar, 730 lulusan Sekolah Menengah Pertama, 1224 lulusan Sekolah

Menengah Atas dan 313 merupakan lulusan perguruan tinggi.

Adapun data tingkat pendidikan di Tingkir Lor adalah sebagai berikut

(Data monografi Kelurahan Tingkir Lor, bulan Februari 2016):

No Pendidikan Jumlah

1 Tidak / Belum Sekolah 787

2 Belum Tamat SD / Sederajat 654

3 Tamat SD 1034

4 Tamat SLTP 730

5 Tamat SLTA 1224

6 Diploma I/II 51

7 Diploma III 128

8 Strata 1 / Diploma IV 313

9 Strata 2 20

10 Strata 3 4

Jumlah 4945

5. Keagamaan

Penduduk Kelurahan Tingkir Lor memeluk agama Islam

sebanyak95,27%, Kristen 3,21%, Katolik 1,48%, Budha 0,0% dan

Hindu 0,00%. Data tersebut dapat dilihat pada data di bawah ini (Data

monografi Kelurahan Tingkir Lor, bulan Februari 2016):

Page 54: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

40

No Agama Jumlah

1 Islam 4711

2 Kristen Protestan 159

3 Katholik 73

4 Hindu -

5 Budha -

6 Kong Hu Cu -

7 Kepercayaan Lain 2

Jumlah 4945

6. Adat istiadat

Pola adat istiadat atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat

KelurahanTingkir Lor pada umumnya sama dengan adat istiadat yang

berlaku di JawaTengah. Kebiasaan arisan, karang taruna, pertemuan

warga tingkat RW danRT, saling mengunjungi rumah tetangga masih

sangat ketal.Tradisi “gugurgunung” atau gotong royong merupakan

tradisi yang masih berjalan terutamauntuk pembangunan sarana dan

prasarana umum, perbaikan ataupembangunan rumah penduduk yang

lazim disebut “sambatan”.

B. Pelaksanaan Rujuk dan Tajdid Al-Nikah dalam Membentuk Keluarga

Sakinah di Desa Tingkir-Lor, Kec. Tingkir, Kota Salatiga

1. Bentuk Rujuk dan Tajdid Al-Nikah di Tingkir-Lor

Rujukmaupun tajdid al-nikah terjadi pada rumah tangga suami

isteri yang telah mengalami berbagai persoalan sehingga rumah tangga

mereka seakan-akan berada di ujung tanduk. Jika tidak segera

dilakukan hal yang berguna untuk memperbaiki hubungan tersebut,

maka putusnya perkawinan tidak dapat dipungkiri akan terjadi pada

rumah tangga tersebut.

Page 55: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

41

Ketika suami telah menjatuhkan talak pertama maupun talak kedua

kepada isteri, maka masih terdapat kemungkinan suami untuk merujuk

bekas isterinya yang telah dicampuri tersebut.Rujuk tersebut haruslah

dilakukan ketika masa iddah isteri belum berakhir.Maka dari itu, talak

yang demikian itu dinamakan talak raj‟i.

Namun ada juga talak yang tidak memungkinkan suami rujuk

terhadap bekas isterinyaa kecuali dengan melakukan akad nikah baru

ialah talak bain.Talak bain memiliki dua jenis, yaitu bain kecil dan

bain besar (Basyir, 1980:73).

Talak bain kecil ialah talak satu atau dua yang dijatuhkan kepada

isteri yang belum pernah dikumpuli, dijatuhkan atas permintaan isteri

dengan pembayaran tebusan („iwadl), atau dijatuhkan kepada isteri

yang pernah dikumpuli bukan atas permintaanya serta tanpa

pembayaran „iwald, juga setelah habis masa iddahnya.

Talak bain besar ialah talah yang dijatuhkan sebanyak tiga.Suami

yang telah menjatuhkan talak tiga kali tidak boleh rujuk kepada bekas

isterinya, kecuali setelah bekas isterinya melakukan perkawinan

dengan laki-laki lain dan telah melakukan persetubuhan dengan suami

yang baru itu, kemudian terjadi perceraian, namun tidak boleh

direncanakan sebelumnya.

Sebelum terjadi talak ketiga tersebut, hendaknya pasangan mencari

penengah perselesihan mereka untuk mendamaikan hubungan mereka,

Page 56: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

42

maupun memperbaikinya.Rujuk merupakan salah satu upaya yang

dapa dilakukan.

Apabila perceraian telah sampai di Pengadilan Agama, dapat

dilakukan rujuk melalui Pegawai Pencatat Nikah di KUA.Rujuk telah

dijelaskan pula pada pasal 163 Kompilasi Hukum Islam tentang Rujuk,

yang berbunyi:

(1) Seorang suami dapat merujuk isterinya yang dalam masaiddah.

(2) Rujuk dapat dilakukan dalam hal-hal :

a. putusnya perkawinan karena talak, kecuali talak yang telah

jatuh tiga kali talak yang dijatuhkan qobla al dukhul;

b. putusnya perkawinan berdasarkan putusan pengadilan

dengan alasan atau alasan-alasan selain zina dan khuluk.

Namun ucapan talak yang baru sekali atau dua kali diucapkan

suami kepada isteri tanpa diajukan ke Pengadilan Agama, dapat

dilakukan rujuk dengan berbagai cara sesuai dengan syariah Islam.

Rujuk menurut para jumhur fuqaha dapat dilakukan dengan perbuatan-

perbuatan yang biasa dilakukan oleh suami isteri dalam hal yang lebih

intim, seperti mengumpuli bekas isterinya dengan tanpa menggunakan

kata-kata apapun juga (Basyir, 1980:91).

Meskipun pendapat tersebut berbeda dengan Imam Syafi‟i, yang

mengharuskan pernyatakan lisan rujuk seorang suami ke isteri yang

telah ditalaknya.Saksi pun juga diwajibkan ada dalam pengucapan

rujuk tersebut (Basyir, 1980:90).

Selain dilakukannya rujuk menurut fiqh maupun undang-undang,

terdapat juga pemahaman tentang tajdid al-nikah untuk memperbaiki

hubungan rumah tangga.Dimana tajdid al-nikah ini merupakan

Page 57: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

43

pembaharuan nikah dengan mengucapkan akad nikah seperti

pernikahan pada umumnya.

Tajdid al-nikah ini sering kali dipakai oleh masyarakat dalam hal

memperbarui nikah, atau membangun nikah (Habibi, 2014:7).

Pembaharuan nikah ini dilakukan pasangan suami isteri untuk

memperbaiki bahtera rumah tangga mereka, agar terhindar dari segala

sesuatu yang memutuskan ikatan perkawinan tersebut.

Hal ini juga dialami oleh beberapa pasangan suami isteri di desa

Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.Mekanisme

pelaksanaan rujuk maupun tajdid al-nikah yang dilakukan pasangan-

pasangan tersebut berbeda-beda.Bagi mereka yang melakukan tajdid

al-nikah atau pembaharuan nikah untuk memperbaiki hubungan

mereka, dilakukan di kediaman mereka sendiri atau kediaman kyai

yang mereka tunjuk untuk menikahkan mereka.Begitu pula pasangan

yang melakukan rujuk dengan langsung melakukan persetubuhanyang

dilakukan di kediamanya, dengan tanpa menggunakan kalimat rujuk.

Pembaharuan nikah atau tajdid al-nikah yang dilakukan juga

hampir seperti pernikahan pada umumnya, dengan rukun dan syarat

yang diyakini harus terpenuhi.Seperti wali, saksi, dan akad nikah.Pada

pasangan pertama yaitu pasangan Sriyanto dan Ainy juga

menggunakan mahar untuk melaksanakan tajdid al-nikah tersebut,

meskipun hanya seperangkat alat sholat.

Page 58: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

44

Pernikahan pada umumnya diawali dengan menggunakan syahadat,

sama seperti tajdid al-nikah yang dilakukan oleh dua pasangan suami

isteri di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, yaitu

pasangan Sriyanto dan Ainy juga pada pasangan SHRT dan JMH. Pada

akhir pelaksanaan juga diakhiri dengan doa, ini pun tidak berbeda

dengan mekanisme pernikahan pada umumnya.

Namun sedikit berbeda dengan pernikahan pada umumnya yang

merayakan serta mengumumkan pernikahannya, pada pembaharuan

nikah yang dilaksanakan di desa Tingkir-Lor ini lebih tertutup dan

hanya sebagian keluarga kecil saja yang mengetahui.Karena di desa

Tingkir-Lor ini, dengan adanya pemberitaan seperti itu dapat membuat

masyarakat berpikir negatif tentang keluarga serta dapat mencemarkan

nama baik keluarga. Seperti yang diketahui, bahwa pelaksanaan tajdid

al-nikah pada pasangan tersebut adalah pasangan yang sebelumnya

pernah atau sedang mengalami keretakan rumah tangga yang harus

diperbaiki.Maka alangkah baiknya apabila masalah rumah tangga

tersebut tidak diketahui oleh pihak di luar yang tidak memiliki ikatan

keluarga.

2. Faktor-Faktor yang MempengaruhiRujuk dan Tajdid Al-Nikah di

Tingkir-Lor

Perkawinan ditunjukkan untuk mewujudkan ketenangan hidup,

menciptakan rasa kasih sayang antara suami isteri, anak-anak, serta

Page 59: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

45

keluarganya, dan juga untuk melanjutkan keturunan seusai dengan

syari‟ah yang ada.

Namun terkadang dalam mewujudkan tujuan syariat tersebut akan

terjadi halangan-halangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya

dalam menjalin sebuah keluarga. Halangan-halangan tersebut dapat

menjadi alasan terhentinya atau terputusnya suatu ikatan perkawinan

antara suami isteri.Dalam Islam sendiri telah memperbolehkan

terjadinya putus perkawinan, jika memiliki alasan untuk kebaikan

hidup dalam rumah tangga serta tidak memperburuk suasana rumah

tangga tersebut.Namun Allah SWT pun juga sangat membenci adanya

perceraian.

Hukum Islam mempertimbangkan bahwa laki-laki pada umumnya

yang lebih mampu mempertimbangkan keputusan terbaik tentang

urusan rumah tangganya, dibandingkan dengan perempuan yang

biasanya bertindak atas dasar emosi. Sehingga ketika sang suami telah

berani mengucapkan kata talak atau yang mengarah kepada kata talak

tersebut, maka dapat dikatakan bahwa permasalahannya sudah

difikirkan matang-matang oleh suami tersebut. Meskipun hal itu dapat

mengakibatkan kehidupan rumah tangga mereka akan terasa seperti

terombang-ambing.

Putusnya suatu perkawinan memang sangat berat dirasakan oleh

setiap pasangan suami isteri.Banyak dari mereka yang menginginkan

hubungan harmonis kembali hidup dalam kehidupan rumah tangganya,

Page 60: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

46

sebelum talak resmi dijatuhkan oleh Pengadilan Agama.Namun untuk

menghidupkan kembali rasa cinta mereka, memperbaharui akad nikah

dirasa perlu dilakukan untuk memperbaiki hubungan rumah tangga

mereka.Di Tingkir-Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga terdapat

beberapa pasangan yang telah melakukan pembaharuan nikah atau

tajdid al-nikah dan yang hampir melakukannya.Hasil penelitian dari

beberapa pasangan yang berkaitan dengan rujuk dan tajdid al-

nikahuntuk mengetahui landasan dan latar belakang mereka

melakukannya, adalah sebagai berikut:

a. Pasangan Sriyantodan Ainy Saidah Toyyibah

Yang dijadikan landasan pasangan ini melakukan tajdid al-

nikah adalah karena kepercayaan mereka terhadap yang berbau

adat.Yaitu apabila pernikahan mulai terjadi keretakan dianjurkan

memperbaharui akad atau dalam jawa disebut “nganyar-nganyari

nikah” untuk mendapatkan berkah dalam pernikahannya.Sehingga

diyakini dapat memperbaiki keadaan rumah tangga mereka.

Sedangkan latar belakang pasangan ini melakukan tajdid

al-nikah yaitu kekhawatiran isteri akibat ucapan suami yang

mengarah kepada ucapan talak yang dilontarkan pada isteri sampai

beberapa kali.Pasangan ini meragukan hubungan mereka apabila

terjadi persetubuhan dianggap zina atau bukan.Maka tajdid al-

nikah dilaksanakan untuk memantapkan hati pasangan ini,

sehingga mereka lebih diberkahi pernikahannya.

Page 61: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

47

Pasangan suami isteri ini mengalami keretakan rumah

tangga karena beberapa faktor. Untuk lebih detailnya dapat dilihat

dari hasil wawancara dengan Ibu Ainy di bawah ini:

“Saya menikah pada bulan September 2005 di Kalimantan

dengan wali hakim sebagai wali nikahnya, karena bapak

tidak bisa hadir kesana tapi tentunya dengan persetujuan

beliau.Awal mula pernikahan kami bahagia dan harmonis

seperti layaknya pengantin baru.Saya dan suami sama-sama

bekerja di Kalimantan, sehingga kami berdua memiliki

kesibukan masing-masing.Saya dikaruniai 3 anak, dan

kebutuhan kami juga semakin bertambah sehingga saya

harus tetap bekerja untuk menambah pemasukan dalam

kehidupan rumah tangga kami.Karena saking sibuknya,

terkadang saya tidak memasak untuks suami dan anak-anak,

tapi membelikan mereka makanan matang untuk sehari-

hari.Keadaan rumah juga terkadang agak terbengkalai

karena kesibukan saya, rumah jadi agak kotor, tidak rapi,

dan anak-anak kurang pengawasan.Tapi saya tidak bisa

meninggalkan pekerjaan saya, karena memang

kebutuhan.Akhirnya setelah beberapa tahun menikah,

rumah tangga kami mengalami permasalahan sehingga

cekcok atau pertengkaran sering terjadi.Sehingga pada suatu

saat, sekitar tahun 2013 suami saya dengan emosi tingginya

mengungkapkan “Urusanku biar jadi urusanku, urusanmu

urus saja sendiri!”, “Kamu sudah tidak saya urusi!”, dan

beberapa ucapan yang dilontarkan dengan penuh emosinya.

Dari ucapan-ucapan suami saya tersebut, saya mulai

memikirkan apakah ucapan tersebut mengarah kepada talak

dalam kata sindirian atau disebut kata kinayah.Ucapan

suami saya itu membuat saya ragu dan bingung, sampai

saya tanyakan kepada ustadz saya, keluarga saya, termasuk

ayah saya.Akhirnya beberapa bulan setelah ucapan suami

saya tersebut, saya dengan keraguan hati saya mencoba

mencari solusi yang tepat dengan pulang ke rumah ayah

saya di desa Tingkir-Lor, kecamatan Tingkir,

Salatiga.Kemudian suami saya yang mengetahui rencana

saya tersebut, mengatakan “Kalau mau pulang, silahkan

pulang sendiri!”.Saya semakin kalut dengan ucapan suami

saya tersebut, dan akhirnya saya pulang ke Jawa untuk

mengadu kepada ayah saya.Dalam 9 bulan sejak suami

mengucapkan kata yang saya anggap mengarah ke talak

tersebut, seperti tidak ada indikasi darinya untuk kembali,

meskipun nafkah lahir tetap dipenuhi olehnya, seperti beras,

Page 62: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

48

buat anak-anak, dan lain-lain.Dengan terhitungnya 9 bulan

tersebut, saya menganggap itu telah melampaui batas masa

iddah dan sikap suami yang seperti tidak ingin kembali

membuat saya semakin resah.Saya takut jika hal ini

dibiarkan saja, akan ada hukuman di akhirat nanti jikalau

hubungan kami dianggap zina oleh Allah SWT. Selain

alasan takut maupun ragu, saya pun juga belum mantap

karena dulu waktu akad nikah tidak ada orang tua saya yang

mendampingi.Akhirnya untuk memantapkan hati, saya

meminta untuk melakukan nganyari nikah.Suami saya pun

menyetujuinya karena ia sendiri tidak mau jika harus

mengurus perceraian di Pengadilan Agama, selain ribet,

biayanya pun sangat mahal. Dia pun pernah menyuruh saya

untuk mengurusnya sendiri kalau mau bercerai, karena

dianggapnya gugatan cerai oleh isteri biayanya lebih

murah.Namun, alhamdulillah hal tersebut tidak terjadi dan

suami saya menyetujui untuk melakukan nganyari nikah

tersebut.Saya dan suami melakukan tajdid al-nikah atau

pembaharuan nikah pada bulan September

2014.Pelaksanaannya dilakukan di rumah Alm.Bapak

Mahfudz Shoddiq, dengan dihadiri bapak saya, mertua saya,

mas Agus (kakak kandung saya). Bapak saya meminta Pak

Shoddiq untuk mewakilkannya sebagai wali nikah untuk

saya.Akhirnya dengan mahar seperangkat alat sholat, 3

orang saksi tersebut, serta akad seperti dalam pernikahan di

awal dengan ijab dan qabul, tajdid al-nikah kami terlaksana

dengan lancar.Sejak saat itu saya tinggal di Jawa dan suami

tetap tinggal di Kalimantan karena pekerjaan disana.Saya

mencari pekerjaan disini, dan anak-anak tinggal bersama

saya di rumah orang tua saya di Tingkir-Lor ini. ”

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa latar

belakang keretakan rumah tangga yang dialami pasangan

Sriyantodan Ainy Saidah Toyyibah adalah karena perbedaan

pendapat, tingkat emosional suami yang tinggi, kurangnya peran

isteri terhadap kehidupan rumah tangga dalam mengurus rumah

serta anak-anak, serta kesibukan masing-masing pasangan sehingga

kurangnya komunikasi antar kedua pasang tersebut.

Page 63: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

49

b. Pasangan SHRT dan JMH

Landasan pasangan ini melakukan tajdid al-nikah adalah

kepercayaan mereka bahwa pasangan yang memperbaharui akad

nikah akan mendapatkan berkah di pernikahannya sehingga

hubungan rumah tangganya menjadi lebih baik lagi. Kepercayaan

ini diyakini dapat memperbaiki hubungan rumah tangganya.

Latar belakang pasangan ini melakukan tajdid al-nikah

adalah karena usia mereka yang sudah tidak muda lagi, sangat

disayangkan kalau harus berpisah demi sesuatu yang hanya

sementara saja dapat membahagiakan. Selain itu juga karena isteri

tidak ingin suaminye terjerumus pada hal-hal yang negatif

Pasangan ini telah menikah lebih dari 50 tahun ini, dimana

terjadi keretakan dalam rumah tangga mereka. Beberapa faktor lah

yang menjadi penyebabnya, dan akan dituliskan di bawah ini

berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu JMH sebagai berikut:

“Saya menikah dengan suami saya sekitar tahun 1964,

ketika suami masih menjadi anggota ABRI, TNI.Kehidupan

saya dengannya dilalui dengan bahagia meskipun kita

berdua memiliki kesibukan masing-masing.Namun selang

beberapa tahun berlalu, keadaan rumah tangga kami mulai

berbeda sejak suami pensiun.Dia selalu marah-marah dan

pergi meninggalkan rumah ketika marah, sampai-sampai

pernah berapa kali menjatuhkan talak kepada saya.Tapi

setelah menjatuhkan talak dia tidak pergi begitu saja, selang

sehari atau 2 hari pasti pulang ke rumah dan tidur bersama

saya kembali.Namun karena dirasa tidak sepantasnya

begitu, akhirnya kami berdua berunding untuk

memperbaharui pernikahan kami. Tidak lain karena suami

telah mentalak saya mungkin lebih dari 3 kali, namun

dengan keadaan marah. Akhirnya tajdid al-nikah kami

laksanakan sekitar tahun 1980an, dengan Bapak

Page 64: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

50

Alm.Muhtasib sebagai walinya, serta 2 santrinya sebagai

saksi.Suami mengucapkan akad seperti halnya akad di awal

pernikahan dulu, tapi tidak menggunakan mahar.Setelah

tajdid al-nikah kami laksanakan, kamipun hidup dengan

bahagia. Namun tahun 2015 kemarin, kejadian dahulu kala

terulang kembali, dengan usia kami yang semakin tua.

Suami berusia 78 tahun dan saya 70 tahun.Suami menjadi

sangat kekanak-kanakan semenjak itu, dia pun selalu

mencari perhatian dengan marah-marah. Bahkan ucapan

talak yang dulu pernah diucapkan kembali ia ucapkan.

Langit dan bumi jadi saksinya, besok kamu bukan isteri

saya lagi. Kamu saya talak sekarang juga!.Kalimat itulah

yang sering diucapkannya, sehingga mendengarnya pun

saya hampir terbiasa dan saya anggap hanya sebagai emosi

sesaat yang tidak serius. Kebiasaan pergi dari rumah seperti

dulu pun juga tetap ia lakukan ketika marah, ia selalu

menginap di sebuah kos-kosan. Namun ketika sudah tidak

marah lagi, ia kembali ke rumah seperti biasa. Saya pun

menasehati suami bahwa sikapnya sangat tidak baik untuk

kelangsungan rumah tangga kami.Akhirnya diapun

meminta saya memanggil kyai lagi untuk nganyari nikah

kami lagi seperti beberapa tahun silam.Namun saya

menunda-nunda karena memang belum sempat.Hingga

beberapa hari kemudian, tiba-tiba suami saya mengajukan

gugatan perceraian ke Pengadilan Agama Salatiga.Saya pun

menuruti saya maunya itu, sidang di Pengadilan Agama,

saya turuti.Karena dia ngotot menceraikan saya bahkan di

ruang mediasi sekalipun.Dan akhirnya akta perceraian pun

dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Salatiga pada tanggal 3

Agustus 2015.Saya dan suami diberi waktu 100 hari untuk

kemungkinan dapat rujuk.Pada masa iddah tersebut, suami

saya yang tinggal di kos-kosan ternyata sering digoda oleh

seorang janda yang memiliki kos-kosan tersebut.Maka dari

itu dia sangat menginginkan perceraian saya segera

berakhir.Di saat mengetahui itulah akhirnya saya bergejolak

untuk mengajak suami saya kembali.Saya yakin saat itu,

dirinya sedang diguna-guna.Saya kenal suami saya sejak

dulu, dia tidak pernah sekalipun melirik wanita lain, dia pun

rajin ibadah, tidak pernah neko-neko.Tiap malam saya

berdoa, saya menangis, merasakan suami saya yang berubah

drastis.Saya konsultasi kepada para kyai di desa, seperti

Bapak KH Nasir, serta Almarhum Bapak Muhtasib.Mereka

menyuruh saya untuk memaksa pulang suami, agar tidak

terjerumus kepada sesuatu hal yang tidak diinginkan serta

bertentangan dengan agama. Akhirnya dengan menutup rasa

gengsi dan ego, saya menghampiri kos suami, dan

Page 65: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

51

mengajaknya pulang. Dengan berat hati pun suami saya

akhirnya mau pulang dan kemudian mengajak saya rujuk di

KUA.Pada tanggal 14 September, di KUA suami diminta

menyatakan kalimat rujuk kepada saya dengan syahadat,

dengan 2 saksi, dan wali hakim.Sejak saat itu kami pun

hidup serumah lagi dan berusaha mengurangi keegoisan

masing-masing.Alhamdulillah godaan dari janda tersebut

bisa saya hindarkan, sehingga lambat laun suami telah

melupakannya.Suami pun juga berusaha menjaga

ucapannya agar tidak terucap kalimat talak lagi seperti dulu.

Awal mula pasangan ini mengalami keretakan seperti yang

telah dituliskan dalam hasil wawancara di atas adalah faktor usia,

dimana sang suami mengalami puber kedua dengan diganggu oleh

seorang janda. Selain itu juga terdapat hal lain yang menyebabkan

keretakan rumah tangga tersebut, seperti kurangnya perhatian dari

isteri kepada suami, kegiatan rumah yang sering dilakukan sendiri-

sendiri, misalnya makan dan tidur. Serta suami yang tidak bisa

meredam emosi, sehingga sering terjadi percekcokan dan diakhiri

dengan suami meninggalkan rumah.

c. Pasangan MZ dan EA

Landasan pasangan ini melakukan rujuk secara perbuatan

dengan tanpa ucapan rujuk adalah atas dasar pengetahuan mereka

terhadap para jumhur fuqaha yang memperbolehkan merujuk isteri

dengan langsung melakukan hal yang biasa dilakukan suami isteri.

Sedangkan latar belakang mereka melakukan rujuk yang

terlihat paling jelas adalah demi masa depan anak-anak. Pasangan

Page 66: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

52

ini tidak menginginkan kehidupan anak mereka terlantar akibat

putusnya ikatan pernikahan mereka.

Keretakan rumah tangga yang dialami oleh pasangan MZ

dan EA, dilatar belakangi oleh permasalahan akan dituliskan di

bawah ini. Berikut hasil wawancara dengan Ibu EA:

“Saya dan suami menikah pada tahun 2003.Suami saya

adalah anak dari orang kaya raya, sementara saya adalah

anak seorang Kyai (Almarhum) yang memiliki pondok

pesantren.Saya hidup bahagia bersama suami, hingga

memiliki dua anak.Suami saya mudah bergaul dan buruknya

dia juga mudah terpengaruh oleh pergaulannya.Dari situlah

mulai terjadi percekcokan antara saya dan suami.Ia lebih

mementingkan teman-temannya daripada keluarganya.

Hingga pada sekitar tahun 2009-2010, suami saya ditipu

habis-habisan oleh temannya dengan imin-imin investasi

besar yang akan menghasilkan pendapatan yang sangat

besar. Saya sedih dengan keadaan suami yang tidak mau

mendengar nasehat saya.Dia malah mengatakan saya terlalu

cerewet, padahal saya menasehatinya agar dia bisa lebih

berhati-hati dan selalu mengingat keluarganya.Sampai pada

tahun 2010 beberapa mobil, dan truk mulai hilang ditipu

oleh temannya.Hingga pada akhirnya rumah terpaksa dijual

untuk menutup hutang-hutang tersebut.Selain itu juga

terdapat masalah-masalah rumah tangga yang tidak bisa

saya jelaskan disini, yang jelas masalah-masalah tersebut

yang membuat rumah tangga saya hampir di ujung

tanduk.Seluruh keluarga yang mengetahui masalah tersebut

mengusulkan saya untuk bercerai dengan suami.Beberapa

kyai yang saya mintai konsultasi juga menyarankan saya

untuk bercerai.Hingga akhirnya saya disarankan untuk

bertemu dengan Bapak Alm. KH Shoddiq, dan beliau

memberikan saran yang begitu banyak kepada saya untuk

memantapkan hati. Beliau berkata bahwa fungsi keluarga

itu seharusnya ikut memperbaiki rumah tangga salah satu

anggota keluarganya, bukan malah menyarankan untuk

berpisah, Allah sangat membenci perceraian.Saya pun juga

masih memikirkan bagaimana nasib anak-anak kalau saya

berpisah. Saya digalaukan dengan dua pilihan, antara

mempertahankan rumah tangga atau nama baik keluarga.

Pernah suami mengucapkan „Kalau kamu cerewet kaya gitu

terus-terusan, lama-lama saya tidak betah sama kamu!‟

Page 67: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

53

lewat sms kepada saya.Itu juga yang membuat saya ragu,

apakah kalimat tersebut termasuk kata talak.Kakak saya

menyarankan untuk melakukan tajdid al-nikah, namun saat

saya menanyakan ke suami dia tidak mau memperbaharui

pernikahan kami.Setelah mengirimkan sms berupa ucapan

yang saya anggap mengarah kepada kalimat talak, suami

masih tetap berkumpul dengan saya.Bisa dikatakan jika

ucapan tersebut memang ucapan talak, suami telah merujuk

saya dengan menggauli saya tanpa adanya ucapan

rujuk.Akhirnya dengan niat untuk beribadah, semata-mata

hanya karena Allah, saya memilih untuk mempertahankan

rumah tangga saya.Suami juga bersumpah demi Allah, demi

Rasulullah, tidak ingin berpisah dengan saya.Dan kami pun

memulai membina rumah tangga kami sebaik

mungkin.Hingga saya hamil anak ketiga, setelah berkumpul

kembali dengan suami. Namun, karena suami merasa malu

untuk tinggal di desa Tingkir-Lor akibat perbuatannya

beberapa waktu lalu yang dirasa memalukan nama baik

keluarga, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan di

Jakarta dan tinggal bersama ibunya untuk bisa diawasi oleh

ibunya. Meskipun terpaut jarak namun hubungan keluarga

kami semakin kesini semakin berubah menjadi lebih

bahagia. Suami jadi lebih pintar-pintar memilih pergaulan,

saya pun tidak henti-hentinya menasehati dia. ”

Pada pasangan tersebut dapat diketahui awal mula

keretakan yang terjadi pada rumah tangga mereka. Faktor tersebut

antara lain, mudah terpengaruhnya suami terhadap lingkungan

yang kurang baik, sikap acuh suami terhadap keluarganya, serta

dorongan keluarga yang menuntut nama baik keluarga dengan

mendorong EA untuk meminta diceraikan MZ.

3. Dampak Rujuk dan Tajdid Al-Nikahdi Tingkir-Lor

Pasangan suami isteri yang telah melaksanakan tajdid al-nikah

merasakan dampak perubahan pada kondisi rumah tangganya.Dampak

tersebut berupa lebih rukunnya hubungan rumah tangga, yang

dirasakan oleh pasangan EA dan MZ serta pasangan SHRT dan

Page 68: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

54

JMH.Meskipun dampak tersebut belum secara penuh dapat dirasakan

oleh setiap pasangan, seperti pasangan Sriyanto dan Ainy yang tetap

sering terjadi perdebatan kecil dikarenakan suami yang memiliki sifat

berubah-ubah dari yang lembut menjadi emosional.

Selain itu juga dirasakan dampak lain seperti anak-anak yang lebih

terurus, karena pasangan suami isteri menjadi lebih fokus terhadap

tanggung jawabnya dalam menjaga dan merawat anak-anak mereka.

Hal tersebut dirasakan oleh pasangan Sriyanto dan Ainy serta pasangan

EA dan MZ, yang memiliki buah hati yang bahkan masih di bawah

lima tahun (balita).

Saling menjaga sikap dan lisan juga menjadi perubahan yang besar

dalam rumah tangga yang sebelum melakukan tajdid al-nikah atau

rujuk sering menyakiti hati pasangan dengan sikap dan lisannya.Hal ini

juga termasuk pada ucapan talak yang lebih dijaga oleh suami untuk

tidak terucap kepada isterinya.Semua pasangan yang diwanwancarai

telah merasakan dampak ini secara nyata setelah mereka

memperbaharui pernikahannya.

Keadaan ekonomi mereka yang dulunya sebelum diperbaharui

pernikahannya tidak terkontrol dan bahkan dapat terkuras apabila jalan

Pengadilan Agama yang dipilih.Sekarang menjadi lebih bisa diatur

bersama, dengan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik juga.Seperti

yang dialami MZ dan EA dimana MZ mendapatkan pekerjaan yang

lebih baik, terarah dan dapat mencukupi kebutuhan rumah tangganya.

Page 69: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

55

Pada pasangan Sriyanto dan Ainy juga merasakannya, karena biaya

yang akan dikeluarkan mereka apabila memilih jalan berpisah di

Pengadilan Agama tidaklah sedikit, maka setelah melakukan tajdid al-

nikah biaya tersebut dapat diberikan kepada anak-anak mereka untuk

mendapatkan pendidikan yang baik.

Page 70: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

56

BAB IV

ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Bentuk Rujuk dan Tajdid al-Nikah

Proses rujuk maupun tajdid al-nikah merupakan salah satu proses

perdamaian untuk mengikat kembali pernikahan yang telah mengalami

perpecahan. Allah SWT telah mengutus umatnya untuk merujuk isterinya

seperti pada Surat Al-Baqarah ayat 231 di bawah ini:

“Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati

akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan cara yang ma'ruf,

atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf (pula). janganlah

kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan

demikian kamu Menganiaya mereka. Barangsiapa berbuat

demikian, Maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya

sendiri. janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan,

dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan

Allah kepadamu Yaitu Al kitab dan Al Hikmah (As Sunnah). Allah

memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya

itu. dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya

Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”

Apabila masa iddah telah habis, maka hak suami merujuk isterinya

telah habis pula.Isteri pun harus menyetujui terlebih dahulu keinginan

suami untuk rujuk tersebut.Sehingga rujuk yang terjadi merupakan

Page 71: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

57

kesepakatan bersama dengan tidak memaksakan kehendak salah satu

pihak.

Para Ulama menyepakati perlaksanaan rujuk dimana rujuk pada

hakikatnya berbeda dengan perkawinan.Pelaksanaan rujuk tidak

memerlukan wali, dua orang saksi dan mahar.Menghadirkan wali atau

menyediakan mahar apalagi dengan adanya akad nikah baru dalam

pelaksanaan rujuk, sebenarnya sudah tidak disebutkan dalam ayat maupun

hadist.Adapun mengenai mempersaksikan ucapan rujuk kepada dua saksi

yang adil adalah sunnah, sebagaimana Allah berfirman:

“Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah

mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan

persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu

dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena

Allah.Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang

beriman kepada Allah dan hari akhirat.Barangsiapa bertakwa

kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar.

” (QS.At-Thalaaq 2).

Rujuk menurut Imam Abu Hanifah dan Hambali dapat terjadi

dengancara mencampuri atau berhubungan badan dengan isteri dan tidak

memerlukan atau menggunakan niat. Sedangkan menurut Imam Malik

bahwa rujuk dapat terjadi dengan percampuran atau menggauli isteri tetapi

Page 72: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

58

harus dengan niat, tanpa niat maka rujuk itu tidak sah (Ibnu Rusyd,

2004:105).

Hal ini telah terjadi pada rujuk yang dilakukan pasangan MZ dan

EA, namun tanpa sepengetahuan mereka terlebih dahulu.Artinya rujuk

tersebut dianggap sah menurut Imam Abu Hanifah, Hambali maupun

Imam Malik.

Berikut adalah bentuk rujuk dan tajdid al-nikah yang dilaksanakan

tiga pasang suami isteri di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota

Salatiga:

1. RujukTanpa Sighah

Fuqaha berpendapat mengenai rujuk dengan cara melakukan

hubungan suami isteri dan pemanasan sebelum berhubungan (Mathlub,

2005:388). Sementara pendapat Mazhab Hanafi yang diunggulkan,

juga menyebutkan bahwa apabila suami berhubungan badan dengan

isterinya atau melakukan gerakan pemanasan terhadapnya maka hal itu

dinilai sebagai rujuk dengan perbuatan.Dengan demikian, rujuk yang

dilakukan dengan perbuatan adalah sah (Mathlub, 2005:389).

Pada pasangan yang melakukan rujuk di desa Tingkir-Lor,

Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga ini dilakukan tanpa mengucapkan

sighah (pernyataan ingin rujuk lagi) yang biasa dilakukan pasangan

yang bercerai atau suami yang telah mentalak isterinya pada pertama

atau kedua kalinya. Bentuk rujuk yang dilakukan adalah perbuatan

yang menunjukkan rujuk yaitu dengan cara mengumpuli isterinya

Page 73: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

59

seperti layaknya pasangan suami isteri, tentunya dengan niat untuk

kembali bersama.Hal itu sesuai dengan pendapat Mazhab Hanafi.

2. Tajdid Al-Nikahdengan Ijab Qabul

Sedangkan bentuk tajdid al-nikah atau pembaharuan akad nikah

yang dilaksanakan dua pasang suami isteri di desa Tingkir-Lor adalah

menyerupai bentuk akad nikah pada umumnya.Yaitu dengan

menggunakan minimal dua saksi, ijab qabul (akad nikah), wali, dan

tentunya kedua mempelai.Ijab Qabul yang diucapkan juga sama persis

seperti pernikahan biasanya. Perbedaan jelas pada mempelai, pada

akad pernikahan mempelai belum mempunyai ikatan perkawinan,

namun pada tajdid al-nikah mempelainya merupakan pasangan suami

isteri yang masih memiliki ikatan perkawinan namun dalam keadaan

terombang-ambing.

B. Faktor-Faktor Terjadinya Rujuk dan Tajdid al-Nikah

Rujuk merupakan cara bersatunya kembali seorang suami kepada

isterinya yang telah dicerai sebelum masa iddahnya habis. Rujuk itu pun

hanya boleh dilakukan di antara talak satu atau dua, yaitu talak yang

memungkinkan suami boleh rujuk kembali pada isterinya atau yang

disebut talaq raj‟i.

Sementara itu, tajdid al-nikahyang merupakan akad baru yang

dilakukan suami untuk menikahi isterinya yang sah dengan tidak merusak

akad sebelumnya.Namun dimaksudkan untuk kehati-hatian dan membuat

Page 74: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

60

kenyamanan hati antara suami isteri, agar kehidupan rumah tangganya

selalu diberkahi dan penuh kasih sayang.

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya rujuk dan

tajdid al-nikah.Selanjutkan akan dibahas berikut ini:

1. Faktor Keharmonisan Rumah Tangga

Pernikahan menggabungkan dua individu yang berlatar belakang

beda baik secara karakter, budaya, maupun gaya hidup. Tentunya

dengan adanya perbedaan itu, pernikahaan tidak lepas dari perselisihan

yang dapat menimbulkan pertentangan, percekcokan, pertengkaran,

dan hal lain yang tidak diinginkan terjadi dalam rumah tangga.

Setiap pernikahan pasti mengalami permasalahan, karena itulah

yang dinamakan bumbu penyedap rasa dalam rumah tangga.Meskipun

itu dari golongan keluarga yang religius, kaya raya, maupun yang

sederhana sekalipun.Tidak bisa dipungkiri, hal tersebut akan selalu

terjadi dan menyebabkan rumah tangga tidak sehat.

Yang dimaksud hubungan dalam rumah tangga tidak sehat, yaitu

dapat berupa hubungan yang tidak harmonis seperti di awal

pernikahan, kurangnya komunikasi antar pasangan, perbedaan

pendapat, sikap pasangan yang memperburuk keadaan, adanya

gangguan dari pihak lain, anak-anak yang tidak terurus, dan masalah-

masalah lain yang dapat memungkinkan terjadinya perceraian jika

terus menerus dibiarkan.

Page 75: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

61

Begitu pula yang terjadi pada pasangan Sriyantodan Ainy Saidah

Toyyibah.Mereka melakukan tajdid al-nikah, karena hubungan dalam

rumah tangga mereka yang semakin tidak harmonis, komunikasi yang

tidak sehat, terjadi perbedaan pendapat di antara keduanya, sikap

emosional suami yang selalu memojokkan isteri, dan sikap isteri yang

terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga anak-anak dan keadaan

rumah mulai tidak terurus.

Selain itu, pasangan SHRT dan JMH juga mengalami keadaan

rumah tangga yang tidak sehat pula.Seperti sikap kekanak-kanakan

yang dilakukan oleh SHRT untuk mencari perhatian dari isterinya,

sikap isteri yang selalu ngeyel ketika dinasehati suami, komunikasi

yang semakin berkurang meskipun masing-masing sudah tidak

memiliki kesibukan bekerja, serta yang paling buruk adalah ketika

adanya gangguan dari wanita lain yang menggoda SHRT. Hal-hal

tersebut yang mendorong pasangan ini melakukan tajdid al-nikah dan

kemudian beberapa tahun lagi melakukan rujuk karena telah resmi

bercerai di Pengadilan Agama.Dengan begitu, kehidupan pasangan ini

sampai sekarang sudah mulai membaik dan saling menjaga

komunikasi, saling pengertian, dan saling menjaga satu sama lain agar

hal-hal yang membuat rumah tangga mereka tidak sehat tidak kembali

terjadi dengan keadaan mereka semakin tua.

Sedangkan pasangan terakhir yang melakukan rujuk dengan cara

bercampur tanpa menggunakan ucapan rujuk, yaitu pasangan MZ dan

Page 76: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

62

EA, juga mengalami keadaan rumah tangga yang tidak sehat. Di

antaranya adalah adanya gangguan dari pihak lain sehingga sikap

suami yang mulai berubah serta tidak mementingkan urusan keluarga,

sehingga tingkat kepedulian terhadap isteri dan anak-anaknya pun

berkurang. Namun setelah mereka bercampur, keadaan membaik

seperti semula meskipun gangguan tetap selalu terjadi dalam hubungan

rumah tangga mereka terutama kepada suami.

2. Faktor Keturunan

Suatu pernikahan pasti bertujuan untuk mendapatkan keturunan,

yang bisa diandalkan dan meneruskan perjuangannya kelak.Untuk

mendapatkan keturunan tidak sedikit pasangan yang harus menunggu

bertahun-tahun lamanya, dan bahkan sampai akhir hayat tidak

dikaruniai anak.

Anak merupakan hadiah yang diberikan kepada Allah kepada

umatnya yang mau melaksanakan perintah Allah untuk menikah. Maka

dari itu pasangan suami isteri yang mengalami keretakan dalam rumah

tangganya harus berfikir berkali-kali untuk memutuskan masa depan

rumah tangganya. Karena bukan hanya dua pasang suami isteri

tersebut yang mengalami dampaknya, anak pun sudah pasti akan

mengalaminya.

Begitu pula yang terjadi pada pasangan Sriyanto dan Ainy, serta

pasangan MZ dan EA. Pasangan-pasangan tersebut memilih

melakukan rujuk dan tajdid al-nikah tidak lain demi kelangsungan

Page 77: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

63

hidup anak-anak mereka. Faktor ini adalah faktor yang sangat kuat

dalam meyebabkan suami isteri memilih untuk memperbaiki rumah

tangganya.

3. Faktor Ekonomi

Pasangan yang melakukan rujuk atau tajdid al-nikah karena faktor

ini disebabkan biasanya disebabkan karena melakukan perceraian di

Pengadilan akan lebih sulit serta membutuhkan biaya yang tidak

sedikit. Maka agar tidak terjadi hal yang tidak diingkan yaitu

perceraian, serta tidak memerlukan tambahan biaya, maka

dilakukanlah tajdid al-nikah.

Setidaknya dengan melakukan ini, keadaan rumah tangga

diharapkan berjalan lebih baik dari sebelumnya, dan keuangan mereka

tidak terkuras hanya untuk mengurus perceraian yang bisa diperbaiki

terlebih dahulu.Begitu pula yang dilakukan oleh pasangan Sriyantodan

Ainy Saidah Toyyibah, selain karena keadaan rumah tangga yang tidak

sehat, faktor inilah yang merupakan salah satu alasan pasangan ini

melakukan tajdid al-nikah.

Pasangan tersebut tidak mau memperumit permasalahan mereka

dengan jalan perceraian, dimana tidak sedikit biaya yang

akandikeluarkan untuk mengurusnya.Dan setelah melakukan tajdid al-

nikah, keadaan ekonomi mereka tetap stabil sehingga sampai sekarang

hubungan rumah tangganya semakin membaik.

Page 78: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

64

Selain itu pasangan MZ dan EA, dalam hubungan rumah tangga

mereka juga terjadi permasalahan yang menyangkut kehidupan

ekonomi mereka.Meskipun dari kalangan kaya raya, namun sang

suami tidak bisa menjaga dan merawat harta dan asset yang ia miliki

bersama isteri. Hal itu pun terjadi akibat pergaulan suami yang tidak

terarah sehingga rumah, mobil, serta kekayaan lainnya hilang begitu

saja karena ulah temannya yang tidak bertanggung jawab dan MZ yang

mudah ditipu.Dengan keadaan yang begitu rumit membuat MZ tidak

memperdulikan keluarganya maupun mengurus isteri dan

anaknya.Namun setelah dilakukan rujuk dengan bercampur dengan

isterinya, EA, kehidupan rumah tangga mereka semakin membaik

dengan bertambahnya anak setelah rujuk tersebut.

4. Faktor Usia

Yang melaksanakan tajdid al-nikah karena faktor ini adalah pada

pasangan SHRT dan JMH yang telah berusia 78 tahun dan 70

tahun.Faktor usia ini yang menyebabkan pasangan memilih untuk

melanjutkan dan memperbaiki pernikahan mereka, karena semakin

bertambahnya usia tidak akan menjamin kebahagiaan jika dilakukan

perceraian.

Pasangan yang melakukan tajdid al-nikah pada usia yang tua

mengaku, bahwa ketika permasalahan yang muncul pada pernikahan

meraka yang telah berpuluh-puluh tahun tersebut tidak lain hanya

sebagai bumbu penyedap. Apalagi suami yang hampir tergoda dengan

Page 79: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

65

wanita lain di usia tersebut, dapat diketahui bahwa sikap tersebut

hanyalah puber kedua yang sering dialami oleh lelaki yang berusia

lebih dari 40 tahun.

Pasangan dengan usia tersebut lebih memilih memperbaharui

pernikahannya untuk sisa hidup yang bahagia bersama pasangan yang

telah berpuluh-puluh tahun menemani, dibandingkan dengan pasangan

yang baru dan tidak menjamin kebahagiaan tersebut.

5. Faktor Kekhawatiran

Faktor inilah yang banyak dialami oleh pasangan yang melakukan

rujuk dan tajdid al-nikah.Karena dalam rumah tangga mereka yang

tidak harmonis, emosi tiap pasangan meningkat, serta ucapan-ucapan

kasar yang dilontarkan kepada pasangannya, akan membuat

kekhawatiran pasangan lainnya akan keadaan rumah tangga mereka

kedepannya.

Kekhawatiran tersebut banyak terjadi akibat sikap suami yang

tidak dapat mengendalikan emosinya dalam hal ucapan.Biasanya hal

tersebut terjadi ketika suami dengan ucapan kasarnya mengucapkan

kalimat talak yang tidak seharusnya diucapkannya dalam keadaan

marah atau keadaan yang tidak terkendali sekalipun kecuali dengan

fikiran yang matang dan tenang.

Hal ini terjadi pada pasangan Sriyantodan Ainy Saidah

Toyyibah.Yaitu ketika pasangan tersebut mengalami perselisihan dan

perbedaan pendapat, sang suami mengucapkan kata talak yang bersifat

Page 80: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

66

kinayah atau sindiran dengan emosi kepada isterinya. Karena faktor

inilah yang membuat Ainy ragu jika harus bercampur dengan

suaminya, maka dari itu dia mengajak suaminya untuk melakukan

pembaharuan nikah karena takut apabila hubungan mereka dianggap

zina jika masih bercampur tanpa adanya akad baru.

Sebenarnya jika dilihat dari alasan karena telah diucapkannya talak

dari suami kepada isteri pada pasangan tersebut, dengan ucapan talak

suami yang bersifat sindiran itu belum tentu jatuh talak jika diucapkan

tanpa niat dan hanya sekedar emosi.Namun jika untuk kemantapan hati

dan kehati-hatian agar tidak mudah mengucapkan hal itu lagi, dengan

dilakukannya tajdid al-nikah boleh saja apabila tidak merusak akad

yang lama.

C. Dampak Setelah Terlaksananya Rujuk dan Tajdid al-Nikah

Tentu dalam pernikahan, setiap orang mengingikan rumah tangga

yang harmonis, tidak terjadi perselisihan, perbedaan pendapat,

percekcokan, permasalahan, dan hal lain yang menjadikan hubungan

rumah tangga tidak sehat. Apapun akan dilakukan oleh tiap pasangan

untuk mencapai tujuan yang indah tersebut, meskipun banyak dari mereka

harus menahan rasa sakit hati, menahan emosi dan amarah, serta

menghilangkan gengsi dan ego dari dalam diri mereka sendiri. Dengan

begitu, upaya membentuk keluarga sakinah yang diidamkan akan berhasil

dan abadi selamanya hingga maut yang memisahkan.

Page 81: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

67

Setelah diketahui beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

rujuk serta tajdid al-nikah pada beberapa pasangan yang telah

diwawancarai tersebut di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota

Salatiga.Dapat dirumuskan beberapa tujuan awal dilaksanakannya rujuk

dan tajdid al-nikah pada pasangan-pasangan tersebut yang tentu paling

utama adalah membentuk keluarga sakinah.Tujuan tersebut secara rinci

akan dijelaskan di bawah ini:

1. Membentuk Hubungan Rumah Tangga Sehat

Tujuan ini tentu diinginkan setiap pasangan, baik pasangan baru

maupun pasangan yang telah mengalami masa-masa sulit dalam

membina keluarga mereka.Setelah diketahui beberapa penyebab

keretakan dalam rumah tangga, tentunya suami maupun isteri yang

ingin mengembalikan keadaan menjadi lebih baik harus berusaha

mempersempit hal buruk yang tidak diinginkan terjadi dalam rumah

tangga.Seperti menjalin komunikasi baik terhadap pasangan,

mengurangi perbedaan pendapat yang sering menimbulkan konflik,

saling menjaga sikap dan lisan, mengurangi ego masing-masing, serta

mengawasi pasangannya agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif

yang merugikan keluarga mereka.

2. Mempersiapkan Masa Depan Anak Bersama

Anak adalah karunia yang sangat besar yang telah diberikan Allah

SWT kepada mereka yang telah menjalin ikatan pernikahan. Untuk

merencanakan masa depan anak, suami isteri lah yang harus

Page 82: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

68

bertanggung jawab. Maka dari itu mengurus masa depan anak menjadi

tujuan yang sangat penting dalam rumah tangga, apalagi yang telah

diambang batas perpisahan. Akan sangat disayangkan ketika anak yang

dibesarkan bersama-sama harus dipisahkan dengan orang tuanya,

apabila perceraian yang dipilih.Setiap orang tua juga pasti

menginginkan masa depan anaknya lebih baik dan terarah, dengan

mengalah atas keegoisan antara suami maupun isteti untuk

memutuskan pernikahan, tujuan tersebut dapat dilakukan bersama-

sama. Tujuan ini merupakan tujuan yang sangat diharapkan dapat

tercapai oleh pasangan suami isteri dalam melakukan rujuk maupun

tajdid al-nikah.

3. Memperbaiki Keadaan Ekonomi

Dengan dilakukannya rujuk dan tajdid al-nikah, diharapkan

keadaan ekonomi dalam rumah tangga menjadi stabil dan lebih

baik.Tujuan ini yang diharapkan tiap pasang suami isteri untuk

kelangsungan hidup rumah tangganya.Seperti pasangan Ainy dan

suami yang memilih untuk melakukan tajdid al-nikah dengan biaya

yang sangat sedikit dibandingkan melakukan perceraian di Pengadilan

Agama yang memerlukan biaya tidak sedikit serta membuang-buang

banyak waktu.Dengan begitu biaya yang sekiranya terbuang untuk

mengurus perceraian di Pengadilan Agama dapat mereka gunakan

untuk kebutuhan anak, makan setiap hari, sekolah, uang jajan, maupun

untuk tabungan masa mendatang.

Page 83: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

69

4. Mengabiskan Waktu Bersama Pasangan

Tujuan untuk menghabiskan sisa hidup bersama pasangan yang

dicintai dan dinikahi pertama kali seumur hidup tentu diidamkan

semua pasangan.Untuk melaksanakan pernikahan tentu sudah

dipikirkan matang-matang dengan siapa seorang itu menikah, dan akan

sampai kapan mereka bisa bersama-sama. Pada pasangan muda, tujuan

ini diinginkan juga karena mereka ingin hidup lebih lama lagi bersama

pasangannya.Sementara pada pasangan yang sudah tua dan berpuluh-

puluh tahun menikah, maka tujuan untuk menghabiskan waktu

bersama pasangan setelah dilaksanakan tajdid al-nikah dapat

terpenuhi, agar sampai akhir hayatnya tetap ada pasangan yang

menemaninya sejak dahulu.

5. Memantapkan Hati

Selain tujuan afeksional (kasih sayang) dan materi, rujuk dan tajdid

al-nikah juga ditujukkan untuk memantapkan hati suami maupun isteri

dalam membia rumah tangga.Tujuan ini diharapkan agar mengurangi

kekhawatiran atas tindak, sikap, atau ucapan dari masing-masing

pihak.Seperti yang terjadi pada ketiga pasangan yang telah dijatuhkan

talak secara terang-terangan maupun sindiran, meskipun diucapkan

dalam keadaan marah atau emosi yang sedang tidak stabil.Selain itu,

dengan dilakukannya rujuk maupun tajdid al-nikah juga diharapkan,

suami lebih berhati-hati dalam berucap kepada isterinya.Suami

diharapkan tidak mengucapkan kata-kata talak yang menyakitkan dan

Page 84: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

70

menyebabkan keraguan pasangannya, jika ucapan tersebut hanya

sebatas pelampiasan emosi sesaat.

Tujuan-tujuan di atas tidak lain sebagai upaya membentuk keluarga

sakinah, mawaddah, warahmah. Keluarga yang bahagia, tentram, dan

kekal abadi sampai Allah SWT yang memisahkan.Diharapkan dengan

dilakukannya rujuk dan tajdid al-nikah oleh beberapa pasangan suami

isteri di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, upaya

membentuk keluarga sakinah dapat tercapai.

Setelah beberapa bulan bahkan bertahun-tahun terlaksana rujuk

maupun tajdid al-nikah oleh pasangan-pasangan tersebut, akhirnya

dampaknya mulai bermunculan.Mulai dari dampak positif yang terjadi,

maupun dampak negatif atau hambatan yang dulunya sebelum

dilaksanakan rujuk dan tajdid al-nikah pernah terjadi kembali

terulang.Dampak-dampak tersebut akan secara rinci dijelaskan di bawah

ini:

1. Dampak Positif

Setiap pernikahan pasti mengalami keretakan, baik dari pihak

suami isteri itu sendiri maupun pihak luar yang menjadi penyebab

keretakan tersebut.Setelah dilakukannya rujuk dan tajdid al-nikah pada

pernikahan yang telah di ambang batas keretakannya, terjadi beberapa

perubahan yang mengarah ke hal-hal yang bersifat postitif.Hal

tersebutlah yang awalnya menjadi tujuan utama dalam melakukan

rujuk maupun tajdid al-nikah.

Page 85: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

71

Dampak positif yang terjadi setelah itu, dapat berupa perubahan

sikap dari masing-masing pihak, perubahan tutur kata, emosi, serta

pemikiran dari suami maupun isteri.Selain itu perubahan tersebut

berdampak pada kehidupan rumah tangga yang menjadi lebih sakinah,

mawaddah, warahmah.

Pertama pada pasangan Sriyantodan Ainy Saidah Toyyibah, setelah

pernikahan mereka terancam putus, dan mereka memutuskan untuk

melakukan tajdid al-nikah, dampak positif mulai bermunculan dalam

kehidupan rumah tangga mereka.Suami yang awalnya memiliki tingkat

emosional yang sangat tinggi, lambat laun menjadi lebih bisa meredam

emosinya tersebut.Isteri yang dianggap tidak melakukan kewajibannya

sebagai ibu rumah tangga yang baik dalam mengurus rumah maupun

anak-anaknya, semakin hari menjadi semakin lebih bisa mengatur

waktu sehingga terlaksana kewajibannya.Suami juga lebih berhati-hati

dalam berucap, agar terhindar dari ucapan yang menyiratkan kalimat

talak kepada isterinya.

Yang kedua, pada pasangan SHRT dan JMH yang pernah

melakukan tajdid al-nikah kemudian selang beberapa tahun bercerai

dan melakukan rujuk di KUA Tingkir juga mengalami dampak positif

dalam mahligai rumah tangganya.Suami yang dulunya merasa kurang

diperhatikan, kini menjadi lebih dewasa dalam memahami

keadaan.Begitu pula isteri yang dulunya sedikit cuek atau kurang

peduli dengan suami, karena sudah terbiasa dengan keadaan mereka

Page 86: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

72

yang semakin tua, akhirnya mulai memahami suaminya dengan

memberikan perhatian sedikit demi sedikit.Dulu sebelum terjadi

perceraian dan kemudian rujuk suami masih suka mengucapkan kata-

kata kasar dengan kalimat talak secara jelas dan terang-terangan

kepada isterinya, namun setelah rujuk suami menjadi lebih hati-hati

dalam berucap.Isteri juga lebih sering menasehati suami agar menjaga

ucapannya.

Pasangan ketiga yaitu pasangan yang melakukan rujuk dengan

bercampur tanpa adanya ucapan rujuk, yaitu pasangan MZ dan EA

juga mendapatkan perubahan positif dalam rumah tangganya setelah

rujuk tersebut.Perubahan positif itu terjadi pada suaminya yang

menjadi lebih bertanggung jawab dan lebih peduli terhadap isteri serta

anak-anaknya.Tanggung jawab tersebut terlihat dengan suami yang

mulai mencari pekerjaan yang dapat menunjang kembali ekonomi

keluarganya.Kepeduliannya juga terlihat dari suami yang selalu

menyempatkan waktu berkumpul maupun berkomunikasi melalui

media sosial dengan keluarganya ketika bekerja di luar kota. Suami

juga menjadi lebih berhati-hati dalam bergaul, dalam memilih teman

dan lingkungan yang berpengaruh baik padanya.Isteri pun tetap selalu

memberi nasehat kepada suami, agar selalu ingat kepada Allah SWT

sehingga keluarga, isteri dan anaknya menjadi prioritas

utamanya.Hubungan keluarga mereka pun menjadi rumah tangga yang

sakinah meskipun dipisahkan oleh jarak.

Page 87: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

73

Page 88: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

74

2. Dampak Negatif atau Hambatan

Selain menimbulkan dampak positif yang mengarah pada

perubahan-perubahan dalam rumah tangga mereka sehingga terciptalah

keluarga sakinah, terdapat pula dampak negatif yang dulunya pernah

atau sering terjadi kembali terulang.Meskipun dampak negatif ini tidak

begitu mempengaruhi kehidupan rumah tangga mereka sekarang,

karena terjadinya rujuk atau tajdid al-nikah tersebut lambat laut

merubah sikap serta kehidupan rumah tangganya menjadi lebih baik.

Dampak negatif tersebut terjadi pada pasangan Sriyantodan Ainy

Saidah Toyyibah.Meskipun telah dilaksanakn tajdid al-nikah, namun

sikap suami terkadang masih sering memuncak emosinya, meskipun

sudah tidak menggunakan kata-kata kasar serta ucapan talak.Isteri pun

setelah melakukan tajdid al-nikah tersebut tetap menetap dan tinggal

bersama orang tuanya di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota

Salatiga.Sementara suaminya kembali berlabuh dan bekerja di

Kalimantan.Kehidupan mereka memang menjadi lebih baik, namun

jarak yang terlampau jauh itu yang menjadi dampak

negatifnya.Pasangan tersebut tidak bisa selalu berkomunikasi bahkan

tidak pernah bertemu langsung setelah melaksanakan tajdid al-nikah.

Terhadap pasangan SHRT dan JMH juga terjadi beberapa dampak

negatif setelah melakukan tajdid al-nikah.Suami masih sering

mengucapkan kata-kata talak dengan kasar dan sangat jelas kepada

isterinya.Suami juga masih seringkali marah sehingga pergi dari

Page 89: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

75

rumah, dan tinggal di kos-kosan milik seorang janda yang kemudian

menggoda suami tersebut.Namun dampak negatif ini tidak berlangsung

lama ketika terjadi perceraian di Pengadilan Agama, kemudian

melakukan rujuk di KUA.Karena setelah melakukan rujuk, suami tidak

pernah lagi meninggalkan rumah dalam keadaan marah.Bahkan suami

pun dapat menjaga emosinya sehingga tidak pernah marah-marah lagi

hingga saat ini.

Begitulah dampak positif dan negatif yang terjadi pada pasangan

suami isteri di desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga setelah

melakukan rujuk dan tajdid al-nikah. Dampak negatif disini juga

dimaksudkan sebagai hambatan yang menghalangi tercapainya tujuan awal

yang diinginkan dalam melakukan rujuk maupun tajdid al-nikah

Kemudian dari analisa penelititentang ketercapaian tujuan awal

atau dampaknya, akan digambarkan pada tabel 4. 1 berikut:

Tabel 4.1 Ketercapaian Tujuan Awal atau Dampak Rujuk dan Tajdid

Al-Nikah di Desa Tingkir-Lor, Kec.Tingkir, Kota Salatiga

Tujuan Awal Dampakatau Hambatan yang Terjadi

Positif Negatif

Membentuk Hubungan Rumah

Tangga Sehat

Tercapainya

Keluarga Bahagia

Terpautnya Jarak

yang Jauh

Mempersiapkan Masa Depan

Anak Bersama

Anak Lebih

Terurus dan

Terarah

Jarak Jauh

Page 90: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

76

Memperbaiki Keadaan

Ekonomi

Perekonomian

Stabil dan Lebih

Baik

-

Menghabiskan Waktu Bersama

Pasangan

Sisa Hidup

Bersama dengan

yang Setia

Menemani

-

Memantapkan Hati

Hilangnya

Keraguan dan

Kekhawatiran

Beratnya

Merubah Sikap

Dari tabel 4.1 tersebut, telah digambarkan secara jelas bahwa

tujuan awal dilaksanakannya dan dampak yang terjadi setelah

dilaksanakannya rujuk dan tajdid al-nikah pada pasangan suami isteri di

desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga tersebut berhasil

tercapai dalam membentuk keluarga bahagia. Meskipun terdapat beberapa

hal negatif yang masih tetap terjadi setelah dilakukan rujuk maupun tajdid

al-nikah tersebut.Namun tujuan utama yang diharapkan dapat terlaksana

dan menimbulkan dampak positif dalam kehidupan rumah tangga

mereka.Sehingga dengan melaksanakan rujuk maupun tajdid al-nikah,

menghindarkan dari ancaman perceraian sampai di Pengadilan Agama

serta terlaksanya upaya membentuk keluarga sakinah yang secara bertahap

terbentuk.

Page 91: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa pemaparan dan pembahasan yang didasari oleh

penelitian dan analisa yang peneliti lakukan di Desa Tingkir Lor

Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, pada akhirnya

dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai permasalah yang terjadi

yaitu rujuk dan tajdid al-nikah sebagai berikut:

1. Rujuk dan tajdid al-nikah merupakan upaya yang dilakukan oleh

pasangan suami isteri untuk membentuk keluarga sakinah. Bentuk

pelaksanaan rujuk yang dilakukan salah satu pasangan di desa ini

adalah dengan melakukan hubungan suami isteri dengan niat rujuk

namun tanpa menggunakan sighah (pernyataan ingin rujuk dari suami).

Sementara tajdid al-nikah yang dilaksanakan sama seperti pelaksanaan

pernikahan pada umumnya, dengan syarat terdapat kedua mempelai,

wali, saksi, serta ijab qabul.

2. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya rujuk dan

tajdid al-nikah yaitu faktor keharmonisan rumah tangga yang ingin

dibina kembali setelah mengalami keretakan di dalamnya, keturunan

yang harus dirawat dan dijaga bersama, usia yang semakin tua

disayangkan jika harus berpisah dengan pasangan yang telah lama

bersama, ekonomi yang tidak stabil, serta faktor kekhawatiran.

Page 92: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

78

3. Dampak yang timbul setelah dilaksanakannya rujuk maupun tajdid al-

nikah di desa Tingkir-Lor tersebut adalah bertambahnya kehati-hatian

dalam bersikap dalam rumah tangga, keadaan ekonomi yang stabil dan

membaik, serta yang paling utama adalah tercapainya keluarga

sakinah.

B. Saran

1. Kepada masyarakat desa Tingkir-Lor, Kecamatan Tingkir, Kota

Salatiga, apabila terjadi permasalahan dalam rumah tangga mereka,

hendaknya jangan langsung mempermasalahkannya di Pengadilan

Agama, tetapi bisa menggunakan caratajdid al-nikah ini untuk

memperbaiki keadaan.

2. Bagi suami isteri yang merasa khawatir atas ucapan talak yang telah

terlontarkan dengan sengaja maupun tidak sengaja, dapat

melaksanakan rujuk dengan langsung bercampur menggunakan niat

rujuk atau kembali pada pasangannya.

3. Bagi suami isteri yang merasa khawatir atas ucapan talak yang telah

dilontarkan suami dengan sengaja maupun tidak sengaja, dapat

melaksanakan tajdid al-nikah untuk memperbaiki hubungan serta

untuk lebih berhati-hati dalam berucap.

Page 93: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

79

DAFTAR PUSTAKA

Al-Shabuni, Syaikh Muhammad Ali.1991. Nikah Kenapa Mesti Ditunda.

Terjemahan oleh Gazi Salom.2004. Jakarta Selatan: Penerbit Hikmah.

Basyir, Azhar Ahmad. 1980. Hukum Perkawinan Islam. Yogyakarta: Bagian

Penerbitan Fakultas Hukum Universtias Islam Indonesia.

Departemen Agama RI. 2000. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Semarang: CV.

Diponegoro.

Departemen Agama RI. 1999. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta.

Fadillah, Nur. 2012. Metode Anti Perselingkuhan dan Perceraian. Yogyakarta:

Genius Publisher.

Habibi, M. Zainuddin Nur, 2014. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembaharuan

Akad Nikah Sebagai Syarat Rujuk Studi Kasus Dewa Trawasan Kecamtan

Sumobito, Kabupaten Jombang. Skripsi tidak diterbitkan.Surabaya:

Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Sunan Ampel Surabaya.

Hasan, M. Ali. 2003. Pedoman Hidup Berumah Tangga Dalam Islam.Jakarta:

Siraja.

Ibnu Rusyd. 2004. Bidayah al Mujtahid Wa Nihayah al Muqtasid, Juz II. Beirut:

Darul Hadis.

Mata, Anis. 2005. Sebelum Anda Mengambil Keputusan Besar Itu. Bandung: PT

Syaamil Cipta Media.

Mathlub, Abdul Majid Mahmud. 2005. Panduan Hukum Keluarga Sakinah. Solo:

Era Intermedia.

Mubarok, Achmad. 2010. Makna dan Pengertian Sakinah, (Online),

(http://mubarok-institute.blogspot.com, diakses 23 Februari 2016).

Page 94: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

80

Mubarok, Muhammad Khusni. 2012. Tajdidun Nikah, (Online),

(http://b420k.blogspot.co.id/2012/12/tajdidun-nikah.html, diakses 23

Februari 2016).

Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang

Perkawinan

Saerozi, Muh. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir. Salatiga:

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Supandi, Irfan. 2012. Alhamdulillah, Bunga Cintaku Bersemi Kembali. Solo:

Tinta Medina.

Sutaji, Ahmad. 2011. Konsep Tajdid Nikah dalam Islam, (Online),

(http://tajdiidunnikah. blogspot. co. id/2011/06/tajdiidun-nikah_20. html,

diakses 23 Februai 2016).

Tafsir Al-Usyr Al-Akhir

Tanzeh, Ahmad. 2009. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras.

Thalib, Muhammad. 2007. Manajemen Keluarga Sakinah. Yogyakarta: Pro-U.

Utsman, Ali Ahmad. 2006. Dasar-dasar Pernikahan dalam Islam. Laweyan:

Media Insani Pres.

Page 95: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH
Page 96: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH
Page 97: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH
Page 98: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH
Page 99: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH
Page 100: RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/874/1/Indah.Asana.21111013.pdf · i RUJUK DAN TAJDID AL-NIKAH SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH